aik i

12
AIK I CARA MEMBACA AL-QUR’AN 1. Mengenal Huruf Hijaiyah ا ب ب ب ج ج ج د د ر ر س س ص ص ط ط ع ع ف ق ك ل م ن و ه ي2. Mengenal Ma’raj dan Tajwid Di bawah ini adalah huruf-huruf yang dapat disambung tetapi tak dapat menyambung. و ر ر د د اSelain enam huruf di atas, semua huruf dapat menyambung dan disambung. 3. Harakat Huruf Al-Qur’an : 1. Fathah dengan tanda ( َ ) 2. Kasrah dengan tanda ( ِ ) 3. Damah dengan tanda ( ُ ) 4. Sukun dengan tanda (ه) 5. Tasydid (dibaca dobel mati) dengan tanda (ّ ) 1 Al-Islam Kemuhammadiyahan I

Upload: bondan-wibisono

Post on 28-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: AIK I

AIK I

CARA MEMBACA AL-QUR’AN

1. Mengenal Huruf Hijaiyah

ب ا ح ج ث ت خ د ذ ر

ز س ش ط ض ص ظ ف غ ع

ق ك ل م ن ي ه و

2. Mengenal Ma’raj dan Tajwid

Di bawah ini adalah huruf-huruf yang dapat disambung tetapi tak dapat

menyambung.

و ز ر ذ د ا

Selain enam huruf di atas, semua huruf dapat menyambung dan

disambung.

3. Harakat Huruf Al-Qur’an :

1. Fathah dengan tanda ( َ� )

2. Kasrah dengan tanda ( َ� )

3. Damah dengan tanda ( َ )

4. Sukun dengan tanda (ه)

5. Tasydid (dibaca dobel mati) dengan tanda ( ّ )

6. Fathatain (tanwin fathah) dengan tanda dan berbunyi an.

7. Kasratain (tanwin kasrah) dengan tanda dan berbunyi in.

8. Dammatain (tanwin damah) dengan tanda dan berbunyi un.

Huruf Al-Qur’an dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu :

1. Huruf Qamariah yaitu huruf yang tidak merubah bacaan. Ada 14

huruf yaitu :

Huruf qamariah atau huruf bulan adalah huruf yang dibaca

secara jelas namun tetap mempertegas pembacaan dari huruf lam,

contohnya pada kata al-qamariyah (القمرية) harus dan tetap dibaca

al-qamariyah dengan menegaskan pembacaan dari huruf lam.

Jumlah huruf qamariah ada 14 huruf hijaiah, yakni: و ك ج ح غ ب ا

ه ءف خ م ي ق ع

1Al-Islam Kemuhammadiyahan I

Page 2: AIK I

2. Huruf Syamsiyah yaitu huruf yang merubah bacaan. Ada 14 huruf

yaitu : Huruf syamsiah atau huruf matahari adalah huruf yang

menghilangkan pembacaan dari huruf lam, contohnya pada kata al-

Syamsiyah (الشمسية) harus dibaca as-syamsiyah dengan

menghilangkan pembacaan dari huruf lam. Jumlah huruf syamsiah

ada 14 huruf hijaiah, yakni: شل ز سظ د ن تضذ طثصر

IQLAB ( اقالب )

Iqlab artinya membalik atau mengganti. Apabila nun mati/tanwin bertemu

dengan huruf ,ب maka hukum bacaannya disebut iqlab. Cara membacanya

adalah bunyi nun mati/ tanwin berubah menjadi bunyi mim ( Huruf iqlab (ْم�

hanya satu yaitu huruf ب

Contoh bacaan iqlab:

Huruf Nun mati ( ( ن. Tanwin ( ً َ0 َ1 )

ب ْم� َب�ْع�ِد�ِه� ِم�ْن� ْي�ٌر� َب�ِص� ْي�ٌع� ِم� َس�

IKHFA ( 1اء��ْخ.َف (ا

Ikhfa artinya menyamarkan/menyembunyikan bunyi nun mati atau tanwin.

Maksudnya bunyi nun mati/ tanwin dibaca samar-samar antara jelas dan

dengung, serta cara membacanya ditahan sejenak. Hukum bacaan disebut ikhfa

apabila nun mati/tanwin bertemu dengan salah satu huruf ikhfa yang jumlahnya

ada 15 yaitu: – ك ـ ق فـ ـ ظ ـ ط ضـ صـ شـ سـ ز ـ ذ ـ د ـ ج ـ ث ـ ت

Contoh bacaan ikhfa:

No Huruf Nun mati ( ( ن. Tanwin ( ً َ0 َ1 )

1 ت َت�ِب�ٌع� ِم�ْن� َف� ٌر�ى َت�ْج� ّن.ٍت, َج�

2 ث َل�ٍت� َث�ُق2 ِم�ْن� َف� َث�اِق�ٌب� اب� َه� ِش�

3 ج اَء�ُك2ْم� َج� ا�ْن� ِد�ْي�ِد, َج� َل�ٍق, َخ�

4 د �ْن�ِد�اد@ا ا د�ُكBا د�ُكBا

2Al-Islam Kemuhammadiyahan I

Page 3: AIK I

MAD (PEMANJANGAN) HURUF AL-QUR’AN

1. Apabila ada Alif “ ا ” dan sebelumnya ada huruf yang berharakat Fathah.

2. Apabila ada Ya mati dan sebelumnya ada huruf ” ي“ yang berharakat

kasrah.

3. Apabila Wa mati atau Wa Sukun “ ” dan sebelumnya ada huruf berbaris

damah.

Keterangan :

Apabila ada Mad thobi’iy (� َم�ّدّ .يِع�ّّي Mad (ِط�ْب ini biasa juga

dinamakan mad ashli, yang dimaksud dengan mad thobi’iy adalah

mad yang panjang bacaannya satu alif atau dua harakat di mana

syaratnya yaitu setelah huruf mad tidak ada hamzah atau huruf mad

yang mati, baik karena sukun atau waqaf, contoh : إ< ي �د ُب نِع.َك

Huruf mad Thobi’iy/ashli ada tiga yaitu : alif, waw dan ya’ dengan

syarat, bahwa huruf-huruf tersebut berharakat sukun atau mati

dengan ketentuan sebagai berikut

Alif yang sukun dan didahului oleh huruf hijaiyyah lainnya yang

berharokat fathah. Contoh: - �.ن �ا . - َك ا �َم �.ل ق�ا , dan sebagainya.

Waw yang sukun dan didahului oleh huruf hijaiyyah lainnya yang

berharakat dhommah. Contoh : – - ��م ْو.َم�َن ِل نالم س. و.ا �ر ذ�َك . , َج�ِع�ِلْو ا

dan sebagainya.

Ya’ yang sukun dan didahului oleh huruf hijaiyyah lainnya yang

berharakat kasrah. Contoh : - - .َه�ا- ِف�ي �.َن َح�اِف�ِظ�ي .ُم �ي ِل �.َح dan , ال

sebagainya.

Namun apabila tidak memenuhi ketiga kententuan tersebut maka

huruf-huruf tersebut tidak dibaca dengan mad (kecuali diwaqafkan),

misalnya : .ر ي �.َخ ’ya) ال tidak dimadkan karena huruf sebelumnya

berharakat fathah).

1. Mad ashli sebenarnya terbagi menjadi dua macam, yaitu : a) Mad Ashli

Zhahiry, adalah mad jelas tanda dan juga bacaannya sekaligus, dan 2) Mad

3Al-Islam Kemuhammadiyahan I

Page 4: AIK I

Ashli Muqadda, adalah yang ada kalanya huruf-huruf mad tersebut dalam

penulisannya tidak ditulis, tetapi diganti dengan lambang atau simbol

tertentu untuk menandakan bahwa kalimat tersebut dibaca dengan mad.

2. Mad wajib Muttashil ( ّّد�َم و�َج�ْب. >ِص�ُل (َمَّت

Maksudnya yaitu mad yang wajib dibaca panjang karena terdapat huruf

hamzah yang berada dalam satu kata, jadi ada syarat tertentu untuk mad

wajib muttashil yaitu adanya huruf hamzah sesudah huruf mad yang

terkumpul pada satu kata dan panjang bacaannya adalah 1½ sampai 2½ alif

(3 sampai 5 harakat). Contoh : , �آء �و�َج َم�َن. آء �>ش ن

Dengan demikian apabila ada huruf hamzah yang tidak terkumpul dalam

satu kata maka, tidak dikategorikan dengan bagian mad ini. Perhatikan

contoh :

لّسمآءا Setelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu

kata

��آء Setelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu kata ُب

�.َئ ي Setelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu ِس�

kata

�ْو.َئ Setelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu ِس

kata

�.َئ ي Setelah huruf mad ada hamzah yang terkumpul dalam satu َج�

kata

3. Mad Jaiz Munfashil ( َم�ّد �ئْز. ا �َج ( َم.نَف�ِص�ُل

Mad Jaiz maksudnya adalah jaiz atau boleh dibaca panjang atau pendek,

dan munfashil artinya terpisah. Jadi pengertian secara istilah dapat

disimpulkan dari pengertian di atas bahwa Mad jaiz Munfashil artinya

kebolehan membaca pendek atau panjang bacaan/huruf mad jika huruf

mad tersebut tidak terkumpul dengan huruf hamzah dalam satu kata. Jadi

harus ada syarat yang dipenuhi dalam mad jaiz munfashil ini, yaitu adanya

huruf hamzah (ء) sesudah huruf mad tetapi tidak terkumpul dalam satu

kata (dalam bahasa Arab disebut kalimat). Untuk panjang bacaannya dapat

4Al-Islam Kemuhammadiyahan I

Page 5: AIK I

sama dengan mad wajib muttashil atau bisa juga sama dengan mad

thobi’iy, sehingga mad jaiz munfashil dapat dibaca sepanjang satu sampai

2 ½ alif.

4. Mad Lazim Kilmy ( � َم�ّدّ �ز�م. َال .م�ى (َكِل

Mad Lazim artinya kelaziman untuk memanjangkan bacaan dan kilmy

artinya kata, maksudnya adalah kelaziman memanjangkan huruf mad

karena sesudah huruf mad ada huruf yang bertasydid, ini biasanya berada

di tengah-tengah kalimat, di mana dalam kalimat tersebut setelah huruf

mad ada huruf yang bertasydid (syaddah) yang merupakan tanda

khususnya, karenanya disebut dengan mad lazim kilmy atau ahli ilmu

tajwid sering juga menyebut mad ini dengan nama mad lazim muthowwal

( َمّد لْزم artinya panjang bacaan mad ini adalah wajib paling tidak ,(َمطْوّل

2½ sampai 3 alif atau 5-6 harakat. Contoh : � و�َال �.َن Zي . الَّض>ال

5. Mad Iwadh ( (عْوضَمّد

Iwadh secara bahasa berarti pengganti, sedangkan secara istilah yaitu mad

yang terjadi karena waqaf (berhenti) pada lafal yang ditanwinkan

(khususnya fathatain) dibaca nasab di akhir kalimat. Kesimpulannya

bahwa mad iwadh semula berupa kata yang berharakat fathatain, kemudian

diwaqafkan sehingga fathatainnya diganti dan dibaca dengan nasab/fathah

dan bacaannya lebih panjang sekitar 1 alif.

6. Mad Badal ( َمّد (ُبّدل

Badal secara bahasa artinya pengganti, sedangkan menurut istilah yaitu

adanya huruf mad dan hamzah yang terkumpul dalam satu kata, namun

huruf hamzah lebih dahulu dari pada huruf mad. Untuk panjang bacaan

mad ini, ulama sepakat selama 1 alif.Contoh : ن ْو.ا� أَم

7. Mad Shilah ( َمّد (صِلة

Mad Shilah artinya bacaan mad yang disambung, atau dengan kata lain,

mad shilah adalah huruf mad tambahan yang diperkirakan setelah huruf

ha’ dhomir, yang dikira-kirakan dengan harakat dhommah atau kasrah.

5Al-Islam Kemuhammadiyahan I

Page 6: AIK I

8. Mad Lien ( َمّد (ليَن

Mad ini hanya dibaca pada huruf waw dan ya’ yang berharakat sukun

setelah huruf lain yang berharakat fathah. Jika bacaannya diteruskan

dengan kalimat lain, maka panjang bacaannya 1 alif, sedangkan apabila

diwaqafkan (berada pada akhir kalimat) maka dibaca sepanjang 2-3 alif.

Berikut contohnya :

1. .ٌت1 ي �ـ : Bai-tun Huruf lien berada setelah fathah (jika waqaf dibaca ُب

Bay-yt).

2. .ْب1 : Ghoi-bun Huruf lien berada setelah fathah (jika waqaf dibaca َغ�ي

Ghoyyb).

3. .ْب1 ي � : Roi-bun Huruf lien berada setelah fathah (jika waqaf dibaca ر

Roy-yb).

9. Mad Tamkin ( َمّد (تمكيَن

Mad tamkin yaitu mad yang dibaca karena adanya dua huruf ya’ yang

pertama berharakat hidup, bertasdid dan kasrah, sedangkan yang kedua

berharakat sukun. Panjang bacaannya 1 alif. Contoh :

1 �.َن Zي �ي >ْب Nabiyyii-na, sebelum الن ya’ sukun, ada ya’ yang bertasydid

.َّت ُم. 2 Zي ي .Huyyii-tum Sda َح

10. Mad Farqu ( َمّد (ِفرقع

Farqu (bisa juga disebut mad istifham), secara bahasa berarti pembeda,

dengan kata lain mad farqu adalah mad yang fungsinya membedakan

antara istifham (kata tanya) dengan khabar (berita), sehingga jika tidak

dibaca mad, maka hamzah akan disangka sebagai hamzah khabar, padahal

ia berfungsi sebagai kata tanya. Panjang bacaannya adalah 3 alif, dan di

dalam Alquran hanya terdapat 4 tempat saja, yaitu :

1. �أ .ن ي ��ر Aaa-dzakaroini الَّذ>َك

2. Aaa-llohu الِلَه أ

ADAB MEMBACA AL-QUR’AN

Ada empat hal dalam membaca Al-Qur’an, yaitu :

1. Disunahkan mengambil air wudhu

6Al-Islam Kemuhammadiyahan I

Page 7: AIK I

2. Disunahkan memakai pakaian bersih lagi halal

3. Disunahkan pada tempat yang bersih

4. Disunahkan menghadap ke kiblat.

7Al-Islam Kemuhammadiyahan I