anesthesia
DESCRIPTION
drugsTRANSCRIPT
Dr. HARLY
ANASTHESIA UMUM
Anasthesia O.W. Holmes = tidak ada rasa sakit
Mesir narkotik China Canabis indica & pemukulan kepala
dngn tongkat kayu hilang kesadaran 1776 : anasthetik gas pertama = N2O
kurang efektif 1795 : Eter gas anesthesi
OBAT ANASTHETIK
ANASTHESIA UMUM ANASTHESIA LOKAL
Anesthesia Umum
Menghambat SSP bertahap Pertama fungsi yang komplek dihambat, selanjutnya Medula Oblongata
( vasomotor & respirasi )
STAGE OF ANESTHESIA
ANALGESIA DELIRIUM (EXITASI)
SURGERY PARALISIS
STAGE I : ANALGESIA
Dimulai dari saat pemberian zat anesthetic hilangya kesadaran
Pada stadium ini, pasien masih dapat mengikuti perintah namun rasa sakit hilang
Dapat dilakukan tindakan pembedahan ringan ( cabut gigi, biopsi kelenjar, dsb )
STAGE II : DELIRIUM
Dimulai dari hilangnya kesadaran s/d permulaan stadium pembedahan
Terlihat jelas adanya eksitasi & gerakan diluar kehendak ( tertawa, berteriak, menangis, menyanyi, napas tidak teratur, terkadang apnoea & hyperpnoea, muntah, midriasis, hipertensi, takikardi )
Dapat terjadi kematian, sehingga stadium ini harus cepat dilalui
STAGE III : SURGERY Dimulai dengan teraturnya pernapasan s/d
pernapasan spontan hilang Tanda yang harus dikenali : 1. Pernapasan yang tidak teratur pada stadium II
menghilang, pernapasan spontan & teratur tidak ada pengaruh psikis, kontrol kehendak sudah hilang
2. Reflek mata & konjungtiva hilang3. Kepala & tangan mudah digerak-gerakan4. Gerakan bola mata yang tidak menurut
kehendak = tanda spesifik awal stadium III ini
STAGE IV : PARALISIS
Dimulai dengan melemahnya pernapasan perut, TD tidak dapat diukur kolaps, henti jantung death
Kelumpuhan pernapasan di stadium ini tidak dapat diatasi dengan pertolongan napas buatan
Dalam anesthesia ditentukan oleh ahli anesthesi berdasarkan rasa sakit, derajat kesadaran, relaksasi otot, dsb
GEJALA KESADARAN (AWARNESS)
LAPAROSCOPY
RUTE PEMBERIAN
Inhalasi dengan cara :
a) open drop : zat anestetik diteteskan pada kapas hidung pasien. Mudah menguap & boros
b) semi open drop = open drop, tapi menggunakan masker gas CO2 terhirup kembali hipoksia oleh karena itu dialirkan O2 dengan selang dibawah masker
INHALASI
c) Semi closed method : udara yang dihirup diberikan O2 & zat anestetik dialirkan melewati vaporizer dosis mudah diatur, dalamnya anestesia mudah dimonitor, hipoksia dapat dihindari selang pembuangan khusus
d) Closed method = semi closed, namun udara ekspirasi dialirkan melalui NaOH mengikat CO2 udara yang mengandung Zat anestetik masih dapat digunakan lagi lebih hemat tapi harganya mahal
PARENTERAL
IV Thiopental IM & IV Ketamin
Indikasi : u/ mengurangi kecemasan, memperlancar induksi, kegawatan anesthesi <<, mengurangi hipersalivasi, bradikardi, & muntah sesudah atau selama anesthesi
PREMEDIKASI
Gol. Obat pra-anesthetik
Analgesik narkotik : Morfin 8-10mg IM mengurangi kecemasan, meperidin atau fentanil, hati-hati hipotensi & depresi napas
Barbiturat sedasi, pentobarbital per-oral 100-200mg (dewasa), 1 mg/kg Bb (anak), aman, tidak menimbulkan muntah, sedikit menghambat pernapasan & sirkulasi
Sedatif non barbiturat u/ pasien yang sensitif terhadap barbiturat. Etinamat & kloralhidrat
Antikolinergik : atropin u/ mengurangi hipersalipasi penggunaan Eter yang mengganggu pernapasan. Atropin 0,4-0,6 mg IM start action setelah 10-15 menit
Tranquillizer : Fenotiazin ( chlorpromazine ) sedasi, antiaritmia, antihistamin, antiemetik
Diazepam : Midazolam 0,07 mg/kg Bb efek samping sedikit obat pilihan pasien berobat jalan atau selama anestesi lokal
OBAT ANESTHETIK UMUM Anesthetik Gas
potensi << u/ induksi & bedah ringan
1. N2O ( Gas Tawa ) : gas tidak berwana, berbau, berasa disimpan dalam bentuk cair. Sukar larut dalam darah diekskresikan via paru-paru stadium induksi cepat dilewati.
Untuk pemulihan dikombinasi dengan O2 N2O : O2 (80 : 20) u/ induksi
N2O 100% : O2 100% berganti partus
2. Siklopropan absorpsi & eksresi via paru. Dosis induksi : 25-50%
Anestetik yang Menguap Volatile Anesthetic Sifat : cair, anestetik kuat pada kadar
rendah, mudah larut lemak, darah, jaringan
U/ mempercepat induksi diberikan anestetik lain kerja cepat baru diberikan anestetik yang menguap
2 Gol : Eter & hidrokarbon halogen
ETER ( DIETIL-ETER ) Cairan tidak berwana, mudah menguap, berbau,
mengiritasi sal. Napas, mudah terbakar Anestetik yang kuat dapat memasuki setiap tahap
anesthesi ENFLURAN : eter yang tidak mudah terbakar, cepat
melalui tahapan anesthesi, harus dibantu premedikasi atropin
U/ induksi : Enfluran 2-4,5% kombinasi dengan (N2O : O2 ), s/e : hepatotoksik
Kadar 0,25-1,25% analgesik tidak menyebabkan perdarahan berat pasca persalinan
Cairan tidak berwarna, berbau enak, tidak mudah terbakar walaupun dikombinasi O2.
Efek analgesik lemah tapi relaksasi otot baik Kadar 3-4% mempercepat induksi Absorpsi & ekskresi di paru-paru Menghambat tonus miometrium hati-hati
digunakan saat partus Penggunaannya sangat popular, karena tanpa
efek samping hepatotoksik
HALOTAN (FLUOTAN)
Anesthetic Parenteral
Indikasi anesthetik IV :
1. Induksi anesthesi
2. Pemeliharaan anestesi bedah singkat
3. Suplementasi hipnosis pada anestesi atau analgesia lokal
4. Sedasi pada beberapa tindakan medis
BARBITURAT Natrium Tiopental : barbiturat kerja singkat, Dosis
dewasa 2-4 ml larutan 25% intermitten setiap 30-60 detik s/d tercapai efek yang diinginkan
Merupakan anesthetik yang dibutuhkan sebagai standar
Ketamin analgesik,anestetik kerja singkat, induksi u/ dewasa : 2 mg/kg Bb stadium operasi dicapai 5-10 menit
Ketamin + Diazepam = anestetik memuaskan trauma, operasi Gawat Darurat, luka bakar
DIAZEPAM
Hipnotik & penurunan kesadaran tanpa berefek analgesik u/ anestesi regional
Premedikasi u/ mengatasi konvulsi akibat anesthesi lokal
F/K : dimetabolisme metabolik aktif, t ½ tergantung usia, 20 th = 20 jam, 80 th = 90 jam
Dosis induksi : 0,1 – 0,5 mg/kg Bb IV
ANASTHETIK LOKAL Prototife : Kokain Erytrhoxylon coca Bekerja pada tiap bagian susunan saraf, bila
disuntikan kulit transmisi impuls sensorik diblok
Paralisis oleh anesthetik lokal reversible, tanpa merusak serabut & sel saraf
Ideal : tidak mengiritasi & merusak saraf secara permanen, batas aman lebar, mula kerja cepat, masa kerja lama tanpa mempengaruhi masa pemulihan, larut dalam air, stabil dalam larutan
PROKAIN 1905 Novokain Injeksi SC : 100-800mg analgesia umum ringan,
efek max 10-20 menit, menghilang setelah 60 menit Prokain PABA menghambat sulfonamid Absorpsi cepat dari tempat suntikan, hidrolisis
PABA (dalam plasma) ekskresi urine Indikasi : blok saraf epidural, kaudal, & spinal Prokain HCL: 5-10% u/ spinal,
Dosis awal 30 ml 1,5 % u/ kaudal
LIDOKAIN Lebih cepat -kuat- lama- ekstensif x Prokain Obat pilihan bagi sensitif prokain & epineprin Abrsopsi cepat pada tempat suntikan, melewati
sawar otak, kadar dalam plasma fetus mencapai 60% kadar dalam darah ibu
S/E : mengantuk, pusing, parestesia Indikasi : blok sarap epidural & kaudal, mokasa
selaput lendir Larutan 0,5-5% dengan atau tanpa epineprin (1 :
50.000)
Anesthesi Spinal modern teknik aman & efektif operasi regio pelvis, perineum, tungkai bawah
Anesthesi Epidural blok sensoris yang lebih luas, keuntungan : obat tidak masuk ruang sub-araknoid tidak menimbulkan gejala sakit kepala & neurologis, kerugian : dosis yang besar sirkulasi sistemik
Anesthesi Kaudal kanalis sakralis, bahaya : jarum bisa masuk ke vena sekitar luas
REGIONAL ANESTHESIA
OBAT - OBAT EPIDURAL
Lidokain 1,5 - 2% Kloroprokain 3% Mevipakain 2%
Bupivakain 0,5 - 0,75% Ropivakain 0,5-1%
DURASI KERJA PENDEK - SEDANG
DURASI KERJA PENDEK - SEDANG
TERIMA KASIH..........
MATURNUHUN..........
SUKSME BLi !......
KAMSIA !.
......
..THANK YOU.....
.....
ARIGATO !.........