allergic rhinitis

30
Presented by : Presented by : Third group Third group Chaya 26 – Fikry 34 – Ipho 56 – Hanny 62 Chaya 26 – Fikry 34 – Ipho 56 – Hanny 62 – Deisy 80 – Deisy 80 ALLERGIC RHINITIS

Upload: anfitriana354

Post on 09-Dec-2014

241 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

imunologi

TRANSCRIPT

Page 1: allergic Rhinitis

Presented by :Presented by :

Third groupThird group

Chaya 26 – Fikry 34 – Ipho 56 – Hanny 62 – Deisy Chaya 26 – Fikry 34 – Ipho 56 – Hanny 62 – Deisy 8080

ALLERGIC RHINITIS

Page 2: allergic Rhinitis
Page 3: allergic Rhinitis

Berdasarkan penyebabnya, ada 2 golongan rhinitis :Rhinitis alergi disebabkan oleh adanya alergen yang terhirup oleh hidungRhinitis non-alergi disebabkan oleh faktor-faktor pemicu tertentu :

rhinitis vasomotor : idiopatik, sensitif terhadap fumes, odors, temperature & atmospheric changes, irritant

rhinitis medicamentosarhinitis struktural : abnormalitas struktural

Page 4: allergic Rhinitis

Rhinitis alergi merupakan inflamasi membran mukosa hidung yang disebabkan oleh paparan terhadap materi alergenik yang terhirup yang mengawali respon imunologik spesifik, diperantarai oleh IgE.

Rhinitis alergi adalah penyakit peradangan yang disebabkan oleh reaksi alergi pada pasien-pasien yang memiliki atopi, yang sebelumnya sudah tersensitisasi atau terpapar dengan allergen (zat/materi yang menyebabkan timbulnya alergi) yang sama serta meliputi mekanisme pelepasan mediator kimia ketika terjadi paparan ulangan dengan allergen yang serupa  (Von Pirquet, 1986)

Rhinitis  alergi adalah kelainan pada hidung dengan gejala-gejala bersin-bersin, keluarnya cairan dari hidung, rasa gatal dan tersumbat setelah mukosa hidung terpapar dengan allergen yang mekanisme ini diperantarai oleh IgE (WHO ARIA tahun 2001). ( ARIA : Allergic Rhinitis and its Impact on Asthma)

Page 5: allergic Rhinitis

Classification Sesuai dengan umur penderita,  dapat dibedakan

penampakan dan lokalisasi jenis alergi.Terdapat dua tipe rhinitis alergi, yaitu :Musiman, terjadi sebagai respon imun terhadap allergen

spesifik yang ada pada waktu tertentu dalam setahun.Parennial (berselang-seling atau menetap), terjadi

sepanjang tahun sebagai repon terhadap allergen bukan musiman, diantaranya debu tungau.

Berdasarkan sifat berlangsungnya dibagi menjadi : 1. Intermiten (kadang-kadang): bila gejala kurang dari 4

hari/minggu atau kurang dari 4 minggu. 2. Persisten/menetap bila gejala lebih dari 4 hari/minggu

dan atau lebih dari 4 minggu.

Page 6: allergic Rhinitis
Page 7: allergic Rhinitis
Page 8: allergic Rhinitis

Rhinitis alergi dapat disebabkan oleh interaksi dari pasien yang secara genetik memiliki potensi alergi dengan lingkungan.

Penyebab rinitis alergi tersering adalah alergen inhalan pada dewasa dan ingestan pada anak-anak.

Macam-macam Alergen berdasarkan cara masuknya, yaitu terbagi menjadi :Alergen Inhalan, yang masuk bersama dengan udara

pernafasan, misalnya debu rumah, tungau, serpihan epitel dari bulu binatang serta jamur.

Alergen Ingestan, yang masuk ke saluran cerna, berupa makanan, misalnya susu, telur, coklat, ikan dan udang.

Alergen Injektan, yang masuk melalui suntikan atau tusukan, misalnya penisilin atau sengatan lebah.

Alergen Kontaktan, yang masuk melalui kontak dengan kulit atau jaringan mukosa, misalnya bahan kosmetik atau perhiasan.

Page 9: allergic Rhinitis
Page 10: allergic Rhinitis

Rhinitis alergi adalah jenis reaksi hepersensitivitas type satu yaitu reaksi cepat atau anafilaksis atau reaksi alergi , timbul segera sesudah terpajan dengan alergen. Alergen yang masuk ke dalam tubuh menimbulkan respon imun berupa IgE. Urutan kejadiannya adalah sebagai berikut :

Fase SensitisasiFase AktivasiFase Efektor

Page 11: allergic Rhinitis
Page 12: allergic Rhinitis
Page 13: allergic Rhinitis

Gejala dan tanda

pada hidung

Hidung mengeluarkan air/ingus, Hidung

tersumbat, Bersin-bersin, Gatal pada

hidung, Berkurangnya indera

penciuman, Post-nasal drip (adanya

sensasi lendir yang mengalir di beÂ

lakang hidung ke tenggorokan).

Gejala dan tanda

pada mata

 

Gatal pada mata, Mata kemerahan, Sensasi

seperti ada pasir di mata, Bengkak dan

berwarna biru kegelapan pada kulit di

bawah mata (disebut dengan

istilah allergic shiners).

Gejala dan tanda

pada Tenggorokan

 

Nyeri tenggorokan, Suara serak, Gatal pada

tenggorokan, Gatal pada telinga, Bengkak

pada telinga.

Page 14: allergic Rhinitis
Page 15: allergic Rhinitis

Diagnosis rinitis alergi ditegakkan berdasarkan:1.Anamnesis2.Pemeriksaan Fisik

1. Garis Dennie-Morgan dan allergic shinner2. Allergic crease 3. Pemeriksaan rinoskopi ditemukan mukosa

hidung basah, pucat, dan sekret yang encer dan banyak.

3.Pemeriksaan Penunjang1. In Vitro Pemeriksaan sekret hidung2. In Vivo Skin Test

Page 16: allergic Rhinitis

Skin test

Page 17: allergic Rhinitis
Page 18: allergic Rhinitis

AntihistaminCara kerja: berikatan dengan reseptor H1 tanpa

mengaktivasinya, mencegah ikatan dan aksi histamin.

Antihistamin oral dapat dibagi menjadi dua kategori utama :Nonselektif dikenal juga sebagai antihistamin

sedatif (generasi pertama). Durasi aksi pendek ; Efek sedative sangat cocok untuk pasien yang mengalami gangguan tidur karena rhinitis alergi yang dideritanya.

Selektif dikenal juga sebagai antihistamin nonsedatif (generasi kedua). Durasi aksi lebih panjang, namun secara ekonomi lebih mahal

Page 19: allergic Rhinitis

Antihistamin harus diberikan dengan hati-hati pada pasien yang berkecenderungan retensi urin dan pada mereka yang mengalami peningkatan tekanan intraokular, hipertiroidisme, dan penyakit kardiovaskular.

Efek samping lainnya termasuk hilang nafsu makan, mual, muntah, dan gangguan ulu hati. Efek samping pada sistem pencernaan dapat dicegah dengan mengkonsumsi obat bersama makanan atau segelas penuh air.

Antihistamin lebih efektif jika dimakan 1-2 jam sebelum diperkirakan terjadinya paparan pada alergen.

Page 20: allergic Rhinitis

Contoh obat antihistamin :a. Kelas alkilamin, nonselaktif

1. KLORFENIRAMIN MALEATIndikasi : RinitisKontraindikasi : HipersensitivitasEfek Samping : Mulut kering, mengantuk,

pandangan kaburPerhatian : Penderita yang menggunakan

obat ini sebaiknya tidak mengendarai kendaraan bermotor atau menjalankan mesin, tidak dianjurkan penggunaan pada wanita hamil dan menyusui

Sediaan Beredar : Alermak (Ifars), Allergen (Novapharin), Alleron (Mega Esa Farma), Ce Te Em (Erela), Chlorpenon (Ethica), Decaphenon (Harsen), Dehista (Berlico), Hufaphenon (Gratia), Orphen (Solas Langgeng), Pehachlor (Phapros), Tiramin (Balatif), Zecamex (First Medipharma)

Page 21: allergic Rhinitis

2. DEKSKLORFENIRAMIN MALEAT

Indikasi : Mengatasi kasus alergi dimana diperlukan terapi dengan

kortikosteroid, rinitis karena alergi menahun, rinitis karena

gangguan vasomotor

Kontraindikasi : Hipersensitivitas, infeksi fungsi sistemik, bayi baru

lahir dan prematur, penderita yang mendapat terapi penghambat MAO,

penderita tukak lambung aktif, Herpes simplek pada mata

Efek Samping : Meningkatkan gangguan cairan elektrolit,

gastrointestinal, dermatologik, osteoporosis, penghambatan pertumbuhan

anak, penambah nafsu makan, kantuk ringan sampai sedang, reaksi

kardiovaskular, hematologik

Sediaan Beredar : Alerdex (Armoxindo), Asonfen (Inti Jaya), Bidaxtam

(Bima Mitra Farma), Bufaramine (Bufa Aneka), Celestamine (Schering

Plough), Colergis (Dexa Medica), Dextafen (Otto), Dexteem (Erlimpex),

Dexteem Plus (Erlimpex), Dexclosan (Rama Farma), Histaklor (Graha Farma),

Lorson (IPI), Mexamyn (Emba Megafarma), Mexon (Sampharindo), Mitramin

(Bina Mitra Farma), Polacel (Medikon), Polamec (Mecosin), Polaramine (Schering

Plough), Polarist (Bernofarm), Polofar (Ifars), Polofar Plus (Ifars), Pritacort (Molex

Ayus), Soldextam (Solas Langgeng), Ramahist (Rama Farma), Yekazone (Yekatria Farma)

Page 22: allergic Rhinitis

b. Kelas etanolamin, non selektif1. KARBINOKSAMIN MALEAT

Indikasi : Alergi seperti dermatosis alergik, urtikaria, pruritus, asma bronkial, rinitis alergi, rinitis vasomotor, konjungtivitis alergiKontraindikasi : Seperti kortikosteroidum, tidak boleh diberikan pada penderita infeksi jamur sistemik dan infeksi yang tidak dapat diobati dengan antibiotikSediaan Beredar : Kenantist (Bristol-Myers SquiBB)

Page 23: allergic Rhinitis

c. Kelas pthalazinon, selektifAZELASTIN (HANYA NASAL)Indikasi : Rinitis alergi baik

yang bersifat musiman (hay fever) dan atau menahun

Sediaan Beredar : Azep Nasal Spray (Viatris, ASTA Medica)

Page 24: allergic Rhinitis

d. Kelas piperazin, selektifSETIRIZIN Indikasi : rinitis alergiKontraindikasi : Hipersensitivitas dan hiperaktivitas setirizin atau hidroksizin; ibu yang menyususi; hati-hati penggunaan bersama sedatif dan alkoholPerhatian : Wanita hamil dan menyusui; mengendarai kendaraanSediaan Beredar : Betarhin (Mahakan Beta Farma), Cerini (Sanbe Farma), Cetirizine (Hexpharm), Cetrixal (Sandoz), Estin (Gracia Pharmindo), Incidal-OD(Bayer), Lerzin (Ifars), Risina (Tempo Scan Pacific), Riztec (Tempo Scan Pacific), Rydian (Guardian Pharmatama), Ryzo (soho), Zenriz (Pyridam)

Page 25: allergic Rhinitis

DekongestanDekongestan topikal dipakai langsung pada

mukosa hidung yang membengkak melalui penetesan atau semprotan. Sediaan ini hanya sedikit atau sama sekali tidak terabsorpsi secara sistemik.

Efek samping lain nasal dekongestan termasuk rasa terbakar, bersin, dan kekeringan mukosa nasal.

Page 26: allergic Rhinitis

Pseudoefedrin merupakan dekongestan oral yang memiliki onset kerja lebih lambat dibandingkan dengan obat topikal tapi dapat bekerja lebih lama dan kurang menyebabkan iritasi lokal.

Pseudoefedrin adalah dekongestan sistemik yang paling aman dosis sampai 180 mg tidak menyebabkan perubahan tekanan darah dan laju jantung yang terukur. Akan tetapi, dosis yang lebih tinggi (210 sampai 240 mg) dapat meningkatkan tekanan darah dan laju jantung.

Dekongestan sistemik harus dihindari pada pasien hipertensif kecuali kalau benar-benar diperlukan.

Page 27: allergic Rhinitis

Kortikosteroid Nasal

Zat ini merupakan pilihan yang baik untuk rinitis perennial dan juga dapat digunakan pada rinitis musiman, terutama jika diberikan sebelum terjadi gejala.

Efek samping termasuk bersin, perih, sakit kepala, epistaksis, dan infeksi jarang oleh Candida albicans.

Beberapa pasien pulih dalam beberapa hari, tetapi respon puncak memerlukan 2-3 minggu. Dosis dapat diturunkan jika respon telah tercapai.

Page 28: allergic Rhinitis

Kromolyn natriumPenstabil sel mast, tersedia sebagai obat bebas

dalam bentuk semprotan hidung untuk pencegahan gejala dan penanganan terhadap rinitis alergik.

Efek samping yang paling umum terjadi adalah iritasi lokal (bersin dan hidung perih).

Dosis pakai (umur > 2 tahun) adalah satu semprotan pada tiap nostril 3-4 kali sehari dengan interval normal.

Untuk rinitis musiman, penanganan dilakukan sebelum musim alergi mulai dan dilanjutkan selama musim berlangsung.

Dalam rinitis perennial, efek dapat tidak terlihat selama 2 hingga 4 minggu

Page 29: allergic Rhinitis

Ipratropium bromidaObat semprot hidung ipratropium bromida

merupakan zat yang berguna dalam rinitis alergik perennial.

Larutan 0,03% diberikan sebanyak dua semprotan 2-3 kali sehari. Efek samping tergolong ringan dan termasuk sakit kepala, epistaksis, dan hidung kering.

Page 30: allergic Rhinitis

MontelukasiUntuk penanganan rinitis alergik musiman.

Efektif ketika diberikan tunggal atau dalam kombinasi dengan antihistamin.

Dosis untuk dewasa dan remaja berumur lebih dari 15 tahun adalah satu tablet 10 mg per hari. Anak-anak berusia 6-14 tahun dapat diberikan satu tablet kunyah 5 mg per hari. Anak-anak berusia 2-5 tahun dapat diberikan satu tablet kunyah 4 mg atau satu bungkus serbuk per hari.