2 3-2-1-upaya-penurunan-aki-dan-akb
TRANSCRIPT
Dr.Fionaliza, MKM
DINKES
1
KESEHATAN ADALAHHAK ASASI MANUSIA
Peningkatan Akses Masyarakat terhadap
Layanan Kesehatan yang Berkualitas
UUD 1945
PENYEDIAAN FASILITASPELAYANAN KESEHATAN PENINGKATAN KUANTITAS &
KUALITAS SDM KESEHATAN
2
Visi 2025
3
“Mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan merupakan kekuatan 12 besar dunia di tahun 2025 dan 8 besar dunia pada tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan”
100 tahun kemerdekaa
n
((Sumber: Sumber: Master Plan Percepatan dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia 2011 – 2025 )
Pencapaian Visi 2025 dan 2045 memerlukan penyiapan generasi yang mampu berperan aktif dalam kegiatan pembangunan. Dan harus dimulai sekarang dan
generasi sekarang (PAUD)
4
RPJMN & Renstra 2010-2014RPJMN & Renstra 2010-2014Keputusan Menkes RI No. HK.03.01/160/I/2010 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI Tahun 2010 - 2014
Prioritas pada peningkatan AKSES & KUALITAS pelayanan
kesehatan
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
9 Program Kementerian Kesehatan RI
Prioritas Kemkes melalui Reformasi
Kesehatan
8 Fokus Prioritas Pembangunan
Kesehatan1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi,
balita dan KB2. Perbaikan status gizi masyarakat3. Pengendalian penyakit menular,
penyakit tidak menular dan penyehatan lingkungan
4. Pemenuhan pengembangan SDM Kesehatan
5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu, penggunaan obat dan pengawasan obat dan makanan
6. Jamkesmas7. Pemberdayaan masyarakat,
penanggulangan bencana dan krisis kesehatan
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier
1. Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
2. Penangananan Daerah Bermasalah Kesehatan (PDBK)
3. Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas)
4. Pelayanan Kesehatan di Daerah Tertinggal Perbatasan dan Kepulauan (DTPK)
5. Ketersediaan Obat6. Reformasi Birokrasi7. World Class Hospital8. Saintifikasi Jamu
1. Program Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya;
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Kementerian Kesehatan;
3. Program Peningkatan Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Kesehatan;
4. Program Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 5. Program Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak; 6. Program Pembinaan Upaya Kesehatan; 7. Program Pengendalian Penyakit dan Penyehatan
Lingkungan; 8. Program Kefarmasian dan Alat Kesehatan; 9. Program Pengembangan dan Pemberdayaan
Sumber Daya Manusia Kesehatan
INPRES NO 1 TAHUN 2010 TENTANG PERCEPATAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN KESEHATAN THN 2010
1. Persalinan dengan tenaga kesehatan (target 84%)
2. Cakupan kunjungan kehamilan ke empat (target 84%)
3. Yankes yang memberikan fasilitas kesehatan
4. Kunjungan neonatal pertama (target 84%)
5. Semakin besar cakupan yankes bayi6. Semakin besar cakupan yankes balita
target 78%7. Semakin banyak jumlah pusk yang
mendapat bantuaan operasional kesehatan dan melaksanakan lokmin
8. Puskesmas memberikan yankes dasar bagi penduduk miskin
INPRES NO 3 TAHUN 2010 TENTANG PROGRAM PEMBANGUNAN YANG BERKEADILAN
1. Terlayaninya yankes anak terlantar di panti asuhan
2. Meningkatnya status kesehatan anak berhadapan dengan hukum di lapas anak yang sudah diregistrasi oleh kemenhuk Ham
3. Meningkatnya pembinaan kesehatan pada anak dengan kecacatan di SLB melalui program UKS
4. Persentase balita gizi buruk yang mendapat perawatan
5. Persentase balita ditimbang berat badannya (D/S)
6. Dirumuskan rancangan pemerintah ttg pemberian ASI secara eksklusif
7. Persentase puskesmas rawat inap yang mampu PONED
SPM Tahun 20151. Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%2. Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80%3. Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki kompetensi kebidanan 90%4. Cakupan pelayanan nifas 90%5. Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani 80%6. Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%7. Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat
miskin 100%8. Cakupan pelayanan gawat darurat level 1 yang harus
diberikan sarana kesehatan (RS) di kab/Kota 100%9. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB, Cakupan
Desa/Kel mengalami KLB yang dilakukan penyelidikan epidemiologi <24 jam 100%
10.Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa Siaga Aktif 80%
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT(2011-2015 )
TERWUJUDNYA SUMATERA BARAT MADANI YANG ADIL, SEJAHTERA DAN BERMARTABAT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA BARAT ( 2011-2015)
TERWUJUDNYA MASYARAKAT SUMBAR PEDULI SEHAT , MANDIRI, BERKUALITAS DAN BERKEADILAN
PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT
1.Mewujudkan tata kehidupan masyarakat yang agamais dan berbudaya berdasarkan “ Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah2.Mewujudkan tatapemerintahan yang baik, bersih dan Profesional 3.Mewujudkan SDM yang Cerdas, Beriman, dan berkualitas tinggi4.Mewujudkan ekonomi masyarakat yang sejahtera, sehat, produktif, berbasis kerakyatan, berdaya saing regional dan global5.Mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan
DINAS KESEHATAN PROVINSI SUMATERA
BARAT1.Meningkatkan Derajat Kesehatan Masyarakat Melalui Pemberdayaan Masyarakat, Termasuk Swasta Dan Masyarakat Madani2.Melindungi Kesehatan Masyarakat Dengan Menjamin Tersedianya Upaya Kesehatan Yang Paripurna, Merata, Bermutu Dan Berkeadilan.3.Menjamin Ketersediaan Dan Pemerataan Sumber Daya Kesehatan.4.Menciptakan Tatakelola Kepemerintahan Yang Baik
1. Peningkatan kesehatan ibu, bayi, balita dan Keluarga Berencana;
2. Perbaikan status gizi masyarakat;3. Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular
diikuti penyehatan lingkungan;4. Pemenuhan, pengembangan, dan pemberdayaan SDM
kesehatan;5. Peningkatan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan,
keamanan, mutu dan penggunaan obat serta pengawasan obat dan makanan;
6. Pengembangan sistem Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas);
7. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan;
8. Peningkatan pelayanan kesehatan primer, sekunder dan tersier.
No SASARAN/INDIKATOR SatuanTARGET SUMBAR
2011 2012 2013 2014 2015
1. Meningkatnya Umur Harapan Hidup % 71.12 71.48 71.84 72.20 72.562. Menurunnya Angka Kematian Ibu melahirkan per 100.000
KH 190 166 142 118 1023. Menurunnya Angka Kematian Bayi per 1.000
kelahiran hidupper 1.000
KH 22 20 18 16 144. Angka Gizi Kurang (BB/TB) % 8,2 7,8 7,4 7,0 6,65 Penemuan kasus baru Tuberculosis % 55 60 70 80 906 Menurunnya kasus Malaria ( Annual Paracite
Index-API) per 1000
pdd2 2 1 1 1
7 Persentase ODHA yang diobati % 90 93 95 100 1008 Meningkatnya cakupan immunisasi dasar
lengkap bayi usia 0-11 bulan % 80 85 90 95 100
9 Persentase penduduk yang memiliki akses air minum yang berkualitas
% 64 65 66 67 68
10 Persentase penduduk yang menggunakan Jamban Sehat
% 67 70 73 74 75
11 Jaminan pemeliharaan kesehatan (total coverage)
% 63,8 78,6 91,3 100 100
Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Fasyankes)
Pustu(907)
Puskesmas Perawatan (90)
Puskesmas non perawatan (164)
Poskesdes(2379)
Rs swasta (35)
RS (25)
17 kab kota sdh terlatih PPGDDamasraya dan Mentawai (belum kelapangan)
Ambulan di Kab Kota 279 unit Puskel
Puskesmas DTPK 29 unit
Jumlah tempat tidur RS Pemerintah 3110 TTSwasta 1696 TT jadi TT mencukupi utk jlh penduduk
Poverty & Hunger
CHLD HEALTH
Maternal Health
Comm. Diseases
ENVIRONMENT
Tujuan
34 per 1000 KH
Menurunnya AKB menjadi 24 per 1000
KH
23 per 1000 KH
228 per 100.0220
0 KH
Menurunnya AKI menjadi
118 per 100.000 kh
102 per 100.000
KH
18,4% pada anak balita
Menurunnya prevalensi gizi-
kurang pada anak balita
menjadi 15%.
18,8%
RPJMN 2010 – 2014PEPRES No: 5/2010
CAPAIAN 2007 MDG 2015MDGs 2015
Terdiri dari 8 goal/tujuan, 18 target dan 48 indikator untuk kurun waktu 1990-2015
Goal 1 : Menanggulangi kemiskinan dan kelaparan Goal 2 : Mencapai pendidikan dasar untuk semua Goal 3 : Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan
perempuan Goal 4 : Menurunkan angka kematian anak Goal 5 : Meningkatnya kesehatan ibu Goal 6 : Memerangi HIV/AIDS, Malaria serta penyakit menular
lainnya Goal 7 : Menjamin kelestarian Lingkungan Goal 8 : Membangun kemitraan global untuk pembangunan
1414
TUJUAN 1 : MENANGGULANGI KEMISKINAN DAN KELAPARAN
TARGET 1 C : MENURUNKAN HINGGA SETENGAHNYA PROPORSI PENDUDUK YANG MENDERITA KELAPARAN DALAM KURUN WAKTU 1990-2015
14
1717
TUJUAN : MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN ANAK
TARGET 4A. MENURUNKAN ANGKA KEMATIAN BALITA (AKBA) HINGGA DUA PER TIGA DALAM KURUN WAKTU 1990-2015
Jumlah kematian Balita per 1.000 kelahiran hidupAngka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 kelahiran hidupAngka Kematian Neonatal per 1.000 kelahiran hidupPersentase Anak Usia 1 Tahun yang diimunisasi campak
17
GOAL 5 : MENINGKATKAN KESEHATAN IBU
Indikator 2010 2011 2012 2013
CPR(contraceptiv prevalence rate)
73 73,79 74,90 76,78
Jumlah kematian ibu dan anak di Sumatera Barat
Variabel 2010 2011 2012 2013(Agust)
Kematian ibu 86 129 104 61
Kematian Neonatus 1-7 hr
415 378 643 480
Kematian neonatus 8-28 hr
383 129 116 77
Kematian 29 hr sd I th
117 183 252 181
Kematian 1 th sd 5 tahun
105 89 102 94
Penyebab Kematian di SumbarTahun 2012
Penyebab Kematian di Sumbars/d Agustus 2013
PENYEBAB TINGGINYA AKB
AKBAKB0 – 28 HARI0 – 28 HARI 1 – 12 BULAN1 – 12 BULAN
• Pengetahuan / Perilaku Pengetahuan / Perilaku Ibu tentang kesehatanIbu tentang kesehatan• Kemiskinan Kemiskinan tidak tidak ada dana untuk kese-ada dana untuk kese- hatan dan gizihatan dan gizi• Lingkungan burukLingkungan buruk
KONDISI IBUKONDISI IBU::• GiziGizi• Kehamilan (4T )Kehamilan (4T )• PersalinanPersalinan• InfeksiInfeksi==========================YANKESYANKES::• K1 – K4K1 – K4• Lin-NakesLin-Nakes• Rik – NeonatalRik – Neonatal• Kualitas NakesKualitas Nakes
KONDISI BAYIKONDISI BAYI::• BBLRBBLR• Perawatan BayiPerawatan Bayi• Kesakitan BayiKesakitan Bayi============================YANKESYANKES::• ImunisasiImunisasi• P2 ISPA & DiareP2 ISPA & Diare• M.T.B.S.M.T.B.S.• RujukanRujukan
UPAYAUPAYA YANKESPROYANKESPRO
• BBLRBBLR• ASFIKSIAASFIKSIA• INFEKSI LAININFEKSI LAIN
• ISPAISPA• DIAREDIARE• PD3IPD3IPenyebab
Langsung
Penyebab tak Langsung
Penyebab tak Langsung
Penyebab Mendasar
Determinan Kematian Ibu
Terlambat Merujuk
Terlambat Sampai
Terlambat Pertolongan
Adekuat
KOMPLIKASI(Penyebab Lgs)
-Perdarahan-Eklampsi
-Infeksi-Pertus macet
- Kompl Keguguran
MATIBUMIL
Tenaga
Obat
Manajerial
Sarana
Pendidikan
EkonomiGender Budaya
4 Terlalu
Gizi
Penyakit Menular
Penyakit Lain
Geografi
Tiga TerlambatTiga Terlambat
1.1. Terlambat mengenal tanda bahayaTerlambat mengenal tanda bahayadan mengambil keputusandan mengambil keputusan
2.2. Terlambat mencapai fasilitas kesehatanTerlambat mencapai fasilitas kesehatan
2.2. Terlambat mendapatkan pertolonganTerlambat mendapatkan pertolongan di fasilitas kesehatandi fasilitas kesehatan
Empat TerlaluEmpat Terlalu
1.1. Terlalu muda punya anak (<20 th)Terlalu muda punya anak (<20 th)2.2. Terlalu banyak melahirkan (>3 anak)Terlalu banyak melahirkan (>3 anak)3.3. Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th)Terlalu rapat jarak melahirkan (<2 th)4.4. Terlalu tua untuk mempunyai Terlalu tua untuk mempunyai
anak (>35 th)anak (>35 th)
Kebijakan Teknis Penurunan Angka Kematian Ibu, Bayi & Balita
1) Meningkatkan universal access & coverage untuk pelayanan KIA termasuk KB
2) Intervensi prioritas untuk mengatasi penyebab utama kematian ibu, bayi dan balita
3) Mendorong persalinan nakes di fasilitas kesehatan
4) Meningkatkan akses dan kualitas pelayanan emergensi PONEK dan PONED
Lanjutan
5) Meningkatkan kualitas in service training & distribusi tenaga kesehatan: bidan PTT, perawat, dokter PTT (dr dg kewenangan tambahan), dokter spesialis (tugas belajar, pengiriman residen, sister hospital)
6) Meningkatkan ketersediaan SD kesehatan: obat program & BHP, sarana/alat PONED & PONEK
7) Menerapkan standar pelayanan kesehatan di Poskesdes/Polindes, Pustu, Puskesmas dan RS.
8) Memberdayakan keluarga dam masyarakat dalam KIA untuk meningkatkan health care seeking
Lanjutan
9) Pengaturan taskshifting dan perlindungan hukum bagi tenaga kesehatan.
10)Peningkatan pemanfaatan pembiayaan kesehatan yang ada melalui dana dekonsentrasi, Tugas Pembantuan, Dana Alokasi Khusus, Jamkesmas dan Jampersal
11)Penguatan jejaring KIA 12)Peningkatan kerja sama dengan organisasi
profesi, LSM, Perguruan Tinggi dan swasta
Kebijakan operasional Intervensi kesehatan & gizi untuk kelangsungan hidup & pencegahan kecacatan :
Fe, asam folat, Zinc, vit K1 inj
Kesehatan Reproduksi
Yankes remaja
Pendidikan perilaku kesehatan & gizi, pencegahan anemia pada anak usia sekolah
& remaja
Intervensi kesehatan & gizi:
IMD & ASI Eksklusif
Pemantauan pertumbuhan & perkembangan, Vit A & tata laksana balita sakit
SELURUH KELUARGA
1. Mempraktekkan: a.Pemberian ASI eksklusif
serta MP-ASIb.Pemberian gizi seimbangc.Pemeliharaan kesehatan d.Pola asuh & stimulasi
perkembangane.Perlindungan anak
2. Memantau pertumbuhan dan perkembangan anak
3. Menggunakan garam beryodium
4. Memanfaatan pekarangan5. Meningkatkan daya beli
KELUARGA MISKIN6. Menerima bantuan pangan
darurat;a. PMT balita, ibu hamilb. Raskin
POSYANDU• Penimbangan
balita (D)• Konseling• Suplementasi
gizi• YANKES,
deteksi intervensi dini perkembangan
• PMT pemulihan• Stimulasi fisik-
psikososial
Puskesmas
RS
Sehat, BB Naik (N), perkembangan sesuai umur
BGM, Gizi buruk, mslh perkembangan, balita sakit
Gizi kurang, BB Tidak naik, perlu stimulasi
comprehensive home care
KELUARGA MASYARAKAT dan LINTAS SEKTOR
PELAYANAN KESEHATAN
emuaBalitaPunyaBuku KIA/KMS
TFC, TPA, KB, BKB, Post PAUD
Integrasi Gizi & KIA
Pemeriksaan kehamilan
Persalinan, nifas & neonatal
Pelayanan bagi bayi
Pelayanan bagi balita
Pelayanan bagi anak SD
Pelayanan bagi anak SMP/A & remaja
•Fe & asam folat•PMT ibu hamil•TT ibuhamil
•IMD•Vit K 1 inj•Imunisasi Hep B
• ASI eksklusif• Imunisasi
dasar lengkap• Pemberian
makan
• Pemantauan pertumbuhan & perkembangan
• PMT
•Penjaringan•BIAS•UKS•PMT
• Kespro remaja/PKPR
• KIE: Gizi HIV/AIDS, NAPZA dll
• Fe
1000 hari pertama kehidupan
Mengembangkan Standard Pelayanan berdasarTempat Pelayanan & sistem rujukan
MasyarakatMasyarakat
Yankes Tk.1Yankes Tk.1
Yankes Tk.2Yankes Tk.2
Yankes Tk. 3Yankes Tk. 3
UK MasyarakatUK Masyarakat UK PeroranganUK Perorangan
Perawatan mandiriPerawatan mandiri
PuskesmasPuskesmasPustu, PoskesdesPustu, Poskesdes
Praktik swastaPraktik swastaDokter, BidanDokter, Bidan
RS Kab/ KotaRS Kab/ KotaBKPM, BKMM, BKOMBKPM, BKMM, BKOM
Praktik SpesialisPraktik SpesialisKlinikKlinik
RSUP/ RS PropinsiRSUP/ RS PropinsiPraktik Spesialis KonsultanPraktik Spesialis Konsultan
UK Bersumberdaya MasyarakatUK Bersumberdaya Masyarakat
PuskesmasPuskesmasPustu, PoskesdesPustu, Poskesdes
Dinkes Kab/ KotaDinkes Kab/ KotaBKPM, BKMM, BKOM, LabkesdaBKPM, BKMM, BKOM, Labkesda
Kemkes/ Dinkes PropinsiKemkes/ Dinkes Propinsi
Posyandu, DasawismaPosyandu, Dasawisma
PONED
PONEK
Siklus Perjalanan Alamiah Penyakit
• Hulu • Hilir
BOK JAMKESMAS
JAMPERSAL
GIZI &KIA GIZI &KIA - - P2PLP2PL – BUK – BUK - BINFAR - BINFAR
SASARAN KEGIATAN KIANo SASARAN Kelompok umur
1. Bayi 0 tahun
2. batita 0- 2 tahun
3. Anak balita 1-4 tahun
4. balita 0-4 tahun
5. Pra sekolah 5-6 tahun
6. Anak kelas 1 SD 7 tahun
7. Anak usia SD 7-12 tahun
8. Ibu hamil
9. Ibu bersalin
continuum of care throughout the lifecycle
-Peningkatan kelangsungan hidup
- Peningkatan kualitas hidup
- Peningkatan perlindungan kesehatan
anak
8 INDIKATOR PROGRAMCakupan Kunjungan Neonatal
Pertama (KN1)
Cakupan Kunjungan Neonatal Lengkap (KN lengkap)
Cakupan Penanganan Neonatal KomplikasiCakupan Pelayanan
Kesehatan BayiCakupan Pelayanan
Kesehatan Anak Balita
Cakupan SD/MI, SMP, SMA dan sederajat melaksanakan
penjaringan siswa kelas 1
% Kab/kota miliki min 4 pusk mampu laksana PKPR
% Kab/kota miliki min 2 pusk mampu tatalaksana kasus KtA
MDGS, RPJMN 2010-2014
MDGS
MDGS, SPM
MDGS, RPJMN 2010-2014 , SPM
MDGS, RPJMN 2010-2014 , SPM
SPM BIDANG KESEHATAN
SPM BIDANGPP&PA
PELAYANAN DALAM UPAYA PENURUNAN ANGKA KEMATIAN ANAK
Saat lahir Hari ke-1 Hari ke-3
8-28 hari Bayi 1 – 11 bulan
Anak balita 1 – 4 tahun
Usia Sekolah 6-8 th
Remaja 10-18 th
Anak Khusus 1-18 th
Petugas:•Manajemen Asfiksia BBL/Resusitasi•Pemeriksaan segera setelah lahir•Inisiasi menyusu dini•Cegah hipotermi•Cegah infeksi•Vit K1 injeksi•Hep B 1 injeksi•Penanganan gawat darurat •Rujukan kasus•AMPKeluarga: Buku KIA
Petugas:• Kunj Neonatal
1 menggunakan MTBM
• Konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif
• Vit K1 & Hep B injeksi (utk bayi lahir bkn dg nakes)
• SHK• Penanganan
dan rujukan kasus
• AMPKeluarga: Buku
KIAPerawatan
neonatus
Petugas:• Kunj
Neonatal 2 menggunakan MTBM
• Konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif
• Penanganan dan rujukan kasus
• SHK• AMPKeluarga:Buku KIAPerawatan
neonatus
Petugas:•Kunj Neonatal 3 menggunakan MTBM•Konseling perawatan bayi baru lahir, ASI eksklusif •Penanganan dan rujukan kasus•AMPKeluarga:Buku KIAPerawatan neonatus
Petugas:•Vaksinasi lengkap•Vit A 1 x umur 6 bln•MTBS •SDIDTK•AMP•Penanganan dan rujukan kasus•Pembinaan posyanduKeluarga:Buku KIA, ASI eksklusif 6 blnASI + MPASI 6 - 11 bulanPerawatan & stimulasi tumbuh kembang
Petugas:• Vit A
setahun 2 kali
• MTBS • SDIDTK• AMP• Penanga
nan dan rujukan kasus
• Pembinaan posyandu
• Pembinaan anak prasekolah
Keluarga:Buku KIA,
ASI sampai 2 tahun
Makanan gizi seimbang
Perawatan & stimulasi tumbuh kembang
UsahaKesehatanSekolah
-UKS TK/RA-UKS SD/MI-UKSSMP/MTs-UKSSMA/MA
PelayananKesehatan Peduli Remaja (PKPR)
-Kespro Remaja-Persiapan \Pra NikahKonseling/Peer Konselor
Puskesmas Mampu menangani kekerasan terhadap Ank (KTA),ESKA,trafiking
Pembinaan kesehatn anak oleh Puskesmas di Lapas, SLB/Panti Anak Jalanan, Pekerja anak, Anak di daerah konflik/bencana/terpenciL
MTBS(Manajemen Terpadu Balita Sakit)/MTBM (Manajemen Terpadu bayi Muda)
Proses manajemen kasus disajikan dalam bentuk bagan yang memperlihatkan langkah-langkah:
• Menilai dan membuat klasifikasi anak sakit 2 bulan-5 tahun
• Menentukan tindakan dan memberi pengobatan• Memberi konseling ibu• Memberi pelayanan tindak lanjut• Manajemen terpadu bayi muda 1 hari sampai 2 bulan
SETIAP BALITA DILAKUKAN PENDEKATAN MTBM (MANAJEMEN TERPADU BALITA MUDA)
DAN BALITA SAKIT DILAKUKAN PENDEKATAN MTBS (MANAJEMEN TERPADU BALITA SAKIT)
Kemungkinan yang didapatkan:
1. Kemungkinan Penyakit Sangat Berat atau Infeksi Bakteri 2. Diare 3. Ikterus (kuning pada bayi ) 4. Kemungkinan Berat Badan Rendah dan/Atau Masalah pemberian ASI
Kemungkinan yang didapatkan:
1. Batuk atau sukar bernafas,2. Diare, 3. Demam kemungkinan Campak, Demam
Berdarah, Malaria4. Masalah telinga5. Status Gizi6. Anemia7. Status Imunisasi dan Vitamin A8. Menilai Masalah/keluhan lain
MTBM
MTBS
0 – 2 BULAN
2 bln- 5 th
Manajemen Terpadu Bayi Muda(1hr-2bln)
• Tanya pada ibu tentang masalah yang dihadapi bayi muda• Memeriksa dan mengkalsifikasi bayi muda untuk:
Kemungkinan penyakit berat /infeksi bakteri, Ikterus, Diare, kemungkinan berat rendah.
• menentukan status imunisasi• Menilai masalah/keluhan lain pada bayi muda maupun ibu• Menentukan tindakan dan memberi pengobatan pada bayi
muda• Melakukan konseling ibu• Memberikan pelayanan tindak lanjut pada bayi muda
AUTOPSI VERBAL
• Autopsi verbal anak balita adalah diagnosis kesakitan anak balita menjelang kematian berdasar wawancara kepada ibu atau pengasuh lain.
• Hasil yang diperoleh sangat dibutuhkan untuk peningkatan derajat kesehatan anak balita khususnya dan masyarakat pada umumnya
TUJUAN
Umum :• Mampu mengumpulkan informasi tentang
gejala pada anak balita menjelang kematian melalui wawancara yang dilakukan antara 1-6 bulan setelah kematian
• Mampu membuat klasifikasi penyakit yang diderita anak balita menjelang kematiannya
Khusus :• Menanyakan kepada ibu atau orang yang paling tahu
tentang permasalahan anak menjelang kematiannya• Menanyakan kepada atau orang dekat tentang gejala utama
yaitu batuk dan/atau sukar bernapas, diare, muntah, demam, malnutrisi/anemia, kematian neonatal dan kecelakaan
• Jika gejala utama ditemukan : menanyakan lebih lanjut gejala yang menyertai dalam kaitannya dengan gejala utama yang ditemukan, mengklasifikasikan penyakit yang diderita anak berdasarkan gejala yang ditemukan melalui wawancara
WAWANCARAPENGISIAN KUESIONER
DATA VALID
KLASIFIKASI/“DIAGNOSIS” VALID
• INSTRUMEN :• KUESIONER• FORM. PENILAIAN
Pelayanan Kesehatan Ibu
Puskesmas
Pemberdayaan Masayarakat :
• Kelas Ibu Hamil• Penyuluhan• Pembinaan UKBM
Manajemen :• PWS KIA• Bikor
Lokakarya Mini (LS)
Pelayanan keehatan :• ANC terpadu• Asuhan Persalinan Normal, MAK III• Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi
Dasar• Pelayanan KB (MKJP)• PNCPembiayaan :
• Jamkesmas• Jampersal
Pelayanan Kesehatan Ibu
Polindes, Poskesdes,
Pustu
Pemberdayaan Masayarakat :
• P4K• Kelas Ibu Hamil• Penyuluhan
Manajemen :• PWS KIA
Pelayanan kesehatan :• ANC terpadu• Deteksi dini risiko dan komplikasi
kehamilan• Asuhan Persalinan Normal, MAK III• Pelayanan persiapan rujukan
komplikasi• Pelayanan KB • PNC
Forum Masyarakat Desa
Pembiayaan :• Jamkesmas• Jampersal
UPAYA PENDEKATAN UPAYA PENDEKATAN TERINTEGRASI TERINTEGRASI
• Menerapkan pelayanan integratif dengan pendekatan continuum of care dalam pelayanan kesehatan yang berbasis:– Siklus Hidup– Perjalanan Alamiah Penyakit– Sarana Pelayanan
48
49
Kerangka Konsep Pelayanan Antenatal Komprehensif dan Terpadu
Ibu hamil dengan masalah gizi
Ibu hamil 4 T
Ibu hamil dgn komplikasi kebidanan
Ibu hamil SEHAT
Ibu hamil dengan PTM
Ibu hamil dgn penyakit menular
Ibu hamil dengan gangguan jiwa
Persalinan aman dan bersih
Rujukan penang gizi dan tinjutnya
Perencanaan p’salin aman di
faskes
Penanganan komplikasi dan
rujukan
Rujukan penang PM dan tinjutnya
Rujukan penang PTM dan tinjutnya
Rujukan penang gg jiwa dan
tinjutnya
Bumil ANC
Poli KIA
Penanganan dan Tinjut Anamnesa dan Pemeriksaan
Pelayanan Obstetri Emergensi
Persalinan oleh Nakes
Asuhan Antenatal
Kontrasepsi
Jalan menuju kematian ibu
Standar Pelayanan Antenatal
1. Identifikasi Ibu Hamil
• Ibu hamil tercatat di kohort• Ibu hamil mempunyai buku KIA
1. Timbang Berat Badan dan ukur tinggi
badann
2. Ukur tekanan darah
4. Ukur tinggi fundus uteri
3. Ukur LingkarLengan Atas
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jajntung
janin (DJJ)
6. Tetanus Toxoid
7. Tablet zat besi (Fe)
8. Test Laboratorium (rutin & khusus)
9. Tata Laksana Kasus
10. Temu wicara (konseling)
2. Pemeriksaan dan Pemantauan Antenatal
Standar Pertolongan Persalinan
Pelayanan ibu Nifas Lengkap oleh Tenaga Kesehatan
Kelas ibu
Merupakan penyuluhan kesehatan bagi ibu hamil, Ibu bersalin, dan ibu balita dalam bentuk tatap muka dalam kelas yang bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan dan perawatan bayi
Kelas Ibu Hamil
MateriKehamilanPersalinan
Perawatan nifasPerawatan BBL
Buku KIAFormat P4KStiker P4K
Meningkatkan pengetahuanMengubah sikap dan perilaku
Sarana belajar kelompok
RS, RB, Puskesmas, Polindes, Posyandu,
Desa, dll
Lembar Balik, Pegangan Fasilitator,
Pedoman Pelaksanaan Leaflet
Mendorong Pencapaian K4
SASARAN*Bumil*Suami
Paket Kelas Ibu Hamil
Pengertian
• Kelas Ibu Hamil:merupakan sarana belajar kelompok bagi ibu hamil, dalam bentuk tatap muka, bertujuan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan ibu-ibu mengenai kehamilan, persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir melalui praktek dengan menggunakan Buku KIA
Tujuan
• Kelas Ibu Hamil bertujuan:meningkatkan pengetahuan, mengubah sikap dan perilaku ibu agar memahami tentang menjaga kehamilan, persiapan persalinan, perawatan nifas, dan perawatan bayi baru lahir dengan menggunakan Buku KIA.
ManfaatBagi Ibu dan Keluarga :
1.Sarana untuk mendapat teman, dan bertanya2.Memperoleh informasi penting3.Membantu dalam menjalankan kehamilan, menghadapi persalinan dan nifas dengan aman, nyaman, sehat dan selamat
Bagi Petugas Kesehatan:Unt1. Lebih mengetahui masalah kesehatan ibu hamil dan
keluarganya 2. Lebih dekat dengan ibu hamil, keluarganya serta
masyarakat
Konsep
Bahan Referensi: Buku KIA adalah referensi utama yang di baca dan dibahas dalam Kelas Ibu Hamil
Pendekatan dan Metode Belajar : prinsip belajar orang dewasa relevan dan praktis
partisipatif interaktif disertai praktek, seperti: ceramah, tanya jawab; peragaan/praktek (posisi menyusui, senam hamil); curah pendapat, penugasan dan simulasi
Konsep, lanjutan … Materi Pembelajaran Buku KIA,
Stiker P4K, Format P4K, dan Alat Bantu (lembar balik, peralatan KB, boneka bayi, dll)
Dari, oleh dan untuk masyarakat Peran serta seluruh masyarakat di desa, tokoh agama, tokoh masyarakat dan pemerhati masalah kesehatan ibu dan anak
Pelaksanaan bisa dilakukan di mana-mana: RS, RB, Puskesmas, Polindes, Posyandu, Desa, dll sesuai dengan situasi setempat
Indikator
INPUT PROSES OUTPUT
1. % Bumil punya Buku KIA
2. % Pedoman dan Modul Kelas Ibu
3. % petugas kesehatan sebagai fasilitator Kelas Ibu Hamil
4. Tersedianya angaran pelaksanaan Kelas ibu
1. % ibu hamil yang mengikuti Kelas Ibu Hamil
2. % suami /anggota keluarga yang hadir mengikuti Kelas Ibu Hamil
3. % kader yang terlibat dalam penyelenggaraan Kelas Ibu Hamil
4. % Fasilitator: yg tmelaksanakan kelas ibu
1. Cakupan K1 2. Cakupan K43. % ibu/keluarga dengan
Perencanaan Persalinan ol Nakes
4. % cakupan Kf5. % cakupan Kn
Kelas ibu balita
KELAS IBU BALITA
adalah dimana para ibu yang mempunyai anak berusia antara 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama belajar dengan panduan satu atau beberapa orang fasilitator yang terlatih menggunakan buku KIA
Kelas ibu balita
• Kelas ibu balita bukanlah program baru merupakan kegiatan kelanjutan untuk membahas buku KIA pada ibu balita, kegiatan kelas ibu balita terintegrasi dengan kegiatan lainnya yang ada di lapangan seperti PAUD, BKB, Posyandu dll
• Kelas ibu balita dilaksanakan di Puskesmas, Nagari, jorong, Posyandu, RS, PAUD
TUJUAN UMUMmeningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu, dengan menggunakan buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang balita yang optimal
TUJUAN KHUSUS :1. Meningkatkan kesadaran pemberian ASI secara Eksklusif2. Meningkatkan pengetahuan ibu akan pentingnya Imunisasi
pada bayi3. Meningkatkan keterampilan ibu dalam pemberian MP-ASI dan
gizi seimbang kepada balita4. Meningkatkan kemampuan ibu memantau pertumbuhan dan
melaksanakan stimulasi perkembangan balita5. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang cara perawatan gigi
balita dan mencuci tangan yang benar6. Meningkatkan pengetahuan ibu tentang penyakit yang
terbanyak, cara pencegahan dan perawatan balita
DAMPAK KELAS IBU BALITADAMPAK KELAS IBU BALITA
• Terjadi peningkatan perubahan perilaku ibu Terjadi peningkatan perubahan perilaku ibu terhadap kesehatan anak balitaterhadap kesehatan anak balita
• Ibu menyadari akan kebutuhan serta Ibu menyadari akan kebutuhan serta kegunaan Buku KIA. Hal ini ditandai dengan kegunaan Buku KIA. Hal ini ditandai dengan selalu membawa Buku KIA pada kegiatan ke selalu membawa Buku KIA pada kegiatan ke pelayanan kesehatan dan menjaga buku pelayanan kesehatan dan menjaga buku tersebut dengan baik tersebut dengan baik
Hasil FGD ,Universitas Andalas th2008
• Pendekatan cara belajar orang dewasa, serta Pendekatan cara belajar orang dewasa, serta kegiatan praktek, sangat disenangi oleh ibu-ibu kegiatan praktek, sangat disenangi oleh ibu-ibu balita. Ibu balita dapat bertanya langsung kepada balita. Ibu balita dapat bertanya langsung kepada petugas ataupun berbagi pengalaman dengan ibu-petugas ataupun berbagi pengalaman dengan ibu-ibu lainnya.ibu lainnya.
• Ibu dapat bertanya jika ada yang tidak dipahami atau Ibu dapat bertanya jika ada yang tidak dipahami atau dimengerti ketika membaca buku atau hal-hal yang dimengerti ketika membaca buku atau hal-hal yang meragukan dalam menjalani atau mengikuti meragukan dalam menjalani atau mengikuti perkembangan anak. perkembangan anak.
DAMPAK LANJUTAN….DAMPAK LANJUTAN….
Hasil FGD, Universitas Andalas th2008
• Penggunaan metode andragogy Penggunaan metode andragogy memberikan dampak bagi petugas memberikan dampak bagi petugas kesehatan untuk terus belajar dan kesehatan untuk terus belajar dan bertambah pengetahuan tentang bertambah pengetahuan tentang pengalaman praktis dari ibu-ibu balita. pengalaman praktis dari ibu-ibu balita.
DAMPAK LANJUTAN….DAMPAK LANJUTAN….
Hasil FGD, Universitas Andalas th2008
• Kegiatan kelas Ibu balita memberikan Kegiatan kelas Ibu balita memberikan dampak peningkatan cakupan program dampak peningkatan cakupan program kesehatan seperti peningkatan kunjungan kesehatan seperti peningkatan kunjungan posyandu, peningkatan cakupan imunisasi, posyandu, peningkatan cakupan imunisasi, cakupan vitamin A, peningkatan gizi balita dan cakupan vitamin A, peningkatan gizi balita dan lain-lain. lain-lain.
DAMPAK LANJUTAN….DAMPAK LANJUTAN….
Hasil FGD, Universitas Andalas th2008
• Peningkatan Peningkatan peran suami terhadap kesehatan peran suami terhadap kesehatan istri dalam kehamilan maupun menjaga istri dalam kehamilan maupun menjaga kesehatan. Karena ibu-ibu balita di daerah kesehatan. Karena ibu-ibu balita di daerah Tanah Datar merupakan petani dengan Tanah Datar merupakan petani dengan pekerjaan yang cukup berat.pekerjaan yang cukup berat.
• Penurunan kekerasan dalam rumah tanggaPenurunan kekerasan dalam rumah tangga
DAMPAK LANJUTAN….DAMPAK LANJUTAN….
Hasil FGD, Universitas Andalas th2008
• Peningkatan Peningkatan peran keluarga besar dalam peran keluarga besar dalam kepedulian kesehatan balita, dengan kepedulian kesehatan balita, dengan terlibatnya ’nenek’ atau ’tante’ bahkan terlibatnya ’nenek’ atau ’tante’ bahkan ’bapak’ dalam kegiatan kelas ibu balita, jika ’bapak’ dalam kegiatan kelas ibu balita, jika ibu berhalangan datangibu berhalangan datang
• Pengambilan keputusan untuk kesehatan diri Pengambilan keputusan untuk kesehatan diri si ibu dan balita sudah ditentukan oleh ibu si ibu dan balita sudah ditentukan oleh ibu sendiri.sendiri.
DAMPAK LANJUTAN….DAMPAK LANJUTAN….
Hasil FGD, Universitas Andalas th2008
BUKU KIA Adalah buku catatan dan informasi tentang
kesehatan ibu dan anak yang merupakan gabungan beberapa kartu kesehatan dan kumpulan berbagai materi penyuluhan KIA
Digunakan oleh ibu dan kader untuk mamantau kesehatan ibu dan anak serta memeperoleh informasi tentang pelayanan KIA
Bagi nakes: dpt dipakai sebagai standar pelayanan, penyuluhan dan konseling kesehatan, sehingga pelayanan kepada ibu & anak dpt diberikan scr komprehensif & berkesinambungan
Buku KIABuku KIA dibawa oleh ibu hamil dan balita ( dibawah 5
tahun)Ke posyandu dan ke seluruh sarana kesehatan oleh ibu
hamil/balita
Buku KIA berisikan:1. Penjelasan tentang ibu hamil2. Penjelasan tentang ibu bersalin3. Penjelasan tentang ibu nifas4. Penjelasan tentang bayi baru lahir5. Surat keterangan lahir6. Catatan pelayanan kesehatan ibu7. Catatan pelayanan kesehatan balita8. Catatn rujukan ke sarana kesehatan yang lebih tinggi9. Catatan umpan balik rujukan10.Kartu menuju sehat (KMS) untuk diisi ketika anak di
timbang11.Pemberian Vit.A12.Anjuran pemberian ransangan perkembangan 13.dan nasihat pemberian makanCatatan penyakit 14.dan masalah perkembangan anak15.Stiker P4K
MenujuPersalinanYang AmandanSelamat
:Penolong persalinan
:Pendamping persalinan:Transportasi:Calon pendonor darah
:Tempat persalinan
: - - 200Taksiran persalinan:Nama Ibu
SASARAN:1. Setiap Ibu Hamil2. Setiap bayi dan
Balita
BUKU KIA DI INDONESIA SBG ALAT INTEGRASI YANKES TERMASUK KB & GIZI
BUKU KIA
Pasaman
Psaman Barat
Mentawai
Payakumbuh
Pesisir Selatan
Padang
Solok Selatan
DharmasrayaKab SolokPdg Pariaman
Pariaman Sawahlunto/Sijunjung
Agam Bukittinggi
Sawahlunto
SolokTanah Datar
Pdg Panjang
>90%<81%
DISTRIBUSI BUKU KIA
Rata-rata Prop. Sumbar 88.8 %
50 KOTA
Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
P4K (program perencanaan persalinan &
pencegahan komplikasi)Adalah:Kegiatan dalam rangka peningkatan peran aktif
keluarga dan masyarakat dalam merencanakan suatu persalinan yang aman dan persiapan menghadapi komplikasi bagi ibu hamil
Menggunakan stiker sebagai media notifikasi sasaran dalam rangka meningkatkan cakupan dan mutu pelayanan kesehatan bagi ibu hamil dan bayi baru lahir
Kegiatan P4K• Melaksanakan pendataan ibu hamil
• Meningkatkan pengetahuan ibu hamil, suami dan keluarganya tentang semua kehamilan beresiko, bahaya kehamilan, dan persalinan
• Mengajak ibu hamil, suami, dan keluarganya melakukan perencanaan untuk tempat persalinan, penolong persalinan, persiapan transportasi, keuangan
• Membantu menyiapkan calon pendonor darah, memberi informasi tentang persiapan pakaian bayi, dan ibu hamil perencanaan KB Salin
Pelaksanaan P4K dalam Kesehatan Ibu dan Anak
bidan
Ibu, suami, keluarga
KaderP4K
dengan STIKER
Dukun
P4K: Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
Linakes
ANC
• notifikasi• tabulin• transport• donor darah•Pendamp persaln•Kunj Neo & Nifas•ASI Ekslf• Kesepakatan ber-KB
Penanganan Komplikasi
kemitraan
KB
Peran Suami
MasyarakatMenujuPersalinanYang AmandanSelamat
:Penolong persalinan
:Pendamping persalinan:Transportasi:Calon pendonor darah
:Tempat persalinan
: - - 200Taksiran persalinan:Nama Ibu
STIKER P4K
MenujuPersalinanYang AmandanSelamat
:Penolong persalinan
:Pendamping persalinan:Transportasi:Calon pendonor darah
:Tempat persalinan
: - - 200Taksiran persalinan:Nama Ibu
Kedudukan P4K dalam Desa Siaga
P4KBidan Ibu, suami,keluargaKader,
dukun
Siap Antar Jaga:• notifikasi• tabulin
• transport• donor darah• salin + suami
• KN 1• IMD & ASI Eks
SurveilansWabah/KLB
Bencana
SKPG/Gizi
StikerPHBS
P4K AMANATPERSALINAN
DESA SIAGA
+
+
+
+
AUDIT MATERNAL PERINATAL (AMP)
• AMP adalah Proses penelaahan bersama kasus kesakitan dan kematian ibu dan perinatal serta tatalaksananya.
• Menggunakan berbagai informasi & pengalaman dari kelompok terkait (keluarga, dukun, provider)
• Untuk mendapat input tentang intervensi yang tepat dilakukan agar kesakitan & kematian dapat dicegah di masa datang.
Audit Maternal Perinatal di Indonesia
• Telah dilaksanakan sejak tahun 1997, namun implementasi dari kegiatan ini tidak diikuti dengan perbaikan pada kesehatan maternal-perinatal seperti yang diharapkan
• Evaluasi mengungkapkan bbrp masalah, a.l: – Terjadi : Blaming, shaming, naming– Pencatatan dan pelaporan yang belum lengkap– Tindak-lanjut dari rekomendasi yang didapatkan
dari proses AMP, serta keterlibatan lintas sektoral yang belum memadai
Tujuan AMP :• Menentukan sebab dan faktor terkait dlm kesakitan dan
kematian ibu dan perinatal (3 terlambat & 4 terlalu)• Memastikan dimana dan mengapa berbagai sistem &
program gagal dalam mencegah kematian• Menentukan jenis intervensi & pembinaan yang
diperlukan
Kemitraan Bidan dan Dukun
• Bidan melakukan kemitraan dengan dukun• Pelayanan kehamilan dilakukan oleh bidan, Dukun tidak boleh
melakukan pemeriksaan kepada ibu hamil• Pertolongan persalinan oleh Bidan, Dukun tidak boleh
menolong persalinan• Pelayanan terhadap ibu nifas tentang kesehatan ibu dilakukan
oleh bidan• Pelayanan tali pusat dan perawatan bayi baru lahir dilakukan
oleh bidan• Ada pembagian dana antara bidan dan dukun dari hasil
pelayanan persalinan yang diatur oleh pak Camat, walinagari, Bidan dan dokter Puskesmas
RUMAH TUNGGU KELAHIRAN• adalah suatu tempat atau ruangan yang berada
dekat fasilitas pelayanan kesehatan (rumah sakit, Puskesmas, Poskesdes/Polindes), yang dapat digunakan sebagai tempat tinggal sementara bagi ibu hamil dan pendampingnya (suami/kader/dukun atau keluarga) selama beberapa hari saat menunggu persalinan tiba hingga beberapa hari setelah melahirkan.
PENGUATAN SISTEM RUJUKAN
RS Pusat/Provinsi/Regional
RS Kab/Kota/Swasta (PONEK)
Puskesmas, (PONED)Dr/Bd Praktik Mandiri
Selfcare
Dinkes Prov
Dinkes Kab/Kota
Puskesmas(Pustu, Bidan di Desa)
PoskesdesPosyandu(UKBM)
Upaya Kes Masyarakat Upaya Kes Perorangan
Penguatan sistem rujukan dari tingkat masyarakat ke RS Kab/Kota Perlu penguatan koordinasi dan kerja sama antara Dinkes Kab/Kota dan RS Kab/Kota
KADES-LURAH
B U P A T I
C A M A T
G U B
DESA SIAGA
RAKOR-LOKMIN
OTODA
UU 32-PP 19
Rumah Sakit
Ibu Hamil normal
Ibu Hamil terdeteksi dalam ANCakan bermasalah di persalinan
Masyarakat
DINKESBidang Kesga
dan Bidang Pelayanan
Data BasedSIKDA
Kebijakan memperkuat tata kelola di tingkat Kabupaten/Kota
Ibu Hamil bermasalah di persalinanTapi tidak terdeteksi di ANC
BOK, DAK, Jampersal, Jamkesmas, Jamkesda, APBD ,
hibah
PEMANTAPAN SISTEM RUJUKAN BERJENJANG
RS. RUJUKAN REGIONAL(TIMUR-TENGAH-BARAT)
PUSKESMAS
RS. RUJUKAN WILAYAH
RS KAB / KOTA
M A S Y A R A K A T
A
B
DC
PRIMER
SEKUNDER
TERTIER
QUARTERNAIR
ADINKESARSADA
PERSIIDI
IDAIPOGI
IBIPPNI
IAKMIPAFIDll