asuhan keperawatan keluarga
DESCRIPTION
gdjydyfkuyfhgchgvTRANSCRIPT
KONSEP ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Asuhan keperawatan keluarga merupakan proses yang kompleks dengan menggunakan
pendekatan sistematik untuk bekerjasama dengan keluarga dan individu sebagai anggota
keluarga
Tahapan dari proses keperawatan keluarga meliputi :
1. Pengkajian keluarga dan individu didalam keluarga
Yang termasuk pada pengkajian keluarga adalah :
a. mengidentifikasi data demografi dan sosio cultural
b. data lingkungan
c. strukturdan fungsi keluarga
d. stress dan strategi koping yang digunakan keluarga
e. perkembangan keluarga
sedangkan yang termasuk pada pengkajian terhadap individu sebagai anggota keluarga
adalah pengkajian fisik, mental, emosi, sosial dan spiritual
2. Perumusan diagnosa keperawatan
3. Penyusunan perencanaan
Perencanaan disusun dengan membuat prioritas, menetapkan tujuan, identifikasi
sumber daya keluarga dan menyeleksi intervensi keperawatan
4. Pelaksanaan asuhan keperawatan
Perencanaan yang sudah disusun dilaksanakan dengan memobilisasi sumber-sumber
daya yang ada dikeluarga, masyarakat dan pemerintah
5. Evaluasi
Pada tahapan evaluasi, perawat melakukan penilaian terhadap kegiatan yang sudah
dilaksanakan
A. Tahap Pengkajian
Pengkajian merupakan suatu tahapan dimana seorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinanya.
Sumber informasi dari tahap pengkajian dapat menggunakan metode :
a. wawancara keluarga
b. observasi fasilitas rumah
c. pemeriksaan fisik dari anggota keluarga
d. data sekunder, misal hasil pemeriksaan laboratorium, X-ray, papsmear, dsb
Hal-hal yang perlu dikaji dalam keluarga adalah :
I. Data Umum, meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK)
2. Alamat dan nomor telepon
3. Pekerjaan kepala keluarga
4. Pendidikan kepala keluarga
5. Komposisi keluarga dan genogram (nama anggota keluarga, sex, hubungan
dengan KK, usia, pendidikan, status iminisasi; BCG, Polio I – IV, DPT I – III,
Hepatitis I – III dan campak)
6. Tipe keluarga
menjelaskan mengenai jenis tipe keluarga beserta kendala atau masalah-masalah
yang terjadi dengan jenis tipe keluarga tersebut
7. Suku bangsa
Mengkaji asal suku bangsa keluarga tersebut serta mengidentifikasi budaya suku
bangsa tersebut terkait dengan kesehatan
8. Agama
Mengkaji agama yang dianut oleh keluarga serta kepercayaan yang dapat
mempengaruhi kesehatan
9. Status sosial ekonomi keluarga
Status sosial ekonomi keluarga ditentukan oleh pendapatan baik dari kepala
keluarga maupun anggota keluarga lainnya. Selain itu status sosial ekonomi
keluarga ditentukan pula oleh kebutuhan-kebutuhan yang dikeluarkan oleh
keluarga serta barang-barang yang dimiliki oleh keluarga (siapa yang mengatur
keuangan ?
10. Aktifitas rekreasi keluarga
Rekreasi kelurga tidak hanya dilihat kapan saja keluarga pergi bersama-sama
untuk mengunjungi tempat rekreasi tertentu namun dengan menonton televisi dan
mendengarkan radio juga merupakan aktifitas rekreasi
II. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
Tahap perkembangan keluarga adalah pengkajian keluargabberdasarkan tahap
kehidupan keluarga. Menurut Duvall, tahap perkembangan keluarga ditentuka
dengan aanak tertua dari keluarha inti dan mengkaji sejauh mana keluarga
melaksanakan tugas tagapan perkembangan keluarga. Sedangkan riwayat kesehatan
keluarga adalah mengkaji riwayat kesehatan keluarga inti dan riwayat kesehatan
keluarga sebelumnya.
1. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tahap perkembangan keluarga ditentukan oleh anak tertua dari keluarga inti
Contoh : Keluarga Tn. S mempunyai 4 orang anak, anak pertama berusia 17 tahun
dan anak bungsu berusia 7 tahun maka keluarga Tn. S berada pada tahapan
perkembangan keluarga dengan usia remaja
2. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum terpenuhi oleh keluarga
serta kendala mengapa tugas tersebut belum terpenuhi
Contoh : Bayi berumur 6 bulan kepala belum bisa tegak, ibu tidak berani
mengangkat. Bagaimana pertumbuhan dan perkembangannya, adaptif atau tidak ?
3. Riwayat keluarga inti, menjelaskan riwayat kesehatan pada keluarga inti,
meliputi : riwayat peyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-masing anggota
keluarga dan sumber pelayanan yang digunakan oleh keluarga
4. Riwayat keluarga sebelumnya, keluarga asala dari kedua orang tua (seperti apa
kehidupan keluarga asalnya), hubungan masa silam dan saat ini dengan orang tua
dari kedua orang tua.
III. Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah
a. Gambaran tipe tempat tinggal (rumah, apartemen, sewa kamar, kontrak atau
lainnya). Apakah keluarga memiliki sendiri atau menyewa rumah untuk tempat
tinggal
b. gambaran kondisi rumah meliputi bagian interior dan eksterior. Interior rumah
meliputi : jumlah kamar, tipe kamar (kamar tidur, kamar tamu); penggunaan-
penggunaan kamar tersebut; dan bagaimana kamar tersebut diatur. Bagaimana
kondisi dan kecukupan perabot, penerangan, ventilasi, lantai, tangga rumah,
susunan, dan kondisi bangunan tempat tinggal, termasuk perasaan-perasaan
subjektif keluarga terhadap rumah tinggalnya, apakah keluarga menganggap
rumahnya memadai bagi mereka
c. Dapur, suplai air minum, penggunaan alat-alat masak, apakah ada fasilitas
pengaman bahaya kebakaran.
d. Kamar mandi, bagaimana pengaturan kamar tidur. Apakah memadai bagi
anggota keluarga dengan pertimabangan usia mereka, hubungan, kebutuhan,
dan kebutuhan-kebutuhan khusus mereka lainnya.
e. Pengaturan privasi. Bagaimana dengan perasaan keluarga terhadap pengaturan
privasi rumah mereka memadai atau tidak. Termasuk bahaya-bahaya keamanan
rumah atau lingkungan.
f. perasaan secara keseluruhan dengan pengaturan atau penataan rumah mereka.
2. Karakteristik lingkungan dan komunitas RW (tempat tinggal)
a. Tipe lingkungan tempat tinggal komunitas kota atau desa
b. Tipe tempat tinggal (hunian, industry, campuran hunian dan industry kecil,
agraris)
c. Keadaan tempat tinggal dan jalan raya (terpelihara, rusak, dalam perbaikan,
atau lainnya)
d. Sanitasi jalan dan rumah, bagaimana kebersihanya, cara penanganan sampah,
dan lainnya)
e. Adakah jenis-jenis industry di lingkungan rumah (kebisingan, polusi air dan
udara)
f. Karakteristik demografi di lingkungan komunitas tersebut
g. Kelas sosial dan etnik penghuni
h. Lembaga pelayana kesehatan dan sosial, apa yang ada dalam lingkungan dan
komunitas (klinik, RS, penanganan keadaan gawat darurat, kesejahteraan,
konseling, pekerjaan)
i. Kemudahan pendidikan di lingkungan dan komunitas, apakah mudah diakses,
dan bagaimana kondisinya.
j. Fasilitas-fasilitas rekreasi yang di miliki di komunitas tersebut
k. Fasilitas-fasilitas ekonomi, warung toko, apotek, pasar dan lainnya.
l. Transfortasi umum, bagaimana pelayanan dan fasilitas tersebut dapat di akses
(jarak, kecocokan, jam pemberangkatan, dan lainnya), untuk
keluarga/komunitas
m. Kejadian tingkat kejahatan di lingkungan dan komunitas, apakah ada masalah
yang serius seperti tidak aman dan ancaman serius
3. Mobilitas geografis keluarga
Mobilitas geografi keluarga yang ditentukan, apakah keluarga menetap tinggal
didaerah ini, atau apakah sering mempunyai kebiasaan berpindah-pindah temapt
tinggal.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat.
Menjelaskan waktu yang digunakan keluarga untuk berkumpul serta perkumpulan
keluarga yang ada
5. Sistem pendukung keluarga
a. jumlah anggota keluarga yang sehat, fasilitas yang dimiliki keluarga untuk
menunjang kesehatan yang meliputi fasilitas fisik, psikologis
b. Sumber dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau dukungan
masyarakat setempat, lembaga pemerintah, maupun swasta/LSM
c. jaminan pemeliharaan kesehatan yang dimiliki keluarga
IV. Struktur Keluarga
1. Pola komunikasi keluarga
Menjelaskan cara berkomunikasi antar anggota keluarga, termasuk pesan yang
disampaikan, bahasa yang digunakan, komunikasi secara langsung, atau tidak, pesan
emosional (positif atau negatif) frekuensi, dan kualitas komunikasi yang langsung.
Adakah hal-hal yang tertutup dalam keluarga untuk di diskusikan.
2. Struktur kekuatan keluarga
a. keputusan dalam keluarga, siapa yang membuat, yang memutuskan dalam
penggunaan leuangan, pengambilan keputusan dalam pekerjaan atau tempat
tinggal, serta siapa yang memutuskan kegiatan dan kedislipinan anak-anak.
b. model kekuatan atau kekuasaan yang digunakan keluarga dalam membuat
keputusan
3. Struktur Peran, menjelaskan peran dari masing-masing anggota keluarga, baik secara
formal maupun informal
a. peran formal, posisi serta peran formal setiap anggota keluarga (gambarkan
bagaimana setiap anggota keluarga melakukan peran masing-masing) dan apakah
ada konflik peran dalam keluarga
b. Peran informal adalah peran informal dalam keluarga, siapa yang memainkan
peran tersebut, berapa kali dan bagaimana peran tersebut dilaksanakan secara
konsisten
c. analisis model peran, siapa yang menjadi model dalam menjalankan peran
dikeluarga, apakah status sosial mempengaruhi pembagian peran dikeluarga,
apakah budaya masyarakat, bagaimana agama mempengaruhi pembagian peran
keluarga, apakah peran yang dijalankan sesuai tahap perkembangannya,
bagaimana masalah kesehatan dapat memengaruhi peran keluarga, adakah peran
baru, bagaimana anggota keluarga yang sakit terhadap perubahan peran atau
hilangnya peran, serta adakah konflik akibat perang
4. Struktur nilai dan norma keluarga
Menlaskan mengenai nilai norma yang dianut keluarga dengan kelompok atau
komunitas. Apakah sesuai dengan nilai dan norma yang dianut, seberapa penting
nilai yang dianut, apakah nilai yang dianut secara sadar atau tidak, apakah konflik
nilai yang menonjol dalam keluarga, bagaimana kelas sosial keluarga, bagaimana
latar belakang budaya yang memengaruhi nilai-nilai keluarga, serta bagaimana nilai-
nilai keluarga memengaruhi status kesehatan keluarga.
5. Fungsi keluarga
a. Fungsi afektif
● pola kebutuhan keluarga
Apakah anggota keluarga merasakan kebutuhan individu lain dalam keluarga,
apakah orangtua mampu menggambarkan kebutuhan mereka, bagaimana
psikologis keluarganya, apakah setiap anggota keluarga memiliki orang yang
dipercaya dalam keluarga, apakah dalam keluarga saling menghormati satu
sama lainnya, dan apakah setiap anggota keluarga sensitive terhadap persoalan
individu.
● mengkaji gambaran diri anggota keluarga
Persaan memiliki dan dimiliki keluarga, dukungan anggota keluarga terhadap
anggota keluarga lainnya, kehangatan pada keluarga, serta keluarga
mengembangkan sikap saling menghargai
● Keterpisahan dan keterikatan
Bagaimana anggota keluarga menghadapi keterpisahan dengan anggota
keluarga lain, apakah keluarga merasa adanya keterikatan yang erat antara
anggota keluarga yang lainnya.
b. Fungsi sosialisasi
● Tanyakan apakah ada otonomi setiap anggota dalam keluarga
● Apakah saling ketergantungan
● Siapa yang bertanggung jawab dalam membesarkan anak atau fungsi sosialisasi
● Adakah faktor sosial budaya yang mempengaruhi pola-pola membesarkan anak
● Apakah keluarga mempunyai masalah dalam mengasuh anak
● Apakah lingkungan rumah cukup memadai bagi anak-anak bermain sesuai
dengan tahap perkembangannya
● Apakah ada peralatan atau permainan anak yang cocok dengan usianya
c. Fungsi perawatan kesehatan
Sejauhmana keluarga menyediakan makanan, pakaian, dan perlindungan terhadap
anggota yang sakit. Pengetahuan keluarga mengenai konsep sehat sakit.
Kesanggupan keluarga melakukan tugas perawatan keluarga, diantaranya sebagai
berikut :
a) Mengenal masalah kesehatan
Sejauhmana keluarga mengenal fakta-fakta dari masalah kesehatan meliputi :
pengertian, tanda gejala, penyebab serta yang memengaruhi prinsip keluarga
terhadap masalah
● keyakinan, nilai, dan perilaku keluarga meliputi nilai yang dianut terkait
kesehatan, apakah keluarga konsisten menrapkan nilai-nilai tersebut,
● bagaimana perilaku semua anggota keluarga dalam mendukung peningkatan
kesehatan
● Konsep dan pengetahuan keluarga tentang konsep sehat sakit
- bagaimana keluarga mendefinisikan sehat dan sakit bagi anggota keluarga
- Kemampuan keluarga dlam mengidentifikasi tanda dan gejala pada
anggota keluarga yang sakit
- Sumber-sumber informasi yang diperoleh keluarga dalam kesehatan
- Masalah kesehatan yang dianggap serius dalam keluarga dan tindakan apa
yang diambil
● Praktik diet keluarga
- Pengetahuan keluarga tentang makanan yang bergizi
- Riwayat pola makan keluarga
- bagaimana keluarga menyiapkan makanan (digoreng, direbur, dipanggang,
dimasaka atau disajikan mentah)
- Jenis makanan yang dikonsumsi keluarga setiap hari dan cara
menyimpannya.
- bagaimana jadwal keluarga(utama dan selingan)
- Siapa anggota keluarga yang bertanggung jawab terhadap perencanaan,
belanja dan menyiapkan makanan
- kebiasaan tidur dan istirahat. Waktu tidur keluarga, kecukupan, adakah
kesulitan tidur, dan dimana tempat keluarga tidur.
● Latihan dan rekreasi.
- Apakah keluarga menyadari bahwa rekreasi dn olah raga secara aktif
sangat diperlukan bagi kesehatan
- jenis-jenis rekreasi dan aktifitas-aktifitas fisik anggota keluarga
- keikutsertaan anggota keluarga dalam aktifitas olahraga atau rekreasi
b) Mengambil keputusan mengenai tindakan kesehatan yang tepat
Sejauhmana keluarga mengetahui sifat dan luasnya masalah yang dirasakan,
menyerah terhadap masalah yang dialami, takut akibat dari tindakan penyakit,
mempunyai sikap negative terhadap masalah kesehatan, dapatkah menjangkau
fasilitas kesehatan yang ada, kurang percaya terhadap petugas/tenaga
kesehatan, serta mendapat informasi yang salah terhadap tindakan dlam
mengatasi masalah.
● kebiasaan penggunaan obat-obatan dalam keluarga
- kebiasaan penggunaan alcohol, tembakau dan kopi
- kebiasaan keluarga menggunakan obat-obatan tanpa resep atau denga resep
- kebiasaan keluarga menyimpan obat-obatan dalam jangka waktu lama dan
mengunakan kembali
- kebiasaan menyimpan obat dan memberi label
● Peran keluarga dalam praktek perawatan diri
- Apa yang keluarga lakukan untuk memperbaiki status kesehatan
- Apa yang keluarga lakukan untuk mencegah sakit atau penyakit
- Siapa yang berperan mengambil keputusan dalam hal kesehatan keluarga
- pengetahuan keluarga tentang cara perawatan pada anggota keluarga yang
sakit
● cara-cara pencegahan penyakit
- pengetahuan keluarga tentang cara-cara pencegahan penyakit
- kebiasaan keluarga dalam pemeriksaan kesehatan
- Status imunisasi keluarga pada bayi, balita dan ibu hamil
● Perasaan dan persepsi keluarga tentang pelayanan kesehatan
- perasaan keluarga terhadap jemis-jenis perawatan kesehatan
- pengalaman masa lalu dengan pelayanan kesehatan
- kepuasan dan kepercayaan keluarga terhadap pelayanan kesehatan
- harapan keluarga terhadap petugas pelayanan kesehatan
c) Merawat anggota keluarga yang sakit
sejauhmana keluarga mengetahui keadaan penyakitnya, mengetahui sifat dan
perkembangan peraeatan yang dibutuhkan; mengetahui sumber-sumber yang
ada dalam keluarga (anggota keluarga yang bertanggung jawab, keuangan,
fasilitas fisik, psikososial), mengetahui keberadaan fasilitas yang diperlukan
untuk perawatan dan sikap keluarga terhadap sakit
● riwayat kesehatan keluarga
Tanyakan riwayat penyakit genetic dan penyakit keluarga pada masa lalu
dan masa sekarang seperti DM, penyakit jantung, hipertensi, kanker, stroke,
AR, gagal ginjal, tiroid, asma, alergi, dll
● Sumber keuangan
Tanyakan bagaimana pola keluarga dalam pembayaran biaya kesehatan dan
asuransi kesehatan yang dimiliki oleh keluarga
d) Memodifikasi lingkungan untuk memelihara lungkungan rumah yang sehat
Sejauhmana keluarga mengetahui sumber-sumber yang dimiliki,
keuntungan/manfaat pemeliharaan lingkungan, mengetahui pentingnya hygiene
sanitasi dan kekompakan antar anggota keluarga pada parktik lingkungan,
apakah saat ini keluarga terpapar oleh polusi udara, air atau kebisingan dari
lingkungan tempat tinggalnya, apa yang dilakukan keluarga untuk mencegah
penyakit, siapa orang yang berperan membuat keputusan terkait masalah
kesehatan keluarga, cara perawatan anggota keluarga yang sakit
e) Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan di masyarakat.
Apakah keluarga mengetahui keberadaan fasilitas kesehatan, memahami
keuntungan yang diperoleh dari fasilitas kesehatan, tingkat kepercayaan
keluarga terhadappetugas kesehatan dan fasilitas kesehatan tersebut terjangkau
oleh keluarga
● Pelayanan kesehatan darurat
- pengetahuan keluarga terkait tempat pelayanan kesehatan darurat
kesehatan
- pengetahuan keluarga cara memanggil ambulan atau pelayanan kesehatan
darurat
- pengetahuan keluarga mengenai cara penanggulangan keadaan darurat
● Fasilitas transportasi keluarga untuk perawatan kesehatan
- bagaimana jarak fasilitas pelayanan kesehatan dirumah
- jenis alat transportasi apa yang digunakan keluarga untuk mencapai
fasilitas kesehatan
- masalah apa yang dihadapi keluarga dalam hubungannya antara
transportasi dengan tempat fasilitas pelayanan kesehatan.
d. Fungsi Reproduksi
mengkaji berapa jumlah anak, merencnakan jumlah anak, merencanakan jumlah
anggota keluarga dalam mengendalikan jumlah anggota keluarga.
e. Fungsi Ekonomi
Mengkaji sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan, dan
papan. Bagaimana keluarga memanfaatkan sumber yang ada di masyarakat guna
meningkatkan status kesehatan keluarga
V. Stressor dan Koping keluarga
1. Stressor jangka pendek,
yaitu stressor yang dialami keluarga yang memerlukan penyelesaian dalam waktu ± 6
bulan
2. Stressor jangka panjang,
yaitu stressor saat ini yang dialami yang memerlukan penyelesaian lebih dari 6 bulan
3. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Mengkaji sejauh manakeluarga berespon terhadap situasi stressor
4. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping apa yang digunakan keluarga bila menghadapi permasalahan
5. Strategi adaptasi disfungsional
Menjelaskan adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan
VI. Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan pada semua anggota keluarga. Metode yang digunakan
pada pemeriksaan ini tidak berbeda dengan pemeriksaan fisik di klinik
VII. Harapan Keluarga
Perlu dikaji bagaimana harapan keluarga terhadap perawat (petugas kesehatan) untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan yang terjadi.
B. PENGKAJIAN FOKUS
Perawat perlu melakukan pengkajian fokus pada tiap perkembangan yang didasari
oleh :
1. Dalam tiap tahap perkembangan keluarga, karakteristik keluarga akan
berbeda karena ada perubahan anggota keluarga (dapat bertambah atau berkurang)
2. Pada tahap tiap perkembangan, keluarga mempunyai tugas perkembangan
keluarga yang harus dilakukan.
3. Pada tiap tahap perkembangan keluarga, kewajiban keluarga berbeda
a. Keluarga baru menikah
Pengkajian data fokus meliputi :
Kapan pertemuan pasangan
Bagaimana hubungan sebelum menikah
Bagaimana pasangan ini memutuskan untuk menikah
Adakah halangan terhadap perkawinan mereka (sebutkan)
Bagaimana respon anggota keluarga terhadap perkawinan
Bagaimana kehidupan di lingkungan keluarga asal, termasuk orientasi
keluarga dari kedua orangtua
Siapa orang lain yang tinggal serumah setelah perkawinan
Bagaimana hubungan dengan saudara ipar
Bagaimana keadaan orangtua masing-masing dan hubungannya dengan
orangtua setelah perkawinan
Bagaimana rencana mempunyai anak
Berapa lama waktu berkumpul setiap hari
Bagaimana rutinitas (secara individu: suami dan istri) setelah perkawinan
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
b. Keluarga dengan anak baru lahir (sampai usia 30 bulan)
Pengkajian data fokus meliputi :
Bagaimana riwayat kehamilan anak ini
Bagaimana riwayat persalinan anak ini
Bagaimana perawatan anak setelah lahir sampai usia dua minggu
Bagaimana perawatan anak sampai usia satu tahun
Adakah orang lain yang serumah setelah anak lahir dan apa hubungannya
Siapakan yang mengasuh anak setiap hari
Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
Siapa yang memberi stimulus dan latihan kepada anak dalam rangka
pemenuhan tumbuh kembangnya
Bagaimana perkembangan anak dan ketrampilan yang dimiliki anak dicapai
pada usia berapa
Adakah sarana untuk stimulus tumbuh kembang anak
Pernahkah anak menderita sakit serius, apa jenisnya, kapan waktunya,
berapa lama, dan dirawat dirumah sakit atau tidak
Bagaimana pencapaian perkembangan anak saat ini
Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak
Gunakan skala DDST
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
c. Keluarga dengan anak prasekolah
Stimulasi apa yang diberikan oleh keluarga selama dirumah dan adakah
sarana stimulasinya
Sudahkan anak diikutkan dalam kegiatan play group
Berapa lama waktu yang dimiliki orang tua untuk berkumpul dengan anak
setiap hari
Siapakah orang yang setiap hari bersama anak
Kemampuan apa yang telah dimiliki anak saat ini
Bagaimana harapan keluarga terhadap anak
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
d. Keluarga dengan anak sekolah
Bagaimana karakteristik teman bermain
Bagaimana lingkungan bermain
Berapa lama anak menghabiskan waktunya disekolah
Bagaimana stimulasi terhadap tumbuh kembang anak dan adakah sarana
yang dimilikinya
Bagaimana temperamen anak saat ini
Bagaiman pola anak jika menginginkan sesuatu barang
Bagaimana pola orang tua menghadapi permintaan anak
Bagaimana prestasi yang dicapai anak saat ini
Kegiatan apa yang diikuti anak selain di sekolah
Sudahkah memperoleh imiunisasi ulangan selama disekolah
Pernahkah mendapat kecelakaan selama disekolah atau dirumah saat
bermain
Adakah penyakit yang muncul dan dialami anak selama masa ini
Adakah sumber bacaan lain selain buku sekolah dan apa jenisnya
Bagaimana pola anak memanfaatkan waktu luangnya
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
e. Keluarga dengan anak usia remaja
Bagaimana karakteristik teman di sekolah atau di lingkungan rumah
Bagaimana kebiasaan anak menggunakan waktu luang
Bagaimana perilaku anak selama di rumah
Bagaimana hubungan anak remaja dengan adiknya, dengan teman sekolah
atau bermain
Siapa saja yang berada dirumah selama anak remaja dirumah
Bagaimana prestasi anak disekolah dan prestasi apa yang pernah diperoleh
anak
Apa kegiatan diluar rumah selain sekolah, berapa kali, berapa lama dan
dimana
Apa kebiasaan anak dirumah
Apakah fasilitas yang digunakan anak secara bersamaan atau sendiri
Berapa lama waktu yang disediakan orang tua untuk anak
Siapa yang menjadi figur bagi anak
Seberapa besar peran yang menjadi figur bagi anak
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
f. Keluarga dengan anak dewasa (mulai lepas)
Bagaimana karakteristik pasangan anaknya
Bagaimana hubungan anak dengan orang tua dan mertua setelah menikah
Apakah anak yang telah menikah tinggal bersama atau lepas dari orang tua
Bila tidak, anak yang telah menikah tidak tinggal serumah, dimana
tinggalnya dan berapa lama/frekuensi anak bertemu dengan orang tua
Bagaimana hubungan antara anak yang telah menikah dengan adiknya
Bagaimana perasaan orang tua setelah anak menikah
Bagaimana orang tua membentuk jaringan dengan anak
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
g. Keluarga usia baya
Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah
Bagaimana hubungan anak dengan orang tua
Adakah orang lain yang tinggal serumah, bagaimana hubungan keluarga
Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah anak tidak lagi serumah
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
h. Keluarga lansia
Bagaimana perasaan setelah tidak bekerja dan ditinggal pasangannya
Bagaimana kegiatan di rumah dan di luar rumah
Bagaimana kunjungan anak ke orang tua, berapa frekuensi kunjungan anak
Adakah orang yang menemani setiap hari
Bagaimana pemenuhan kebutuhan individu setelah dikategorikan usia tua
Bagaimana pelaksanaan tugas dan fungsi keluarga
C. DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
1. Pengelompokan Data
Data hasil pengkajian dikelompokan dalam data subjektif dan objektif setiap
kelompok diagnosis keperawatan
2. Perumusan Diagnosa Keperawatan
- Perumusan diarahkan pada individu dan atau keluarga
- Komponennya terdiri dari P, E dan S
- Perumusan diagnosa keperawatan keluarga menggunakan aturan
yang telah disepakati, terdiri dari :
a. Masalah (Problem, P) yaitu suatu pernyataan tidak
terpenuhinya kebutuhan dasar manusia yang dialami oleh keluarga atau
anggota keluarga
b. Penyebab (Etiology, E) yaitu suatu pernyataan yang dapat
menyebabkan masalah dengan mengacu pada lima tugas keluarga : mengenal
masalah, mengambil keputusan yang tepat, merawat anggota keluarga,
memelihara/memodifikasi lingkungan, memanfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan
c. Tanda (Sign, S) yaitu sekumpulan data subjektif dan objektif
yang diperoleh perawat dari keluarga secara langsung atau tidak langsung
untuk mendukung masalah atau penyebab
Tipologi diagnosa keperawatan keluarga dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu :
1. Diagnosis aktual adalah masalah keperawatan yang
sedang dialami oleh keluarga dan memerlukan bantuan dari perawat dengan segera
2. Diagnosis risiko/risiko tinggi adalah masalah
keperawatan yang belum terjadi tetapi tanda untuk menjadi masalah keperawatan
aktual dapat terjadi dengan cepat apabila tidak segera mendapat bantuan
3. Diagnosis potensial adalah suatu keadaan sejahtera
dari keluarga ketika keluarga telah mampu memenuhi kebutuhan kesehatannya dan
mempunyai sumber penunjang kesehatan yang memungkinkan dapat ditingkatkan
Contoh perumusan diagnosa keperawatan :
a. Diagnosa Aktual
1. Gangguan pemenuhan kebutuhan istirahat tidur pada Ibu B keluarga Bapak K
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang
nyaman untuk istirahat dan tidur
2. Perubahan peran menjadi orang tua tunggal pada Bapak I berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenal masalah peran orang tua tunggal setelah
istrinya meninggal
3. Gangguan pemenuhan kebutuhan aktivitas gerak pada anak S keluarga Bapak T
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga memodifikasi lingkungan yang
aman untuk latihan berjalan bagi anak S
b. Diagnosa Risiko/risiko tinggi
1. Risiko terjadinya serangan berulang yang berbahaya pada Lansia Ibu R
keluarga Bapak M berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan (Puskesmas) yang dekat dengan
tinggal keluarga
2. Risiko tinggi gangguan perkembangan balita D pada keluarga Bapak N
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga melakukan stimulasi pada balita
3. Risiko tinggi konflik antara orang tua dan anak remaja keluarga Bapak P
berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga mengenal masalah komunikasi
yang tepat bagi anak remajanya
c. Diagnosa Potensial
1. Potensial peningkatan kesejahteraan Ibu C yang sedang hamil pada keluarga
Bpk Q
2. Potensial peningkatan status kesehatan balita anak G pada kelg. Bapak H
3. Potensial tumbuh kembang yang optimal bagi anak K pada kelg. Bapak L
D. PENILAIAN (SKORING) DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Skoring dilakukan bila diagnosa keperawatan lebih dari satu
2. Proses skoring menggunakan skala yang dirumuskan oleh Bailon dan
Maglaya (1978), dengan cara :
Tentukan skornya sesuai dengan kriteria
yang dibuat oleh perawat
Skor dibagi dengan skor tertinggi dikalikan
dengan bobot
Skor yang diperoleh
--------------------------- x bobot
skor tertinggi
Jumlahkan skor untuk semua kriteria (skor
maksimum sama dengan jumlah bobot, yaitu 5)
No Kriteria Skor Bobot
.
1.
2.
3.
4.
Sifat masalah
Skala : tidak/kurang sehat
Ancaman kesehatan
Keadaan sejahtera
Kemungkinan masalah dapat diubah
Skala : Mudah
Sebagian
Tidak dapat
Potensial masalah untuk dicegah
Skala : Tinggi
Cukup
Rendah
Menonjolnya masalah
Skala : - masalah berat, harus segera ditangani
- Ada masalah, tetapi tidak
perlu segera
Ditangani
- Masalah tidak dirasakan
3
2
1
2
1
0
3
2
1
2
1
0
1
2
1
1
Penentuan prioritas sesuai dengan kriteria skala :
Kriteria pertama, prioritas utama diberikan pada tidak atau kurang sehat
karena perlu tindakan segera dan biasanya disadari oleh keluarga
Untuk kriteria kedua perlu diperhatikan :
Pengetahuan yang ada sekarang, teknologi dan
tindakan untuk menangani masalah
Sumber daya keluarga : fisik, keuangan, tenaga
Sumber daya perawat : pengetahuan, ketrampilan,
waktu
Sumber daya lingkungan : fasilitas, organisasi dan
dukungan
Untuk kriteria ketiga perlu diperhatikan :
Kepelikan dari masalah yang berhubungan dengan
penyakit atau masalah
Lamanya masalah yang berhubungan dengan jangka
waktu
Tindakan yang sedang dijalankan atau yang tepat untuk
memperbaiki masalah
Adanya kelompok yang berisiko untuk dicegah agar
tidak aktual dan menjadi parah
Untuk kriteria keempat perawat perlu menilai persepsi atau bagaimana
keluarga menilai masalah keperawatan tersebut
Penyusunan Prioritas Diagnosa Keperawatan
1. Didasarkan pada yang mempunyai skor tertinggi sampai dengan skor terendah
2. Perawat mempertimbangkan pula persepsi keluarga terhadap masalah
keperawatan mana yang menurut keluarga perlu diatasi segera
E. PERENCANAAN KEPERAWATAN KELUARGA
1. Mencakup tujuan umum dan khusus dilengkapi dengan kriteria dan standar yang
mengacu pada penyebab.
2. Rencana tindakan meliputi kegiatan yang bertujuan :
a. Menstimulasi kesadaran atau penerimaan
keluarga mengenai masalah dan kebutuhan kesehatan dengan cara :
Memberikan informasi yang tepat
Mengidentifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
tentang kesehatan
Mendorong sikap emosi yang mendukung upaya
kesehatan
b. Menstimulasi keluarga untuk memutuskan cara perawatan yang tepat, dengan
cara :
Mengidentifikasi konsekuensinya bila tidak melakukan tindakan
Mengidentifikasi sumber-sumber yang dimiliki dan ada disekitar
keluarga
Mendiskusikan tentang kosekuensinya dari tiap tindakan
c. Memberi kepercayaan diri selama merawat anggota keluarga yang sakit,
dengan cara :
Mendemonstrasikan cara perawatan
Menggunakan alat dan fasilitas yang ada di rumah
Mengawasi keluarga melakukan perawatan
d. Membantu keluarga untuk memelihara/memodifikasi lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan keluarga, dengan cara :
Menemukan sumber-sumber yang dapat digunakan keluarga
Melakukan perubahan lingkungan bersama keluarga seoptimal mungkin
3. Memotivasi keluarga untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada
disekitarnya, dengan cara :
Menggunakan fasilitas kesehatan yang ada disekitar lingkungan
keluarga
Membantu keluarga menggunakan fasilitas kesehatan yang ada
Hal penting dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan keluarga :
a. Tujuan hendaknya logis, sesuai masalah, dan
mempunyai jangka waktu yang sesuai dengan kondisi klien
b. kriteria hasil hendaknya dapat diukur dengan alat
ukur dan diobservasi dengan panca indra perawat yang objektif
c. Disesuaikan dengan sumber daya dan dana yang
dimiliki oleh keluarga dan mengarah ke kemandirian klien untuk meminimalisasi
tingkat ketergantungan
d. Diarahkan untuk mengubah pengetahuan
(knowledge), sikap (afektif) dan tindakan keluarga (psikomotor)
e. Perawat melibatkan keluarga secara aktif karena
keluarga mempunyai tanggung jawab akhir dan merupakan cara menghormati dan
menghargai keluarga serta keluarga tidak menentang terhadap apa yang akan dilakukan
perawat.
Metode sederhana dalam penyusunan rencana asuhan keperawatan keluarga
Diagnosa keperawatan Rencana asuhan keperawatan
Masalah (P) ---- digunakan untuk merumuskan tujuan Umum
khusus atau tupan-tupen
Penyebab (E) ---- digunakan untuk merumuskan kriteria
standar/hasil
yang diharapkan sebagai tolak ukur suatu
keberhasilan
Tanda (S)
Selanjutnya merumuskan rencana tindakan keperawatan keluarga
F. IMPLEMENTASI
a. Perawat tidak bekerja sendiri melibatkan semua profesi kesehatan yang menjadi tim
perawatan kesehatan dirumah (home care)
b. Peran perawat sebagai koordinator tetapi dapat juga sebagai pelaksana asuhan
keperawatan
c. Melakukan kontrak sebelumnya (saat mensosialisasikan diagnosis keperawatan)
meliputi : waktu, topik, siapa pelaksananya, sasaran keluarga, peralatan
d. Tujuannya agar keluarga dan perawat siap secara fisik dan psikis
e. Harus sesuai dengan rencana dan kontrak yang telah dilakukan
f. Materi : sesuai tujuan yang diharapkan
g. Media : sesuai dengan kriteria pada rencana asuhan keperawatan keluarga agar
diperoleh efektifitas yang maksimal, yaitu :
Brosur/leaflet yang dibuat sendiri oleh perawat
Buku
Poster
Rekaman audio atau video, dll
h. Buat rencana kegiatan yang terstruktur agar diperoleh hasil yang efektif dan efisien
i. Rencanakan secara sistematis dan berurutan secara bertingkat derdasarkan rencana
tindakan yang telah dibuat
j. Impkementasi dapat dilakukan oleh klien sendiri, perawat, anggota tim kesehatan,
keluarga lain dan orang lain yang masuk dalam jaringan kerja keperawatan keluarga
G. EVALUASI
1. Kegiatan membandingkan hasil
implementasi dengan kriteria dan standar yang ditetapkan
2. Bila evaluasi tidak atau berhasil
sebagian disusun rencana baru
3. Evaluasi perlu dilakukan beberapa kali
dengan melibatkan keluarga dengan waktu yang sesuai dengan kondisi keluarga
4. Disusun menggunakan SOAP yaitu
S adalah ungkapan perasaan dan keluhan yang dirasakan keluarga setelah
implementasi
O adalah keadaan objektif yang dapat diidentifikasi oleh perawat dengan pengamatan
langsung setelah implementasi
A adalah analisis perawat setelah mengetahui respon subjektif dan objektif keluarga
yang dibandingkan dengan kriteria dan standar yang telah ditentukan pada rencana
keperawatan
P adalah perencanaan selanjutnya setelah perawat melakukan analisis
5. Evaluasi yang dilaksanakan oleh
perawat adalah evaluasi formatif yang bertujuan untuk menilai hasil implementasi
secara bertahap sesuai dengan kegiatan yang dilakukan dan kontrak pelaksanaan
sedangkan evaluasi sumatif bertujuan untuk menilai secara keseluruhan terhadap
pencapaian diagnosis keperawatan dengan maksud apakah rencana diteruskan,
diteruskan sebagian, diteruskan dengan perubahan intervensi atau dihentikan.
Format evaluasi formatif dan sumatif
Tanggal & waktu No. Dx Evaluasi Nama & paraf
1 S :
O :
A :
P :