artikel evrog sherly meygaretha

Upload: gil-randy

Post on 09-Jan-2016

9 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

,

TRANSCRIPT

Evaluasi Program Deteksi Dini Kanker Leher Rahim dan Kanker Payudara di Pusat Kesehatan Masyarakat Kecamatan Cilamaya Periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015

Gilrandy BDepartemen Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana, [email protected]

Abstrak

Saat ini penyakit kanker menjadi masalah utama di dunia. Menurut data IARC tahun 2012, insidens kanker payudara di Indonesia sebesar 48.998 (30,5%) dengan angka kematian sebesar 19.750 (21,5%) dan insidens kanker leher rahim sebesar 20.928 (13%) dengan angka kematiannya sebesar 9.495 (10,3%). Tingginya angka kesakitan dan kematian kedua kanker tersebut disebabkan kurangnya pelaksanaan program penapisan. Berdasarkan masalah tersebut, dilakukan evaluasi program deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara untuk mengetahui keberhasilannya di Puskesmas Cilamaya, periode Agustus 2014 sampai dengan Juli 2015. Metode yang digunakan adalah dengan pendekatan sistem. Dari hasil evaluasi ditemukan masalah, yaitu cakupan penyuluhan kelompok yang tidak dicatat kegiatannya, cakupan penapisan kanker leher rahim dengan besaran masalah 60,8%, cakupan penemuan IVA positif dengan besaran masalah 100%, cakupan penapisan kanker payudara dengan besaran masalah 60,8%, dan cakupan penanganan dengan krioterapi dengan besaran masalah 100%. Diambil dua prioritas masalah yaitu cakupan penapisan kanker leher rahim dan kanker payudara. Penyebabnya antara lain karena kurangnya jumlah bidan terlatih, kurangnya frekuensi penyuluhan, dan tidak diketahuinya IVA. Penyelesaian masalahnya adalah dengan melakukan pelatihan kepada bidan desa, melakukan penyuluhan secara rutin dan dicatat setiap kegiatannya, melakukan pembagian tugas yang lebih jelas, dan melakukan pelatihan kembali.Kata kunci: Kanker Leher Rahim, Pemeriksaan IVA, Kanker Payudara, Sadari.

1

PendahuluanSaat ini penyakit tidak menular, termasuk kanker menjadi masalah utama baik di dunia maupun di Indonesia. Menurut data WHO tahun 2013, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta kasus pada tahun 2008 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2012. Sedangkan jumlah kematian meningkat dari 7,6 juta orang pada tahun 2008 menjadi 8,2 juta orang pada tahun 2012. Dan kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar 13% setelah penyakit kardiovaskular.1-3Kanker pada wanita, termasuk kanker payudara, kanker leher rahim, dan kanker ovarium setiap tahunnya menyumbangkanangka kematian yang tinggi. Setiap tahunnya lebih dari 500.000 kasus baru kanker leher Rahim ditemukan di seluruh dunia dan lebih dari 270.000 wanita meninggal setiap tahunnya akibat kanker serviks di seluruh dunia, lebih dari 85% ditemukan pada wanita dengan kondisi sosial ekonomi rendah sampai menengah.1-4Pada Kabupaten Karawang, kasus kanker leher rahim yang ditemukan pada tahun 2011 sebanyak 0,3 % dari seluruh wanita usia subur dan kasus kanker payudara sebanyak 0,6 % dari seluruh wanita usia subur. Program pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara di Kabupaten Karawang yang telah berlangsung dari tahun 2007 telah mampu menapiskan sebesar 20,6% dari seluruh wanita usia subur dan dengan target sebesar 85 %. Untuk wilayah kerja Puskesmas Cilamaya, kecamatan Cilamaya Wetan sendiri pada tahun 2014, dari data Dinas Kesehatan Karawang didapatkan jumlah perempuan berusia diantara 30 hingga 50 sebanyak 7.554 orang dengan target penapisan sebanyak 6.421 orang untuk periode 5 tahun. Cakupan program kanker leher rahim dan payudara untuk wilayah Puskesmas Cilamaya, kecamatan Cilamaya Wetan sebesar 41,22 % pada periode Januari sampai dengan Desember 2014 dengan target penapisan kanker leher rahim dan payudara sebesar 85 %.5

Materi dan MetodeMateri yang dievaluasi dalam program deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara periode Agustus 2014 - Juli 2015 di Puskesmas Kecamatan Cilamaya antara lain: Konseling, Penyuluhan kelompok, Penapisan kanker leher Rahim, Penapisan dengan hasil IVA positif pada penapisan kanker leher Rahim, Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahim dengan IVA positif, Penapisan kanker payudara, Pelayanan rujukan pada penapisan kanker payudaraEvaluasi program ini dilaksanakan dengan pengumpulan data, analisis data, dan pengolahan data sehingga dapat digunakan untuk menjawab permasalahan pelaksanaan program deteksi dini kanker leher rahim dan payudara di Puskesmas Kecamatan Cilamaya periode Agustus 2014 Juli 2015 dengan cara membandingkan cakupan hasil program terhadap tolak ukur yang telah ditetapkan dan menemukan penyebab masalah dengan menggunakan pendekatan sistem.

Hasil Evaluasi dan PembahasanEvaluasi program kesehatan yang menyeluruh adalah evaluasi yang dilakukan terhadap komponen-komponen yaitu masukan, proses, keluaran, dan lingkungan. Hal ini mengandung pengertian bahwa evaluasi program deteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dapat dilakukan dengan menggunakan pendekatan sistem.

MasukanDalam pelaksanaan, program deteksi dini kanker leher rahim dan payudara di Puskesmas Kecamatan Cilamaya dikoordinasi oleh seorang petugas sebagai koordinator penanggung jawab dari programdeteksi dini kanker leher rahim dan kanker payudara dan seorang petugas pencatatan dan pelaporan program. Sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan program diperoleh dari APBD dan BOK yang dinilai cukup untuk melaksanakan program. Sarana yang terdapat di Puskesmas Kecamatan Cilamaya untuk melaksanakan program dirasa cukup.Metode yang digunakan mengacu pada buku Pedoman pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudra: Konseling dan Penyuluhan KelompokPemahaman yang jelas tentang kanker leher rahim dan kanker payudara merupakan faktor yang mempengaruhi keberhasilan program pencegahan kanker leher rahim dan payudara, penapisan Kanker Leher RahimUpaya pemeriksaan atau tes sederhana dan mudah dilaksanakan pada populasi masyarakat yang sehat yang bertujuan untuk mengetahui masyarakat yang sakit atau berisiko terkena penyakit di antara masyarakat yang sehat. Dilakukan Inspeksi Visual dengan aplikasi Asam Asetat (IVA) untuk pemeriksaan lesi prakanker leher rahim. Tindakan yang dilakukan sesuai prosedur legeartis (tepat dan etis). Penanganan Dengan Krioterapi Pada Penapisan Kanker Leher RahimPerempuan yang mendapat hasil tes IVA positif termasuk perempuan dengan usia kehamilan kurang dari 20 minggu boleh mendapatkan pengobatan krioterapi. Krioterapi adalah proses pembekuan leher rahim baik menggunakan CO2 terkompresi atau NO2 sebagai pendingin. Pelayanan rujukan, Penapisan Kanker PayudaraSkrining kanker payudara (Clinical Breast Examination) dan edukasi masyarakat tentang Pemeriksaan Payudara Sendiri (SADARI). Pemeriksaan yang dilakukan sesuai prosedur legeartisPelayanan Rujukan Pada Penapisan Kanker PayudaraRujukan dilakukan pada setiap kasus yang ditemukan benjolan atau dicurigai keganasan.Pencatatan dan pelaporanSistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) dilakukan setiap bulannya.

ProsesPerencanaan

KonselingDilakukan pada hari Senin dan Jumat oleh bidan di Puskesmas dengan memberikan sesi konseling perorangan dengan cara wawancara atau anamnesis kepada pasien yang datang ke ruang IVA di puskesmas.Penyuluhan KelompokDilakukan berkelompok satu bulan sekali di setiap desa oleh bidan desa dan petugas dari puskesmas.Penapisan kanker leher rahimDilakukan hari Senin dan Jumat oleh bidan di Puskesmas kepada pasien yang datang keruang IVA dan di tempat praktek bidan desa secara berkelompok kepada seluruh masyarakat yang telah disosialisasikan oleh kader, penapisan berkelompok ini diadakan satu kali tiap bulannya di satu desa yang telah dipilih oleh penanggung jawab pelayanan IVA.Penanganan dengan kr ioterapi pada penapisan kanker leher rahimPenanganan dengan krioterapi pada penemuan lesi pra-kanker atau IVA positif sedang tidak dapat dilaksanakan karena kerusakan pada mesin alat krio sejak tiga tahun yang lalu. Setelah kerusakan mesin tersebut, penanganan pada pasien yang memerlukan krioterapi dirujuk ke fasilitas medis terdekat lain yang menyediakan layanan krioterapi.Penapisan kanker payu daraDilakukan hari Senin dan Jumat oleh bidan di Puskesmas kepada pasien yang datang ke ruang IVA di puskesmas dan di tempat praktek bidan desa secara berkelompok satu bulan satu kali di satu desa yang dipilih oleh penanggung jawab pelayanan IVA.Pelayanan RujukanDilakukan setiap hari Senin dan Jumat oleh dokter maupun bidan di Puskesmas berupa rujukan bagi pasien dengan hasil pemeriksaan IVA positif,pasien meminta terapi lain atau tes diagnosa lain, pada pasien dengan kondisi ginekologis lain, atau pasien yang dicurigai keganasan, yang tidak dapat dilakukan terapi di puskesmas.

Pencatatan dan PelaporanSetiap akhir bulan oleh bidan di Puskesmas, berupa kegiatan pencatatan hasil kegiatan program penapisan kanker rahim dan payudara di Puskesmas setempat dan dilaporkan setiap bulan

PengorganisasianKepala puskesmas sebagai penanggung jawab program, melimpahkan kekuasaan kepada Koordinator program deteksi dini kanker leher rahim dan payudara kemudian melakukan koordinasi dengan pelaksana program. Kepala Puskesmas bertugas sebagai penanggung jawab program, monitoring pelaksanaan program, melakukan evaluasi data hasil pelaksanaan kegiatan program. Koordinator program bertugas untuk mengkoordinasikan program, menerima pelaporan hasil kegiatan. Pelaksan program melakukan pencatatan hasil keberhasilan program dan melaporkan hasil pencatatan kepada koordinator program dalam waktu tiap bulan.

Pelaksanaan

KonselingDilakukan kepada semua pasien yang datang ke ruang IVA, pada hari senin dan jumat di Puskesmas oleh bidan.Penyuluhan kelompok dan peroranganDilakukan penyuluhan berkelompok setiap satu bulan sekali di satu desa yang dipilih oleh bidan penanggung jawab pelayanan IVA. Penyuluhan dilakukan oleh bidan.Penyuluhan perorangan dilakukan kepada semua pasien yang datang ke ruang IVA sebelum dilakukan pemeriksaan penapisan kanker leher rahim dengan test IVA dan pemeriksaan CBE untuk kanker payudara setiap senin dan jumat.Penapisan kanker leher rahimDilakukan pada hari senin dan jumat di Puskesmas kepada pasien yang telah diberi penyuluhan perorangan oleh bidan dan dilakukan satu bulan sekali di satu desa yang dipilih oleh penanggung jawab pelaksana IVA.Penanganan dengan krioterapi pada penapisan kanker leher rahimTindakan ini sudah tidak dapat dilakukan sejak alat krio rusak dan sedang dilakukan perbaikan oleh dinas kesehatan karawang. Setiap pasien yang menjalani pemeriksaan IVA dengan hasil yang membutuhkan tatalaksana krioterapi dirujuk ke Puskesmas Kecamata Sukatani atau fasilitas kesehatan terdekat yang mempunyai krioterapi.Penapisan kanker payudaraDilakukan hari senin dan jumat oleh bidan di Puskesmas kepada semua pasien yang datang ke ruang iva di puskesmas. Kegiatan penapisan kanker payudara dilakukan seusai penapisan kanker leher rahim. Kegiatan ini juga dilakukan satu bulan sekali secara berkelompok di satu desa yang dipilih oleh penanggung jawab pelaksana IVA.Pelayanan rujukanDilakukan pada hari senin sampai jumat di Puskesmas oleh dokter atau bidan. Rujukan diarahkan ke RSUD Kabupaten Karawang atau rumah sakit lain yang mampu mengelola pasien dengan efek samping maupun komplikasi yang berat yang tidak dapat ditangani oleh tenaga medis di Puskesmas.Pencatatan dan PelaporanBerupa kegiatan pencatatan hasil setiap kegiatan program penapisan kanker rahim dan payudara di Puskesmas setempat yang dilaksanakan harian dan dilaporkan setiap bulan kepada Kepala Puskesmas.

PengawasanAdanya pengawasan kegiatan program deteksi dini kanker leher rahim dan payudara setiap bulan.

KeluaranPada program pengendalian penyakit kusta, ditetapkan angka minimal cakupan hasil deteksi dini kanker leher rahim dan payudara Pada cakupan hasil angka penemuan didapat sebesar 39,2% dengan tolok ukur 100% yang dimana berarti menjadi suatu masalah. Sedangkan pada cakupan penyuluhan kelompok, tidak dilakukannya penyuluhan kelompok, ini berarti suatu masalah bagi program ini. Hasil ini didapat dari laporan bulanan program pengendalian penyakit kusta periode Agustus 2014 sampai Juli 2015.

Kesimpulan dan saran

Berdasarkan dari hasil Evaluasi Program Deteksi dini kanker leher rahim dan kanker pyudara di Puskesmas Kecamatan Cilamaya dengan cara pendekatan sistem dapat diambil kesimpulan bahwa program ini dikatakan berhasil tetapi hasil yang dicapai tidak sesuai dengan tolok ukur yang telah ditentukan. Dari hasil kegiatan program, didapatkan: Cakupan penyuluhan kelompok masih kurang, karena belum ada data pelaporan tertulis yang jelas. Laporan hanya difokuskan kepada laporan tindakan penapisan kanker leher rahim dan payudara setiap bulan. Untuk laporan penyuluhan dan konseling tidak disertakan dalam laporan bulanan. Dan Cakupan penapisan kanker leher rahim sebesar 60,8%.

Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam program pengendalian penyakit kusta di Puskesmas Kecamatan Cilamaya disarankan : Melatih bidan desa yang mewakili masing-masing desa dan kader untuk melakukan penyuluhan kelompok di setiap desa dan Mengadakan penyuluhan tidak hanya untuk kelompok perempuan, namun juga dilakukan untuk kelompok pria untuk meningkatkan tingkat pengetahuan tentang kanker leher rahim dan payudara sehingga diharapkan tanpa adanya larangan dan dukungan dari pihak pria terhadap kegiatan pencegahan kanker leher Rahim

Daftar Pustaka1. World Health Organization. Comprehensive cervical cancer prevention and control: a healthier future for girls and women.Geneva:WHO.2013.2. John Hopkins University. Cervical cancer prevention and treatment.diunduh dari: http://www.jhpiego.org/content/cervical-cancer-prevention-and-treatment. 1 September 2015.3. World Health Organization. Comprehensive Cervical Cancer Control. A Guide to Essential Practice. Edisi ke-2. Geneva : WHO.2014.4. Pedoman Teknis Pengendalian Kanker Payudara dan Kanker Leher Rahim. Kepmenkes RI No. 798/Menkes/ SK/ VII/ 20105. Buku acuan pencegahan kanker leher rahim dan kanker payudara. Direktoral pengendalian penyakit tidak menular . Departemen Kesehatan RI. 2007.