asuhan keperawatan gastritis erosif

26
Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif oleh: Ns. Lukman,SKep,M.M Pengertian Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi. Erosif karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat. Etiologi 1.Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin. 2.Bahan-bahan kimia 3.Merokok 4.Alkohol 5.Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma, pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat. 6.Refluks usus ke lambung. 7.Endotoksin. Patogenesis 1

Upload: gilank-dlummer-viglet

Post on 28-Jun-2015

1.581 views

Category:

Documents


41 download

TRANSCRIPT

Page 1: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif oleh: Ns. Lukman,SKep,M.M   PengertianSuatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut dengan kerusakan erosi. Erosif  karena perlukaan hanya pada bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa tempat.

 Etiologi 1.Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin.2.Bahan-bahan kimia3.Merokok4.Alkohol5.Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,

pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan susunan saraf pusat.

6.Refluks usus ke lambung.7.Endotoksin. PatogenesisSeluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosif karena keadaan-keadaan klinis yang berat belum diketahui benar. Faktor-faktor yang dapat menyebabkan rusaknya mukosa lambung adalah : a) kerusakan mukosa barrier sehingga difusi balik ion H+ meninggi, b) perfusi mukosa lambung yang terganggu, c) jumlah asam lambung. Faktor ini saling berhubungan, misalnya stres fisik yang dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu, sehingga timbul daerah-daerah infark kecil. Di samping itu,

1

Page 2: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

sekresi asam lambung juga terpacu. Pada gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia, obat, mukosa barrier rusak, menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat kerusakan mukosa barrier oleh cairan usus. Manifestasi KlinisGambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai dari yang sangat ringan asimptomatik sampai sangat berat yang dapat membawa kematian. Manifestasi tersebut adalah:1.Muntah darah2 Nyeri epigastrium3.Neusa dan rasa ingin vomitus4.Nyeri tekan yang ringan pada epigastriumPada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan, kecuali mereka yang mengalami perdarahan hebat hingga menimbulkan gangguan hemodinamik yang nyata seperti hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan kesadaran. Pemeriksaan Diagnostik1.Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. Hasil

pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan, erosi mukosa yang bervariasi.

2.Histopatologi.3.Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang

dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang memuaskan.

PengobatanPengobatan lebih ditujukan pada pencegahan terhadap setiap apsien yang beresiko tinggi, hal yang dapat dilakukan adalah ;1.Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.

2

Page 3: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

2.Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat dijumpai.3.Pemberian obat-obat H+ blocking, antasid atau obat-obat

ulkus lambung yang lain. 

Dahulu sering dilakukan kuras lambung menggunakan air es untuk menghentikan perdarahan saluran cerna atas, tapi tak ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut memberikan manfaat dalam menghentikan perdarahan saluran cerna atas. Proses Keperawatan Gastritis Akut

Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

oleh: Ns. Lukman,SKep,M.M   Pengertian

Suatu peradangan permukaan mukosa lambung yang akut

dengan kerusakan erosi. Erosif  karena perlukaan hanya pada

bagian mukosa. bentuk berat dari gastritis ini adalah gastritis

erosive atau gastritis hemoragik. Perdarahan mukosa

lambung dalam berbagai derajad dan terjadi erosi yang

berarti hilangnya kontinuitas mukosa lambung pada beberapa

tempat.

 

Etiologi

1.Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin.

2.Bahan-bahan kimia

3

Page 4: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

3.Merokok

4.Alkohol

5.Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,

pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan

susunan saraf pusat.

6.Refluks usus ke lambung.

7.Endotoksin.

 Patogenesis

Seluruh mekanisme yang menimbulkan gastritis erosif karena

keadaan-keadaan klinis yang berat belum diketahui benar.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan rusaknya mukosa

lambung adalah : a) kerusakan mukosa barrier sehingga

difusi balik ion H+ meninggi, b) perfusi mukosa lambung

yang terganggu, c) jumlah asam lambung.

 

Faktor ini saling berhubungan, misalnya stres fisik yang

dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu,

sehingga timbul daerah-daerah infark kecil. Di samping itu,

sekresi asam lambung juga terpacu. Pada gastritis refluks,

gastritis karena bahan kimia, obat, mukosa barrier rusak,

menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi. Suasana asam

yang terdapat pada lumen lambung akan mempercepat

kerusakan mukosa barrier oleh cairan usus.

4

Page 5: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

 Manifestasi Klinis

Gambaran klinis gastritis akut erosif sangat bervariasi, mulai

dari yang sangat ringan asimptomatik sampai sangat berat

yang dapat membawa kematian. Manifestasi tersebut adalah:

1.Muntah darah

2 Nyeri epigastrium

3.Neusa dan rasa ingin vomitus

4.Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium

Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan,

kecuali mereka yang mengalami perdarahan hebat hingga

menimbulkan gangguan hemodinamik yang nyata seperti

hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan

kesadaran.

 

Pemeriksaan Diagnostik

1.Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi. Hasil

pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa sembab,

merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan spontan,

erosi mukosa yang bervariasi.

2.Histopatologi.

3.Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang

dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang

memuaskan.

5

Page 6: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Pengobatan

Pengobatan lebih ditujukan pada pencegahan terhadap setiap

apsien yang beresiko tinggi, hal yang dapat dilakukan

adalah ;

1.Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.

2.Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat

dijumpai.

3.Pemberian obat-obat H+ blocking, antasid atau obat-obat

ulkus lambung yang lain.

 

Dahulu sering dilakukan kuras lambung menggunakan air es

untuk menghentikan perdarahan saluran cerna atas, tapi tak

ada bukti klinis yang menunjukkan bahwa tindakan tersebut

memberikan manfaat dalam menghentikan perdarahan

saluran cerna atas. 

Proses Keperawatan Gastritis Akut

ETIOLOGI

1. Obat analgetik anti inflamasi, terutama aspirin.

2. Bahan-bahan kimia

3. Merokok

4. Alkohol

5. Stres fisik yang disebabkan oleh luka bakar, sepsis, trauma,

pembedahan, gagal pernafasan, gagal ginjal, kerusakan

6

Page 7: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

susunan saraf pusat

6. Refluks usus ke lambung.

7. Endotoksin.PatogenesisSeluruh mekanisme yang

menimbulkan gastritis erosif karena keadaan-keadaan klinis

yang berat belum diketahui benar.

Faktor-faktor yang dapat menyebabkan rusaknya mukosa

lambung adalah :

a) kerusakan mukosa barrier sehingga difusi balik ion H+

meninggi,

b) perfusi mukosa lambung yang terganggu,

c) jumlah asam lambung.

Faktor ini saling berhubungan, misalnya stres fisik yang

dapat menyebabkan perfusi mukosa lambung terganggu,

sehingga timbul daerah-daerah infark kecil.

Di samping itu, sekresi asam lambung juga terpacu. Pada

gastritis refluks, gastritis karena bahan kimia, obat, mukosa

barrier rusak, menyebabkan difusi balik ion H+ meninggi.

Suasana asam yang terdapat pada lumen lambung akan

mempercepat kerusakan mukosa barrier oleh cairan usus.

Manifestasi KlinisGambaran klinis gastritis akut erosif sangat

bervariasi, mulai dari yang sangat ringan asimptomatik

sampai sangat berat yang dapat membawa kematian.

7

Page 8: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Manifestasi tersebut adalah

Muntah darah

Nyeri epigastrium

Neusa dan rasa ingin vomitus

Nyeri tekan yang ringan pada epigastrium

Pada pemeriksaan fisik biasanya tidak ditemukan kelainan,

kecuali mereka yang mengalami perdarahan hebat hingga

menimbulkan gangguan hemodinamik yang nyata seperti

hipotensi, pucat, keringat dingin, takikardi sampai gangguan

kesadaran.

PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK

8. Endoskopi, khususnya gastroduodenoskopi.

Hasil pemeriksaan akan ditemukan gambaran mukosa

sembab, merah, mudah berdarah atau terdapat perdarahan

spontan, erosi mukosa yang bervariasi

9. Histopatologi.

10. Radiologi dengan kontras ganda, meskipun kadang

dilakukan tapi tidak begitu memberikan hasil yang

memuaskan.

PENGOBATAN

8

Page 9: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Pengobatan lebih ditujukan pada pencegahan terhadap setiap

apsien yang beresiko tinggi, hal yang dapat dilakukan

adalah ;

Mengatasi kedaruratan medis yang terjadi.

Mengatasi atau menghindari penyebab apabila dapat

dijumpai.

Pemberian obat-obat H+ blocking, antasid atau obat-obat

ulkus lambung yang lain.Dahulu sering dilakukan kuras

lambung menggunakan air es untuk menghentikan

perdarahan saluran cerna atas, tapi tak ada bukti klinis yang

menunjukkan bahwa tindakan tersebut memberikan manfaat

dalam menghentikan perdarahan saluran cerna atas.

PROSES KEPERAWATAN GASTRITIS AKUT

DiagnosisKeperawatan

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan

peradangan pada mukosa lambung atau iritasi akibat

peningkatan asam lambung.

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang

berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri,

penyalahgunaan laksantif, dan atau penyimpangan persepsi

dengan tubuh.

9

Page 10: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Resiko tinggi kekurangan volume cairan (sekunder) yang

berhubungan dengan diet.

Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan

dengan kondisi dan kurangnya keterampilan koping

INTERVENSI/IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan dengan

peradangan pada mukosa lambung atau iritasi akibat

peningkatan asam lambung.

Intervensi

Kaji keadaan umum pasien

Kaji tanda-tanda vital

Kaji skala nyeri

Berikan lingkungan yang tenang dan nyaman

Ajarkan teknik relaksasi

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh yang

berhubungan dengan anoreksia, rangsangan muntah sendiri,

penyalahgunaan laksantif, dan atau penyimpangan persepsi

dengan tubuh.

Izinkan klien memilih makanan (makanan rendah kalori tidak

diperbolehkan)

Buat struktur waktu makan dengan batasan waktu (misalnya

10

Page 11: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

40 menit)

Hilangkan distraksi (misalnya pembicaraan, menonton

televisi) selama waktu makan

Sebutkan waktu untuk makan, menghidangkan makanan, dan

batas waktu makan; informasikan pada klien bahwa bila

makanan tidak dimakan selama waktu yang telah disediakan,

akan dibuat penggantian metode pemberian makanan yang

lain.

Bila makanan tidak dimakan, lakukan pemberian makan

melalui selang, NGT sesuai pesanan dalam keadaan seperti

ini jangan berikan penawaran pada klien.

Lakukan metode pemberian makan pengganti setiap kali

klien menolak untuk makan per oral.

Jauhkan perhatian selama makan bila klien menolak untuk

makan.

Jangan biarkan klien "mengemut" makanan.

Kurangi perhatian saat makan

Terapi Modifikasi Perilaku

Klien mencapai peningkatan berat badan setiap hari karena

adanya keinginan dari klien.

Perpisahan dari keluarga selama beberapa waktu akan sangat

membantu.

Beralih pada aktivitas yang menyenangkan.

11

Page 12: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Intervensi keperawatan pembatasan bersifat teknis.

Isolasi sosial.

Komunikasi yang bermanfaat.

Berikan penghargaan pada klien hanya bila ia mengalami

kenaikan berat badan.

Tindakan konsisten harus dipertahankan.

Setiap anggota staf harus mempunyai laporan akhir per shift

tentang suatu keputusan

Cegah manipulasi staf dengan ceria.Pencegahan manipulasi

staf dengan cerita, melalui membuat dan pertahankan batasan

yang ketat, dan diskusikan tentang batasan dan

konsekuensinya, bila melanggar batasan tersebut dengan cara

yang tidak menghukum, rujuk pada perilaku manipulatif.

Ukur berat badanUkur BB dengan akurat;

a. Timbang klien setiap hari sebelum makan pagi,

b. Timbang klien hanya dengan gaun, cegah untuk

menyembunyikan sesuatu yang berat pada tubuh,

c. Tetapkan perilaku yang dapat diterima bila mencapai berat

badan yang telah ditetapkan,

d. Dorongan perawatan bertanggung jawab untuk

peningkatan berat badan.

Kriteria Evaluasi

12

Page 13: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

1. Klien mengungkapkan pemahaman tentang kebutuhan

nutrisi.

2. Menerima masukan kalori adekuat untuk mempertahankan

berat badan normal.

3. Mengikuti kembali pola makan yang normal.

Resiko tinggi terjadikekurangan volume cairan (sekunder)

yang berhubungan dengan diet.

1. Pantau masukan dan haluan; simpan catatan di kantor

perawat, dan observasi dengan sesederhana mungkin.

2. Pantau pemberian cairan dengan elektrolit /NPT sesuai

pesanan; temani klien ketika mandi untuk mencegah

pengosongan cairan intravena.

3. Pantau tanda vital sesuai kebutuhan

Kriteria Evaluasi

Klien menunjukkan hidrasi diperlukan secara adekuat.

Keseimbangan antara masukan dan haluaran.

Kurang pengetahuan dan informasi yang berhubungan

dengan kondisi dan kurangnya keterampilan koping

1. Berikan penekanan panduan nutrisi dan bagaimana cara

mengatasi diet ketika jauh dari rumah.

2. Diskusikan dengan klien pentingnya pengkajian ulang

13

Page 14: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

kebutuhan kalori setiap 2 sampai 4 minggu.

3. Berikan dorongan penggunaan teknik penatalaksanaan

stres.

4. Tingkatkan peogram latihan yang teratur.

5. Berikan dorongan kunjungan perawatan tindak lanjut

dengan dokter dan konselor.

Kriteria Evaluasi

1. Klien mengungkapkan pentingnya perubahan gaya hidup

untuk mempertahankan berat badan yang normal.

2. Klien mencari sumber konseling untuk membantu

mengadakan perubahan.

3. Klien berusaha mempertahankan berat badan.

DAFTAR PUSTAKA

Doengoes M.E. (2000), Rencana Asuhan Keperawatan:

Pedoman Untuk Perencanaan dan Pendokumentasian

Perawatan Pasien. Edisi 3 . EGC. Jakarta.

Smeltzer, Suzanne C, Brenda G bare, Buku Ajar

Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Edisi 8

Vol 2 alih bahasa H. Y. Kuncara, Andry Hartono, Monica

Ester, Yasmin asih, Jakarta : EGC, 2002.

Wilkinson, Buku Saku Diagnosa Keperawatan. Jakarta: EGC,

2007

 

14

Page 15: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Sumber :

Smeltzer & Bare (2002). Keperawatan Medikal Bedah.

Jakarta: EGC

Doengoes. (2000). Rencana Asuhan Keperawaan, Jakarta:

EGC

Analisa Data

Nama : Tn.B Tgl masuk : 7 Juli 2010

Umur :30 th Diagnosa : Gastritis

No Hari/ Tgl/ Jam Data Fokus Masalah Etiologi

1. Senin,

7 Juli 2010

Pukul: 08.40 WIB DS: pasien mengeluh nyeri seperti

ditusuk- tusuk di area abdomen, nyeri bertambah saat

ditekan,nyeri berkurang saat tiduran , skala nyeri 5, nyeri

hilang timbul.

DO: KU: sedang , tanda- tanda vital: TD: 110/80 mmHg,

S:36 ºC, RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt. Sesekali pasien tampak

meringis menahan sakit.

Zat- zat korosi

15

Page 16: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Gangguan difus barier mukosa

Peningkatan asam lambung

Iritasi mukosa lambung

Nyeri Mukosa lambung yang teriritasi

2. Senin,

7 Juli 2010

Pukul: 08.40 WIB DS: Pasien mengatakan badan lemes,

perut terasa mual dan sebah serta tidak ada nafsu makan, tadi

hanya makan 2 sendok dan minum satu gelas teh manis.

Pasien mengatakan BB turun 3kg dari BB tiga bulan yang

lalu.

DO: Pasien tampak lemah

BB: 56kg, LLA: 30 cm, TB: 165 cm, Hb: 12,1gr%. TTV TD:

110/80 mmHg, S:36 ºC, RR: 20x/mnt, N: 80x/mnt.

16

Page 17: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Hipotalamus

Aktivitas lambung me↑

Asam lambung me↑

Kontraksi otot lambung

Anoreksia otot lambung,mual

Nafsu makan me↓

Masukan nutrient inadekuat

Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan Intake

makanan yang tak adekuat

3. Senin,

7 Juli 2010

17

Page 18: Asuhan Keperawatan Gastritis Erosif

Pukul: 08.40 WIB DS: pasien mengatakan tidak tahu tentang

makanan- makanan yang harus dihindari.

DO: pasien tampak ingin tahu dan bertanya- tanya. Kurang

informasi

Kurang pengetahuan Kurang informasi( tentang makanan

yang harus dihindari).

Diagnosa Keperawatan

Nyeri akut berhubungan dengan mukosa lambung yang

teririrtasi.

Resti perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan

dengan intake makanan yang tak adekuat.

Kurang pengetahuan berhubungan dengan Kurang informasi(

tentang makanan yang harus dihindari).

18