analisa kasus bp dan tof

48
7/23/2019 analisa kasus bp dan tof http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 1/48 BAB 1 PENDAHULUAN Hingga saat ini infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya adalah  pneumonia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 200 menye!utkan !ah"a  pneumonia merupakan penye!a! kematian nomor dua pada !alita (#$%2&) setelah diare (#%2&). # 'enurut world health organization (H) pneumonia merupakan salah satu penyakit infeksius ter!esar yang menye!a!kan kematian  pada anak didunia. Sekitar *$+000 atau #+& anak diseluruh dunia yang !erumur di!a"ah + tahun meninggal dunia pada tahun 20#$ aki!at pneumonia. 2 Pneumonia merupakan infeksi saluran napas akut yang paling sering menye!a!kan kematian pada anak di negara !erkem!ang. ,mumnya penye!a!  pneumonia ini adalah  streptococcus pneumonia, haemophilus influenza, dan  staphylococcus aureus . Pneumonia !akteri ditandai oleh ge-ala respiratorik akut dan gam!aran foto rontgen infiltrat !ercak!ercak atau infiltrat difus yang dikenal se!agai gam!aran !ronkopneumonia atau pneumonia lo!aris. $ Penyakit -antung !a"aan (P/) merupakan kelainan kongenital yang  paling umum dan se!agai -enis penyakit -antung ter!anyak pada anak. Penyakit  -antung !a"aan merupakan a!normalitas struktur makroskopis -antung atau  pem!uluh darah !esar intratoraks yang mempunyai fungsi pasti atau potensial yang !erarti. Penyakit -antung !a"aan merupakan kelainan !a"aan yang sering di-umpai% angka ke-adian $0& dari seluruh kelainan !a"aan. Insiden P/ di negara ma-u maupun !erkem!ang !erkisar 1#0 kasus per #000 kelahiran hidup dengan ratarata per #000 kelahiran hidup. 3%+ 4elainan -antung !a"aan dikelompokkan atas dua !agian yaitu P/ non sianotik dan P/ sianotik. Penyakit -antung !a"aan non sianotik ter!anyak di-umpai yaitu defek septum 5entrikel% duktus arterious persistem% defek septum atrium stenosis pulmonal dan mitral stenosis% sedangkan P/ sianotik ter!anyak di-umpai yaitu tetralogi fallot. Insiden ke-adian tetralogi fallot adalah $%21 per #0.000 kelahiran hidup atau sekitar +&#0& dari semua P/. 3%1 #

Upload: jannatus-indra

Post on 18-Feb-2018

220 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 1/48

BAB 1

PENDAHULUAN

Hingga saat ini infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) masih merupakan

masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Salah satu contohnya adalah

 pneumonia. Hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) 200 menye!utkan !ah"a

 pneumonia merupakan penye!a! kematian nomor dua pada !alita (#$%2&) setelah

diare (#%2&). # 'enurut world health organization  (H) pneumonia

merupakan salah satu penyakit infeksius ter!esar yang menye!a!kan kematian

 pada anak didunia. Sekitar *$+000 atau #+& anak diseluruh dunia yang !erumur 

di!a"ah + tahun meninggal dunia pada tahun 20#$ aki!at pneumonia. 2

Pneumonia merupakan infeksi saluran napas akut yang paling sering

menye!a!kan kematian pada anak di negara !erkem!ang. ,mumnya penye!a!

 pneumonia ini adalah  streptococcus pneumonia, haemophilus influenza, dan

 staphylococcus aureus. Pneumonia !akteri ditandai oleh ge-ala respiratorik akut

dan gam!aran foto rontgen infiltrat !ercak!ercak atau infiltrat difus yang dikenal

se!agai gam!aran !ronkopneumonia atau pneumonia lo!aris. $

Penyakit -antung !a"aan (P/) merupakan kelainan kongenital yang

 paling umum dan se!agai -enis penyakit -antung ter!anyak pada anak. Penyakit

 -antung !a"aan merupakan a!normalitas struktur makroskopis -antung atau

 pem!uluh darah !esar intratoraks yang mempunyai fungsi pasti atau potensial

yang !erarti. Penyakit -antung !a"aan merupakan kelainan !a"aan yang sering

di-umpai% angka ke-adian $0& dari seluruh kelainan !a"aan. Insiden P/ di

negara ma-u maupun !erkem!ang !erkisar 1#0 kasus per #000 kelahiran hidup

dengan ratarata per #000 kelahiran hidup.

3%+

4elainan -antung !a"aan dikelompokkan atas dua !agian yaitu P/ non

sianotik dan P/ sianotik. Penyakit -antung !a"aan non sianotik ter!anyak 

di-umpai yaitu defek septum 5entrikel% duktus arterious persistem% defek septum

atrium stenosis pulmonal dan mitral stenosis% sedangkan P/ sianotik ter!anyak 

di-umpai yaitu tetralogi fallot. Insiden ke-adian tetralogi fallot adalah $%21 per 

#0.000 kelahiran hidup atau sekitar +&#0& dari semua P/. 3%1

#

Page 2: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 2/48

2

6angguan hemodinamik yang ter-adi pada penyakit -antung !a"aan

mem!erikan gam!aran ge-ala yang !er!eda% mulai dari yang asimtomatis hingga

gagal -antung. 7era-at gangguan pertum!uhan% sianotik% !erkurangnya toleransi

latihan% infeksi saluran napas !erulang serta komplikasi neurologis dapat

merupakan petun-uk !eratnya kelainan.

Infeksi !erulang sering men-adi masalah !esar pada pasien P/ misalnya

infeksi saluran napas. Infeksi saluran napas seperti !ronkopneumonia merupakan

 penyakit penyerta ter!anyak yang mem!a"a pasien dengan penyakit -antung

 !a"aan datang !ero!at. 3%

.

Page 3: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 3/48

3

BAB II

LAPORAN KASUS

2.1 Identitas Pasien

 8ama 9 7imas Riski Anggara

:anggal ;ahir 9 2 7esem!er 200*

,mur 9 + :ahun 1 ulan

/enis 4elamin 9 ;aki laki

Suku 9 Aceh

Agama 9 Islam

Alamat 9 /l. :gk Sulaiman ;r.<% Peulanggahan .Aceh

 8o =' 9 02+#2+

:anggal 'asuk 9 2* 'ei 20#+

:anggal Pemeriksaan 9 + /uni 20#+

:anggal 4eluar 9 + /uni 20#+

2.2 Anamnesa

Alloanamnesa

• Keluhan Utama 9 7emam

• Keluhan Tambahan 9 atuk 

• Ria!at Pen!a"it Se"a#an$

Pasien datang dengan keluhan demam se-ak 3 hari S'RS. 7emam naik 

turun. Sudah di!eri paracetamol tetapi demam naik kem!ali. Pasien -uga

mengeluh !atuk se-ak 2 hari S'RS. atuk kering% tidak ada darah. Pasien sesak 

napas dan tidak nafsu makan. 'ata merah (>)% mual ()% muntah ()% A dan

A4 masih dalam !atas normal. Selama 2 hari dira"at di RS,7?A mulai tim!ul

ruam yang dia"ali dari "a-ah kemudian ke !adan. rang tua pasien mengaku

anaknya menderita penyakit -antung !a"aan% tetapi tidak tahu apa nama

 penyakitnya. Pasien mudah lelah dan sesak% terdapat -ari ta!uh dan !iru pada !i!ir 

yang akan terlihat -elas pada saat pasien !eraktifitas !anyak atau menangis.

/ongkok saat lelah atau setelah !er-alan lama -uga pernah dilakukan pasien.

Semen-ak lahir pasien tidak !isa menghisap dengan kuat sehingga pasien tidak 

Page 4: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 4/48

4

mendapat ASI ekslusif. I!u pasien mengaku !ah"a selama $ tahun pasien tidak 

kontrol rutin dan tidak mengonsumsi o!ato!atan.

  Ria!at Pen!a"it Dahulu

Pasien dengan ri"ayat penyakit -antung !a"aan. I!u pasien tidak tahu nama

 penyakitnya. Pasien kontrol tidak teratur. Pernah dilakukan

echocardiography pada saat setelah lahir.

 

Ria!at Pen$$unaan Obat

% Paracetamol syr $@cth#

 

Ria!at Pen!a"it Kelua#$a

:idak ada anggota keluarga yang mengalami keluhan yang sama dengan

 pasien.

 

Ria!at Kehamilan

I!u A8= tidak teratur. Sakit dan mengonsumsi o!ato!atan selama hamil

disangkal.

 

Ria!at Pe#salinan

Pasien merupakan anak pertama% lahir secara section cesaria dengan indikasi

ketu!an pecah dini% !ayi lahir segera menangis% menangis tidak kuat%

sianosis pada !i!ir (>)

 

Ria!at Imunisasi

Pasien tidak mendapatkan imunisasi

 

Ria!at &a"anan

0# !ulan 9 Susu formula

# !ulan 23 !ulan 9 Susu formula > makanan pendamping

23 !ulan sekarang 9 'akanan keluarga

Page 5: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 5/48

5

2.' Peme#i"saan (isi" 

a.  Status Present

4eadaan ,mum 9 sakit sedang

4esadaran 9 compos mentis

:ekanan 7arah 9 ##010 mmHg

Heart Rate 9 ##2 @ menit

Respiratory Rate 9 20 @ menit

:emperatur 9 $%1 B=

b.  Antropometri

sekarang 9 #+% kg

P 9 #0* cm

I 9 # kg

HA 9 + tahun

Status $i)i

, 9 #+%20 C & (D p+)

:, 9 #0*##$ C *1& (p2+)

I 9 #+%# C &

4esan 9 6iEi 4urang

4e!utuhan =airan 9 #+00 > ( n @ 20 )

#+00 > ( # @ 20 ) C #+00 > $10 C #10 cchari

4e!utuhan 4alori 9 R7A (menurut usia tinggi (height age)) @ ideal

  (110) @ # C ##+2#330 kkalhari

4e!utuhan Protein 9 (110) @ 0%0 @ ideal3

2$2* gramc.  Status 6eneralis

1* Kulit

arna 9 kuning kecoklatan

:urgor 9 kem!ali cepat

Parutskar 9 tidak di-umpai

Sianosis 9 di-umpai pada !i!ir dan -ari

Ikterus 9 tidak di-umpai

Page 6: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 6/48

6

Pucat 9 tidak di-umpai

2* Ke+ala

entuk 9 normocephali.

Ram!ut 9 hitam% sukar dica!ut% distri!usi merata.

a-ah 9 simetris

'ata 9 edema palpe!ra ()% kon-ungti5a pucat ()% sklera

ikterik ()% refleks cahaya (++)% pupil !ulat isokor φ $

mm$ mm.

:elinga 9 normotia% serumen().Hidung 9 nafas cuping hidung ()% sekret()%

'* &ulut

i!ir 9 !i!ir kering ()% mukosa !i!ir lem!a! (+)% sianosis (>)

;idah 9 granul ()

:onsil 9 :#:#% hiperemis ()

Faring 9 hiperemis ()

3) Lehe#

:rakhea 9 terletak ditengah

46 9 pem!esaran 46 ()

4elen-ar tiroid 9 tidak tera!a mem!esar.

4elen-ar limfe 9 tidak tera!a mem!esar.

+) Th,#a"s

Inspeksi

Statis 9 simetris% !entuk normochest.

7inamis 9 simetris% kusmaul ()% retraksi suprasternal ()% retraksi

intercostal ().

Pa#u

Inspeksi 9 simetris saat statis dan dinamis.

Palpasi 9 nyeri tekan ()% fremitus kanan C fremitus kiri.

Page 7: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 7/48

7

Auskultasi 9 suara napas dasar 5esikular (++)% suara napas tam!ahan

rhonki () dan "heeEing ()

-antun$

  Inspeksi 9 Ictus cordis tidak terlihat

  Auskultasi9 / I G / II% !ising (>).

* Abd,men

Inspeksi 9 simetris% distensi ()

Palpasi 9 soepel (>)% H;R tidak tera!a

Perkusi 9 timpani (>)% shifting dullness (-)

Auskultasi 9 peristaltik 3@menit% kesan normal

/* 0enitalia

:idak dilakukan pemeriksaan

* Anus

:idak dilakukan pemeriksaan

* E"st#emitas

Superior 9 ikterik ()% edema ()% pucat ()% akral hangat% =R: D2%

clu!!ing finger (>>)

Inferior 9 ikterik ()% edema()% pucat ()% akral hangat%=R: D2%

clu!!ing finger (>>)

2.3 Peme#i"saan Penun4an$

2.3.1 Peme#i"saan Lab,#at,#ium

:a!el 2.# Pemeriksaan ;a!oratorium I tanggal 2*+20#+

Page 8: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 8/48

8

Peme#i"saan

Lab,#at,#iumHasil Nilai N,#mal

Da#ah Rutin

H! #*%+ grdl #2%0#3%+ grdlHt 1+ & 3+++ &

;eukosit 3*00mm$ 3.+00#0.+00mm$

Jritrosit *@#01mm$ 3%1%#@#01mm$

:rom!osit #0.000 mm$ #+0.0003+0.000mm$

Hitun$ -enis

Josinofil 0 & 01 &

asofil # & 02 &

 8etrofil segmen # & +00 &

;imfosit # & 2030 &

'onosit ## & 2 &

Ele"t#,lit  8atrium #$1 mmol; #$+#3+ mmol;

4alium 3 mmol; $%+3%+ mmol;

4lorida * mmol; *0##0 mmol;

Diabetes

  6ula 7arah Se"aktu #0+ mgdl D200 mgdl

:a!el 2.2 Pemeriksaan ;a!oratorium II tanggal $#+20#+

Peme#i"saan

Lab,#at,#iumHasil Nilai N,#mal

Da#ah Rutin

H! #% grdl #2%0#3%+ grdl

Ht 11 & 3+++ &

;eukosit 300mm$ 3.+00#0.+00mm$

Jritrosit %@#01mm$ 3%1%#@#01mm$

:rom!osit .000 mm$ #+0.0003+0.000mm$

Hitun$ -enis

Josinofil 0 & 01 &

asofil # & 02 &

 8etrofil segmen + & +00 &;imfosit # & 2030 &

'onosit 1 & 2 &

Anti Den$ue I$05I$&

  Anti 7engue Ig6 8egati5e negatif  

Anti 7engue Ig' 8egati5e negatif  

2.3.2 Peme#i"saan Ph,t, Th,#a" PA

Page 9: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 9/48

9

7idapatkan !ah"a

=or 9 :ampak mem!esar  

Pulmo 9 :ak tampak infiltrat% pulmonal 5ascularity tampak normal% sinus

 prhenicocostalis kiri dan kanan ta-am

4esimpulan 9 4ardiomegali

2.3.' Peme#i"saan E6h,6a#di,$#a+h!

 

Page 10: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 10/48

10

 

7idapatkan !ah"a 9

RA% R< dilatasi

Pulmonal stenosis sedang

<S7 dan o5erriding aorta G +0&

AS7 ()

P7A ()

4esimpulan 9 :etralogy of Fallot

2.7 Dia$n,sa Ke#4a

:F > ronkopneumonia > 'or!ili

2. Te#a+i

(a#ma"al,$is

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• <it A #00.000 I,

• Paracetamol $@#1

2  cth

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am

• Propanolol $@+ mg

• SF #@# ta!

2./ P#,$n,sis

Page 11: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 11/48

11

Kuo ad 5itam 9 du!ia ad !onam

Kuo ad functionam 9 du!ia ad !onam

Kuo ad sanactionam 9 du!ia ad !onam

2. (,ll, U+ Ha#ian

:a!el 2.$ Follo" ,p Harian

Tan$$al5Ha#i

Raatan

8atatan Inst#u"si

2*0+20#+

H#

S5 atuk(>) Sesak (>)

O5 :79 #0010 mmHg

  HR9 ##2 @i  RR9 $0 @i

  : 9 $%* L=

P(5

Ke+ala 9

 8ormocephali%karakteristik

dan distri!usi ram!ut !aik.

&ata 9

'ata hiperemis (>>)% sklera

ikterik()%pupil !ulat isokor%

$mm$mm.

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a! (>)%

sianosis (>)% faring hiperemis

:h

• I<F7 R; # gttI mikro

• In-. Ampicilin 300 mg -am

• Paracetamol $@#1

2  cth

P =ek darah rutin% elektrolit

Page 12: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 12/48

12

(>)% lidah !ercak!ercak 

hiperemis (>)% granul (>)

Lehe# 9

 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)

A9 <es (>>)% h ()%

Rh ()

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Akral hangat.

Page 13: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 13/48

13

=R: D2M

Ass5 !s fe!ris ec dd

faringitis > sianotik =H7

$00+20#+

H2

S5 atuk (>)

O5 :79 ##010 mmHg

  HR9 ##2 @i

  RR9 $0 @i

  : 9 $% L=

P(5Ke+ala 9

 8ormocephali%karakteristik

dan distri!usi ram!ut !aik.

&ata 9

'ata hiperemis (>>)% sklera

ikterik()%pupil !ulat isokor%

$mm$mm.

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a! (>)%

sianosis (>)% faring hiperemis

(>)% lidah !ercak!ercak 

hiperemis (>)% granul (>)

Lehe# 9

Th5

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• Paracetamol $@#1

2  cth

Page 14: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 14/48

14

 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)

A9 <es (>>)% h ()%

Rh (>>)

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :

Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Akral hangat.

=R: D2M

Ass5  ronkopneumonia >

sianotik =H7

$#0+20#+ S5  atuk (>)% ruam mor!ili Th5

Page 15: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 15/48

15

H$ (>)

O5 :79 #0010 mmHg

  HR9 #20 @i

  RR9 2 @i

  : 9 $%2 L=

P(5

Ke+ala 9

 8ormocephali%karakteristik

dan distri!usi ram!ut !aik.

&ata 9

'ata hiperemis (>>)% sklera

ikterik ()% pupil !ulat

isokor% $mm$mm.

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a! (>)%

sianosis (>)% faring hiperemis(>)% lidah !ercak!ercak 

hiperemis (>)% granul (>)

Lehe# 9

 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• In-. 4loramfenikol $+0 mg 1 -am

• Paracetamol $@#

1

2  cth

P5

• 4onsul 7i5isi Infeksi

• Foto :horaks

Page 16: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 16/48

16

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)

A9 <es (>>)% h ()%

Rh (>>)

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :

Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>).Akral

hangat. =R: D2M

Ass5ronkopneumonia >

mor!ili > sianotik =H7

#0120#+

H3

S5  atuk (>)% ruam mor!ili

(>)

O5 :79 #0010 mmHg

  HR9 #20 @i

  RR9 21 @i

Th5

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am

Page 17: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 17/48

17

  : 9 $% L=

P(5

Ke+ala 9 8ormocephali%

karakteristik dan distri!usi

ram!ut !aik.

&ata 9

'ata hiperemis (>>)% sklera

ikterik()%pupil !ulat isokor%

$mm$mm.

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a! (>)%

sianosis (>)% faring hiperemis

(>)% lidah !ercak!ercak 

hiperemis (>)% granul (>)

Lehe# 9 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)

A9 <es (>>)% h ()%

• Paracetamol $@#1

2  cth

• <it A #00.000 ,I

P5

4onsul di5isi kardiologi

Page 18: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 18/48

18

Rh (>>)

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :

Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Akral hangat.

=R: D2M

Ass5 ronkopneumonia>

'or!ili> Sianotik =H720120#+

H+

S5 atuk (>) menurun% ruam

mor!ili (>)

O5 :79 #0010 mmHg

  HR9 #20 @i

  RR9 2 @i

  : 9 $1% L=

P(5

Th5

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am

Page 19: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 19/48

19

Ke+ala 9

 8ormocephali%karakteristik

dan distri!usi ram!ut !aik.

&ata 9

'ata hiperemis ()% sklera

ikterik ()% pupil !ulat

isokor% $mm$mm.

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a! (>)%

sianosis (>)%faring

hiperemis()% lidah !ercak

 !ercak hiperemis()%granul()

Lehe# 9

 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)

A9 <es (>>)% h ()%

Rh (>>)

Page 20: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 20/48

20

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :

Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Akral hangat.

=R: D2M

Ass5  ronkopneumonia >

'or!ili > Sianotik =H7

$0120#+

H1

S5 atuk (>)% ruam mor!ili()

O5 :79 #0010 mmHg

  HR9 #02 @i

  RR9 22 @i

  : 9 $1%+ L=

P(5

Ke+ala 9

 8ormocephali%karakteristik

dan distri!usi ram!ut !aik.

Th5

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am

Page 21: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 21/48

21

&ata 9

'ata hiperemis ()% sklera

ikterik ()% pupil !ulat

isokor% $mm$mm.

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a! (>)%

sianosis (>)% faring hiperemis

()% lidah !ercak!ercak

hiperemis ()% granul ()

Lehe# 9

 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)A9 <es (>>)% h ()%

Rh (>>)

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

Page 22: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 22/48

22

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :

Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Akral hangat.

=R: D2M

Ass5  ronkopneumonia >

'or!ili per!aikan > sianotik 

=H7

30120#+

H

S5 atuk (>) menurun

O5 :79 #0010 mmHg

  HR9 #00 @i

  RR9 20 @i

  : 9 $1%+ L=

P(5

Ke+ala 9

 8ormocephali%karakteristik

dan distri!usi ram!ut !aik.

&ata 9

'ata hiperemis ()% sklera

Th5

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• In-. 4loramfenicol $+0 mg 1 -am

Page 23: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 23/48

23

ikterik ()% pupil !ulat

isokor% $mm$mm.

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a! (>)%

sianosis (>)% faring hiperemis

()% lidah !ercak!ercak 

hiperemis ()% granul ()

Lehe# 9

 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)

A9 <es (>>)% h ()%

Rh ()

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

Page 24: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 24/48

24

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :

Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Akral hangat.

=R: D2M

Ass5  ronkopneumonia >

'or!ili per!aikan > sianotik 

=H7

+0120#+

H

S5 atuk (>) menurun

O5 :79 ##010 mmHg

  HR9 #20 @i

  RR9 22 @i

  : 9 $1% L=

P(5

Ke+ala 9

 8ormocephali%karakteristik

dan distri!usi ram!ut !aik.

&ata 9

'ata hiperemis ()% sklera

ikterik ()% pupil !ulat

isokor% $mm$mm.

Th5

• I<F7 29# #0 gttmenit mikro

• In-. Ampicilin 300 mg 1 -am

• In-. =hloramfenicol $+0 mg 1 -am

Page 25: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 25/48

25

Telin$a 9

 8ormotia% serumen ()

Hidun$ 9

Sekret ()% 8=H ()

&ulut 9

'ukosa !i!ir lem!a!(>)%

sianosis(>)%faring

hiperemis()%lidah !ercak

 !ercak hiperemis()%granul()

Lehe# 9

 pem!esaran 46 ()

T,#a"s 9

I 9 Simetris% retraksi ()

P 9 SF kanan C SF 4iri

P 9 Sonor (>>)

A9 <es (>>)% h ()%

Rh ()

-antun$ 9

/ I G/ II% !ising(>)

Abd,men 9

I 9 simetris% distensi ()

P 9 soepel% H;R tidak

tera!a

P 9 timpani% undulasi ()%

 shifting dullness ()

Page 26: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 26/48

26

A 9 peristaltik (>) normal

E9t#emitas :

Superior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Inferior 9 pucat ()%

edema ()% clu!!ing

finger (>>)

Akral hangat.

=R: D2M

Ass5  ronkopneumonia >

'or!ili per!aikan > sianotik 

=H7

Page 27: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 27/48

27

BAB III

TIN-AUAN PUSTAKA

'.1 &,#bili

 Definisi

'or!ili merupakan infeksi 5irus akut yang dise!a!kan oleh 5irus campak 

yang ditandai dengan $ stadium% yaitu stadium prodormal% stadium erupsi% dan

stadium kon5alensi. Penyakit ini sangat infeksius% dapat menular se-ak a"al masa

 prodormal sampai le!ih kurang 3 hari setelah munculnya ruam. Penye!aran

infeksi ter-adi dengan perantara droplet.

<irus campak merupakan 5irus R8A famili paramyxoviridae dengan genus

morbillivirus !er!entuk sferis dan !ergaris tengah sekitar #00$00 nm% di!ungkus

oleh selu!ung luar yang terdiri dari lemak dan protein. <irus campak adalah

organisme yang tidak memiliki daya tahan tu!uh tinggi apa!ila !erada diluar 

tu!uh manusia. Pada temperatur kamar selama $+ hari 5irus kehilangan 10& sifat

infektifitasnya. *

 Karakteristik enyakit 

'asa inku!asi 5irus ini sekitar #0#2 hari. Pada masa ini sudah ter-adi

 proses 5irologist dan imunologis namun indi5idu !elum tampak sakit atau !elum

terlihat adanya ge-ala klinis. Penyakit ini terdiri dari $ stadium yaitu %* 9

a. Stadium Prodormal

Stadium ini !erlangsung sekitar 23 hari% 5irus terdapat dalam air mata%

sekresi hidung% tenggorokan% urin% dan darah. Stadium ini ditandai dengan demam

yang diikuti dengan ge-ala respiratorius dan pilek. A"itan campak menun-ukkanmalaise umum% demam pilek% kon-ungti5itis% dan !atuk. :anda patognomotik 

adalah ditemukan adanya enantema di mukosa pipi yaitu !ercak koplik.

6e-ala nasal ter-adi aki!at infeksi 5irus respiratorius dan mirip dengan ISPA

atau nasofaringitis akut. ersin% rhinitis dan kongesti adalah ge-ala yang umum.

atuk pada masa prodormal sering kali mengganggu mem!uruk sepa-ang periode

campak dan sering kali terdengar parau aki!at terli!atnya laring dan trakea.

Sekitar hari ke #0##% koplik  spot % suatu enantema yang patognomotik untuk 

Page 28: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 28/48

28

campak muncul pertama kali. 4oplik tampak se!agai lesi kela!u keputihputihan

 pada permukaan mukosa yang merah terang% !erukuran se!esar !utir pasir%

kadangkadang !ersifat hemoragis.

4oplik spot  muncul di !ukal dan mukosa la!ia inferior di se!erang molar 

 !a"ah. Permukaan mukosa -uga penting untuk menegakkan diagnosis% !iasanya

 !er"arna merah terang dan !ergranula. Pada masa prodormal% lesi makulopapula

eritematosa kadangkadang tampak di palatum. 7i dinding palatum !iasanya

tampak in-eksi kemerahan dan penderita mengeluh nyeri menelan.

 !. Stadium Jrupsi

'akulopapula !iasanya muncul pada hari ke #3 setelah terpa-an da pada

saat itu anti!ody humoral dapat dideteksi. Jksantema muncul sekitar puncak 

ge-ala respiratorius dan suhu !erkisar $*%+ dera-at celcius. Saat inilah puncak 

tim!ulnya koplik  spot % tiga hari kemudian akan menghilang. Setelah  spot   putih

menghilang mukosa yang merah akan menetap selama #2 hari.

Jksantema campak pertama kali muncul di!elakang telinga dan dahi yang

 !er!atasan dengan garis ram!ut. Penye!aran ruam ter-adi secara sentrifugal dari

kepala ke kaki. Setelah hari ke$ ruam tampak mulai dari muka% leher dada%

ekstremitas atas% !okong% dan ekstremitas !a"ah. Puncak ruam tampak se!agai

mikro5esikel dengan dasar eritematosa umum yang !erkonfluens.

ila ruam memudar "arnanya seperti tem!aga% kemudian kecoklatan dan

tidak hilang dengan tekanan. Pada saat penyem!uha ter-adi deskuamasi% sering

kali muncul pada daerah yang konfluens. 7urasi ter-adinya eksantema sekitar 1

hari.

4on-ungti5itis dan ge-ala nasal sering kali muncul pada a"al penyakit. Pilek yangmenetap !aik purulen maupun tidak% cenderung merupakan adanya infeksi !akteri

sekunder. Pada anak yang le!ih muda kadangkadang ditemukan diare muntah%

laryngitis dan croup.

c. Stadium 4on5alesen

Pada periode ini ruam mulai menghilang ruam men-adi hiperpigmentasi dan

kadangkadang deskuamasi dan ge-alge-ala lainnya menghilang.

Page 29: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 29/48

29

 emeriksaan enun!ang 

7arah tepi 9 -umlah leukosit normal atau meningkat apa!ila ada

komplikasi infeksi !akteri.

Pemeriksaan untuk komplikasi  9

• Jnsefalopati dilakukan pemeriksaan cairan sere!rospinalis% kadar 

elektrolit darah dan analisa gas darah

• Jnteritis 9 feses lengkap

• ronkopneumonia 9 dilakukan foto dada dan pemeriksaan analisa

gas darah

"ata #aksana

Pengo!atan !ersifat suportif % terdiri dari pem!erian cairan yang cukup%

suplemen nutrisi% anti!iotik di!erikan apa!ila ada infeksi sekunder% anti kon5ulsi

di!erikan apa!ila ke-ang% dan 5itamin A. Indikasi ra"at inap adalah hiperpireksia%

dehidrasi% ke-ang% asupan oral sulit% atau adanya komplikasi. %*

a. Pengo!atan tanpa komplikasi

#. Pasien dira"at di ruang isolasi% tirah !aring

2. <itamin A% pada usia 1 !ulan sampai # tahun #00.000 I, oral% pada usia

G# tahun 200.000 I, oral

$. 7iet makanan cukup cairan dan kalori yang memadai.

 !. Pengo!atan dengan komplikasi

/ika terdapat !ronkopneumonia dapat di!erikan anti!iotik kloramfenikol

dosis + mgkghari dan ampisilin #00 mgkghari selama #0 hari.

 Komplikasi

e!erapa komplikasi campak yang sering ter-adi adalah * 9

#. ;aringotrakeitis% ter-adi oleh karena edema he!at pada mukosa saluran

napas dan !ertam!ah parah pada saat demam mencapai puncaknya%

ditandai dengan distress pernapasan% dispnea% sianosis% dan stridor. alau

demam menurun% keadaan akan mem!aik dan ge-ala akan !erkurang.M

2. Pneumonia% merupakan komplikasi campak yang sering di-umpai dan

sering dise!a!kan in5asi !akteri sekunder% terutama pneumokokus%

stafilokokus% da haemophilus influenEa. Pneumonia ter-adi sekitar 1&

kasus campak dan merupakan penye!a! kematian tersering.

Page 30: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 30/48

30

$. Jnsefalitis% merupakan penyulit neurologik paling sering ter-adi% !iasanya

 pada hari ke3 sampai ke setelah tim!ulnya ruam% se-umlah kecil ter-adi

 pada periode preerupsi. Jnsefalitis simtomatik tim!ul sekitar #9#000.

7iduga -ika ensefalitis ter-adi pada a"al penyakit% maka in5asi 5irus

sangat !erperan% sedangkan ensefalitis yang tim!ul kemudian

menggam!arkan reaksi imunologis.

3. titis media% in5asi 5irus ke telinga tengah umumnya ter-adi pada campak.

6endang telinga !iasanya hiperemis pada fase prodormal dan erupsi. /ika

ter-adi in5asi !akteri menye!a!kan otitis media purulenta.

'.2 B#,n",+neum,nia

 Definisi

ronkopneumonia adalah salah satu -enis pneumonia yang ditandai dengan

 !ercak!ercak infiltrat pada lapangan !aru. Radang parenkim paru ini !isa

dise!a!kan oleh !anyak mikroorganisme. <irus pernapasan adalah penye!a!

 pneumonia yang paling sering selama usia !e!erapa tahun pertama. 'ycoplasma

 pneumonia mendapat peran dominan pada etiologi pneumonia pada anak usia

sekolah dan anak yang le!ih tua. Penye!a! !akteri pneumonia yang paling laEim

 pada anak normal adalah staphylococcus aureus. $%#0

7alam keadaan sehat% tidak ter-adi pertum!uhan mikroorganisme di paru.

4eadaan ini dise!a!kan oleh mekanisme pertahanan paru. Apa!ila ter-adi

ketidakseim!angan antara daya tahan tu!uh% mikroorganisme dapat !erkem!ang

 !iak dan menim!ulkan penyakit. Risiko infeksi di paru sangat !ergantung pada

kemampuan mikroorganisme untuk sampai dan merusak permukaan epitel saluran

napas. Ada !e!erapa cara mikroorganisme mencapai permukaan ## 9

#. Inokulasi langsung

2. Penye!aran melalui pem!uluh darah

$. Inhalasi !ahan aerosol

3. 4olonisasi dipermukaan mukosa

e!erapa faktor yang meningkatkan risiko ke-adian dan dera-at pneumonia

adalah antara lain 9 

7efisit imunologi

Polusi

Page 31: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 31/48

31

6JR (gastroesophageal reflu@)

Aspirasi

6iEi !uruk  

;R  

:idak mendapatkan ASI Imunisasi tidak lengkap

Adanya saudara serumah yang menderita !atuk 

4amar tidur yang terlalu padat penghuninya.

 Diagnosis

Anamnesis 9

atuk yang a"alnya kering% kemudian men-adi produktif dengan dahak 

 purulen !ahkan !isa !erdarah

Sesak napas 7emam

4esulitan makanminum

:ampak lemah

Serangan pertama atau !erulang% untuk mem!edakan dengan kondisi

imunokompromaise% kelainan anatomi !ronkus atau asma

Pemeriksaan Fisik  9

Penilaian keadaan umum anak% frekuensi napas dan nadi harus dilakukan

 pada a"al pemeriksaan se!elum pemeriksaan lain dilakukan Penilaian keadaan umum antara lain meliputi kesadaran dan kemampuan

makanminum

6e-ala distress pernapasan seperti takipnea% retraksi su!kostal% !atuk%

krepitasi% dan penuruan suara paru

7emam dan sianosis

Anak di!a"ah + tahun mungkin tidak menun-ukkan ge-ala pneumonia yang

klasik.

Pemeriksaan Penun-ang

a. Pemeriksaan Radiologi 9

Pemeriksaan foto dada direkomendasikan pada penderita pneumonia

yang dira"at inap atau tanda klinis yang ditemukan mem!ingungkan.

Page 32: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 32/48

32

Pemeriksaan foto dada follo" up hanya dilakukan -ika dicurigai

ter-adinya komplikasi% pneumonia !erat% ge-ala yang menetap atau

mem!uruk% dan tidak respon dengan anti!iotik.

 !. Pemeriksaan ;a!oratorium 9

Pemeriksaan leukosit dan hitung -enis leukosit perlu dilakukan untuk 

mem!antu pem!erian anti!iotik.

Pemeriksaan kultur dan pe"arnaan gram sputum dengan kualitas yang

 !aik direkomendasikan dalam tata laksana anak dengan pneumonia yag

 !erat.

 Klasifikasi

'enurut H pneumonia diklasifikasikan men-adi #2 9

a. Pneumonia Ringan

7iagnosis

Pneumonia ringan adalah disamping !atuk atau kesulitan !ernapas% hanya

terdapat napas cepat sa-a. 8apas cepat 9

•  pada anak umur 2 !ulan N ## !ulan 9 O +0 kalimenit

•  pada anak umur # tahun N + tahun 9 O30 kalimenit

:atalaksana

• anak di ra"at -alan

•  !eri anti!iotik 9 kotrimoksasol (3 mgkg ) 2 kali sehari selama $ hari

atau amoksisilin (2+ mgkg ) 2 kali sehari selama $ hari. ,ntuk pasien

HI< dii!erikan selama + hari.

 !. Pneumonia erat

7iagnosis

atuk dan atau kesulitan !ernapas ditam!ah minimal salah satu hal !erikut ini 9

• kepala teranggukangguk 

•  pernapasan cuping hidung

• tarikan dinding dada !agian !a"ah ke dalam• foto dada menun-ukkan gam!aran pneumonia (infiltrat luas% konsolidasi%

dll)

Selain itu !isa didapatkan pula tanda !erikut ini 9

• napas cepat 9

Anak umur D 2 !ulan 9 O 10 kalimenit

Anak umur 2 N ## !ulan 9 O +0 kalimenit

Anak umur # N + tahun 9 O 30 kalimenit

Anak umur O + tahun 9 O $0 kalimenit

• suara merintih (grunting) pada !ayi muda

•  pada auskultasi terdengar 9

Page 33: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 33/48

33

Ronki

Suara pernapasan menurun

Suara pernapasan !ronkial

7alam keadaan yang sangat !erat dapat di-umpai 9

• tidak dapat menyusu atau minummakan atau memuntahkan semuanya• ke-ang% letargis atau tidak sadar 

• sianosis

• distres pernapasan !erat

:atalaksana

• anak dira"at di rumah sakit

•  !eri ampisilin atau amoksisilin (2++0 mgkgkali I< atau I' setiap 1

 -am) yang harus dipantau dalam 23 -am selama 2 -am pertama. ila anak 

mem!eri respon yang !aik maka di!erikan selama + hari. Selan-utnya

terapi dilan-utkan di rumah atau di rumah sakit dengan amoksisilin oral

(#+mgkgkali tiga kali sehari) untuk + hari !erikutnya.

•  !ila keadaan klinis mem!uruk se!elum 3 -am atau terdapat keadaan yang

 !erat ( tidak dapat menyusu% tidak sadar% ke-ang% letargis% sianosis% distres

 pernapasan !erat) maka ditam!ahkan kloramfenikol (2+ mgkgkali I'

atau I< setiap 1 atau -am)

•  !ila pasien datang dalam keadaan klinis !erat% segera !erikan oksigen dan pengo!atan kom!inasi ampisilinkloramfenikol atau ampisilingentamisin.

• se!agai alternatif !eri seftriakson (0#00 mgkg I' atau I< sekali

sehari)

•  !ila anak tidak mem!aik dalam 3 -am% maka !ila memungkinkan !uat

foto dada

:erapi oksigen

•  !eri oksigen pada semua anak dengan pneumonia !erat

•  !ila tersedia  pulse oximetry% gunakan se!agai panduan untuk terapi

oksigen ( !erikan pada anak dengan saturasi oksigen D*0&% !ila tersedia

oksigen yang cukup)

• gunakan nasal prongs% kateter nasal% atau kateter nasofaringeal. ksigen

harus tersedia secara terusmenerus setiap "aktu.

Pera"atan penun-ang

•  !ila anak disertai demam yang tampaknya menye!a!kan distres% !erikan

 parasetamol

•  !ila ditemukan adanya "heeEe% !eri !ronkodilator ker-a cepat

Page 34: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 34/48

34

•  !ila terdapat sekret kental ditenggorokan yang tidak dapat dikeluarkan

oleh anak% hilangkan dengan alat penghisap secara perlahan

•  pastikan anak memperoleh ke!utuhan cairan rumatan sesuai umur anak 

'.' Tet#al,$i (all,t

 Definisi

:etralogi fallot adalah penyakit -antung !a"aan sianotik yang paling sering

ditemukan% mencakup +& seluruh penyakit -antung !a"aan. :etralogi fallot

ter-adi !ila terdapat kegagalan perkem!angan infundi!ulum. Sindrom ini terdiri

dari 3 kelainan% yakni 9

#. 7efek septum 5entrikel2. Stenosis pulmonal

$. $verriding  aorta

3. Hipertrofi 5entrikel kanan

 8ormalnya darah yang mengandung oksigen tinggi dari 5entrikel kiri%

melalui aorta akan dipompakan ke seluruh tu!uh untuk memenuhi meta!olisme

tu!uh. Selan-utnya darah dengan saturasi oksigen rendah yang !erasal dari seluruh

tu!uh melalui 5ena ka5a masuk ke dalam atrium kanan yang kemudian masuk ke

dalam 5entrikel kanan untuk dipompakan ke paru melalui arteri pulmonalis untuk 

di!ersihkan di paru. 7arah yang mengandung oksigen tinggi dari paru% melalui

5ena pulmonalis dialirkan ke atrium kiri% kemudian dialirkan ke 5entrikel kiri

untuk selan-utnya dipompakan ke seluruh tu!uh. #$%#3

Pada anak dengan tetralogi fallot darah yamg !erasal dari seluruh tu!uh

yang miskin akan oksigen mengalir dari 5entrikel kanan ke 5entrikel kiri melalui

defek (<S7) sehingga darah yang miskin oksigen !ercampur dan kemudian darah

terse!ut dialirkan ke seluruh tu!uh. #$

%e!ala Klinis

:anda atau ge-ala klinis dari tetralogi fallot adalah !ukti adanya shunt dari

kanan ke kiri% yaitu %#+ 9

#. Sianosis

Sianosis adalah pe"arnaan pada kulit dan mem!ran mukosa yang

merupakan aki!at dari penurunan konsentrasi H! sekitar + gr#00 ml pada 5ena

cutaneus atau perifer. Penurunan konsentrasi H! pada 5ena perifer merupakan

Page 35: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 35/48

35

hasil dari desaturasi darah di arteri atau peningkatan ekstrasi oksigen di -aringan

 perifer.

2. /ari ta!uh

/ari ta!uh dise!a!kan oleh pertum!uhan -aringan lunak di!a"ah kuku yang

merupakan aki!at dari adanya sianosis sentral. 'ekanisme pertum!uha -aringan

lunak hingga sekarang masih !elum -elas. Satu hipotesis mengemukakan !ah"a

megakariosit yang terdapat pada 5ena !eru!ah. Pada orang yang normal platelet

di!entuk dari sitoplasma megakariosit dengan fragmentasi selama ter-adinya

sirkulasi pulmonal. Sitoplasma terse!ut mengandung growth factor .

Pada pasien dengan pirau kanan ke kiri% megakariosit dengan sitoplasmanya

masuk kedalam sirkulasi sistemik sehingga menumpuk di kapiler. Penumpukan inimenghasilkan adanya growth factor  sehingga ter!entuknya clubbing finger .

$. Polisitemia

4onsentrasi oksigen yang rendah pada arteri menstimulasi sumsum tulang

untuk melepaskan eritropoetin gin-al sehingga -umlah sel darah merah meningkat

(eritrositosis). Pada P/ dengan pirau kanan ke kiri ter-adi hipoksemia kronik. Hal

ini merupakan respon fisiologi tu!uh untuk meningkatkan kemampuan mem!a"a

oksigen ke seluruh tu!uh.

Pada a"alnya polisitemia ini menguntungkan !agi penderita P/ sianotik%

tetapi apa!ila hematokrit semakin tinggi akan ter-adi peningkatan 5iskositas darah

yang mencolok dengan aki!at perfusi !erkurang sehingga pengangkutan total

oksigenpun !erkurang yang pada akhirnya meningkatkan risiko sindrom

hiper5iskositas.

 8amun !e!erapa anak dengan P/ sianotik memiliki kadar hemoglo!in yag

normal atau di!a"ah normal% hal ini kemungkinan dise!a!kan penderita

menderita defisiensi !esi dan darah !ersifat hipokrom pada saat dilakukan pe"arnaan.

 emeriksaan &isik 

Pada tetralogi fallot didapatkan %#+ 9

 

ayianak tampak sianosis% takipnea% dan adanya -ari ta!uh

 

:ampak right ventricular tap sepan-ang tepi sternum !agian kiri

 

6etaran !ising dapat tera!a pada !agian atas dan tengah tepi kiri sternum

 

:erdengar !unyi -antung II tunggal dan mengeras disertai !ising e-eksi

sistolik di daerah pulmonal

Page 36: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 36/48

36

 emeriksaan enun!ang 

7arah

7idapatkan kenaikan -umlah hemoglo!in dan hematokrit yang sesuai

dengan dera-at desaturasi dan stenosis. Pasien :F dengan kadar hemoglo!in dan

hematokrit normal atau rendah mungkin menderita defisiensi !esi.

Foto :horaks

,kuran -antung !isa normal atau le!ih kecil dari normal. :ampak -antung

 !er!entuk sepatu (apeks terangkat% cloglike) dengan konus pulmonalis cekung

dan 5askularisasi paru menurun. Adanya pem!esaran atrium kanan dapat

ditemukan (2+&). #+

Jlektrokardiografi

J46 pada neonatus dengan :F tidak !er!eda dengan anak normal. Pada

anak mungkin gelom!ang : positif di <I% disertai de5iasi sum!u ke kanan ( right 

axis deviation) dan hipertrofi 5entrikel kanan yang dapat disertai dengan strain.

6elom!ang P di hantaran II tinggi (P pulmonal). 4adang N kadang terdapat

gelom!ang K di <I.

Jkokardiografi

6am!aran ekokardiografi pada :F yang khas adalah defek septum 5entrikel

 !esar disertai overriding   aorta. Aorta !esar% sedangkan arteri pulmonalis kecil%

katup pulmonal tidak selalu dapat dilihat -elas. Infundi!ulum sempit. :eknik 

7oppler dapat digunakan untuk melihat arus dari 5entrikel kanan ke aorta dan

dapat diperkirakan per!edaan tekanan antara 5entrikel kanan dan arteri pulmonalis% meskipun dalam praktik gam!aran 7oppler yang !agus tidak mudah

diperoleh% khusunya pada stenosis infundi!ular yang !erat. Stenosis pada ca!ang

arteri pulmonalis dapat ter-adi. 

"atalaksana

Serangan sianotik 

Penderita dapat mengalami serangan sianotik yaitu suatu keadaan serangan

 !iru ti!ati!a. Anak tampak le!ih !iru% pernapasan cepat% gelisah% kesadaran

Page 37: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 37/48

37

menurun% kadangkadag disertai ke-ang. Ini ter-adi aki!at !erkurangnya aliran

darah ke paru secara ti!ati!a. 4eadaan ini dapat dicetuskan oleh !e!erapa

ke-adian seperti menangis% !uang air !esar% demam% atau akt5itas yang meningkat.

4e-adian !erlangsung selam #+ $0 menit dan !iasanya teratasi spontan% tetapi

serangan yang he!at dapat !erakhir dengan koma% !ahkan kematian. Serangan

sianotik !iasanya muncul se-ak usia 23 !ulan. Serangan sianotik -uga dapat

ter-adi pada usia antara 1#2 !ulan% !ahkan dapat le!ih a"al se-ak usia 23 !ulan.

Apapun mekanismenya serangan sianotik ter-adi aki!at meningkatnya pirau kanan

ke kiri yang ti!ati!a% maka ter-adi penurunan aliran darah ke paru yang !eraki!at

hipoksemia !erat.%#3

:atalaksana serangan sianotik 

Posisikan lutut ke dada. 7engan posisi ini diharapkan aliran darah ke paru

 !ertam!ah karena peningkatan afterload aorta aki!at penekukan arteri

femoralis.

'orfin sulfat 0%#0%2 mgkg S=%I' atau I< untuk menekan pusat

 pernapasan dan mengatasi takipnea

ikar!onas natrikus # mJkg I< untuk mengatasi asidosis. 7osis yang

sama dapat diulang dalam #0#+ menitksigen dapat di!erikan% "alaupun pem!erian disini tidak !egitu tepat

karena permasalahan disini !ukan karena kekurangan oksigen% tetapi karena aliran

darah ke paru yang !erkurang. 

7engan usaha diatas diharapkan anak tida lagi takipne% sianosis !erkurang

dan anak men-adi tenang. ila hal ini tidak ter-adi% dapat dilan-utkan dengan

 pem!erian !erikut %#3 9

Propanolol 0%0#0%2+ mgkg (ratarata 0%0+ mgkg) intra5ena !olus

 perlahan untuk menurunkan denyut -antung sehingga serangan dapat diatasi.

7osis total dilarutkan dengan #0 ml cairan dalam spuit% dosis a"al di!erikan

separuhnya dengan I< !olus% !ila serangan !elum teratasi sisanya di!erikan

 perlahan dalam +#0 menit !erikutnya.

4etamin #$ mgkg (ratarata 2 mgkg) I< perlahan (dalam 10 detik).

Preparat ini !eker-a dengan meningkatkan resistensi 5askular sistemik dan -uga

se!agai sedatif 

<asokonstriktor seperti fenilefrin 002 mgkg I< meningkatkan resistensi

5askular sistemik sehingga aliran darah ke paru meningkat.

Page 38: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 38/48

38

Penam!ahan 5olume cairan dalam tu!uh dengan infuse cairan dapat efektif 

dalam penanganan serangan sianosis. <olume darah dapat mempengaruhi

tingkat o!struksi. Penam!ahan 5olume darah -uga dapat meningkatkan curah

 -antung sehingga aliran darah ke paru !ertam!ah dan aliran darah sistemik 

mem!a"a oksigen ke seluruh tu!uh -uga meningkat

ayi dengan ri"ayat serangan sianosis

Pada !ayi atau anak dengan ri"ayat serangan sianosis harus di!erikan

 propanolol (per oral) dengan dosis 0%+#%+ mgkg1 -am atau 21

mgkghari sampai dilakukan operasi. Pem!erian o!at ini diharapkan dapat

mengurangi spasme otot infundi!ular dan menurunkan frekuensi serangan. Selain

itu keadaan umum pasien harus diper!aiki misalnya koreksi anemia% termasuk 

mengatasi defisiensi Eat !esi% dan menghindari dehidrasi atau infeksi yang

semuanya akan meningkatkan frekuensi serangan.

ila serangan sianotik tak teratasi atau masih sering !erulang dengan

 pem!erian propanolol dan keadaan umum mem!uruk% maka operasi harus

dilakukan secepatnya. ila usia kurang dari 1 !ulan dilakukan operasi paliatif 

 'lalock-"aussig hunt  (:S) sementara menunggu !ayi le!ih !esar atau keadaan

umum le!ih !aik untuk operasi definitif (koreksi total). ila usia sudah le!ih dari

1 !ulan% operasi koreksi total (penutupan lu!ang <S7 dan pem!e!asan alur keluar 

5entrikel kanan yang sempit) !iasanya dapat langsung dilakukan. ila serangan

sianotik terkendali dengan propanolol dan kondisi !ayi cukup !aik untuk 

menunggu% maka operasi koreksi total dilakukan pada usia sekitar # tahun. %#3

ayi tanpa ri"ayat serangan sianotik 

ila tidak ada ri"ayat serangan sianotik% umumnya operasi koreksi total

dilakukan pada usia sekitar # tahun. Se!aliknya dilakukan pemeriksaan katerisasi

 -antung untuk menilai kondisi kedua arteri pulmonalis.

Anak usia G# tahun

Pada anak usia sekitar atau le!ih dari satu tahun% secepatnya dilakukan

 pemeriksaan kateterisasi -antung untuk menilai diameter arteri pulmonalis dan

ca!angca!angnya. ila ternyata ukuran arteri pulmonalis kecil maka harus

dilakukan operasi :S dahulu.

Page 39: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 39/48

39

BAB I;

ANALISIS KASUS

:elah diperiksa sesorang anak lakilaki !erusia + tahun 1 !ulan di RS,?A

 pada + -uni 20#+ dengan keluhan utama demam dan ada ri"ayat penyakit -antung

 !a"aan. Pasien didiagnosa dengan tetralogi fallot% !ronkopneumonia% dan mor!ili.

7iagnosis ditegakkan melalui anamnesis% pemeriksaan fisik% dan pemeriksaan

 penun-ang.

'.1 &,#bili

 

Anamnesis

erdasarkan keluhan utama% pasien mengeluh demam yang naik turun se-ak 

3 hari S'RS. Pasien sudah di!erikan o!at penurun panas% demam turun tetapi

kemudian naik kem!ali. 4eluhan tam!ahan yang dirasakan adalah !atuk. atuk 

dirasakan 2 hari S'RS% !atuk kering tidak !erdahak. Hari kedua pera"atan pada

tu!uh pasien muncul ruam makulopapular atau ruam mor!ili. Hal ini sesuai

dengan ge-ala dan per-alanan penyakit campak.

Pasien -uga memiliki faktor risiko terkena mor!ili yaitu pasien tidak 

mendapatkan imunisasi campak. Pem!erian imunisasi campak sangat penting

untuk mencegah seseorang terkena campak. Imunisasi dengan 5irus campak hidup

yang dilemahkan dan di!erikan pada semua anak usia * !ulan sangat dian-urkann

karena dapat melindungi sampai "aktu 3+ tahun.

 

Peme#i"saan (isi" 

7ari pemeriksaan fisik didapatkan 5ital sign nadi ##2 kalimenit% frekuensi

 pernapasan $0 kalimenit% dan suhu $%* dera-at celcius. 7idapatkan pula mata

hiperemis% faring hiperemis dan adanya !ercak pada lidah. Pada hari kedua

ra"atan di rs tim!ul ruam makulopapular. Pemeriksaan fisik lain dalam !atas

normal.  Hal ini menun-ukkan !ah"a pasien menderita demam dan ter-adi

Page 40: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 40/48

40

 peradangan pada kon-unti5a dan faring yang ditandai dengan hiperemis% dan

muncul ruam makulopapular yang merupakan tanda adanya infeksi 5irus mor!ili

stadium erupsi.

 

Peme#i"saan Penun4an$

Pemeriksaan penun-ang yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan

la!oratorium seperti pemeriksaan darah tepi. Pada darah tepi dapat ditemukan

 -umlah leukosit normal atau menimgkat apa!ila ada komplikasi infeksi !akteri.#0

Pada pasien ini -umlah leukosit dalam !atas normal.

 

Tatala"sana

Pengo!atan !ersifat suportif % terdiri dari pem!erian cairan yang cukup%

suplemen nutrisi% anti!iotik di!erikan apa!ila ada infeksi sekunder% anti kon5ulsi

di!erikan apa!ila ke-ang% dan 5itamin A. Indikasi ra"at inap adalah hiperpireksia%

dehidrasi% ke-ang% asupan oral sulit% atau adanya komplikasi. *%#0

Pasien mendapatkan terapi cairan 29# #0gttI mikro% paracetamol sirup $@#

setengah sendok teh% 5itamin A 200.000 I,% serta anti!iotik ampicilin 300 mg1

 -am I< dan kloramfenikol $+0 mg1 -am I<. Pada pasien ini di!erikan anti!iotik 

karena adanya komplikasi yaitu !ronkopneumonia.

'.2 B#,n",+neum,nia 

Anamnesis

erdasarkan anamnesis pasien mengeluh !atuk se-ak 2 hari S'RS. atuk 

kering tidak !erdahak. Pasien menderita penyakit -antung !a"aan dan didiagnosa

mor!ili. Status giEi pasien adalah gisi kurang. Imunisasi tidak ada dan pasien tidak 

mendapatkan ASI ekslusif.  6e-ala ini !isa men-adi tanda pasien menderita

 !ronkopneumonia.

Pada kasus ini kemungkinan !ronkopneumonia yang diderita pasien aki!atinfeksi sekunder atau komplikasi dari mor!ili yang dialami oleh pasien. Seperti

yang telah diketahui diatas ge-ala mor!ili didahului dengan adanya infeksi pada

saluran napas. ronkopneumonia merupakan komplikasi campak yang sering

di-umpai dan sering dise!a!kan oleh in5asi !akteri sekunder terutama

 pneumokokus stafilokokus dan haemophilus influenza. Pneumonia ter-adi sekitar 

1& kasus campak dan merupakan penye!a! kematian tersering. *

Penye!a! lainnya kemungkinan aki!at pasien tidak mendapatkan ASI

eksklusif. Hampir *0& kematian !alita ter-adi di negara !erkem!ang dan le!ih

Page 41: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 41/48

41

dari 30& kematian dise!a!kan oleh diare dan infeksi saluran napas akut. Hal ini

dapat dicegah dengan ASI ekslusif karena ASI kaya dengan !er!agai faktor aktif 

imunologis khusunya anti!odi% contohnya sekretori IgA yang melindungi

mem!ran mukosa saluran pencernaan dan pernapasan. #1

Faktor risiko lainnya adalah pasien menderita penyakit -antung !a"aan tipe

sianotik yaitu adanya pirau dari kanan ke kiri. Pada P/ sianotik dengan pirau

kanan ke kiri sering ditemukan hipoksemia karena dera-at stenosis pulmonalnya

 !ertam!ah setiap "aktu sehingga meningkatkan risiko ter-adinya serangan

hipersianotik. Pasien -uga akan mengalami penurunan 5olume paru% hipoplasia

 -alan napas serta gangguan 5entilasi perfusi. Semuanya ini akan menye!a!kan

kerusakan mukosa saluran napas% gangguan imunitas dan pada akhirnyameningkatkan risiko infeksi saluran pernapasan !erulang. 

. Infeksi men-adi masalah pada penyakit -antung !a"aan khusunya infeksi

saluran pernapasan !a"ah% !ronkopneumonia menempati urutan pertama penyakit

 penyerta anak dengan P/ datang !ero!at ($2%1&). Faktor risiko ter-adinya

 pneumonia !isa dise!a!kan oleh giEi anak yang kurang. 6iEi yang kurang

mengaki!atkan ter-adinya gangguan terhadap produksi anti!odi yang

memudahkan ter-adinya infeksi. 6iEi kurang pada pasien ini !erhu!ungan dengan

hipoksemia yang ter-adi pada P/ sianotik. Hipoksemia menye!a!kan kelelahan

saat makan% anoreksia% asupan nutrisi tidak adekuat sehingga menye!a!kan

malnutrisi.  3

Infeksi saluran pernapasan sering dialami pada $ tahun pertama kehidupan

khususnya pada tahun pertama. Hal ini kemungkinan !erhu!ungan dengan status

imunitas dan ukuran -alan napas yang kecil pada anakanak yang le!ih muda.

Setelah usia $ tahun insiden infeksi saluran pernapasan akan le!ih menurun.

6angguan giEi -uga akan mempengaruhi sistem imunitas% saluran napas dan organlain sehingga selan-utnya peningkatan risiko infeksi dan memperlam!at

 penyem!uhan penyakit. 3%

 

Peme#i"saan (isi" 

Pada pemeriksaan fisik didapatkan pergerakan dinding dada simetris kiri

dan kanan. Frekuensi pernapasan $0 kalimenit. Pada pemeriksaan auskultasi

didapatkan suara napas tam!ahan yaitu ronki di kedua lapangan paru.

Page 42: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 42/48

42

Salah satu penemuan klinis yang didapatkan pada pasien ini adalah adanya

suara napas ronki pada saat auskultasi yang merupakan salah satu tanda adanya

 !ronkopneumonia.

 

Peme#i"saan Penun4an$

Pada pasien ini dilakukan pemeriksaan la!oratorium. Hasil yag didapatkam

adalah leukosit pasien masih dalam !atas normal. Pada pneumonia pemeriksaan

leukosit dapat men-adi petun-uk dalam pemilihan anti!iotik.

 

Tatala"sana

Pengo!atan yang di!erikan kepada pasien ini adalah anti!iotik serta

 pengo!atan penun-ang untuk meringankan ge-ala demam yang dirasakan oleh

 pasien% yaitu 9

I<F7 29# #0 gttmenit mikro

4loramfenikol $+0 mg1 -am I<

%Ampicilin 300 mg1 -am I<

Paracetamol $@#

1

2  cth

'.' Tet#al,$i (all,t

 

Anamnesis

rang tua pasien mengaku anaknya menderita penyakit -antung !a"aan.

Pasien mudah lelah dan sesak% terdapat !iru pada !i!ir dan -ari yang akan terlihat

 -elas pada saat pasien !eraktifitas !anyak atau menangis. /ongkok saat lelah atau

setelah !er-alan lama -uga pernah dilakukan pasien. Semen-ak lahir pasien tidak 

 !isa menghisap dengan kuat sehingga pasien tidak mendapat ASI ekslusif hingga

usia #%+ tahun. Pasien hanya di!eri susu formula. I!u pasien mengaku selama $

tahun terakhir tidak kontrol rutin dan tidak minum o!at secara teratur. 7ari hasil

anamnesis terse!ut kemungkinan pasien menderita penyakit -antung !a"aan tipe

sianotik yaitu tetralogi fallot.

Pada saat i!u mengandung pasien% i!u mengaku tidak pernah sakit atau

mengonsumsi o!ato!atan. Ri"ayat keluarga yang mempunyai penyakit -antung

Page 43: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 43/48

43

 !a"aan tidak ada. Pada se!agian !esar kasus% penye!a! P/ tidak diketahui.

Pel!agai -enis o!at% penyakit i!u% pa-anan terhadap sinar rontgen% diduga

merupakan penye!a! eksogen penyakit -antung !a"aan. 7isamping faktor 

eksogen terdapat pula faktor endogen yang !erhu!ungan dengan ke-adian P/.

Pel!agai -enis penyakit genetik dan sindrom tertentu erat !erkaitan dengan

ke-adian P/ seperti sindrom do"n. #3

7apat disimpulkan tida kelompok faktor etiologi P/% yaitu 3 9

Faktor genetik (&)% umumnya merupakan !agian dari sindrom tertentu.

Faktor lingkunganfaktor eksterna (o!at% 5irus% radiasi) yang terdapat

se!elum kehamilan $ !ulan (2&). Hipoksia pada "aktu persalinan dapat

mengaki!atkan tetap ter!ukanya duktus arteriousus pada !ayi.

Interaksi dari faktor genetik dan faktor lingkungan (*0&).

 

Peme#i"saan <isi" 

Pada pemeriksaan fisik ditemukan 9

#. Sianosis

Pada pasien ditemukan sianosis pada !i!ir dan u-ungu-ung -ari. Sianosis

adalah pe"arnaan pada kulit dan mem!ran mukosa yang merupakan aki!at dari

 penurunan konsentrasi H! sekitar + gr#00 ml pada 5ena cutaneus atau perifer.

Penurunan konsentrasi H! pada 5ena perifer merupakan hasil dari desaturasi

darah di arteri atau peningkatan ekstrasi oksigen di -aringan perifer. #+

2. /ari ta!uh

Pada pasien didapatkan adanya -ari ta!uh. /ari ta!uh dise!a!kan oleh

 pertum!uhan -aringan lunak di!a"ah kuku yang merupakan aki!at dari adanya

sianosis sentral. 'ekanisme pertum!uha -aringan lunak hingga sekarang masih

 !elum -elas. Satu hipotesis mengemukakan !ah"a megakariosit yang terdapat

 pada 5ena !eru!ah. Pada orang yang normal platelet di!entuk dari sitoplasma

megakariosit dengan fragmentasi selama ter-adinya sirkulasi pulmonal.Sitoplasma terse!ut mengandung growth factor .

Pada pasien dengan pirau kanan ke kiri% megakariosit dengan sitoplasmanya

masuk kedalam sirkulasi sistemik sehingga menumpuk di kapiler. Penumpukan ini

menghasilkan adanya growth factor  sehingga ter!entuknya clubbing finger . #+

 

Peme#i"saan Penun4an$

7arah

Page 44: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 44/48

44

7idapatkan kenaikan -umlah hemoglo!in dan hematokrit yang sesuai dengan

dera-at desaturasi dan stenosis. Pasien :F dengan kadar hemoglo!in dan

hematokrit normal atau rendah mungkin menderita defisiensi !esi.

Pemeriksaan darah pasien menun-ukkan adanya peningkatan hemoglo!in (#*%+

gdl) dan peningkatan hematokrit (1+&). 4onsentrasi oksigen yang rendah

 pada arteri menstimulasi sumsum tulang untuk melepaskan eritropoetin gin-al

sehingga -umlah sel darah merah meningkat (eritrositosis). Pada P/ dengan

 pirau kanan ke kiri ter-adi hipoksemia kronik. Hal ini merupakan respon

fisiologi tu!uh untuk meningkatkan kemampuan mem!a"a oksigen ke seluruh

tu!uh. #+

Foto :horaks

,kuran -antung !isa normal atau le!ih kecil dari normal. :ampak -antung

 !er!entuk sepatu (apeks terangkat% cloglike) dengan konus pulmonalis cekung

dan 5askularisasi paru menurun. Adanya pem!esaran atrium kanan dapat

ditemukan (2+&). #+

Hasil foto thoraks pasien menun-ukkan adanya kardiomegali dan -antung

seperti sepatu !oot.

Jkokardiografi6am!aran ekokardiografi pada :F yang khas adalah defek septum 5entrikel

 !esar disertai overriding  aorta. Aorta !esar% sedangkan arteri pulmonalis kecil%

katup pulmonal tidak selalu dapat dilihat -elas. Infundi!ulum sempit. :eknik 

7oppler dapat digunakan untuk melihat arus dari 5entrikel kanan ke aorta dan

dapat diperkirakan per!edaan tekanan antara 5entrikel kanan dan arteri

 pulmonalis% meskipun dalam praktik gam!aran 7oppler yang !agus tidak 

mudah diperoleh% khusunya pada stenosis infundi!ular yang !erat. Stenosis

 pada ca!ang arteri pulmonalis dapat ter-adi. 

Hasil ekokardiografi pasien yang dilakukan pada tanggal + -uni 20#+ adalah

tetralogi fallot

 

Tatala"sana

Pada pasien ini tatalaksana yang didapatkan adalah terapi medikamentosa

yaitu 9

Propanolol $@+ mg

SF #@# ta!

Page 45: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 45/48

45

Pem!erian propanolol diharapkan dapat mengurangi spasme otot

infundi!ular dan menurunkan frekuensi serangan sianosis. Selain itu keadaan

umum pasien harus diper!aiki% misalnya koreksi anemia% termasuk mengatasi

defisiensi Eat !esi dan menghindari dehidrasi atau infeksi yang semuanya akan

meningkatkan frekuensi serangan.

BAB I;

KESI&PULAN

:etralogi fallot merupakan penyakit -antung !a"aan siaotik yang terdiri

dari 3 kelainan yaitu defek septum 5entrikel% stenosis pulmonal% overriding  aorta

dan hipertrofi 5entrikel kanan. ronkopneumonia merupakan penyakit penyerta

ter!anyak yang mem!a"a anak datang !ero!at pada pasien P/. Pasien P/

se!agian !esar memiliki status giEi kurang yang nantinya akan mempengaruhi

sistem pertahanan tu!uh sehingga dapat ter-adi infeksi saluran napas !erulang

yang sering men-adi masalah !esar pada pasien P/.

ronkopneumonia pada pasien ini -uga dapat ter-adi aki!at komplikasi dari

 penyakit mor!ili yang diderita pasien. :idak adanya ri"ayat imunisasi% konsumsi

ASI ekslusif daan giEi yang kurang men-adi faktor risiko tim!ulnya infeksi 5irus

mor!ili. erdasarkan anamnesis% pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penun-ang

 pasien ini didiagnosis dengan tetralogi fallot% !ronkopneumonia dan mor!ili.

Page 46: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 46/48

46

DA(TAR PUSTAKA

#.Profil 4esehatan Indonesia. /akarta 9 Pusat 7ata dan Informasi 4ementrian

4esehatan Repu!lik Indonesi. 20#$.p.+

2. H. Pneumonia Qnline 20#3. A5aila!le from 9

"""."ho.intmediacemtrefactsheetsfs$$#en

$.Said% 'ard-anis. Pneumonia Atipik Pada Anak. Sari Pediatri. 200#.

7esem!er9 3(3)

3.Hariyato 7. Profil Penyakit /antung a"aan di Instalasi Ra"at Inap Anak RS,P 7r.' 7-amil Padang /anuari 200Fe!ruari 20##. Sari Pediatri. 20#2

kto!er #3($).p.#+3#+1

+.Sari% 8urlina 4. Soetad-i% Anindita. 4osim% '.Sholeh. Hu!ungan antara

esarnya 7efek Septum <entrikel dengan Fungsi Paru. Sari Pediatri. 20#3.

kto!er #1($)

1.Permatagalih% <idi. Rahayuningsih% Sri Jndah. Sekar"ana% 8anan. 4orelasi

4adar hemoglo!in dengan 4adar <ascular Jndothelial 6ro"th Factor Plasma

 pada :etralogi Fallot. Sari Pediatri. 20#$. kto!er #+($)

.ilar R% antania /'. e!erapa Faktor yang erhu!ungan dengan Jpisode

Infeksi Saluran Pernapasan Akut pada Anak dengan Penyakit /antung

Page 47: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 47/48

47

a"aan. Sari Pediatri 9 2001 Septem!er. (2).p.#+3#+

.Ikatan 7okter Anak Indonesia. 200*. Pedoman Pelayanan 'edis.

/akarta.p.2+0

*.6arna%Herry. 20#2. uku A-ar 7i5isi Infeksi dan Penyakit

:ropis.7epartemem Ilmu 4esehatan Anak Fakultas 4edokteran ,ni5ersitasPad-ad-aranRS,P 7R. Hasan Sadikin andung. andung9Agung Seto.p.$1+

$+

#0.ehrman JR% 4liegman R'% Ar5in A'. 2000. 8elson Ilmu 4esehatan Anak 

edisi #+. /akarta9 J6=

##.Perhimpunan 7okter Paru Indonesia. 200$. Pedomanan 7iagnosis dan

Penatalaksanaan di Indonesia Pneumonia 4omuniti. /akarta. p.$

#2.H.200*.Pelayanan 4esehatan Anak di Rumah Sakit. Pedoman agi

Rumah Sakit Ru-ukan :ingkat Pertama di 4a!upaten4ota./akarta

#$. American Heart Association. 200*. :etralogy of Fallot

#3.7-er '% 'adiyono . :atalaksana Penyakit /antung a"aan. Sari Pediatri.

20#2. 7esem!er 2($).p#

#+. Park '. Pediatric =ardiology for Practitioners 200.p.2$$

#1.Aldy S% ;u!is '. 7ampak Proteksi Air Susu I!u :erhadap Infeksi. Sari

Pediatri. 200* kto!er ##.p.#1#$

Page 48: analisa kasus bp dan tof

7/23/2019 analisa kasus bp dan tof

http://slidepdf.com/reader/full/analisa-kasus-bp-dan-tof 48/48

48