lap.praktikum anor ii anggi
Post on 27-Oct-2015
123 views
Embed Size (px)
TRANSCRIPT
LAPORAN tetap praktikum
KIMIA ANORGANIK II
Oleh:
ANGGI SOLEHAHNIM: G1C 008 003
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM2010
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan tetap praktikum Kimia Anorganik II ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan mata kuliah Kimia Anorganik II
Disetujui pada tanggal: 15 Desember 2010
Mengetahui:
Coordinator
Dwi Arif Sulistiono
NIM. G1C 007 008
Acara I
Husnul Khotimah
NIM.G1C 007 011
Acara II
Nuraini Yusuf
NIM. G1C 007 029
Acara III
Febritania Wardani
NIM. G1C 007 009 Acara V
Acara IV
Sumarni
NIM. G1C 007 039
Taufik Abdullah
NIM. G1C 007 043
Silfiarini Pramita
NIM. G1C 007 036
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. yang telah memberikan kami nikmat kesehatan dan ilmu
pengetahuan sehingga kami dapat membuat laporan tetap praktikum Anorganik II ini.
Laporan ini dibuat sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir semester untuk mata
kulpiah Anorganik II. Adapun isi dari laporan ini adalah kumpulan dari laporan-laporan
mingguan praktikum Anorganik II yang meliputi ; praktikum Pemurnian NaCl,Pembuatan
AlK(SO4)2.12H2O, Kimia Mangan, Pembuatan Kristal CUSO4.5H2O dan Pembuatan garam
Kompleks dan Garam rangkap dari tembaga. Kami sadar sebagai penulis bahwa tulisan ini
tidak luput dari kekurangan, sehingga apabila ada kesalahan dalam laporan kami ini, mohon
dimaklumi. Mengingat kami masih dalam proses pembelajaran dalam membuat laporan ini.
Selamat membaca................
Mataram, 14 Desember 2010
Hormat kami,
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................................
KATA PENGANTAR ..........................................................................................................
DAFTAR ISI .........................................................................................................................
PEMURNIAN NaCl..............................................................................................................
PEMBUATAN AlK(SO4)2.12H2O .......................................................................................
KIMIA MANGAN................................................................................................................
PEMBUATAN GARAM KOMPLEKS DAN GARAM RANGKAP DARI TEMBAGA ..
PEMBUTAN KRISTAL TEMBAGA (II) SULFAT............................................................
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ANORGANIK II
PEMURNIAN NaCl
Oleh:
ANGGI SOLEHAHNIM: G1C 008 003
PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS MATARAM2010
PERCOBAAN I
PEMURNIAN NaCl
A. Pelaksanaan Praktikum
Tujuan : Memahami prinsip Pemurnian dan Pengkristalan garam NaCl.
Waktu : Senin, 8 November 2010.
Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Fakultas MIPA Universitas Mataram.
B. Landasan Teori
Natrium adalah logam putih perak yang lunak, yang melebur pada 97,5oC.
Natrium teroksidasi dengan cepat dalam udara lembab, maka harus disimpan terendam
seluruhnya dalam pelarut naftal atau silena. Logam ini bereaksi keras dengan air
membentuk natrium hidroksida dan hidrogen. Dalam garam-garamnya natrium berada
sebagai kation monovalen Na+. Garam-garam ini membentuk larutan tak berwarna,
hampir semua garam natrium larut dalam air, merkuri (I) klorida (HgCl2), perak klorida
(AgCl), timbal klorida (PbCl2), tembaga (I) klorida (CuCl2), bismuth oksiklorida (BiOCl)
dan merkuri (I) oksiklorida (HgOCl2), tak larut dalam air (Vogel, 1979).
Natrium klorida adalah garam ionik dari logam Na. Senyawa ini banyak
terkandung dalam air laut dan batuan garam seperti karnalit (NaCl.MgCl.6H2O) yang
merupakan hasil penguapan air laut dalam jangka waktu geologis. Danau garam di Utah
dan laut mati di Israel merupakan contoh dari penguapan yang masih berlangsung
(Cotton, 1989 :251).
Walaupun kelarutan ion itu tertentu, dapat juga berkurang bila di dalam larutan
memiliki ion sejenis dari senyawa lain yang disebut dengan pengaruh ion sejenis
contohnya kelarutan AgCl akan lebih kecil di dalam larutan yang mengandung ion Ag+
atau Cl- dari senyawa lain. Seperti AgNO3 dan NaCl. Hal ini disebabkan oleh adanya ion
sejenis yang menggeser kesetimbangan AgCl ke arah reaktan. Sehingga kelarutan akan
berkurang. Dengan menggunakan Ksp, dapat dihitung kelarutan senyawa dalam larutan
bergantung pada jumlah totalnya, tanpa membedakan asalnya (Syukri, 1999 : 440).
C. Alat dan Bahan
1. Alat
Gelas kimia Gelas ukur Neraca analitik Batang pengaduk Cawan penguapan Pipa T Penutup karet Erlenmeyer Pipet tetes statif
2. Bahan
Garam dapur H2SO4 Aquades
D. Cara Kerja
50 gram garam dapur
Digerus terlebih dahulu Dilarutkan sedikit demi sedikit ke dalam 100 mL
aquades sampai diperoleh larutan jenuh
Dicatat berapa gram garam yang digunakanLarutan jenuh
Dialirkan gas HCl pelan-pelan sampai terbentuk butiran endapan (gas HCl dibuat dengan reaksi antara
garam dapur dengan H2SO4 pekat). ( 20 menit)
Hasil (endapan)
Disaring endapan dengan penyaring Buchner Dicuci endapan dengan sedikit air dingin Dikeringkan dalam oven pada suhu 200oC.
Hasil
Ditimbang hasil yang diperoleh
E. Hasil Pengamatan
Prosedur Kerja Hasil Pengamatan
1. Ditimbang 50 gram garam kotor
2. Garam digerus
3. Dilarutkan sedikit demi sedikit hingga
jenuh
4. Dilarutkan gas HCl pelan-pelan
sampai terbentuk endapan
Diperoleh garam 50 gram Setelah digerus garam menjadi halus Dilarutkan terbentuk larutan NaCl
jenuh yang keruh
Terbentuk gas HCl yang menyebabkan terbentuknya endapan seperti bubuk-
bubuk kotor (tidak terbentuk Krista)
Tidak berhasil
F. Analisis Data
1. Persamaan Reaksi
NaCl (s) + H2O Na+
(aq) + Cl-(aq)
2NaCl(s) + H2SO4 Na2SO4 (l) + 2HCl (g)
NaCl kotor + HCl NaCl murni
2. Gambar alat
Keterangan:
1. Statif
2. Selang
3. Erlenmeyer
4. Garam dapur + H2SO4
5. Larutan NaCl jenuh
G. Pembahasan
NaCl merupakan salah satu contoh padatan ionik karena tersusun atas ion-ion
berlawanan muatan yang saling tarik-menarik. Senyawa penyusun NaCl sendiri memiliki
sifat khasnya masing-masing dan sangat berbeda dengan senyawa yang disusunnya.
Pada percobaan ini, dilakukan pemurnian NaCl dengan mengalirkan gas HCl
pada larutan NaCl jenuh. Pemurnian NaCl tidak dilakukan dengan air laut melainkan
dengan mengalirkan gas HCl dikarenakan oleh pada air laut terdapat senyawa lain seperti
MgCl2. Pertama-tama pada percobaan ini dilakukan dengan pembuatan larutan jenuh
NaCl. Lalu larutan jenuh tersebut dialirkan gas HCl. Gas HCl dapat dibuat dengan
mereaksikan NaCl dengan H2SO4 pekat. Pada waktu mereaksikan H2SO4 pada NaCl,
dilakukan dengan cara berhati-hati. Adanya gas HCl ditandai dengan adanya gelembung
gas pada larutan NaCl jenuh dan adanya bau yang menyengat. Setelah diamati terbentuk
endapan pada dasar Erlenmeyer yang berisi larutan jenuh. Didiamkan hingga 1 hari,
endapan tersebut semakin banyak.
Pemisahan dengan cara ini didasarkan oleh kelarutan. Oleh konsep kelarutan
NaCl dengan ion sejenis dari HCl yang menyebabkan NaCl dari larutan jenuh tersebut
mengendap. Hal ini disebabkan oleh kesetimbangan pada reaksi bergeser ke arah reaktan.
Setiap senyawa mempunyai harga kelarutan yang berbeda-beda seperti terjadi pada NaCl
dan MgCl2. Perbedaan ini dapat memisahkan kedua senyawa itu.
Pada percobaan kali ini, tidak diperoleh Kristal NaCl seperti yang diharapkan.
Endapan yang diperoleh tidak mengkristal melainkan berbentuk seperti bubukan-bubukan
debu yang berwarna coklat. Kesalahan pada praktikum kali ini dapat disebabkan oleh
larutan jenuh yang digunakan terdapat banyak pengotor yang menyebabkan NaCl tidak
terbentuk (Kristal tidak bentuk). Hal yang dapat menyebabkan kesalahan dalam
praktikum adalah larutan. NaCl yang dibuat terlalu jenuh. Bukan hanya itu, kesalahan
juga bisa terjadi karena gas HCl yang terbentuk tidak seluruhnya mengaliri larutan NaCl
jenuh. Semua hal yang menjadi kesalahan tersebut di atas dapat menjadi pelajaran agar
pada praktikum berikutnya lebih memperhatikan hal-hal tersebut di atas dalam
pelaksanaannya.
H. Kesimpulan
Pada praktikum kali ini, diperoleh kesimpulan sebagai berikut:
1. NaCl merupakan salah satu bentuk padatan ionik
2. Pemurnian NaCl tidak dilakukan penguapan air laut dikarenakan oleh air laut
mengandung senyawa lain seperti MgCl2.
3. Gas HCl dibuat dengan mereaksikan garam dapur (NaCl) dengan H2SO4 pekat.
4. Adanya gas HCl ditandai dengan adanya gelembung pada larutan jenuh NaCl dan
adanya bau yang menyengat.
5. Pemisahan yang dilakukan pada pemurnian NaCl tersebut didasarkan pada kelarutan.
6. Pada praktikum kali ini tidak terbentuk Kristal NaCl murni dikarenak oleh salah
satunya adalah karena adanya pengotor.
DAFTAR PUSTAKA
Cotton, F. Albert dan Geoffrey Wilk