anggi marwina nasution (8146175001)

7
Nama : Anggi Marwina Nasution NIM : 8146175001 M. Kuliah : Metodologi Penelitian Fisika Soal Mid Semester Mata Kuliah Metodologi Penelitian Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed 1. Buatlah suatu contoh penelitian eksperimen dengan rancangan two group pre test postest only , terutama sebutkan masalah, hipotesis, variabel, yang terdapat di dalam permasalahan/hipotesis tersebut, dan model analisis datanya. Jika hasil analisis data menolak hipotesis nihil, apa kesimpulan Saudara? 2. Jelaskan pertimbangan dalam menetapkan suatu masalah dalam suatu penelitian? 3. Mengapa suatu penelitian memerlukan tinjauan pustaka? 4. Jelaskan pengertian metode sampling, dan tuliskan metode sampling yang anda ketahui Jawaban dikirim ke email [email protected] selambat- lambatnya hari selasa tanggal 31 Maret 2015 jam 20.00 WIB Jawaban 1. Group Pretest-Posttest Design (Arikunto; 2009: 86) Kelas Pretes/Tes awal Perlakuan Postes/Tes akhir Eksperimen T 1 X 1 T 2 Kontrol T 1 X 2 T 2 Keterangan: T 1 = Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol T 2 = Postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol X 1 = Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimen

Upload: anggimarwinanasution

Post on 28-Sep-2015

223 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

soal dan penyelesaian

TRANSCRIPT

Nama : Anggi Marwina NasutionNIM: 8146175001M. Kuliah : Metodologi Penelitian Fisika

Soal Mid Semester Mata Kuliah Metodologi Penelitian Mahasiswa Prodi Pendidikan Fisika Pascasarjana Unimed1. Buatlah suatu contoh penelitian eksperimen dengan rancangan two group pre test postest only , terutama sebutkan masalah, hipotesis, variabel, yang terdapat di dalam permasalahan/hipotesis tersebut, dan model analisis datanya. Jika hasil analisis data menolak hipotesis nihil, apa kesimpulan Saudara?2. Jelaskan pertimbangan dalam menetapkan suatu masalah dalam suatu penelitian?3. Mengapa suatu penelitian memerlukan tinjauan pustaka?4. Jelaskan pengertian metode sampling, dan tuliskan metode sampling yang anda ketahuiJawaban dikirim ke email [email protected] selambat-lambatnya hari selasa tanggal 31 Maret 2015 jam 20.00 WIBJawaban1. Group Pretest-Posttest Design(Arikunto; 2009: 86)KelasPretes/Tes awal PerlakuanPostes/Tes akhir

EksperimenT1X1T2

KontrolT1X2T2

Keterangan:

T= Pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

T= Postest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol

X= Pembelajaran menggunakan model pembelajaran berdasarkan masalah pada kelas eksperimenX2 = Pembelajaran menggunakan model pembelajaran konvensional pada kelas kontrol

Masalahpermasalahannya dapat diidentifikasikan menjadi: 1. Model pembelajaran yang digunakan guru kurang bervariasi.2. Dalam proses belajar mengajar, proses pembelajaran masih berpusat kepada guru (teacher centered).3. Kurangnya pemahaman siswa terhadap pelajaran fisika karena mereka berpendapat bahwa pelajaran fisika itu adalah pelajaran yang sulit dan tidak menarik.4. Siswa kurang efektif dalam bertanya dan mengeluarkan pendapat saatproses pembelajaran fisika.5. Rendahnya hasil belajar siswa Hipotesis Penelitian

H : Tidak ada perbedaan hasil belajar akibat pengaruh model pembelajaran masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T. P. 2012/2013.

H : Ada perbedaan hasil belajar akibat pengaruh model pembelajaran berdasarkan masalah terhadap hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis di kelas X semester II SMA Negeri 8 Medan T. P. 2012/2013. VariabelVariabel terikat : hasil belajar siswa pada materi pokok listrik dinamis kelas X semester II.Variabel bebas : model pembelajaran Pembelajaran Berdasarkan Masalah dan model pembelajaran konvensional. Model Analisis Data

Kelas Kontrol Kelas EksperimanPretes Pembelajaran dengan model KonvensionalPembelajaran dengan model Berdasarkan MasalahPostesAnalisis Data Populasi sampel Jika hipotesis nihil ditolak berrarti hipotesis alternatif diterima dengan kata lain model pembelajaran yang digunakan berpengaruh terhadap hasil belajar siswa.

2. Pertimbangan dalam menetapkan suatu masalah dalam penelitian adalaha. Masalah yang dipilih harus harus mempunyai nilai penelitian : (a). mempunyai keaslian, (b). merupakan hal yang penting, (c). dapat diuji, (d). mengungkapkan suatu hubunngan antara 2 atau lebih variabel, dan (e). jelas dan tidakambigudalam bentuk kalimat pertanyaan.b. Masalah yang dipilih harus fleksibel yakni masalah tersebut dapat dipecahkan. Artinya bahwa : (a). data dan metode untuk memecahkan masalah harus tersedia, (b). biaya untuk memecahkan masalah relative harus dalam batas-batas kemampuan, (c). waktu untuk memecahkan masalah harus wajar, (d). biaya dan hasil harus seimbang, (e). administrasi dan sponsor harus kuat, dan (f). tidak bertentangan dengan hukum dan adat.c. Masalah yang dipilih harus sesuai dengan klasifikasi peneliti, paling tidak masalah yang dipilih sekurang-kurangnya : (a). menarik bagi si peneliti ; dan (b). cocok dengan kualifikasi ilmiah si peneliti.3. Tijauan Pustaka harus dilakukan dengan alasan sebagai berikut a. Sangat bermanfaat untuk menajamkan rumusan masalah penelitian yang diajukan, sehingga besar kemungkinan rumusan masalah yang sudah dibuat berubah setelah peneliti membaca pustaka karena telah memiliki wawasan tentang tema yang diteliti lebih luas daripada sebelumnya. b. Kajian pustaka tidak saja untuk mempelajari apa yang telah dilakukan orang lain, tetapi juga melihat apa yang terlewatkan dan belum dikaji oleh peneliti sebelumnya. Bagian atau wilayah yang terlewatkan itu bisa menjadi area penelitian baru. Tetapi kenyataannya sering terjadi karena pengalaman yang kurang, isu-isu penting yang mestinya bisa diangkat terlewatkan begitu saja, terutama pada bidang-bidang yang belum banyak diteliti.c. Untuk melihat bahwa pendekatan penelitian yang kita lakukan steril dari pendekatan-pendekatan lain. Sebab, pada umumnya kajian pustaka justru menyebabkan peneliti meniru pendekatan-pendekatan yang sudah lama dipakai orang lain, sehingga tidak menghasilkan temuan yang berarti. Mencoba pendekatan baru --- walau mungkin salah --- lebih baik daripada mengulang hal yang sama berkali-kali walau benar. Pengulangan justru menunjukkan peneliti tidak cukup melakukan pembacaan literatur secara memadai. Kesalahan metodologis akan disusul dan dikoreksi oleh peneliti selanjutnya, sehingga menyebabkan ilmu pengetahuan berkembang. Karena itu, dalam ilmu pengetahuan kesalahan bukan sesuatu yang aib. Proses demikian oleh Polanyi disebut sebagai falsifikasi.d. Memperoleh pengetahuan (insights) mengenai metode, ukuran, subjek, dan pendekatan yang dipakai orang lain dan bisa dipakai untuk memperbaiki rancangan penelitian yang kita lakukan. Rancangan penelitian, lebih-lebih untuk penelitian kualitatif, bukan sesuatu yang sekali jadi, melainkan terus diperbaiki agar diperoleh metode yang tepat untuk memperoleh data dan menganalisisnya. e. Melalui kajian pustaka, bisa diperoleh pengetahuan berupa rekomendasi atau saran-saran bagi peneliti selanjutnya. Informasi ini tentu sangat penting karena rekomendasi atau saran merupakan rangkuman pendapat peneliti setelah melakukan penelitian. Usai penelitian, kita juga diharapkan bisa memberikan rekomendasi atau saran bagi peneliti selanjutnya, sebagaimana kita telah mengambil manfaat dari peneliti sebelumnya. Karena itu, rekomendasi atau saran yang baik bukan sembarang saran, melainkan usulan yang secara spesifik bisa diteliti.f. Untuk mengetahui siapa saja yang pernah meneliti bidang yang sama dengan yang akan kita lakukan. Orang yang sudah lebih dahulu meneliti bisa dijadikan teman diskusi mengenai tema yang kita lakukan, termasuk membahas hal-hal yang menjadi kekurangan atau kelemahan penelitian, sehingga kita bisa memperbaiki, karena dia telah memperoleh pengalaman lebih dahulu. Malah bisa jadi peneliti terdahulu kita jadikan informan dalam penelitian kita. Sebab, salah satu syarat informan adalah memiliki pengetahuan yang cukup mengenai tema penelitian yang kita angkat, sehingga dia bisa berdiskusi dan memberi informasi (to inform) kepada peneliti mengenai tema yang diteliti.4. Metode sampling : cara untuk mengambil sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya, dengan memperhatikan sifat-sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatifJenis-jenis metode sampling a. Teknik random sampling.1. simple sampel Merupakan sistem pengambilan sampel secara acak dengan menggunakanundianatautabel angka random. Tabel angka random merupakan tabel yang dibuat dalamkomputerberisi angka-angka yang terdiri darikolomdanbaris, dan cara pemilihannya dilalukan secara bebas. 2. stratified sample Merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi menurut lapisan-lapisan tertentu dan masing-masing lapisan memiliki jumlah sampel yang sama.3. Cluster reandom sampling merupakan sistem pengambilan sampel yang dibagi berdasarkanareanya. Setiap area memiliki jatah terambil yang sama. Kelebihan dari pengambilan acak berdasar area ini adalah lebih tepat menduga populasi karena variasi dalam populasi dapat terwakili dalam sampel.4. Proportional Stratified random sampling Penarikan sampel berlapis secara proportional artinya didalam sampel tersebut diwakili sesuai dengan perbandingan atau proporsi frekuensinya didalam populasi keseluruhan. Kalau 10% populasi pemilih adalah Mahasiswa, maka 10% sampel pemilih yang akan kita kumpulkan pendapatnya hendaklah juga diambil dari lapisan (Mahasiswa).

b. Teknik Non Random sampling, penelitian demikian dilakukan karena tidak ditujukan untuk menarik kesimpulan umum atau generalisasi bagi populasi. Penelitian tersebut hanya bersifat studi kasus. 1. Teknik memilih Sampel secara kebetulan (accidental sampling) Teknik ini dikatakan secara kebetulan karena peneliti memang dengan sengaja memilih sampel kepada siapapun yang ditemuinya atau by accident pada tempat, waktu dan cara yang telah ditentukan. 2. Memilih sampel dengan teknik tujuan (purposive sampling) untuk menentukan seseorang menjadi sampel atau tidak didasarkan pada tujuan tertentu, misalnya dengan pertimbangan profesional yang dimiliki oleh si peneliti dalam usahanya memperoleh informasi yang relevan dengan tujuan penelitian. 3. Memilih sampel dengan cara kuota : pada teknik ini para peneliti menetukan besarnya jumlah responden untuk menjadi anggota sampel. Mereka menemui dan mengambil data yang diperlukan. Sampai jumlah yang telah ditentukan dapat dicapai. Peneliti tidak akan berhenti jika jumlah quota yang direncanakan belum tercapai