bab iii perumusan objek penelitian 3.1 profil perusahaan...
TRANSCRIPT
35
BAB III
PERUMUSAN OBJEK PENELITIAN
3.1 Profil Perusahaan
TRANS TV
Trans TV atau Televisi Transformasi Indonesia adalah sebuah stasiun televisi
swasta nasional Indonesia mulai secara terrestrial area di Jakarta. Trans TV dimiliki oleh
konglomerat Chairul Tanjung. Trans TV memiliki motto “Milik Kita Bersama”. Konsep
tayang stasiun ini tidak berbeda dengan stasiun swasta lainnya. Trans TV adalah anak
perusahaan PT. Trans Corporation. Kantor pusat stasiun ini berada di Jl. Kapt. P.
Tendean Kav 12 – 14A, Jakarta Selatan. Direktur utama Trans TV saat ini adalah
Wishnutama
Trans TV memperoleh izin siaran pada tanggal 1 Agustus 1998 dan Trans TV
mulai resmi disiarkan pada 10 November 2001. Meski baru terhitung sebagai siaran
percobaan Trans TV sudah membangun stasiun relay – nya di Jakarta dan Bandung.
Kemudian Trans TV pertama kali mulai mengudara serta diresmikan oleh Presiden
Abdulrahman Wahid (Gus Dur) pada tanggal 15 Desember 2001 sekitar pukul 19.00
WIB dan sejak saat itu Trans TV sudah mulai siarannya secara resmi.
36
3.1.1 Logo TRANS TV
Logo TRANS TV berbentuk berlian yang menandakan keindahan dan
keabadian. Kilaunya mereflesikan kehidupan dan adat istiadat dari berbagai pelosok
daerah di Indonesia sebagai simbol pantulan kehidupan serta budaya masyarakat
Indonesia. Huruf dan jenis serif yang mencerminkan karakter abadi, klasik namun
akrab dan mudah di kenal.
Gambar 3.1 Logo Trans TV
3.1.2 Visi
Menjadi televisi terbaik di Indonesia maupun ASEAN, memberikan hasil
usaha yang positif bagi stakeholders, menyampaikan program-program berkualitas,
berperilaku berdasarkan nilai-nilai moral budaya kerja yang dapat diterima oleh
stakeholders serta mitra kerja dan memberikan kontribusi dalam meningkatkan
kesejahteraan serta kecerdasan masyarakat.
3.1.3 Misi
Wadah gagasan dan aspirasi masyarakat untuk mencerdaskan sarta
mensejahterakan bangsa, memperkuat dan menumbuhkan nilai-nilai demokrasi.
37
3.1.4 Pola acara TRANS TV
Pola acara adalah rangkaian acara yang dapat disaksikan pemirsa TRANS
TV. Dalam hal ini tayangan Wisata Kuliner yang meurut penulis dapat menimbulkan
berbagai tanggapan dari masyarakat RT 002 RW 006 Kelurahan Pela Mampang
tersebut. Menurut J.B. Wahyudi (2000;231) pola acara disusun sehingga menjadi
acara yang menarik dan tidak membosankan, pola siaran disusun lengkap dengan
lama waktu siarannya dalam penyusunannya harus memperhatikan fungsi media
massa yakni harus mampu memberikan informasi hiburan maupun pendidikan bagi
pemirsanya. Hal ini dimaksudkan agar pemirsa tidak menerima informasi yang
berlebihan yang dapat menimbulkan kejenuhan atau sebaliknya hanya menerima
hiburan saja atau pendidikan semata. Untuk itulah dalam menyusun pola acara,
media massa harus mempertimbangkan fungsi media massa itu sendiri.
3.1.5 Program – Program Trans TV
Program – program di Trans TV dibagi menjadi 6, yaitu:
1. Series, terdiri dari:
• Suami – Suami Takut Istri
• Kejar Tayang
• Two & A Half Man
• MADtv
• Tremors I
38
• Fringe I
• Battlestar Galactica 2
2. Movie, terdiri dari:
• Bioskop Trans TV
• Bioskop Indonesia
• Bioskop Indonesia Siang
• Sinema Dini Hari
• Mr. Bean
• Bioskop Trans TV Spesial
• Sinema Pagi
3. Entertainment, terdiri dari:
• Extravaganza Pilihan
• Derings
• Realigi
• Sketsa
• Termehek Mehek
• Online
39
• Sinden Sip Sip Sip
• 86
• Loe Boleh Gila
• Indonesia Mencari Bakat 2
• Peppi The Explorer
• Diary Indonesia Mencari Bakat 2
• Ethnic Runaway
• Ranking 1
• Gaul Bareng Bule
• Suara Indonesia
• 3 Sahabat
• 1001 Dongeng
• Liga Premier Indonesia
• Cinta Cenat Cenut
4. News, terdiri dari:
• Jelajah
• Reportase Pagi
40
• Reportase Siang
• Reportase Sore
• Reportase Malam
• Jelang Siang
• Benu Buloe
• Hidup Ini Indah
• Jika Aku Menjadi
• Bosan Jadi Pegawai
• John Pantau
• Harmoni Alam
• Makna Kehidupan
• Para Pemburu
• Belajar Indonesia
• Bingkai Berita
• The Camp
• Hidup Kedua
• Kenali Anak Negeri
41
5. Information, terdiri dari:
• Ceriwis Pagi Manis
• Insert Pagi
• Insert
• Gula Gula
• Koper Dan Ransel
• Ngulik
• Ala Chef
• Celebrity On Vacation
• Griya Unik
• Kuliner Piliha
6. Religious, terdiri dari:
• Teropong Iman
• Halal ?
• Islam Itu Indah
• IQRA
42
3.1.6 Struktur Perusahaan
43
Gambar 3.2 Struktur Perusahaan
44
3.2 Profil Program
Wisata Kuliner
Wisata Kuliner merupakan salah satu acara yang disiarkan oleh TRANS
TV setiap hari sabtu jam 07.30 WIB merupakan kerjasama anatara pihak
TRANS TV dengan koperasi jalansutra. Dilihat dari sisi jurnalistik acara wisata
kuliner ini memiliki suatu keunikan, karena memiliki tujuan untuk
memperkenalkan aneka jenis makanan yang ada yang diseluruh pelosok
Indonesia baik yang terkenal maupun yang belum terkenal kepada masyarakat.
Kekuatan acara ini ada pada hostnya Bondan Winarno, dengan kepiawaian dia
soal kuliner pemirsa seolah diajak menjadi pencicip pangan dan jalan-jalan,
apalagi ditambah dengan pengetahuan kuliner Pak Bondan yang segudang
membuat dia terlihat cerdas berbeda dengan host acara sejenis.
\ Gambar 3.3 Logo Wisata Kuliner
45
Gambar 3.4
Episode Jawa Tengah
Yang sudah dilakukan
• Sekarang ditambah dengan adanya bintang tamu yang berbeda setiap
episodenya. Untuk mempercantik dan membuat dialog yang enak antara
pemirsa, bintang tamu dan host.
• Dilakukan beberapa tekhnik pengambilan gambar yang lebih variatif
dalam setiap episodenya.
• Look program sendiri juga terus diperbaiki, mulai dari penggunaan grafis
baru, pemilihan makanan dan tempat makan yang lebih menarik.
• Sekarang ditambah dengan adanya sedikit pengenalan daerah wisata di
setiap daerah selain berkuliner yang khas di daerah tersebut.
46
• Ada penambahan segmen masak di beberapa restaurant untuk membuat
flow yang lebih menarik disetiap episodenya.
• Dari segi pembahasan, jumlah makanan dikurangi dengan begitu Pak
Bondan bisa lebih dalam untuk membahas satu jenis makanan.
Yang akan dilakukan kedepannya
• Pemilihan restaurant yang lebih baru dan menampilkan makanan-
makanan baru yang belum pernah ditayangkan sebelumnya
• Pemilihan makanan yang lebih bertema
3.3 Metodologi Penelitian
3.3.1 Paradigma dan Pendekatan Penelitian
Penelitian ini menggunakan paradigma positifis yaitu paradigma yang
menempatkan ilmu social seperti halnya ilmu alam. W. Lawrence Neuman
menggambarkan paradigm ini sebagai kombinasi deductive logic dengan
pengamatan empiris sebagai metode yang terorganisir guna secara probabilistic
menemukan atau memperoleh konfirmasi tentang hukum sebab akibat yang bisa
digunakan untuk memprediksi pola-pola umum gejala sosial tertentu.
Berdasarkan jenis penelitiannya, penelitian ini termasuk penelitian
kuantitatif deskriptif. Data-data yang diperoleh dalam penelitian ini akan sangat
beragam. Penelitian yang kaya data ini bertujuan untuk memaparkan situasi atau
47
peristiwa dan tidak mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji
hipotesis atau membuat prediksi.
3.4 Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif-deskriptif
dengan menggunakan pendekatan survei. Survei memproduksi informasi kuantitatif
tentang dunia sosial dan mendeskripsikan keadaan individu atau dunia sosial.
Penelitian kuantitatif dengan format deskriptif bertujuan untuk menjelaskan,
meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi, dan berbagai variabel yang timbul
dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu berdasarkan apa yang terjadi.
Kemudian mengangkat ke permukaan karakter atau gambaran tentang kondisi,
situasi ataupun variabel tersebut. Deskriptif survei memungkinkan kita
menggeneralisasi suatu gejala sosial atau variabel sosial tertentu kepada gejala sosial
atau variabel sosial dengan populasi yang lebih besar. Karena populasi yang besar itu
dimungkinkan pula peneliti menggunakan sampel guna meringankan penelitian.
3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Menurut Jalaluddin Rakhmat, salah satu yang menakjubkan dalam
penelitian ini adalah kenyataan bahwa peneliti dapat menduga sifat-sifat suatu
kumpulan objek penelitian hanya dengan mempelajari dan mengamati sebagian
dari kumpulan itu. Bagian yang diamati itu disebut sampel, sedangkan kumpulan
48
objek penelitian disebut populasi. Populasi yang menjadi target penelitian adalah
:
- Ibu rumah tangga. Ibu rumah tangga adalah wanita yang mempersembahkan
waktunya untuk menonton acara televisi khususnya acara kuliner untuk
mendapatkan inspirasi-inspirasi kuliner.
- Cakupan wilayah : RT 002 RW 006 Kelurahan Pela Mampang, Jakarta
Sealatan.
- Tahu mengenai tayangan program acara Wisata Kuliner di Trans TV.
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi, sehingga sampel adalah bagain suatu
prosedur bagian dari populasi saja yang diambil dan digunakan untuk
menentukan sifat ciri yang dikehendaki dari populasi. Dan yang menjadi objek
seluruhnya dari suatu penelitian adalah apa yang disebut dengan sampel, dan
metodologi untuk menyeleksi individu-individu yang masuk kedalam sampel
yang representatif itulah yang disebut dengan sampling.
- Sampel dalam penelitian ini adalah ibu-ibu rumah tangga yang berusia 30-55
tahun.
49
Tabel 3.1
Jumlah ibu rumah tangga usai 30-55 tahun
No. RW/RT Usia
1. RW 002/RW006 1. Usia 30+ = 7 orang
2. Usia 40+ = 20 orang
3. Usia 50+ = 13 orang
Jumlah 40 orang
3.6 Teknik Pengambilan Sampel
Teknik sampling adalah teknik yang digunakan untuk pengambilan sampel yang
dimana untuk menentukan berapa banyak sampel yang dibutuhkan dalam penelitian.
Penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik Sampling purposif
(purposive sampling) yaitu teknik pengambilan sampel yang diseleksi atau diambil oleh
peneliti yang diperlukan atas dasar kriteria tertentu yang dibuat periset sesuai dengan
tujuan riset.
Dan rumus yang digunakan dalam teknik pengambilan sampel ini adalah
menggunakan rumus slovin dimana rumus ini digunakan untuk menentukan sample dari
populasi yang diketahui berapa jumlahnya.
n = N
1 + Ne2
50
40
1 + 100 (0.05²)
= 32 Sample
3.7 Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data pada dasrnya merupakan proses penelitian untuk
mendapatkan data atau informasi yang menjelaskan suatu permasalahan yang hendak
diteliti. Agar mendapatkan data-data/informasi yang lebih lengkap dan sesuai dengan
tujuan penelitian, maka penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data sebagai
berikut:
a. Pengumpulan Data Primer
Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber asli.
Sumber asli disini diartikan sebagai sumber pertama darimana data tersebut
diperoleh. Dalam pengumpulan data primer yang digunakan dalam penelitian survey,
penggunaan kuesioner. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang
dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis
kepada responden untuk dijawab (Sugiyono, 2009: 199). Kuesioner ini akan
disebarkan kepada responden sebagai sample dari ibu rumah tangga di rt 002 rw
006 di kelurahan Pela Mampang.
51
b. Pengumpulan Data Sekunder
Teknik pengumpulan data sekunder adalah teknik pengumpulan data
yang dilakukan melalui studi bahan- bahan kepustakaan yang perlu untuk
mendukung data primer. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan
instrumen Studi Kepustakaan yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari buku-
buku, karya ilmiah, pendapat para ahli yang memiliki relevansi dengan masalah
yang diteliti.
3.8 Teknik Analisis Data
Analisi data dalam penelitian ini dilakukan sesuai dengan jenis pengolahan data
yang dilakukan dan menyusunnya untuk keperluan penelitian. Penelitian ini
meggunakan skala likert. Skala Likert merupakan skala yang mengukur kesetujuan atau
ketidaksetujuan seseorang terhadap serangkaian pernyataan berkaitan dengan keyakinan
atau perilaku mengenai suatu obyek tertentu.
Dengan skala Likert, komponen yang dapat terukur dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item instrument yang dapat berupa pertanyaan kemudian dijawab oleh
responden.
Jawaban setiap item instrument diberi nilai sebagai berikut:
1) Apabila jawaban “sangat setuju” diberi nilai 5
2) Apabila jawaban “setuju” diberi nilai 4
3) Apabila jawaban “netral/tidak tahu” diberi nilai 3
4) Apabila jawaban “tidak setuju” diberi nilai 2
52
5) Apabila jawaban “sangat tidak setuju” diberi nilai 1
Untuk semua variabel yang diteliti, jawaban akan diukur menggunakan
skala Likert (Likert scale). Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena
sosial (Sugiyono, 2008, p. 132).
3.9 Skala Pengukuran
3.9.1 Uji Reliabilitas dan Validitas
Reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu variabel alat konstruk. Suatu kuesioner yang
merupakan indikator dari suatu variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan
reliable atau handal, jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah
konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2006, p.41)
Tujuan pengujian reliabilitas adalah untuk mengetahui bagaimana butir-
butir pertanyaan dalam kuesioner saling berhubungan, mendapat nilai Alpha
Cronbach yang merupakan indeks internal consistency dari skala pengukuran
secara keseluruhan, dan mengidentifikasi butir-butir pertanyaan dalam kuesioner
yang bermasalah dan harus direvisi atau dihilangkan (Uyanto, 2006, p.239).
Metode analisis yang digunakan adalah metode Alpha-Cronbach.
Standart yang digunakan dalam menentukan reliable dan tidaknya suatu
instrument penelitian umumnya adalah perbandingan antara nilai r hitung dengan
53
r tabel pada taraf kepercayaan 95% atau tingkat signifikansi 5%. Menurut
Santoso (2001, p. 227), apabila alpha hitung lebih besar daripada r tabel dan
alpha hitung bernilai positif, maka suatu instrumen penelitian dapat disebut
reliable.
Tabel 3.2: Tingkat Reliabilitas Berdasarkan Nilai Alpha
ALPHA TINGKAT RELIABILITAS
0,00 s.d 0,20 Kurang reliable
> 0,20 s.d 0,40 Agak reliable
> 0,40 s.d 0,60 Cukup reliable
> 0,60 s.d 0,80 Reliabel
> 0,80 s.d 1,00 Sangat reliable
(Sumber: Triton, 2006, p.248)
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya setiap
butir kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut.
Uji signifikansi dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung dengan r tabel
untuk degree of freedom (df)=n-2, dalam hal ini n adalah jumlah sample. Jika r
hitung lebih besar dari tabel (0,360) dan nilai positif pertanyaan atau indikator
tersebut dinyatakan valid. (Ghozali, 2006, p.45)
54
3.9.2 Analisis Regresi Linear Sederhana
Pengukuran pengaruh persepsi program wisata kuliner pada ibu rumah
tangga dengan menggunakan uji analisis regresi sederhana melalui alat bantu
SPSS 17.0. Analisis regresi dapat digunakan untuk melihat pengaruh variabel
independen x terhadap masing-masing variabel y. Rumus regresi linear sederhana
(Sugiyono, 2008, p. 270) adalah:
Keterangan: Y’ = Subyek dalam variabel dependen yang diprediksikan
a = Harga Y bila X = 0 (harga konstanta)
b = Angka arah atau koefisien regresi, yang menunjukkan angka
peningkatan ataupun penurunan variabel dependen yang didasarkan
pada variabel independen. Bila b (+) maka naik, dan bila (-) maka
terjadi penurunan.
X = Subyek pada variabel independen yang mempunyai nilai tertentu.
3.10 Operasionalisasi Konsep
Masalah penelitian ini adalah persepsi program wisata kuliner di Trans TV pada
ibu rumah tangga berkaitan dengan masalah penelitian, penulis menyusun
operasionalisasi konsep dari variabel-variabel dan konsep-konsep yang berhubungan
dengan masalah pokok penelitian ini.
Y‘= a + bX
55
Variabel Diukur dari Skala Atribut Skor
1 2 3 4 5
Indepeden
(( bebas (X))
Persepsi
program
wisata kuliner
INDIKATOR:
• Pembawaan
pemandu acara
• Kecewa jika
tidak
menyaksikan
• persepsi positif
• Sajian makanan
• Lokasi syuting
• Host
mengutamakan
kebersihan
Likert a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Netral/tidak tahu
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
5
4
3
2
1
Variabel Diukur dari Skala Atribut Skor
1 2 3 4 5
Dependen
(( terikat (Y))
Pada ibu
rumah tangga
INDIKATOR :
• Tayangan
banyak
menimbulkan
inspirasi
• Adanya artis
pendukung
Likert a. Sangat setuju
b. Setuju
c. Netral/tidak tahu
d. Kurang setuju
e. Tidak setuju
5
4
3
2
1
56
• Menampilkan
sesuatu yg
berbeda
• Jenis
makanan
bervariasi