askep anak tetralogi fallot (tof)

Upload: nana-rustiana

Post on 05-Nov-2015

318 views

Category:

Documents


13 download

DESCRIPTION

uilghjvghnfgxchrtyhjkl;'

TRANSCRIPT

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA TETRALOGI FALLOT (TOF)

ASUHAN KEPERAWATAN PADA ANAK DENGAN DIAGNOSA TETRALOGI FALLOT (TOF)

Disusun oleh :Yudi Sihabudin( 05 511 1111 027 )

1Definisi Tetralogi Fallot

Tetralogi Fallot merupakan kelainan jantung bawaan sianotik yang paling banyak dijumpai. Fallot pada tahun 1888, mengemukakan 4 kelainan antomik berupa:Stenosis atau atresia pulmonalDekstro posisi pangkal aortaDefek septum ventrikelHipertrofi ventrikel kanan

2Etiologi Pada sebagian besar kasus, penyebab penyakit jantung bawaa tidak diketahui secara pasti. diduga karena adanya faktor endogen dan eksogen. Faktor faktor tersebut antara lain:Faktor endogenBerbagai jenis penyakit genetik : kelainan kromosomAnak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaanFaktor eksogenRiwayat kehamilan ibu : sebelumnya ikut program KB oral atau suntik,minum obat-obatan tanpa resep dokter, (thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)3Manifestasi KlinisSianosis muncul setelah usia beberapa bulan; jarang tampak pada saat lahir; bertambah berat secara progresif Serangan hipersianotikPada awalnya tekanan ddarah normal dapat meningkat setelah beberapa tahun mengalami sianosis dan polisitemia beratPosisi jongkok klasik mengurangi aliran balik vena dari ekstremitas bawah dan meningkatkan aliran darah pulmoner dan oksigenasi arteri sistemikGagal tumbuh

4Patofisiologi Tetralogi fallot adalah defek jantung sianotik congenital yang terdiri dari empat defek structural: defek septum ventrikuler stenosis pulmoner, dapat berupa infundibular, valvular, supravulvular, atau kombinasi, yang menyebabkan obstruksi aliran darah kedalam arteri pulmoner.Hipertrofy ventrikel kanan danBerbagai derajat penolakan aorta Defek septum ventricular rata-rata besar. Pada pasien dengan tetralogi fallot, diameter aortanya lebih besar dari normal, sedangkan arteri pulmonernya lebih kecil dari normal. Gagal jantung kongestif jarang terjadi karena tekanan didalam ventrikel kiri dan kanan sama besar akibat defek septum tersebut.

5Pemeriksaan DiagnostikRontgen thorax: menunjukkan peningkatan atau penurunan aliran pulmoner, tak ada bukti bukti pembesaran jantung, bentuk seperti botEKG: menunjukkan hypertrofi ventrikel kanan, hypertrofi ventrikel kiri atau keduanyaNilai gas darah arteri : PH turun, PO2 turun,PCO2 naikHaemoglobin atau hematokrit : memantau viskositas darah dan mendeteksi adanya anemia defisiensi besiJumlah trombosit : menurunEkokardiogram : mendeteksi defek septum,posisi aorta,dan stenosis pulmonerPenatalaksanaanPenatalaksanaan MedisSianosis berat : beri prostaglandin E1 (PGE1) Untuk mempertahankan kepatenan duktus dan meningkatkan aliran darah paruSianosi ringan : observasi ketat bayi, jika sianosis memburuk setelah penutupan ductus, bayi ini membutuhkan koreksi bedah selamaperiode neonatalAntibiotik : sesuai hasil kultur sensitivitas, kadang digunakan anti biotic propilaksisDiuresik : untuk meningkatkan dieresis, mengurangi kelebihan cairan, digunakan dalam pengobatan edema yang berhubungan dengan gagal jantung kongestif.

Asuhan KeperawatanPengkajian KeperawatanAnamnese Keluhan utama / keadaan saat iniPada awal bayi baru lahir biasanya belum ditemukan sianotik,bayi tampak biru setelah tumbuh.Riwayat Penyakit keluarga :Penyakit genetic yang ada dalam keluarga : misalnya down syndromeAnak yang lahir sebelumnya menderita penyakit jantung bawaanRiwayat sakit keluarga: penyakit jantung, kelainan bawaan,DM,Hypertensi

Lanjutan . . . .

3. Riwayat kehamilan:Usia ibu saat hamil diatas 40 tahunProgram KB hormonal, riwayat mengkonsumsi obat obat (thalidmide, dextroamphetamine, aminopterin, amethopterin, jamu)Penyakit infeksi yang diderita ibu : rubella ( campak Jerman ) atau infeksi virus lainnyaPajanan terhadap radiasi selama kehamilanIbu yang alkoholikGizi ang buruk selama kehamilan

B . Konsep Asuhan Keperawatan

1. Pengkajian KeperawatanKaji tingkat aktifitas dan status kardiopulmonerKaji adanya perubahan status kardiopulmonerKaji adanya tanda dan gejala masalah kolaboratif potensial (komplikasi): perdarahan, gagal jantung kongesif, aritmia, regurgitasi pulmoner persisten, curah jantung rendah, hipertensi pulmoner, efusi pleura, gangguan keseimbangan elektrolit, kelebihan cairan, hepatomegali, dan komplikasi neurologik.Kaji adanya nyeri pasca bedah

2. Diagnosa KeperawanIntoleransi aktivitasAnsietasTakutPenurunan curah jantungPerubahan perfusi jaringanKelebihan volume cairanResiko tinggi infeksiResiko tinggi cedera

3. Intervensi Keperawatan Perawatan PemeliharaanPantau adanya perubahan status kardiopulmoner.Pantau dan pertahankan status hidrasiPantau respon anak terhadap pengobatanMemberi makanan tinggi zat besi (untuk mengobati anemia defisiensi besi) dan protein (untuk meningkatkan penyembuhan)Beri tambahan oksigen bila perlu dan pantau respons anakPantau adanya tanda-tanda komplikasi dan respons anak tehadap program pengobatan.Observasi adanya kerusakan nervus frenikus dan paralysis diafragmaObservasi adanya komplikasi pernapasan

Perawatan Prabedah Anastomosis Blalock-Taussig atau Waterston Cooley1. Kaji status klinik anak. Segera setelah pembedahan, lengan dengan arteri subklavia terkait akan dingin dan tanpa tekanan darah (anastomosis Blalock-Taussig).2. Pantau adanya komplikasi pascabedah pada anak (anastomosis Waterston- Cooley).PerdarahanGagal jantung kongesti jika pirau terlalu besarPeningkatan aliran darah pulmoner dan hipertensi pulmoner3. Pantau respons anak terhadap pemberian obat digitalis dan diuretic diberikan jika perlu.

Hasil yang Diharapkan

Tanda-tanda vital anak berada dalam batas normal sesuai dengan usiaAnak berpartisipasi dalam aktavitas fisik yang sesuai dengan usiaAnak bebas dari komplikasi pascabedah

HATUR NUHUN