kanker payudra mklh

25
BAB II PEMBAHASAN 2.1 Kanker Payudara 2.1.1 Definisi Kanker Payudara Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma. Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam International Classification of Diseases (ICD). 2.1.2 Epidemiologi Kanker Payudara Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan (Tjahjadi, 1995). Dari 600.000 kasus kanker payudara baru yang yang didiagnosis setiap tahunnya, sebanyak 350.000 di antaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000 di negara yang sedang berkembang (Moningkey, 2000). Di Amerika Serikat, kira-kira 175.000 wanita didiagnosis menderita kanker payudara yang mewakili

Upload: sri-nurliana-basry

Post on 18-Jan-2016

46 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ss

TRANSCRIPT

Page 1: kanker payudra mklh

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Kanker Payudara

2.1.1 Definisi Kanker Payudara

Kanker adalah suatu kondisi dimana sel telah kehilangan pengendalian

dan mekanisme normalnya, sehingga mengalami pertumbuhan yang tidak

normal, cepat dan tidak terkendali. Kanker payudara (Carcinoma mammae)

adalah suatu penyakit neoplasma yang ganas berasal dari parenchyma.

Penyakit ini oleh Word Health Organization (WHO) dimasukkan ke dalam

International Classification of Diseases (ICD).

2.1.2 Epidemiologi Kanker Payudara

Kanker payudara sering ditemukan di seluruh dunia dengan insidens

relatif tinggi, yaitu 20% dari seluruh keganasan (Tjahjadi, 1995). Dari

600.000 kasus kanker payudara baru yang yang didiagnosis setiap tahunnya,

sebanyak 350.000 di antaranya ditemukan di negara maju, sedangkan 250.000

di negara yang sedang berkembang (Moningkey, 2000).

Di Amerika Serikat, kira-kira 175.000 wanita didiagnosis menderita

kanker payudara yang mewakili 32% dari semua kanker yang menyerang

wanita. Bahkan, disebutkan dari 150.000 penderita kanker payudara yang

berobat ke rumah sakit, 44.000 orang di antaranya meninggal setiap tahunnya

(Oemiati, 1999). American Cancer Society memperkirakan kanker payudara

di Amerika akan mencapai 2 juta dan 460.000 di antaranya meninggal antara

1990-2000 (Moningkey, 2000).

Kanker payudara merupakan kanker kedua terbanyak sesudah

kanker leher rahim di Indonesia (Tjindarbumi, 1995). Sejak 1988 sampai

1992, keganasan tersering di Indonesia tidak banyak berubah. Kanker leher

rahim dan kanker payudara tetap menduduki tempat teratas.Selain jumlah

kasus yang banyak, lebih dari 70% penderita kanker payudara ditemukan

pada stadium lanjut (Moningkey, 2000).

Page 2: kanker payudra mklh

Data dari Direktorat Jenderal Pelayanan Medik Departemen

Kesehatan menunjukkan bahwa Case Fatality Rate (CFR) akibat kanker

payudara menurut golongan penyebab penyakit menunjukkan peningkatan

dari tahun 1992-1993, yaitu dari 3,9 menjadi 7,8 (Ambarsari, 1998).

2.1.3 Etiologi Kanker Payudara

Sampai saat ini, penyebab kanker payudara belum diketahui secara

pasti. Penyebab kanker payudara termasuk multifaktorial, yaitu banyak faktor

yang terkait satu dengan yang lain. Beberapa faktor yang diperkirakan

mempunyai pengaruh besar dalam terjadinya kanker payudara adalah riwayat

keluarga, hormonal, dan faktor lain yang bersifat eksogen (Soetrisno, 1988).

Bahan-bahan yang termasuk dalam kelompok karsinogen, yaitu :

1. Senyawa kimia, seperti aflatoxin B1, ethionine, saccharin, asbestos,

nikel, chrom, arsen, arang, tarr, asap rokok, dan oral kontrasepsi.

2. Faktor fisik, seperti radiasi matahari, sinar-x, nuklir, dan radionukleide.

3. Virus, seperti RNA virus (fam. retrovirus), DNA virus (papiloma virus,

adeno virus, herpes virus), EB virus.

4. Iritasi kronis dan inflamasi kronis dapat berkembang menjadi kanker.

5. Kelemahan genetic sel-sel pada tubuh, sehingga memudahkan

munculnya kanker.

2.1.4 Faktor Resiko Kanker Payudara

Beberapa faktor resiko untuk kanker payudara telah

didokumentasikan.Namun demikian, untuk mayoriti wanita yang menderita

kanker payudara, faktor resiko yang spesifik tidak dapat ditentukan (IARC,

2008; Lacey, et al., 2009).Yang paling beresiko terserang kanker payudara

ialah wanita yang berumur diatas 30 tahun (sekarang, dibawah 20 tahun juga

sudah ditemukan kanker payudara).Kejadian puncak kanker payudara terjadi

pada usai 40-45 tahun (Azamris, 2006).

Di samping itu, riwayat dalam keluarga ada yang menderita kanker

payudara (ini juga tidak mutlak karena tanpa ada riwayat keluarga juga bisa

terkena) juga menjadi faktor resiko. Mereka yang punya riwayat tumor

Page 3: kanker payudra mklh

jugamempunyai resiko tinggi menderita kanker payudara. Faktor resiko lain

adalah seperti haid terlalu muda atau menopause diatas umur 50 tahun, tidak

menikah atau tidak menyusui dan melahirkan anak pertama diatas usia 35

tahun. Mereka yang sering terkena radiasi (bisa dari sering melakukan

pemeriksaan kesehatan dengan menggunakan alat x-ray) juga mempunyai

kemungkinan menderita kanker payudara.Selain itu, pola makan dengan

konsumsi lemak berlebihan, kegemukan dan konsumsi alkohol berlebihan

juga merupakan faktor resiko. Mereka yang sudah mendapatkan terapi

hormonal dalam jangka panjang harus lebih berwaspada karena mereka

mempunyai resiko mendapat kanker payudara. Stres dan faktor genetik

(BRCA1/BRCA2) juga dikatakan tergolong dalam faktor resiko kanker

payudara. Mutasi gen BRCA1 pada kromosom 17 dan BRCA2 pada

kromosom 13 dapat meningkatkan resiko kanker payudara sampai 85%.

2.1.5 Klasifikasi Kanker Payudara

Berdasarkan WHO Histological Classification of breast tumor,

kanker payudara diklasifikasi dalam tabel 2.1.

Page 4: kanker payudra mklh

Stadium

Stadium penyakit kanker adalah suatu keadaan dari hasil penelitian

dokter saat mendiagnosis suatu penyakit kanker yang diderita pasiennya,

sudah sejauh manakah tingkat penyebaran kanker tersebut baik ke organ atau

jaringan sekitar maupun penyebaran ketempat lain. Stadium hanya dikenal

pada tumor ganas atau Kanker dan tidak ada pada tumor jinak.Untuk

menentukan suatu stadium, harus dilakukan pemeriksaan klinis dan

pemeriksaan penunjang lainnya yaitu histopatologi atau PA, rontgen, USG,

dan bila memungkinkan dengan CT scan, scintigrafi, dan lain-lain. Banyak

sekali cara untuk menentukan stadium, namun yang paling banyak digunakan

saat ini adalah stadium kanker berdasarkan klasifikasi sistem TNM yang

direkomendasikan oleh UICC (International Union Against Cancer dari

World Helath Organization) / AJCC (American Joint Committee On Cancer

yang disponsori oleh American Cancer Society dan American College of

Surgeons).

Sistem TNM

TNM merupakan singkatan dari “T” yaitu tumor size atau ukuran

tumor, “N” yaitu node atau kelenjar getah bening regional dan “M” yaitu

metastasis atau penyebaran jauh. Ketiga faktor T, N, dan M dinilai baik

secara klinis sebelum dilakukan operasi, juga sesudah operasi dan dilakukan

pemeriksaan histopatologi (PA). Pada kanker payudara, penilaian TNM

sebagai berikut :

A. Ukuran tumor (T)

Page 5: kanker payudra mklh

B. Palpable Lymph Node (N):

C. Metastase (M) :

Setelah masing-masing faktor T, N, M didapatkan, ketiga faktor

tersebut kemudian digabungkan dan akan diperoleh stadium kanker sebagai

berikut:

Gejala permulaan kanker payudara sering tidak disadari atau dirasakan

dengan jelas oleh penderita sehingga banyak penderita yang berobat dalam

Page 6: kanker payudra mklh

keadaan lanjut.Hal inilah yang menyebabkan tingginya angka kematian

kanker tersebut.Padahal, pada stadium dini kematian akibat kanker masih

dapat di cegah. Tjindarbumi (1982) mengatakan, bila penyakit kanker

payudara ditemukan dalam stadium dini, angka harapan hidupnya (life

expectancy) tinggi, berkisar antara 85-95%. Namun, dikatakannya pula

bahwa 70-90% penderita datang ke rumah sakit setelah penyakit parah, yaitu

setelah masuk dalam stadium lanjut.

2.1.6 Gejala Klinis Kanker Payudara

Wanita dengan kanker payudara, bisa jadi mengalami gejala-gejala

berikut.Kadang meskipun di tubuhnya telah tumbuh kanker dia tidak

merasakan gejala apapun. Atau boleh juga ditubuhnya menujukkan gejala

tersebut tetapi bukan karena kanker payudara, tetapi akibat kondisi medis

lain. Adapun tanda-tanda atau gejalanya antara lain :

• Ada bejolan yang keras di payudara

• Bentuk umumnya berupa benjolan yang tidak nyeri pada payudara.

Benjolan itu mula-mula kecil, semakin lama akan semakin besar, lalu

melekat pada kulit atau menimbulkan perubahan pada kulit payudara

atau pada puting susu.

• Puting berubah (bisa masuk kedalam, atau terasa sakit terus-menerus),

mengeluarkan cairan atau darah

• Kulit atau puting susu menjadi tertarik ke dalam (retraksi), bewarna

merah muda atau kecoklat-coklatan sampai menjadi odema hingga

kulit kelihatan seperti kulit jeruk, mengkerut, atau timbul borok pada

payudara.

• Borok itu semakin lama akan semakin membesar dan mendalam

sehingga dapat menghancurkan seluruh payudara, sering berbau busuk,

dan mudah berdarah.

Page 7: kanker payudra mklh

Ciri-ciri lainnya antara lain pendarahan pada puting susu, rasa

sakit atau nyeri pada umumnya baru timbul apabila tumor sudah besar, sudah

timbul borok, atau bila sudah muncul metastase ke tulang-tulang, kemudian

timbul pembesaran kelenjar getah bening di ketiak, bengkak (edema) pada

lengan, dan penyebaran kanker ke seluruh tubuh (Handoyo, 1990).

Ada perubahan pada kulit payudara diantara berkerut, iritasi, seperti kulit

jeruk.

Adanya benjolan-benjolan kecil

Ada luka di payudara yang sulit sembuh

Payudara terasa panas, memerah, dan bengkak

Terasa sakit atau nyeri (bisa juga ini bukan sakit karena kanker, tetapi

tetap harus diwaspadai)

Terasa sangat gatal di daerah sekitar puting

Benjolan yang keras itu tidak bergerak (terfiksasi) dan biasanya pada

awal tidak terasa sakit

Apabila benjolan itu kanker, awalnya biasanya hanya pada satu payudara.

2.1.7 Patafisiologi Kanker Payudara

Patogenesis terjadinya kanker payudara juga disebut karsinogenesis

ini terus mengalami perubahan, seiring dengan diketemukannya peralatan

untuk menguak pengetahuan tentang sel. Pada tahun 1950, diketahui bahwa

hormon steroid memegang peranan penting untuk terjadinya kanker payudara.

Page 8: kanker payudra mklh

Tahun 1980 mulai terbuka pengetahuan tentang adanya beberapa onkogen

dan gen suprespor, keduanya memegang peranan penting untuk progresi

tumor, adesi antara sel dan factor pertumbuhan. Abad 20, mulailah diketahui

tentang siklus sel serta perbaikan DNA dan kematian sel (apoptosis) serta

regulasinya. Kemudian abad 21 ini mulai berkembang pengetahuan yang

menganalisa secara mendalam kegagalan terapi kanker juga tentang

mekanisme resistensi terhadap kemoterapi, antiestrogen, radiasi dan

pengetahuan tentang proses invasi, angiogenesis, dan metastase.

Pada tahun 1971, Folkam mengetengahkan bahwa pertumbuhan tumor

tergantung pada angiogenesis dimana tumor akan mengaktifkan endothelial

sel dalam kondisi dorman untuk berproliferasi dengan mengeluarkan isyarat

kimia. Hypotesis Folkam ini memperlihatkan bahwa tumor sangat

memerlukan angiogenesis untuk dapat tumbuh di atas ukuran 1-2 milimeter .

21 Angiogenesis ini diatur secara ketat, melalui proses tahapan yang rumit

dan hanya pada keadaan tertentu seperti proses penyembuhan luka serta

proliferasi sel kanker. Penghambatan angiogenesis menjadi target terapi yang

mempunyai harapan dimasa depan.

Pembelahan sel tumor yang dipacu oleh angiogenic stimulatory

peptides akan menyebabkan tumor menjadi cepat tumbuh serta akan mudah

invasi ke jaringan sekitar dan metastase. Sebaliknya, pembelahan sel tumor

yang diberikan inhibitors angiogenesis akan menghambat pertumbuhan

tumor, invasi, dan mencegah metastase.

2.1.8 Diagnosa Kanker Payudara

Terdapat berbagai macam cara untuk mendiagnosa kanker payudara

dan untuk menentukan apakah suda ada metastasis ke organ lain. Beberapa

tes juga berguna untuk menentukan pengobatan yang paling efektif untuk

pasien.Kebanyakan pada tipe kanker, biopsi (mengambil sedikit jaringan

untuk diteliti dibawah mikroskop, dilakukan oleh ahli patologi) adalah jalan

satu-satunya untuk menentukan secara pasti diagnosis kanker. Apabila biopsy

tidak mungkin dilakukan, dokter akan mengusulkan tes lain untuk membantu

Page 9: kanker payudra mklh

diagnosa. Test Imaging bisa digunakan untuk menemukan apakah telah

terjadi metastasis. Dokter akan mempertimbangkan faktor-faktor di bawah

ini, ketika memutuskan tes diagnostik:

Usia dan kondisi medis pasien

• Tipe kanker

• Beratnya gejala

• Hasil tes sebelumnya

2.1.9 Penatalaksanaan Kanker Payudara

Penatalaksanaan kanker payudara dilakukan dengan serangkain

pengobatan meliputi pembedahaan, kemoterapi, terapi radiasi, dan yang

terbaru adalah terapi imunologi (antibodi). Pengobatan ini ditujukan untuk

memusnahkan kanker atau membatasi perkembangan penyakit serta

menghilangkan gejala-gejalanya.Keberagaman jenis terapi ini mengharuskan

terapi dilakukan secara individual.

• Pembedahaan

Tumor primer biasanya dihilangkan dengan pembedahan.Prosedur

pembedahan yang dilakukan pada pasien kanker payudara tergantung

pada tahapan penyakit, jenis tumor, umur dan kondisi kesehatan pasien

secara umum.Ahli bedah dapat mengangkat tumor (lumpectomy),

mengangkat sebagaian payudara yang mengandung sel kanker atau

pengangkatan seluruh payudara (mastectomy).Untuk meningkatan

harapan hidup, pembedahan biasanya diikuti dengan terapi tambahan

seperti radiasi, hormone, atau kemoterapi.

• Terapi Radiasi

Terapi radiasi dilakukan dengan sinar-X dengan intensitas tinggi untuk

membunuh sel kanker yang tidak terangkat saat pembedahan.

• Terapi Hormon

Terapi hormonal dapat menghambat pertumbuhan tumor yang peka

horman dan dapat dipakai sebagai terapi pendamping setelah

pembedahan atau pada stadium akhir.

Page 10: kanker payudra mklh

• Kemoterapi

Obat kemoterapi digunakan baik pada tahap awal ataupun tahap lanjut

penyakit (tidak dapat lagi dilakukan pembedahan). Obat kemoterapi

dapat digunakan secara tunggal atau dikombinasikan.Salah satu

diantaranya Capecitabine dari Roche, obat anti kanker oral yang

diaktivasi oleh enzim yang ada pada sel kanker, sehingga hanya

menyerang sel kanker saja.

• Terapi Imunologi

Sekitar 15-25% tumor payudara menunjukkan adanya protein pemicu

pertumbuhan atau HER2 secara berlebihan dan untuk pasien seperti ini,

trastuzumab, antibodi yang secara khusus dirancang untuk menyerang

HER2 dan menghambat pertumbuhan tumor, dapat menjadi pilihan

terapi. Pasien sebaiknya juga menjalani tes HER2 untuk menentukan

kelayakan terapi dengan trastuzumab.

Mengobati Pasien Pada Tahap Akhir Penyakit

Banyak obat anti kanker yang telah diteliti untuk membantu 50%

pasien yang mengalami kanker tahap akhir dengan tujuan memperbaiki

harapan. Meskipun demikian, hanya sedikit yang terbukti mampu

memperpanjang hidup pada pasien, diantaranya adalah kombinasi

trastuzumab dengan capecitabine. Fokus terapi pada kanker tahap akhir

bersifat paliatif (mengurangi rasa sakit).Dokter berupaya untuk

memperpanjang serta memperbaiki kualitas hidup pasien melalui terapi

hormon, terapi radiasi, dan kemoterapi. Pada pasien kanker payudara dengan

HER2 positif, trastuzumab memberikan harapan untuk pengobatan kanker

payudara yang dipicu oleh HER2.

Page 11: kanker payudra mklh

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kanker payudara merupakan tumor ganas yang berasal dari sel-sel

yang terdapat pada payudara.Payudara terdiri dari lobulus-lobulus, duktus-

duktus, lemak dan jaringan konektif, pembuluh darah dan limfe.Pada

umumnya kanker berasal dari sel-sel yang terdapat di duktus, beberapa

diantaranya berasal dari lobulus dan jaringan lainnya.

Kanker payudara merupakan keganasan yang menyerang hampir

sepertiga dari seluruh keganasan yang dijumpai pada wanita.Kanker payudara

juga merupakan penyebab kematian kedua setelah kanker leher rahim pada

wanita serta menempati insiden tertinggi dari seluruh keganasan. Setiap

tahun, lebih dari satu juta kasus baru kanker payudara didiagnosa di seluruh

dunia dan hampir 400.000 orang akan meninggal akibat penyakit tersebut.

Sampai tahun 2003, Kanker payudara merupakan kanker dengan

insidens tertinggi No.2 di Indonesia dan terdapat kecenderungan dari tahun ke

tahun insidens ini meningkat; seperti halnya di negara barat. Angka kejadian

kanker payudara di Amerika Serikat 92/100.000 wanita pertahun dengan

mortalitas yang cukup tinggi 27/100.000 atau 18% dari kematian yang

dijumpai pada wanita. Di Indonesia berdasarkan “Pathological Based

Registration“ kanker payudara mempunyai insidens relatif 11,5%.

Diperkirakan di Indonesia mempunyai insidens minimal 20.000 kasus baru

pertahun; dengan kenyataan bahwa lebih dari 50% kasus masih berada dalam

stadium lanjut.

Banyak sekali faktor resiko yang dapat menyebabkan berkembangnya

kanker payudara. Secara statistik resiko kanker payudara pada wanita

meningkat pada nullipara, menarche dini, menopause terlambat dan pada

wanita yang mengalami kehamilan anak pertama di atas usia 30 tahun.

Sebanyak kurang dari 1% kanker payudara terjadi pada usia kurang dari 25

tahun, setelah usia lebih dari 39 tahun insiden meningkat cepat. Insiden

Page 12: kanker payudra mklh

tertinggi dijumpai pada usia 45-50 tahun. Sedangkan penderita kanker

payudara pada pria secara epidemiologi kurang dari 1% dari seluruh kanker

payudara.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi dari kanker payudara?

2. Bagaimana epidemiologi kanker payudara?

3. Apa sajakah etiologi kanker payudara?

4. Bagaimanafaktor resiko kanker payudara?

5. Bagaimanaklasifikasi kanker payudara?

6. Bagaimanagejala klinis kanker payudara?

7. Bagaimana patafisiologi kanker payudara?

8. Bagaimanadiagnosa kanker payudara?

9. Bagaimana penatalaksanaan kanker payudara?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui Definisi kanker payudara

2. Mengetahui Epidemiologi kanker payudara

3. Mengetahui Etiologi kanker payudara

4. Mengetahui Faktor resiko kanker payudara

5. Mengetahui Klasifikasi kanker payudara

6. Mengetahui Gejala klinis kanker payudara

7. Mengetahui Patafisiologi kanker payudara

8. Mengetahui Diagnosa kanker payudara

9. Mengetahui Penatalaksanaan kanker payudara

Page 13: kanker payudra mklh

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kanker payudara merupakan salah satu penyakit karinogeni endemik

pada wanita hampir diseluruh dunia yang disebabkan oleh berbagai macam

factor, diantaranya faktor lifestyle dan gizi.Setiap orang di dunia ini memiliki

resiko untuk terkena kanker payudara, walaupun wanita lebih beresiko

daripada laki-laki. Oleh karena itu, sangat diperlukan pencegahan dini

dimulai dari diri sendiri dengan SADARI, memperbaiki pola makan/gizi dan

gaya hidup/lifestyle. Karena menurut penelitian World Cancer Research Fund

(WCRF), memperbaiki gizi dan lifestyle dapat mencegah kanker payudara

hingga 42%.

3.2 Saran

Diharapkan agar setiap wanita dan laki-laki hendaknya menjaga

kesehatan dengan mengurangi atau menjauhi faktor resiko yang bisa

menyebabkan kanker payudara dan menjaga/memperbaiki pola makan/gizi

serta gaya hidup. Pencegahan hendaknya dilakukan sejak dini, sebab

kebanyakan kanker payudara berkembang dalam jangka waktu yang lama,

dan sering kali terlambat dideteksi karena jarang munculnya gejala pada

stadium awal.

Page 14: kanker payudra mklh

MAKALAH PATOLOGI ATAU PATOFISIOLOGI

“KANKER PAYUDARA”

OLEH :

KELOMPOK II

STIFA A

1. ALPRIDA TANDI TODING 7. FATMAWATI

2. AMELIA DWI SAPUTRI 8. NUR ARIFAH K

3. CLAUDIUS HENDRAMAN 9. RISTAVIA

4. DARMAWATI PATABO 10. SRI NURLIANA BASRY

5. EKA PUSPITA SARI 11. YESAYA P. SAMBO

6. HERMAWATI NDONDE

SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI

MAKASSAR

2014

Page 15: kanker payudra mklh

DAFTAR PUSTAKA

1. Moningkey dan Shirley I. 2000. Epidemiologi kanker payudara : Jakarta.

Medika.

2. Ambarsari, E., 1998. Faktor-faktor Risiko Kanker Payudara di RSU

Persahabatan, Jakarta pada Juni sampai September 1997. UI

Depok.

3. Azamris, 2006. Analisis Faktor Resiko pada Pasien Kanker Payudara di

RS Dr. M Djamil Padang. Dalam: Cermin Dunia Kedokteran No.

152 Available from: http://www.kalbe.co.id/files/cdk/files/17-

152/AnalisaPasienKanker.pdf/AnalisaPasienKank.

4. Tjahjadi, G., 1995. Patologi Tumor Ganas Payudara, Kursus Singkat

Deteksi Dini dan Pencagahan Kanker.6-8 November.FKUI-POI.

Jakarta. Available from:

http://stetoskopmerah.blogspot.com/2009/04/aspek-klinis-dan-

epidemiologis penyakit.html

5. Tjindarbumi Penanganan kanker Dini dan Lanjut. Jakarta: Bagian Patologi

Anatomik.FKUI. 2000.

6. Lacy, M and L.R. Vest. 2000. Improving feed in bloiler : a guide for

growers. http : //www. Ces. Edu. Uga.edu.

Page 16: kanker payudra mklh

LAMPIRAN

Pertanyaan :

1. Alfi Syahri

Jaringan apa pada payudara pria yang sering atau rentan terkena kanker

payudara?

Jawab oleh Fatmawati dan Nurul Arfiyanti Yusuf, S.Farm.,Apt

Pada jaringan Adiposa

2. Mariana Agatha L Leyn

Kenapa perempuan lebih rentan terkena kanker payudara dibandingkan

dengan laki-laki, apa faktor utamanya ?

Jawab oleh Nurul Arfiyanti Yusuf, S.Farm.,Apt

Dalam siklus normal atau sebelum gejala menopause bagi wanita,

tempat primer hormon estrogen disintesis di ovarium, namun estrogen juga

diproduksi dalam jaringan lemak . Setelah menopause, ketika ovarium

berhenti memproduksi hormon, jaringan lemak (payudara, perut, paha, dan

bokong) menjadi sumber estrogen yang paling penting, dimana tingkat

estrogen pada wanita pascamenopause adalah lebih tinggi sebanyak 50 hingga

100 persen berbanding wanita berat badan normal/ideal. Biosintesis estrogen

dikatalisis oleh enzim aromatase (P450 aromatase), merupakan produk dari

gen CYP19. Estrogen adalah penting untuk pengembangan susu normal dan

pertumbuhan duktal dan memainkan peran sentral dalam perkembangan

kanker payudara manusia. Paparan estrogen atau peningkatan reseptor

estrogen (ER) dalam sel epitel mammary (human mammary epithelial

cells;HMECs) meningkatkan resiko kanker payudara.Tingkat yang tinggi dari

estrogen melalui periode-periode yang panjang juga meningkatkan risiko

kanker payudara.Estrogen menstimulasi sel-sel dari payudara dan lapisan

kandungan untuk tumbuh dan membelah.

3. Raya Dalipang

Kenapa obesitas merupakan salah satu faktor penyebab kanker payudara dan

radiasi-radiasi apa saja yang dapat menyebabakan kanker ?

Page 17: kanker payudra mklh

Jawab oleh Sri Nurliana Basry

Obesitas adalah keadaan di mana terdapat kelebihan lemak dalam

tubuh.Obesitas dapat meningkatkan mortalitas (angka kematian) seseorang

dengan penyakit kronis yang mengancam jiwa seperti diabetes melitus tipe 2,

penyakit jantung dan pembuluh darah, kantung empedu, sensitifitas hormon

dan kanker payudara. Berat badan diduga kuat menjadi penyebab

meningkatnya hormon seks sehingga semakin berat bobot tubuh seseorang

maka hormon estrogen seseorang bisa meningkat. Pada perempuan yang

menopause memiliki resiko sekitar 2-3 kali lipat terkena serangan kanker

payudara karena memiliki kadar estrogen yang lebih tinggi dibandingkan

dengan perempuan yang memiliki kadar estrogen relative lebih rendah.

Radiasi yang paling umum ialah sinar matahari, dimana pada

matahari terdapat sinar UV.jika terkena sinar UV secara terus-menerus dan

dalam waktu yang lama dapat menyebabkan mutasi gen.

Hari/Tanggal : Rabu, 8 Januari 2014

Jam : 13.00 – selesai

Kelas : STIFA A

Nama-nama yang hadir diskusi

1. ALPRIDA TANDI TODING

2. AMELIA DWI SAPUTRI

3. CLAUDIUS HENDRAMAN

4. DARMAWATI PATABO

5. EKA PUSPITA SARI

6. HERMAWATI NDONDE

7. FATMAWATI

8. NUR ARIFAH K

9. RISTAVIA

10. SRI NURLIANA BASRY

11. YESAYA P. SAMBO

Page 18: kanker payudra mklh