animal

29

Click here to load reader

Upload: verlenciakhosasih

Post on 07-Nov-2015

230 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

15

1. PENDAHULUAN1.1. Tinjauan PustakaIKANVertebrata adalah hewan yang mempunyai tulang belakang yang menyangga dan melindungi tubuh. Vertebrata dibagi dalam 5 kelas, yaitu : reptilian, amphibian, aves, pisces, dan mamalia. Ikan (pisces) termasuk bagian dari vertebrata karena ikan mempunyai tulang yang tertutup kulit atau disebut endoskeleton atau tulang tak terlihat dari luar (Nawangsari, 1992).Ikan (Pisces atau Osteichthytes) adalah binatang air bertulang punggung (vertebrata), mempunyai sirip dan kulit yang mengandung kelenjar-kelenjar lendir, biasanya bersisik dan tidak mempunyai leher yang jelas serta bernafas dengan insang (Shadily, 1973).Badan ikan pada umumnya mempunyai bentuk dan ukuran simetris dan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan dan ekor. Bagian kepala adalah bagian muka dimulai dari ujung mulut sampai akhir insang. Bagian badan dimulai dari akhir tutup insang sampai sirip belakang. Sedangkan bagian ekor, dimulai dari sirip belakang sampai dengan ujung ekornya (Hadiwiyoto, 1993).Tubuh ikan terdiri atas 3 bagian, yaitu : kepala (caput) ; badan (truncus) ; ekor (caudal). Diantara ketiga bagian ini tidak ada batas yang nyata. Sebagai batas antara caput dengan truncus yang dipandang adalah caudal operculum, dan sebagai batas antara truncus dan caudal yang dipandang adalah anus. Ikan mempunyai indera khusus yang berfungsi sebagai alat keseimbangan, yaitu gurat sisi / linea lateralis. Melalui pori pori gurat sisi inilah yang merangsang tekanan air dan diteruskan ke cairan yang terdapat di sepanjang saluran gurat sisi ( Suripto, 1992 ).Berdasarkan jenis tulangnya ikan dibagi menjadi 2 macam, yaitu :- Ikan bertulang rawan (Ellasmobranchii / Chondrictyes)Jenis ikan ini tidak mempunyai tutup insang (Operculum) dan biasanya mempunyai sisik bertipe plakoid dan ganoid serta mempunyai sirip ekor yang tidak simetris. Contoh : ikan hiu, ikan pari.- Ikan bertulang sejati (Teleostei / Osteichthyes)Jenis ikan ini mempunyai tutup insang dan biasanya mempunyai sisik bertipe sikloid dan stenoid.Contoh : ikan mas, ikan bandeng, ikan mujahir, ikan gurame, ikan kakap (Sumanto, 1992).Ikan-ikan yang dapat bergerak cepat biasanya memiliki tubuh seperti torpedo. Kulit atau curtis pada ikan terdiri atas corium, dermis dan epidermis. Yang melapisi epidermis dari sebelah luar disebut epitelium dan di antara sel-sel epitelium terdapat kelenjar uniselular yang mengeluarkan lendir / mucus. Lendir ini menyebabkan kulit ikan menjadi licin sehingga memudahkan pergerakan ikan di dalam air dan untuk mencegah masuknya organisme-organisme ke dalam tubuhnya (Suripto, 1992).Seluruh badan ikan tertutup badan kulit, terkadang dilengkapi dengan sisik yaitu lempengan-lempengan tulang yang tersusun rapi dipermukaan badan ikan. Ada 4 tipe sisik ikan, yaitu plakoid, ganoid, sikloid, dan stenoid. Sisik ganoid berbentuk rhombis, pada permukaannya terdapat lapisan dentin yang disebut ganoin. Sisik sikloid bentuknya bulat dengan garis cincin konsentris. Sisik stenoid hampir sama dengan sisik sikloid,tetapi pada salah satu bagiannya terdapat semacam duri pendek. Sisik pakloid mirip dengan ganoid (Ritchie & Carola, 1983).Menurut Sumanto (1992) dan Slamet (1991), karateristik morfologi ikan terbagi atas :a. Kepala Ikan : Celah mulut (rima oris), mulut pada ikan agak besar dan terdapat gigi Gigi halus pada kedua rahangnya untuk memegang makanan, pada dasar mulutnya terdapat lidah pendek yang tidak dapat digerakkan.lidah ini sebenarnya adalah lipatan lapisan dasar mulut jadi tidak berfungsi sebagai alat pengecap maupun alat pembantu pencernaan. Cekung hidung (fovean nasalis), jumlahnya satu pasang terdapat di dekat mulut. Alat penglihatan (organon visus) Tutup insang (apparatus opercularis) berjumlah satu pasang dan terdapat di kanan kiri bagian belakang caput, berbentuk setengah bulatan.pada saat tutup insang menutup maka air yang masuk melalui mulut akan disimpan dulu baru setelah tutup insang membuka air akan keluar dari rongga mulut bersama dengan karbondioksida dan dikeluarkan melalui insang. b. Badan : Sisik, tipis, transparant dan licin karena banyak mengahasilkan getah lendir, menutupi tubuh ikan untuk mempermudahkan pergerakanya di dalam air. Linea lateralis, mempunyai fungsi sebagai alat keseimbangan. Melalui pori pori Linea lateralis ini rangsang tekanan air diteruskan kecairan yang terdapat disepanjang saluran Linea lateralis ini. Jumlah sisik pada Linea lateralis bagian atas 18 - 21 buah dan pada bagian bawah ada 10 - 15 buah. Linea lateralis / garis rusuk tidak sempurna . Anus, merupakan tempat pengeluaran sisa makanan setelah dicerna, pengeluaran melalui anus terpisah dengan lubang pengeluaran dari ginjal dan kelenjar kelamin. Sirip dada (pinna pectoralis) Sirip perut (pinna abdominalis) Sirip belakang (pinna analis) Sirip punggung (pinna dorsalis)c. EkorEkor meliputi bagian belakang ikan mulai dari tubuh belakang anus. Pada ekor ikan terdapat sirip dubur dan sirip ekor (cauda). Ekor ikan (cauda) disebut pinna caudalis. Tipe-tipe sirip ekor adalah:Ada beberapa tipe sirip pada ikan, yaitu : Tipe HomocercalBagian luar maupun dalamnya berbentuk simetri. Tipe HeterocercalBagian luar maupun dalamnya berbentuk asimetri. Tipe ProtocercalSirip ekornya simetri bilateral baik dari luar maupun dalam anatomi susunan tulang pembentuknya. Tipe DiphycercalSirip ekornya seperti protocercal, hanya bentuknya meruncing (Suripto, 1992).Di dalam rongga badan ikan terdapat organ- organ tubuh ikan yaitu: Kerangka ikanBagian pokok kerangka ikan adalah tulang punggung yang terdiri atas 56- 200 ruas tulang yang satu sama lain dihubungkan oleh jaringan pengikat yang lentur. Pada bagian bawah terdapat pesangan rusuk yang arahnya ke bawah dan ukuran maupun panjangnya berlainan untuk tiap jenis ikan. Tengkorak ikan Terdiri atas bagian yang disebut kranium, merupakan bagian belakang tulang kepala yang berhubungan dengan tulang belakang. Di dalam kranium ini terdapat otak ikan. Kranium juga berhubungan dengan tulang rahang, tulang- tulang lain yang menutup insang, tulang- tulang yang membentuk mulut dan tulang- tulang yang membentuk tenggorokan. Tulang- tulang bahu yang terletak diantara tulang- tulang penutup insang kepala menghubungkan bagian kepala dengan tulang dasar sirip pectoral dan sirip perut. Daging dan ototBadan ikan terdiri atas tiga bagian yaitu tulang, daging dan otot. Daging dan otot kebanyakan terdapat pada bagian tubuhnya dan merupakan jaringan pengikat yang meliputi bagian punggung, bagian perut, pangkal sirip depan dan pada bagian kepala. Organ- organ dalam tubuhOrgan internal ikan adalah jantung, alat- alat pencernaan, gonad, kandung kemih dan ginjal. Alat pencernaanya terdiri atas oesophagus, perut besar, usus halus, pankreas dan hati. Organ internal tersebut biasanya diselubungi oleh jaringan pengikat yang halus dan lunak yang disebut peritoneum. Kanal alimentariKanal alimentari memanjang dari rongga mulut sampai tenggorokan melalui oesophagus, perut besar, usus halus dan berakhir pada anus. Dinding oesophagus, perut besar dan usus halus dibentuk oleh benang- benang otot yang halus yang merupakan jaringan pengikat lentur. Jantung (Cor)Cor terletak di ventro caudal insang agak ke kanan dan diselimuti oleh pericardium. Berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh ikan (Suripto, 1992). Darah memindahkan satu sisi dari filamen utama melalui arteri dan memasuki dasar pembuluh lamella. Seperti aliran air dasar pembuluh, pertukaran gas terjadi, oksigen memasuki darah dari air dan karbondioksida menyebar ke dalam air dari darah (Johnson et al., 1982). HatiHati ikan relatif besar ukurannya. Warnanya bervariasi antara jenis ikan yang satu dengan yang lainnya. Umumnya terdiri atas dua belahan. Tersusun oleh jaringan pengikat yang banyak mengandung granula- granula glikogen dan sel- sel lemak. PankreasPankreas atau empedu ikan terikat pada hatinya dan seringkali tampak merupakan satu kesatuan sebagai jaringan hati. Pankreas tersebut mengeluarkan cairan pencernaan dan hormon. GinjalGinjal ikan bersifat gombong (spongi, mempunyai struktur seperti gabus, berlubang- lubang), warnanya gelap dan diselubungi oleh peritoneum. Kandung kemihBerwarna putih dan terletak di bagian sebelah atas rongga badan antara ginjal dan kanal alimentari. Terdiri atas tiga lapisan, lapisan paling luar merupakan jaringan pengikat yang mengandung benang- benang otot halus, sel- sel lemak dan pembuluh darah. Dinding kandung kemih terkadang mengandung kristal- kristal quanin yang menyebabkan kandung kemih sering terlihat mengkilap. Gonad, glandula seksualIkan betina mempunyai indung telur dan ikan jantan mempunyai testikel. Kesemuanya terletak pada rongga perut sebelah kandung kemih dan kanal alimentari. Sisik dan siripSisik ikan terdiri atas dua lapisan, yaitu lapisan luar tipis merupakan epidermisnya yang dibentuk oleh sel- sel epithelial. Pada epidermis ditemukan kelenjar- kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir. Sisik ikan bersifat impermeable terhadap mikroorganisme dan senyawa- senyawa yang larut dalam air. (Hadiwiyoto, 1993).

Sistem peredaran darah ikan termasuk peredaran darah tertutup karena darah terdapat didalam pembuluh diseluruh peredaran, darah yang terkumpul dari seluruh tubuh badan ikan masuk ke kamar berdinding tipis yaitu anteridium, ketika jantung kendur darah mengalir melalui sebuah katup ke dalam ventrikel berdinding otot tebal, kontraksi ventrikel yang kuat mendesak darah untuk keluar ke anyaman kapiler insang, dari insang darah mengalir ke anyaman kapiler dibagian badan sebelahnya dan pertukaran bahan makanan terjadi dengan jaringan kemudian darah kembali ke jantung (Kimball, 1994).KATAKKatak (Rana sp) digolongkan dalam kelas Amphibi yang mempunyai tulang tertutup kulit (Endoskeleton) dan termasuk hewan berdarah dingin, yaitu dapat menyesuaikan diri dengan suhu di lingkungannya (Ritchie & Carola, 1983). Bila musim dingin tiba di daerah yang beriklim sedang, maka Amphibi akan bersembunyi, misalnya dengan menguburkan diri di lumpur parit, kubangan, maupun di tanah basah di antara batu batuan dan selama musim dingin, hewan ini tertidur dan tidak makan. Pertukaran udaranya hanya sedikit dan dilakukan melalui kulitnya.Perkembangan Amphibi :Telur larva katak dewasa.Telur Amphibi hanya mengandung sedikit makanan, sehingga larva harus mencari sendiri makanannya. Katak umumnya menampilkan ciri kelamin yang sifatnya sekunder sehingga mudah dibedakan antara yang jantan dan betina. Tubuh katak betina lebih besar daripada yang jantan, tetapi katak jantan mempunyai tungkai depan yang lebih kuat, khususnya untuk merangkul saat melakukan fertilisasi. Katak memiliki gendang telinga pada kedua sisi kepala di belakang matanya. Gendang tersebut sangat peka terhadap getaran udara dan berkaitan dengan kemampuannya menghasilkan suara.Endoskeleton adalah tulang yang tidak terlihat dari luar, merupakan pendukung tubuh yang sempurna, yang menyangga tulang tersebut selama perkembangannya adalah notokord. Katak mempunyai kekhasan, yaitu dapat hidup di dua alam yang berbeda, di darat dan di air. Karena kekhasan itulah, pernafasannya dapat dilakukan dengan dua cara. Walaupun katak memiliki insang eksternal yang terdapat pada larva, tetapi kebanyakan pernafasan yang dilakukan katak adalah dengan menggunakan kulit dan paru-paru. Dengan sifat khasnya itu, katak diuntungankan karena mudah mendapatkan oksigen dengan hidup berpindah ke daratan (Ritchie & Carola, 1983).Kulit katak terdiri atas dua lapis, yaitu kulit ari dan kulit jangat (kulit dalam). Sebagian besar kulit luarnya terdiri atas sel mati untuk mencegah pengeringan saat berada di darat. Nantinya, kulit mati akan mengelupas dengan sendirinya. Pada katak pohon, lendir di bawah jari kakinya mengeluarkan zat perekat yang digunakan saat memanjat, dan zat ini beracun. Pada umumnya, katak beracun berwarna menyilaukan sebagai penanda hewan lain tidak boleh mendekat.Perbedaan temperatur yang besar di darat membuat katak harus beradaptasi dengan memilih hidup di daerah yang dekat dengan air sehingga bila lingkungan darat tidak menguntungkan baginya, katak akan masuk ke laut dan kembali lagi ke darat bila kondisi lingkungannya mulai membaik (Ritchie & Carola, 1983).Di dalam rongga mulut katak terdapat gigi, lidah dan kelenjar ludah. Gigi tumbuh pada rahang atas dan langit langit. Gigi yang tumbuh di langit langit setiap kali tanggal, akan tumbuh gigi baru sebagai ganti. Lidah katak bercabang dua dan berfungsi sebagai alat penangkap mangsa. Jika ada serangga, katak menjulurkan lidahnya dan serangga akan ditelan, melewati kerongkongan dan di lambung makanan akan dicerna. Lalu makanan ini akan masuk ke usus halus dan akan terjadi penyerapan sari sari makanan. Selanjutnya sisa makanan didorong keluar melalu kloaka (www.lookd.com).Katak mempunyai lengan dan kaki depan yang berisi tulang dan otot yang sangat kuat. Tungkai dan dua pasang lengannya dapat mendukung berat badan katak sehingga dapat berjalan di atas tanah untuk jarak yang jauh meskipun tanpa bantuan gaya apung air. Hal ini yang membuat katak dapat bertahan hidup di darat (Postlethwait & Hopson, 1989).Keadaan jantung pada amfibi agak maju. Jantung katak terdiri dari tiga kamar utama, dua atrium dan sebuah ventrikel. Atrium kanan menerima darah miskin oksigen dari pembuluh darah balik (vena). Darah dari paru-paru yang kaya oksigen dialirkan ke atrium kiri. Darah dari kedua atrium tersebut mengalir ke sebuah ventrikel yang akan mengalirkan darah ke seluruh tubuh (Kimball, 1994).Jantung katak terbagi menjadi tiga bagian, yaitu serambi kiri dan kanan serta satu bilik. Peredaran darah katak dimulai dari darah dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus dan masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke bilik, dan dipompa keluar melalui arteri pulmomalis. Selanjutnya darah mengalir melalui arteri pulmonalis, lalu ke paru paru (dalam paru paru terjadi pertukaran gas CO2 dengan O2), vena pulmonalis, dan serambi kiri. Peredaran ini disebut peredaran darah kecil. Kemudian, darah masuk bilik dan mengalir ke konus arterious menuju ke aorta dan seluruh tubuh. Di dalam bilik jantung, darah kotor (banyak kandungan CO2) dari serambi kanan bercampur dengan darah bersih (kaya O2) dari serambi kiri. Sistem peredaran darah pada katak termasuk sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Darah katak sendiri memiliki 2 bagian, cair dan padat. Bagian darah yang cair membawa elemen padat, seperti sel darah merah dan sel darah putih (www.lookd.com).TELURTelur adalah calon individu baru karena pertemuan sel sperma dan sel ovum. 93,7 persen adalah nilai biologi (kemampuan tubuh menggunakan protein) yang terdapat pada telur. Dibandingkan dengan ikan yang hanya 76 persen, susu 83 persen, dan 74,3 persen untuk daging. Di dalam telur mengandung berbagai vitamin dan mineral essensial yang penting untuk tubuh seperti thiamin, riboflavin, dan vitamin B6.

Berikut ini perkembangan embrio dari hari ke hari:

1. Hari PertamaAsal mula lempengan embrio pada tahap blastodermal. Nampak ada rongga segmentasi yang berada di bawah area pelucida, terdapat pada cincin yang berwarna lebih gelap dari sekitarnya.

2. Hari keduaNampak jalur pertama pada pusat blastoderm. Diantara extraembrionic annexis nampak membran vitelin yang memiliki peranan utama dalam nutrisi embrio.

3. Hari ketigaEmbrio berada di sisi kiri, dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membran viteline menyebar di atas permukaan kuning telur. Kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga otak. Nampak juga struktur jantung yang mulai berdenyut.

4. Hari keempatPerkembangan rongga amniotik, yang akan mengelilingi embrio, yang berisi cairan amniotik, berfungsi untuk melindungi embrio dan membolehkan embrio bergerak. Nampak gelembung alantois yang berperan utama dalam penyerapan kalsium, pernapasan dan tempat penyimpanan sisa-sisa.

5. Hari kelimaPeningkatan ukuran embrio, embrio membentuk huruf C, kepala bergerak mendekati ekor. Terjadi perkembangan sayap.

(www.ciptapangan.com)

1.2. Tujuan PraktikumTujuan dilakukannya praktikum ini adalah untuk mengenal dunia animal, mengenal morfologi dan anatomi dari ikan dan katak, dan mengetahui bagian-bagian telur dan perkembangan embrio pada telur selama dierami.

2. MATERI DAN METODE2.1. Materi2.1.1. AlatAlat yang digunakan pada praktikum adalah pisau, talenan, gunting, mikroskop, cawan petri, kaca preparat, dan stopwatch.2.1.2. BahanBahan yang digunakan pada praktikum adalah ikan gurame, ikan kakap, katak, telur, dan obat bius.2.2. Metode2.2.1. Mengamati Morfologi Sisik IkanSisik diambil dari ikan dengan pinset dan diletakkan di atas kaca preparat, lalu ditetesi air dan ditutup dengan kaca penutup.2.2.2. Mengamati Jantung IkanIkan dibedah mulai dari anus hingga insang dengan silet, kemudian digunting dan diteruskan hingga ke atas melingkar sampai terbuka bagian badan rongga ikan. Setelah itu ketahanan jantung ikan diamati dengan stopwatch (waktu yang diperlukan hingga jantung ikan berhenti berdetak). Kemudian bagian-bagian jantung ikan diamati dengan mikroskop 3 dimensi.2.2.3. Mengamati Jantung KatakKatak dibius dengan eter dan diletakkan di atas talenan dengan kaki dan tangan katak diberi pines. Kemudian katak dibedah dari bagian tengah (membentuk huruf T) dengan silet dan gunting. Ketahanan jantung katak diamati dengan stopwatch. Lalu bagian-bagian jantung katak diamati dengan mikroskop 3 dimensi.2.2.4. Pengamatan TelurTelur dipecahkan dan isinya diletakkan di atas cawan petri. Setelah itu diamati bagian-bagian dari embrio yang tampak,. Lalu digambar dan diberi keterangan.3. HASIL PENGAMATANTabel 1. Pengamatan IkanNo.GambarKeterangan

1.Morfologi Ikan

1. Jantung2. Insang3. Hati4. Perut5. Mata6. Linea lateralis7. Mulut8. Sirip punggung9. Sirip ekor10. Sirip perut11. Sirip dada12. Anus

2.Sisik Ikan

1. Tipe sisik ctenoid2. Tipe sisik ganoid

3.Jantung Ikan

1. Atrium2. Ventrikel

Tabel 2. Tabel Pengamatan KatakNo.GambarKeterangan

1.Jantung Katak

1. Atrium kiri2. Atrium kanan3. VentrikelKetahanan jantung katak= 27:46 menit

Tabel 3. Tabel Pengamatan TelurNo.GambarKeterangan

1.Telur

1. Embrio2. Pembuluh darah3. Kuning telur4. Putih telur

4. PEMBAHASAN4.1. Pengamatan IkanDari hasil pengamatan, diketahui bahwa ikan kakap dan ikan gurame memiliki bagian tubuh yang lengkap yaitu dibagian kepala terdapat celah mulut, celah hidung, alat penglihatan, dan tutup insang, dibagian badan terdapat sisik, linea lateralis, anus, sirip dada, sirip punggung, sirip perut, sirip belakang, dan ekor. Dapat dilihat pula bahwa ikan gurame memiliki tipe sisik ctenoid dan ikan kakap memiliki tipe sisik ganoid.

Berdasar gambar sisik ikan gurame yang telah diamati, maka dapat diklasifikasikan bahwa sisik ikan gurame bertipe ctenoid karena mempunyai garis-garis cincin konsentris (seperti sisir) dan mempunyai duri pendek pada salah satu bagiannya. Sedangkan dari gambar sisik ikan kakap yang telah diamati, maka dapat diklasifikasikan bahwa sisik ikan kakap bertipe ganoid karena berbentuk rhombis dan pada permukaannya terdapat lapisan dentin yang disebut ganoin. Sisik ikan mempunyai lapisan luar tipis yang merupakan epidermis yang dibentuk oleh sel-sel epithelial. Pada epidermis ini ditemukan kelenjar-kelenjar yang dapat mengeluarkan lendir yang menyebabkan sisik ikan berlendir. Sisik ikan bersifat impermeabel terhadap mikroorganisme dan senyawa-senyawa yang larut dalam air (Hadiwiyoto, 1993).

Selain itu dapat dilihat bahwa pada bagian sisik yang tidak tertutup oleh sisik lain terdapat duri-duri halus yang tipis dan lentur. Pada sisik juga nampak tersusun sebagai susunan genting seperti atap rumah dengan bagian belakang bebas, sehingga ada bagian sisi yang tertutup oleh sisik lain. Sisik pada ikan tersebut berfungsi untuk mempermudah pergerakan dalam air dan mencegah masuknya organisme-organisme ke dalam tubuhnya. Selain itu juga terlihat adanya gurat sisi pada sisik ikan tersebut.

Peredaran darah pada ikan disebut peredaran darah tunggal dan tertutup. Tunggal karena hanya satu kali melewati jantung, dan tertutup karena darah terdapat di dalam pembuluh diseluruh peredaran (Kimball, 1994). Berdasar gambar jantung ikan pada tabel 1, dapat diketahui bahwa jantung ikan terdiri dari dua ruang, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium), hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Johnson et al. (1982). Jantung atau cor memiliki warna merah sangat tua dan mendekati hitam dan terletak di ventro caudal insang. Organ jantung ini berfungsi untuk memompa darah ke seluruh tubuh (Suripto, 1992).

4.2. Pengamatan KatakBerdasar gambar jantung katak pada tabel 2, dapat diketahui bahwa jantung katak terdiri dari tiga ruang, yaitu dua buah atrium (atrium kiri dan atrium kanan), dan sebuah ventrikel, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan Kimball (1994). Atrium berwarna merah tua, sedangkan ventrikel juga berwarna merah tapi tampak lebih pucat, hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Suripto (1992). Ini dikarenakan dinding pada atrium tipis, sedangkan dinding pada ventrikel tebal. Sistem peredaran darah pada katak termasuk sistem peredaran darah ganda dan tertutup. Ganda karena melewati jantung sebanyak dua kali, tertutup karena peredaran darah terjadi di dalam pembuluh diseluruh peredaran. Peredaran darah katak dimulai dari seluruh tubuh mengalir ke sinus venosus dan masuk ke serambi kanan. Dari serambi kanan, darah mengalir ke bilik, dan dipompa keluar melalui arteri pulmomalis. Selanjutnya darah mengalir melalui arteri pulmonalis, lalu ke paru paru (dalam paru paru terjadi pertukaran gas CO2 dengan O2), vena pulmonalis, dan serambi kiri. Peredaran ini disebut peredaran darah kecil. Kemudian, darah masuk bilik dan mengalir ke konus arterious menuju ke aorta dan seluruh tubuh. Peredaran ini disebut peredaran darah besar. Di dalam bilik jantung, darah kotor (banyak kandungan CO2) dari serambi kanan bercampur dengan darah bersih (kaya O2) dari serambi kiri.

Berdasar data pada tabel 1 dan 2, dapat diketahui jantung pada katak terdiri dari tiga ruang, yaitu 2 atrium (atrium kanan dan kiri), dan satu ventrikel (www.lookd.com). Sedangkan jantung pada ikan hanya terdiri dari ruang saja, yaitu satu atrium dan satu ventrikel (Johnson et al., 1982). Oleh karena itu keadaan jantung pada katak (amfibi) lebih maju dibanding jantung ikan (pisces) (Kimball, 1994).

4.3. Pengamatan TelurTelur yang diamati pada waktu praktikum merupakan telur yang telah dierami oleh induk ayam selama beberapa hari. Berdasar tabel 3, dapat dilihat bagian-bagian dari telur yang sudah tampak, yaitu sistem peredaran darah, dan membran viteline. Pada embrio hari ke-2, embrio dikelilingi oleh sistem peredaran darah. Pada embrio hari ke-3, embrio berada di sisi kiri, dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membran viteline menyebar di atas permukaan kuning telur. Kepala dan badan dapat dibedakan, demikian juga otak. Nampak juga struktur jantung yang mulai berdenyut. Sedangkan pada embrio hari ke-4, ciri utamanya adalah terbentuk rongga amniotik, selain itu juga terbentuk bola mata dengan lensanya, tunas anggota badan bagian depan, serta tunas anggota badan bagian belakang. Perkembangan rongga amniotik, yang akan mengelilingi embrio, yang berisi cairan amniotik, berfungsi untuk melindungi embrio dan membolehkan embrio bergerak. Nampak gelembung alantois yang berperan utama dalam penyerapan kalsium, pernapasan dan tempat penyimpanan sisa-sisa (www.ciptapangan.com). Jadi bila dilihat dari bagian-bagian dari telur yang telah nampak, dapat disimpulkan bahwa embrio dari telur ini adalah embrio hari ke-2 karena sudah terlihat sedikit pembentukan pembuluh darah dan tampak membran viteline, dan embrio.

5. KESIMPULAN

Ikan (Pisces atau Osteichthytes) adalah binatang air bertulang punggung (vertebrata). Badan ikan pada umumnya mempunyai bentuk dan ukuran simetris dan dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, badan dan ekor. Beberapa tipe sisik pada ikan antara lain: Sikloid, Ctenoid, Plakoid, Ganoid, Paleoniskoid. Sisik ikan gurame bertipe ctenoid karena mempunyai garis-garis cincin konsentris (seperti sisir) dan mempunyai duri pendek pada salah satu bagiannya. Sisik ikan kakap bertipe ganoid karena berbentuk rhombis dan pada permukaannya terdapat lapisan dentin yang disebut ganoin. Peredaran darah pada ikan adalah peredaran darah tunggal dan tertutup. Jantung ikan terdiri dari dua ruang, yaitu sebuah bilik (ventrikel) dan sebuah serambi (atrium). Peredaran darah pada katak adalah peredaran darah ganda dan tertutup. Jantung katak terdiri dari tiga kamar utama, dua atrium dan sebuah ventrikel. Keadaan jantung pada amfibi lebih maju daripada pisces. Telur mempunyai nilai biologi (93,67%) yang tertinggi bila dibandingkan dengan ikan (76%), susu (83%), dan daging (74,3%). Pada embrio hari ke-2, embrio sudah tampak, dikelilingi oleh sistem peredaran darah, membran viteline menyebar di atas permukaan kuning telur, kepala dan badan sudah dapat dibedakan.

Semarang, 1 Oktober 2009Asisten Dosen:Stefan Jonathan S.1. Adhiprana W09.70.00412. Agustin Nita

6. DAFTAR PUSTAKA

Cipta pangan. 2008. Diakses tanggal 23 September.

Hadiwiyoto, S. (1993). Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan. Liberty. Yogyakarta.

Johnson, K.D.; R. David & W. Hale. (1982). Biologi an Introduction. The Benjamin Publishing Company, Inc. California.

Kimball, J. W. (1994). Biologi Technology. Erlangga. Jakarta.

Lookd. 2009. Diakses tanggal 23 September.

Nawangsari. (1992). Biologi. Binatjipta. Bandung

Postlethwait, J. H. & J. L. Hopson. (1989). The Nature Of Life. McGraw Publishing Company. USA.

Ritchie, D & R. Carola. (1983). Biology Second Edition. Addition Wesley Publishing Company. USA.

Shadily, H. (1973). Ensiklopedi umum. Yayasan Kanisius. Jakarta

Sumanto. (1992). Biologi Jilid 2. Widya Utama. Jakarta.

Suripto. (1992). Anatomi Ikan, Katak, Kadal, Merpati, dan Marmut. PT Dharma Karsa Utama. Jakarta.