analisa data diagnosa kasus tb

Upload: indah-dwi-rahayu

Post on 07-Jan-2016

10 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jhfhghd

TRANSCRIPT

PENGKATEGORIAN DATA

Data subjektif Data hasil wawancara Pembimbing klinik di puskesmas memaparkan mengenai masalah kesehatan di desa tersebut yaitu masalah kesehatan masyarakat terutama mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit TBC.

Data primer Data kuisioner/ angket (n = 180) Dari 180 responden yang diteliti sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan, sebanyak 92 responden (51%), Sedangkan responden yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 88 responden (49%). Dari 180 responden yang diteliti sebagian besar responden berusia dewasa (20-50 tahun), sebanyak 100 responden (55%), Sedangkan responden yang berusia remaja (15-19 tahun), sebanyak 40 responden (22%), Kemudian responden yang berusiaanak sekolah (6-14 tahun), sebanyak 20 responden (11%), dan responden yang berusia balita (1-5 tahun) dan lansia (>50 tahun), masing-masing sebanyak 10 responden (6%). Dari 180 responden yang diteliti sebagian besar pendidikan responden yaitu SD, sebanyak 67 responden (37%), Sedangkan responden yang berendidikan SMA, sebanyak 42 responden (23%), Kemudian responden yang berpendidikan SMP, sebanyak 30 responden (17%), lalu responden yang berpendidikan Sarjana, sebanyak 4 responden (2%), sedangkan responden yang berpendidikan TK, sebanyak 10 responden (6%), dan yang tidak/belum sekolah sebanyak 27 responden (15%). Dari 180 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak bekerja, sebanyak 48 responden (27%), Sedangkan responden yang bekerja sebagai buruh sebanyak 40 responden (22%), Kemudian responden yang bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 30 responden (17%), lalu responden yang bekerja sebagai karyawan sebanyak 28 responden (16%), sedangkan responden yang masih menjadi pelajar sebanyak 26 responden (14%), dan yang bekerja sebagai petani sebanyak 8 responden (4%). Dari 180 responden yang diteliti semua responden beragama Islam, sebanyak 180 responden (100%).

Data kuisisoner / angket (n = 50 KK) Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden mengalami batuk, sebanyak 24 responden (48%), Sedangkan responden yang mengalami batuk dengan sesak dan demam sebanyak 7 responden (14%), dan responden yang tidak mengalami batuk sebanyak 19 responden (38%). Dari 31 responden yang mengalami batuk sebagian besar responden yang mengalami batuk selama 2 minggu sebanyak 5 responden (16%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden mengalami batuk, sebanyak 24 responden (48%), Sedangkan responden yang mengalami batuk dengan sesak dan demam sebanyak 7 responden (14%), dan responden yang tidak mengalami batuk sebanyak 19 responden (38%). Dari 50 KK yang diteliti sebagian besar responden menganggap TB berbahaya dan menular, sebanyak 27 responden (54%), Sedangkan responden yang menganggap TB tidak bisa disembuhkan sebanyak 8 responden (16%), dan responden yang menganggap TB penyakit biasa sebanyak 15 responden (30%). Dari 50 KK yang diteliti sebagian besar responden menganggap TB harus dibawa ke tenaga kesehatan, sebanyak 30 responden (60%), Sedangkan responden yang menganggap TB dapat diobati sendiri sebanyak 14 responden (28%), dan responden yang menganggap TB harus diobati dengan pengobatan alternatif sebanyak 6 responden (12%). Dari 50 KK yang diteliti sebagian besar responden menganggap TB harus dibawa ke tenaga kesehatan, sebanyak 30 responden (60%), Sedangkan responden yang menganggap TB dapat diobati sendiri sebanyak 14 responden (28%), dan responden yang menganggap TB harus diobati dengan pengobatan alternatif sebanyak 6 responden (12%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden merokok/mimum kopi/ alkohol sebanyak 42 responden (84%), sedangkan responden yang tidak merokok, kopi, alkohol sebanyak 8 responden (16%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak mempunyai riwayat TB sebanyak 26 responden (52%), Sedangkan responden yang mempunyai riwayat batuk lama sebanyak 14 responden (28%), Kemudian responden yang menjalani pengobatan jangka panjang sebanyak 4 responden (8%), dan responden yang meninggal karena TB dan yang terkena TB, masing-masing sebanyak 3 responden (6%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden memiliki rumah dengan luas 50-100 m2 sebanyak 23 responden (46%), Sedangkan responden yang memiliki rumah dengan luas 300 m2 sebanyak 2 responden (4%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden memiliki ventilasi 15% dari ruangan sebanyak 16 responden (32%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden memiliki rumah dengan pencahayaan kurang sebanyak 25 responden (50%), Sedangkan responden yang memiliki rumah dengan pencahayaan cukup sebanyak 15 responden (30%), dan responden yang memiliki rumah dengan pencahayaan baik sebanyak 10 responden (20%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden selalu (setiap hari) membuka jendela sebanyak 25 responden (50%), Sedangkan responden yang sering (4-6x seminggu) membuka jendela sebanyak 10 responden (20%), Kemudian responden yang kadang (2-3x seminggu) membuka jendela sebanyak 7 responden (14%), dan responden yang tidak pernah membuka jendela sebanyak 8 responden (16%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tinggal dengan 5 orang dalam rumah sebanyak 25 responden (50%), Sedangkan responden yang tinggal dengan 3-4 orang dalam rumah sebanyak 15 responden (30%), dan responden yang tinggal dengan >5 orang dalam rumah sebanyak 10 responden (20%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden membuang sampang ditempat tertentu sebanyak 44 responden (88%), Sedangkan responden yang membuang sampah disungai sebanyak 5 responden (10%), dan responden yang membakar sampahnya sebanyak 1 responden (2%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden BAB/BAK di WC sendiri sebanyak 27 responden (54%), Sedangkan responden yang BAB/BAK di sungai sebanyak 20 responden (40%), dan responden yang BAB/BAK di WC orang lain sebanyak 3 responden (6%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden mengatakan yankes terdekat di puskesmas sebanyak 29 responden (58%), Sedangkan responden yang mengatakan yankes terdekat di dokter/bidan praktek sebanyak 21 responden (42%), dan yang mengatakan yankes terdekat di RS sebanyak 0 responden (0%). Dari 50 responden yang diteliti menyatakan puskesmas sebagai tempat yang dikunjungi saat batuk sebanyak 17 responden (34%), Sedangkan responden yang menyatakan diobati sendiri saat batuk sebanyak 17 responden (34%), Kemudian responden yang menyatakan ke dokter/bidan saat batuk sebanyak 15 responden (30%), dan responden yang menyatakan ke RS saat batuk sebanyak 1 responden (2%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak mempunyai asuransi kesehatan sebanyak 27 responden (54%), Sedangkan responden yang mempunyai jamkesmas/jamkesda sebanyak 18 responden (36%), Kemudian responden yang mempunyai asuransi lainnya sebanyak 3 responden (6%), dan responden yang mempunyai askes sebanyak 2 responden (4%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak mempunyai asuransi kesehatan sebanyak 27 responden (54%), Sedangkan responden yang mempunyai jamkesmas/jamkesda sebanyak 18 responden (36%), Kemudian responden yang mempunyai asuransi lainnya sebanyak 3 responden (6%), dan responden yang mempunyai askes sebanyak 2 responden (4%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden mempunyai pendapatan 500.000-1.000.000 perbulan sebanyak 23 responden (46%), Sedangkan responden yang mempunyai pendapatan 1.000.000-2.000.000 perbulan sebanyak 19 responden (40%), Kemudian responden yang mempunyai pendapatan 2.000.000 perbulan sebanyak 2 responden (4%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak tahu mengenai program TB sebanyak 39 responden (78%), Sedangkan yang mengetahui tentang program terkait TB (pengobatan TB itu gratis, PMO, Skrining TB) sebanyak 11 responden (22%), Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak mendapat informasi tentang TB sebanyak 34 responden (68%), Sedangkan responden yang pernah mendapat informasi tentang TB sebanyak 16 responden (32%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak pernah mendapatkan penyuluhan tentang TB dari tenaga kesehatan sebanyak 44 responden (88%), Sedangkan responden yang jarang mendapatkan penyuluhan tentang TB sebanyak 6 responden (12%), dan responden yang sering mendapatkan penyuluhan tentang TB sebanyak 0 responden (0%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden mempunyai pengetahuan yang kurang mengenai TB sebanyak 24 responden (48%), Sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan yang cukup mengenai TB sebanyak 18 responden (36%), dan responden yang mempunyai pengetahuan yang baik mengenai TB sebanyak 8 responden (16%). Dari 50 responden yang diteliti sebagian besar responden tidak pernah rekreasi jika jenuh sebanyak 22 responden (44%), Sedangkan responden yang melakukan kegiatan lain saat jenuh sebanyak 14 responden (28%), Kemudian responden yang ke tempat rekreasi saat jenuh sebanyak 8 responden (16%), dan responden yang berbelanja saat jenuh sebanyak 6 responden (12%).

RUMUSAN DIAGNOSA