tugas bp 1

41
KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARAN Oleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bila mana kita ingin mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan dapat tercapai, apakah aktivitas yang dilakukan telah berhasil mencapai sasaran, apakah prosedur kerja yang dilakukan sudah tepat, apakah sumber daya yang dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan, apakah elemen- elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik, kesemuanya itu membutuhkan proses evaluasi untuk dapat menjawab secara tepat. Sebagaimana pentingnya penetapan atau perumusan tujuan, pentingnya aktivitas dalam suatu kegiatan, maka kedudukan evaluasi dalam proses kegiatan juga memiliki kedudukan yang sama pentingnya, karena evauasi merupakan bagian integral dari proses kegiatan secara keseluruhan. Karena itu secara sederhana, evaluasi akan menjadi wahana untuk mengatahui tingkat keberhasilan dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan serta menjadi sumber informasi yang terukur hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi dalam proses pencapaian tujuan yang telah dirumuskan. Dalam proses pembelajaran, evaluasi menempati kedudukan yang penting dan merupakan bagian utuh dari proses dan tahapan kegiatan pembelajaran. Dengan 1

Upload: rachmawati-khamalt

Post on 29-Jun-2015

137 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bila mana kita ingin mengetahui apakah tujuan yang dirumuskan dapat

tercapai, apakah aktivitas yang dilakukan telah berhasil mencapai sasaran,

apakah prosedur kerja yang dilakukan sudah tepat, apakah sumber daya yang

dimiliki sudah dapat dimobilisasi secara optimal untuk mencapai tujuan, apakah

elemen-elemen pendukung kegiatan sudah berfungsi dengan baik, kesemuanya

itu membutuhkan proses evaluasi untuk dapat menjawab secara tepat.

Sebagaimana pentingnya penetapan atau perumusan tujuan, pentingnya

aktivitas dalam suatu kegiatan, maka kedudukan evaluasi dalam proses kegiatan

juga memiliki kedudukan yang sama pentingnya, karena evauasi merupakan

bagian integral dari proses kegiatan secara keseluruhan. Karena itu secara

sederhana, evaluasi akan menjadi wahana untuk mengatahui tingkat

keberhasilan dari keseluruhan aktivitas yang dilakukan serta menjadi sumber

informasi yang terukur hambatan-hambatan atau kendala yang dihadapi dalam

proses pencapaian tujuan yang telah dirumuskan.

Dalam proses pembelajaran, evaluasi menempati kedudukan yang

penting dan merupakan bagian utuh dari proses dan tahapan kegiatan

pembelajaran. Dengan melakukan evaluasi, guru dapat mengukur tingkat

keberhasilan proses pembelajaran yang dilakukannya, pada tiap kali pertemuan,

setiap caturwulan, setiap semester, setiap tahun, bahkan selama berada dalam

satuan pendidikan tertentu. Dengan demikian setiap kali membahas proses

pembelajaran, maka berarti juga membahas tentang evaluasi, karena evaluasi

inklusif di dalam proses pembelajaran.

Untuk dapat melaksanakan evaluasi pembelajaran dengan benar, maka

setiap guru dipersyaratkan mengatahui berbagai dimensi yang terkait dengan

evaluasi. Yakni yang berkaitan dengan pengertian evaluasi, kedudukan evaluasi,

syarat-syarat umum evaluasi, evaluasi hasil belajar dan evaluasi pendidikan.

1

Page 2: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

1.2 Tujuan

a. Untuk mengetahui pengertian, kedudukan dan syarat-syarat umum evaluasi.

b. Untuk mengetahui evaluasi hasil belajar.c. Untuk mengetahui evaluasi pendidikan.

1.3 Rumusan Masalah

a. Apa pengertian, kedudukan dan syarat-syarat umum evaluasi?b. Bagaimana melakukan evaluasi hasil belajar?c. Bagaimana melakukan evaluasi pendidikan?

2

Page 3: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

BAB 2PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi dan Evaluasi Pendidikan

Jika dicermati berbagai sumber yang membahas tentang evaluasi, akan ditemukan beberapa pandangan tentang evaluasi, baik berkenaan menganai konsep, prinsip maupun tujuan yang digambarkan di samping kesamaan juga keragaman persepsi masing-masing penulis. Diantaranya juga ada yang mencermati beberapa aktivitas atau istilah yang memiliki keterkaitan dengan evaluasi, seperti pengukuran dan testing. Wiersma dan Jurs misalnya membedakan antara evaluasi, pengukuran dan testing. Keduanya berpendapat bahwa evaluasi adalah suatu proses yang mencakup pengukuran dan mungkin juga testing, yang juga berisi pengambilan keputusan tentang nilai. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Arikunto yang menyatakan bahwa evaluasi merupakan kegiatan mengukur dan menilai. Kedua pendapat di atas secara implisit menyatakan bahwa evaluasi memiliki cakupan yang lebih luas daripada pengukuran dan testing (Rusliana, 2007:1).

Dalam mengkaji arti evaluasi ada baiknya memperhatikan apa yang dikemukakan Phopam (1986) yang mengkritisi tentang sering munculnya kekeliruan-kekeliruan dalam memahami dan menggunakan istilah evaluasi. Phopam (1986: 18) lebih lanjut mengemukakan bahwa untuk memahami arti evaluasi memang perlu terlebih dahulu memahami arti pengukuran. Menurutnya pengukuran menunjukkan kegiatan mengukur, yaitu menghitung atau menetapkan angka-angka sehingga kita dapat menggambarkan sesuatu secara lebih seksama, seberapa besarnya, kecilnya, panjangnya, dan sebagainya. Pengukuran terdiri dari penetapan status gejala tertentu dengan cara yang lebih seksama. Misalnya untuk mengetahui tinggi rendahnya pengetahuan siswa tentang perkalian, dengan mengukur pengatahuan mereka melalui ujian. Bila dilaporkan bahwa siswa-siswa tertentu dapat menjawab 90% dari soal yang diberikan, sedang siswa-siswa yang lainnya hanya mampu menyelesaikan 10%, maka didapatkan gambaran bahwa yang lebih pasti tentang pengetahuan perkalian siswa-siswa tersebut. Dalam pengukuran nilai tersebut tidak sejenakpun diharuskan membuat pertimbangan nilai tentang kebaikan maupun keburukan prestasi siswa karena pengukuran hanya berurusan dengan pemerian bukan menilai fenomena yang diperlukan.

3

Page 4: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

Michael Scriven, seorang teoritis evaluasi mengamati bahwa evaluasi terdiri dari penetapan nilai. Karena itu, evaluasi pendidikan terdiri dari penetapan nilai sehubungan dengan fenomena pendidikan. Penetapan nilai yang dimaksudkan adalah penentuan manfaat atau kebaikan relative dari segala sesuatu yang dievaluasi. Misalnya para evaluator pendidikan seringkali berusaha mengetahui nilai atau manfaat prosedur-prosedur intruksional dari berbagai bentuk yang berkembang. Dalam hal ini evaluator tersebut melakukan kegiatan yang sama dengan peneliti pendidikan pada contoh terdahulu. Bedanya tugas seorang evaluator tidaklah hanya mengukur perlakuan intruksional yang memberikan hasil lebih besar, tetapi untuk sampai pada pertimbangan seberapa baikkah hasil yang diperoleh. Sekali yang perlu diingat bahwa evaluasi terdiri dari penentuan manfaat dan pengukuran terdiri dari penentuan status. Sejalan dengan pandangan tersebut Asmawi Zainul dan Noehi Nasution mengartikan pengukuran sebagai pemberian angka kepada suatu atribut atau karakteristik tertentu yang dimiliki oleh orang, hal, atau obyek tertentu menurut aturan formulasi yang jelas, sedangkan penilaian adalah suatu proses untuk mengambil keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran hasil belajar baik yang menggunakan tes maupun nontes. Pendapat ini sejalan dengan pendapat Suharsimi Arikunto menyatakan bahwa mengukur adalah membaningkan sesuatu dengan satu ukuran. Pengukuran bersifat kuantitatif. Sedangkan menilai adalah mengambil suatu keputusan terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat Kualitatif (Rusliana, 2008).

Dalam sebuah tulisan tentang Penilaian Hasil Belajar, Sudrajad (2008) mengemukakan banyak orang mencampuradukkan pengertian antara evaluasi, pengukuran tes, dan penilaian, padahal keempatnya memiliki pengertian yang berbeda. Evaluasi adalah kegiatan identifikasi untuk melihat apakah suatu program yang direncanakan telah tercapai atau belum, berharga atau tidak dan dapat pula untuk melihat tingkat efisiensi pelaksanaannya. Evaluasi berhubungan dengan keputusan nilai. Esensi dari evaluasi yakni memberikan informasi bagikepentingan pengambilan keputusan. Pengukuran adalah proses pemerian angka atau usaha untuk memperoleh deskripsi numeric dari suatu tingkatan dimana seorang peserta didik telah mencapai karakteristik tertentu. Sedangkan penilaian adalah penerapan berbagai cara

4

Page 5: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

dan penggunaan beragam alat penilaian untuk memperoleh informasi tentang sejauh mana proses penilaian peserta didik atau ketercapaian kompetensi peserta didik. Penialain menjawab pertanyaan tentang sebaik apa hasil atau prestasi belajar seorang peserta didik.

Secara khusus dalam konteks pembelajaran di kelas, penilaian dilakukan untuk mengatahui kemajuan dan hasil belajar peserta didik, mendiagnosis kesulitan belajar, memberikan umpan balik/perbaikan proses belajar mengajar, dan penentuan kenaikan kelas melalui penyelenggaraan pembelajaran dan keberhasilan belajar peserta didik, guru serta proses pembelajaran itu sendiri. Berdasarkan informasi itu, dapat dibuat keputusan tentang pembelajaran, kesulitan peserta didik dan upaya bimbingan yang diperlukan untuk memperbaiki hasil pembelajaran itu sendiri.

Menurut Nurkancana dan Sumartana (1986) yang membahas pendapat Wand dan Brown, pengukuran adalah suatu tindakan atau proses untuk menentukan luas atau kuantitas pada sesautu. Sedangkan evaluasi merujuk pada suatu tindakan atau proses untuk menentukan nilai daripada sesuatu. Walaupun ada perbedaan antara pengukuran dan penilaian, namun kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, antara pengukuran dan penilaian terdapat hubungan yang sangat erat. Sebab untuk dapat melakukan penilaian yang tepat terhdap sesuatu terlebih dahulu harus didasarkan atas pengukuran-pengukuran.

Apabila defenisi evaluasi yang dikemukakan oleh Edwind Wandt dan Gerald W. Brown itu memberikan defenisi tentang Evaluasi Pendidikan, maka Evaluasi Pendidikan itu dapat diberi pengertian sebagai; Suatu tindakan atau kegiatan – (yang dilaksanakan dengan maksud untuk) – atau suatu proses – (yang berlangsung dalam rangka) – menentukan nilai dari segala sesuatu dalam dunia pendidikan (yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan, atau yang terjadi di lapangan pendidikan). Atau singkatnya: Evaluasi Pendidikan adalah kegiatan atau proses penentuan nilai pendidikan, sehingga dapat diketahui mutu atau hasil-hasilnya.

Mengingat ruang lingkup Evaluasi Pendidikan yang begitu luas, maka perlu memberikan batasan-batasan mengenai pengertian evaluasi pendidikan, yaitu:

5

Page 6: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

1. Proses/kegiatan untuk menentukan kemajuan pendidikan, dibandingkan dengan tujuan yang telah ditentukan,

2. Usaha untuk memperoleh informasi berupa umpan balik (feed back) bagi penyempurnaan pendidikan. (Sudijono, 1996:2).

Apabila dibawa kedalam konteks pembelajaran, Sesuai pendapat Grondlund dan Linn (1990) mengatakan bahwa evaluasi pembelajaran adalah suatu proses mengumpulkan, menganalisis dan menginterpretasi informasi secaras sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan pembelajaran. Evaluasi pembelajaran merupakan evaluasi dalam bidang pembelajaran.

2.2 Prinsip Umum Evaluasi

Agar evaluasi yang dilakukan dapat memberi manfaat sebagaimana diharapkan, maka evaluasi harus dilakukan berdasarkan prinsip-prinsip yang tepat. Arikunto (2007: 24) mengemukakan bahwa ada satu prinsip umum dan penting dalam kegiatan evaluasi, yaitu adanya triangulasi atau hubungan erat tiga komponen, yaitu antara; 1. Tujuan,2. Kegiatan pembelajaraan atau KBM, dan3. Evaluasi.

Triangulasi tersebut digambarkan dalam bagan sebagai berikut:

Dari bagan yang digambarkan di atas dapat dipahami bahwa kegiatan pembelajaran yang dirancang dalam bentuk rencana mengajar yang disusun oleh guru mengacu pada tujuan yang hendak dicapai. Demikian pula tujuan

yang dirumuskan hendaknya didasarkan pada kegiatan pembelajaran yang

6

Tujuan

EvaluasiKBM

Page 7: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

dilakukan, sehingga antara kegiatan pembelajaran dan tujuan yang dirumuskan memiliki arah yang sama.

Evaluasi merupakan kegiatan pengumpulan data untuk mengukur sejauh mana tujuan telah tercapai. Karena itu didalam menyusun evaluasi hendaknya memperhatikan secara seksama rumusan tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dan harus dapat mengukur sejauh mana proses pembelajaran telah dilaksanakan.

Sementara itu, Nurhadi (2004:164) merinci prinsip-prinsip Evaluasi menjadi delapan yaitu: a) Menyeluruh

Evaluasi dapat dilakukan dengan berbagai teknik termasuk

mengumpulkan berbagai bukti bagi hasil belajajar peserta didik. Evaluasi meliputi pengetahuan (kognitif), ketrampilan (psikomotor), sikap (afektif).

b) Berkesinambungan Pelaksanaan Evaluasi dilakukan dengan berencana, bertahap, dan

terus-menerus untuk memperoleh gambaran tentang perkembangan

belajar peserta didik. c) Valid

Evaluasi harus memberikan informasi yang akurat tentang hasil belajar peserta didik, misalnya apabila pembelajaran menggunakan pendekatan eksperimen maka kegiatan melakukan eksperimen harus menjadi salah satu obyek yang di nilai.

d) TerbukaProses dari hasil Evaluasi harus bersifat terbuka dan diterima semua

pihak terkait yaitu peserta didik, pendidik, sekolah, orang tua, dan masyarakat.

e) Bermakna Evaluasi hendaknya mudah di pahami, mempunyai arti, berguna,

dan bisa di tindak lanjuti oleh semua pihak. Makna bagi pendidik, hasil Evaluasi dapat bermakna untuk meningkatkan prestasi peserta didik,

7

Page 8: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

memberikan hasil kemajuan peserta didik dan sebagai umpan balik untuk proses perbaikan belajar mengajar pada masa yang akan datang.

f) Mendidik Hasil Evaluasi harus dapat membina dan memberi dorongan

kumparan peserta didik untuk dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

g) Berorientasi pada kompetensi Evaluasi harus menilai pencapaian kompetensi yang dimaksud dalam

kurikulum. h) Adil

Evaluasi harus adil terhadap semua peserta didik dengan tidak membedakan latar belakang sosial- ekonomi, budaya, bahasa dan kelamin.

2.3 Syarat-Syarat Umum EvaluasiAgar evaluasi dapat berfungsi secara optimal, dapat memberikan manfaat

untuk perbaikan program dan kegiatan-kegiatan pembelajaran, maka evaluasi harus memenuhi beberapa persyaratan. Sejumlah ahli evaluasi mengemukakan beberapa persyaratan umum yang harus dipenuhi dalam pelaksanaan evaluasi yaitu;1. Kesahihan atau Validitas

Kesahihan menggantikan kata validitas yang dapat diartikan sebagai ketepatan evaluasi mengevaluasi apa yang seharusnya dievaluasi. Kesahihan juga dapat diartikan sebagai kelayakan interpretasi terhadap hasil dari suatu instrument evaluasi atau tes dan tidak terhadap instrument itu sendiri (Groundlound, 1985: 57). Nurkencana dan Sumartana (1986) mengemukakan bahwa validitas dapat ditinjau dari beberapa segi seperti di bawah ini;

1) Validitas RamalanValiditas ramalan dapat diartikan sebagai ketepatan dari suatu alat

pengukur ditinjau dari kemampuan tes tersebut untuk meramalkan prestasi yang dicapai kemudian. Sebagai contoh, tes hasil belajar dapat dikatakan mempunyai validitas ramalan yang tinggi, apabila hasil yang dicapai oleh anak dalam tes tersebut betul-betul dapat memprediksikan sukses tidaknya anak dalam pelajaran-pelajaran yang akan datang.

2) Validitas BandinganValiditas bandingan adalah ketepatan dari suatu tes dilihat dari

korelasinya terhadap kecakapan yang telah dimiliki saat ini secara nyata.

8

Page 9: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

Perbedaan dengan validitas ramalan adalah dilihatdari segi waktunya. Validitas ramalan melihat hubungannya dengan massa yang akan datang, sedangkan validitas bandingan melihat hubungannya dengan masa sekarang.

Cara yang dipergunakan untuk menilai validitas bandingan adalah dengan cara mengkorelasikan hasil-hasil yang dicapai dalam tes tersebut dengan hasil-hasil yang dicapai dalam tes yang sejenis yang telah diketahui mempunyai validitas yang tinggi (misalnya tes yang sudah distandarisasi). Tinggi rendahnya koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan tinggi rendahnya validitas tes yang akan dinilai kualitasnya.

3) Validitas IsiValiditas isi diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari isi tes

tersebut. Suatu tes hasil belajar dikatakan valid menurut validitas isi ini bilamana materi tes tersebut betul-betul dapat mewakili secara menyeluruh (representative) dari bahan-bahan pelajaran yang diberikan.

Untuk menilai apakah tes yang disusun memiliki validitas isi atau tidak, dapat dilakukan dengan membandingkan materi tes tersebut dengan analisis rasional yang kita lakukan terhadap bahan-bahan yang seharusnya dipergunakan dalam menyusun tes tersebut.

4) Validitas KonstruksiValiditas konstruksi dapat diartikan sebagai ketepatan suatu tes ditinjau dari susunan (konstruksi) tes tersebut. Untuk mengetahui apakah tes yang disusun memenuhi syarat-syarat validitas konstruk ini, maka kita harus membandingkan susunan tes tersebut dengan syarat-sayarat penyusunan tes yang baik. Apabila tes yang dibuat telah mengacu kepada syarat-syarat penyusunan tes mak berarti tes tersebut memenuhi syarat validitas konstruk. Demikian pula sebaliknya, bilama tes yang dibuat tidak memenuhi syarat-syarat penyusunan tes, maka berarti tes tersebut tidak memenuhi validitas konstruk ini.

Validitas ramalan, dan validitas bandingan disebut juga validitas empiric sebab pengujian validitas tersebut didasarkan atas perhitungan-perhitungan secara empiris. Sedangkan validitas isi dan validitas konstruk disebut pula validitas rasional sebab pengujia terhadap validitas keduanya disarankan atas analisis rasional (Nurkancana dan Sumartana, 1986: 130).

9

Page 10: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

Kesahihan hasil evaluasi dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu faktor instrument evaluasi, administrasi evaluasi dan penskoran, respon siswa.

1) Faktor instrument evaluasi Faktor yang terdapat di dalam instrument evaluasi yang mempengaruhi instrument evaluasi diantaranya, yaitu; ketidakjelasan petunjuk, tingkat kesulitan kosakata, dan struktur kalimat pada instrument evaluasi serta susunan item evaluasi yang kurang baik.

2) Faktor-faktor administrasi dan penskoranFaktor yang berkaitan dengan administrasi antara lain pengaturan waktu yang kurang tepat, misalnya waktu yang disediakan tidak cukup, bantuan yang tidak wajar kepada siswa yang meminta pertolongan, menyontek saat ujian dan penskoran jawaban essay yang tidak dapat dipercaya karena cenderung ke arah kesahihan yang rendah.

3) Faktor-faktor yang berkaitan dengan respon siswaYaitu kecenderungan siswa untuk merespon secara cepat, atau kecenderungan merespon secara tiba-tiba atau penggunaan gaya tertentu siswa dalam merespon item evaluasi.

2. Keterandalan (Reliabilitas)Keterandalan evaluasi berhubungan dengan masalah kepercayaan, bahwa

suatu instrument evaluasi mampu memeberikan hasil yang tetap (Arikunto, 1990). Keterandalan dapat diartikan sebagai tingkat kepercayaan keajengan evaluasi.

Nurkancana dan Sumartana (1986: 131) menjelaskan beberapa cara yang dapat digunakan untuk mencari taraf reliabilitas suatu tes. 1) Teknik ulangan

Teknik ulangan adalah suatu cara yang ditempuh untuk mencari reliabilitas suatu tes dengan cara memberikan tes tersebut kepada sekelompok anak dengan dua kesempatan yang berlainan. Misalnya suatu tes diberikan kepada anak, sebut saja grup A. Selang tiga hari atau seminggu tes yang sama diberikan lagi kepada grup A dengan syarat-syarat tertentu, misalnya soal-soal dalam tes tidak dibicarakan selama waktu di antara itu, situasi tempat dibuat sama dan sebagainya. Selanjutnya skor yang diperoleh anak-anak pada kelompok pada periode pertama dikorelasikan dengan skor

10

Page 11: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

yang mereka peroleh pada tes periode kedua. Besar kecilnya korelasi yang diperoleh menunjukkan reliabilitas dari tes tersebut.

2) Teknik bentuk pararelPada teknik bentuk pararel digunakan dua bentuk tes yang sejenis

(tetapi tidak identik), baik mengenai isinya, proses mental yang diukur, tingkat kesukaran maupun jumlah item. Kedua tes ini diberikan kepada kelompok subjek yang sama tanpa adanya rentang waktu. Skor yang diperoleh dari kedua tes tersebut selanjutnya dikorelasikan. Besar kecilnya koefisien korelasi yang diperoleh menunjukkan reliabilitas dari tes tersebut.

3) Teknik belah duaDalam teknik ini, tes yang telah diberikan kepada sekelompok

subjek dibelah menjadi dua bagian. Tiap-tiap bagian diberikan skor secara terpisah. Lazimnya ada dua prosedur yang dapat dipergunakan untuk membelah dua suatu tes yaitu; a) Prosedur ganjil genap, artinya seluruh item yang bernomor ganjil

dikumpulkan menjadi satu kelompok dan seluruh item yang bernomor genap menjadi kelompok yang lain.

b) Prosedur secara random, misalnya dengan menggunakan undian, atau dengan menggunakan tabel bilangan random.

Korelasi yang diperoleh dari kedua belahan itu menunjukkan reliabilitas tes.

3. KepraktisanKepraktisan evaluasi dapat diartikan sebagai kemudahan-kemudahan yang

ada kaitan dengan instrument evaluasi, baik dalam mempersiapkan, menggunakan, mengelola hasil, menginterpretasi hasil maupun kemudahan-kemudahan dalam penyimpanannya (Dimyati dan Mudjono, 1994: 184).1) Kemudahan administrasi.

Kemudahan ini yaitu kemudahan-kemudahan yang berkaitan dengan system pengadministasian instrument evaluasi dan pengaturan pelaksanaannya. Kemudahan pengadministrasian ini dapat dilakukan dengan memberikan petunjuk yang sederhana dan jelas serta pengaturan waktu evaluasi yang sebaiknya tidak menimbulkan kesulitan.

2) Waktu yang disediakan. Waktu yang disediakan untuk melaksanakan evaluasi hendaknya diperhitungkan secara cermat, sehingga memberikan kesempatan yang cukup untuk melaksanakan rangkaian evaluasi tersebut sehigga tidak menimbulkan kesulitan dari peserta tes dan pelaksana.

3) Kemudahan menskor. Untuk memberikan kemudahan penskoran diperlukan ketersediaan petunjuk yang jelas untuk penskoran, demikian pula untuk

11

Page 12: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

memudahkan untuk kunci penskoran, pemisahan lembar soal dan lembar jawaban atau beberapa bentuk kegiatan lainnya yang dapat membantu kegiatan penskoran.

4) Kemudahan interpretasi. Untuk memudahkan interpretasi dan aplikasi hasil evaluasi diperlukan petunjuk yang jelas. Semain mudah interpretasi dan aplikasi hasil evaluasi berarti semakin meningkat kepraktisan evaluasi.

5) Tersedianya bentuk instrument evaluasi yang ekuivalen atau sebanding. Bentuk-bentuk ekuivalen dari sebuah tes mengukur aspek-aspek perilaku melalui butir-butir tes yang memiliki kesamaan dalam isi, tingkat kesulitan, dan karakteristik lainnya. Adanya bentuk-bentuk yang ekivalen atau sebanding dari instrument evaluasi akan meningkatkan kepraktisan dalam melaksanakan evaluasi.

2.4 Fungsi Evaluasi Secara umum, evaluasi sebagai suatu tindakan atau proses setidak-

tidaknya memiliki tiga macam fungsi pokok, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang penyusunan rencana, dan (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.

Secara khusus, fungsi evaluasi dalam dunia pendidikan dapat dilihat dari tiga segi, yaitu; (1) segi psikologis, (2) segi didaktik, dan (3) segi administratif.

a) Segi PsikologisBagi peserta didik, evaluasi pendidikan secara psikologis akan

memberikan pedoman atau pegangan batin kepada mereka untuk mengenal kapasitas dan status dirinya masing-masing di tengah-tengah kelompok atau kelasnya.

Bagi pendidik, evaluasi pendidikan akan memberikan kepastian atau ketetapan hati pendidik tersebut, sudah sejauh manakah kiranya usaha yang telah dilakukan selama ini telah membawa hasil, sehingga secara psikologis, pendidik memiliki pedoman yang pasti guna menentukan langkah-langkah yang dianggap perlu untuk dilakukan selanjutnya.

b) Segi DidaktikBagi peserta didik, evaluasi pendidikan (khususnya evaluasi hasil

belajar) akan dapat memberikan dorongan (motivasi) kepada mereka untuk dapat memperbaiki, meningkatkan dan mempertahankan prestasinya.

12

Page 13: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

Bagi pendidik, evaluasi pendidikan itu setidak-tidaknya memiliki lima macam fungsi, yaitu:1) Memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi0 yang telah

dicapai oleh peserta didiknya.2) Memberikan informasi yang sangat berguna, guna mengetahui posisi

masing-masing peserta didik di tengah-tengah kelompoknya.3) Memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudian

menetapkan status peserta didik.4) Memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluar

bagi peserta didik yang memang memerlukannya.5) Memberikan petunjuk tentang sudah sejauh manakah program

pengajaran yang telah ditentukan telah dapat dicapai.c) Segi Administratif

Adapun secara administratif, evaluasi pendidikan setidak-tidaknya memiliki tiga macam fungsi, yaitu:1) Memberikan laporan

Dengan melakukan evaluasi, akan dapat disusun dan disajikan laporan mngenai kemajuan dan perkembangan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran dalam jangka waktu tertentu. Laporan mengenai perkembangan dan kemajuan belajar peserta didik tertuang dalam bentuk Raport (untuk peserta didik pada pendidikan dasar dan menengah) atau Kartu Hasil Studi (KHS), bagi peserta didik di lembaga pendidikan tinggi.

2) Memberikan bahan-bahan keterangan (data) sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan pendidikan atau lembaga pendidikan.

3) Memberikan gambaran mengenai hasil-hasil yang telah dicapai dalam proses pembelajaran.

2.5 Obyek (Sasaran) Evaluasi Pendidikan

Obyek atau sasaran evaluasi pendidikan adalah segala sesuatu yang bertalian dengan kegiatan atau proses pendidikan, yang dijadikan titik pusat perhatian atau pengamatan, karena pihak penilai (evaluator) ingin

13

Page 14: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

memperoleh informasi mengenai kegiatan atau proses pendidikan. Obyek atau sasaran dari evaluasi pendidikan dapat ditinjau dari 3 aspek, yaitu input, transformasi dan output.

Dari segi input pendidikan , yang menjadi sasaran evaluasi pendidikan meliputi aspek kemampuan, aspek kepribadian serta aspek sikap peserta didik. Dari segi transformasi pendidikan, yang menjadi sasaran dari evaluasi pendidikan meliputi: (a) kurikulum, (b) metode mengajar dan teknik Evaluasi, (c) sarana atau media pendidikan, (d) sistem administrasi serta (e) pendidik dan unsur-unsur personel lainnya yang terlibat dalam proses pendidikan.

Dari segi output pendidikan, yang menjadi sasaran evaluasi pendidikan adalah tingkat pencapaian atau prestasi belajar yang berhasil diraih oleh masing-masing peserta didik, setelah mereka terlibat dalam proses pendidikan selama jangka waktu yang telah ditentukan.

2.6 Ruang Lingkup (Scope) Evaluasi Pendidikan di Sekolah

Secara umum, ruang lingkup dari evaluasi dalam bidang pendidikan di sekolah mencakup tiga komponen utama, yaitu:a) Evaluasi Program Pengajaran

Evaluasi program pengajaran mencakup tiga hal, yaitu: (a) evaluasi terhadap tujuan pengejaran, (b) evaluasi terhadap isi program pengajaran, dan (c) evaluasi terhadap strategi belajar mengajar.

b) Evaluasi Proses Pelaksanaan PengajaranEvaluasi mengenai proses pelaksanaan pengajaran mencakup

evaluasi mengenai: (a) Kesesuaian antara proses belajar mengajar yang berlangsung, dengan garis-garis besar program pengajaran yang telah ditentukan; (b) Kesiapan pendidik dalam melaksanakan program pengajaran; (c) Kesiapan peserta didik dalam mengikuti proses pembelajaran; (d) Minat atau perhatian peserta didik di dalam mengikuti pelajaran; (e) Keaktifan atau partisipasi siwa selama proses pembelajaran berlangsung; (f) Peranan bimbingan dan penyuluhan terhadap peserta didik yang memerlukannya; (g) Komunikasi dua arah antara pendidik dan murid selama proses pembelajaran berlangsung; (h) Pemberian dorongan atau motivasi terhadap peserta didik; (i) Pemberian tugas-tugas kepada peserta didik dalam rangka penerapan teori-teori yang diperoleh di dalam

14

Page 15: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

kelas; (j) Upaya menhilangkan dampak negatif yang timbul sebagai akibat dari kegiatan-kegiatan yang dilakukan di sekolah.

c) Evaluasi hasil BelajarEvaluasi terhadap hasil belajar peserta didik mencakup: (a)

Evaluasi mengenai tingkat penguasaan peserta didik terhadap tujuan-tujuan khusus yang ingin dicapai dalam unit-unit program pengajaran yang bersifat terbatas; (b) Evaluasi mengenai tingkat pencapaian peserta didik terhadap tujaun-tujuan umum pengajaran.

2.7 Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi Hasil Belajar secara klasik, dimaksudkan untuk memberi nilai tentang kualitas hasil belajar peserta didik sehingga dapat mengetahui tingkat kegagalan atau keberhasilan seorang peserta didik. Namun dalam perkembangannya evaluasi hasil belajar dimaksudkan untuk memberikan umpan balik kepada peserta didik maupun kepada pembelajar sebagai pertimbangan untuk melakukan perbaikan serta jaminan terhadap pengguna lulusan sebagai tanggung jawab institusi yang telah meluluskan. 2.7.1 Sasaran Evaluasi

Sasaran evaluasi hasil belajar peserta didik adalah penguasaan kompetensi. Dalam hal ini kompetensi diartikan sebagai (1) Seperangkat tindakan cerdas penuh tanggung jawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu11 (SK. Mendiknas No. 045/U/2002); (2) Kemampuan yang dapat dilakukan oleh peserta didik yang mencakup pengetahuan, keterampilan dan perilaku; (3) Integrasi domain kognitif, afektif dan psikomotorik yang direfleksikan dalam perilaku. Mengacu pengertian kompetensi tersebut, maka hasil belajar peserta didik mencakup ranah kognitif, psikomotorik dan afektif yang harus dikuasai oleh setiap peserta didik setelah pembelajaran berlangsung sesuai dengan rencana pembelajaran yang disusun oleh Evaluator.

2.7.2 Tahapan EvaluasiTahapan pelaksanaan evaluasi hasil belajar adalah penentuan tujuan, menentukan desain evaluasi, pengembangan instrumen evaluasi,

15

Page 16: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

pengumpulan informasi/data, analisis dan interpretasi serta tindak lanjut.a) Menentukan tujuan

Tujuan evaluasi hasil belajar yaitu untuk mengetahui capaian penguasaan kompetensi oleh setiap peserta didik sesuai rencana pembelajaran yang disusun oleh Evaluator mata kuliah. Kompetensi yang harus dikuasai oleh peserta didik mencakup koginitif, psikomotorik dan afektif.

b) Menentukan Rencana EvaluasiRencana evaluasi hasil belajar berwujud kisi-kisi, yaitu

matriks yang menggambarkan keterkaitan antara behavioral objectives (kemampuan yang menjadi sasaran pembelajaran yang harus dikuasai peserta didik) dan course content (materi sajian yang dipelajari peserta didik untuk mencapai kompetensi) serta teknik evaluasi yang akan digunakan dalam menilai keberhasilan penguasaan kompetensi oleh peserta didik.

c) Penyusunan Instrumen EvaluasiInstrumen evaluasi hasil belajar untuk memperoleh

informasi deskriptif dan/atau informasi judgemantal dapat berwujud tes maupun non-test. Tes dapat berbentuk obyektif atau uraian; sedang non-tes dapat berbentuk lembar pengamatan atau kuesioner. Tes obyektif dapat berbentuk jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan dan pilihan ganda dengan berbagai variasi : biasa, hubungan antar hal, kompleks, analisis kasus, grafik dan gambar tabel. Untuk tes uraian yang juga disebut dengan tes subyektif dapat berbentuk tes uraian bebas, bebas terbatas, dan terstruktur.

Selanjutnya untuk penyusunan instrumen tes atau non-tes, Evaluator harus mengacu pada pedoman penyusunan masing-masing jenis dan bentuk tes atau non tes agar instrumen yang disusun memenuhi syarat instrumen. yang baik, minimal syarat pokok instrumen yang baik, yaitu valid (sah) dan reliabel (dapat dipercaya).

d) Pengumpulan data atau informasiPengumpulan data atau informasi dalam bentuknya

adalah pelaksanaan testing/penggunaan instrumen evaluasi harus

16

Page 17: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

dilaksanakan secara obyektif dan terbuka agar diperoleh informasi yang sahih dan dapat dipercaya sehingga bermanfaat bagi peningkatan mutu pembelajaran.

Pengumpulan data atau informasi dilaksanakan pada setiap akhir pelaksanaan pembelajaran untuk materi sajian berkenaan dengan satu kompetensi dasar dengan maksud Evaluator dan peserta didik memperoleh gambaran menyeluruh dan kebulatan tentang pelaksanaan pembelajaran yang telah dilaksanakan untuk pencapaian penguasaan satu kompetensi dasar

e) Analisis dan interpretasiAnalisis dan interpretasi hendaknya dilaksanakan segera

setelah data atau informasi terkumpul. Analisis berwujud deskripsi hasil evalusi berkenaan dengan hasil belajar peserta didik, yaitu penguasaan kompetensi; sedang interpretasi merupakan penafsiran terhadap deskripsi hasil analisis hasil belajar peserta didik.

Analisis dan interpretasi didahului dengan langkah skoring sebagai tahapan penentuan capaian penguasaan kompetensi oleh setiap peserta didik. Pemberian skoring terhadap tugas dan/atau pekerjaan peserta didik harus dilaksanakan segera setelah pelaksanaan pengumpulan data atau informasi serta dilaksanakan secara obyektif. Untuk menjamin keobyektifan skoring Evaluator harus mengikuti pedoman skoring sesuai dengan jenis dan bentuk tes/instrumen evaluasi yang digunakan.

f) Tindak lanjutTindak lanjut merupakan kegiatan menindak lanjuti hasil

analisis dan interpretasi. Sebagai rangkaian pelaksanaan evaluasi hasil belajar tindak lanjut pada dasarnya berkenaan dengan pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya berdasarkan hasil evaluasi pembelajaran yang telah dilaksanakan dan berkenaan dengan pelaksanaan evaluasi pemebelajaran itu sendiri.

Tindak lanjut pembelajaran yang akan dilaksanakan selanjutnya merupakan pelaksanaan keputusan tentang usaha perbaikan pembelajaran yang akan dilaksanakan sebagai upaya peningkatan mutu pembelajaran. Tindak lanjut berkenaan dengan

17

Page 18: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

evaluasi pembelajaran menyangkut pelaksanaan evaluasi dengan instrumen evaluasi yang digunakan meliputi tujuan, proses dan instrumen evaluasi hasil belajar.

2.7.3 Evaluasi Hasil Belajar Ranah KognitifRanah kognitif sebagai ranah hasil belajar yang berkenaan dengan kemampuan pikir, kemampuan memperoleh pengetahuan, pengetahuan yang berkaitan dengan pemerolehan pengetahuan, pengenalan, pemahaman, konseptualisai, penentuan dan penalaran dapat diartikan sebagai kemampuan intelektual; Bloom mengklasifikasi ranah hasil belajar kognitif atas enam tingkatan, yaitu pengetahuan, pemahaman, penerapan, analisis, síntesis dan evaluasi. Evaluasi hasil belajar kognitif dapat dilakukan dengan menggunakan tes objektif maupun tes uraian.

2.7.4 Evaluasi Hasil Belajar Ranah PsikomotorRanah ketrampilan motorik atau psikomotor dapat diartikan

sebagai serangkaian gerakan otot-otot yang terpadu untuk dapat menyelesaikan suatu tugas. Sejak lahir manusia memperoleh ketrampilan-ketrampilan yang meliputi gerakan-gerakan otot yang terpadu atau terkoordinasi mulai yang paling sederhana, sampai ke hal yang lebih rumit.

Evaluasi ketrampilan psikomotor memang lebih rumit dan subjektif dibandingkan dengan Evaluasi dalam aspek kognitif. Karena Evaluasi ketrampilan psikomotor memerlukan teknik pengamatan dengan keterandalan (reliabilitas) yang tinggi terhadap dimensi-dimensi yang akan diukur. Sebab bila tidak demikian unsur subjektivitas menjadi sangat dominan.

2.7.5 Evaluasi Hasil Belajar Ranah AfektifRanah Evaluasi hasil belajar afektif adalah kemampuan yang

berkenaan dengan perasaan, emosi, sikap/derajad penerimaan atau penilakan statu obyek, meliputi berbagai aspek. Menurut Bloom, aspek-aspek domain afektif adalah:

18

Page 19: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

a) Menerima/mengenal, yaitu bersedia menerima dan memperhatikan berbagai stimulus yang masíh bersikap pasip, sekedar mendengarkan atau memperhatikan.

b) Merespons/berpartisipasi, yaitu keinginan berbuat sesuatu sebagai reaksi terhadap gagasan, benda atau sistem nilai—lebih dari sekedar mengenal.

c) Menilai/menghargai, yaitu keyakinan atau anggapan bahwa sesuatu gagasan, benda atau cara berpikir tertentu mempunyai nilai/harga atau makna.

d) Mengorganisasai, yaitu menunjukkan saling berkaitan antara nilai-nilai tertentu dalam suatu sistem nilai, serta menentukan nila mana mempunyai prioritas lebih tinggi dari pada nilai yang lain. Seseorang menjadi commited terhadap suatu sistem nilai tertentu.

e) Karakterisasi/internalisasi/mengamalkan, yaitu mengintegrasikan nilai ke dalam suatu filsafat hidup yang lengkap dan meyakinkan, serta perilakunya selalu konsisten dengan filsafat hidupnya tersebut.

Sementara itu, Menurut Anderson (dalam Robert K. Gable), aspek-aspek afektif meliputi: attitude/sikap, self concept/self-esteem, interest, value/beliefs as to what should be desired.

2.8 Jenis-Jenis Evaluasi Pembelajaran

1. Evaluasi formatifEvaluasi fomatif seringkali diartikan sebagai kegiatan evaluasi yang

dilakukan pada setiap akhir pokok pembahasan. Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui sejauh mana suatu proses pembelajaran telah berjalan sebagaimana yang telah direncanakan. Winkle menyatakan bahwa yang dimaksud dengan evaluasi formatif adalah penggunaan tes-tes selama proses pembelajaran yang masih berlangsung, agar siswa dan guru memperoleh informasi mengenai kemajuan yang telah dicapai. Tesmer menyatakan formative evaluation is adgument of the strengths and weakness of instruction in developing stages, for purpose of revising the instruction to improve its effectiveness and appeal. Pada prinsipnya pendapat-pendapat tersebut member penekanan tentang maksud

19

Page 20: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

evaluasi formatif sebagai kegiatan untuk mengontrol sampai seberapa jauh siswa telah menguasai materi yang diajarkan pada pokok bahasan tersebut. Wiersma menyatakan formative testing is done to monitor student progress over periode of time. Indikator utama keberhasilan atau kemajuan siswa dalam evaluasi formatif ini adalah penguasaan kemampuan yang telah dirumuskan dalam rumusan tujuan instruksional khusus (TIK) yang telah ditetapkan sebelumnya. Sebagaimana telah diketahui bahwa TIK yang akan dicapai pada setiap pembahasan suatu pokok bahasan, dirumuskan dengan mengacu pada tingkat kematangan siswa. Artinya TIK dirumuskan dengan memperhatikan kemampuan awal anak dan tingkat kesulitan yang diperkirakan masih sangat mungkin dijangkau/dikuasai dengan kemampuan yang dimiliki siswa. Dengan kata lain evaluasi formatif dilaksanakan untuk mengetahui seberapa jauh tujuan yang telah ditetapkan telah tercapai. Dari hasil evaluasi ini akan diperoleh gambaran siapa saja yang telah berhasil dan siapa yang dianggap belum berhasil untuk selanjutnya diambil tindakan-tindakan yang tepat. Tindak lanjut dari evaluasi ini adalah bagi para siswa yang belum berhasil maka akan diberikan remedial, yaitu bantuan khusus yang diberikan kepada siswa yang mengalami kesulitan memahami suatu pokok bahasan tertentu. Sementara bagi siswa yang telah berhasil akan melajutkan pada topic berikutnya. Bahkan bagi mereka yang memiliki kemampuan yang lebih akan diberikan pengayaan, yaitu materi tambahan yang sifatnya perluasan dan pendalaman dari topic yang telah dibahas sehingga memungkinkan mencapai standar keberhasilan yang lebih tinggi.

2. Evaluasi sumatifEvaluasi sumatif adalah evaluasi yang dilakukan pada setiap akhir

satu satuan waktu yang didalamnya tercakup lebih dari satu pokok bahasan, dan dimaskudkan untuk mengetahui sejauh manakah peserta didik telah dapat berpindah dari suatu unit ke unit berikutnya. Winkle mendefinisikan evaluasi sumatif sebagai penggunaan tes-tes pada akhir suatu periode pengajaran tertentu, yang meliputi beberapa atau semua unit pelajaran yang diajarkan dalam suatu semester, bahkan setelah selesai pembahasan suatu bidang studi.

20

Page 21: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

3. DiagnostikEvaluasi diagnostic adalah evaluasi yang di gunakan untuk mengetahui kelebihan-kelebihan dan kelemehan-kelemahan yang ada pada siswa dapat di berikan perlakuan yang tepat. Evaluasi Diagnostik dapat di lakukan dalam beberapa tahapan, baik dalam tahap awal, selama proses, maupun akhir pembelajaran. Pada awal dilakukan pada calon siswa sebagai imput. Dalam evaluasi diognostik dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal atau pengetahuan prasyarat yang harus di ketahui oleh siswa. Pada tahap peruses evaluasi ini di perlukan untuk mengetahui bahan-bahan pelajaran mana yang masih belum di kuasai dengan baik, sehingga guru dapat member bantuan secara dini agar siswa tidak tertinggal terlalu jauh. Sementara pada tahap akhir evaluasi diagnastik ini untuk mengetahui tingkat penguasaan siswa atas seluruh materi yang telah di pelajarinya.

2.9 Teknik Pengumpulan Data dalam Evaluasi PembelajaranTeknik pengumpulan data dalam evaluasi pembelajaran dapat

diklasifikasikan menjadi dua, yaitu teknik tes dan non tes. Tes adalah seperangkat pertanyaan atau tugas yang diberikan kepada peserta didik untuk mengumpulkan informasi tentang kemampuan, penguasaan atau aspek-aspek lain yang sejenis. Tes bisa dibedakan menjadi beberapa macam. Ada beberapa jenis tes ditinjau dari beberapa segi. Jenis-jenis tes tersebut dapat diklasifikasi sebaga berikut:a) Berdasarkan aspek kepribadian yang di ukur, tes dibedakan atas:

Tes Prestasi (Achievement Test) Tes Intelegensi (Intelligence Test) Tes Bakat (Aptitude Test) Tes Minat (Interset Test) Tes Sikap (Attitude Test) Tes Fisik (Physico Test) Tes Kepribadian (Psyco Test)

b) Berdasarkan scop sasaran yang di ukur, tes dibedakan atas: Tes Performansi Maksimum (Maximum Performance Test) Tes Performansi Khusus (Critycal Performance Test)

c) Berdasarkan tujuan evaluasinya, tes dibedakan atas: Tes Diagnostik (Diagnostic Test)

21

Page 22: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

Tes Penempatan (Placement Test) Tes Seleksi (Selection Test) Tes Formatif (Formative Test) Tes Sumatif (Sumative Test)

d) Berdasarkan penekanan aspek yang diukur, tes dibedakan atas: Tes Diagnostik (Diagnostic Test) Tes Prognostik (Prognostic Test) Tes Kecepatan (Speed Test) Tes Kekuatan (Power Test)

e) Berdasarkan cara pembuatannya, tes dibedakan atas: Tes Terstandar (Standartzed Test) Tes Tak Terstandar (Unstandartzed Test)

f) Berdasarkan cara mengerjakannya, tes dibedakan atas: Tes Tertulis (Written Test) Tes Lisan (Oral Test) Tes Perbuatan (Performance Test)

g) Berdasarkan jumlah testee yang mengerjakannya, tes dibedakan atas: Tes Individual (Individual Test) Tes Kelompok (Claasical Test)

h) Berdasarkan waktu penyelenggaraannya, tes dibedakan atas: Tes Terjadwal (Reguler Test) Tes Tak Terjadwal (Irreguler Test)

i) Berdasarkan cara interpretasinya, tes dibedakan atas : Tes Acuan Patokan (Criterion Referended Test) Tes Acuan Kelompok (Norm Referended Test)

j) Berdasarkan bentuknya, tes dibedakan atas Tes Subjektif

1) Tes Essai Bebas (Expended Respond Essay) 2) Tes Essai Terbatas (Restricted Respond Essay)

Tes objektif

1) Tes Benar Salah (True False Test)

2) Tes Menjodohkan (Matching Test)

3) Tes Pilihan Ganda (Multiple Choice Test)

4) Tes Melengkapi (Completion Test)

22

Page 23: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

5) Tes Jawaban Singkat (Short Answer Test)

Teknik non tes adalah teknik pengumpulan data yang menggunakan

instrumen non tes sebagai alat pengumpul data. Teknik non tes bisa dibedakan

menjadi beberapa macam, antara lain oservasi, wawancara, kuesioner, lembar

inventori, sosiometri, anekdotal record dan daftar pribadi.

2.10 Pengembangan Instrumen Pengumpulan Data

Penyusunan tes dilakukan melalui tiga tahap, yaitu perencanaan tes,

penulisan tes dan analisis tes. Perencanaan tes dilakukan dengan langkah-

langkah: (a) menetapkan tujuan tes; (b) menetapkan hasil belajar yang akan

diukur; (c) mempersiapkan tabel spesifikasi; (d) menetapkan isi materi tes; (e)

menetapkan butir tes; (f) menyiapkan norma aturan; dan (g) mempersiapkan

kunci scoring.

Penyusunan tes, dilihat dari tiga sisi, yaitu ketetapan isi materi,

ketetapan konstruksi tes dan ketetapan penggunaan bahasa. Prinsip ini

berlaku baik untuk penyusunan tes objektif maupun subjektif. Tes objektif

dibedakan atas tes jawaban singkat, tes melengkapi, tes benar salah, tes

menjodohkan, tes pilihan ganda dan interpretative exercises. Tes subjektif

dibedakan atas essai jawaban terbatas dan jawaban bebas. Sedangkan

penyusunan instrumen non tes dilakukan melalui tahap-tahap: (a)

mengembangkan spesifikasi alat ukur; (b) menyusun pernyataan atau

pertanyaan; (c) menelaah pernyataan atau pertanyaan; (d) menyusun atau

merangkit instrumen; (e) melakukan uji coba dan analisis instrumen; (f)

menyeleksi, merevisi dan merakit instrumen; (g) menyusun bentuk akhir

instrumen; dan (h) menyusun skala dan norma (kelengkapan instrumen).

2.11 Analisis Instrumen Pengumpulan Data

Untuk memperoleh instrumen yang baik, selain disusun dengan baik, juga perlu diuji coba dan dianalisis secara empirik di lapangan. Secara umum, ada empat persyaratan yang harus dipenuhi suatu tes, yaitu validitas, reabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda.

23

Page 24: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

Validitas di definisikan sebagai ukuran seberapa cermat suatu instrumen melakukan fungsinya. Ada beberapa macam validitas. Secara umum, validitas instrumen, khususnya tes, dapat diklasifikasikan menjadi 3 yaitu: Validitas Isi (Content Validity) Validitas Konstruk (Construct Validity) Validitas Kriteria (Criterion Related Validity)

Selain memenuhi persyaratan validitas, suatu instrumen, khususnya tes yang baik, juga harus memenhuhi persyaratan realibilitas. Suatu tes dapat dikatan reliabel, bila memiliki nilai konsistensi yang tinggi. Ada beberapa teknik/formula perhitungan yang bisa digunakan untuk mengukur reliabilitas. Jenis–jenis formula tersebut, antara lain meliputi: (a) Formula Spearman Brown; (b) Formula Flanagan; (c) Formula Rulon; (d) Formula Kriffton; (e) Formula Kuder Richardson; (e) Formula Hoyt; (f) Formula Alpha Cronbach; dan ( g) Formula Mosier.

Dalam melihat baik tidaknya instrumen tes, selain ditinjau dari segi validitas dan reliabilitasnya, dua kriteria penting lainnya yang perlu diuji adalah tingkat kesukaran dan daya beda pada butir soal. Kedua parameter tersebut dihitung secara terpisah, namun keduanya merupakan kesatuan komponen yang menentukan baik tidaknya butir soal.

Tingkat kesukaran (difficulty index) berhubungan dengan banyaknya testee (peserta didik) yang bisa menjawab dengan benar suatu butir soal tes. Selain tingkat kesukaran, aspek lain yang perlu dilihat pada butir soal tes adalah kemampuan daya beda (discriminatory index). Suatu butir soal tes dikatakan baik, bila soal tersebut mampu membedakan peserta didik yang pandai dan yang kurang.

Untuk menguji instrumen tes ada dua pendekatan yang bisa digunakan, yaitu pendekatan teori tes klasik dan teori responbutir. Pendekatan teori tes klasik lebih menekankan pada analisis tes secara keseluruhan. Sedangkan pendekatan teori responbutir lebih menekankan pada karakteristik butir soal.

2.12 Pelaksanaan Evaluasi Pembelajaran

Dalam melaksanakan evaluasi pembelajaran perlu berpegang pada prinsip-prinsip pelaksanaan evaluasi yang benar. Prinsip utama yang perlu diperhatikan adalah harus sesuai dengan perencanaan yang telah disusun. Selain itu, juga perlu membeprtimbangkan beberapa aturan yang baik, yakni:

24

Page 25: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

a) Dalam mengikuti evaluasi, peserta didik di usahakan memiliki persiapan baik secara fisik maupun psikis.

b) Situasi dan kondisi tempat pelaksanaan evaluasi harus tenang dan mendukung.

c) Manajemen pelaksanaan evaluasi harus mendukung, baik dari sisi evaluator maupun administrasinyaan secar objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator bisa melaksanakan kejujuran.

d) Dilakukan secara objektif, dalam arti baik peserta tes maupun evaluator bisa melaksanakan kejujuran.

2.13 Pengolahan Hasil Evaluasi

Langkah pertama yang perlu dilakukan dalam mengolah hasil evaluasi adalah mengadakan penyekoran terhadap jawaban peserta didik. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan dalam penyekoran hasil tes, sesuai dengan bentuk-bentuk tes yang digunakan.a) Pemberian skor untuk tes bentuk objektif

Secara sederhana, cara memberikan skor terhadap tes hasil objektif dapat dilakukan dengan memberikan skor 1 untuk jawaban benar dan memberikan skor 0 untuk jawaban salah. Total skor diperoleh dengan menjumlahkan skor yang diperoleh dari semua soal. Beberapa jenis tes bentuk objektif, antara lain tes benar salah (true false), pilihan ganda (multiplechoice), menjodohkan (matching), melengkapi isian (completion), dan jawaban singkat (short answer). Cara pengolahan terhadap masing-masing jenis tersebut memiliki karakteristik tersendiri.

b) Pemberian skor tes bentuk essai.Ada dua cara memberikan hasil skor terhadap hasil tes essai, yaitu

cara penyekoran analitik (analitical scoring method) dan cara penyekoran holistic (holistic scoring method).

Cara penskoran analitik adalah cara penyekoran yang mengacu pada elemen-elemen jawaban ideal. Tinggi rendahnya skor jawaban peserta didik, bergantung pasa lengkap tidaknya elemen yang dituju. Sedanglan cara penyekoran holistic adalah cara penyekoran yang didasarkan pada keluasan rewspon jawaban yang diberikan. Tinggi

25

Page 26: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

rendahnya skor jawaban peserta didik bergantung pada kualitas keseluruhan jawaban peserta didik.

Ada dua tahap yang dilakukan dalam melakukan pengolahan hasil evaluasi, yaitu memberikan skor (scoring) dan memberikan penilaian (grading). Untuk mengolah data hasil evaluasi bisa menggunakan beberapa teknik analisis data. Interpretasi data bisa dilakukan dengan menggunakan pendekatan penilaian acuan patokan (creterion referenced interpretation) atau penilaian acuan kelompok (norm referenced interpretation).

Penilaian acuan patokan adalah penilaian yang dalam menginterpretasi hasil pengukuran secara langsung didasarkan pada standar performansi tertentu yang ditetapkan. Untuk analisis data bisa menggunakan analisis presentasi ketercapaian. Sedangkan penilaian acuan kelompok adalah penilaian yang dalam menginterpretasi data hasil pengukuran didasarkan pada prestasi anggota kelompok lainnya. Beberapa teknik analisis yang bisa digunakan untuk mengolah data dengan pendekatan acuan kelompok adalah deviasi standar, mean, standar skor, rank, jenjang persentil dan sejenisnya.

Untuk mengolah hasil pengukuran dalam evaluasi pembelajaran, banyak teknis analisis data yang bisa digunakan. Analisis data pada hakikatnya adalah mengolah angka-angka yang diperoleh dari skor mentah menjadi suatu skor yang mudah di baca dan di simpulkan. Beberapa teknis analisis data yang banyak digunakan untuk mengolah data hasil evaluasi pembelajaran adalah sebagai berikut:1) Tendensi sentral atau ukuran kecenderungan memusat. Ada tiga

teknik utama yang digunakan untuk mengukur tendensi sentral, yakni mean, media dan mode.

2) Variabilitas adalah keanekaragaman angka-angka dalam suatu distribusi skor. Variabilitas merupakan variasi sebaran skor dari mean.

3) Skor standar4) Skor komposit5) Persentil dan jenjang persentil6) Penentuan nilai akhir7) Analisis hubungan

26

Page 27: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

8) Analisis data kualitatif

2.14 Pembuatan Laporan Hasil EvaluasiUntuk dapat memberikan informasi yang baik, sebagai dasar

pengambilan keputusan, maka perlu dibuat laporan hasil evaluasi pembelajaran. Ada beberapa prinsip yang perlu diperhatikan dalam membuat laporan hasil evaluasi. Laporan hasil evaluasi harus:a) Membuat informasi yang lengkapb) Mudah difahamic) Mudah dibuatd) Dapat dipakaie) Bersifat objektif

Bentuk laporan hasil evaluasi, bisa berupa angka, huruf, gambar atau bahasa. Fungsi laporan, disamping untuk kepentingan kegiatan pembalajaran di sekolah, juga untuk dipergunakan oleh peserta didik, pendidik, kepala sekolah, orang tua, masyarakat atau pihak-pihak lain yang membutuhkan informasi.

BAB 3PENUTUP

Evaluasi menjadi hal yang penting dalam proses belajar mengajar, karena tanpa evaluasi akan susah sekali mengukur tingkat keberhasilannya. Evaluasi pendidikan merupakan proses yang sistematis dalam mengukur tingkat kemajuan

27

Page 28: tugas bp 1

KONSEP DASAR EVALUASI PENDIDIKAN & PEMBELAJARANOleh Kelompok 6, Program Studi Pendidikan Fisika FKIP UNHALU

yang dicapai peserta didik, baik ditinjau dari norma tujuan maupun dari norma kelompok serta menentukan apakah peserta didik mengalami kemajuan yang memuaskan kearah pencapaian tujuan pengajaran yang diharapkan.

Evaluasi memegang peranan penting karena hasil evaluasi menentukan sejauh mana tujuan dapat dicapai. Dan sebuah hasil evaluasi diharapkan dapat membantu pengembangan, implementasi, kebutuhan suatu program, perbaikan program, pertanggung jawaban, seleksi, motivasi, menambah pengetahuan, serta membantu mendapat dukungan dari mereka yang terlibat dalam program tersebut. Sistem evaluasi yang dikembangkan sangat mempengaruhi arah dan tujuan pendidikan itu sendiri.

28