mklh analisis laporan keuangan klmpok

30
Analisis Laporan Keuangan Sebagai Pedoman Perencanaan Perusahaan OLEH: NIDYA RESTI ANGGRAENI [0905114021] NOVIA SUSANTI [0905121031] USI TAMALA [0905120957] WULAN PEBRINOVITA [0905120651] Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

Upload: nidya-resti

Post on 23-Jun-2015

1.208 views

Category:

Education


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Analisis Laporan Keuangan

Sebagai Pedoman Perencanaan Perusahaan

OLEH:

NIDYA RESTI ANGGRAENI [0905114021]

NOVIA SUSANTI [0905121031]

USI TAMALA [0905120957]

WULAN PEBRINOVITA [0905120651]

Pendidikan Ekonomi

Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan

Universitas Riau

2011

Page 2: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Pendahuluan

Sebuah Perusahaan ada untuk mengimplementasikan sasaran dan tujuan tertentu.

Sasaran dan tujuan perusahaan terdapat dalam rencana bisnis (business plan) yang

mendeskripsikan maksud perusahaan, strategi, dan taktik untuk aktivitasnya. Rencana bisnis

membantu manajer untuk memusatkan usaha mereka dan mengidentifikasi kesempatan dan

rintangan yang diharapkan. Pandangan ke dalam rencana bisnis sangat membantu analisis

atas prospek perusahaan kini dan nanti, dan merupakan bagian dari analisis lingkungan bisnis

dan strategi. Kita mencari informasi tetntang tujuan perusahaan dan taktiknya, permintaan

pasar, analisis kompetitif, strategi penjualan (penetapan harga, promosi, distribusi), kinerja

manajemen, dan proyeksi keuangan.

Seorang manajer, analist atau mahasiswa, di dalam membuat analisa untuk tujuan

perencanaan atau pemecahan masalah haruslah menggunakan macam-macam teknik analisa

keuangan, yang dapat membantu di dalam menjawab pertanyaan-pertanyaan penting. Kita

tidak dapat menganggap analisa keuangan sebagai satu-satunya hal yang paling penting untuk

membantu para manajer di dalam merencanakan investasi, operasi dan pembiayaan, dan

untuk membantu calon investor dalam membuat perkiraan, penilaian dan rencana-

rencananya. Sebagian orang menganggap bahwa manajemen efektif itu adalah “seni

mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang penting”, ini berlaku pula untuk analisa keungan

yang baik, yang bagaimanapun juga adalah salah satu segi dari manajemen perusahaan dan

manajemen keuangan.

Page 3: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

ANALISA LAPORAN KEUANGAN PERUSAHAAN

Analisa laporan keuangan perusahaan pada dasarnya merupakan penghitungan ratio – ratio untuk menilai keadaan keuangan perusahaan di masa lalu, saat ini, dan kemungkinannya di masa depan.

Data pokok sebagai input dalam analisa ratio ini adalah laporan laba – rugi dan neraca perusahaan. Dengan kedua laporan ini akan dapat ditentukan sejumlah ratio dan selanjutnya ratio ini dapat digunakan untuk menilai beberapa aspek tertentu dari operasi perusahaan.

Penggunaan Ratio – ratio Finansial Perusahaan

Pada umumnya ada tiga kelompok yang paling berkepentingan dengan ratio – ratio finansial, yaitu : para pemegang saham dan calon pemegang saham, kreditur dan calon kreditur serta manajemen perusahaan (the firm’s own management).

Apabila perusahaan berhasil dengan baik, maka harga saham – sahamnya akan dapat di naikkan atau setidak – tidaknya dipertahankan pada tingkat yang menguntungkan (favorable), sehingga kemampuan perusahaan dengan penjualan obligasi akan seamakin bertambah besar. Di samping itu ratio – ratio finansial perusahaan ini akan digunakan juga oleh manajemen untuk memonitor keadaan perusahaan dari satu periode ke periode lainnya. Adanya perubahan – perubahan yang tidak diharapkan akan segera diketahui dan kemudian dicari langkah – langkah pemecahaannya.

Metode Perbandingan Ratio Finansial Perusahaan

Pada pokoknya ada dua cara yang dapat dilakukan dalam membandingkan ratio perusahaan, yaitu “Cross-sectional approach” dan “Time series analysis”. Yang dimaksud dengan cross sectional approach adalah suatu cara mengevaluasi dengan jalan membandingkan ratio – ratio antara perusahaan yang satu dengan perusahaan lainnya yang sejenis pada saat yang bersamaan.

Jadi dengan pendekatan ini dimaksudkan untuk mengetahui seberapa baik atau buruk suatu perusahaan dibandingkan dengan perusahaan sejenis lainnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan di dalam penggunaan ratio – ratio ini antara lain :

1. Sebuah ratio saja tidak dapat digunakan untuk menilai keseluruhan operasi yang telah dilaksanakan. Untuk menilai keadaan perusahaan secara keseluruhan sejumlah ratio haruslah dinilai secara bersama – sama. Kalau sekiranya hanya satu aspek saja yang ingin dinilai, maka satu atau dua ratio saja sudah cukup digunakan.

2. Pembandingan yang dilakukan haruslah dari perusahaan yang sejenis dan pada saat yang sama.

3. Sebaiknya perhitungan ratio finansial didasarkan pada data laporan keuangan yang sudah diaudit (diperiksa). Laporan keuangan yang belum diaudit masih diragukan kebenarannya, sehingga ratio – ratio yang di hitunga juga kurang akurat.

4. Adalah sangat penting untuk diperhatikan bahwa pelaporan atau akuntansi yang digunakan haruslah sama.

Page 4: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Ratio Dalam Laporan Keuangan Perusahaan

Finansial ratio dapat dibagi kedalam tiga kelompok, yaitu: ratio likuiditas dan aktivitas, debt ratio dan profitabilitas ratio. Ratio pertama dihitung berdasarkan data yang berasal dari neraca, debt ratio berdasarkan data yang berasal neraca dan laporan laba-rugi, sedangkan ratio profitabilitas berdasarkan data yang berasal dari laporan laba-rugi. Debt ratio hanya akan sangat berguna apabila seseorang kreditur sudah dapat menyakinkan dirinya bahwa perusahaan akan berhasil, bukan hanya dalam jangka pendek tetapi juga jangka panjang.

Tabel 1LAPORAN LABA RUGI PERUSAHAAN “RIAM REMO”

UNTUK TAHUN 20X0 DAN 20X1

31 DESEMBER20X0 20X1

Sales Cost of good sold

Rp 2.600.000 1.943.000

Rp 3.075.000 2.326.925

Gross profit 665.890 748.075Operating expenses: Selling expense General and administrative expense Lease expense

108.090190.02063.880

100.500190.00569.000

Total operating expense 361.990 359.505Operating profitInterest expense

303.90058.850

388.57062.340

Earning before taxesTaxes 29%

245.05071.065

326.23094.607

Earning after taxesPreferred stock devidend

173.98510.000

231.62310.000

Earning available for common stockholderCommon stock deviden

163.98597.595

221.623101.133

Retained earning 66.390 120.490

Tingkat Likuiditas dan Aktivitas

Likuiditas merupakan suatu indikator mengenai kemampuan perusahaan untuk membayar semua kewajiban finansial jangka pendek pada saat jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancar yang tersedia. Likuiditas tidak hanya berkenaan dengan keadaan keseluruhan keuangan perusahaan, tetapi juga berkaitan dengan kemampuan untuk mengubah aktiva lancar tertentu menjadi uang kas.

Page 5: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Tabel 2NERACA PERUSAHAAN “RIAM REMO”

UNTUK TAHUN 20X0 DAN 20X1

Assets 31 desember

20X0 20X1Current assets. Cash Marketable securities Account receivable Inventories

Total current assets

Rp 287.72050.765

383.860280.855

Rp 362.97068.160

502.700288.885

1.003.200 1.222.715

Fixed assets Land and building Machinery and equipment Furniture and fixtures Vehicles Other

Total fixed assets Less : accumulated depreciation

Total net fixed assets

Total assets

1.902.9601.692.260

286.210314.290126.980

2.071.6001.743.225

316.190274.700140.360

4.322.7002.056.250

4.546.0752.172.000

2.266.450 2.374.075

3.269.650 3.596.790

Liabilities and stockholder’s equity

Current liabilities Account payable Notes payable and current pertion of long term debt Accruals

Total current liabilities Long term debt

Total liabilities

270.16058.000

153.780

381.89079.380

159.480

481.940966.860

620.7501.022.450

1.448.800 1.643.200Stockholder’s equity Preferred stockcumulative 5%, Rp 1.000,- par, 200 shares authorized and issued Common stock Rp 250 par, 1000 shares authorized; Shares issued and outstanding in 2001 765, in 2000 762 Paid in capital in excees on common stock Retained earning

Total stockholder’s equity Total liabilities and stockholder’s equity

200.000

190.500417.500

1.012.850

200.000

191.250429.000

1.133.340

1.820.850 1.953.5903.269.650 3.596.790

Page 6: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Pengukuran Likuiditas Perusahaan Secara Keseluruhan

Dengan likuiditas perusahaan secara keseluruhan dimaksudkan bahwa aktiva lancar dan utang lancar dipandang masing-masing sebagai satu kelompok. Ada tiga cara penting dalam pengukuran tingkat likuiditas secara menyeluruh ini, yaitu:

1. Net Working CapitalNet working capital merupakan selisih antara current assets ( aktiva lancar) dengan

liabilities (utang lancar).Jumlah net working capital ini akan lebih berguna untuk kepentingan pengawasan intern di dalam suatu perusahaan daripada digunakan sebagai angka pembanding dengan perusahaan lain.2. Current Ratio

Current ratio merupakan salah satu ratio finansial yang sering digunakan. Tingkat current ratio dapat ditentukan dengan jalan membandingkan antara current assets dengan current liabilities.

current ratio= current assetscurrent liabilities

= Rp 1.222 .715,00Rp 620.750,00

=1,97 atau197 %

Artinya: setiap Rp 1 hutang dijamin Rp. 1,97 aktiva lancar (perusahaan normal

berkisar angka 2). Rasio yang rendah menunjukkan resiko likuiditas yang tinggi, sebaliknya

rasio yang tinggi menunjukan adanya kelebihan aktiva lancar, yang akan berpengaruh tidak

baik terhadap profitabilitas perusahaan.

Tidak ada suatu ketentuan mutlak tentang berapa tingkat current ratio yang dianggap baik yang harus dipertahankan oleh suatu perusahaan karena biasanya tingkat current ratio ini juga sangat tergantung pada jenis usaha dari masing – masing perusahaan. Akan tetapi sebagai pedoman umum, tingkat current ratio 2,00 sudah dapat dianggap baik (considered acceptable).

3. Acid – test Ratio atau Quick RatioAcid – test ratio hampir sama dengan current ratio hanya saja jumlah persediaan

(inventory) sebagai salah satu komponen dari aktiva lancar yang harus dikeluarkan. Alasan yang melatar belakangi hal tersebut adalah bahwa persediaan merupakan komponen aktiva lancar yang paling tidak likuid atau sulit untuk diuangkan dengan segera tanpa menurunkan nilainya, sementara dengan acid – test ratio dimaksudkan untuk membandingkan aktiva yang lebih lancar (Quick assets) dengan utang lancar.Perhitungan acid – test ratio dilakukan sebagai berikut :

Page 7: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

acid−test ratio= current asset−inventorycurrent liabilities

¿ Rp 1.222 .715,00−Rp 288.885,00Rp 620.750,00

¿ 933.830620.750

=1,50

Artinya: setiap Rp1 hutang dijamin oleh Rp 1,50 aktivalancar (angka yang terlalu

tinggi, mengindikasikan kelebihan kas ataupiutang, dan angka yang terlalu kecil menunjukan

resiko likuiditas yg tinggi

Pengukuran Tingkat Likuiditas atau Aktivitas dari Current Account Tertentu (measure of likuidity or activity of specific current account)

Adanya komposisi yang berbeda dari masing – masing komponen current assets dan current liabilities akan mempunyai pengaruh yang cukup besar terhadap likuiditas yang “sesungguhnya” (“the“ true liquidity of the firm).

Oleh karena itu adalah penting untuk melihat “sesuatu” yang terdapat dibalik pengukuran likuiditas secara menyeluruh (over all likuidity) untuk dapat menentukan tingkat likuiditas yang sebenarnya dari masing – masing current account.

Sejumlah ratio dapat digunakan untuk mengukur likuiditas / aktivitas dari masing – masing current account, misalnya pengukuran inventory, account receivable dan account payable. Didalam pengukuran ratio – ratio ini diasumsikan bahwa 1 tahun 360 hari dan 1 bulan 30 hari.

Tingkat Perputaran Persediaan (Inventory turnover)

Likuiditas atau aktivitas dari inventory di dalam suatu perusahaan diukur dengan tingkat perputaran / turnover tersebut. Perhitungan adalah sebagai berikut :

inventory turnover= cost of good soldaverage inventory

= Rp 2.326 .925,00Rp 284.870,00

=8,17 x

Artinya : dalam satu tahun, persediaan berputar 8,17x untuk mengetahui lamanya umur

persediaan (lamanya dana yang tertanam pada persediaan) maka perlu dihitung rata rata umur

persediaan.

Sementara pendapat mengatakan bahwa semakin tinggi turnover yang diperoleh, semakin efisien perusahaan dalam melaksanakan operasinya. Pendapat ini bisa diterima sampai pada satu titik tertentu, tetapi diluar itu, tingginya turnover mungkin saja menimbulkan suatu problem.

Page 8: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Misalnya inventory turnover dapat ditingkatkan dengan menahan persediaan sekecil mungkin. Keadaan seperti ini mengandung resiko yang tidak kecil, karena adanya stock out / kekurangan persediaan sehingga permintaan – permintaan terhadap produk perusahaan tidak dapat dipenuhi. Hal ini juga dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan dari para pelanggan perusahaan sehingga akan mengganggu volume penjualan di masa-masa yang akan datang.

Umur Rata – rata Persediaan (the average of inventory)

Dengan umur rata – rata inventory dimaksudkan berapa hari secara rata – rata inventory berada di dalam perusahaan. Umur rata – rata persediaan atau average of inventory dapat dihitung sebagai berikut :

Averageof inventory= 360inventory turnover

= 3608,17

=44 , 06 hari

Artinya : dalam 1 tahun, terjadi perputaran 44 hari perputaran persediaan yang tinggi

menandakan semakin tingginya persediaan berputar dalam 1tahun dan menandakan

efektifitas manajemen persediaan. Perputaran yang rendah menandakan adanya mis-

manajemen, seperti kurangnya pengendalian persediaan yang efektif.

Umur rata – rata persediaan dapat pula dihitung secara langsung sebagai berikut :

360 x rata−rata inventorycost of good sold

Umur rata – rata inventory dapat dianggap sebagai jumlah waktu/hari sejak saat pembelian bahan mentah sampai dengan penjualan produk akhir.

Tingkat Perputaran Piutang (Account receivable turnover)

Seperti halnya inventory turnover, account receivable turnover dimaksudkan untuk mengukur likuiditas atau aktivitas dari piutang perusahaan. Piutang sebagai unsure modal kerja dalam kondisi berputar, yaitu dari kas, proses komoditi, penjualan, piutang, kembali ke kas. Makin cepat perputaran piutang makin baik kondisi keuangan perusahaan.

Perhitungan dilakukan sebagai berikut :

Account receivable turnover= Annualcredit salesAverageaccount receivable

= Rp 2.921 .250,00Rp 443.280,00

=6,59 x

Artinya: dalam setahun piutang berputar 6,59X, Sehingga perlu dihitung Berapa hari piutang akan menjadi kas.

Page 9: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Semakin tinggi account receivable turnover suatu perusahaan semakin baik pengelolaan piutangnya. Account receivable turnover dapat ditingkatkan dengan jalan memperketat kebijakan penjualan kredit, misalnya dengan jalan memperpendek waktu pembayaran.

Perputaran piutang harus dikendalikan dengan menyusun tabel umur piutang (aging schedule of receivables), di mana dalam tabel tersebut dapat diketahui jumlah piutang yang segera dapat ditagih dan yang lambat ditagih, dan dapat diketahui pengutang atau debitur yang baik dan yang buruk.

Mengelola arus kas masuk dan keluar adalah salah satu tugas pokok bagian keuangan karena semua transaksi bisnis bermuara ke dalam kas. Manajer keuangan pada umumnya mengharapkan penjualan dapat dilakukan dengan tunai, atau kredit dengan waktu yang sesingkat-singkatnya, agar supaya arus kas masuk cepat. Untuk mengelola keuangan perusahaan yang baik, manajer keuangan harus menyusun anggaran pengumpulan piutang yang akan digunakan untuk mengendalikan piutang. Makin panjang umur piutangnya, makin buruk kondisi perusahaan karena makin lama piutang tersebut menjadi uang tunai (kas).

Contoh skedul umur piutang dapat disajikan dalam tabel di bawah ini , yang terdiri PT ABC

dan PT ABK. Syarat kredit kedua perusahaan tersebut adalah 2/10/net 30.

Umur piutang

PT ABC PT ABK

Nilai

piutang

% dari total nilai piutang Nilai

Piutang

% dari total

nilai piutang

0 - 10 640 80% 400 50%

11 - 30 160 20% 160 20%

31 - 45 0 120 15%

46 - 60 0 80 10%

Diatas 60 0 40 5%

Total 800 100% 800 100%

PT ABC lebih baik daripada PT ABK, karena semua pelanggan membayar tepat

waktu 80% pada hari ke 10, dan sisanya 20% membayar pada hari ke 30. Sedangkan PT

ABK pelanggannya tidak tepat membayar sesuai dengan perjanjian kredit, 30% yaitu (15% +

10% + 5%) pelanggannya membayar lewat 30 hari dari jatuh tempo. Perusahaan yang baik

seyogianya mengikuti manajemen piutang PT ABC seperti ilustrasi di atas.

Page 10: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

  Manajer keuangan harus kontrol ketat jangka waktu penagihan dan skedul umur

piutang. Kedua unsur itu harus dihubungkan dengan syarat kredit dan kedua unsur itu untuk

mengetahui efektifitas bagian penagihan menjalankan tugasnya. Jika jangka waktu penagihan

makin panjang dan rasio umur piutang yang melewati jatuh tempo makin besar, maka harus

diadakan peninjauan kembali kebijakan penjualan kredit.

Umur Rata – rata Piutang Dagang (the average age of account receivable)

Umur rata-rata piutang dagang atau rata-rata pengumpulan piutang (average collectiont period) dihitung dengan cara sebagai berikut :

average age of account receivable= 360account receivable turnover

= 3606,59

=54,63 hari

Jika tersedia informasi penjualan kredit, maka yang dipakai penjualan kredit perlu membandingkan dengan kebijakan kredit 2/10,n/60. Rata-rata umur piutang yang besar menunjukan kemungkinan tidak kembalinya piutang yang lebih tinggi, angka yang rendah karena kebijakan piutang yg ketat.

Disamping cara perhitungan di atas, umur rata-rata piutang dapat dihitung secara langsung sebagai berikut:

average age of account receivable=360 xaverage account receivableannualcredit sales

Tingkat Perputaran Utang Dagang (Account payable turnover)

Perhitungan account payable turnover ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa kali utang dagang perusahaan berputar dalam setahun, Perhitungan adalah sebagai berikut:

Account payableturnover= Annual credit purchaseAverage account payable

¿ Rp 1.233 .500,00Rp 326.025,00

=3,78 x

(dalam setahun)

Umur Rata-rata Utang Dagang (the average age of account payable)

Umur rata-rata utang dagang atau rata-rata periode pembayaran (average payment period) dihitung dengan cara sebagai berikut:

Page 11: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

The average age of account pay able= 360account payable turnover

= 3603,78

=95,15 hari

Aging Account

Aging dapat digunakan untuk menilai baik komposisi piutang maupun utang dagang perusahaan. Hal ini akan memberikan gambaran tentang proporsi dari masing-masing account selama periode tertentu. Adanya pembengkakan (irregularities) didalam pengumpulan piutang maupun pembayaran utang dagang akan menandakan adanya problem yang perlu diteliti lebih lanjut dan kemudian dicari pemecahannya.

Proses aging dilakukan dengan jalan mengelompokkan pos piutang maupun utang dagang berdasarkan umur dari masing-masing perkiraan, biasanya untuk jangka panjang waktu 1 bulan dan bergerak mundur selama 3 atau 4 bulan.

Pengukuran Utang (Measures of Debt)

Jumlah utang di dalam neraca akan menunjukkan besarnya modal pinjaman yang digunakan dalam operasi perusahaan. Modal pinjaman ini dapat berupa utang jangka pendek maupun utang jangka panjang, tetapi juga karena pada umumnya pinjaman jangka panjang ini jauh lebih besar dibandingkan dengan utang jangka pendek, maka perhatian analis keuangan biasanya lebih menekankan pada jenis utang ini.

Pihak manajemen perusahaan sudah tentu harus memperhatikan juga besarnya pinjaman ini, mengingat adanya pihak-pihak lain yang merasa berkepentingan terhadap kemampuan perusahaan membayar bunga serta pinjaman pokoknya.

Pengukuran Tingkat Utang Perusahaan (measures of the degree of indebtedness)

Pengukuran “degree of indebtedness” didasarkan pada data yang berasal dari neraca perusahaan dan ratio yang biasanya digunakan di dalam pengukuran ini adalah debt ratio, the debt-equity ratio, dan the debt to total capitalization ratio.

The debt ratio

Ratio ini mengukur berapa besar aktiva perusahaan yang di biayai oleh kreditur. Semakin tinggi debt ratio semakin besar jumlah modal pinjaman yang digunakan di dalam menghasilkan keuntungan bagi perusahaan. Ratio ini dihitung sebagai berikut :

Debt ratio=total liabilitiestotal assets

Page 12: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

The debt-equity ratio

Ratio ini menunjukkan hubungan antara jumlah pinjaman jangka panjang yang diberikan oleh pemilik perusahaan. Hal ini biasanya digunakan untuk mengukur financial leverage dari suatu perusahaan. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Debt equity ratio= longterm debtStockholders equity

Debt to total capitalization ratio

Ratio ini mengukur berapa besar modal jangka panjang perusahaan (total capitalization) yang dibiayai oleh kreditur jangka panjang. Adapun perhitungannya adalah sebagai berikut :

Debt ¿ total capitalizat ionratio= long termdebttotalcapitalization

Pengukuran tingkat kemampuan perusahaan membayar kewajiban finansial yang tetap (Measures of the ability to service fixed financial chargers).

Pengukuran terhadap kemampuan perusahaan membayar kewajiban – kewajiban finansial yang sifatnya tetap ini dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :

1. Time interest earned2. Total debt coverage3. The overall coverage ratio.

Time interest earned

Ratio ini sering juga disebut “the total interest coverage ratio” yang tujuannya adalah untuk mengukur kemampuan perusahaan membayar kewajiban-kewajiban tetap berupa bunga. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik/mampu suatu perusahaan di dalam membayar bunga-bunga atas segala utang-utangnya. Perhitungan time interest earned dilakukan sebagai berikut:

time interst earned= earning before interest∧taxedannual interest payment

Sampai berapa jauh earning before interest and taxed (EBIT) bisa diturunkan sebelum perusahaan tidak mampu membayar bunga atas utang – uatangnya dapat dihitung dengan :

(time interest earned – 1) : (time interest earned)

Total Debt Coverage

Ratio ini dimaksudkan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk membayar kewajiban-kewajiban kepada kreditur baik yang berupa bunga maupun pinjaman pokok (principal) ataupun pembayaran sinking fund. Di dalam menghitung total debt coverage ini perlu di perhatikan bahwa pembayaran pinjaman pokok adalah atas dasar sebelum pajak,

Page 13: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Maka untuk itu terlebih dahulu perlu diadakan penyesuaian atau adjustment terhadap salah satu komponen tersebut di atas. Mengingat perhitungan atas dasar sebelum pajak lebih mudah dilakukan, maka perlu diadakan adjustment terhadap pembayaran pinjaman pokok menjadi sebelum pajak.

Total debt coverage dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Total debt coverage= EBIT

Interest+Principal repayment

(1−t)

Dimana t adalah tingkat pajak yang dinyatakan dalam prosentase. Dengan membagi principal dengan (1 – t), maka akan di dapat jumlah pembayaran pinjaman pokok sesudah diadakan adjustment.

Seperti halnya dengan time interest earned, total debt converage ini mengukur tingkat risiko (risk). Semakin rendah ratio yang diperoleh semakin besar risiko yang dihadapi oleh para kreditur dalam artian bahwa kemungkinan untuk tidak dibayarnya bunga dan pinjaman pokoknya semakin besar.

The overall coverage ratio

The overal coverage ratio ini hampir sama dengan total debt coverage hanya dengan tambahan terhadap kewajiban – kewajiban finansial tetap lainnya seperti pembayaran lease dan deviden untuk saham preferen. Pembayaran lease merupakan pembayaran sebelum pajak, jadi tidak perludiadakan adjustment, sedangkan pembayaran dividen saham preferent yang dananya diambil dari cash flow sesudah pajak harus diadakan adjusment, sehingga menjadi keadaan sebelum pajak.

Untuk mengukur tingkat the overall coverage ratio dilakukan sebagai berikut :

overallcoverageratio= earning before interest∧taxed+lease payment

interest+principal repayment

(1−t)+lease payment+

pref . deviden(1−t)

Pengukuran tingkat profitabilitas

Ada beberapa pengukuran terhadap profitabilitas perusahaan dimana masing – masing pengukuran dihubungkan dengan volume penjualan, total aktiva dan modal sendiri. Secara keseluruhan ketiga pengukursn ini akan memungkinkan seoramg penganalisa untuk mengevaluasi tingkat earning dalam hubungannya dengan volume penjualan, jumlah aktiva dan investasi tertentu dari pemilik perusahaan. Untuk melangsungkan hidupnya, suatu perusahaan harus berada dalam keadaan menguntungkan/profitable. Tanpa adanya keuntungan akan sangat sulit bagi perusahaan untuk menarik modal dari luar. Para kreditur, pemilik perusahaan dan terutama sekali pihak manajemen perusahaan akan berusaha meningkatkan keuntungan ini, karena disadari betul betapa pentingnya arti keuntungan bagi masa depan perusahaan.

Page 14: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Laporan Laba – Rugi Dalam Bentuk Prosentase

Laporan laba – rugi dalam bentuk persentase merupakan pendekatan yang biasa dilakukan untuk menilai “keuntungan dalam hubungannya dengan volume penjualan”.

Laporan laba dalam bentuk persentase disebut dengan istilah the “commonsize” statement. Dengan menyatakan setiap pos di dalam laporan laba – rugi dalam bentuk persentase dari volume penjualan, maka hubungan antara penjualan dengan revenue (penghasilan) serta expense (biaya) akan dapat dievaluasi. Laporan laba rugi dalam bentuk persentase sangat berguna dalam mengadakan perbandingan secara “time series”

Tabel 3LAPORAN LABA RUGI

“RIAM REMO”Dalam bentuk persentase untuk tahun 20X0 dan 20X1

31 Desember20X0 20X1

Sales Less : Cost of good solda. Gross profit margin Operating expenses: Selling expenses General expenses Lease expenses

Total operating expense

b. Operating profit margin Interest expenses

Earning before taxes Taxes

c. Net profit margin

100,00 %74,39 %25,61 %

4,16 %7,31 %2,46 %

13,93 %

11,68 %2,26 %

9,42 %9,73 %

6,69 %

100,00 %75,67 %24,33 %

3,27 %6,18 %2,24 %

11,69 %

12,642,03 %

10,61 %3,08 %

7,53 %

Analisa terhadap laporan laba rugi Riam Remo di atas menunjukkan adanya peningkatan cost of good sold dari 74,39 % pada tahun 20X0 menjadi 75,67 % di tahun 20X1. Akan tetapi analisa selanjutnya menunjukkan bahwa operating expenses menurun sebesar 2,24%. Kemudian beban bunga menurun dari 2,26% di yahun 20X0 menjadi 2,03% di tahun 20X1. Penurunan operating expenses dan bunga ini lebih besar dibandingkan dengan kenaikan cost of good sold, sehingga pada akhir tahun 20X1 tampak ada kenaikan net profit margin sebesar 0,84% yaitu dari 6,69% menjadi 7,53%.

Page 15: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Ada tiga ratio pengukuran profitabilitas dalam hubungan dengan volume penjualan yang biasa digunakan, dimana hal ini sebenarnya dapat langsung dilihat dari laporan laba – rugi dalam bentuk persentase. Ratio – ratio tersebut adalah :

a. Gross profit marginb. Operating profit margin, danc. Net profit margin.

Gross Profit Margin

Gross profit margin merupakan persentase dari laba kotor (sales-cost of good sold) dibandingkan dengan sales. Semakin besar gross profit margin semakin baik keadaan operasi perusahaan, karena hal ini menunjukkan bahwa cost of goods sold relatif lebih rendah dibandingkan dengan sales. Demikian pula sebaliknya, semakin rendah gross prifit margin, semakin kurang baik operasi perusahaan.

Gross profit margin dapat dihitung sebagai berikut :

Gross profit margin= sales−Cost of goods soldsales

¿ Groaa profitsales

x100 %

Operating Profit Margin

Ratio ini menggambarkan apa yang biasa nya disebut “pure profit” yang diterima atas setiap rupiah dari penjualan yang dilakukan. Operating profit disebut murni (pure) dalam pengertian bahwa jumlah tersebutlah yang benar-benar diperoleh dari hasil operasi perusahaan dengan mengabaikan kewajiban-kewajiban financial berupa bunga serta kewajiban terhadap pemerintah berupa pembayaran pajak. Seperti halnya gross profit margin, maka semakin tinggi ratio operating profit margin akan semakin baik pula operasi suatu perusahaan.Operating profit margin di hitung sebagai berikut:

Operating profit margin=Operating profitSales

X 100 %

Operating profit margin untuk perusahaan “ Riam Remo”adalah sebesar :

Rp 388.570,00Rp 3.075 .000,00

X 100 %=12,64 %

Ratio sebesar 12,64% menunjukkan bahwa laba operasi adalah sebesar 12,64% dari volume penjualan.

Net Profit Margin

Net Profit Margin adalah merupakan ratio antara laba bersih ( net profit ) yaitu penjualan sesudah dikurangi dengan seluruh expenses termasuk pajak dibandingkan dengan

Page 16: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

penjualan. Semakin tinggi net profit margin, semakin baik operasi suatu perusahaan. Suatu net profit margin yang dikatakan baik akan sangan tergantung dari jenis industry di dalam mana perusahaan berusaha.

Kalkukasi net profit margin adalah sebagai berikiut:

Net profit margin = Net profit after taxes Sales

X 100%

Net Profit Margin untuk perusahaan ‘” Riam Remo” adalah sebesar :

Rp 231.623,00Rp 3.075 .000,00

X 100 %=7,53%

Dari perhitungan tersebut berarti bahwa laba bersih sesudah pajak yang dicapai adalah sebesar 7,53% dari volume penjualan.

Ketiga ratio profitabilitas di atas dapat dilihat dari laporan laba - rugi dalam bentuk prosentase pada table 3 di depan.

Total Aset Turnover

Total assets turnover menunjukan tingkat efiesiensi penggunaan keseluruhan aktiva perusahaan didalam menghasilkan volume penjualan tertentu. Semakin tinggi ratio total assets turnover berarti semakin efisien penggunaan keseluruhan aktiva didalam menghasilkan penjualan. Dengan perkataan lain, jumlah assets yang sama dapat memperbesar volume penjualan apabila total aseets turnovernya ditingkatkan atau diperbesar. Total assets turnover ini penting bagi para kreditur dan pemilik perusahaan , tetapi akan lebih penting lagi bagi manajemen perusahaan, karena hal ini akan menunjukan efisien tidaknya pengguanaan seluruh aktiva di dalam perusahaan.

Perhitungan total assets turnover dilakukan sebagai berikut :

Total assets turnover= Annualassetstotal assets

X 100 %

Total assets turnover untuk perusahaan “ Riam Remo “ adalah sebagai berikut :

Total asset turnover=Rp 3.075 .000,00Rp 5.596 .790,00

X 1 Kali=0,855 kali

Hal ini berarti bahwa perusahaan hanya mampu menghasilkan penjualan sebesar 0,855 dari total aktiva yang dimilikinya. Turnover ini akan berarti kalau dibandingkan dengan ratio – ratio di masa lalu atau dibandingkan dengan ratio rata – rata industri.

Return on Investment ( ROI ) dan Du Pont Formula

Page 17: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Return on investment ( ROI ) atu yang sering juga disebut dengan “ return on total assets” adalah merupakan pengukuran kemampuan perusahaan secara keseluruhan didalam menghasilkan keuntungan dengan jumlah keseluruhan aktiva yang tersedia didalm perusahaan. Semakin tinggi ratio ini, semakin baik keadaan suatu perusahaan.

Return on investment dihitung sebagai berikut :

return oninvestment= Net profit after taxestotalassets

Return on investment untuk perusahaan “Riam Remo “ adalah sebagai berikut :

return oninvestment= Rp231.623,00Rp3.596 .760,00

=0,0644 atau 6,44 %

Kesimpulan tentang baik tidaknya tingkat return on investment sebesar 6,44% di atas hanya dapat diketahui sesudah diperbandingkan dengan ratio rata-rata industry. Return on investment suatu perusahaan dapat pula dihitung dengan menggunakan Du Pont Formula sebagai berikut :

return oninvestment= Net profit after taxessales

×sales

totalassets

Return on investment ( ROI) = net profit margin x total assets turnover kalau nilai net profit margin dan total assets turnover yang sudah dihitung dimuka dimasukan kedalam formula tersebut diatas, maka akan didapatkan hasil sebagai berikut :

7,53% X 0,855 = 6, 44 %

Dengan menggunakan Du Pont System akan dapat dilihat return on investment yang dihasilkan melalui perkalian antara keuntungan dari komponen-komponen sales serta efisiensi penggunaan total assets didalam menghasilkan keuntungan tersebut. Return on investment akan dapat ditingkatkan dengan memperbesar kedua atau salah satu komponen tersebut di atas.

Hubungan antara kedua komponen yang mempengaruhi return on investmen atau besar atau kecilnya net profit margin dan total assets turnover akan sangat tergantung pada jenis usaha dari masing-masing perusahaan.

Return On Equity ( ROE ) dan Sistem Du Pont yang Dimodifikasi

Return On Equity merupakan suatu pengukuran dari penghasilan ( in come ) yang tersedia bagi para pemilik perusahaan ( baik pemegang saham biasa maupun pemegang saham preferen ) atas modal yang mereka investasikan didalam perusahaan. Secara umum tentu saja semakin tinggi return atau penghasilan yang diperoleh semakin baik kedudukan pemilik perusahaan.

Return On Equity dihitung sebagai berikut :

Page 18: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

ReturnOn Equity (ROE )= Net profit after taxesStockholders equity

Return On Equity ( ROE )untuk perusahaan “ Riam Remo” adalah sebagai berikut :

ReturnOn Equity (ROE )= Rp 231.623,00Rp 1.953.590,00

=0,1186atau 11,86%

Dari perhitungan tersebut menunjukkan bahwa tingkat return yang diperoleh pemilik perusahaan atas modal yang diinvestasikan adalah sebesar 11,86%.

Gambar 1“ Du pont system “ dan sistem Du pont yang dimodifikasi

=

X

` =

Disamping cara perhitungan diatas, return on equity dapat pula ditentukan dengan menggunakan system Du Pont yang dimodifikasi, seperti berikut ini :

ReturnOn Equity (ROE )= Net profit margin x total assets turnover(1−debt ratio)

ROE = Net profit after tax

stockholder ' sequity

Pengukuran tingkat penghasilan /return bagi pemilik atas modal yang diinvestasikan

ROI =

Net profit after taxestotal assets

Pengukuran efisiensi penggunaan total aktiva dalam menghasilkan keuntungan bersih setelah pajak

Net profit margin =

Net profit after taxessales

Pengukuran tkt profitabilitas penjualan yang dihasilkan

Total assets turnover =sales

totalassets

Pengukuran tkt perputaran atau efisiensi penggunaan total aktiva dalam menghasilkan penjualan

Debt Ratio = Total liabilities

total assets

Pengukuran jumlah utang dari total aktiva perusahaan

Page 19: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Pembilang dalam formula diatas adalah return on investment, sehingga dengan demikian secara langsung return on equity dapat dihitung sebagai berikut :

ReturnOn Equity (ROE )= Return on Investment ( ROI )(1−debt ratio )

Penggunaan debt ratio (total liabilities total assets) untuk mengubah return on investment (ROI) menjadi return on equity (ROE)menggambarkan pengaruh dari levarge (penggunaan modal pinjaman) atas return yang diperoleh pemilik perusahaan. Dengan memasukkan angka-angka return on investment serta debt ratio ke dalam Du Pont modified Formula akan didapat hasil sebagai berikut :

ReturnOn Equity (ROE )= 6,44 %(1−0,457 )

=6,44 %0,543

=0,1186atau 11,86%

Perhitungan return on equity ( ROE ) dengan menggunakan system Du Pont yang dimodifikasi memberikan beberapa keuntungan, karena kita dapat melihat secara langsung faktor-faktor yang mempengaruhi return on equity, yaitu keuntungan atas komponen-komponen sales (net profit margin), efisiensi penggunaan aktiva ( total assets turnover ), serta penggunaan leverage ( debt ratio).

Hubungan antara ketiga komponen ini dapat dilihat dengan jelas pada Gambar 1 di atas.

Tingkat Penghasilan Bagi Pemegang saham Biasa ( Return on Common Stock Equity )

Return on common stock equity menyangkut tingkat penghasilan atau return yang di peroleh atas nilai buku saham biasa. Pihak yang sangat berkepentingan dengan ratio ini tentu saja para pemegang saham biasa, karena hal ini akan menggambarkan keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan keuntungan bagi pemilik perusahaan yang dalam hal ini pemegang saham biasa.

Return on common stock equity di hitung sebagai berikut :

Returnon commonstock equity= Net profit after taxes−prefered divindsStockholders equity−prefered stock equity

Return on common stock equity bagi perusahaan ‘ Riam Remo” adalah sebagai berikut:

Returnon commonstock equity= Rp231.623,00−Rp10.000,00Rp1.953 .590,00−Rp200.000,00

¿ Rp 221.623,00Rp 1.753 .590,00

=0,1264 atau12,64 %

Ratio sebesar 12,64% menunjukkan bahwa tingkat penghasilan bagi pemegang saham biasa adalah sebesar 12.64%

Page 20: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Pembilang dan penyebut di dalam formula diatas masing-masing dikenal dengan istilah “earing available for common stock” untuk pembilang, dan “ common stock equity untuk penyebut. Sering kali untuk memberikan hasil yang lebih akurat, penyebut dalam formula tersebut diganti dengan “ market value “ (harga pasar) dari saham biasa.

Pendapatan per Lembar Saham Biasa ( Earning per share atau EPS )

Pada umumnya menajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon pemegang saham sangat tertarik akan earning per share ( EPS), karena hal ini menggambarkan jumlah rupiah yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. Para calon pemegang saham tertarik dengan earning per share yang besar, karena hal ini merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan.

Earning per share dihitung sebagai berikut:

EPS= Earning available for commonstockNumber of sharesof common stock out standing

X Rp1,00

Earning per share untuk perusahaan “ Riam Remo” adalah sebagai berikut :

EPS= Rp 221.623,00765

X Rp 1,00=Rp 289,70

Hal ini menggambarkan bahwa pendapatan per lembar saham biasa adalah sebesar Rp 354,60. Hal ini tidaklah berarti bahwa jumlah EPS tersebut akan didistribusikan semuanya kepada pemegang saham biasa, karena berapa jumlah yang akan didistribusikan tergantung pada kebijaksanaan perusahaan dalam hal pembayaran deviden.

Deviden per Lembar Saham Biasa ( Devidenper share)

Deviden per share menggambarkan berapa jumlah pendapatan per lembar saham (EPS) yang akan didistribusikan. Perhitungannnya adalah sebagai berikut :

Deviden per share= Deviden PaidNumber of shares of commonstock out standing

X Rp 1,00

Dari laporan laba rugi perusahaan “Riam Remo” di depan, dapat dilihat bahwa jumlah deviden yang dibayarkan (deviden paid) adalah sebesar Rp 101.133,00. Hal ini menunjukan bahwa dividend per sharenya adalah sebesar:

Deviden per share=Rp 101.133,00765

X Rp 1,00=Rp 132,20

Page 21: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Deviden sebesar Rp 132,20 menunjukkan jumlah yang didistribusikan untuk setiap lembar saham biasa.

Nilai Buku per Lembar Saham Biasa (Book Value per Share)

Book value per share menunjukan suatu “ approximate value” atau perkiraan nilai (tidak pasti) dari setiap lembar saham biasa yang didasarkan atau asumsi bahwa semua assets perusahaan dapar dilikuidir menurut nilai bukunya. Nilai buku yang dimaksudkan disini adalah nilai akunting, yaitu nilai yang dicatat berdasarkan system akuntansi dan nampak dalam neraca perusahaan. Tersirat didalam pengertian ini bahwa para pemegang saham biasa akan menerima uang sejumlah nilai buku dari setiap lembar saham, apabila aktiva perusahaan dijual dan setelah terlebih dahulu melunasi semua hutang-hutangnya.

Niali buku per saham dihitung sebagaiberikut :

Book value per share= Total commonstockholders equityNumber of sharesof common stock out standing

X Rp1,00

Book value per share untuk perusahaan “Riam Remo” adalah sebagi berikut :

Book value per share

¿ Rp 1.953 .590,00−Rp 200.000,00765

X Rp 1,00

¿ Rp 1.753 .590,0 0765

X Rp 1,00

= Rp 2.292,27

Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa harga buku per lembar saham biasa yang beredar adalah Rp 2.292,27

Page 22: Mklh analisis laporan keuangan klmpok

Daftar Pustaka

Subramanyam, K.R., John Wild, Analisis Laporan Keuangan, 2010,Jakarta: Salemba Empat

Helfert, Erich A., Teknik analisis keuangan petunjuk praktis untuk mengelola dan mengukur kinerja perusahaan, 1997, Jakarta: Erlangga

Helfert, Erich A., Analisis laporan keuangan, Edisi ke-7, Jakarta: Erlangga

Syamsuddin, Lukman, Manajemen Keuangan Perusahaan konsep aplikasi dalam: Perencanaan, Pengawasan, dan Pengambilan Keputusan, 2009, Jakarta: Rajawali

Pers

Helfert, Erich A., Teknik Analisis Keuangan, 1983, Jakarta: Erlangga