asuhan-keperawatan-keluarga

76
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA KELUARGA TN. C (USIA 60 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI DI RT 05 RW 02 DESA PASIGARAN KECAMATAN TANJUNG SARI DISUSUN OLEH: GURDI RIANTI SIDABUTAR 220112100010

Upload: aditya-bayukusuma

Post on 14-Aug-2015

28 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

PADA KELUARGA TN. C (USIA 60 TAHUN) DENGAN HIPERTENSI

DI RT 05 RW 02 DESA PASIGARAN KECAMATAN TANJUNG

SARI

DISUSUN OLEH:

GURDI RIANTI SIDABUTAR

220112100010

PROGRAM PROFESI NERS ANGKATAN XX

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS PADJADJARAN

Page 2: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

BANDUNG

2011

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A. PENGKAJIAN

I. Data Umum Keluarga

1. Nama Kepala Keluarga: Ny. N

2. Umur : 64 tahun

3. Agama : Islam

4. Pendidikan : SMP

5. Pekerjaan : Janda Pensiunan

6. Alamat :

7. Komposisi Keluarga

No

Nam

a

L/P

Um

ur

Hu

bun

gan

Kelu

arg

a

Pend

idik

a

n

Peke

rjaan

Ag

am

a

Kead

aan

Kese

hata

n

KB

Imu

nis

asi

Ket.

1. Tn.

Ah

L 25

th

Anak SMA Penja

ga

toko

Isla

m

Sakit - Belum

menika

h

2. Tn.

Am

L 23

th

Anak SMA Pega

wai

R.M

Isla

m

Seha

t

- Belum

menika

h

3.

a

An.A

g

L 16

th

Cucu SLT

P

- Isla

m

Seha

t

- Belum

menika

h

4. An.

Ad

P 13

th

n

Cucu - - Isla

m

Seha

t

- Lengka

p

Belum

menika

h

Page 3: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

8. Tipe Keluarga

Keluarga

9. Suku Bangsa

Keluarga Ny. N berasal dari suku Sunda dan Jawa. Namun lebih

dominan suku Sunda. Tidak ada kebiasaan yang bertentangan

dengan kesehatan.

10.Agama

Keluarga Ny. N menganut agama Islam, tidak ada kepercayaan

yang bertentangan dengan kesehatan.

11.Status Sosial Ekonomi

Keluarga Tn. C termasuk dalam keluarga dengan tingkat ekonomi

menengah ke bawah, dengan penghasilan < Rp 600.000 per bulan.

Pendapatan keluarga diperoleh dari Tn. Ah yang berprofesi sebagai

penjaga took, Tn. Am yang berprofesi sebagai pegawai R.M dan gaji

pension dari Ny. N

12.Aktivitas Rekreasi Keluarga

Keluarga jarang pergi bersama ke luar rumah untuk berekreasi.

Biasanya keluarga menggunakan waktu luang dengan menonton

TV.

II. Riwayat dan tahap Perkembangan Keluarga

1. Jenis Keluarga

2. Tahap Perkembangan Keluarga Saat Ini

Keluarga saat ini berada pada tahap keluarga dalam masa lansia.

Tugas perkembangan yang harus dicapai dalam masa ini yaitu

mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan,

menyesuaikan diri terhadap pendapatan yang menurun,

mempertahankan ikatan keluarga, menyesuaikan diri terhadap

kehilangan pasangan

3. Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Page 4: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Tidak ada.

4. Riwayat Keluarga Inti

a. Masalah Kesehatan yang Pernah Dialami

Ny. N mengatakan sudah sejak usia 40th menderita sakit maag

kronis,dan merasakan skit pada betis saat berjalan lama, Ny.N

mengatakan terdapat farises pada kakinya.

b. Masalah Kesehatan Keluarga (Keturunan)

Di dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit

keturunan. Anggota keluarga dalam keadaan sehat.

5. Keadaan Kesehatan Sekarang

Keluarga saat ini dalam keadaan sehat.

Dalam keluarga Ny N yang mengalami masalah kesehatan yaitu Ny.

N.Ny N mengeluh sakit pada kedua kaki saat digunakan bejalan

jauh. Namun, untuk mengurangi nyeri yang dirasakannya, Ny N

biasanya membalur kakinya dengan balsam. Nyeri dirasakan

sepanjang waktu. Selain nyeri pada kaki. Ny.N juga mengatakan

sering merasa sakit pada ulu hati. Nyeri dirasakan bila perut kosong

dan kadang sesaat setelah makan. Ny. N memiliki dana kesehatan

yaitu jamkesmas. Jika mengalami gangguan kesehatan, Ny. N

biasanya berobat ke puskesmas

6. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Ny. N mengatakan sejak dulu masih bekerja, Pola makan Ny.

N tidak teratur.

III. Lingkungan

1. Karakteristik Rumah

Luas rumah

Jenis rumah: semi permanen, lantai terbuat dar semen, dinding

terbuat dari bilik. Halaman rumah tidak ditanami tanaman.

Sumber air bersih yang digunakan yaitu sumur gali.

Rumah klien terlihat kurang rapih. Tidak terdapat ventilasi

udara,udara masuk melalui celah-celah dinding rumah, luas

ventilasi yang tersedia tidak sebanding dengan luas lantai,

Page 5: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

terdapat jendela di dalam rumah dan cahaya dapat masuk ke

dalam rumah.

Jamban

Sumber Air Minum

Air minum berasal dari air sumur yang kemudian dimasak. Air

tampak jernih, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak berasa.

Pembuangan Air Kotor

Pembuangan Sampah

Sumber Pencemaran

Denah Rumah:

2. Karakteristik Tetangga dan Komunitas RW

RT 05 RW 02 termasuk kawasan dengan penduduk padat.

Lingkungan fisik di komunitas RW tidak teratur, sampah

berserakan. Beberapa area di RT 05 tidak dapat ditembus oleh sinar

matahari karena kondisi lingkungan yang cukup padat. Pada

umumnya masyarakat di RT 05 berprofesi sebagai petani.

Kehidupan antar tetangga terjalin akrab.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Keluarga tidak pernah berpindah-pindah tempat. Dari mulai

menikah, Tn. C tinggal di rumah yang sekarang ditempati.

4. Perkumpulan Keluarga dan Interaksi dengan Masyarakat

Pintu Depan

Kamar Tidur 1

Kamar Tidur 2

Ruang tamu + r. keluarga

sumur K. mandi

Jamban

Dapur

Page 6: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Keluarga biasanya berkumpul pada malam hari. Tn. C tidak aktif

dalam kegiatan di wilayahnya karena Tn. C masih beraktivitas di

kebunnya dan kembali ke rumah jika sudah sore.

5. Sistem Pendukung Keluarga

Jumlah anggota keluarga yang sehat sebanyak tiga orang. Fasilitas

kesehatan terdekat yang dapat digunakan oleh keluarga yaitu

Puskesmas Tanjung Sari.

6. Pola Komunikasi Keluarga

Keluarga berkomunikasi dengan menggunakan Bahasa Sunda.

Keluarga saling terbuka satu sama lain. Pengambilan keputusan

didahului dengan cara diskusi. Semua anggota keluarga bebas

menyatakan pendapatnya.

7. Struktur Kekuatan Keluarga

Orang yang memegang power dalam keluarga adalah kepala

keluarga, yaitu Tn. A (anak kandung Tn. C) Bila ada masalah, Tn. A

yang biasanya memegang keputusan terakhir. Keluarga Tn. C saling

menghargai satu sama lain, saling membantu, serta saling

mendukung. Pemenuhan kebutuhan sehari-hari Tn. C diberikan oleh

Ny. S. Jika ada masalah, Tn. C berdiskusi dengan anak-anaknya.

8. Struktur Peran

Menurut keluarga, setiap anggota keluarga memiliki perannya

masing-masing.

Tn. C adalah kepala keluarga dan saat ini masih bekerja.

Walaupun Tn. C menderita hipertensi tapi Tn. C masih aktif

membantu mencari nafkah untuk kebutuhan sehari-hari

keluarganya.

Ny. S adalah menantu Tn. C. Ny. S berperan sebagai

seorang ibu rumah tangga dan merawat ayah mertua serta

anak dan suaminya. Ny. S menyiapkan kebutuhan rumah

tangga di keluarga.

Tn. A adalah anak Tn. C. Tn. A bekerja sebagai petani untuk

mencari nafkah bagi keluarganya. Tn. A menjadi tulang

punggung dalam upaya untuk memenuhi kebutuhan

ekonomi keluarga.

Dalam melaksanakan peran masing-masing tidak ada

masalah yang dirasakan keluarga.

Page 7: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

9. Nilai dan Norma Keluarga

Dalam keluarga, tidak ada nilai atau pun norma yang dianut

keluarga yang bertentangan dengan kesehatan. Keluarga Tn. C

menerapkan aturan-aturan sesuai dengan ajaran agama Islam.

IV. Fungsi Keluarga

1. Fungsi Afektif

Dalam keluarga, terlihat bahwa sesama anggota keluarga

mempunyai perasaan saling memiliki dan dimiliki yang kuat.

Keluarga sangat peduli terhadap keadaan anggota keluarga yang

lain. Setiap anggota keluarga saling menghormati dan menghargai.

2. Fungsi Sosialisasi

Hubungan antar anggota keluarga sangat baik. Tidak ada anggota

keluarga yang berselisih. Setiap anggota keluarga sering

berinteraksi terutama pada malam hari, dimana anggota keluarga

berkumpul. Perilaku anggota keluarga tidak bertentangan dengan

nilai, norma, dan budaya setempat.

3. Fungsi Perawatan Kesehatan

Keluarga merasakan adanya masalah kesehatan pada Tn. C.

Keluarga mengetahui bahwa Tn. C menderita hipertensi dan

membutuhkan pengobatan untuk mengatasinya. Namun,

keluarga belum mengetahui tanda dan gejala serta faktor

penyebab yang mempengaruhi hipertensi. Selain itu,

keluarga juga belum mengetahui hal yang menyebabkan

ekstremitas bawah Tn. C menjadi agak kaku dan Tn. C sering

mengeluhkan bahwa kakinya baal..

Keluarga mengetahui bahwa hipertensi yang dialami Tn. C

akan memberikan efek yang tidak baik jika tidak diobati.

Keluarga juga merasakan masalah kesehatan yang dialami

Tn. C.

Sejak beberapa bulan yang lalu, Tn. C tidak lagi melakukan

pengobatan ke rumah sakit karena Tn. C masih bisa

menahan rasa sakit akibat hipertensi yang dideritanya.

Keluarga tidak mempunyai sikap negatif terhadap masalah

kesehatan yang dialami Tn. C. Keluarga dapat menjangkau

fasilitas kesehatan terdekat, yaitu Puskesmas Tanjung Sari.

Page 8: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Keluarga percaya terhadap tenaga kesehatan. Tidak ada

informasi yang salah yang diterima keluarga.

Keluarga belum mengetahui perkembangan perawatan yang

diperlukan untuk menanggulangi masalah kesehatan Tn. C.

Menurut Ny. S, Tn. C terkadang bersikap keras kepala dan

tidak bisa diubah persepsinya mengenai penyakitnya.

Menurut Ny. S, Tn. C memiliki persepsi bahwa perlu pergi ke

dokter jika rasa sakit akibat penyakit hipertensi yang diderita

Tn. C tidak dapat ditahan lagi oleh Tn. C. Oleh karena itu,

setiap kali Tn. C merasa tidak sedang pusing, Tn. C sulit

bahkan tidak mau jika diajak berobat.

Keluarga kurang dapat melihat keuntungan pemeliharaan

lingkungan rumah untuk masa yang akan datang. Hal ini

ditandai dengan kondisi rumah yang tampak tidak rapi dan

agak kotor. Keluarga belum mengetahui upaya peningkatan

kesehatan dan pencegahan penyakit yang dapat dilakukan.

Keluarga menyadari pentingnya fasilitas kesehatan bagi

kesehatan Tn. C dan keluarga. Keluarga tidak merasa takut

akan akibat dari tindakan pengobatan yang dilakukan.

Keluarga berupaya untuk mendapatkan informasi sebanyak-

banyaknya tentang makanan atau buah yang dapat

menurunkan tekanan darah tinggi Tn. C dan keluarga pun tak

jarang melakukannya, seperti memberi Tn. C juice

Mengkudu.

Keluarga berupaya memodifikasi lingkungan dengan

mendekatkan barang-barang yang diperlukan Tn. C agar

mudah dijangkau oleh Tn. C.

Keluarga akan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan

jika mengalami kondisi sakit yang dirasakan agak berat.

4. Fungsi Reproduksi

Tn. C memiliki empat orang anak. Istri Tn. C sudah

meninggal.

Ny. S memiliki dua orang anak dan saat ini sudah bercerai

dengan suaminya, sehingga tidak lagi menggunakan alat

kontrasepsi

Tn. D memiliki satu orang anak.

Page 9: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

5. Fungsi Ekonomi

Ny. S mengatakan bahwa penghasilan dari Tn. D dikondisikan

sedemikian rupa sehingga dapat mencukupi pemenuhan kebutuhan

sehari-hari, terutama kebutuhan pangan. Kebutuhan sandang

dipenuhi setahun sekali, saat akan merayakan Hari Raya. Keluarga

belum memanfaatkan sumber yang tersedia di masyarakat dalam

upaya peningkatan status kesehatan keluarga. Hal ini ditandai

dengan Tn. C yang tidak pernah dibawa ke Posbindu.

V. Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek dan Panjang

Stresor jangka pendek dan panjang yang dialami oleh keluarga

adalah adanya anggota keluarga (Tn. C) yang memunyai masalah

kesehatan.

2. Kemampuan Keluarga Berespon terhadap Situasi/Stresor

Ketika ada stresor, biasanya keluarga berespon dengan berunding

atau bermusyawarah untuk mencari pemecahan masalah.

3. Strategi Koping yang Digunakan

Bila menghadapi permasalahan, keluarga lebih sering

mendiskusikan dengan sesama anggota keluarga untuk mencari

pemecahan masalahnya.

4. Strategi Adaptasi Disfungsional

Dari hasil pengkajian, tidak didapatkan adanya cara-cara keluarga

mengatasi masalah secara maladaptif.

Page 10: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

VI. Pemeriksaan Fisik

No. Aspek yang

Dinilai

Tn. C Tn. A Ny. S An. A An. P

1. Penampilan tampak lemah Bersih Bersih Bersih Bersih

2. Kesadaran Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis Compos mentis

3. Tanda-tanda

vital

Tekanan

darah

Nadi

Respirasi

Berat badan

Tinggi

badan

170/120 mmHg

84 x/menit

20x/menit reguler

76 kg

155 cm

130/90 mmHg

76 x/menit

20x/menit

reguler

65 kg

160 cm

120/80 mmHg

80 x/menit

20x/menit

reguler

85 kg

165 cm

-

88x/menit

20x/menit

reguler

-

86 x/menit

20x/menit

reguler

4. Kepala

Bentuk

Rambut

Simetris

Distribusi tidak merata

(beberapa area kepala

tidak ditumbuhi rambut),

rambut berwarna putih

Simetris

Distribusi

merata

Simetris

Distribusi

merata

Simetris

Distribusi

merata

Simetris

Distribusi

merata

5. Mata

Page 11: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Bentuk

Konjungtiv

a

Sklera

Fungsi

Penglihata

n

Simetris

Pucat

Putih

penglihatan seringkali

berkunang-kunang saat

klien merasa pusing

Simetris

Merah muda

Putih

Membaca

pada jarak

lebih dari 30

cm

Simetris

Merah muda

Putih

Membaca

pada jarak

>30 cm

Simetris

Merah muda

Putih

Normal

Simetris

Merah muda

Putih

Normal

6. Hidung Simetris, tidak ada septum

deviasi, tidak ada

pergerakan cuping hidung,

tidak ada perdarahan

Simetris, tidak

ada septum

deviasi, tidak ada

pergerakan

cuping hidung,

tidak ada

perdarahan

Simetris, tidak

ada septum

deviasi, tidak

ada pergerakan

cuping hidung,

tidak ada

perdarahan

Simetris, tidak

ada septum

deviasi, tidak

ada pergerakan

cuping hidung,

tidak ada

perdarahan

Simetris, tidak

ada septum

deviasi, tidak

ada pergerakan

cuping hidung,

tidak ada

perdarahan

7. Telinga

Bentuk

Fungsi

pendengar

an

Simetris

Baik, terbukti dapat

menjawab pertanyaan

dengan baik

Simetris

Baik, terbukti

dapat

menjawab

pertanyaan

dengan baik

Simetris

Baik, terbukti

dapat

menjawab

pertanyaan

dengan baik

Simetris

Baik

Simetris

Baik

8. Leher Tidak teraba pembesaran Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba Tidak teraba

Page 12: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

KGB pembesaran KGB pembesaran

KGB

pembesaran

KGB

pembesaran

KGB

9. Dada

Bunyi nafas

Bunyi

jantung

Vesikuler

Reguler, S1-S2

Vesikuler

Reguler, S1-S2

Vesikuler

Reguler, S1-

S2

Vesikuler

Reguler, S1-

S2

Vesikuler

Reguler, S1-

S2

10.Ekstremitas

Atas

Bawah

Pergerakan bebas

dua jari di ekstremitas

kanan dan tiga jari di

ekstremitas kiri tampak

melengkung

CRT <3 detik,

ekstremitas simetris,

kekuatan otot 5│5, akral

hangat

Akral dingin, berjalan

dengan perlahan dan

diseret

Kaki kanan tampak

bengkak.

Pergerakan

bebas

CRT <3 detik,

ekstremitas

simetris,

kekuatan otot

5│5, akral

hangat

Pergerakan

bebas

Akral hangat

Kekuatan otot

5 5

Pergerakan

bebas

CRT <3 detik,

ekstremitas

simetris,

kekuatan otot

5│5, akral

hangat

Pergerakan

bebas

Akral hangat

Kekuatan otot

5 5

5 5

Pergerakan

bebas

CRT <3 detik,

ekstremitas

simetris,

kekuatan otot

5│5, akral

hangat

Pergerakan

bebas

Akral hangat

Kekuatan otot

5 5

5 5

Pergerakan

bebas

CRT <3 detik,

ekstremitas

simetris,

kekuatan otot

5│5, akral

hangat

Pergerakan

bebas

Akral hangat

Kekuatan otot

5 5

5 5

Page 13: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Klien mengatakan

kakinya terasa berat.

Kaki klien terlihat tremor

saat berjalan

Terdapat hiperrefleks

patella dekstra dan

sinistra

Kekuatan otot

5 5

2 2

5 5

Activity Daily Living

1. Makan

Frekuensi

Jenis

2 x sehari

Nasi, lauk-pauk

3 x sehari

Nasi, lauk pauk

3 x sehari

Nasi, lauk

pauk

3 x sehari

Nasi, lauk

pauk

3 x sehari

Nasi, lauk

pauk

2. Minum

Jumlah

Jenis

± 750 cc

air putih

±1000-1200

cc

air putih

±1000-1200

cc

air putih

±1000-1500

cc

air putih,

susu

±1200-1500

cc

air putih,

susu

3. Tidur ± 6-7 jam sehari ± 7 jam sehari ± 6 jam sehari ± 7 jam sehari ± 8 jam sehari

4. Aktivitas Tidak bekerja Rumah tangga Bekerja Sekolah Bermain

Page 14: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Psikologis

1. Emosi Keadaan emosi relatif

stabil. Klien dapat

menerima keadaannya

dengan ikhlas

Keadaan emosi

relatif stabil.

Keadaan emosi

relatif stabil.

Keadaan emosi

relatif stabil.

Keadaan emosi

relatif stabil.

Sosial

1. Hubungan antar

keluarga

Klien harmonis dengan

anggota keluarga lainnya

Klien harmonis

dengan anggota

keluarga lainnya

Klien harmonis

dengan anggota

keluarga lainnya

Klien harmonis

dengan anggota

keluarga lainnya

Klien harmonis

dengan anggota

keluarga lainnya.

2. Hubungan dengan

orang lain

Klien dekat dengan

tetangganya.

Klien dekat

dengan

tetangganya.

Klien dekat

dengan

tetangganya.

Klien dekat

dengan

tetangganya.

Klien dekat

dengan

tetangganya.

VII. Harapan Keluarga

Keluarga mengatakan bahwa keluarga berharap dengan adanya tenaga kesehatan, keluarga dapat dibantu

dalam merawat anggota keluarga yang sakit dan memperbaiki kondisi kesehatan anggota keluarga yang sakit.

Page 15: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

VIII.Pengkajian Khusus Lansia Tn. C (60 tahun)

1. Pengkajian Psikososial dan Spiritual

a. Psikososial

Klien dapat bersosialisasi dengan baik dengan anggota keluarga

lainnya; klien juga bersikap ramah terhadap orang lain atau petugas

kesehatan.

b. Identifikasi Masalah Emosional :

Pertayaan Tahap 1

o Apakah klien mengalami sukar tidur ? tidak

o Apakah klien sering merasa gelisah ? tidak

o Apakah klien sering murung atau menangis sendiri ? tidak

o Apakah klien sering was-was atau khawatir ? ya

Lanjutkan ke tahap 2 jika lebih dari 1

atau sama dengan satu jawaban “ ya”

Pertanyaan tahap 2

o Keluhan lebih dari 3 bulan atau lebih dari 1 kali dalam 1

bulan ? ya

o Ada masalah atau banyak pikiran? klien mengatakan

memikirkan penyakitnya

o Ada gangguan / masalah dengan keluarga lain? tidak

o Mengunakan obat tidur / penenang atas anjuran dokter ?

tidak

o Cenderung mengurung diri ? tidak

Jika lebih dari 1 atau sama

dengan satu jawaban “ ya”

c. Spiritual

Klien beragama Islam. Klien mengatakan tidak dapat beribadah

karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan.

2. Pengkajian Fungsional Klien

a. KATZ Indeks

Klien mandiri dalam makan, menggunakan pakaian, pergi ke toilet,

berpindah. Klien tidak mandiri dalam kontinensia (BAK, BAB) dan

mandi.

Kesimpulan: klien termasuk kategori C.

MASALAH EMOSIONAL POSITIF (+)

Page 16: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

b. BARTHEL Indeks

No KriteriaDengan

bantuanMandiri Keterangan

1 Makan

10

Frekuensi: 2 kali

sehari

Jumlah: 1 porsi habis

setiap makan

Jenis : nasi, lauk-pauk

2 Minum

10

Frekuensi: tidak

dapat ditentukan

Jumlah: ±1000 cc

Jenis: air putih, teh

manis

3 Berpindah dari

kursi roda ke

tempat tidur atau

sebaliknya

15

4 Personal toilet

(cuci muka,

menyisir rambut,

gosok gigi)5

Gosok gigi satu kali

sehari, cuci muka

setiap mandi (±1-2

kali/hari), menyisir

rambut dengan

tangan

5 Keluar masuk toilet

(mencuci pakaian,

menyikat tubuh,

menyiram)

5

6 Mandi 5

7 Jalan di permukaan

datar5

8 Naik turun tangga 5

9 Mengenakan

pakaian 10

10 Kontrol bowel

(BAB)

10 Frekuensi: 5 hari

sekali

Konsistensi: keras dan

Page 17: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

warna kuning pucat

11 Kontrol bladder

(BAK) 10

Frekuensi: 6-7 x / hari

Warna : kuning

12 Olah raga / latihan5

Klien tidak pernah

berolah raga

13 Rekreasi /

pemanfaatan

waktu luang

10

Menonton televisi

Total Score :

Jadi Barthel indeks klien termasuk katagori :

Ketergantungan sebagian

3. Pengkajian Status Mental Gerontik

a. Short Partable Mental Status Quisioner (SPMSQ)

BENA

R

SALAH N

O

PERTANYAAN

√ 1 Tanggal berapa hari ini ?

√ 2 Hari apa sekarang ?

√ 3 Apa nama tempat ini ?

√ 4 Di mana alamat anda ?

√ 5 Berapa umur anda ?

√ 6 Kapan anda lahir ? ( minnimal tahun lahir )

√ 7 Siapa presiden / kepala panti / lurah / kuwu

sekarang ?

√ 8 Siapa presiden / kepala panti /lurah / kuwu

sebelumnya ?

√ 9 Sebutkan nama ibu anda ?

√ 10 Kurangi 3 dari 20 terus menerus secara

menurun

= 8 = 2

Total Score :

105

2

Page 18: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

b. Identifikasi aspek kognitif dari fungsi mental dengan

menggunakan

MMSE ( Mini Mental Status Exam)

NO ASPEK

KOGNITIF

NILAI

MAKS

NILAI

KLIEN

KRITERIA

1 Orientasi 5 5 Menyebutkan dengan benar :

o Tahun √

o Musim √

o Tanggal √

o Hari √

o Bulan √

Orientasi 5 5 Di mana sekarang kita berada ?

o Negara Indonesia √

o Propinsi Jawa Barat √

o Kota Bandung √

o PSTW √

o Wisma √

2 Registrasi 3 3 Sebutkan nama 3 obyek (oleh

pemeriksa ) 1 detik untuk

mengatakan masing-masing

obyek. Kemudian tanyakan pada

klien ketiga obyek tadi. ( Untuk

disebutkan )

o Obyek (pulpen)

o Obyek (jam tangan)

o Obyek (buku)

3 Perhatian dan

Kalkulasi

5 2 Minta klien untuk memulai dari

angka 100 kemudian dikurangi 7

sampai 5 kali / tingkat.

o 93 √

o 86 √

o 79 X

Kesimpulan Interpretasi hasil : Fungsi intelektual utuh

Page 19: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

o 72 X

o 65 X

4 Mengingat 3 3 Minta klien untuk mengulangi

ketiga obyek pada no. 2

( registrasi ) tadi. Bila benar 1

point untuk masing-masing

obyek.

o Obyek (pulpen)

o Obyek (jam tangan)

o Obyek (buku)

5 Bahasa 9 2

1

2

1

0

Tunjukkan pada klien suatu

benda dan tanyakan namanya

pada klien.

jam tangan √

pulpen √

Minta klien untuk mengulang

kata-kata berikut

“tak ada jika, dan, atau, tetapi”.

Bila benar nilai 1 point.

- Pernyataan benar 2 buah :

tak ada , tetapi. √

Minta klien untuk mengikuti

perintah berikut yang terdiri dari

3 langkah :

“Ambil kertas di tangan anda,

lipat dua dan taruh di lantai”.

Ambil kertas di tangan

anda

Lipat dua

Taruh di lantai X

Perintahkan pada klien untuk hal

berikut ( bila aktivitas sesuai

perintah nilai 1 point )

o “Tutup mata anda “

Perintahkan pada klien untuk

Page 20: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

menulis satu kalimat dan

menyalin gambar.

o Tulis satu kalimat X

o Menyalin gambar X

TOTAL NILAI 24

Kesimpulan: aspek kognitif dari fungsi mental baik

4. Pengkajian Keseimbangan untuk Klien Lansia

LEMBARAN OBSERVASI KESEIMBANGAN

KOMPONEN

UTAMA

DALAM

BERGERAK

LANGKAH-

LANGKAH YANG

DINILAIKRITERIA NILAI

A. Perubahan

Posisi atau

Gerakan

Keseimbang

an

Bangun dari

kursi.

(mata terbuka)

Duduk ke kursi

(mata terbuka)

Bangun dari

kursi.

(mata tertutup)

Tidak bangun dari

tempat duduk

dengan satu kali

gerakan, tetapi

mendorong

tubuhnya keatas

dengan tangan

atau bergerak

kedepan kursi

terlebih dahulu,

tidak stabil pada

saat berdiri

pertama kali

Menjatuhkan ke

kursi, tidak duduk

ditengah kursi

Tidak bangun dari

tempat duduk

dengan satu kali

gerakan, tetapi

mendorong

tubuhnya keatas

1

1

1

Page 21: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Duduk ke kursi

(mata tertutup)

Menahan

dorongan pada

sternum

(mata terbuka)

Menahan

dorongan pada

sternum

(mata tertutup)

Perputaran leher

Gerakan

menggapai

sesuatu

Membungkuk

dengan tangan

atau bergerak

kedepan kursi

terlebih dahulu,

tidak stabil pada

saat berdiri

pertama kali

Menjatuhkan ke

kursi, tidak duduk

ditengah kursi

Pemeriksa

mendorong

strenum perlahan-

lahan sebayak 3

kali. Klien

mengerakan kaki,

memegang objek

untuk dukungan,

kaki tidak

menyentuh sisi-

sisinya

Pemeriksa

mendorong

strenum perlahan-

lahan sebayak 3

kali. Klien

mengerakan kaki,

memegang objek

untuk dukungan,

kaki tidak

menyentuh sisi-

sisinya

Menggerakan kaki,

mengenggam

obyak untuk

dukungan, kaki

1

1

1

1

1

Page 22: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

tidak menyentuh

sisi-sisinya, keluhan

vertigo, pusing atau

keadaan tidak stabil

Tidak mampu untuk

mengapai sesuatu

dengan bahu fleksi

sepenuhnya

sementara berdiri

pada ujung-ujung

jari kaki, tidak

stabil, memegang

sesuatu untuk

dukungan

Tidak mampu

membungkuk untuk

mengambil obyek-

obyek kecil dari

lantai, memegang

obyek untuk bisa

berdiri lagi,

memerlukan usaha-

usaha multifel

untuk bangun

1

B. Gaya

Berjalan atau

Gerak

Minta klien

untuk berjalan

ketempat yang

ditentukan

Ketinggian

langkah kaki

(mengangkat

kaki saat

melangkah)

Ragu-ragu,

tersandung,

memegang obyek

untuk dukungan

Kaki tidak naik dari

lantai secara

konsisten

(menggeser atau

menyeret kaki),

mengangkat kaki

terlalu tinggi (

>5 cm)

1

1

1

Page 23: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Kontinuitas

langkah kaki

(diobservasi dari

samping klien)

Kesimetrisan

langkah

(diobservasi dari

samping klien)

Penyimpangan

jalur pada saat

berjalan

(diobservasi dari

belakang klien)

Berbalik

Setelah langkah-

langkah awal,

langkah menjadi

tidak konsisten,

memulai

mengangkat satu

kaki sementara kaki

yang lain

menyentuh lantai

Langkah tidak

semetris, terutama

pada bagian yang

sakit

Tidak berjalan

dalam garis lurus,

bergelombang dari

sisi ke sisi

Berhenti sebelum

mulai berbalik,

jalan sempoyongan,

bergoyang;

memegang obyek

untuk dukungan.

1

0

1

INTERVENSI HASIL

Hasil: 14

Kesimpulan : klien mempunyai resiko jatuh tinggi

Page 24: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

B. ANALISA DATA

No Data Masalah Penyebab

1. DS: Tn. C mengatakan nyeri di daerah lutut

Nyeri dirasakan seperti adanya rasa

panas di daerah patella kanan dan kiri.

Nyeri dirasakan sepanjang waktu

Tn. C mengatakan sudah mengalami

nyeri sejak beberapa bulan yang lalu,

tetapi tidak ingat pasti waktunya.

DO:

Kaki kanan tampak bengkak.

Tn. R tampak memegang lututnya

Gangguan

rasa

nyaman:

nyeri pada

Tn. C (60

tahun)

keluarga Tn.

C

ketidakmampu

an keluarga

merawat

anggota

keluarga yang

mengalami

rheumatik

2. DS:

Tn. C mengatakan kakinya terasa berat

sehingga sulit menggerakkan kedua

kakinya

DO: KATZ indeks C

Tn. R tampak dalam keadaan duduk di

kursi/tempat tidur

dua jari di ekstremitas kanan dan tiga

jari di ekstremitas kiri tampak

melengkung

berjalan dengan perlahan dan diseret

kekuatan otot 2│2

Kaki Tn. C terlihat tremor saat berjalan.

Keterbatasa

n

pergerakan

pada Tn. C

(60 tahun)

keluarga Tn.

C

Ketidakmampu

an keluarga

merawat

anggota

keluarga

khususnya Tn.

C dengan

keterbatasan

pergerakan

3. DS:

Tn. C mengatakan sudah menderita

hipertensi sejak beberapa tahun yang

lalu

Tn. C mengatakan sering merasa

pusing jika tekanan darahnya tinggi

Keluarga Tn. C mengatakan bahwa

klien selalu meminum obat sakit

Risiko tinggi

penurunan

curah

jantung

pada Tn. C

(74 tahun)

anggota

keluarga Tn.

Ketidaktahuan

keluarga

mengenal

risiko

penurunan

curah jantung

Page 25: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

kepala setiap kali merasa nyeri kepala

DO:

TD : 170 / 120 mmHg

Konjungtiva pucat

C

C. PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

No. Diagnosa keperawatan

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang mengalami rheumatik

2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun)

keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga

merawat anggota keluarga khususnya Tn. C dengan keterbatasan

pergerakan

3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun)

anggota keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidaktahuan

keluarga mengenal risiko penurunan curah jantung

D. PENILAIAN (SCORING) DIAGNOSIS KEPERAWATAN

No.

DiagnosisKriteria Skor Total Pembenaran

1. Sifat masalah:

aktual

Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

sebagian

Potensial

masalah untuk

dicegah: cukup

Menonjolnya

3/3 x 1 =

1

½ x 2 = 1

2/3 x 1 =

2/3

3,6 Rasa nyeri dirasakan

klien.

Rasa nyeri dapat

hilang jika penyebab

dihilangkan

Page 26: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

masalah:

masalah berat,

harus segera

ditangani

2/2 x 1 =

1

Masalah sangat

dirasakan oleh Tn. C

dan Tn. C ingin

masalah tersebut

segera diatasi.

2. Sifat masalah:

aktual

Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

sebagian

Potensial

masalah untuk

dicegah: cukup

Menonjolnya

masalah: ada

masalah, tetapi

tidak perlu

segera

ditangani

3/3 x 1 =

1

½ x 2 = 1

2/3 x 1 =

2/3

1/2 x 1 =

½

3,1 Keterbatasan gerak

dirasakan klien.

Perbaikan kondisi

keterbatasan

pergerakan

memerlukan waktu

yang cukup lama

Perburukan kondisi

menjadi kontraktur

dapat dicegah jika

klien mengoptimalkan

fungsi tubuh yang

masih baik

Masalah sangat

dirasakan oleh Tn. C

dan keluarga ingin

masalah tersebut

segera diatasi.

3. Sifat masalah:

ancaman

kesehatan

Kemungkinan

masalah dapat

diubah:

sebagian

Potensial

masalah untuk

dicegah: cukup

Menonjolnya

masalah:

masalah tidak

2/3 x 1 =

2/3

½ x 2 = 1

2/3 x 1 =

2/3

0

2,3

Page 27: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

dirasakan

E. PENILAIAN KELUARGA MANDIRI

Masalah

kesehatan

Masalah

keperawatan

Kriteria Keluarga Mandiri Kategori

masalah1 2 3 4 5 6 7

Hipertensi Gangguan

rasa

nyaman:

nyeri

(KM I)

Gangguan

Mobilitas

Fisik

(KM II)

Risiko tinggi

penurunan

curah

jantung

(KM II)

Dari hasil penilaian keluarga mandiri diatas, dapat disimpulkan bahwa

keluarga Tn. C termasuk pada kategori keluarga mandiri (KM II).

F. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan rasa nyaman: nyeri pada Tn. C (60 tahun) keluarga Tn. C

berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat anggota

keluarga yang mengalami rheumatik

2. Keterbatasan pergerakan pada lanjut usia (Tn. C, 60 tahun) keluarga

Tn. C berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat

anggota keluarga khususnya Tn. C dengan keterbatasan pergerakan

3. Risiko tinggi penurunan curah jantung pada Tn. C (60 tahun) anggota

keluarga Tn. C berhubungan dengan ketidaktahuan keluarga mengenal

risiko penurunan curah jantung

Page 28: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

N

O

Diagnosa

Keperawatan

Tujuan Kriteria EvaluasiIntervensi

Umum Khusus Kriteria Standar

1 Gangguan rasa

nyaman: nyeri

pada Tn. C (60

tahun)

keluarga Tn. C

berhubungan

dengan

ketidakmampu

an keluarga

merawat

anggota

keluarga yang

mengalami

rheumatik

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawat

an selama

4 hari rasa

nyaman

terpenuhi

Setelah 4 kali

pertemuan selama

30 menit, keluarga

mampu:

1. Mengenal

masalah

rheumatik

-Menjelaskan

pengertian

rheumatik

-Menyebutkan

penyebab

rheumatik

Respon

verbal

Respon

verbal

- Rheumatik adalah penyakit

yang mengenai bagian dari

tulang/sendi akibat proses

penuaan

- Penyebab rheumatik:

- Proses Penuaan

- Kelelahan

Berikan pendidikan

kesehatan kepada

keluarga tentang

rheumatik dengan cara

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

pengertian rheumatic

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

Page 29: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

-Menyebutkan

tanda dan

gejala

rheumatik

-Mengidentifikas

i tanda dan

gejala

rheumatik

pada Tn. C

Respon

verbal

Respon

verbal

- Cedera atau Jatuh

- Infeksi Kuman

- Penurunan daya tahan

tubuh

- Tidak diketahui dengan

pasti

- Tanda dan gejala rheumatic

-Mudah lelah

- Tidak nafsu makan

-Demam

- Bengkak dan nyeri pada

sendi

- Kemerahan pada sendi

yang sakit

-Gerak terganggu

- Keluarga dapat

menyebutkan tanda dan

gejala rheumatik pada Tn. C

penyebab rheumatic

- Diskusikan dengan

keluarga tentang tanda

dan gejala rheumatic

- Motivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali

tanda dan gejala

rheumatik

- Berikan reinforcment

positif jika keluarga

mampu menyebutkan

tanda dan gejala

rheumatik

- Diskusikan dengan

keluarga tanda dan

Page 30: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

-Mengidentifikas

i kebutuhan

dan harapan

keluarga

2. Keluarga mampu

mengambil

keputusan

mengenai cara

perawatan yang

tepat pada

anggota

keluarga yang

Respon

verbal

Respon

verbal

- Keluarga dapat

mengungkapan kebutuhan

dan harapannya tentang

kesehatan

- Keluarga memutuskan untuk

merawat Tn. A dengan

masalah rheumatik

gejala rheumatik yang

dialami oleh Tn. C

- Berikan reinforcment

positif jika keluarga

mampu menyebutkan

tanda dan gejala

rheumatik

- Diskusikan dengan

keluarga mengenai

kebutuhan dan harapan

keluarga tentang

kesehatan

- Motivasi keluarga untuk

mengungkapkan

harapan yang positif

terhadap kesehatan

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

konsekuensi jika tidak

melakukan tindakan

Page 31: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

mengalami

rheumatik

3. keluarga mampu

merawat

anggota

keluarga yang

mengalami

rheumatic

Respon

verbal

- Keluarga dapat memberikan

perawatan pada keluarga

dengan masalah rheumatik.

Dengan cara :

CARA MENGURANGI

NYERI

1. Kompres dingin

Digunakan jika sendi yang

sakit bengkak dengan

warna kemerahan. Cara

nya basahi handuk

kecil/waslap dengan air es

lalu diperas dan

ditempelkan pada sendi

perawatan

- Bantu keluarga untuk

mengidentifikasi sumber

daya yang dimiliki

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

konsekuensi dari setiap

tindakan

- Kaji keinginan keluarga

untuk merawat Tn. A

dengan rheumatic

- Diskusikan dengan

keluarga tentang cara

perawatan pada klien

dengan rheumatic

- Motivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali

cara perawatan pada

klien dengan rheumatik

- Beri reinforcment positif

jika keluarga mampu

Page 32: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

yang sakit.

2. Kompres hangat

Digunakan jika sendi yang

sakit mengalami bengkak

tanpa adanya warna

kemerahan. Caranyabasahi

handukkecil/waslap dengan

air hangatlalu peras

kemudian tempelkan

handuk pada sendi yang

sakit tersebut

CARA MENCEGAH

KAMBUHNYA REMATIK

1. Istirahat yang cukup

2. Hindari kerja berat

3. Minum minuman yangtinggi

kalsium seperti susu

4. Olahraga ringan secara

teratur

menyebutkan kembali

cara perawatan pada

klien dengan rheumatik

- Demonstrasikan kepada

keluarga tentang cara

mengurangi nyeri pada

rheumatik

- Awasi keluarga dalam

melakukan perawatan

kepada Tn. A dalam

melakukan perawatan

Page 33: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

5. Berjemur di panas Matahari

pagi ( Jam 7.00 – 8.00 )

6. Hindari makanan yang

mengandung asam urat

7. Periksa kesehatan ke

Puskesmas minimal 6 bulan

sekali

CARA HIDUP SEHAT

1. Hindari merokok

2. Jalankan pola makan yang

sehat yaitu menghindari

lemak jenuh dan

memperbanyak konsumsi

biji-bijian dan buah-buahan

serta sayuran

3. Konsumsi multivitamin dan

kalsium setiap hari

4. Mempertahankan berat

badan yang ideal

5. Melatih daya pikir

6. Tetap aktif setiap hari

Page 34: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

4. keluarga mampu

memodifikasi

lingkungan yang

Respon

verbal

7. Lakukan upaya

untukmellindungi

penglihatan,

8. Aktif

bersosialisasipendengaran

dan kesehatan anda

9. Rutin kontrol ke pelayanan

kesehatan terdekat untuk

mengantisipasi jika ada

sesuatu yang tidak baik

pada tubuh misalnya

mengendalikan tekanan

darah, mencegah

osteoporosis atau

menurunkan kadar

kolesterol dalam darah.

MAKANAN YANG HARUS

DIHINDARI / MENGANDUNG

ASAM URAT

1. Golongan protein hewani

seperti : sarden, kerang,

Page 35: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

berguna bagi

Tn.A

5. Keluarga mampu

memanfaatkan

fasilitas

kesehatan yang

Respon

afektif

jeroan, hati, usus, otak, paru,

babat, limpa, bebek dan

burung

2. Makanan yang mengandung

alcohol : tape, durian

3. Sayuran, kacang-kacangan,

kembang kol, bayam dan

jamur

4. minuman yang mengandung

soda : coca cola, fanta,

sprite

LINGKUNGAN YANG AMAN

BAGI LANSIA

1. Cahaya tidak terlalu terang

dan tidak terlalu gelapatau

tidak remang-remang

2. Lantai tidak licin, benda-

benda tidak berserakan dan

jika menggunakan karpet

tepinya direkatkan

3. Perabot rumah tangga

- Bantu keluarga untuk

dapat mengidentifikasi

sumber-sumber daya

yang dapat digunakan

untuk keluarga dalam

memberikan perawatan

kepada Tn.A dengan

rheumatik

- Motivasi keluarga untuk

dapat memodifikasi

lingkungan yang dapat

digunakan untuk

keluarga dalam

memberikan perawatan

kepada Tn.A dengan

rheumatik

- Berikan reinforcment

positif kepada keluarga

jika mampu

Page 36: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

ada diletakan teratur, kursi atau

tempat tidur tidak terlalu

tinggi

4. Permukaan tangga datar dan

tepinya diberi tanda

5. Pinggir dinding kamar mandi

di beri pegangan, lantai

kamar mandi tidak licin dan

toilet tidak terlalu tinggi.

6. Tempat tidur kokoh

7. Alat dapur dan kompor aman

- Keluarga mengantarkan Tn.

A ke fasilitas kesehtan yang

ada secara rutin minimal 3

bulan sekali

memodifikasi lingkungan

yang dapat digunakan

untuk keluarga dalam

memberikan perawatan

kepada Tn.A dengan

rheumatik

- Anjurkan kepada

keluarga untuk untuk

membawa Tn. A ke

fasilitas pelayanan

kesehatan yang

dikehendaki untuk

pemeriksaan kesehatan

secara teratur minimal 3

bulan sekali.

2 Keterbatasan

pergerakan

pada lanjut

usia (Tn. C, 60

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawat

Setelah dilakukan

intervensi 10 kali

pertemuan selama

15 – 20 menit

Page 37: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

tahun)

keluarga Tn. C

berhubungan

dengan

ketidakmampu

an keluarga

merawat

anggota

keluarga

khususnya Tn.

C dengan

keterbatasan

gerak

an selama

10 hari

pergeraka

n optimal

pada

anggota

gerak yang

sehat dan

keluarga

mampu

merawat

Tn. C

kemampuan

keluarga dalam

mengenal masalah

kesehatan

bertambah dengan

kriteria:

Keluarga dapat

menyebutkan

kembali

pengertian,

jenis dan

tujuan

mobilisasi.

Respon

Verbal

Menyebutkan pengertian

Mobilisasi, jenis mobilisasi dan

tujuan mobilisasi

Pengertian Mobilisasi

Mobilisasi adalah kemampuan

seseorang untuk bergerak

secara bebas, teratur untuk

memenuhi kebutuhan hidup

sehat menuju kemandirian

Jenis Mobilisasi

1. Aktif

Yaitu latihan pada tulang

dan sendi yang dapat

dilakukan sendiri tanpa

bantuan.

1. Kaji pengetahuan

keluarga tentang

Mobilisasi pada klien

post stroke

2. Diskusikan dengan

keluarga mengenai

pengertian, jenis,

tujuan/manfaat

mobilisasi.

3. Berikan kesempatan

pada keluarga untuk

bertanya tentang hal

yang belum di mengerti

tentang gangguan

mobilisasi.

Page 38: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Keluarga dapat

menjelaskan

cara

pencegahan/

Respon

Psikomoto

r

Klien

meniruka

n gerakan

mobilisasi

2. Pasif

adalah latihan yang

diberikan pada klien

berupa latihan pada

tulang dan sendi dimana

klien tidak dapat

melakukannya sendiri,

sehingga klien

memerlukan bantuan

perawat atau keluarga.

Manfaat Mobilisasi

Memelihara fleksibilitas

dari tulang dan sendi

Menjaga agar tidak

terjadi kerapuhan tulang

Meningkatkan kekuatan

otot

A. Gerakan – gerakan

Mobilisasi

1. Pergerakan bahu

4. Ajarkan dan

demonstrasikan cara

melakukan mobilisasi

Page 39: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

perawatan

gangguan

mobilisasi.

Keluarga dapat

mendemonstra

sikan kembali

cara

melakukan

mobilisasi

(ROM) aktif

maupun pasif

yang baik dan

benar.

Pegang pergerakan

tangan dan siku

penderita, lalu

angkat selebar bahu,

putar ke luar dan ke

dalam

Angkat tangan

gerakan ke atas

kepala dengan di

bengkokan, lalu

kembali ke posisi

awal

Gerakan tangan

dengan mendekatkan

lengan kearah badan,

hingga menjangkau

tangan yang lain

2. Pergerakan siku

Buat sudut 90 0 pada

siku lalu gerakan

lengan keatas dan ke

bawah dengan

(ROM) aktif dan pasif

yang baik dan benar.

Page 40: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

membuat gerakan

setengah lingkaran

Gerakan lengan

dengan menekuk

siku sampai ke dekat

dagu

3. Pergerakan tangan

Pegang tangan

pasien seperti

bersalaman, lalu

putar pergelangan

tangan

Gerakan tangan

sambil menekuk

tangan ke bawah

Gerakan tangan

sambil menekuk

tangan keatas

4. Pergerakan jari tangan

Putar jari tangan satu

persatu

Pada ibu jari lakukan

Page 41: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Respon

Verbal

Klien

pergerakan menjauh

dan mendekat dari

jari telunjuk, lalu

dekatkan pada jari –

jari yang lain.

5. Pergerakan kaki

Pegang pergelangan

kaki dan bawah lutut

kaki lalu angkat

sampai 30 o lalu putar

Gerakan lutut dengan

menekuknya sampai

90 o

Angkat kaki lalu

dekatkan kekaki

yang satu kemudian

gerakan menjauh

Putar kaki ke dalm

dan ke luar

Lakukan penekanan

pada telapak kaki

keluar dan kedalam

Page 42: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Keluarga dan

klien memiliki

dorongan yang

besar dalam

melatih klien

melakukan

mobilisai

mobilisasi

(ROM) aktif

maupun pasif

yang baik dan

benar.

Keluarga dapat

memutuskan

untuk kontrol

ke pelayanan

kesehatan.

bersedia

melakuka

n latihan

secara

mandiri

Respon

Verbal

Menyatak

an

kesediaan

untuk

berobat

ke sarana

yankes

Jari kaki di tekuk –

tekuk lalu di putar

6. Pergerakan Leher

Pegang pipi pasien

lalu gerakan kekiri

dan kekanan

Gerakan leher

menekuk kedepan

dan kebelakang

Latihan mandiri dapat

dilakukan oleh klien dengan

masalah gangguan pergerakan

pada kondisi post stroke.

5. Anjurkan klien untuk

melakukan mobilisasi

pasif secara mandiri

sesuai kemampuan

6. Libatkan anggota

keluarga dalam

melakukan latihan

mobilisasi (ROM) aktif

dan pasif.

7. Berikan motivasi pada

keluarga untuk kontrol

secara teratur ke

pelayanan kesehatan.

Page 43: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Adanya keinginan yang kuat

untuk memeriksakan diri ke

yankes merupakan awal

ketertarikan keluarga dengan

yankes untuk menanggulangi

masalah

3. Risiko tinggi

penurunan

curah jantung

pada Tn. C (60

tahun)

anggota

keluarga Tn. C

berhubungan

dengan

ketidaktahuan

keluarga

mengenal

risiko

penurunan

curah jantung

Setelah

dilakukan

tindakan

keperawat

an selama

7 hari

gangguan

penurunan

curah

jantung

dapat

ditoleransi

Setelah 7 kali

pertemuan selama

20 menit, keluarga

mampu:

Mengenal masalah

hipertensi

-Menjelaskan

pengertian

hipertensi

-Menyebutkan

penyebab

hipertensi

Respon

verbal

Respon

verbal

- Hipertensi adalah keadaan

dimana tekanan darah

melebihi normal (systole

>160 mmHg dan diastole >

95 mmHg)

- Penyebab hipertensi:

-Obesitas

- Perokok

-Minum alcohol

- Berikan pendidikan

kesehatan kepada

keluarga tentang

hipertensi dengan cara

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

pengertian hipertensi

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

penyebab hipertensi

- Motivasi keluarga untuk

Page 44: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

-Menyebutkan

tanda dan

gejala

hipertensi

-Mengidentifikas

i tanda dan

gejala

hipertensi pada

Tn. C

Respon

verbal

Respon

verbal

- Kurang olahraga

-Makanan berlemak dan

banyak garam

- Keturunan

- Stress tinggi

- Tanda dan gejala hipertensi

- Sakit kepala

- Sukar tidur

- Telinga berdengung

-Mata terasa berat/

pandangan kabur

-Mudah lelah

-Dada berdebar

- Berat pada tengkuk

- Keluarga dapat

menyebutkan tanda dan

gejala hipertensi pada Tn. C

menyebutkan kembali

penyebab hipertensi

- Berikan reinforcment

positif jika keluarga

mampu menyebutkan

penyebab hipertensi

- Diskusikan dengan

keluarga tentang tanda

dan gejala hipertensi

- Motivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali

tanda dan gejala

hipertensi

- Berikan reinforcment

positif jika keluarga

mampu menyebutkan

tanda dan gejala

hipertensi

- Diskusikan dengan

keluarga tanda dan

Page 45: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

-Mengidentifikas

i kebutuhan

dan harapan

keluarga

6. Keluarga mampu

mengambil

keputusan

mengenai cara

perawatan yang

tepat pada

anggota

keluarga yang

Respon

verbal

Respon

verbal

- Keluarga dapat

mengungkapan kebutuhan

dan harapannya tentang

kesehatan

- Keluarga memutuskan untuk

merawat Tn. C dengan

masalah hipertensi

gejala hipertensi yang

dialami oleh Tn. C

- Berikan reinforcment

positif jika keluarga

mampu menyebutkan

tanda dan gejala

hipertensi

- Diskusikan dengan

keluarga mengenai

kebutuhan dan harapan

keluarga tentang

kesehatan

- Motivasi keluarga untuk

mengungkapkan

harapan yang positif

terhadap kesehatan

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

konsekuensi jika tidak

melakukan tindakan

Page 46: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

mengalami

hipertensi post

stroke

7. keluarga mampu

merawat

anggota

keluarga yang

mengalami

hipertensi

Respon

verbal

- Keluarga dapat memberikan

perawatan pada keluarga

dengan masalah hipertensi.

Dengan car non medis :

1. Menurunkan BB

berlebihan

2. Mengkonsumsi sayuran

dan buah-buahan.

3. Olahraga secara teratur.

4. Hindari stress

5. Mengurangi konsumsi

aram dan kopi

6. Mengurangi makanan

berlemak

7. Menggunakan ramuan

tradisional

perawatan

- Bantu keluarga untuk

mengidentifikasi sumber

daya yang dimiliki

- Diskusikan dengan

keluarga tentang

konsekuensi dari setiap

tindakan

- Kaji keinginan keluarga

untuk merawat Tn. R

dengan hipertensi

- Diskusikan dengan

keluarga tentang cara

perawatan pada klien

dengan hipertensi

- Motivasi keluarga untuk

menyebutkan kembali

cara perawatan pada

klien dengan hipertensi

- Beri reinforcment positif

jika keluarga mampu

Page 47: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Respon

verbal

8. Minum obat penurun

tekanan darah secara

teratur dan sesuai dosis

9. Memeriksakan tekanan

darah secara teratu

Cara mengatasi hipertensi

secara tradisional :

1. Daum salam

- Cuci 7-10 lembar daun

salam

- Rebus dalam 3 gelas

air amapai tersisa 1

gelas

- Setelah dingin lalu

disaring

- Minum 2x/hari

setengah gelas

2. Pepaya Muda

- Parut 1 buah papaya

- Peras ambil airnya

- Air perasan diminum

2x/hari

menyebutkan kembali

cara perawatan pada

klien dengan hipertensi

- Demonstrasikan kepada

keluarga tentang cara

mengatasi hipertensi

secara tradicional

Page 48: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Respon

psikomoto

r

3. Mentimun

- Cuci mentimun, kupas

lalu parut

- Peras lalu minum

2x/hari

4. Seledri

- 15 helai dicuci bersih

lalu dirajang

- Masukan ke dalam 2

gelas air panas sampai

tinggal ¾ gelas. Lalu

saring

- Minum 2x/hari

5. Rambut Jagung

- Cuci segenggam

rambut jagung

- Rebus dalam 1 liter air

lalu saring

- Diminum 1x/hari

6. Labu Siam

- Parut 1 buah labu siam

- Peras di ambil airnya

Page 49: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

8. keluarga mampu

memodifikasi

lingkungan yang

sehat dan aman

bagi Tn. C

Respon

verbal

Respon

afektif

- Minum 2x/hari

- Keluarga

mendemonstrasikan cara

pembatan obat tradisional

untuk penderita hipertensi

- Lingkungan yang aman bagi

penderita hipentensi

1. Cahaya tidak terlalu

terang atau gelap

2. Lantai tidak kotor dan

sampah tidak

berserakan

3. Perabot rumah

- Motivasi keluarga untuk

mendemonstrasikan

ulang cara pembuatan

obat tradisional

- Awasi keluarga dalam

melakukan perawatan

kepada Tn. C dalam

melakukan perawatan

- Tanyakan tentang

keinginan keluarga

untuk menciptakan

lingkungan yang sehat

dan aman

- Berikan reinforcement

positif pada keluarga

Page 50: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

9. keluarga mampu

memanfaatkan

fasilitas

kesehatan yang

ada

diletakkan teratur

4. Kamar mandi selalu

dibersihkan agar tidak

licin

5. Tempat tidur tidak

terlalu tinggi, ventilasi

dan pencahayaan baik,

tidak terlalu gelap dan

terlalu terbuka

- Fasilitas kesehatan terdekat

yang ada di lingkungan

sekitar keluarga

- Puskesamas Pasundan

merupakan sarana yankes

terdekat bagi keluarga untuk

berobat

- Diskusikan dengan

keluarga mengenai

fasilitas kesehatan yang

ada di lingkungan sekitar

keluarga

- Minta kepada keluarga

untuk memutuskan

fasilitas kesehatan di

lingkungan sekitar

keluarga yang akan

dipilih keluarga untuk

memeriksakan Tn. C

secara rutin

Page 51: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA
Page 52: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Tanggal

No.

Diagnosa

Keperawat

an

Waktu Implementasi Evaluasi Paraf

24-5-2010 15.30 –

15.45 WIB

Membina hubungan saling percaya

26-5-2010 16.30 –

17.00 WIB

Melakukan pemeriksaan fisik

terhadap Tn. C

O:

TD Tn. C 170/120 mmHg

28-5-2010 1 16.30-

17.00 WIB

Mendiskusikan dengan keluarga

tentang tanda rematik yang dialami

Tn. C

S:

Tn. C mengatakan lututnya terasa pegal

dan sakit

O:

Tn. C tampak memegang kedua lututnya

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 Mengkaji pengetahuan keluarga

tentang mobilisasi pada klien

dengan keterbatasan pergerakan

S:

Tn. C mengatakan sulit melakukan

mobilisasi

O:

Tn. C tampak berjalan dengan diseret dan

Page 53: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

memegang dinding

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

3 Mengkaji pengetahuan klien dan

keluarga tentang hipertensi

Mengobservasi TTV Tn. C

S:

Tn. C mengatakan bahwa hipertensi

adalah tekanan darah tinggi

O:

Keluarga dapat menyebutkan

pengertian hipertensi

TTV Tn. C: TD dalam batas yang dapat

ditoleransi (190/100 mmHg), nadi 64

x/menit

A: masalah tidak terjadi

P: lanjutkan intervensi

Page 54: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

31-5-2010 3 16.15-

16.40

Mendiskusikan dengan keluarga

mengenai penyebab, tanda, dan

gejala hipertensi

Memberikan penjelasan

mengenai pengertian, penyebab,

tanda dan gejala hipertensi

Memberikan kesempatan pada

keluarga untuk bertanya tentang

hal yang belum di mengerti

tentang hipertensi

Mengobservasi TTV

S:

Keluarga klien mengatakan bahwa

hipertensi disebabkan oleh makanan

yang asin dan berlemak

Keluarga mengatakan bahwa tanda

dan gejala hipertensi yaitu sakit

kepala, berat pada tengkuk,

pandangan kabur

O:

Keluarga dapat menyebutkan kembali

tanda dan gejala stroke dengan benar

Keluarga dapat menyebutkan kembali

penyebab stroke dengan benar

TD 210/120 mmHg

A: masalah tidak terjadi

P: lanjutkan intervensi

1-6-2010 2 16.45-

17.05

Mendiskusikan dengan keluarga

mengenai pengertian, jenis,

tujuan/manfaat mobilisasi

Memberikan kesempatan pada

keluarga untuk bertanya tentang

hal yang belum di mengerti

S:

Keluarga mengatakan mobilisasi sulit

dilakukan pada kondisi Tn. C

Tn. C mengatakan bahwa

ekstremitasnya terasa berat

digerakkan

Page 55: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

tentang gangguan mobilisasi.

Memotivasi klien untuk

melakukan mobilisasi pasif

secara mandiri sesuai

kemampuan

O:

Keluarga dapat menyebutkan kembali

tujuan mobilisasi dengan benar

Jari-jari Tn. C tampak melengkung

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

3 Memberikan motivasi pada klien

dan keluarga untuk kontrol

secara teratur ke pelayanan

kesehatan

Memeriksa TTV Tn. C

S:

Keluarga mengatakan bahwa saat ini Tn. C

tidak dalam pengobatan

O: TD 180/100 mmHg

A: masalah tidak terjadi

P; pertahankan intervensi

3-6-2010 2 16.30-

16.55

Mendemonstrasikan cara

melakukan mobilisasi (ROM)

aktif dan pasif

Memotivasi klien untuk

melakukan mobilisasi pasif

secara mandiri sesuai

kemampuan

S:

Tn. C mengatakan sulit melakukan

ROM

Tn. C mengatakan bahwa

ekstremitasnya terasa berat jika

digerakkan

O:

Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

Page 56: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

3 Menjelaskan pada keluarga

tentang cara pencegahan

hipertensi

Memeriksa TTV Tn. C

S:

Keluarga mengatakan bahwa hipertensi

dapat dicegah dengan melakukan gaya

hidup sehat: menghindari makanan tinggi

lemak dan garam

O:

Keluarga dapat menjelaskan cara

pencegahan/perawatan hipertensi

dengan benar

TD 190/100 mmHg

A: masalah tidak terjadi

P: pertahankan intervensi

8-6-2010 1 16.40-

17.15

Mendiskusikan dengan keluarga

tentang cara perawatan pada

klien dengan rheumatic

Memberikan informasi mengenai

cara mengurangi nyeri dan

mencegah kambuhnya rematik

S:

Tn. C mengatakan masih merasa nyeri

O:

Tn. C terlihat memegang lututnya

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 Membantu klien melakukan ROM

pasif

Memotivasi klien untuk

melakukan ROM aktif secara

S:

Tn. C mengatakan sulit melakukan

ROM tangan secara mandiri

Tn. C mengatakan bahwa jarinya

Page 57: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

mandiri sesuai kemampuan terasa berat jika digerakkan

O:

Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

3 Memberikan motivasi pada

keluarga untuk kontrol secara

teratur ke pelayanan kesehatan

Memeriksa TTV

S:

Keluarga mengatakan tidak bisa

membawa Tn. C kontrol ke dokter

O:

TTV: TD 190/120 mmHg, nadi 60x/menit)

A; masalah tidak terjadi

P: pertahankan intervensi

14-6-2010 1 13.30-

14.15

Mendiskusikan dengan keluarga

tentang cara perawatan pada

klien dengan rheumatic

Memberikan informasi mengenai

cara mengurangi nyeri dan

mencegah kambuhnya rematik

S:

Tn. C mengatakan masih merasa nyeri

O:

Tn. R terlihat memegang lututnya

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 Membantu klien melakukan ROM

pasif

Memotivasi klien untuk

melakukan ROM aktif secara

S:

Tn. C mengatakan sudah melakukan

ROM secara mandiri

Tn. C mengatakan bahwa

Page 58: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

mandiri sesuai kemampuan ekstremitasnya terasa sakit jika

digerakkan

O:

Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

3 Memberikan motivasi pada

keluarga untuk kontrol secara

teratur ke pelayanan kesehatan

Memeriksa TTV

S:

Keluarga mengatakan akan membawa Tn.

C kontrol ke dokter

O:

TTV dalam batas yang dapat ditoleransi

(TD 170/90 mmHg, nadi 80x/menit)

A; masalah tidak terjadi

P: pertahankan intervensi

15-6-2010 15.30-16.00 2 Melakukan ROM pasif pada klien

Memotivasi klien untuk

melakukan ROM aktif

S:

Tn. C mengatakan sudah melakukan

ROM secara mandiri sesuai

kemampuan

O:

Tn. C terlihat ragu melakukan ROM aktif

Tn. C tampak nyaman saat dilakukan

ROM pasif

Page 59: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

16-6-2010 16.30-17.00 1 Mendiskusikan dengan keluarga

tentang cara perawatan pada

klien dengan rheumatic

Memberikan informasi mengenai

cara mengurangi nyeri dan

mencegah kambuhnya rematik

S:

Keluarga mengatakan memahaminya

O:

Keluarga tampak memperhatikan

penjelasan yang diberikan

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

2 Mengajarkan keluarga cara

melakukan ROM pasif

Memotivasi keluarga untuk

melakukan ROM pasif pada klien

S:

Tn. C mengatakan sudah melakukan

ROM secara mandiri

Keluarga mengatakan akan

mempraktikkannya

O:

Keluarga mempraktikkan ROM pasif

dengan benar

A: masalah belum teratasi

P: lanjutkan intervensi

3 Memberikan motivasi pada

keluarga untuk kontrol secara

teratur ke pelayanan kesehatan

S:

Keluarga mengatakan akan membawa Tn.

C kontrol ke dokter

Page 60: ASUHAN-KEPERAWATAN-KELUARGA

Memeriksa TTV O:

TTV dalam batas yang dapat ditoleransi

(TD 190/100 mmHg, nadi 80x/menit)

A; masalah tidak terjadi

P: pertahankan intervensi

19-6-2010 19.00 Melakukan terminasi dengan

keluarga