skripsi dona (erc1c007002)

89
ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE 2006 - 2009 SKRIPSI Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Oleh : DONA TRIASPO NASUTION ERC1C007002 FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI UNIVERSITAS JAMBI 2012

Upload: rian-battlax

Post on 06-Aug-2015

101 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Skripsi Dona (ERC1C007002)

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRUKTUR

MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG

TERDAFTAR DI

BURSA EFEK INDONESIA

PERIODE 2006 - 2009

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Sebagian Dari Persyaratan

Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

DONA TRIASPO NASUTION

ERC1C007002

FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI

UNIVERSITAS JAMBI

2012

Page 2: Skripsi Dona (ERC1C007002)

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

Dengan ini, Pembimbing Skripsi menyatakan bahwa skripsi yang disusun oleh :

Nama : Dona Triaspo Nasution

NIM : ERCIC007002

Jurusan : Akuntansi

Judul Skripsi :ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI STRUKTUR MODAL PADA

PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGES YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE

2006-2009.

Telah disetujui dan disahkan sesuai dengan prosedur, ketentuan dan kelaziman

yang berlaku dalam Ujian Komprehensif dan Ujian Skripsi pada tanggal yang

tertera dibawah ini:

Disetujui Oleh:

Jambi , Desember 2011

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Reka Maiyarni, S.E, M.Ak, Ak Fitrini Mansur, S.E.,M.SI

NIP : 19720528 199702 2001 NIP : 19731112 199802 2002

Ketua Program Ekstensi

Fakultas Ekonomi Universitas Jambi

Drs. Amril, M.E

NIP: 19570505 198701 1001

Page 3: Skripsi Dona (ERC1C007002)

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Panitia Penguji Skripsi dan

Komprehensif Fakultas Ekonomi Program Ekstensi Universitas Jambi pada:

Hari : Senin

Tanggal : 20 Februari 2012

Jam : 15 – 17.00 wib

Tempat : Ruang Sidang Program Ekstensi FE UNJA Telanai Pura

PANITIA PENGUJI

Jabatan Nama Tanda Tangan

Ketua : Achmad Hizazi,SE,M.Com,Ak ________________

Sekretaris : Ridhwan, SE,M.E ________________

Penguji Utama : Netty Herawaty, SE,M.Si,Ak ________________

Anggota : Reka Maiyarni, SE,M.Ak,Ak ________________

Anggota : Fitrini Mansyur,SE, M.Si ________________

Disyahkan Oleh

Ketua Program Ekstensi Dekan Fakultas Ekonomi

Fakultas Ekonomi Universitas Jambi Universitas Jambi

Drs. Amril, ME Dr. Afrizal, SE, M.Si, Ak

NIP. 19570505 198702 1001 NIP. 19590727198701 1002

Page 4: Skripsi Dona (ERC1C007002)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT yang telah melipahkan rahmat dan hidayah-

nya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan penelitian ini. Penyusunan

skripsi “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada

Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode

2006-2009” ini dimaksudkan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan

Pendidikan Program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Jambi.

Skripsi ini tidak dapat terselesaikan dengan baik tanpa dukungan dan

bantuan dari berbagai pihak karena itu penulis ingin menyampaikan terima kasih

atas dukungan dan bantuan sehingga terselesaikannya skripsi ini, kepada:

1. Bpk Dr. H Afrizal, S.E M.Si, Ak. Selaku dekan Fakultas Ekonomi

universitas Jambi.

2. Bpk Drs. Amril, M.E. Selaku ketua program Ekstensi Fakultas Ekonomi

Universitas Jambi.

3. Ibu Netty Herawaty, S.E, M.Si, Ak dan Bpk Yulisman, S.E, M.Si, Ak

selaku ketua program studi Akuntansi dan Selaku Sekretaris program

Studi Akuntansi Program Ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Jambi.

4. Ibu Reka Maiyarni S.E, M.Ak, Ak dan Ibu Fitrini Mansur, S.E, M.Si

selaku dosen pembimbing pertama dan pembimbing kedua yang

senantiasa memberikan arahan dan kesabaran dalam membimbing

penulis demi selesainya skripsi ini sebagai syarat mencapai gelar Sarjana

Ekonomi.

Page 5: Skripsi Dona (ERC1C007002)

5. Seluruh Straf pengajar dan karyawan Fakultas Ekonomi Program

Ekstensi yang telah memberikan bantuan kepada penulis.

6. Orang tua saya Bapak Aris Naution dan ibu Megawati,Hs. Yang

tersayang, kakakku Ari Endra dan kakak ipar saya Syifa, adikku Rian

Nasution dan Fitrina Sari terima kasih atas dukungannya dan doanya .

7. Teman temanku yang ada dalam himpunan mahasiswa Kabupaten

Bungo yang ada di jambi terima kasih atas dukungannya.

8. Teman teman yang ada di lingkungan kos saya Bu cik, Bang Ibnu, Siska

Melisya, Delpita, Nurul, Kak Penti, Ayu, dan Gebby terima kasih atas

dukungan dan do’a yang telah diberikan kepada saya.

9. Teman teman seperjuangan dalam menyelesaikan skripsiku Robi,

Tegar, Fajrin, Agus, Yusuf, Rian, Renita,Heri dan yang tidak dapat

disebutkan stu persatu terima kasih atas dukungannya.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan dan kelemahan dalam

penyusunan skripsi ini, maka dengan segala kerendahan hati penulis mengharap

saran dan kritik yang membangun guna penyempurnaan penulisan.

Akhir kata penulis berharap agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi

semua pihak.

Jambi, Desember 2011

Penulis,

Dona Triaspo Nasution

Page 6: Skripsi Dona (ERC1C007002)

ABSTRACT

The purpose of sudy is to know and examine the influence of profitability,

asset structure and growth of sales of the company’s capital structure partially,

simultaneous and to know the level of influence and where the mostinfluential

variable on Food and Beverages company listed on the Jakarta stock

exchange(BEI) period of 2006-2009. The sample used by thirteen manufacturing

companies in the sector Food and Beverages, where the method used is purposive

smpling, so the study sample (n) is obtained as many as fivety two observation,.

The analysis of data using multiple regression analysis with using F test and t

test. The result of data analysis or regression result indicate that simultaneous

profitability, asset structure and growth sales the capital structure. While the

partial variable that affect the profitability of capital structurewhile the variable

structure of asset and sales growth is partially not affect the capital structure.

Keywords : Structure capital (DER), Profitability (ROE), Structure Asset

(Tangibility), Growth Sales.

Page 7: Skripsi Dona (ERC1C007002)

ABSTRAK

Penelitian ini berjudul Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Struktur

Modal Pada Perusahaan Food And Beverages Yang Terdaftar Di Bursa Efek

Indonesia Periode 2006-2009. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan

menguji pengaruh antara profitabilitas, struktur aktiva, dan pertumbuhan

penjualan terhadap struktur modal perusahaan secara parsial, simultan dan untuk

mengetahui besarnya dan variable mana yang paling berpengaruh pada

perusahaan food and beverages yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2006- 2009. Sampel penelitian yang digunakan sebanyak 13 perusahaan

manufaktur pada sektor food and beverages, dimana metode yang digunakan

adalah purposive sampling, sehingga sampel penelitian (n) diperoleh sebanyak 52

data observasi. Analisis data menggunakan alat analisis uji regresi berganda

dengan menggunakan uji F dan uji t. Hasil analisis data atau hasil regresi

menunjukkan bahwa secara simultan profitabilitas, struktur aktiva dan

pertumbuhan penjualan mempengaruhi struktur modal. Sedangkan secara parsial

variabel yang berpengaruh terhadap struktur modal adalah profitabilitas

sedangkan variabel struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan secara parsial tidak

mempengaruhi struktur modal.

Kata Kunci : Struktur Modal (DER), Profitabilitas (ROE), Struktur Aktiva

(Tangibility), Pertumbuhan Penjualan(Growth Sales).

Page 8: Skripsi Dona (ERC1C007002)

DAFTAR ISI

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI ............................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

ABSTRACT ..................................................................................................... v

ABSTRAK ...................................................................................................... vi

DAFTAR ISI ................................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... x

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xii

BAB I. PENDAHULUAN .............................................................................. 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

1.2 Perumusan Masalah ....................................................................... 5

1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................... 6

1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................... 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ............................................................... 8

2.1 Teori Struktur Modal..................................................................... 8

2.1.1 The Modigliani-Miller Model.............................................. 9

2.1.2 The Trade Off Mod ............................................................. 11

2.1.3 Pecking Order Theory ........................................................ 12

2.1.4 Signaling Theory ................................................................ 13

2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal .................... 13

2.3 Struktur Modal .............................................................................. 15

2.3.1 Pengertian Struktur Modal ................................................... 15

2.3.2 Komponen Struktur Modal .................................................. 16

Page 9: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2.3.3 Arti Penting Struktur Modal ................................................ 20

2.4 Hasil Penelitian Terdahulu ............................................................ 25

2.5 Kerangka Pemikiran ...................................................................... 26

2.6 Hipotesis Penelitian ....................................................................... 27

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN ................................................ 31

3.1 Subjek dan Objek Penelitian ......................................................... 31

3.2 Populasi Dan Sampel ..................................................................... 31

3.3 Jenis Data Dan Sumber Data ........................................................ 33

3.4 Operasional Variabel ...................................................................... 34

3.4.1 Variabel Devenden ............................................................... 34

3.4.2 Variabel Indevenden ............................................................ 34

3.5 Metode Pengolahan Data ............................................................... 37

3.6 Menyusun Regresi Linier Berganda................................................ 40

3.7 Pengujian Hipotesis ......................................................................... 41

1. Uji t ............................................................................................. 41

2. Uji F ............................................................................................ 42

3. Koefisien Determin (R2) ............................................................. 43

4. Koefisien Beta ............................................................................. 43

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN ............................................... 44

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................... 44

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian ...................................... 44

4.1.2 Statistik Deskriptif ................................................................. 45

4.2 Pengujian Asumsi Klasik ................................................................ 47

1. Uji Normalitas ............................................................................. 47

2. Uji Heterokedastisitas ............................................................... 50

Page 10: Skripsi Dona (ERC1C007002)

3. Uji Multikolinearitas ................................................................. 51

4. Uji Autokorelasi ........................................................................ 52

4.3 Analisis Regresi Berganda ............................................................. 53

4.4 Pengujian Hipotesis ....................................................................... 55

4.4.1 Hasil Uji Secara Parsial ........................................................ 55

4.4.2 Hasil Uji Secara Simultan .................................................... 59

4.5 Koefisien Determinasi ................................................................... 61

4.6 Koefisien Beta ............................................................................... 62

BAB V KESIMPULAN............................................................................. 63

5.1 Kesimpulan .................................................................................... 63

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................. 64

5.3 Saran .............................................................................................. 65

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 67

Page 11: Skripsi Dona (ERC1C007002)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

3.1 Model Penelitian ...................................................................................... 27

4.1 Pengujian Normalitas ............................................................................... 49

4.2 Pengujian Heteroskedastisitas .................................................................. 51

Page 12: Skripsi Dona (ERC1C007002)

DAFTAR TABEL

Tabel Judul HALAMAN

Tabel 2.1 Penelitian Terdahulu ...................................................................... 25

Tabel 3.1 Daftar Sampel Perusahaan ............................................................. 33

Tabel 3.2 Operasional Variabel...................................................................... 36

Tabel 4.1 Deskriptif Statistik ......................................................................... 46

Tabel 4.2 Uji Normalitas Awal ...................................................................... 48

Tabel 4.3 Uji Normalitas Setelah Transformasi Data .................................... 49

Tabel 4.4 Uji Heteroskedastisitas ................................................................... 50

Tabel 4.5 Uji Multikolinearitas ...................................................................... 52

Tabel 4.6 Uji Autokorelasi ............................................................................ 53

Tabel 4.7 Hasil Perhitungan Regresi ............................................................. 54

Tabel 4.8 Hasil Pengujian t ........................................................................... 55

Tabel 4.9 Hasil Pengujian F .......................................................................... 60

Tabel 4.10 Koefisien Determinasi................................................................... 61

Tabel 4.11 Koefisien Beta ............................................................................... 62

Page 13: Skripsi Dona (ERC1C007002)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Judul Halaman

Lampiran 1 Data Sampel Perusahaan Food and Beverages Tahun 2006-2009 ..... 69

Lampiran 2 Data Outpu SPSS 17 (Hasil Pengolalahan Data) ............................... 73

Page 14: Skripsi Dona (ERC1C007002)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Dalam menghadapi persaingan pada era globalisasi saat ini, setiap

perusahaan dituntut untuk dapat melakukan pengelolaan terhadap fungsi-fungsi

penting yang ada dalam perusahaan secara efektif dan efisien sehingga perusahaan

dapat lebih unggul dalam menghadapi persaingan. Tujuan utama setiap

perusahaan biasanya mengutamakan keuntungan bagi pemiliknya atau para

pemegang saham. Dengan membeli sejumlah saham pada perusahaan tertentu,

berarti para pemegang saham mengharapkan return tertentu dengan risiko

minimal. Para pemegang saham akan tertarik dengan harga saham yang semakin

tinggi. Karena akan berakibat dengan tingginya tingkat return yang akan diperoleh

para pemegang saham, sehingga kesejahteraan pemegang saham akan meningkat.

Disamping itu juga bertujuan untuk mempertahankan kelangsungan hidup

perusahaan dan melakukan pengembangan usahanya.

Pada prinsipnya, perusahaan tidak akan terlepas dengan permasalahan

seberapa besar kemampuan perusahaan dalam memenuhi kebutuhan dana yang

akan digunakan untuk beroperasi dan mengembangkan usahanya. Sumber dana

perusahaan dapat diperoleh dari sumber dana internal dan eksternal perusahaan.

Sumber dana internal artinya dana yang diperoleh dari hasil kegiatan operasi

perusahaan, yang terdiri atas laba ditahan dan depresiasi. Sedangkan dana

eksternal merupakan sumber dana yang berasal dari luar perusahaan, yang terdiri

dari hutang (pinjaman) dan modal sendiri. Apabila perusahaan dalam pemenuhan

Page 15: Skripsi Dona (ERC1C007002)

kebutuhan modalnya semakin meningkat sedangkan dana yang dimiliki telah

habis digunakan, maka perusahaan tidak ada pilihan lain selain menggunakan

dana yang berasal dari luar yaitu dalam bentuk hutang maupun dengan

mengeluarkan saham baru untuk memenuhi kebutuhan modalnya.

Keputusan pendanaan perusahaan akan sangat menentukan kemampuan

perusahaan dalam melakukan aktivitas operasinya dan juga akan berpengaruh

terhadap risiko perusahaan itu sendiri. Organisasi bisnis yang disebut perusahaan

bahkan sering menggunakan akuntansi sebagai bahasa untuk memperlancar

kegiatan operasional, membuat keputusan bisnis, maupun untuk mempertanggung

jawabkan pelaksanaan tugas seorang menejer menurut (Warsono, 2009). Untuk

itu sebagian menejer tidak sepenuhnya mendanai perusahaannya dengan modal

sendiri tetapi juga disertai penggunaan dana melalui hutang baik itu hutang jangka

pendek maupun hutang jangka panjang. Karena terkait dengan sifat penggunaan

dari hutang tersebut yaitu bersifat mengurangi pajak.

Salah satu tugas dari seorang manajer keuangan dalam mencapai tujuannya

adalah mengambil keputusan pendanaan perusahaan. Namun perlu diingat bahwa

tidak ada keputusan terbaik, yang ada adalah keputusan yang lebih baik Menurut

Kozmetsky(1985) dalam buku (Harahap, 1997). Manajemen pendanaan pada

hakikatnya menyangkut keseimbangan antara aktiva dan pasiva Menurut

(Riyanto, 2001). Pemilihan susunan dari aktiva akan menentukan struktur

kekayaan perusahaan, sedangkan pemilihan dari pasiva akan menentukan struktur

financial (struktur pendanaan) dan struktur modal perusahaan.

Page 16: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Penentuan proporsi hutang dan modal dalam penggunaannya sebagai

sumber dana perusahaan berkaitan erat dengan istilah struktur modal. Struktur

modal adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang dengan

modal sendiri (Husnan, 2004 dalam skripsi Arli Arzuqni Fadhli).

Menurut (Husnan, 1998) struktur modal yang optimal adalah suatu struktur

dimana biaya marginal riil (marginal real cost) dari masing-masing sumber

pembelanjaan adalah sama, dengan biaya riil (real cost) yang dimaksudkan adalah

jumlah biaya implisit dan eksplisit. Menejer keuangan dalam praktiknya harus

dapat menentukan struktur modal yang tepat bagi perusahaannya. Kesulitan utama

dalam hal ini adalah menafsir biaya implisit sumber pembelanjaan bukan modal

sendiri.

Berfluktuasinya struktur modal juga mengakibatkan berfluktuasinya modal

sendiri dan meningkatnya hutang sehingga dapat juga mengakibatkan tingginya

biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan. Menurut (Martono dan agus 2007),

struktur modal yang optimal dapat diartikan sebagai struktur modal yang dapat

meminimalkan biaya penggunaan modal secara keseluruhan atau biaya modal

rata-rata. menurut (Bringham dan Houston , 2006), keputusan struktur modal

secara langsung berpengaruh terhadap besarnya risiko pengembalian atau

keuntungan yang diharapkan yang di tanggung oleh pemegang saham.

Dari beberapa literatur penulis menemukan bahwa terdapat beberapa faktor

yang mempengaruhi struktur modal yang berkenaan dengan masalah pendanaan.

Dimana faktor-faktor tersebut antara lain klasifikasi industri, struktur aktiva,

Page 17: Skripsi Dona (ERC1C007002)

likuiditas, risiko perusahaan, profitabilitas, ukuran perusahaan dan pertumbuhan

penjualan.

Penelitian tentang faktor ini pernah diteliti oleh Fadhli 2009 dengan judul

faktor faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur

yang go publik. Dengan hasil penelitian ukuran perusahaan dan profitabilitas

berpengaruh terhadap struktur modal, sedangkan risiko bisnis dan pertumbuhan

aktiva tidak berpengaruh terhadap struktur modal. Hasil pengujian secara simultan

menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, risiko bisnis, pertumbuhan aktiva dan

profitabilitas secara bersama sama berpengaruh terhadap struktur modal.

Soesan dengan judul analisis faktor faktor yang mempengaruhi strukrur

modal pada perusahaan asuransi yang go publik di (BEJ). Dengan hasil ukuran

perusahaan dan risiko bisnis berpengaruh positif terhadap struktur modal,

sedangkan pertumbuhan aktiva, profitabilitas dan struktur aktiva berpengaruh

negatif terhadap struktur modal. Hasil pengujian secara simultan semua variabel

independen berpengaruh terhadap struktur modal.

Hapsari dengan judul analisis faktor faktor yang mempengaruhi struktur

modal pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2006-2008

pada sektor automotif and allied. Dengan hasil penelitian ukuran perusahaan dan

risiko bisnis berpengaruh negatif, sedangkan pertumbuhan asset dan

kemampulabaan berpengaruh positif terhadap struktur modal. Hasil pengujian

secara simultan menunjukkan bahwa ukuran perusahaan, risiko bisnis,

pertumbuhan asset dan kemampulabaan secara bersama sama berpengaruh

terhadap struktur modal.

Page 18: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Dalam penelitian ini, peneliti hanya membatasi beberapa faktor yang akan

diteliti disesuaikan dengan data yang diperoleh yang diduga berpengaruh terhadap

struktur modal diantaranya profitabilitas, struktur aktiva dan pertumbuhan

penjualan. Peneliti mengambil beberapa faktor ini dikarenakan faktor-faktor ini

memiliki kecenderungan investor dalam menilai perusahaan untuk

menginvestasikan modalnya kedalam sebuah perusahaan dan pada penelitian

terdahulu faktor-faktor ini memiliki pengaruh yang signifikan terhadap struktur

modal suatu perusahaan.

Berdasarkan latar belakang tersebut, Terlihat bahwa keputusan struktur

modal merupakan keputusan yang sangat penting dalam kelangsungan hidup

perusahaan. maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :

“Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada

Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Periode 2006 - 2009”.

1.2. Perumusan Masalah

Berdasarkan fakta, maka dapat dirumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan pertumbuhan

penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan Food and Beverages

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2009 secara

parsial.

2. Bagaimana pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan pertumbuhan

penjualan terhadap struktur modal pada perusahaan Food and Beverages

Page 19: Skripsi Dona (ERC1C007002)

yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2009 secara

simultan.

3. Berapakah besar dan variabel mana yang paling berpengaruh diantara

profitabilitas, struktur aktiva, dan pertumbuhan penjualan terhadap struktur

modal pada perusahaan industri Food and Beverages yang terdaftar di

Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2009.

1.3.Tujuan dan Manfaat Penelitian

1.3.1. Tujuan Penelitian

Berdasarkan dari fakta yang diperoleh dari rumusan masalah diatas dapat

dirumuskan tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan

pertumbuhan penjualan, terhadap struktur modal pada Perusahaan Food and

Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2009

secara parsial.

2. Untuk mengetahui pengaruh profitabilitas, struktur aktiva, dan

pertumbuhan penjualan , terhadap struktur modal pada perusahaan Food and

Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2006 – 2009

secara simultan.

3. Untuk mengetahui besarnya dan variable mana yang paling berpengaruh

diantara profitabilitas, struktur aktiva, dan pertumbuhan penjualan terhadap

struktur modal pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia periode 2006 – 2009.

Page 20: Skripsi Dona (ERC1C007002)

1.3.2. Manfaat Penenlitian

Bertolak dari tujuan diatas maka diharapkan manfaat dari penelitian ini

adalah sebagai berikut :

1. Diharapkan agar bermanfaat bagi perusahaan Food and Beverages

sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan terhadap

struktur modalnya.

2. Diharapkan agar dapat memberikan informasi bagi para calon investor

tentang perkembangan struktur modal dan faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal dimana informasi itu dapat dipahami sebagai alat pengambil

keputusan dimasa yang akan datang.

3. Diharapkan agar hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti selanjutnya

sebagai referensi untuk mengembangkan penelitian lain kususnya penelitian

yang berhubungan dengan keputusan struktur modal.

4. Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan peneliti tentang

struktur modal pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa

Efek Indonesia.

Page 21: Skripsi Dona (ERC1C007002)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Teori Struktur Modal

Teori struktur modal menjelaskan apakah ada pengaruh perubahan struktur

modal terhadap nilai perusahaan yang tercermin dari harga saham perusahaan, jika

keputusan investasi dan kebijakan deviden dipegang konstan. Jika perusahaaan

mengganti sebagian modal sendiri dengan hutang atau sebaliknya apakah harga

saham akan berubah, apabila perusahaan tidak merubah keputusan-keputusan

keuangan lainnya.

Kalau perubahan struktur modal tidak merubah nilai perusahaan, berarti

tidak ada struktur modal yang terbaik, semua struktur modal adalah baik. Kalau

dengan merubah struktur modal ternyata nilai perusahaan berubah, maka akan

diperoleh struktur modal yang terbaik. Struktur modal yang dapat

memaksimumkan nilai perusahaan, atau harga saham adalah struktur modal yang

terbaik.

Yang dimaksud dengan nilai perusahaan adalah harga yang bersedia dibayar

oleh calon pembeli apabila perusahaan tersebut dijual (Husnan, 2000). Teori

mengenai struktur modal telah banyak dibicarakan oleh para peneliti, berikut ini

akan diuraikan mengenai teori-teori tersebut. Teori struktur modal bertujuan

memberikan landasan berpikir untuk mengetahui struktur modal yang optimal.

peneliti menggunakan satu teori yaitu The Modigliani-Miller Model,The trade off

model, pecking order theory, dan signaling theory.

Page 22: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2.1.1. The Modigliani-Miller Model

Teori mengenai struktur modal bermula pada tahun 1958, ketika Profesor

Franco Modigliani dan Profesor Merton Miller ( yang selanjutnya disebut MM)

mempublikasikan artikel keuangan yang paling berpengaruh yang pernah ditulis

yaitu “The Cost of capital, Corporation Finance, and The Theory of Invesment”.

MM membuktikan bahwa nilai suatu perusahaan tidak dipengaruhi oleh struktur

modalnya (Brigham dan Houston, 2001). MM berpendapat bahwa dalam keadaan

pasar sempurna maka penggunaan hutang adalah tidak relevan dengan nilai

perusahaan, tetapi dengan adanya pajak maka hutang akan menjadi relevan

(Modigliani dan Miller, 1960 dalam Hartono, 2003). Namun, studi MM

didasarkan pada sejumlah asumsi yang tidak realistis, antara lain (Brigham dan

Houston, 2001);

1. Tidak ada biaya broker (pialang)

2. Tidak ada pajak

3. Tidak ada biaya kebangkrutan

4. Para investor dapat meminjam dengan tingkat suku bunga yang sama

dengan perseroan.

5. Semua investor mempunyai informasi yang sama seperti manajemen

mengenai peluang investasi perusahaan pada masa mendatang

6. EBIT tidak dipengaruhi oleh penggunaan hutang.

Pada tahun 1963, MM menerbitkan makalah lanjutan yang berjudul

“Corporate Income Taxes and The Cost of Capital: A Correction” yang

melemahkan asumsi tidak ada pajak perseroan. Peraturan perpajakan

memperbolehkan pengurangan pembayaran bunga sebagai beban, tetapi

pembayaran deviden kepada pemegang saham tidak dapat dikurangkan. Perlakuan

Page 23: Skripsi Dona (ERC1C007002)

yang berbeda ini mendorong perusahaan untuk menggunakan hutang dalam

struktur modalnya. MM membuktikan bahwa karena bunga atas hutang

dikurangkan dalam perhitungan pajak, maka nilai perusahaaan meningkat sejalan

dengan makin besarnya jumlah hutang dan nilainya akan mencapai titik

maksimum bila seluruhnya dibiayai dengan hutang (Brigham dan Houston, 2001).

Hasil studi MM yang tidak relevan juga tergantung pada asumsi bahwa

tidak ada biaya kebangkrutan. Namun, dalam praktek, biaya kebangkrutan bisa

sangat mahal. Perusahaan yang bangkrut mempunyai biaya hukum dan akuntansi

yang sangat tinggi, serta sulit menahan pelanggan, pemasok dan karyawan.

Masalah yang terkait kebangkrutan cenderung muncul apabila perusahaan

menggunakan lebih banyak hutang dalam struktur modalnya (Brigham dan

Houston, 2001). Apabila biaya kebangkrutan semakin besar, tingkat keuntungan

yang disyaratkan oleh pemegang saham juga semakin tinggi. Biaya modal hutang

juga akan semakin tinggi karena pemberi pinjaman akan membebankan bunga

yang tinggi sebagai kompensasi kenaikan risiko kebangkrutan.

Oleh karena itu, perusahaan akan terus menggunakan hutang apabila

manfaat hutang (penghematan pajak dari hutang) masih lebih besar dibandingkan

dengan biaya kebangkrutan. Jika biaya kebangkrutan lebih besar dibandingkan

dengan penghematan pajak dari hutang, perusahaan akan menurunkan tingkat

hutangnya. Tingkat hutang yang optimal, dengan demikian modal yang optimal,

terjadi pada saat tambahan penghematan pajak sama dengan tambahan biaya

kebangkrutan.

Page 24: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2.1.2. The Trade Off Model

Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan

merupakan hasil trade-off dari keuntungan pajak dengan menggunakan hutang

dengan biaya yang akan timbul sebagai akibat penggunaan hutang tersebut

(Hartono, 2003). Esensi trade-off theory dalam struktur modal adalah

menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul sebagai akibat

penggunaan hutang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan hutang masih

diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan hutang sudah lebih

besar, maka tambahan hutang sudah tidak diperbolehkan. Trade-off theory telah

mempertimbangkan berbagai faktor seperti corporate tax, biaya kebangkrutan, dan

personal tax dalam menjelaskan mengapa suatu perusahaan memilih struktur

modal tertentu (Suad Husnan, 2000). Kesimpulannya adalah pengguanan hutang

akan meningkatkan nilai perusahaan tetapi hanya pada sampai titik tertentu.

Walaupun model trade-off theory tidak dapat menentukan secara tepat

struktur modal yang optimal, namun model tersebut memberikan kontribusi

penting yaitu (Hartono, 2003);

1. Perusahaan yang memiliki aktiva yang tinggi, sebaiknya menggunakan

sedikit hutang.

2. Perusahaan yang membayar pajak tinggi sebaiknya lebih banyak

menggunakan hutang dibandingkan perusahaan yang membayar pajak

rendah.

Page 25: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2.1.3. Pecking Order Theory

Teori ini diperkenalkan pertama kali oleh Donalson pada tahun 1961

sedangkan penanaman pecking order theory dilakukan oleh Myers pada tahun

1984 menurut (Husnan,1998). Secara singkat teori ini menyatakan bahwa

perusahaan menyukai internal financing pendanaan dari hasil operasi perusahaan

yang berwujud laba ditahan, apabila pendanaan dari luar external financing

diperlukan, maka perusahaan akan menerbitkan sekuritas yang paling aman

terlebih dahulu yaitu dimulai dengan penerbitan obligasi, kemudian diikuti oleh

sekuritas yang berkarateristik opsi, baru akhirnya apabila belum mencukupi

saham baru diterbitkan.

Dana internal lebih disukai dari dana eksternal karena dana internal

memungkinkan perusahaan untuk tidak perlu mencari pinjaman lagi dari pihak

luar. Dana eksternal lebih disukai dalam bentuk hutang daripada penerbitan

saham baru, karena dua alasan. Pertama adalah pertimbangan biaya emisi, biaya

emisi obligasi lebih murah dari biaya emisi saham baru menurut (Husnan, 1998).

Hal ini disebabkan karena penerbitan saham baru akan menurunkan harga saham

lama. Alasan kedua adalah menejer kawatir kalau penerbitan saham baru akan

ditafsirkan sebagai kabar buruk oleh para pemodal dan membuat harga saham

turun. Hal ini disebabkan antara lain oleh kemungkinan adanya informasi

asimetrik antara pihak manajer dengan pihak pemodal.

Page 26: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2.1.4. Signaling Theory

Signaling Theory (Teori Persinyalan) menurut (Brigham dan Houston 2006)

merupakan suatu tindakan yang diambil manajemen perusahaan yang memberi

petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek

perusahaan. Perusahaan dengan prospek yang menguntungkan akan mencoba

menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang

diperlukan dengan cara-cara lain, termasuk menggunakan utang di luar sasaran

struktur modal yang normal. Perusahaan yang kurang menguntungkan akan

cenderung untuk menjual sahamnya, yang artinya menarik investor-investor baru

untuk berbagi kerugian yang mereka alami. Adanya pengumuman penawaran

saham biasanya akan dianggap sebagai suatu sinyal bahwa prospek perusahaan

seperti yang dilihat manajemen tidak terlalu cerah. Hal ini selanjutnya

menunjukkan bahwa ketika sebuah perusahaan mengumumkan penawaran saham

baru, biasanya harga sahamnya akan menurun.

2.2. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal.

Menurut Brigham dan Houston (2001: 39) ada beberapa faktor yang

mempengaruhi keputusan struktur modal perusahaan, antara lain : pertumbuhan

penjualan, struktur aktiva, leverage operasi, tingkat pertumbuhan, profitabilitas,

pajak, pengawasan, sifat manajemen, sikap kreditur dan 8 konsultan, kondisi

pasar, kondisi internal perusahaan dan fleksibilitas keuangan. Dalam penelitian

ini, peneliti hanya mengambil beberapa faktor yang mempengaruhi struktur

modal, diantaranya profitabilitas, struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan.

Page 27: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Profitabilitas, pecking order theory mengatakan bahwa perusahaan lebih

menyukai internal funding. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi tentu

memiliki dana internal yang lebih banyak daripada perusahaan dengan

profitabilitas rendah. Karena itu profitabilitas akan berhubungan negatif

dengan leverage perusahaan. Perusahaan dengan tingkat pengembalian yang

tinggi atas investasi menggunakan hutang yang relaltif kecil. Tingkat

pengembalian yang tinggi memungkinkan untuk membiayai sebagian besar

kebutuhan pendanaan dengan dana yang dihasilkan secara internal. Semakin

tinggi keuntungan yang diperoleh berarti semakin rendah kebutuhan dana asing

hutang sehingga semakin rendah pula rasio struktur modalnya.

Struktur aktiva (tangibility), kebanyakan perusahaan industri yang

sebagian besar modalnya tertanam dalam aktiva tetap akan mengutamakan

pemenuhan modalnya dari modal yang permanen yaitu modal sendiri,

sedangkan hutang bersifat sebagai pelengkap (Riyanto, 1995). Hal ini bisa

dihubungkan dengan adanya aturan struktur finansial konservatif horizontal

yang menyatakan bahwa besarnya modal sendiri hendaknya, paling sedikit

dapat menutup jumlah aktiva tetap ditambah aktiva lain yang sifatnya

permanen. Sedangkan perusahaan yang sebagian besar aktivanya terdiri dari

aktiva lancar akan cenderung mengutamakan pemenuhan kebutuhan dana

dengan utang. Hal ini menunjukkan adanya pengaruh struktur aktiva terhadap

struktur modal suatu perusahaan. Struktur aktiva diukur dengan didasarkan

pada rasio Fixed Asset terhadap total aktiva, penggunaan rasio Fixed Asset

terhadap total aktiva dikarenakan Fixed Asset memberikan gambaran

Page 28: Skripsi Dona (ERC1C007002)

mengenai jaminan kemampuan perusahaan dalam melunasi hutang. Secara

teori terdapat hubungan positif antara struktur aktiva dan struktur modal.

semakin tinggi rasio struktur aktiva semakin besar jumlah aktiva tetap, maka

perusahaan pun akan memiliki jaminan kemampuan yang lebih besar dalam

melakkukan pendanaan eksternal yang berarti berpotensi meningkatkan

leverage perusahaan.

Perusahaan dengan tingkat penjualan yang mengalami pertumbuhan dapat

lebih aman memperoleh lebih banyak pinjaman/ hutang yang besar dengan

risiko menanggung biaya tetap yang lebih tinggi dibandingkan dengan

perusahaan yang tidak mengalami pertumbuhan penjualan.

2.3. Struktur Modal

2.3.1. Pengertian Struktur Modal

Keputusan untuk memilih sumber pembiayaan merupakan keputusan bidang

keuangan yang sangat penting bagi perusahaan. Rasio total hutang terhadap modal

sendiri ( Debt To Equity Ratio) menggambarkan struktur modal perusahan dan

rasio hutang terhadap modal akan menentukan besarnya leverage keuangan yang

digunakan perusahaan (Riyanto, 2001).

Struktur modal ditentukan dengan perbandingan antara total hutang dan

modal sendiri yang digunakan perusahaan (Riyanto, 2001). Struktur modal

merupakan kombinasi antara bauran segenap pos yang masuk ke dalam sisi kanan

neraca sumber modal perusahaan. Pengertian struktur modal dibedakan dengan

struktur keuangan, dimana struktur modal merupakan pembelanjaan permanen

yang mencerminkan antara total hutang dengan modal sendiri, sedangkan struktur

Page 29: Skripsi Dona (ERC1C007002)

keuangan mencerminkan perimbangan seluruh hutang baik jangka panjang

maupun jangka pendek dengan modal sendiri.

Struktur atau komposisi modal harus diatur sedemikian rupa sehingga

terjamin stabilitas finansial perusahaan, memang tidak ada ukuran yang pasti

mengenai jumlah dan komposisi modal dari tiap-tiap perusahaan, tetapi pada

dasarnya pengaturan terhadap struktur modal dalam perusahaan harus berorientasi

pada tercapainya stabilitas finansial dan terjaminnya kelangsungan hidup

perusahaan. Dari pengertian-pengertian yang dipaparkan dapat ditarik kesimpulan

tentang struktur modal yaitu perbandingan atau perimbangan antara hutang

dengan modal sendiri atau disebut (Debt To Equity Ratio). Keuangan yang

digunakan perusahaan dalam mencapai stabilitas finansial dan kelangsungan

hidup perusahaan.

2.3.2.Komponen Struktur Modal

Struktur modal suatu perusahaan secara umum terdiri atas beberapa

komponen (Riyanto, 2001) yaitu:

1. Modal asing atau hutang jangka panjang adalah hutang jangka waktunya

adalah panjang umumnya lebih dari sepuluh tahun. Hutang jangka panjang ini

pada umumnya digunakan untuk membelanjai perluasan perusahaan (ekspansi)

atau modernisasi dari perusahaan karena kebutuhan modal untuk keperluan

tersebut meliputi jumlah yang besar.

Page 30: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Komponen - komponen hutang jangka panjang ini terdiri dari:

a. Hutang hipotik (mortgage)

Hutang hipotik adalah bentuk hutang jangka panjang yang dijamin dengan

aktiva tidak bergerak tanah dan bangunan.

b. Obligasi (bond)

Obligasi adalah sertifikat yang menunjukan pengakuan bahwa perusahaan

meminjam uang dan menyetujui untuk membayarnya kembali dalam jangka

waktu tertentu. Pelunasan atau pembayaran kembali obligasi dapat diambil dari

penyusutan aktiva tetap yang dibelanjai dengan pinjaman obligasi tersebut dan

dari keuntungan.

Modal asing hutang jangka panjang di lain pihak, merupakan sumber dana

bagi perusahaan yang harus dibayar kembali dalam jangka waktu tertentu.

Semakin lama jangka waktu semakin ringan syarat-syarat pembayaran kembali

hutang tersebut akan mempermudah dan memperluas bagi perusahaan untuk

mendayagunakan sumber dana yang berasal dari asing atau hutang jangka panjang

tersebut.

Meskipun demikian hutang tetap harus dibayar pada waktu yang sudah

ditetapkan, tanpa memperhatikan kondisi finansial perusahaan pada saat itu dan

harus sudah disertai dengan bunga yang sudah diperhitungkan sebelumnya.

Seandainya perusahaan tidak mampu membayar kembali hutang dan bunga, maka

kreditur dapat memaksa perusahaan dengan menjual asset yang dijadikan

jaminannya.

Page 31: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Oleh karena itu, kegagalan membayar hutang atau bunganya akan

mengakibatkan perusahaan kehilangan kontrol terhadap perusahaannya seperti

halnya sebagian atau keseluruhan modal yang ditanamkan dalam perusahaan.

Begitu pula sebaliknya para kreditur dapat kehilangan kontrol sebagian atau

keseluruhan dana pinjaman dan bunganya, karena segala macam bentuk yang

ditanamkan dalam perusahaan selalu dihadapkan pada risiko kerugian.

Struktur modal pada dasarnya merupakan suatu pembiayaan permanen yang

terdiri dari modal sendiri dan modal asing, dimana modal sendiri terdiri dari

berbagai saham dan laba ditahan. Penggunaan modal asing akan menimbulkan

beban yang tetap dan besarnya penggunaan modal asing ini menurunkan Leverage

keuangan yang digunakan perusahaan.

Dapat disimpulkan bahwa semakin besar proporsi modal asing atau hutang

dalam struktur modal perusahaan akan semakin besar pula risiko kemungkinan

terjadinya ketidakmampuan untuk membayar kembali hutang beserta bunga pada

jatuh tempo. Bagi kreditur hal ini berarti bahwa kemungkinan turut serta dana

yang mereka tanamkan dalam perusahaan untuk dipertaruhkan pada kerugian juga

semakin besar.

2. Modal Sendiri (Shareholder Equity)

Modal sendiri adalah modal yang berasal dari pemilik perusahaan dan

yang tertanam dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu lamanya. Modal

sendiri berasal dari sumber Intern maupun Extern, sumber intern didapat dari

keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan, sedangkan sumber extern berasal

dari modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

Page 32: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Komponen modal sendiri terdiri dari:

a. Modal Saham

Saham adalah tanda bukti kepemilikan suatu perusahaan terbatas (P.T)

dimana modal saham terdiri dari:

1) Saham Biasa (common stock)

Saham biasa adalah bentuk komponen modal jangka panjang yang

ditanamkan oleh investor, dengan memiliki saham ini berarti ia membeli

prospek dan siap menanggung segala risiko sebesar dana yang

ditanamkan.

2) Saham Preferen (preferred stock)

Saham preferen bentuk komponen modal jangka panjang yang

merupakan kombinasi antara modal sendiri dengan hutang jangka

panjang.

b. Laba Ditahan

Laba ditahan adalah sisa laba dari keuntungan yang tidak dibayarkan

sebagai deviden.

Komponen modal sendiri ini merupakan modal perusahan yang

dipetaruhkan untuk segala risiko, baik risiko usaha maupun risiko – risiko

kerugian lainnya. Modal sendiri ini tidak memperlukan jaminan atau keharusan

untuk pembayaran kembali dalam setiap keadaan maupun tidak adanya kepastian

tentang jangka waktu pembayaran kembali modal sendiri. Oleh karena itu, tiap–

tiap perusahaan harus mempunyai jumlah minimum modal yang diperlukan untuk

menjamin kelangsungan hidup perusahaan.

Page 33: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Modal sendiri yang bersifat permanen akan tetap tertanam dalam

perusahaan dan dapat diperhitungkan pada setiap saat untuk memelihara

kelangsungan hidup dan melindungi perusahan dari risiko kebangkrutan. Modal

sendiri merupakan sumber dana perusahaan yang paling tepat untuk

diinvestasikan pada aktiva tetap yang bersifat permanen dan investasi-investasi

yang menghadapi risiko kerugian yang relatif kecil. Karena suatu kerugian atau

kegagalan dari investasi tersebut dengan alasan apapun merupakan tindakan

membahayakan bagi kontinuitas kelangsungan hidup perusahaan.

2.3.3. Arti Pentingnya Struktur Modal

Setiap perusahaan membutuhkan dana untuk membiayai operasi perusahan,

yang bisa dipenuhi dari pemilik modal sendiri atau dari pihak lain berupa hutang,

dana tersebut mempunyai modal yang ditanggung perusahaan.

Struktur modal akan menentukan biaya modal, biaya modal adalah balas

jasa yang harus dibayar perusahaan kepada masing-masing pihak yang

menanamkan modal dalam perusahaan. Dalam kaitannya dengan biaya modal

sendiri maupun hutang perlu dirinci lebih lanjut, karena tiap-tiap jenis modal

mempunyai konsekuensi tersendiri, baik jenis, cara perhitungan, maupun ada atau

tidak adanya keharusan untuk dibayarkan.

Sumber modal yang dimaksud disini terbatas pada modal tetapnya saja,

yaitu hutang jangka panjang, modal saham preferen dan modal saham biasa.

Keputusan untuk menggunakan tiap-tiap jenis modal tersebut atau

mengkombinasikan senantiasa dihadapkan pada berbagai pertimbangan baik yang

bersifat kualitatif maupun kuantitatif yang mencakup tiga unsur penting yaitu:

Page 34: Skripsi Dona (ERC1C007002)

1. Sifat keharusan untuk membayar balas jasa atas penggunaan modal kepada

pihak yang menyediakan dana tersebut atau sifat keharusan untuk pembayaran

biaya modal.

2. Sampai seberapa jauh kewenangan atau campur tangan pihak penyedia dana

dalam pengelola perusahaan.

3. Risiko yang dihadapi perusahan.

Arti pentingnya struktur modal terutama disebabkan oleh perbedaan

karakteristik diantara jenis modal tersebut, perbedaan karakteristik diantara jenis

modal tersebut secara umum mempunyai pengaruh pada dua aspek penting dalam

kehidupan perusahaan yaitu:

1. Terhadap kemampuan untuk menghasilkan laba.

2. Terhadap kemampuan perusahaan untuk membayar kembali hutang.

Arti penting struktur modal pada umumnya diperlukan dalam perusahan

(Riyanto, 2001):

1. Pada waktu mengkoorganisir atau mendirikan perusahaan.

2. Pada waktu membutuhkan tambahan modal baru untuk perluasan atau

ekspansi.

3. Pada waktu diadakan consolidation baik dalam bentuk merger atau

amalgamation.

4. Pada waktu dijalankan peyusunan kembali struktur modal Recapitalization,

pada waktu mengadakan perubahan-perubahan yang fundamental dalam

struktur modal debt Readjustment dan pada waktu dijalankan perbaikan-

perbaikan struktur modal financial reorganization yang terpaksa harus

Page 35: Skripsi Dona (ERC1C007002)

dilakukan, karena perusahaan yang bersangkutan telah nyata-nyata dalam

keadaan insolvabel atau adanya ancaman insolvenci.

Perubahan-perubahan tersebut dimaksudkan supaya perusahaan tersebut

untuk selanjutnya dapat bekerja dalam basis finansial yang lebih kuat. Dalam hal

ini pendapatan yang dihasilkan dari sumber-sumber ekonomi yang dimiliki

perusahaan akan dialokasikan kepada masing-masing pihak yang menyediakan

dana sebagai berikut:

a. Kepada debitur dalam jumlah tertentu yang tidak tergantung pada jumlah

pendapatan yang dihasilkan bahkan juga terdapat ada atau tidak adanya

penggunaan sumber ekonomi dalam perusahaan. Bunga atas hutang kepada

kreditur harus dibayar, bahkan dalam keadaan dimana menderita kerugian

dalam operasinya.

b. Kepada pemilik saham, seluruh sisa pendapatan yang dihasilkan oleh

perusahan dari sumber sumber ekonominya setelah dikurangi haknya para

kreditur. Oleh karena itu, kemungkinan para pemilik saham akan memperoleh

bagian yang lebih besar, sama atau kurang dari bagian yang diterima oleh

kreditur, bahkan perusahaan mengalami kegagalan di dalam operasinya para

pemilik saham harus membayar ekstra untuk membalas jasa kepada para

kreditur. Dalam situasi demikian dana yang diinvestasikan oleh pemilik tidak

hanya berkurang karena adanya kerugian didalam operasinya tetapi sebagai

akibat dari kegiatan pembelanjaan.

Page 36: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Apabila suatu perusahan dalam memenuhi kebutuhan dananya

mengutamakan pemenuhan dengan sumber dari dalam perusahaan akan

mengurangi ketergantunganya kepada pihak luar. Tetapi apabila kebutuhan dana

sudah demikian meningkatnya karena pertumbuhan perusahaan dan dana dari

sumber intern sudah digunakan semua.

Maka tidak ada pilihan lain selain menggunakan dana yang berasal dari luar

perusahaan baik hutang dengan mengeluarkan saham baru dalam memenuhi

kebutuhan dananya. Kalau dalam memenuhi kebutuhan dana dari sumber extern

tersebut mengutamakan pada hutang saja, maka ketergantungan kita pada pihak

luar akan semakin besar dan risiko finansialnya semakin besar, sebaliknya kalau

kita hanya mendasarkan pada saham saja, biaya akan sangat mahal.

Biaya penggunaan dana yang berasal dari saham baru adalah paling mahal

dibandingkan dengan sumbersumber dana lainya. Oleh karena, itu perlu

diusahakan adanya keseimbangan optimal antara kedua sumber dana tersebut.

Apabila kita mendasarkan pada prinsip hati-hati, maka kita mendasarkan pada

aturan struktur finansial konsevatif dalam mencari struktur modal yang optimal.

Untuk mengetahui besarnya “modal optimal“ diperlukan lebih dahulu menetapkan

jangka waktu kritis.

Jangka waktu kritis adalah waktu di mana biaya untuk kredit jangka panjang

sama besarnya dengan kredit jangka pendek (Riyanto,2001) kalau kredit yang

dibutuhkan itu jangka waktunya lebih lama daripada jangka waktu kritis tersebut,

lebih menguntungkan mengambil kredit jangka panjang dengan membungakan

kelebihan modal sementara yang digunakan. Sebaliknya apabila kebutuhan kredit

Page 37: Skripsi Dona (ERC1C007002)

jangka waktunya lebih pendek daripada jangka waktu kritis adalah lebih

menguntungkan membiayai kebutuhan modal kerja itu dengan jangka pendek.

Dengan mengetahui besarnya modal optimum maka perusahaan dapat

menetapkan apabila kebutuhan dana perusahaan dipenuhi dengan modal sendiri

ataukah dipenuhi dengan modal asing (hutang).

Dari uraian yang telah dipaparkan dapat disimpulkan bahwa arti pentingnya

struktur modal merupakan masalah penting bagi setiap perusahaan, karena baik

buruknya struktur modal akan mempunyai pengaruh yang langsung terhadap

posisi finansial perusahaan. Suatu perusahaan yang mempunyai struktur modal

yang kurang baik dimana mempunyai hutang yang sangat besar akan memberikan

beban yang berat kepada perusahaan yang bersangkutan, sehingga akan

berpengaruh pada labanya, struktur modal merupakan cermin dari kebijaksanaan

perusahaan dalam menentukan jenis sekuritas yang dikeluarkan.

Page 38: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2.4. Hasil Penelitian Terdahulu

Tabel 1.3 Hasil penelitian terdahulu

No Peneliti Judul Penelitian Variabel yang di

gunakan

Hasil

1 Arli Warzuqni

Fadhli (2008)

Faktor faktor ang

mempengaruhi struktur

modal pada perusahaan

manufaktur yang terdaftar

di BEI.

Ukuran perusahaan,

profitabilitas, resiko

bisnis, dan

pertumbuhan aktiva.

Ukuran perusahaan

berpengaruh positif,

profitabilitas berpengaruh

negatif, sedangkan resiko

bisnis dan pertumbuhan

aktiva tidak berpengaruh

terhadap profitabilitas.

2 Fitriah Soesan

(2007)

Analisis faktor faktor yang

mempengaruhi struktur

modal pada perusahaan

asuransi yang go publik di

(BEJ).

Ukuran perusahaan,

resiko bisnis,

pertumbuhan aktiva,

profitabilitas dan

struktur aktiva.

Ukuran perusahaan, resiko

bisnis berpengaruh positif

terhadap struktur modal,

sedangkan pertumbuhan

aktiva, profitabilitas,dan

struktur aktiva berpengaruh

negatif terhadap struktur

modal.

3 M Taufan

Nugroho(2006)

Analisis faktor faktor yang

mempengaruhi struktur

modal pada perusahaan

yang terdaftar di BEI.

Resiko bisnis, ukuran

perusahaan, struktur

aktiva dan

profitabilitas.

Resiko bisnis dan ukuran

perusahaan berpengaruh

negatif, struktur aktiva dan

profitabilitas berpengaruh

positif terhadap struktur

modal.

4 Laksmi Indri

Hapsari(2006)

Analisis faktor faktor yang

mempengauhi struktur

modal perusahaan

manufaktur yang terdaftar

di bursa efek indonesia

periode 2006-2008 pada

sektor automotif and allied

product.

Ukuran perusahaan,

resiko bisnis,

pertumbuhan asset,

kemampulabaan.

Ukuran perusahaan, resiko

bisnis berpengaruh negatif

sedangkan pertumbuhan

asset dan kemampulabaan

berpengaruh positif terhadap

struktur modal.

5 Yulinda

Rachmawardani

(2007)

Analisis

Pengaruh Aspek

Likuiditas,

Risiko Bisnis,

Profitabilitas,

dan Pertumbuhan

Penjualan

Terhadap

Struktur Modal

(Studi Empiris

Pada Sektor

Keuangan dan

Perbankan di

BEJ Tahun

2000-2005)

Independen:

Likuiditas,

risiko bisnis,

profitabilitas,

pertumbuhan

penjualan.

Dependen:

struktur modal

Likuiditas, risiko

bisnis,

profitabilitas, dan

pertumbuhan

penjualan

berpengaruh

positif terhadap

struktur modal

Page 39: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2.5. Kerangka Pemikiran

Kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertauatan

antara variabel yang akan diteliti. Jadi secara teoritis perlu dijelaskan hubungan

antar variabel indevenden dan dependen. Pertautan antar variabel tersebut,

selanjutnya dirumuskan kedalam bentuk varadigma penelitian. Oleh karena itu

pada setiap penyusunan varadigma penelitian harus didasarkan pada kerangka

berpikir. Menurut (Sugiono, 2009).

Penelitian ini menguji pengaruh profitabilitas, struktur aktiva dan

pertumbuhan penjualan, terhadap struktur modal. Penelitian ini akan dilakukan

untuk mengetahui perubahan, pengaruh, besarnya pengaruh dan variabel yang

paling berpengaruh terhadap struktur modal. Hal ini dikarenakan struktur modal

adalah perimbangan atau perbandingan antara jumlah hutang dengan modal

sendiri. Struktur modal yang optimal merupakan perimbangan antara penggunaan

modal sendiri dengan penggunaan hutang, maksudnya adalah seberapa besar

modal sendiri dan seberapa besar hutang yang akan digunakan sehingga bisa

optimal (Husnan, 2004).

Teknik pengambilan sampel penelitian ini menggunakan Purposive

sampling atau pengambilan sampel berdasarkan pertimbangan penulis. Penelitian

pada perusahaan Food and Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

dengan menggunakan periode pengamatan tahun 2006-2009.

Page 40: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Berdasarkan uraian di atas maka kerangka pemikiran penelitian ini dapat

dirumuskan sebagai berikut:

Gambar 2.1

Model Penelitian

Profitabilitas

Struktur Aktiva Struktur Modal

Pertumbuhan Penjualan

Keterangan

Uji Parsial

Uji Simultan

2.6. Hipotesis Penelitian

Keputusan struktur modal merupakan keputusan yang sangat penting dalam

kelangsungan hidup perusahaan. Adanya faktor-faktor yang mempengaruhi

struktur modal perusahaan menjadi hal yang penting sebagai dasar pertimbangan

dalam menentukan komposisi struktur modal perusahaan. Hipotesis penelitian

yang dapat disimpulkan adalah sebagai berikut :

Page 41: Skripsi Dona (ERC1C007002)

1. Pengaruh profitabilitas terhadap struktur modal

Profitabilitas adalah kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba dari

modal yang digunakan untuk menghasilkan laba menurut (Martono dan Agus,

2007). Semakin tinggi profitabilitas berarti semakin baik dan semakin

meningkat kemakmuran perusahaan. Perusahaan yang profitabilitasnya tinggi

akan lebih banyak mempunyai dana internal daripada perusahaan yang

profitabilitasnya rendah. Perusahaan dengan profitabilitas tinggi akan

menggunakan hutang lebih kecil karena perusahaan mampu menyediakan dana

yang cukup melalui laba ditahan.

Pecking Order Theory menyatakan bahwa perusahaan lebih suka untuk

menggunakan dana internal (laba ditahan) daripada dana eksternal (hutang dan

ekuitas) untuk membiayai pengeluaran modalnya sehingga dengan

profitabilitas yang tinggi perusahaan akan mengurangi tingkat penggunaan

hutang. Berdasarkan pengamatan diatas, maka hipotesis 1 dapat dirumuskan

sebagai berikut:

H1 = Profitabilitas berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

2. Pengaruh struktur aktiva terhadap struktur modal

Struktur aktiva merupakan perbandingan antara aktiva tetap dengan total

aktiva. Hal ini menunjukkan proporsi komposisi aktiva tetap terhadap aktiva

perusahaan secara keseluruhan. Perusahaan yang struktur aktivanya memiliki

perbandingan aktiva tetap yang lebih tinggi akan cenderung menggunakan

hutang lebih banyak karena aktiva tetap yang ada dapat digunakan sebagai

jaminan hutang. Perusahaan akan menggunakan modal sendiri atau hutang

Page 42: Skripsi Dona (ERC1C007002)

yang sesuai dengan umur aktiva untuk diinvestasikan dalam bentuk aktiva

tetap. Perusahaan yang memiliki jumlah aktiva tetapnya tinggi akan lebih

mudah untuk mendapatkan hutang, karena aktiva tetap dapat dijadikan sebagai

jaminan. Semakin besar proporsi aktiva tetap, maka perusahaan akan

cenderung menggunakan lebih banyak hutang. Berdasarkan pengamatan diatas,

maka hipotesis 2 dapat dirumuskan sebagai berikut:

H2 = Struktur aktiva berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

3. Pengaruh pertumbuhan penjualan terhadap struktur modal

Penjualan yang tinggi akan meningkatkan laba perusahaan, sehingga

akan meningkatkan nilai perusahaan dan menunjang pertumbuhan perusahaan.

Jika penjualan meningkat per tahun, maka pembiayaan dengan hutang dengan

beban tertentu akan meningkatkan pendapatan pemegang saham. Hal ini

mendorong perusahaan dengan tingkat penjualan yang tinggi akan cenderung

menggunakan jumlah hutang yang lebih besar dibandingkan dengan

perusahaan-perusahaan yang tingkat pertumbuhan penjualannya rendah.

Semakin tinggi pertumbuhan penjualan perusahaan akan lebih aman dalam

menggunakan hutang sehingga semakin tinggi struktur modalnya. Berdasarkan

pengamatan diatas, maka hipotesis 3 dapat dirumuskan sebagai berikut:

H3 = Pertumbuhan penjualan berpengaruh terhadap struktur modal

perusahaan.

Page 43: Skripsi Dona (ERC1C007002)

4. pengaruh faktor-faktor secara bersama-sama terhadap struktur modal (DER)

yaitu :

H4 = Profitabilitas, Struktur Aktiva, Pertumbuhan Penjualan secara

bersama sama berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan.

Page 44: Skripsi Dona (ERC1C007002)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Subjek Dan Objek Penelitian

Subjek penelitian ialah sesuatu baik orang, benda ataupun lembaga

(organisasi) yang sifat keadaannya akan diteliti. Penelitian ini dilakukan pada

perusahaan Food and Beverages, dengan mengambil laporan keuangan

perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Periode 2006-2009.

Subjek yang dipilih dalam peneilitian ini adalah perusahaan yang memiliki jumlah

asset diatas 250 miliar, terdiri dari 19 perusahaan yang tergolong kedalam

perusahaan Food and Beverages. Objek penelian ialah sesuatu yang di jadikan

sasaran dalam sebuah penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah struktur

modal, apakah variabel variabel indevenden dalam dalam penelitian ini diantara

profitabilitas, struktur aktiva, dan prtumbuhan penjualan mempunyai pengaruh

terhadap struktur modal.

3.2. Populasi dan Sampel

Populasi adalah wilayah generasi yang terdiri atas, subjek/objek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

di pelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiono,2007). populasi dalam

penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)

periode 2006-2009 yang termasuk kedalam perusahaan yang bergerak di dalam

Food and Beverages terdiri dari 19 perusahaan.

Page 45: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiono,2007). Dalam penelitian ini sampel perusahaan dipilih

dengan menggunakan metode Purposive Sampling. Menurut Sugiono, Purposive

Sampling adalah pemilihan sampel berdasarkan pertimbangan penulis. Metode

Purposive Sampling dipilih atas dasar kesesuaian karakteristik dengan kriteria

sampel:

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten hingga akhir tahun 2009.

2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan

manufaktur.

3. Perusahaan yang tergolong kedalam perusahaan Food and Beverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI).

4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan periode 2006-2009 yang

telah dipublikasikan pada Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

5. Perusahaan yang memiliki jumlah asset di atas 250 miliar yang terdiri dari

periode 2006-2009.

Berdasarkan kriteria diatas yang tergolong kedalam industri Food and

Beverages terdiri dari sembilan belas perusahaan yang tergolong kedalamnya.

Diamana kesembilan belas perusahaan tersebut telah menerbitkan laporan

keuangan. Hanya tiga belas perusahaan yang hanya mempunyai jumlah asset

diatas dua ratus lima puluh juta rupiah. berdasarkan kriteria tersebut maka yang

memenuhi kriteria hanya terdiri dari tiga belas perusahaan.

Page 46: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Daftar nama perusahaan yang memenuhi kriteria dari Periode 2006-2009

yang tergolong kedalam perusahaan Food and Beverages sebagai berikut.

Tabel 3.1

Daftar Sampel Perusahaan

NO Nama Perusahaan

1 PT Fast Food Indonesia Tbk

2 PT Siantar Top Tbk.

3 PT Davomas Abadi Tbk.

4 PT Cahaya Kalbar Tbk.

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk.

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk.

7 PT sierad Produce Tbk.

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk.

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk.

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk.

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk.

12 PT Mayora Indah Tbk.

13 PT Smart Tbk.

3.3. Jenis Data dan Sumber Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder. Data

sekunder adalah data yang sudah diolah oleh pihak perusahaan. Data diperoleh

dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 2006-2009. Data yang

diambil adalah data perusahaan yang terdaftar di BEI dan masuk kedalam

kelompok perusahaan Food and Beverages dari tahun 2006-2009.

Page 47: Skripsi Dona (ERC1C007002)

3.4. Operasional Variabel

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel dependen

( varibel terikat ) dan independen ( variabel bebas ).

3.4.1. Variabel Dependen

Variabel dependen adalah dalam bahasa indonesia sering juga disebut

sebagai variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat , karena adanya variabel bebas (Sugiono 2007). Dalam

penelitian ini yang menjadi variabel dependen adalah sebagai berikut.

Struktur modal

Struktur modal (DER) adalah perbandingan antara total hutang (Debt)

dengan modal sendiri (Equity Ratio). Dalam penelitian ini pengukuran terhadap

struktur modal dilakukan dengan cara.

DER =

3.4.2.Variabel Independen

Variabel independen adalah dalam bahasa indonesia sering disebut sebagai

variabel bebas. Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi

atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen ( terikat

) menurut (Sugiono, 2011). Dalam penelitian ini yang menjadi variabel

Independen adalah sebagai berikut :

Page 48: Skripsi Dona (ERC1C007002)

a. Profitabilitas (Return On Equity)

Profitabilitas (ROE) menunjukkan kemampuan perusahaan untuk

menghasilkan keuntungan bagi pemilik modal sendiri yang ada dalam perusahaan

itu. Profitabilitas dapat menjadi ukuran efisiensi bagi penggunaan modal sendiri

yang dioperasionalkan dalam perusahaan. Semakin besar profitabilitas berarti

semakin besar pula kemampuan perusahaan itu menghasilkan laba bagi pemilik

modalnya sendiri. Pengukurannya dapat dilakukan dengan menggunakan.

ROE =

b. Struktur Aktiva

Struktur aktiva (Tangibility) adalah perbandingan antara aktiva tetap

perusahaan (Fixed Asset) dengan total aktiva (Total Assets). Pengukuran struktur

aktiva dilakukan dengan melakukan perbandingan antara aktiva tetap perusahaan

dengan total aktiva yang dimiliki.

Tangibility =

c. Pertumbuhan Penjualan

Pertumbuhan penjualan (Growth Sales) merupakan perbandingan antara

penjualan tahun yang bersangkutan (tahun ke t) dikurangi penjualan tahun

sebelumnya (tahun ke t-1) kemudian dibagi dengan penjualan tahun sebelumnya

(tahun ke t-1).

Sales Growth =

Page 49: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Ringkasan definisi operasional variabel penelitian dalam penelitian ini,

sebagaimana terlihat pada tabel 3.2 berikut :

Tabel 3.2

Definisi Operasional Variabel

N

o

Variabel Konsep Definisi

Operasional

Pengukuran Skala

1 Dependen

(Y)

Struktur

modal

Struktur

modal

merupakan

seberapa

besar

penggunaan

antara hutang

jangka

panjang

maupun

modal sendiri

dalam

memenuhi

kebutuhan

modal

perusahaan.

(Juminang,

2006)

Perbandingan

antara berbagai

komponen

yang ada

dilaporan

keuangan

seperti:

1. Neraca

2. Laba

Rugi

Pengukuran

dilakukan

untuk

beberapa

periode

operasi.

DER=

Rasio

2 Independen

(X1)

Profitabilita

s

Profitabilitas

menunjukkan

seberapa

besar

kemampuan

perusahaan

untuk

menghasilkan

keuntungan

bagi pemilik

modal sendiri

yang ada

dalam

perusahaan

itu.( rianto,

2001)

Dilakukan melalui

dua pendekatan

diantaranya:

Mengukur

rasio-rasio

neraca dan

sejauh mana

laba diperoleh

dari

operasional

perusahaan Melalui

pendekatan

rasio-rasio

laba rugi

ROE=

Rasio

Independen

(X2)

Struktur

aktiva

Struktur

aktiva

menunjukkan

seberapa

besar aktiva

dapat

digunakan

menjadi

penjamin

pinjaman

hutang yang

besar yang

dilakukan

oleh suatu

perusahaan.

Di laporan

neraca dilihat

dari total aktva

tetap pada

periode

terrtentu

Di laporan

laba rugi

dilihat dari

total aktiva

yang dimiliki

perusahaan

pada periode

tertentu.

Tangibility=

Rasio

Page 50: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Independen

(X3)

Pertumbuha

n penjualan

Pertumbuhan

penjualan

menunjukkan

perusahaan

dengan

tingkat

penjualan

yang relatif

stabil dapat

lebih aman

memperoleh

pinjaman atau

hutang yang

besar dengan

risiko

menanggung

biaya tetap

yang lebih

tinggi

dibandingkan

dengan

perusahaan

yang

penjualannya

tidak stabil.

(Husnan,

2000)

Menentukan

nilai

penjualan

bersih dari

tahun ketahun

pada laporan

laba rugi

perusahaan.

Melakukan

perhitungnan

pada

penjaualan

bersih.

SalesGrowth=

Rasio

Sumber : Konsep Penelitian Yang Diolah Dari Berbagai Buku dan Jurnal

3.5. Metode Pengolahan Data

Data yang telah terkumpul dalam tahap pengumpulan data, perlu diolah

terlebih dahulu. Tujuannya adalah menyederhanakan seluruh data yang

terkumpul, dan menyajikannya dalam susunan yang rapi, untuk kemudian

dianalisis. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode analisis :

1. Statistik Deskriptif

Pengujian ini dilakukan untuk menentukan nilai minimum, nilai

maximum, rata rata dan standar deviasi masing masing variabel dependen dan

independen.

2. Uji Asumsi Klasik

Penggunaan alat statistik regresi berganda mensyaratkan dilakukannya

pengujian asumsi klasik, jika asumsi klasik tidak terpenuhi akan menyebabkan

Page 51: Skripsi Dona (ERC1C007002)

bias pada hasil penelitian. Asumsi klasik klasik yang perlu diuji adalah

normalitas, heteroskedastisitas, multikolinearitas, dan autokolerasi. Uji tersebut

dapat dijabarkan sebagai berikut:

a. Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk melihat dat berdistribusi normal atau

tidak dapat melihat nilainya pada kolmogorov- smirnov. Data dinyatakan

berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 0,05 ( Priyatno,

2010:71). Dasar pengambilan keputusannya adalah :

Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah

garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi

normalitas.

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan/atau tidak mengikuti

arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola

distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi

normalitas (Ghozali,2005).

b. Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidak samaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji

heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus

terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah

Page 52: Skripsi Dona (ERC1C007002)

heteroskedastisitas. Jika signifikan korelasi kurang dari 0,05 maka pada

model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas ( Priyatno,2010:81).

Dasar analisis terjadi Heteroskedastisitas adalah

Jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola

tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian

menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi

heteroskedastisitas.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan

di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi

heteroskedastisitas (Ghozali,2005).

c. Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang

sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model

regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan linear antar variabel indevenden dalam model regresi. Prasyarat

yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya

multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilihat pada nilai inflasion

factor(VIF) pada model regresi. Pada umumnya jika nilai VIF lebih besar

dari 5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas

dengan variabel bebas lainnya.

Page 53: Skripsi Dona (ERC1C007002)

d. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1(sebelumnya) menurut (Ghozali 2005).Uji

Autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Waston (DW), dengan

ketentuan jika angka D-W lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3 berati

model persamaanregresi bebas dari autokorelasi.

3.6. Menyusun Persamaan Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda digunakan untuk melihat pengaruh

sejumlah variabel dependen terhadap variabel independen atau untuk

memprediksi suatu variabel dependen berdasarkan nilai variabel variabel

independen. Model regresi dalam penelitian ini dinyatakan sebagai berikut:

Y = α + β1(ROE) + β2(ASSET) + β3(GS) + ℮

Dimana:

Y = Struktur Modal

α = Konstanta

β1,β2,β3 = Koefisien variabel independent

ROE = Return On Equity

ASSET = Struktur Aktiva

GS = Growth of Sales atau Pertumbuhan Penjualan

℮ = Faktor pengganggu

Page 54: Skripsi Dona (ERC1C007002)

3.7. Pengujian Hipotesis

1. Uji t

Uji t dilakukan untuk mengetahui apakah masing masing variabel

secara parsial berpengaruh terhadap variabel dependen. Langkah langkah

dalam pengujian sebagai berikut :

1. Ho1 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara

Profitabilitas (ROE) terhadap struktur modal (DER).

Ha1 : β 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara Profitabilitas

(ROE) terhadap struktur modal (DER).

Ho2 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan antara struktur

aktiva( Tangibility) terhadap strukrur modal (DER).

Ha2 : β 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara struktur aktiva

(Tangibility) terhadap struktur modal (DER).

Ho3 : β = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan anatara

pertumbuhan penjualan (Growth Sales ) terhadap struktur modal (DER).

Ha3 : β 0, berarti ada pengaruh yang signifikan antara pertumbuhan

penjualan (Growth Sales)terhadap struktur modal (DER).

2. Menentukan tingkat signifikan (α) yaitu sebesar 5%

3. Menentukan t hitung

4. Menentukan t tabel

(df) n-k-1

5. Kriteria pengujian

- Ho ditolak jika -t hitung < -t tabel atau t hitung > t tabel

Page 55: Skripsi Dona (ERC1C007002)

- Ho diterima jika -t tabel ≤ t hitung ≤ t tabel

6. Pengambilan keputusan

2. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah semua variabel independen

secara simultan yang dimasukkan dapat berpengaruh terhadap variabel

dependen. Langkah-langkah dalam pengujian sebagai berikut :

1. Ho4 : β1 = β2 = β3 = 0, berarti tidak ada pengaruh yang signifikan dari

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

Ha4 : β1, β2, β3 0, berarti ada pengaruh yang signifikan dari

variabel independen secara bersama-sama terhadap variabel dependen.

2. Menentukan tingkat signifikan (α) yaitu sebesar 5%

3. Menentukan f hitung

4. Mnenentukan f tabel

df 1 (jumlah variabel -1) df2 (n-k-1)

5. Kriteria pengujian

-Ho ditolak bila F hitung > F tabel

-Ho diterima bila F hitung ≤ F tabel

6. pengambilan keputusan

Page 56: Skripsi Dona (ERC1C007002)

3. Koefisien Determin (R2)

Nilai R2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam

menerangi variabel independen. Tapi, karena R2 mengandung kelemahan

mendasar dimana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang

dimasukkan dalam model. oleh karena itu, pada penelitian ini digunakan

adjusted R2 berkisar antara nol dan satu. jika nilai adjusted R

2 makin

mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam

menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya.

4. Koefisien Beta

Untuk menentukan variabel bebas yang paling dominan

mempengaruruhi nilai variabel dependen dalam suatu model regresi linier,

maka digunakan koefisien beta yang dihasilkan dari analisis regresi. Nilai

beta yang paling besar menunjukkan variabel bebas yang paling dominan

mempengaruhi nilai variabel dependen.

Page 57: Skripsi Dona (ERC1C007002)

BAB IV

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Penelitian

4.1.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian

Obyek penelitian dalam skripsi ini adalah perusahaan manufaktur yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada sektor food and beverages pada tahun

2006 sampai dengan tahun 2009 yang telah mengeluarkan data keuangan. Pada

periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 jumlah keseluruhan perusahaan

manufaktur pada sektor food and beverages adalah 19 perusahaan. Setelah

dilakukan penelitian sampel dengan metode purposive sampling dengan kriteria

sebagai berikut :

1. Terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebagai emiten hingga akhir tahun 2009.

2. Perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia adalah perusahaan

manufaktur.

3. Perusahaan yang tergolong kedalam perusahaan Food and Beverages yang

terdaftar di Bursa Efek Indonesia(BEI).

4. Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan periode 2006-2009 yang

telah dipublikasikan pada Indonesia Capital Market Directory (ICMD).

5. Perusahaan yang memiliki jumlah asset di atas 250 miliar yang terdiri dari

periode 2006-2009.

Page 58: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Berdasarkan kriteria diatas, maka yang menjadi sampel adalah sebanyak 13

perusahaan. Dengan menggunakan metode penggabungan data maka diperoleh

data penelitian sebanyak 4 x 13 = 52 data observasi. Data yang digunakan dalam

penelitian ini adalah data keuangan perusahaan manufaktur pada sektor food and

beverages periode tahun 2006 sampai dengan tahun 2009.

Nama-nama perusahaan yang menjadi sampel penelitian pada masing-

masing tahun disajikan pada lampiran. Sebelum membahas terhadap pembuktian

hipotesis, secara deskriptif akan dijelaskan mengenai kondisi masing-masing

variabel yang digunakan dalam penelitian ini.

4.1.2 Statistik Deskriptif

Analisis deskriptif dari data yang diambil untuk penelitian ini adalah dari

tahun 2006 sampai dengan tahun 2009 yaitu sebanyak 52 data pengamatan.

Deskripsi variabel dalam statistik deskriptif yang digunakan pada penelitian ini

meliputi nilai minimum, maksimum, mean dan standar deviasi dari satu variabel

dependen yaitu struktur modal dan tiga variabel independen yaitu profitabilitas

(ROE), struktur aktiva (Tangibility) dan pertumbuhan penjualan (Growth Sales).

Statistik deskriptif berkaitan dengan pengumpulan dan peringkat data. Statistik

deskriptif menggambarkan karakter sampel yang digunakan dalam penelitian ini.

Distribusi statistik deskriptif untuk masing-masing variabel terdapat pada Tabel

4.1 berikut :

Page 59: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Tabel 4.1

Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 52 -2.04 2.13 .0875 .82823

ROE 45 -1.97 5.78 2.3877 1.19222

TANGIBILITY 52 2.89 4.30 3.6655 .33509

GRWT 45 -.84 4.95 3.0282 1.16468

Valid N (listwise) 40

Sumber : Data sekunder yang diolah

Tabel 4.1 menunjukkan bahwa rata-rata masing-masing variabel berada

pada angka positif, meskipun terdapat angka negatif pada nilai minimum dari

variabel DER, ROE, dan Growth Sales.

Berdasarkan Tabel 4.1 Diketahui nilai Rata rata struktur modal (DER)

sebesar 0,0875, dengan standar deviasi sebesar 0,82823. PT. Multi Bintang

Indonesia pada tahun 2009 memiliki nilai maximum struktur modal (DER)

sebesar 2,13 sedangkan PT.Sierad Produce Tbk pada tahun 2006 memiliki nilai

minimum struktur modal (DER) sebesar -2,04 (lampiran 1 (DER) ).

Rata rata profitabilitas (ROE) sebesar 2,3877 dengan nilai standar deviasi

sebesar 1,19222. PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pada tahun 2009 memiliki nilai

maximum profitabilitas (ROE) sebesar 5,78 sedangkan PT. Tiga Pilar Sejahtera

Tbk pada tahun 2006 memiliki nilai minimum profitabilitas (ROE) sebesar -1,97

(lampiran 1 (ROE) ).

Page 60: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Rata rata struktur aktiva (Tangibility) sebesar 3,6655 dengan standar

deviasi sebesar 0,33509. PT. Davomas Abadi Tbk pada tahun 2009 memiliki nilai

maximum struktur aktiva (Tangibility) sebesar 4,30 sedangkan PT. Fast Food

Indonesia Tbk pada tahun 2009 memiliki nilai minimum struktur aktiva

(Tangibility) sebesar 2,89 (lampiran 1 (Tangibility) ).

Rata rata pertumbuhan penjualan (Growth Sales) sebesar 3,0282 dengan

standar deviasi sebesar 1,16468. PT. Cahaya Kalbar Tbk pada tahun 2008

memiliki nilai maximum pertumbuhan penjualan (Growth Sales) sebesar 4,95

sedangkan PT. Siantar Top Tbk pada tahun 2009 memiliki nilai minimum

pertumbuhan penjualan (Growth Sales) sebesar -0,84(lampiran 4 (Growth Sales) ).

4.2. Pengujian Asumsi Klasik

Menguji hipotesis akan digunakan analisis regresi linier berganda. Namun

demikian akan terlebih dahulu diuji mengenai ada tidaknya penyimpangan

terhadap asumsi klasik yang diperlukan untuk mendapatkan model regresi yang

baik.

1. Pengujian Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah populasi data

berdistribusi normal atau tidak. Untuk melihat dat berdistribusi normal atau

tidak dapat melihat nilainya pada kolmogorov- smirnov. Data dinyatakan

berdistribusi normal jika signifikan lebih besar dari 0,05 ( Priyatno, 2010:71).

Page 61: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Tabel 4.2

Uji Normalitas Data Awal

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DER ROE TANGIBILITY

GROWTH SALES

N 52 52 52 52

Normal Parametersa,,b

Mean 1.5275 14.4902 41.2265 24.3154

Std. Deviation

1.45063 48.65538 13.41507 35.38901

Most Extreme Differences

Absolute .178 .310 .096 .121

Positive .163 .310 .096 .121

Negative -.178 -.249 -.079 -.115

Kolmogorov-Smirnov Z 1.281 2.235 .693 .872

Asymp. Sig. (2-tailed) .075 .000 .723 .433

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hasil pengujian normalitas pada pengujian terhadap 52 data menunjukkan

bahwa satu variable yaitu Profitabilitas (ROE) dengan signifikan sebesar 0,000

belum berdistribusi normal signifikansi di bawah 0,05 (Priyatno, 2010). Hal ini

ditunjukkan dengan nilai signifikansi pengujian Kolmogorov - Smirnov tersebut

lebih kecil dari 0,05.

Analisis regresi mensyaratkan adanya data yang berdisribusi normal, maka

dengan demikian penormalan data dilakukan diantaranya adalah dengan

mentransformasikan data. setelah menstranformasikan data diperoleh nilai yang

berdistribusi normal. Hasil pengujian selanjutnya diperoleh sebagai berikut :

Page 62: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Tabel 4.3

Uji Normalitas Setelah Mentransformasikan Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DER ROE TANGIBILITY GRWT

N 52 45 52 45

Normal Parametersa,,b

Mean .0875 2.3877 3.6655 3.0282

Std. Deviation .82823 1.19222 .33509 1.16468

Most Extreme Differences Absolute .106 .149 .078 .201

Positive .106 .121 .052 .091

Negative -.076 -.149 -.078 -.201

Kolmogorov-Smirnov Z .761 .997 .564 1.349

Asymp. Sig. (2-tailed) .609 .274 .908 .053

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Hasil pengujian normalitas data menunjukkan bahwa seluruh variabel

sudah berdistribusi normal yang ditunjukkan nilai signifikansi pengujian

Kolmogorov Smirnov tersebut lebih besar dari 0,05.

Selain itu pengujian normalitas dapat juga dilihat dari grafik berikut ini:

Gambar 4.1

Uji Normalitas

Page 63: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Dapat dilihat dari tabel kolmogorov smirnop dan dari grafik bahwa data

telah berdistribusi secara normal.

2. Pengujian Heterokedastisitas

Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadi ketidak samaan

varian dari residual untuk semua pengamatan pada model regresi. Uji

heteroskedastisitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Prasyarat yang harus

terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya masalah

heteroskedastisitas. Jika signifikan korelasi kurang dari 0,05 maka pada

model regresi terjadi masalah heteroskedastisitas ( Priyatno,2010:81).

Tabel 4.4

Uji Heteroskedastisitas

Correlations

Unstandardized Residual ROE TANGIBILITY GRWT

Spearman's rho Unstandardized Residual

Correlation Coefficient 1.000 .195 .006 -.029

Sig. (2-tailed) . .229 .973 .860

N 40 40 40 40

ROE Correlation Coefficient .195 1.000 -.261 .062

Sig. (2-tailed) .229 . .083 .705

N 40 45 45 40

TANGIBILITY Correlation Coefficient .006 -.261 1.000 -.306*

Sig. (2-tailed) .973 .083 . .041

N 40 45 52 45

GRWT Correlation Coefficient -.029 .062 -.306* 1.000

Sig. (2-tailed) .860 .705 .041 .

N 40 40 45 45

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Page 64: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Gambar 4.2

Uji Heteroskedastisitas

Dari gambar tersebut diperoleh bahwa scatter plot membentuk titik-titik

yang menyebar secara acak dengan tidak membentuk pola yang jelas. Hal ini

menunjukkan tidak ada masalah heteroskedastisitas.

3. Pengujian Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah keadaan dimana terjadi hubungan linier yang

sempurna atau mendekati sempurna antar variabel independen dalam model

regresi. Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya

hubungan linear antar variabel indevenden dalam model regresi. Prasyarat

yang harus terpenuhi dalam model regresi adalah tidak adanya

multikolinearitas. Uji multikolinearitas dapat dilihat pada nilai inflasion

factor(VIF) pada model regresi. Pada umumnya jika nilai VIF lebih besar dari

5, maka variabel tersebut mempunyai persoalan multikolinearitas dengan

variabel bebas lainnya.

Page 65: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Tabel 4.5

Uji Multikolinearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.753 1.616 -2.322 .026

ROE .269 .095 .430 2.830 .008 .934 1.071

TANGIBILITY .713 .376 .311 1.893 .066 .800 1.250

GRWT .177 .110 .257 1.613 .115 .850 1.177

a. Dependent Variable: DER

Dari tabel dapat dilihat bahwa nilai VIF dari profitabilitas, tangability dan

growth sales memiliki nilai 1(satu). karena nilai VIF dari seluruh variabel tidak

ada yang bernilai diatas angka 5, maka dapat disimpulkan bahwa data tidak ada

persoalan antar variabel independen.

4. Pengujian Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linear

ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan

pengganggu pada periode t-1(sebelumnya) menurut (Ghozali 2005).Uji

Autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Waston (DW), dengan

ketentuan jika angka D-W lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3 berati

model persamaan regresi bebas dari autokorelasi.

Page 66: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Tabel 4.6

Pengujian Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .474a .225 .160 .71120 1.908

a. Predictors: (Constant), GRWT, ROE, TANGIBILITY

b. Dependent Variable: DER

Berdasarkan hasil analisis regresi diperoleh nilai D-W sebesar 1,908.

Karena nilai Durbin Watson lebih besar dari 1 dan lebih kecil dari 3 maka

persamaan regresi ini bebas dari autokorelasi.

4.3 Analisis Regresi Berganda

Penelitian ini menggunakan analisis linear berganda untuk menguji

hipotesis, yaitu untuk mengetahui pengaruh variabel bebas yaitu profitabilitas

(ROE), struktur aktiva (Tangibility), dan pertumbuhan penjualan (Growth Sales).

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS. Hasil

yang diperoleh selanjutnya akan diuji kemaknaan model tersebut secara simultan

dan secara parsial. Koefisien regresi dilihat dari nilai unstandardized coefficient

karena semua variabel independen maupun dependen memiliki skala pengukuran

yang sama yaitu rasio.

Page 67: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Tabel 4.7

Hasil Regresi Berganda

Sumber : Data sekunder yang diolah

Hasil pengujian persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :

Ln DER = -3,753 + 0,269 Ln ROE + 0,713 Ln TANGIBILITY + 1,77 Ln

GRWT

Persamaan regresi diatas memiliki makna :

1). Profitabilitas (ROE) mempunyai koefisien regresi dengan arah positif

sebesar + 0,269. Jika diasumsikan variabel independen lain konstan, hal ini

berarti setiap kenaikan profitabilitas (ROE) sebesar 1 persen maka

struktur modal (DER) perusahaan akan mengalami kenaikan sebesar 0,269

persen.

2). Struktur aktiva (Tangibility) mempunyai koefisien regresi dengan arah

positif sebesar + 0,713. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan sebesar 1

persen dari variabel struktur aktiva (Tangibility) akan menyebabkan

variabel struktur modal (DER) mengalami kenaikan sebesar 0,713 persen.

3). Pertumbuhan penjualan (Growth Sales) mempunyai koefisien regresi

dengan arah positif sebesar + 0,177. Hal ini berarti bahwa kenaikan

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.753 1.616 -2.322 .026

ROE .269 .095 .430 2.830 .008

TANGIBILITY .713 .376 .311 1.893 .066

GRWT .177 .110 .257 1.613 .115

a. Dependent Variable: DER

Page 68: Skripsi Dona (ERC1C007002)

sebesar 1 persen dari variabel pertumbuhan penjualan (Growth Sales) akan

menyebabkan variabel struktur modal (DER) naik sebesar 0,177 persen.

4.4 Pengujian Hipotesis

4.4.1 Hasil Uji Secara Parsial (Uji-t)

Uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu

variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel

dependen. Uji statistik t digunakan untuk menguji hipotesis pertama sampai

dengan hipotesis keempat. Dari hasil pengujian analisis regresi sebagaimana pada

lampiran diketahui nilai t hitung sebagai berikut :

Tabel 4.8

Hasil Pengujian t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.753 1.616 -2.322 .026

ROE .269 .095 .430 2.830 .008

TANGIBILITY .713 .376 .311 1.893 .066

GRWT .177 .110 .257 1.613 .115

a. Dependent Variable: DER

Sumber : Data sekunder yang diolah

Page 69: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Untuk mendapatkan signifikansi pengaruh dari keempat variabel tersebut

terhadap struktur modal (DER) dapat diuji sebagai berikut :

1. Pengujian Hipotesis 1

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan hasil variabel profitabilitas (ROE) sebesar

nilai t = 2,380 dengan nilai signifikan sebesar 0,008. T tabel dicari pada α = 5 : 2

=2,5% dengan signifikan 0,025 (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan (df) n-k-1

atau 52-3-1 = 48 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel

independen). Lampriran pada uji t nilai pada baris ke 48 kolom 0,025 maka

didapat t tabel = 2,011 Karena nilai t hitung besar dari pada t tabel (2,380 > 2,011)

dengan signifikansi 0,008 di bawah α = 0,05. hal ini menunjukkan bahwa

variabel profitabilitas (ROE) berpengaruh signifikan terhadap struktur modal

(DER). Dengan demikian berarti bahwa Ha diterima dan Ho ditolak.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkna bahwa profitabilitas (ROE)

berpengaruh poitif dan signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini

mendukung teori the trade-off model. Menurut teori the trade-off model,

profitabilitas diprediksikan memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur

modal. Perusahaan yang memiliki profit (laba) yang tinggi akan menggunakan

lebih banyak utang dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan untuk

mendapatkan keuntungan yang lebih besar dari pengurangan pajak. Karena bunga

merupakan beban yang dapat dikurangkan untuk tujuan perpajakan dan

pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena tarif pajak

yang tinggi. Karena itu semakin tinggi tarif pajak pajak, maka semakin besar

manfaat dari penggunaan hutang bagi perusahaan. Dan hal ini bertentangan

Page 70: Skripsi Dona (ERC1C007002)

dengan teori pecking order theory yang menyatakan perusahaan lebih menyukai

internal financing.

2. Pengujian Hipotesis 2

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan hasil variabel struktur aktiva(Tangibility)

sebesar nilai t = 1,893 dengan nilai signifikan sebesar 0,066. T tabel dicari pada

α = 5 : 2 =2,5% dengan signifikan 0,025 (uji dua sisi) dengan derajat kebebasan

(df) n-k-1 atau 52-3-1 = 48 (n adalah jumlah kasus dan k adalah jumlah variabel

indevenden). Lampriran pada uji t nilai pada baris ke 48 kolom 0,025 maka

didapat t tabel = 2,011 Karena nilai t hitung kecil dari pada t tabel (1,893 < 2,011)

dengan signifikansi 0,66 di atas α = 0,05. hal ini menunjukkan bahwa variabel

struktur aktiva (Tangibility) tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap

struktur modal (DER). Dengan demikian berarti bahwa Ho diterima dan Ha

ditolak.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa struktur aktiva (tangibility)

berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal (DER). Hal ini

juga mendukung teori the trade-off model. Menurut teori the trade-off model,

struktur aktiva diprediksikan memiliki pengaruh yang positif terhadap struktur

modal. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin tinggi struktur aktiva

(tangibility), maka akan semakin tinggi hutang yang dimiliki perusahaan. Ini

menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki struktur aktiva (tangibility) yang

tinggi mempunyai jaminan yang cukup untuk mendapatkan pinjaman atau hutang

dari pada perusahaan yang tidak memiliki jaminan yang cukup terhadap hutang.

Page 71: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Tidak signifikannya hasil pengujian struktur aktiva (Tangibility) terhadap

struktur modal (DER) mungkin disebabkan oleh krisis yang di alami oleh

perusahaan-perusahaan manufaktur pada periode penelitian yaitu pada tahun 2006

hingga 2009. Salah satu perusahaan yang memiliki struktur aktiva (tangibility)

yang kecil dan bahkan mengalami penurunan dari tahun ke tahun yaitu Pt Fast

Food Indonesia Tbk.

Hal inilah yang mungkin menjadi penyebab bahwa struktur aktiva

(tangibility) perusahaan tidak berpengaruh signifikan dalam keputusan pendanaan

eksternal (hutang). Hal lain yang mungkin menjadi penyebab tidak signifikannya

struktur aktiva (tangibility) terhadap struktur modal (DER) adalah struktur aktiva

(tangibility) tidak diperhatikan oleh manajer dalam pengambilan keputusan

mengenai struktur modal perusahaan tetapi manajer perusahaan lebih

memperioritaskan atau lebih memilih faktor lain yang dianggap lebih berpengaruh

dalam pengambilan keputusan struktur modal (DER).

3. Pengujian Hipotesis 3

Berdasarkan tabel 4.7 didapatkan hasil variabel pertumbuhan penjualan

(Growth Sales) sebesar nilai t = 1,613 dengan nilai signifikan sebesar 0,115. T

tabel dicari pada α = 5 : 2 =2,5% dengan signifikan 0,025 (uji dua sisi) dengan

derajat kebebasan (df) n-k-1 atau 52-3-1 = 48 (n adalah jumlah kasus dan k adalah

jumlah variabel indevenden). Lampriran pada uji t nilai pada baris ke 48 kolom

0,025 maka didapat t tabel = 2,011 Karena nilai t hitung kecil dari pada t tabel

(1,613 < 2,011) dengan signifikansi 0,115 di atas α = 0,05. Hal ini menunjukkan

bahwa variabel pertumbuhan penjualan (Growth Sales) tidak memiliki pengaruh

Page 72: Skripsi Dona (ERC1C007002)

yang signifikan terhadap struktur modal (DER). Dengan demikian berarti bahwa

Ho diterima dan Ha ditolak.

Hasil dalam penelitian ini menunjukkan bahwa pertumbuhan penjualan

(growth sales) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap struktur modal

(DER). Hal ini juga mendukung teori the trade-off model. Menurut teori the trade-

off model, struktur aktiva diprediksikan memiliki pengaruh yang positif terhadap

struktur modal. Dalam hal ini menjelaskan bahwa Perusahaan dengan tingkat

penjualan yang mengalami pertumbuhan dapat lebih aman memperoleh lebih

banyak pinjaman/ hutang yang besar dengan risiko menanggung biaya tetap yang

lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak mengalami

pertumbuhan. Perusahaan perusahaan seperti sektor makanan dan minuman tidak

terlepas dari permaslahan pajak. Oleh karena itu perusahaan perusahaan tersebut

lebih cenderung menggunakan hutang, karena penggunaan hutang dapat

mengurangi pajak. Tidak signifikannya hasil pengujian pertumbuhan penjualan

(growth sales) terhadap struktur modal (DER) mungkin disebabkan oleh

pertumbuhan penjualan dari periode 2006-2009 tidak stabil diantara perusahaan

perusahaan yang tergolong kedalam Food and Beverages sehingga manajer

perusahaan tidak memperioritaskn atau lebih memilih faktor lain yang dianggap

lebih berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur modal (DER).

4.4.2 Hasil Secara Simultan ( Uji F )

Uji ini bertujuan untuk menguji pengaruh antara variabel independen

terhadap variabel dependen secara bersama-sama mempengaruhi struktur

modal(DER) (variabel dependen). Apabila Fhitung > Ftabel, maka variabel

Page 73: Skripsi Dona (ERC1C007002)

independen berpengaruh terhadap variabel dependen. apabila (signifikansi) lebih

besar dari α (0,05) maka variabel independen secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel debt to equity ratio, tetapi jika (signifikansi) lebih

kecil dari α (0,05) maka variabel independen secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel debt to equity ratio.

Pengujian hipotesis uji F ini digunakan untuk melihat apakah secara

keseluruhan variabel bebas mempunyai pengaruh yang bermakna terhadap

variabel terikat. Dari hasil pengujian simultan diperoleh sebagai berikut :

Tabel 4.9

Hasil Pengujian F

Data tabel 4.8 diatas dapat dilihat bahwa model persamaan ini memiliki

nilai Fhitung sebesar 3,481 dan dengan tingkat signifikansi 0,026. F tabel dicari

dengan menggunakan tingkat keyakinan 95%, α = 5%, df 1 ( jumlah variabel – 1 )

atau 4-1 = 3 dan df 2 (n-k-1) atau 52-3-1= 48 ( n adalah jumlah kasus dan k

adalah jumlah variabel independen ). Lampiran pada uji f nilai pada baris ke 48

kolom 0,05 maka didapat nilai f tabel = 2,798. Karena nilai f hitung lebih besar

dari nilai f tabel (3,841>2,798) dengan signifikan 0,026 lebih kecil dari α (0,05).

Hasil analisis dalam penelitian ini menunjukkan bahwa secara umum struktur

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.281 3 1.760 3.481 .026a

Residual 18.209 36 .506

Total 23.490 39

a. Predictors: (Constant), GRWT, ROE, TANGIBILITY

b. Dependent Variable: DER

Page 74: Skripsi Dona (ERC1C007002)

modal (DER) dapat dijelaskan dengan kondisi profitabilitas (ROE), struktur aktiva

(Tngibility) dan pertumbuhan penjualan (Growth Sales). Maka dapat disimpulkan

bahwa variabel independen dalam penelitian ini secara bersama-sama (simultan)

berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu struktur modal (DER).

4.5. Koefisiensi Determinasi

Uji ini dilakukan untuk mengukur kemampuan variabel independen, yaitu

prpfitabilitas (ROE), struktur aktiva(Tangibility) dan pertumbuhan penjualan

(Growth Sales). Hasil uji koefisien adjusted R Square disajikan pada tabel

dibawah ini.

Tabel 4.10

Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .474a .225 .160 .71120

a. Predictors: (Constant), GRWT, ROE, TANGIBILITY

b. Dependent Variable: DER

Berdasarkan tabel diperoleh angka adjusted (R Square) sebesar 0,160 atau

(16,0%). Hal ini menunjukkan bahwa persentase sumbangan pengaruh variabel

independen ( profitabilitas (ROE), Struktur Aktiva (Tangibility) dan Pertumbuhan

Penjualan (Growth Sales) terhadap variabel dependen struktur modal (DER)

sebesar 16,0%. Sedangkan sisanya sebesar 84% dipengaruhi oleh atau dijelaskan

oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.

Page 75: Skripsi Dona (ERC1C007002)

4.6. Koefisiensi Beta

Analisis koefesiensi beta digunakan untuk melihat besarnya pengaruh yang

paling dominan terhadap struktur modal. pengaruh tersebut dapat dilihat dari nilai

koefisien beta yang paling besar. Hal ini dapat ditunjukkan pada tabel 4.11.

Tabel 4.11

Hasil Koefisien beta

Variabel

Koefisien Beta

Profitabilitas (ROE)

Struktur Aktiva

Pertumbuhan Penjualan

.403

.311

.257

Sumber : Data Diolah

Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang paling

dominan dalam menentukan variabel dependen adalah profitabilitas (ROE)

dengan koefisien beta sebesar 0,403 sedangkan variabel struktur aktiva

(Tangibility) dan pertumbuhan penjualan (Growth Sales) memiliki koefisien beta

masing masing sebesar 0,311 dan 0,257. Profitabilitas memiliki pengaruh yang

paling dominan disebabkan karena pada periode 2006-2009 perusahan yang

tergolong dalam sektor Food and Beverages memiliki laba yang rendah maka

perusahaan tidak akan memiliki cukup dana yang tersedia dari laba yang ditahan

dalam bentuk (modal sendiri) untuk mendanai perusahaan pada periode yang akan

datang maka perusahaan lebih mendanai perusahaa dengan menggunakan

hutang.

Page 76: Skripsi Dona (ERC1C007002)

BAB V

KESIMPULAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah melalui tahap

pengumpulan data, pengolahan data, analisis data dan yang terakhir interpretasi

hasil analisis mengenai pengaruh profitabilitas (ROE), struktur aktiva

(Tangibility), dan pertumbuhan penjualan (Growth Sales) terhadap struktur modal

(DER). Dengan menggunakan data yang terdistribusi normal, tidak terdapat

multikolinearitas, bebas autokorelasi dan tidak adanya heterokedastisitas, maka

dihasilkan kesimpulan sebagai berikut :

1. Hasil uji hipotesis secara parsial menunjukkan bahwa :

a. Profitabilitas (ROE) berpengaruh positif dan signifikan terhadap struktur

modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari t hitung besar dari pada t tabel

(2,380 > 2,011) dengan signifikansi 0,008 di bawah α = 0,05.

b. Struktur aktiva (Tangibility) tidak berpengaruh terhadap struktur modal

(DER). Hal ini dapat dilihat dari t hitung kecil dari pada t tabel (1,893 <

2,011) dengan signifikansi 0,66 di atas α = 0,05.

c. Pertumbuhan penjualan (Growth Sales) tidak berpengaruh terhadap

struktur modal (DER). Hal ini dapat dilihat dari t hitung kecil dari pada t

tabel (1,613 < 2,011) dengan signifikansi 0,115 di atas α = 0,05.

Page 77: Skripsi Dona (ERC1C007002)

2. Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukkan bahwa:

a. Profitabilitas (ROE), struktur aktiva (Tangibility), dan pertumbuhan

penjualan (Growth Sales) secara bersama sama (simultan) berpengaruh

terhadap struktur modal (DER).

3. Berapakah besar pengaruh dan variabel yang paling berpengaruh terhadap

struktur modal (DER):

a. Struktur modal (DER) dapat dijelaskan oleh tiga variabel independen yaitu

profitabilitas (ROE), struktur aktiva (Tangibility) dan pertumbuhan

penjualan (Growth Sales) sebesar 16,0 % sedangkan sisanya sebesar 84%

struktur modal (DER) dijelaskan oleh variabel diluar penelitian ini.

b. Dari koefisien beta dapat disimpulkan bahwa variabel independen yang

paling dominan dalam menentukan variabel dependen adalah

profitabilitas (ROE) dengan koefisien beta sebesar 0,403 sedangkan

variabel struktur aktiva dan pertumbuhan penjualan memiliki koefisien

beta masing masing sebesar 0,311 dan 0,257.

5.2. Keterbatasan Penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti mengalami keterbatasan dalam hal:

1. Penelitian ini hanya mengambil jangka waktu 4 tahun yaitu dari tahun

2006 sampai dengan tahun 2009.

2. Penelitian ini hanya terbatas untuk sampel perusahaan manufaktur pada

sektor food and beverages.

Page 78: Skripsi Dona (ERC1C007002)

3. penelitian ini hanya menggunakan 3 variabel independen saja yang terdiri

dari profitabilitas (ROE), struktur aktiva (Tangibility), dan pertumbuhan

penjualan (Growth Sales).

5.3. Saran

1. Bagi pihak perusahaan sebaiknya sebelum menetapkan kebijakan struktur

modalnya agar terlebih dahulu memperhatikan struktur aktiva (Tangibility)

dan profitabilitas (ROE) perusahaan. Dengan memperhatikan variabel-

variabel tersebut, perusahaan dapat memutuskan besarnya struktur modal

yang sesuai sehingga dihasilkan kebijakan struktur modal yang optimal

bagi perusahaan.

2. Investor nampaknya perlu memperhatikan nilai struktur hutang perusahaan

dengan tetap mempertimbangkan dampak positif maupun negatifnya.

Dalam hal ini investor nampaknya perlu mencermati dari struktur hutang

yang dimiliki perusahaan serta pemanfaatannya agar hutang yang dimiliki

perusahaan dapat memiliki komposisi yang ideal dengan kemampuan dan

tingkat pertumbuhan perusahaan.

3. Bagi peneliti selanjutnya.

Bagi Peneliti selanjutnya dapat dilakukan dengan menambah jumlah

sampel dengan tidak hanya pada perusahaan manufaktur pada sektor

food and beverages saja.

Meneliti variabel-variabel lain selain variabel yang digunakan dalam

penelitian ini yang mungkin berpengaruh terhadap struktur modal

(DER).

Page 79: Skripsi Dona (ERC1C007002)

4. Bagi peneliti semoga dapat menambah wawasan peneliti tentang apa itu

struktur modal dan bagaimana menentukan struktur modal yang optimal.

Sehingga perusahaan mendapatkan keuntungan dan mengalami

perkembangan.

Page 80: Skripsi Dona (ERC1C007002)

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. Indonesia Capital Market Directory. 2002.

Brigham, Eugene F dan Joel F Houston. 2001. Manajemen Keuangan. Edisi

Delapan. Jakarta.

Brigham, Eugene F dan Joel F. Houston. 2006. Dasar-Dasar Manajemen

Keuangan. Edisi ke 10. Jakarta: Salemba Empat.

Fadhli, Arli. 2010. Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal Pada

Perusahaan Manufaktur. Semarang: Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas

Diponegoro.

Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi Analisis Multivariote dengan SPSS. Semarang:

Universitas Diponogoro.

Harahap, Sofyan. 1997. Analisis Atas Laporan Keuangan. Jakarta: Pt

RajaGrafindo Persada.

Hartono, 2003, “Kebijakan Struktur Modal: Pengujian Trade Off Theory dan

Pecking Order Theory (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang tercatat

di BEJ)”, Perspektif, Vol.8,No.2, Desember 2003: 249-257

Husnan, Suad. 1998. Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas. Edisi

ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Husnan, Suad. 2000. Manajemen Keuangan Teori dan Penerapan (Keputusan

Jangka Panjang). Buku 1. Edisi 4. Yogyakarta: BPFE.

Husnan, Suad dan Pujiastuti, Enny. 2004. Dasar dasar Manajemen Keuangan.

jilid 4. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.

Indri, Laksmi. 2010. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal

Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Semarang: Skripsi

Universitas Diponegoro.

Page 81: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Jumingan.2006. Analisis Laporan Keuangan Edisi Pertama, PT. Bumi

Aksara;Jakarta.

Martono dan Agus Harjito. 2007. Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Cetakan

Keenam. Yogyakarta: Ekonesia.

Nugroho, Taufan. 2009. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Struktur

Modal Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di BEI. Jakarta:

Fakultas Ekonomi Universitas Trisakti.

Priyatno, Duwi. 2010. Paham Analisa Statistik Data dengan SPSS. Yogyakarta.

Purwanto Suharyadi.2003.Statistika: Untuk Ekonomi dan Keuangan Modern.

Jakarta: Salemba Empat.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan.

Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UGM.

Riyanto, Bambang. 2001. Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Edisi kelima.

Cetakan Pertama. Yogyakarta: BPFE.

Soesan Fitriah, 2006. .Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Struktur

Modal Pada Perusahaan Asuransi Yang Go Public. Yogyakarta: Skripsi

Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia.

Sugiono, 2007. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiono,2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta.

Sugiono, 2011. Statistika Untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Warsono, Sony. 2009. Akuntansi Itu Ternyata Logis Dan Mudah. Edisi Kedua.

Yogyakarta: Asgard Chapter.

Page 82: Skripsi Dona (ERC1C007002)

LAMPIRAN 1

DATA SAMPEL PENELITIAN TAHUN 2006 - 2009

TOTAL DER AWAL PERIODE 2006 - 2009

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 PT Fast Food Indonesia Tbk. 0,68 0,67 0,63 0,63

2 PT Siantar Top Tbk. 0,36 0,44 0,72 0,36

3 PT Davomas Abadi Tbk 1,77 2,27 4,37 5,28

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. 0,44 1,80 1,58 0,89

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2,10 2,62 3,08 2,45

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 2,82 3,65 1,60 2,14

7 PT Sierad Produce Tbk. 0,13 0,29 0,34 0,39

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 1,87 2,14 1,63 1,44

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. 0,77 0,74 0,71 0,73

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 2,08 2,14 1,73 8,44

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. 0,53 0,64 0,53 0,50

12 PT Mayora Indah Tbk. 0,58 0,73 1,32 1,03

13 PT Smart Tbk. 1,06 1,29 1,17 1,13

TOTAL DER SETELAH TRANSFORMASI DATA

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 PT Fast Food Indonesia Tbk. -0,39 -0,40 -0,46 -0,46

2 PT Siantar Top Tbk. -1,02 -0,82 -0,33 -1,02

3 PT Davomas Abadi Tbk 0,57 0,82 1,47 1,66

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. -0.82 0,59 0,46 -0,12

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 0,74 0,96 1,12 0,90

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 1,04 1,29 0,47 0,76

7 PT Sierad Produce Tbk. -2,04 -1,24 -1,08 -0,94

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 0,63 0,76 0,49 0,36

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. -0,26 -0,30 -0,34 -0,31

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 0,73 0,76 0,55 2,13

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. -0,63 -0,45 -0,63 -0,69

12 PT Mayora Indah Tbk. -0,54 -0,31 0,28 0,03

13 PT Smart Tbk. 0,06 0,25 0,16 0,12

Page 83: Skripsi Dona (ERC1C007002)

TOTAL ROE AWAL PERIODE 2006 – 2009

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009

1 PT Fast Food Indonesia Tbk. 23,92 27,17 25,96 28,48

2 PT Siantar Top Tbk. 4,21 4,35 1,33 10,15

3 PT Davomas Abadi Tbk 20,11 17,60 -75,79 -50,75

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. 7,87 11,27 11,86 16,42

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 13,13 13,76 12,07 20,44

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 0,14 14,21 7,34 8,82

7 PT Sierad Produce Tbk. 4,16 2,11 2,64 3,16

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. -12,85 10,35 -10,16 -25,87

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. 10,92 12,99 14,16 14.60

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 37,08 42,68 64,59 323.59

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. 1,81 3,65 26,75 5,13

12 PT Mayora Indah Tbk. 9,65 13,09 15,76 23,53

13 PT Smart Tbk. -24,37 -28,03 22,67 15,61

TOTAL ROE SETELAH TRANSFORMASI DATA

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 PT Fast Food Indonesia Tbk. 3,17 3,30 3,26 3,35

2 PT Siantar Top Tbk. 1,44 1,47 0,29 2,32

3 PT Davomas Abadi Tbk 3,00 2,87 0 0

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. 2,06 2,42 2,47 2,80

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2,57 2,62 2,49 3,02

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. -1,97 2,65 1,99 2,18

7 PT Sierad Produce Tbk. 1,43 0,75 0,97 1,15

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 0 2,34 0 0

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. 2,39 2,56 2,65 2,68

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 3,61 3,75 4,17 5,78

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. 0,59 1,29 3,29 1,64

12 PT Mayora Indah Tbk. 2,27 2,57 2,76 3,16

13 PT Smart Tbk. 0 0 3,12 2,75

Page 84: Skripsi Dona (ERC1C007002)

TOTAL TANGIBILITY AWAL PERIODE 2006 – 2009

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 PT Fast Food Indonesia Tbk. 23,20 22,25 21,24 18,02

2 PT Siantar Top Tbk. 51,19 58,40 51,88 59,39

3 PT Davomas Abadi Tbk 58,82 62,87 65,21 73,96

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. 29,79 24,22 30,71 33,07

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 39,74 27,36 24,21 26,76

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 51,23 55,24 55,02 40,37

7 PT Sierad Produce Tbk. 40,14 37,50 34,62 39,44

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 47,13 41,23 40,89 33,14

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. 32,65 33,90 33,14 31,28

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 59,58 58,35 42,83 42,36

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. 63,26 56,19 44,58 46,68

12 PT Mayora Indah Tbk. 47,52 40,90 35,26 39,51

13 PT Smart Tbk. 30,92 24,88 28,55 33,20

TOTAL TANGIBILITY SETELAH TRANSFORMASI DATA

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 PT Fast Food Indonesia Tbk. 3,14 3,10 3,06 2,89

2 PT Siantar Top Tbk. 3,94 4,07 3,95 4,08

3 PT Davomas Abadi Tbk 4,07 4,14 4,18 4,30

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. 3,39 3,19 3,42 3,50

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 3,68 3,31 3,19 3,29

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3,94 4,01 4,01 3,70

7 PT Sierad Produce Tbk. 3,69 3,62 3,54 3,67

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 3,85 3,72 3,71 3,50

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. 3,49 3,52 3,50 3,44

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 4,09 4,07 3,76 3,75

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. 4,15 4,03 3,80 3,84

12 PT Mayora Indah Tbk. 3,86 3,71 3,56 3,68

13 PT Smart Tbk. 3,43 3,21 3,35 3,50

Page 85: Skripsi Dona (ERC1C007002)

TOTAL GROWTH SALES PERIODE 2006 – 2009

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 PT Fast Food Indonesia Tbk. 24,12 24,54 27,24 21,34

2 PT Siantar Top Tbk. -13.48 8,13 4,01 0,43

3 PT Davomas Abadi Tbk 47,79 69,03 21,17 -88,03

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. 62,46 107,80 141,64 -39,17

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 16,93 26,97 39,27 -4,27

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 45.00 49,91 1,12 9,00

7 PT Sierad Produce Tbk. -22,03 46,90 42,83 39,06

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 34,04 15,43 18,84 -16,93

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. 7,71 15,94 19,43 17,25

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 4,50 9,83 35,47 21,92

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. 17,35 34,91 20,93 18,44

12 PT Mayora Indah Tbk. 15,55 43,47 38,16 22,25

13 PT Smart Tbk. 1,11 71,61 99,28 -11,80

TOTAL GROWTH SALES SETELAH TRANSFORMASI DATA

No Nama Perusahaan 2006 2007 2008 2009 1 PT Fast Food Indonesia Tbk. 3,18 3,20 3,30 3,06

2 PT Siantar Top Tbk. 0 2,10 1,39 -0,84

3 PT Davomas Abadi Tbk 3,87 4,23 3,05 0

4 PT Cahaya Kalbar Tbk. 4,13 4,68 4,95 0

5 PT Indofood Sukses Makmur Tbk. 2,83 3,29 3,67 0

6 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk. 3,81 3,91 0,11 2,20

7 PT Sierad Produce Tbk. 0 3,85 3,76 3,67

8 PT Prasidha Aneka Niaga Tbk. 3,53 2,74 2,94 0

9 PT Aqua Golden Mississippi Tbk. 2,04 2,77 2,97 2,85

10 PT Multi Bintang Indonesia Tbk. 1,50 2,29 3,57 3,09

11 PT Ultra Jaya Milk Tbk. 2,85 3,55 3,04 2,91

12 PT Mayora Indah Tbk. 2,74 3,77 3,64 3,10

13 PT Smart Tbk. 0,10 4,27 4,60 0

Page 86: Skripsi Dona (ERC1C007002)

LAMPIRAN 2

DATA OUTPUT SPSS 17

Hasil Pengolahan Data

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 52 .13 8.44 1.5275 1.45063

ROE 52 -75.79 323.59 14.4902 48.65538

TANGIBILITY 52 18.02 73.96 41.2265 13.41507

GROWTH SALES 52 -88.03 141.64 24.3154 35.38901

Valid N (listwise) 52

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Mean Std. Deviation

DER 52 -2.04 2.13 .0875 .82823

ROE 45 -1.97 5.78 2.3877 1.19222

TANGIBILITY 52 2.89 4.30 3.6655 .33509

GRWT 45 -.84 4.95 3.0282 1.16468

Valid N (listwise) 40

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

LDER ROE TANGIBILITY GROWTH SALES

N 52 52 52 52

Normal Parametersa,,b

Mean 1.5275 14.4902 41.2265 24.3154

Std. Deviation 1.45063 48.65538 13.41507 35.38901

Most Extreme Differences Absolute .178 .310 .096 .121

Positive .163 .310 .096 .121

Negative -.178 -.249 -.079 -.115

Kolmogorov-Smirnov Z 1.281 2.235 .693 .872

Asymp. Sig. (2-tailed) .075 .000 .723 .433

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 87: Skripsi Dona (ERC1C007002)

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

DER ROE TANGIBILITY GRWT

N 52 45 52 45

Normal Parametersa,,b

Mean .0875 2.3877 3.6655 3.0282

Std. Deviation .82823 1.19222 .33509 1.16468

Most Extreme Differences Absolute .106 .149 .078 .201

Positive .106 .121 .052 .091

Negative -.076 -.149 -.078 -.201

Kolmogorov-Smirnov Z .761 .997 .564 1.349

Asymp. Sig. (2-tailed) .609 .274 .908 .053

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Correlations

Unstandardized Residual ROE TANGIBILITY GRWT

Spearman's rho

Unstandardized Residual

Correlation Coefficient

1.000 .195 .006 -.029

Sig. (2-tailed) . .229 .973 .860

N 40 40 40 40

ROE Correlation Coefficient

.195 1.000 -.261 .062

Sig. (2-tailed) .229 . .083 .705

N 40 45 45 40

TANGIBILITY Correlation Coefficient

.006 -.261 1.000 -.306*

Sig. (2-tailed) .973 .083 . .041

N 40 45 52 45

GRWT Correlation Coefficient

-.029 .062 -.306* 1.000

Sig. (2-tailed) .860 .705 .041 .

N 40 40 45 45

*. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed).

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -3.753 1.616 -2.322 .026

ROE .269 .095 .430 2.830 .008 .934 1.071

TANGIBILITY .713 .376 .311 1.893 .066 .800 1.250

GRWT .177 .110 .257 1.613 .115 .850 1.177

a. Dependent Variable: DER

Page 88: Skripsi Dona (ERC1C007002)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .474a .225 .160 .71120 1.908

a. Predictors: (Constant), GRWT, ROE, TANGIBILITY

b. Dependent Variable: DER

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -3.753 1.616 -2.322 .026

ROE .269 .095 .430 2.830 .008

TANGIBILITY .713 .376 .311 1.893 .066

GRWT .177 .110 .257 1.613 .115

a. Dependent Variable: DER

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 5.281 3 1.760 3.481 .026a

Residual 18.209 36 .506

Total 23.490 39

a. Predictors: (Constant), GRWT, ROE, TANGIBILITY

b. Dependent Variable: DER

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .474a .225 .160 .71120

a. Predictors: (Constant), GRWT, ROE, TANGIBILITY

b. Dependent Variable: DER

Page 89: Skripsi Dona (ERC1C007002)