plagiat merupakan tindakan tidak terpuji - core.ac.uk file7. mas heru, mas parjiman, mas kayat, mas...

142
EFEK HEPATOPROTEKTIF KOMBINASI INFUSA DAUN TEH (Camellia sinensis (L.)O.K.) DAN SARI BUAH APEL (Pyrus malus L.) TERHADAP MENCIT JANTAN TERINDUKSI PARASETAMOL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.) Program Studi Ilmu Farmasi Oleh : Fransisca Yeni Subagyo NIM : 03 8114 133 FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2008 i PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: duongtruc

Post on 07-Aug-2019

216 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

EFEK HEPATOPROTEKTIF KOMBINASI INFUSA DAUN TEH

(Camellia sinensis (L.)O.K.) DAN SARI BUAH APEL (Pyrus malus L.)

TERHADAP MENCIT JANTAN TERINDUKSI PARASETAMOL

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Farmasi (S.Farm.)

Program Studi Ilmu Farmasi

Oleh :

Fransisca Yeni Subagyo

NIM : 03 8114 133

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

Janganlah mencoba untuk menjadi orang sukses tetapi jadilah orang yang bernilai. (Albert 

Einstein)

Lakukan sekarang apa yang menjadi

keinginanmu esok hari(Robert Kiyosaki)

Kupersembahkan buat : Bapak, Mba Santi, Ardi dan

keluarga besar serta semua orang yang ada dalam hidupku.

Terima kasih telah membuat hidupku begitu bermakna.

God Bless You All

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

PRAKATA

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat rahmat dan

anugerahNya, sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi yang berjudul “Efek

Hepatoprotektif Kombinasi Infusa Daun Teh (Camellia Sinensis (L.)O.K.) dan

Sari Buah Apel (Pyrus Malus L.) terhadap Mencit Jantan Terinduksi

Parasetamol”. Keberhasilan skripsi ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak

yang sangat membantu penulis dalam menyusun skripsi. Oleh karena itu penulis

ingin mengucapkan terima kasih kepada :

1. Rita Suhadi, M.Si, Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas Sanata

Dharma.

2. Christine Patramurti, M.Si., Apt. selaku Kepala Jurusan Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma atas segala arahan dan dukungannya selama ini.

3. Drs. Mulyono, Apt. selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan

waktu, tenaga, dan atas segala masukan serta sarannya dalam penyusunan

skripsi ini.

4. Yosef Wijoyo, M.Si., Apt. selaku dosen penguji atas segala arahan, kritik,

saran, dan waktunya.

5. dr. Luciana Kuswibawati, M. Kes., selaku dosen penguji atas segala arahan,

kritik, saran, dan waktunya.

6. Ign. Y. Kristio Budiasmoro, M.Si., selaku dosen pembimbing akademik atas

segala arahan, dukungan, saran, dan kritiknya.

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran

Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian hingga dapat

terselesaikan dengan baik.

8. Lidia Dwi Susanti, kakakku, atas doa, perhatian, kesabaran, dukungan, dan

pengertiannya selama penulis menjalani kehidupan kuliah dan melakukan

penelitian ini.

9. Ardi Susatya, terima kasih atas sayang, perhatian, kesabaran, doa, waktu,

tenaga, dukungan, dan kebersamaan selama kuliah dan penelitian.

10. Bapak, Mama, Mba Piah, Mba Tuti, saudara-saudaraku : Aristho, Aya, Ole,

Alvin, dan Alda di Kutoarjo terima kasih atas doa, perhatian, semangat, dan

dukungan selama ini.

11. Ratna dan Ken, Feli dan Danang, Eka dan Yoyon, Wenny dan Mas Tio, Otic,

Ayu, dan Mba Maria terima kasih atas perhatian, bantuan, dukungan,

kebersamaan, dan persahabatan yang indah selama ini.

12. Teman-teman seperjuangan selama penelitian di laboratorium : Nia, Agnes,

Indu, Punto, Fani, Essy, Olive, Evelyn, dan Mas Supri terima kasih atas saran,

kritik, dukungan, semangat, dan bantuan selama ini.

13. Fitri, Tyas, Nunuk, Ankga, Rini, dan Anny atas dukungan, persahabatan dan

kebersamaannya selama ini.

14. Erga, Erma, Ari, Surya, Ranti, Diah, Willy, Shindi, Yudha, Aan, dan semua

mahasiswa Farmasi Angkatan 2003 terima kasih atas dukungan, kebersamaan,

bantuan, dan perhatian, serta kenangan indahnya.

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

15. Tante Yani, Om Lauren, dan Edo di Malang tarima kasih atas bantuan dan

dukungan selama penulis berada di Malang.

16. Bu Ning, Pak Sunu, dan temen-temen P3W di Perpustakaan Paingan : Eko,

Tami, Diaz, Melan, Melati, Ari, dan semuanya terima kasih atas perhatian,

dukungan, dan kerjasamanya selama ini.

17. Mas Bona, Mas Onong, Mas Tian, Yudhi, Ledu, Ratna, Mas Aan, Laora,

Lucky, dan semua teman-teman di Victory Studio Disc terima kasih atas

kerjasama, kebersamaan, pengalaman hidup, dan hiburannya selama ini.

18. Teman-teman kos lama : Mba Tista, Mba Vivie dan Mas Indra, Chika, Mba

Ema, Acid, Mba Inke, Juleha, Aniez, Novi, Mba Ling, Mba Nia, dan Mba

Ning atas kebersamaan dan dukungannya selama ini.

19. Semua pihak yang telah banyak membantu penyusunan skripsi ini.

Atas segala bantuan dan dukungan yang telah diberikan selama ini, penulis

menyampaikan rasa terima kasih dan hormat, serta mohon kritik dan saran yang

membangun demi kemajuan penulis.

Penulis

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

INTISARI

Teh hijau banyak diminati masyarakat saat ini. Tanaman ini diketahui

mengandung polifenol sebagai antioksidan yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Minuman teh hijau terdiri dari berbagai rasa misalnya rasa buah apel. Apel mengandung polifenol yaitu flavonoid. Baik teh hijau dan buah apel memiliki sifat antioksidan karena kandungan polifenolnya sehingga kombinasi keduanya dapat dihubungkan dengan efek perlindungannya terhadap hati. Penelitian ini menggunakan infusa daun teh hijau yang dikombinasi dengan sari buah apel dan dipejankan pada mencit jantan terinduksi parasetamol. Tujuan dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbandingan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel yang paling efektif dalam memberikan efek hepatoprotektif.

Penelitian ini merupakan penelitian ekperimental murni dengan rancangan acak lengkap pola satu arah dengan subjek uji mencit jantan galur Swiss. Sebanyak 50 ekor subjek uji dibagi secara acak ke dalam 10 kelompok, yaitu : kelompok 1 sebagai kontrol positif, kelompok 2 sebagai kontrol negatif, kelompok 3 dipejani suspensi PVP, kelompok 4 sebagai kontrol infusa daun teh hijau, kelompok 5 sebagai kontrol sari buah apel, dan kelompok 6 – 10 diberi kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel satu kali sehari selama 6 hari dengan perbandingan volume 4:1; 3:1; 2:1; 1:1; dan 0,5:1 dan pada hari ke-7 dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB. Setelah 24 jam subjek uji diambil darahnya untuk diperiksa aktivitas ALT/GPT serumnya, hatinya ditimbang, dan dibuat preparat untuk diamati histopatologinya.

Data aktivitas ALT serum, berat hati, dan kerusakan hati dianalisis dengan uji Kolmogorov – Smirnov, Levene Test, dan dilanjutkan dengan uji Kruskal – Wallis dan uji Mann – Whitney dengan taraf kepercayaan 95 %. Hasil penelitian menunjukkan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel dengan perbandingan 2:1 paling efektif dengan persen efek hepatoprotektif 85,32 % dan berat hati relatif 1,2381 ± 0,0378 g.

Kata kunci : efek hepatoprotektif, teh hijau, apel

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

ABSTRACT

Green tea is well known today. Green tea known contain of polyphenolics compound as antioxidant, its very useful. Green tea’s beverage has various flavors such as apple’s essence. Apple fruit contains polyphenolic compound is flavonoid. It is act as antioxidant too. So these combination can be related with hepatoprotective effect. This research used green tea’s infuse combined with apple’s essence on male mice induced by acetaminophen. The aim of the research is to know which one of the compare of the combination of green tea’s infuse and apple’s essence has the most effective hepatoprotective effect.

This research was a pure experimental study following the one way complete random design with Swiss’s mice as animal subject. A number of fifty male mice were divided into ten groups, each consisted of five : first group as positive control was given acetaminophen doses 0,2438 g/kg BW, second group as negative control was given aqua, third group was given PVP, fourth group was given green tea’s infuse, fifth group was given apple’s essence, and sixth to ten group represent the treatment group, successively given the combination on green tea’s infuse and apple’s essence with the comparison 4:1; 3:1; 2:1; 1:1; and 0,5:1 orally once a day during six days, on seventh, given acetaminophen doses 0,2438 g/kg BW. After 24 hours, blood of each mice in all group was sampled at the eyes sinus orbital and determined its ALT/GPT serum activity level, their liver were measured and made to histopathology then given the score of pursuant to its damage degree.

ALT/GPT serum activity level, liver weight, and histopathology data was analyzed with Kolmogorov – Smirnov test and Levene Test, then continued with Kruskal – Wallis and Mann – Whitney test with confidence level 95 %. Result of the research showed that combination of green tea’s infuse and apple’s essence in comparison 2:1 is the most effective with hepatoprotective effect’s percentages equal to 85,32 % and the relative weight of liver equal to 1,2381 ± 0,0378 g.

Keywords : hepatoprotective effect, green tea, apple

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA........................................................ v

PRAKATA .................................................................................................. vi

INTISARI .................................................................................................... ix

ABSTRACT .................................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................. xi

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................ xviii

BAB I. PENDAHULUAN ...........................................................................

A. Latar Belakang ...................................................................

B. Permasalahan......................................................................................

C. Keaslian Penelitian........................................................................

D. Manfaat Penelitian..............................................................................

1. Manfaat Teoritis.........................................................

2. Manfaat Praktis.......................................................................

E. Tujuan Penelitian................................................................................

1. Tujuan umum…………………………………….…….…

2. Tujuan khusus……………………………………...………

1

1

3

3

5

5

5

5

5

5

BAB II. PENELAAHAN PUSTAKA ..........................................................

A. Anatomi dan Fisiologi Hati..................................................

B. Patofisiologi Hati ......................................................................... .....

C. Tes Fungsi Hati .................................................................................

D. Agen Antihepatotoksin …………………………………………..

E. Parasetamol ……………………………………………………

6

6

8

11

14

15

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

F. Tanaman Teh ………………………………………………………

1. Klasifikasi……………………………………………..…….

2. Morfologi……………………………….…………………..

3. Teh hijau .............……………………….………………….

4. Kandungan kimia…..……………………………………...

5. Khasiat dan kegunaan ...........................................................

G. Tanaman Apel...........…………………………….....………………

1. Klasifikasi……………………………….....………………..

2. Morfologi…………................................................................

3. Kandungan kimia. ….............................................................

4. Manfaat dan kegunaan............................................................

H. Flavonoid............................................................................................

I. Tanin ……………………………………………………................

J. Landasan Teori ………………………………………….……......

K. Hipotesis ………….……………………………………................

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian……………………….….……….

B. Definisi Operasional………………………………………………..

C. Variabel Penelitian…………………………………………...……

1. Variabel bebas………………………………………...…

2. Variabel tergantung…………………………………....…

3. Variabel pengacau terkendali………………………..….…

4. Variabel pengacau tak terkendali……………………...…

D. Subjek dan Bahan Penelitian……………………………..................

E. Alat Penelitian ……………………………………………...............

F. Tata Cara Penelitian…………………………………………..........

1. Determinasi tanaman…………………………………...…

2. Pembuatan infusa daun teh hijau……....................................

3. Pembuatan sari buah apel…………………………........….

4. Pembuatan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah

apel ......................................................................................

19

19

19

20

20

22

22

22

23

23

23

24

27

30

31

32

32

32

33

33

33

33

33

33

35

35

35

35

35

36

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

5. Pembuatan suspensi PVP ...................................................

6. Pembuatan suspensi parasetamol 1% dalam PVP.......…...

7. Pembuatan serum ...................................................

8. Penetapan aktivitas ALT/GPT serum ......................

9. Pembuatan preparat histopatologi hati ...................

10. Pemeriksaan histopatologi hati ...........................

11. Uji pendahuluan .....................

7.1 Penentuan dosis hepatotoksik parasetamol ......

7.2 Penetapan waktu kehepatotoksikan parasetamol

7.3 Penetapan masa praperlakuan kombinasi infusa daun

teh hijau dan sari buah apel ......................................

12. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji …………..…….

G. Analisis Data……………................……………………………….

36

36

36

36

37

37

38

38

39

39

40

40

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN.......................................................

A. Determinasi Tanaman......................................................................

1. Determinasi tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O.K.) ....

2. Determinasi tanaman apel (Pyrus malus L.) ….............……

B. Uji Pendahuluan …………………………………........................…

1. Penentuan dosis hepatotoksik parasetamol………...…….

2. Penentuan waktu kehepatotoksikan parasetamol …......…

3. Penetapan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh

hijau dan sari buah apel ....................................................

C. Perlakuan ……………... ...................................................................

1. Kontrol negatif air suling ……. ...........................................

2. Kontrol positif parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB.............

3. Kontrol PVP …………………..............................................

4. Kontrol infusa daun teh hijau ……………….......................

5. Kontrol sari buah apel ….....................................................

6. Efek hepatoprotektif kombinasi infusa daun teh hijau dan

sari buah apel perbandingan 4:1, 3:1, 2:1, 1:1, 0,5:1 ......

41

41

42

42

43

43

47

48

53

53

54

55

57

58

59

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN................................................. 69

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

A. Kesimpulan.................................................................................

B. Saran...........................................................................................

69

69

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................

LAMPIRAN ..........................................................................................

70

74

BIOGRAFI PENULIS .......................................................................... 122

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel I. Kandungan kimia pada teh hijau, teh hitam, dan teh

oolong dalam keadaan kering (mg/100 g) ........................

21

Tabel II. Aktivitas ALT serum dan histopatologi sel hati mencit

setelah pemberian parasetamol dosis 0,2250; 0,2313;

0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan kontrol (n=5) ...........

44

Tabel III Berat hati mencit setelah pemberian parasetamol dosis

0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan

kontrol (n=5).......................................................................

46

Tabel IV. Aktivitas ALT serum setelah pemberian parasetamol dosis

0,2438 g/kg BB pada selang waktu 24 dan 48 jam (n=5)...

48

Tabel V. Aktivitas ALT serum dan histopatologi hati mencit

kelompok masa praperlakuan 2, 4, 6, 8, dan 10 hari yang

dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (n=5)...............

50

Tabel VI. Berat hati mencit kelompok masa praperlakuan 2, 4, 6, 8,

dan 10 hari yang dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg

BB (n=5)............................................................................

51

Tabel VII. Rata-rata aktivitas ALT serum, tingkat kerusakan hati, dan

persen efek hepatoprotektif kelompok perlakuan (n=5)......

52

Tabel VIII. Rata-rata berat hati mencit relatif kelompok perlakuan

(n=5)...................................................................................

54

Tabel IX. Persen perbedaan rata-rata aktivitas ALT serum kelompok

6, 7, 8, 9, dan 10 dibandingkan kelompok 5 .....................

63

Tabel X. Hasil percobaan penentuan dosis hepatotoksik parasetamol 80

Tabel XI. Hasil percobaan penentuan waktu hepatotoksik

parasetamol ………………………………………………

85

Tabel XII. Hasil percobaan penentuan masa perlakuan kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel .............................

87

Tabel XIII. Hasil percobaan kelompok perlakuan …………………… 92

xv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Struktur mikroskopik lobulus hati ....................................... 8

Gambar 2. Tipe nekrosis ...................................................................... 10

Gambar 3. Struktur parasetamol .......................................................... 16

Gambar 4. Jalur metabolisme parasetamol ............................................ 18

Gambar 5. Struktur umum flavonoid ..................................................... 25

Gambar 6. Struktur senyawa katekin, epikatekin, flavon, dan flavonol 26

Gambar 7. Struktur senyawa teaflavin pada teh .................................. 27

Gambar 8. Struktur tanin terkondensasi ............................................. 28

Gambar 9. Diagram batang aktivitas ALT serum setelah pemberian

parasetamol dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500

g/kg BB dan kontrol (n=5) ...................................................

45

Gambar 10. Diagram batang aktivitas ALT serum kelompok masa

praperlakuan 2, 4, 6, 8, dan 10 hari yang dipejani

parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (n=5).............................

51

Gambar 11. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian air suling

(perbesaran 40 x 10) ............................................................

53

Gambar 12. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian parasetamol

dosis 0,2438 g/kg BB (perbesaran 40 x 10) .........................

55

Gambar 13. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian PVP

(perbesaran 40 x 10) ............................................................

56

Gambar 14. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian infusa daun

teh hijau (perbesaran 40 x 10) ..............................................

57

Gambar 15. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian sari buah

apel (perbesaran 40 x 10) .....................................................

58

Gambar 16. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 4 : 1

(perbesaran 40 x 10) ............................................................

61

Gambar 17. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 3 : 1

(perbesaran 20 x 10) ............................................................

62

Gambar 18. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 2 : 1

(perbesaran 40 x 10) ............................................................

63

Gambar 19. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 1 : 1

(perbesaran 20 x 10) ............................................................

64

Gambar 20. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 0,5:1

(perbesaran 20 x 10) ............................................................

65

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Surat pengesahan determinasi tanaman teh (Camellia

sinensis (L.)O.K.) ............................................................

74

Lampiran 2. Foto tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O.K.)............... 75

Lampiran 3. Foto daun teh hijau kering dan infusa daun teh hijau ...... 76

Lampiran 4. Surat pengesahan determinasi tanaman apel (Pyrus

malus L.) ...........................................................................

77

Lampiran 5. Foto tanaman apel ............................................................ 78

Lampiran 6. Foto buah apel dan sari buah apel .................................... 79

Lampiran 7. Hasil percobaan penentuan dosis hepatotoksik

parasetamol ......................................................................

80

Lampiran 8. Analisis statistik aktivitas ALT serum : penentuan dosis

hepatotoksik parasetamol .................................................

81

Lampiran 9. Analisis statistik berat hati mencit : penentuan dosis

hepatotoksik parasetamol .................................................

83

Lampiran 10. Hasil percobaan penentuan waktu hepatotoksik

parasetamol ....................................................................

85

Lampiran 11. Analisis statistik aktivitas ALT serum : penentuan waktu

hepatotoksik parasetamol ...............................................

86

Lampiran 12. Hasil percobaan penentuan masa praperlakuan

kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel .........

87

Lampiran 13. Analisis statistik aktivitas ALT serum : penentuan masa

praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari

buah apel ........................................................................

88

Lampiran 14. Analisis statistik berat hati mencit : penentuan masa

praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari

buah apel .......................................................................

90

Lampiran 15. Hasil percobaan kelompok perlakuan ............................. 92

Lampiran 16. Analisis statistik aktivitas ALT serum kelompok

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

xix

perlakuan ........................................................................ 93

Lampiran 17. Rangkuman uji Mann-Whitney aktivitas ALT serum

kelompok perlakuan ......................................................

113

Lampiran 18. Analisis statistik berat hati mencit kelompok perlakuan 114

Lampiran 19. Skoring histopatologi hati mencit kelompok perlakuan 119

Lampiran 20. Perhitungan angka perlindungan hasil skoring

histopatologi hati mencit kelompok perlakuan ...............

120

Lampiran 21. Rangkuman uji Mann-Whitney skoring histopatologi

hati mencit kelompok perlakuan .....................................

121

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Teh merupakan salah satu jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat

bagi manusia. Manfaat teh di antaranya dapat mencegah kanker, meningkatkan

sistem imun, mengurangi obesitas, antiaterosklerosis (Anonim, 2003a),

antibakteri, antioksidan, antikaries, peluruh air seni, mencegah osteoporosis, dan

menjaga kesehatan jantung. Teh dibedakan menjadi 3 (tiga) jenis berdasarkan

proses pengolahannya yaitu teh tanpa fermentasi (teh hijau), teh semifermentasi

(teh oolong), dan teh fermentasi (teh hitam) (Syah, 2006).

Teh hijau merupakan jenis teh yang sangat diminati oleh masyarakat di

Indonesia saat ini. Banyak produk yang mengandung teh hijau beredar di pasaran,

salah satu produk yang paling banyak dikonsumsi yaitu produk minuman, baik

dalam bentuk siap seduh maupun kemasan. Teh hijau mengandung senyawa

polifenol yang bersifat sebagai antioksidan. Aktivitas antioksidan senyawa

polifenol pada teh hijau sangat kuat mencapai 25 – 100 kali aktivitas antioksidan

vitamin C dan E (Anonim, 2003a).

Produk minuman kemasan teh hijau memiliki aneka rasa misalnya rasa

buah apel. Buah apel diketahui juga mengandung senyawa polifenol (Dalimartha,

2000). Penelitian ini menggunakan infusa daun teh hijau yang dikombinasi

dengan sari buah apel. Baik teh hijau dan apel memiliki sifat antioksidan karena

kandungan polifenolnya sehingga kombinasi keduanya dapat dihubungkan dengan

efek perlindungannya terhadap hati.

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

2

Senyawa polifenol yang banyak terkandung dalam teh hijau adalah katekin

dan tanin. Ada 4 (empat) jenis senyawa katekin pada teh hijau yaitu katekin,

epikatekin (EC), epigalokatekin (EGC), dan epigalokatekin galat (EGCG).

Epigalokatekin galat (EGCG) merupakan komponen yang paling kuat aktivitas

antioksidannya (Anonim, 2003a). Tanin merupakan polimer flavonoid, penyebab

rasa sepat pada teh. Tanin dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu tanin yang dapat

dihidrolisis (hydrolyzable tannin) dan tanin terkondensasi (nonhydrolyzable atau

condensed tannin). Tanin dapat mengendapkan protein dan menyebabkan protein

tersebut resisten pada enzim proteolitik. Jika diaplikasikan pada jaringan hidup,

tanin bersifat astringen sehingga menjadi dasar terapi dengan tanin, misalnya pada

saluran gastrointestinal dan abrasi kulit (Tyler, Brady, dan Robbers, 1988). Jadi,

tanin selain bersifat antioksidan juga bersifat astringen.

Penyakit hati dapat disebabkan oleh obat, bahan kimia, alkohol, toksin,

atau infeksi virus (Crowley, 2001). Salah satu pengobatan penyakit hati dapat

dilakukan dengan meningkatkan perlindungan hati (Donatus, 1992). Penelitian

yang pernah dilakukan untuk mengetahui efek hepatoprotektif teh dan apel antara

lain : penelitian Yuningsih (2003), pemberian infusa teh dosis 10 g/kg BB pada

tikus jantan terinduksi parasetamol memberikan efek hepatoprotektif sebesar

89,36 %, namun tidak dijelaskan jenis teh yang digunakan. Penelitian Setianto

(2004) menunjukkan persen efek hepatoprotektif sari buah apel dosis 33,33 ml/kg

BB sebesar 92,90 %, dosis sari apel hasil penelitian tersebut digunakan dalam

penelitian ini. Penelitian ini menggunakan parasetamol sebagai senyawa model

untuk menginduksi hepatotoksisitas eksperimental pada hewan seperti penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

3

sebelumnya. Parasetamol merupakan obat antipiretika dan analgetika yang sering

digunakan dalam pengobatan.

Penelitian yang dilakukan ini berbeda dengan penelitian sebelumnya

karena menggunakan infusa daun teh hijau dan sari buah apel dengan berbagai

perbandingan. Tujuannya untuk mengetahui apakah kombinasi kedua bahan ini

memberikan efek hepatoprotektif, perbandingan yang paling efektif, dan

mengetahui pengaruh penambahan infusa daun teh hijau terhadap efek

hepatoprotektif sari buah apel pada mencit jantan terinduksi parasetamol.

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang di atas, dapat dirumuskan permasalahan

sebagai berikut ini :

1. Apakah kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel memberikan

efek hepatoprotektif pada mencit jantan terinduksi parasetamol?

2. Berapa perbandingan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel

yang memberikan efek hepatoprotektif paling efektif ?

3. Bagaimana efek pemberian infusa daun teh hijau terhadap efek

hepatoprotektif sari buah apel ?

C. Keaslian Penelitian

Hasil penelitian mengenai efek hepatoprotektif teh dan apel yang pernah

dilakukan antara lain sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

4

1. Infusa teh dosis 10 g/kg BB yang dipejankan pada tikus jantan terinduksi

parasetamol memberikan efek hepatoprotektif sebesar 89,96 %

(Yuningsih, 2003) namun tidak dijelaskan jenis teh yang digunakan.

2. Sari buah apel dosis 33,33 ml/kg BB memberikan efek hepatoprotektif

sebesar 92,90 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol (Setianto,

2004).

3. Jus buah apel dosis 25,0 g/kg BB memberikan efek hepatoprotektif sebesar

83,31 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol (Ladoangin, 2004).

4. Kombinasi jus wortel dan buah apel perbandingan 1:2 memberikan efek

hepatoprotektif 70,12 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol

(Widyaningrum, 2004).

5. Kombinasi sari wortel dan buah apel perbandingan 1:3 memberikan efek

hepatoprotektif 93,49 % pada mencit jantan terinduksi parasetamol (Ayu,

2004).

6. Level serum antioksidan serum non enzimatik di hati berkurang pada

intoksikasi etanol karena teh hijau melindungi membran fosfolipid akibat

meningkatnya peroksidasi (Skrzydlewska, Ostrowska, Stankiewicz, dan

Farbiszewski, 2002).

7. Penggunaan infusa daun teh hijau menurunkan produk peroksidasi lipid

(Skrzydlewska, Ostrowska, dan Michalak, 2002).

Penelitian yang dilakukan penulis berbeda dengan penelitian sebelumnya.

Penelitian ini belum pernah dilakukan sebelumnya serta tidak memuat bagian

karya orang lain selain yang disebut dalam kutipan dan daftar pustaka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

5

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu

kefarmasian dan pengetahuan mengenai teh hijau dan buah apel di Indonesia.

2. Manfaat praktis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi akurat pada

masyarakat mengenai kegunaan teh hijau dan buah apel dan dijadikan acuan

terapi alternatif pada pencegahan penyakit hati.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

1. Mengetahui efek hepatoprotektif kombinasi infusa daun teh hijau dan

sari buah apel pada mencit jantan terinduksi parasetamol.

2. Mengetahui perbandingan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari

buah apel yang memberikan efek hepatoprotektif paling efektif.

3. Mengetahui pengaruh pemberian infusa daun teh hijau terhadap efek

hepatoprotektif sari buah apel.

2. Tujuan Khusus

Penulis memperoleh pengalaman dan pengetahuan dalam

penyusunan dan pelaksanaan karya ilmiah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

6

BAB II

PENELAAHAN PUSTAKA

A. Anatomi dan Fisiologi Hati

Hati merupakan kelenjar terbesar dalam tubuh, rata-rata sekitar 1500 g

atau 2,5 % berat badan pada orang dewasa normal. Hati memiliki dua lobus

utama, kanan dan kiri. Permukaan hati diliputi oleh peritoneum viseralis kecuali

daerah kecil pada permukaan posterior yang melekat langsung pada diafragma. Di

bawah peritoneum terdapat jaringan penyambung padat yang disebut kapsula

Glisson yang menutupi seluruh organ, kapsula ini pada hilus atau porta hepatis

pada permukaan inferior, melanjutkan ke dalam massa hati dan membentuk

rangka untuk cabang-cabang vena porta, arteria hepatika, dan saluran empedu

(Price dan Wilson, 1995).

Hati memiliki dua lobus utama yaitu lobus kanan dan lobus kiri. Setiap

lobus hati terdiri dari struktur-struktur yang disebut lobulus yaitu unit mikroskopis

dan fungsional organ. Setiap lobulus merupakan badan heksagonal yang terdiri

atas lempeng-lempeng sel hati berbentuk kubus yang tersusun radial mengelilingi

vena sentralis. Di antara lempengan sel hati terdapat kapiler-kapiler yang disebut

sinusoid. Sinusoid merupakan cabang vena porta dan arteria hepatika, bedanya

dengan kapiler lain sinusoid dibatasi oleh sel fagositik atau sel Kupffer (Price dan

Wilson, 1995).

Selain cabang-cabang vena porta dan hepatika yang melingkari bagian

perifer lobulus hati terdapat pula saluran empedu. Saluran empedu interlobular

membentuk kapiler empedu yang sangat kecil yang dinamakan kanalikuli,

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

7

berjalan di tengah-tengah lempengan sel hati. Empedu yang dibentuk dalam sel

hati diekskresi ke dalam kanalikuli yang bersatu membentuk saluran empedu yang

makin lama makin besar yang disebut duktus koledokus (Price dan Wilson, 1995).

Hati memiliki dua sumber suplai darah yaitu dari saluran cerna dan limpa

melalui vena porta dan dari aorta melalui arteria hepatika. Sekitar sepertiga darah

yang masuk berasal dari arteria hepatika dan dua pertiganya berasal dari vena

porta. Volume total darah yang melewati hati setiap menit adalah 1500 ml dan

dialirkan melalui vena hepatika kanan dan kiri dan bermuara pada vena kava

inferior (Price dan Wilson, 1995).

Vena porta bersifat unik karena terletak di antara dua daerah kapiler, yaitu

hati dan saluran cerna. Vena porta di hati bercabang-cabang menempel melingkari

lobulus hati dan saling berhubungan dengan vena interlobularis yang berjalan di

antara lobulus-lobulus hati. Vena-vena ini membentuk sinusoid yang berjalan di

antara lempengan hepatosit dan bermuara dalam vena sentralis. Vena sentralis

dari beberapa lobulus bersatu membentuk vena sublobularis yang kemudian

bersatu membentuk vena hepatika (Price dan Wilson, 1995).

Hati sangat penting dalam mempertahankan hidup dan berperan pada

setiap fungsi metabolik tubuh. Hati memiliki kapasitas cadangan yang besar,

hanya dengan 10 – 20 % jaringan yang berfungsi hati mampu mempertahankan

kehidupan. Hati mempunyai kemampuan regenerasi yang mengagumkan.

Pengangkatan sebagian hati, baik karena sel sudah mati atau sakit, akan diganti

dengan jaringan hati yang baru (Price dan Wilson, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

8

Gambar 1. Struktur mikroskopik lobulus hati (Vandenberghe, 1996)

Hati merupakan organ yang kompleks dengan fungsi metabolik,

detoksikasi, sekresi, dan ekskresi (Vandenberghe, 1996), misalnya : metabolisme

karbohidrat, protein, dan lemak yang dicerna melalui sirkulasi portal, sintesis

berbagai substansi termasuk protein plasma dan protein yang penting dalam

pembekuan darah, penyimpanan vitamin B12 dan mineral lain, serta detoksikasi

dan sekresi berbagai substansi (Crowley, 2001). Fungsi detoksikasi sangat penting

dilakukan oleh enzim-enzim hati melalui oksidasi, reduksi, hidrolisis, atau

konjugasi zat-zat yang berbahaya dan mengubahnya menjadi zat yang secara

fisiologis tidak berbahaya (Price dan Wilson, 1995).

Berdasarkan uraian di atas gangguan fungsi hati dapat mengakibatkan

gangguan kesehatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

9

B. Patofisiologi Hati

Penyakit hati dapat disebabkan oleh agen hepatotoksik atau hepatotoksin.

Hepatotoksin menurut Zimmerman (1978) dapat dibagi menjadi hepatotoksin

intrinsik atau sejati atau teramalkan dan hepatotoksik tak teramalkan atau

idiosinkratik. Hepatotoksin intrinsik adalah hepatotoksin yang pada dasarnya : 1)

memiliki sifat toksik pada hati sehingga dapat menyebabkan penyakit hati pada

setiap individu yang terpapar, 2) derajat kerusakan hati yang disebabkan

tergantung pada dosis, 3) kerusakan hati yang muncul pada manusia sama dengan

kerusakan hati jika dipaparkan pada hewan percobaan, dan 4) interval antara

waktu pemejanan dan kerusakan hati yang timbul cenderung pendek atau

konsisten.

Hepatotoksin idiosinkratik adalah hepatotoksin yang : 1) tidak

menyebabkan lesi pada hewan percobaan, 2) kerusakan hati pada manusia tidak

tergantung dosis, 3) interval antara pemejanan dosis pertama dan kerusakan hati

yang timbul lebih bervariasi dan biasanya lebih panjang daripada hepatotoksin

intrinsik. Hepatotoksin ini terutama 4) menyebabkan kerusakan hati pada individu

yang hipersensitif atau individu yang memiliki ketidaknormalan metabolik

(Zimmerman, 1978).

Hepatotoksin intrinsik dibedakan menjadi 2 (dua) macam berdasarkan

mekanismenya, yaitu hepatotoksin langsung dan tidak langsung. Hepatotoksin

langsung adalah zat atau produk metabolismenya yang secara langsung merusak

membran plasma dan retikulum endoplasma, diikuti dengan kerusakan lisosom

dan mitokondria dan selanjutnya menyebabkan gangguan intraselular yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

10

mengganggu metabolisme sel, contohnya : CCl4, CHCl3, dan asam tanat.

Hepatotoksin tak langsung bekerja dengan mengganggu jalur metabolisme khas

atau proses yang penting dalam menjaga integritas sel hati (sitotoksik), misalnya :

parasetamol, tetrasiklin dan etanol atau mengganggu proses sekresi empedu

(kolestatik), misalnya rifamisin (Zimmerman, 1978).

Kerusakan sitotoksik dapat dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu nekrosis

dan steatosis. Nekrosis disebabkan oleh kerusakan membran sel atau organel yang

menyebabkan sel kehilangan integritasnya. Nekrosis dibedakan berdasarkan

lokasinya yaitu nekrosis fokal (menyebar pada sel parenkim hati), nekrosis zonal

(pada zona sentrilobular, midzonal, atau periportal), dan nekrosis masif (pada

semua lobulus hati). Lokasi nekrosis zonal bergantung pada tempat sistem enzim

yang mengaktifkan molekul menjadi metabolit toksik dan lokasi sistem enzim

pendetoksikasi (Zimmerman, 1978).

Gambar 2. Tipe nekrosis (Zimmerman, 1978)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

11

Steatosis disebabkan oleh akumulasi trigliserid atau fraksi lemak lain

dalam sel hati atau gangguan fungsi hati yang dapat meningkatkan kadar

trigliserid misalnya meningkatnya sintesis asam lemak, berkurangnya oksidasi

asam lemak, atau menurunnya produksi lipoprotein. Ada 2 (dua) tipe steatosis,

yaitu steatosis mikrovesikular, ditandai oleh penimbunan sedikit lemak pada sel

hati namun tidak sampai mendesak inti sel, dan steatosis makrovesikular, ditandai

oleh penimbunan lemak dalam jumlah besar pada sel hati, mengisi hampir seluruh

sel sehingga mendesak inti sel ke perifer (Zimmerman, 1978). Kerusakan

kolestatik berkaitan dengan sekresi empedu (Vandenberghe, 1996).

C. Tes Fungsi Hati

Tes fungsi hati dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : tes enzim

serum, tes sekresi empedu (bilirubin terkonjugasi dan tak terkonjugasi), tes

metabolisme protein (albumin dan globulin serum, masa protrombin, amonia

darah), tes metabolisme karbohidrat (amilase serum dan kemih), tes metabolisme

lemak (lipase dan kolesterol serum), dan tes imunologik (tes diagnosis untuk virus

hepatitis) (Price dan Wilson, 1995).

Pada hewan percobaan dapat dilakukan dengan membandingkan

parameter biokimia fungsional dan klinis dengan perubahan morfologi. Data

anatomi dan patologi termasuk berat badan dan pemeriksaan makroskopik dan

mikroskopik organ yang bersangkutan. Pada studi toksisitas, pemeriksaan

mikroskopik struktur hepatoselular sangat penting. Pada kasus induksi sistem

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

12

enzim mikrosomal, berat hati, dan volume hepatoselular akan meningkat

(Vandenberghe, 1996).

Tes enzim serum yang sering digunakan pada tes fungsi hati, yaitu AP

(alkali fosfatase), γ-GT (gamma-glutamil transferase), AST (GOT) (aspartat

amino transferase/glutamic oxaloasetic transaminase), ALT (GPT) (alanin amino

transferase/glutamic pyruvate transaminase) (Vandenberghe, 1996), LDH (laktat

dehidrogenase) (Price dan Wilson, 1995), NTD (nukleotidase), dan CHE

(kolinesterase) (Sherwin dan Sobenes, 1996 cit., Widijanti, 2004).

Tes diagnostik yang biasa dilakukan untuk mengetahui gangguan fungsi

hati yaitu uji enzim AST (GOT) dan ALT (GPT) serum. Kedua enzim ini

merupakan enzim-enzim intraselular yang berada di jantung, hati, jaringan otot,

dan terlepas dari jaringan yang rusak (Price dan Wilson, 1995).

Aspartat aminotranferase/glutamat oksaloasetat transaminase (AST/GOT)

merupakan enzim pada mitokondria dan sitosol yang lebih banyak terdapat di

jantung dibanding hati, otot, otak, dan ginjal. Aspartat aminotranferase akan

meningkat jika terjadi nekrosis hepatoselular dan infark miokardial. Alanin

aminotransferase merupakan enzim sitosolik yang lebih spesifik untuk organ hati

pada peradangan akut dibandingkan AST (GOT). Peningkatan level transaminase

akibat nekrosis hepatoselular akan menyebabkan lepasnya enzim ke aliran darah

akibat perubahan permeabilitas membran. Nekrosis hepatoselular dapat

disebabkan oleh hepatotoksin, penyakit (infeksi dan diabetes melitus), tumor hati,

dan obat-obatan (Vandenberghe, 1996).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

13

Wilkinson (1976) menguraikan bahwa AST (GOT) mengkatalisis reaksi

sebagai berikut :

ASTO

O

O

-O

oxaloacetate

NH2

O

HO

O

O-

L-glutamateNH2 O

OH

O

-O

L-aspartate

O

O-

O

-O

O

2-oxoglutarate ++

sedangkan ALT/GPT mengkatalisis reaksi :

ALTO

O-

O

-O

O

2-oxoglutarate

NH2

O

OH

L-alanine

NH2

O

HO

O

O-

L-glutamate

O

O

O-

pyruvate++

Pada penelitian ini digunakan tes enzim serum ALT/GPT dengan metode

spektrometri, prinsip reaksinya adalah :

ALTO

O-

O

-O

O

2-oxoglutarate

NH2

O

OH

L-alanine

NH2

O

HO

O

O-

L-glutamate

O

O

O-

pyruvate++ (1)

O

O

O -

N A D H HO H

O

O -

N A DL D Hp y r u v a t e D - la c ta t e+ + + (2)

Aktivitas ALT/GPT ditentukan dari laju oksidasi NADH menjadi NAD+

(Bergmeyer dan Bernt, 1974). Penelitian ini menggunakan pereaksi siap pakai,

ALAT (GPT) FS* Kit (DiaSys, Germany) dengan 2 (dua) reagen, yaitu R1 =

TRIS, L-alanin, LDH dan R2 = 2-oksoglutarat dan NADH.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

14

Nilai normal ALT (GPT) serum adalah 1 – 35 U/L dan AST (GOT) serum

5 – 40 U/L (Friedman, 2002). AST sangat sensitif untuk mendeteksi onset

hepatotoksisitas dan ketidaknormalan AST menunjukkan disfungsi hati.

Peningkatan AST terjadi 8 – 12 jam setelah pemejanan (Bizovi dan Smilkstein,

2002).

D. Agen Antihepatotoksin

Agen antihepatotoksin dapat memberikan perlindungan pada

hepatotoksisitas oleh berbagai sebab meliputi : (1) pencegahan aktivasi metabolik

dengan menghambat sistem enzim sitokrom P-450, (2) interaksi dengan ikatan

reseptor, (3) membantu mekanisme pertahanan sel dengan menyediakan

kosubstrat atau prekursornya, antioksidan, atau radical scavenger, dan (4)

stabilisasi membran selular dan subselular (Siegers, 1988).

Berbagai zat kimia dapat bersifat sebagai inhibitor reaksi oksidasi

mikrosomal, misalnya metirapon dan simetidin, dapat digunakan pada toksisitas

parasetamol. Glutation, kosubstrat pada reaksi GSH-peroksidase dan GSH-S-

transferase, menurun akibat toksisitas parasetamol dan bromobenzen,

mengindikasikan pentingnya GSH endogen pada detoksikasi intermediat reaktif.

Penelitian dengan pemberian intravena atau oral dosis tinggi GSH tereduksi pada

mencit mengurangi kematian dan kerusakan hati akibat parasetamol (Siegers,

1988).

Prekursor utama untuk sintesis GSH yaitu sistein. Pemberian sistein secara

oral tidak efektif untuk meningkatkan konsentrasi GSH karena cepat

termetabolisme dan bersifat toksik. N-asetilsistein aktif sebagai prekursor sistein

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

15

dan sebagai substrat reaksi konjugasi langsung. Prekursor ini digunakan sebagai

antidot toksisitas parasetamol (Siegers, 1988).

Senyawa alam dan antioksidan sintetik mampu mempengaruhi proses

yang menyebabkan hepatotoksisitas, misalnya peroksidasi lipid. Antioksidan

lipofilik, α-tokoferol (vitamin E), dan hidrofilik, asam askorbat (vitamin C).

Antioksidan sintetik misalnya BHA dan BHT. Antioksidan dari tanaman yaitu

flavonoid, misalnya katekin dan silimarin yang dapat menekan respon

hepatotoksik parasetamol, CCl4, dan bromobenzen. Mekanisme hepatoproteksi

lain misalnya pengubahan ikatan reseptor dengan memodifikasi fluiditas membran

(flavonoid), penghambatan biosintesis protein, dan sitoproteksi oleh prostaglandin

(Siegers, 1988) atau memicu aktivitas enzim detoksikasi hati misalnya glutation

(Naim, 2003).

E. Parasetamol

Parasetamol merupakan derivat para amino fenol (Wilmana, 2002) yang

berbentuk serbuk hablur, putih, tidak berbau, berasa pahit (Anonim, 1995a), larut

dalam air panas dan alkohol. Parasetamol baik disimpan pada suhu 15 - 30ºC,

bekerja sebagai analgesik dan antipiretik, dengan menghambat sintesis dan

pelepasan prostaglandin, namun aktivitas antiinflamasinya lemah. Pada manusia

parasetamol diabsorpsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna. Adanya

makanan dapat menunda absorpsinya. Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai

dalam waktu 10 – 60 menit dan masa paruh plasma antara 1,25 - 3 jam. Kira-kira

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

16

25 % parasetamol dalam darah terikat pada protein plasma. (Anonim, 2005). Di

bawah adalah gambar struktur parasetamol :

O

NH

OH

Gambar 3. Struktur parasetamol (Anonim, 1995a)

Parasetamol tidak membahayakan pada dosis terapetik dan bersifat

hepatotoksik jika dikonsumsi melebihi dosis terapetik karena dapat menginduksi

kerusakan hati. Akibat dosis toksik yang paling serius ialah nekrosis hati.

Hepatotoksisitas dapat terjadi pada pemberian dosis tunggal 10-15 g parasetamol,

pada mencit normal pada dosis 300 mg/kg (Donatus, 1992). Parasetamol dapat

digunakan sebagai senyawa model untuk menginduksi hepatotoksisitas

eksperimental pada hewan selain CCl4, brombenzen, dan tioasetamid.

Pada kondisi normal, 80 – 85 % parasetamol dalam tubuh dikonjugasi oleh

asam glukuronat dan sulfat. Pada jumlah kecil parasetamol juga dimetabolisme

oleh sistem enzim mikrosomal sitokrom P-450 menjadi metabolit toksik yaitu

NAPQI (N-acetyl-p-benzoquinoneimine atau N-acetylimidoquinone). NAPQI

didetoksikasi oleh konjugasi dengan glutation dan dieksresikan di urin sebagai

asam merkapturat (Anonim, 2005).

Jika jumlah metabolit aktif yang terbentuk berlebihan sedangkan glutation

tidak mencukupi, misalnya pada kasus overdosis parasetamol, NAPQI akan

mengikat makromolekul hepatoselular (arilasi) dan menyebabkan nekrosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

17

sentrilobular (Vandenberghe, 1996) atau sentrizonal (Zimmerman, 1978).

Metabolisme obat secara oksidatif terjadi pada zona III hepatik (sentrilobular) dan

pada zona inilah dijumpai kerusakan hati akibat toksisitas parasetamol (Bizovi

dan Smilkstein, 2002).

Oksidasi enzim akibat induksi NAPQI mengubah fungsi normal sel

melawan spesies oksigen reaktif endogen, menyebabkan oksidasi protein. Arilasi

protein sel merupakan penyebab toksisitas dengan adanya ikatan kovalen.

Dishomeostasis kalsium intraselular dan peroksidasi lipid juga menyebabkan

kematian sel (Bizovi dan Smilkstein, 2002).

Peningkatan level kalsium mengaktivasi fosfolipase A yang dapat merusak

membran fosfolipid menyebabkan membran kehilangan integritas yang

irreversibel (Siegers, 1988). Kematian sel juga dapat disebabkan karena

fragmentasi DNA dan kerusakan mitokondrial (Bizovi dan Smilkstein, 2002).

Nekrosis hati dapat diketahui dengan adanya peningkatan level enzim

serum, hiperbilirubinemia, dan level plasma faktor koagulasi yang tidak normal

(Zimmerman, 1978). Nilai ALT/GPT dan AST/GOT serum sangat tinggi dan

bervariasi mencapai 10000 U/L (Anonim, 2005).

Jalur metabolisme parasetamol dapat ditunjukkan pada gambar di bawah

ini :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

18

NHCOCH3

O-Glukuronida

NHCOCH3

OH

NHCOCH3

OSO3H

NCOCH3

OH

HO

NCOCH3

O

NCOCH3

O

Makromolekul Sel

NCOCH3

O

G-SH

G-SH Makromolekul Sel Nukleofilik

Zat Antara Toksik (NAPQI)

KonjugasiKonjugasi

Oksidasi oleh sit. P450

OH

OH

OH

HO

OO

OH

Glukuronida

Sulfatasi Glukuronidasi

Gambar 4. Jalur metabolisme parasetamol (Zimmerman, 1978)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

19

F. Tanaman Teh

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Guttiferales

Suku : Theaceae

Marga : Camellia

Jenis : Camellia sinensis (L.)O.K.

Morfologi

Pohon kecil karena sering dipangkas tampak seperti perdu. Bila tidak

dipangkas, akan tumbuh kecil ramping setinggi 5-10 m dan bentuk tajuk seperti

kerucut. Batang tegak, berkayu, bercabang-cabang, ujung ranting dan daun muda

berambut halus. Daun tunggal, bertangkai pendek, letak berseling, helai daun

kaku seperti kulit tipis, bentuk elips memanjang, ujung dan pangkal runcing, tepi

bergerigi halus, pertulangan menyirip, panjang 6-18 cm, lebar 2-6 cm, warna

hijau, permukaan mengkilap. Bunga di ketiak daun, tunggal atau beberapa bunga

bergabung menjadi satu, berkelamin dua, garis tengah 3-4 cm, warna putih cerah

dengan kepala sari berwarna kuning, harum. Buah kotak, berdinding tebal, pecah

menurut ruang, masih muda hijau, setelah tua coklat kehitaman. Biji keras, 1-3.

Pucuk dan daun muda yang digunakan untuk pembuatan teh. Perbanyakan dengan

biji, stek, sambungan atau cangkokan (Dalimartha, 2000).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

20

Teh Hijau

Teh dikelompokkan menjadi 3 (tiga) jenis berdasarkan pengolahan pasca

panennya yaitu teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Baik teh hijau, teh hitam,

maupun teh oolong berasal dari tanaman yang sama. Pengolahan yang berbeda

menyebabkan kandungan kimia dan karakteristik teh yang dihasilkan pun

berbeda.

Teh hijau dibuat dengan menginaktivasi enzim polifenol oksidase yang

terdapat pada daun teh segar. Metode ini dapat dilakukan melalui pemanasan

maupun penguapan. Hal ini menyebabkan kandungan senyawa polifenol yang

terdapat pada teh hijau lebih tinggi dibandingkan teh hitam dan teh oolong

terutama kandungan katekinnya. Teh hijau mengandung 16-30 % senyawa katekin

namun hal ini masih dipengaruhi oleh cuaca, varietas, jenis tanah, dan tingkat

kematangan daun (Syah, 2006). Oleh karena itu, teh hijau memiliki sifat

antioksidan yang lebih baik daripada teh hitam maupun teh oolong.

Perbedaan pengolahan ini juga mempengaruhi kandungan kimia masing-

masing teh. Teh hijau, teh hitam, dan teh oolong mengandung senyawa polifenol

yang khas, dimana senyawa ini terdapat pada salah satu teh namun tidak dijumpai

pada kedua jenis teh yang lain (Anonim, 2003a).

Kandungan kimia

Dalimartha (2000) menguraikan daun teh mengandung kafein, teobromin,

teofilin, tanin, xantin, adenin, minyak atsiri, naringenin, kuersetin, dan fluoride.

Setiap 100 g daun teh mempunyai kalori 17 kJ, mengandung 75-80 % air,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

21

polifenol 25 %, protein 20 %, karbohidrat 4 %, kafein 2,5 – 4,5 %, serat 27 %, dan

pektin 6 %.

Perbandingan kandungan kimia ketiga jenis teh menurut USDA Database

for the Flavonoid Content of Dried Teas (Anonim, 2003a) dapat dilihat pada tabel

di bawah ini :

Tabel I. Kandungan kimia pada teh hijau, teh hitam, dan teh oolong dalam keadaan kering (mg/100 g)

Kandungan Teh Hijau Teh Hitam Teh Oolong

(+)- Katekin sampai 100,00 35,00 – 480,00 5,00 – 70,00

(+)-Galokatekin - 56,00 – 278,00 -

(-)-Epikatekin 190,00 -2000,00 60,00 -1095,00 120,00 – 450,00

(-)-Epigalokatekin 100,00 – 5440,00 29,00 – 3817,50 180,00 – 1640,00

(-)-Epikatekin-3-

galat

500,00 – 4630,00 192,95 – 2377,50 170,00 – 1210,00

(-)-Epigalokatekin-

3-galat

1600,00 – 20320,0 142,50 – 5092,50 736,00 – 7110,00

Teaflavin 2,49 – 6,25 45,00 – 527,00 -

Teaflavin-3,3’-

digalat

sampai 2,39 7,50 – 260,00 -

Teaflavin-3’-galat sampai 0,99 15,00 – 413,00 -

Teaflavin-3-galat sampai 2,74 7,50 – 496,00 -

Tearubigin sampai 527,63 3914,32 – 10506,2 -

Apigenin sampai 0,50 - -

Luteolin sampai 0,50 - -

Kampferol 77,61 – 331,00 24,80 – 231,00 1,50

Mirisetin 52,00 – 159,00 21,00 – 74,35 0,32

Kuersetin 140,00 – 405,00 41,30 – 374,74 1,90

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

22

Khasiat dan kegunaan

Teh hijau berkhasiat sebagai antioksidan, antikanker, antibakteri,

antiaterosklerosis, menjaga kesehatan jantung, meningkatkan kekebalan tubuh,

menurunkan kolesterol, mencegah osteoporosis dan karies pada gigi, melancarkan

keluarnya air seni, menurunkan berat badan (Syah, 2006), meningkatkan aktivitas

enzim antioksidan sehingga dapat melindungi hati (Naim, 2003).

Selain itu daun teh juga dapat mengatasi sakit kepala, diare, menyuburkan

dan menghitamkan rambut, dan mengatasi infeksi saluran cerna. Keracunan kafein

kronis terjadi bila minum 5 cangkir teh tiap hari yang setara dengan 600 mg

kafein, menunjukkan tanda dan gejala seperti gangguan pencernaan makanan

(dispepsia), rasa lemah, gelisah, tremor, sulit tidur, tidak nafsu makan, sakit

kepala, pusing (vertigo), bingung, berdebar, sesak napas, dan sukar BAB

(Dalimartha, 2000).

G. Tanaman Apel

Klasifikasi

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Rosales

Suku : Rosaceae

Marga : Pyrus

Jenis : Pyrus malus L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

23

Morfologi

Syamsuhidayat dan Hutapea (1991) menguraikan morfologi Pyrus malus

L. berupa tanaman perdu, tinggi 3-5 m, batang berkayu, bulat, bercabang, putih

kehijauan. Daun tunggal, bulat telur, ujung dan pangkal runcing, tepi bergerigi,

berbulu, berseling, di ujung cabang, panjang 3-15 cm, lebar 2-6 cm, pertulangan

menyirip, hijau. Bunga majemuk, bentuk malai, di ujung cabang, kelopak hijau,

berbulu, berbagi lima, benang sari banyak, putih, kepala sari kuning kecoklatan,

putik satu, putih kekuningan, putih. Buah buni, bulat, ujung dan pangkal berlekuk,

hijau keunguan. Biji kecil, pipih, coklat kehitaman. Akar tunggang, putih

kecoklatan.

Kandungan Kimia

Buah dan daun apel mengandung saponin dan flavonoid (Syamsuhidayat

dan Hutapea, 1991). Menurut USDA Database for the Flavonoid Content of

Selected Food (Anonim, 2003a) apel segar (bersama kulitnya) mengandung

katekin, EC, EGC, EGCG, GC, apigenin, luteolin, kaemferol, mirisetin, dan

kuersetin. Buah apel juga mengandung pektin, berbagai garam mineral yang

penting bagi tubuh, seperti : kalsium, fosfor, besi, yodium, natrium, kalium,

magnesium, khlor, belerang, kuprum, mangan dan zinc, serta berbagai jenis

vitamin misalnya : vitamin C, vitamin B1, dan vitamin A (Said, 2002).

Manfaat dan Kegunaan

Buah apel dapat dimanfaatkan untuk menurunkan tekanan darah pada

penderita tekanan darah tinggi. Caranya dengan mengukus ± 50 g buah apel segar

sampai matang. Setelah dingin, apel dimakan sampai habis (Anonim, 2003b).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

24

Untuk menjaga kesehatan pencernaan, fungsi hati, dan ginjal setiap hari makan 2

buah apel bersama kulitnya. Untuk menurunkan demam, buat jus dari 1 buah apel

dan diminum sebelum berubah warna (Said, 2002).

Buah apel juga digunakan untuk mengurangi mual, gangguan pencernaan saat

hamil dan diare (Anonim, 2003b). Kandungan flavonoid pada buah apel

berkhasiat sebagai antioksidan alami (Anonim, 2003a). Hartono (2002)

menguraikan bahwa kandungan pektin dalam apel dapat mengobati penyakit maag

atau lambung. Fungsi lain adalah memperlambat resorpsi dan menyerap lemak

serat gula setelah konsumsi karbohidrat atau lemak sehingga menurunkan

kolesterol dan gula darah. Buah apel juga berkhasiat sebagai obat tidur bagi

penderita insomnia dan melancarkan air kencing karena kandungan kalium dan

magnesium.

H. Flavonoid

Senyawa fenol adalah senyawa yang memiliki cincin aromatik yang

mengandung gugus hidroksil. Senyawa ini mudah larut dalam air karena dapat

berikatan dengan gula sebagai glikosida, terdapat pada vakuola sel (Robinson,

1995).

Polifenol pada teh hijau merupakan komponen antioksidan poten yang

lebih kuat daripada vitamin C dan E. Polifenol utama pada teh hijau adalah

flavonoid. Flavonoid dapat dibedakan menjadi 5 sub kelas yaitu flavonol, flavon,

flavanon, flavan-3-ol, dan antosianidin. Flavonoid yang terdapat pada teh hijau

dan buah apel yaitu flavan-3-ol (katekin, EC, ECG, EGC, EGCG), flavon

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

25

(apigenin dan luteolin), dan flavonol (kaemferol, mirisetin, dan kuersetin)

(Anonim, 2003a).

Golongan flavonoid dapat digambarkan sebagai deretan senyawa C6-C3-

C6, artinya kerangka karbonnya terdiri atas dua gugus C6 (cincin benzena

tersubstitusi) disambungkan oleh rantai alifatik tiga-karbon. Golongan terbesar

flavonoid berciri mempunyai cincin piran yang menghubungkan rantai tiga-

karbon dengan salah satu dari cincin benzena. Struktur dan sistem penomorannya

adalah sebagai berikut :

O1

2

3

7

81'

2' 3'

4'

5'6'

C6C6

45

6C3

Gambar 5. Struktur umum flavonoid (Robinson, 1995)

Flavonoid merupakan senyawa pereduksi yang baik, dapat menghambat

reaksi oksidasi baik enzimatis maupun non enzimatis. Senyawa ini bertindak

sebagai penampung radikal hidroksi dan superoksida sehingga dapat melindungi

lipid membran terhadap reaksi yang merusak. Aktivitas antioksidannya dapat

membantu mengobati gangguan fungsi hati (Robinson, 1995).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

26

HO

OH

O

OH

OH

OH

HO

OH

O

OR2

OH

OH

R1

O

OH

OH

OH

galat

Katekin R

(+)-Katekin

(+)-Galokatekin

H

OH

Epikatekin R1 R2

(-)-Epikatekin

(-)-Epigalokatekin

(-)-Epikatekin-3-galat

(-)-Epigalokatekin-3-

galat

H

OH

H

OH

H

H

Galat

Galat

OHO

OH O

R1

OH Flavon R1

Apigenin

Luteolin

H

OH

O

R1

OH

R2

HO

Flavonol R1 R2

Kuersetin

Kampferol

Mirisetin

OH

H

OH

H

H

OH

OH

OOH

Gambar 6. Struktur senyawa katekin, epikatekin, flavon, dan flavonol

(Anonim, 2003a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

27

O

R1

OOH

HO

OH

OH

OH

OR2

HO

OH

O

Teaflavin R1 R2

Teaflavin

Teaflavin-3-galat

Teaflavin-3’-galat

Teaflavin-3-3’galat

H

Galat

H

Galat

H

H

Galat

Galat

Gambar 7. Struktur senyawa teaflavin pada teh (Anonim, 2003a)

I. Tanin

Tanin merupakan polimer flavonoid, memberikan reaksi umum senyawa

fenol, tidak mengkristal, dan memiliki sifat-sifat khusus seperti presipitasi

alkaloid, gelatin, protein, dan polisakarida (Hagerman, 2002). Tanin tersebar luas

dalam tumbuhan berpembuluh baik pada daun, buah, kulit batang, maupun

batang. Di dalam tumbuhan letak tanin terpisah dari protein dan enzim sitoplasma.

Tanin digolongkan menjadi 2 (dua) jenis yaitu : tanin terkondensasi (condensed

tannin), terdapat pada gimnospermae dan angiospermae, serta tanin yang dapat

dihidrolisis (hydrolizable tannin), penyebarannya terbatas pada tumbuhan

berkeping dua (Harborne, 1987).

Tanin terkondensasi berasal dari kondensasi dua atau lebih flavan-3-ol,

seperti katekin, membentuk dimer. Polimerisasi lebih lanjut menghasilkan polimer

linier 4,8 yang tersusun dengan menyambungkan dimer 4,6 dan dimer bercabang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

28

dari hubungan 4,6 dan 4,8. Tanin kondensasi juga dapat berasal dari flavan-3,4-

diol (leukoantosianidin) yaitu monomer antosianidin, namun tanin jenis ini tidak

dapat berinteraksi dengan protein membentuk kompleks yang dapat mengendap

(Hagerman, 2002). Bobot molekul pada rentang 3000 – 12000. Polimer tidak larut

dalam air atau etil asetat, tetapi dapat diekstraksi dengan aseton. Jika diberikan

agen hidrolitik, tanin ini akan berpolimerisasi, menjadi tidak larut, dan

menghasilkan produk berwarna merah yang disebut flobafen. Tanin kondensasi

menyebabkan rasa sepat pada makanan dan teh (Robinson, 1995).

Gambar 8. Struktur tanin terkondensasi (Hagerman, 2002)

Tanin yang dapat dihidrolisis merupakan derivat asam galat yang

teresterifikasi menjadi inti poliol dan gugus galoil, dan akan diesterifikasi lebih

lanjut menghasilkan tanin yang lebih kompleks. Tanin jenis ini terdiri atas dua

OHO

OH

OH

OH

O

OH

HO

OH

OH

OOH

OH

HO

OH

tanin terkondensasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

29

kelas, yang paling sederhana adalah depsida galoil glukosa. Pada senyawa ini, inti

yang berupa glukosa dikelilingi oleh lima gugus ester galoil atau lebih, misalnya

galotanin. Pada jenis kedua, inti molekul berupa senyawa dimer asam galat, yaitu

asam heksahidroksidifenat, yang berikatan dengan glukosa, misalnya elagitanin

(Hagerman, 2002).

Tanin dapat bersifat sebagai pengkhelat ion logam, agen presipitasi

protein, dan antioksidan (Hagerman, 2002). Tanin dapat mengendapkan protein

sehingga resisten terhadap enzim proteolitik. Jika diberikan pada jaringan hidup,

aksi ini disebut astringen dan membentuk dasar aplikasi terapetik tanin. Tanin

yang dimanfaatkan sebagai obat yaitu asam tanat dan turunannya, asam

asetiltanat, digunakan sebagai astringen pada saluran gastrointestinal dan abrasi

pada kulit.

Asam tanat dapat larut dalam air, alkohol, aseton dan tidak larut dalam

eter, kloroform dan benzen. Pada penanganan luka bakar, protein jaringan yang

terpapar diendapkan oleh tanin dan membentuk antiseptik ringan dengan

membentuk lapisan pelindung bagi regenerasi jaringan baru dibawahnya. Sifat

tanin ini dimanfaatkan di laboratorium sebagai reagen untuk deteksi gelatin,

protein, dan alkaloid. Pada penanganan keracunan alkaloid, larutan tanin sangat

efektif dalam menginaktivasi alkaloid dengan pembentukan tanat yang tak larut

(Siegers, 1988).

J. Landasan Teori

Penyakit hati dapat disebabkan oleh hepatotoksin, misalnya parasetamol.

Penggunaan obat ini dalam dosis besar dapat merusak hati. Parasetamol dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

30

digunakan sebagai senyawa model untuk menginduksi kerusakan hati. Metabolit

aktifnya yaitu NAPQI dapat mengarilkan makromolekul yang dapat mengganggu

integritas sel hati. Kerusakan hati yang terjadi adalah nekrosis sentrilobular. Salah

satu cara penapisan awal kerusakan sel hati akut dapat dilakukan dengan

pengukuran aktivitas ALT/GPT serum.

Teh hijau dan apel mengandung senyawa flavonoid yang bersifat

antioksidan dan mampu meningkatkan aktivitas enzim detoksikasi hati.

Kemampuan ini menjelaskan penggunaannya sebagai alternatif minuman

kesehatan dan terapi gangguan fungsi hati secara tradisional.

Penelitian Yuningsih (2003) menunjukkan pemberian infusa teh dosis 10

g/kg BB pada tikus jantan terinduksi parasetamol memberikan efek

hepatoprotektif sebesar 89,36 %, namun tidak dijelaskan jenis teh yang

digunakan. Jika diasumsikan kandungan tiap jenis teh adalah sama maka dari

penelitian ini dapat diketahui efek hepatoprotektif teh hijau dibandingkan hasil

penelitian tersebut. Apakah akan memberikan efek yang sama atau lebih baik

mengingat kandungan senyawa katekinnya jauh lebih tinggi daripada kedua jenis

teh lain.

Penelitian Setianto (2004) menunjukkan persen efek hepatoprotektif sari

buah apel dosis 33,33 ml/kg BB sebesar 92,90 %, dosis sari apel hasil penelitian

tersebut digunakan dalam penelitian ini untuk mengetahui apakah dengan adanya

penambahan teh hijau akan mempengaruhi efek hepatoprotektif sari buah apel

terhadap mencit jantan terinduksi parasetamol. Hal ini dikarenakan selain

senyawa flavonoid teh hijau juga mengandung tanin yang mampu mengendapkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

31

protein dan melapisi dinding mukosa usus sehingga dapat mempengaruhi absorpsi

senyawa flavonoid lain.

K. Hipotesis

Penambahan infusa daun teh hijau akan mengurangi efek hepatoprotektif

sari buah apel dan pada perbandingan volume tertentu akan memberikan efek

hepatoprotektif paling optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis dan Rancangan Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental murni dengan

rancangan acak lengkap pola searah.

B. Definisi Operasional

1. Infus daun teh hijau adalah hasil rebusan daun teh hijau dengan air dalam

panci yang dipanaskan selama 15 menit pada suhu 90°C, sambil sesekali

diaduk, kemudian diserkai dalam keadaan panas menggunakan kain flanel

putih.

2. Sari buah apel adalah hasil penyarian buah apel bersama kulitnya yang

diperoleh dengan menghancurkan buah apel menggunakan blender dan

disari menggunakan kain flanel putih.

3. Efek hepatoprotektif kombinasi infus daun teh hijau dan sari buah apel

adalah kemampuan kombinasi infus daun teh hijau dan sari buah apel

untuk melindungi sel hati dari kerusakan yang disebabkan oleh

parasetamol.

32

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

33

C. Variabel Penelitian

1. Variabel utama

a. variabel bebas : perbandingan volume kombinasi infus daun teh

hijau dan sari buah apel dalam ml.

b. variabel tergantung : tingkat kerusakan sel hati mencit yang

terinduksi parasetamol, dilihat dari aktivitas ALT/GPT serum dan

histopatologi hati mencit.

2. Variabel pengacau terkendali

a. subjek uji : mencit, jantan, galur Swiss, umur 2,0 - 3,0 bulan, berat

badan 20-30 g.

b. bahan uji : buah apel yang diperoleh dari perkebunan apel Batu,

Malang, Jawa Timur dan daun teh hijau kering dari perkebunan teh

PT Pagilaran, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta.

3. Variabel pengacau tak terkendali

keadaan patologis hewan uji

D. Subjek dan Bahan Penelitian

1. Subjek penelitian

Mencit, jantan, galur Swiss, berat badan 20 - 30 g, umur 2,0 – 3,0

bulan diperoleh dari Laboratorium Farmakologi – Toksikologi, Fakultas

Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

34

2. Bahan penelitian

a. Bahan uji : buah apel yang sehat, tidak busuk, kulit berwarna hijau

kemerahan, keras, bebas dari kerut-kerut, dan bintik-bintik lembek,

diperoleh dari perkebunan apel Batu, Malang, Jawa Timur dan

daun teh hijau kering dari perkebunan teh PT Pagilaran,

Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta.

b. Bahan hepatotoksin yang digunakan adalah parasetamol murni,

berwarna putih, tidak berbau, berasa pahit, diperoleh dari PT

Konimex, Solo.

c. Bahan pelarut parasetamol adalah serbuk PVP, berwarna putih,

terdispersi dalam air, diperoleh dari Laboratorium Farmakokinetika

– Biofarmasetika, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma,

Yogyakarta.

d. Bahan pelarut adalah air suling yang diperoleh dari Laboratorium

Farmakologi – Toksikologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata

Dharma, Yogyakarta.

e. Penetapan aktivitas ALT/GPT serum digunakan pereaksi siap pakai

ALAT (GPT) FS* Kit (DiaSys, Germany) diperoleh dari CV. Alfa

Kimia, Yogyakarta.

f. Pembuatan preparat histologi hati digunakan formalin 10 %, xilol,

alkohol, lilin cetak, zat warna hematoksilin, dan eosin (E. Merck,

Germany) yang dibuat di Balai Besar Veteriner Wates, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

35

E. Alat Penelitian

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah spuit injeksi oral,

alat-alat bedah, mikropipet, efendorf, Microlab (E. Merck, Germany), alat-alat

gelas (Pyrex), timbangan elektrik (Mattler Teledo, Switzerland),

Mikrosentrifugasi (Denver Instrument, USA), kamera digital, blender Phillip,

kain flanel putih, dan kompor listrik.

F. Tata Cara Penelitian

1. Determinasi tanaman teh dan apel

Determinasi tanaman teh dan apel dilakukan untuk memastikan

kebenaran tanaman teh dan apel yang digunakan.

2. Pembuatan infus daun teh hijau

Infus teh dibuat dengan cara memanaskan serbuk daun teh hijau

sebanyak 10 g dalam 100 ml air selama 15 menit pada suhu 90°C

kemudian diserkai dalam keadaan panas menggunakan kain flanel putih.

3. Pembuatan sari buah apel

Sari buah apel diperoleh dengan menimbang 100 g buah apel,

setelah dicuci bersih dengan air mengalir, dan dipotong kecil-kecil

bersama kulitnya, kemudian dihancurkan menggunakan blender selama 5

menit. Biji buah apel tidak diikutsertakan. Buah apel yang sudah hancur

disari menggunakan kain flanel putih kemudian cairan yang diperoleh

ditampung dalam gelas beker.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

36

4. Pembuatan kombinasi infus daun teh hijau dan sari buah apel

Kombinasi infus daun teh hijau dan sari buah apel dibuat dengan

perbandingan 4:1, 3:1, 2:1, 1:1, dan 0,5:1.

5. Pembuatan suspensi PVP

Suspensi PVP dibuat dengan cara menimbang seksama sejumlah g

PVP dan didispersikan dalam air panas sampai konsentrasi yang

diinginkan.

6. Pembuatan suspensi parasetamol dalam PVP

Suspensi parasetamol dalam PVP dibuat dengan cara melarutkan

sejumlah g parasetamol yang telah ditimbang seksama ke dalam suspensi

PVP sesuai konsentrasi yang diinginkan.

7. Pembuatan serum

Darah mencit ditampung dalam efendorf melalui dinding efendorf,

diamkan sampai menjendal selama 15 menit, kemudian sentrifugasi

dengan kecepatan 3500 rpm selama 10 menit dan diambil supernatannya.

8. Penetapan aktivitas ALT/GPT serum

Alat yang digunakan untuk mengukur aktivitas ALT/GPT serum

adalah Microlab (E. Merck, Germany). Aktivitas ALT/GPT serum dibaca

menggunakan pereaksi siap pakai ALAT (GPT) FS* Kit (DiaSys,

Germany) pada panjang gelombang 340 nm, suhu 37°C, dan faktor koreksi

1745. Aktivitas GPT-ALT/GPT serum dinyatakan dalam U/L (Bergmayer

dan Bernt, 1971).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

37

9. Pembuatan preparat histolopatogi hati

Hati mencit yang diperoleh dipotong-potong dengan mikrotom

setebal 3 mm kemudian difiksasi. Preparat dimasukkan ke dalam larutan

etanol secara bertingkat berturut-turut : etanol 80 % selama 2 jam, etanol

95 % selama 2 jam, etanol 95 % selama 1 jam, masing-masing 1 kali

dilanjutkan etanol absolut selama 1 jam dilakukan dua kali. Preparat

kemudian dimasukkan ke dalam xilol selama 1 jam dilakukan 3 kali.

Preparat lalu dipindahkan ke dalam parafin cair selama 2 jam di dalam

blok preparat dan dicetak. Setelah dicetak preparat dipotong setebal 5

mikron.

Ambil preparat untuk diwarnai dengan prosedur pewarnaan Harris

Hematoksilin-eosin. Preparat dimasukkan berturut-turut ke dalam larutan

xilol selama 5 menit dilakukan 3 kali, laruran etanol absolut selama 5

menit 2 kali, aquades 1 menit, Harris Hematoksilin selama 20 menit,

aquades 1 menit, asam alkohol 2-3 celupan, aquades 1 menit dan 15 menit,

eosin 2 menit, etanol 96 % dan etanol absolut selama 3 menit masing-

masing 2 kali, dan xilol selma 5 menit dilakukan 2 kali. Preparat

dikeringkan pada suhu kamar kemudian ditutup dengan balsem Canada

serta objek gelas.

10. Pemeriksaan histopatologi sel hati

Preparat hati yang telah dibuat kemudian diperiksa histopatologi

dan fotomikroskopinya dengan menggunakan mikroskop. Hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

38

pemeriksaan histopatologi dan fotomikroskopi merupakan hasil kualitatif

dan dinilai dengan skoring derajat kerusakan sel hati dengan kriteria :

0 = normal atau tidak terdapat kerusakan pada sel hati

1 = infiltrasi sel radang (+)

2 = infiltrasi sel radang (+) dan nekrosis (+)

3 = infiltrasi sel radang (++) dan nekrosis (++)

4 = infiltrasi sel radang (+++) dan nekrosis (+++)

5 = nekrosis (++++)

11. Uji pendahuluan

a. Penetapan dosis hepatotoksik parasetamol

Dosis hepatotoksik parasetamol ditetapkan berdasarkan

hasil penelitian Donatus (1992) mengenai kehepatotoksikan

parasetamol yaitu 0,300 g/kg BB namun pada rentang 0,200 –

0,250 g/kg BB sudah menunjukkan kehepatotoksikan. Dalam

penelitian ini digunakan 5 peringkat dosis yaitu 0,2250; 0,2314;

0,2375; 0,2438 dan 0,2500 g/kg BB. Orientasi dosis

kehepatotoksikan parasetamol dilakukan dengan membagi 25 ekor

mencit ke dalam 5 kelompok dan berturut-turut dipejani

parasetamol dosis 0,2250; 0,2314; 0,2375; 0,2438 dan 0,2500 g/kg

BB secara per oral. Dua puluh empat jam kemudian mencit-mencit

tersebut diambil darahnya melalui sinus orbitalis mata untuk dibuat

serum guna pengukuran aktivitas ALT/GPT. Mencit-mencit

tersebut kemudian dikorbankan dan diambil hatinya untuk dibuat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

39

preparat histologi. Dosis hepatotoksik parasetamol yang nantinya

dipakai dalam penelitian adalah dosis dimana diperoleh aktivitas

ALT/GPT serum paling tinggi.

Sebagai pembanding untuk mengetahui adanya kenaikan

aktivitas ALT/GPT serum dilakukan pengukuran aktivitas enzim

pada 5 ekor mencit tanpa perlakuan apapun.

b. Penetapan waktu kehepatotoksikan parasetamol

Penetapan waktu kehepatotoksikan parasetamol dilakukan

dengan melihat kenaikan aktivitas ALT/GPT serum pada jam ke-

24 dan 48 setelah pemejanan parasetamol dosis hepatotoksik.

Waktu dimana terjadi kenaikan aktivitas ALT/GPT serum

maksimal digunakan sebagai waktu untuk pengambilan darah.

c. Penetapan masa praperlakuan kombinasi infus daun teh hijau dan

sari buah apel

Penetapan masa praperlakuan kombinasi infus daun teh

hijau dan sari buah apel dilakukan pada 25 ekor mencit yang dibagi

dalam 5 kelompok, masing-masing 5 ekor, kemudian dipejani

kombinasi infus teh hijau dan sari buah apel dengan perbandingan

tertinggi yaitu 4:1. Kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 dipejani kombinasi

tersebut selama berturut-turut 2, 4, 6, 8, dan 10 hari. Pada akhir

masa perlakuan mencit-mencit tersebut dipejani parasetamol dosis

hepatotoksik secara per oral. Dua puluh empat jam kemudian

mencit-mencit tersebut diambil darahnya melalui sinus orbitalis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

40

mata dan diukur aktivitas ALT/GPT serumnya. Mencit-mencit

tersebut kemudian dikorbankan dan diambil hatinya untuk dibuat

preparat histologi.

12. Pengelompokkan dan perlakuan hewan uji

Sejumlah 50 ekor mencit dibagi secara acak ke dalam 10 kelompok

masing-masing 5 ekor. Kelompok 1 dipejani parasetamol dosis

hepatotoksik sebagai kontrol positif, kelompok 2 dipejani air suling

sebagai kontrol negatif, kelompok 3 dipejani suspensi PVP, kelompok 4

dipejani infus daun teh hijau, kelompok 5 dipejani sari buah apel,

kelompok 6, 7, 8, 9, dan 10 dipejani kombinasi infus daun teh hijau dan

sari buah apel secara berturut-turut dengan perbandingan 4:1, 3:1, 2:1, 1:1,

dan 0,5:1.

G. Analisis Data

Data aktivitas ALT/GPT serum diuji dengan uji Kolmogorov –

Smirnov untuk mengetahui distribusi data dan dilanjutkan dengan uji Levene

untuk mengetahui homogenitas variansinya. Jika didapat nilai p > 0,05

dilanjutkan dengan ANOVA satu arah dengan taraf kepercayaan 95 % dan uji

LSD untuk mengetahui perbedaan masing-masing kelompok. Jika nilai p <

0,05 maka analisis ANOVA satu arah tidak dapat dilakukan sehingga analisis

data aktivitas ALT/GPT serum dilakukan dengan uji Kruskal – Wallis dan

dilanjutkan dengan uji Mann – Whitney dengan taraf kepercayaan 95 % untuk

mengetahui perbedaan masing-masing kelompok.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek hepatoprotektif pemberian

kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel terhadap mencit jantan

terinduksi parasetamol. Metode yang digunakan adalah tes enzim serum,

pengukuran berat hati mencit, dan pengamatan mikroskopik histopatologi hati.

Tes enzim serum dilakukan dengan pengukuran aktivitas ALT/GPT serum

(U/L) secara spektrometrik, pengukuran berat hati mencit setelah perlakuan (g),

dan pengamatan secara mikroskopik dilakukan pada preparat hati. Efek

hepatoprotektif kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel dapat dilihat

dari penurunan aktivitas ALT/GPT serum kelompok kombinasi infusa daun teh

hijau dan sari buah apel jika dibandingkan dengan kontrol positif yaitu pemberian

parasetamol dosis hepatotoksik dan menurunnya tingkat kerusakan hati.

1. Determinasi Tanaman

Determinasi tanaman dilakukan untuk mengetahui dan memastikan

kebenaran tanaman yang digunakan pada penelitian ini. Hal ini dilakukan

dengan mengamati ciri-ciri morfologis yang terdapat pada tanaman dan

disesuaikan dengan ciri-ciri yang terdapat pada buku acuan. Buku acuan yang

digunakan adalah Flora of Java oleh Backer dan van den Brink (1965).

41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

42

a. Determinasi tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O.K.)

Hasil determinasi tanaman teh adalah sebagai berikut :

1b – 2b – 3b – 4b – 12b – 13b – 14b – 17b – 18b – 19b – 20b – 21b

– 22b – 23b – 24b – 25b – 26b – 27a – 28b – 29b – 30b – 31a –

403b – 404b – 405b – 414a – 415b – 451b – 466b – 467b – 467b –

468b – 469b – 470f – 617b – 618c – 619b – 620b – 621b – 622b –

623a – 624b - 625a. Familia 625.Theaceae – 1b – 2b.Genus 1.Camellia L.

– Camellia sinensis (L.)O.K.

Berdasarkan hasil determinasi di atas dapat disimpulkan bahwa

tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar tanaman teh

(Camellia sinensis (L.)O.K.). Surat pengesahan determinasi dan foto

tanaman teh dapat dilihat pada lampiran 1 dan 2.

b. Determinasi tanaman apel (Pyrus malus L.)

Hasil determinasi tanaman apel adalah sebagai berikut :

12b – 13b – 14b – 17b – 18b – 19b – 20b – 21b – 22b – 23b – 24b – 25a –

26b – 27a – 28b – 29b – 30b – 31a – 32a – 33a – 34a – 35a – 36d – 37b –

38b – 39b – 41b – 42b – 44b – 46e – 50b – 51b – 53b – 54b – 56b – 57b –

58b – 59d – 72b – 73b – 74a – 75b – 76b – 333b – 334b – 335b – 366a –

367b – 368b – 369b – 370b – 371b – 372a – 373b – 381b – 387b – 389b –

394b – 396b – 397b – 398b – 399a – 400a..............Familia 104. Rosaceae

– 1b – 2b – 3b – 13b – 15................3. Pyrus - 1b…Pyrus malus L.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

43

Berdasarkan hasil determinasi di atas dapat disimpulkan bahwa

tanaman yang digunakan dalam penelitian ini adalah benar tanaman apel

(Pyrus malus L.). Surat pengesahan determinasi dan foto tanaman apel

dapat dilihat pada lampiran 4 dan 5.

2. Uji Pendahuluan

a. Penentuan dosis hepatotoksik parasetamol

Menurut Zimmerman (1978), parasetamol dosis 300 mg/kg BB

sudah memberikan efek hepatotoksik pada mencit. Namun dosis

hepatotoksik parasetamol yang akan digunakan pada penelitian ini perlu

ditegaskan lagi, untuk itu ditetapkan lima peringkat dosis parasetamol

dengan dosis 0,2250 g/kg BB sebagai dosis terendah dan dosis 0,2500 g/kg

BB sebagai dosis tertinggi. Penentuan tiga dosis lain ditentukan dengan

menurunkan dosis sebesar 0,0125 g/kg BB dari dosis tertinggi, diperoleh

dosis 0,2375 g/kg BB. Kedua dosis berikutnya ditentukan dengan

menambah 0,00625 g/kg BB dari dosis 0,2250 dan 0,2375 g/kg BB

sehingga diperoleh dosis 0,2313 dan 0,2438 g/kg BB. Jadi, lima peringkat

dosis yang digunakan dalam penelitian ini adalah 0,2250; 0,2313; 0,2375;

0,2438; dan 0,2500 g/kg BB.

Pengukuran ALT/GPT serum dilakukan 24 jam setelah mencit

dipejani parasetamol secara per oral pada kelima kelompok dosis di

atas. Kelima kelompok dosis pada uji pendahuluan ini tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

44

menyebabkan kematian pada hewan uji sehingga pengukuran aktivitas

ALT/GPT serum dapat dilakukan. Hasil pengukuran aktivitas ALT/GPT

serum dan histopatologi hati mencit pada masing-masing kelompok dosis

dan kontrol negatif dapat dilihat pada tabel II sedangkan berat hati mencit

setelah perlakuan masing-masing peringkat dosis dan kontrol pada tabel

III.

Tabel II. Aktivitas ALT/GPT serum dan histopatologi hati mencit setelah pemberian parasetamol dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438;

0,2500 g/kg BB dan kontrol (n=5)

Kelompok Dosis (g/kg BB)

Rata-rata nilai ALT/GPT serum ± SE

Histopatologi hati

1

0,2250

621 ± 43,139 infiltrasi sel radang nekrosis

2 0,2313 1060,6 ± 20,084 infiltrasi sel radang nekrosis

3 0,2375 1322,8 ± 43,536 infiltrasi sel radang nekrosis

4 0,2438 1814 ± 81,216 infiltrasi sel radang nekrosis

5 0,2500 1490,2 ± 48,894 infiltrasi sel radang nekrosis

6 Kontrol 138 ± 3,742 normal

Dosis hepatotoksik parasetamol ditentukan berdasarkan rata-rata

nilai aktivitas ALT/GPT serum ± SE yang paling tinggi. Gambaran rata-

rata aktivitas ALT/GPT serum pada pemberian parasetamol dosis 0,2250;

0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan kontrol dapat dilihat pada

diagram batang (gambar 9) yang menunjukkan aktivitas ALT/GPT serum

pada pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB paling tinggi

dibandingkan kelompok lain yaitu 1814 ± 81,216 U/L. Aktivitas

ALT/GPT serum pada kelompok dosis 0,2438 g/kg BB lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

45

besar dibanding aktivitas ALT/GPT serum kontrol dan dosis tertinggi

0,2500 g/kg BB yaitu sebesar 138 ± 3,742 dan 1490,2 ± 48,894 U/L.

1 2 3 4 5 6

Kelompok

0

500

1000

1500

2000

Rat

a-ra

ta A

LT/G

PT s

erum

(U/L

)

Grafik Batang Rata-rata Aktiv itas ALT/GPT serum (U/L)

Penentuan Dosis Hepatotoksik Parasetamol

132

621

1060,6

1322,8

1814

1490,2

Gambar 9. Diagram batang aktivitas ALT/GPT serum mencit setelah

pemberian parasetamol dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan kontrol (n=5)

Keterangan :

1 = Kelompok kontrol negatif 2 = Kelompok parasetamol dosis 0,2250 g/kg BB 3 = Kelompok parasetamol dosis 0,2313 g/kg BB 4 = Kelompok parasetamol dosis 0,2375 g/kg BB 5 = Kelompok parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB 6 = Kelompok parasetamol dosis 0,2500 g/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

46

Uji Mann-Whitney (lampiran 8) menunjukkan rata-rata nilai

aktivitas ALT/GPT serum kelompok 2, 3, 4, 5, dan 6 dibandingkan dengan

kelompok 1 memiliki p < 0,05 artinya aktivitas ALT/GPT serum pada tiap

kelompok memiliki perbedaan yang bermakna. Uji Mann-Whitney antar

masing-masing kelompok memiliki p < 0,05 artinya aktivitas ALT/GPT

serum pada tiap kelompok memiliki perbedaan yang bermakna pula.

Histopatologi hati kelompok 4 dan 5 memiliki kerusakan infiltrasi

sel radang dan nekrosis kategori berat, kerusakannya paling tinggi

dibandingkan kelompok lain. Berdasarkan data aktivitas ALT/GPT serum

dan histopatologi kelompok 4 ditentukan sebagai dosis hepatotoksik

parasetamol dalam penelitian ini.

Tabel III. Berat hati mencit setelah pemberian parasetamol dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438; 0,2500 g/kg BB dan kontrol (n=5)

Dosis (g/kg BB) Rata-rata berat hepar ± SE

(g) Persen perbedaan terhadap

kelompok kontrol (%) 0,2250 1,6691 ± 0,0298 (+) 26,15 (bb)

0,2313 1,6724 ± 0,0666 (+) 26,40 (bb) 0,2375 1,7739 ± 0,0525 (+) 34,07 (bb) 0,2438 1,7867 ± 0,0719 (+) 35,04 (bb) 0,2500 1,7462 ± 0,0294 (+) 31,98 (bb) Kontrol 1,3231 ± 0,0886 -

Ket : bb = berbeda bermakna

Pengukuran berat hati dilakukan untuk mengetahui perubahan

berat hati relatif setelah pemejanan parasetamol. Hasil pengukuran

berat hati mencit pada kelompok dosis 0,2250; 0,2313; 0,2375; 0,2438;

0,2500 g/kg BB dan kontrol negatif secara berturut-turut adalah 1,6691

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

47

± 0,0298; 1,6724 ± 0,0666; 1,7739 ± 0,0525; 1,7867 ±0,0719; 1,7462 ±

0,0294; dan 1,3231 ± 0,0886 g. Meskipun rata-rata berat hati kelompok

kontrol lebih rendah dibandingkan lima kelompok dosis dan rata-rata berat

hati kelompok dosis 0,2438 g/kg BB paling tinggi, hasil uji LSD

menunjukkan berat hati kelompok kontrol dibandingkan berat hati kelima

kelompok dosis menunjukkan p < 0,05 sedangkan antara masing-masing

peringkat dosis p > 0,05 (lampiran 9). Hal ini menunjukkan berat hati

kelompok kontrol dibandingkan berat hati kelima kelompok dosis

memiliki perbedaan yang nyata sedangkan berat hati masing-masing

kelompok dosis perbedaannya tidak nyata. Jadi, dapat disimpulkan berat

hati relatif mencit setelah dipejani parasetamol relatif meningkat.

b. Penentuan waktu kehepatotoksikan parasetamol

Penentuan waktu kehepatotoksikan parasetamol dilakukan untuk

mengetahui waktu dimana parasetamol memberikan efek hepatotoksik

maksimal yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas ALT/GPT serum

paling tinggi. Waktu (jam) yang diperoleh digunakan sebagai dasar waktu

pengambilan darah pada mencit.

Dosis parasetamol yang digunakan berdasarkan hasil penentuan

dosis hepatotoksik parasetamol sebelumnya yaitu 0,2438 g/kg BB. Selang

waktu yang digunakan adalah 24 dan 48 jam. Hasil pengukuran aktivitas

ALT/GPT serum setelah pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB

pada selang waktu 24 dan 48 jam dapat dilihat pada tabel IV.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

48

Tabel IV. Aktivitas ALT/GPT serum setelah pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB pada selang waktu 24 dan 48 jam

Waktu (jam) Rata-rata nilai ALT/GPT serum ± SE

24 1672 ± 45,651 48 536 ± 44,788

Data di atas menunjukkan rata-rata aktivitas ALT/GPT serum pada

selang waktu 24 jam setelah pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB

lebih tinggi, yaitu 1672 ± 45,651 U/L, dibandingkan aktivitas ALT/GPT

serum pada selang waktu 48 jam, yaitu 536 ± 44,788 U/L. Analisis

statistik menggunakan uji t memberikan nilai signifikansi 0,712 ( p > 0,05

), artinya rata-rata aktivitas ALT/GPT serum pada selang waktu 24 dan 48

jam memiliki perbedaan yang tidak bermakna (lampiran 11) sehingga

selang waktu 24 jam setelah pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg

ditetapkan sebagai waktu pengambilan darah.

c. Penentuan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan

sari buah apel

Penentuan masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh hijau

dan sari buah apel dilakukan untuk mengetahui lama perlakuan

pemberian kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel hingga

memberikan efek hepatoprotektif maksimal pada mencit setelah

dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB secara per oral. Pada

penelitian ini digunakan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah

apel dengan perbandingan yang berbeda. Dosis sari buah apel yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

49

digunakan adalah dosis sari buah apel hasil penelitian Setianto (2004)

yaitu 33,33 ml/kg BB. Berdasarkan hasil penelitian tersebut sari buah apel

dosis 33,33 ml/kg BB memberikan efek hepatoprotektif sebesar 92,90 %

sehingga diharapkan efek hepatoprotektif sari buah apel pada penelitian ini

juga besar.

Perbandingan yang dipakai pada penentuan masa praperlakuan

kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel adalah perbandingan

yang paling tinggi pada penelitian ini yaitu 4:1. Mencit pada masing-

masing kelompok dipejani kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah

apel perbandingan 4:1 secara berturut-turut selama 2, 4, 6, 8, dan 10 hari.

Pada akhir masa praperlakuan mencit dipejani parasetamol dosis 0,2438

g/kg BB dan 24 jam kemudian diambil darahnya untuk diukur aktivitas

ALT/GPT serumnya. Hari dimana aktivitas ALT/GPT serum relatif

konstan digunakan sebagai masa praperlakuan kombinasi infusa daun teh

hijau dan sari buah apel. Hasil pengukuran ALT/GPT serum dan

histopatologi hati pada masing-masing kelompok masa praperlakuan dapat

dilihat pada tabel V sedangkan berat hati mencit pada masing-masing

kelompok masa praperlakuan dapat dilihat pada tabel VI.

Hasil pengukuran aktivitas ALT/GPT serum menunjukkan pada

masa praperlakuan 6 dan 8 hari rata-rata aktivitas ALT/GPT serum

relatif konstan yaitu 462 ± 18,547 dan 460 ± 37,815. Jika dibandingkan

dengan rata-rata aktivitas ALT/GPT serum masa praperlakuan 10 hari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

50

yaitu 544 ± 26,758 U/L, uji LSD untuk ketiga kelompok ini memberikan p

> 0,05 artinya rata-rata aktivitas ALT/GPT serum ketiga kelompok ini

memiliki perbedaan yang tidak bermakna (lampiran 13). Histopatologi hati

pada kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5 menunjukkan kerusakan hati yang relatif

sama yaitu infiltrasi sel radang dan nekrosis. Pada kelompok 3, 4, dan 5

dengan tingkat kerusakannya sedang.

Hasil pengukuran berat hati mencit pada kelompok 1, 2, 3, 4, dan 5

berturut-turut adalah 2,0835 ± 0,0470; 1,4872 ± 0,0264; 1,3674 ± 0,0467;

1,3498 ± 0,0340; dan 1,6925 ± 0,0316 g. Hasil uji LSD berat hati mencit

menunjukkan perbedaan yang tidak bermakna pada kelompok 3 dan 4,

artinya berat hati kelompok masa praperlakuan 6 dan 8 hari relatif sama.

Berdasarkan hasil tersebut maka masa praperlakuan yang digunakan pada

penelitian ini adalah 6 hari.

Tabel V. Aktivitas ALT/GPT serum dan histopatologi hati mencit kelompok masa praperlakuan 2, 4, 6, 8, dan 10 hari yang telah dipejani

parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (n=5)

Kel. Masa Praperlakuan (hari)

Rata-rata nilai ALT/GPT serum ± SE

Kerusakan Hati

1 2 248 ± 11,576 infiltrasi sel radang

2 4 262 ± 17,720 infiltrasi sel radang

3 6 462 ± 18,547 infiltrasi sel radang nekrosis

4 8 460 ± 37,815 infiltrasi sel radang nekrosis

5 10 544 ± 26,758 infiltrasi sel radang nekrosis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

51

1 2 3 4 5

Kelompok

0

200

400

600

Rat

a-ra

ta A

LT/G

PT s

erum

(U/L

)

Grafik Batang Rata-rata Aktiv itas ALT/GPT serum (U/L)

Penentuan Dosis Hepatotoksik Parasetamol

248

262

462

460

544

Gambar 10. Diagram batang aktivitas ALT/GPT serum mencit setelah pemberian kombinasi infusa daun teh hijau (IDTH) dan sari buah apel

(SBA) perbandingan 4:1 dan pada akhir perlakuan dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB

Keterangan :

1 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1 selama 2 hari 2 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1 selama 4 hari 3 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1 selama 6 hari 4 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1 selama 8 hari 5 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1 selama 10 hari

Tabel VI. Berat hati mencit setelah pemberian kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel satu kali sehari dengan perbandingan 4:1 (n=5)

Kelompok Masa Praperlakuan (hari) Rata-rata berat hepar ± SE

1 2 2,0835 ± 0,0470 2 4 1,4872 ± 0,0264 3 6 1,3674 ± 0,0467 4 8 1,3498 ± 0,0340 5 10 1,6925 ± 0,0316

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

52PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

53

3. Perlakuan

d. Kontrol negatif air suling

Berdasarkan hasil penelitian aktivitas ALT/GPT serum yang

dihasilkan oleh kelompok kontrol negatif air suling sebesar 140,80 ± 4,116

U/L dan pengamatan mikroskopik hati tidak menunjukkan adanya

kerusakan atau normal (gambar 11).

Gambar 11. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian air suling (perbesaran 40 x 10). Ket. : A = vena sentralis,

B= hepatosit

Rata-rata ALT/GPT serum dan histopatologi hati kelompok kontrol

negatif air suling diasumsikan sebagai aktivitas ALT/GPT serum dan

histopatologi hati mencit pada keadaan normal serta digunakan sebagai

pembanding pada kelompok perlakuan lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

54

Tabel VIII. Rata-rata berat hati mencit relatif setelah perlakuan Kel. Perlakuan Rata-rata berat hati ± SE (g)

1 Parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB 1,7751 ± 0,0213

2 Air suling 1,4290 ± 0,0353

3 PVP 10% 1,4687 ± 0,0304

4 IDTH 1,8798 ± 0,0691

5 SBA 2,0679 ± 0,0286

6 IDTH + SBA (4:1) 1x-6 + p-0,2438 1,4057 ± 0,0370

7 IDTH + SBA (3:1) 1x-6 + p-0,2438 1,4483 ± 0,0244

8 IDTH + SBA (2:1) 1x-6 + p-0,2438 1,2381 ± 0,0378

9 IDTH + SBA (1:1) 1x-6 + p-0,2438 1,3370 ± 0,0362

10 IDTH + SBA (0,5:1) 1x-6 + p-0,2438 1,5128 ± 0,0376

Keterangan : IDTH : infusa daun teh hijau SBA : sari buah apel 1x-6 : satu kali sehari selama 6 hari p-0,2438 : dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB

e. Kontrol positif parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB

Aktivitas ALT/GPT serum yang dihasilkan oleh kelompok kontrol

positif parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB sebesar 1676 ± 28,390 U/L.

Aktivitas ini sangat tinggi dibandingkan aktivitas ALT/GPT serum

kelompok kontrol negatif air suling. Peningkatan aktivitas ALT/GPT

serum pada kelompok kontrol positif parasetamol dibandingkan kelompok

kontrol negatif air suling sebesar 1090,34 % (tabel VII) dan hasil uji

Mann-Whitney (lampiran 17) memberikan nilai probabilitas 0,009 (p <

0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna.

Peningkatan aktivitas ALT/GPT serum yang tinggi pada kelompok

kontrol positif parasetamol menunjukkan adanya kerusakan pada hati.

Pengamatan mikroskopis hati menunjukkan adanya infiltrasi sel radang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

55

dan nekrosis dengan kerusakan berat (gambar 12). Hasil analisis skoring

kerusakan hati kelompok kontrol positif parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB

dan kelompok lain dapat dilihat pada lampiran 19.

Gambar 12. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB (perbesaran 40 x 10).

Ket. : A = vena sentralis, C = nekrosis sentrilobular, D = infiltrasi sel radang

f. Kontrol PVP

Penggunaan PVP dipilih sebagai agen pensuspensi parasetamol

dalam penelitian ini karena merupakan salah satu bahan yang dapat

digunakan sebagai pensuspensi parasetamol selain CMC dan

kemudahannya dalam medispersikan parasetamol dibandingkan CMC.

Parasetamol membentuk kompleks dengan PVP sehingga meningkatkan

kelarutannya dalam air dan laju disolusinya (Connors, Amidon, dan Stella,

1986). Oleh karena itu, pengukuran aktivitas ALT/GPT serum dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

56

histopatologi hati perlu dilakukan untuk mengetahui pengaruh PVP

terhadap kerusakan organ hati.

Aktivitas ALT/GPT serum yang dihasilkan oleh kelompok kontrol

negatif PVP adalah 172 ± 5,831 U/L. Pengamatan mikroskopik hati mencit

menunjukkan adanya infiltrasi sel radang (gambar 13). Analisis statistik

dengan uji Mann-Whitney (lampiran 17) menunjukkan aktivitas ALT/GPT

serum kelompok kontrol PVP jika dibandingkan dengan kelompok kontrol

positif parasetamol dan kontrol negatif air suling memberikan nilai

signifikansi < 0,05 artinya ketiga kelompok ini memiliki perbedaan yang

nyata.

Gambar 13. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kontrol negatif PVP (perbesaran 40 x 10).

Ket. : A = vena sentralis, E = infiltrasi sel radang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

57

g. Kontrol infusa daun teh hijau

Aktivitas ALT/GPT serum yang dihasilkan oleh kelompok kontrol

infusa daun teh hijau tanpa induksi parasetamol adalah 438 ± 7,348 U/L.

Analisis statistik dengan uji Mann-Whitney menunjukkan aktivitas

ALT/GPT serum kelompok kontrol infusa daun teh hijau jika

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif parasetamol dan kontrol

negatif air suling memberikan nilai signifikansi 0,009 dan 0,008 artinya

ketiga kelompok ini memiliki perbedaan yang nyata. Persen perbedaan

terhadap kelompok 1 adalah (-) 73,87 artinya terjadi penurunan aktivitas

ALT/GPT sebesar 73,87 %. Hasil pengamatan mikroskopik hati

menunjukkan adanya nekrosis sentrilobular dan infiltrasi sel radang.

Gambar 14. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian infusa daun teh hijau (perbesaran 40 x 10).

Ket. : C = nekrosis sentrilobular, D = infiltrasi sel radang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

58

h. Kontrol sari buah apel

Aktivitas ALT/GPT serum yang dihasilkan oleh kelompok kontrol

sari buah apel tanpa induksi parasetamol adalah 328 ± 8,602 U/L.

Pengamatan mikroskopik hati mencit menunjukkan adanya nekrosis dan

infiltrasi sel radang yang dapat disebabkan karena kondisi patologi hewan

uji selama praperlakuan tidak dapat dikendalikan (gambar 15).

Analisis statistik dengan uji Mann-Whitney menunjukkan aktivitas

ALT/GPT serum kelompok kontrol sari buah apel jika dibandingkan

dengan kelompok kontrol positif parasetamol memberikan penurunan

sebesar 80,43 % sedangkan dan peningkatan 132,95 % terhadap kontrol

negatif, hal ini membuktikan sari buah apel memiliki efek perlindungan

terhadap hati.

Gambar 15. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian sari buah apel dosis 33,33 ml/kg BB (perbesaran 40 x 10). Ket. : A = vena

sentralis, C = nekrosis sentrilobular, D = infiltrasi sel radang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

59

Jika dibandingkan dengan hasil penelitian Setianto (2004) efek

hepatoprotektif kontrol sari buah apel pada penelitian ini lebih kecil 4,79

%. Perbedaan efek hepatoprotektif ini dapat disebabkan karena perbedaan

masa praperlakuan yang lebih lama 2 (dua) hari dibandingkan masa

praperlakuan pada penelitian ini sehingga nilainya kemungkinan masih

dapat meningkat.

i. Efek hepatoprotektif kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah

apel perbandingan 4:1, 3:1, 2:1, 1:1, 0,5:1

Uji efek hepatoprotektif kombinasi infusa daun teh hijau dan sari

buah apel dilakukan dengan memejani hewan uji dengan kombinasi infusa

daun teh hijau dan sari buah apel dengan perbandingan 4:1 (6), 3:1 (7),

2:1 (8), 1:1 (9), dan 0,5:1 (10) satu kali sehari selama 6 hari dan pada hari

ketujuh dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB. Dua puluh empat jam

kemudian diambil darahnya untuk diukur aktivitas ALT/GPT serum dan

diambil organ hatinya untuk diperiksa histopatologinya.

Selain dibandingkan dengan kelompok kontrol positif

parasetamol, perlu dibandingkan pula aktivitas ALT/GPT serum

antarkelompok perlakuan. Ini dilakukan untuk mengetahui perbedaan

antarkelompok dan menentukan kelompok perlakuan mana yang paling

baik dalam memberikan efek hepatoprotektif. Pengaruh infusa daun teh

hijau terhadap efek sari buah apel dilakukan dengan membandingkan rata-

rata aktivitas ALT serum kelompok 6, 7, 8, 9, dan 10 dengan kelompok 5.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

60

Aktivitas ALT/GPT serum kelompok 6 memiliki nilai signifikansi

0,009 jika dibandingkan dengan kelompok 7, 8, dan 10 sedangkan jika

dibandingkan pada kelompok 9 memiliki nilai signifikansi 0,089. Ini

berarti aktivitas ALT/GPT serumnya kombinasi IDTH dan SBA dengan

perbandingan 4:1 dan 1:1 memiliki perbedaan yang tidak bermakna atau

relatif sama. Histopatologi hati kelompok 6 menunjukkan kerusakan

infiltrasi radang dan nekrosis sentrilobular kategori sedang.

Rata-rata aktivitas ALT/GPT serum kelompok kombinasi IDTH

dan SBA jauh lebih besar dibanding kelompok lain yaitu 554 ± 6,782 U/L.

Hal ini dapat disebabkan oleh berbagai kemungkinan yaitu penghambatan

penyerapan senyawa flavonoid sari buah apel di usus karena tanin teh

melapisi mukosa usus atau karena kondisi patologis hewan uji yang tidak

dapat dikendalikan selama masa praperlakuan.

Persen efek hepatoprotektif kombinasi IDTH kombinasi 4:1

sebesar 66,95 % lebih kecil dibandingkan kelompok kombinasi yang lain

sehingga dapat disimpulkan efek hepatoprotektif kombinasi 4:1 tersebut

tidak optimal.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

61

Gambar 16. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 4:1 (perbesaran

40 x 10). Ket. : A = vena sentralis, C = nekrosis sentrilobular, D = infiltrasi sel radang

Rata-rata aktivitas ALT/GPT serum kelompok kombinasi IDTH

dan SBA 3:1 yaitu 378 ± 6,633 U/L, terjadi adanya penurunan aktivitas

ALT/GPT serum dibandingkan kelompok 6 dan peningkatan persen efek

hepatoprotektif yaitu 77,45 %. Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan nilai

signifikansi kelompok 7 dibandingkan dengan kelompok 7, 9, dan 10

adalah 0,009 artinya kelompok kombinasi IDTH dan SBA 3:1 memiliki

perbedaan yang bermakna. Histopatologi hati kelompok 7 menunjukkan

kerusakan nekrosis sentrilobular dan infiltrasi radang kategori ringan

(gambar 17).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

62

Gambar 17. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 3:1 (perbesaran 20 x 10). Ket. : C = nekrosis sentrilobular,

D = infiltrasi sel radang

Rata-rata aktivitas ALT/GPT serum kelompok kombinasi IDTH

dan SBA 2:1 yaitu 246 ± 8,124 U/L. Ada peningkatan penurunan aktivitas

ALT/GPT serum dibandingkan kelompok 6 dan 7. Persen efek

hepatoprotektif juga meningkat yaitu 85,32 % paling tinggi dibandingkan

kelompok lain.

Hasil uji Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikansi kelompok

8 dibandingkan dengan kelompok 6, 7, 9 dan 10 adalah < 0,05. Ini berarti

kelompok 7 memiliki perbedaan yang bermakna atau aktivitas ALT/GPT

serumnya benar-benar berbeda dibandingkan kelompok 6, 7, 9 dan 10.

Histopatologi hati kelompok 7 menunjukkan kerusakan infiltrasi radang

dan nekrosis sentrilobular kategori ringan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

63

Gambar 18. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 2:1 (perbesaran 40 x 10). Ket. : A = vena sentralis, C = nekrosis

sentrilobular, D = infiltrasi sel radang

Rata-rata aktivitas ALT/GPT serum kelompok kombinasi IDTH

dan SBA 1:1 yaitu 536 ± 7,483 U/L. Aktivitas ALT/GPT serum

mengalami peningkatan dengan nilai signifikansi 0,089 jika dibandingkan

pada kelompok 6 artinya perbedaan yang tidak bermakna atau relatif sama.

Persen efek hepatoprotektif berkurang menjadi 68,02 %. Histopatologi hati

kelompok 9 menunjukkan kerusakan infiltrasi radang dan nekrosis

kategori sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

64

Gambar 19. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 1:1 (perbesaran 20 x 10). Ket. : C = nekrosis, D = infiltrasi sel radang

Rata-rata aktivitas ALT/GPT serum kelompok kombinasi IDTH

dan SBA 0,5:1 yaitu 484 ± 9,274 U/L. Aktivitas ALT/GPT serum

mengalami peningkatan dengan nilai signifikansi < 0,05 jika dibandingkan

dengan kelompok 6, 7, 8, dan 9. Persen efek hepatoprotektif kelompok

kombinasi ini lebih baik dibandingkan kelompok 9 yaitu 71,12 %.

Histopatologi hati kelompok 10 menunjukkan kerusakan infiltrasi radang

dan nekrosis kategori sedang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

65

Gambar 20. Fotomikroskopi hati mencit setelah pemberian kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel perbandingan 0,5:1 (perbesaran 20 x 10). Ket. : A = vena sentralis, C = nekrosis

sentrilobular, D = infiltrasi sel radang

Tabel IX. Persen perbedaan rata-rata aktivitas ALT/GPT serum kelompok

6, 7, 8, 9, dan 10 dibandingkan kelompok 5

Aktivitas ALT/GPT serum Kel. Perlakuan Rata-rata ± SE (U/L) % perbedaan terhadap

kel. 5 5 SBA 33,33 ml/kg BB 328 ± 8,602 - 6 IDTH + SBA (4:1)

1x-6 + p-0,2438 554 ± 6,782 (+) 68,90 (bb)

7 IDTH + SBA (3:1) 1x-6 + p-0,2438

378 ± 6,633 (+) 15,24 (tb)

8 IDTH + SBA (2:1) 1x-6 + p-0,2438

246 ± 8,124 (-) 25,00 (bb)

9 IDTH + SBA (1:1) 1x-6 + p-0,2438

536 ± 7,483 (+) 63,42 (bb)

10 IDTH + SBA (0,5:1) 1x-6 + p-0,2438

484 ± 9,274 (+) 47,56 (bb)

Keterangan : IDTH : infusa daun teh hijau SBA : sari buah apel 1x-6 : satu kali sehari selama 6 hari p-0,2438 : dipejani parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

66

Perbedaan persen aktivitas ALT/GPT serum kelompok 6, 7, 8, 9,

dan 10 terhadap kelompok 5 (kontrol sari buah apel) berturut-turut adalah

(+) 68,90 (bb), (+) 15,24 (tb), (-) 25,00 (bb), (+) 63,42 (bb), (+) 47,56 (bb).

Penurunan aktivitas ALT/GPT serum paling tinggi dan signifikan terlihat

pada kelompok 8 (kombinasi IDTH dan SBA perbandingan 2:1) dan tidak

relatif sama pada kelompok 7 (kombinasi IDTH dan SBA perbandingan

3:1). Hal ini menunjukkan bahwa kombinasi IDTH dan SBA yang

memberikan efek hepatoprotektif paling optimal adalah 2:1 sebesar 85,32

% dan efek yang ditunjukkan pada perbandingan 3:1 relatif sama dengan

efek hepatoprotektif sari buah apel tanpa penambahan infusa daun teh

hijau.

Kombinasi IDTH dan SBA 4:1, 3:1, 1:1, dan 0,5:1 menunjukkan

bahwa semakin tinggi volume infusa daun teh hijau tidak selalu

memberikan efek hepatoprotektif yang semakin baik dan efek

hepatoprotektif sari buah apel dapat meningkat dengan adanya pemberian

infusa daun teh hijau dengan perbandingan yang tepat. Jadi, penambahan

infusa daun teh hijau dalam sari buah apel memerlukan perbandingan

tertentu agar dapat memberikan efek hepatoprotektif yang optimal.

Hasil skoring histopatologi hati kelompok perlakuan kombinasi

infusa daun teh hijau dan sari buah apel (lampiran 19) menunjukkan rata-

rata skor kelompok 6, 7, 8, 9 dan 10 secara berturut-turut adalah 2,4; 3,0;

1,8; 2,6; dan 2,4. Analisis statistik hasil skoring histopatologi hati dengan

uji Mann-Whitney menunjukkan nilai signifikansi > 0,05 artinya meskipun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

67

kelompok 8 memiliki tingkat kerusakan hati paling kecil dan persen angka

perlindungan paling tinggi, perbedaannya tidak bermakna atau relatif

sama. Hasil perhitungan persen efek hepatoprotektif kelompok 6, 7, 8, 9

dan 10 secara berturut-turut adalah 66,95; 77,45; 85,32; 68,02; dan 71,12

% (lampiran 20).

Pengukuran berat hati mencit relatif ± SE setelah perlakuan

kelompok 6, 7, 8, 9 dan 10 berturut-turut adalah 1,4057 ± 0,0370; 1,4483

± 0,0244; 1,2381 ± 0,0378; 1,3370 ± 0,0362; dan 1,5128 ± 0,0376 g. Berat

hati kelompok kontrol negatif air suling diasumsikan sebagai berat hati

normal. Berdasarkan hasil tersebut urutan berat hati kelompok perlakuan

kombinasi infusa daun teh dan sari buah apel mulai dari yang paling besar

adalah kelompok 10 > 7 > 6 > 9 > 8. Uji LSD perbandingan antara

kelompok 1 dengan kelompok 6, 7, 9, dan 10 menghasilkan nilai p > 0,05

artinya berat hati mencit relatif sama sedangkan pada kelompok 8 nilai p <

0,05 artinya berat hati mencit kelompok 8 berbeda secara nyata

dibandingkan kelompok 1 yaitu terjadi penurunan berat hati relatif

(lampiran 18).

Uji LSD perbandingan antara kelompok kontrol positif

parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB dengan kelompok 6, 7, 8, 9 dan 10

menghasilkan nilai p < 0,05 artinya berat hati mencit 6, 7, 8, 9 dan 10

berbeda secara nyata dibandingkan kelompok 1 yaitu terjadi penurunan

berat hati relatif. Penurunan berat hati paling besar terdapat pada

kelompok 8.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

68

Berdasarkan hasil penelitian ini diperoleh bahwa kelompok 8

(kelompok perlakuan kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel

perbandingan 2:1) memiliki rata-rata aktivitas ALT/GPT serum (246 ±

8,124 U/L), tingkat kerusakan hati paling kecil (1,8), dan efek

hepatoprotektif (85,32 %) paling tinggi dibandingkan kelompok perlakuan

kombinasi infusa daun teh dan sari buah apel lain. Hasil pengukuran berat

hati relatif (1,2381 ± 0,0378 g) juga menunjukkan penurunan yang

signifikan terhadap kelompok kontrol positif parasetamol dosis 0,2438

g/kg BB dibanding kelompok perlakuan kombinasi infusa daun teh dan

sari buah apel lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan data penelitian dan analisis hasil yang telah dilakukan

diperoleh kesimpulan :

1. kombinasi infusa daun teh hijau dan sari buah apel terbukti

memberikan efek hepatoprotektif, persen efek hepatoprotektif pada

perbandingan 4:1, 3:1, 2:1, 1:1, dan 0,5:1 secara berturut-turut adalah

66,95; 77,45; 85,32; 68,02; dan 71,12 %.

2. penambahan infusa daun teh hijau dalam sari buah apel memerlukan

perbandingan yang tepat agar memberikan efek hepatoprotektif yang

optimal.

3. semakin tinggi volume infusa daun teh hijau yang ditambahkan pada

sari buah apel tidak selalu memberikan efek hepatoprotektif yang

semakin besar pula.

B. Saran

Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut tentang :

1. efek hepatoprotektif kombinasi infus daun teh hijau dan sari buah

apel dengan perbandingan 3,5 : 1, 2,5 : 1, dan 1,5 : 1.

2. perbandingan efek hepatoprotektif pada penambahan jenis teh yang

lain, misalnya teh hitam.

69

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

70

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 1995a, Farmakope Indonesia, edisi IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 9

Anonim, 1995b, Materia Medika Indonesia, Jilid VI, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta, xii – xvii Anonim, 2003a, USDA Database for the Flavonoid Content of Selected Foods,

http://www.nal.usda.gov/fnic/foodcomp.pdf . Diakses pada 29 Juli 2006 Anonim, 2003b, Pyrus malus L., http://www.iptek.net.id. Diakses pada 20

Agustus 2006 Anonim, 2005, AHSF Drug Information 2005, American Society of Health

System Pharmacists Inc., New York, 2099 – 2101 Ayu, A.K., 2004, Efek Hepatoprotektif Kombinasi Sari Wortel (Daucus carota

L.) dan Apel Hijau (Pyrus malus L.) pada Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Backer, C.A., dan van den Brink, R.C.B., 1965, Flora of Java (Spermatophytes

Only), Volume I, N.V.P. Noordhoof, Netherlands, 3-9, 25, 26-30, 32-34, 47, 318-320, 509-512

Bergmeyer, H.U., dan Bernt, E., 1974, Glutamate – Pyruvate Transaminase : UV

Assay, Manual Method, in Bergmeyer, H.U., Methods of Enzymatic Analysis, Volume 2, Academic Press Inc., New York, 752 - 757

Bizovi, K.E., dan Smilkstein, M.J., 2002, Analgesic and Nonprescription

Medications : Acetaminophen, in Goldfrank, L.R., Flomenbaum, N.E., Lewin, N.A., Howland, M.A., Hoffman, R.S., dan Nelson, L.S., Goldfrank’s Toxicologis Emergencies, 7th ed., McGraw-Hill Inc., New York, 480 – 483

Connors K.A., Amidon, G.L., and Stella, V.J., 1986, Chemical Stability of

Pharmaceutical : A Handbook for Pharmacists, 2nd ed., John Wiley & Sons Inc., New York, 163-167

Crowley, L.V., 2001, An Introduction to Human Disease : Pathology and

Pathophysiology Correlations, 5th ed., Jones and Bartlett, Canada, 547

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

71

Dalimartha, S., 2000, Atlas Tumbuhan Obat Indonesia, Jilid I, Trubus Agriwidya, Jakarta, 150-153

Donatus, I.A., 1992, Toksikologi Dasar, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta Farber, E., 1988, Response Pattern of the Liver to Injury, in Testa, B., and

Perrissoud, D., Liver Drugs : From Experimental Pharmacology to Therapeutic Application, CRC Press Inc., New York, 5 – 8

Friedman, L.S., 2002, Liver, Biliary Tract, and Pancreas, in Tierney, L.M.,

McPhee, S.J., and Papadakis, M.A., Current Medical Diagnosis & Treatment 2002, 41st ed., McGraw-Hill Inc., New York, 675 – 684, 690-691

Hagerman, A., 2002, Condensed Tannin Structural Chemistry,

http://www.muohio.edu. Diakses pada 20 Agustus 2006 Harborne, J.B., 1987, Metode Fitokimia : Penuntun Cara Modern Menganalisis

Tumbuhan, diterjemahkan oleh Kosasih Padmawinata dan Iwang Soediro, terbitan ke-2, Institut Teknologi Bandung, Bandung, 102-109

Hartono, 2002, Kandungan dan Khasiat Apel dalam Intisari : Tanaman

Berkhasiat, Intisari, Jakarta, 132 – 133 Hartoyo, A., 2003, Teh dan Khasiatnya bagi Kesehatan, Penerbit Kasisius,

Yogyakarta, 16 Ladoangin, A.A., 2004, Efek Hepatoprotektif Jus Buah Apel Hijau (Pyrus malus

L.) pada Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Naim, R., 2003, Manfaat Teh Hijau bagi Kesehatan, Medika, Tahun XXIX, No. 4,

April 2003, 243 – 244 Price, S.A., dan Wilson, L.M., 1995, Pathophysiology : Clinical Concepts of

Disease Processes, diterjemahkan oleh Peter Anugrah, edisi IV, CV EGC, Jakarta, 426 - 457

Robinson, T., 1995, Kandungan Organik Tumbuhan Tinggi, Edisi keenam,

Institut Teknologi Bandung, Bandung, 191-216 Said, S., 2002, Apel sebagai Obat Pelangsing dalam Intisari: Tanaman Berkhasiat,

Intisari, Jakarta, 131 – 135 Setianto, Y.A., 2004, Efek Hepatoprotektif Sari Buah Apel Hijau (Pyrus malus

L.) pada Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

72

Siegers, CP., 1988, Modifier of Metabolic Toxication and Detoxification, in Testa, B., and Perrisoud, D.,Liver Drugs : From Experimental Pharmacology to Therapeutic Application, CRC Press Inc., USA

Skrzydlewska, E., Ostrowska, J., Stankiewicz, A., and Farbiszewski, R., 2002,

Green Tea as a Potent Antioxidant in Alcohol Intoxication, in Green Tea Journal, http://www.supplementwatch.com.pdf. Diakses pada 20 Agustus 2006

Skrzydlewska, E., Ostrowska, J., Farbiszewski, R., and Michalak, K., 2002,

Protective Effect of Green Tea Against Lipid Peroxidation in the Rat Liver, Blood Serum, and the Brain, in Green Tea Journal, http://www.supplementwatch.com.pdf. Diakses pada 20 Agustus 2006

Syah, A.N.A., 2006, Taklukkan Penyakit dengan Teh Hijau, AgroMedia Pustaka,

Jakarta, 59-60 Syamsuhidayat, S.S., dan Hutapea, S.R., 1991, Inventaris Tanaman Obat

Indonesia, Jilid I, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, 106, 494

Tyler, V.E., Brady, L.R., dan Robbers, J.E., 1988, Pharmacognosy, 9th ed., Lea &

Febriger Inc., Philadelphia, 77 – 81 Vandenberghe, J., 1996, Hepatotoxicology : Structure, Function, and

Toxicological Pathology, in de Vries, J., Niesink, R.J.M., Hollinger, M.A., (Eds), in Toxicology Principle and Application, CRC Press Inc., New York, 669-698

Vandenberghe, J., 1996, Hepatotoxicology : Mechanism of Liver Toxicity and

Methodological Aspect, in de Vries, J., Niesink, R.J.M., Hollinger, M.A., (Eds), in Toxicology Principle and Application, CRC Press Inc., New York, 703-723

Widijanti, A., 2004, Pemeriksaan Laboratorium Penyakit Hati dan Empedu,

Medika, Tahun XXX, No. 9, September 2004, 601 – 603 Widyaningrum, Y., 2004, Efek Hepatoprotektif Kombinasi Jus Wortel (Daucus

carota L.) dan Apel Hijau (Pyrus malus L.) pada Mencit Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Wilkinson, J.H., 1976, The Principle and Practise of Diagnostic Enzymology,

Edward Arnold (Publishers) Ltd., London, 87, 88, 92 – 95, 231 – 235, 314

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

73

Wilmana, P.F., 2002, Analgesik – Antipiretik : Analgesik Anti-Inflamasi Nonsteroid dan Obat Pirai, dalam Ganiswarna, S.G., Farmakologi dan Terapi, edisi IV, Universitas Indonesia, Jakarta, 214 - 215

Yuningsih, Y., 2003, Uji Hepatoprotektif Infus Daun Teh (Camellia sinensis

(L.).O.K) pada Tikus Jantan Terinduksi Parasetamol, Skripsi, Fakultas Farmasi, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta

Zimmerman, H.J., 1978, Hepatotoxicity : The Adverse Effects of Drugs and other

Chemicals on the Liver, Appleton Century Crofts Inc., New York

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

74

Lampiran 1

Surat pengesahan determinasi tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O.K.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

75

Lampiran 2

Foto tanaman teh (Camellia sinensis (L.)O.K.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

76

Lampiran 3

Foto daun teh hijau kering dan infus daun teh hijau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

77

Lampiran 4

Surat pengesahan determinasi tanaman apel (Pyrus malus L.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

78

Lampiran 5

Foto tanaman apel (Pyrus malus L.)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

79

Lampiran 6

Foto buah dan sari buah apel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

80

Lampiran 7

Tabel X. Hasil percobaan penentuan dosis hepatotoksik parasetamol

Kelompok Dosis (g/kg BB)

Berat badan (kg)

Nilai ALT serum (U/L)

Berat hati (g)

Skoring

0,0254 470 1,8591 2 0,0232 620 1,6626 2 0,0240 700 1,7419 2 0,0235 710 1,6260 2

1

0,2250

0,0227 605 1,4558 2 0,0272 1100 1,8414 3 0,0235 1045 1,7135 2 0,0255 1048 1,5199 2 0,0266 1110 1,6470 3

2

0,2313

0,0244 1000 1,6400 2 0,0253 1270 1,9740 3 0,0251 1230 1,7028 3 0,0295 1320 1,5757 3 0,0240 1309 1,7177 3

3

0,2375

0,0278 1485 1,8993 3 0,0234 1780 1,8551 4 0,0267 2100 1,7841 4 0,0247 1600 1,7189 4 0,0251 1760 1,8511 4

4

0,2438

0,0241 1830 1,7244 4 0,0250 1340 1,6391 4 0,0268 1573 1,9303 4 0,0242 1580 1,5078 4 0,0230 1550 1,6822 4

5

0,2500

0,0275 1408 1,9717 4 0,0248 130 1,4345 1 0,0239 140 1,3166 1 0,0220 140 1,2558 1 0,0234 130 1,3121 1

6

Kontrol

0,0238 150 1,2965 1 Keterangan skoring :

0 = tidak ada kerusakan atau normal 1 = infiltrasi sel radang (+) 2 = infiltrasi sel radang (+) dan nekrosis (+) 3 = infiltrasi sel radang (++) dan nekrosis (++) 4 = infiltrasi sel radang (+++) dan nekrosis (+++) 5 = nekrosis (++++)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

81

Lampiran 8

Analisis statistik aktivitas ALT serum Penentuan Dosis Hepatotoksik Parasetamol

Descriptives

ALT

N Mean Std. Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for

Mean Minimum Maximum

Lower Bound Upper Bound

Kontrol 5 138.00 8.367 3.742 127.61 148.39 130 1500.2250 5 621.00 96.462 43.139 501.23 740.77 470 7100.2313 5 1060.60 44.909 20.084 1004.84 1116.36 1000 11100.2375 5 1322.80 97.348 43.536 1201.93 1443.67 1230 14850.2438 5 1814.00 181.604 81.216 1588.51 2039.49 1600 21000.2500 5 1490.20 109.331 48.894 1354.45 1625.95 1340 1580Total 30 1074.43 574.884 104.959 859.77 1289.10 130 2100

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 30

Mean 1074.43 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 574.884

Absolute .115 Positive .113

Most Extreme Differences

Negative -.115 Kolmogorov-Smirnov Z .631 Asymp. Sig. (2-tailed) .821 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.032 5 24 .110

Kruskal-Wallis Test Ranks

Dosis N Mean Rank Kontrol 5 3.000.2250 5 8.000.2313 5 13.000.2375 5 18.400.2438 5 28.000.2500 5 22.60

ALT

Total 30

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

82

Test Statistics(a,b)

ALT Chi-Square 28.001df 5Asymp. Sig. .000

a Kruskal Wallis Test b Grouping Variable: Dosis

Rangkuman Uji Mann-Whitney Aktivitas ALT serum

Kelompok yang

dibandingkan

Nilai p Kesimpulan

1 – 2 0,009 B 1 – 3 0,009 B 1 – 4 0,009 B 1 – 5 0,009 B 1 – 6 0,009 B 2 – 3 0,009 B 2 – 4 0,009 B 2 – 5 0,009 B 2 – 6 0,009 B 3 – 4 0,009 B 3 – 5 0,009 B 3 – 6 0,009 B 4 – 5 0,009 B 4 – 6 0,028 B 5 – 6 0,009 B

Keterangan : 1 = Kelompok kontrol 2 = Kelompok dosis 0,2250 g/kg BB 3 = Kelompok dosis 0,2313 g/kg BB 4 = Kelompok dosis 0,2375 g/kg BB 5 = Kelompok dosis 0,2438 g/kg BB 6 = Kelompok dosis 0,2500 g/kg BB B = berbeda bermakna TB= berbeda tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

83

Lampiran 9

Analisis statistik berat hati mencit Penentuan Dosis Hepatotoksik Parasetamol

Descriptives

Hepar

N Mean Std.

Deviation Std. Error 95% Confidence Interval

for Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

Kontrol 5 1.323100 .0667272 .0298413 1.240247 1.405953 1.2558 1.43450.2250 5 1.669080 .1489938 .0666320 1.484080 1.854080 1.4558 1.85910.2313 5 1.672360 .1174749 .0525364 1.526496 1.818224 1.5199 1.84140.2375 5 1.773900 .1606721 .0718547 1.574399 1.973401 1.5757 1.97400.2438 5 1.786720 .0657853 .0294201 1.705037 1.868403 1.7189 1.85510.2500 5 1.746220 .1982070 .0886409 1.500114 1.992326 1.5078 1.9717Total 30 1.661897 .2026060 .0369906 1.586242 1.737551 1.2558 1.9740

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 30

Mean 1090.60 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 549.953

Absolute .101 Positive .101

Most Extreme Differences

Negative -.101 Kolmogorov-Smirnov Z .555 Asymp. Sig. (2-tailed) .918 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances

Hepar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.374 5 24 .069 ANOVA Hepar

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups .751 5 .150 8.201 .000 Within Groups .440 24 .018 Total 1.190 29

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

84

Post HocTests

Multiple Comparisons Dependent Variable: Hepar LSD

95% Confidence Interval

(I) Dosis (J) Dosis

Mean Difference

(I-J) Std. Error Sig. Lower Bound Upper Bound 0.2250 -.3459800(*) .0855886 .000 -.522626 -.1693340.2313 -.3492600(*) .0855886 .000 -.525906 -.1726140.2375 -.4508000(*) .0855886 .000 -.627446 -.2741540.2438 -.4636200(*) .0855886 .000 -.640266 -.286974

Kontrol

0.2500 -.4231200(*) .0855886 .000 -.599766 -.2464740.2250 Kontrol .3459800(*) .0855886 .000 .169334 .522626

0.2313 -.0032800 .0855886 .970 -.179926 .1733660.2375 -.1048200 .0855886 .233 -.281466 .0718260.2438 -.1176400 .0855886 .182 -.294286 .0590060.2500 -.0771400 .0855886 .376 -.253786 .099506

0.2313 Kontrol .3492600(*) .0855886 .000 .172614 .5259060.2250 .0032800 .0855886 .970 -.173366 .1799260.2375 -.1015400 .0855886 .247 -.278186 .0751060.2438 -.1143600 .0855886 .194 -.291006 .0622860.2500 -.0738600 .0855886 .397 -.250506 .102786

0.2375 Kontrol .4508000(*) .0855886 .000 .274154 .6274460.2250 .1048200 .0855886 .233 -.071826 .2814660.2313 .1015400 .0855886 .247 -.075106 .2781860.2438 -.0128200 .0855886 .882 -.189466 .1638260.2500 .0276800 .0855886 .749 -.148966 .204326

0.2438 Kontrol .4636200(*) .0855886 .000 .286974 .6402660.2250 .1176400 .0855886 .182 -.059006 .2942860.2313 .1143600 .0855886 .194 -.062286 .2910060.2375 .0128200 .0855886 .882 -.163826 .1894660.2500 .0405000 .0855886 .640 -.136146 .217146

0.2500 Kontrol .4231200(*) .0855886 .000 .246474 .5997660.2250 .0771400 .0855886 .376 -.099506 .2537860.2313 .0738600 .0855886 .397 -.102786 .2505060.2375 -.0276800 .0855886 .749 -.204326 .1489660.2438 -.0405000 .0855886 .640 -.217146 .136146

* The mean difference is significant at the .05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

85

Lampiran 10

Tabel XI. Hasil percobaan penentuan waktu hepatotoksik parasetamol

Kelompok Waktu (jam)

Berat badan (kg)

Nilai ALT serum (U/L)

0,0253 1830 0,0243 1690 0,0255 1550 0,0247 1650

1

24

0,0252 1640 0,0246 620 0,0220 510 0,0233 460 0,0237 660

2

48

0,0228 430

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

86

Lampiran 11

Analisis statistik aktivitas ALT serum Penentuan Waktu Kehepatotoksikan Parasetamol

Descriptives

Waktu N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean 24 5 1672.00 102.078 45.651 ALT 48 5 536.00 100.150 44.788

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 10

Mean 1104.00 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 606.267

Absolute .269 Positive .268

Most Extreme Differences

Negative -.269 Kolmogorov-Smirnov Z .851 Asymp. Sig. (2-tailed) .464 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Group Statistics

Waktu N Mean Std. Deviation Std. Error

Mean 24 5 1672.00 102.078 45.651ALT 48 5 536.00 100.150 44.788

Independent Samples Test

Levene's Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. t df Sig. (2-tailed)

Mean Difference

Std. Error Difference

95% Confidence Interval of the Difference

Lower Upper ALT Equal

variances assumed

.146 .712 17.763 8 .000 1136.000 63.953 988.524 1283.476

Equal variances not assumed

17.763 7.997 .000 1136.000 63.953 988.515 1283.485

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

87

Lampiran 12

Tabel XII. Hasil percobaan penentuan masa praperlakuan kombinasi infus daun teh hijau dan sari buah apel

Kelompok Masa

Praperlakuan (hari)

Berat badan (kg)

Nilai ALT serum (U/L)

Berat hati (g)

Skor histopatologi

hati 0,0274 280 2,0526 1 0,0249 210 2,0232 1 0,0266 240 2,2658 1 0,0249 250 2,0713 1

1

2

0,0235 260 1,7529 1 0,0257 270 1,5161 1 0,0242 210 1,5509 1 0,0281 320 1,5049 2 0,0252 250 1,4060 1

2

4

0,0293 260 1,4407 1 0,0223 430 1,2085 2 0,0252 450 1,4081 2 0,0256 470 1,3321 2 0,0289 530 1,4868 2

3

6

0,0275 430 1,4015 2 0,0238 520 1,3351 3 0,0262 540 1,3612 3 0,0289 350 1,2336 2 0,0213 390 1,4421 2

4

8

0,0259 500 1,3768 3 0,0293 550 1,7312 3 0,0268 590 1,6077 3 0,0292 600 1,7227 3 0,0289 530 1,7721 3

5

10

0,0275 450 1,6289 2

Keterangan : Skor histopatologi hati

0 = tidak ada kerusakan atau normal 1 = infiltrasi sel radang (+) 2 = infiltrasi sel radang (+) dan nekrosis (+) 3 = infiltrasi sel radang (++) dan nekrosis (++) 4 = infiltrasi sel radang (+++) dan nekrosis (+++) 5 = nekrosis (++++)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

88

Lampiran 13

Analisis statistik aktivitas ALT serum Penentuan Masa Praperlakuan Kombinasi Infus Daun Teh Hijau

dan Sari Buah Apel

Descriptives ALT

N Mean Std.

Deviation Std. Error 95% Confidence Interval

for Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

1 5 248.00 25.884 11.576 215.86 280.14 210 2802 5 262.00 39.623 17.720 212.80 311.20 210 3203 5 462.00 41.473 18.547 410.50 513.50 430 5304 5 460.00 84.558 37.815 355.01 564.99 350 5405 5 544.00 59.833 26.758 469.71 618.29 450 600Total 25 395.20 130.675 26.135 341.26 449.14 210 600

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 25

Mean 395.20 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 130.675

Absolute .171 Positive .171

Most Extreme Differences

Negative -.125 Kolmogorov-Smirnov Z .855 Asymp. Sig. (2-tailed) .458

a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances

ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.208 4 20 .035

Kruskal-Wallis Test Ranks

Kelompok N Mean Rank 1 5 4.902 5 6.103 5 16.004 5 16.405 5 21.60

ALT

Total 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

89

Test Statistics(a,b) ALT Chi-Square 19.220df 4Asymp. Sig. .001a Kruskal Wallis Test

b Grouping Variable: Kelompok

Rangkuman Uji Mann-Whitney Aktivitas ALT serum

Kelompok yang

dibandingkan

Nilai p Kesimpulan

1 – 2 0,527 TB 1 – 3 0,009 B 1 – 4 0,009 B 1 – 5 0,009 B 2 – 3 0,009 B 2 – 4 0,009 B 2 – 5 0,009 B 3 – 4 0,917 TB 3 – 5 0,045 TB 4 – 5 0,076 TB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

90

Lampiran 14

Analisis statistik berat hati mencit Penentuan Masa Praperlakuan Kombinasi Infus Daun Teh Hijau

dan Sari Buah Apel

Descriptives Hepar

N Mean Std.

Deviation Std. Error 95% Confidence Interval

for Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

1 5 2.083540 .1051415 .0470207 1.952990 2.214090 2.0047 2.26592 5 1.483720 .0589519 .0263641 1.410521 1.556919 1.4060 1.55093 5 1.367400 .1043683 .0466749 1.237810 1.496990 1.2085 1.48684 5 1.349760 .0759881 .0339829 1.255408 1.444112 1.2336 1.44215 5 1.692520 .0706787 .0316085 1.604761 1.780279 1.6077 1.7721Total 25 1.595388 .2892023 .0578405 1.476011 1.714765 1.2085 2.2659

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hepar

N 25 Mean 1.595388

Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .2892023 Absolute .168 Positive .168

Most Extreme Differences

Negative -.122 Kolmogorov-Smirnov Z .840 Asymp. Sig. (2-tailed) .480 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances

Hepar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

.363 4 20 .832

ANOVA Hepar

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 1.863 4 .466 64.328 .000 Within Groups .145 20 .007 Total 2.007 24

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

91

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: Hepar LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok Mean

Difference (I-J) Std. Error Sig. 95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

1 2 .5998200(*) .0538089 .000 .487577 .712063 3 .7161400(*) .0538089 .000 .603897 .828383 4 .7337800(*) .0538089 .000 .621537 .846023 5 .3910200(*) .0538089 .000 .278777 .5032632 1 -.5998200(*) .0538089 .000 -.712063 -.487577 3 .1163200(*) .0538089 .043 .004077 .228563 4 .1339600(*) .0538089 .022 .021717 .246203 5 -.2088000(*) .0538089 .001 -.321043 -.0965573 1 -.7161400(*) .0538089 .000 -.828383 -.603897 2 -.1163200(*) .0538089 .043 -.228563 -.004077 4 .0176400 .0538089 .746 -.094603 .129883 5 -.3251200(*) .0538089 .000 -.437363 -.2128774 1 -.7337800(*) .0538089 .000 -.846023 -.621537 2 -.1339600(*) .0538089 .022 -.246203 -.021717 3 -.0176400 .0538089 .746 -.129883 .094603 5 -.3427600(*) .0538089 .000 -.455003 -.2305175 1 -.3910200(*) .0538089 .000 -.503263 -.278777 2 .2088000(*) .0538089 .001 .096557 .321043 3 .3251200(*) .0538089 .000 .212877 .437363 4 .3427600(*) .0538089 .000 .230517 .455003

* The mean difference is significant at the .05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

92

Lampiran 15 Tabel XIII. Hasil percobaan kelompok perlakuan

Kel. Perlakuan Berat badan (kg) Nilai ALT serum (U/L) Berat hati (g) 0,0284 1780 1,8414 0,0255 1650 1,7720 0,0262 1640 1,7098 0,0267 1620 1,7628

1

Parasetamol

0,2438 g/kg BB

0,0277 1690 1,7897 0,0218 132 1,5329 0,0238 154 1,4543 0,0216 132 1,3166 0,0234 143 1,4013

2

Air suling

0,0211 143 1,4401 0,0235 220 1,4202 0,0236 210 1,4080 0,0242 220 1,4320 0,0220 230 1,5570

3

PVP 10%

0,0240 260 1,5264 0,0280 420 1,8181 0,0275 460 1,8711 0,0262 430 1,6781 0,0289 430 1,9322

4

IDTH

0,0289 450 2,0993 0,0282 310 2,3090 0,0270 330 1,9292 0,0280 320 1,9575 0,0275 360 2,0168

5

SBA

0,0289 320 2,1268 0,0235 530 1,4873 0,0214 550 1,3573 0,0254 560 1,4474 0,0245 570 1,4056

6

IDTH + SBA

(4:1) 1x-6 + p-0,2438

0,0225 560 1,3311 0,0230 400 1,5495 0,0237 380 1,3258 0,0259 370 1,4203 0,0250 380 1,4673

7

IDTH + SBA

(3:1) 1x-6 + p-0,2438

0,0264 360 1,4786 0,0257 230 1,2511 0,0237 260 1,1893 0,0251 270 1,3202 0,0234 240 1,2427

8

IDTH + SBA

(2:1) 1x-6 + p-0,2438

0,0216 230 1,1870 0,0237 540 1,3037 0,0243 550 1,4344 0,0237 510 1,4196 0,0222 530 1,2793

9

IDTH + SBA

(1:1) 1x-6 + p-0,2438

0,0243 550 1,2482 0,0235 480 1,5807 0,0225 500 1,4639 0,0242 460 1,4786 0,0232 510 1,4258

10

IDTH + SBA (0,5:1) 1x-6 +

p-0,2438 0,0225 470 1,6149

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

93

Lampiran 16

Analisis statistik aktivitas ALT serum Kelompok Perlakuan

Descriptives ALT

N Mean Std.

Deviation Std. Error 95% Confidence Interval for Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

Parasetamol 0,2438 g/kg BB 5 1676.00 63.482 28.390 1597.18 1754.82 1620 1780

Air suling 5 140.80 9.203 4.116 129.37 152.23 132 154PVP 10% 5 172.00 13.038 5.831 155.81 188.19 160 190Infus Daun Teh Hijau (IDTH) 5 438.00 16.432 7.348 417.60 458.40 420 460

Sari Buah Apel (SBA) 5 328.00 19.235 8.602 304.12 351.88 310 360

IDTH+SBA (4:1) 5 554.00 15.166 6.782 535.17 572.83 530 570IDTH+SBA (3:1) 5 378.00 14.832 6.633 359.58 396.42 360 400IDTH+SBA (2:1) 5 246.00 18.166 8.124 223.44 268.56 230 270IDTH+SBA (1:1) 5 536.00 16.733 7.483 515.22 556.78 510 550IDTH+SBA (0,5:1) 5 484.00 20.736 9.274 458.25 509.75 460 510Total 50 495.28 421.585 59.621 375.47 615.09 132 1780

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

ALT N 50

Mean 495.28 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation 421.585

Absolute .330 Positive .330

Most Extreme Differences

Negative -.194 Kolmogorov-Smirnov Z 2.331 Asymp. Sig. (2-tailed) .000 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances ALT

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.525 9 40 .003

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

94

Kruskal Wallis Test Ranks

Kelompok N Mean Rank ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 48.00

Air suling 5 3.00 PVP 10% 5 8.00 Infus Daun Teh Hijau

(IDTH) 5 28.10

Sari Buah Apel (SBA) 5 18.10

IDTH+SBA (4:1) 5 42.10 IDTH+SBA (3:1) 5 22.90 IDTH+SBA (2:1) 5 13.00 IDTH+SBA (1:1) 5 38.80 IDTH+SBA (0,5:1) 5 33.00 Total 50

Test Statistics(a,b)

ALT Chi-Square 48.319df 9Asymp. Sig. .000a Kruskal Wallis Test b Grouping Variable: Kelompok

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

Air suling 5 3.00 15.00 Total 10 Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

95

Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

PVP 10% 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

Infus Daun Teh Hijau (IDTH) 5 3.00 15.00

Total 10 Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

Sari Buah Apel (SBA) 5 3.00 15.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

96

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (4:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (3:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

97

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (2:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (1:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Parasetamol

0,2438 g/kg BB 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (0,5:1) 5 3.00 15.00 Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

98

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 PVP 10% 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) 5 8.00 40.00

Total 10 Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

99

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 Sari Buah Apel

(SBA) 5 8.00 40.00

Total 10 Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (4:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (3:1) 5 8.00 40.00 Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

100

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (2:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (1:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

101

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Air suling 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (0,5:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.635Asymp. Sig. (2-tailed) .008Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT PVP 10% 5 3.00 15.00 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) 5 8.00 40.00

Total 10 Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT PVP 10% 5 3.00 15.00 Sari Buah Apel

(SBA) 5 8.00 40.00

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

102

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT PVP 10% 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (4:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT PVP 10% 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (3:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

103

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT PVP 10% 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (2:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT PVP 10% 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (1:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT PVP 10% 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (0,5:1) 5 8.00 40.00 Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

104

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Infus Daun Teh Hijau

(IDTH) 5 8.00 40.00

Sari Buah Apel (SBA) 5 3.00 15.00

Total 10 Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) 5 3.00 15.00

IDTH+SBA (4:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

105

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (3:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (2:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) 5 3.00 15.00

IDTH+SBA (1:1) 5 8.00 40.00 Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

106

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (0,5:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Sari Buah Apel

(SBA) 5 3.00 15.00

IDTH+SBA (4:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

107

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Sari Buah Apel

(SBA) 33,33 ml/kg BB

5 3.10 15.50

IDTH+SBA (3:1) 5 7.90 39.50 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .500Wilcoxon W 15.500Z -2.530Asymp. Sig. (2-tailed) .011Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Sari Buah Apel

(SBA) 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (2:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

Mann-Whitney Tests

Ranks

Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Sari Buah Apel

(SBA) 5 3.00 15.00

IDTH+SBA (1:1) 5 8.00 40.00 Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

108

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT Sari Buah Apel

(SBA) 5 7.50 37.50

IDTH+SBA (0,5:1) 5 3.50 17.50 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U 2.500Wilcoxon W 17.500Z -2.128Asymp. Sig. (2-tailed) .033Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .032(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (4:1) 5 8.00 40.00 IDTH+SBA (3:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

109

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (4:1) 5 8.00 40.00 IDTH+SBA (2:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (4:1) 5 7.10 35.50 IDTH+SBA (1:1) 5 3.90 19.50 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U 4.500Wilcoxon W 19.500Z -1.702Asymp. Sig. (2-tailed) .089Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .095(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks

IDTH+SBA (4:1) 5 8.00 40.00

IDTH+SBA (0,5:1) 5 3.00 15.00

ALT

Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

110

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.619Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (3:1) 5 8.00 40.00 IDTH+SBA (2:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (3:1) 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (1:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

111

Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (3:1) 5 8.00 40.00 IDTH+SBA (0,5:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (2:1) 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (1:1) 5 8.00 40.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (2:1) 5 3.00 15.00 IDTH+SBA (0,5:1) 5 8.00 40.00 Total 10

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

112

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok Mann-Whitney Tests

Ranks Kelompok N Mean Rank Sum of Ranks ALT IDTH+SBA (1:1) 5 8.00 40.00 IDTH+SBA (0,5:1) 5 3.00 15.00 Total 10

Test Statistics(b) ALT Mann-Whitney U .000Wilcoxon W 15.000Z -2.627Asymp. Sig. (2-tailed) .009Exact Sig. [2*(1-tailed Sig.)] .008(a)

a Not corrected for ties. b Grouping Variable: Kelompok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

113

Lampiran 17

Rangkuman Uji Mann-Whitney Aktivitas ALT serum Kelompok Perlakuan

Kelompok yang

dibandingkan

Nilai p Kesimpulan Kelompok yang

dibandingkan

Nilai p Kesimpulan

1 – 2 0,009 B 3 – 10 0,009 B 1 – 3 0,009 B 4 – 5 0,009 B 1 – 4 0,009 B 4 – 6 0,009 B 1 – 5 0,009 B 4 – 7 0,009 TB 1 – 6 0,009 B 4 – 8 0,009 B 1 – 7 0,009 B 4 – 9 0,009 B 1 – 8 0,009 B 4 – 10 0,009 TB 1 – 9 0,009 B 5 – 6 0,009 B 1 – 10 0,009 B 5 – 7 0,011 B 2 – 3 0,008 B 5 – 8 0,009 B 2 – 4 0,008 B 5 – 9 0,009 B 2 – 5 0,008 B 5 – 10 0,009 B 2 – 6 0,008 B 6 – 7 0,009 B 2 – 7 0,008 B 6 – 8 0,009 B 2 – 8 0,008 B 6 – 9 0,089 TB 2 – 9 0,008 B 6 – 10 0,009 B 2 – 10 0,008 B 7 – 8 0,009 B 3 – 4 0,009 B 7 – 9 0,009 B 3 – 5 0,009 B 7– 10 0,009 B 3 – 6 0,009 B 8 – 9 0,009 B 3 – 7 0,009 B 8 – 10 0,009 B 3 – 8 0,009 B 9 – 10 0,009 B 3 – 9 0,009 B

Keterangan : 1 = Kelompok kontrol positif parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB 2 = Kelompok kontrol negatif air suling 3 = Kelompok kontrol positif PVP 10% 4 = Kelompok kontrol infus daun teh hijau 5 = Kelompok kontrol sari buah apel dosis 33,33 ml/kg BB 6 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1+ parasetamol 0,2438 g/kg BB 7 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 3:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 8 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 2:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 9 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 1:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 10 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 0,5:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB B = berbeda bermakna TB = berbeda tidak bermakna

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

114

Lampiran 18

Analisis statistik berat hati mencit Kelompok Perlakuan

Descriptives

Hepar

N Mean Std.

Deviation Std. Error 95% Confidence Interval

for Mean Minimum Maximum

Lower Bound

Upper Bound

Parasetamol 0,2438 g/kg BB 5 1.775140 .0475232 .0212530 1.716132 1.834148 1.7098 1.8414

Air suling 5 1.429040 .0789930 .0353267 1.330957 1.527123 1.3166 1.5329PVP 10% 5 1.468720 .0680254 .0304219 1.384255 1.553185 1.4080 1.5570Infus Daun Teh Hijau (IDTH) 5 1.879760 .1545085 .0690983 1.687912 2.071608 1.6781 2.0993

Sari Buah Apel (SBA) 5 2.067860 .1546249 .0691504 1.875868 2.259852 1.9292 2.3090

IDTH+SBA (4:1) 5 1.405740 .0638459 .0285527 1.326465 1.485015 1.3311 1.4873

IDTH+SBA (3:1) 5 1.448300 .0826299 .0369532 1.345701 1.550899 1.3258 1.5495

IDTH+SBA (2:1) 5 1.238060 .0545967 .0244164 1.170269 1.305851 1.1870 1.3202

IDTH+SBA (1:1) 5 1.337040 .0846066 .0378372 1.231987 1.442093 1.2482 1.4344

IDTH+SBA (0,5:1) 5 1.512780 .0808775 .0361695 1.412357 1.613203 1.4258 1.6149

Total 50 1.556244 .2661992 .0376462 1.480591 1.631897 1.1870 2.3090

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Hepar N 50

Mean 1.556244 Normal Parameters(a,b) Std. Deviation .2661992

Absolute .182 Positive .182

Most Extreme Differences

Negative -.083 Kolmogorov-Smirnov Z 1.288 Asymp. Sig. (2-tailed) .072 a Test distribution is Normal. b Calculated from data.

Test of Homogeneity of Variances

Hepar

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.612 9 40 .145

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

115

ANOVA Hepar

Sum of

Squares df Mean Square F Sig. Between Groups 3.118 9 .346 39.153 .000 Within Groups .354 40 .009 Total 3.472 49

Post Hoc Tests

Multiple Comparisons Dependent Variable: Hepar LSD

(I) Kelompok (J) Kelompok

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig. 95% Confidence

Interval

Lower Bound

Upper Bound

Parasetamol 0,2438 g/kg BB

Air suling .3461000(*) .0594951 .000 .225856 .466344

PVP 10% .3064200(*) .0594951 .000 .186176 .426664 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) -.1046200 .0594951 .086 -.224864 .015624

Sari Buah Apel (SBA) -.2927200(*) .0594951 .000 -.412964 -.172476

IDTH+SBA (4:1) .3694000(*) .0594951 .000 .249156 .489644

IDTH+SBA (3:1) .3268400(*) .0594951 .000 .206596 .447084

IDTH+SBA (2:1) .5370800(*) .0594951 .000 .416836 .657324

IDTH+SBA (1:1) .4381000(*) .0594951 .000 .317856 .558344

IDTH+SBA (0,5:1) .2623600(*) .0594951 .000 .142116 .382604

Air suling Parasetamol 0,2438 g/kg BB -.3461000(*) .0594951 .000 -.466344 -.225856

PVP 10% -.0396800 .0594951 .509 -.159924 .080564

Infus Daun Teh Hijau (IDTH) -.4507200(*) .0594951 .000 -.570964 -.330476

Sari Buah Apel (SBA) -.6388200(*) .0594951 .000 -.759064 -.518576

IDTH+SBA (4:1) .0233000 .0594951 .697 -.096944 .143544

IDTH+SBA (3:1) -.0192600 .0594951 .748 -.139504 .100984

IDTH+SBA (2:1) .1909800(*) .0594951 .003 .070736 .311224

IDTH+SBA (1:1) .0920000 .0594951 .130 -.028244 .212244

IDTH+SBA (0,5:1) -.0837400 .0594951 .167 -.203984 .036504

PVP 10% Parasetamol 0,2438 g/kg BB -.3064200(*) .0594951 .000 -.426664 -.186176

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

116

Air suling .0396800 .0594951 .509 -.080564 .159924 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) -.4110400(*) .0594951 .000 -.531284 -.290796

Sari Buah Apel (SBA) -.5991400(*) .0594951 .000 -.719384 -.478896

IDTH+SBA (4:1) .0629800 .0594951 .296 -.057264 .183224

IDTH+SBA (3:1) .0204200 .0594951 .733 -.099824 .140664

IDTH+SBA (2:1) .2306600(*) .0594951 .000 .110416 .350904

IDTH+SBA (1:1) .1316800(*) .0594951 .033 .011436 .251924

IDTH+SBA (0,5:1) -.0440600 .0594951 .463 -.164304 .076184

Infus Daun Teh Hijau (IDTH)

Parasetamol 0,2438 g/kg BB .1046200 .0594951 .086 -.015624 .224864

Air suling .4507200(*) .0594951 .000 .330476 .570964 PVP 10% .4110400(*) .0594951 .000 .290796 .531284 Sari Buah Apel

(SBA) -.1881000(*) .0594951 .003 -.308344 -.067856

IDTH+SBA (4:1) .4740200(*) .0594951 .000 .353776 .594264

IDTH+SBA (3:1) .4314600(*) .0594951 .000 .311216 .551704

IDTH+SBA (2:1) .6417000(*) .0594951 .000 .521456 .761944

IDTH+SBA (1:1) .5427200(*) .0594951 .000 .422476 .662964

IDTH+SBA (0,5:1) .3669800(*) .0594951 .000 .246736 .487224

Sari Buah Apel (SBA)

Parasetamol 0,2438 g/kg BB .2927200(*) .0594951 .000 .172476 .412964

Air suling .6388200(*) .0594951 .000 .518576 .759064 PVP 10% .5991400(*) .0594951 .000 .478896 .719384 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) .1881000(*) .0594951 .003 .067856 .308344

IDTH+SBA (4:1) .6621200(*) .0594951 .000 .541876 .782364

IDTH+SBA (3:1) .6195600(*) .0594951 .000 .499316 .739804

IDTH+SBA (2:1) .8298000(*) .0594951 .000 .709556 .950044

IDTH+SBA (1:1) .7308200(*) .0594951 .000 .610576 .851064

IDTH+SBA (0,5:1) .5550800(*) .0594951 .000 .434836 .675324

IDTH+SBA (4:1) Parasetamol 0,2438 g/kg BB -.3694000(*) .0594951 .000 -.489644 -.249156

Air suling -.0233000 .0594951 .697 -.143544 .096944 PVP 10% -.0629800 .0594951 .296 -.183224 .057264 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) -.4740200(*) .0594951 .000 -.594264 -.353776

Sari Buah Apel (SBA) -.6621200(*) .0594951 .000 -.782364 -.541876

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

117

IDTH+SBA (3:1) -.0425600 .0594951 .479 -.162804 .077684

IDTH+SBA (2:1) .1676800(*) .0594951 .007 .047436 .287924

IDTH+SBA (1:1) .0687000 .0594951 .255 -.051544 .188944

IDTH+SBA (0,5:1) -.1070400 .0594951 .080 -.227284 .013204

IDTH+SBA (3:1) Parasetamol 0,2438 g/kg BB -.3268400(*) .0594951 .000 -.447084 -.206596

Air suling .0192600 .0594951 .748 -.100984 .139504 PVP 10% -.0204200 .0594951 .733 -.140664 .099824 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) -.4314600(*) .0594951 .000 -.551704 -.311216

Sari Buah Apel (SBA) -.6195600(*) .0594951 .000 -.739804 -.499316

IDTH+SBA (4:1) .0425600 .0594951 .479 -.077684 .162804

IDTH+SBA (2:1) .2102400(*) .0594951 .001 .089996 .330484

IDTH+SBA (1:1) .1112600 .0594951 .069 -.008984 .231504

IDTH+SBA (0,5:1) -.0644800 .0594951 .285 -.184724 .055764

IDTH+SBA (2:1) Parasetamol 0,2438 g/kg BB -.5370800(*) .0594951 .000 -.657324 -.416836

Air suling -.1909800(*) .0594951 .003 -.311224 -.070736

PVP 10% -.2306600(*) .0594951 .000 -.350904 -.110416 Infus Daun Teh

Hijau (IDTH) -.6417000(*) .0594951 .000 -.761944 -.521456

Sari Buah Apel (SBA) -.8298000(*) .0594951 .000 -.950044 -.709556

IDTH+SBA (4:1) -.1676800(*) .0594951 .007 -.287924 -.047436

IDTH+SBA (3:1) -.2102400(*) .0594951 .001 -.330484 -.089996

IDTH+SBA (1:1) -.0989800 .0594951 .104 -.219224 .021264

IDTH+SBA (0,5:1) -.2747200(*) .0594951 .000 -.394964 -.154476

IDTH+SBA (1:1) Parasetamol 0,2438 g/kg BB -.4381000(*) .0594951 .000 -.558344 -.317856

Air suling -.0920000 .0594951 .130 -.212244 .028244

PVP 10% -.1316800(*) .0594951 .033 -.251924 -.011436

Infus Daun Teh Hijau (IDTH) -.5427200(*) .0594951 .000 -.662964 -.422476

Sari Buah Apel (SBA) -.7308200(*) .0594951 .000 -.851064 -.610576

IDTH+SBA (4:1) -.0687000 .0594951 .255 -.188944 .051544

IDTH+SBA (3:1) -.1112600 .0594951 .069 -.231504 .008984

IDTH+SBA (2:1) .0989800 .0594951 .104 -.021264 .219224

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

118

IDTH+SBA (0,5:1) -.1757400(*) .0594951 .005 -.295984 -.055496

IDTH+SBA (0,5:1)

Parasetamol 0,2438 g/kg BB -.2623600(*) .0594951 .000 -.382604 -.142116

Air suling .0837400 .0594951 .167 -.036504 .203984 PVP 10%

.0440600 .0594951 .463 -.076184 .164304

Infus Daun Teh Hijau (IDTH) -.3669800(*) .0594951 .000 -.487224 -.246736

Sari Buah Apel (SBA) -.5550800(*) .0594951 .000 -.675324 -.434836

IDTH+SBA (4:1) .1070400 .0594951 .080 -.013204 .227284

IDTH+SBA (3:1) .0644800 .0594951 .285 -.055764 .184724

IDTH+SBA (2:1) .2747200(*) .0594951 .000 .154476 .394964

IDTH+SBA (1:1) .1757400(*) .0594951 .005 .055496 .295984

* The mean difference is significant at the .05 level.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

119

Lampiran 19

Skoring Histopatologi Hati Mencit Kelompok Perlakuan

Skor (tingkat kerusakan hati)

Kelompok 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 5 0 1 2 2 2 3 1 3 2 4 1 1 2 2 2 2 2 3 3 3 0 1 1 2 3 2 3 2 2 4 0 1 2 3 2 2 2 2 3 4 1 1 3 2 3 2 1 3 2

Skor (tingkat kerusakan hati) Kelompok

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Jumlah 20 2 5 9 11 12 15 9 13 12 Rata-rata

4,0 0,4 1 1,8 2,2 2,4 3,0 1,8 2,6 2,4

Keterangan : 1 = Kelompok kontrol positif parasetamol dosis 0,2438 g/kg BB 2 = Kelompok kontrol negatif air suling 3 = Kelompok kontrol positif PVP 10% 4 = Kelompok kontrol infus daun teh hijau 5 = Kelompok kontrol sari buah apel dosis 33,33 ml/kg BB 6 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1+ parasetamol 0,2438 g/kg BB 7 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 3:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 8 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 2:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 9 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 1:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 10 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 0,5:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB B = berbeda bermakna TB = berbeda tidak bermakna Skor :

0 = tidak ada kerusakan atau normal 1 = infiltrasi sel radang (+) 2 = infiltrasi sel radang (+) dan nekrosis (+) 3 = infiltrasi sel radang (++) dan nekrosis (++) 4 = infiltrasi sel radang (+++) dan nekrosis (+++) 5 = nekrosis (+++)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

120

Lampiran 20

Perhitungan angka perlindungan hasil skooring histopatologi mencit Kelompok Perlakuan

Kelompok Rata-rata

Skooring Perhitungan Persen Angka

Perlindungan (%) 1 4,0 100% - (4,0/4,0 x 100%) 0 6 2,4 100% - (2,4/4,0x 100%) 40 7 3,0 100% - (3,0/4,0 x 100%) 25 8 1,8 100% - (1,8/4,0 x 100%) 55 9 2,6 100% - (2,6/4,0 x 100%) 35 10 2,4 100% - (2,4/4,0 x 100%) 40

Perhitungan angka perlindungan hasil skooring histopatologi mencit

Kelompok Perlakuan

Kelompok Persentase efek hepatoprotektif (%) 6 66,95 7 77,45 8 85,32 9 68,02 10 71,12

Rumus Perhitungan :

%100lparasetamokontrolratarataALT

perlakuan)kelompokratarataALT(l)parasetamokontrolratarata(ALT×

−−−−

Keterangan : 6 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 4:1+ parasetamol 0,2438 g/kg BB 7 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 3:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 8 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 2:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 9 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 1:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB 10 = Kelompok kombinasi IDTH + SBA 0,5:1 + parasetamol 0,2438 g/kg BB

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

121

Lampiran 21

Rangkuman Uji Mann-Whitney Skoring Histopatologi Hati Mencit Kelompok Perlakuan

Kelompok

yang dibandingkan

Nilai p Kesimpulan Kelompok yang

dibandingkan

Nilai p Kesimpulan

1 – 2 0,007 B 3 – 10 0,005 B 1 – 3 0,005 B 4 – 5 0,419 TB 1 – 4 0,013 TB 4 – 6 0,316 TB 1 – 5 0,016 B 4 – 7 0,729 TB 1 – 6 0,049 TB 4 – 8 0,740 TB 1 – 7 0,013 TB 4 – 9 0,100 TB 1 – 8 0,013 TB 4 – 10 0,419 TB 1 – 9 0,142 TB 5 – 6 0,729 TB 1 – 10 0,016 TB 5 – 7 0,549 TB 2 – 3 0,050 TB 5 – 8 0,307 TB 2 – 4 0,013 TB 5 – 9 0,212 TB 2 – 5 0,007 B 5 – 10 1,000 TB 2 – 6 0,008 B 6 – 7 0,419 TB 2 – 7 0,007 B 6 – 8 0,228 TB 2 – 8 0,021 TB 6 – 9 0,439 TB 2 – 9 0,008 B 6 – 10 0,729 TB 2 – 10 0,007 B 7 – 8 0,502 TB 3 – 4 0,018 TB 7 – 9 0,118 TB 3 – 5 0,005 B 7– 10 0,549 TB 3 – 6 0,005 B 8 – 9 0,082 TB 3 – 7 0,005 B 8 – 10 0,307 TB 3 – 8 0,053 TB 9 – 10 0,212 TB 3 – 9 0,005 B

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI - core.ac.uk file7. Mas Heru, Mas Parjiman, Mas Kayat, Mas Andri, dan segenap laboran Fakultas Farmasi USD yang telah membantu jalannya penelitian

122

BIOGRAFI PENULIS

Penulis bernama Fransisca Yeni Subagyo

lahir pada tanggal 20 Agustus 1985

Kebayoran Baru, Jakarta. Penulis

merupakan anak ketiga dari pasangan

Bapak M. Eko Sapto Subagyo dan Ibu

Rokayah. Tahun 1990 menempuh

pendidikan di TK Taruna Jakarta Selatan

kemudian melanjutkan ke SD Pius Bakti

Utama Kutoarjo pada tahun 1991 dan lulus

pada tahun 1997. Tahun 1997 sampai tahun 2000 menempuh pendidikan di

SLTP Pius Bakti Utama Kutoarjo. Setelah menyelesaikan pendidikan SLTP,

tahun 2000 melanjutkan ke SMU Negeri 1 Purworejo dan lulus pada tahun

2003. Tahun 2003 penulis melanjutkan pendidikan S1 di Fakultas Farmasi

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Semasa di bangku kuliah penulis juga aktif dalam kegiatan

kemahasiswaan misalnya sebagai delegasi USD pada Munas ISMAFARSI 2003

di Kaliurang, pendamping kelompok dalam INSADHA 2004 dan 2005, assisten

fasilitator PPKM 2005 dan 2006, dan beberapa kegiatan kepanitiaan lainnya

serta pernah bekerja sebagai P3W di Perpustakaan USD Kampus Paingan tahun

2007.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI