askeb nyeri seminar
DESCRIPTION
keperawatanTRANSCRIPT
3. Analsa Data
Analisa Data Pasien Ny.B Dengan Nyeri Akut
Di Ruang Nifas RSUD Klungkung
Tanggal 7 Juli 2014
Data Subyektif Data Obyektif Masalah
-pasien mengataka nyeri pada luka post sc-pasien mengatakan nyerinya hilang timbulPasien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusuk
-terdapat luka post operasi sc pada abdomen-pasien terlihat meringis-pasien terlihatberhati-hati saat bergerakTD : 110/70 mmHgSkala Nyer : 6 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
Nyeri akut
-pasien mengatakan aktivitasnya dibantu-pasien mengataka luka post sc terasa nyeri
- keadaan umum pasien terlihat lemah- pasien terlihat dibantu saat ingin melakukan aktivitasnya- cara berjalan pasien terganggu
Hambatan mobilitas Fisik
4. Rumusan Masalah Keperawatan a. Nyeri Akutb. Hambatan Mobilitas Fisik
5. Analisa Data a. P = Nyeri Akut
E = Agent Cedera FisikS = Pasien mengatakan nyeri pada luka post sc, pasien mengatakan nyerinya hilng timbul,nyerinya 6 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan, pasien terlihat meringis, pasien terlihat berhati-hati pada daerah luka TD 110/70 mmHg
Proses terjadinya : Nyeri adalah sensasi subyektif, rasa tidak nyaman biasanya berkaitan dengan kerusakan jaringan actual dan potensial. Ketika suatu jaringan mengalami atau kerusakan mengakibatkan dilepasnya bahan-bahan yang menstimuls reseptor nyeri seperti serotinin, histamine, ion kalium, bradikinim, prostaglandin,dan substnsi yang akan mengakibatkan respon nyeri. Nyeri juga disebabkan stimulus mekanik seperti pembengkakan jaringan yang menekan pada resepor nyeri . proses penghantaran trasmisi nyeri disalurkan ke susunan saraf pusat oleh dua system serabut: serabut A disebut juga nyeri cepat dan serabut c disebut nyeri lambat.
Akibat tidak ditanggulangi : pasien akan mengalami nyeri kronik, hambatan mobilitas fisik.
b. P= Hambatan Mobilitas FisikE= NyeriS= Pasien mengatakan aktivitasnya dibantu, pasien mengatakan badanya terasa nyeri, pasien terlihat lemah, pasien terlihat dibantu saat ingin melakukan aktivitasnya, cara pasien berjalan terganggu. Proses terjadinya : hambatan mobilitas fisik adalah hambatan pergerakkan yang menyebabkan keterbatasan kemandirian dan ketidak bebasan bagi seseorang. Hambatan mobilitas fisik disebabkan oleh nyeri.
6. Diagnose KeperawatanNama Pasien : Ny.B No.RM : 101596Umur : 32th Ruang Rawat : Ruang NifasJenis Kelamin : Perempuan Diagnosa Keperawatan : P2002, post sc hari
ke 0
No DiagnosaTanggal
ParafDitemukan Teratasi
1. Nyeri akut berhubungan dengan agent cedera fisik ditandai dengan pasien mengeluh nyeri pada luka post sc, pasien mengeluh nyerinya hilang timbul dengan skala 6 dari 0-10 skala yang diberikan, terdapat luka post sc , pasien terlihat berhati-hati pada daerah luka, TD : 110/70 mmHg
7 Juli 204
2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan nyeri yang ditandai dengan aktivitasnya dibantu , pasien mengatakan luka post sc terasa nyeri. Pasien dibantu saat melakukan aktivitasnya dan cara berjalan pasien terganggu
7 Juli 2014
B. PERENCANAAN
1. Prioritas Diagnosa Keperawatana. Nyeri Akutb. Hambatan mobilitas Fisik
2. Rencana Keperawatan
Rencana Keperawatan pada Ny.B Dengan Nyeri AkutDi Ruang RSUD Klungkung tanggal 7 Juli 201
Hari/tgl/jam
DiagnosaKeperawatan
Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi Rasional Paraf
Senin, 7 Juli 2014
Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik ditandai dengan :DS :-pasien mengataka nyeri pada luka post sc-pasien mengatakan nyerinya hilang timbulPasien mengatakan nyerinya seperti ditusuk-tusukDO :terdapat luka post operasi sc pada abdomen-pasien terlihat meringis-pasien terlihatberhati-hati saat bergerakTD : 110/70 mmHgSkala Nyer : 6 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
Setelah diberikan tindakan keperawatan selama 2x24jam diharapkan masalah nyeri akut teratasi dengan kriteria Hasil :
1. Nyeri pasien berkurang atau terkontrol
2. Skala nyeri 2 dari 0-103. Pasien tidak meringis4. Pasien merasa nyaman terhadap
dirinya
1. Kaji factor penyebab, kualtas, lokasi, frekuensi, dan skala nyeri
2. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
3. Monitor TTV , perhatikan takikardi , hipertensi dan peningkatan takikardi
1. Menentukan sejauh mana nyeri yang dirasakan dan untuk memudahkan memberi intervensi selanjutnya
2. Membantu pasien menjadi rileks, menurunkan rasa nyeri, serta mampu mengalihkan perhatian pasien dari nyeri yang disarankan
3. Dapat mengidentikasikan rasa sakit dan ketidaknyamanan
4. Beri posisi nyaman pada pasien
5. Beri health education tentang nyeri
6. Kolaborasi dalam pemberian terapi analgetik
4. Membantu meningkatkan sirkulasi , dan mengurangi rasa nyeri
5. Pasien mengerti tentang nyeri yang dirasakan dan menghindari hal – hal yang dapat mempengaruhi nyeri
6. Menekan susunan saraf pusat pada thalamus dan korteks sehingga serebri bisa mengurangi nyeri
3. Pelaksanaan
Pelaksanaan Keperawatan pada Ny.B Dengan Nyeri AkutDi Ruang RSUD Klungkung tanggal 7 s/d 9 Juli 201
No Hari/Tgl/Jam Diagnosa Keperawatan Tindakan Keperawatan Evaluasi Respon Paraf
1 Senin, 7 Juli 2014 jam 07.30 wita
Jam 08.30 wita
Jam 10.00 wita
Jam 11.00 wita
Jam 13.00 wita
Dx 1
Dx 1
Dx 1
Dx 1
Dx 1
1. Memberika posisi yang nyaman kepada pasien
2. Mengurangi factor penyebab , kualitas , lokasi, frekuensi , dan skala nyeri
3. Berkolaborasi dalam pemberian obat analgesic Rouiden (3x1) melalui oral
4. Ajarkan teknik distraksi dan relaksasi
5. Memberikan HE tentang nyeri
DS : Pasien mengatakan merasa lebih nyamanDO : Pasien terlihat nyaman
DS : Pasien mengatakan nyeri pada luka post operasi scDO : Pasien terlihat berhati – hati saat bergerak
DO : Obat sudah masuk , tiak ada reaksi alergi
DS :Pasien mengatakan mengerti dan bias melakukan teknik distraksi dan relaksasiDO : Pasien kooperatif
DS : Pasien mengatakan sudah mengerti tentang cara mengatasi nyeriDO : Pasien terlihat mengangguk ( mengerti )
2
3
Selasa , 8 Juli 2014 Jam 07.30 wita
Jam 08.30 wita
Jam 10.00 wita
Jam 12.00 wita
Jam 13.00 wita
Rabu , 9 Juli 2014 jam 07.30
Jam 08.00 wita
Jam 08.30 wita
Dx 1
Dx 1
Dx 1
Dx 1
Dx 1
Dx 1
Dx 1
Dx 1
6. Memberikan posisi yang nyaman kepada pasien
7. Mengobservasi tanda – tanda vital
8. Mengkaji skala nyeri pasien
9. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik ( Rouiden 3x1)
10. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi
11. Mengobservasi tanda – tanda vital
12. Berkolaborasi dalam pemberian analgetik ( Rouiden 3x1)
13. Mengkaji keadaan umum pasien
DS : Pasien mengatakan merasa nyamanDO : Pasien terlihat nyaman
DO : TD : 110/70 mmHg , N :80x/menit , S: 36OC , RR: 18x/ menit
DS : Pasien mengatakan merasa nyeri pada luka operasi post sc , nyeri seperti ditusuk - tusukDO : Skala nyeri 5 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
DO : Obat sudah masuk , tidak ada reaksi alergi
DS : Pasien mengatakan mengerti dan bias melakukan teknik distraksiDO : Pasien kooperatif
DO : TD : 110/70 mmHg , N :80x/menit , S: 36,5OC , RR: 20x/ menit
DO : Obat sudah masuk , tidak ada reaksi alergi
DS : Pasien mengatakan nyerinya sudah berkurangDO : Keadaan umum baik , skala nyeri 3 dari 0-10 skala nyeri yang diberikan
Jam 11.00 wita
Jam 13.00 wita
14. Memberikan posisi yang nyaman kepada pasien
15. Mengajarkan teknik distraksi dan relaksasi ( memberitahu pasien untuk menarik nafas panjang )
DS : Pasien mengatakan merasa nyamanDO : Pasien terlihat nyaman
DS : Pasien mengatakan mengerti dan bisa melakukan teknik yang diberikanDO : Pasien kooperatif dengan perawat
D. EVALUASI
1. Evaluasi formatif
Catatan Perkembangan Keperawatan Pada Pasien Ny.B dengan Nyeri AkutDi Ruang Nifas RSUD Klungkung Tanggan 7 s/
d 9 juli 2014
No Hari/tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Respon Paraf1. Senin, 7 Juli
2014(Dinas Pagi)
NYeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik S = - Pasie mengatakan nyeri pada luka post sc- Skala nyeri 6 (0-10)- Pasien mengatakan masih kurang nyaman
O = - Pasien terlihat berhati-hati aat bergerak, terlihat mengaduh- TD : 110/70
N : 80x/menitS : 36o
RR : 20X/menitA = Tujuan no1,2,3,4 belum teratasi, masalah nyeri akut belum teratasiP = Lanjutkan semua tindakan keperawatan
2. Selasa, 8 Juli 2014(Dinas Pagi)
Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik S = - Pasien mengatakan nyeri mulai berkurang paa luka post sc- Skala nyeri 5 (0-10)- Pasien mengatakan nyaman setelah melakukan teknik
distraksiO = - Pasien terlihat berhati-hati terhadap lukannya.
- Pasien tampak mengaduh- TD : 110/70
N : 80x/menitS : 36,5o
RR : 20X/menitA = Tujuan no 4 tercapai, tujuan 1,2,3 belum teratasi, masalah nyeri akut belum teratasiP = Pertahankan kondisi pasien tetap nyaman, lanjutkan semua tindakan keperawatan
2. Evaluasi Somatif
Evaluasi Keperawatan Pada Pasien Ny.B dengan Nyeri AkutDi Ruang Nifas RSUD Klungkung Tanggan 7 s/
d 9 juli 2014
No Hari/tgl/jam Diagnosa Keperawatan Evaluasi Respon Paraf1. Rabu, 9 Juli
2014(Dinas Pagi)
Nyeri akut berhubungan dengan agens cedera fisik S = - Pasie mengatakan nyeri sudah berkurang- Skala nyeri 3 (0-10)- Pasien mengatakan merasa nyaman setelah melakukan
teknik distraksi dan relaksasiO = - Pasien terlihat merasa nyaman setelah diberi posisi yang nyaman
- Pasien dan keluarga kooperatif- Pasien masih terlihat berhati-hati terhadap lukanya- TD : 110/70 mmHg
N : 80x/menitS : 36ocRR : 20X/menit
A = Tujuan no 1,4 tercapai, masalah nyeri akut belum teratasiP = Pertahankan kondisi pasien untuk tetap merasa nyaman. Lanjutkan semua tindakan keperawatan