kloning agama

24
KLONING

Upload: retma-rosela-nurkayanty

Post on 21-Oct-2015

38 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

Page 1: Kloning Agama

KLONING

Page 2: Kloning Agama

DefinisiKloning -Yunani : Klon artinya Potongan-Inggris : Clone artinya duplikasi,penggandaan,membuat objek yang sama persis-Arab : al-Instinsakh-Konteks Sains : sebuah rekayasa genetik dengan cara pembelahan dan pencangkokan sel di laboratorium dan bila berhasil maka di biakkan dalam rahim organisme.

Page 3: Kloning Agama

Klasifikasi kloning

• Kloning embrio– Tujuan : untuk membuat kembar 2,3,dst– Dilakukan pada saat fase embrio

• Kloning biomedik (terapetik)– Tujuan : untuk penelitian pengobatan penyakit

yang sulit disembuhkan eg : DM,parkinson,dll– Melakukan kultur dari sel embrio hasil kloning

• Kloning reproduksi– Memproduksi sejumlah individu yang identik– Dapat dilakukan secara seksual (in vitro) atau

dengan aseksual (sel somatis)

Page 4: Kloning Agama
Page 5: Kloning Agama

Kloning hewan dan tumbuhan

• Tujuan:– Meningkatkan produktifitas dan kualitas hukum

islam : mubah– Digunakan sebagai sumber obat alami untuk manusia

hukum islam : sunnah (mandub) atau wajib• Ulama membolehkan kloning (Lajnah Bahsul

Masail NU)– Kloning hewan dan tumbuhan dibolehkan karena

hajat manusia untuk kemaslahatannya– Kloning dibolehkan dengan catatan :

1. Hewannya halal dimakan2. Tidak ada ta’dzib (penyiksaan)3. Tidak melakukan persilangan hewan halal dan haram

Page 6: Kloning Agama

KLONING REPRODUKSI

Page 7: Kloning Agama

Kloning reproduksi manusia

• Kloning pada manusia lebih banyak mudaratnya daripada maslahahnya (Abdul Muti Bayyumi, Univ al-Azhar Kairo)

Page 8: Kloning Agama

Argumen syar’i menurut ulama yang menolak kloning

1. Anak kloning dihasilkan tanpa proses alami yang berarti melanggar sunnatullah

Terdapat dalam surat = 45:(45-46),75:(37-38),49:(13),33 :(5)

“bahwasanya manusia diciptakan berpasang-pasangan. Dari air mani,apabila

dipancarkan” (al-Najm 45-46)

Page 9: Kloning Agama

2. Kloning menghilangkan nasab, yang sangat bertentangan dengan salah satu dari 5 Dharuriyyah (hifzh al-nasab). Terdapat dalam HR.Ibnu Majah

3. Kloning harus melalui proses penyeleksian yang tidak mudah,sehingga sel dapat diambil dari pasangan yang tidak nikah

Page 10: Kloning Agama

4. Kloning akan meniadakan hukum islam, eg: perkawinan,nafkah,nasab,waris,dll

5. Berdampak buruk terhadap kesucian perkawinan.

Page 11: Kloning Agama

Fatwa Haramnya Kloning Reproduksi Manusia

1. Akademi Fikih Islam Liga Dunia Muslim ke-10 (Jeddah,1997):

– Kloning manusia untuk reproduksi manusia adalah sesuatu yang tidak Islami,dan sepatutnya dilarang keras

– Segala manipulasi (kloning) yang melibatkan pihak ketiga (di luar ikatan perkawinan) adalah tidak sah

Page 12: Kloning Agama

2. Majma’ Buhuts Islamiyyah, Al- Azhar Mesir (lembaga ijtihad jamai)

– Kloning manusia adalah haram dan harus diperangi dengan berbagai cara

3. Al-Majma’ al-Fiqh al-Islami,Rabithah al-’Alam al-Islami dalam sidang ke-15, 31 Oktober 1998

– hukum melakukan kloning haram demikian pura orang yang melakukannya karen merupakan tindakan intervensi atas penciptaan manusia yang berlawanan dengan ayat-ayat Al-qur’an

Page 13: Kloning Agama

4. Abdul Aziz Sachedina, Universitas Virgina Amerika

– kloning memutuskan institusi perkawinan

5. Moh.Mardini, Foundation Islamic Heritage– Kloning sebagai pengaburan keturunan

Page 14: Kloning Agama

Pendapat Pribadi yang Membolehkan Kloning

1. Sheikh Moh.Hussein Fadlallah,tokoh muslim Fundamentalis dari Libanon

– Kloning adalah suatu intervensi karya ilahi,yang artinya , karena si peneliti hanya menemukan suatu hukum yang baru bukan menciptakannya

– Pendapat diatas mengandung kelemahan,karena tidak memikirkan dampaknya yang bertentangan dengan norma Islam

Page 15: Kloning Agama

Fatwa Ulama Indonesia• Menurut Lajnah Bahsul Masail NU

– Kloning manusia menurut etika dan hukum agama ialah haram dan harus dicegah sejak dini

• Menurut MUI,Musyawarah Nasional VI th.20001. Kloning manusia ialah haram2. Kloning tumbuan dan hewan ialah mubah selama kemaslahatan >

mudharat3. Mewajibkan segala pihak agar tidak engizinkan eksperimen atau praktik

kloning manusia4. Mewajibkan segala pihak termasuk ulama untuk mengikuti

perkembangan,meneliti peristilahan dan kajian-kajian ilmiah tentang teknologi kloning

5. Mewajibkan segala pihak termasuk ulama dan umara untuk mendorong para peneliti untuk meneliti selain bidang kloning manusia sesuai prinsip Syari’ah

6. Mewajibkan segala pihak termasuk ulama dan umara untuk merumuskan kriteria dan kode etik penelitian agar menjadi pedoman

Page 16: Kloning Agama

Dalil Al- Qur’an tentang Kemutlakan Allah sebagai Pencipta

• Al-Jatsiyah : 13

• Al-Ra’d :16

• Al-Isra :70

Page 17: Kloning Agama

KLONING EMBRIO

Page 18: Kloning Agama

Hukumnya

• Tidak masalah bila embrio berasal dan ditanamkan kembali ke pasangan sah yang sama sebelumnya

• Haram bila embrio berasal dari pasangan tidak sah atau bila embrio yang berasal dari pasangan yang sah ditanamkan ke wanita lain (pihak ketiga)

Page 19: Kloning Agama

Mudharat Kloning Embrio

1. Merancukan nasab

2. Bertentangan dengan satu dari 5 Dharuriyyah (hifzh al-nasab)

3. Merupakan tindak pidana yang dapat dikaitkan dengan hukum Zina

Page 20: Kloning Agama

KLONING THERAPETIK

Page 21: Kloning Agama

Hukumnya

• Masih belum ditetapkan secara khusus oleh lembaga ijtihad jama’i Indonesia

• Mayoritas ulama membolehkan kloning therapetik yang bertujuan mengobati penyakit,tetapi mengharamkannya untuk kloning reproduksi

Page 22: Kloning Agama

Stem Cell

• Merupakan salah satu jenis Kloning Therapetik yang tidak membutuhkan rahim

• Digunakan dari embrio yang belum memasuki masa implantasi

Page 23: Kloning Agama

Masalah Kloning Therapetik

• Dalam metode Stem cell sumber sel iduk dapat diambil dari embrio sisa abortus,zigot sisa,dan hasil pengklonan yang nasabnya tidak jelas

• Munculnya istilah pematian hasil kloning untuk tujuan terapetik yang dinilai MUI haram

Page 24: Kloning Agama

Kesimpulan

1. Hukum kloning binatang dan tumbuhan untuk meningkatkan produksi atau untuk terapi manusia hukumnya mubah bahkan dapat sunnah demikian juga untuk kloning therapetik

2. Hukum Kloning Reproduksi pada manusia ialah haram,karena mashalahahnya hampir tidak ada

3. Hukum kloning embrio sama dengan inseminasi buatan dan bayi tabung bila embrio berasal dan ditanamkan ke pihak yang disahkan