analisi saringan
TRANSCRIPT
PENGUJIAN IV
ANALISA SARINGAN (SIEVE ANALYSIS)
LANDASAN TEORI
Analisa saringan adalah suatu kegiatan analisis untuk mengetahui distribusi ukuran agregat halus dengan menggunakan ukuran-ukuran saringan standard tertentu yang ditunjukkan dengan lubang saringan (mm) dan untuk nilai apakah agregat halus yangakan digunakan tersebut cocok untuk produksi beton.
Selain itu juga digunakan untuk mendapatkan prosentasi agregat halus dalam camouran.Adapun modulus kehalusan yang disyaratkan untuk agregat halus yaitu 2.1 – 3.7.
Gradasi gabungan dari agregat halus untuk beton kelas II,mutu K-125 dan mutu lebih tinggi harus ditentukan dengan cara analisis saringan dengan menggunakan saringan standard ISO 63-31,5-16.
A. TUJUAN
Sebagai tolak ukur kalsifikasi pemeriksaan persyaratan perencanaan campuran agregat untuk beton.
B. BAHAN1. Kerikil : tiap benda uji diambil 2,5 kg2. Pasir kasar : tiap benda uji diambil 1,0 kg3. Pasir halus : tiap benda uji diambil 0,5 kg
C. PERALATAN1. Timbangan kapasitas 5 kg dengan ketelitian 0,1 gr2. Pengering /oven3. Satu set saringan standar ASTM yang disesuaikan dengan ketentuan-ketentuan
PBI 1971 yaitu : 31,5 ; 19,1 ; 9,52 ; 4,76 ; 2,38 ; 1,19 ; 0,59 ; 0,29 ; 0,149 mm.4. Mesin penggetar saringan5. Baki/ talam penampung6. Sikat, sendok, kuas
1
D. LANGKAH KERJA
1. Benda uji di oven selam 24 jam pada temperatur berkisar 100-110
2. Benda uji diisi ke dalam susunan saringan yang tersusun dari ukuran paling besar ke yang terkecil.
3. Saringan digoyang dengan tangan atau mesin penggetar selama 15 menit.
4. Setelah digoyang, masing-masing fraksi (nomor saringan) benda uji yang tertahan di atas saringan ditimbang beratnya.
2
E. PERHITUNGAN1. Hitunglah berat benda uji yang tertahan di ats masing-masing saringan terhadap
berat total benda uji (dalam persen).2. Susunan gradasi agregat dapat ditentukan dalam suatu grafik hubungan ukuran
saringan dengan berat benda uji lewat saringan.
3
MODULUS KEHALUSAN (FINENES MODULUS)
LANDASAN TEORI
Modulus kehalusan menyatakan kehalusan atau kekasaran agregat. Dengan diketahuinya nila-nilai modulus kehalusan, maka agregat tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam suatu jenis agregat tertentu. Nilai modulus kehalusan diperoleh dari jumlah komulatif persentase fraksi yang tertahan dari suatu susunan saringan standar dibagi 100. Nilai ini adalah angka petunjuk rata-rata butirannya, makin halus agregat makin kecil modulus kehalusannya (FM).
Berdasarkan hasil saringan standart ASTM nilai-nilai modulus kehalusan untuk :
1. Kerikil berkisar antara 5,5-8,02. Pasir kasar berkisar antar 2,9-3,23. Pasir halus berkisar antara 2,2-2,64. Agregat campuran berkisar antar 4,0-7,0
Nilai Modulus kehalusan dari bahan agregat tertentu tergantung dari :
1. Komposisi butirannya2. Susunan saringan yang digunakan 3. Banyaknya saringan4. Besarnya masing-masing lubang saringan
Dari ketentuan di atas, maka modulus kehalusan hanya berlaku untuk seri saringan yang digunakan tidak berlaku untuk umum.
4
LABORATORIUM TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MEDANJl. Willem Iskandar Psr. V No. 1589 Medan Telp: (061) 6614002 - 6613319
PEMERIKSAAN SUSUNAN BUTIR HALUS
NOSARINGAN
(mm)
TINGGAL DI ATAS SARINGAN (gram) RATA-RATA
TINGGAL DI ATAS
SARINGAN
A B CBERAT(Gram)
(%) BERAT (%) BERAT (%)
31,5 mm- - - - - - -
19 mm - - - - - - -
9,5 mm 1,8 0,36 2,00 0,40 2,60 0,52 0,426
4,76 mm (N0.4)
4 0,8 4,8 0,96 3,6 0,72 0,827
2,38 mm(No.8)
6 1,2 5,8 1,16 6 1,2 1,187
1,19 mm(N0.16)
59,1 11,82 57,2 11,44 55,8 11,16 11,473
0,279 mm(N0.50)
351 70,2 345 69 353 70,6 69,933
0,149 mm(No.100)
70 14 76,2 15,24 69 13,8 14,347
Pan (Sisa)8,1 1,62 9 1,8 10 2 1,807
Total500 100 500 100 500 100 100,000
5
LABORATORIUM TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MEDANJl. Willem Iskandar Psr. V No. 1589 Medan Telp: (061) 6614002 - 6613319
PEMERIKSAAN SUSUNAN BUTIR PASIR KASAR
NOSARINGAN
(mm)
TINGGAL DI ATAS SARINGAN (gram) RATA-RATA
TINGGAL DI ATAS
SARINGAN
A B CBERAT (%) BERAT (%) BERAT (%)
31,5 mm- - - - - - -
19 mm - - - - - - -
9,5 mm2 0,2 4 0,4 2 0,2 0,267
4,76 mm (N0.4)
311 31,1 660 66 521 52,1 49,733
2,38 mm(No.8)
653 65,3 314 31,4 443 44,3 47,000
1,19 mm(N0.16)
30 3 14 1,4 31 3,1 2,500
0,279 mm(N0.50)
2 0,2 5 0,5 1 0,1 0,267
0,149 mm(No.100)
1 0,1 2 0,2 1 0,1 0,133
Pan (Sisa)1 0,1 1 0,1 1 0,1 0,100
Total1000 100 1000 100 1000 100 100,000
6
LABORATORIUM TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MEDANJl. Willem Iskandar Psr. V No. 1589 Medan Telp: (061) 6614002 - 6613319
PEMERIKSAAN SUSUNAN BUTIR PASIR KERIKIL
NOSARINGAN
(mm)
TINGGAL DI ATAS SARINGAN (gram) RATA-RATA
TINGGAL DI ATAS
SARINGAN
A B CBERAT (%) BERAT (%) BERAT (%)
31,5 mm- - - - - - -
19 mm1708 68,32 1986 79,44 1972 78,88 75,547
9,5 mm686 27,44 413 16,52 514 20,56 21,507
4,76 mm (N0.4)
96 3,84 82 3,28 8 0,32 2,480
2,38 mm(No.8)
6 0,24 14 0,56 2 0,08 0,293
1,19 mm(N0.16)
1 0,04 2 0,08 1 0,04 0,053
0,279 mm(N0.50)
1 0,04 1 0,04 1 0,04 0,040
0,149 mm(No.100)
1 0,04 1 0,04 1 0,04 0,040
Pan (Sisa)1 0,04 1 0,04 1 0,04 0,040
Total2500 100 2500 100 2500 100 100,000
7
LABORATORIUM TEKNIK SIPILFAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS NEGERI MEDANJl. Willem Iskandar Psr. V No. 1589 Medan Telp: (061) 6614002 - 6613319
PERHITUNGAN FINENES MODULUS AGREGAT
NO SARINGAN
(mm)
TINGGAL DI ATAS SARINGAN(gram)
KOMULATIF TINGGAN DI ATAS SARINGAN
(gram)PASIR KERIKIL PASIR KERIKIL
HALUS (%)
KASAR (%)
(%) HALUS (%)
KASASR (%)
(%)
31,5 mm- - - - - -
19 mm- - 75,547 - -
75,547
9,5 mm0,427 0,267 21,507 0,427 0,267
97,054
4,76 mm (N0.4)
0,827 49,733 2,480 1,254 50,00099,534
2,38 mm(No.8)
1,187 47,000 0,293 2,441 97,00099,827
1,19 mm(N0.16)
11,473 2,500 0,053 13,914 99,50099,880
0,279 mm(N0.50)
69,933 0,267 0,040 83,847 99,76799,920
0,149 mm(No.100)
14,347 0,133 0,040 98,194 99,90099,960
Pan (Sisa)1,806 0,100 0,040 100,000 100
100
Total100,000 100,000 100,000 200,075 446,434 671,722
FINENES MODULUS (FM) 2,001 4,464 6,717
8
II. Teori DasarSalah satu komposisi dasar campuran beton adalah agregat kasar dan agregat halus.
Dalam campuran beton dibutuhkan agregat kasar dan agregat halus yang bagus, maka harus dilakukan pengujian agregat sehingga mendapatkan agregat yang sesuai. Agregat yang sesuai adalah agregat dalam kondisi SSD, setelah agregat dalam kondisi SSD, agregat perlu dilakukan analisa saringan, dalam hal ini analaisa saringan dimaksudkan untuk mengetahui MHB pada agregat, MHB adalah indek yang dipakai untuk mengukur kehalusan atau kekasaran suatu butir-butir agregat hal ini dimaksudkan untuk mengetahui besar kecil diameter suatu agregat yang dipakai untuk mencari perbandingan dari campuran agregat karena ukuran agregat juga mempengaruhi stabilitas beton.
9