analisi bio mekanika softball

Upload: musfijar-abdullah

Post on 12-Jul-2015

706 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

1

Analisi Bio-MEKANIKA SOFTBALLPrepared for: Jurnal KONI Pusat Prepared by: Jajat Darajat KN

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

1

2

PENDAHULUAN Olahraga softball di Indonesia mulai dikenal masyarakat ini dibuktikan dengan terdapatnya kegiatankegiatan softball hampir di setiap provinsi. Terlebih lagi di setiap daerah kabupaten dan kota, softball cukup dikenal oleh anak sekolah tidak hanya SMA namun SMP dan SD juga sekarang sudah banyak yang berpartisipasi bahkan para orang tua banyak yang terlibat dengan kegiatan softball ini. Di sekolah kegiatan olahraga ini resmi dijadikan dalam kegiatan ektrakurikuler sehingga memudahkan siswa dalam memilih olahraga ini. Dengan banyaknya yang berpartisipasi, terutama untuk usia dini maka pembinaan akan berjalan lancar dan berkesinambungan, sehingga usia prestasi akan lebih panjang dan relatif stabil. Dengan pembinaan usia dini yang benar dan terarah, maka bukan hal yang tidak mungkin di kemudian hari prestasi softball dan baseball di Indonesia akan melambung namanya. Sebab di usia dinilah suatu gerakan atau teknik harus terbentuk dengan tepat dan sempurna, maka kepada para pelatih baik usia dini, junior, maupun pelatih senior diharapkan bukan saja menguasai program latihan atau dengan banyaknya variasi model latihan tetapi juga harus dibekali unsur biomekanika yang berguna untuk menganalisis suatu gerakan atau teknik secara detail dan terarah. Dibawah ini perkenanlah saya sebagai penulis untuk menyampaikan aspirasi yang berhubungan dengan semua gerakan softball dan baseball, secara prinsip teknik gerakan softball dan baseball hampir sama. Saya sadar bahwa mungkin masih terdapat banyak kekurangan dalam menganalisis gerakan, namun itu semua saya persembahkan untuk dunia per-softball-an di Indonesia yang selama ini saya mengamati dan terjun langsung sebagai atlit kurangnya pemahaman tentang manfaat biomekanika. Seperti bagaimana mamaksimalkan power dari tenaga yang minimal, itu semua terjadi ketika saya menonton kejuaraan dunia Softball Putra bulan Juli lalu di Saskatoon Canada. Bagaimana tim Jepang bisa mengatasi bola hasil lemparan yang sangat cepat, saya sebut kenapa tim Jepang? Karena Tim Jepang secara struktur anatomis sama dengan tim Indonesia atau dari Asia. Waktu itu Tim Jepang bisa mengatasinya dengan baik, bahkan secara keseluruhan Jepang rank 5 dunia sungguh suatu prestasi yang cukup membanggakan untuk ukuran Asia. Jepang punya sejarah yang baik pula yaitu pada kejuaraan dunia yang sebelumnya pernah menempati rank 2 dunia. Menurut pengamatan saya, tim Jepang bisa mengatasi selain latihan keras dan mempunyai pengalaman Jepang mempunyai keunggulan dalam hal memanfaatkan momentum dan timing yang tepat sehingga lemparan pitcher yang sangat cepat dapat diatasi dengan baik. Sebelum membahas tentang aplikasi Biomechanics secara luas dalam dunia olahraga, ada baiknya dipahami terlebih dahulu pengertian tentang Biomekanik itu sendiri.Mengapa demikian, karena pada saat sekarang ini disinyalir masih banyak pembina olahraga, pelatih teknik, mahasiswa dan bahkan para pemerhati yang belum begitu memahami dengat tepat tentang hakikat dari biomekanik. Di Indonesia masih banyak sekali pelatih teknik sama sekali belum mengerti apa itu biomekanik. Orang yang telah belajar saja masih sangat sulit untuk mengaplikasikannya, apalagi yang tidak belajar sama sekali. Bagaimana mungkin mereka dapat melatih teknik dengan baik dan benar, Jangankan berkreasi menciptakan teknik baru, dalam menganalisis, mendiagnosis, atau mengevaluasi kesalahan gerak saja tidak tepat. Kemudian membetulkannya. Jelas hasilnya pun tidak sempurna.Biomekanika (Biomechanics) merupakan salah satu ilmu pokok ilmu keolahragaan, apabila dilihat dari asal katanya terdiri dari dua suku kata yaitu Bio dan Mechanics jadi secara bahasa dapat diartikan mekanika mahluk hidup dalam hal ini manusia.Jadi secara istilah biomekanika adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak benda-benda hidup/mati, serta gaya-gaya yang bekerja dan efek yang dihasilkannya melalui pendekatan ilmu mekanika.Sedangkan mekanika sendiri adalah bagian dari pembahasan dalam ilmu fisika yang mempelajari bagaimana tenaga dapat menghasilkan satu gerak tertentu. MANFAAT BIOMEKANIKA Secara umum manfaat yang didapat dalam mempelajari Biomekanika Olahraga adalah untuk memperbaiki teknik dengan melakukan analisis yang dilakukan dan mencegah cidera olahraga.Application of Biomechanics : Improved Performance, Preventing of Treating Injury.Jadi dua manfaat utama mempelajari biomekanika adalah memperbaiki penampilan dan mencegah cidera. Selain itu ada beberapa manfaat lain selain dua manfaat utama yang disebutkan diatas, yaitu : 1. 2. Membantu dalam proses mempelajari atau mengajarkan satu teknik tertentu. Dapat menciptakan teknik baru dalam upaya memaksimalkan prestasi yang sudah didapat.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

2

3

3. 4.

Memahami desain alat-alat atau perlengkapan olahraga yang dipakai dan disesuaikan dengan kebutuhan dari cabang olahraga yng dimaksud. Dapat dipakai dalam pemanduan bakat untuk mencari bibit yang potensial untuk dikembangkan prestasinya secara optimal.

Dengan manfaat yang sudah disampaikan diatas, pencapaian prestasi yang optimal dapat diwujudkan, dengan menggabungkan dengan disiplin ilmu yang lainnya dalam cakupan ilmu olahraga.Biomekanika digunakan juga oleh berbagai disiplin ilmu yang berbeda termasuk ilmu faal, biologi, medicine, dan mekanika. Biomekanika yaitu termasuk dalam ilmu fisika atau ilmu alam, sedangkan bentuk-bentuk parameter yang diukur adalah : (1) Gaya (Force); (2) Jarak (Distance); (3) Kecepatan (Velocity). Analisis biomekanika dapat mengukur karakteristik dari suatu keterampilan atau merupakan dasar dari pelaksanaan suatu keterampilan. Kegunaan Biomekanika bagi Pelatih : 1. Pengetahuan biomekanika membantu para pelatih dan guru penjas menganalisa suatu keterampilan. 2. Biomekanika membantu dalam menilai teknik-teknik baru dan latihan baru. 3. Biomekanika membantu memperkecil atau mencegah cidera yang diakibatkan oleh gerakan. 4. Biomekanika membantu menciptakan teknik-teknik baru dalam menampilan suatu keterampilan yang menghasilkan efektivitas yang lebih tinggi. Ciri-ciri Mekanis Tubuh Manusia Studi yang berkaitan dengan aspek mekanis dari setiap system dinamakan ilmu mekanika yang dapat dibagi atas : Statika :Studi tentang faktor-faktor yang ada hubungan dengan system yang tak bergerak. Analisa statis seperti berdiri, mengerjakan, mengatasi tahanan. Dinamika : Studi tentang faktor-faktor yang ada hubungan dengan system yang bergerak. Sebagian besar olahraga memerlukan analisa dinamis karena sebagian atau seluruh tubuh bergerak. PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM MEMPELAJARI GERAK Ada dua macam pendekatan yang digunakan untuk mempelajari biologi dan aspek mekanika gerak tubuh yaitu : 1. Pendekatan kuantitatif; termasuk menggambarkan suatu gerak tubuh yang bagiannya dalam istilah numeric. Pengamat dengan menggunakan pendekatan kuantifikasi menjelaskan atau membuat uraian situasi yang sebenarnya. Namun tidak ekonomis bagi seoarang pelatih menganalisa setiap gerak secara kuantitatif, oleh karena alat-alat serba mahal. Menganalisa kuantitatif sangat dianjurkan. Pendekatan kualitatif; menyatakan gerak tidak menggunakan terminology angka-angka (tanpa mengukur atau menghitung setiap bagian tubuh). Evaluasi kualitatif suatu keterampilan didasarkan pada ketepatan menggunakan suatu dalil, atau hukum dan pengaruhnya pada sebuah gerak. Dalam situasi melatih analisa gerak umumnya didasarkan atas pengamatan. Menggunakan peragaan dengan gambar hidup dan video merupakan alat yang dianjurkan untuk membantu memperbaiki proses melatih. Pelatih menggunakan film atau video untuk merekam gerakan anak asuhannya, agar kekeliruan gerak yang terjadi dapat dilihat oleh atlit pada saat masih segar sehingga mudah diingat mengenai apa yang harus diperbaiki.

2.

SIFAT-SIFAT KETERAMPILAN Kendala-kendala Gerakan. Suatu pola gerakan yaitu suatu rangkaian gerakan anatomis yang mengandung elemen-elemen umum dari suatu konfigurasi spasial, seperti gerak bagian anggota tubuh yang berlangsung pada bidang yang sama. Contoh pola gerak jalan, berlari, melompat, melempar, memukul dan menangkap.Pola-pola gerak umum ini tidak dibatasi oleh pengaruh-pengaruh dari luar.Apabila suatu pola gerak umum disesuaikan kepada kendala-kendala dari suatu kegiatan tertentu atau olahraga dinamakan

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

3

4

keterampilan.Misalnya dalam gerakan memukul bola dengan batt adalah suatu keterampilan yang didalamnya ada pola gerak umum memukul. Apabila suatu tipe tertentu dari suatu keterampilan yang sama dilaksanakan dengan gerak yang berbeda dinamakan teknik. Gaya narik dan gaya big swing (slugger) adalah dua macam teknik memukul. Perbedaan gerak bagian anggota badan yang digunakan untuk melaksanakan kedua teknik memukul tersebut dan masing-masing teknik menggunakan serangkaian gerak bagian-bagian anggota badannya.Didalam masing-masing teknik memukul dapat mengubah waktunya atau gerakannya.Penyesuaian terhadap suatu teknik ini dinamakan style. Contoh dari gerakan memukul adalah gaya (style) narik dan gaya (style) big swing. Keterampilan, teknik, dan style berkembang oleh karena adanya kendala atau keterbatasanketerbatasan yang ada pada suatu event atau pada diri atlit. Ada dua jenis kendala yaitu seagai berikut : 1. Kendala pada event (cabang olahraga) seperti peraturan suatu pertandingan, peralatan tertentu yang digunakan dan lingkungan. 2. Kendala pada tubuh atlit yang menyangkut ukuran, kekuatan otot, power, daya tahan, kelentukan dan tingkat keterampilan. Kendala-kendala tersebut diatas mengharuskan atlit memilih gerak suatu keterampilan dari mekanis yang paling penting sesuai untuk mencapai prestasi yang maksimal. Tujuan Mekanik Utama Suatu Keterampilan Suatu analisa biomekanika dan dalam memfokuskan perhatian untuk meningkatkan efektivitas suatu penampilan/prestasi gerak perlu dikaitkan dengan tujuan gerak.Tiap-tiap cabang olahraga, keterampilan olahraga atau gerakan dapat diklasifikasikan sesuai dengan tujuan mekanika utamanya. Tujuan utama itu selalu dinyatakan dalam terminology mekanika : misalnya tujuan melakukan Batting dalam softball yaitu memukul bola sederas mungkin dan seimpact mungkin (ketepatan dalam memukul baik Timing maupun impact bola). Tujuan tersebut merupakan tujuan utamanya karena jika bola jatuh keluar lapangan maka dinyatakan foulball, Tujuan kedua dari batting adalah memukul bola agar melaju dengan kecepatan maksimum dan dapat mengarahkan ketempat tertentu didalam lapangan permainan, dengan begitu otomatis dapat menyulitkan lawan dalam menangkap bola hasil pukulan tersebut dan dalam keadaan tertentu dapat mendorong teman, serta selamat di base yang dituju.

GERAK TUBUH PADA KETERAMPILAN SOFTBALL Ada beberapa jenis gerakan yang selalu digunakan dan diperlukan dalam bermain softball yaitu : Berlari (sprint) yang diakhir dengan Sliding, Memukul (Batting), Melempar (Throwing), Menangkap (Catching), Pitching, dan Putaran Bola (Spin).Dalam hal ini penulis akan menyampaikan analisis gerakan mekanik dari gerakan-gerakan yang selalu digunakan dalam bermain softball secara terapan. 1. Berlari (Sprint) Apa yang terjadi pada saat berlari? Gaya apa saja yang mempengaruhi saat berlari ?Bagaimana cara menghentikan lari dengan tiba-tiba dengan aman dan efektif ? dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan lain yang berhubungan dengan sprint. Ketika seorang pemain melakukan pukulan, harus dengan segera berlari secepat mungkin menuju base pertama dan dikatakan sebagai batter base runner. Sesaat setelah memukul posisi badan sudah dipastikan dalam keadaan labil, oleh karena itu setelah menimpan atau melemparkan batt, segera posisi badan condongkan ke muka atau ke base yang dituju. Seperti pada prinsip biomekanik : Kalau hendak bergerak dengan seketika/cepat ke suatu arah, badan harus dalam posisi labil, jadi titik berat harus

Keterampilan-keterampilan yang mempunyai TMU sama atau termasuk dalam klasifikasi yang serumpun untuk meningkatkan mutu keterampilannya melalui penerapan konsep, dalil-dalil, dan hokum yang sama. Pengetahuan dalil-dalil dan konsep-konsep biomekanika memungkinkan pelatih dapat menggunakan untuk berbagai keterampilan yang berbeda tanpa perlu mempelajari tiap keterampilan tersebut secara khusus.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

4

5

dipindahkan ke depan sehingga hampir dekat dengan titik tumpu. Dianggap bahwa dalam keadaan diam itu pada saat melakukan pukulan kemudian langsung berlari menuju base yang dituju.

Gambar 1.Gaya Postulat/Propulsive

Gaya Postulat; dalam aktivitas olahraga kita mengenal gaya postulat (propulsive force) ialah gaya yang menyebabkan gerakan positif atau laju, misalnya gaya dorong dari tungkai waktu berlari (menolakkan kaki ke tanah) gaya ini disebut juga gaya dinamis. Menguraikan Gaya

Gambar 2. Penguraian gaya. Sebuah gaya dapat diuraikan (dipilah, dipecah) menjadi 2 buah komponen. Kedua komponen ini harus sedemikian besar dan sedemikian arahnya, hingga membentuk jajaran genjang.Contoh : Pelari A kecepatannya dan Pelari B kecepatannya . Pada gambar diatas, V dapat diuraikan menjadi komponen Vx dan Vy. diuraikan menjadi komponen dan diuraikan menjadi komponen dan Dengan cara menganalisis vector V, maka kalau sudut makin kecil (lebih condong), komponen Vx nya akan lebih besar ( > ). Dengan demikian makin condong badan saat berlari setelah start, makin besar kecepatan gerak kedepannya. Menurut penelitian Slatter-Hammil dalam buku Biomekanika (Hidayat, Imam) sikap atau posisi untuk dapat bergerak dengan cepat ke suatu arah adalah sebagai berikut : Kedua kaki jaraknya selebar bahu Tidak goyah (stagger) Berat badan terbagi rata pada kedua tumpuan kaki Berat pada masing-masing tumpuan kaki tersebar rata antara bola kaki sampai tumit Lutut ditekuk antara 90 ; besar sudut ini tergantung pada unsur kekuatan otot quadriceps, makin kuat otot ini, makin dalam tekanan lutut/makin mendekati . Kinematika Gerak Lurus Gerak lurus dapat dibagi atas : Gerak Lurus beraturan yaitu gerak sebuah benda sepanjang garis lurus dan jarak yang dilalui per satu satuan waktu sama panjang. Contoh : seorang pelari berlari dengan kecepatan yang tetap dari start sampai 100 m, waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut 10 detik. Gerak pelari dikatakan beraturan apabila

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

5

6

dalam 1 detik pertama ia menempuh 10 meter dan pada satu detik berikutnya 10 meter juga dan seterusnya.Panjang lintasan yang ditempuh atau jarak apabila lintasannya lurus diberi lambang s, waktu yang diperlukan untuk menempuh jarak tersebut diberi lambing t, dan untuk kecepatan diberi lambang v.Dari contoh diatas dapat ditulis dengan persamaan sebagai berikut : V (velocity) = kecepatan S (Spatium) = jarak T (Time) = waktu. atau

Rumus diatas dinyatakan bahwa, kecepatan berbanding lurus dengan jarak, artinya : makin besar S, makin besar pula V makin kecil S, makin kecil pula V kecepatan berbanding terbalik dengan waktu, artinya : makin besar t, makin kecil V makin kecil t, makin besar V Kesimpulan : kalau kita menghendaki kecepatan (V) sebesar-besarnya, maka S harus sebesarbesarnya da t harus sekecil-kecilnya. Pada aktivitas olahraga, kecepatan merupakan faktor yang utama untuk berprestasi. Gerak Lurus tidak beraturan yaitu gerak sebuah benda sepanjang garis lurus dan jarak yang ditempuh per satu satuan waktu tidak sama. Pada setiap detik terjadi penambahan atau pengurangan jarak yang dilalui atau ada perbedaan kecepatan. Apabila jarak yang dilalui tiap detik bertambah atau terjadi penambahan kecepatan atau percepatan. Percepatan diberi lambang a yaitu bertambahnya kecepatan per satu satuan waktu.Apabila percepatannya negatif maka dinamakan gerak diperlambat. Gerak Percepatan beraturan apabila bertambah pecepatan per satu satuan waktu sama besar (tetap). Gerak Percepatan tidak beraturan apabila bertambahnya percepatan per satu satuan waktu tidak sama besar. Percepatan rata-rata diberi lambang a a bar yaitu bertambahnya percepatan per detik. Perubahan kecepatan Percepatan rata-rata = Waktu untuk menempuh jarak tersebut atau dalam persamaan matematika : Berlari mengitari base. Adakalanya seorang runner dalam keadaan tertentu harus melakukan ektra base baik two bases, three bases atau pun homerun. Semua gerakan ini terjadi ketika bola hasil pukulan dalam keadaan bola hidup namun memungkinkan untuk melaju maksimal sampai base yang terdepan. Pada situasi seperti ini, seorang pelari harus benar-benar memperhitungkan arah lengkungan lari, menginjak base dengan tetap memperhatikan dan mendengarkan instruksi dari coach. Seperti gambar dibawah ini :

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

6

7Gambar 3. Lintasan lari. Gambar 4. Pengaruh gaya yang terjadi pada saat lari menikung.

Berlari pada tikungan akan menyebabkan badan kita terdorong keluar. Untuk mengimbanginya, badan kita harus condong ke arah dalam (Ke titik pusat). Makin tajam tikungannya makin condong badan kita ke arah dalam. Berikut contoh hitungan dibawah ini : jadi :

Tangens yang besarnya

merupakan merupakan kecondongan badan untuk mengimbangi gaya

sentrifugal. Kalau berat atlit 80 kg dan larinya dengan kecepatan 10 m/dtk, berapa kecondongan badan pada tikungan jalan dengan jari-jari 11 m, dan berapa kalau jari-jarinya 20m? apa benar pada tikungan yang lebih tajam, kecodongannya lebih besar? Pada tikungan : r = 11 m; B = 80 kg; V = 10 m/dtk; g = 10 m/

Kecondongan :

jadi =

Pada tikungan : r = 20 m; B = 80 kg; V = 10 m/dtk; g = 10 m/

Kecondongan :

jadi =

Agar diperoleh kecondongan yang memadai, tumpuan kaki harus cukup kuat/tidak selip. Artinya gaya gesek kaki/sepatu koefisiennya harus besar, misalnya sol sepatu yang bergerigi atau spike adalah usaha untuk memperbesar koefisien gesekan. Berlari dan mendekati base. Seorang Batter baserunner sesaat setelah melakukan pukulan harus dengan secepat mungkin berlari menuju base yang dituju (kecuali melakukan pukulan homerun). Runner harus mempunyai kecakapan dan terampil untuk mengantisipasi kecepatannya sendiri manakala masuk ke base, tergantung dari situasi apakah memungkinkan harus diakhiri sliding atau hanya berhenti dengan menahan kaki saja. Semua gerakan masuk ke base itu memerlukan pemikiran-pemikiran atau naluri dari runner tersebut apakah perlu untuk melakukan sliding atau tidak? Dalam hal ini prinsip-prinsip dari biomekanik sangat diperlukan untuk membantu para runner safe di base tanpa beresiko cidera. Seperti yang diutarakan sebelumnya bahwa kalau hendak bergerak dengan seketika/cepat ke suatu arah, badan harus dalam posisi labil, jadi titik berat harus dipindahkan ke depan sehingga hampir dekat dengan titik tumpu, berbeda dengan gerakan mendekati base (ready position to sliding).

Gambar 5. Gaya Resistan

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

7

8

Gaya resistan/gaya tahanan adalah gaya yang menyebabkan gerakan negatif atau hambatan gerak (drag), misalnya gaya tahan dari tungkai waktu mendaratkan kaki ke tanah. 2. Dari Bergerak ke Diam (Sliding) Kalau kita dalam keadaan bergerak (lari) dan tiba-tiba hendak berhenti (dengan seketika), maka badan kita dalam keadaan labil harus menjadi stabil, begitu juga terjadi pada saat akan melakukan sliding. Badan dicondongkan kebelakang, berarti jarak horizontal diperbesar.Badan direndahkan berarti jarak vertical diperkecil.Pada saat bergeser ditanah, paha dan seluruh badan dikenakan permukaan tanah (rata dengan permukaan tanah), berarti bidang tumpuan diperbesar dan gesekan diperbesar pula, seperi merebahkan badan atau telengkup (tiger slide). Seperti pada gambar 6 berikut dibawah ini :

Gambar 6. Gaya yang mempengaruhi pada saat sliding.

Dalam melakukan gerakan slide tentu harus di sesuaikan dengan situasi yang paling menguntung baik untuk terhindar dari cidera maupun untuk tim, berikut hasil penelitian mengenai analisi biomekanik pada saat sliding dengan dua macam gaya/style (Bent Lent dan Tiger slide). Dalam penelitian ini membuktikan bahwa masing-masing dari kedua gerakan tersebut yang dapat menghasilkan kecepatan, kecepatan akselerasi dilihat table dibawah ini :

Penelitian ini dilakukan hasil kerjasama antara 4 Universitas terkemuka di Taiwan, dengan menggunakan sample sebanyak 15 orang pemain College. Semua pemain ini mempunyai pengalaman 5 tahun dalam hal melakukan running dan sliding.Cara pengambilan datanya diambil memakai kamera khusus untuk menganalisis kinestetik gerakan sliding. Setiap pemain melakukan sliding head first dan feet first sebanyak masing-masing 3 kali dari setiap gerakan tersebut, dengan interval istirahat 3 menit. Dalam melakukan gerakan sliding, harus membuat suatu keputusan yang sangat tepat dan cepat, apakah perlu melakukan sliding atau tidak. Ketika melakukan sliding khususnya sliding gaya tiger (tiger slide), para slider harus menguasai prinsip memecah jatuh. Prinsip Memecah Jatuh. Prinsip memecah jatuh mempunyai tujuan mekanis yakni agar supaya perkenaan saat impact dengan tanah diusahakan sebesar-besarnya/seluas-luasnya.Saat jatuh, jatuh bersamaan sehingga luas permukaannya besar.Badan yang jatuh mempunyai TKG (tenaga kerja gerak).

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

8

9

m. = G x L atau

. G = gaya; L = Luas permukaan; m = massa; dan V = kecepatan.

Artinya Makin besar L, maka G makin kecil.

3.

Memukul (Batting)

Batting merupakan unsur penting dalam mencetak run (point) sehingga dapat memenangkan pertandingan, tanpa batting suatu tim softball tidak mungkin dapat memenangkan pertandingan. Jadi batting adalah suatu modal dasar yang harus dipunyai oleh setiap pemain softball/baseball. Pada kali ini penulis akan menganalisa dari gerakan batting, gaya apa saja yang dapat mempengaruhi pada saat seorang batter melakukan batting?, bagaimana cara mengantisipasinya? Bagaimana posisi batt? Dan sebagainya. Posisi Batt. Dibawah ini adalah gambar bagaimana pengaruh posisi batt terhadap work atau efisiensi kerja ketika akan melakukan pukulan.

Gambar 7. Macam-macam posisi batt. Gambar diatas menunjukkan bahwa R adalah gravitasi/titik berat yang mempengaruhi batt, sedangkan RA adalah jarak titik tumpu dengan titik berat, semakin jarak dekat jarak titik tumpu terhadap titik berat semakin ringan. Posisi A dianggap jaraknya 2, maka pada posisi ini seorang batter akan merasa berat sehingga tidak terjadi efisiensi kerja. Pada posisi B dianggap jaraknya 1 sehingga bobot batt akan merasa lebih ringan, disini terjadi efisiensi kerja. Apalagi pada posisi C dianggap jaraknya 0, sehingga terjadi efisien kerja yang baik. Namun untuk dapat melakukan swing yang sempurna dalam arti dapat mengantisipasi bola dengan cepat dan tepat, maka posisi B-lah yang mempunyai kecocokan dalam mengantisipasi bola. Kenapa? Karena datangnya bola sangat dinamis (atas, bawah, kiri, kanan, belok, pelan dsb) dan memerlukan gerakan swing secepat dan setepat mungkin. Swing atau ayunan Pada gerakan swing atau ayunan batt terjadi gerak rotasi, kecepatan dari gerak melingkar ini disebut kecepatan rotasi, atau kecepatan sudut, atau kecepatan angular dan diberi lambang (omega). Kalau lintasan yang ditempuh oleh gerak linier dinyatakan dengan jarak S, maka lintasan yang ditempuh gerak angular dinyatakan dengan besar sudut (theta).

Satu radian = besarnya sudut dimana busurnya sama dengan jari-jarinya. Kalau keliling lingkaran = 2r, sudut lingkaran . Bila besar busur = r, maka besarnya sudut ialah 1 radian.

Lambang merupakan besarnya sudut yang ditempuh dan dinyatakan dengan : Banyaknya putaran (misalnya 1 putaran) Besarnya sudut (misalnya ) Besarnya busur (misalnya 3,5 radian)

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

9

10

= 3,14;2 = 6,28.

= 2 Rad. 1 Putaran = = 6,28 Rad. Putaran = = 3,14 Rad.

Gambar 8. Kecepatan Sudut

Hubungan Kecepatan Linier dengan Kecepatan Rotasi Perhatikan gambar dibawah ini.Kertas yang digambar yang satu jari-jarinya ada kotak putih (1) dan kotak hitam (2).Kalau kertas tersebut diputar pada titik tengahnya (porosnya), kedua kotak itu berputar.Kalau kotak putih berputar 2 kali, maka kotak hitam pun berputar 2 kali. Ini berarti kecepatan rotasi ()nya sama besar. Apakah kecepatan linier (V) nya juga sama besar? Jari-jari dari kotak (2) lebih besar dari (1), ini berarti pada waktu yang sama atau putaran yang sama, jarak yang ditempuh (2) lebih besar daripada (1). Jadi kecepatan rotasi yang sama, kecepatan liniernya tidak sama. V dari (2) lebih besar (1).

Gambar 9. Hubungan kecepatan linier dengan angular Jadi hubungan antara V dan adalah : V = x r atau .

Seperti halnya pada gerakan memukul bola softball atau baseball, kalau perkenaan bola lebih mendekati ujung dari batt (pada gambar A), maka kecepatan bola lebih besar dari pada kalau perkenaan lebih dekat ke pangkal (Pada B).oleh karena > , maka V di A lebih besar V di B. B. Pada suatu gerak rotasi, kecepatan sudut dari titik materi yang mengikuti gerak tersebut berbanding terbalik dengan jari-jarinya. Artinya dari pada rumus tersebut adalah sebagai berikut : Kalau r makin besar, makin kecil danAnalisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

Sehingga dapat disimpulkan bahwa : A. Pada suatu gerak rotasi, titik materi yang mengikuti gerak tersebut, kecepatan liniernya berbanding lurus dengan jari-jarinya, - Kalau r makin besar, V nya makin besar juga, dan - Kalau r makin kecil, V nya makin kecil juga.

10

11

Kalau r makin kecil, makin besar.

Gambar 10. Titik impact (perkenaan) bola dengan batt.

Dibawah ini gambar sebuah diagram menunjukkan tingkat penyerapan getaran yang diakibatkan momentum bola terhadap batt dan juga daya pantul dari berbagai bahan dasar dari tongka pemukul, seperti composite, titanium, multi-wall, single wall dan sebagainya.

Gambar 11. Perbedaan penyerapan getaran dari ke-4 bahan dasar dari batt. Momen Inertia Momen inertia dapat diartikan sebagai hambatan, kalau momen inertianya besar maka hambatannya besar. Momen inertia adalah suatu besar yang ditentukan oleh : 1) massa dari benda; 2) Posisi dari terhadap poros-porosnya. Sehingga didapat rumus : J = m x . J = momen inertia; r = jari-jari. Perhatikan contoh berikut ini :

Gambar 12. Momen inertia Lempeng besi 1 = 10 kg; jari-jari = 1 Lempeng besi 2 = 5 kg; jari-jari = 2 Lempeng besi 3 = 2 kg; jari-jari = 3 = (10 x ) + (5 x ) + (2 x ) = 10 + 20 + 18 Lempeng besi 1; jari-jari = 1 Lempeng besi 2; jari-jari = 2 Lempeng besi 3; jari-jari = 3 = (2x ) + (5 x ) + (10 x ) = 2 + 20 + 90Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

11

12

= 48

= 112

Perhatikan gambar diatas, A dan B beratnya sama (10 + 5 + 2 = 17 kg) lempeng besi 1, 2, 3. Pada A same dengan B, Tetapi momen inertianya A = 48, B = 112. Setelah benda itu diputar pada porosnya (P), Pada A terjadi momen inertia yang lebih kecil, lebih ringan memutarnya dari pada B. Sekali benda tersebut berputar dengan kecepatan sudut yang sama, (B) berputar lebh lama dari pada (A). Ini berarti bahwa kecenderungan untuk mempertahankan kecepatan sudutnya pada B lebih besar dari pada A. Kekekalan Momentum Sudut Sama halnya dengan momentum (pada gerak linier), Bila sebuah benda bergerak memutar/rotasi, akan terjadi momentum sudut yang besarnya : L = J x . L = Momentum sudut; J = Momen inertia; = kecepatan sudut. Kalau pada suatu system terjadi momentum sudut, maka momentum sudut tersebut besarnya tetap sama. Berdasarkan kekekalan momentum sudut, maka : Bila mula-mula J kecil, kemudian menjadi besar, maka kecepatan sudut, maka kecepatan sudut menjadi lebih besar atau Bila J kecil, maka -nya besar, kemudian berdasar kekelan. Bila J besar, maka kecil.Gerakan ini dimana gerakan yang lebih dominan gerak putar, misalnya dalam memukul bola, manfaatkan seluruh segmen untuk ditekuk pada persendiannya sehingga momen inertia menjadi lebih kecil.Momen inertia yang kecil menyebabkan kecepatan sudutnya besar.

Gambar 13. Dengan lengan/sikut ditekuk akan mengurangi momen inertia dan menambah kecepatan sudut posisi pemukul kanan.

Gambar 14. Dengan lengan/sikut ditekuk akan mengurangi momen inertia dan menambah kecepatan sudut posisi pemukul kidal.

Aksi Kontra. Gerakan aksi kontra dilakukan oleh anggota tubuh lain yang berlawanan dengan propulsive force, sehingga : - Dapat memperbesar stabilitas - Gerakan propulsive force menjadi lebih ritmik. - Dan arahnya dapat lebih terkontrol.Gambar 15. Gerakan aksi kontra yang terjadi pada saat memukul

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

12

13

Macam-macam Impact Impact dapat terjadi pada satu garis dan dua garis lurus : 1. Antara dua benda yang bergerak searah; yang lebih cepat, menabrak yang lebih lambat. 2. Benda yang bergerak menabrak benda lain yang diam. Setelah berbenturan, yang diam bergerak. 3. Antara dua benda yang bergerak berlawan arah, yang satu bergerak dengan kecepatan positif, yang lain negatif. 4. Benda yang bergerak menabrak dinding/tembok secara tegak lurus, dan setelah membentur terpental kembali. 5. Impact terjadi pada 2 garis yang saling membuat sudut (tidak pada satu garis lurus). Perhatikan gambar dibawah ini :

Gambar 16. Macam-macam impact.

PANTULAN Yang terjadi pada saat melakukan pukulan atau Hit, itu merupakan 2 benda yang saling berlawanan arah seperti pada no 3. Kebanyakan bola memang dibuat kenyal atau elastis, namun tetap berbeda dengan bola softball atau baseball sesuai dengan fisiknya bola ini sangat keras, tetapi ketika terjadi impact antara batt dengan bola itu akan terjadi perubahan bentuk dari aslinya. Setelah terjadi impact dan bola langsung melayang baik ke udara maupun ke arah tanah, maka apa yang terjadi? Bola dengan sendirinya akan kembali berubah bentuk menjadi yang semula (bulat kembali).

Gambar 17. Terjadinya distorsi dan restitusi

Pada saat bola mengenai batt dan membentur permukaan batt, bola akan memantul kembali ke depan ditambah gaya dorong/ayunan/swing dari batt sehingga apabila kecepatan bola dan kecepatan batt (kecepatan sudut batt) adalah sama, maka akan terjadi pantulan terhadap bola yang luar biasa. Saat membentur batt, terjadi distorsi (bola tertekan dan berubah bentuk) = (A). Gaya ( ) yang menyebabkan berubah bentuk (deformasi) atau terjadinya distorsi. Oleh karena ada gaya dari dalam, bola berusaha kembali ke bentuk semula atau bentuk bentuk aslinya, yang disebut restitusi =(B). Gaya yang merupakan kecenderungan untuk kembali ke bentuk semula disebut dengan restitusi.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

13

14

ELASTISITASI BOLA Gaya yang menyebabkan distorsi dan kecenderungan restitusi, merupakan suatu karateristik yang disebut dengan elastisitas bola. Pada dan terjadi gaya yang berlawanan arah dan bekerja pada satu garis lurus dan disebut pula gaya tekan atau Stress. Kalau menyebabkan perubahan bentuk (deformasi) disebut tegangan Strain, sedangkan yang menyebabkan pemulihan kembali disebut gaya elastis. Hukum Hooke dalam buku Biomekanika (Hidayat, Imam) mengatakan :Deformasi yang terjadi pada bola, besar tekanannya berbanding lurus dengan besarnya gaya per unit luasnya. Dengan kata lain besarnya gaya tekan berbanding lurus dengan gaya gembung. Kalau pada pegas, beban () menyebabkan perubahan panjang dari per/pegas (), maka pada bola, tekanan G menyebabkan perubahan bentuk pada permukaannya. Pada per : Pada Bola :

Jadi E x = G x l ; Gaya Restitusi = E x Ada beberapa tekanan (stress) yang menyebabkan bentuk benda berubah : - Benturan (compression) - Tekukan (bending) - Puntiran (twisting) - Sisiran (shearing) Elastisitas sebuah karet terbatas pada tegangan (strain) tertentu, sedangkan pegas dari baja lebih elastis daripada karet.Udara pada sebuah ban (pnematic tire) mempunyai elastisitas yang sempurna, karena udara tetap bentuknya.Bola golf yang intinya mengandung cairan didalamnya, elastisitasnya tinggi. Oleh karena itu seorang pemula (karena pukulannya tidak begitu keras) tidak dianjurkan memakai bola yang mengandung cairan; sebaiknya dianjurkan untuk memakai bola golf yang isinya karet agar mempermudah proses pembelajaran. Begitu juga terjadi pada bola softball atau baseball, dengan permukaan luar yang keras (kulit) namun mempunyai elastisitas tinggi dan didalamnya terdapat bubuk kayu yang dipadatkan/dikeraskan yang pada dasarnya adalah untuk memiliki daya pantul yang disesuai dengan bahan dasar dari batt itu sendiri. Seperti contoh pada tahun 90an, bola softball agak ringan dan daya pantulnya juga luar biasa, namun karena perkembangan jaman bahan dasar batt terus menerus berkembang dari mulai aluminium (single wall; double wall), titatium, campuran alumunium+composite (conection), dan yang sekarang composite dengan daya pantul yang luar biasa. Sehingga jenis bola pun berbeda untuk mengimbangi dari batt-technology tadi. KOEFISIEN ELASTISITAS Isaac Newton mengatakan :bila dua buah benda berbentura satu sama lain pada satu garis lurus, maka perbedaan kecepatan setelah berbenturan berbanding lurus dengan perbedaan kecepatan sebelumnya.

Gambar 18. Proses terjadinya tumbukkan atau benturan.

dan lantai = 0 (diam)

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

14

15

BOLA JATUH Bola yang dilepas dari atas dan membentur lantai : untuk mengukur E, dan diganti dengan jarak.

Sebelum benturan : = + 2 a s

=0+2gh

Sesudah benturan

:

jadi

Gambar 19. Benturan bola ke lantai.

KOEFISIEN RESTITUSI Usaha restitusi (kembali ke bentuk semula) tidak sama untuk setiap bola, yang satu lebih cepat daripada yang lain. Usaha restitusi ini ditentukan oleh koefisien

H

h

Gambar 20. Koefisien restitusi Pada bola softball misalnya, bola dijatuhkan dari ketinggian 2,5m pantulannya 0,5 m. Maka koefisien restitusinya adalah Dari besarnya pantulannya kita dapat membedakan antara : - E = 0; benturan yang tidak elastis sempurna (ketidakenyalan sempurna). - E = 1; benturan yang elastis sempurna (kekenyalan yang sempurna). - 1 > E > 0; benturan yang elastis sebagian.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

15

16

Koefisien tergantung dari : 1) Sifat bola 2) Sifat tempat memantul, misalnya gravel akan berbeda dengan tembok/lantai. 3) Suhu udara, bila suhunya tinggi maka E-nya meningkat.

Gerak Lanjut atau Followthrough Sebetulnya gerak lanjut atau followthrough adalah sifat-sifat yang terdapat dalam hukum Newton I. Gerakan melempar, memukul bola, menendang, monolak (peluru), servis misalnya, sekali tubuh dan anggota bergerak maka ia akan cenderung bergerak terus. Oleh karena itu gerak lanjut harus dipertahankan dan dimanfaatkan, sebab adanya gerak lanjut menjadikan aktivitas kita lebih alamiah dan lebih wajar. Akibat lebih lanjut dari followthrough adalah : 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 4. Gerakan lebih terkontrol Irama gerak dapat dijaga Dapat mengkombinasikan pola gerak yang berurutan Lebih stabil Memperbesar akurasi (tepat dan cermat) Lebih efisien Mencegah terjadinya cidera. Melempar / Throwing

Melempar sama pentingnya dalam mematikan laju lawan dalam permainan softball maupun baseball, baik ketika lawan menjadi batter maupun menjadi runner. Semua gerakan ini memerlukan tingkat koordinasi dan akurasi yang tinggi.Prinsip dari gerakan melempar harus serangkaian gerak yang dipecah menjadi beberapa segmen atau bagian.Atau bisa disebut juga gerak berantai. Dengan memperhatikan gerakan melempar, pertama kali yang dilakukan pemain pada saat melempar yaitu memindahkan berat badannya dari kaki belakang ke kaki depan. Jadi yang bekerja ialah tungkai terlebih dahulu, dilihat dari tumpuannya bagian pangkal atau yang kuat bekerja lebih dahulu.Dari pangkal berturut-turut ke segmen diatasnya terus sampai ke bagian ujung yaitu jari tangan. Sebagai analoginya, cobalah pegang sebuah cemeti atau pecut/cambuk pada pangkalnya da saat menebaskannya akan terdengar suara yang keras. Suara itu terjadi karena ujung cemeti menghimpun kecepatan yang besar sekali, sejak dari pangkalnya sehinga mampu membelah udara dengan cepat.Dilihat dari fisiknya cemeti ini mula-mula besar dan kuat namun makin keujung makin kecil dan lentur sekali. Gerakan mencambuk ini dimulai dengan mengayun terlebih dahulu ke belakang. Saat melenting ke belakang, antara segmen-segmennya terjadi hyperflexi (banding dengan panjang awal/initial length dari otot saat ditarik), misalnya back swing saat mengayun batt kebelakang sehingga kontrabilitas otot meningkat. Begitu cambuk diayun kedepan, setiap segmen bergerak dari pangkal ujung, setiap segmen bergerak dengan kecepatan yang makin lama makin meningkat. Sama halnya dengan segmen-segmen saat orang melempar bola, mula-mula bagian yang kuat (tungkai) bekerja lebih dahulu; kemudian bagian panggul berputar pada sumbu paha dari tungkai yang bertumpu; kemudian togok/torso berputar pada sumbu ruas tulang belakang; dilanjutkan dengan memuntir atau memilin lengan atas; berikutnya memutar lengan bawah pada sendi siku; dan terakhir lengan yang menekuk pada ruas pergelangan tangan; dan ujung dari segmen adalah jari-jari tangan. Seperti terlihat gambar dibawah ini :

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

16

17

Gambar 21. Rangkaian gerakan saat melempar/throwing.

Gambar 22. Hasil video analisi gerakan melempar Mengerahkan Kecepatan menurut Prinsip Gerak Berantai 1. Mulailah mengerahkan kecepatan dari pangkal paha atau otot yang kuat/besar, kemudian secara berurutan dan dengan saat yang tepat segmen berikutnya sampai ke ujung atau otot yang lemah. Dengan sendirinya kekuatan dari segmen yang bersangkutan sangat dominan untuk menghimpun kecepatan. Setiap segmen memberikan kontribusi kecepatan menurut gerakannya yang khas. Perpindahan kecepatan dari segmen ke segmen adalah sebagai berikut : setiap segmen berikutnya mulai bekerja pada saat segmen sebelumnya mempunyai kecepatan maksimum (saat percepatan dari segmen sebelumnya/awalnya berkurang atau berhenti, pada saat segmen berikutnya akan bertambah). Prinsip kedua kedua ini dapat dianalogikan dengan memindahkan perseneling mobil/motor dari 1 ke 2, atau dari 2 ke 3, atau dari 3 ke 4. Saat itu memindahkan perseneling yang lebih tinggi, mobil/motor harus punya laju/kecepatan yang besar dengan menginjak gas. Begitu kecepatan dirasa cukup, gas dilepas (artinya percepatan dihentikan), saat itu pula perseneling dipindahkan. Makin banyak segmen yang ikut ambil bagian (pada mobil 5 perseneling) makin besar kecepatan yang dihimpun (multi-link system). Prinsip ini sesuai dengan pernyataan mengenai prestasi sebagai berikut :Prestasi hanya mungkin terwujud apabila tenaga yang dikeluarkan secara bertahap dan mampu meng-akumulasi hasilnya secara maksimal.

2.

3.

Gerak Proyektil

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

17

18

Apabila sebuah bola dilempar baik ke atas atau sejauh-jauhnya kedepan, maka akan membentuk lintasan yang melengkung. Bola yang dilempar menyudut (dengan sudut elevasi ) menempuh lintasan yang berbentuk parabola.

Gambar 23. Gerak lemparan melengkung atau parabola. Disini terlihat bahwa jarak horizontal yang dapat dicapai dengan maksimal adalah bila sudut elevasinya . Sudut , jarak yang dicapai sama dengan sudut , sudut jarak horizontalnya sama dengan sudut dan seterusnya. Saat Lepas (release), Saat Mendarat dan Jarak Horizontal Sudut elevasi dan jarak horizontal yang disebut diatas hanya berlaku kalau saat lepas tingginya sama dengan saat jatuh atau saat mendarat. Bila saat lepas (release) lebih tinggi dari pada saat jatuh/mendarat, maka untuk mencapai jarak horizontal yang sebesar-besarnya, sudut elevasi harus kurang dari . Gambar berikut akan dapat lebih memperjelas.

Gambar 24. Lemparan proyektil Kalau jatuh/mendarat di dataran A. Jarak paling jauh dapat dicapai bila sudutnya (lemparan I).Akan tetapi bila jatuh/mendarat di dataran B, maka untuk memperoleh jarak yang sejauh-jauhnya, sudut elevasinya harus kurang dari (lemparan II = ). Makin besar perbedaan tinggi antara saat lepas dengan saat mendarat (misalnya di C) makin kecil lagi sudut elevasinya (lemparan III = ).

Gambar 25. Sudut saat melepaskan bola (Release) Prinsip-prinsip Gerak Proyektil

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

18

19

5. 6.

7.

8. 9.

Gerakan melempar, melompat, menendang dimana gerak horizontal yang sejauh-jauhnya menjadi tujuan, usahakan sudut elevasi dari gaya gerak agar mendekati dan tidak lebih dari . Kalau ada angin pasang, sudut elevasinya mesti lebih kecil dari , sedangkan bila ada angin buritan sudutnya harus lebih besar dari . Angin pasang menghambat gerakan, sehingga jaraknya akan berkurang. Dengan memperkecil sudut elevasi, berarti kecepatan mendarat lebih besar sehingga dapat melawan kekuatan angin. Sebaliknya bila terjadi angin buritan, dengan memperbesar sudut elevasi, berarti bola yang tinggi akan lebih lama diudara sehingga jaraknya bisa lebih jauh. Kalau saat lepas dari benda yang dimanipulasi lebih tinggi dari saat mendarat, maka sudut elevasinya harus kurang dari . Makin besar perbedaan antara saat lepas dan saat jatuh/mendarat makin kecil sudut elevasinya. Makin berat objek bola yang dimanipulasi, makin kecil sudut elevasinya. Gerakan melempar dimana bukan jarak tetapi kecepatan waktu yang dikejar, maka sudut elevasinya harus mendekati garis horizontal (mendekati ). Jadi lemparannya mendekati garis lurus, bukan parapola. Pada lempar softball, bila seorang fielder yang hendak mematikan lawannya di base misalnya harus melempar bola dengan datar.

Persamaan Gerak Proyektil.

Gambar 26. Lintasan parabola

Sy = Vo sin x t g.t5.PUTARAN BOLA (SPIN)

Vy = Vo sin g.t

Sx = Vo cos x

Vx = Vo cos

Bila gaya bekerja di luar titik berat benda, akan terjadi gerak tranlasi dan rotasi. Rotasi yang terjadi pada benda bulat (bola sepak, bola tennis, Bola softball & bola baseball) disebut spin. Spin pada bola akan mempengaruhi laju dan lintasan gerak bola : a. Bola yang melaju tanpa spin, gerakannya di udara tidak stabil, (mengambang/floating, goyah, tidak kokoh). b. Bola yang melaju dengan spin yang tidak terlalu cepat, gerakannya di udara stabil, arahnya tetap. c. Bola yang melaju dengan spin yang cepat sekali, akan terjadi efek gerak dan mengubah arah bola (efek Bernouille).

Efek Bernouille.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

19

20

Perhatikan gambar dibawah ini.Bola bergerak dari kanan ke kiri.Udara yang menerpa bola merupakan tahanan/tekanan yang arahnya dari kiri ke kanan.Tekanan ini disebut tekanan dinamis.

Gambar 27. Spin dapat mempengaruhi perbedaan tekanan Lapisan udara di atas dan di bawah bola (boundary layers) merupakan tekanan statis. Bila pada bola terjadi spin atas (top spin) seperti pada gambar maka pada kedua tekanan statis tersebut akan terjadi perbedaan tekanan/kepadatan udara. Bila bola berputar, suatu lapisan tipis udara disekelilingnya ikut bergeser dengan bola dan terbawa berputar. Adanya spin atas, partikel-partikel dibelakang bola akan terjadi (1) naik ke atas dan partikel di depan (2) terbawa tekanan dinamis juga ke atas. Sebaliknya partikel-partikel di bawah bola oleh pengaruh tekanan dinamis dan putaran spin terlempar ke belakang bola.Akibat dari peristiwa tersebut, tekanan statis dilapisan atas menjadi positif sedangkan di lapisan bawah menjadi negatif. Terjadilah gaya dari tekanan yang positif ke negatif atau bari atas ke bawah. Gaya tersebut disebut gaya Magnus. Pengaruh dari spin menyebabkan : a) Akan membangkitkan perbedaan tekanan (tekanan statis) b) Perbedaan tekanan statis akan menimbulkan gaya Magnus yang arahnya dari lebih tinggi (positif) ke yang lebih rendah (negatif). c) Gaya Magnus akan menyebabkan berubahnya lintasan gerak, yang disebut dengan efek Bernouille. Asas Bernouille Tekanan statis yang ditimbulkan oleh spin, mengikuti asas dari Bernouille. Asas tersebut mengatakan :Makin besar gaya angin atau makin besar tekanan dinamisnya, maka perbedaan tekanan statis yang diakibatkannya akan semakin besar. Dengan kata lainTekanan dinamis berbanding lurus dengan perbedaan tekanan statisnya. Ini berarti bahwa makin besar tekanan dinamis maka perbedaan tekanan statis pada permukaan yang berseberangan (boundary layers) akan semakin besar, dan gaya Magnus juga makin besar; berarti efek terhadap lintasan gerak akan semakin besar pula. Asas Bernouille ini tidak hanya berlaku pada arus angin tetapi pada media lain, seperti lantai, dinding, air dan sebagainya. Lintasan yang dipengaruhi oleh spin. 1. Spin atas atau spin depan (top spin/forward spin) akan menyebabkan bola tertekan ke bawah hingga bola : a) Jatuhnya lebih dekat; b) Jatuhnya lebih cepat; c) Sudut jatuhnya lebih besar; d) Sudut pantulnya lebih kecil. Lihat gambar berikut ini :

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

20

21

Gambar 28. Top Spin. Spin atas ini juga terjadi pada hasil lemparan pitcher (pitching), bola akan mengakibatkan cenderung turun ke bawah lebih cepat (Drop ball/Down ball), bahkan dengan spin yang sangat cepat akan terjadi break (perubahan lintasan yang sangat cepat) yang bertujuan untuk menyulitkan seorang batter pada saat memukul. 2. Spin bawah atau spin belakang (bottom spin/ back spin) akan menyebabkan bola tertekan ke atas sehingga bola : a) Jatuhnya lebih jauh; b) Jatuhnya lebih lama.

Gambar 29. Bottom Spin Bottom spin atau spin bawah atau Riser Spin, apabila diterapkan pada lemparan pitching hasilnya akan cenderung naik ke atas. 3. Spin dengan putaran samping prinsipnya adalah sama. Spin kiri/kanan atau searah/berlawanan jarum jam, akan menyebabkan bola melengkung dan keluar dari garis lurusnya. a) Spin kiri/melawan jarum jam (curve ball). b) Spin kanan/searah jarum jam (screw ball).

Gambar 30. Spin kiri (curve ball) dan spin kanan (screw ball)

6. MENANGKAP (CATCHING) Seorang pemain softball atau baseball tentu harus dibekali juga teknik atau cara menangkap yang benar, baik hasil pitching, hasil lemparan dari teman satu tim dan dari hasil pukulan baik yangAnalisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

21

22

melayang di udara atau deras menyusuri tanah atau bola yang mantul sangat keras. Bola melayang di udara ada beberapa macam apalagi bola tersebut berputar baik yang disengaja atau yang tidak disengaja.Seperti contoh hasil lemparan pitcher yang berpola yang pada dasarnya adalah untuk menyulitkan seorang pemukul (batter), bola yang tidak berpola misalnya hasil dari pukul yang tidak mudah untuk dilihat dari putarannya atau spin-nya.Hasil lemparan juga sangat tergantung dari teknik melempar dari masing-masing orang, bagaimana ciri khas atau typical-nya. Kesemua jenis bola yang melayang tadi, tentu kita tidak hanya belajar dari lempar tangkap saja tetapi ada gaya yang mempengaruhi sehingga bola tersebut harus di antisipasi dan dikuasai oleh penangkap baik menjadi seorang catcher atau seorang fielder. Bola yang bergerak sangat cepat harus ditangkap tanpa melukai atau menciderai si penangkap ini sama saja dengan gerakan meredam impact. Gerakan menangkap ini adalah seperti gerakan yang memanipulasi objek (bola), gaya yang berupa impact ini besarnya ada yang sedang-sedang saja, ada yang cukup besar, bahkan ada yang sangat besar untuk ditahan. Oleh karena itu untuk impact yang besar perlu gaya tersebut dikurangi dengan jalan meredam, menghisap atau memecahkannya. Seperti nampak pada gambar dibawah ini :

Gambar 31. Gaya yang dikurangi dengan jalan meredam.

Absorspi Gaya. Absorspi gaya atau absorption of force merupakan suatu teknik gerak untuk meredam gaya. Gaya yang datang kita lawan sedikit demi sedikit. Pada saat kita mendarat dari suatu ketinggian (dismount), atau pada saat mendarat dari loncat jauh, jatuhnya harus mengeper dengan jalan menekuk lutut atau pergelangan kaki. Fungsi menekuk lutut/pergelangan kaki adalah shock-absorper atau shock-breaker (pegar/per) pada motor atau mobil. Seperti halnya kalau kita dibanting oleh lawan pada judo, pencak silat dan sebagainya kita harus bisa memecah jatuh atau dengan jalan melebarkan/memperluas tumpuan atau perkenaan badan dengan tanah. Prinsip absorpsi pada saat menangkap bola, mula-mula tanga dijulurkan agak jauh di depan dada, begitu bola menyentuh tangan/glove, segera tangan kita ditarik mendekati badan/dada. Lihat gambar dibawah ini :

Gambar 32. Tarikan lengan pada saat bola menyentuh glove.

Bola yang bergerak mempunyai momentum sebesar m.V, konsep m.V = k.t menyatakan momentum yang datang diterima dengan impuls yang sama besar. Jadi K.t = m.V atau , rumus ini

berarti K berbanding terbalik dengan t. V = kecepatan; m = massa; k = kekuatan gerak dan t = waktu (lamanya kekuatan gerak). Ini menunjukkan bahwa K saat menerima bola makin kecil, kalau t makin besar; artinya t besar kalau S-nya besar. Meredam bola disini sama dengan adanya kekekalan energi. Bola yang bergerak dengan kecepatan V mempunyai tenaga gerak sebesar .TKG (tenaga kerja gerak) ini ditahan oleh tangan yang bergerak ke belakang sebesar TKT (tenaga kerja tempat).

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

22

23

m.g.h = m ; G.h = m. ; G.S = m. ; Persamaan diatas menyatakan bahwa semakin besar S, semakin kecil G. Menarik tangan pada gambar tersebut diatas disebut given with the ball atau mengikuti gerak bola.Teknik ini mencegah bola memantul kembali besar dari bola yang dapat mengganggu stabilitasnya. Untuk mencegahnya, given with the ball dilakukan dengan mendekatkan bola ke arah titik berat badan dan badan agak dicondongkan ke depan. 7. PITCHING Kunci sukses dalam keberhasilan defend terletak pada seorang penyaji bola atau disebut juga pitcher. Baik tidaknya, atau keras tidaknya itu semua tergantung dari penguasaan skill/teknik dari seorang pitcher. Pitcher harus mempunyai lemparan yang cepat, tempo, dan tepat serta harus bisa mempermainkan atau menyulitkan seorang batter dengan kata lain dengan mengusainya lemparan dan memberikan sesuai apa yang diminta oleh catcher sudah barang tentu batter akan merasa kesulitan. Jadi keberhasilan yang dominan didalam defend itu tergantung dari pitcher, seperti menurut Kneer dan Cord (1976:36) :The pitcher is crucial to success in softball. The Initiation of activity begins with the pitcher and probably seventy five percent of winning will defend upon pitching. Dalam hal ini akan membahas pengaruh apa saja yang terjadi ketika melakukan gerakan pitching ?, gaya apa saja yang bisa menyulitkan batter ?, putaran bola yang bagaimana yang dapat mematikan batter? Perhatikan gambar dibawah ini.

Gambar 33. Perbedaan gaya pitching windmill dan windmill jumping. Keterangan : A. Gaya-gaya yang mempengaruhi gerakan Pitching Windmill Jumping Kp : Gaya Sentripetal Kf : Gaya Sentrifugal X : Geseran/gesekan kaki menunjukkan s (jarak) atau delivery K : Terjadinya pengerahan kekuatan gerak terhadap bola. B. Gaya-gaya yang mempengaruhi Pitching Windmill Kp : Gaya Sentripetal Kf : Gaya Sentrifugal A : Daerah lepasnya bola G1, G2, G3 : Kemungkinan arah lemparan. Untuk memperbesar kecepatan, harus memperbesar pula impuls yang dihasilkan dari kekuatan lecutan pergelangan tangan dan momentum sebagai hasil kekuatan terhadap bola. Imam Hidayat (1997:238) menyatakan bahwa momentum adalah besarnya gaya dorong dari suatu benda, atau bisa disebut juga kekuatan gerak. Begitu juga dalam gerakan pitching, momentum yang dihasilkannya adalah momentum kedepan jadi pada saat melakukan gerakan pitching dengan mngerahkan kekuatan, maka terjadilah kekuatan gerak (momentum) pada bola yang besarnya = massa x kecepatan bola (m x v). Momentum terhadap bola tidak hanya dihasilkan dari kekuatan gerak saja (K), makin lama kita mengerahkan kekuatan makin besar pula momentum yang dihasilkannya.Jadi besarnya K dan lamanya kekuatan gerak (t) menentukan besarnya momentum (K x t).Jadi sebetulnya K x t adalah yangAnalisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

23

24

menyebabkan, sedangkan m x v adalah akibat yang ditimbulkannya. Sebab akibat akan sama besar, (K x t = m x v). Dilihat dari gerakan pitcher, kalau lengan ayun lebih panjang sehingga pegerahan kekuatanya pun semakin lama sehingga impulsnya lebih besar.Impuls yang besar, otomatis momentum yang dihasilkannya juga besar. a. Perbedaan pembelajaran teknik lemparan windmill dengan windmill jumping. Berikut contoh gambarnya : S X O Arah lemparan, jarak pitchers plate ke home 14,02 m A II. X Y Keterangan : O S Y

A I.

A & A : delivery (sikap awal sampai lepasnya bola) S &S : jarak tempah bola Y &Y : target (home plate) X-O & X-Y : gerakan langkah yang dilakukan oleh pitcher.

Gambar 34. Gaya Pitching windmill & windmill jumping yang mengakibatkan perbedaan jarak tempuh bola yang dilemparkan. Dengan memperhatikan gambar diatas, diketahui untuk menambah kecepatan bola itu bisa dihasilkan dengan cara memperpendek jarak tempuh bola tersebut. Pada gambar I delivery-nya kecil (A) yaitu XO, sehingga jarak tempuh bola sebesar S, sedangkan pada gambar II delivery-nya lebih besar (A) yaitu XO, sehingga jarak tempuhnya lebih kecil (S) dibanding (S). Jadi untuk memperbesar kecepatan, seorang pitcher harus dapat melangkahkan kaki sejauh-jauhnya, dengan melangkah lebih jauh maka otomatis jarak tempuh bola akan semakin pendek, dengan catatan tenaga seorang pitcher it dianggap sama. SWING ARM (ayunan lengan). Putaran lengan pada gerakan pitching seperti gambar diatas kedua-duanya sama dan gerakan yang memanfaatkan gaya sentrifugal (yang mengarah keluar) dan gaya sentripetal (yang mengarah kedalam). Efek dari gaya sentrifugal pada saat berputar memberikan banyak variasi, tetapi harus memperhatikan faktor dari lepasnya bola. Ketepatan saat release (lepas bola dari lengan), itu merupakan momen penting untuk menghasilkan lemparan yang sempurna.Perhatikan gambar berikut dibawah ini.

Gambar 35. Pengaruh gaya sentrifugal dan gaya sentripetal

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

24

25

Keterangan gambar : 1) Gerak lurus merupakan gerak inertial, dan tidak ada gaya lain ang mempengaruhinya. Gerak kurvelinier, berarti ada gaya lain yang mempengaruhinya gerak lurus menjadi gerak kurva, Yaitu Kp yang mengarah kedalam. Kp = gaya sentripetal. 2) Gerak rotasi dari A ke B. ditik A yang bekerja gaya G1 sedang dititik B yang bekerja gaya G2. 3) Berubahnya gaya G1 menjadi G2 disebabkan oleh adanya gaya lain, yaitu Kp. Hubungan dengan Ketepatan Hampir seluruh cabang olahraga memerlukan faktor ketepatan untuk memperoleh kemenangan seperti basket, tennis, panahan dan sebagainya.Softball juga termasuk dalam cabang olahraga yang memerlukan ketepatan dalam melempar bola secara akurat tidak hanya seorang pitcher semua pemainnya pun harus mampu melemparkan bolanya secara tepat dan akurat. Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan Imam Hidayat mengenai ketepatan dalam melempar adalah sebagai berikut :Agar ketepatan melempar lebih baik maka perlu digunakan prinsip Flattening of the arch. Pada prinsip ini, ketepatan ditentukan oleh besarnya sebaran (divergensi).Bahu yang bergerak sedikit memiliki divergensi yang besar karena busurnya bergerak sedikit, sedangkan bahu yang bergerak banyak memiliki divergensi yang kecil karena busurnya begerak banyak. Untuk menghasilkan ketepatan yang baik, divergensi yang dimiliki oleh busur harus sekecil-kecilnya karena dengan divergensi yang kecil akan memudahkan pengonrolan bola. Busur yang dimaksud disini adalah geran lengan pitcher pada saat melemparkan bola ke bidang sasaran.Prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut : a. b. c. Kalau saat mengayun bahu tidak bergerak, maka divergensinya akan besar. Kalau saat mengayun bahu bergerak sedikit, maka divergensinya akan berkurang besarnya. Kalau saat mengayun bahu bergerak banyak, maka divergensinya akan lebih kecil dibandingkan dengan bahu yang bergerak sedikit. Untuk lebih jelasnya mengenai prinsip Flattening of the arch perhatikan gambar berikut ini :

A

B Gambar 36. Divergensi pergeseran bahu

C

Jadi dari ketiga gambar divergensi diatas jelas bahwa untuk mempengaruhi ketepatan pada saat melempar sebaiknya bahu ikut bergerak (pada saat pengerahan kekuatan gerak), yang berfungsi agar memudahkan dalam pengontrolan bola terhadap ketepatan lemparan ke bidang sasaran.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

25

26

KESIMPULAN Menganalisis dan mengkaji bagaimana suatu gerakan dapat dikuasai dengan sempurna, efektif dan efisien.Itu semua perlu ketekunan dalam berlatih dan kritis bagaimana seorang pelatih dan guru agar dapat atlitnya bisa menguasai teknik atau gerakan untuk menunjang keberhasilan baik dalam memukul, melempar ataupun menangkap yang diharapkan meningkat secara signifikan. Di Indonesia sendiri belum pernah diadakan semacam seminar atau lokakarya ilmiah khusus yang secara substansif membahas tentang bagaimana meningkatkan dan untuk menyempurnakan gerakan-gerakan baik softball maupun baseball atau bahkan bisa mendatang seorang expert atau ahli biomekanik dari negara maju di bidang per-softball-annya sehingga diharapkan dapat membuka suatu khazanah baru bagi atlit, pelatih, pemerhati dan semua insan softball-baseball di Indonesia dengan tetap berpedoman pada rules atau peraturan yang resmi. Menguasai permainan softball atau baseball tidak hanya dari latihan saja tetapi semua aspek tetap harus diperhatikan, misalnya dari segi umur (little, junior, senior), lingkungan, psikologi, sport medicine dan termasuk biomekanika.Jadi betapa penting kesemua aspek diatas mau tidak mau harus dipunyai oleh seorang pelatih atau pembina. Dengan kesadaran akan pentingnya biomekanik kita sebagai atlit yang dapat merasakan manfaatnya langsung dapat dengan mudah memperbaiki atau merubah suatu gaya teknik atau gerakan yakni dengan menganalisis dari setiap gerakan tersebut. Memang penjelasan diatas masih terdapat banyak kekurangan, tetapi paling tidak ini semua untuk informasi yang dapat dipunyai oleh para insan softball-baseball. Mempelajari biomekanika berarti menyadari betul bahwa gerakan kita apakah sudah benar atau tidak ?apanya yang salah? apa yang kurang? Bagaimana meningkatkan atau menghasilkan power yang maksimal ?gaya apa saja yang mempengaruhi gerakan memukul ? dan masih banyak lagi. Jadi semua penjelasan diatas mengenai analisis biomekanika ini mudah-mudah dapat dimengerti dan dipelajari dan sesuai dengan pola pengembangan prestasi olahraga yaitu Training to Foundation, Training to Learning, Traning to Training, Training to Competition and Training to Win.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

26

27

Marian, Kneer and Cord. (1976). Softball Slow and Fast Pitch.Texas : Wm C Brown Company Publishers. ____________. (1981). Characteristics of a Good Coach. National Softball Coaching Certification Comitee. (1979). Coaching Manual Level II. Published by The Canadian Amateur Softball Association. Hidayat, Imam. (2003). Biomekanika. Pendekatan Sistem Pembelajaran Gerak. Bandung. PPS UPI. www.athleticprecision.com Adrian, Marlene J and Cooper, John M. (1995). Biomechanics of Human Movement.Indiana University USA. WCB/McGraw-Hill. http://www.baseball-bats.net/ Journal of Applied Biomechanics2001 Biodata Penulis : http://www.tibco.com/customers/featured_commu nications_media.jsp

Brockmeyer and Potter. (1989). Softball Step To Success.Canada : Leisure Press Champatgh, Illnois. Loren, Walsh. (1979). Coaching Winning Softball.Chicago : Contemporary Books, Inc.

Bethell Dell. (1987). Petunjuk Lengkap Softball dan Baseball.Semarang : Dahara Prize.

DAFTAR PUSTAKA

National Softball Coaching Certification Program. (1977). Coaching Manual Level I Technical. Published by The Canadian Amateur Softball Association.

Nama : Jajat Darajat Kusumah Negara Pekerjaan : Staf Pengajar FPOK UPI Bandung Nip : 19760802-200501-1-002 Alamat : Jl. H.Kurdi Timur No. 2 Bandung No Tlp : 081573888887 Prestasi : Timnas Softball, Asia Cup03 Manila; Asia Cup06; Sea Games05 Manila; Sea Games07 Thailand; World Cup 2009 Canada.

Analisis Bio-mekanika Softball by jajat Darajat KN

27