evrog sari

45
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun kesehatan masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut Hendrik L. Blum dalam Notoatmodjo derajat kesehatan seseorang ataupun masyarakat dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan keturunan. 1 Status kesehatan akan tercapai secara optimal bila mana keempat faktor tersebut secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status kesehatan akan bergeser ke arah di bawah optimal. Yang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi maupun teknologi. Hal ini mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti program promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Upaya pengembangan program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terpadu, dan berkesinambungan, 1

Upload: sari-prasili-suddin

Post on 10-Dec-2015

262 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

evrog

TRANSCRIPT

Page 1: Evrog Sari

Bab I

Pendahuluan

1.1 Latar Belakang

Banyak faktor yang mempengaruhi kesehatan, baik kesehatan individu maupun

kesehatan masyarakat. Beberapa faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan menurut

Hendrik L. Blum dalam Notoatmodjo derajat kesehatan seseorang ataupun masyarakat

dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu perilaku, lingkungan, pelayanan kesehatan dan

keturunan.1 Status kesehatan akan tercapai secara optimal bila mana keempat faktor tersebut

secara bersama-sama mempunyai kondisi yang optimal pula. Salah satu faktor saja berada

dalam keadaan yang terganggu (tidak optimal), maka status kesehatan akan bergeser ke arah

di bawah optimal. Yang sangat besar pengaruhnya adalah keadaan lingkungan yang tidak

memenuhi persyaratan kesehatan dan perilaku masyarakat di bidang kesehatan, ekonomi

maupun teknologi.

Hal ini mendorong pemerintah untuk mencanangkan program kesehatan wajib seperti

program promosi kesehatan yang salah satunya melalui program Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat (PHBS). Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan

anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan perilaku hidup bersih dan

sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Upaya pengembangan

program promosi kesehatan dan PHBS yang lebih terarah, terencana, terpadu, dan

berkesinambungan, dikembangkan melalui Kabupaten/Kota percontohan integrasi promosi

kesehatan dengan sasaran utama adalah PHBS Tatanan Rumah Tangga (individu, keluarga,

dan masyarakat) dan diharapkan akan berkembang ke arah Desa/Kelurahan, Kecamatan/

Puskesmas, dan Kabupaten/Kota sehat.2,3

Ditinjau dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2012 yang dibuat oleh Kementrian

Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa rumah tangga yang telah

mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru mencapai

53.89 % dan di provinsi Jawa Barat sebesar 45.90%. Dari hasil Riskesdas 2013 diketahui

bahwa rumah tangga yang telah mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru

mencapai 32.3%. Oleh sebab itu, Rencana Strategis (Renstra) Kementerian Kesehatan Tahun

2010-2014 mencantumkan target 65 % rumah tangga sudah mempraktekkan PHBS pada

tahun 2014. Persentase Rumah Tangga Ber-PHBS memang merupakan salah satu Indikator

1

Page 2: Evrog Sari

Kinerja Utama (IKU) dari Kementerian Kesehatan. Cakupan PHBS di Kabupaten Karawang

pada periode Januari sampai Desember 2013 adalah sebesar 40,6%.4,5

Perilaku, pengetahuan, lingkungan, serta peran serta masyarakat masih rendah dalam

pelayanan kesehatan. Hal ini nyata bahwa terdapat hubungan antara perilaku yang baik dan

sehat dapat menurunkan angka kesakitan dan kematian. Kondisi perilaku masyarakat dan

lingkungan sekitar dapat menjadi penentu dalam peningkatan taraf kesehatan masyarakat.

Pengetahuan yang baik serta informasi yang benar dapat membantu penyelesaian masalah

perilaku hidup bersih dan sehat tersebut. Indikator PHBS terdiri dari persalinan ditolong

tenaga kesehatan, pemberian ASI eksklusif, penimbangan balita, penggunaan air bersih,

perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, penggunaan jamban sehat, perilaku

memberantas sarang nyamuk di rumah, perilaku makan sayur dan buah setiap hari, perilaku

melakukan aktivitas fisik setiap hari, dan perilaku tidak merokok di dalam rumah.4

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, masalah yang didapat berupa:

1.2.1 Dari hasil Riskesdas 2013 diketahui bahwa rumah tangga yang telah

mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) baru mencapai 32,3 %.

1.2.2 Dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2012 yang dibuat oleh Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa rumah tangga yang telah

mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di seluruh Indonesia baru

mencapai 53,89 %.

1.2.3 Dari profil data kesehatan Indonesia tahun 2012 yang dibuat oleh Kementerian

Kesehatan Republik Indonesia (2013) diketahui bahwa rumah tangga yang telah

mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) di Jawa Barat baru

mencapai 45,90 %.

1.2.4 Cakupan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Kabupaten Karawang pada periode

Januari sampai Desember 2013 yang baru mencapai 40,6 %.

2

Page 3: Evrog Sari

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum:

Mengetahui tingkat keberhasilan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah

Tangga di UPTD Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.

1.3.2 Tujuan Khusus:

Diketahuinya cakupan jumlah rumah tangga yang sehat di UPTD Puskesmas

Jatisatri periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target

atau tidak.

Diketahuinya cakupan persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan di UPTD

Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan pemberian ASI eksklusif di UPTD Puskesmas Jatisari

periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penimbangan bayi dan balita di UPTD Puskesmas Jatisari

periode Agustua 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan air bersih di UPTD Puskesmas Jatisari periode

Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku mencuci tangan dengan air bersih dan sabun di

UPTD Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan penggunaan jamban sehat di UPTD Puskesmas Jatisari

periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku memberantas jentik nyamuk di dalam rumah di

UPTD Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku makan sayur dan buah setiap hari di UPTD

Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari di UPTD

Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah

memenuhi target atau tidak.

Diketahuinya cakupan perilaku tidak merokok di dalam rumah di UPTD

Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 sudah

memenuhi target atau tidak.

3

Page 4: Evrog Sari

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Evaluator:

Menerapkan ilmu pengetahuan yang telah diperoleh saat di bangku kuliah.

Melatih serta mempersiapkan diri dalam mengatur suatu program khususnya

program promosi kesehatan PHBS.

Mengetahui banyaknya kendala yang dihadapi dalam mengambil langkah yang

harus dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, antara lain

perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.

Menumbuhkan minat dan pengetahuan mengevaluasi.

Mengembangkan kemampuan untuk berpikir kritis.

1.4.2 Bagi Perguruan Tinggi:

Mengamalkan Tridarma Perguruan Tinggi.

Mewujudkan kampus sebagai masyarakat ilmiah dalam peran sertanya di bidang

kesehatan.

Mewujudkan Universitas Kristen Krida Wacana (Ukrida) sebagai universitas yang

menghasilkan dokter yang berkualitas.

1.4.3 Bagi Puskesmas yang dievaluasi:

Mengetahui masalah-masalah yang timbul dalam Program Perilaku Hidup Bersih

dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga di wilayah kerja puskesmas Jatisari.

Memberi masukan dalam meningkatkan kerjasama dan membina peran serta

masyarakat dalam melaksanakan program promosi kesehatan secara optimal.

Membantu kemandirian Puskesmas dalam upaya lebih mengaktifkan program

promosi kesehatan sehingga dapat memenuhi target cakupan program.

Memperoleh masukan dari saran-saran yang diberikan, sebagai umpan balik agar

keberhasilan program dimasa mendatang dapat tercapai secara optimal.

1.4.4 Bagi Masyarakat:

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat di Jatisari.

Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menurunkan

prevalensi berbagai penyakit masyarakat yang berhubungan dengan pengetahuan

4

Page 5: Evrog Sari

sikap dan perilaku tentang pola perilaku hidup bersih dan sehat di tatanan rumah

tangga.

Dengan tercapainya keberhasilan program, diharapkan dapat menjadi contoh bagi

daerah-daerah lain di Indonesia.

1.5. Sasaran

Masyarakat yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang,

Jawa Barat pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.2,6

Bab II

Materi dan Metode

2.1. Materi

5

Page 6: Evrog Sari

Materi yang dievaluasi dalam program ini diperoleh dari Laporan Kajian Perilaku Hidup

Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah Tangga periode Agustus 2014 sampai dengan Juli

2015 di UPTD Puskesmas Jatisari, kabupaten Jawa Barat, antara lain:

1. Sosialiasi tentang PHBS Rumah Tangga

2. Pelatihan kader dalam pendataan PHBS Rumah Tangga

3. Pendataan PHBS Rumah Tangga

4. Pengolahan dan pemetaan PHBS Rumah Tangga

5. Perencanaan peningkatan PHBS Rumah Tangga

6. Pelatihan kader dalam menyuluh mengenai PHBS Rumah Tangga

7. Penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga

2.2. Metode

Evaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan

pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan

program yang terjadi, baik pada awal, ditengah, maupun akhir program dengan cara

membandingkan cakupan program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Tatanan Rumah

Tangga di Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015 terhadap

tolok ukur PHBS yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan

menggunakan pendekatan sistem.

Bab III

Kerangka Teoritis

6

Page 7: Evrog Sari

3.1 Kerangka Teoritis

Bagan 1. Gambar Teori Sistem

Gambar di atas menerangkan sistem adalah gabungan dari elemen-elemen yang

salingdihubungkan dengan suatu proses atau struktur dan berfungsi sebagai satu

kesatuan organisasi dalam upaya menghasilkan sesuatu yang telah ditetapkan. Bagian

atau elemen tersebut dapat dikelompokkan dalam lima unsur, yaitu :

1) Masukan (input) adalah kumpulan bagian atau elemen yang terdapat dalam sistem

dan dibutuhkan untuk dapat berfungsinya sistem tersebut, terdiri dari tenaga (man),

dana (money), sarana (material), metode (method), mesin atau alat yang digunakan

(machine), jangka alokasi waktu (minute), lokasi masyarakat (market), dan

informasi (information).

2) Proses (process) adalah kumpulan bagian atau elemen yang ada di dalam sistem

dan berfungsi untuk mengubah masukan menjadi keluaran yang direncanakan.

Terdiri dari unsur perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing),

pelaksanaan (actuating), dan pemantauan (controlling).

3) Keluaran (output) adalah kumpulan bagian atau elemen yang dihasilkan dari

berlangsungnya proses dalam sistem.

4) Lingkungan (environment) adalah dunia di luar sistem yang tidak dikelola oleh

sistem tetapi mempunyai pengaruh besar terhadap sistem, terdiri dari lingkungan

fisik dan non fisik.

7

Page 8: Evrog Sari

5) Umpan balik (feed back) adalah kumpulan bagian atau elemen yang merupakan

keluaran dari sistem dan sekaligus sebagai masukan dari sistem tersebut, berupa

pencatatan dan pelaporan yang lengkap, monitoring, dan rapat bulanan.

6) Dampak (impact) adalah akibat yang dihasilkan oleh keluaran dari suatu sistem.

3.2. Tolok Ukur

Tolok ukur terdiri dari variabel masukan, proses, keluaran, umpan balik, lingkungan,

dan dampak. Digunakan sebagai pembanding atau target yang harus dicapai dalam

program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di tatanan rumah tangga (lampiran I).

Bab IV

Penyajian Data

8

Page 9: Evrog Sari

4.1 Sumber Data

Sumber data dalam evaluasi ini diambil dari data sekunder yang diperoleh dari :

1. Laporan Rekapitulasi Pendataan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) Rumah

Tangga di masyarakat pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015.

2. Laporan Pembangunan Tahunan UPTD Puskesmas Jatisari tahun 2014.

3. Laporan Penilaian Kinerja Puskesmas UPTD Puskesmas Jatisari tahun 2014.

4.2 Data Umum

4.2.1 Data Geografis

4.2.1.1 Lokasi

UPTD Puskesmas Jatisari Kecamatan Jatisari berada di Jl. Raya Jatisari,

Kecamatan Jatisari, Kabupaten Karawang, Jawa Barat.

UPTD Puskesmas Jatisari terletak di Desa Jatisari Kecamatan Jatisari yang

berjarak 30 Km dengan kota kabupaten Karawang dengan waktu tempuh 1 jam

menggunakan roda empat.

Puskesmas Jatisari adalah salah satu Puskesmas di Kecamatan Jatisari, yang

merupakan Puskesmas induk dengan luas wilayah 519,475 Ha, yang terdiri dari

daerah pesawahan dan sebagian untuk perumahan. Puskesmas Jatisari memiliki

puskesmas pembantu (Pustu) yang terletak di desa Situdam

4.2.1.2 Wilayah Kerja

Luas wilayah Puskesmas Jatisari 519,475 Ha, terdiri dari 30 Dusun, 40 RW, 112 RT

yang mencakup 10 desa, yaitu:

Desa Balonggandu

Desa Jatisari

Desa Cirejag

Desa Cikalongsari

Desa Mekarsari

Desa Jatiragas

Desa Jatiwangi

Desa Situdam

Desa Kalijati

Desa Barugbug

9

Page 10: Evrog Sari

4.2.1.3 Batas wilayah

Batas wilayah kerja Puskesmas Jatisari Kecamatan Jatisari berbatasan dengan:

Sebelah Utara : Puskesmas Cicinde kecamatan Bayusari

Sebelah Barat : Puskesmas Pacing, kecamatan Kota Baru

Sebelah Selatan : Puskesmas Kotabaru kecamatan Cibening kab Purwakarta

Sebelah Timur : Puskesmas Patok Beusi Kab. Subang

4.2.2 Data Demografi (Lampiran II)

Jumlah penduduk Kelurahan Wilayah Jatisari adalah 55.981 jiwa, yang terdiri dari :

Jumlah RT : 182 RT

Jumlah penduduk laki-laki : 28.057 orang

Jumlah penduduk perempuan : 27.924 orang

Jumlah balita : 3864 orang

Jumlah bayi : 568 orang

Jumlah rumah tangga : 14.499 rumah tangga

Data Umum selengkapnya terdapat pada lampiran II.

Jumlah desa yang termasuk dalam wilayah kerja Puskesmas Kecamatan Jatisari

adalah 10 desa dengan luas wilayah 519.475 Ha, maka berarti rata-rata

kepadatan penduduk Kecamatan Jatisari adalah 0.1 Jiwa/ Ha.

Sebagian besar penduduk berpendidikan SD sebesar 37.3 % (4.175 orang).

Sebagian besar penduduk mempunyai mata pencaharian sebagai petani sebesar

66.5 % (25.835 orang).

4.2.7 Jenis sarana kesehatan

Jenis sarana kesehatan yang tersedia di wilayah kerja Puskesmas Jatisari, antara lain:

(Keterangan : Data umum secara lengkap terdapat pada Lampiran II)

Puskesmas pembantu : 1 buah

10

Page 11: Evrog Sari

Posyandu : 66 buah

Praktek perorangan

o Dokter Umum : 3

o Bidan : 11

Klinik 24 jam : 2

4.3 Data Khusus

4.3.1. Masukan

1. Tenaga

a. Dokter : 1 orang

b. Petugas PHBS : 1 orang ( sebagai koordinator program)

2. Dana

Dana untuk pelaksanaan program diperoleh dari:

APBD : Ada, cukup

BOK : Ada, cukup

3. Sarana

a) Sarana medis:

Sarana persalinan : Ada

Sarana penimbangan : Ada

KMS : Ada

Sarana PSN : Ada

b) Sarana non medis:

Infocus : Ada, 1 buah

Layar : Ada, 1 buah

Leaflet : Ada

Lembar balik : Ada

Poster : Ada

Buku pedoman PHBS : Ada

11

Page 12: Evrog Sari

Kepala puskesmasHj. Een Nuraeni, SKM

Tata Usaha

4. Metode

Program PHBS dalam pelaksanaannya dilakukan dalam bentuk:

Sosialiasi tentang PHBS Rumah Tangga

Pelatihan kader dalam pendataan PHBS Rumah Tangga

Pendataan PHBS Rumah Tangga

Pengolahan dan pemetaan PHBS Rumah Tangga

Perencanaan peningkatan PHBS Rumah Tangga

Pelatihan kader dalam menyuluh mengenai PHBS Rumah Tangga

Penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga

4.3.2 Proses

4.3.2.1 Perencanaan

1. Sosialiasi tentang PHBS Rumah Tangga

2. Pelatihan kader dalam pendataan PHBS Rumah Tangga

3. Pendataan PHBS Rumah Tangga

4. Pengolahan dan pemetaan PHBS Rumah Tangga

5. Perencanaan peningkatan PHBS Rumah Tangga

6. Pelatihan kader dalam menyuluh mengenai PHBS Rumah Tangga

7. Penyuluhan tentang PHBS Rumah Tangga

4.3.2.2 Pengorganisasian

Terdapat struktur tertulis dan pembagian tugas yang teratur dalam melaksanakan

tugasnya

12

Page 13: Evrog Sari

Bagan 2. Struktur organisasi di Puskesmas Jatisari

Pengorganisasian dalam program PHBS dibagi berdasarkan jabatan:

4.3.2.2.1 Kepala Puskesmas (Hj. Een Nuraeni,SKM):

Sebagai penanggung jawab program.

Monitoring pelaksanaan PHBS tingkat kecamatan.

Melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan PHBS di wilayah kerja.

4.3.2.2.2 Koordinator PHBS (Bd. Elly Badriah Noor, SKM):

Koordinator program.

Menerima pelaporan hasil kegiatan PHBS dari wilayah setempat.

Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil

pencatatan kepada Kepala Puskesmas Kecamatan dalam waktu tiap bulan.

Melatih para kader di tiap desa untuk program pelaksanaan PHBS.

4.3.2.2.3 Kader terlatih:

Memantau, memotivasi dan memberikan penyuluhan pelaksanaan PHBS di

masing-masing desa.

Melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil

pencatatan kepada koordinator program.

4.3.2.3 Pelaksanaan

Perencanaan/kegiatan program PHBS di buat setahun sebelumnya: dilakukan rutin

tiap bulan Januari

13

Page 14: Evrog Sari

Melakukan pendataan jumlah rumah tangga dan kepala keluarga yang ada di

wilayah kerja: Dilakukan setiap bulan.

Melakukan pelatihan kader dalam pendataan PHBS: Tidak dilaksanakan sesuai

jadwal

Melakukan pengumpulan data 7 indikator PHBS, 3 indikator Gaya Hidup Sehat

(GHS) oleh kader terlatih tiap bulan: Dilakukan setiap bulan.

Melakukan pengolahan dan pemetaan PHBS oleh petugas puskesmas dan

koordinator Promosi Kesehatan Puskesmas: Dilakukan setiap bulan 3 bulan sekali

Melakukan pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS: Tidak dilaksanakan

sesuai jadwal.

Melakukan penyuluhan tentang PHBS termasuk penyuluhan perorangan atau

penyuluhan kelompok: Tidak dilaksanakan sesuai jadwal.

4.3.2.4 Pengawasan

Pencatatan dan pelaporan yang dilakukan setiap minggu atau setiap bulan oleh kader

kesehatan yang diteruskan ke petugas kesehatan untuk dilakukan rekapitulasi

dilaksanakan dengan teratur dan sesuai jadwal. Selanjutnya terdapat rapat bulanan

yang dipimpin oleh kepala Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang.

4.3.3 Keluaran

Definisi operasional 10 indikator PHBS dalam tatanan Rumah Tangga dapat dilihat

pada lampiran III. Data program PHBS UPTD Puskesmas Jatisari periode Agustus

2014–Juli 2015 dapat dilihat pada lampiran IV.

Indikator Komposit/ Gabungan :

Cakupan kumulatif PHBS Rumah Tangga Sehat

→ Jumlahrumah tangga yang dikategorikan sehat

Jumlahseluruh rumah tangga yang ada x 100 %

14

Page 15: Evrog Sari

→ 3430

14499x 100 % = 23.65 %

Cakupan berdasarkan 10 Indikator PHBS:

Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan:

o Jumlah ibu yang bersalin dalam 1 tahun: 114 orang

o Jumlah persalinan dengan ditolong oleh tenaga kesehatan dalam 1 tahun:114

orang

o Cakupan persalinan ditolong tenaga kesehatan:

→ Jumlah persalinanditolong tenagakesehatan dalam 1 tahun

Jumlah ibu yangbersalin dalam1 tahunx 100 %

→ 114114

x 100% = 100 %

Cakupan pemberian ASI eksklusif:

o Jumlah bayi usia 6-12 bulan: 568 bayi

o Jumlah bayi yang lulus ASI eksklusif: 126 bayi

o Cakupan pemberian ASI eksklusif:

→ Jumlahbayi yangmendapatkan ASI eksklusif

Jumlahbayi usia 6−12 bulanx 100 %

→ 126568

x 100 % = 22.18 %

Cakupan penimbangan anak Balita:

o Jumlah seluruh anak Balita yang ada: 3864 anak Balita

o Jumlah anak Balita yang ditimbang setiap bulannya: 2731 anak Balita

o Cakupan penimbangan anak Balita:

→ Jumlahanak Balita yangditimbang setiapbulannya

Jumlah seluruh anak Balita yangadax 100 %

→ 27313864

x 100 % = 70.67 %

Cakupan penggunaan air bersih:

o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14499 rumah tangga

15

Page 16: Evrog Sari

o Jumlah rumah tangga yang menggunakan air bersih: 13549 rumah tangga

o Cakupan penggunaan air bersih:

→ Jumlahrumah tangga yangmenggunakan air bersih

Jumlah seluruh rumahtangga yangadax 100 %

→ 1354914499

x 100 % = 93.44 %

Cakupan perilaku mencuci tangan dengan air dan sabun:

o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14499 rumah tangga

o Jumlah rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun: 13563

rumah tangga

o Cakupan rumah tangga yang mencuci tangan dengan air bersih dan sabun:

→ Jumlahrumah tangga yangmencuci tangandengan air bersih dan sabun

Jumlahrumahtangga yangadax 100

→ 1356314499

x 100 % = 93.54%

Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:

o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14499 rumah tangga

o Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat: 11973 rumah tangga

o Cakupan perilaku menggunakan jamban sehat:

→Jumlahrumah tangga yangmenggunakan jamban sehat

Jumlah seluruh rumahtangga yangadax 100 %

→ 1197314499

x 100 % = 82.57 %

Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah:

o Jumlah sasaran rumah tangga yang ada: 14499 rumah tangga

o Jumlah rumah tangga yang memberantas jentik: 12605 rumah tangga

16

Page 17: Evrog Sari

o Cakupan perilaku memberantas jentik di rumah:

→ Jumlahrumah tangga yangmemberantas jentik di rumah

Jumlahseluruh rumah tangga yangadax 100 %

→ 1260514499

x 100 % = 86.93 %

Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari.

o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14499 rumah tangga

o Jumlah rumah tangga yang makan buah dan sayur setiap hari: 13067 rumah

tangga

o Cakupan perilaku makan buah dan sayur setiap hari:

→ Jumlahrumah tangga yangmakan buah dan sayur setiaphari

Jumlahrumah tangga yang adax 100 %

→ 1306714499

x 100 % = 90.12 %

Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:

o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14499 rumah tangga

o Jumlah rumah tangga yang melakukan aktivitas fisik setiap hari: 13046 rumah

tangga

o Cakupan perilaku melakukan aktivitas fisik setiap hari:

→ Jumlahrumah tangga yangmelakukan aktivitas fisik setiap hari

Jumlahseluruh rumahtangga yangada x 100 %

→ 1304614499

x 100 % = 89.97 %

Cakupan perilaku tidak merokok dalam rumah:

o Jumlah seluruh rumah tangga yang ada: 14499 rumah tangga

o Jumlah rumah tangga yang tidak merokok dalam rumah: 5284 rumah tangga

o Cakupan perilaku tidak merokok dalam rumah:

→ Jumlahrumah tangga yang tidak merokok dalamrumah

Jumlah seluruh rumah tangga yang adax 100 %

17

Page 18: Evrog Sari

→ 528414499

x 100 % = 36.44 %

4.3.4 Lingkungan

Lingkungan Fisik

Kepadatan penduduk

= Jumlah penduduk Jatisari

Luas wilayah Jatisari

= 55.981 jiwa519.475 Ha

= 0.1 jiwa per Ha

Lokasi: Terdapat beberapa lokasi yang memiliki daerah akses sulit (Barugbug,

Jatiwangi, Kalijati)

Transportasi: Tersedia sarana transportasi, tidak semua jalan dapat dilalui dengan

kendaraan roda empat.

Fasilitas kesehatan: Terdapat fasilitas kesehatan lain seperti klinik dan praktek

dokter dan bekerja sama dengan baik.

Pengadaan air bersih: Tersedia PAM dan penampungan dan sarana dalam kondisi

baik.

Kebersihan lingkungan: Terjaga.

Lingkungan non fisik

o Peran serta masyarakat: Kurang

o Perilaku masyarakat: Kurang

o Sosial budaya: Tidak menghambat program

o Sosial ekonomi: Mayoritas memiliki tingkat sosial ekonomi rendah dan dapat

menghambat keberhasilan program.

o Status pendidikan: Rata-rata penduduk di wilayah Jatisari berstatus pendidikan

rendah dan dapat menghambat keberhasilan program.

4.3.5 Umpan Balik

o Adanya pencatatan dan pelaporan secara lengkap setiap triwulan mengenai

program PHBS di rumah tangga dari hasil rapat kerja tiap triwulan yaitu

18

Page 19: Evrog Sari

keseluruhan program perilaku hidup bersih dan sehat yang dilaksanakan belum

mencapai target sesuai dengan tolok ukur yang ditetapkan.

o Adanya rapat kerja bulanan bersama Kepala Puskesmas dan lintas program untuk

mengevaluasi program yang telah dijalankan.

4.3.6 Dampak

o Langsung

Target rumah tangga terbina yang melaksanakan PHBS: Belum dapat dinilai.

o Tidak Langsung

Peningkatan derajat kesehatan masyarakat: Belum dapat dinilai.

19

Page 20: Evrog Sari

Bab V

Pembahasan Masalah

Tabel 5.1: Variabel-variabel dari Masalah

No Variabel Tolok Ukur Variabel

Cakupan Masalah

1 Keluaran

Cakupan Rumah Tangga Sehat

65 % 23.65 % (+) 63.61 %

1. Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan

100 % 100.00 % (-) 0.00 %

2. Memberi bayi ASI eksklusif

100 % 22.18 % (+) 77.82 %

3. Menimbang balita 100 % 70.67 % (+) 29.33 %

4. Menggunakan air bersih 100 % 93.44 % (+) 6.56 %

5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun

100 % 93.54 % (+) 6.54 %

6. Menggunakan jamban sehat

100 % 82.57 % (+) 17.43 %

7. Memberantas jentik di rumah

100 % 86.93 % (+) 13.07 %

8. Makan sayur dan buah setiap hari

100 % 90.12 % (+) 9.88 %

9. Melakukan aktivitas fisik setiap hari

100 % 89.97 % (+) 10.03 %

10. Tidak merokok di dalam rumah

100 % 36.44 % (+) 63.56 %

2.Proses

Pelatihan kader dalam pendataan PHBS

Dilakukan tiap bulan

Tidak dilakukan

(+) 100 %

Pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS

Setiap bulan (12 kali)

Tidak rutin

(+) 100 %

20

Page 21: Evrog Sari

setiap bulan

Penyuluhan tentang PHBS

Penyuluhan perorangan

Penyuluhan kelompok

Setiap hari setelah kunjungan BP

Setiap bulan

Tidak rutin setiap bulan

(+) 100 %

Kegiatan inovatif dalam pembinaan PHBS rumah tangga

Ada Tidak ada (+) 100 %

Pencatatan dan pelaporan

program PHBS rumah

tangga

Pencatatan

setiap hari kerja,

pencatatan hasil

kegiatan setelah

kegiatan selesai

dilaksanakan.

Pelaporan

dilaksanakan

setiap 3 bulan

Tidak rutin

dilakukan

(+) 100 %

3. Lingkungan

Peran serta masyarakat Berperan aktif Kurang (+) 100 %

Perilaku masyarakat Mendukung Tidak (+) 100 %

Sosio ekonomi Mendukung Mendukung (-) 100 %

Tingkat pendidikan Mendukung Tidak (+) 100 %

4. Umpan balik

Rapat kerja-lokakarya mini bulanan

Setiap bulan (12 kali)

Tidak rutin setiap bulan

(setiap 3 bulan/kali)

(+) 100 %

21

Page 22: Evrog Sari

Bab VI

Perumusan Masalah

6.1. Masalah sebenarnya (menurut keluaran)

Dari hasil laporan rekapitulasi program PHBS di Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014

sampai dengan Juli 2015 ternyata terdapat beberapa masalah, yaitu:

a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 22.18 %

b. Cakupan penimbangan balita sebesar 70.67 %

c. Cakupan penggunaan air bersih sebesar 93.44 %

d. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 93.54 %

e. Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 82.57 %

f. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 86.93 %

g. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 90.12 %

h. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 89.97 %

i. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 36.64 %

6.2. Masalah dari unsur lain (penyebab)

Dari hasil evaluasi program PHBS di Puskesmas Jatisari periode Agustus 2014 sampai

dengan Januari 2015 didapatkan beberapa penyebab masalah, yaitu:

6.2.1 Proses

Pelatihan kader dalam penyuluhan tentang PHBS tidak rutin dilaksanakan sesuai

jadwal. Penyuluhan PHBS perorang dan perkelompok tidak dilakukan sesuai jadwal.

Selain itu, cakupan penyuluhan kelompok tentang semua indikator PHBS belum

merata di seluruh wilayah Puskesmas. Tidak adanya kegiatan inovatif yang dilakukan

guna memacu masyarakat untuk mempraktekkan perilaku hidup bersih dan sehat.

6.2.2 Lingkungan

22

Page 23: Evrog Sari

Mayoritas penduduk di wilayah kerja Puskesmas Jatisari berstatus ekonomi dan

berpendidikan rendah sehingga mempengaruhi perilaku dan peran serta masyarakat

yang kurang mendukung. Hal ini merupakan hambatan dalam program perilaku hidup

bersih dan sehat di tatanan rumah tangga. Terdapat juga desa yang mempunyai daerah

akses sulit yang menyebabkan petugas kesehatan sulit untuk memberikan dan

mengadakan penyuluhan.

23

Page 24: Evrog Sari

Bab VII

Prioritas Masalah

7.1 Masalah menurut keluaran:

a. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif besar masalah 77.82 %

b. Cakupan penimbangan balita besar masalah 29.33 %

c. Cakupan penggunaan air bersih besar masalah 6.56 %

d. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun besar masalah 6.54 %

e. Cakupan penggunaan jamban sehat besar masalah 17.43 %

f. Cakupan pemberantasan jentik di rumah besar masalah 13.07 %

g. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari besar masalah 9.88 %

h. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari besar masalah 10.03 %

i. Cakupan tidak merokok di dalam rumah besar masalah 63.56 %

Tabel 7.1 Parameter Derajat Masalah

No Parameter a b c d e f G h I

1 Besarnya masalah 5 2 1 1 1 1 1 1 4

2 Akibat yang ditimbulkan 4 4 3 3 3 4 3 2 4

3 Keuntungan sosial karena selesainya masalah 4 3 4 3 3 3 2 3 4

4 Teknologi yang tersedia dan dapat dipakai 4 4 4 4 3 4 4 4 4

5 Sumber daya yang tersedia untuk

menyelesaikan masalah

4 4 4 4 4 4 4 4 4

Jumlah 21 17 1

6

15 14 1

6

14 14 20

Keterangan derajat masalah:

5 = sangat penting

24

Page 25: Evrog Sari

4 = penting

3 = cukup penting

2 = kurang penting

1 = tidak penting

Yang menjadi prioritas masalah:

1. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif pada periode Agustus 2014 sampai dengan

Juli 2015 sebesar 22.18 % dari target 100 %; dan

2. Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Agustus 2014 sampai dengan

Juli 2015 sebesar 63.56 % dari target 100 %.

25

Page 26: Evrog Sari

Bab VIII

Penyelesaian Masalah

8.1. Masalah I

Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli

2015 sebesar 22.18 % dari target 100 %.

Penyebab:

- Cakupan penyuluhan kelompok di dalam dan luar gedung yang masih rendah

tentang pemberian ASI eksklusif.

- Pelaksanaan jadwal penyuluhan kelompok masih tidak dilakukan secara rutin.

- Belum ada tempat-tempat umum yang menyediakan tempat khusus bagi ibu-ibu

untuk menyusui bayinya.

- Dukungan sosial terutama dari keluarga terdekat yaitu ayah yang masih kurang.

Keluarga terdekatlah dalam hal ini adalah suami yang faktor dominan dalam

memberikan dukungan pada ibu dan bayi. Breastfeeding father merupakan istilah

populer bagi ayah yang mendukung dan berperan aktif membantu ibu dalam

menyusui sangat menentukan keberhasilan pemberian ASI eksklusif.

- Kurangnya pengetahuan ibu tentang manfaat dari menyusui, terutama teknik

menyusui yang baik dan benar.

Penyelesaian :

- Meningkatkan penyuluhan mengenai pemberian ASI eksklusif, teknik menyusui

yang baik dan benar, cara penyimpanan air susu ibu yang baik dan benar, serta

pentingnya peran keluarga untuk memberi dukungan dalam pemberian asi

eksklusif melalui penyuluhan perorangan dan kelompok secara rutin, terutama

kepada sasaran sekunder, misalnya kepala keluarga, ibu-ibu dan sebagainya.

- Melakukan kegiatan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan.

- Memotivasi dan melatih kader untuk berbagi informasi mengenai manfaat

pemberian ASI eksklusif. Memotivasi kader-kader untuk mandiri memeriksa ibu-

26

Page 27: Evrog Sari

ibu dengan bayi di wilayah kerja mereka untuk memberikan ASI eksklusif pada

bayi mereka.

- Pemerintah harus menyediakan tempat khusus untuk menyusui di tempat-tempat

umum.

8.2. Masalah II

Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli

2015 sebesar 63.56 % dari target 100 %.

Penyebab:

- Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah mengenai bahaya merokok

sehingga tingkat pengetahuan masyarakat terhadap bahaya merokok bagi diri

sendiri dan orang sekitar dalam rumah tangga yang masih rendah.

- Pelaksanaan jadwal penyuluhan kelompok yang tidak dilakukan secara rutin

- Peran serta masyarakat terhadap program rumah tangga bebas rokok masih

rendah.

- Kurangnya peran tokoh masyarakat dalam menjadi contoh baik dalam hal tidak

merokok.

- Tidak adanya kegiatan inovatif untuk memacu masyarakat berhenti merokok.

Penyelesaian:

- Meningkatkan penyuluhan mengenai bahaya merokok bagi diri sendiri dan orang

sekitar melalui penyuluhan perorangan dan kelompok secara rutin, terutama

kepada sasaran sekunder, misalnya tokoh agama, kepala keluarga, ibu-ibu dan

sebagainya.

- Melakukan kegiatan sesuai jadwal yang ditetapkan.

- Memberi informasi tentang cara untuk dapat berhenti merokok melalui pengaturan

pola merokok yang rutin sampai berhenti sama sekali, berhenti merokok dengan

mengkonsumsi banyak buah-buahan dan sayuran berkhasiat menekan

ketergantungan nikotin atau karena konsumsi serat dari buah dan sayuran

membuat orang merasa lebih kenyang.

- Bekerjasama dengan pemerintah setempat untuk membuat peraturan dan sanksi

mengenai larangan merokok.

- Mengadakan kegiatan inovatif seperti lumbung rokok. Lumbung rokok

merupakan suatu cara dimana setiap orang yang membeli rokok harus

menyumbangan satu batang rokok ke dalam lumbung atau wadah. Kemudian

27

Page 28: Evrog Sari

rokok dilumbung ini akan dibakar tiap minggu. Dengan hal ini diharapkan agar

para perokok sadar bahwa rokok hanya menghabiskan uang mereka dan

diharapkan dapat berhenti merokok.

Bab IX

Penutup

9.1. Kesimpulan

Dari hasil evaluasi program PHBS rumah tangga yang dilakukan dengan cara

pendekatan sistem di wilayah kerja Puskesmas Jatisari pada periode Agustus 2014

sampai dengan Juli 2015 belum berjalan dengan baik melihat berbagai masalah yang

ditemui sebagai berikut:

a. Cakupan Rumah Tangga Sehat sebesar 23.65 % dari target 65 %;

b. Cakupan persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 100 % dari target 100 %;

c. Cakupan pemberian bayi ASI eksklusif sebesar 22.18 % dari target 100 %;

d. Cakupan penimbangan balita sebesar 70.67 % dari target 100 %;

e. Cakupan penggunaan air bersih sebesar 93.44 % dari target 100 %;

f. Cakupan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun sebesar 93.54 % dari target

100%;

g. Cakupan penggunaan jamban sehat sebesar 82.57 % dari target 100 %;

h. Cakupan pemberantasan jentik di rumah sebesar 86.93 % dari target 100 %;

i. Cakupan makan sayur dan buah setiap hari sebesar 90.12 % dari target 100 %;

j. Cakupan melakukan aktivitas fisik setiap hari sebesar 89.97% dari target 100 %;

k. Cakupan tidak merokok di dalam rumah sebesar 36.44 % dari target 100 %.

Dua hal yang menjadi prioritas masalah adalah :

- Cakupan pemberian ASI eksklusif pada periode Agustus 2014 sampai dengan Juli

2015 sebesar 22.18 % dari target 100 %, dan

- Cakupan tidak merokok di dalam rumah pada periode Agustus 2014 sampai

dengan Juli 2015 sebesar 36.44 % dari target 100 %

Masalah diatas disebabkan oleh karena :

- Cakupan penyuluhan kelompok yang masih rendah.

28

Page 29: Evrog Sari

- Pendataan dan pelaporan data PHBS yang masih belum optimal.

- Kurang optimal pembinaan dan pelatihan kader kesehatan terhadap PHBS rumah

tangga

- Tidak adanya kegiatan inovatif yang dilakukan untuk mendukung PHBS dalam

rumah tangga.

9.2. Saran

Ditujukan kepada Puskesmas Jatisari, Kabupaten Karawang, dengan langkah-langkah

sebagai berikut:

- Menggiatkan penyuluhan baik secara perorangan maupun kelompok terhadap PHBS

rumah tangga untuk meningkatkan derajat pengetahuan masyarakat terhadap PHBS

rumah tangga;

- Meningkatkan motivasi terhadap kader kesehatan untuk menjadi penggiat PHBS di

lingkungan tempat tinggalnya;

- Meningkatkan pembinaan terhadap kader kesehatan mengenai 10 indikator PHBS

rumah tangga dan memotivasi peran serta masyarakat dengan cara menjadi kader

kesehatan sebagai penggiat PHBS di lingkungan tempat tinggalnya;

- Melakukan pengkajian PHBS di tatanan rumah tangga dengan tujuan untuk

mempelajari, menganalisis dan merumuskan permasalahan yang sebenarnya supaya

pelaksanaan program PHBS yang selanjutnya lebih efektif dalam meningkatkan

jumlah rumah tangga mempraktekkan PHBS;

- Melakukan advokasi kepada kepala desa, tokoh masyarakat, dan kelompok

potensial untuk memberi dukungan dalam bentuk komitmen (seperti ikut serta atau

menjadi contoh malakukan PHBS), dana (seperti dana sehat atau swadaya

masyarakat atau bekerja sama dengan pengusaha setempat) dan tenaga untuk

membantu membantu pengkajian dan meningkatkan pembinaan PHBS dalam

masyarakat dan;

- Menyusun pembagian tugas dan tanggung jawab secara jelas dan tertulis mengenai

pelaksanaan penyuluhan, rincian tugas, serta jadwal penyuluhan secara teratur.

29

Page 30: Evrog Sari

Daftar Pustaka

1. Notoadmodjo S. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Edisi revisi 2011. Jakarta:

Rineka Cipta. 2011:135-54.

2. Kementerian Kesehatan. Pedoman Pembinaan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat.

Jakarta : Kementerian Kesehatan RI, 2011. Diunduh tanggal 31 Agustus 2015 dari :

http://promkes.depkes.go.id/download/pedoman_umum_PHBS.pdf

3. Kementerian Kesehatan. Profil Data Kesehatan Indonesia Tahun 2012. Jakarta:

Kementerian Kesehatan RI, 2013. Diunduh tanggal 31 Agustus 2015 dari

http://depkes.go.id/download/profil_data_kesehatan_indonesia_tahun_2012.pdf

4. Trihono, Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Nasional 2013. Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Diunduh tanggal 31 Agustus 2015 dari:

http://www.kesehatan.kebumenkab.go.id/data/lapriskesdas.pdf

5. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Promosi Kesehatan di Daerah

Bermasalah Kesehatan. Jakarta. 2011:63-69.

6. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat. Petunjuk Teknis Perilaku Hidup Bersih dan

Sehat di Rumah Tangga. Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat, 2008.

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pedoman Pelaksanaan promosi

kesehatan di Puskesmas. Jakarta: Keputusan Menteri Kesehtan RI, 2013.

30

Page 31: Evrog Sari

Lampiran

31

Page 32: Evrog Sari

32