rhinitis atroficans
DESCRIPTION
KEDOKTERANTRANSCRIPT
RHINITIS ATROFICANS
DEFINISI• Rhinitis Atrofi adalah satu penyakit
infeksi hidung kronik dengan tanda adanya atrofi progesif tulang dan mukosa konka.
• Secara klinis, mukosa hidung menghasilkan secret kental dan cepat mongering, sehingga terbentuk krusta berbau busuk.
KLASIFIKASI
Terbagi menjadi dua jenis :
1. Foetida (ozaena)
2. non Foetida
FOETIDA (OZAENA)Epidemiologi
•Sering pada masyarakat sosial ekonomi lemah
•Lingkungan buruk
•Wanita > Pria
•Terutama pada usia pubertas
FOETIDA (OZAENA)
Etiologi
Penyebab pasti belum jelas
Faktor predisposisi a. Infeksi : Concobacillus ozaena, Klebsiella ozaena
b. Hereditair
c. Malnutrition/avitaminosa A
d. Gangguan hormonal : wanita muda
e. Defisiensi Fe
penyakit ini terjadi karena kombinasi beberapa faktor.
PATOFISOLOGI• Ditandai adanya endarteritis dan
periarteritis arterioles lumen menebal obliterasi/menutup atrofi mukosa concha nasi, kelenjar dan saraf.
MANIFESTASI KLINISAnamnesa•Nafas berbau (sementara pasien sendiri menderita anosmia)
•Ingus kental hijau
•Gangguan penciuman
•Sakit kepala
•Hidung tersumbat
MANIFESTASI KLINIS
Pemeriksaan•Rongga hidung sangat lapang
•Konka inferior dan media hipotrofi/atrofi
•Sekret purulen hijau
•Krusta berwarna hijau.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
• pemeriksaan histopatologi : terlihat mukosa hidung menjadi tipis, silia hilang, metaplasia thoraks menjadi epitel kubik atau gepeng berlapis, kelenjar degenerasi dan atrofi, jumlahnya berkurang dan bentuknya mengecil.
• CT scan Sinus Paranasal
• Pemeriksaan Mikrobiologi
• Uji Resistensi Kuman
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan ditunjukkan untuk menghilangkan etiologi
Konservatif
1. Antibiotik bersprektum luas atau sesuai uji resistensi
kuman sampai gejala hilang.
2. Obat cuci hidung agar bersih dari krusta dan bau busuk hilang dengan larutan betadine satu sendok makan dalam 100 cc air hangat.
3. Vitamin A 3x50.000 unit selama 2 minggu
4. Preparat Fe
5. Pengobatan sinusitis, bila terdapat sinusitis.
PENATALAKSANAAN
Operatif
Jika pengobatan konservatif tidak ada perbaikan
•Penutupan atau penyempitan lubang hidung dengan implantasi. Penutupan dilakukan pada nares anterior atau pada koana.
•Bedah sinus endoskopik fungsional
KOMPLIKASI
• Perforasi Septum
• Sinusitis
• Faringitis
NON FOETIDA
Penyebabnya di duga karena cavum nasi terlalu lebar/luas. Misalnya setelah :
1. Conchotomi yang berlebihan
2. Ekstraksi polip, pada polip yang sangat
besar atau multiple/banyak
3. Radiasi
Perbedaannya dengan Ozaena ialah pada penyakit ini tidak ada gejala anosmia, sekret tidak berbau.