asuhan keperawatan keluarga
TRANSCRIPT
ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA Tn. S
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA YANG KE 4
Jln. Ciberino RT 03/ RW 06 Kec. Kepanjen Kidul Kota Blitar
Oleh :
ARY PRIATMOKO
NIM. 0601300006
PROGRAM STUDI D3 KEPERAWATAN BLITAR
POLITEKNIK KESEHATAN MALANG
DEPARTEMEN KESEHATAN RI
2009
LAPORAN PENDAHULUAN
KEJU LINU
1. Pengertian
Keju linu merupakan kelompok penyakit yang menyerang tulang, sendi, otot
maupun jaringan disekitar sendi.
2. Penyebab
a. Perubahan kadar asam urat darah tiba-tiba.
b. Usia kurang lebuh 50 tahun ( cairan tubuh dan pelumas persendian berkurang
akibatnya sendi dan seluruh tubuh terasa sakit ).
c. Gemuk karena beban lutut telalu berat.
d. Banyak lari, jalan atau loncat.
e. Makanan yang banyak mengandung asam urat ( tewel, pete, durian, tape, sawi
dan bayem).
3. Tanda dan gejala
a. Tiga keluhan utama, yaitu :
- Sendi dan lutut gerak terasa nyeri.
- Terasa kaku.
- Terasa lemah.
b. Tanda lain :
- Pembengkakan.
- Kelemahan otot.
- Gangguan gerak.
c. Rasa nyeri terutama pada lutut.
4. Pencegahan
a. Diet
Makanan yang dianjurkan :
Ikan laut ( sumber asam lemak omega 3, untuk mengatasi peradangan ).
Kacang-kacangan, gandum, susu, tiram-tiraman sebagai sumber zat untuk
membangun sistem kekebalan.
Jahe mempunyai efek anti peradangan.
Jeruk dan buah segar sebagai sumber meningkatkan efek antioksidan dan
vitamin C sebagai anti peradangan.
Makanan tinggi serat dan rendah kalori untuk mengontrol berat badan.
Minum minimal 8 gelas perhari.
Makanan yang harus dikurangi :
Minyak sayur dan daging berlemak yang dapat meningkatkan gejala
peradangan.
Makanan yang banyak mengandung asam urat.
b. Olahraga
- Berenang untuk tahap pencegahan yang dianjurkan untuk remaja.
- Senam lansia untuk mencegah osteoporosis bagi lansia.
c. Jika menderita nyeri tulang pinggang bawah dianjurkan untuk
membiasakan sikap tubuh yang benar, duduk berdiri dan mengangkat beban.
d. Perubahan suhu udara dapat menyebabkan nyeri pada rematik
kambuh, disarankan untuk menghindari udara dingin.
LAPORAN PENDAHULUAN
HIPERTENSI
a. Pengertian
Pengertian Hipertensi adalah tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan
darah diastolik 90 mmHg, atau bila pasien memakai obat anti hipertensi. (Kapita
Selekta Kedokteran, 2001).
b. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi di bagi 2 golongan:
1. Hipertensi esensial/ hipertensi primer
Disebut juga hipertensi ideopatik, tidak diketahui penyebabnya. Terdapat sekitar
95% kasus. Banyak factor yang mempengaruhinya seperti genetic, lingkungan,
hiperaktivitas, susunan syaraf simpatis, system rennin-angiostensin, defek dalam
ekskresi Na, peningkatan Na dan Ca intraseluler, dan factor-faktor yang
meningkatkan resiko, seperti obesitas, alcohol, merokok, serta polisitemia.
2. Hipertensi sekunder/ hipertensi renal
Terdapat sekitar 5% kasus. Penyebab specifiknya diketahui, seperti gangguan
estrogen, penyakit ginjal, hipertensi vascular renal, hiperaldosteronisme primer,
dan sindrom chusing.
c. Tanda dan gejala
Peningkatan tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya gejala. Bila
demikian, gejala baru muncul setelah terjadi komplikasi pada ginjal, mata, otak,
atau jantung. Gejala lain yang sering di temukan adalah sakit kepala, epitaksis,
marah-marah, telinga berdengung, rasa berat di tengkuk, sukar tidur, mata
berkunang-kunang, dan pusing.
d. Pencegahan
Penatalaksanaan ini dianjurkan meski harus disertai obat anthihipertensi, karena
dapat menurunkan jumlah dan dosis obat. Antara lain :
a. Menurunkan berat badan bila terdapat kelebihan.
b. Membatasi alcohol
c. Meningkatkan aktivitas fisik aerobic (30 – 45 menit/ hari).
d. Mengurangi asupan natrium (100 mmol Na/2,4 g Na/6 g NaCl/hari).
e. Mempertahankan asupan kalium yang adekuat (90 mmol/hari).
f. Mempertahankan asupan natrium dan kalium yang adekuat.
g. Berhenti merokok dan mngurangi asupan lemak jenuh dan kolesterol
dalam makanan.
PENGKAJIAN KEPERAWATAN KELUARGA
PADA TAHAP PERKEMBANGAN KELUARGA YANG KE 4
Jln. Ciberino RT 03/ RW 06 Kec. Kepanjen Kidul Kota Blitar
1. Pengumpulan Data Keluarga
a. Identitas Keluarga
1) Identitas kepala keluarga :
Nama : Tn. S
Tempat/ tgl lahir : Blitar, 5 Mei 1964
Pendidikan : SD
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat & telp : Jln. Ciberino 3/6 Kepanjen Kidul Blitar
2) Komposisi keluarga
No Nama TTL / umur (L/P)Hub.dgn
KKPendidikan Pekerjaan
1.
2.
3.
4.
Suwardi
Suyati
Putut Prasetyo
Agustin
Wulandari
Blitar/ 5-5-1964
Blitar/ -2-1977
Blitar/ 5-1-2000
Blitar/ 17-8-2007
L
P
L
P
KK
Istri
Anak
Anak
SD
SD
SD
-
Wiraswasta
IRT
Pelajar
-
3) Genogram
Keterangan :
: Laki – laki : Anak
: Perempuan : Tinggal serumah
: Menikah
: Meninggal
4) Bentuk keluarga
Bentuk keluarga Tn. S merupakan keluarga inti yang terdiri dari
ayah, ibu, 2 orang anak.
5) Latar belakang budaya/etnis
Keluarga ini berasal dari jawa, baik Tn. S, Ny. S dan anak –
anaknya sendiri, mereka dilahirkan dan dibesarkan di jawa dalam
kesehariannya mereka menggunakan bahasa jawa. Mereka juga
melakukan tradisi orang jawa seperti mengadakan selamatan. Bila
saat makan tiba, orang tua lebih mendahulukan kepentingan anak
dahulu beru kepentingan mereka.
6) Identifikasi religius
Keluarga ini beragama Islam, menjalankan sholat 5 waktu. Jika ada
anggota keluarga yang sakit hal itu lebih dipercayakan pada
petugas kesehatan dari pada dukun
7) Status kelas sosial
Status social keluarga ini adalah wiraswasta. Tn. S sebagai buruh
tukang dan Ny. S sebagai penjual nasi bungkus di SD Bendo.
Lantai rumah dari semen, makan 3x/hari.
45 32
2
72
9
8) Aktivitas rekreasi / waktu luang keluarga
Kegiatan yang dilakukan keluarga sebagai sarana rekreasi yaitu Ny.
S kadang – kadang jalan – jalan ke tempat parkir makam bung
karno
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
1) Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Tahap perkembangan keluarga ini tahap 4 yaitu tahap dimana
keluarga mempunyai anak usia sekolah.
2) Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tugas memenuhi kebutuhan anggota keluarga semisal kebutuhan
akan tempat tiggal dan privasi sudah dilakukan oleh keluarga ini.
Tugas mempertahankan keintiman keluarga sudah dijalankan oleh
Ny. S dengan cara mengajak Ny. S jalan – jalan ke tempat parkir
makam bung karno. Tugas memenuhi kebutuhan yang meningkat,
termasuk biaya kehidupan dan kesehatan anggota keluarga sudah
dilakukan.
3) Riwayat kesehatan keluarga inti
Dalam keluarga ini belum ada yang MRS. Tn. S sering mengalami
keju linu, apalagi jika tidak dibuat beraktivitas. Ny. S sering
mengalami tekanan darah rendah, jika dibuat jalan terlalu lama
biasanya merasakan cekot –cekot hingga orangnya beristirahat
karena tidak kuat. Unutk An. P biasanya sering mengalami sakit
gigi.
4) Riwayat kesehatan keluarga sebelumnya
Tn.S pernah mengalami tekanan darah tinggi (150/100 mmHg),
oleh keluarga diperiksakan ke Puskesmas Kepanjen Kidul dan
dibawa pulang kembali.
c.Data lingkungan rumah
1) Karakteristik rumah
Panjang 8 m lebar 5 m terdiri dari ruang tamu yang berukuran 3 x 4
m, 3 kamar tidur, ruang dapur dengan konstruksi permanent dan
beralaskan plester. Tipe bangunan permanent, keadaan lantai
plester dengan kondisi agak kotor dan berserakan mainan anaknya.
Perabot rumah tangga cukup tertata rapi. Penerangan di rumah ini
menggunakan listrik pada malam hari, di siang hari menggunakan
sinar matahari yang masuk melalui celah – celah jendela dan
memungkinkan bagi anak utnuk belajar siang hari di dalam rumah.
Di rumah ini terdapat sumur, jenis jamban tipe leher angsa. Air
limbah yang dihasilkan di alirkan di belakang rumah, disitu
terdapat sebuah penampungan yang lansung meresap dengan tanah.
Denah rumah
2) Karakteristik lingkungan dan komunitasnya
Halaman rumah cukup luas sehingga memungkinkan bagi anak –
anak sekitar untuk bermain di situ. Setiap sore tetangga Ny. S juga
sering ngobrol di halaman itu. Jarak rumah dengan jalan raya
cukup dekat sekitar 20 m.
3) Mobilitas geografis keluarga
Tn. S adalah warga asli situ, demikian juga dengan Ny. S. Mereka
dulunya kontrak di sekitar lingkungan itu, kemudian sekitar tahun
2003 keluarga Ny. M pindah kerumah ini.
4) Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan komunitas
Kegiatan Tn. S dan Ny. S di lingkungan sekitar mengikuti arisan
PKK RT/RW, mengikuti perkumpulan jama’ah yasin.
5) System pendukung / jaringan social keluarga
Jarak rumah Tn. S dengan fasilitas pelayanan kesehatan ± 2 km.
d. Struktur Keluarga
1) Struktur peran
Struktur peran dalam keluarga ini berperan seperti biasanya, Tn. S
yang mencari nafkah, kemudian Ny. S yang mengasuh anak –
anaknya, tetapi biasanya Ny. S sering berjualan nasi bungkus di SD
Bendo.
Kmr mandi
B
Kmr tidur
R tamu
Dapur
Kmr tidur
Ruangkeluarga
T
S
U
Kmr tidur
Dapur
2) Nilai atau norma keluarga
Nilai atau norma dalam keluarga ini menyesuaikan dengan norma
– norma yang berlaku dalam masyarakat. Aturan belajar dalam
keluarga ini tidak begitu memaksakan anaknya untuk belajar, hanya
menegurnya jika waktunya belajar.
3) Pola komunikasi keluarga
Komunikasi antar anggota keluarga dalam keluarga ini baik.
Keluarga ini dalam memecahkan masalah selalu bermusyawarah
bersama dan sebagai penyampai pesannya Tn. S
4) Struktur kekuatan keluarga
Dalam keluarga ini untuk mengambil keputusan dilakukan secara
musyawarah bersama.
e.Fungsi Keluarga
1) Fungsi ekonomi
Biaya kehidupan dalam keluarga ditanggung oleh Tn. S.
Penghasilan Tn. S tidak tentu per bulan, biasanya mendapatkan ±
Rp. 400.000,-
2) Fungsi sosial
Keluarga ini kadang-kadang mengikut sertakan anak-anaknya
dalam berbagai acara di lingkungan sekitarnya, seperti yasinan,
arisan RT/RW.
3) Fungsi perawatan / pemeliharaan kesehatan
a) Kemampuan mengenal masalah kesehatan
Keluarga tanggap terhadap masalah kesehatan, terutama bila
ada salah satu anggota keluarganya yang sakit, tetapi mereka
belum tahu banyak tentang penyakit.
b) Kemampuan mengambil keputusan mengenai tindakan
kesehatan
Jika ada angota keluarga yang sakit mereka mulai memikirkan
tentang upaya apa yang harus dilakukan untuk merawat, dan
tidak lupa mereka menyiapkan dana jika diperlukan untuk ke
rumah sakit.
c) Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Jika memang sakit yang diderita tidak parah (seperti demam 1 –
2 hari) mereka cukup memberikan kompres dingin dan obat
penuru panas yang dijual di toko - toko
d) Kemampuan keluarga memelihara / memodifikasi lingkungan
rumah yang sehat
Jika ada keluarga yang sakit kemungkinan berasal dari
lingkungan rumahlah penyebabnya. Meskipun begitu mereka
tidak tahu bagaimana cara memodifikasi lingkungan, mereka
hanya membersihkan lingkungannya saja
e) Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Jarak rumah mereka dengan pelayanan kesehatan terdekat ± 2
km, jika mereka mengalami gangguan kesehatan sarana
kesehatan ini merupakan cara yang utama utnuk mengatasinya.
4) Fungsi reproduksi
Tn. S mengatakan 2 anak sudah cukup dan untuk itu Ny S
mengantisipasi adanya anak lagi dengan menggunakan KB.
5) Fungsi afektif.
Jika ada salah satu anggota keluarga yang pergi untuk beberapa
waktu, anggota yang lain merasa khawatir, apalagi tidak pamitan.
f. Stress dan koping
1) Stressor jangka pendek
Jika ada masalah dalam keluarga ini Tn. S selelu membicarakannya
dengan semua anggota keluarga. Biasanya masalah yang sering
muncul yaitu masalah hutang.
2) Stressor jangka panjang
Kadang – kadang keluarga Tn. S mengeluhkan biaya untuk hidup
sehari – hari, karena Tn.S hanya bekerja serabutan.
3) Kemampuan keluarga dalam berespon terhadap stressor
Jika ada masalah dalam keluarganya, Tn. S selalu
membicarakannya dengan Ny. S dan anaknya.
4) Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu menerima semua masalah dengan tenang dan
musyawarah untuk mengambil keputusan yang lebih baik.
5) Strategi adaptasi disfungsional
Perilaku tidak ada adptif seperti mengelak dari kenyataan tidak
jarang muncul, tetapi mereka selalu berusaha memahami bahwa
masalah tersebut harus cepat terselesaikan, jadi mereka sedikit
demi sedikit beradaptasi dengan masalah tersebut
g. Pemeriksaan masing – masing anggota keluarga
1. Tn. S
TD : 140/100 mmHg; N : 88 x /mnt; RR : 24 x / mnt. S : 36,70 C
Sakit gigi dan sering pusing, kadang-kadang keju linu, mempunyai
riwayat asam urat.
2. Ny. S
TD : 100/70 mmHg; N : 80 x /mnt; RR : 22 x / mnt. S : 36,50 C
Sering pusing,
3. An. P
Kepala : persebaran rambut rata, tidak ada benjolan, bersih
Mata : simetris, pupil isoker, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik
Hidung : normal, tidak ada polip
Mulut : simetris, gigi bersih, berlubang, kadang-kadang
mengalami sakit gigi
Tenggorokan : tidak ada pembesaran kel tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri telan
Dada : simetris, BJ tambahan -, suara vesikular, RR : 24 x/mnt,
reguler
Perut : simetris, bising usus +, pembesaran hepar –
Genital : normal
Ektremitas: normal
4. An. A
Kepala : persebaran rambut rata, tidak ada benjolan, bersih
Mata : simetris, pupil isoker, konjungtiva tidak anemis, sclera
tidak ikterik
Hidung : normal, tidak ada polip
Mulut : simetris, gigi bersih
Tenggorokan : tidak ada pembesaran kel tiroid, tidak ada
pembesaran vena jugularis, tidak ada nyeri telan
Dada : simetris, BJ tambahan -, suara vesikular, RR : 28 x/mnt,
reguler
Perut : simetris, bising usus +, pembesaran hepar –
Genital : normal
Ektremitas: normal
h. Harapan keluarga
Keluarga berharap hidupnya lebih baik dari sekarang, Tn. S dapat
selalu bekerja setiap hari dan penghasilannya cukup unutk memenuhi
kebutuhan sehari – hari dan keluarganya selalu sehat.
2. Analisa dan sintesa data
No Data Masalah Penyebab
1 Data subyektif
Ny S mengatakan sering pusing jika
berjalan agak jauh.
Tn. S mengatakan kadang – kadang
keju linunya kumat, apalagi jika
terlalu capek dan kurang istirahat.
Data obyektif
Ny. S mengatakan tensinya sering
rendah dan meminta penjelasan
tentang keluhan yang dirasakan
keluarganya.
Perubahan
pemeliharaan
kesehatan
Ketidak mampuan
keluarga
mengenal
masalah
kesehatan.
2 Data subyektif
Ny. S hanya menegur jika
anaknya tidak segera belajar.
Data obyektif
Saat pengkajian An. P hanya
melihat televisi.
Peningkatan
pemeliharaan
kesehatan
Kurang
menyadari
kebutuhan belajar
anak dalam
mempertahankan
prestasi
3. Data subyektif
Pada saat pengkajian ruang tamu
penuh dengan baju kotor dan
mainan anak-anak
Banyak bungkus makanan
berserakan
Data obyektif
Ny. S mengatakan belum sempat
membersihkan rumahnya
Perubahan
manajemen
pemeliharaan
rumah
Kurang
menyadari
kebutuhan pola
hidup bersih dan
sehat bagi
kesehatan
keluarga
kesehatan.
3. Perumusan diagnosa keperawatan keluarga
No Diagnosa keperawatan (P, E ,S)
1.
2.
3.
Perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan.
Perubahan manajemen pemeliharaan rumah berhubungan
dengan kurang menyadari kebutuhan pola hidup bersih dan
sehat bagi kesehatan keluarga kesehatan.
Peningkatan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
kurang menyadari kebutuhan belajar anak dalam
mempertahankan prestasi.
4. Scoring prioritas diagnosa keperawatan keluarga
a. Diagnosa keperawatan: Perubahan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan ketidak mampuan keluarga mengenal
masalah kesehatan.
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah (bobot 1)
Skala :
3 : actual
2 : resiko
1 : sejahtera
3/3 x 1 = 1 Tn. S sering
mengalami keju linu
dan Ny. S sering
pusing jika kecapekan,
mereka ingin tahu
lebih banyak tentang
masalahnya.
Kemungkinan masalah
dapat diubah (bobot 2)
Skala :
2 : mudah
1 : sebagian
0 : tidak dapat
1/2 x 2 = 1 Keluarga sudah
mencari informasi
tentang keluhanya
selama ini, tapi belum
begitu jelas. Jika
penyakitnya kambuh
hanya membeli obat di
toko.
Potensial masalah
untuk dicegah
2/3 x 1 =
2/3
Kurangnya informasi
yang terpapar
menyebabkan keluarga
(bobot 1)
Skala :
3 : tinggi
2 : cukup
1 : rendah
belum mengerti
sampai sekarang.
Menonjolnya masalah
(bobot 1)
Skala :
2 : berat segera
ditangani
1 : tidak perlu segera
ditangani
0 : masalah tidak
dirasakan
0/2 x 1 = 0 Keluarga merasa
keadaan tersebut telah
berlangsung lama dan
tidak menghiraukanya
lagi.
total 3 1/3
b. Diagnosa keperawatan: perubahan manajemen pemeliharaan
rumah berhubungan dengan kurang menyadari kebutuhan pola
hidup bersih dan sehat bagi kesehatan keluarga
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah (bobot 1)
Skala :
3 : actual
2 : resiko
1 : sejahtera
3/3 x 1 = 1 Keluarga tahu jika
kebersihan itu penting
bagi kesehatan
Kemungkinan masalah
dapat diubah (bobot 2)
Skala :
2 : mudah
1 : sebagian
0 : tidak dapat
1/2 x 2 = 1 Ny. S biasanya sibuk
sendiri dengan
tugasnya mengurus
anak dan lupa
membersihkan rumah
Potensial masalah
untuk dicegah
(bobot 1)
2/3 x 1 =
2/3
Ny. S sering menyuruh
An. P untuk
membersihkan rumah
Skala :
3 : tinggi
2 : cukup
1 : rendah
Menonjolnya masalah
(bobot 1)
Skala :
2 : berat segera
ditangani
1 : tidak perlu segera
ditangani
0 : masalah tidak
dirasakan
1/2 x 1 =
1/2
Ny. S sering lupa
membersihkan rumah
dan An. P sering
menolak jika disuruh
membersihkan rumah
total 3 1/6
c. Diagnosa keperawatan: peningkatan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan kurang menyadari kebutuhan belajar anak
dalam mempertahankan prestasi
KRITERIA SKORE PEMBENARAN
Sifat masalah (bobot 1)
Skala :
3 : actual
2 : resiko
1 : sejahtera
2/3 x 1 =
2/3
Kondisi ini telah
berlangsung dalam
beberapa waktu
terakhir, hal ini dapat
menimbulkan
penurunn prestai
belajar anak
Kemungkinan masalah
dapat diubah (bobot 2)
Skala :
2 : mudah
1 : sebagian
0 : tidak dapat
1/2 x 2 = 1 Ny. S hanya menegur
jika anaknya belum
belajar.
Potensial masalah
untuk dicegah
1/3 x 1 =
1/3
Ny. S ingin anaknya
sadar sendiri.
(bobot 1)
Skala :
3 : tinggi
2 : cukup
1 : rendah
Menonjolnya masalah
(bobot 1)
Skala :
2 : berat segera
ditangani
1 : tidak perlu segera
ditangani
0 : masalah tidak
dirasakan
1/2 x 1 =
1/2
Keluarga merasa
keadaan ini tidak
terlalu
dipermasalahkan
karena An. P akan
belajar jika ada PR
total 2 1/2
5. Prioritas diagnosa keperawatan keluarga
No Diagnosa Keperawatan Skore
1. Perubahan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan ketidak mampuan
keluarga mengenal masalah kesehatan ( keju
linu dan hipotensi ).
3 1/3
2. Perubahan manajemen pemeliharaan rumah
berhubungan dengan kurang menyadari
kebutuhan pola hidup bersih dan sehat bagi
kesehatan keluarga kesehatan.
3 1/6
3. Peningkatan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan kurang menyadari
kebutuhan belajar anak dalam mempertahankan
prestasi.
2 1/2
6. Rencana Asuhan Keperawatan Keluarga
No.Dx Tujuan Kriteria Standart hasil Intervensi
1. Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 x kunjungan
keluarga Tn. S
mampu mengerti
dan memahami
tentang Keju linu
dan Hipotensi.
Pengetahuan
Sikap
Psikomotor
Tn. S dan keluarga mampu
menjelaskan pengertian
penyebab, tanda gejala, keju linu
dan Hipotensi.
Keluarga mendiskusikan tentang
hal-hal yang dapat
mempengaruhi tekanan darah
Tn. S dan keluarga mampu
menerapkan perawatan untuk
1. Kontrak dengan pasien.
2. Kaji pengetahuan keluarga tentang keju
linu dan hipotensi.
3. Berikan kesempatan keluarga untuk
menyakan hal yang belum jelas.
4. Berikan pujian atas apa yang telah
dicapai klien.
5. Evaluasi secara singkat terhadap topik
yang telah didiskusikan.
1. Kaji sikap keluarga dalam menghadapi
masalah hipotensi dan kaju linu
2. Berikan contoh perwatan yang benar.
3. Berikan pujian atas apa yang telah dicapai
klien.
4. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang
telah didiskusikan.
1. Kaji kemampuan keluarga dalam
melaksanakan perawatan keju linu dan
2. Setelah dilakukan
tindakan
keperawatan selama
1 x kunjungan
keluarga Tn. S dan
keluarga mampu
mengerti dan
memahami tentang
pola hidup bersih
dan sehat
Pengetahuan
Sikap
keju linu dan hipotensi.
1. Tn. S dan keluarga dapat
menyebutkan masalah yang
sedang dialami.
2. Tn. S dan keluarga dapat
menyebutkan pola hidup yang
bersih dan sehat
3. Tn. S dan keluarga dapat
menyebutkan cara yang
efektif untuk mengatasi
masalah yang ada.
1. Tn. S dan
keluarga dapat menyadari
kondisi lingkungan rumah
hipotensi.
2. Berikan contoh perwatan yang benar.
3. Berikkan pengertian pada keluarga
untuk selalu memberi dukungan.
4. Berikan kesimpulan apa yang telah
didiskusikan.
1. Kaji masalah yang sedang dialami oleh
keluarga.
2. Kaji pengetahuan keluarga.
3. Kaji tindakan yang sudah dilakukan
dalam mengatasi masalah yang ada.
4. Diskusikan cara yang efektif untuk
mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
5. Berikan kesempatan kepada keluarga
untuk menanggapi penjelasan perawat.
6. Berikan penjelasan ulang yang rasional
pada pertanyaan keluarga
1. Kaji sikap keluarga dalam menghadapi
masalah pemeliharaan rumah
2. Berikan contoh perwatan yang benar.
Tindakan/Psikomotor
yang kurang sehat
2. keluarga mampu
memutuskan untuk
menyediakan sarana menuju
pola hidup yang bersih dan
sehat
1. Keluarga
menyediakan sarana
penunjang pemecahan
masalah.
2. Tn. S dan
keluarga melaksanakan pola
hidup bersih dan sehat dengan
baik apa yang sudah
ditetapkan.
3. Berikan pujian atas apa yang telah dicapai
klien.
4. Evaluasi secara singkat terhadap topik yang
telah didiskusikan.
1. Kaji kemampuan keluarga dalam
melaksanakan pola hidup bersih dan sehat
2. Berikan contoh pola hidup bersih dan sehat
3. Berikkan pengertian pada keluarga untuk
selalu memberi dukungan.
4. Berikan kesimpulan apa yang telah
didiskusikan.
7. Implementasi
Tanggal Pukul Implementasi
25 – 06 - 2009 17.00 WIB 1. Mengadakan kontrak dengan keluarga
2. Mengkaji keluarga tentang pola hidup bersih
dan sehat
3. Mengadakan pertemuan dengan keluarga dan
membahas tentang pola hidup bersih dan sehat
4. Memantau tentang respon / materi yang telah
diberikan.
5. Memberikan kesempatan pada keluarga untuk
bertanya mengenai hal – hal yang kurang
dimengerti.
6. Mengajarkan cara cuci tangan yang benar
dengan sabun dan air yang mengalir
7. Mengevaluasi terhadap topik yang
didiskusikan.
8. Memberikan pujian terhadap kemampuan
memahami materi.
9. Memeberikan kesimpulan tentang topik yang
telah didiskusikan.
8. Evaluasi
Tanggal Pukul Evaluasi
– 06 - 2009 18.00 wib 1. Tn.S mengatakan sudah
mengerti tentang apa yang dikeluhkan selama
ini.
2. Tn. S dan keluarga akan
berusaha belajar tentang pola hidup bersih dan
sehat
3. Tn. S dan keluarga akan
berusaha mematuhi hal-hal yang harus
dilakukan untuk menuju pola hidup bersih dan
sehat yang telah dijelaskan pada saat
penyuluhan.
4. Tn. S dan keluarga
kooperatif
5. Tn. S dan keluarga
mampu menjawab pertanyaan tentang hal-hal
yang didiskusikan
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN
KEJU LINU
1. IDENTIFIKASI MASALAH
Keluarga belum tahu dan mengerti tentang keju linu.
2. DIAGNOSA EDUKATIF
Kurang pengetahuan tentang tata cara perawatan keju linu
3. PRIORITAS MASALAH
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit keju linu.
4. SASARAN
Ny. M dan keluarga.
5. WAKTU DAN TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di rumah Ny. M pukul 10.00 WIB, penyuluhan akan
dilaksanakan 45 menit.
6. TOPIK
Keju linu dan cara perawatannya.
7. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan promosi kesehatan mengenai keju linu maka diharapkan
keluarga dapat mengerti dan memahami tentang penyakit keju linu dan
cara penanganannya.
B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan promosi kesehatan maka diharapkan keluarga dapat
menjelaskan :
a. Pengertian keju linu
b. Maca-macam keju linu pada keluarga
c. Penyebab keju linu pada keluarga
d. Tanda dan gejala keju linu pada keluarga
e. Penatalaksanaan / cara perawatan keju linu pada keluarga
8. MATERI
Materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan adalah :
Pengertian keju linu
Macam macam keju linu
Penyebab keju linu
Tanda tanda keju linu
Penatalaksanaan / cara perawatan keju linu
9. METODE
Metode yang akan dipakai adalah :
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab
10. STRATEGI
Strategi yang akan dipakai adalah :
a. Melakukan kontrak dengan keluarga
b. Menyiapkan lingkungan yang kondusif
c. Memulai kegiatan penyuluhan
Memulai kegiatan ( mengucapkan salam )
Mengkaji tingkatpengetahuan klien sebelum diberikan promosi
kesehatan
Memberikan materi
Melakukan diskusi dengan keluarga
d. Melakukan evaluasi dan memberikan pertanyaan lisan
e. Menutup penyuluhan dan mengumpulkan materi
11. SARANA
Sarana yang akan dipakai adalah Leaflet
12. RENCANA EVALUASI
Evaluasiakan dilaksanakanpadasaat proses pembelajaran dan juga
pada saat akhir proses pembelajaran dengan menanyakan :
1. Apakah keju linu
2. Sebutkan macam macam keju linu
3. Sebutkan 3 dari 5 penyebab keju linu pada keluarga
4. Bagaimana penatalaksanaan / cara perawatan keju linu pada
keluarga
13. RENCANA JADUAL
PENYULUHAN
Hari /
Tanggal
Tempat Kegiatan Alokasi
waktu
23-12-2005 Rumah Ny. M 1. Membuka kegiatan
penyuluhan
2. Melakukan kontrak waktu
dengan keluraga.
3. Mengkaji tingkat
pengetahuan klien tentang keju
linu
4. Mendiskusikan dengan
keluarga mengenai keju linu
5. Mengobservasi respon klien
saat diberikan promosi
kesehatan
6. Memberikan kesempatan
pada klien untuk bertanya
7. Menjelaskan kembali materi
yang belum di mengerti
8. Mengevaluasi
9. Memberikan pujian
3 menit
2 menit
3 menit
10 menit
3 menit
2 menit
3 menit
3 menit
1 menit
SATUAN ACARA PROMOSI KESEHATAN
TEKANAN DARAH RENDAH
1. IDENTIFIKASI
MASALAH
Keluarga belum tahu dan mengerti tentang darah rendah / hipotensi.
2. DIAGNOSA
EDUKATIF
Kurang pengetahuan tentang tata cara perawatan darah rendah.
3. PRIORITAS MASALAH
Meningkatkan pengetahuan keluarga tentang penyakit darah rendah.
4. SASARAN
Ny. M dan keluarga.
5. WAKTU DAN TEMPAT
Penyuluhan dilaksanakan di rumah Ny. M pukul 10.00 WIB, penyuluhan akan
dilaksanakan 45 menit.
6. TOPIK
Darah rendah dan cara perawatannya.
7. TUJUAN
a) Tujuan Umum
Setelah dilakukan promosi kesehatan mengenai darah rendah maka
diharapkan keluarga dapat mengerti dan memahami tentang penyakit
tekanan darah rendah dan cara penanganannya.
b) Tujuan Khusus
Setelah diberikan promosi kesehatan maka diharapkan keluarga dapat
menjelaskan :
1. Pengertian darah rendah
2. Tanda dan Gejala darah rendah
3. Pentalaksanaan darah rendah
4. Diet untuk penderita darah rendah
5. Komplikasi darah rendah
8. MATERI
Materi yang akan disampaikan pada saat penyuluhan adalah :
1. Pengertian darah rendah
2. Tanda dan Gejala darah rendah
3. Pentalaksanaan darah rendah
4. Diet untuk penderita darah rendah
5. Komplikasi darah rendah
9. METODE
Metode yang akan dipakai adalah :
4. Ceramah
5. Diskusi
6. Tanya jawab
10. STRATEGI
Strategi yang akan dipakai adalah :
a. Melakukan kontrak dengan keluarga
b. Menyiapkan lingkungan yang kondusif
c. Memulai kegiatan penyuluhan
Memulai kegiatan ( mengucapkan salam )
Mengkaji tingkatpengetahuan klien sebelum diberikan promosi
kesehatan
Memberikan materi
Melakukan diskusi dengan keluarga
d. Melakukan evaluasi dan memberikan pertanyaan lisan
e. Menutup penyuluhan dan mengumpulkan materi
11. SARANA
Sarana yang akan dipakai adalah Leaflet
12. RENCANA JADUAL PENYULUHAN
Hari /
Tanggal
Tempat Kegiatan Alokasi
waktu
23-12-2005 Rumah Ny. M 10. Membuka kegiatan
penyuluhan
11. Melakukan kontrak waktu
dengan keluraga.
12. Mengkaji tingkat
pengetahuan klien tentang darah
rendah
13. Mendiskusikan dengan
3 menit
2 menit
3 menit
10 menit
keluarga mengenai darah rendah
14. Mengobservasi respon klien
saat diberikan promosi
kesehatan
15. Memberikan kesempatan
pada klien untuk bertanya
16. Menjelaskan kembali materi
yang belum di mengerti
17. Mengevaluasi
18. Memberikan pujian
3 menit
2 menit
3 menit
3 menit
1 menit