analisis jurnal 1

36
JURNAL 1 ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PREFERENSI DAN AKSESIBILITAS TERHADAP PENGGUNAAN KARTU PEMBAYARAN ELEKTRONIK Topik Penelitian: E-Payment Masalah Secara Luas: Kondisi serta perilaku masyarakat untuk memegang uang terkait dengan sistem pembayaran yang dianut dalam perekonomiannya. Mereka akan lebih memilih alat pembayaran yang paling murah biayanya dan paling nyaman digunakan. Dalam kasus perekonomian Indonesia, untuk menjaga kualitas uang (uang kartal, uang fiat) yang beredar di masyarakat, Bank Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan. Kebijakan yang diambil tersebut adalah pengeluaran dan pengedaran uang emisi baru, serta melanjutkan program public education mengenai ciri- ciri keaslian uang rupiah (Bank Indonesia, 2004). Setelah penggunaan uang fiat semakin meluas, bukan berarti evolusi ini telah berhenti. Penggunaan uang kertas ini juga menyimpan berbagai biaya, dari keamanan, biaya transportasi, hingga biaya transaksi (pengenaan tarif dalam transaksi). Uang fiat hanya bisa digunakan sebagai alat transaksi sepanjang adanya kepercayaan kepada lembaga yang berwenang mengeluarkannya dan pencetakannya sudah dalam tahap sukar untuk dipalsukan (Miskhin, 2001).

Upload: bhaskara-basudewa

Post on 12-Nov-2015

23 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

analisis

TRANSCRIPT

JURNAL 1ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHIPREFERENSI DAN AKSESIBILITAS TERHADAPPENGGUNAAN KARTU PEMBAYARANELEKTRONIK

Topik Penelitian: E-Payment

Masalah Secara Luas: Kondisi serta perilaku masyarakat untuk memegang uang terkait dengan sistem pembayaran yang dianut dalam perekonomiannya. Mereka akan lebih memilih alat pembayaran yang paling murah biayanya dan paling nyaman digunakan. Dalam kasus perekonomian Indonesia, untuk menjaga kualitas uang (uang kartal, uang fiat) yang beredar di masyarakat, Bank Indonesia mengeluarkan beberapa kebijakan. Kebijakan yang diambil tersebut adalah pengeluaran dan pengedaran uang emisi baru, serta melanjutkan program public education mengenai ciri-ciri keaslian uang rupiah (Bank Indonesia, 2004). Setelah penggunaan uang fiat semakin meluas, bukan berarti evolusi ini telah berhenti. Penggunaan uang kertas ini juga menyimpan berbagai biaya, dari keamanan, biaya transportasi, hingga biaya transaksi (pengenaan tarif dalam transaksi). Uang fiat hanya bisa digunakan sebagai alat transaksi sepanjang adanya kepercayaan kepada lembaga yang berwenang mengeluarkannya dan pencetakannya sudah dalam tahap sukar untuk dipalsukan (Miskhin, 2001). Berdasarkan hambatan biaya tersebut maka evolusi ini berlanjut hingga dikembangkannya sistem pembayaran yang berdasarkan elektronik. Perkembangan ini ditunjang pula dengan kemajuan teknologi komputer yang sedemikian cepat. Sistem pembayaran elektronik memiliki efektifitas khususnya dalam transaksi yang bervolume tinggi dengan nilai transaksi yang kecil, terutama dalam perekonomian yang sedang berkembang yang memiliki akses teknologi yang terbatas (Listfield dan Montes-Negret, 1994). Alat pembayaran yang menggunakan kartu yang memudahkan masyarakat bertransaksi langsung di tempat penjualan (Point Of Sale, POS) menjadi fenomena. Varian pertama dari alat pembayaran ini yang mulai dikenal masyarakat adalah kartu kredit. Penggunaan kartu kredit memungkinkan nasabah mendapatkan barang dan jasa secara kredit, dan melunasinya dengan cek atau rekeningnya yang berada pada bank pemegang lisensi penerbit kartu kredit tersebut (Visa, Mastercard, dll).

Ringkasan Literature Review: Penelitian yang dilakukan oleh Kim et al (2005) di Amerika Serikat untuk mengidentifikasi masyarakat dalam mengadopsi teknologi baru (sistem pembayaran yang baru: kartu pembayaran elektronik). Preferensi konsumen dapat diketahui dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai relatif penting setiap atribut yang terdapat pada suatu produk. Asumsi preferensi konsumen dalam penelitian ini lebih menekankan pada keputusan nasabah menggunakan kartu pembayaran elektronik. Kemudian peningkatan aksesibilitas terhadap penggunaan kartu pembayaran elektronik sangat penting untuk peningkatan produktivitas transaksi pembayaran. Semakin terbukanya akses terhadap penggunaan kartu pembayaran elektronik maka makin mudah bagi konsumen untuk menggunakan kartu pembayaran elektronik dimanapun dan kapanpun. Oleh karena itu, penulis merasa penting untuk meneliti mengenai penggunaan kartu pembayaran elektronik yang dilihat berdasarkan preferensi dan aksesibilitasnya dikarenakan kartu pembayaran elektronik membantu bergeraknya sektor konsumsi masyarakat untuk pertumbuhan sektor konsumsi yang merupakan salah satu pilar pertumbuhan ekonomi yang penting bagi Indonesia serta memberikan akses dalam kemudahan bertransaksi. Dalam Global Insight (2003) mengungkapkan bahwa nilai-nilai subjektif juga berperan dalam sistem pembayaran tidak hanya tergantung pada karakteristik objektifnya. Kajian ini merupakan kritikan kepada Adam Smith yang tidak menghitung nilai-nilai preferensi dari masyarakat, yang sebenarnya merupakan dasar dalam seluruh kegiatan perekonomian. Menurut Listfield dan Montes-Negret (1994), sistem pembayaran adalah prosedur, peraturan, standar, serta instrumen yang digunakan untuk pertukaran nilai keuangan (financial value) antara dua pihak yang terlibat untuk melepaskan diri dari kewajiban. Sementara itu, Mishkin (2001) mengungkapkan secara sederhana bahwa sistem pembayaran adalah metode untuk mengatur transaksi dalam perekonomian. Sistem pembayaran elektronik terjadi antar bank tanpa adanya biaya pemrosesan seperti pada alat pembayaran berdasarkan kertas. Sistem pembayaran elektronik memiliki efektifitas khususnya dalam transaksi yang bervolume tinggi dengan nilai transaksi yang kecil, terutama dalam perekonomian yang sedang berkembang yang memiliki akses teknologi yang terbatas (Listfield dan Montes-Negret, 1994). Perilaku konsumen merupakan suatu aspek yang penting yang harus diperhatikan oleh produsen dengan tujuan memberikan kepuasan kepada konsumen. Mempelajari perilaku konsumen berarti mempelajari bagaimana konsumen membuat keputusan dengan menggunakan sumber daya yang dimiliki (waktu, uang dan usaha) untuk memperoleh produk atau jasa yang mereka inginkan. Dimana didalamnya tercakup pembahasan mengenai jenis alasan, waktu, tempat dan frekuensi pemakaian suatu produk atau jasa.Menurut Kotler (2002) faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen sebagai berikut:1. Faktor Budaya terdiri dari budaya, sub-budaya dan kelas sosial.2. Faktor Sosial terdiri dari kelompok acuan, peran dan status sosial.3. Faktor Pribadi terdiri dari usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan dan lingkup ekonomi, gaya hidup, kepribadian dan konsep diri.4. Faktor Psikologi terdiri dari motivasi, persepsi, pembelajaran, keyakinan dan sikap

Terdapat beberapa kategori yang dapat digunakan sebagai alat untuk melihat faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam mengadopsi dan menggunakan electronic payment system, yaitu sebagai berikut (Klee, 2005) :1. Socio-demographic yang terdiri dari umur, jenis kelamin, pendidikan, dan bahasa.2. Financial (dengan menanyakan berapa penghasilan per bulan responden setelah dikurangi pajak).3. Teknologi (frekuensi penggunaan mobile phone, komputer pribadi, intenet, PDA, dan pengunaan pelayanan bank melalui telepon).4. Supply-side menghitung jumlah POS (Point Off Sale) terminals dan ATM (Automatic Teller Machine) per ZIP code).

Metode Penelitian:Kuantitatif, karena data dianalisis menggunakan uji statistik

Jenis Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ilmiah karena sudah memenuhi tujuh karakteristik penelitian ilmiah yaitu:1. Tujuan jelas. Tujuan dari penelitian ini bisa dilihat pada halaman empat paragraf terakhir dimana dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi preferensi dan aksesibilitas terhadap penggunaan kartu pembayaran elektronik.2. Ketepatan. Penelitian ini sudah bisa dibilang tepat karena sampel yang diteliti sudah mewakili mahasiswa yang memiliki kartu pembayaran elektronik (n 30).3. Dapat diuji. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diuji dan sudah dijelaskan bahwa data tersebut diolah menggunakan software SPSS.4. Dapat ditiru. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan bahwa faktor terbesar yang mempengaruhi preferensi penggunaan kartu pembayaran elektronik adalah manfaat yang diperoleh. Semakin besar manfaat yang diperoleh akam membuat penggunaan kartu pembayaran elektronik semakin besar pula, oleh karena itu, jika ingin menguatkan hasil penelitian ini perlu dilakukan penelitian selanjutnya yang menggunakan sampel yang lebih banyak lagi. Sehingga, penelitian ini masuk dalam kategori dapat ditiru.5. Ketelitian dan keyakinan. Ketelitian mengacu pada pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Dari sampel yang diperoleh sudah dianalisis menggunakan uji statistik dengan menggunakan software SPSS yang nantinya akan meningkatkan keyakinan pembaca akan keakuratan pengujian data.6. Objektivitas. Kesimpulan yang ditarik oleh peniliti sudah berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual dan bukan dari nilai-nilai subjektif atau emosional peneliti.7. Dapat digeneralisasi. Analisis data dalam penelitian ini merupakan penganalisisan secara general sehingga seluruh bank bisa mempertimbangkan atau menggunakan hasil dari penelitian.

Unit Analisis:Individual, Karena data yang dikumpulkan merupakan mahasiswa Kota Malang yang menggunakan kartu pembayaran elektronik (debit dan kredit).

Time Horizon:Cross Sectional, karena sampel penelitian ini berjumlah lebih dari satu dan diambil dalam satu kurun waktu tertentu.

Tipe Penelitian:Penelitian dasar, karena penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap masalah yang dikaji.

Unsur Desain Penelitian: Tujuan: Kausal, karena penelitian ini dilakukan untuk menemukan faktor yang mempengaruhi preferensi dan aksesabilitas penggunaan kartu pembayaran elektronik. Dalam hal ini ditemukan bahwa manfaat yang diperoleh mempengaruhi preferensi penggunaan kartu pembayaran elektronik. Artinya semakin besar manfaat yang diperoleh maka penggunaan kartu akan menjadi semakin besar pula. Intervensi penelitian: Minimal, karena keterlibatan peneliti disini hampir tidak ada. Peneliti hanya melakukan survey melalui kuisioner. Survey setting: Non-contrieved, karena disini peneliti tidak melakukan setting-an apapun terhadap sampel yang dikumpulkan

Data yang Diperoleh:Primer, karena data ini diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner

Variabel: Variabel independen: Preferensi dan aksesibilitas Variabel dependen: Penggunaan kartu pembayaran elektronik Variabel moderating: manfaat yang diperoleh dan informasi teknologi dalam kartu elektronik

JURNAL 2ANALISIS PROSES ADOPSIELECTRONIC PAYMENT SYSTEMDENGAN MENGGUNAKAN UTAUT MODEL(Studi pada Sistem Pembayaran Online Kaspay di Kaskus)

Topik Penelitian: E-Payment

Masalah Secara Luas: Salah satu bentuk E-Payment yang sedang berkembang di Indonesia adalah Kaspay. Kaspay merupakan sistem pembayaran online yang dikeluarkan pertama kali oleh situs jajaring sosial Kaskus pada tahun 2009 untuk mendukung kegiatan Ecommercenya yang terkenal dengan Forum Jual Beli (FJB). Layanan Kaspay ini dapat digunakan di Kaskus dan situs-situs lain yang berafiliasi dengan Kaspay. Seluruh proses transaksi Kaspay dilakukan melalui transfer (top-up). Tujuan yang ingin dicapai dari hasil penelitian yang dilakukan adalah untuk menganalisis pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition terhadap behavioral intention pada sistem pembayaran Kaspay.

Ringkasan Literature Review: Menurut Venkatesh dkk. (2003) mengacu kepada Sedana dan Wijaya (2010), UTAUT menunjukkan bahwa niat untuk berperilaku (behavioral intention) dipengaruhi oleh persepsi orang-orang terhadap ekspektansi kinerja (performance expectancy), ekspektansi usaha (effort expectancy), dan pengaruh sosial (social influence). Serta perilaku untuk menggunakan suatu teknologi (use behavior) dipengaruhi oleh persepsi orang-orang terhadap niat untuk berperilaku (behavioral intention) dan kondisi yang membantu (facilitating conditions). Namun pada hasil penelitian lain oleh Rita Oluchi ORJI (2010), I Gusti Nyoman Sedana dan St. Wisnu Wijaya (2010), Mahbod Hamidfar (2008), serta Prisca K. G. Tibenderana dan Patrick J. Ogao (2008), menunjukkan bahwa kondisi yang membantu (facilitating conditions) memiliki pengaruh terhadap niat untuk berperilaku (behavioral intention), dan hal ini berbeda dengan hasil penelitian Venkatesh dkk. (2003) sebagai pencetus model penerimaan UTAUT. Maka dalam penelitian ini peneliti juga akan mengikutsertakan variabel kondisi yang membantu (facilitating conditions) dalam uji hubungan terhadap niat untuk berperilaku (behavioral intention).

Metode Penelitian:Metode penelitian yang digunakan adalah metode gabungan, kualitatif karena penelitian ini menekankan pada sikap penerimaan dan dibantu dengan analisis kualitatif untuk menguji data yang dikumpulkan itu sudah valid dan reliable.

Jenis Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ilmiah karena sudah memenuhi tujuh karakteristik penelitian ilmiah yaitu:1. Tujuan jelas. Tujuan dari penelitian ini bisa dilihat pada halaman dua paragraf empat dimana dijelaskan bahwa tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh performance expectancy, effort expectancy, social influence, dan facilitating condition terhadap behavioral intention pada sistem pembayaran Kaspay. Kemudian untuk menganalisis pengaruh facilitating conditions dan behavioral intention terhadap use behavior pada sistem pembayaran Kaspay, serta untuk mengetahui faktor manakah yang mempunyai pengaruh paling dominan terhadap behavioral intention dan use behavior pada sistem pembayaran Kaspay. 2. Ketepatan. Penelitian ini sudah bisa dibilang tepat karena sampel yang diteliti sudah mewakili user kaskus yang registrasi sistem kaspay (n = 100; n 30).3. Dapat diuji. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diuji dan sudah dijelaskan bahwa data tersebut diolah menggunakan software SPSS.4. Dapat ditiru. Terdapat saran dari peneliti bahwa untuk penelitian berikutnya adalah agar mencoba mengikutsertakan variabel facilitating condition pada uji pengaruh terhadap behavioral intention, hal ini dikarenakan pada penelitian ini dan beberapa penelitian-penelitian sebelumnya, variabel facilitating condition terbukti memiliki pengaruh terhadap variabel behavioral intention5. Ketelitian dan keyakinan. Ketelitian mengacu pada pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Dalam penelitian menggunakan alat pengolah data SPSS versi 19. Setelah melewati uji validitas, uji realibilitas, uji normalitas, dan uji asumsi klasik, kemudian data ini ini diolah dengan uji regresi linier berganda, uji Anova dan uji t yang nantinya akan meningkatkan keyakinan pembaca akan keakuratan pengujian data.6. Objektivitas. Kesimpulan yang ditarik oleh peniliti sudah berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual dan bukan dari nilai-nilai subjektif atau emosional peneliti.7. Dapat digeneralisasi. Analisis data dalam penelitian ini merupakan penganalisisan secara general sehingga seluruh user kaskus bisa mempertimbangkan atau menggunakan hasil dari penelitian.

Unit Analisis:Individual, karena data yang dikumpulkan merupakan 100 user kaskus yang menggunakan sistem kaspay

Time Horizon:Cross Sectional, karena sampel penelitian ini berjumlah lebih dari satu dan diambil dalam satu kurun waktu tertentuTipe Penelitian:Penelitian terapan, karena penelitian ini dimaksudkan untuk penerapan lapangan dalam kasus ini adalah untuk kaskus

Unsur Desain Penelitian: Tujuan: Eksploratif, karena peneliti ingin menemukan informasi terhadap suatu topik yang belum dipahami nya. Intervensi penelitian: Minimal, karena keterlibatan peneliti disini hampir tidak ada. Peneliti hanya melakukan survey melalui kuisioner. Survey setting: Non-contrieved, karena disini peneliti tidak melakukan setting-an apapun terhadap sampel yang dikumpulkan

Data yang Diperoleh:Data primer, karena data yang diperoleh langsung dari sumbernya melalui kuisioner.

Variabel:Variabel dependen dan variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel yang terdapat pada model UTAUT. Berikut adalah tabel yang menjelaskan tentang variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian:

JURNAL 3Determinan Kepercayaan Individu:Studi Empiris Konteks Sistem E-Payment

Topik Penelitian: E-Payment

Masalah Secara Luas: Determinan Kepercayaan Individu: Studi Empiris Konteks Sistem E-Payment. Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan dalam konteks sistem e-payment.

Ringkasan Literature Review: Penelitian yang dilakukan oleh Changsu et al. (2010) terdapat tiga variabel yang berpengaruh terhadap persepsi kepercayaan dalam menggunakan sistem e-payment diantaranya perlindungan secara teknis, pernyataan keamanan, dan persepsi keamanan pada masyarakat Korea. Begitu pula dengan penelitian yang dilakukan Zahra et al. (2011) yang melakukan penelitian di Iran dengan menggunakan variabel perlindungan secara teknis dan pernyataan keamanan terhadap persepsi keamanan menggunakan sistem e-payment. Faktor-faktor tersebut diharapkan mempunyai dampak secara langsung untuk menentukan apakah pelanggan mau menggunakan sistem pembayaran elektronik ini atau tidak. Hasil dari kedua penelitian tersebut, Changsu et al. (2010) dan Zahra et al. (2011) menunjukkan bahwa persepsi keamanan, perlindungan secara teknis dan pernyataan keamanan merupakan faktor penting dan berhubungan positif untuk meningkatkan rasa keamanan konsumen. Di sisi lain persepsi kemanan dari konsumen juga mempunyai hubungan yang positif terhadap persepsi kepercayaan untuk menggunakan sistem pembayaran elektronik. Jadi dapat disimpulkan bahwa kedua penelitian tersebut mempunyai hasil yang sama dan menjadi faktor penting dalam penggunaan sistem e-payment.

Metode Penelitian:Metode penelitian adalah penelitian kuantitatif karena di uji menggunakan uji statistik.

Hipotesis:Hipotesis dari penelitian ini adalah:Hipotesis 1: Persepsi keamanan (perceived security) mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menggunakan E-Payment system.Hipotesis 2: Perlindungan secara teknis (technical protections) mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menggunakan E-Payment system.Hipotesis 3: Pernyataan keamanan (security statement) mempunyai pengaruh positif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menggunakan E-Payment system.Hipotesis 4: Persepsi risiko (perceived risks) mempunyai pengaruh negatif terhadap persepsi kepercayaan (perceived trust) dalam menggunakan E-Payment system (EPS).

Jenis Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ilmiah karena sudah memenuhi tujuh karakteristik penelitian ilmiah yaitu:1. Tujuan jelas. Tujuan dari penelitian ini bisa dilihat pada abstrak dimana dijelaskan bahwa Tujuan Penelitian ini adalah untuk menguji faktor-faktor yang mempengaruhi kepercayaan dalam konteks sistem e-payment.2. Ketepatan. Penelitian ini sudah bisa dibilang tepat karena sampel yang diteliti sudah mewakili mahasiswa yang menggunakan e-payment (n = 302; n 30).3. Dapat diuji. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diuji dan sudah dijelaskan bahwa data tersebut diolah menggunakan Partial Least Square (PLS)4. Dapat ditiru. Saat kuesioner disebarkan kepada responden, banyak dari responden untuk tidak mau mengisi dengan alasan terburu-buru atau tidak ada waktu. Dan jika responden bersedia mengisi kuesioner, mereka tidak sepenuhnya serius dalam mengisi. Hal tersebut terbukti dari kenyataan bahwa setelah data dipilih untuk diolah, ternyata tingkat pengembalian sampel yang digunakan hanya sebesar 58,8%. Hal tersebut dapat dilihat dari jawaban kuesioner yang kembali, bahwa responden mengisi pertanyaan positif dan negatif dalam skala yang sama. Tingkat pengembalian hampir 50% tidak dapat digunakan dan diolah. Disini bisa kita lihat pada penelitian selanjutnya itu sebaiknya sampel yang digunakan itu diawasi saat proses mengisi kuisioner agar hasil kuisioner itu bisa diolah.5. Ketelitian dan keyakinan. Ketelitian mengacu pada pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Dari sampel yang diperoleh sudah dianalisis menggunakan uji statistik dengan menggunakan Partial Least Square (PLS) yang nantinya akan meningkatkan keyakinan pembaca akan keakuratan pengujian data.6. Objektivitas. Kesimpulan yang ditarik oleh peniliti sudah berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual dan bukan dari nilai-nilai subjektif atau emosional peneliti.7. Dapat digeneralisasi. Analisis data dalam penelitian ini merupakan penganalisisan secara general sehingga seluruh penyedia layanan e-payment bisa mempertimbangkan atau menggunakan hasil dari penelitian.

Unit Analisis:Individual, Karena data yang dikumpulkan merupakan mahasiswa Kota Malang yang menggunakan sistem e-payment.

Time Horizon:Cross Sectional, karena sampel penelitian ini berjumlah lebih dari satu dan diambil dalam satu kurun waktu tertentu.

Tipe Penelitian:Penelitian terapan, karena penelitian ini dimaksudkan untuk penerapan lapangan dalam kasus ini adalah penyedia layanan e-payment.

Unsur Desain Penelitian: Tujuan: Kausal, karena penelitian ini dilakukan untuk menemukan faktor yang mempengaruhi preferensi dan aksesabilitas penggunaan kartu pembayaran elektronik. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi faktor persepsi keamanan, perlindungan secara teknis, pernyataan keamanan maka semakin tinggi pula persepsi kepercayaan yang didapatkan, dan semakin rendah persepsi risiko maka akan semakin tinggi persepsi kepercayaan dalam menggunakan sistem e-payment. Intervensi penelitian: Minimal, karena keterlibatan peneliti disini hampir tidak ada. Peneliti hanya melakukan survey melalui kuisioner. Survey setting: Non-contrieved, karena disini peneliti tidak melakukan setting-an apapun terhadap sampel yang dikumpulkan

Data yang Diperoleh:Primer, karena data ini diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner

Kerangka Teoritis:

Variabel: Variabel independen: Persepsi keamanan, perlindungan teknis, pernyataan keamanan, persepsi risiko Variabel dependen: Persepsi kepercayaan

JURNAL 4An empirical study of customersperceptions of security andtrust in e-payment systems

Topik Penelitian: E-Payment

Masalah Secara Luas: Masyarakat percaya bahwa meningkatkan persepsi keamanan yang baik dan kepercayaan pada akhirnya akan meningkatkan penggunaan perdagangan elektronik. Bahkan, persepsi pelanggan tentang keamanan e-payment telah menjadi faktor utama dalam evolusi perdagangan elektronik di pasar. Dalam penelitian ini, peneliti memeriksa masalah yang berkaitan dengan keamanan e-payment dari sudut pandang pelanggan.

Ringkasan Literature Review: Dibandingkan dengan metode pembayaran tradisional, e-payment memiliki karakteristik yang bisa dibilang menguntungkan, yaitu keamanan, keandalan, skalabilitas, anonimitas, tingkat penerimaan, privasi, efisiensi, dan kenyamanan (Chou et al. 2004, Stroborn et al. 2004, Tsiakis and Sthephanides 2005, Linck et al. 2006, Cotteleer et al 2007, Kousaridas et al. 2008). Sementara Electronic Payment System (EPS) memiliki sejumlah keunggulan dibandingkan pembayaran tradisional, sistem tersebut harus bebas dari pelanggaran keamanan (Hegarty et al. 2003, Linck et al. 2006). Laporan Gartner Group mengatakan bahwa 95% dari pelanggan agak khawatir dengan privasi atau keamanan saat menggunakan kartu kredit di internet. Statistik perbankan internasional dari Bank of International Settlements dan European Central Bank menunjukkan bahwa alat pembayaran yang populer digunakan untuk pembayaran sehari-hari adalah uang tunai, cek, kartu debit, dan kartu kredit. Secara umum, EPS dapat diklasifikasikan ke dalam lima kategori (Lawrence et al. 2002, Guan dan Hua 2003, Blazhevich 2004, Dai dan Grundy 2007, Schneider 2007), yang bisa dibaca dibawah ini:1. Elektronic cash2. Pra-bayar3. Kartu kredit4. Kartu debit5. Cek elektronik

Metode Penelitian:Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif karena terdapat hipotesis dan diuji menggunakan statistik.

Hipotesis:Hipotesis dari penelitian ini adalah:Hypothesis 1:Technical protections are positively associated with consumers perceived security in EPS.Hypothesis 2: Technical protections are positively associated with consumers perceived trust in EPS.Hypothesis 3:Transaction procedures are positively associated with consumers perceived security in EPS.Hypothesis 4: Transaction procedures are positively associated with consumers perceived trust in EPS.Hypothesis 5: Security statements are positively associated with consumers perceived security in EPS.Hypothesis 6: Security statements are positively associated with consumers perceived trust in EPS.Hypothesis 7: Perceived security in EPS is positively associated with consumers perceived trust in EPS.Hypothesis 8: Perceived security in EPS is positively associated with consumers use of EPS.Hypothesis 9: Perceived trust in EPS is positively associated with consumers use of EPS.

Jenis Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ilmiah karena sudah memenuhi tujuh karakteristik penelitian ilmiah yaitu:1. Tujuan jelas. Tujuan dari penelitian ini bisa dilihat pada abstrak dimana dijelaskan bahwa dalam penelitian ini, peneliti memeriksa masalah yang berkaitan dengan keamanan e-payment dari sudut pandang pelanggan.2. Ketepatan. Penelitian ini sudah bisa dibilang tepat karena sampel yang diteliti sudah mewakili pelanggan yang berada di sekolah, universitas, kantor, institusi penelitian, dan sejumlah perusahaan yang ada di Korea. (n = 335; n 30)3. Dapat diuji. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diuji dan sudah dijelaskan bahwa data tersebut diolah uji statistik yaitu tes validitas, tes keandalan, Structural equation modeling dan Hypotheses-path testing.4. Dapat ditiru. Penelitian ini mendapat penghargaan dari Yeungnam University pada 2007 dan peneliti berterima kasih kepada komentar dan sugesti terhadap perkembangan dari penelitian-penelitian sebelumnya. Hal ini membuktikan bahwa penelitian ini bisa saja digunakan sebagai landasan dalam penelitian yang mungkin dilakukan di masa yang akan datang.5. Ketelitian dan keyakinan. Ketelitian mengacu pada pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Dari sampel yang diperoleh sudah dianalisis menggunakan uji statistik mulai dari tes validitas, tes keandalan, Structural equation modeling dan Hypotheses-path testing yang sudah diintepretasikan dengan baik pula sehingga bisa meningkatkan keyakinan pembaca akan keakuratan data yang dianalisis6. Objektivitas. Kesimpulan yang ditarik oleh peniliti sudah berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual dan bukan dari nilai-nilai subjektif atau emosional peneliti.7. Dapat digeneralisasi. Analisis data dalam penelitian ini merupakan penganalisisan secara general sehingga seluruh penyedia layanan e-payment bisa mempertimbangkan atau menggunakan hasil dari penelitian, namun general disini saya artikan bahwa general dalam daerah Korea, belum tentu hasil penelitian ini menghasilkan analisis yang serupa bila diterapkan di Indonesia.

Unit Analisis:Individual, Karena data yang dikumpulkan merupakan pelanggan di sekolah, universitas, kantor, institusi penelitian, dan sejumlah perusahaan yang ada di Korea yang menggunakan sistem e-payment.

Time Horizon:Cross Sectional, karena sampel penelitian ini berjumlah lebih dari satu dan diambil dalam satu kurun waktu tertentu.Tipe Penelitian:Penelitian terapan, karena penelitian ini dimaksudkan untuk penerapan lapangan dalam kasus ini adalah penyedia layanan e-payment.

Unsur Desain Penelitian: Tujuan: Kausal, karena penelitian ini dilakukan untuk menemukan faktor yang mempengaruhi preferensi dan aksesabilitas penggunaan kartu pembayaran elektronik. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi faktor persepsi perlindungan secara teknis maka semakin tinggi pula persepsi kepercayaan dan keamanan dalam menggunakan sistem e-payment. Intervensi penelitian: Minimal, karena keterlibatan peneliti disini hampir tidak ada. Peneliti hanya melakukan survey melalui kuisioner. Survey setting: Non-contrieved, karena disini peneliti tidak melakukan setting-an apapun terhadap sampel yang dikumpulkan

Data yang Diperoleh:Primer, karena data ini diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.

Kerangka Teoritis:

Variabel: Variabel independen: Perlindungan secara teknis, prosedur transaksi, dan penjelasan keamanan Variabel dependen: Penggunaan EPS Variabel Intervening: Persepsi keamanan dan persepsi kepercayaan

JURNAL 5Exploring Consumer Perceived Risk And Trust For Online Payments:An Empirical Study in Chinas Younger Generation

Topik Penelitian: E-Payment

Masalah Secara Luas: Ketidakyakinan transaksi dan persepsi konsumen terhadap risiko sudah diidentifikasi sebagai masalah besar yang menyebabkan keraguan konsumen untuk mengambil keuntungan dari e-payment.

Ringkasan Literature Review: Dalam konteks e-commerce (termasuk e-payment), banyak peneliti sudah menghabiskan usaha yang signifikan untuk mencoba melanjutkan spesifikasi teori dengan mempelajari perilaku yang memungkinkan untuk diprediksi. Peneliti tersebut berargumen bahwa faktor seperti niat, sikap, kepercayaan, dan persepsi risiko merupakan faktor yang penting dalam mempengaruhi pilihan konsumen terhadap belanja online (Blanger & Carter, 2008; Dinev & Hart, 2006; Featherman & Pavlou, 2003; Kim & Benbasat, 2006; Lopez-Nicolas & Molina-Castillo, 2008; McKnight & Chervany, 2002; Shen & Chiou, 2010; Teo & Liu, 2007).

Hipotesis:Hipotesis dari penelitian ini adalah:H1. (a) Perceived total risk in online payment includes the multiple facets of risks: economic, functional, security, time, privacy, social, service, and psychological risk, (b) of which consumers are more sensitive to economic, function, and privacy risks than others in perceived total risk by online payment means.H2. (a) risks relative to system dependent uncertainty may be negatively related with perceived total risk, while (b) risks may contribute to perceived total risk positively if it involves transactional uncertainty in online payment systems.H3. Consumer perceived total risk may influence negatively the beliefs of their trust in the developing stage of online paymentH4. Consumer PU and PEOU may influence negatively their perception of risk in online paymentH5. Consumer perceived risks have an indirect negative impact on the intention to use online payment through trusting beliefs and attitudes.H6. The more consumers prefer to use online payment channels compared to traditional channels, the higher level they trust in online payment.H7. (a) Consumer perceived usefulness significantly increases their trust in online payment and (b) Consumer perceived ease of use will positively affect their trust beliefs in the online payment environment.H8. (a) Consumer perceived usefulness and (b) Consumer perceived ease of use in online payment both have positive impacts on comparison.H9. Consumer trusting beliefs and intentions contribute positively to a good evaluation of online payments with objective opinions on the future of online payment.

Metode Penelitian:Metode penelitian ini adalah metode kuantitatif karena terdapat hipotesis dan data diuji menggunakan uji statistik.

Jenis Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian ilmiah karena sudah memenuhi tujuh karakteristik penelitian ilmiah yaitu:1. Tujuan jelas. Tujuan dari penelitian ini bisa dilihat pada abstrak dimana dijelaskan bahwa tujuan penelitian ini adalah mendalami elemen dari persepsi risiko dan kepercayaan.2. Ketepatan. Penelitian ini sudah bisa dibilang tepat karena jumlah data yang diteliti sudah mewakili sampe yang akan diteliti yaitu siswa shanghai. (n = 870; n 30)3. Dapat diuji. Data yang diperoleh dalam penelitian ini dapat diuji dan sudah dijelaskan bahwa data tersebut diola menggunakan uji statistik.4. Dapat ditiru. Penelitian menyarankan untuk mengambil data yang lebih luas lagi untuk mendapat varian yang lebih banyak, jadi dapat disimpulkan bahwa penelitian ini dapat ditiru.5. Ketelitian dan keyakinan. Ketelitian mengacu pada pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Dari sampel yang diperoleh sudah dianalisis menggunakan uji statistik yang sudah diintepretasikan dengan baik pula sehingga bisa meningkatkan keyakinan pembaca akan keakuratan data yang dianalisis6. Objektivitas. Kesimpulan yang ditarik oleh peniliti sudah berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual dan bukan dari nilai-nilai subjektif atau emosional peneliti.7. Dapat digeneralisasi. Analisis data dalam penelitian ini merupakan penganalisisan secara general sehingga seluruh penyedia layanan e-payment bisa mempertimbangkan atau menggunakan hasil dari penelitian, namun general disini saya artikan bahwa general dalam daerah Shanghai, belum tentu hasil penelitian ini menghasilkan analisis yang serupa bila diterapkan di Indonesia.

Unit Analisis:Individual, Karena data yang dikumpulkan merupakan siswa yang ada di daerah Shanghai yang menggunakan sistem e-payment.

Time Horizon:Cross Sectional, karena sampel penelitian ini berjumlah lebih dari satu dan diambil dalam satu kurun waktu tertentu.

Tipe Penelitian:Penelitian terapan, karena penelitian ini dimaksudkan untuk penerapan lapangan dalam kasus ini adalah penyedia layanan e-payment.

Unsur Desain Penelitian: Intervensi penelitian: Minimal, karena keterlibatan peneliti disini hampir tidak ada. Peneliti hanya melakukan survey melalui kuisioner. Survey setting: Non-contrieved, karena disini peneliti tidak melakukan setting-an apapun terhadap sampel yang dikumpulkan

Data yang Diperoleh:Primer, karena data ini diperoleh langsung dari responden melalui kuisioner.

Kerangka Teoritis:

Variabel: Variabel independen: Economic risk, function risk, security risk, time risk, privacy risk, social risk, service risk, psychologic risk Variabel dependen: evaluation Variabel moderating: comparison, perceived usefulness, perceived ease of use Variabel Intervening: total risk, perceived usefulness, perceived ease of use, trust, intention

JURNAL 6Past, Present and Future of Mobile Payments Research:A Literature Review

Topik Penelitian: E-Payment

Masalah Secara Luas: Pasar pelayanan pembayaran mobile saat ini sedang transisi dengan berbagai sejarah kegagalan dan masa depan yang menjanjikan namun belum memberikan kepastian akan potensi teknologi informasi yang baru. Pada titik ini, peneliti melihat dari keadaan pasar layanan mobile payment dari perspektif kajian literatur.Ringkasan Literature Review: Pada awal 2000-an, layanan mobile payment menjadi topik hangat dan tetap demikian bahkan ledakan internet hype. Ratusan layanan pembayaran mobile, termasuk akses ke pembayaran elektronik dan internet banking, yang diperkenalkan di seluruh dunia. Secara mencolok banyak dari usaha yang dilakukan ini gagal. Sebagai contoh, sebagian besar dari lusinan layanan mobile payment yang tersedia di negara-negara Uni Eropa yang terdaftar di Epso pada tahun 2005 telah dihentikan.

Metode Penelitian:Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif karena tidak terdapat hipotesis dan tidak diuji menggunakan statistik.

Jenis Penelitian:Jenis penelitian yang digunakan adalah bukan penelitian ilmiah karena tidak memenuhi tujuh karakteristik penelitian ilmiah seperti dapat diuji dan digeneralisasi.

Tipe Penelitian:Penelitian dasar, karena penelitian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pemahaman terhadap masalah yang dikaji.

Unsur Desain Penelitian: Tujuan: Komparatif, karena penelitian ini dilakukan untuk membandingkan perbedaan penggunaan mobile payment di masa lalu, sekarang, dan masa depan. Intervensi penelitian: Minimal, karena keterlibatan peneliti disini hampir tidak ada. Peneliti hanya mengambil sumber dari berbagai database tanpa melibatkan apapun. Survey setting: Non-contrieved, karena disini peneliti tidak melakukan setting-an apapun terhadap sampel yang dikumpulkan

Data yang Diperoleh:Sekunder, karena data yang diperoleh tidak langsung dari sumber aslinya, peneliti mengambil data dari berbagai macam database.

Kerangka Teoritis:

Variabel: Variabel independen: Traditional, payment service, merchant power, new e-payment services, consumer power Variabel dependen: Mobile payment service Variabel moderating: Changes in social/cultural environment, changes in commerce environment. Changes in legal, regulatory, standardization environment, dan changes in technological environment