plagiat merupakan tindakan tidak terpuji · 13. teman-teman pizza hut sudirman (mas tri, mas joko,...
TRANSCRIPT
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKATDESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Studi Kasus Di Dusun Planggok Desa MargokatonKecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Skripsi
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh GelarSarjana Ekonomi Program Studi Manajemen
Universitas Sanata Dharma
Disusun oleh :
Bayuworo AmiatiNIM: 052214025
PROGRAM STUDI MANAJEMENJURUSAN MANAJEMENFAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SANATA DHARMAYOGYAKARTA
2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN
DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKATStudi Kasus Di
Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Pembimbing I
Venantius Mardi Widya
Pembimbing II
Antonius Budisusila, S.E., M.Soc., Sc.
ii
Skripsi
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT
DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKATStudi Kasus Di Dusun Planggok Desa Margokaton
Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Disusun oleh :
Bayuworo Amiati
NIM: 052214025
Telah Disetujui Oleh:
Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A tanggal 08 Februari 2012
usila, S.E., M.Soc., Sc. tanggal 09 Februari 2012
PERANGKAT
DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKATDesa Margokaton
tanggal 08 Februari 2012
09 Februari 2012
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAU
DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKATStudi Kasus Di
Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji
Nama Lengkap
Ketua : M.T. Ernawati, S.E., M.A.
Sekretaris : Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A
Anggota : Venantius Mar
Anggota : Antonius Budisusila, S.E., M.Soc., Sc.
Anggota : Drs. Aloysius Triwanggono, M.S.
iii
Skripsi
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT
DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKATStudi Kasus Di Dusun Planggok Desa Margokaton
Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
Disusun oleh :
Bayuworo Amiati
NIM: 052214025
Telah dipertahankan di depan Dewan PengujiPada tanggal 29 Februari 2012
Dan dinyatakan memenuhi syarat
Susunan Dewan Penguji
Nama Lengkap
: M.T. Ernawati, S.E., M.A.
Drs. Theodorus Sutadi, M.B.A
Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A
Antonius Budisusila, S.E., M.Soc., Sc.
Drs. Aloysius Triwanggono, M.S.
Yogyakarta, 29 Februari 2012
Fakultas Ekonomi
Universitas Sanata Dharma
Dekan,
Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA
PERANGKAT
DESA TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKATDesa Margokaton
Tanda Tangan
………………
……………...
……………...
……………...
……………...
29 Februari 2012
Universitas Sanata Dharma
, M.Si., Akt., QIA
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
AKU ADALAH AKU YANG TERBAIK, JIKA MENJADI DIRIKU
SENDIRI.
Keberuntungan Hanya Untuk Orang BERANI
(Alexandria)
BUATLAH DIRIMU MENJADI BERKAH BAGI SESEORANG, SENYUMANMU YANG TULUS
DAN TEPUKAN DI BAHU MUNGKIN BISA MENARIK SESEORANG DARI TEPI JURANG
(CARMELIA ELLIOT)
INGATLAH DENGAN SENYUMAN
Satu keberhasilan ini kupersembahkan untuk:
Diriku sendiri
Bapak, Ibu, kedua kakakku yang cantik Denok dan Niken
Ponakan-ponakanku Amel, Abel, Chelsea dan Shalom
My boo Ryan
Para sahabatku
Dan terutama untuk Tuhan Yesus yang sangat mencintaiku
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
JURUSAN MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESATERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Studi Kasus di Dusun Planggok Desa MargokatonKecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
dan diajukan untuk diuji pada tanggal 29 Februari 2012
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalamtidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengancara menyalin, atau meniru dalam rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkangagasan atau pendapat serta pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolahsebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisanyang saya salin, saya tiru atau saya ambil darpengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian haritersebut, maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijasahdikembalikan kepada pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yangsaya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperaturan perundang-undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal70).
v
UNIVERSITAS SANATA DHARMAFAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN-PROGRAM STUDI MANAJEMEN
PERNYATAAN KEASLIHAN KARYA TULIS
a tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESATERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kasus di Dusun Planggok Desa MargokatonKecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta
iajukan untuk diuji pada tanggal 29 Februari 2012 adalah hasil karya saya
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalamtidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengancara menyalin, atau meniru dalam rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkangagasan atau pendapat serta pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolahsebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisanyang saya salin, saya tiru atau saya ambil dari tulisan orang lain tanpa membepengakuan (disebutkan dalam referensi) pada penulis aslinya.
Bila dikemudian hari terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakantersebut, maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijasahdikembalikan kepada pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yangsaya peroleh (S.E.) dibatalkan serta bila diperlukan bersedia diproses sesuai dengan
undangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
Yogyakarta, 29 Februari 2012Yang membuat pernyataan
Bayuworo AmiatiNIM: 052214025
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
a tangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa Skripsi dengan judul:
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESATERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
adalah hasil karya saya
Dengan ini, saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi initidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengancara menyalin, atau meniru dalam rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkangagasan atau pendapat serta pemikiran dari penulis lain yang saya akui seolah-olahsebagai tulisan saya sendiri, dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan
i tulisan orang lain tanpa memberikan
terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakantersebut, maka saya bersedia menerima sanksi yaitu skripsi ini digugurkan, ijasahdikembalikan kepada pimpinan Universitas Sanata Dharma dan gelar akademik yang
lukan bersedia diproses sesuai denganundangan yang berlaku (UU No 20 Tahun 2003, pasal 25 dan pasal
29 Februari 2012pernyataan
Bayuworo AmiatiNIM: 052214025
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
Nama
Nomor Mahasiswa
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya
Universitas Sanata Dharma ilmiah saya yang berjudul :
“PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESA
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa p
maupun memberikan
sebagai penulis.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal:29 Februari 2012
Yang menyatakan
(Bayuworo Amiati)
vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
: Bayuworo Amiati
: 052214025
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan
Universitas Sanata Dharma ilmiah saya yang berjudul :
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESA
TERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT”
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
rpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya
maupun memberikan royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di Yogyakarta
Pada Tanggal:29 Februari 2012
PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertandatangan di bawah ini saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma:
memberikan kepada Perpustakaan
ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESA
Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan
rpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan,
mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan
data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau
erlu meminta izin dari saya
kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur dan terima kasih penulis haturkan kepada Bapa di Surga atas
segala berkat dan rahmatNya, sehingga penulisan skripsi dengan judul
“Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Perangkat Desa Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat”. Skripsi ini ditulis dalam rangkan memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Jurusan
Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
Di balik semua itu harus penulis akui, bahwa penelitian dan skripsi ini
tidak pernah akan ada tanpa uluran tangan dan sumbangsih pemikiran dari
berbagai pihak, karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Bapak Drs. Y.P. Supardiyono, M.Si., Akt.,Q.I.A., selaku Dekan Fakultas
Ekonomi Universitas Sanata Dharma.
2. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A., selaku Ketua Program Studi
Manajemen Universitas Sanata Dharma, dosen pembimbing akademik yang
telah mendampingi dan membimbing penulis dan selaku dosen pembimbing I,
yang telah membimbing dengan penuh kesabaran, kesungguhan hati serta
memberikan banyak ide dan masukan kepada penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini.
3. Bapak A. Budi Susila, S.E., M.Soc., Sc. selaku dosen pembimbing II, yang
telah membimbing dengan penuh kesabaran, serta memberikan semangat
kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
viii
4. Bapak Bajuri selaku Kepala Dusun Planggok, serta warga Dusun Planggok
yang telah bersedia mengisi dan mengijinkan penulis melakukan penelitian di
Dusun Planggok, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibuku yang selalu memberikan yang terbaik untuk anaknya, doa,
kasih sayang, dan bimbingan yang sangat berharga buatku.
6. Kakak-kakakku Denok, Paul, Niken dan Indra yang menyayangiku, dan
selalu mendukungku serta memberi semangat selama ini. Kalian adalah
inspirasiku, walaupun penulis tidak bisa lulus dengan IP seperti kalian.
7. Ponakan-ponakanku Amelia, Abel, Chelsea, Shalom yang selalu
merindukanku selalu untuk pulang ke rumah dan bermain bersama.
Menungguku dengan wajah ceria kalian, yang membuat penulis semangat
menyelesaikan skripsi ini, dan segera mendapatkan pekerjaan bisa
membelikan kalian mainan yang kalian inginkan, sehingga penulis tidak perlu
mendengar kalimat “o, tante tidak punya uang ya?”
8. Ryan ‘my boo’ yang selalu menemaniku setiap hari. Terima kasih karena mau
menjadi pendengar setia keluh kesahku selama ini. Yang selalu sabar
menghadapiku, menenangkanku, selalu setia menyayangiku, memahami
waktuku dan mengajarkanku arti berbagi, mengajariku menabung dan tidak
boros. Tapi, terlepas dari itu semua, kamu adalah yang terbaik untukku.
9. Teman-teman manajemen angkatan 2005 kelas A yang telah mau berbagi dan
memberikan semangat padaku.
10. Teman-teman seperjuangan skripsiku (Asri ’mami’, Baskoro ’pedhet’, Gokdi
‘abang’, Tunya ‘atun’, Peni, Itonk, Tari, Dori).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ix
11. Yustinus Andika Putra yang selalu membantu penulis memahami regresi, dan
mengajarkan penulis dalam menyusun skripsi ini. Agung Setiawan yang
selalu mendukung dan member semangat selama ini.
12. Teman-teman Gatot Kaca 4a Eyag dan Victa yang memberi semangat dan
dukungan selama ini, menemaniku mencari sarapan hingga makan malam.
13. Teman-teman Pizza Hut Sudirman (mas Tri, mas Joko, Adhe, Bensar, Eko)
yang selalu memberi keceriaan disaat malam.
14. Sopir manisku Nila dan sahabatku yang pernah kurus Erick yang selalu
mendukungku menyelesaikan penulisan skripsi selama ini, memberiku
nasehat-nasehat, kritikan yang pedas, saran yang kadang menjerumuskan, tapi
benar-benar membangun jati diriku. Terima kasih karena kalian yang
mengajariku mengenal arti lawan dan kawan.
15. Raema, Leni, mbak Lilin dan teman-teman kos Sagan yang memberi
semangat, dukungan, dan doa yang membangun selama ini. Bersedia
menampungku sebelum akhirnya penulis mendapatkan kos baru.
16. Lia, Ambar, cik Ina yang selalu berbagi cerita tentang penjaga kos. Terima
kasih kalian yang selalu menyemangatiku saat berangkat ke kampus untuk
bimbingan. Terima kasih, akhirnya skripsi ini selesai juga.
17. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini yang tidak
dapat disebutkan satu-persatu Tuhan memberkati kalian semua sampai ahkir
masa, amin.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
x
Akhirnya penulis menyadari bahwa skripsi ini memiliki berbagai
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca. Semoga skripsi ini bisa semakin memuliakan kebesaran Nama Tuhan
serta bermanfaat bagi banyak pihak dan dapat menjadi bahan refrensi bagi
rekan-rekan dalam mengembangkan ilmu pengetahuan.
Yogyakarta,29 Februari 2012.
Bayuworo Amiati
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xi
ABSTRACT
INFLUENCE OF THE VILLAGE LEADERSHIP ENTREPRENEURSHIPORIENTATION ON THE WELFARE OF THE COMMUNITY
Bayuworo AmiatiUniversity Sanata Dharma
Yogyakarta2012
The purposes of the research are (1) to describe the village leadership socialentrepreneurship from the perspective of the community member, (2) to measurethe level of the community welfare from the perspective of the community, (3) toexplain the influence of the village leadership entrepreneurship orientation on thewelfare of the community.
The study was conducted from October to November 2010 in the village ofPlanggok Margokaton, Seyegan sub-district, Sleman regency, Yogyakarta. Thedata collecting was done by questionnaire and interview techniques. Thepopulation of the research was 107 household. The sampling technique employedwas purposive sampling technique. The use of the sampling technique resulted ini84 respondents of the heads of the family living in the village of PlangokMargokaton. For data analysis technique, the research employed multiple linearregression analysis.
The conclusion of the research stated that the level of the welfare of thecommunity fell in the low category. The research also found that the villageleadership entrepreneurship orientation had significant influence on the welfare ofthe community both partially and simultaneously.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xii
ABSTRAK
PENGARUH ORIENTASI KEWIRAUSAHAAN PERANGKAT DESATERHADAP KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Bayuworo AmiatiUniversitas Sanata Dharma
Yogyakarta2012
Penelitian ini bertujuan untuk (1) mendeskripsikan orientasikewirausahaan sosial perangkat desa dari perspektif anggota masyarakat, (2)mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dari perspektif masyarakat, (3)menjelaskan pengaruh antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desadengan kesejahteraan masyarakat.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Oktober-November 2010 di DusunPlanggok, Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan, Kabupaten SlemanYogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik kuesioner danwawancara. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 107kepala keluarga. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalahpurposive sampling. Dengan menggunakan teknik sampling di atas didapatkan 84responden kepala keluarga desa yang tinggal di Dusun Planggok DesaMargokaton. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis regresi linierberganda.
Hasil penelitian ini menyatakan bahwa tingkat kesejahteraan masyarakatdalam kategori rendah. Dari hasil penelitian ini orientasi kewirausahaan sosialperangkat desa berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat secaraparsial maupun simultan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii
HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN.............................................. iv
PERNYATAAN KEASLIAN.......................................................................... v
LEMBAR PUBLIKASI KARYA ILMIAH ................................................... vi
KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii
ABSTRACT....................................................................................................... xi
ABSTRAK ....................................................................................................... xii
DAFTAR ISI.................................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................ xvii
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xviii
BAB I PENDAHULUAN................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah....................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ............................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................ 6
D. Manfaat Penelitian .............................................................................. 7
BAB II KAJIAN TEORI.................................................................................. 8
A. Memahami Wirausaha dan Kewirausahaan ........................................ 8
1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan ..................... 8
2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis dan
Kewirausahaan Sosial ................................................................... 9
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xiv
3. Mengubah Bangsa dengan Kewirausahaan Sosial ........................ 10
4. Karakteristik, Komponen, dan Kompetensi
Kewirausahaan Sosial ................................................................... 12
B. Kuadran Kewirausahaan Sosial .......................................................... 16
1. Kuadran Pertama ........................................................................... 16
2. Kuadran Kedua .............................................................................. 17
3. Kuadran Ketiga ............................................................................. 17
4. Kuadran Keempat .......................................................................... 18
C. Kesejahteraan Masyarakat .................................................................. 19
D. Sekilas Tentang Perangkat Desa ......................................................... 27
1. Pemilihan Kepala Desa Menurut UU No 32/2004 ........................ 29
2. Struktur Perangkat Desa ................................................................ 32
E. Kerangka Konseptual Penelitian ......................................................... 39
F. Hipotesis .............................................................................................. 39
BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 41
A. Jenis Penelitian .................................................................................... 41
B. Subyek dan Objek Penelitian .............................................................. 41
C. Waktu dan Lokasi Penelitian .............................................................. 41
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ..................................... 42
E. Pengukuran Variabel ........................................................................... 45
F. Populasi dan Sampel ........................................................................... 46
G. Teknik Pengujian Instrumen ............................................................... 48
H. Teknik Analisis Data ........................................................................... 49
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xv
BAB IV GAMBARAN UMUM DESA MARGOKATON............................. 53
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian ................................................ 53
1. Visi dan Misi Desa Margokaton ................................................... 53
2. Administratif ................................................................................. 53
3. Geografis ....................................................................................... 54
4. Demografis .................................................................................... 55
5. Profil Masyarakat Margokaton ..................................................... 55
B. Gambaran Umum Dusun Planggok .................................................... 59
1. Gambaran Wilayah Penelitian dalam Konteks Kabupaten ........... 59
2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian dalam Konteks Desa ........ 60
BAB V HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ........................... 62
A. Hasil Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 62
B. Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian .................................... 64
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ....................... 64
2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur ..................................... 64
3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan ............................ 65
4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan .............................. 66
C. Deskripsi Data Penelitian .................................................................... 67
1. Deskripsi Data Orientasi Sosial-Non Sosial ................................. 67
2. Deskripsi Data Orientasi Profit-Non Profit ................................... 68
3. Deskripsi Data Kesejahteraan Masyarakat .................................... 69
D. Hasil Analisis Data .............................................................................. 70
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvi
1. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Sosial Perangkat Desa dengan
Kesejahteraan Masyarakat secara simultan ................................... 71
2. Pengaruh Orientasi Kewirausahaan Perangkat Desa
Secara Parsial ................................................................................ 74
E. Pembahasan ......................................................................................... 77
BAB VI KESIMPULAN ................................................................................. 82
A. Kesimpulan ......................................................................................... 82
B. Saran .................................................................................................... 83
C. Keterbatasan Penelitian ....................................................................... 85
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 86
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel IV.1 Tingkat Pendidikan di Desa Margokaton ..................................... 55
Tabel IV.2 Prasarana Kesehatan ..................................................................... 56
Tabel IV.3 Mata Pencaharian Menurut Sektor ............................................... 56
Tabel V.1 Deskripsi Jenis Kelamin Responden .............................................. 64
Tabel V.2 Deskripsi Umur Responden ........................................................... 65
Tabel V.3 Deskripsi Pendidikan Responden ................................................... 66
Tabel V.4 Deskripsi Pekerjaan Responden ..................................................... 66
Tabel V.5 Deskripsi Orientasi Sosial-Non Sosial ........................................... 67
Tabel V.6 Deskripsi Orientasi Profit-Non Profit ............................................ 68
Tabel V.7 Deskripsi Kesejahteraan Masyarakat ............................................. 70
Tabel V.8 Hasil Analisis Regresi Ganda ........................................................ 71
Tabel V.9 Hasil Analisis Regresi Ganda Uji Simultan (Uji-F) ....................... 73
Tabel V.10 Koefisien Determinasi .................................................................. 74
Tabel V.11 Pengujian Pengaruh Parsial (Uji T) .............................................. 75
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar II.1 Struktur Perangkat Desa ............................................................. 32
Gambar II.2 Kerangka Konseptual ................................................................. 39
Gambar IV.1 Peta Wilayah Administratif Desa Margokaton ......................... 54
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sebuah organisasi adalah suatu sistem, yang berarti organisasi tidak lepas
dari lingkungan baik yang bersifat internal maupun eksternal. Untuk dapat
hidup dan berkembang, organisasi selalu memperhatikan dan memenuhi
tuntutan lingkungan tersebut dengan memanfaatkan kesempatan dan
mengatasi ancaman serta tantangan lingkungan yang ada.
Negara merupakan sebuah organisasi yang berperan untuk meningkatkan
tingkat kesejahteraan masyarakatnya, tepatnya Pemerintah Indonesia yang
juga harus memperhatikan dan memenuhi tuntutan masyarakat. Disamping
memperhatikan internal dan eksternal, untuk dapat terus berkembang sebuah
negara juga harus memperhatikan sumber daya manusianya atau masyarakat
mengingat sumber daya manusia merupakan faktor penting dalam sebuah
negara. Tanpa adanya sumber daya manusia atau masyarakat sebuah negara
tidak dapat menjalankan fungsinya. Untuk itu penting negara untuk
memperhatikan kesejahteraan masyarakatnya.
Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak pulau, ras, suku,
bahasa, agama dan penduduk. Dalam pulau-pulau yang ada di Indonesia,
memiliki provinsi lebih dari satu. Tidak jarang setiap provinsi memiliki lebih
dari satu kota. Dalam satu kota pastilah memiliki banyak kabupaten,
kecamatan, desa hingga dusun. Penduduk di Indonesia saat ini kebanyakan
usia muda dan pengangguran. British Council mengungkapkan dari 105 juta
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2
penduduk Indonesia berumur 14-34 tahun, sebanyak 60 juta orang diserap
dunia kerja, 9 juta orang masih menyelesaikan pendidikan, dan 20 juta orang
tidak memiliki pekerjaan (Wartawan Bisnis Indonesia, Kamis, 19/03/2009).
Adalah pemerintah yang bertanggung jawab untuk menggerakkan semua
sumber daya di dalam negeri untuk menciptakan kemakmuran sosial yang
berkeadilan, seperti yang dirumuskan di salam UUD 1945. Tidaklah
mengherankan apabila isu jumlah orang miskin di Indonesia pun menjadi
komoditas politik di dalam pemilihan umum tahun 2009 yang lalu.
Kemudian daripada itu untuk membentuk suatu PemerintahanNegara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia danseluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukankesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikutmelaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan,perdamaian abadi dan keadilan sosial, maka disusunlahKemerdekaan Kebangsaan Indonesia itu dalan suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatususunan Negara Republik Indonesia yang berkedaulatan rakyatdengan berdasarkan kepada: Ketuhanan Yang Maha Esa,Kemanusian yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, danKerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalampermusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatuKeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. (alinea 4Pembukaan UUD 1945).
Pemerintah Indonesia secara terstruktur dari pusat hingga daerah
menerima mandat untuk memajukan kesejahteraan umum. Presiden harus
menjadikan kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia menjadi tujuan utamanya.
Gubernur harus memikirkan kesejahteraan masyarakat di tingkat provinsi.
Camat harus mempertimbangkan kesejahteraan masyarakat di tingkat
kecamatan, Kepala Desa/Lurah mengemban amanat untuk memberi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3
kesejahteraan dalam lingkup yang paling kecil dalam struktur pemerintahan
melalui kerjasama dengan Kepala Dusun.
Peran pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat lebih
spesifik telah diatur dalam pasal-pasal Undang-Undang Dasar 1945. Pasal 33
ayat 3: Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya
dikuasai oleh Negara dan dipergunakan sebesar-besarnya untuk
kemakmuran rakyat. Pasal 34 : Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar
dipelihara oleh Negara. Negara, dalam hal ini pemerintah, bertanggung
jawab untuk memelihara mereka fakir miskin dan anak terlantar. Jaring
Pengaman Sosial, Jaminan Kesehatan Masyarakat, PNPM Mandiri, Raskin
merupakan beberapa contoh inisiatif pemerintah dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat. Bahkan dalam sumpah pelantikan Kepala Desa
dinyatakan bahwa Kepala Desa berjanji akan berusaha sekuat tenaga
membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan
masyarakat Desa pada khususnya, akan setia kepada Bangsa dan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (UU No. 5 tahun 1979 tentang Pemerintahan
Desa). Dengan demikian, inisiatif untuk meningkatkan kesejahteraan sebuah
desa terletak di tangan aparat desa.
Tidaklah salah apabila kita menyatakan kesanggupan meningkatkan
kesejahteraan umum merupakan syarat mutlak untuk dapat menjabat sebagai
Kepala Desa/Perangkat desa. Pidato-pidato pada saat kampanye pemilihan
Kepala Desa harus dibuktikan di lapangan. Benarkah kesejahteraan itu sudah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
4
ditingkatkan, atau malah sebaliknya kesejahteraan masyarakat tidak
dipikirkan.
Beberapa publikasi seperti yang dibuat oleh Bornstein, di dalam bukunya,
How to Change the World, (How to Change the World : Social
Enterpreneurs and the Power of New Ideas, David Bornstein, 2nd edition,
Oxford University Press, 2007) menunjukan bahwa wirausaha sosial itu
muncul karena kegagalan pemerintah untuk melaksanakan kewajibannya
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Wirausaha sosial adalah individu
dengan solusi inovatif masyarakat dengan lebih menekankan pada
kepentingan sosial. Mereka memiliki ambisi dan ketekunan menangani sosial
utama dan menawarkan ide-ide baru untuk perubahan dalam skala besar.
Pemerintah harus memiliki jiwa sosial yang bisa menawarkan ide-ide baru
kepada masyarakat, karena pemerintah memiliki sumber daya yang bisa
dipergunakan oleh masyarakat sebesar-besarnya untuk menciptakan
kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, aparat pemerintah dapat
digolongkan sebagai wirausaha sosial.
Bornstein lebih jauh mengidentifikasi 6 karakteristik wirausaha sosial:
1. Mereka bersedia untuk mengoreksi diri (They are willing to self-correct).
Terbuka pada pendekatan-pendekatan lain yang mungkin dapat digunakan
untuk mencapai tujuan.
2. Mereka bersedia untuk saling percaya (They are willing to share credit).
Rasa saling percaya akan menjadi ikatan bagi anggota komunitas.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
5
3. Mereka bersedia meninggalkan struktur yang sudah ada sehingga
mendorong mereka untuk berinovasi menemukan cara baru dalam
melakukan sesuatu.
4. Mereka bersedia melewati batas-batas keilmuan. Mereka berfungsi sebagai
“social alchemists”, mengumpulkan gagasan, pengalaman dan sumber
daya dari berbagai sumber.
5. Mereka bersedia bekerja diam-diam (work quietly). Mereka berkomitmen
untuk mencapai tujuan/misi tertentu daripada mencari
ketenaran/popularitas.
6. Mereka memiliki motivasi etis yang kuat. Mereka memperhatikan aspek
etika di dalam menentukan cara/metode untuk mencapai tujuan.
Jika kehadiran para wirausaha sosial adalah akibat kegagalan aparat
pemerintah menjalankan fungsinya, maka dapat dinyatakan bahwa
karakteristik wirausaha sosial pastilah juga dimiliki pemerintah. Menarik
untuk melihat lebih jauh apakah para aparat pemerintah memiliki orientasi
wirausahanya. Bila mereka memiliki orientasi wirausaha sosial, maka dapat
dipastikan bahwa aktivitas mereka akan memberikan dampak pada
peningkatan kesejahteraan masyarakat (ekonomi, sosial dan lingkungan).
Dari tinjauan di atas, maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
pengaruh orientasi wirausaha perangkat desa terhadap kesejahteraan
masyarakat. Bagaimana orientasi kewirausahaan perangkat desa dalam
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, adakah pengaruh orientasi sosial
terhadap kesejahteraan masyarakat. Berdasarkan latar belakang tersebut,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
6
maka penulis bermaksud melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh
Orientasi Kewirausahaan Perangkat Desa Terhadap Kesejahteraan
Masyarakat”. Penelitian dilakukan dengan studi kasus di Dusun Planggok
Desa Margokaton Kecamatan Seyegan Sleman Yogyakarta.
B. Rumusan Masalah
Guna mendalami keterkaitan antara orientasi wirausaha dengan
kesejahteraan masyarakat, peneliti merumuskan sebagai berikut:
1. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap orientasi kewirausahaan aparat
desa dalam perspektif sosial dan non sosial.
2. Bagaimana persepsi masyarakat terhadap orientasi kewirausahaan aparat
desa dalam perspektif profit dan non profit.
3. Bagaimana persepsi masyarakat atas kesejahteraan mereka.
4. Apakah orientasi kewirausahaan secara simultan dan parsial berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Mendeskripsikan orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dalam
perspektif anggota masyarakat.
2. Mengukur tingkat kesejahteraan masyarakat dalam perspektif masyarakat.
3. Menjelaskan pengaruh antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat
desa dengan kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
7
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Membantu perangkat desa untuk memperbaiki kesejahteraan masyarakat.
2. Membantu masyarakat mengenali kontribusi yang dapat dilakukan untuk
meningkatkan kesejahteraan.
3. Memberikan indikator calon perangkat desa yang peduli akan tingkat
kesejahteraan masyarakat.
4. Diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi perangkat
desa dalam menetapkan kebijakan dan strategi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
5. Dapat menjadi bahan evaluasi bagi para perangkat desa dalam
menjalankan program kerja.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
8
BAB II
KAJIAN TEORI
A. MEMAHAMI WIRAUSAHA DAN KEWIRAUSAHAAN
1. Pengertian Tentang Wirausaha dan Kewirausahaan
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, wirausaha adalah orang
yang pandai atau berbakat mengenali produk baru, menentukan cara
produksi baru, menyusun operasi untuk mengadakan produk baru,
mengatur permodalan operasinya serta memasarkannya.
Dalam lampiran Keputusan Menteri Koperasi dan Pembinaan
Pengusahaan Kecil Nomor 961/KEP/M/XI/1995, dicantumkan bahwa:
a. Wirausahawan adalah orang yang mempunyai semangat, sikap, perilaku
dan kemampuan kewirausahaan.
b. Kewirausahaan adalah semangat, sikap, perilaku dan kemampuan
seseorang dalam menangani usaha atau kegiatan yang mengarah pada
upaya mencari, menciptakan serta menerapkan kerja, teknologi dan
produk baru dengan meningkatkan efisiensi dalam rangka memberikan
pelayanan yang lebih baik dan atau memperoleh keuntungan yang lebih
besar.
Dalam pengertiannya, “fungsi dari wirausahawan adalah untuk
mereformasi atau merevolusi pola dari produksi.” Wirausahawan menurut
Schumpeter adalah “agent of change” dalam ekonomi. Dengan
menyajikan pasar yang baru atau menciptakan cara-cara baru dalam
melakukan banyak hal, mereka memajukan perekonomian.
8
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
9
Wirausahawan sosial adalah orang yang mengetahui atau memahami
adanya masalah sosial di masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut
menggunakan prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi
dan mengelola entitas untuk membuat perubahan sosial. (Paulus
Wirotomo.)
2. Perbedaan Antara Kewirausahaan Bisnis Dan Kewirausahaan Sosial.
Kewirausahaan sosial diartikan sebagai usaha atau kegiatan untuk
meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke tingkatan yang lebih tinggi,
baik produktivitasnya maupun manfaatnya. Kewirausahaan sosial lebih
menitikberatkan kepada lahirnya bangunan tata nilai sosial yang dicapai
melalui perubahan sosial disesuaikan dengan kebutuhan-kebutuhan sosial.
Sedangkan kewirausahaan bisnis adalah meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan membantu terwujudnya pemerataan ekonomi. (Mair and
Marty,2006).
Perbedaan kewirausahaan bisnis dan sosial adalah terletak pada
mekanismenya. Mekanisme kewirausahaan bisnis adalah mengantisipasi
dan mengorganisasikan pasar agar berfungsi menghasilkan produk dan
jasa sekaligus profit bagi entrepreneur, sedangkan mekanisme sosial
adalah memberdayakan masyarakat yang kurang beruntung menjadi lebih
berkesempatan untuk mencapai kesejahteraan.
Paulus Wirotomo memberikan definisi yang membedakan antara
wirausaha dengan wirausaha sosial. Paulus Wirotomo mendefiniskan
wirausaha sebagai innovator berjiwa bisnis yang akan mematenkan hasil
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
10
penemuan mereka untuk kepentingan mereka sendiri. Definisi ini
memperlihatkan bahwa kepentingan bisnis yang memfokuskan pada
pencarian keuntungan dengan sangat menonjol. Kesejahteraan atau
kegunaan bagi masyarakat luas bukanlah tujuan utama dari wirausahawan
ini. Wirausaha sosial yang didefinisikan oleh Paulus Wirotomo sebagai
innovator sosial yaitu orang-orang yang melakukan terobosan, serta
melakukan hal-hal yang bersifat baru yang kemudian ditujukan untuk
kesejahteraan bagi orang banyak. Jika wirausahawan bisnis mengukur
kinerja dengan keuntungan dan pendapatan (pengembalian modal), maka
wirausahawan sosial diukur keberhasilannya dari dampak aktivitasnya
terhadap masyarakat.
3. Mengubah Bangsa Dengan Kewirausahaan Sosial
Wirausahawan pada masa lalu selalu dipahami dalam konteks
wirausahawan bisnis semata. Kewirausahaan diartikan sebagai usaha atau
kegiatan dalam rangka meningkatkan nilai sumber daya ekonomi ke
tingkatan yang lebih tinggi, baik produktivitasnya maupun manfaatnya.
Wirausahawan bisnis telah mendorong laju pertumbuhan ekonomi dan
peningkatan pendapatan masyarakat menjadi lebih baik. Upaya
penanggulangan kemiskinan telah dilakukan Pemerintah melalui ragam
usaha. Berbagai program penanggulangan kemiskinan telah dikemas dan
dijalankan diseluruh Indonesia. Sebagian dari upaya itu telah membawa
hasil, sementara sebagian lainnya tidak berdampak apa-apa. Jumlah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11
penduduk miskin di Indonesia masih bertengger pada angka yang cukup
tinggi. Perlu ada langkah-langkah baru yang harus dikembangkan untuk
memperbaiki kondisi masyarakat Indonesia.
Memahami kenyataan ini, maka sudah saatnya apabila kini bangsa
Indonesia menoleh dan mendalami kewirausahaan sosial sebagai salah satu
alternatif mengatasi kemiskinan. Masyarakat Indonesia harus mulai
memperbaiki kesejahteraan masyarakat dengan menumbuhkan dan
mengembangkan kewirausahaan sosial. Kewirausahaan sosial bukan hanya
sebagai instrumen perubahan angka-angka ekonomi, tetapi lebih jauh dari
itu, yaitu sebagai instrumen perubahan nilai, pandangan dan jalan baru
dalam kehidupan.
Sekitar 30 tahun yang lalu, gagasan kewirausahaan sosial mulai
dikembangkan. Bill Drayton, pendiri dan CEO Ashoka, memprakarsai
konsep kewirausahaan sosial. Prinsip kewirausahaan sosial menurut
Drayton tidak berbeda dengan kewirausahaan bisnis, bedanya
kewirausahaan sosial digunakan untuk memenuhi kebutuhan sosial. Bagi
Drayton ada dua hal kunci dalam kewirausahaan sosial, yang pertama
adalah adanya inovasi sosial yang mampu mengubah sistem yang ada di
masyarakat. Kedua, hadirnya individu bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha
(entrepreneurial), dan beretika di belakang gagasan inovatif tersebut. Jadi
wirausaha sosial adalah individu yang bervisi, kreatif, berjiwa pengusaha,
dan beretika, yang mampu menciptakan inovasi sosial dan mampu
mengubah sistem yang ada di masyarakat. Wirausahawan sosial adalah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
12
orang yang mengetahui atau memahami adanya masalah sosial di
masyarakat untuk selanjutnya orang tersebut dengan menggunakan
prinsip-prinsip kewirausahaan mengorganisasi, mengkreasi dan mengelola
sebuah entitas untuk membuat perubahan sosial.
Jika wirausahawan bisnis mengukur kinerja dengan keuntungan dan
pendapatan (pengembalian modal), maka wirausahawan sosial diukur
keberhasilannya dari dampak aktivitasnya terhadap masyarakat. Fondasi
dasar kewirausahaan sosial adalah :
a. Tujuan dari entitas adalah melakukan perbaikan masyarakat atau
berkontribusi dalam mengatasi masalah yang ada di masyarakat.
b. Kepemilikan entitas adalah milik masyarakat atau komunitas, bukan
dimiliki oleh seorang individu pemodal.
c. Di dalam aktivitasnya terkandung muatan aktivitas bisnis yang
memberikan manfaat kepada masyarakat.
4. Karakteristik, Komponen dan Kompetensi Kewirausahaan Sosial
a. Karakteristik seorang wirausahawan sosial yaitu :
1. Mengenali adanya kemacetan atau kemandegan dalam kehidupan
masyarakat dan menyediakan jalan keluar dari kemacetan atau
kemandegan itu. Ia menemukan apa yang tidak berfungsi,
memecahkan masalah dengan mengubah sistemnya,
menyebarluaskan pemecahannya, dan meyakinkan seluruh
masyarakat untuk berani melakukan perubahan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
13
2. Wirausaha sosial tidak puas hanya memberi “ikan” atau
mengajarkan cara “memancing ikan”. Ia tidak akan diam hingga
“industri perikanan” pun berubah.
b. Kewirausahaan sosial memuat tiga komponen :
1. Mengidentifikasi sistem/keseimbangan yang menyebabkan kerugian
atau berkurangnya kesejahteraan.
2. Mengidentifikasi peluang perbaikan keseimbangan, dengan
mengembangkan tata nilai sosial baru untuk mempengaruhi tata nilai
yang ada.
3. Menyusun keseimbangan baru, untuk mencegah kerugian dan
menjamin kesejahteraan masyarakat luas.
c. Kompetensi kewirausahaan sosial
Kompetensi kewirausahaan sosial tidak hanya dibutuhkan oleh
kalangan ahli, mahasiswa, dosen, perguruan tinggi dan masyarakat
namun lebih penting lagi bagi perangkat desa yang bersentuhan
langsung dengan kesejahteraan masyarakat dari kalangan yang paling
bawah atau yang menjadi dasar perubahan dan bertanggung jawab
langsung terhadap kesejahteraan masyarakat dari pihak pemerintah.
Beberapa keterampilan dan kompetensi juga harus dimilki oleh seorang
perangkat desa. Keterampilan yang harus dimiliki oleh seorang
perangkat desa dalam mengembangakan kompetensi kewirausahaan
sosial diantaranya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
14
1. Managerial skill
Managerial skill atau keterampilan manajerial merupakan bekal
yang harus dimiliki wirausaha sosial. Seorang wirausahawan sosial
harus mampu menjalankan fungsi-fungsi perencanaan,
pengorganisasian, penggerakkan dan pengawasan agar usaha yang
dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan. Kemampuan
menganalisis dan mengembangkan masyarakat, kemampuan
mengelola sumber daya manusia, material, fasilitas dan seluruh
sumber daya lingkungan merupakan syarat mutlak untuk menjadi
wirausaha sosial.
2. Conceptual skill
Conceptual skill merupakan kemampuan untuk merumuskan
tujuan, kebijakan dan strategi utama menuju tercapainya
kesejahteraan masyarakat. Tidak mudah memang mendapatkan
kemampuan ini. Kita harus ekstra keras belajar dari berbagai sumber
dan terus belajar dari pengalaman sendiri dan pengalaman orang lain
dalam berwirausaha sosial.
3. Human skill
Human skill (keterampilan memahami, mengerti, berkomunikasi
dan berelasi). Supel, mudah bergaul, simpati dan empati kepada
orang lain adalah modal keterampilan yang sangat mendukung kita
menuju keberhasilan usaha. Dengan keterampilan seperti ini, kita
akan memiliki banyak peluang dalam merintis dan mengembangkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
15
usaha. Upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
kemampuan ini misalnya dengan melatih diri diberbagai organisasi,
bergabung dengan komunitas sosial dan melatih kepribadian kita
agar bertingkah laku menenangkan bagi orang lain.
4. Decision making skill
Decision making skill (keterampilan merumuskan masalah dan
mengambil keputusan). Sebagai seorang wirausaha, kita seringkali
dihadapkan pada kondisi ketidakpastian. Berbagai permasalahan
biasanya bermunculan pada situasi seperti ini. Wirausaha sosial
dituntut untuk mampu menganalisis situasi dan merumuskan
berbagai masalah untuk dicarikan berbagai alternatif pemecahannya.
Tidak mudah memang memilih alternatif terbaik dari berbagai
alternatif yang ada. Agar tidak salah menentukan alternatif, sebelum
mengambil keputusan, wirausaha sosial harus mampu mengelola
informasi sebagai bahan dasar pengambilan keputusan. Keterampilan
memutuskan dapat kita pelajari dan kita bangun melalui berbagai
cara. Selain pendidikan formal, pendidikan informal melalui
pelatihan, simulasi dan berbagi pengalaman dapat kita peroleh.
5. Time managerial skill
Time managerial skill (keterampilan mengatur dan
menggunakan waktu). Para pakar psikologi mengatakan bahwa salah
satu penyebab atau sumber stress adalah ketidakmampuan seseorang
dalam mengatur waktu dan pekerjaan. Ketidakmampuan mengelola
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
16
waktu membuat pekerjaan menjadi menumpuk atau tak kunjung
selesai sehingga membuat jiwanya gundah dan tidak tenang. Seorang
wirausaha sosial harus terus belajar mengelola waktu. Keterampilan
mengelola waktu dapat memperlancar pelaksanaan pekerjaan dan
rencana-rencana yang telah digariskan. Sumber : (Suryana. 2003.
Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju
Sukses. Jakarta: Salemba Empat).
B. KUADRAN KEWIRAUSAHAAN SOSIAL
Kuadran kewirausahaan sosial menjelaskan orientasi/cara pandang
dari seorang wirausahawan sosial. Setiap kuadran menawarkan pendekatan
bisnis yang berbeda. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kuadran:
1. Kuadran Pertama :
Kuadran tradisional tanpa keuntungan. Kuadran ini mewakili
organisasi-organisasi yang didasari oleh misi sosial dan tidak
menghasilkan keuntungan. Organisasi-organisasi tersebut tidak dibatasi
Socially Driven
No. Profit Reqd Profit Reqd
Market Driven
Social Entrepreneur
I II
IVIII
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
17
oleh pajak, dan masih harus mengumpulkan cukup dana untuk
mengimbangi pengeluaran. Beberapa contoh ialah Yayasan, Lembaga,
perkumpulan, Institusi keagamaan.
Organisasi ini bergantung pada pemberian, donasi, dan sumbangan
uang untuk menyokong kegiatan sosial mereka. Hal ini juga turut
disadari sebagai titik lahir dari perusahaan sosial modern, karena
organisasi dalam kuadran tersebut mendapatkan sasaran sosialnya
melalui rancangan organisasinya. Wirausahawan sosial menempati
kuadran ini, kadangkala mereka merancang organisasi mereka untuk
menyediakan barang dan jasa dimana mereka dapat memasang tarif,
dalam rangka mengumpulkan dana untuk operasi mereka.
2. Kuadran Kedua :
Tipping Point Quadrant (kuadran awal perubahan) (kuadran
berefek besar). Kuadran ini mewakili organisasi-organisasi yang tidak
hanya didasari oleh misi sosial tapi juga berorientasi pada keuntungan.
Organisasi-organisasi dan wirausahawan sosial yang berada pada
kuadran ini memegang janji untuk memberikan perubahan ekonomi.
Berdasarkan pada apapun pendekatan bisnis “multi garis-bawah” telah
mencapai masa yang kritis terhadap pasar, mereka dapat menetapkan
tingkat agar bagaimana performa/jalannya bisnis dapat diukur.
3. Kuadran Ketiga :
Transient Org Quadrant (kuadran organisasi sementara). Kuadran
ini mewakili perusahaan, yang dikendalikan oleh pasar, tapi tidak
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
18
berorientasi pada keuntungan. Untuk beberapa saat, perusahaan tersebut
dapat beroperasi dalam jangka waktu yang singkat. Menurut penuturan
Dorado, motivasi dari seorang wirausahawan sosial bukanlah pendirian
suatu perusahaan, tetapi penciptaan sebuah langkah yang jelas sehingga
para partisipannya dapat menyelesaikan masalah sosial yang beragam;
meskipun tidak relevan dengan inisiatif untuk mendapat keuntungan.
Organisasi-organisasi dalam kuadran ini memiliki dukungan dari
perusahaan publik dan swasta, sumbangan atau dukungan dari
pemerintah. Organisasi-organisasi ini mengidentifikasi kebutuhan-
kebutuhan dari pasar, dan kemudian menggunakan hasil yang didapatkan
dari pemenuhan kebutuhan–kebutuhan tersebut untuk mendukung
kegiatan sosial.
4. Kuadran Keempat :
Traditional Biz Quadrant (kuadran bisnis tradisional). Kuadran ini
mewakili sebagian besar bentuk klasik dari bisnis, yang berorientasi
keuntungan dan didorong oleh pasar. Mereka menghasilkan barang dan
jasa yang diinginkan pasar dan menggunakan keuntungan yang
dihasilkan untuk membayar investor dan pajak sama halnya untuk
pengembangan dan pertumbuhan perusahaan. Jika mereka gagal
mendapatkan keuntungan, mereka tidak akan berfungsi atau akan dibeli
oleh kompetitornya atau ditutup. Strategi pertumbuhan mereka adalah
dengan mengikuti pasar dan berubah sesuai permintaan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
19
Jika atau ketika pasar memutuskan bahwa masalah-masalah sosial
patut diperhatikan, di kuadran ini wirausahawan sosial ditujukan untuk
menyokong/mendukung kegiatan-kegiatan yang berguna dalam
meningkatkan penjualan karena mereka sadar untuk bertanggung jawab
secara sosial. Biasanya perusahaan di kuadran ini, mendonasikan
sebagian dari keuntungan mereka, mendirikan fasilitas-fasilitas “hijau”,
menawarkan layanan gratis atau layanan berbiaya rendah kepada
organisasi-orgaisasi sosial.
C. KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
Kesejahteraan (welfare) ialah kata benda yang dapat diartikan nasib yang
baik, kesehatan, kebahagiaan, dan kemakmuran. Dalam istilah umum,
sejahtera menunjuk pada keadaan yang baik, kondisi masyarakat di mana
orang-orangnya dalam keadaan makmur, sehat dan damai. Dalam konteks
bermasyarakat, kesejahteraan diartikan sebagai bantuan keuangan atau
lainnya kepada individu atau keluarga dari organisasi swasta dan negara atau
pemerintah dikarenakan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.
Masyarakat desa sudah sejak lama bertanggung jawab dalam memenuhi
kebutuhan pangan warganya. Soetardjo Kartohadikoesoemo menjelaskan
“Desa itu memikul tanggung jawab atas persediaan makan rakyat. Di desa
tiap habis panen setahun sekali diadakan rapat desa. Dalam rapat seringkali
juga dimusyawarahkan tentang pembagian air, tentang memperbaiki saluran
air dan gagasan pengairan, tentang pemberantasan hama, tentang pembelian
rabuk bersama, tentang pembikinan rabuk kompos bersama, tentang mulainya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
20
menggarap tanah untuk tanaman padi, tentang penggarapan tanah yang
kosong, tentang pembukaan lumbung desa dan pembayaran pinjaman kepada
lumbung desa, tetang penanaman tanggul dan waderan di pinggir jalan desa,
tentang tanaman di tegal dan pekarangan, tentang pembelian bibit bersama,
tetang tanaman di pagar desa dan lain-lain sebagainya. (Soetardjo
Kartohadikoesoemo, Desa, Jogjakarta, 1953).
Kemiskinan seringkali bermakna ganda yaitu apakah miskin yang
dikenal merupakan kemiskinan absolut atau kemiskinan relatif. Michael P.
Todaro dalam Economic Development in the Third World (1989)
menyatakan, "biasanya gejala kemiskinan absolut pada suatu lokasi dapat
diukur dari proporsi penduduk yang hidup di bawah tingkat pendapatan
minimum yang telah ditentukan (adequate standards of living)". Memakai
definisi Todaro dalam konteks kemiskinan di Indonesia maka sesungguhnya
pendapatan per kapita per bulan sebesar Rp 750.000,00 itu sebenarnya tidak
digolongkan sebagai miskin jika diukur dengan pendekatan upah minimum
regional (UMR) yang kini disebut UMP (upah minimum provinsi) atau UMK
(upah minimum kabupaten/kota) yang rata-rata berada pada kisaran Rp
650.000,00-Rp 800.000,00 per bulan.
Namun A. Webster dalam Measures of Inequality and Development
(1994) mengemukakan, "konsep kemiskinan dalam arti relative deprivation
merupakan salah satu pendekatan yang sangat bersifat sosial terhadap
kebutuhan manusia".
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
21
Artinya, orang dapat saja memandang kemiskinan menurut
subjektivitasnya. Misalnya miskin-tidaknya seseorang bergantung pada antara
lain kepemilikan atas tanah pertanian, kemampuan menyekolahkan anak,
kemampuan mengadakan hajatan keluarga, kemampuan menyediakan
makanan yang dikonsumsi sehari-hari, tingkat kesulitan hidup, dan
kepemilikan hewan ternak dengan kondisi rumah tertentu. Dengan demikian
semakin baik mutu konsumsi dan jumlah hewan ternaknya ataupun jumlah
anak yang bisa disekolahkan apalagi hingga perguruan tinggi maka ia
semakin kaya, sehingga batas atau ukuran kemiskinan semakin tidak jelas.
Pada isu yang sama, Webster juga menyatakan "kemiskinan dapat
didasarkan pada perkiraan pendapatan (income) yang dibutuhkan untuk
membeli makanan yang cukup guna memenuhi rata-rata kebutuhan gizi bagi
setiap orang dewasa dan anak-anak dalam suatu keluarga".
Dengan begitu ukuran pendapatan dapat menjadi standar apakah
seseorang digolongkan miskin atau tidak sebab dengan pendapatan tertentu
jika ia mampu mengonsumsi sejumlah 2.500 kalori yang berasal dari
makanan yang dikonsumsinya maka ia pun tidak digolongkan sebagai orang
miskin.
Ketika krisis ekonomi sedang berada di posisi titik akumulasi yang
tinggi, nyaris tak ada koran yang memberitakan orang kelaparan disebabkan
oleh krisis ekonomi. Hal itu merupakan kemusykilan sebab orang pasti
berupaya maksimal mendapatkan pekerjaan untuk menafkahi hidupnya dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
22
anggota keluarganya meskipun tidak lagi bekerja di sektor formal. Dalam
masa krisis ekonomi menjadi suatu hal yang logis jika masyarakat melakukan
penyesuaian-penyesuaian atas jenis pekerjaannya. Terpenting bagi mereka
adalah menciptakan pendapatan demi mempertahankan hidup.
Sebaliknya dalam kondisi lain, dengan kasat mata kita dapat melihat
betapa krisis ekonomi menyebabkan kesejahteraan banyak orang menurun.
Hal itu disebabkan penurunan pendapatan yang berdampak pada terjadinya
penurunan konsumsi primer. Pengurangan jumlah makanan yang dikonsumsi
dan pengeluaran lainnnya merupakan sesuatu yang lumrah dan keterpaksaan.
Dengan sekaligus membantah pendapat A. Webster, sesungguhnya
kemiskinan bukan diukur dari pendapatan atau tingginya angka pengangguran
atau tidak bekerja sama sekali. Sebab orang yang bekerja bukan berarti dia
tidak miskin. Orang yang berpendapatan Rp 750.000,00/bulan bisa saja
memenuhi kebutuhan minimalnya berupa pembelian beras, makanan
berprotein dan bergizi, membayar biaya sekolah, sanitasi dan air bersih,
membeli obat-obatan, sampai kepada kepemilikan rumah dengan standar
sehat.
Dengan pendapatan sebesar itu mereka tidak dapat menghindar dari
keterbatasan untuk membeli jumlah kebutuhan pokok minimal mereka.
Misalnya, mereka mampu membayar biaya sekolah anaknya tapi hanya
sampai pada sekolah dasar. Padahal agar anak punya keterampilan memadai
dalam memasuki pasar kerja setidaknya mereka harus tamat sekolah lanjutan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
23
tingkat atas. Artinya mereka belum mencapai derajat kesejahteraan. Demikian
halnya dengan mengonsumsi makanan. Tidak hanya sekadar
mengenyangkan.
Oleh sebab itu jumlah penduduk miskin di Indonesia sebesar 37,4 juta
jiwa, sesungguhnya merupakan komunitas penduduk miskin yang tidak
mampu dalam mencapai tingkat kesejahteraan minimal. Dalam artian
kemiskinan sesungguhnya lebih semakin jelas bilamana dilihat dari
penglihatan seberapa besar kemampuan seseorang mencapai
kesejahteraannya.
Batasan kesejahteraan masih banyak diperdebatkan. Terlalu banyak
batas-batas kesejahteraan yang telah dikemukakan para ahli. Namun secara
umum kesejahteraan dapat diartikan sebagai tingkat kemampuan seseorang
dalam memenuhi kebutuhan primernya (basic needs) berupa sandang,
pangan, papan, pendidikan, dan kesehatan.
Tapi definisi kesejahteraan dapat juga merupakan tingkat aksesibilitas
seseorang dalam kepemilikan faktor-faktor produksi yang dapat ia
manfaatkan dalam suatu proses produksi dan ia memperoleh imbalan bayaran
(compensations) dari penggunaan faktor-faktor produksi tersebut. Semakin
tinggi seseorang mampu meningkatkan pemakaian faktor-faktor produksi
yang ia kuasai maka semakin tinggi tingkat kesejahteraan yang diraihnya.
Demikian pula sebaliknya, orang menjadi miskin karena tidak punya akses
yang luas dalam memiliki faktor-faktor produksi walaupun faktor produksi
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
24
itu adalah dirinya sendiri. Kemiskinan dan kesejahteraan ibarat dua sisi mata
uang yang tidak terlepas dimanapun diletakkan.
Sebenarnya faktor apa yang menjadi penyebab orang tidak mampu
mendapatkan kesejahteraan sehingga ia harus miskin? Seorang sosiolog
UGM Dr. Lukman Soetrisno menyatakan, "dalam pandangan agrarian
populist, Negara menjadi penyebab utama kemiskinan, sedangkan
berdasarkan pandangan masalah budaya dimana orang menjadi miskin karena
mereka tidak memiliki etos kerja yang tinggi, jiwa wiraswasta, dan rendahnya
pendidikan" ("Prisma" No. 10/1995).
Menyimak pendapat Lukman, maka seyogianyalah penyelenggara negara
mengambil peran utama memfasilitasi dan meregulasi sejumlah kebijakan
dan program-program pembangunan yang membuka seluas-luasnya
aksesibilitas setiap warga untuk mendapatkan faktor-faktor produksi dengan
imbalan kompensasi yang meningkat. Jadi tidak ada entry barrier bagi
siapapun dalam kepemilikan faktor-faktor produksi, yang ada adalah abilility
to achieve a politically acceptable potential living standard. Akan menjadi
lebih lengkap bilamana pemerintah bersama-sama lembaga-lembaga
intermediasi berperan aktif dalam turut serta meningkatkan etos kerja para
kepala keluarga, mengembangkan jiwa entrepreneurship (wiraswasta), dan
mengemas program-program pendidikan yang terjangkau.
Jika kehadiran para wirausaha sosial adalah akibat kegagalan aparat
pemerintah menjalankan fungsinya, maka dapat dinyatakan bahwa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
25
karakteristik wirausaha sosial pastilah juga dimiliki oleh para pemerintah.
Menarik untuk melihat lebih jauh apakah para aparat pemerintah memiliki
orientasi wirausahanya. Bila mereka memiliki orientasi wirausaha sosial,
maka dapat dipastikan bahwa aktivitas mereka akan memberikan dampak
pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya (ekonomi, sosial dan
lingkungan). Dampak ekonomi bisa terlihat dari hal berikut: besaran kapital
finansial yang diputar, peningkatan pendapatan anggota masyarakat yang
bergabung atau dilayani, dan pertambahan entrepreneur yang dihasilkan.
Dampak sosial bisa berwujud pada peningkatan level taraf kehidupan sebagai
efek peningkatan kehidupan ekonomi. Sementara dampak lingkungan adalah
perbaikan kondisi alam sebagai akibat pola aktivitas ekonomi yang lebih
ramah lingkungan. Siapa saja, dengan sentuhan sosial di dalam hati dan
pikirannya, bisa menggunakan prinsip-prinsip entrepreneurial untuk terlibat
dalam pola ini.
1. Peran Kewirausahaan Sosial Terhadap Kesejahteraan Masyarakat
Pemerintah Orde Baru mengeluarkan regulasi-regulasi yang
menguntungkan terhadap industrialisasi dan konglomerasi. Industrialisasi
dan modernisasi selain menciptakan berbagai kemajuan, juga telah
melahirkan proses marginalisasi. Buruh, petani dan nelayan menjadi
profesi yang semakin terpinggirkan karena meskipun secara jumlah
mereka mayoritas, dalam penciptaan nilai tambah sangat kecil jika
dibandingkan sektor industri. Menurunnya peran sektor agraris,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
26
disebabkan karena orang desa tidak memiliki alternatif lain untuk
bertahan hidup kecuali menjual lahan sempit mereka dan menjadi buruh
di kota. Eldrege (1988).
Kewirausahaan sosial menjadi menarik kita diskusikan, ketika kita
dihadapkan pada angka kemiskinan yang melonjak drastis, menjadi 39,05
juta jiwa atau 17,5% jumlah penduduk (versi BPS dengan biaya hidup Rp
152.847 per orang/bulan). Sementara itu versi Bank Dunia (dengan
ukuran US$2 per orang/hari) menyebut angka kemiskinan di Indonesia
mencapai 110 juta jiwa atau 53% penduduk. Di sisi lain, tidak adanya
daya tarik investasi, industri di Indonesia tengah memasuki usia senja
(sunset industry). Kesempatan kerja kian menyempit dan melonjaknya
pengangguran terbuka sebesar 11,89 juta jiwa (10,80% dari jumlah
angkatan kerja). Badan Pusat Statistik (BPS) mengingatkan adanya
ancaman peningkatan kemiskinan karena inflasi akibat melonjaknya
harga bahan pangan pokok.
Pada tahun 2010, pemerintah menargetkan penciptaan kesempatan
kerja sebanyak 2,3 juta yang diharapkan dapat menyerap para
penganggur dan setengah penganggur. Namun, pertambahan angkatan
kerja yang setiap tahun mencapai 2 juta orang, ditambah dengan
pengangguran yang belum mendapat pekerjaan (carry over) dan pekerja
yang terkena PHK tidak sebanding dengan kesempatan kerja yang
diciptakan. Dengan demikian, jumlah pengangguran akan terus
meningkat. Hal tersebut disadari bahwa kemampuan sektor formal dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
27
penyerapan tenaga kerja sangat terbatas, yaitu hanya 37 persen dari
seluruh angkatan kerja. Sementara di sisi lain, sektor informal mampu
menyerap tenaga kerja sebesar 63 persen.
Karena itu, solusi yang paling tepat untuk mempercepat
penanggulangan pengangguran dan kemiskinan, yaitu memperluas
kesempatan kerja di sektor informal, khususnya dengan mencetak
wirausaha-wirausaha baru atau mendorong masyarakat penganggur dan
setengah penganggur untuk menjadi wirausaha handal diberbagai bidang
usaha produktif. Penciptaan wirausaha baru, sebagai salah satu solusi
penciptaan lapangan kerja, akan berimplikasi terhadap pertumbuhan
dunia usaha. Dengan wirausaha, maka dapat menyerap angkatan kerja
secara signifikan, khususnya diarahkan pada optimalisasi pemanfaatan
potensi sumber daya yang ada. Kebijakan ini diharapkan dapat
meningkatkan pendapatan dan perekonomian masyarakat sehingga
peningkatan kesejahteraan dapat terwujud dan dapat mengurangi
pengangguran secara signifikan.
D. SEKILAS TENTANG PERANGKAT DESA
Perangkat desa dilhat dari fungsinya sebenarnya bertujuan untuk
mensejahterakan masyarakat desa. Berdasarkan peraturan desa tiap-tiap desa
menyatakan bahwa tanggung jawab perangkat desa adalah mensejahterakan
masyarakatnya, oleh sebab itu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat
desa dan meningkatkan kemajuan desa, desa perlu dikelola dangan baik, dan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
28
perlu kerjasama yang baik antara aparat desa dengan masyarakat desa itu
sendiri. Hal ini akan sulit diwujudkan tanpa ada kerjasama yang baik.
Lembaga dan aparat pemerintah desa digambarkan sebagai instansi yang
kualitas dan kinerja aparatnya rendah. Banyak keluhan masyarakat yang kita
dengar berkaitan dengan pelayanan publik selama ini. Dari jaman
kemerdekaan sampai sekarang secara rata-rata hampir tidak ada
perkembangan yang berarti. Yang terlihat hanyalah pembangunan fisik yang
secara umum juga tidak seberapa. Proses rekruitmen perangkat desa selama
ini dirasa kurang tepat, menjadi faktor penentu rendahnya Sumber Daya
Manusia dan rendahnya kompetensi di bidang tugasnya. Secara otomatis ini
akan menyebabkan rendahnya kinerja sekaligus rendahnya kualitas pelayanan
publik.
Mekanisme pemberian sanksi dari ringan sampai pemberhentian bagi
aparat pemerintah desa juga sulit untuk diterapkan, sehingga banyak
pelanggaran maupun keluhan masyarakat terutama yang berkaitan dengan
rendahnya kualitas kinerja aparat seakan dibiarkan berlalu begitu saja. Beda
dengan PNS yang bisa dikenakan sanksi tegas termasuk mutasi, penurunan
pangkat bahkan sampai pemberhentian dengan tidak hormat. Banyak terjadi
pelanggaran administratif terutama kinerja yang jelek dari aparat pemerintah
desa tidak mendapat solusi yang tepat. Seseorang yang menduduki jabatan
tertentu di jajaran pemerintah desa terlepas apakah dia disiplin kerja atau
tidak, berkompeten atau tidak dalam tugasnya, dia akan tetap “aman”
menduduki jabatan tersebut sampai pensiun. Sebaliknya, seorang aparat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
29
pemerintah desa setinggi apapun kinerja dan prestasi kerjanya juga tidak akan
mendapatkan promosi jabatan, kenaikan pangkat ataupun kenaikan gaji secara
berkala. Dengan kondisi seperti ini prinsip dasar profesionalisme tidak akan
tercapai.
1. Pemilihan Kepala Desa Menurut UU NO.32/2004
Dalam pemilihan Kepala Desa, misalnya, selain menegaskan bahwa
Kepala Daerah dipilih secara langsung, UU No. 32/2004 pasal 203 ayat (3)
menyatakan, “Pemilihan Kepala Desa dalam kesatuan masyarakat hukum
adat beserta hak tradisionalnya sepanjang masih hidup dan yang diakui
keberadaannya berlaku ketentuan hukum adat setempat yang ditetapkan
dalam Perda dengan berpedoman pada Peraturan Pemerintah”. Tentang
masa jabatan Kepala Desa, meskipun Undang-undang menentukan masa
jabatan Kepala Desa adalah enam tahun, penjelasan pasal 204 menyatakan
bahwa “masa jabatan Kepala Desa dalam ketentuan ini dapat dikecualikan
bagi kesatuan masyarakat hukum adat yang keberadaannya masih hidup
dan diakui yang ditetapkan dengan Perda. Secara demikian, sejak
keruntuhan Orde Baru kita menganut paradigma pluralisme legal,
sekurang-kurangnya dalam pengaturan pemerintahan daerah dan desa.
Dengan paradigma ini sumber “tertib hukum (sosial)” tidaklah
dimonopoli oleh negara. Hukum negara bukan satu-satunya sumber
ketertiban yang sah, apalagi sarana rekayasa sosial yang efektif,
sebagaimana lazimnya dianut dalam paradigma legalisme liberal. Dalam
paradigma pluralisme legal masyarakat diandaikan juga mampu
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
30
memproduksi “ketertiban hukum (sosial)”-nya sendiri. Maka, antar
lingkaran-lingkaran “tertib hukum (sosial)” itu harus saling berinteraksi,
bernegosiasi, dan saling mengakomodasi. Kalau mengikuti konstruksi
Undang-undang ini berarti desa tidak sekedar diperlakukan sebagai
wilayah administrasi pemerintahan negara, melainkan juga kesatuan
masyarakat hukum adat dengan hak-hak tradisionalnya. Karena itu, pada
diri Kepala Desa sesungguhnya terdapat status ganda, sebagai pejabat
pemerintah sekaligus pemimpin utama dalam masyarakat tradisional
dengan hak-hak tradisionalnya. Status ganda ini tercermin cukup jelas
dalam pengaturan tentang wewenang dan kewajiban Kepala Desa
sebagaimana ditentukan dalam PP No. 72/2005. Diantaranya, selain
berwenang memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa, Kepala Desa
juga berkewajiban mendamaikan perselisihan, serta mengayomi dan
melestarikan nilai-nilai sosial budaya dan adat istiadat. (UU No. 22/1999
menyebut eksplisit bahwa Kepala Desa mempunyai wewenang untuk
mendamaikan perkara/sengketa dari para warganya sebagai hak asal-usul).
Melekat dalam status ganda ini kiranya setiap Kepala Desa harus
menjalankan peran mediasi dalam hubungan antara negara dan masyarakat
desa. Suatu peran yang sesungguhnya tidak ringan dan tidak selalu mudah
dijalankan. Kalau digunakan bahasa UU No. 5/1979, Kepala Desa disebut
sebagai “orang pertama mengemban tugas dan kewajiban yang berat,
karena ia adalah penyelenggara dan penanggung jawab utama di bidang
pemerintahan, pembangunan, kemasyarakatan, dan urusan pemerintahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
31
umum, termasuk ketenteraman dan ketertiban.” Status (sebagai orang
pertama) pada umumnya memerlukan simbol-simbol dan penguasaan
sumber daya untuk membiayai dan merawat statusnya tersebut. Pada masa
lalu penguasaan tanah bengkok merupakan simbol status sekaligus sumber
daya yang dapat membiayai status tersebut, dan secara tradisional status
ini pada mulanya menjadi haknya untuk seumur hidup.
Pada pasal 27 juga ditentukan: (1) Kepala Desa diberi penghasilan
tetap setiap bulan dan/atau tunjangan lainnya sesuai dengan kemampuan
keuangan desa, (2) Penghasilan tetap dan/atau tunjangan lainnya
ditetapkan setiap tahun dalam APBDesa, (3) Penghasilan tetap paling
sedikit sama dengan Upah Minimum Regional Kabupaten/Kota. Pada
pasal 28 ditentukan bahwa: (1) Ketentuan lebih lanjut mengenai
kedudukan keuangan Kepala Desa dan perangkat desa diatur dengan Perda
Kabupaten/Kota, (2) Perda tersebut sekurang-kurangnya memuat: (a)
Rincian jenis penghasilan, (b) Rincian jenis tunjangan, dan (c) Penentuan
besarnya dan pembebanan pemberian penghasilan dan atau tunjangan.
Pengaturan mengenai kedudukan keuangan yang dirinci ini, menggantikan
sistem bengkok yang berlaku sebelumnya, pada umumnya dianggap
sebagai penyebab menurunkan penghasilan Kepala Desa, sekaligus
menghilangkan fungsi sosialnya, dibandingkan dengan sistem bengkok
yang pemanfaatnya terikat pada tradisi masyarakatnya. Penurunan
penghasilan Kepala Desa jelas kontradiktif dengan status Kepala Desa
yang sedikit banyak hendak dipulihkan dalam konteks tradisionalnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
32
Peran Gubernur dalam penyelenggaraan pemerintahan desa sangat
terbatas. Peran itu terutama terdapat secara tidak langsung dalam fungsi
pembinaan dan pengawasan oleh pemerintah pusat. Gubernur dalam
kedudukan sebagai wakil pemerintah pusat menurut pasal 217 UU No.
32/2004 dapat melaksankan pendidikan dan pelatihan yang dilaksanakan
secara berkala, baik bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, anggota
DPRD, perangkat Daerah, pegawai negeri sipil (PNS), maupun Kepala
Daerah. Pelaksanaan ketentuan tersebut dapat dilakukan melalui kerjasama
dengan perguruan tinggi dan/atau lembaga penelitian.
2. Struktur perangkat desa
Gambar II.1
Struktur Perangkat Desa
Kepala Desa
Sekretaris
Desa
KaurPemerintah
Kaur Kesra Kaur
Keuangan
Kaur
Pembangunan
Kadus 1 Kadus 2 Kadus 3 Kadus 4
BPD
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
33
Adapun rincian dari tugas bagan perangkat desa yaitu:
1. Kepala Desa
Tugas dan kewajiban Kepala Desa sebagaimana yang diatur dalam
pasal 101 UU No. 22 Tahun 1999 adalah:
a. Memimpin penyelenggaraan Pemerintah desa.
b. Membina kehidupan masyarakat desa.
c. Membina perekonomian desa.
d. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa.
e. Mendamaikan perselisihan masyarakat di desa.
f. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat
menunjuk kuasa hukumnya.
2. Sekretaris desa, membantu Kepala Desa dalam perumusan perencanaan
pembangunan desa, penertiban administrasi keuangan, administrasi
perkantoran, perumusan peraturan desa, dan pelayanan masyarakat.
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud sekretaris desa
mempunyai fungsi:
a. Pelaksanaan urusan surat menyurat, kearsipan dan pelaporan.
b. Pelaksanaan urusan administrasi umum.
c. Pelaksanaan administrasi pemerintahan, pembangunan dan
kemasyarakatan.
d. Pelaksanaan tugas Kepala Desa dalam hal Kepala Desa berhalangan.
3. Kepala Dusun pemerintah mempunyai tugas menyusun laporan
program pembinaan wilayah dan masyarakat, melaksanakan kegiatan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
34
keamanan dan ketertiban masyarakat, menyelesaikan sengketa perdata
yang menjadi wewenangnya, menyusun data kependudukan, dan
melaksanakan kegiatan yang berhubungan dengan kesatuan bangsa dan
politik.
Untuk melaksanakan tugas kepala urusan pemerintah mempunyai
fungsi :
a. Pengumpulan dan pengolahan data yang berhubungan dengan bidang
tugas sebagai bahan acuan dalam rangka pembinaan masyarakat dan
pembinaan wilayah.
b. Pelaksanaan tugas-tugas keagrariaan sesuai dengan wewenangnya.
c. Pelaksanaan administrasi kependudukan yang meliputi mati, lahir,
datang dan pindah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
d. Pengumpulan dan pengolahan data bidang ketentraman dan
ketertiban dan menginventaris potensi rakyat dalam rangka
memperkecil akibat bencana dan melaksanakan pembinaan
keamanan dan ketertiban.
e. Pelaksanaan segala usaha dalam rangka membina Kesatuan Bangsa
dan Perlindungan Mayarakat.
f. Pelaksanaan pembinaan kerukunan antar warga.
g. Pengumpulan bahan dan menyusun laporan pelaksanaan tugas.
h. Pelaksanaan pemungutan pajak-pajak daerah seperti Pajak Bumi dan
Bangunan dan Pajak serta retribusi lainnya sesuai dengan ketentuan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
35
i. Penginventarisasian segala permasalahan yang berhubungan dengan
tugas dan menyusun kebijaksanaan pemecahannya.
j. Pelaksanaan tugas-tugas lain yang berhubungan dengan petunjuk dan
kebijakan pimpinan.
4. Kepala urusan kesejahteraan rakyat mempunyai tugas melaksanakan
kegiatan pendataan sarana dan prasaran peribadatan, melaksankan
penyaluran bantuan korban bencana, melaksanakan pendataan terhadap
jumlah dan jenis penyandang masalah sosial, melaksankan kegiatan
yang berhubungan dengan masalah pendidikan dan pemberdayaan
masyarakat serta masalah kesehatan.
Untuk melaksankan tugas, Kepala Urusan Kesejahteraan Sosial
mempunyai fungsi:
a. Penyusunan rencana program dalam rangka pelaksanaan pembinaan
keagamaan, kesehatan, pendidikan, kesejahteraan sosial, pemuda dan
olah raga serta pemberdayaan perempuan.
b. Pelaksanaan pelayanan masyarakat di bidang kesejahteraan sosial.
c. Pengumpulan dan penyaluran bantuan-bantuan terhadap korban
bencana dan penyandang masalah sosial.
d. Pembinaan terhadap kegiatan kesejahteraan keluarga, pemuda dan
olah raga dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
e. Pembinaan terhadap organisasi keagamaan dan kegiatan-kegiatan
keagamaan serta kegiatan-kegiatan sosial lainnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
36
f. Pelaksanaan segala usaha dalam rangka meningkatkan peranan
perempuan dan pemberdayaan perempuan.
g. Monitoring dan pembinaan pelayanan kesehatan masyarakat.
h. Penginventarisasian segala permasalahan yang berhubungan dengan
kesejahteraan sosial dan menyusun rencana kebijakan
pemecahannya.
i. Pelaksanaan tugas lain yang sesuai dengan bidang tugas berdasarkan
ketentuan dan petunjuk serta kebijakan pimpinan.
5. Kepala urusan keuangan mempunyai tugas melaksankan pengolahan
keuangan desa, administrasi keuangan desa, menerima, menghimpun
dan melakukan pembayaran kepada pihak III, membuat laporan
pertanggungjawaban keuangan, dan mengumpulkan bahan untuk
penyusunan RAPB Desa serta melaksanakan tugas lain sesuai bidang
tugasnya.
Untuk melaksankan tugas, Kepala Urusan Keuangan mempunyai
fungsi:
a. Pelaksanaan administrasi keuangan desa.
b. Pengumpulan bahan-bahan penyusunan Rencana Anggaran
Pendapatan dan Belanja Desa.
c. Pembuatan Laporan Pertanggungjawaban Keuangan.
d. Pengelolaan keuangan desa.
e. Penerimaan dan Penyaluran bantuan keuangan dari Pemerintah
Daerah.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
37
f. Penyusunan Rencana Penggunaan Uang.
g. Pelaksanaan penataan administrasi keuangan desa.
6. Kepala urusan ekonomi pembangunan mempunyai tugas meyusun
program kerja, mengolah data bidang perekonomian dan pembangunan,
meningkatkan partisipasi dan swadaya gotong royong masyarakat,
mengadministrasikan bantuan pembangunan yang masuk di desa,
menyiapkan bahan dalam rangka musyawarah desa, memelihara sarana
dan prasarana pembangunan dan perkonomian.
Untuk melaksankan tugas, Kepala Ekonomi Pembangunan mempunyai
fungsi:
a. Pendataan sarana dan prasarana perekonomiaan masyarakat.
b. Pengolahan data jumlah dan jenis produksi perekonomiaan dan
distribusi.
c. Pelaksanaan pembinaan terhadap perekonomian seperti Koperasi,
usaha Kecil, Industri Kecil, Industri Rumah Tangga, dan lain-lain
jenis kegiatan perekonomian.
d. Pelayanan kepada masyarakat di bidang ekonomi dan
pembangunan.
e. Pelaksanaan segala usaha dalam rangka meningkatkan partisipasi
dan swadaya gotong royong masyarakat dan pemberdayaan
masyarakat.
f. Pendataan terhadap jumlah dan jenis bantuan yang ada di desa.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
38
g. Penyiapan bahan dalam rangka pelaksanaan Musyawarah Rencana
Pembangunan Desa.
h. Penyusunan rencana strategis pengembangan sarana dan prasarana
perekonomian.
i. Penginventarisasian segala permasalahan yang berhubungan dengan
perekonomian dan pembangunan dan menyusun rencana
pemecahannya.
j. Pelaksanaan tugas lain yang berhubungan dengan bidang tugas
sesuai dengan ketentuan, petunjuk dan kebijaksanaan pimpinan.
7. Kepala Dusun berkedudukan sebagai unsur pelaksana tugas Kepala
Desa dalam wilayah kerjanya. Kepala Dusun mempunyai tugas pokok
melaksanakan kegiatan Pemerintah desa di wilayah kerjanya. Kepala
Dusun mempunyai fungsi :
a. Pelaksanaan kegiatan pemerintah, pembangunan dan
kemasyarakatan di wilayah kerjanya.
b. Pelaksanaan keputusan dan kebijaksanaan Kepala Desa.
Para karyawan desa harus menjalankan tugas sesuai dengan
tugasnya masing-masing. Tugas-tugas tersebut harus direncanakan
terlebih dahulu agar tidak terjadi kesalahan dan kerancuan pada sistem
pemerintahan desa. Sistem kinerja yang baik akan selalu membawa
kebaikan pula bagi sistem pemerintahan. Disamping hal-hal tersebut
sebagai aparatur negara, mereka tidak boleh membiarkan segala
tindakan yang bersebrangan dengan peraturan-peraturan yang telah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
39
berlaku di negara ini, dan mereka juga harus selalu siap sedia melayani
segala kebutuhan masyarakat desa, tidak ada pembedaan antara orang-
orang tertentu, yang nantinya akan menjadikan perpecahan di
lingkungan masyarakat. Sebagai alat pemerintahan mereka juga selalu
memperbaharui atau memperbaiki kinerja mereka, menurut pembagian
dan wewenang masing-masing karyawan.
E. KERANGKA KONSEPTUAL PENELITIAN
Untuk memudahkan pemahaman proposal penelitian ini maka penulis
mengungkapkan kerangka konseptual sebagai berikut
Orientasi Sosial & Individu
Orientasi Profit & Non Profit
Orientasi Kewirausahaan
Gambar II.2
Kerangka Konseptual
F. HIPOTESIS
Hipotesis merupakan suatu pernyataan atau dugaan sementara yang
digunakan sebagai pedoman dalam pelaksanaan penelitian. Pada suatu desa
orientasi pemimpin lokal diduga mempengaruhi tingkat kesejahteraan
masyarakat. Keterkaitan tersebut akan menentukan tercapai tidaknya tujuan
Kesejahteraan
Masyarakat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
40
dari Kepala Desa yaitu mensejahterakan masyarakatnya. Apakah Orientasi
kewirausahaan sosial yang dimiliki oleh pemimpin lokal berpengaruh
terhadap tingkat kesejahteraan masyarakat. Maka penulis merumuskan
hipotesis sebagai berikut:
H1: Orientasi Sosial-Individual pemimpin lokal secara parsial mempengaruhi
kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
41
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan studi eksploratif untuk mengungkapkan pengaruh
antara orientasi kewirausahaan perangkat desa terhadap kesejahteraan
masyarakat dalam perspektif anggota masyarakat.
B. Subyek dan Obyek Penelitian
1. Subyek penelitian ini adalah anggota masyarakat pada komunitas desa
(masing-masing). Anggota masyarakat di dalam penelitian ini adalah
penduduk setempat yang telah tinggal di wilayah itu minimal 1 tahun,
berusia minimal 17 tahun, memiliki Kartu Keluarga atau sebagai kepala
keluarga.
2. Obyek penelitian ini adalah orientasi kewirausahaan yang dikategorikan
dalam empat kuadran, yaitu tradisional non profit quadrant, tipping point
quadrant, Transient Org Quadrant, dan Traditional Biz Quadrant. Obyek
yang kedua adalah kesejahteraan masyarakat dalam perspektif anggota
masyarakat melalui dimensi kekayaan materi, pengetahuan dan kesehatan.
C. Waktu dan Lokasi Penelitian
Waktu: Bulan Oktober - November 2010.
Lokasi Penelitian: Dusun Planggok, Desa Margokaton, Kecamatan Seyegan,
Kabupaten Sleman, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
42
D. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
Penelitian eksploratif ini berfokus pada dua variabel pokok, yaitu orientasi
kewirausahaan sosial dan kesejahteraan masyarakat.
(1) Orientasi Kewirausahaan sosial : yaitu konsep yang menunjukkan/
mencerminkan perilaku seseorang ditinjau dari dimensi orientasi
misinya (sosial atau pasar) dan orientasi profit (mempersyaratkan profit
atau tidak).
(2) Kesejahteraan Masyarakat : Dalam menciptakan kesejahteraan
masyarakat, diperlukan suatu ukuran dasar yang harus dapat dipenuhi
oleh masyarakat itu sendiri. Hal tersebut dilihat dari pengeluaran
masyarakat untuk menunjang kehidupan sehari-hari diantaranya;
Pendidikan, Kesehatan, Kebutuhan Makan, Perumahan, Energi dan
Gas, Pakaian, Transportasi dan Rekresasi, Pajak dan Pembayaran dan
sejenisnya, Tabungan dan Investasi.
a) Jumlah Pengeluaran Pendidikan yang dikeluarkan oleh masyarakat
guna memfasilitasi sekolah di jenjang pendidikan yang diambil
oleh anak/orang yang masih menempuh pendidikan.
b) Jumlah Pengeluaran Kesehatan yang dikeluarkan masyarakat
untuk memeriksakan diri dan berobat ke dalam suatu instansi atau
Lembaga Kesehatan Pemerintah yang ada termasuk pembelian obat
dan suplemen untuk mencegah penyakit–penyakit ringan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
43
c) Jumlah Pengeluaran masyarakat untuk pemenuhan Kebutuhan
pokok yaitu makanan melalui pembelian beras, lauk-pauk dan yang
lainnya.
d) Jumlah pengeluaran untuk pemeliharaan perumahan/tempat tinggal
yang dimiliki oleh perorangan atau bersama yang berfungsi sebagai
pelindung dan tempat berteduh dari hujan dan panas terik matahari
serta tempat aktivitas sehari–hari keluarga.
e) Jumlah pengeluaran energi dan gas guna menunjang kegiatan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan sehari–hari seperti gas,
minyak dan listrik.
f) Jumlah pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan sandang yang
sangat penting melindungi tubuh dan berpengaruh terhadap
aktivitas seseorang.
g) Jumlah pengeluaran untuk transportasi dan rekreasi dalam keluarga
untuk memenuhi kebutuhan hiburan dan rekreasi sehingga jiwa
menjadi sehat.
h) Jumlah pengeluaran pajak dan pembayaran sejenisnya oleh
masyarakat untuk pembiayaan perpajakan baik pajak kendaraan,
pajak bumi dan bangunan serta iuran–iuran yang ada di
masyarakat.
i) Jumlah pengeluaran untuk kepentingan komunikasi yang
merupakan kebutuhan masyarakat untuk berhubungan satu dengan
yang lainnya melalui media elektronik dan non elektronik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
44
(3) Definisi Operasional
1. Perangkat Desa menurut Undang-undang No 32 Tahun 2004 (hasil
revisi dari Undang-undang No 22 Tahun 1999) pasal 202
menjelaskan pemerintah desa secara lebih rinci dan tegas yaitu
bahwa, pemerintah desa terdiri atas Kepala Desa dan perangkat desa,
adapun yang disebut perangkat desa disini adalah sekretaris desa,
pelaksana teknis lapangan, seperti Kepala urusan, dan unsur
kewilayahan seperti Kepala Dusun atau dengan sebutan yang lain.
Dilihat dari acuan Undang-undang tersebut Kepala Dusun sebagai
bagian dari perangkat desa mempunyai posisi di bawah Kepala Desa,
sekaligus melaporkan kegiatan yang telah dijalankan kepada Kepala
Desa sebagai atasannya, dimana posisi Kepala Dusun langsung
bersentuhan dengan anggota masyarakat sekaligus penggerak roda
kegiatan kemasyarakatan secara langsung maupun tidak langsung.
2. Kesejahteraan masyarakat merupakan keadaan dimana orang
tersebut mampu memenuhi kebutuhan hidup sehari–hari dari segi
sosial dalam meningkatkan bidang-bidang tertentu seperti
pendidikan, kesehatan, kekayaan materi. Keadaan dimana orang
tersebut dapat memenuhi kebutuhan mereka dilihat dari jumlah
pengeluaran.
3. Orang miskin adalah dimana kurangnya pendapatan yang memadai
untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti kesehatan, pendidikan atau
perumahan. Kemiskinan yang parah jika seseorang tidak hanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
45
merasa miskin, tetapi juga kekurangan sarana untuk keluar dari
kemiskinan.
4. Masyarakat adalah sekumpulan individu–individu yang berkumpul
dalam suatu tempat yang interdependen (saling terikat satu sama
lain) dan hidup bersama dalam komunitas yang teratur. Didalamnya
terdiri dari berbagai orang yang saling berhubungan guna
menciptakan suatu tatanan yang teratur untuk mewujudkan suatu
tujuan bersama.
E. Pengukuran Variabel
Pengukuran variabel dengan menggunakan skala Likert didesain untuk
menilai sejauh mana subyek setuju atau tidak setuju dengan pernyataan yang
diajukan, yaitu dengan memberikan skala pada masing-masing poin jawaban
sebagai berikut (Sumarni & Salamah, 2005:60).
Berikut merupakan skor nilai untuk setiap tanggapan :
Jawaban Skor
Sangat Setuju (SS) 5
Setuju (S) 4
Netral (N) 3
Tidak Setuju (TS) 2
Sangat Tidak Setuju (STS) 1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
46
F. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,
2007 : 115). Yang menjadi populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
lapisan masyarakat yang tinggal di desa yang dapat memberikan informasi
tentang bagaimana peran serta perangkat desa terhadap kesejahteraan
masyarakat.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2007 : 116). Metode yang digunakan dalam
pengambilan sampel adalah teknik purposive sampling, yaitu sebuah
sampel nonprobabilitas yang menyesuaikan diri dengan kriteria tertentu
atau berdasarkan ketentuan peneliti dalam memilih individu yang
dijadikan sampel.
1. Teknik Pengambilan Sampel
Untuk mengetahui jumlah sampel dalam penelitian ini, dapat
ditentukan dengan rumus sebagai berikut (Sarwono, 2006:120):
2.1 N
Nn
Keterangan:
n = jumlah sampel
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
47
N = jumlah populasi
= derajat kebebasan (dipakai sebesar 5%).
Dengan rumus di atas maka dapat diketahui jika jumlah populasi 107
kepala keluarga, maka jumlah sampel dapat ditentukan sebagai
berikut:
1)05,0.(107
1072
n = 84 kepala keluarga
Maka jumlah sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 84 kepala
keluarga. Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah masyarakat
desa yang tinggal di Dusun Planggok Desa Margokaton.
a. Sumber Data
(1) Adapun data yang diperoleh peneliti adalah Data Primer. Data
primer adalah data yang berasal dari sumber yang asli dan
dikumpulkan secara khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian
(Cooper dan William, 1996:256). Dimana data ini langsung
diambil dari masyarakat sekitar yang dapat memberikan informasi
tentang peranan aparat desa terhadap kesejahteraan masyarakat
yang tinggal di desa tersebut.
(2) Pengeluaran yang diteliti dalam penelitian ini hanya pengeluaran
yang monetized. Pengeluaran masyarakat yang hanya
menggunakan uang dalam pemenuhan kebutuhannya, dimana
pengeluaran yang tidak menggunakan pembiayaan uang tidak
diteliti dalam penelitian ini.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
48
b. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik dalam pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah
kuesioner dan wawancara.
(3) Kuesioner yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan
cara memberikan daftar pertanyaan tertulis yang digunakan untuk
memperoleh informasi dari responden mengenai peran serta
perangkat desa terhadap kesejahteraan masyarakat.
(4) Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuan
penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
penanya atau pewawancara dengan si penjawab atau responden
dengan menggunakan panduan wawancara (interview guide).
G. Teknik Pengujian Instrumen
Untuk mendapatkan hasil penelitian yang rasional dan dapat
dipertanggungjawabkan maka dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Analisis Validitas
Analisis validitas adalah ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan suatu instrumen. Instrumen yang dimaksud adalah kuesioner.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan teknik analisis validitas
eksternal. Validitas eksternal penelitian mempersoalkan derajat
kesesuaian antara generalisasi hasil penelitian dengan keadaan yang
sebenarnya atau sejauhmana generalisasi hasil penelitian sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
49
2. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau
temuan. Dalam pandangan kuantitatif suatu data dinyatakan reliabel apabila
dua atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang
sama, atau peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data
yang sama, atau sekelompok data yang bila dibagi menjadi dua kelompok
menunjukan data yang tidak berbeda. Apabila peneliti satu menemukan
dalam suatu objek berwarna merah, peneliti lain juga demikian.
H. Teknik Analisis Data
1. Analisis Regresi Linear Berganda
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis
Regresi berganda yang digunakan untuk mengukur pengaruh variabel bebas
(indenpendent variable) yang lebih dari satu variabel terhadap variabel
terikat (dependent variable). Dalam penelitian ini regresi linier berganda
digunakan untuk mengukur pengaruh Orientasi Profit dan Non Profit,
Orientasi Sosial dan Non Sosial terhadap Kesejahteraaan masyarakat.
Berikut ini merupakan persamaan regresi linier berganda :
Rumus : Y = a + bX1 + cX2 + e
Keterangan :
Y = Kesejahteraaan masyarakat
a = Konstanta
b = Koefisien regresi X1
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
50
c = Koefisien regresi X2
e = Faktor lain yang tidak diperhitungkan dalam penelitian
X1 = Orientasi Profit dan Non Profit
X2 = Orientasi Sosial dan Non Sosial
2. Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah Orientasi Profit dan Non
Profit, Orientasi Sosial dan Non Sosial berpengaruh secara signifikan
terhadap Kesejahteraaan masyarakat.
Tahap-tahap untuk melakukan uji t adalah sebagai berikut:
a) Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
b) Menentukan thitung dengan menggunakan SPSS atau rumus thitung
(Priyatno, 2008:84)
√
√
Keterangan:
r = Koefisien korelasi parsial
k = Jumlah variabel independen
n = Jumlah data
c) Menentukan ttabel
Tabel distribusi t dicari pada a = 5% : 2 = 2,5% (uji 2 sisi) dengan derajat
kebebasan (df) n-k-2 (n adalah jumlah sampel dan k adalah jumlah
variabel independen).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d) Kriteria pengujian
H0
diterima dan H
H0
ditolak dan H
e) Menarik kesimpulan
Jika H0
ditolak dan H
Profit dan Non Profit, Orientasi Sosial dan Non Sosial (X) berpengaruh
terhadap Kesejahteraaan masyarakat (Y).
Jika H0
diterima dan H
Profit dan Non Profit, Orientasi
berpengaruh terhadap Kesejahteraaan masyarakat (Y).
3. Uji F
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah Orientasi Profit dan Non Profit
dan Orientasi Sosial dan Non Sosial berpengaruh secara signifikan dan
simultan terhadap
Tahap-tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
a) Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam
b) Menentukan F
(Priyatno, 2008:81):
Kriteria pengujian
diterima dan Ha ditolak bila, thitung < ttabel
ditolak dan Ha diterima bila, thitung > ttabel
Menarik kesimpulan
ditolak dan Ha diterima dapat disimpulkan bahwa Orientasi
Profit dan Non Profit, Orientasi Sosial dan Non Sosial (X) berpengaruh
terhadap Kesejahteraaan masyarakat (Y).
diterima dan Ha ditolak dapat disimpulkan bahwa Orientasi
Profit dan Non Profit, Orientasi Sosial dan Non Sosial (X) tidak
berpengaruh terhadap Kesejahteraaan masyarakat (Y).
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah Orientasi Profit dan Non Profit
dan Orientasi Sosial dan Non Sosial berpengaruh secara signifikan dan
simultan terhadap Kesejahteraaan masyarakat, maka digunakan Uji F.
tahap untuk melakukan uji F adalah sebagai berikut:
Menentukan tingkat signifikansi
Tingkat signifikansi menggunakan α = 5% (signifikansi 5% atau 0,05
adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).
Menentukan F hitung dengan menggunakan SPSS atau rumus F
(Priyatno, 2008:81):
51
diterima dapat disimpulkan bahwa Orientasi
Profit dan Non Profit, Orientasi Sosial dan Non Sosial (X) berpengaruh
ditolak dapat disimpulkan bahwa Orientasi
Sosial dan Non Sosial (X) tidak
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah Orientasi Profit dan Non Profit
dan Orientasi Sosial dan Non Sosial berpengaruh secara signifikan dan
Kesejahteraaan masyarakat, maka digunakan Uji F.
= 5% (signifikansi 5% atau 0,05
penelitian).
dengan menggunakan SPSS atau rumus F hitung
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
52
Keterangan:
R2 = Koefisien determinasi
n = Jumlah data atau kasus
k = Jumlah variabel independen
c) Menentukan F tabel
df 1 = jumlah variabel-1
df 2 = n- k- 2
Keterangan:
n = jumlah sampel
k = jumlah variabel independen
df = degree of freedom/ derajad kebebasan
d) Kriteria pengujian
H0
ditolak dan Ha diterima jika F hitung > F tabel
H0
diterima dan Ha ditolak jika F hitung < F table
e) Menarik kesimpulan
Jika H0
diterima dan Ha ditolak maka Orientasi Profit dan Non Profit,
Orientasi Sosial dan Non Sosial (X) tidak berpengaruh terhadap
Kesejahteraaan masyarakat (Y).
Jika H0
ditolak dan Ha diterima maka Orientasi Profit dan Non Profit,
Orientasi Sosial dan Non Sosial (X) berpengaruh terhadap
Kesejahteraaan masyarakat (Y).
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
53
BAB IV
GAMBARAN UMUM DESA MARGOKATON
A. Gambaran Umum Wilayah Penelitian
1. Visi dan Misi Desa Margokaton
a. Visi
Terwujudnya masyarakat Desa Margokaton yang mandiri, sejahtera
dan produktif.
b. Misi
1. Membangun kebersamaan dan kepedulian dalam menurunkan angka
kemiskinan.
2. Pemberdayaan masyarakat melalui usaha produktif, kesadaran
kesehatan lingkungan, kesempatan memperoleh pendidikan.
3. Peningkatan kualitas dan kuantitas sarana prasarana.
2. Administratif
Desa Margokaton secara administratif menempati area seluas 19,33%
(515 Ha) dari seluruh luas Kecamatan Sayegan (26,63 Ha) dibagi menjadi
12 padukuhan yaitu :
1. Padukuhan Susukan I
2. Padukuhan Susukan II
3. Padukuhan Susukan III
4. Padukuhan Somokaton
5. Padukuhan Ngaran
53
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
54
6. Padukuhan Planggok
7. Padukuhan Grajegan
8. Padukuhan Bolu
9. Padukuhan Nyamplung
10. Padukuhan Sayegan
11. Padukuhan Sonoharjo
12. Padukuhan Bantulan
Gambar IV.1
Peta Wilayah Administratif Desa Margokaton
3. Geografis
Letak Desa Margokaton berada di daerah yang strategis dan berada di
jalur jalan raya Yogyakarta–Kebonagung, dengan batas-batas wilayah
sebagai berikut :
1. Sebelah Utara : Desa Banyurojo, Kecamatan Tempel
2. Sebelah Timur : Desa Margoagung, Kecamatan Seyegan
3. Sebelah Selatan : Desa Margodadi, Kecamatan Seyegan
4. Sebelah Barat : Desa Sendangrejo, Kecamatan Minggir
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
55
4. Demografis
Jumlah penduduk Desa Margokaton tercatat sebanyak 7.143 jiwa
(November 2010) dengan presentase laki-laki (51%) hampir sama dengan
penduduk perempuan (49%). Kepadatan penduduk mencapai 138 jiwa/Ha
dengan presentase usia produktif sebesar 64,48%.
5. Profil Masyarakat Desa Margokaton
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan informasi tentang profil
masyarakat Desa Margokaton yaitu sebagai berikut :
a. Pendidikan
`Berdasarkan komposisi penduduk menurut Pendidikan Desa
Margokaton dapat dilihat dari tingkat Sekolah Dasar (SD) sampai
Perguruan Tinggi. Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) 2.068 orang,
jumlah tingkat pendidikan SLTP 1.028 orang, jumlah tingkat
pendidikan atas atau SLTA 1.110 orang dan tingkat Perguruan Tinggi
Strata-1 178 orang dan Strata-2 11 orang.
Tabel IV.1
Tingkat Pendidikan Di Desa Margokaton
No. Tingkat Pendidikan Jumlah1 Perguruan Tinggi Strata-1 dan Strata-2 1892 SLTA 1.1103 SLTP 1.0284 SD 2.0685 Belum atau tidak tamat SD 826
JUMLAH 5221Sumber : Data Dasar Profil Desa MargokatonTahun 2011
Dari data di atas jumlah terbesar tingkat pendidikan sebanyak
2.068 orang berpendidikan SD, diikuti di bawahnya yaitu sebesar 1.110
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
56
orang berpendidikan SLTA dan jumlah terkecil yaitu sebesar 826 orang
belum tamat sekolah.
b. Kesehatan
Tabel IV.2
Prasarana Kesehatan
No. Prasarana Jumlah1 Puskesmas 1 Unit2 Posyandu 12 unitSumber : Data Dasar Profil Desa MargokatonTahun 2011
Jumlah fasilitas kesehatan di Desa Margokaton tergolong normal,
untuk mendukung perawatan kesehatan masyarakat Desa Margokaton
karena sudah memiliki 1 buah Puskesmas dan 12 Posyandu.
c. Mata Pencaharian Menurut Sektor
Tabel IV.3
Mata Pencaharian Menurut sektor
No Sektor Mata Pencaharian Jumlah1 Pertanian 11152 Peternakan 3093 Perikanan 834 Jasa 1118
JUMLAH 2625Sumber : Data Dasar Profil Desa Margokaton Tahun 2011
Dari data di atas mata pencaharian menurut sektor, jasa memiliki
jumlah terbanyak yaitu 1118 orang, dilanjutkan pertanian sebanyak
1115 orang, peternakan 309 orang dan paling sedikit sektor perikanan
sebanyak 83 orang.
1) Pertanian
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
57
Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati
yang dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan
baku industri atau sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan
hidupnya. Sektor pertanian juga merupakan salah satu sektor penting
yang mendapat tumpuan dalam perdagangan dunia karena
merupakan pembekal makanan dan sumber bahan mentah kepada
penduduk dunia. Di Desa Margokaton, pertanian adalah penggerak
roda perekonomian yang utama. Sebagian besar penduduk bermata
pencaharian sebagai petani. Produktivitas padi mencapai 1.133 ton,
palawija 33,5 ton, sayuran 23,2 ton, tembakau 1,2 ton (per tahun
2009), sehingga terbuka lebar potensi pertanian di Desa ini untuk
dikembangkan
2) Peternakan
Peternakan merupakan salah satu penggerak roda
perekonomian di Desa Margokaton, khususnya yang berada di
Dusun Bantulan memiliki beberapa peternakan yang cukup besar
yaitu peternakan sapi, babi, dan ayam. Peternakan sapi di Dusun
Bantulan ini sudah mulai terorganisir, hal ini dibuktikan adanya
peternakan sapi Katon Dadi. Biasanya sapi-sapi yang diternakkan
setelah mencapai umur-umur tertentu dijual oleh pemiliknya. Penjual
sapi-sapi tersebut mulai meningkat selama menjelang Idul Adha.
Selain itu, warga Dusun Bantulan juga mengolah limbah kotoran
yang dihasilkan ternak sapi untuk dibuat pupuk organik, pengolahan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
58
tersebut terletak di Dusun Bantulan. Pembuatan pupuk organik
tersebut dipasarkan ke sekitar Desa Margokaton dan Wonosobo.
Harga penjualan kotoran sapi berdasarkan tiap kol (pick-up) dan
dijual tiap tahunnya, tiap kol dihargai Rp. 40.000,00.
3) Perikanan budidaya
Usaha perikanan budidaya yang banyak adalah
pengembangan budidaya lele, yaitu di Dusun Bolu. Sebanyak 60
kolam digunakan untuk budidaya lele di Dusun tersebut. Kegiatan
budidaya dimulai dengan proses pembelian bibit ikan lele yang
kemudian dilakukan pemberian pakan 2 kali sehari selama 3 minggu.
Pemanenan dan sekaligus pengurasan kolam dilakukan pada waktu
panen tiba. Panen dilakukan untuk lele yang sudah memenuhi
ukuran untuk dijual (7-12cm). Hasil panen selama satu bulan dapat
mencapai 15 ton dengan rentang waktu panen yang berbeda-beda.
4) Kerajinan/jasa
Berbagai macam produk kerajinan banyak berkembang di
Desa Margokaton. Diantaranya adalah kerajinan tas dari bahan :
enceng gondok, daun pandan, kayu mending, kerajinan bambu,
kerajinan meubel, kerajinan dari lidi, kerajinan kain tenun. Kerajinan
telah dipasarkan ke berbagai daerah, diantaranya Margokaton dan
sekitarnya, bahkan ke luar negeri (khususnya kerajinan tas).
Beberapa usaha kerajinan telah memiliki pelanggan tetap yang
memesan produk buatan mereka.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
59
B. Gambaran Umum Dusun Planggok
1. Gambaran Wilayah Penelitian dalam Konteks Kabupaten
Dusun Planggok merupakan bagian wilayah teritorial Kabupaten Sleman
terletak 10 km dari pusat pemerintahan Kabupaten Sleman. Dilihat dari
letak geografisnya Dusun Planggok bisa dikategorikan sebagai Desa
berkembang. Salah satu bentuk pengembangan yang paling menonjol di
Dusun tersebut adalah sedang dijalankannya program pembuatan pupuk
organik dan kandang kelompok. Ditinjau dari kondisi geografisnya sebagian
besar Dusun Planggok terdiri dari hamparan persawahan yang digunakan
sebagai lahan garapan pertanian bagi warga Planggok untuk memenuhi
kebutuhan sehari–hari, yaitu seluas 32 ha/m2.
Ditinjau dari segi demografinya, Dusun Planggok yang masih tergolong
Desa berkembang masih memakai struktur organisasi desa yang lengkap.
Salah satu indikasinya adalah masih adanya Kepala Dukuh sebagai salah
satu bagian dari struktur kepengurusan desa. Kepala Dukuh tersebut
membawahi empat Rt. Rt 1 yaitu 29 KK meliputi 56 laki-laki dan 50
perempuan. Rt 2 yaitu 36 KK meliputi 57 laki-laki dan 62 perempuan. Rt 3
yaitu 18 KK meliputi 42 laki-laki dan 43 perempuan. Rt 4 yaitu 34 KK
meliputi 83 laki-laki dan 74 perempuan.
Komponen masyarakat Planggok sebagian terdiri dari petani (buruh
tani) yang mana mereka masih menjunjung tinggi adat istiadat Dusun
tersebut. Tingkat kesejahteraan mereka mayoritas tergolong ke dalam
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
60
tingkat ekonomi menengah ke bawah. Mayoritas masyarakat Dusun
Planggok beragama muslim.
2. Gambaran Umum Wilayah Penelitian Dalam Konteks Desa
a. Lokasi Penelitian
Daerah penelitian yang digunakan sebagai objek penelitian adalah
di Dusun Planggok Kecamatan Seyegan Kabupaten Sleman dengan luas
sekitar 32.000 ha/m2 terletak 15 km dari kota Yogyakarta. Secara
Administratif Desa Margokaton mempunyai batas–batas yang terdiri
dari:
Sebelah Utara : Dusun Susukan II Kecamatan Seyegan
Sebelah Selatan : Dusun Grajegan Kecamatan Seyegan
Sebelah Timur : Dusun Bolu Kecamatan Seyegan
Sebelah Barat : Dusun Ngaran Kecamatan Seyegan
Dusun Planggok termasuk dalam wilayah Desa Margokaton yang
terdiri dari 12 dusun yaitu; Susukan I, Susukan II, Susukan III,
Somokaton, Ngaran, Planggok, Grajegan, Bolu, Grejegan Seyegan,
Sonoharjo, Bantulan.
b. Kesehatan
Dusun Planggok memiliki seorang tenaga medis. Selain itu, secara rutin
satu bulan sekali diadakan posyandu untuk anak-anak dan balita
masyarakat setempat yang diselenggarakan di kediaman Pak Dukuh.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
61
c. Mata pencaharian
Dari data yang diperoleh, pekerjaan penduduk Dusun Planggok meliputi
petani (buruh tani), karyawan swasta, PNS, peternak, wiraswasta,
pedagang, pensiunan, dan polri. Sebagian besar penduduk bermata
pencaharian sebagai petani (buruh tani), hal ini dapat dilihat dari kondisi
geografis Dusun yang terdiri dari hamparan persawahan.
d. Alasan pemilihan lokasi penelitian
Alasan peneliti memilih Dusun Planggok sebagai lokasi penelitian
dikarenakan peneliti tertarik dengan potensi Dusun yang dijadikan
sebagai Dusun percontohan pengembangan pemukiman, maupun kegiatan
kemasyarakatan bagi Universitas–universitas di Yogyakarta yang
berkaitan langsung dengan kinerja dan kesejahteraan masyarakat, alasan
lainnya adalah struktur Dusun Planggok masih terjaga dengan baik,
terbukti masih adanya Kepala Dukuh. Melalui penelitian kewirausahaan
ini peneliti ingin membantu pengembangan potensi Dusun Planggok
dengan harapan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan
pengembangan pemikiran bagi masyarakat Dusun Planggok untuk lebih
menggali potensi yang ada dan mengembangkannya untuk kesejahteraan
masyarakat Dusun Planggok.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
62
BAB V
HASIL ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Tahapan analisis data penelitian dilakukan untuk menjawab hipotesis yang
diajukan dalam penelitian. Analisis data merupakan proses mengolah data yang
diperoleh dari lapangan dengan tujuan untuk memecahkan dan menjawab
permasalahan yang ada dalam penelitian. Pendekatan yang digunakan disesuaikan
dengan permasalahan yang diteliti yaitu pengaruh orientasi kewirausahaan
perangkat daerah terhadap kesejahteraan masyarakat. Pada bab ini akan
dijabarkan hasil analisis data dan pembahasan terhadap hasil analisis data.
A. Hasil Uji Instrumen Penelitian
Pengujian terhadap instrumen penelitian dilakukan untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas instrumen penelitian. Pada suatu penelitian, instrumen
atau alat ukur harus memenuhi kriteria sebagai instrumen yang valid dan
reliabel. Oleh karena itu, sebelum melakukan analisis terhadap data yang
diperoleh, maka perlu diadakan pengujian instrumen atau alat ukur dalam
pengambilan data penelitian. Akurasi dan konsistensi suatu penelitian dapat
dilihat melalui pengujian kuesioner sebagai instrumen penelitian. Pengujian
tersebut terdiri atas pengujian validitas dan reliabilitas.
Uji Validitas dan Reliabilitas
Hasil penelitian yang dilakukan di Dusun Planggok dengan mengambil 84
responden. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa data yang diperoleh
62
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
63
valid. Data tersebut dikatakan valid karena data yang diperoleh sesuai dengan
fakta yang ada di lapangan.
Misalnya untuk data yang diperoleh menunjukkan bahwa keluarga tersebut
dikatakan tidak mampu atau tergolong menengah kebawah dilihat dari jumlah
pengeluaran rumah tangga dan jumlah tanggungan keluarganya dalam satu
bulan terakhir, baik pengeluaran pendidikan, pengeluaran pemenuhan
kebutuhan pokok, pengeluaran pemenuhan akan sandang, pengeluaran
pemeliharaan rumah, pengeluaran akan kesehatan, komunikasi, menunjukkan
jumlah pengeluaran yang mereka berikan sesuai dengan fakta sehari-hari.
Selain itu, keluarga yang tergolong tidak mampu sebagian besar tidak
memiliki hewan ternak, lahan persawahan, harta benda yang dimiliki termasuk
benda yang memiliki nilai harga yang tidak mahal, bahkan ada sebagian
keluarga yang tidak mampu ini membuat sendiri perabotan rumah mereka,
seperti kursi tamu dan meja tamu. Serta pendapatan perbulan juga
menunjukkan salah satu fakta yang peneliti temukan langsung dilapangan,
keluarga yang tergolong tidak mampu ini biasanya bekerja sebagai buruh tani,
pensiunan dan peternak.
Untuk pengujian reliabilitas, peneliti juga melakukan penelitian terhadap
84 responden dengan instrumen (kuesioner) yang sama, dan hasil yang didapat
menunjukkan bahwa jawaban yang diberikan responden yang satu dengan
yang lain memiliki konsisten yang sama pula, sehingga penggunaan kuisioner
tersebut dapat dikatakan baik atau memenuhi ketentuan yang baik.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
64
B. Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian
Karakteristik responden merupakan identitas yang melekat pada diri
responden. Data karakteristik responden diamati dalam penelitian ini meliputi
umur, jenis kelamin, pendidikan dan pekerjaan. Hasil analisis deskriptif
karakteristik responden penelitian adalah sebagai berikut.
1. Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Dari 84 responden penelitian, dibedakan kedalam dua kelompok
jenis kelamin, yaitu laki-laki dan perempuan. Hasil lebih jelas
karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat dari tabel
berikut ini.
Tabel V.1
Deskripsi Jenis Kelamin Responden
Jenis kelamin Jumlah Persentase (%)Laki-lakiPerempuan
7212
85,714,3
Total 84 100,0Sumber: Data primer yang diolah
Tabel V.1 menunjukkan jenis kelamin responden. Diketahui sebesar
85,7% responden berjenis kelamin laki-laki dan sebesar 14,4% responden
berjenis kelamin perempuan.
2. Distribusi Responden Berdasarkan Umur
Menurut umur, responden dikelompokkan atas lima kelimpok usia,
yaitu usia 25 tahun sampai dengan 35 tahun, usia 36 sampai dengan 45
tahun, usia 46 sampai dengan 55 tahun, usia 56 sampai dengan 65 dan usia
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
65
≥ 65 tahun. Distribusi frekuensi dari masing-masing kelompok umur
adalah sebagai berikut.
Tabel V.2
Deskripsi Umur Responden
Umur Jumlah Persentase (%)25 – 35 tahun36 – 45 tahun46 – 55 tahun56 – 65 tahun> 65 tahun
1225181316
14,329,821,415,519,0
Total 84 100,0Sumber : Data primer yang diolah
Tabel V.2 menunjukkan umur responden. Diketahui mayoritas
responden berumur 36-45 tahun sebesar 29,8 Responden yang paling
sedikit adalah dari rentang usia 25 sampai dengan 35 tahun dengan jumlah
12 responden, atau 14,3% dari total responden. Sisanya adalah responden
dengan rentang usia 46 sampai dengan 55 tahun sebanyak 18 responden
atau 21,4% dari total responden, responden dengan rentang usia 56 sampai
dengan 65 tahun sebanyak 13 responden, atau 15,5% dari total responden,
dan responden ≥ 65 tahun sebanyak 16, atau 19,0%.
3. Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan
Pendidikan merupakan hal yang penting dalam kehidupan manusia,
dengan pendidikan manusia akan lebih mampu berpikir, lebih kreatif dan
inovatif dalam melakukan pemecahan terhadap suatu permasalahan yang
dihadapi. Tingkat pendidikan menunjukkan tingkat pendidikan formal
yang ditempuh oleh responden. Distribusi frekuensi responden
berdasarkan tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
66
Tabel V.3
Deskripsi Pendidikan Responden
Pendidikan Jumlah Persentase (%)SRSDSMPSMA/SMKPerguruan tinggi
810223014
9,511,926,235,716,7
Total 84 100,0Sumber : Data primer yang diolah
Tabel V.3 menunjukkan pendidikan responden. Diketahui sebagian
besar responden berpendidikan SMA/SMK sebanyak 30 orang (35,7%).
Sebanyak 22 orang responden atau 26,2% berpendidikan SMP, dan
sebanyak 14 orang responden atau 16,7% berpendidikan perguruan tinggi,
sedangkan sisanya berpendidikan SR sebanyak 10 orang atau 9,5% dan
sebanyak 10 orang atau 11,9% berpendidikan SD.
4. Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan
Jenis pekerjaan dominan yang ada di wilayah penelitian mencakup 8
jenis, yaitu buruh tani, karyawan, pedagang, pensiunan, peternak, PNS,
POLRI, dan wiraswasta. Hasil analisis deskriptif karakteristik responden
menurut jenis pekerjaan responden adalah sebagai berikut.
Tabel V.4Deskripsi Pekerjaan Responden
Pekerjaan Jumlah Persentase (%)Buruh taniKaryawanPedagangPensiunanPeternakPNSPolriWiraswasta
37184451015
44,021,44,84,86,0
11,91,26,0
Total 84 100,0Sumber: Data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
67
Tabel V.4 menunjukkan pekerjaan responden. Diketahui sebagian
besar responden sebanyak 37 orang atau sebesar 44,0% adalah buruh tani.
Kelompok yang paling sedikit adalah POLRI, yaitu 1 responden atau 1,2%
dari total responden, sedangkan responden pedagang dan pensiunan
jumlahnya sama yaitu 4 orang atau 4,8% dari jumlah keseluruhan
responden. Responden yang berwiraswasta adalah sebanyak 5 responden
atau sebesar 6,0% dari total anggota responden. Responden karyawan
yaitu sebanyak 18 orang atau sebesar 21,4% dari keseluruhan responden.
Responden yang bekerja sebagai PNS adalah sebanyak 10 orang atau
11,9% dari total respoden. Responden yang bekerja sebagai peternak
adalah 5 orang atau 6,0% dari total responden.
C. Deskripsi Data Penelitian
Deskripsi data penelitian berfungsi untuk menyajikan data variabel
penelitian yang meliputi orientasi sosial non sosial, orientasi profit non profit
dan kesejahteraan masyarakat. Adapun hasil analisis deskriptif data masing-
masing variabel adalah sebagai berikut:
1. Deskripsi Data Orientasi Sosial-Non Sosial
Kategorisasi data orientasi sosial-non sosial dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel V.5Deskripsi Orientasi Sosial-Non Sosial
No F Persentase(%)
Interprestasi
1 72 85,7 Sosial2 12 14,3 Non sosial
Jumlah 84 100,0Sumber : Data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
68
Tabel V.5 menunjukkan hasil kategorisasi orientasi sosial-non
sosial perangkat desa. Sebagian besar responden menyatakan orientasi
kewirausahaan perangkat desa adalah orientasi sosial sebanyak 72 orang
atau sebesar 85,7%, sedangkan responden yang menilai bahwa orientasi
kewirausahaan perangkat desa adalah non sosial sebanyak 12 orang atau
14,3%. Responden menyatakan bahwa perangkat desa telah berperan serta
dalam memberi bantuan kepada masyarakat, melalui perannya dalam
pembuatan KTP, KK, Akta, dan surat-surat penting lainnya. Bantuan yang
diberikan Pemerintah dibagikan oleh perangkat desa, dan kebijakan
perangkat desa mengelola bantuan dinikmati oleh masyarakat langsung.
Contoh dari hasil bantuan pemerintah yang telah disalurkan kepada
masyarakat, seperti pembangunan kandang sapi yang ada di Dusun
Planggok, yang dikelola oleh perangkat desa untuk dipergunakan
masyarakat. Masyarakat menilai perangkat desa memiliki jiwa sosial,
karena perangkat desa mampu mengayomi masyarakat, sehingga di Dusun
Planggok masyarakat dapat hidup rukun dan aman.
2. Deskripsi Data Orientasi Profit-Non Profit
Kategorisasi data orientasi profit non profit dapat dilihat pada tabel
berikut:
Tabel V.6Deskripsi Orientasi Profit-Non Profit
No F Persentase(%)
Interprestasi
1 70 83,3 Profit2 14 16,7 Non profit
Jumlah 84 100,0Sumber : Data primer yang diolah
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
69
Tabel V.6 menunjukkan hasil kategorisasi orientasi profit-non
profit perangkat desa. Sebagian besar responden sebanyak 70 orang atau
sebesar 83,3% menyatakan orientasi kewirausahaan perangkat desa adalah
orientasi profit. Responden menilai bahwa orientasi kewirausahaan
perangkat desa adalah non profit sebanyak 14 orang atau 16,67%.
Responden menyatakan perangkat desa memiliki orientasi profit, karena
sebagian masyarakat menilai bahwa perangkat desa belum maksimal
dalam pembagian bantuan yang diberikan oleh pemerintah pusat.
Masyarakat menilai perangkat desa tidak terbuka saat menyalurkan
bantuan dari pemerintah pusat. Bantuan pemerintah hanya terwujudkan
dalam pembangunan kadang sapi, masyarakat menilai bahwa bantuan
Pemerintah pusat tidak maksimal penyalurannya.
3. Deskripsi Data Kesejahteraan Masyarakat
Data variabel kesejahteraan masyarakat menunjukkan bahwa nilai
tertinggi yang adalah sebesar Rp. 4.523.000 dan nilai terendah sebesar Rp.
142.750. Pengkategorisasian data kesejahteraan masyarakat dibuat
berdasarkan perhitungan sebagai berikut:
31.460.083,kelasInterval
3
142.750-4.523.000KelasInterval
kelasJumlah
n terendahpengeluara-in tertinggPengeluarakelasInterval
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, maka kategorisasi data
kesejahteraan masyarakat adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
70
Tabel V.7
Deskripsi Kesejahteraan Masyarakat
No Interval skor F Persentase (%) Interprestasi1 Rp. 3.062.916,7 – Rp. 4.523.000 1 1,2 Tinggi2 Rp. 1.602.833,4 – Rp. 3.062.916,6 6 7,1 Sedang3 Rp. 142.750 – Rp. 1.602.833,33 77 91,7 Rendah
Jumlah 84 100,0Sumber : Data primer yang diolah
Tabel V.7 menunjukkan hasil kategorisasi data kesejahteraan
masyarakat. Sebagian besar kesejahteraan masyarakat kategori rendah
sebanyak 77 orang atau sebesar 91,7%. Sebanyak 6 orang atau 7,1%
responden dengan kesejahteraan sedang dan hanya 1 orang atau 1,2%
responden yang mempunyai kesejahteraan tinggi.
Dari hasil data yang diperoleh, kesejahteraan masyarakat tergolong
dalam kategori rendah. Hal ini dikarenakan, pengeluaran yang didapat
hanya pengeluaran yang menggunakan uang (monetized). Pengeluaran
yang tidak menggunakan uang (non monetized) tidak dicantumkan dalam
hasil penelitian ini, sehingga sebagian besar warga membeli kebutuhan
yang cukup guna memenuhi kebutuhan primernya saja. Sebagian besar
warga memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka dengan hasil bumi dan
hasil ternak yang mereka miliki.
D. Hasil Analisis Data
Analisis data penelitian dilakukan untuk menguji hipotesis yang
diajukan. Pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi berganda. Hasil
analisis pengujian hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
71
1. Pengaruh orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dengan
kesejahteraan masyarakat secara simultan
a. Rumusan Hipotesis
H0 = orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dengan
kesejahteraan masyarakat secara simultan tidak berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ha = orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dengan
kesejahteraan masyarakat secara simultan berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
b. Hasil Analisis Regresi Ganda
Rangkuman hasil analisis regresi ganda untuk orientasi kewirausahaan
sosial perangkat desa dengan kesejahteraan masyarakat disajikan
dalam tabel berikut ini.
Tabel V.8
Hasil Analisis Regresi Ganda
Berdasarkan hasil analisis tersebut, maka dapat dibuat
persamaan regresi sebagai berikut:
Coefficientsa
-2370234 574972.0 -4.122 .000
42295.901 15326.884 .304 2.760 .007
40007.166 15365.114 .287 2.604 .011
(Constant)
Orientasi sosial
Orientasi profit& non profit
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
72
Y = -2370234 + 42295,901 X1 (Orientasi sosial non sosial) + 40007,166 X2
(Orientasi profit non profit) + e
Persamaan tersebut dapat dijelaskan, nilai konstanta hasil
perhitungan sebesar -2370234 menunjukkan besarnya kesejahteraan
masyarakat jika orientasi sosial non sosial (X1), dan orientasi profit
non profit (X2) bernilai 0.
1) Koefisien regresi variabel orientasi sosial non sosial (X1) sebesar
42295,901, menunjukkan jika orientasi sosial non sosial (X1)
mengalami kenaikan satu satuan maka akan menaikkan
kesejahteraan masyarakat sebesar 42295,901, dengan asumsi X2
dalam keadaan tetap.
2) Koefisien regresi variabel orientasi profit non profit (X2) sebesar
40007,166, menunjukkan jika orientasi profit non profit (X2)
mengalami kenaikan satu satuan maka akan menaikkan
kesejahteraan masyarakat sebesar 40007,166, dengan asumsi X1
dalam keadaan tetap.
Hasil analisis regresi ganda untuk membuktikan hipotesis
pertama dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
73
Tabel V.9
Hasil Analisis regresi Ganda Uji Simultan (Uji-F)
c. Pengujian Hipotesis
Hasil perhitungan analisis regresi ganda untuk pengujian pengaruh
orientasi kewirausahaan secara simultan, diperoleh nilai Fhitung sebesar
14,327 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000.
d. Pengujian signifikansi
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis
diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar pengambilan
keputusannya adalah jika Fhitung > Ftabel pada taraf signifikansi 5% atau
nilai signifikansi hasil perhitungan < 0,05, maka H0 ditolak dan
sebaliknya Ha diterima. Nilai Ftabel pada df=2:83 adalah sebesar 3,11.
Sesuai dengan hasil analisis, diperoleh Fhitung sebesar 14,327. Oleh
karena Fhitung > Ftabel (14,327>3,11) dan nilai signifikansi lebih kecil
dari 0,05 (p<0,05), maka H0 ditolak.
ANOVAb
9E+012 2 4.565E+012 14.327 .000a
3E+013 81 3.187E+011
3E+013 83
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Orientasi profit & non profit, Orientasi sosiala.
Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakatb.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
74
e. Pengambilan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan orientasi
kewirausahaan aparat desa secara simultan berpengaruh signifikan
terhadap kesejahteraan masyarakat.
f. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukkan besarnya nilai kontribusi variabel
X terhadap variabel Y. Hasil analisis diketahui nilai koefisien
determinasi sebagai berikut:
Tabel V.10
Koefisien Determinasi
Hasil analisis diperoleh nilai koefisien determinasi sebesar 0,261,
artinya orientasi kewirausahaan perangkat desa mempunyai kontribusi
terhadap kesejahteraan masyarakat sebesar 26,1%.
2. Pengaruh orientasi kewirausahaan perangkat desa secara parsial
Pengaruh parsial berfungsi untuk membuktikan pengaruh masing-
masing variabel bebas terhadap variabel terikat yaitu pengaruh orientasi
sosial non sosial dan orientasi profit non profit perangkat desa terhadap
kesejahteraan masyarakat secara parsial. Pengujian menggunakan analisis
regresi ganda dengan pembacaan pada uji t sebagai berikut:
Model Summary
.511a .261 .243 564501.367
Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Orientasi profit & non profit,Orientasi sosial
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
75
Tabel. V.11
Pengujian Pengaruh Parsial (uji-t)
a. Pengaruh orientasi sosial non sosial terhadap kesejahteraan
masyarakat
1) Rumusan Hipotesis
H0 = orientasi sosial non sosial secara parsial tidak berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ha = orientasi sosial non sosial secara parsial berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
2) Pengujian Hipotesis
Hasil analisis regresi pengaruh parsial orientasi sosial non sosial
diperoleh nilai thitung sebesar 2,760 dengan nilai signifikansi sebesar
0,007.
3) Pengujian signifikansi
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis
diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar
pengambilan keputusannya adalah jika thitung > ttabel pada taraf
signifikansi 5% atau nilai signifikansi hasil perhitungan < 0,05,
maka H0 ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Nilai ttabel pada df=82
Coefficientsa
-2370234 574972.0 -4.122 .000
42295.901 15326.884 .304 2.760 .007
40007.166 15365.114 .287 2.604 .011
(Constant)
Orientasi sosial
Orientasi profit& non profit
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
76
(n-2), adalah sebesar 2,000. Sesuai dengan hasil analisis, diperoleh
thitung sebesar 2,760. Oleh karena thitung > ttabel (2,760>2,000) atau
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka H0 ditolak.
4) Pengambilan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan orientasi
sosial non sosial secara parsial berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat.
b. Pengaruh orientasi profit non profit terhadap kesejahteraan
masyarakat
1) Rumusan Hipotesis
H0 = orientasi profit non profit secara parsial tidak berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
Ha = orientasi profit non profit secara parsial berpengaruh
terhadap kesejahteraan masyarakat.
2) Pengujian Hipotesis
Hasil analisis regresi pengaruh parsial orientasi profit non profit
terhadap kesejahteraan masyarakat diperoleh nilai thitung sebesar
2,604 dengan nilai signifikansi sebesar 0,011.
3) Pengujian signifikansi
Selanjutnya dilakukan pengujian signifikansi apakah hipotesis
diterima atau tidak dengan tingkat signifikansi 5%. Dasar
pengambilan keputusannya adalah jika thitung > ttabel pada taraf
signifikansi 5% atau nilai signifikansi hasil perhitungan < 0,05,
maka H0 ditolak dan sebaliknya Ha diterima. Nilai ttabel pada df=82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
77
(n-2), adalah sebesar 2,000. Sesuai dengan hasil analisis, diperoleh
thitung sebesar 2,604. Oleh karena thitung > ttabel (2,604>2,000) atau
nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05 (p<0,05), maka H0 ditolak.
4) Pengambilan Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengujian di atas, dapat disimpulkan orientasi
profit non profit secara parsial berpengaruh signifikan terhadap
kesejahteraan masyarakat.
E. Pembahasan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara orientasi
kewirausahaan sosial perangkat desa dengan kesejahteraan masyarakat.
Perangkat desa merupakan aparat pemerintah yang berhadapan langsung
dengan masyarakat. Pada wilayah desa, perangkat desa diharapkan mampu
menjadi kontributor dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Perangkat
desa mempunyai tanggung jawab untuk meningkatkan kesejahteraan
masyarakat desa dan meningkatkan kemajuan desa.
Peningkatan kesejahteraan masyarakat oleh aparat desa diantaranya
diimplementasikan dalam bentuk pemberian peluang usaha bagi masyarakat.
Dalam hal ini berbagai kebijakan yang diterapkan mengacu pada penciptaan
peluang usaha maupun kemudahan dalam penyediaan fasilitas usaha yang
dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Orientasi kewirausahaan sosial
perangkat desa yang diwujudkan dalam berbagai kebijakan tersebut akan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
78
menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan.
Perangkat desa diharapkan mampu untuk menempatkan diri dalam
lingkungan masyarakat. Peran dari perangkat desa dalam meningkatkan
kesejahteraan dapat diwujudkan melalui bantuan-bantuan secara langsung,
seperti pembuatan KTP, KK, Akte, ASKES dan bantuan mengurus surat-surat
penting warganya. Perangkat desa juga membantu masyarakat dalam
menyampaikan aspirasi dan keluhan masyarakat tentang kesejahteraan kepada
aparat pemerintah yang lebih tinggi, sehingga pemerintah dapat segera
memberikan bantuan secara langsung kepada masyarakat yang membutuhkan.
Dalam pemberian bantuan perangkat desa dinilai oleh masyarakat kurang
maksimal, karena masyarakat merasa belum sepenuhnya bantuan diberikan
kepada masyarakat. Pada kenyataannya, perangkat desa memang kurang
mensosialisasikan hasil bantuan pemerintah, sehingga sebagian masyarakat
menilai perangkat desa mengambil keuntungan dari bantuan pemerintah.
Bantuan pemerintah sendiri hanya disalurkan dalam bentuk fisik, seperti
pembangunan kandang sapi yang berada di dusun ini. Kurang maksimalnya
kerja perangkat desa. Menimbulkan penilaian bahwa perangkat desa memiliki
orientasi profit, karena masyarakat menilai bantuan pemerintah tidak diberikan
sepenuhnya kepada masyarakat.
Hasil análisis penelitian ini membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan
sosial perangkat desa berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan
masyarakat. Hasil ini dapat diartikan bahwa orientasi sosial perangkat desa
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
79
mempunyai kontribusi dalam terwujudnya kesejahteraan masyarakat. Sesuai
dengan Soetardjo Kartohadikoesoemo (1953) menyebutkan kebijakan
wirausaha baru, sebagai salah satu solusi penciptaan lapangan kerja, akan
berimplikasi terhadap pertumbuhan dunia usaha. Wirausaha dapat menyerap
angkatan kerja secara signifikan, khususnya diarahkan pada optimalisasi
pemanfaatan potensi sumber daya yang ada. Kebijakan akan meningkatkan
pendapatan dan perekonomian masyarakat sehingga kesejahteraan dapat
terwujud dan dapat mengurangi pengangguran secara signifikan.
Kesejahteraan masyarakat diartikan sebagai kondisi masyarakat yang
berada dalam baik, keadaan makmur, sehat dan damai. Masyarakat yang
sejahtera juga mengandung makna masyarakat yang mempunyai kemampuan
untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dari pekerjaannya yang mampu
menghasilkan pendapatan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Kebutuhan
tersebut termasuk didalamnya kebutuhan untuk kehidupan sehari-hari,
kebutuhan makanan, perumahan, pakaian, pendidikan anak, kesehatan,
pembiayaan lain-lain dan akan lebih baik lagi apabila ada sisa untuk tabungan
dan investasi.
Dalam hasil penelitian ini, kesejahteraan masyarakat diukur dari
pengeluaran masyarakat yang menggunakan uang (monetized). Sebagian
masyarakat yang berada di dusun ini menyatakan bahwa sebagian pemenuhan
kebutuhan sehari-hari mereka didapat dari hasil bumi atau hasil ternak yang
mereka miliki. Pengeluaran-pengeluaran yang tidak menggunakan uang (non
monetized) tidak diperhitungkan dalam penelitian ini. Sehingga hasil yang
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
80
peneliti peroleh menyatakan sebagian masyarakat di dusun ini memiliki
tingkat kesejahteraan dalam kategori rendah.
Kesejahteraan masyarakat akan dapat terwujud apabila masyarakat
mempunyai kemandirian diri dalam berusaha sesuai dengan kemampuannya.
Dalam hal ini pemerintah mempunyai tanggung jawab untuk mengarahkan
masyarakatnya mencapai keadaan tersebut. Perangkat desa merupakan wakil
pemerintah yang terjun langsung di masyarakat dan menjadi ujung tombak
pemerintah bertanggung jawab untuk menerapkan kebijakan yang berpihak
pada kesejahteraan masyarakat.
Orientasi kewirausahaan perangkat desa mempunyai arti penting dalam
pencapaian kesejahteraan masyarakat. Perangkat desa yang berorientasi sosial
diartikan sebagai orang-orang yang melakukan terobosan, serta melakukan
hal-hal yang bersifat baru yang kemudian ditujukan untuk kesejahteraan bagi
orang banyak. Keberhasilan wirausahawan sosial diukur dari dampak
aktivitasnya terhadap masyarakat (Paulus Wirotomo, 2000).
Hasil penelitian ini membuktikan bahwa orientasi kewirausahaan sosial
perangkat desa berpengaruh signifikan terhadap kesejahteraan masyarakat.
Orientasi kewirausahaan yang dimiliki oleh perangkat desa menjadikan
kesejahteraan masyarakatnya tidak maksimal. Apabila perangkat desa semakin
berpihak pada kepentingan masyarakat terutama dalam hal dukungan terhadap
kewirausahaan dan tidak berorientasi pada keuntungan pribadi maka akan
mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Penciptaan peluang kerja
melalui berbagai kebijakan yang diterapkan akan mampu meningkatkan
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
81
kemandirian ekonomi masyarakat, menurunkan tingkat pengangguran dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Sesuai dengan Soetardjo
Kartohadikoesoemo (1953) menyebutkan orientasi wirausaha sosial akan
memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakatnya
(ekonomi, sosial dan lingkungan). Dampak ekonomi bisa terlihat dari hal
berikut: besaran kapital finansial yang diputar, peningkatan pendapatan
anggota masyarakat yang bergabung atau dilayani, dan pertambahan
entrepreneur yang dihasilkan. Dampak sosial bisa berujud pada peningkatan
level taraf kehidupan sebagai efek peningkatan kehidupan ekonomi dan
dampak lingkungan terlihat dari perbaikan kondisi alam sebagai akibat pola
aktivitas ekonomi yang lebih ramah lingkungan.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
82
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data penelitian dan pembahasan yang telah
dilakukan pada bab sebelumnya, kesimpulan penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. Orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa dalam perspektif anggota
masyarakat dalam kategori orientasi sosial sebesar 85,7%. Sebagian
besar anggota masyarakat menilai bahwa perangkat desa mampu
mengayomi warganya, sehingga kehidupan bermasyarakat di Dusun
Planggok rukun dan aman. Sebanyak 72 responden menyatakan bahwa
perangkat desa di Dusun Planggok sedikit banyak telah melakukan
tanggung jawabnya dengan baik. Perangkat desa berinteraksi dengan
warga, dan mau berbagi pengalaman dan kemampuan kepada warga.
2. Perangkat desa dinilai masyarakat memiliki orientasi profit, sebesar
83,3% responden. Sebanyak 70 responden menilai perangkat desa
bekerja tidak maksimal dalam penyaluran bantuan pemerintah. Bantuan
pemerintah yang telah disalurkan kepada masyarakat hanya berupa
pembangunan kandang sapi di Dusun Planggok. Namun perangkat desa
kurang dalam mensosialisasikan penggunaan atau manfaat dan
keuntungan dari pembangunan tersebut untuk warganya.
82
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
83
3. Tingkat kesejahteraan masyarakat dalam perspektif masyarakat dalam
kategori rendah sebesar 91,7%. Penelitian ini hanya mengukur
pengeluaran masyarakat yang menggunakan uang (monetized),
pengeluaran yang tidak menggunakan uang (non monetized) tidak diteliti
dalam penelitian ini. Pemenuhan kebutuhan pangan sebagian anggota
masyarakat menggunakan hasil tanam dan hasil ternak mereka, sehingga
mereka tidak membeli beras untuk memenuhi kebutuhan pangannya.
4. Terdapat pengaruh antara orientasi kewirausahaan sosial perangkat desa
dengan kesejahteraan masyarakat secara parsial maupun simultan
(p<0,05). Adanya orientasi kewirausahaan yang dimiliki oleh perangkat
desa menjadikan kesejahteraan masyarakat tidak maksimal. Apabila
perangkat desa semakin berpihak pada kepentingan masyarakat terutama
dalam hal dukungan terhadap kewirausahaan dan tidak berorientasi pada
keuntungan pribadi maka akan mampu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan penelitian, maka beberapa saran yang dapat
diberikan adalah sebagai berikut.
1. Sejalan dengan hasil penelitian yang menunjukkan orientasi
kewirausahaan sosial perangkat desa berpengaruh terhadap kesejahteraan
masyarakat, maka disarankan agar:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
84
a. Perangkat desa lebih meningkatkan kinerjanya dalam meningkatkan
kesejahteraan masyarakat.
b. Mengakomodasi aspirasi masyarakat terutama dalam hal penciptaan
peluang usaha dan membuat kebijakan yang berorientasi pada
kesejahteraan masyarakat.
2. Berdasarkan hasil penelitian ini, maka bagi masyarakat disarankan untuk
lebih terbuka dalam mengemukakan pendapat kepada perangkat desa
berkenaan dengan kebijakan yang dibuat perangkat desa, serta menjalin
kerjasama yang baik dengan perangkat desa yaitu mendukung kebijakan
yang dibuat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
3. Bagi masyarakat disarankan untuk lebih teliti, cermat dan tepat dalam
memilih calon perangkat desa selanjutnya. Masyarakat harus lebih
mengenal calon perangkat desanya, sehingga masyarakat akan
mendapatkan perangkat desa yang lebih bertanggung jawab dan dapat
meningkatkat kesejahteraan masyarakatnya.
4. Berdasarkan penelitian ini, maka disarankan bagi masyarakat lebih ikut
berperan serta dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat. Bekerjasama
dengan perangkat desa demi kepentingan bersama dan mendapatkan
manfaat bersama.
5. Penelitian selanjutnya, disarankan untuk mengembangkan penelitian ini
terutama yang berhubungan dengan materi yang sejenis karena
mempunyai kontribusi yang positif bagi masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
85
C. Keterbatasan Penelitian
Penelitian ini tidak terlepas dari keterbatasan diantaranya sebagai
berikut:
1. Subyektifitas pengisian kuesioner oleh responden dimana ada
kemungkinan tidak jujur atau mengisi hal-hal yang dalam mengisi
kuesioner.
2. Keterbatasan alat ukur, dimana penelitian ini baru menggunakan kuesioner
sebagai alat pengambilan data, akan lebih baik apabila disertai data hasil
observasi dan pengamatan di lapangan baik tentang orientasi
kewirausahaan sosial perangkat desa maupun kesejahteraan masyarakat.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
86
DAFTAR PUSTAKA
Center for International Forestry Research (CIFOR) 2007. Menuju Kesejahteraandalam Masyarakat Hutan: Buku Panduan untuk Pemerintah Daerah.CIFOR, Bogor, Indonesia.
Cooper, R dan William Emroy, C. 1996 (terj. Ellen Gunawan dan ImamNurmawan). Metode Penelitian Bisnis Jilid 1. Edisi 5. Jakarta: Erlangga.
David Bornstein. 2007. How to Change the World : Social Enterpreneurs and thePower of New Ideas. 2nd edition, Oxford University Press.
Soetardjo Kartohadikoesoemo. 1953. Desa. Yogyakarta.
Suryana. 2003. Kewirausahaan: Pedoman Praktis, Kiat dan Proses MenujuSukses. Jakarta : Salemba Empat.
Wartawan Bisnis Indonesia, Kamis, 19/03/2009.
http:Bisnis keuangan.kompas.com/ketenagakerjaan.
http://budirismayadi.tripod.com/artikel-3.html.
http://iwanuwg.wordpress.com/2009/08/05/kewirausahaan-sosial-dan-pemerintah/
http://m.detik.com/pengangguran/
http:://nukmanluthfie.com/2008/08/menjadi-enterprenuer-bukan-sekedar-memperkaya-dirisendiri/
http:Sumber.berita.Net.com
http://www.api.pasca.ugm.ac.id/en/data/membangun_kewirausahaan_sosial.pdf.
http://www.krkp.org/kebijakan-pangan/18-kedaulatan-masyarakat-desa-atas-pangan.html.
http://www.rosyid.info/2009/02/sistem-kinerja-perangkat-desa.html.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
LAMPIRAN
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frequencies
Umur
12 14.3 14.3 14.3
25 29.8 29.8 44.0
18 21.4 21.4 65.5
13 15.5 15.5 81.0
16 19.0 19.0 100.0
84 100.0 100.0
25-35 tahun
36-45 tahun
46-55 tahun
56-65 tahun
> 65 tahun
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pendidikan
8 9.5 9.5 9.5
10 11.9 11.9 21.4
22 26.2 26.2 47.6
30 35.7 35.7 83.3
14 16.7 16.7 100.0
84 100.0 100.0
SR
SD
SMP
SMA/SMK
Perguruan tinggi
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Jenis kelamin
72 85.7 85.7 85.7
12 14.3 14.3 100.0
84 100.0 100.0
Laki-laki
Perempuan
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Pekerjaan
37 44.0 44.0 44.0
18 21.4 21.4 65.5
4 4.8 4.8 70.2
4 4.8 4.8 75.0
5 6.0 6.0 81.0
10 11.9 11.9 92.9
1 1.2 1.2 94.0
5 6.0 6.0 100.0
84 100.0 100.0
Buruh Ta
Karyawan
Pedagang
Pensiunan
Peternak
PNS
Polri
Wiraswas
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Descriptives
Statistics
Orientasi sosial
84
0
76.3333
77.0000
89.00
24.76508
32.00
123.00
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Descriptives
Statistics
Orientasi profit & non profit
84
0
39.7738
41.0000
41.00
4.65005
24.00
50.00
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Descriptives
Statistics
Kesejahteraan Masyarakat
84
0
652014.9
407750.0
246000.00a
648841.1
142750.00
4523000
Valid
Missing
N
Mean
Median
Mode
Std. Deviation
Minimum
Maximum
Multiple modes exist. The smallest value is showna.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Frequencies
Orientasi sosial
72 85.7 85.7 85.7
12 14.3 14.3 100.0
84 100.0 100.0
Sosial
Non sosial
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Orientasi profit & non profit
70 83.3 83.3 83.3
14 16.7 16.7 100.0
84 100.0 100.0
Profit
Non profit
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Kesejahteraan Masyarakat
77 91.7 91.7 91.7
6 7.1 7.1 98.8
1 1.2 1.2 100.0
84 100.0 100.0
Rendah
Sedang
Tinggi
Total
ValidFrequency Percent Valid Percent
CumulativePercent
Regression
Variables Entered/Removedb
Orientasiprofit &non profit,Orientasisosial
a
. Enter
Model1
VariablesEntered
VariablesRemoved Method
All requested variables entered.a.
Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakatb.
Model Summary
.511a .261 .243 564501.367
Model1
R R SquareAdjustedR Square
Std. Error ofthe Estimate
Predictors: (Constant), Orientasi profit & non profit,Orientasi sosial
a.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
ANOVAb
9E+012 2 4.565E+012 14.327 .000a
3E+013 81 3.187E+011
3E+013 83
Regression
Residual
Total
Model1
Sum ofSquares df Mean Square F Sig.
Predictors: (Constant), Orientasi profit & non profit, Orientasi sosiala.
Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakatb.
Coefficientsa
-2370234 574972.0 -4.122 .000
42295.901 15326.884 .304 2.760 .007
40007.166 15365.114 .287 2.604 .011
(Constant)
Orientasi sosial
Orientasi profit& non profit
Model1
B Std. Error
UnstandardizedCoefficients
Beta
StandardizedCoefficients
t Sig.
Dependent Variable: Kesejahteraan Masyarakata.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
DATA PENELITIAN
No Nama Umur Pendidikan Gender TotalJumlahkeluarga Pengeluaran/orang
1 Siswowiyoto 63 SMP L Rp 231,000 4 Rp 57,750
2 Novi Nur Y 31 SMA L Rp 262,500 3 Rp 87,500
3 Nuryati 56 SMA P Rp 615,000 6 Rp 102,500
4 Tarsiah 58 SMA P Rp 675,500 5 Rp 135,100
5 Wartinah 60 SMP P Rp 288,500 4 Rp 72,125
6 Suhadi 70 S1 L Rp 1,135,000 3 Rp 378,333
7 Ngadiyo U 68 SMA L Rp 325,500 3 Rp 108,500
8 Tomo Karyo 85 SR L Rp 195,000 2 Rp 97,500
9 Madiono 61 SMP L Rp 289,500 3 Rp 96,500
10 Bajuri 55 D3 L Rp 1,720,000 6 Rp 286,667
11 Marto Utomo 76 SR L Rp 265,500 4 Rp 66,375
12 Mangun U 70 SMP L Rp 410,500 4 Rp 102,625
13 Junaedi 50 SMA L Rp 402,500 4 Rp 100,625
14 Sidun 58 SMA L Rp 286,500 3 Rp 95,500
15 Srinarwati 46 S1 P Rp 4,523,000 9 Rp 502,556
16 Sukardi 40 SMA L Rp 443,000 4 Rp 110,750
17 Sarno 83 SR L Rp 292,000 3 Rp 97,333
18 Waluyo U 50 S1 L Rp 816,000 4 Rp 204,000
19 Walsudi 40 SMA L Rp 491,500 5 Rp 98,300
20 Karjono 35 SMA L Rp 1,092,000 6 Rp 182,000
21 Supriana 45 D3 L Rp 1,296,000 5 Rp 259,200
22 Sunarto 40 STM L Rp 961,000 4 Rp 240,250
23 Ashari 37 SMA L Rp 931,000 5 Rp 186,200
24 Rejo Utomo 49 SMP L Rp 791,000 5 Rp 158,200
25 Fakhturahman 34 STM L Rp 528,000 3 Rp 176,000
26 Agus Subiyono 31 S1 L Rp 818,000 3 Rp 272,667
27 Tarjo Siswanto 60 SMP L Rp 279,500 3 Rp 93,167
28 Gunawan Agus 25 SMA L Rp 588,000 4 Rp 147,000
29 Ngadimin 47 SMP L Rp 378,000 3 Rp 126,000
30 Kasbimuslimin 31 SMP L Rp 381,500 4 Rp 95,375
31 Suwardi 43 SMA L Rp 452,500 4 Rp 113,125
32 Narjudin K 81 SMA L Rp 375,500 5 Rp 75,100
33 Qomari 51 SD L Rp 246,000 4 Rp 61,500
34 Samtoharyono 72 SR L Rp 194,000 3 Rp 64,667
35 Senuri 57 SMP L Rp 292,000 4 Rp 73,000
36 Sunardi 41 SD L Rp 232,000 4 Rp 58,000
37 Meimunah 59 SMP P Rp 223,000 3 Rp 74,333
38 Daiyah 32 SMP P Rp 594,000 4 Rp 148,500
39 Samadi 51 SMA L Rp 847,000 4 Rp 211,750
40 Mitro Pawiro 79 SMA L Rp 404,000 2 Rp 202,000
41 Sigit wiyono 46 SMP L Rp 356,000 4 Rp 89,000
42 Siswoto N 40 SMP L Rp 246,000 4 Rp 61,500
43 Karyanto 36 S1 L Rp 2,829,000 4 Rp 707,250
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No Nama Umur Pendidikan Gender TotalJumlahkeluarga Pengeluaran/orang
44 Ngadirin 44 S1 L Rp 1,755,500 4 Rp 438,875
45 Dahroni 44 SMA L Rp 1,774,500 3 Rp 591,500
46 Kasiah 63 SD P Rp 142,750 1 Rp 142,750
47 Sumarto 39 SMP L Rp 862,000 5 Rp 172,400
48 Widianto 29 SMA L Rp 290,500 3 Rp 96,833
49 Suwanto 49 SMA L Rp 507,000 5 Rp 101,400
50 Wakidi 82 SR L Rp 338,500 1 Rp 338,500
51 Parto Pawiro 76 SR L Rp 298,000 3 Rp 99,333
52 Sumardi 41 SMA L Rp 410,500 2 Rp 205,250
53 Sajidi 37 SMA L Rp 539,000 4 Rp 134,750
54 Wagio 47 SD L Rp 397,500 7 Rp 56,786
55 Zumari 47 SD L Rp 392,000 4 Rp 98,000
56 Ngadirin 44 SMP L Rp 391,000 3 Rp 130,333
57 Dahroni 44 SMP L Rp 394,000 3 Rp 131,333
58 Budiono 43 SD L Rp 309,000 4 Rp 77,250
59 Sunarto 40 SMA L Rp 930,000 4 Rp 232,500
60 Sumartono 40 SMA L Rp 1,190,000 4 Rp 297,500
61 Jewandi 54 SMP L Rp 424,000 3 Rp 141,333
62 Eko Suryono 31 SMA L Rp 585,000 4 Rp 146,250
63 Mulyono 31 S1 L Rp 1,678,000 4 Rp 419,500
64 Sumarno Spd 47 S1 L Rp 733,000 4 Rp 183,250
65 Mudzakir 58 SD L Rp 275,000 4 Rp 68,750
66 Bardo 68 SD L Rp 275,000 3 Rp 91,667
67 Barri 63 S1 L Rp 2,071,500 4 Rp 517,875
68 Siswanto TNI 40 Akmil L Rp 283,500 3 Rp 94,500
69 Sumiyah 72 SMP P Rp 631,000 5 Rp 126,200
70 Triwahyono 36 SMP L Rp 314,500 4 Rp 78,625
71 Parjan 45 SMA L Rp 1,481,000 6 Rp 246,833
72 Harjodinomo 80 SR L Rp 216,750 2 Rp 108,375
73 Gunawan 50 SMP L Rp 492,500 2 Rp 246,250
74 Drs.Rr.Hidayati 54 S1 L Rp 285,000 2 Rp 142,500
75 Sastrodihardjo 75 SMP L Rp 213,000 2 Rp 106,500
76 Sunardi 43 SMA L Rp 145,500 1 Rp 145,500
77 Wakida 82 SR P Rp 199,500 2 Rp 99,750
78 Suharti 52 SMA P Rp 983,000 4 Rp 245,750
79 Sutrisno 31 SMP P Rp 552,000 6 Rp 92,000
80 Sarju 54 SMA P Rp 834,000 4 Rp 208,500
81 Sudiran 45 SMA L Rp 1,007,000 5 Rp 201,400
82 Munandar Spd 38 S1 L Rp 405,000 4 Rp 101,250
83 Dayat 32 SD L Rp 304,500 5 Rp 60,900
84 Siswowiyono 63 SD L Rp 455,250 5 Rp 91,050
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Orientasi Profit Non Profit Kepala Dukuh
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total
1 4 4 3 4 5 3 4 2 3 5 3 40
2 5 5 3 4 2 2 1 2 4 5 3 36
3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
5 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 43
6 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 44
7 5 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 44
8 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 39
9 4 3 2 4 4 4 4 4 4 2 4 39
10 5 5 5 3 2 4 1 5 5 5 5 45
11 5 2 2 5 5 2 2 5 5 5 4 42
12 5 2 2 5 5 2 2 5 5 5 4 42
13 5 4 5 4 3 4 3 4 3 5 5 45
14 4 3 2 3 4 1 2 4 5 5 4 37
15 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 49
16 4 4 3 4 4 4 2 4 4 5 4 42
17 3 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 33
18 4 3 3 4 2 2 3 2 4 5 3 35
19 5 1 1 4 4 4 4 5 5 5 5 43
20 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 43
21 4 4 4 4 4 5 4 5 5 5 5 49
22 5 5 1 1 1 1 4 1 5 5 5 34
23 4 4 4 3 3 3 3 4 4 3 4 39
24 5 4 3 4 5 3 3 2 3 4 3 39
25 3 3 3 3 2 2 4 2 3 3 3 31
26 3 4 4 3 3 2 2 3 3 4 3 34
27 1 3 3 2 1 3 5 3 3 3 3 30
28 4 5 3 5 3 3 2 2 4 5 5 41
29 4 4 4 2 2 4 4 3 2 3 3 35
30 2 4 4 3 2 3 4 3 2 3 3 33
31 4 3 3 4 2 2 3 2 5 4 3 35
32 4 4 4 4 4 2 2 4 4 4 4 40
33 5 5 5 4 3 3 3 3 3 5 3 42
34 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 37
35 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 4 40
36 4 4 4 4 4 3 4 2 3 4 3 39
37 5 1 1 4 4 4 5 5 5 5 5 44
38 4 3 5 4 4 3 3 4 3 4 3 40
39 5 3 3 5 5 2 3 2 5 5 3 41
40 4 4 4 4 4 4 5 5 3 3 4 44
41 3 4 2 3 4 4 3 3 3 4 4 37
42 4 3 3 2 3 4 3 4 5 3 4 38
43 5 5 4 5 5 4 5 4 4 5 4 50
44 4 5 4 4 3 3 3 3 4 3 5 41
45 4 5 4 4 3 3 3 4 4 4 5 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Total
46 2 4 4 2 2 3 2 2 2 2 3 28
47 5 4 3 4 4 2 3 2 3 5 3 38
48 4 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 41
49 4 4 4 3 3 4 3 5 4 5 5 44
50 5 4 4 3 4 3 3 5 4 5 5 45
51 4 4 3 3 3 3 4 5 4 5 5 43
52 4 4 4 3 4 4 3 5 3 5 4 43
53 4 4 4 3 2 3 3 5 4 4 4 40
54 4 4 4 3 2 4 3 5 4 5 3 41
55 4 4 4 3 2 2 3 5 4 5 4 40
56 4 4 4 3 3 3 2 5 4 5 4 41
57 4 4 4 2 2 3 3 5 4 5 5 41
58 4 4 4 3 3 3 4 5 4 5 5 44
59 4 4 4 2 3 3 3 5 4 5 5 42
60 4 4 3 3 3 4 5 5 5 5 4 45
61 4 3 4 2 3 3 3 5 4 5 4 40
62 4 5 3 4 3 3 4 4 3 5 4 42
63 4 3 4 3 4 4 4 2 5 4 4 41
64 5 3 3 3 4 3 2 2 4 4 3 36
65 4 3 4 4 3 3 5 4 4 3 4 41
66 4 3 4 3 3 4 3 4 5 4 4 41
67 5 4 4 3 5 3 4 3 5 4 5 45
68 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 40
69 5 4 4 4 3 3 4 5 3 4 4 43
70 4 4 4 2 2 3 4 3 1 3 3 33
71 4 4 4 3 4 5 4 3 4 4 4 43
72 2 3 2 2 1 3 4 3 3 2 3 28
73 4 4 3 3 3 5 4 4 3 5 3 41
74 5 4 3 3 4 3 4 2 3 4 3 38
75 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 39
76 2 3 3 2 2 2 1 2 1 3 3 24
77 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 36
78 5 3 1 5 2 2 3 3 4 4 4 36
79 5 4 4 4 3 3 2 2 3 4 2 36
80 5 5 1 1 1 1 4 1 5 5 5 34
81 5 5 3 5 5 3 5 2 3 5 2 43
82 4 4 3 4 4 3 3 4 4 4 4 41
83 4 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 40
84 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 41
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Orientasi Sosial Non Sosial
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
1 5 4 4 3 3 2 2 3 3 2 31
2 5 3 3 4 4 2 2 3 3 1 30
3 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 37
4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 37
5 4 4 2 4 4 4 4 4 4 3 37
6 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
7 4 4 4 4 5 4 4 4 4 4 41
8 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 35
9 4 3 4 4 3 3 4 4 4 2 35
10 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 39
11 4 4 5 3 3 3 4 2 2 2 32
12 4 4 5 3 3 3 4 2 2 2 32
13 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 42
14 5 3 4 5 5 4 4 4 4 4 42
15 5 5 5 5 5 4 4 5 4 4 46
16 4 3 3 3 2 2 3 4 2 2 28
17 5 3 3 4 3 3 2 3 2 2 30
18 4 3 3 2 3 2 2 4 2 2 27
19 4 4 3 4 5 5 3 3 3 3 37
20 5 4 4 4 4 3 4 4 4 4 40
21 5 3 3 4 4 3 2 1 3 3 31
22 5 5 1 5 5 1 5 1 1 3 32
23 4 4 4 3 4 2 3 3 4 4 35
24 5 3 3 3 3 2 2 3 3 2 29
25 4 3 3 3 2 1 4 4 2 2 28
26 5 3 3 2 2 2 3 4 2 2 28
27 3 4 4 4 2 1 3 3 3 4 31
28 5 3 4 4 2 2 2 3 2 2 29
29 4 4 3 3 2 1 2 3 3 2 27
30 3 4 4 4 2 2 4 4 3 2 32
31 4 3 3 3 3 2 3 2 3 2 28
32 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 32
33 5 3 3 3 1 1 1 3 3 3 26
34 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 28
35 5 3 3 3 3 2 2 3 3 3 30
36 5 3 3 3 3 2 2 3 3 3 30
37 4 4 3 4 5 5 3 3 3 1 35
38 5 2 3 2 3 2 3 4 3 2 29
39 5 2 2 2 2 2 3 3 3 3 27
40 3 2 3 5 4 4 4 3 5 4 37
41 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 28
42 3 2 2 2 4 4 3 4 5 4 33
43 3 3 2 2 3 3 4 5 5 4 34
44 4 4 4 5 4 5 4 5 4 4 43
45 5 5 4 5 4 3 5 4 5 3 43
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total
46 3 3 4 3 4 2 4 3 4 3 33
47 5 4 3 4 3 2 3 4 3 2 33
48 5 4 4 4 4 3 3 4 4 3 38
49 4 3 4 4 3 3 3 5 4 4 37
50 4 3 3 4 4 3 3 5 4 4 37
51 4 3 4 3 3 3 4 5 5 4 38
52 4 2 3 2 3 3 4 5 4 4 34
53 4 3 3 2 2 3 3 5 4 5 34
54 4 3 4 3 4 3 3 5 4 4 37
55 4 3 4 3 3 2 2 5 4 4 34
56 4 3 3 2 2 3 3 5 4 4 33
57 3 3 3 2 4 3 3 5 4 4 34
58 3 3 4 2 3 2 2 5 4 4 32
59 3 3 3 2 4 3 2 5 4 4 33
60 4 5 4 4 5 4 5 4 3 5 43
61 3 3 3 3 4 3 4 5 4 4 36
62 3 4 3 3 3 4 5 5 3 2 35
63 4 4 4 5 4 3 4 4 5 4 41
64 4 2 3 4 4 2 2 4 3 2 30
65 5 4 4 4 4 3 3 2 2 4 35
66 3 3 3 3 3 3 4 5 4 5 36
67 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
68 3 5 4 3 3 3 4 4 4 3 36
69 3 3 3 3 4 2 4 3 4 4 33
70 4 3 4 4 4 2 3 3 4 4 35
71 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 40
72 4 3 4 3 2 4 4 4 4 3 35
73 3 2 3 4 4 4 3 4 5 4 36
74 4 3 2 3 4 2 2 3 2 2 27
75 5 3 3 3 2 2 2 3 4 2 29
76 4 3 4 3 2 1 3 4 3 3 30
77 5 2 3 2 2 2 3 3 3 2 27
78 5 3 3 3 2 2 2 3 4 2 29
79 5 3 3 4 4 3 2 4 3 2 33
80 5 5 1 5 5 1 1 1 1 3 28
81 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 38
82 4 4 4 4 4 3 3 4 3 2 35
83 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 35
84 3 3 2 2 3 3 4 4 4 1 29
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Yogyakarta, 24 Oktober 2010
Hal : Kuesioner Penelitian
Lamp. : 2 berkas
Kepada:
Masyarakat Dusun Planggok Desa
Margokaton
Dengan hormat,
Dengan ini saya :
Nama : Bayuworo Amiati
NIM : 052214025
adalah mahasiswa dari Universitas Sanata
Dharma Yogyakarta, Jurusan Manajemen,
Fakultas Ekonomi yang saat ini sedang
menyusun skripsi.
Untuk keberhasilan penelitian ini, saya
mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari untuk mengisi
daftar pernyataan yang ada sesuai dengan
keadaan yang sebenarnya. Isi dari kuesioner
ini hanya digunakan untuk kepentingan
sendiri dan tidak berpengaruh pada
pekerjaan Bapak/Ibu/Saudara/Saudari, jadi
rahasia dari pengisian kuesioner akan
terjamin.
Atas kesediaan dan bantuan
Bapak/Ibu/Saudara/Saudari dalam
pengisian kuesioner ini, saya ucapkan
terima kasih.
Hormat saya,
Bayuworo Amiati
KUESIONER
A. IDENTITAS RESPONDEN
Isilah titik-titik dan berilah tanda
silang () sesuai dengan identitas
anda!
1. Nama : ………(bila
bersedia)
2. Umur : …….tahun
3. Jenis kelamin : a. Pria
b. Wanita
4. Pendidikan terakhir : a. SMP
b. SMA
c. D III
d. S 1
e. Lain lain…
5. Pekerjaan : …………………..
6. Jumlah Tanggungan : ................
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Isilah Kolom Dibawah ini apabila menurut anda jawaban yang paling tepat dengan tanda ( )pada kolom SS, S,N ,TS,STS
SS : Sangat Setuju TS : Tidak Setuju
S : Setuju STS : Sangat Tidak Setuju
N : Netral
Kuisioner Orientasi Profit Pemimpin Lokal Kepala Dukuh
No Keterangan SS S N TS STS
1 Bantuan Desa kepada dusun untuk pembangunaninfrastruktur di salurkan langsung kepada masyarkat olehKepala Dukuh
2 Keputusan kegiatan kemasyarakatan yang di buat KepalaDusun menguntungkan kepentingan masyarakat
3 Segala perencanaan di bidang ekonomi yang di susun KepalaDusun untuk kepentingan masyarakat
4 Kegiatan Posyandu selalu di ikuti oleh keluarga kepaladukuh
5 Keinginan Kepala Dukuh dalam membuat programkemasyarakatan tidak dipengaruhi pihak – pihak lain/tekanan dari orang lain
6 Keinginan Kepala Dukuh dalam meningkatkan kesejahteraanmasyarakat benar – benar wujud nyata dari pribadi gunakepentingan masyarakat
7 Dalam menjalankan program kemasyarakatan tidak terdapatpenambahan asset pribadi setelah program tersebut selesai
8 Dalam pembuatan KTP, KK dan kartu Identitas kepala dukuhsukarela dalam melaksanakanya.
9 Kepala Dusun telah memberikan bantuan dari programpemerintah untuk masyarakat di berikan secara langsung dariKepal Dukuh untuh tanpa pengurangan sedikitpun
10 Dalam pengurusan Pajak Bumi dan Bangunan tidak terdapatpungutan oleh Kepala dukuh
11 Dalam setiap kegiatan kemasyarakatan Kepala Dukuh Selalusukarela dalam melaksanakanya
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Orientasi Sosial Pemimpin Lokal Kepala Dukuh
No Keterangan SS S N TS STS
1 Dalam hidup sehari – hari Kepala Dukuh sering membaurdengan masyarakat ( bermasyarakat )
2 Kepala dukuh mau berbagi pengalaman dari kemampuanyang luas kepada masyarakat
3 Kepala dukuh selalu menaruh perhatian bagi orang dilingkunganya yang membutuhkan pertolongan/ bagi yangsedang sakit
4 Kepala dukuh memberikan motivasi kepada masyarakat agarmencipakan lingkungan lebih aman
5 Kepala dukuh dapat menciptaan program – program dusun
yang lebih baik
6 Kepala dusun mau mengorbankan hak milik pribadi ( Harta,
waktu, pikiran dan tenaga ) untuk kepentingan masyarakat
7 Kepala dukuh telah menggagas ide yang lebih baik di bidanginfrastruktur dusun
8 Kepala Dusun sudah menciptakan lingkungan yang lebihaman
9 Kepala Dusun telah menciptakan dan menjalankan program –program pembangunan yang lebih baik untuk dusun
10 Kepala Dusun Telah membangun Infrastruktur dusun yanglebih lengkap.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Orientasi Kesejahteraan Masyarakat
Pengeluaran Rumah Tangga dalam Satu bulan Terakhir
No Pembiayaan Rumah Tangga Satuan Harga Satuan Total Nilai
1 Pendidikana. Uang sekolah/ kuliah tetap/pangkal anakb. Uang SPP anakc. Uang Saku Sekolah anakd. Uang Kursus/ Pelatiahan/ Les Privat anake. Lain – Lain anak
2 Kesehatana. Periksa Dokter Puskesmas/ Rs/Klinik Kalib. Pergi Ke orang pintar/ Dukun/ Paranormal Kalic. Beli Obat – obatan di warung kecil/ Apotek Kalid. Beli Jamu Tradisional/ Ramuan, dsb Kalie. Lain – lain Kali
3 Kebutuhan Makan Kga. Beli beras Kgb. Sayur dan Buah – buahan Kalic. Gula Pasir dan merah Kgd. Telur mentah Kge. Lauk pauk Kalif. Lain – Lain
4 Perumahana. Pembangunan rumah Kalib. Pemeliharaan Rumah Kalic. Tanah persawahan m2
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
d. Lain – lain
5 Energi dan Gasa. Beli gas Tabngb. Beli Minyak tanah Literc. Beli kayu Bakar Ikatd. Pembayarn Listrik Kwhe. Lain – lain
6 Pakaiana. Beli Pakaian untuk orang dewasa Ptongb. Beli pakaian untuk anak – anak Ptongc. Lain – lain
7 Transportasi dan rekreasia. Bepergian ke kantor/ tempat kerja Kalib. Berwisata Kalic. Biaya utang kendaraan Kalid. Lain – lain
8 Pajak dan pembayaran sejenis pajaka. Pajak Kendaraan bermotor Kalib. Pajak Bumi dan Banguan Kalic. Iuran kampung / Jimpitan ( RT/RW/Dusun ) Kalid. Lain – lain
10 Tabungan dan Investasia. Emasb. Hewan Ternakc. Kepemilikan Tanahd. Lain – lain
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
11 Komunikasia. Biaya Teleponb. Biaya Pulsac. Surat menyuratd. Internete. Lain - lain
Kepala Dukuh
1. Dalam program bantuan pembanguan dusun kepala dukuh melibatkan masyarakat?
2. Dalam upaya mensejahterakan masyarakat, kepala dukuh melaui program – programnya mengupayakan sepenuhnya untuk kepentingan
warga?
3. Keterlibatan kepala dukuh berpengaruh untuk memajukan kesejahteraaan warga?
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJIPLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI