analisis jurnal

17
TINJAUAN JURNAL “PERUMUSAN TUJUAN SEBAGAI BASIS PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM” (Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Analisis Kurikulum Pendidikan Menengah dan Penjaminan Mutu) Dosen Pengampu: Dr. C. Rudy Prihantono Disusun Oleh: MEGAWATI CIPTANING NRM : 7816140545 PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2015

Upload: asmuri-riduan

Post on 13-Apr-2016

25 views

Category:

Documents


5 download

DESCRIPTION

analisis jurnal kurikulum

TRANSCRIPT

Page 1: Analisis Jurnal

TINJAUAN JURNAL

“PERUMUSAN TUJUAN SEBAGAI BASIS

PENGEMBANGAN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM”

(Untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Analisis Kurikulum

Pendidikan Menengah dan Penjaminan Mutu)

Dosen Pengampu: Dr. C. Rudy Prihantono

Disusun Oleh:

MEGAWATI CIPTANING

NRM : 7816140545

PROGRAM STUDI PENELITIAN DAN EVALUASI PENDIDIKAN

PROGRAM PASCA SARJANA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

2015

Page 2: Analisis Jurnal

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan hidayah-Nya jua

sehingga penyusunan tinjauan jurnal ini dapat diselesikan tepat pada

waktunya. Tinjauan jurnal ilmiah ini disusun untuk memenuhi tugas pada

mata kuliah Analisis Kurikulum Pendidikan Menengah dan Penjaminan

Mutu pada Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Jakarta.

Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada Bapak Dr. C. Rudy

Prihantono, selaku dosen pengampu mata kuliah Analisis Kurikulum

Pendidikan Menengah dan Penjaminan Mutu, atas bimbingan dan arahan

beliau sehingga tugas ini dapat terselesaikan dengan baik. Tak lupa

ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada rekan-rekan se-

angkatan di Jurusan Penelitian dan Evaluasi Pendidikan Pascasarjana

Universitas Negeri Jakarta atas kerjasama, dukungan dan persahabatan

sehingga memotivasi penulis untuk menyelesaikan tugas penyusunan

jurnal ilmiah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunannya, tinjauan jurnal ini masih

terdapat banyak kekurangan, oleh karena itu dengan kerendahan hati

penulis menerima adanya kritik dan saran yang bersifat membangun,

sehingga dalam penyusunan tugas-tugas serupa di masa yang akan

datang akan menjadi lebih baik lagi.

Jakarta, 20 April 2015 Penulis

Megawati Ciptaning

Page 3: Analisis Jurnal

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL.......................................................................... i

KATA PENGANTAR ...................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................... iii

TINJAUAN JURNAL

A. PENGANTAR........................................................................... 1

B. ISI JURNAL.............................................................................. 2

1. Identitas Jurnal.................................................................... 2

2. Ringkasan Jurnal ............................................................... 2

C. TINJAUAN JURNAL ................................................................ 8

1. Hubungan Jurnal dengan Teori Pengembangan Kurikulum ....................................... 8

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal ..................................... 11

PENUTUP .................................................................................... 12

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Analisis Jurnal

TINJAUAN JURNAL

A. PENGANTAR

Pentingnya peran dan fungsi kurikulum dalam sistem pendidikan

nasional sangat disadari dalam sistem pendidikan nasional kita. Kurikulum

merupakan alat yang krusial dalam merealisasikan program pendidikan,

baik formal maupun nonformal, sehingga gambaran sistem pendidikan

dapat terlihat jelas dalam kurikulum tersebut. Dengan kata lain, kurikulum

pada hakekatnya adalah sistem pendidikan itu sendiri.

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses perencanaan

kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik.

Proses ini berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai

komponen situasi belajar mengajar, antara lain penetapan jadwal

pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan yang disarankan, mata

pelajaran, kegiatan, sumber dan alat pengukur pengembangan kurikulum

yang mengacu pada kreasi sumber-sumber unit, rencana unit, dan garis

pelajaran kurikulum ganda lainnya, untuk memudahkan proses belajar

mengajar.

Kehadiran pendidikan islam di Indonesia menjadi penting dalam

kerangka perkembangan pendidikan islam secara umum, sebab inti

kehadiran madrasah salah satunya adalah sebagai upaya untuk

menjembatani sistem pendidikan tradisional yang dilakukan oleh

pesantren dan sistem pendidikan modern dari hasil akulturasi dengan

sistem pendidikan barat (Muhaimin,1993). Sementara Muhammad

‘Athijah Al-Abrasy (1970) menyatakan bahwa tujuan pendidikan islam

pada hakekatnya adalah mendidik budi pekerti dan pendidikan jiwa.

Semua mata pelajaran haruslah mengandung pelajaran akhlak

keagamaan, karena akhlak keagamaan adalah akhlak yang tertinggi,

sedangkan akhlak yang mulia itu adalah tiang dari pendidikan Islam.

Pengembangan kurikulum harus mengacu pada sebuah kerangka

umum, yang berisikan hal-hal yang dibutuhkan dalam pembuatan

keputusan, antara lain: asumsi, tujuan pengembangan kurikulum,

Page 5: Analisis Jurnal

penilaian kebutuhan serta konten kurikulum. Perumusan tujuan

pendidikan sebagai salah satu dasar pengembangan kurikulum

pendidikan nasional, dan pendidikan islam khususnya, perlu disusun

secara tepat dalam rangka pembentukan dan pembinaan pribadi-pribadi

muslim yang paripurna.

Atas dasar pemikiran-pemikiran tersebut di atas, maka muncul

keinginan menjadikan artikel pada jurnal ilmiah pendidikan yang berjudul

‘Perumusan Tujuan sebagai Basis Pengembangan Kurikulum Pendidikan

islam’ ini sebagai bahan kajian analisis jurnal penelitian ilmiah untuk

memenuhi tugas individual pada mata kuliah kuliah Analisis Kurikulum

Pendidikan Menengah dan Penjaminan Mutu.

B. ISI JURNAL

1. Identitas Jurnal

Judul Jurnal : Perumusan Tujuan sebagai Basis Pengembangan Kurikulum Pendidikan Islam

Penulis : Ahmad Syamsu Rizal

Nama Jurnal : Jurnal Kajian Pendidikan Agama Ta’lim

Penerbit : Jurusan MKDU FPIPS UPI Bandung

ISSN : 2337-4276

Tahun : 2014

Vol/No & Halaman : 12/2, 97-112

2. Ringkasan Jurnal

A. Pendahuluan

Dalam perbuatan pendidikan, manusia berperan sebagai input dan

output, serta ada upaya pengubahan yang disengaja. Dalam upaya

pengubahan ini terdapat proses tindakan mengubah input menjadi output

atau terjadi peralihan forma input tersedia menjadi forma output yang

dirancangkan. Rancangan forma output inilah yang menjadi tujuan

pendidikan dan menjadi norma bagi perbuatan pendidikan yang dilakukan

oleh agen atau faktor pendidikan.

Page 6: Analisis Jurnal

Tujuan pendidikan bersifat normatif karena ada arah yang ingin dituju

sesuai dengan ideal penggagas dan praktisi pendidikan tentang kualifikasi

ideal manusia yang diinginkan dan diharapkan. Memanusiakan manusia

sering ditegaskan sebagai tujuan universal pendidikan. Dalam islam, ciri

eksistensial manusia diperlukan dalam melaksanakan fungsinya sebagai

khalifah dan statusnya sebagai hamba Allah.

Bagaimana eksistensi ideal dari manusia? Konsep idealitas

kemanusiaan ini berbeda-beda karena berkaitan dengan ideologis

pendidikan dan perbedaan pandangan tentang arah pendidikan.

Pentingnya perumusan tujuan dalam melakukan tindak pendidikan

dinyatakan oleh Tafsir (2006) bahwa “mutu pendidikan akan segera

terlihat pada rumusan tujuan pendidikan.”

B. Tujuan Pendidikan Islam

Dalam pemikiran islam, ada beragam konsep manusia ideal yang

dapat dan harus dijadikan bahan rumusan bagi tujuan pendidikan pada

tataran praktis. Bagaimanakah konsep-konsep tersebut dapat dirumuskan

menjadi tujuan pendidikan yang dapat menggerakkan tindakan dalam

proses pendidikan?

Konsep-konsep islami yang berkaitan dengan perumusan tujuan

pendidikan banyak dikemukakan oleh para pemikir pendidikan islam

berdasarkan alquran dan assunnah, diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Memfungsikan manusia sebagai Khalifah fil Ard

Tujuan pendidikan dalam islam berkaitan dengan fungsi manusia di

dunia sebagai khalifah ini, yaitu sebagai mandataris Allah di muka bumi.

Sebagai mandataris, manusia diberi kebebasan dalam membuat dan

melaksanakan kebijaksanaannya, serta diberi pedoman yang berfungsi

sebagai kendali dalam membuat kebijaksanaannya.

2. Membentuk insan shaleh sebagai tujuan pendidikan

Tujuan pendidikan dalam Islam adalah membentuk insan shaleh, yaitu

manusia yang menjadikan petunjuk Allah sebagai cara dan gaya hidup,

gaya berfikir dan gaya bersikap. Shaleh disini bermakna manusia yang

Page 7: Analisis Jurnal

melakukan segala yang bermanfaat untuk kemanusiaan dan selaras

dengan aturan-aturan Allah untuk kehidupan dunia, dengan niat semata

karena Allah.

Tujuan pendidikan menurut islam dalam konteks ini adalah terbinanya

individu relijius (terikat penuh dengan nilai-nilai ketuhanan) dalam pola

pikir, sikap hidup dan prilaku serta memanfaatkan segala kemampuannya

untuk kehidupan manusia dengan motif untauk mmperoleh ridha Allah.

3. Membina manusia yang berakhlakul-karimah

Akhlak al-karimah merupakan suatu konsep islami tentang moralitas,

yang mencakup pikiran, perasaan, kehendak dan tindakan yang

didasarkan pada kesadaran baik yang menjadi fitrah manusia. Akhlakul-

karimah yang sempurna tidak akan terwujud tanpa dasar pengetahuan,

baik pengetahuan ukhrawi (agama) maupun pengetahuan duniawi.

Manusia ideal dalam konsep islami adalah insan yang beraklak al-karimah

yang ditopang oleh ilmu pengetahuan.

4. Membentuk manusia muttaqin

Sebagian ahli pendidikan berpendapat bahwa pendidikan Islam harus

bertujuan untuk melatih manusia agar memiliki kesanggupan untuk

meningkatkan diri dengan norma-norma spiritual dan melepaskan diri dari

norma-norma yang didorong oleh hawa nafsu.

Muttaqin atau manusia bertaqwa adalah manusia yang sanggup

melaksanakan segala perintah dan menjauhkan diri dari segala larangan-

Nya.Taqwa menjadi tujuan pendidikan Islam karena dalam pandangan

Islam, tingkat kemuliaan manusia diukur berdasarkan kualitas

ketaqwaannya.

5. Membina pribadi-pribadi yang beriman, berilmu dan beramal

shaleh

Beriman, berilmu dan beramal shaleh merupakan triangle kepribadian

yang menjadi ciri kepribadian Islam yang ideal, mengintegrasikan

keganggupan jiwa dalam konteks kepentingan masyarakat yang berbasis

pada pengetahuan yang benar.

6. Membina manusia yang bahagia dunia dan akhirat

Page 8: Analisis Jurnal

Diri yang bahagia dunia dan akhirat merupakan misi pendidikan Islam

pada tataran kejiwaan, dimana setelah mendapatkan pendidikan Islami,

seseorang mampu menjadi diri yang memiliki keterampilan mengubah

segala hal yang dialami sebagai sumber kebahagiaan. Kebahagiaan yang

jadi target capaian seorang mukmin bukan hanya sebatas kebahagiaan di

dunia saja melainkan juga kebahagiaan di akhirat. Islam mendudukan

kemuliaan manusia dengan kerjanya, karenanya Islam senantiasa

mengajak manusia untuk bekerja dan menghasilkan.

7. Mengembangkan fitrah kemanusiaan secara baik dan benar

Dengan pendekatan ini, pendidikan bertujuan mengembangkan fitrah

kemanusiaan agar selaras dengan ajaran agama islam. Ada 5 kecerdasan

yang harus dikembangkan melalui pendidikan Islam:

a. Kecerdasan Intelektual (IQ), targetnya didiknya adalah akal

b. Kecerdasan Emosi (EQ), targetnya didiknya adalah rasa (hati)

c. Kecerdasan Spiritual (SQ), targetnya didiknya adalah ruh

d. Kecerdasan Aktual/Physical (AQ/P), target didiknya adalah organ tubuh

e. Kecerdasan Self Control (SCQ), target didiknya adalah hawa nafsu

Pendidikan menurut Islam berfungsi mengubah perkembangan

kehendak alami yang didasari hawa nafsu menjadi perkembangan

kehendak yang bermakna yang di dasari kesadaran spiritual serta

diarahkan pada efek positif bagi diri dan kemanusiaan.

8. Membina insan kamil

Konsep insan kamil (manusia sempurna) menjadi tujuan dari konsep

pendidikan para filsuf muslim sejak dahulu. Tujuan pendidikan Islam

bukanlah untuk menghasilkan warga negara dan pekerja yang baik, tetapi

untuk menciptakan manusia yang baik (Wan Daud, 1998).

9. Menjadikan mu’min sejati: pribadi yang mu’min, muslim dan

muhsin

Salah satu tujuan pendidikan Islami adalah membentuk manusia yang

memiliki ciri kepribadian Islami. Kepribadian Islami adalah kepribadian

yang memanifestasikan nilai-nilai mukmin, muslim, dan muhsin dalam pola

fikir, pola sikap dan pola tindaknya.

Page 9: Analisis Jurnal

Mu’min, memiliki kepercayaan yang benar tentang konsep

keberadaan dan kehidupan sebagai ideologi yang membimbing arah

pilihan tindakan. Basis kepercayaannya adalah Tuhan, malaikat, rasul,

kitab, hari akhirat, qadha dan qadar. Muslim, berkomitmen pada nilai-nilai

praktis yang menunjukkan pada jalan yang baik dan benar. Basis

tindakannya adalah ibadah (shalat, zakat, shaum dan haji) serta

implementasinya dalam kehidupan. Muhsin, mengembangkan motivasi

tindakan berbasis pada balasan dari Tuhan, tetapi tidak menghitung dan

mempertimbangkan balasan dari manusia.

10. Membangun ummah islami

Secara kolektif pendidikan Islam ditujukan dalam rangka membentuk

ummah, yaitu masyarakat yang daya kohesivitasnya dibangun oleh

kesatuan, keyakinan, persamaan standar nilai-nilai moral dan tradisi saling

memperbaiki.

Dari keseluruhan tujuan-tujuan di atas, dapat dirumuskan konsep

manusia ideal menurut Islam, yaitu bercirikan sebagai berikut:

a. Mampu memainkan peran dan fungsi sebagai khalifah fil-ardh

b. Shaleh

c. Berakhlakul karimah

d. Muttaqin (bertaqwa)

e. Bahagia dunia dan akhirat

f. Mengaktualkan fitrah-fitrah kemanusiaan secara baik dan terarah

g. Berkembang menuju insal kamil

h. Berkepribadian Islami

i. Beriman, berilmu dan beramal shaleh

j. Menjadi pilar Ummah Islami

Dari beragamnya tujuan yang hendak dicapai melalui pendidikan

Islam dapat dikelompokkan ke dalam 3 wilayah tujuan pendidikan secara

Islami, yaitu: 1) tujuan individual, yang berkaitan dengan perubahan

tingkah laku dan pertumbuhan serta perkembangan kepribadiannya untuk

kepentingan dunia dan akhirat; 2) tujuan sosial, yang berkaitan dengan

Page 10: Analisis Jurnal

perubahan pola interaksi sosial dan perkembangan masyarakat sebagai

masyarakat yang baik baldan thayyibah; dan 3) tujuan profesional, yang

berkaitan dengan pembekalan keterampilan khusus anggota masyarakat

dalam memecahkan persoalan dan kepentingan masyarakat sebagai

ummah (satu kesatuan).

C. Dimensi-Dimensi Tujuan Pendidikan Islam

1. Orientasi Tujuan

Berdasarkan rumusan tujuan pendidikan Islam di atas, orientasi

pendidikan Islam adalah:

1. Visi Pendidikan: Pendidikan Islam dirancang dalam rangka membina

manusia yang mampu bertindak dalam kehidupan di dunia.

2. Misi Pendidikan: Membina manusia agar mampu menjadi diri yang

berakhlakul karimah, yang terikat pada nilai-nilai ketuhanan dalam

memandang kehidupan, bersikap dan berprilaku

2. Rentang Tujuan Pendidikan

a. Thelos Idealis

Tujuan ini lebih bersifat ideal yaitu gagasan tentang manusia yang

sempurna atau dalam islam disebut insan kamil yang diwujudkan dalam

kepribadian Muhammad SAW. Esensinya adalah pendidikan jiwa,

sedangkan inti target didiknya adalah ruh.

b.Ultimate Goal

Yang menjadi ultimate goal dari pendidikan Islam adalah kebahagiaan

dunia akhirat.

c. Educational Aim

Tujuan ini berkaitan dengan fungsi manusia sebagai khalifah fil-ardh

yang muttaqin, yaitu makhluk yang mampu dan mau melaksanakan tugas

kehidupan secara optimal sesuai dengan kapasitasnya, dalam koridor

yang telah ditentukan oleh Allah SWT.

Page 11: Analisis Jurnal

d. Targets

Insan shaleh , yaitu manusia yang beriman dan memberi manfaat

untuk kemanusiaan dengan perrbuatan yang selaras dengan hukum-

hukum Tuhan.

e. Objectives

Objectives pendidikan dalam Islam adalah tampilnya ciri-ciri manusia

yang beriman, bertaqwa, berilmu, berketrampilan, berakhlak al-karimah

dan beramal shaleh.

f. Educational Effects

Instructional Effects: manusia yang memiliki pengetahuan yang benar

tentang alam syahadah dan alam ghaib: theos, kosmos dan antropos.

Nurturant Effect: jiwa yang tentram dan bahagia, diri yang mampu

berbuat dan bertindak dengan benar, serta diri yang mau berbuat dan

bertindak dengan benar.

3. Karakteristik Tujuan Pendidikan Islami

Universal,

Keseimbangan dan kesederhanaan

Kejelasan

Tak ada pertentangan

Realistik

Perubahan yang diinginkan

Memelihara perbedaan perseorangan

Dinamis dan menerima perubahan dan perkembangan

C. TINJAUAN JURNAL

1. Hubungan Jurnal Dengan Teori Pengembangan Kurikulum

Pada jurnal ini, penulis menyatakan bahwa tujuan pendidikan

berkaitan dengan harapan dan cita-cita agen atau aktor pendidikan. Oleh

karena itu arah pendidikan menjadi tujuan pendidikan bersifat normatif

karena ada arah yang ingin dituju sesuai dengan ideal penggagas dan

praktisi pendidikan tentang kualifikasi ideal manusia yang diinginkan dan

diharapkan. Idealitas Islam telah ditetapkan dalam Al Qur’an dan sunnah

Page 12: Analisis Jurnal

Rasulullah. Idealitas-idealitas tersebut perlu dirumuskan secara cermat

dan aplikatif sehingga dapat dipraktekkan dalam pendidikan dan dapat

diukur keberhasilannya. Bedasarkan tujuan-tujuan yang dirumuskan

tersebut, dapat disusun rencana pengembangan kurikulum yang berbasis

pada konses pendidikan Islam.

Kurikulum merupakan suatu sistem yang memiliki komponen-

komponen tertentu. Komponen-komponen tersebut adalah sebagai

berikut:

Bagan tersebut menggambarkan bahwa sistem kurikulum terbentuk

oleh empat komponen, yaitu: komponen tujuan, isi kurikulum, metode atau

strategi pencapaian tujuan, dan komponen evaluasi. Sebagai suatu

sistem, setiap komponen harus saling berkaitan satu sama lain. Manakala

salah satu komponen yang membentuk sistem kurikulum terganggu, maka

sistem kurikulum juga akan terganggu (Hamalik, 2013)

Pengembangan kurikulum adalah suatu proses perencanaan

kurikulum agar menghasilkan rencana kurikulum yang luas dan spesifik.

Proses ini berhubungan dengan seleksi dan pengorganisasian berbagai

komponen situasi belajar mengajar, antara lain adalah penetapan jadwal

pengorganisasian kurikulum dan spesifikasi tujuan, mata pelajaran,

TUJUAN

EVALUASI I S I

METODE

Page 13: Analisis Jurnal

kegiatan, sumber dan alat pengukur pengembangan kurikulum, untuk

memudahkan proses belajar mengajar.

Kurikulum sebagai rancangan pendidikan mempunyai kedudukan

yang cukup sentral dalam keseluruhan kegiatan pembelajaran,

menentukan proses pelaksanaan dan hasil pendidikan. Mengingat

pentingnya peran kurikulum dalam pendidikan dan dalam perkembangan

kehidupan peserta didik nantinya, maka pengembangan kurikulum tidak

bisa dikerjakan sembarangan, tetapi harus berorentasi kepada tujuan

yang jelas sehingga akan menghasilkan hasil yang baik dan sempurna.

Dalam skala makro, rumusan tujuan kurikulum erat kaitannya dengan

filsafat atau sistem nilai yang di anut masyarakat. Bahkan rumusan tujuan

menggambarkan suatu masyarakat yang di cita-citakan. Misalnya, filsafat

atau sistem nilai yang dianut Indonesia adalah Pancasila, maka tujuan

yang di harapkan tercapai oleh suatu kurikulum adalah terbentuknya

masyarakat yang pancasialis. Dalam skala mikro, tujuan kurikulum

berhubungan dengan misi dan visi sekolah serta tujuan-tujuan yang lebih

sempit, seperti tujuan setiap mata pelajaran dan tujuan proses

pembelajaran. Tujuan pendidikan memiliki klasifikasi, dari tujuan yang

sangat umum sampai tujuan khusus yang bersifat spesifik dan dapat di

ukur, yang kemudian dinamakan kompetensi.

Dalam artikel “Perumusan Tujuan sebagai Basis Pengembangan

Kurikulum Pendidikan Islam” karya Ahmad Syamsu Rizal ini, disebutkan

bahwa tujuan pendidikan berkaitan dengan cita-cita dan harapan agen

pendidikan. Oleh karena itu, tujuan pendidikan bersifat normatif karena

ada arah yang ingin dituju sesuai dengan ideal-ideal penggagas dan

praktisi pendidikan tentang kualifikasi ideal manusia yang diinginkan dan

diharapkan. Memanusiakan manusia sering ditegaskan sebagai tujuan

universal pendidikan. Dalam Islam, ciri eksistensial manusia diperlukan

dalam melaksanakan fungsinya sebagai khalifah dan statusnya sebagai

hamba Allah.

Merumuskan tujuan pendidikan bukanlah tindakan yang dapat

dilakukan secara asal-asalan, karena tujuan pendidikan merupakan

Page 14: Analisis Jurnal

normatif pendidikan yang mendasari tindakan pendidikan. Dari sanalah

bergerak segala kegiatan pendidikan mulai dari pemilihan cabang dan

disiplin keilmuan, materi pelajaran, metode dan media pendidikan dan

pengajaran. Dengan demikian, tujuan pendidikan memiliki makna yang

sangat luas dalam merancang dan menjalankan suatu kegiatan

pendidikan.

Tujuan pendidikan juga berperan sebagai direktif tindak pendidikan

bagi para agen pendidikan. Tujuan pendidikan dapat digunakan sebagai

instrumen pengukur efektivitas pendidikan. Demikian juga, tujuan

pendidikan dapat menggambarkan suatu icon filosofis pendidikan dari

suatu lembaga pendidikan.

Dalam menentukan dan merumuskan tujuan kurikulum terdapat

sejumlah sumber yang dapat digunakan yakni falsafah bangsa, strategi

pembangunan nasional, hakikan peserta didik, dan perkembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Tujuan pendidikan pada umumnya

didasarkan pada filsafat yang dianut atau yang mendasari pendidikan

tersebut. Tujuan sebagai goals dinyatakan dalam rumusan yang lebih

abstrak dan bersifat umum, dan pencapainnya relatif dalam jangka

panjang. Adapun tujuan sebagai objectives lebih bersifat khusus,

operasional, dan pencapaiannya dalam jangka pendek.

2. Kelebihan dan Kekurangan Jurnal

a. Kelebihan Jurnal

1. Sistematika penulisan jurnal sesuai dengan kaidah ilmiah tersusun

dengan baik mulai dari judul penelitian, abstrak, pendahuluan, tujuan

hingga pada penutup.

2. Judul penelitian cukup jelas, akurat, tidak ambigu, dan menggambarkan

apa yang akan diteliti.

3. Abstrak menggambarkan secara jelas mengenai masalah penelitian,

tujuan penelitian, dan hasil penjabaran pembahasannya.

Page 15: Analisis Jurnal

4. Isi jurnal mengungkap kondisi yang sesuai dengan yang terjadi di

lapangan dalam perencanaan pengembangan kurikulum pendidikan

Islam.

5. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan pertimbangan oleh para

pengambil kebijakan dalam pengambilan keputusan terutama yang

berkaitan dengan pengembangan kurikulum pendidikan Islam.

b. Kekurangan jurnal

1. Tata bahasa yang digunakakan dalam penulisan jurnal kurang efektif,

serta banyak kalimat yang sulit dimengerti oleh pembaca.

2. Banyak menggunakan istilah-istilah yang tidak mudah dipahami oleh

pembaca.

3. Kajian teori yang berkaitan dengan penelitian yang dituliskan dalam

jurnal sangat sedikit. Hal ini mengakibatkan minimnya referensi bagi

pembaca yang ingin menggunakan artikel jurnal ini untuk dijadikan

bahan rujukan.

4. Baik kerangka konseptual maupun kerangka teori tidak digambarkan

secara jelas dalam jurnal penelitian tersebut.

5. Penulis tidak memberikan saran/rekomendasi kepada suatu instansi,

atau pihak tertentu, yang berhubungan dengan penelitiannya.

6. Penulis juga tidak mencantumkan catatan kaki yang merupakan

catatan-catatan penting bagi si penulis, agar pembaca dapat dengan

jelas mencari informasi yang dikehendaki secara lebih rinci.

D. PENUTUP

Perumusan tujuan pendidikan melibatkan segala aspek kependidikan

yang mempertimbangkan filsafat pendidikan, psikologi pendidikan,

sosiologi pendidikan maupun berbagai aspek pragmatis kehidupan. Dalam

merumuskan tujuan pendidikan Islami, segala cara pandang Islam tentang

semesta baik ketuhanan, kealaman, kemanusiaan maupun kehidupan

harus menjadi pertimbangan dan dasar pemikiran, karena hal ini

menyangkut filsafat pendidikan Islam. Jika tidak, maka pendidikan Islam

Page 16: Analisis Jurnal

hanya akan merupakan kegiatan duniawi yang dibumbui dengan asesoris

keislaman.

Tidak ada sebuah karya manusia yang sempurna, beberapa

perbaikan masih diperlukan demi terciptanya karya tulis/laporan ilmiah

yang lebih baik. Meskipun ditemukan beberapa kekurangan dalam

substansi penyusunan laporan hasil penelitian ini, namun hasil karya

Ahmad Syamsu Rizal ini telah memberikan manfaat teoretis dan manfaat

praktis dalam perkembangan ilmu pengetahuan terutama di bidang

pendidikan Islam..

Page 17: Analisis Jurnal

DAFTAR PUSTAKA

Al-Abrasy, Mohd.’Athijah. Dasar-Dasar Pokok Pendidikan Islam. Jakarta: Bulan Bintang. 1970

Arifin, Zainal. Konsep dan Model Pengembangan Kurikulum. Bandung:

Remaja Rosdakarya. 2012.

Glenys Unruh dan Adolph Unruh. Curriculum Development. Berkeley:

MacChuthan Publishing Corporation. 1984.

Hamalik, Oemar. Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum. Bandung:

Remaja RosdaKarya, 2008.

Muhaimin, Prof.Dr.H.MA dkk, Pengembangan Model KTSP pada sekolah dan madrasah. Jakarta: Rajawali Press. 2008.

Oliva, Peter F. Developing The Curriculum. New York: Harper Collins

Publisher, 1992.

Sudjana, Nana. Pembinaan dan Pengembangan Kurikulum di Sekolah.

Bandung: Sinar Baru Algensindo. 2008.

Sukmadinata, Nana Sy. Pengembangan Kurikulum : Teori dan Praktek.

Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.