asma-pada-anak
DESCRIPTION
Asma pada anakTRANSCRIPT
DISUSUN OLEH :
Anak Agung Gede Anom (08-172)Sisilia Alvina (09-155)
Asma merupakan penyakit respiratorik kronik yang paling sering ditemukan
Penyakit ini pada umumnya dimulai sejak masa anak-anak
30% timbul pada usia 1 tahun 80-90% gejala pertama timbul sebelum 4-
5 tahun
Asma sebagai gangguan inflamasi kronik saluran respiratorik dengan banyak sel yang berperan khususnya sel mast, eosinofil, dan limfosit. (konsep inflamasi, GINA)
Orang yang rentan terhadap inflamasi ini : episode wheezing berulang, sesak nafas, rasa dada tertekan dan batuk khususnya pada malam hari atau dini hari.
Alergen Iritan Cuaca
Infeksi ISPA
Kegiatan Refleks Psikik Jasmani gastroesofagus
Mediator kimia
Bronkokonstriksi, edema mukosa, sekresi berlebihan
Penyumbatan jalan nafas Ventilasi tidak seragam Hiperinflasi Atelektasis
Ketidakseimbangan ventilasi Kelenturan Dan perfusi berkurang
Surfaktan Hipoventilasi Kerja pernapasan
berkurang alveolarAsidosis bertambah
Vasokonstriksi ↑ PCO2
pulmonal ↓ PO2
Parameter kilinis, Parameter kilinis, kebutuhan obat dan faal kebutuhan obat dan faal paruparu
Asma episodik Asma episodik jarang ( asma jarang ( asma ringan ) ringan )
Asma episodik sering Asma episodik sering (asma sedang)(asma sedang)
Asma persisten Asma persisten ( asma berat )( asma berat )
1. Frekuensi serangan1. Frekuensi serangan < 1 x / bulan< 1 x / bulan > 1 x / bulan> 1 x / bulan SeringSering
2. Lama serangan2. Lama serangan < 1 minggu< 1 minggu > 1 minggu> 1 minggu Hampir sepanjang Hampir sepanjang tahun, tidak ada tahun, tidak ada remisiremisi
3. Diantara serangan3. Diantara serangan Tanpa gejalaTanpa gejala Sering ada gejalaSering ada gejala Gejala siang dan Gejala siang dan malammalam
4. Tidur dan aktivitas4. Tidur dan aktivitas Tidak tergangguTidak terganggu Sering tergangguSering terganggu Sangat tergangguSangat terganggu
5. Pemeriksaan fisis di 5. Pemeriksaan fisis di luar serangan luar serangan
Normal ( tidak ada Normal ( tidak ada kelainan )kelainan )
Mungkin terganggu Mungkin terganggu (ada kelainan)(ada kelainan)
Tidak pernah normalTidak pernah normal
6. Obat pengendali anti 6. Obat pengendali anti inflamasiinflamasi
Tidak perluTidak perlu Non steroid/ steroid Non steroid/ steroid hirupan dosis rendahhirupan dosis rendah
Steroid hirupan / oralSteroid hirupan / oral
7. Uji faal paru (diluar 7. Uji faal paru (diluar serangan)serangan)
PEF / FEV 1 > PEF / FEV 1 > 80%80%
PEF / FEV 1 60-80%PEF / FEV 1 60-80% PEF / FEV1 < 60%PEF / FEV1 < 60%
8.Variabilitas faal paru 8.Variabilitas faal paru ( bila ada serangan )( bila ada serangan )
15%15% > 30%> 30% > 50%> 50%
Parameter Klinis,Fungsi Paru,laboratorium
Ringan Sedang Berat Ancaman Henti Napas
Aktivitas BerjalanBayi: menangis keras
BerbicaraBayi:-Tangis pendek dan lemah-Kesulitan makan
IstirahatBayi: Berhenti makan
Bicara Kalimat Penggal kalimat Kata-kata
Posisi Bisa berbaring Lebih suka duduk Duduk bertopang lengan
Kesadaran Mingkin teragitasi Biasanya teragitasi Biasanya teragitasi Kebingungan
Sianosis Tidak ada Tidak ada Ada Nyata
Mengi Sedang,sering hanya pada akhir ekspirasi
Nyaring,sepanjang ekspirasi + inspirasi
Sangat nyaring terdengar tanpa stetoskop
Sulit/tidak terdengar
Sesak Napas Minimal sedang Berat
Otot Bantu napas Biasanya tidak Biasanya ya ya Gerakan paradoks torako-abdominal
Retraksi Dangkal,retraksi interkostal
Sedang, ditambah retraksi suprasternal
Dalam,ditambah napas cuping hidung
Dangkal/hilang
Laju Napas Meningkat Meningkat Meningkat Menurun
Pedoman nilai baku laju napas pada anak sadar : Usia Laju Napas Normal< 2 bulan < 60 / menit1-2 bulan < 50 / menit1-5 bulan < 40 / menit6-8 bulan < 30 / menit
Laju Nadi Normal Takikardi Takikardi Bradikardi
Pedoman nilai baku laju nadi pada anak :Usia Laju Nadi Normal2-12 bulan < 160 / menit1-2 tahun < 120 / menit3-8 tahun < 110 / menit
Pulsus Paradoksus (Pemeriksaannya tidak praktis)
Tidak ada < 10 mmHg Ada 10-20 mmHg Ada > 20 mmHg Tidak ada,tanda kelelahan otot napas
PEFR atau FEV1 (nilai dugaan / % nilai tebaik)-Pra bronkodilator-Pasca bronkodilator
> 60%> 80%
40-60%60-80%
<40%<60%Respon < 2 jam
SaO2 % > 95% 91-95 % ≤ 90%
PaO2 Normal (biasanya tidak perlu diperiksa)
> 60 mmHg <60 mmHg
PaCO2 < 45 mmHg < 45 mmHg > 45 mmHg
Asma intermiten :◦ gejala intermiten kurang dari 1 kali perminggu ,serangan singkat (jam-hari)◦ gejala malam hari kurang dari 2 kali sebulan◦ diluar serangan tanpa gejala dan uji fungsi paru normal◦ PEFR ( Peak Expiratory Flow Rate ) atau PEV > 80% predicted, variasi < 20 %
Asma persisten ringan : ◦ gejala > 1 kali seminggu tetapi kurang dari 1 kali sehari◦ serangan mungkin mengganggu aktivitas dan tidur◦ gejala malam hari lebih dari 2 kali sebulan◦ PEFR atau PEV > 80 % predicted, variasi 20 – 30 %
Asma persisten sedang◦ gejala setiap hari◦ serangan mengganggu aktivitas dan tidur◦ gejala malam hari > 1 kali seminggu◦ penggunaan harian inhalasi β 2 agonis kerja pendek◦ PEFR atau PEV > 60 % – < 80 % predicted, variasi > 30 %
Asma persisten berat◦ gejala berkesinambungan ◦ serangan sering terjadi◦ gejala malam hari sering terjadi◦ aktivitas fisik terbatas akibat gejala asma ◦ PEFR atau PEV < 60 % predicted, variasi >
• Batuk kronik dan mengi yang berulang disertai sesak terutama malam hari/ aktivitas fisik yang berlebih
• Gejala, pencetus, perkembangan, riwayat keluarga
Inspeksi :- Pernafasan cepat dan dispnoe- Batuk - Wheezing/mengi- Retraksi supraklavikular, suprasternal,
epigastrium dan interkostal- Bentuk toraks emfisematous- Bongkok ke depan- Sela iga melebar- Diameter AP bertambah
Asma Kronik
Perkusi :- Hipersonor seluruh thoraks, terutama
bagian bawah posterior
Auskultasi :- BND kasar/mengeras BND menjadi
melemah- Ekspirium memanjang- Ronkhi kering dan basah
Periksa peak flow meter atau spirometer untuk menilai:
•Reversibilitas (> 15%)
•Variabilitas (> 15%)
Pertimbangkan:
•Foto rotgen thorak dan sinus
•Uji faal paru
•Uji respon terhadap bronkodilator dan steroud sistemik 5 hari
•Uji provokasi bronkus
•Uji keringat
•Uji imunologis
•Pemeriksaan motilitas silia
•Pemeriksaan refluks GE
Berikan bronkodilator
Diagnosis kerja: Asma
Berikan obat anti asma:
Tidak berhasil nilai ulang diagnosis dan ketaatan berobat
Tidak berhasil
Tidak mendukung diagnosis lain
Mendukung diagnosis lain
Diagnosis & pengobatan penyakit lain
Pertimbangan asma disertai penyakit lain
Bukan asma
Patut diduga asma Belum tentu asma
1. Pemeriksaan darah Eosinofilia pada darah dan sputum Lekositosis PMN bisa terjdi bila ada infeksi
2. Foto Rontgen Thoraks Corakan paru meningkat Hiperinflasi serangan akut dan Asma kronik Foto diulang bila ada indikasi
Pneumonia/pneumothoraks
Hasil foto toraks dapat normal atau menunjukkan hiperinflasi
Gambaran Atelektasis bisa didapatkan karena adanya sumbatan oleh mukus dan hipertrofi sel otot polos.
Dinding bronkus utama menipis.
3. Uji alergi kulit dan imunologi Berguna untuk menentukan alergen
pencetus yg sesuai IgE meningkat
4. Uji faal paruBerguna untuk :
Menilai tingkat penyumbatan jalan nafas dan ggn pertukaran gas
Mengukur respon jalan nafas terhadap alergen & bahan imia yang dihirup atau pada saat dilakukan uji provokasi bronkus
Menilai respon terhadap agen terapeutik Mengevaluasi perjalanan penyakit jangka lama
Dilakukan sebelum dan sesudah pemberian aerosol bronkodilator
Kenaikan PFR atau FEV 1 sekurang-kurangnya 10% sesudah terapi aerosol sangat memberi kesan asma
1. Spirometri FEV1(Forced Expiratory Volume in 1 sec), FVC
(Forced Vital Capacity, rasio FEV1/FVC
www.joegoshe.com/images/spirometry.gif
2. PEF (Peak Expiratory Flow) Monitoring
www.geocities.com/.../Villa/2545/asthma.jpg
5. Uji provokasi bronkus Dilakukan bila diagnosis
masih diragukan Tujuan : menunjukkan
adanya hipereaktivitas bronkus
Yang sering dilakukan yaitu dengan:histamin, methacolin dan beban lari
1. Pada bayi adanya korpus alienum di saluran nafas dan esofagus.2. Bronkiolitis akut, biasanya mengenai anak dibawah umur 2 tahun
dan terbanyak dibawah umur 6 bulan dan jarang berulang.3. Bronkitis, tidak ditemukan eosinofilia, suhu biasanya tinggi dan tidak
herediter, bila sering berulang dan kronik biasanya disebabkan oleh asma.
4. Tuberculosis kelenjar limfe di daerah trakheobronkial5. Asma kardial, sangat jarang pada anak. Dispnu paroksismal
terutama malam hari dan didapatkan tanda-tanda kelainan jantung.6. Kelainan trakea dan bronkus, misalnya trakeobronkomalasi dan
stenosis bronkus
MEDIKAMENTOSA NON MEDIKAMENTOSA
Pengobatan pada penyakit asma berbeda dengan serangan asma.
Pada penyakit asma terdiri atas : Obat Serangan/ reliever jangka pendek Obat pengendali/ controller jangka
panjang
TERAPI MEDIKA MENTOSA
Daftar Obat Asma yang Ada di Indonesia
Nama ObatNama ObatNama GenerikNama Generik Nama Nama
DagangDagangSediaanSediaan DosisDosis
Obat Pereda(’Obat Pereda(’Releiever’)Releiever’)
Simpatomimetik (agonis-Simpatomimetik (agonis-2) :2) :
TerbutalineTerbutaline
Orciprenalin Orciprenalin (metaproterenol)(metaproterenol)Salbutamol Salbutamol (albuterol)(albuterol)HeksoprenalinHeksoprenalinFenoterolFenoterol
BricasmaBricasma
NairetNairet
ForasmaForasmaAlupentAlupent
VentolinVentolin
Berotec Berotec
Sirup, tablet, Sirup, tablet, turbuhalerturbuhalerSirup, tablet, Sirup, tablet, ampulampulSirup, tabletSirup, tabletSirup, tablet, Sirup, tablet, MDIMDISirup, tablet, Sirup, tablet,
MDIMDIMDIMDI
0,05-0,1 mg/kgBB/hari0,05-0,1 mg/kgBB/harijamjam0,05-0,1 mg/kgBB/hari0,05-0,1 mg/kgBB/harijamjam
Golongan XantinGolongan Xantin TeofilinTeofilin Sirup, tabletSirup, tablet
Obat Pengendali (’controller’)Obat Pengendali (’controller’)
AINS :AINS : Sodium cromogylateSodium cromogylate IntalIntal MDIMDI Tidak tersedia lagiTidak tersedia lagi
NedokromilNedokromil MDIMDI Tidak tersedia lagiTidak tersedia lagi
Golongan anti-inflamasi Golongan anti-inflamasi steroid :steroid : BeclomethasoneBeclomethasone
BudesonidBudesonid
FluticasonFluticason
BecotideBecotidePulmicortPulmicortInflammideInflammideFlixotideFlixotide
MDIMDIMDI, MDI, turburhalerturburhaler
MDIMDITidak tersedia lagiTidak tersedia lagi
Golongan Golongan ββ-agonis jangka -agonis jangka panjang :panjang :
ProkaterolProkaterolBambuterolBambuterol
SalmeterolSalmeterolKlenbuterolKlenbuterol
BambecBambec
SereventSereventSpiropentSpiropent
Sirup, tablet, Sirup, tablet, MDIMDITabletTabletMDIMDISirup, tabletSirup, tablet
Golongan obat lepas Golongan obat lepas lambat/lepas terkendali/Slow lambat/lepas terkendali/Slow release release
Terbutalin Terbutalin SalbutamolSalbutamolTeofilinTeofilin
VolmaxVolmaxKapsulKapsulTabletTabletTablet salutTablet salut
Golongan antileukotrien :Golongan antileukotrien : ZafirlukasZafirlukasMontelukasMontelukas
AccolateAccolate TabletTablet AdaAdaBelum adaBelum ada
Golongan kombinasi steroid Golongan kombinasi steroid +LABA :+LABA :
Budesonid Budesonid +formoterol+formoterolFlutikason+salmeteroFlutikason+salmeteroll
SymbicortSymbicortSeretideSeretide
TurbuhalerTurbuhalerMDIMDI
Mencegah anak terpapar zat / allergen/ kondisi ( cuaca ) yang dapat memacu timbulnya serangan asma
Edukasi kepada pihak keluarga anak yang menderita asma mengenai derajat penyakit dan derajat serangan asma.
Alur Tatalaksana Asma Anak Jangka Panjang
Asma Episodik Jarang
Obat pereda : ß-agonis atau teofilin (hirupan atau oral) bila perlu
Tambahkan obat pengendali : steroid hirupan dosis rendah
Pertimbangkan alternatif penambahan salah satu obat :• ß-agonis kerja panjang• Teofilin lepas lambat• AntileukotrienaAtau dosis steroid hirupan ditingkatkan (tinggi)
Asma Episodik Sering
Asma Persisten
4-6 minggu
> 3x dosis/ minggu
< 3x dosis/ minggu
6-8 minggu respons
Asma Episodik Jarang
Alur Tatalaksana Asma Anak Jangka Panjang lanjutan...
Steroid dosis medium ditambahkan salah satu obat :•ß-agonis kerja panjang• Teofilin lepas lambat• AntileukotrienAtau dosis steroid hirupan ditingkatkan (tinggi)
Obat Steroid Oral
6-8 minggu respons
Klinik/Unit Gawat Darurat
Nilai derajat serangan
Tatalaksana awalNebulisasi -agonis 1-3x, selang 20 menit
nebulisasi ketiga + antikolinergik jika serangan berat, nebulisasi -agonis + antikolinergik
Serangan ringan(nebulisasi 1X, respon baik)•Observasi 1 jam•Jika efek bertahan, boleh pulang•Jika gejala timbul lagi, perlakukan sebagai serangan sedang
Serangan sedang (nebulisasi 2X, respon parsial)•Berikan oksigen•Nilai kembali derajat serangan, jika sesuai dengan serangan sedang, observasi di ruang rawat sehari•Berikan steroid oral•Pasang jalur parenteral
Serangan berat (nebulisasi 3X, respon buruk)•Sejak awal berikan O2 saat/di luar nebulisasi•Pasang jalur parenteral•Steroid intravena•Nilai ulang klinisnya, jika sesuai serangan berat, rawat di ruang rawat inap•Foto rontgen toraks
Boleh pulang•Bekali obat agonis (hirupan/oral)•Jika sudah ada obat pengendali, teruskan•Jika infeksi virus sebagai pencetus, dapat diberi steroid oral (3-5 hari)•Dalam 20-48 jam, kontrol ke klinik, R. jalan untuk re-evaluasi
Ruang rawat sehari/observasi•Oksigen teruskan•Steroid oral dilanjutkan•Nebulisasi tiap 2 jam•Bila dalam 12 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang, tetapi jika klinis tetap belum membaik/memburuk, alih rawat ke ruang rawat inap
Ruang rawat inap•Oksigen teruskan•Atasi dehidrasi& asidosis jika ada•Steroid IV tiap 6-8 jam•Nebulisasi tiap 1-2 jam•Aminophilin IV awal lanjutkan rumatan•Jika membaik dalam 4-6X nebulisasi, interval menjadi 4-6 jam•Jika dalam 20 jam perbaikan klinis stabil, boleh pulang•Jika dengan steroid dan aminophilin parenteral tidak baik, bahkan timbul ancaman henti nafas, alih rawat ke ICU
Serangan ringan… Serangan sedang… Serangan berat…
Prognosis jangka panjang umumnya baik 50-80 %
Sebagian besar asma anak hilang atau berkurang dengan bertambahnya umur
70%-80% asma anak menghilang saat umur 21 thn
Emfisema dan Perubahan bentuk thoraks thoraks membungkuk ke depan dan memanjang
Asma kronik dan berat Pigeon chest Sekret banyak dan kental bronkus
tersumbat atelektasis bronkiektasis infeksi bronkopneumonia
Status asmatikus gagal nafas gagal nadi †
Tujuan :
Mencegah serangan asma (pengaturan lingkungan).
Memberikan obat pada waktu, cara, dan lama yang tepat.
Mengetahui tanda-tanda permulaan serangan asma.
Mengetahui kapan harus konsultasi ke dokter atau ke rumah sakit.
Menjaga kesehatan umum anak.
1. State of the art : Common problems in Hospitalized Children IDAI. Jakarta : 8-9 mei 2011
2. Pedoman Pelayanan Medis IDAI Jilid 1.Jakarta : 20103. Panduan Pelayanan Medis Departemen Ilmu Kesehatan Anak RSCM : Jakarta,
20074. Perhimpunan Dokter Paru Indonesia. Asma : Pedoman Diagnosis dan
Penatalaksaan di Indonesia. Balai Penerbit FKUI : Jakarta, 2004.5. Noenoeng dkk. Pedoman Nasional Asma Anak.UKK Pulmonologi PP IDAI :
Jakarta ,2004.6. Departemen Kesehatan Republik Indonesia : Asma banyak menyerang anak-
anak, May 2004 http://www.departemen kesehatan republik indonesia7. Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Buku Kuliah 3 Ilmu Kesehatan Anak. Cetakan Ke 7. Percetakan Infomedika : Jakarta, 2002.
8. Isselbacher. Harrison Prinsip-prinsip Ilmu Penyakit dalam. Edisi 13. Volume 3. Editor Edisi bahasa Indonesia : Ahmad H. Asdie. Penerbit Buku Kedokteran EGC : Jakarta, 2000.
9. http //www.klinikku.com/pustaka/medis/resp/asma.html. Diakses tanggal 25 Mei 2009