Jumat, 30 Oktober 2009

BAB 1 TASAWUF Assallamu 'alaikum wr.wb

BAB ITASAWUF

,ASAL-USUL TASAWUF dan SUMBER AJARAN TASAWUF

Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari usaha membersihkan atau menyucikan diri dari sesuatu yang tidak baik. Tasawuf juga diartikan sebuah system hidup yang didasarkan pada kesucian batin dari dosa dan kesalahan dalam hidup manusia itu sendiri.ASAL KATA SUFI Tidak mengherankan kalau kata sufi dan tasawuf dikaitkan dengan kata-kata Arab yang mengandung arti suci. Penulis-penulis banyak mengaitkannya dengan kata:

1. Safa dalam arti suci dan sufi adalah orang yang disucikan. Dan memang, kaum sufi banyak berusaha menyucikan diri mereka melalui banyak melaksanakan ibadat, terutama salat dan puasa.

2. Saf (baris). Yang dimaksud saf di sini ialah baris pertama dalam salat di mesjid. Saf pertama ditempati oleh orang-orang yang cepat datang ke mesjid dan banyak membaca ayat-ayat al-Qur'an dan berdzikir sebelum waktu salat datang. Orang-orang seperti ini adalah yang berusaha membersihkan diri dan dekat dengan Tuhan.

3. Ahl al-Suffah, yaitu para sahabat yang hijrah bersama Nabi ke Madinah dengan meninggalkan harta kekayaannya di Mekkah. Di Madinah mereka hidup sebagai orang miskin, tinggal di Mesjid Nabi dan tidur di atas bangku batu dengan memakai suffah, (pelana) sebagai bantal. Ahl al-Suffah, sungguhpun tak mempunyai apa-apa, berhati baik serta mulia dan tidak mementingkan dunia. Inilah pula sifat-sifat kaum sufi.

4. Sophos (bahasa Yunani yang masuk kedalam filsafat Islam) yang berarti hikmat, dan kaum sufi pula yang tahu hikmat. Pendapat ini memang banyak yang menolak, karena kata sophos telah masuk kedalam kata falsafat dalam bahasa Arab, dan ditulis dengan sin dan bukan dengan shad seperti yang terdapat dalam kata tasawuf.

5. Suf (kain wol). Dalam sejarah tasawuf, kalau seseorang ingin memasuki jalan tasawuf, ia meninggalkan pakaian mewah yang biasa dipakainya dan diganti dengan kain wol kasar yang ditenun secara sederhana dari bulu domba. Pakaian ini melambangkan kesederhanaan serta kemiskinan dan kejauhan dari dunia

Diantara semua pendapat itu, pendapat terakhir inilah yang banyak diterima sebagai asal kata sufi. Jadi, sufi adalah orang yang memakai wol kasar untuk menjauhkan

diri dari dunia materi dan memusatkan perhatian pada alam rohani. Orang yang pertama memakai kata sufi kelihatannya Abu Hasyim al-Kufi di Irak (w.150 H).

Ada 3 sudut pandang dari para ahli dalam mendefinisikan tasawuf :

a).Sudut pandang manusia sebagai mahluk yang terbatas.Tasawuf didefinisikan sebagai upaya menyucikan diri dengan cara menjauhkan pengaruh kehidupan dunia dan memusatkan perhatian hanya kepada Allah.b)Sudut pandang manusia sebagai mahluk yang harus berjuang.Tasawuf didefinisikan sebagai upaya memperindah diri dengan akhlak mulia yang bersumber pada ajaran Agama dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah SWT.c)Sudut pandang manusia sebagai mahluk yang ber-TuhanTasawuf didefinisikan sebagai kesadaran fitrah yang mengarahkan jiwa agar tertuju pada kegiatan-kegiatan yang dapat menghubungkan manusia dengan Tuhan.Maqamat dalam TasawufMenurut Abu Bakar Al-Kalabzi menyebutkan bahwa maqam itu ada 10, yaitu; taubat, sabar, zuhud, fakir, tawaddu’, takwa, tawakkal, ridla, mahabbah, dan ma’rifat. Abu Nasr As-Sarajj mengemukakan dalam kitab beliau Al-Luma’ bahwa maqam itu ada tujuh, yaitu :1. Taubat : Memohon ampun kepada Allah atas segala dosa-dosanya.2. Warak : Menjauhkan diri dari segala yang meragukan tentang halal atau haram3. Zuhud : Lebih mencintai akhirat daripada keduniawian.4. Fakir : Tidak meminta lebih dari nikmat pemberian Allah swt.5. Tawakkal : Menyerahkan segala keputusan dari Allah dalam segala kepentingannya.6. Ridla : Menerima dengan ikhlas apa-apa yang telah ditakdirkan Allah terhadapnya.Hal yang terkait dengan konsep Al-Ghazali tentang kebahagiaan yang dicapai melalui dua hal yaitu ; perbuatan (amali) dan pengetahuan (‘ilmi). Amal dimaksudkan untuk membersihkan jiwa dan menghilangkan hawa nafsu yang dapat menimbulkan kesenangan pada duniawi sedangkan ilmu dimaksudkan untuk dapat menghasilkan kesempurnan amal itu sendiri

B. Fungsi dan Peranan Tasawuf dalam Kehidupan ModernFungsi tasawuf dalam kehidupan modern antara lain :Memberikan arah hidup yang hakiki.Tasawuf mengharuskan kita untuk meletakkan seluruh aktivitas hidup kita hanya untuk mencari ridho Allah. Sehingga, seluruh kegiatan hanya untuk Allah SWT.Memberikan bekal dalam menghadapi berbagai cobaan hidup.Dengan ajaran syukurnya, tasawuf membuat kita memaknai kenikmatan yang diberikan Allah. Sabar dan dermawan untuk berbagi kenikmatan dengan orang lain.Membuat kehidupan memiliki makna yang mendalam.Dengan meniatkan semua kegiatan atas ridho Allah, meka semua kegiatan bernilai ibadah. Jika tanpa tasawuf aktivitas hanya ditujukan untuk kepentingan sesaat.Mengantarkan seseorang pada kebahagiaan yang hakiki.Kebahagiaan hakiki adalah saat seseorang diampuni segala dosanya oleh Allah, ridho kepada Allah, dan diridhoi. Maka seseorang akan merasa tenang dan tentram. Dalam kehidupan sehari-hari, kadangkala rohani seseorang membuat buta dan beranggapan bahwa kesenangan dunia adalah kebahagiaan hakiki.C. Tujuan Tasawuf

Tujuan tasawuf adalah mendekatkan diri sedekat mungkin dengan Tuhan sehingga ia dapat melihat-Nya dengan mata hati bahkan rohnya dapat bersatu dengan Roh Tuhan. Filsafat yang menjadi dasar pendekatan diri itu adalah, pertama, Tuhan bersifat rohani, maka bagian yang dapat mendekatkan diri dengan Tuhan adalah roh, bukan jasadnya. Kedua, Tuhan adalah Maha Suci, maka yang dapat diterima Tuhan untuk mendekatiNya adalah roh yang suci. Tasawuf adalah ilmu yang membahas masalah pendekatan diri manusia kepada Tuhan melalui penyucian rohnya. D. Contoh Perilaku TasawufContoh-contoh Perilaku TasawufPerilaku tasawuf pada kehidupan Rasulullah saw. juga merupakan benih-benih tasawuf yang diantaranya adalah sikap kesederhanaan, zuhud dan tidak pernah terpesona oleh kemewahan dunia. Dalam salah satu doa, beliau memohon “Wahai Allah, hidupkan aku dalam kemiskinan dan matikanlah aku selaku orang miskin”.(HR. Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim). Pada suatu waktu Nabi saw. datang ke rumah istrinya Aisyah binti Abu Bakar As-Siddiq ra. ternyata rumahnya tidak ada makanan. Keadaan semacam itu beliau lakukan dengan sabar lalu menahannya dengan cara berpuasa.Dalam diri Rasulullah saw. terkumpul sifat-sifat utam diantaranya adalah sifat tawaddu’, sabar, tidak mabuk pujian, dan tidak pernah berputus asa sehingga Allah memuji beliau dalam Kitab-Nya QS. Al-Qalam : 4Artinya : “Sesungguhnya kamu (Muhammad) benar-benar berbudi pekerti yang agung”

BAB ( II )

PERILAKU TERPUJI

A. AdilAdil adalah sikap dimana tidak memberat sebelahkan salah satu pihak. Adil merupakan salah satu dari Asma’ul Husna yang berjumlah 99. Salah satu sikap adil juga memiliki makna keseimbangan yang terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-Infithar : 7Artinya : “yang telah menciptakan kamu lalu menyempurnakan kejadianmu dan menjadikan (susunan tubuh) mu seimbang”.Sikap tidak memberat sebelahkan semacam ini akan membawakan menuju hidup yang lebih tentram, tiada rasa dengki antar sesama dan begitupun dalam hal warisan misalnya dan semacamnya.Allah sangat menganjurkan dan memerintahkan kepada kita semua untuk bersikap adil dalam aegala hal.

B. RidlaRidla berasal dari bahasa arab yang artinya menerima segala yang terjadi dengan senang hati, karena segala yang terjadi merupakan kehendak Allah swt. dengan kata lain ridla adalah sikap tidak menentang hokum dan qadl’ (ketentuan Allah).Artinya : “Wahai jiwa-jiwa yang tenang, kembalilah pada Tuhanmu dengan hati yang puas lagi diridlai-Nya.(QS. Al-Fajr : 27-28).Begitu pentingnya sikap ridla karena sikap ini akan membawa kita pada lembah kebahagiaan bathiniyah, tidak merasa kurang bahkan walau tidak punya apa-apa sekalipun bias membuat hati merasa tetap tercukupi hingga Rasulullah saw. perbah

bersabda bahwa ada dua orang yang menyikapi cobaan Allah dengan baik, maka ia bagaikan permata dan yang menerimanya dengan sikap negatif maka ia bagaikan emas hitam.Ridla bisa dicontohkan sebuah ikhtibar dari kisah rasul utusan Allah swt. Ayyub As. Beliau tetap ikhlas dan ridla dengan cobaan yang menimpanya suatu penyakit yang sangat dahsyat sekali selama belasan tahun lamanya akan tetapi beliau tidak pernah merasa suuzzan terhadap Allah swt dan tanpa keluh kesah apapun.Ridla terbagi 3 macam, yaitu;- Ridlallah / ridla terhadap Allah swt.- Ridla terhadap apa yang datang dari Allah swt.- Ridla terhadap qada’ Allah swt.-C. Amal ShalihAmal adalah suatu perwujudan dari sesuatu yang menjadi harapan jiwa, baik berupa ucapan, perbuatan anggota tubuh ataupun perbuatan hati. Amal harus berdasarkan niat karena Allah menilai amala seorang hamba-Nya itu berdasarkan niatnya.Ada beberapa amal yaitu :- Amal Jariyyah yang pahalanya tidak akan putus-putus sampai kapanpun- Amal Ibadah- Amalun ShalihSebagaimana menurut Muhammad Abduh bahwa amal shalih memiliki pengertian yakni perbuatan yang berguna bagi pribadi, keluarga, kelompok, dan manusia secara keseluruhan. Maka amal shalih wajib dilakukan oleh tiap-tiap mukminin ataupun mukmunah baik yang berupa Hablum-Minallah ataupun Hablum-Minannas.Amal shalih memiliki nilai-nilai positif, diantaranya adalah :1. Lebih dekat kepada Allah swt.2. Senantiasa ringan tangan menolong orang lain tanpa pamrih3. Hati menjadi bersih, sabar, dan selalu bersikap husnuzzah4. Akan meningkatkan kesadaran untuk selalu melakukan ‘Amalun Shalih.5. Hidupnya akan dijaga dan dilindungi Allah swt.D. Persatuan dan Kerukunan Persatuan adalah suatu istilah yang menunjukkan adanya upaya untuk bersatu dari suatu kelompok masyarakat, sedangkan kerukunan adalah satu tata pikir atau sikap hidup (Thalent Attitude) yang menunjukkan kesabaran dan kelapangan dada menghadapi pikiran-pikiran, pendapat-pendapat dan pendirian orang. Dalam istilah Islam disebut juga dengan Tasamuh.Islam selalu mengajarkan kepada umat manusia untuk menjalin persatuan dan kerukunan serta menjaganya jangan sampai bercerai berai. Hal ini terungkap dan sesuai dalam Al-Qur’anul Karim surat Ali Imran ayat 103.Artinya : “Dan berpeganglah kamu sekalian pada tali (agama) Allah dan janganlah kamu sekalian bercerai berai, dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kamu semuanya ketika kamu sekalian dahulu (masa jahiliyah) bermusuh-musuhan, maka Allah mempersatukan hati kalian semuanya lalu jadilah kamu karena nikmat Allah, orang-orang yang bersaudara dan kamu telah berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari padanya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada kamu sekalian agar kamu sekalian mendapatkan petunjuk”. (QS. Ali-Imran : 103).Ada beberapa prinsip yang harus dikembangkan dalam persatuan dan kerukunan hidup antara lain;a) Taarruf : Saling kenal mengenal antara satu dengan yang lainnya.

b) Tafahhum : Saling pengertian, memahami kelebihan dan kekurangan masing-masing.c) Taawun : Saling tolong menolong (dalam hal kebaikan) antar sesamanya.d) Takaful : Saling melindungi dan saling memberikan jaminan terhadap sesamanya sehingga tidak ada rasa khawatir untuk mengarungi hidup ini.Banyak hal positif yang ditimbulkan oleh sikap ini. Misalnya saja khusus untuk kaum muslim, akan sanggup memperkokoh kepercayaan bersama terhadap Allah dan Rasul-Nya.Artinya : “Sesungguhnya (agama tauhid) ini adalah agama kamu semuanya, agama yang satu dan Aku (Allah swt.) adalah Tuhanmu sekalian, maka sembahlah Aku”.(QS. Al-Anbiya’ : 92)Begitupula untuk umum, akan bisa menciptakan ukuah bin-Nas (jalinan antar sesama manusia), rasa toleransi beragama, gotong royong demi kemajuan bersam, dan saling hormat-menghormati hingga akan membuat hidup ini terasa indah, tentram, dan nyaman.

BAB III

AKHLAK DALAM PERGAULAN REMAJA

Remaja adalah dimana tingkat kedewasaan diuji dari masa/sifat kekanak-kanakan menuju sifat kedewasaan. Banyak orang mengatakan kalau masa remaja adalah masa yang paling indah dan sulit untuk terlupakan. Masa ini pula sering sekali disebut dengan masa pubertas dimana seorang memiliki dorongan yang sangat kuat untuk mengaktualisasikan diri menurut jenis kelaminnya masing-masing untuk mendapatkan pengakuan sebagai identitas dirinya.Fase remaja bisa dilihat dari segi fisiknya, cirri-cirinya pun sangatlah signifikan. Misalnya : Pada laki-laki adalah tumbuhnya berbagai bulu seperti; kumis, jenggot, bulu ketiak, dan bulu-bulu halus di wilayah kemaluan, dada dan bahu mulai berbidang, otot-otot mulai terlihat berisi, suara makin besar dan lebar, mengalami mimpi basah atau keluarnya sperma. Pada wanita adalah tumbuhnya bulu-bulu halus di area kewanitaanya, suara mulai mengecil, melebarnya pinggul, mulai terlihatnya tonjolan di dada (payudara), mengalami menstruasi.Sikap-sikap yang sangat dominant terlihat pada masa-masa semacam ini adalah diantaranya : Gangguan jiwa berat atau skizofrenia Gangguan kepribadian, tanda-tandanya seperti; suka berbohong, coba-coba, melakukan tindak kriminalisme, dls. Menentang atau melawan tatanan (hokum) kehidupan yang ada Suka mencari perhatian Butuh akan cinta dengan kecenderungan pada lawan jenis Terikat dengan kelompok sehingga sering terjadi konflik Selalu ingin cari tahu dan mencoba hal-hal yang baru Mencari figure idolaDi era yang serba global ini sering sekali bermunculan berbagai tantangan kehidupan mulai yang tingkat biasa-biasa hingga tinggat yang ekstrim sekalipun. Karena itu pula remaja haruslah memiliki pegangan teguh terutama pegangan syari’at agama yang matang dan kuat.

Ada beberapa prinsip umum yang harus dimiliki dan di kembangkan seorang remaja muslim/muslimah. Diantaranya adalah :1. Mampu mengontrol dan membawa diri dalam semua situasi (beradaptasi)2. Mencari teman yang baik dan mampu menggugah motifasi untuk mengembangkan potensi dari yang lebih positif3. Mengembangkan sikap dan rasa tanggung jawab terhadap segala macam persoalan yang dipikulnya4. Mengembangkan kemampuan diri untuk mencapai prestasi5. Tidak mudah larut dalam kesenanganSedangkan prinsip-prinsip khusus diantaranya ; mengucapkan dan menjawab salam, berjabat tangan, membatasi pandangan terhadap lawan jenis, larangan berkhalwat (berduaan dalam tempat yang sepi tanpa ada ikatan suami-istri), dan mencari teman yang baik.Remaja sebaiknya selalu mendapatkan pengajaran dan pendidikan yang sangat kuat. Hal ini pula sangat konkrit sekali guna peneladana Rasulullah saw. dengan dukungan orang tua, dan pendidikan formal. Insya Allah akan mampu memperkokoh dasar akidah remaja dan mampu menciptakan rasa tanggung jawab dan berakhlakul karimah dan dia akan siap terjun dalam dunia pergaulan masyarakat yang lebih luas lagi dan mampu membimbing Negara dan Agama menuju yang lebih baik lagi. Amien.

BAB ( IV )

PERILAKU TERCELA

Allah swt. sangat membenci perilaku tercela, karena Allah sangat mencintai keindahan dan kebaikan. Islam pun mengajarkan para umatnya untuk bersikap yang hasan (baik) tidak bersifat buruk atau tercela.Banyak sekali akhlak-akhlak yang buruk yang merajalela di muka bumi ini, diantaranya adalah :

A. IshrafSikap ini adalah sikap yang berlebih-lebihan dalam bahasa arabnya yaitu

اًف�ا – – َر� إْس� َر ُف� �ْس� ُي ُف� َر� .yang berarti bersuka ria yang melewati batas أْس�Sikap semacam ini sebenarnya sangat merugikan diri sendiri mapun orang lain dan sangat dibenci oleh Allah swt. akan tetapi ada penanggulangan untuk menyikapi atau menghindari hal semacam itu, diantaranya : Pikirkan apa yang harus atau benar-benar diperlukan Gunakan hal-hal yang seminimal mungkin (sesuai kebutuhan) Mau berpuasa Jangan suka menghambur-hamburkan harta dengan sesuka hati tanpa memikirkan masa depan nanti Selalu ingat akan nikmat yang telah dianugrahkan oleh Allah swt.

B. FitnahFitnah merupakan sikap perkataan yang bertujuan memperburukkan orang lain. Dalam istilah Islam, fitnah lebih besar bahaya dan dosanya dari pada membunuh. Karena kalau pembunuhan itu urusannya antara si pelaku pembunuhan dengan si terbunuh, akan tetapi fitnah itu sering menyangkutkan berbagai fihak.Sikap semacam ini akan berdampak buruk sekali bagi kehidupan social, terang saja

akan menghacurkan ukuwah dan tali silaturrahmi antar sesama.

C. TabzirKata ini berasal dari bahasa arab yaitu : – – � َرا ِب �ْز� َت ُر� �ْز� �َب ُي ُر� �ْز� yang artinya sikap ِبmenghambur-hamburkan harta benda benda (boros)Artinya : “Sesungguhnya pemborosan itu adalah saudara-saudaranya setan dan setan itu adalah sangat ingkar kepada Tuhannya”.(QS. Al-Isra’ : 27).Demikianlah pesan atau penjelasan dari Allah swt. bahwa kita dilarang untuk berikap boros karena boros merupakan salah salah satu sifat syetan, dan Allah pun sangat membencinya.

Dan masih banyak lagi akhlak-akhlak atau sikap tercela yang lainnya. Semoga kita selalu dijauhkan dari sifat-sifat yang sangat dibenci oleh Allah swt. Amin