akb - dona

28
 Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  1 Pengertian Akuntansi Akuntansi adalah suatu proses ragam pencatatan, penggolongan, pengklasifikasian untuk melihat kinerja manajemen.  Laba Rugi  Ekuitas   Neraca  Arus Kas  Catatan atas Keuangan Persediaan Pencatatan:  Perpectual  Fisik Pengertian Akuntansi Biaya Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, pengiktisaran, penafsiran kepada transaksi-transaksi biata (Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan) yang terjadi pada perusahaan manufaktur.  Perbedaan biaya dan beban:  Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dapat dinilai dengan satuan nilai yang telah terjadi atau yang belum terjadi untuk mencapai tujuan atau perusahaan.  Beban adalah pengeluaran untuk membayar jasa atau membeli barang yang habis dipakai dan langsung diperhitungkan ke laba rugi dalam satu periode akuntansi.  Penggolongan-Penggolongan Biaya: 1) Produksi  Tenaga Kerja Langsung  Tenaga Kerja Tidak Langsung  Biaya Bahan Baku 2) Biaya Berdasarkan fungsi pokok perusahaan  Biaya produksi: o Bahan Baku Tidak Langsung o Tenaga Kerja Langsung o Tenaga Kerja Tidak Langsung o BOP (semua berhubungan dengan pabrik)  Beban Pemasaran o Gaji Penjual (berhubungan dengan barang dan pemasaran barang, beban  penyusutan toko) o Angkutan penjualan  Beban Administrasi dan Umum o Gaji karyawan kantor o Beban penyusutan gedung kantor o Beban peralatan kantor

Upload: dina-destriana

Post on 02-Mar-2016

270 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

good

TRANSCRIPT

Page 1: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

1

Pengertian Akuntansi

Akuntansi adalah suatu proses ragam pencatatan, penggolongan, pengklasifikasian untuk

melihat kinerja manajemen.

  Laba Rugi

  Ekuitas

   Neraca

  Arus Kas

  Catatan atas Keuangan

Persediaan Pencatatan:

  Perpectual

  Fisik

Pengertian Akuntansi Biaya 

Akuntansi Biaya adalah proses pencatatan, penggolongan, pengiktisaran, penafsiran

kepada transaksi-transaksi biata (Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan) yang

terjadi pada perusahaan manufaktur.

 Perbedaan biaya dan beban:  Biaya adalah pengorbanan ekonomis yang dapat dinilai dengan satuan nilai yang

telah terjadi atau yang belum terjadi untuk mencapai tujuan atau perusahaan.

  Beban adalah pengeluaran untuk membayar jasa atau membeli barang yang habis

dipakai dan langsung diperhitungkan ke laba rugi dalam satu periode akuntansi.

 Penggolongan-Penggolongan Biaya:1)  Produksi

  Tenaga Kerja Langsung

  Tenaga Kerja Tidak Langsung

  Biaya Bahan Baku

2)  Biaya Berdasarkan fungsi pokok perusahaan

  Biaya produksi:

Bahan Baku Tidak Langsung

o  Tenaga Kerja Langsung

Tenaga Kerja Tidak Langsung

o  BOP (semua berhubungan dengan pabrik)

  Beban Pemasaran

o  Gaji Penjual (berhubungan dengan barang dan pemasaran barang, beban

 penyusutan toko)

o  Angkutan penjualan

  Beban Administrasi dan Umum

o  Gaji karyawan kantor

o  Beban penyusutan gedung kantor

Beban peralatan kantor

Page 2: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

2

  Perusahaan Jasa

Beban Penjualan

o  Beban administrasi dan umum

 

Perusahaan Dagang

o  Beban penjualan

Beban administrasi dan umum

  Perusahaan Manufaktur

 Perbedaan Gaji dan upah:  Gaji adalah dibayar tidak berdasarkan hasil kerja

  Upah adalah dibayar harus berdasarkan hasil kerja.

3) 

Biaya Berdasarkan hubungan dengan pabrik

  Beban Langsung

o  Bahan Baku Langsung

o  Tenaga Kerja Langsung

  Biaya Tidak Langsung

Kecuali biaya Bahan Baku Langsung dan Tenaga Kerja Langsung

4) 

Biaya Berdasarkan Periode Akuntansi

  Biaya Modal

Adalah biaya yang dikeluarkan untuk mendapatkan aktiva yang digunakan dalam

operasi perusahaan untuk jangka panjang

  Pengeluaran Penghasilan

Adalah pengeluaran biaya untuk mendapatkan penghasilan satu periode akuntansi

5)  Biaya Berdasarkan perilaku dalam hubungannya dengan volume produksi

  Biaya Tetap

Adalah jumlah biaya tetap selama dalam kondisi tertentu

  Biaya Variable

Adalah jumlah biaya selalu berubah sebanding dengan perubahan kegiatan

 produksi

  Biaya Semi Variable

Adalah biaya yang kadang-kadang berubah dan atau pun tetap yang

 perubahannya biayanya tidak sebanding dengan perubahannya biayanya tidak

6)  Biaya Berdasarkan perencanaan dan pengawasan suatu pengendalian

 

Biaya Tafsiran

Untuk tujuan pengawasan biasanya akan dibuat rencana biaya/budget

 

Biaya Standar

Untuk membuat produk ditentukan sebelum dibuat.

Page 3: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

3

Siklus Akuntansi Biaya

Kas/Hutang BB BDP BJ HPP

1 4 7 8

xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx xxx

xxx xxx

xxx

5

Gaji dan Upah Tenaga Kerja

xxx 2 xxx Penjualan Piutang

xxx xxx 9 xxx

6 xxx xxx

 yg dikredit BOP

xxx 3 xxx

xxx

Keterangan:

1.  Transaksi pembelian dilakukan secara kredit

2.  Perhitungan gaji dan upah yang terhutang

3.  Berbagai biaya overhead dipindahlan ke rekening BOP

4.  Bahan Baku dipakai untuk diproses produksi

5.  Upah karyawan pabrik di perhitungkan ke proses produksi

6.  BOP yang dibebankan ke proses produksi

7.  Barang yang dip roses selesai dikirim ke persediaan barang jadi

8.  Produk jadi dijual kepada pelanggan

9.  Perhitungan harga jual dan diserahkan pada pelanggan

Page 4: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

4

Contoh Soal:

Sebuah perusahaan industri menggunakan biaya-biaya sebagai berikut:

Pembelian BBL periode tersebut Rp. 160.000

Persediaan pada periode berikut:

Bahan Baku Awal Rp. 37.500

Bahan Baku Akhir Rp. 43.500

Bahan Baku dalam proses Rp. 61.500

Bahan Baku dalam proses akhir Rp. 67.500

Barang Jadi Awal Rp. 27.000

Barang Jadi Akhir Rp. 30.000

Upah Tenaga Kerja Langsung Rp. 120.000

BOP Rp. 108.000

Dari data tersebut, hitunglah:

1)  Harga Pokok Produksi dan Harga Pokok Penjualan

2)  Buatlah jurnal yang diperlukan

3)  Buatlah siklus akuntansi biaya

 Jawab:

Harga Pokok Produksi

Persediaan Bahan Baku Awal Rp. 37.500

Pembelian Bahan Baku Rp. 160.000

Bahan Baku yg tersedia utk diproses Rp. 197.500

Persediaan Bahan Baku Akhir Rp. (43.500)

Bahan Baku Yang digunakan Rp. 154.000

Biaya TKL Rp. 120.000

BOP Rp. 108.000

Biaya Produksi Rp. 332.000

Persediaan barang dlm proses awal Rp. 27.000

BDP yang tersedia Rp. 409.000

Pers. Barang awal proses akhir Rp. (30.000)

Harga Pokok Produksi Rp. 379.000

Harga Pokok Penjualan

Persediaan barang jadi awal Rp. 27.000

HPP Rp. 379.000

Barang tersedia utk dijual Rp. 406.000

Pers. barang jadi akhir Rp. (30.000)

Harga Pokok Penjualan Rp. 376.000

Page 5: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

5

Jurnal: 

Persediaan Bahan Baku 160.000

Hutang 160.000

BDP –  Bahan 154.000

Bahan Baku 154.000

BDP –  TK 120.000

TK 120.000

BDP –  BOP 108.000

BOP Sesungguhnya 108.000

BOP Sesungguhnya 108.000

 kredit 108.000

BTKL 120.000

Hutang Gaji 120.000

Barang Jadi 376.000

HPP 376.000

HPP 373.000

Penjualan 373.000

Page 6: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

6

Kas Bahan Baku BDP Barang Jadi HPP

160.000 1 37.500 154.000 7 382.000 8 443.500

160.000 4 120.000 61.500 (67.500)

(43.500) 108.000 443.500 443.500 376.000 376.000

154.000 154.000 382.000 382.000

Gaji dan Upah Tenaga Kerja 5 Penjualan Piutang

120.000 2 120.000 376.000 9 373.000 373.000

120.000 27.000

(30.000)

373.000 373.000

 yg dikredit BOP 6

3 108.000

108.000

Page 7: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

7

Harga Pokok Pesanan 

Adalah perhitungan biaya produksi untuk pesanan tertentu setelah produk selesai dikerjakan.

Harga pokok pesanan, masing-masing pesanan perhitungan biaya produksinya mungkin berbeda

sesuai dengan permintaan pesanan masing-masing.

Contoh perusahaan yang menggunakan metode pokok pesanan yaitu perusahaan percetakan,

konversi, catering, kontraktor, industry pesawat terbang, galangan kapal dan lain-lain.

 Penggolongan biaya produksi:

1) 

Biaya Langsung

Bahan Baku Langsung

Tenaga Kerja Langsung

2) 

BOP/Biaya tidak langsung, terdiri dari:

o  Bahan Baku tidak langsung

o  Tenaga Kerja Tidak Langsung

o  Biaya Asuransi

o  Biaya Penyusutan

o  Biaya Listrik, air, dan telepon

o  Biaya pemeliharaan dan gedung

Untuk mencari Harga Pokok Proses:

 

Cara menghitung biaya produksi, misalkan:

Pesanan 007 1000 unit

Bahan Baku Langsung 200.000

Tenaga Kerja Langsung 150.000

BOP yg dibebankan 100.000

Penyelesaian:

 

 ═ 450 

 Jurnal yang diperlukan di harga pokok pesanan:

1)  Bahan Baku

o  Pembelian Bahan Baku

Persediaan Bahan Baku xxx

Kas/Hutang xxx

o  Bahan dipakai untuk proses produksi

BDP BB xxx

Pers. BB xxx

Page 8: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

8

2)  Gaji dan Upah

o  Gaji dan upah yang masih terhutang dari:

PPh Karyawan dipotong utk

Gaji dan upah xxx

Hutang gaji dan upah xxx

Hutang PPh karyawan xxx

o  Gaji dan upah dialokasikan atau dipakai sesuai dengan fungsinya

BDP upah langsung xxx

Gaji dan upah xxx

Gaji dan upah dibayar/kas, PPh karyawan disetor ke kas Negara

Hutang gaji dan upah xxx

Hutang PPh karyawan xxx

Kas xxx

3)  BOP

o  BOP sesungguhnya dikeluarkan dan dicatat pada masing-masing rekening buku besar

yang sesuai, lalu dipindahkan ke rekening BOP.

BOP Sesungguhnya xxx

 pada kredit xxx

o  BOP yang diperhitungkan ke harga pokok pesanan/BOP dibebankan adalah BOP

yang ditetapkan adalah berdasarkan tarif dihentikan dimuka. Untuk menentukan tarif

dasar perhitungannya didasarkan antara lain, yaitu bahan baku, upah langsung, jam

kerja langsung, jam mesin dan saham produksi.

Misalnya: BOP dibebankan 80% dari bahan baku langsung yang terjual 100.000

BDP BOP xxx

BOP dibebankan xxx

o  Selisih antara BOP sesungguhnya dengan BOP dibebanlan dipindahkan ke L/R atau

ke Harga Pokok Penjualan

4)  Produk Selesai Dikerjakan

o  Biaya-biaya dicatat pada Harga Pokok Pesanan

Persediaan produk jadi xxx

BDP xxx

o  Produk selesai diserahkan pada pemesan laba diperhitungkan

Harga Pokok Penjualan xxx

Produk Jadi xxx

Page 9: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

9

 Latihan:

L5-8 Ayat jurnal untuk Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan. Rincian perhitungan biaya

 berdasarkan pesanan berikut berkaitan dengan tiga pesanan yang masih dalam proses di

Westwood Company selama Bulan Januari

Pesanan Pesanan Pesanan

No. 66 No. 67 No. 68

Biaya yg dibebankan di periode sblmnya 40.000 15.000 0

Biaya yg ditambahkan selama Bulan Januari:

Bahan Baku Langsung 35.000 45.000 55.000

Tenaga Kerja Langsung 45.000 40.000 35.000

Overhead Pabrik (50/jam) ? ? ?

Jam Mesin yg digunakan selama bulan Januari 720 640 560

Diminta:  Buatlah ayat jurnal yang sesuai untuk mencatat setiap transaksi berikut di bulan

Januari:

1.  Bahan Baku langsung dikeluarkan dari gudang ke barang dalam proses.

2.  Beban Gaji didistribusikan ke barang dalam proses.

3.  Overhead pabrik dibebankan ke produksi untuk periode tersebut.

4.  Pesanan No. 66 dan No. 67 diselesaikan dan ditransfer ke gudang barang jadi.

Jawab: 

1. 

Bahan Baku langsung dikeluarkan dari gudang ke barang dalam proses

Barang Dalam Proses 135.000

Bahan Baku 135.000

2. 

Beban Gaji didistribusikan ke barang dalam proses

Barang Dalam Proses 120.000

Beban Gaji 120.000

3.  Overhead Pabrik dibebankan ke produksi untuk periode tersebut

Barang Dalam Proses 96.000

Overhead Pabrik dibebankan 96.000

(720+640+560) x 50 = 96.000

4. 

Pesanan No.66 dan No.67 diselesaikan dan ditransfer ke gudang barang jadi

Barang Jadi 233.000

Barang dalam proses 233.000

35.000+45.000+36.000+45.000+40.000+32.000=233.000

Page 10: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

10

L5-9 Ayat Jurnal untuk perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan. Buatlah ayat jurnal dari

transaksi-Transaksi Wayne Company di bulan Juli sebagai berikut:

a)  Pembelian bahan baku secara kredit senilai 35.000

Pembelian Bahan Baku 35.000

Hutang Usaha 35.000

 b)  Bukti Permintaan bahan baku sebesar 8.000 untuk bahan baku langsung dan 2.000 untuk

 bahan baku tidak langsung disimpan oleh gudang.

BDP –  Biaya Bahan Baku 8.000

Persediaan Bahan Baku 8.000

BOP Sesungguhnya 2.000

Persediaan Bahan Tidak Langsung 2.000

c) 

Beban Gaji pabrik senilai 9.400 terdiri atas 7.600 tenaga kerja langsung dan 1.800 tenaga

kerja tidak langsung.

BDP 7.600

Pengendalian Overhead (BOP) 1800

Beban Gaji 9.400

d)  Penyusutan atas peralatan pabrik senilai 1.200 dicatat.

Pengendalian OP 1.200

Ak.Peny. –  Peralatan Pabrik 1.200

e) 

Suatu pesanan diselesaikan dengan baiaya tenaga kerja sebesar 1.830 dan biaya bahan

 baku sebesar 1.450 yang sebelumnya telah dibebankan ke pesanan tersebut. Overhead

 pabrik dibebankan dengan tarif 66 ⁄  % dari biaya tenaga kerja langsung.

Barang Jadi 4.498,78

BDP –  TK 1.830

BDP –  BB 1.450

BDP –  OP 1.218,78

f)  Akrual overhead lain-lain sebesar 1.250

BOP 1.250

Hutang Usaha 1.250

g)  Pesanan yang dimaksud di poin (e) dikirimkan ke Dixon Associates, yang ditagih sebesar

5.400

Kas 4.498,78

Laba Penjualan 901,22

Penjualan 5.400

L5-11 Ayat Jurnal Singkat Untuk Perhitungan Biaya Berdasarkan Pesanan.   Solutions

Incorporated memproduksi Pesanan No.121 menggunakan 11.250 bahan baku langsung dan

3.945 tenaga kerja langsung. Overhead dibebankan menggunakan tarif yang telah ditentukan

sebelumnya 150% dari biaya tenaga kerja langsung.

Diminta: 

1.  Biaya Pesanan No.121

2.  Transfer Pesanan No. 121 ke barang jadi di gudang

Page 11: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

11

Penyelesaian:

Pesanan No. 121

BBL 11.250

TKL 3.945

OP Dibebankan 3.945 x 150% = 5.917,5

1.  Biaya Pesanan No. 121

Barang Jadi 21.166,5

BDP –  TKL 3.945

BDP –  BBL 11.250

BDP –  OP 5.917,5

2. 

Transfer Pesanan No. 121 ke Barang Jadi di Gudang

Barang Jadi 21.166,5

BDP 21.166,5

Page 12: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

12

Harga Pokok ProsesDigunakan oleh perusahaan yang menghasilkan produksinya secara terus menerus sesuai

dengan kebutuhna masyarakat. Perhitungan biaya produksi untuk produk tertentu selama 1

 periode akuntansi, biaya produksi di kumpulkan kemudian dihitung Harga Pokok Produksi dan

Harga Pokok Penjualan.

 Perusahaan yang menggunakan Harga Pokok Proses 

Perusahaan makanan dan minuman, pabrik otomotif, pabrik yang menghasilkan kebutuhan

rumah tangga, perusahaan yang menghasilkan alat-alat bangunan, perusahaan yang

menggunakan Harga Pokok Proses perhitungan biaya produksinya dihitung pada akhir periode

akuntansi.

 Perbedaan antara Harga Pokok Proses dan Harga Pokok Pesanan: 

1) Penggolongan Biaya

o  Harga Pokok Proses;

-  Bahan Baku; Langsung dan Pembantu

-  Upah Kerja; Tenaga Kerja Langsung dan Tenaga Kerja Tidak Langsung

-  BOP; Seluruh biaya overhead sesungguhnya di luar bahan baku langsung dan tenaga

kerja langsung.

Harga Pokok Pesanan;

Biaya Langsung; Biaya Langsung dan Tenaga Kerja Langsung

Biaya Tidak Langsung; BOP yang dibebankan berdasarkan tarif di tentukan dimuka

BOP sesungguhnya tidak dimasukkan dalam perhitungan Harga Pokok Produksi

2)  Sifat Produksi

o  Harga Pokok Proses; terus menerus memproduksi

o  Harga Pokok Pesanan; terputus-putus atau sesuai pesanan

3) 

Hasil Produksi (Jenis/Bentuk produk)

Harga Pokok Proses; bentuk produk standar

Harga Pokok Pesanan; sesuai keinginan konsumen

4) 

Cara Perhitungan biaya produksi perunit

 

 

Page 13: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

13

5)  Cara Mengunpulkan Biaya / Perhitungan Biaya

o  Proses; biaya dikumpulkan/dihitung setiap akhir periode akuntansi

o  Pesanan; biaya dikumpulkan/dihitung setelah pesanan dikerjakan

6)  Pelaporan

o  Proses; masing-masing bagian atau departemen membuat laporan biaya produksi yang

terdiri skedul kuantitas, laporan biaya, dan pertanggung jawaban biaya.

Pesanan; biaya dikumpulkan pada Kartu Harga Pokok Pesanan setiap pelanggan.

Contoh Soal:

Produk dimasukkan dalam proses 1000 unit, produk jadi 800 unit, produk yang masih dalam

 proses 200 unit dengan tingkat penyelesaian baha 100%, Tenaga Kerja 75% dan BOP 50%.

Biaya Produksi selama 1 periode;

Bahan 1.000.000

TK 950.000

BOP 900.000

Diminta: Hitunglah;

o  Unit Ekuivalen

o  Biaya Perunit

Harga Produk Selesai

Harga Pokok BDP Akhir

Laporan Biaya Produksi

Penyelesaian: 

  Ekuivalen Perunit = Total Barang Jadi + (BDP Akhir x % BDP Akhir)

Ep Bahan = 800 + (200 x 100%) = 1000

Ep TK = 800 + (200 x 75%) = 950

Ep BOP = 800 + (200 x 50%) = 900

 

 

 

   

   

3000

Page 14: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

14

  Harga Produksi Selesai

Produksi selesai = 800 x 3000 = 2.400.000

  Harga Pokok BDP Akhir

Bahan = (200 x 100%) x 1000 = 200.000

TK = (200 x 75%) x 1000 = 150.000

BOP = (200 x 50%) x 1000 = 100.000

450.000

 

Total biaya produksi = 2.400.000 + 450.000

= 2.850.000

Laporan Biaya Produksi

1)  Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses 1000

Produk Selesai 800

PDP Produksi 200

1000 1000

Tingkat Penyelesaian:

BB 100%

TK 75%

BOP 50%

2)   Perubahan Biaya

Biaya Produksi UE Harga/Unit

-  Bahan Rp. 1.000.000 1000 1000  

-  TK Rp. 950.000 950 1000 

BOP Rp. 900.000 900 1000 

Rp. 2.850.000 3000

3) 

 Pertanggung Jawaban Biaya

Produk Selesai 800 x 3000 = Rp. 2.400.000

BOP Akhir:

Bahan = (200 x 100%) x 1000 = Rp. 200.000

TK = (200 x 75%) x 1000 = Rp. 150.000

BOP = (200 x 50%) x 1000 = Rp. 100.000

Rp. 450.000

Rp. 2.850.000

Page 15: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

15

Departemen I 

Produk Masuk Proses 10.000

PDP Akhir 3.000

Tingkat Penyelesaian:

Bahan 100%

Konversi 60%

Bahan Rp. 300.000

Tenaga Kerja Rp. 200.000

BOP Rp. 150.000

Diminta:

1. 

Unit ekuivalen

2. 

Biaya Perunit

3. 

Produk selesai

4.  Harga Pokok BDP Akhir

5.  Laporan Biaya Produksi

Jawab:

  Ekuivalen Perunit = Total Barang Jadi + (BDP Akhir x % BDP Akhir)

Ep Bahan = 7000 + (3000 x 100%) = 10.000

Ep TK = 7000 + (3000 x 60%) = 8.800

Ep BOP = 7000 + (3000 x 60%) = 8.800

 

 

 

   

   

69,76

 

Harga Produksi Selesai

Produksi selesai = 7000 x 69,76 = 488.320

  Harga Pokok BDP Akhir

Bahan = (3000 x 100%) x 30 = 90.000

TK = (3000 x 60%) x 22,72 = 40.896

BOP = (3000 x 60%) x 17,04 = 30.672

161.568

 

Total biaya produksi = 161.568 + 488.320 = 649.888

Page 16: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

16

Laporan Biaya Produksi

1.)  Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses 10.000

Produk Selesai 7000

PDP Produksi 3000

10.000 10.000

Tingkat Penyelesaian:

BB 100%

TK 60%

BOP 60%

2.) 

 Perubahan Biaya 

Biaya Produksi UE Harga/Unit

-  Bahan Rp. 300.000 10.000 30  

-  TK Rp. 200.000 8.800 22,72  

-  BOP Rp. 150.000 8.800 17,04  

Rp. 650.000 69,76

3.)  Pertanggung Jawaban Biaya

Produk Selesai 7000 x 69,76 = Rp. 488.320

BOP Akhir:

Bahan = (3000 x 100%) x 30 = Rp. 90.000

TK = (3000 x 60%) x 22,72 = Rp. 40.896

BOP = (3000 x 60%) x 17,04 = Rp. 30.672

Rp 161.569

Rp. 649.888

Page 17: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

17

Departemen II

Produk yang diterima dari departemen I ?

Produk selesai dikirim ke gudang?

Persediaan barang dalam proses akhir?

Biaya konversi 75% sebanyak 1000 unit. Data biaya produksi;

Bahan -

TK Rp. 67.500

BOP Rp. 33.750

Diminta: Buatlah Laporan Biaya Produksi

Jawab:

Laporan Biaya Produksi

1.) 

Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses 7000

Produk Selesai 6000

PDP Produksi 1000

7000 7000

Tingkat Penyelesaian:

Konversi 75%

2.) 

 Pembebanan Biaya 

Biaya Produksi UE Harga/Unit

Biaya dr dept.I Rp. 488.320 - 69,76 

TK Rp. 67.500 6.750 10 

-  BOP Rp. 33.750 6.750 5 

Rp. 589.570 84,76

3.) 

 Pertanggung Jawaban Biaya

Produk Selesai 6000 x 84,76 = Rp. 508.560

BOP Akhir:

Bahan = (1000 x 69,78) = Rp. 69.780

TK = (1000 x 75%) x 10 = Rp. 7.500

BOP = (1000 x 75%) x 5 = Rp. 3.750

Rp 81.030

Rp. 589.590

Page 18: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

18

Akuntansi Untuk Kehilangan dalam Proses

 Proses Produksi melalui 2 departemen.

 Produk Hilang di akhir proses

 Produk rusak dan Produk Cacat

Cara menghitung unit ekuivalen produk jika ada:

1.   Produk hilang awal

Produk hilang awal tidak dimasukkan dalam perhitungan unit ekuivalen. Unit ekuivalen

 produk jika terjadi di Departemen II. Tetapi jika produk hilang awal terjadi di Departemen

II, maka diadakan penyesuaian harga.

2.   Produk hilang akhir

Produk hilang akhir dimasukkan dalam perhitungan unit ekuivalen produk. Jika produk

hilang dibebankan ke Harga Pokok, jadi yang akan dikirim ke gudang atau departemen

 berikutnya.

3.   Produk Rusak dan Produk Cacat

Produk rusak dan produk cacat dimasukkan dalam perhitungan unit ekuivalen produk. Biaya

 produk rusak dibebankan ke harga pokok produk yang akan dikirim ke departemen

 berikutnya atau gudang, sedangkan produk cacat dapat diperbaiki sehingga menjadi produk

yang utuh.

Contoh Soal:

PT. X melakukan proses produksi melalui 2 departemen, data produksi dan biaya sebagai

 berikut:

Dept.I Dept.II 

Produk Masuk Proses 10.000

PS ditransfer ke dept. berikutnya 6.000

BDP Akhir 3.000 1.750

Tingkat Penyelesaian:

Bahan 100% 100%

Konversi 30% 40%

Produk diterima dari dept. sebelumnya 6.000

PS Ditransfer ke gudang 4.000

Produk Hilang 1.000 250

Data Biaya Produksi:

Bahan Baku Rp. 4.500.000 -

Tenaga Kerja Rp. 3.220.000 Rp. 2.256.000

BOP Rp. 2.940.000 Rp. 1.128.000

Diminta: Buatlah Laporan Biaya Produksi masing-masing departemen dengan ketentuan sebagai

 berikut:

1.  Hilang di awal proses

2.  Hilang di akhir proses

Page 19: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

19

Penyelesaian: 

 Hilang di awal proses; Departemen I  

 EP = PS + ( BDP Akhir x % BDP Akhir)

EP Bahan = 6000 + (3000 x 100%) = 9000

EP TK = 6000 + (3000 x 30%) = 6900

EP BOP = 6000 + (3000 x 30%) = 6900

 

  = 500

  = 460,66

   

1.392,74

Laporan Biaya Produksi 

1.) 

Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses 10.000

Produk Selesai 6000

Produk Hilang 1000

BDP Akhir 3000

10.000 10.000

Tingkat Penyelesaian:

Bahan Baku 100%

Konversi 30%

2.) 

 Pembebanan Biaya 

Biaya Produksi UE Harga/Unit

-  BB Rp. 4.500.000 9.000 500  

-  TK Rp. 3.220.000 6.900 466,66  

-  BOP Rp. 2.940.000 6.900 426,08  

Rp.10.660.000 1.392,74

Page 20: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

20

3.)  BDP Akhir

Produk Selesai 6000 x 1.392,74 = Rp. 8.356.440

BDP Akhir:

Bahan = (3000 x 100%) x 500 = Rp. 1.500.000

TK = (3000 x 30%) x 466,66 = Rp. 419.994

BOP = (3000 x 30%) x 426,08 = Rp. 383.472

Rp 2.303.466

Rp.10.659.906

 Hilang di awal proses; Departemen II

 EP = PS + ( BDP Akhir x % BDP Akhir)

EP TK = 4000 + (1750 x 40%) = 4700

EP BOP = 4000 + (1750 x 40%) = 4700

 

  = 480

   

Laporan Biaya Produksi 

1.) 

Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses 6.000

Produk Selesai 4000

Produk Hilang 250

BDP Akhir 1750

6.000 6.000

Tingkat Penyelesaian:

Konversi 40%

2.)  Pembebanan Biaya 

Biaya Produksi UE Harga/Unit

Biaya dr dept.I Rp. 8.356.440 6.000 1.392,74  

Penyesuaian produk hilang awal 60,55 

Biaya diterima dr Rp. 8.356.440 5.750 1.453,29 

dept.I 

TK Rp. 2.256.000 4.700 480  

BOP Rp. 1.128.000 4.700 240  

Rp.11.740.440 2.173,29

Page 21: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

21

3.)  BDP Akhir

Produk Selesai 6000 x 1.392,74 = Rp. 8.356.440

BDP dr dept.I 1750 x 1.453,29 = Rp. 2.543.257,5

BDP dr dept.I:

TK = (1750 x 40%) x 480 = Rp. 336.000

BOP = (1750 x 40%) x 240 = Rp. 168.000

Rp 504.000

Rp.11.740.417,5

 Hilang di akhir proses; Departemen I  

 EP = PS + ( BDP Akhir x % BDP Akhir)

EP Bahan = 6000 + (3000 x 100%) + 1000 = 10.000

EP TK = 6000 + (3000 x 30%) + 1000 = 7900

EP BOP = 6000 + (3000 x 30%) + 1000 = 7900

 

  = 450

  = 407,59

   

1.229,74

Laporan Biaya Produksi 

1.) 

Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses 10.000

Produk Selesai 6000

Produk Hilang 1000

BDP Akhir 3000

10.000 10.000

Tingkat Penyelesaian:

Bahan Baku 100%

Konversi 30%

Page 22: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

22

2.)  Pembebanan Biaya 

Biaya Produksi UE Harga/Unit

-  BB Rp. 4.500.000 10.000 450  

-  TK Rp. 3.220.000 7.900 407,59  

-  BOP Rp. 2.940.000 7.900 372,15  

Rp.10.660.000 1.229,74

3.)  BDP Akhir

Produk Selesai 6000 x 1.229,74 = Rp. 7.378.440

Produk Hilang 1000 x 1.229,74 = Rp. 1.229.740

Rp. 8.608.180

BDP Akhir:

Bahan = (3000 x 100%) x 450 = Rp. 1.350.000

TK = (3000 x 30%) x 407,59 = Rp. 366.831

BOP = (3000 x 30%) x 372,15 = Rp. 334.935

Rp 2.021.766

Rp.10.629.946

 

 

 Hilang di akhir proses; Departemen II  

 EP = PS + ( BDP Akhir x % BDP Akhir)

EP TK = 4000 + (1750 x 40%) + 250 = 4950

EP BOP = 4000 + (1750 x 40%) + 250 = 4950

 

  = 455,75

   

Page 23: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

23

Laporan Biaya Produksi 

1.)  Skedul Kuantitas

Produk Masuk Proses 6.000

Produk Selesai 4000

Produk Hilang 250

BDP Akhir 1750

6.000 6.000

Tingkat Penyelesaian:

Konversi 40%

2.)  Pembebanan Biaya 

Biaya Produksi UE Harga/Unit

Biaya dr dept.I Rp. 8.608.180 6.000 1.434,7  

-  TK Rp. 2.256.000 4.950 455,75  

-  BOP Rp. 1.128.000 4.950 227,87  

Rp.11.740.440 2.118,32

3.)  BDP Akhir

Produk Selesai 4000 x 2.118,32 = Rp. 8.473.280

Produk Hilang 250 x 2.118,32 = Rp. 529.580

Rp. 9.002.860

BDP dr dept.I 1750 x 1.434.7 = Rp. 2.510.725

TK = (1750 x 40%) x 455,75 = Rp. 319.025

BOP = (1750 x 40%) x 227,87 = Rp. 159.509

Rp. 2.989.259

Rp.11.992.119

 

 

Page 24: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

24

Produk Sampingan dan Produk SampinganProduk utama adalah produk yang diinginkan dengan hasil yang menjadi tujuan utama

 perusahaan. Produk sampingan adalah produk yang keberadaannya sebelumnya tidak diinginkan.

Sedangkan produk gabungan adalah produk yang mengalami proses yang sama dan memang

diinginkan. Contohnya sisa dari bahan baju, maka bahan tersebut dibuat dan diolah menjadi keset

kaki atau sapu tangan dan lain-lain.

 

Metode rata-rata untuk menghitung biaya perunit adalah:

 

  Metode rata-rata tertimbang menggunakan nilai point atau bobot.

  Metode unit kuantitatif (poin ditambah).

 

Metode biasa atau standar.

Contoh Soal:

Biaya yang terjadi:

Bahan Baku 200

TK 150

BOP 150

Bobot untuk unit A = 3

Bobot untuk unit B = 4

Dengan hasil produksi sebanyak 300 unit. Hitungalah biaya bersama menggunakan 4 metode

diatas.

 Penyelesaian:

 

 

  Metode Rata-Rata

Unit Harga Jual/unit Alokasi

A 10 20 10 x 1,67 = 16,7

B 20 40 20 x 1,67 = 33,4

  Metode Rata-Rata Tertimbang

Unit Poin Harga Jual/unit Alokasi

A 10 3 20 10 x 3 x 1,67 = 50,1

B 20 4 40 20 x 4 x 1,67 = 133,6

Page 25: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

25

  Metode Unit Kuantitatif

Unit Poin Distribusi Alokasi

A 10 3 ⁄   0,43 x 1,67 = 0,7181

B 20 4 ⁄   0,57 x 1,67 = 0,9519

  Metode Standar/Biaya

Unit Harga Jual Tot.Harga Jual % Alokasi

A 10 20 200

  20% x 500 = 100

B 20 40 800

  80% x 500 = 400

Biaya StandarUntuk menghitung apakah sesuatu telah digunakan sesuai atau menyimpang.

 

Parcial Plan; selisih yang terjadi dihitung pada akhir periode atau akhir pemakaian.

 

Single Plan; selisih yang terjadi dihitung dengan 3 cara yaitu pembelian, pemakaian,

 pembelian dan pemakaian.

Contoh Soal: 

Sebuah perusahaan mempunyai data biaya standar sebagai berikut:

Bahan Baku 5kg @1000

TK 2jam dengan upah @500

BOP 2jam

Fix Cost jam@100

Variable cost jam@250

Jumlah BOP yang diangsurkan adakah sebesar 7.000.000 yang terdiri dari BOP Variabel

5.000.000 dan sisanya BOP tetap. Kapasitas normal adalah 20.000 jam kerja langsung.

Data produk:

Produk Selesai 9500unit

Pembelian Bahan Baku 50.000kg @975

Pemakaian Bahan Baku 48.000kg

TKL yg terjadi sebesar 9.504.000 untuk 19.200jam

BOP yang terjadi 6.800.000

Diminta:  Catatlah biaya yang terjadi dengan menggunakan metode parsial dan hit varian

(selisih) yang terjadi untuk BOP dengan menggunakan 4, 3 dan 2 selisih.

Penyelesaian: 

1.)  Bahan; Quantitas Varians = (Qstd –  Qact) x Pstd

= {(9500 x 5) –  48.000} x 1000

= -500.000 [Rugi/UnFaforable]

Price Varians = (Pst –  Pact) x Qact 1.200.000

= (1000 –  975) x 48.000 (500.000)

= 1.200.000 [Laba/Faforable] 700.000

Page 26: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

26

  Pembuktian:

Biaya Standar = 5 x 1000 x 9500 = 47.500.000

Biaya Aktual = 48.000 x 97 = 46.800.000

700.000

2.)  Tenaga Kerja; Efisiensi Varians = (Jam Kerja std –  Jam Kerja act) x Tarif std

= {(9500 x 2) –  19.200} x 500

= 100.000 [Rugi]

Tarif Varians = (Tarif std –  Tarif act) x Jam Kerja act

= (500 –  495) x 19.200

= 96.000 [Laba]

 

Pembuktian:

Jam Kerja Standar = 19.000 x 500 = 9.500.000

Jam Kerja Aktual = 9.504.000

Rugi 4.000

3.)  BOP; 

 Budget Allowance = Fix Cost x Variable Cost

Metode 2 selisih:

Controllable Varians = (BOPact –  Budget Allowance)

= 6.800.000 –  (2.000.000 –  4.750.000)

= 6.800.000 –  6.750.000

= 50.000 [UnFaforable]

Volume Varians = (BOPstd –  Budget Allowance)

= (2 x 9500 x 350) –  6.750.000

= 6.650.000 –  6.750.000

= 100.000 [UnFaforable]

o  Metode 3 selisih:

Spending Varians = (BOPact –  Budget Allowance)

= 6.800.000 –  6.800.000

= 0

IdleCapacity Varians = (BOPstd –  Budget Allowance)

= (350 x 19.200) –  6.800.000

= 6.720.000 –  6.800.000

= 80.000

Eficiencity Varians = (Jam Kerja std –  Jam Kerja act) x Tarif BOP

= {(9500 x 2) - 19.200) x 350

= 200 x 350

= 70.000

o  Metode 4 selisih:

Spending Varians = (BOPact –  Budget Allowance)

Page 27: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

27

= 6.800.000 –  6.800.000 = 0

IdleCapacity Varians = (BOPstd –  Budget Allowance)

= (350 x 19.200) –  6.800.000

= 6.720.000 –  6.800.000

= 80.000

EFCV = (Jam Kerja std –  Jam Kerja act) x Tarif BOP fixcost

= {(9500 x 2) –  19.200) x 100

= 200 x 100

= 20.000

EVCV = (Jam Kerja std –  Jam Kerja act) x Tarif BOP varcost

= {(9500 x 2) –  19.200) x 250

= 200 x 250

= 50.000

 Jurnal untuk Bahan Baku: 

 

Saat Pembelian

Persediaan Bahan Baku 48.750.000

Kas/Hutang 48.750.000

  Persediaan Bahan Baku = 50.000 x 975 = 48.750.000

 

Saat Pemakaian

BDP Bahan 46.800.000

Persediaan Bahan 46.800.000

  BDP Bahan = 48.000 x 975 = 46.800.000

 

Saat Tenaga Kerja

o Bayar

Biaya Tenaga Kerja 9.504.000

Kas 9.504.000

o Pengalokasian

BDP –  TK 9.504.000

Biaya Tenaga Kerja 9.504.000

o Hutang

Biaya Tenaga Kerja 9.504.000

Hutang/Beban Gaji 9.504.000

usaha hrs dibayar

Bayar Hutang Gaji

Hutang 9.504.000

Kas 9.504.000

Page 28: AKB - Dona

 

 

Dona Karlina (22 2012 403) Akuntansi Biaya  

28

  BOP

o  Saat Pembayaran

BOP Sesungguhnya 6.800.000

 dikredit 6.800.000

o  Pengalokasian

BDP 6.800.000

BOP Sesungguhnya 6.800.000

 

Barang Jadi

Barang Jadi 63.650.000

BDP –  Bahan 47.500.000

BDP –  TK 9.500.000

BDP –  BOP 6.650.000

  BDP –  Bahan = 5 x 9500 x 1000 = 47.500.000

BDP –  TK = 2 x 9500 x 500 = 9.500.000

BDP –  BOP = 2 x 9500 x 350 = 6.650.000

63.650.000