agama kloning mklh

13
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ciri-ciri manusia adalah selalu ingin mengetahui rahasia alam, memecahkannya dan kemudian mencari teknologi untuk memanfaatkannya, dengan tujuan memperbaiki kehidupan manusia. Semuanya dikembangkan dengan menggunakan akal, atau rasio, yang merupakan salah satu keunggulan manusia dibanding makhluk hidup lainnya. Sampai sekarangpun ciri watak manusia itu masih terus berlangsung. Satu demi satu ditemukan teknologi baru untuk memperbaiki kehidupan manusia agar lebih nyaman, lebih menyenangkan, dan lebih memuaskan. Tanaman pangan dan ternak yang dipelihara selalu direkayasa agar menghasilkan produk pangan yang lebih baik, lebih enak dan lebih banyak. Dikembangkan teknologi kawin silang, hibrida, cangkok, dan sebagainya untuk mencapai keinginan itu. Dengan ditemukannya alat-alat bantu yang lebih canggih, seperti misalnya mikroskop dan media pembiakan di laboratorium, rekayasa itu dilakukan dalam tingkat yang lebih kecil, sehingga ditemukan tanaman pangan tahan lama dan ternak dengan reproduksi susu yang lebih tinggi. Itulah awal dari pengembangan rekayasa genetika, kemudian dunia menjadi gempar setelah munculnya publikasi tentang kloning biri-biri “Dolly”, terutama menyangkut bagaimana pandangan agama terhadap kloning manusia. Pada makalah ini akan dkemukakan tentang apakah 1

Upload: ingga-chiesheiyha-virovyy

Post on 07-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

AGAMA KLONING MKLH.docx

TRANSCRIPT

Page 1: Agama Kloning Mklh

BAB I

PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang

Ciri-ciri manusia adalah selalu ingin mengetahui rahasia alam, memecahkannya dan

kemudian mencari teknologi untuk memanfaatkannya, dengan tujuan memperbaiki

kehidupan manusia. Semuanya dikembangkan dengan menggunakan akal, atau rasio, yang

merupakan salah satu keunggulan manusia dibanding makhluk hidup lainnya. Sampai

sekarangpun ciri watak manusia itu masih terus berlangsung. Satu demi satu ditemukan

teknologi baru untuk memperbaiki kehidupan manusia agar lebih nyaman, lebih

menyenangkan, dan lebih memuaskan.

Tanaman pangan dan ternak yang dipelihara selalu direkayasa agar menghasilkan produk

pangan yang lebih baik, lebih enak dan lebih banyak. Dikembangkan teknologi kawin silang,

hibrida, cangkok, dan sebagainya untuk mencapai keinginan itu. Dengan ditemukannya alat-

alat bantu yang lebih canggih, seperti misalnya mikroskop dan media pembiakan di

laboratorium, rekayasa itu dilakukan dalam tingkat yang lebih kecil, sehingga ditemukan

tanaman pangan tahan lama dan ternak dengan reproduksi susu yang lebih tinggi. Itulah awal

dari pengembangan rekayasa genetika, kemudian dunia menjadi gempar setelah munculnya

publikasi tentang kloning biri-biri “Dolly”, terutama menyangkut bagaimana pandangan

agama terhadap kloning manusia. Pada makalah ini akan dkemukakan tentang apakah

kloning itu, lalu bagaimana proses bioteknologi tersebut, dan bagaimana pandangan ulama,

atau kajian tentang hukum Islam terhadap kloning manusia tersebut.

B.       Rumusan Masalah

1. Apa dampak yang diakibatkan kloning?

2. Bagaimana hukum kloning dalam pandangan  agama islam?

1

Page 2: Agama Kloning Mklh

BAB II

LANDASAN TEORI

A.      Pengertian kloning

Secara harfiah, kata “klon” (Yunani: klon, klonos) berarti cabang atau ranting muda. Kloning

berarti proses pembuatan (produksi) dua atau lebih individu (makhluk hidup) yang identik

secara genetik. Kloning organisme sebenarnya sudah bcrlangsung selama beberapa ribu tahun

lalu dalam bidang hortikultura. Tanaman baru, misalnya, dapat diciptakan dari sebuah

ranting. Dalam dunia hortikultura (dunia perkebunan) kata “klon” masih digunakan hingga

abad ke-20.

Secara mendetail, dapat dibedakan 2 jenis kloning. Jenis pertama adalah pelipat gandaan

hidup sejak awal melalui pembagian sel tunggal menjadi kembar dengan bentuk identik.

Secara kodrati, mereka seperti “anak kembar”. Jenis kedua adalah produksi hewan dari sel

tubuh hewan lain

.

B.   Tata cara pelaksanaan kloning

Setiap kloning manusia memerlukan sel somatik tetapi juga memerlukan sel telur. Sel

somatik adalah semua sel, selain sel reproduksi. Dalam setiap sel terdapat organ berupa

dinding sel, membran sel, neuklus. Dinding sel berfungsi untuk melindungi dan menguatkan

sel. Membran sel sebagai pengatur peredaran zat dari dan ke dalam sel. Neuklus adalah

pengatur segala seluruh kegiatan hidup dari sel, termasuk proses perkembangbiakan. Kloning

manusia mempunyai proses atau cara yang hampir sama dengan bayi tabung. Pertama

dilakukan pembuahan sperma dan ovum diluar rahim, setelah terjadi pembelahan (sampai

maksimal 64 pembelahan) di tanam di dalam rahim, sel intinya diambil dan diganti dengan

sel inti manusia yang akan di kloning.

Dalam tahapan kloning sel, setelah inti sel dari sel dewasa ditransfer ke dalam sel telur yang

telah dihilangkan intinya, diperlukan waktu untuk sel tersebut di diamkan yang diunggul.

Sedangkan kloning reproduksi yang diciptakan oleh manusia itu sendiri dilakukannya karena

faktor ingin menghasilkan keturunan. Dilakukannya kloning ini juga ketika dihadapkan

dalam permasalahan untuk seorang pasangan yang mengalami gangguan infertilisasi.

Namun patut diingat kloning manusia memang mengandung beberapa resiko kematian dan

gangguan pasca kelahiran.

2

Page 3: Agama Kloning Mklh

C. Al-Quran dan As-Sunnah sebagai rujukan semua hukum.

Al-Quran dan As-Sunnah adalah petunjuk yang menjadi pedoman dalam menentukan suatu

hokum. Sebagaimana yang telah diwasiatkan oleh nabi Muhammad SAW agar manusia tidak

keliru menentukan hukum, apalagi hukum-hukum pada masalah fikih kontemporer.

D. Pendapat para ahli.

Dalam melihat suatu masalah, maka perlu adanya pertimbangan dengan menelaah

pendapat- pendapat para ahli, baik pendapat para ulama, maupun pendapat para ahli biologi,

fisika dan yang lainnya, sebagai suatu acuan yang dapat dikaji pada saat menganalisis

masalah.

3

Page 4: Agama Kloning Mklh

BAB III

Analisa Masalah

A.      Dampak Kloning

Kloning mempunyai dua dampak, yaitu manfaat dan kerugian. Adapun manfaat dari Kloning

diantaranya adalah:

1. Kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk memperbaiki kualitas tanaman dan

hewan, meningkatkan produktivitasnya.

2. Mencari obat alami bagi banyak penyakit manusia-terutama penyakit-penyakit kronis-

guna menggantikan obat-obatan kimiawi yang dapat menimbulkan efek samping terhadap

kesehatan manusia.

3. Untuk memperoleh hormon pertumbuhan, insulin, interferon, vaksin, terapi gen dan

diagnosis penyakit genetik.

Selain terdapai banyak manfaat Kloning juga menimbulkan kerugian, antara lain:

1. Kloning pada manusia akan menghilangkan nasab.

2. Kloning pada perempuan saja tidak akan mempunyai ayah.

Menyulitkan pelaksanaan hokum-hukum syara’. Seperti hukum pernikahan, nasab, nafkah,

waris, hubungan kemahraman, hubungan ‘ashabah, dan lain-lain.

Adapun akibat khusus dari kloning pada manusia:

merusak peradaban manusia.

memperlakukan manusia sebagai objek.

Jika kloning dilakukan manusia seolah seperti barang mekanis yang bisa dicetak

semaunya oleh pemilik modal. Hal ini akan mereduksi nilai-nilai kemanusiaan yang dimiliki

oleh manusia hasil kloning.

kloning akan menimbulkan perasaan dominasi dari suatu kelompok tertentu terhadap

kelompok lain. Kloning biasanya dilakukan pada manusia unggulan yang memiliki

keistimewaan dibidang tertentu. Tidak mungkin kloning dilakukan pada manusia awam yang

tidak memiliki keistimewaan

4

Page 5: Agama Kloning Mklh

B.   Kajian Kloning Dalam Islam

Permasalahan kloning adalah merupakan kejadian kontemporer (kekinian). Dalam kajian

literatur klasik belum pernah persoalan kloning dibahas oleh para ulama. Oleh karenanya,

rujukan yang penulis kemukakan berkenaan dengan masalah kloning ini adalah menurut

beberapa pandangan ulama kontemporer.

ulama mengkaji kloning dalam pandangan hukum Islam bermula dari ayat berikut:

“… Kami telah menjadikan kamu dari tanah, kemudian dari setetes mani, kemudian dari

segumpal darah, kemudian dari segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak

sempurna, agar Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang

Kami kehendaki …” (QS. 22/al-Hajj: 5).

Abul Fadl Mohsin Ebrahim berpendapat dengan mengutip ayat di atas, bahwa ayat tersebut

menampakkan paradigma al-Qur’an tentang penciptan manusia mencegah tindakan-tindakan

yang mengarah pada kloning. Dari awal kehidupan hingga saat kematian, semuanya adalah

tindakan Tuhan. Segala bentuk peniruan atas tindakan-Nya dianggap sebagai perbuatan yang

melampaui batas.

Menurut syara’ hokum Kloning pada tumbuhan dan hewan tidak apa-apa untuk dilakukan

dan termasuk aktivitas yang mubah hukumnya. Dari hal itu memanfaatkan tanaman dan

hewan dalam proses Kloning guna mencari obat yang dapat menyembuhkan berbagai

penyakit manusia –terutama yang kronis– adalah kegiatan yang dibolehkan Islam, bahkan

hukumnya sunnah (mandub), sebab berobat hukumnya sunnah. Begitu pula memproduksi

berbagai obat-obatan untuk kepentingan pengobatan hukumnya juga sunnah. Imam Ahmad

telah meriwayatkan hadits dari Anas RA yang telah berkata, bahwa Rasulullah SAW berkata:

“Sesungguhnya Allah Azza Wa Jalla setiap kali menciptakan penyakit, Dia menciptakan pula

obatnya. Maka berobatlah kalian !”

Imam Abu Dawud dan Ibnu Majah meriwayatkan dari Usamah bin Syuraik RA, yang

berkata:

”Aku pernah bersama Nabi, lalu datanglah orang-orang Arab Badui. Mereka

berkata,’Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat ?”

Maka Nabi SAW menjawab :

“Ya. Hai hamba-hamba Allah, berobatlah kalian, sebab sesungguhnya Allah Azza wa Jalla

tidaklah menciptakan penyakit kecuali menciptakan pula obat baginya…”

Oleh karena itu, dibolehkan memanfaatkan proses Kloning untuk memperbaiki kualitas

tanaman dan mempertinggi produktivitasnya atau untuk memperbaiki kualitas hewan seperti

sapi, domba, onta, kuda, dan sebagainya. Juga dibolehkan memanfaatkan proses Kloning

5

Page 6: Agama Kloning Mklh

untuk  mempertinggi produktivitas hewan-hewan tersebut dan mengembangbiakannya,

ataupun untuk mencari obat bagi berbagai penyakit manusia, terutama penyakit-penyakit

yang kronis. Demikianlah hukum syara’ untuk Kloning manusia, tanaman dan hewan.

Kloning pada manusia haram menurut hukum Islam dan tidak boleh dilakukan. Dalil-dalil

keharamannya adalah sebagai berikut :

1. Anak-anak produk proses Kloning tersebut dihasilkan melalui cara yang tidak alami.

Padahal justru cara alami itulah yang telah ditetapkan oleh Allah untuk manusia dan

dijadikan-Nya sebagai sunnatullah untuk menghasilkan anak-anak dan keturunan. Allah SWT

berfirman :

“Dan bahwasanya Dialah yang menciptakan berpasang-pasangan laki-laki dan perempuan,

dari air mani apabila dipancarkan.” (QS. An Najm : 45-46)

Allah SWT berfirman :

 “Bukankah dia dahulu setetes mani yang ditumpahkan (ke dalam rahim), kemudian mani itu

menjadi segumpal darah, lalu Allah menciptakannya, dan menyempurnakannya.” (QS. Al

Qiyaamah : 37-38)

2.      Anak-anak produk Kloning dari perempuan saja (tanpa adanya laki-laki), tidak akan

mempunyai ayah. Dan anak produk Kloning tersebut jika dihasilkan dari proses pemindahan

sel telur-yang telah digabungkan dengan inti sel tubuh-ke dalam rahim perempuan yang

bukan pemilik sel telur, tidak pula akan mempunyai ibu. Sebab rahim perempuan yang

menjadi tempat pemindahan sel telur tersebut hanya menjadi penampung, tidak lebih. Ini

merupakan tindakan menyia-nyiakan manusia, sebab dalam kondisi ini tidak terdapat ibu dan

ayah. Hal ini bertentangan dengan firman Allah SWT :

“Hai manusia, sesunguhnya Kami menciptakan kalian dari seorang laki-laki dan seorang

perempuan.” (QS. Al Hujuraat : 13)

3.      Kloning manusia akan menghilang nasab (garis keturunan). Padahal Islam telah

mewajibkan pemeliharaan nasab. Diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas RA, yang mengatakan

bahwa Rasulullah SAW telah bersabda :

“Siapa saja yang menghubungkan nasab kepada orang yang bukan ayahnya, atau (seorang

budak) bertuan (loyal/taat) kepada selain tuannya, maka dia akan mendapat laknat dari

Allah, para malaikat, dan seluruh manusia.” (HR. Ibnu Majah).

Rasulullah SAW juga bersabda: “ Barangsiapa mengaku-ngaku (sebagai anak) kepada

orang yang bukan bapaknya, maka surga haram baginya” (H.R. Muslim).

6

Page 7: Agama Kloning Mklh

Berdasarkan dalil-dalil itulah proses Kloning manusia diharamkan menurut hukum Islam dan

tidak boleh dilaksanakan.

Namun ada juga yang berpendapat bahwa kloning adalah sesuatu yang boleh, tapi ini

pendapat yang sangat lemah dengan beberapa alasan:

1-      Didalam Al-quran banyak sekali ayat yang menyuruh kita berpikir dan menggunakan

akal, yang berarti menyuruh manusia untuk selalu menemukan penemuan-penemuan baru.

2-      Dalam hadist dikatakan “ tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina”, yang berarti carilah

ilmu-ilmu selain ilmu agama.

3-      “Allah selalu mengajari manusia tentang apa-apa yang tidak diketahui oleh manusia”

(Al-Alaq)

4-      Apa-apa yang diciptakan manusia berarti juga ciptaan Allah, karena manusia tersebut

juga ciptaan Allah. Dan seandainya manusia kloning itu lahir dan hidup, maka ruh manusia

kloning tersebut berasal dari Allah dan tidak ada yang terjadi di alam semesta kecuali dengan

izin Allah.

7

Page 8: Agama Kloning Mklh

BAB IV

penutup

A. Simpulan

1.      Dampak yang di akibatkan kloning ada dua: manfaat dan kerugian.

2. Adapun mengenai hukum Kloning dari kajian diatas dapat disimpulkan bahwa

hukum Kloning dibagi menjadi dua, yang pertama yaitu Kloning yang diperbolehkan, dan

Kloning yang tidak diperbolehkan.

Sedangkan Mengenai Kloning yang diperbolehkan adalah Kloning yang meninmbulkan

kemaslahatan bagi manusia antara lain yaitu Kloning pada tanaman dan hewan adalah untuk

memperbaiki kualitas tanaman dan hewan, meningkatkan produktivitasnya, mencari obat

alami bagi banyak penyakit manusia-terutama penyakit-penyakit kronis.

Sedangkan Kloning yang tidak diperbolehkan adalah Kloning terhadap manusia yang dapat

menimbulkan mafsadat (dampak negatif yang tidak sedikit; antara lain : menghilangkan

nasab, menyulitkan pelaksanaan hokum-hukum syara’.

B.Saran

Tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan

kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan judul makalahini.Penulis

banyak berharap para pembaca dapat memberikan kritik dan saran yang membangun kepada

penulis demi sempurnanya makalah ini dan penulisan makalah dikesempatan–kesempatan

berikutnya.Semoga makalah ini berguna bagi penulis pada khususnya juga para pembaca

pada umumnya

8

Page 9: Agama Kloning Mklh

DAFTAR PUSTAKA

Alkaf, Halid. Kloning dan Bayi Tabung Masalah dan Implikasinya (PB UIN: Jakarta. 2003)

hal.4.

Almundziri, Imam. Ringkasan Hadist Shahih Muslim edisi 2. PUSTAKA AMANI,

Jakarta.2003.

An-Nasa’I, Imam. Sunan An-Nasa’i. Darul Fikri. Beirut Lebanon.2000

Asy-Syaukani,Lutfi. Poltik, HAM, dan Isu-isu Teknologi dalam Fiqih Kontemporer (Pustaka

Hidayah: Bandung.1998) hal.141

Ibnu Majah. Sunan Ibnu Majah, Dar el Fikr. Beirut Lebanon.2000

Mahfudh, Sahal, Dr. Solusi Problematika Aktual Hukum Islam (LTN NU dan Diantama:

Surabaya. 2004) hal.544.

Muslim, Imam. Shahih Muslim, Darul Kutub al-Islamiyah.Beirut. 2001

Departemen Agama RI, Al-Quran dan Terjemahnya edisi revisi 1994.cv Adi Grafika

semarang.

Forum Karya Ilmiah 2004, Kilas Balik Teoritis Fiqh Islam.

9