artikel evrog uks - richard

11
Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah di UPTD Puskesmas Cilamaya Kabupaten Karawang Januari sampai dengan September 2015 Oleh Richard Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Upload: gilbert-petrus-richard-sams

Post on 01-Feb-2016

18 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

UKS cilamaya

TRANSCRIPT

Page 1: Artikel Evrog UKS - Richard

Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah di UPTD Puskesmas Cilamaya

Kabupaten Karawang Januari sampai dengan September 2015

Oleh

Richard

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kedokteran Komunitas

Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

Jakarta, November 2015

Page 2: Artikel Evrog UKS - Richard

Evaluasi Program Usaha Kesehatan Sekolah Tingkat Sekolah Dasar di UPTD Puskesmas Cilamaya Wetan Kabupaten Karawang Januari sampai dengan September 2015

RichardDepartemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida

Wacana, Jakarta [email protected]

Abstrak

Anak usia sekolah merupakan sasaran utama pendidikan nasional, yang juga mempengaruhi pembangunan kesehatan. Dimana hal ini dapat dilaksanakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Banyak masalah kesehatan anak sekolah yang terjadi di lingkungan sekolah dan hingga saat ini belum pernah dilakukan evaluasi program UKS di Puskesmas Cilamaya Wetan, maka perlu dilakukan evaluasi program pada periode Januari sampai dengan September 2015. Metode yang digunakan dalam evaluasi program ini adalah dengan membandingkan cakupan program UKS di Puskesmas Cilamaya Wetan, Karawang periode Januari sampai dengan September 2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan dengan mengunakan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi program UKS tersebut diketahui beberapa program yang telah mencapai tolok ukur sebesar 75% adalah penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru, dan orang tua siswa; Cakupan pembinaan guru UKS terlatih; Imunisasi campak kelas I SD/MI; Kegiatan pembinaan sanitasi lingkungan SD/MI. Beberapa program yang belum mencapai tujuan ialah cakupan persentase dokter kecil di SD/MI sebesar 72.50%; Cakupan penjaringan kesehatan siswa kelas I SD/MI sebesar 99.11%; Cakupan SD/MI yang mempunyai kegiatan UKGS sebesar 73.07%; Cakupan usaha pemberantasan penyakit kecacingan (P3K) sebesar 0%; Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok sebesar 0%; Cakupan kegiatan pembinaan pemberantasan sarang nyamuk sebesar 0%; Cakupan pembinaan warung sekolah dasar di SD/MI sebesar 0%. Untuk itu perlu dilakukan kerjasama antara Puskesmas dengan pihak sekolah, guna membantu pelaksanaan program UKS.

Kata kunci : Evaluasi program; Puskesmas; UKS

Pendahuluan

Dalam pembinaan kesehatan pada anak usia sekolah dilaksanakan suatu kebijakan melalui program Usaha Kesehatan Sekolah (UKS); Program Usaha Kesehatan Sekolah yang dikenal dengan Trias UKS yaitu Pendidikan Kesehatan, Pelayanan Kesehatan dan Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat merupakan hal yang sangat penting dalam mewujudkan peserta didik yang sehat dan cerdas; Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah adalah upaya pendidikan dan kesehatan yang dilaksanakan secara terpadu, terarah dan bertanggung jawab dalam menanamkan,

menumbuhkan dan melaksanakan prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari.1

Berdasarkan laporan WHO tahun 2013, 40% daripada penyebab kesakitan pada anak-anak diseluruh dunia adalah disebabkan pengaruh lingkungan terutama lingkungan sekolah.2 Berdasarkan data yang diperoleh dari Centers for Disease Control and Prevention (CDC) tahun 2011, ditemukan 40% angka ketidak hadiran murid di dunia, dipengaruhi oleh penyakit menular yang disebabkan oleh lingkungan sekolah.3

Usaha Kesehatan Sekolah penting digerakkan dan jelas dinyatakan dengan tercantumnya pasal Kesehatan Sekolah dalam UU No. 36 Tahun 2009 tentang

2

Page 3: Artikel Evrog UKS - Richard

kesehatan pasal 79 yang menyatakan bahwa, Kesehatan Sekolah diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan hidup sehat peserta didik dalam lingkungan hidup sehat sehingga peserta didik belajar, tumbuh dan berkembang secara harmonis dan setingi-tingginya menjadi Sumber Daya Manusia yang berkualitas.4,5

Menurut data dari Pusat Pengembangan Jasmani Depdiknas tahun 2013, di Indonesia, hanya diperoleh 25% Taman Kanak-kanak yang memiliki UKS; SD 60%; SMP 50%; dan SMA 35%; Dari sekian sekolah yang memiliki UKS, hanya sekitar 30% SMP dan SMA di Indonesia yang melaksanakan UKS, sementara ditingkat SD sudah mencapai peningkatan sebanyak 70%; Permasalahan pada anak usia TK dan SD biasanya berkaitan dengan kebersihan perorangan dan lingkungan seperti gosok gigi yang benar, kebiasaan cuci tangan dengan sabun yang benar, dan menjaga kebersihan diri; Sementara itu, pada anak SMA dan SMP lebih kepada masalah reproduksi dan kebiasaan merokok serta narkoba.5

Berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tahun 2014, penjaringan siswa SD / MI kelas I se-Indonesia hanya sebesar 82,17% dari target 100%; Dan kemudian, berdasarkan data dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia, tahun 2014, penjaringan siswa SD / MI kelas I di Jawa Barat, sebesar 95,20%, dari target 100%.6

Berdasarkan data dari Kemenkes RI tahun 2012, di Jawa Barat cakupan SD kelas I yang mendapat imunisasi campak sebanyak 88%, cakupan SD kelas I yang mendapat imunisasi DT sebanyak 47,9%, SD kelas II-III yang mendapat imunisasi Td sebanyak 76,8%.7

Materi dan Metode

Materi yang digunakan dalam evaluasi ini didapatkan dari laporan hasil kegiatan program UKS, Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan periode Januari sampai September 2015, antara lain : Pelaporan data jumlah sekolah; Pelaporan data jumlah siswa SD tiap sekolah; Pelaporan data jumlah dokter kecil; Kegiatan penyuluhan kesehatan; Kegiatan guru UKS terlatih; Kegiatan penjaringan kesehatan bagi peserta didik kelas I SD; Kegiatan pelaksanaan BIAS (Bulan Imunisasi Anak Sekolah); Kegiatan pemeriksaan status gizi; Kegiatan pemeriksaan ketajaman penglihatan (visus); Kegiatan pelaksanaan UKGS (Usaha Kegiatan Gigi Sekolah); Kegiatan pelaksanaan Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P2K); Kegiataan pembinaan sanitasi lingkungan sekolah baik; Kegiatan pembinaan gerakan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk); Kegiatan pembinaan penegak aturan kawasan tanpa asap rokok; Kegiatan pembinaan warung sekolah sehat

Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan, pengolahan, analisis, dan penyajian data pada masukan, proses, keluaran, lingkungan, dan umpan balik dengan menggunakan pendekatan sistem sehingga dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah program Usaha Kesehatan Sekolah tingkat sekolah dasar di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan periode Januari sampai September 2015 terhadap tolok ukur yang ditetapkan.

Hasil Evaluasi dan Pembahasan

Evaluasi program kesehatan yang menyeluruh adalah evaluasi yang dilakukan terhadap komponen-komponen, yaitu masukan, proses, keluaran, dan lingkungan. Hal ini mengandung pengertian bahwa evaluasi program Usaha Kesehatan Sekolah tingkat Sekolah Dasar dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem.

3

Page 4: Artikel Evrog UKS - Richard

Masukan

Dalam pelaksanaan, program Usaha Kesehatan Sekolah di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan, dikoordinasi olegh seorang petugas sebagai koordinator penanggung jawab dari program Usaha Kesehatan Sekolah. Kemudian terbagi lagi menjadi beberapa bagian, yakni ada bidang Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, dan kader di sekolah, berupa guru UKS, serta dokter kecil. Kemudian koordinator tersebut, juga bekerja sama dengan bagian lainnya, seperti bagian Kesehatan Ibu dan Anak, untuk masalah imunisasi yang dibantu oleh bidan. Sumber dana menggunakan dana dari Biaya Operasional Kegiatan yang berasal dari pemerintah, yang dinilai masih kurang untuk melaksanakan program-program yang ada. Sarana yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan dirasa cukup, namun sarana di sekolah dirasa masih kurang, terutama untuk buku mengenai UKS yang harusnya dimiliki oleh setiap peserta didik UKS.

Metode yang digunakan mengacu pada buku Pedoman Pelaksanaan UKS di Sekolah, yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Dasar tahun 2014. Metoden tersebut terdiri dari : Pendidikan Kesehatan (Penyuluhan kesehatan di sekolah; Kegiatan dokter kecil; Pembinaan dan pelatihan guru UKS terlatih). Pelayanan Kesehatan (Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik kelas I SD/MI; Usaha pengukuran tinggi badan dan berat badan bagi peserta didik; Pemberian imunisasi campak pada anak SD kelas I; Pemberian imunisasi booster DT pada anak SD kelas I sebanyak 1 kali; Pemberian imunisasi booster Td pada anak SD kelas II dan III sebanyak 1 kali; Usaha penemuan dini gangguan refraksi (daya lihat) bagi peserta didik; Usaha pemeriksaan ketajaman pendengaran bagi peserta didik; Usaha

Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) dilakukan oleh tim UKGS Puskesmas; Usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) dilakukan oleh tim pelaksana UKS. Pembinaan Lingkungan Kesehatan Sekolah (Pembinaan sanitasi lingkungan sekolah baik; Pembinaan sekolah dengan aturan untuk tumbuhnya kesadaran tidak merokok di lingkungan sekolah; Pembinaan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN); Pembinaan Warung Sekolah)

Proses

Perencanaan 1. Pendidikan KesehatanPuskesmas membuat perencanaan untuk melakukan pendidikan kesehatan berupa memberikan pelayanan pendidikan kesehatan dengan mendatangi ke sekolah-sekolah dan memberikan materi berupa : Penyuluhan kesehatan kepada peserta didik, guru, dan orang tua murid dengan ceramah dan pelatihan oleh dokter Puskesmas, direncanakan setiap setahun sekali pada tiap sekolah, oleh petugas UKS; Kegiatan pendidikan dokter kecil dilakukan diluar jam pelajaran atau sewaktu pelajaran olahraga kepada peserta didik kelas IV, dan kelas V SD, satu kali tiap sekolah/tahun oleh petugas UKS; Pembinaan Guru UKS terlatih di sekolah direncanakan pelatihan satu kali setahun.2. Pelayanan Kesehatan Puskesmas membuat perencanaan untuk melakukan pelayanan kesehatan berupa memberikan pelayanan kesehatan dengan mendatangi ke sekolah-sekolah dan melakukan : Kegiatan penjaringan (skrining) kesehatan bagi peserta didik kelas I SD saja, pemeriksaan oleh dokter puskesmas; Pemeriksaan status gizi dengan mengukur tinggi badan dan berat badan dilakukan satu kali setahun bersamaan dengan penjaringan; Pelayanan imunisasi campak pada anak SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun; Pelayanan imunisasi booster DT

4

Page 5: Artikel Evrog UKS - Richard

pada anak kelas SD kelas I, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun; Pelayanan imunisasi booster Td pada anak SD kelas II dan kelas III dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun; Pemeriksaan visus dengan Kartu Snellen pada seluruh peserta didik, direncanakan satu kali setahun; Pemeriksaan ketajaman pendengaran dengan garputala pada seluruh peserta didik, direncanakan satu kali setahun; Pemeriksaanan Gigi Sekolah (UKGS) dengan cara pemeriksaan gigi, perawatan kesehatan gigi di sekolah kepada peserta didik (SD/MI) oleh tim UKGS direncanakan dua kali setahun; Usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) dilakukan oleh tim pelaksana UKS, dengan melakukan pemberian obat cacing bagi yang positif, serta penyuluhan tentang PHBS, dan kegiatan potong kuku massal, yang direncanakan untuk dilakukan 6 bulan sekali.3. Pembinaan Lingkungan Sekolah SehatPuskesmas membuat perencanaan untuk melakukan pembinaan lngkungan sehat berupa memberikan pembinaan lingkungan sehat dengan mendatangi ke sekolah-sekolah dan memberikan materi berupa : Pembinaan sanitasi lingkungan sekolah baik, dilakukan oleh perawat UKS, 1 kali setiap sekolah tiap tahun meliputi: Pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan cara 3M yang dilakukan seminggu sekali di lingkungan sekolah; Pembinaan sekolah penegak aturan kawasan bebas asap rokok dilakukan oleh perawat UKS, 1 kali per tahun tiap sekolah; Pembinaan warung sekolah, dilakukan oleh perawat UKS, dilakukan satu kali setiap sekolah per tahun.

PengorganisasianKepala Puskesmas bertindak sebagai

penanggung jawab program-program di Puskesmas. Dimana tugas dari Kepala Puskesmas dibantu pleh Kepala Tata Usaha, sebagai penanggung jawab program

Puskesmas. Untuk program Usaha Kesehatan Sekolah, Kepala Program dijabat oleh Erna Kurnia AMK, yang bertanggung jawab untuk seluruh program dan kegiatan yang dilaksanakan seperti program BIAS, penjaringan dan dokter kecil. Untuk kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah, dilaksanakan oleh drg. Dadi. Kemudian untuk kegiatan pelantikan dokter kecil, dan penyuluhan dilaksanakan oleh dr. Zulkarnain. Untuk kegiatan BIAS, kegiatan ini dilaksanakan secara lintas program dengan program KIA dan KB. Dimana program BIAS seluruhnya dikendalikan, dan dilaksanakan oleh Nurjanah Hambali AMKeb. Untuk kegiatan penjaringan atau screening, dilaksanakan oleh Erna Kurnia AMK. Kemudian keempat bagian dari program UKS tersebut, memberikan tugas kepada guru UKS sebagai pelaksana UKS di lingkungan sekolah, dan membina para kader kesehatan di masing-masing sekolah, yakni dokter kecil. Dan tugas pengawasan dilaksanakan oleh Kepala Puskesmas.

Pelaksanaan1. Pendidikan Kesehatan Penyuluhan Kesehatan : Dilaksanakan

pada 20 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai dengan September 2015

Kegiatan Dokter Kecil : Dilaksanakan pada 20 SD/MI, pada bulan Januari 2015 sampai dengan September 2015

Pembinaan Guru UKS terlatih : Dilaksanakan pada seluruh guru UKS dari 26 SD/MI pada bulan Januari 2015

2. Pelayanan Kesehatan Penjaringan/skrining kesehatan bagi

peserta didik : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan Agustus 2015.

Imunisasi BIAS Campak pada anak kelas I SD : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan Agustus 2015.

Usaha Kesehatan Gigi Sekolah ( UKGS ) : Dilaksanakan sebanyak 1 kali pada

5

Page 6: Artikel Evrog UKS - Richard

25 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai September 2015

Usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) : Tidak dilaksanakan

3. Lingkungan Sekolah Pembinaan sanitasi lingkungan sekolah

baik : Dilaksanakan pada 26 SD/MI pada bulan Januari 2015 sampai September 2015

Pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok : Tidak dilaksanakan

Pemberantasan sarang nyamuk : Tidak dilaksanakan

Pembinaan warung sekolah : Tidak dilaksanakan

PengawasanAdanya pengawasan kegiatan

program Usaha Kesehatan Sekolah, berasal dari pihak penanggung jawab program UKS, yakni dokter Puskesmas. Dimana dilakukan pelaporan setelah dilakukan kegiatan di masing-masing sekolah; kemudian disertai dengan adanya rapat bulanan dan triwulan pada perencanaan kegiatan UKS.

Keluaran

Pada program UKS, ditetapkan angka minimal cakupan hasil dari tiap-tiap bagian, dimana berdasarkan hasil pelaporan yang ada, serta perhitungan yang sudah dilakukan, diketahui bahwa, cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SD/MI sebesar 72.50%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 27.50%; cakupan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) tingkat SD/MI sebesar 96.15%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 3.85%; cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik SD/MI kelas I sebesar 99.11%, dari tolok ukur 100%, besar masalah 0.89%. Dimana dari hasil tersebut, dapat dikatakan bahwa masih terdapat masalah dalam program UKS di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan.

Kesimpulan dan Saran

Berdasarkan hasil dari evaluasi program UKS di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan dengan pendekatan sistem, dapat diambil kesimpulan, bahwa program ini dikatakan belum berhasil sepenuhnya, dikarenakan masih terdapat bagian dari program UKS yang belum mencapai atau sesuai dengan tolok ukur yang sudah ditetapkan. Dari hasil kegiatan program, didapatkan : Cakupan usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K) di SD/MI sebesar 0%. Cakupan pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok di SD/MI sebesar 0%. Cakupan kegiatan pembinaan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) di SD/MI sebesar 0%. Cakupan pembinaan warung sekolah dasar di SD/MI sebesar 0%. Cakupan persentase Dokter Kecil di setiap SD/MI sebesar 72.50%. Cakupan SD/MI yang mempunyai kegiatan Usaha Kesehatan Gigi Sekolah (UKGS) sebesar 73.07% Cakupan Penjaringan Kesehatan (Screening) bagi peserta didik SD/MI kelas I sebesar 99.11%.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam program UKS di Puskesmas Kecamatan Cilamaya Wetan, maka disarankan untuk Meningkatkan kerjasama antara Puskesmas dengan sekolah, terkait dengan pelaksanaan program UKS tingkat SD/MI; Memaksimalkan peran guru UKS di setiap sekolah, sebagai penghubung antara pihak Puskesmas dan pihak sekolah, agar program UKS di setiap SD/MI dapat berjalan lebih optimal, dan lebih baik lagi; Melakukan kegiatan sweeping / follow up untuk siswa yang berhalangan hadir pada saat screening; Segera melakukan pembagian buku UKS kepada siswa SD/MI yang belum memiliki buku UKS, dimana hal ini diperlukan koordinasi yang baik dari pihak sekolah dengan dinas kesehatan, serta dengan dinas pendidikan setempat; Mengingatkan kepada pihak sekolah tentang pentingnya

6

Page 7: Artikel Evrog UKS - Richard

penyediaan tempat pembuangan sampah di tiap kelas dan tiap ruangan, menggerakan perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan sekolah dasar, dan menyarankan untuk membuat ruang UKS yang permanen, serta mengingatkan perlunya pagar di setiap sekolah; Merencanakan program-program UKS yang belum direncanakan lebih lanjut, dan belum dilaksanakan, yakni usaha Pemberantasan Penyakit Kecacingan (P3K), pembinaan aturan kawasan bebas asap rokok, pemberantasan sarang nyamuk, dan pengawasan warung sekolah sehat.

Daftar Pustaka

1. Tim Pembinaan UKS. 2014. Pedoman Pelaksanaan UKS Di Sekolah. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar. Jakarta. Hal 16-67.

2. Tim Pembinaan UKS. 2010. Pedoman Pelaksanaan Usaha Kesehatan Sekolah (UKS). Dinas Kesehatan Jawa Barat. Jawa Barat. Hal 1-10.

3. Pritasari Kirana. 2011. Pedoman Untuk Tenaga Kesehatan Usaha kesehatan

Sekolah Di Tingkat Sekolah Dasar, Sekolah Menengah, dan Pondok Pesantren. Direktorat Bina Kesehatan Anak Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI. Jakarta. Hal:13-21.

4. Kuswandy Achmad. 2010. Pedoman Pembinaan dan Pengembangan Usaha Kesehatan Sekolah di Jawa Barat. Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Hal:15-43.

5. Tim Pembinaan UKS. 2013. Pedoman Dokter Kecil. Direktorat Bina Kesehatan Anak Direktorat Jenderal Bina Gizi Dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI.Jakarta. Hal:10-20.

6. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Data dan informasi tahun 2014 (profil kesehatan Indonesia). Kementerian Kesehatan RI : Jakarta : 2015.

7. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Profil data kesehatan Indonesia tahun 2013. Kementerian Kesehatan RI : Jakarta : 2014.

7