adenohipofise (es lisa)
DESCRIPTION
refratTRANSCRIPT
HORMON ADENOHIPOFISIS
Sekresi hormone hipofisis anterior selain dikontrol hipotalamus juga dipengaruhi banyak
factor antara lain oleh obat yaitu hormone alamiah, analog dan antagonis hormone.
Hubungan antara hipofisis anterior dengan jaringan perifer yang dipengaruhinya
merupakan mekanisme umpan balik. Hormone hipofisis anterior mengatur sintesis dan
sekresi hormone dan zat-zat kimia di sel target, sebaliknya hormone yang disekresi
tersebut mengatur juga sekresi hipotalamus dan atau hipofisis 1.
Hormone yang dihasilkan hipofisis anterior berupa 1,2 :
1. Polipeptida :
o Hormone pertumbuhan (GH)
o Prolaktin (PRL)
o Kortikotropin (ACTH)
2. Glikoprotein :
o Tirotropin (TSH)
o Luteinizing hormone (LH = ICSH)
o Hormone pemacu folikel (FSH)
GROWTH HORMON 1,2
Hormon pertumbuhan merupakan polipeptida dengan berat molekul 20.000 ,
hormone ini merupakan 10% dari berat kelenjar hipofisis kering.
Fungsi fisiologi GH yang paling jelas adalah terhadap pertumbuhan. Defisiensi
GH menyebabkan kekerdilan (dwarfism), sedang kelebihan GH menyebabkan gigantism
pada anak dan akromegali pada dewasa.
GH terutama mempengaruhi metabolisme lemak dan karbohidrat, dengan
mekanisme kerja yang belum jelas. GH memperlihatkan efek anti insulin yaitu
meningkatkan kadar gula darah, tetapi juuga berefek seperti insulin yaitu menghambat
pelepasan asam lemak dan merangsang ambilan asam amino oleh sel.
GH terbukti berpengaruh terhadap penyakit DM. Penderita DM sensitip terhadap
terjadinya hiperglikemia oleh pemberian GH. Pada penderita bukan DM, GH dapat
diberikan dalam dosis besar tanpa menimbulkan hiperglikemia, bahkan sebaliknya dapat
menyebabkan hipoglikemia pada pemberian akut karena terjadi glikogenesis.
Pada keadaan lapar GH menyebabkan mobilisasi lemak masuk peredaran darah.
Hormone ini agaknya mengalihkan sumber energi dari karbohidrat ke lemak.
Sekresi GH secara fisiologis diatur hipotalamus. Hipotalamus menghasilkan
GHRF (growth hormone releasing factor) yang merangsang sekresi GH dan GH-RIH
(growth hormone releasing inhibitory hormone) yang menghambat sekresi GH.
Pada saat istirahat sebelum makan pagi kadar GH 1-2 ng/ml sedang pada saat
puasa meningkat perlahan mencapai 8 ng/ml. Kadar anak dan remaja lebih tinggi dari
pada dewasa. Pada anak, hipoglikemia meningkatkan sekresi GH. Pada hipoglikemia
karena insulin GH meningkat mencapai 50 ng/ml. Kerja fisik, stres dan rangsangan
emosi merupakan stimulus fisiologis untuk meningkatkan sekresi GH.
Pada orang normal, glukokortikoid dosis besar menghambat sekresi GH,
sehingga pemberian glukokortikoid pada anak akan menghambat pertumbuhan.
Sekresi GH yang berlebihan dapat ditekan dengan agonis dopamine. Dopamine
diketahui merangsang sekresi GH pada orang normal, tapi pada penderita akromegali
mak dopamine akan menghambat sekresi GH. Bromokriptin dipakai untuk menekan
sekresi GH pada penderita tumor hipofisis. Somatostatin tidak dipakai untuk
menghambat sekresi GH karena dapat menghambat sekresi hormone lainnya.
PROLAKTIN (PRL) 1,2
Prolaktin mempengaruhi fungsi kelenjar payudara dalam mempersiapkan,
memulai dan mempertahankan laktasi. Hisapan bayi (suckling) merupakan perangsang
sekresi prolaktin selam masa menyusui. Meningkatnya prolaktin mengakibatkan
hambatan pada gonadotropin yang selanjutnya mempengaruhi fungsi ovarium. Keadaan
ini menjelaskan terjadinya infertilitas sementara pada ibu yang menyusui.
Pengaturan sekresi prolaktin oleh hipotalamus, uniknya factor penghambat (PRIH
= prolaktin release inhibiting factor) lebih berperan dari pada factor perangsang ( PRF =
prolaktin releasing factor).
Kadar normal prolaktin dalam darah 5-10 ng/ml, pada pria sedikit lebih rendah.
Kadarnya meninngkat pada masa hamil dan mencapai puncak pada saat partus 200
ng/ml, juga pada saat stress mental dan fisik, hipoglikemia dan fluktuasi kadar estrogen.
ADRENOKORTIKOTROPIN (ACTH)1,2
ACTH merupakan suatu rantai lurus polipeptida yang terdiri dari 39 asam amino.
Pada keadaan basal kecepatan sekresi ACTH diatur oleh mekanisme umpan balik
negative hormone kortek adrenal (kortisol) dalam darah. Pada defisiensi hormone kortek
adrenal ini ,misal pada Addison disease terjadi produksi dan sekresi ACTH yang
berlebihan. Pengaturan sekresi ACTH juga oleh CRH (corticotropin releasing hormone)
yang diproduksi di median eminens hipotalamus. Sekresi ACTH juga dipengaruhi oleh
rangsangan saraf yang sampai pada median eminens hipotalamus melalui serabut aferen
dan menyebabkan pengeluaran CRH, misal rasa nyeri, takut, emosi.
ACTH banyak digunakan untuk membedakan insufisiensi adrenal primer dan
sekunder. Pada insufisiensi primer, pemberian ACTH tidak meningkatkan kadar kortisol
dalam darah, karena kelenjar adrenal tidak mengalami gangguan. Sebaliknya pada
insufisiensi sekunder, dimana gangguan pada hipofisis maka pemberian ACTH akan
meningkatkan kadar kortisol dalam darah.
GONADOTROPIN1,2
Hipofisis menghasilkan 2 jenis hormone gonadotropin yang mengatur fungsi alat
reproduksi, yaitu FSH dan LH.
FSH, LH merupakan hormone peptide yang berbentuk glikoprotein. hormon ini terdiri
atas subunit alfa dan beta yang tidak identik dan tidak terikat secara kovalen. Subunit
alfa FSH hampir sama dengan subunit alfa LH, sedang subunit beta spesifik untuk
masing-masing hormone. Aktivitasnya terletak pada subunit beta , yang terdiri dari
urutan asam amino yang mirip antara 1 hormon dengan yang lain hanya berbeda gugus
karbohidratnya.
LH pada pria disebut ICSH (interstitial cell stimulating hormone), sifat fisik dan
kimia sangat mirip FSH.
FSH pada wanita menyebabkan perkembangan folikel primer menjadi folikel
Graff. Dibawah pengaruh LH folikel yang telah berkembang akan mensekresi estrogen
dan progesterone. LH menyebabkan terjadinya ovulasi dan juga mempengaruhi korpus
luteum untuk mensekresi estrogen dan progesterone.
FSH pada pria berfungsi menjamin terjadinya spermatogenesis, antara lain dengan
mempertahankan fungsi tubulus seminiferus. LH merangsang sel Leidig mensekresi
testosterone.
Sekresi gonadotropin diatur oleh hipotalamus melalui LHRH atau GnRH (LH
releasing hormone atau gonadotropin releasing hormone). LHRH ini dikeluarkan ke
dalam pembuluh system kapiler dibawah pengaruh neurotransmitter seperti dopamine,
serotonin, melatonin. Karena LHRH dikeluarkan tidak secara malar, melainkan
berdenyut (pulsatil) maka pengeluaran LH dan FSH tidak terjadi sekaligus, ditentukan
kekerapan dan kekuatan impuls LHRH dan kadar estrogen
Melalui aliran darh gonadotropin sampai di ovarium untuk merangsang pertumbuhan dan
pematangan folikel, pembentukan korpus luteum, serta biosintesis estrogen dan
progesterone.
TIROTROPIN (TSH) 1,2
TSH adalah suatu glikoprotein dengan berat molekul 28.000 . TSH adalah
hormone terpenting dalam pengaturan fungsi kelenjar tiroid. Sekresi TSH meningkat jika
kadar tiroksin bebas dalam darah turun, suhu rendah, dan adanya perangsangan dari
hipotalamus, atau akibat factor pelepas tirotropin (TRH = tirotropin relesing hormone).
Sekresi TSH menurun jika kadar tiroksin bebas dalam darah tinggi, kepanasan dan stres.
Pengaruh hipotalamus terhadap sekresi TSH hanya nyata pada keadaan tertentu, dalam
sehari-hari mekanisme umpan balik antara tiroksin bebas dan TSH tidak dipengaruhi
oleh hipotalamus.
Daftar pustaka
1. Ganiswara SG. Faramakologi dan terapi. 4thed. Bagian farmakologi FKUI,
Jakarta, 1995 : 413 – 431.
2. Wiknyosastro H, Sumapraja S, Saifuddin AB. Ilmu kandungan. 5 thed. Yayasan
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1991 : 55 – 70.