acara 1.doc

9
LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA TANAH PENGAMBIL AN CONTOH TANAH UTUH ( Undistrubed Soil Sample ) dan CONTOH TANAH TERGANGGU (  Distrubed Soil Sampl e ) Oleh : Melati Eka P. NIM AH!!!"# KEMENTERIAN PEN$I$IKAN NASIONAL UNI%ERSITAS &EN$ERAL SOE$IRMAN FAKULTAS PERTANIAN PUR'OKERTO ! I. PEN$AHULUAN A. Lata) Belakan* Tanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mend ukun g kehid upan tumbuhan dengan men yed iakan hara dan air  sekaligus

Upload: melati-eka-purnamasari

Post on 18-Oct-2015

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA TANAHPENGAMBILAN CONTOH TANAH UTUH ( Undistrubed Soil Sample ) dan

CONTOH TANAH TERGANGGU ( Distrubed Soil Sample )

Oleh :

Melati Eka P.NIM A1H010089KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

FAKULTAS PERTANIAN

PURWOKERTO

2012

I. PENDAHULUAN

A. Latar BelakangTanah sangat vital peranannya bagi semua kehidupan di bumi karena tanah mendukung kehidupan tumbuhandengan menyediakanharadanairsekaligus sebagai penopangakar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah juga menjadihabitathidup berbagaimikroorganisme. Bagi sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak. Tanah berasal daripelapukanbatuandengan bantuanorganisme, membentuk tubuh unik yang menutupi batuan. Proses pembentukan tanah dikenal sebagai''pedogenesis''. Proses yang unik ini membentuk tanah sebagai tubuh alam yang terdiri atas lapisan-lapisan atau disebut sebagaihorizon tanah. Setiap horizon menceritakan mengenai asal dan proses-prosesfisika,kimia, danbiologiyang telah dilalui tubuh tanah tersebut. Tanah adalah suatu benda alami yang terdapat dipermukaan kulit bumi, yang tersusun dari bahan bahan mineral sebagai hasil pelapukan batuan dan bahan organik sebagai hasil pelapukan sisa tumbuhan dan hewan, yang merupakan medium pertumbuhan dengan sifat sifat tertentu, baik itu sifat fisik, kimiawi juga sifat biologis. Dilihat dari sudut pertanian, tanah adalah alat atau faktor produksi yang dapat menghasilkan berbagai produk pertanian. Peranan tanah sebagai alat produksi pertanian adalah sebagai berikut :a. Tanah sebagai tempat berdirinya tanaman

b. Tanah sebagai gudang tempat unsur-unsur hara yang diperlukan tanaman

c. Tanah sebagai tempat persediaan air tanaman

d. Tanah denagn tata udara yang baik merupakan lingkungan yang baik bagi pertumbuhan tanaman.

Analisis sifat fisik tanah memerlukan contoh tanah yang berbeda tergantung tujuannya. Ada beberapa jenis contoh tanah, diantaranya contoh tanah utuh ( undisrubed soil sample ), agregat utuh ( undisrubed soil aggregate ) dan contoh tanah tidak utuh ( disrubed soil sample ) yang peruntukan analisisnya berbeda.

B. Tujuan1. Agar mahasiswa mengetahui cara pengambilan contoh tanah utuh dan contoh tanah terganggu.2. Pengambilan contoh tanah biasa atau terganggu untuk analisis kimia dan kestabilan agregat tanah ( aggregat stability ).II. TINJAUAN PUSTAKATanah memeiliki sifat yang kompleks, terdiri atas padatan yang berinteraksi dengan cairan dan udara. Dan tanah bukan merupakan tumpukan bahan yang padat dan bahan organik sebagai suatu sistem yang mati atau statis, tetapi lebih merupakan suatu sistem yang hidup dan dinamis dimana tanah memiliki produktivitas tanah yang diartikan sebagai kemampuan tanah untuk menghasilkan produksi tanaman yang optimum dengan tidak mengurangi kesuburan tanah yang sangat dipengaruhi oleh ketebalan solum tanah tersebut. Bahan organik tersusun dari bahan-bahan sisa tumbuhan dan hewan, jasad-jasad hidup mikro maupun makro organisme dan humus. Pori-pori tanah yang berupa ruangan berisi udara dan air tanah sangat penting perananya bagi tanaman.

Tanah dengan nilai produktivitas tanah yang tinggi, tidak hanya terdiri dari komponen-komponen padat, cair, dan udara (gas) saja, akan tetapi harus mengandung jasad hidup tanah yang cukup banyak. Dengan adanya jasad hidup tanah ini maka tingkat kesuburan tanah akan dipengaruhinya, karena jasad hidup memegang peranan penting dalam proses-proses pelapukan bahan oerganik dalam tanah sehingga nsur hara menjadi lebih tersedia bagi tanaman.

Pengambilan contoh tanah biasa atau tanah terganggu (disturbed soil) dilakukan di atas permukaan tanah atau horizon/lapisan lainnya, tempat pengambilan berdekatan atau sama dengan pengambilan contoh tanah utuh dan pelaksanaannya mudah sekali. Contoh tanah ini untuk kepentingan analisa kimia dan kestabilan agregat (agregat stability) dan untuk keperluan membuat contoh tanah utuh secara simulasi atau cara tiruan (buatan) dimana bobot isinya disesuaikan dengan keadaan lalmi tanah utuh dilapangan.

Tanah yang berada di atas permukaan bumi ini merupakan suatu benda alam yang bersifat kompleks atau memiliki sistem yang heterogen karena tersusun dari tiga fase, yaitu fase padat yang terdiri dari bahan-bahan organik dan organik, fase gas yang terdiri dari udara tanah, fase yang terakhir yaitu fase cairan yang merupakan air tanah yang mengandung bahan-bahan terlarut di dalamnya. Bahan organik terdiri dari sisa-sisa tanaman dan hewan dan jasad-jasad hidup lainnya yang bersifat makro atau mikro, yang hidup dalam tanah. Tanah merupakan media yang baik bagi perakaran tanaman sebagai gudang unsur hara, dan sanggup menyediakan air serta udara bagi keperluan tanaman. Jumlah dan macamnya bahan penyususun tanah tadi bisa bervariasi dari satu tempat ke tempat lain di permukaan bumi sehingga dibedakan satu jenis tanah dengan jenis tanah lainya.III. METODOLOGI

A. Alat dan Bahan1. Cangkul2. Plastik3. Label4. Spidol5. Ring sample6. Timbangan analitis7. Penggaris8. Cutter9. Papan kayuB. Prosedur Kerja1. Prosedur pengambilan contoh tanah utuh :a. Meratakan permukaan tanah, membersihkan dari rerumputan dan sampah-sampah.b. Menggali tanah sampaii kedalaman tertentu (5-10cm) disekitar calon tabung tembaga diletakkan, kemudian ratakan denagn pisau.c. Ring sample diletakkan pada tanah dengan bagian yang runcingnya di bawah, kemudian balok kecil diletakkan diatas tabung dan ditekan sampai tiga perempat bagian masuk ke dalam tanah.d. Meletakkan tabung lain di atas tabung pertama dan tekan sampai 1 cm masuk ke dalam tanah.e. Memisahkan bagian atas dari tabung bagian bawahf. Menggali tabung menggunakan sekop. Dalam menggali ujung sekop harus lebih dalam dari ujung tabung, agar tanah di bawah tabung ikut terangkat.g. Mengiris kelebihan bagiann atas terlebih dahulu dengan hati-hati agar permukaan tanah sama dengan permukaan tabung, kemudian tutuplah tabung menggunakan tutup alumunium yang telah tersedia. Setelah itu, iris dan potong kelebihan tanah bagian bawah dengan cara yang sama dan tutuplah tabung.h. Mencantumkan label di atas tutup tabung bagian atas contoh tanah yang berisi informasi kedalaman, tanggal dan lokasi pengambilan contoh tanah.2. Pengambilan contoh tanah terganggua. Permukaan tanah dibersihkan dari rerumputan dan sampah yang mengganggu.b. Mencangkul tanah sampai kedalaman 20 cm dari permukaan.c. Mengambil bongkahan tanah yang agregatnya masih utuh dengan hati-hati, kemudian memasukan kedalam kantong plastik yang sudah disiapkan.d. Mencantumkan label di plastik yang berisi informasi kedalaman, tanggal dan lokasi pengambilan contoh tanah.IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Tabel 1. Pengambilan tanah utuh

RINGJARI-JARITINGGIVOLUMEBERAT RING + KAPBERAT RING + KAP +TANAH

13.75 cm3.1 cm136,88 cm377,7 grgr

23.75 cm3.1 cm136,88 cm388,6 grgr

Dimana volume ring V = r2.t

Diketahui : Berat ring + tutupnya

Ring 1:W =77,7 g

D = 7.5 cm

T = 3.1 cm

V = (r2t

= 3,14 (3.75)2 x 3,1

= 3,14 (14,0625) x 3,1

= 3,14 ( 43,59375) = 174.5759 cm3 Ring 1:W =77,7 g

D = 7.5 cm

T = 3.1 cm

V = (r2t

= 3,14 (3.75)2 x 3,1

= 3,14 (14,0625) x 3,1

= 3,14 ( 43,59375) = 174.5759 cm3Tabel 2. Pengambilan tanah tidak utuhPengamatanSampel

Lapian I

Kedalaman5 10 cm

WarnaCokelat kehitaman

StrukturAgak kasar

KekerasanLunak

KerikilSsedikit

PerakaranBanyak

B. Pembahasan

Agregat tanah yang terambil berupa bongkahan-bongkahan tanah yang berukuran besar terhitung sekitar 1.0 kg. yang sebelumnya dilakukan pembersihan terhadap permukaan tanah dari rumput-rumputan atau bahan lainnya sebelum dilakuakan pencangkualan untuk memperoleh agregat tanah Hal ini dilakukan agar tanah yang diperoleh benar-benar tanah (biasa) tanpa tercampur dengan yang lainnya. Selain itu juga untuk memperoleh keakuratan dalam percobaan selanjutnya. Pengambilan tanah (biasa) dilapangan ini membutuhkan ketelitian dan kehati-hatian agar tanah atau agregat-agregat tanah tidak rusak atau hancur. Hal ini karena yang diambil adalah agregat-agregat tanah bukan partikel-partikel tanahnya. Yang untuk percobaan selanjutnya digunakan untuk menentukan kestabilan agregat tanah. Agregat tanah antara tanah top soil dan sub soil berbeda mulai dari warnanya, kandungannya, serta sifat fisiknya. Agegat tanah pada tanah top soil umumnya mempunyai warna yang lebih gelap dan lebih berat apabila ditimbang. Sedangkan pada tanah sub soil warnanya lebih terang dan umumnya lebih ringan daripada tanah top soil.