mikrobiologi acara 1

28
ACARA I MENGENAL PERALATAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI A. Pendahuluan 1. Latar Belakang Laboratorium mikrobiologi merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pengamatan organisme yang berukuran mikroskopik. Suatu laboratorium mikrobologi tidak mungkin hanya sebuah ruanan kosong tnpa ada sarana dan prasarana yang menunjang. Peralatan-peralatan yang ada di dalam laboratorium tersebut pada umumnya digunakan pada kondisi yang steril. Peralatan itu terdiri dari beberapa jenis dengan fungsinya masing-masing. Karena di dalam laboratorium mikrobiologi terdapat banyak peralatan maka kita harus mengenal terlebih dahulu nama-nama dari peralatan tersebut. Bila kita salah mengambil dan menggunakan peralatan terebut tidak tidak sesuai dengan fungsinya maka praktikum tidak akan berjalan dengan lancar. Peralatan tersebut biasanya sangat rawan terhadap kerusakan. Kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya

Upload: aisy-allien

Post on 18-Nov-2015

28 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

MENGENAL PERALATAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGI1. Alata. Autoclaveb. Inkubatorc. Laminar Air Flowd. Mikroskope. Ovenf. Spektrofotometerg. Vortexh. Waterbath

TRANSCRIPT

VII

ACARA I

MENGENAL PERALATAN LABORATORIUM MIKROBIOLOGIA. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Laboratorium mikrobiologi merupakan sebuah tempat yang digunakan untuk melakukan suatu kegiatan yang berhubungan dengan pengamatan organisme yang berukuran mikroskopik. Suatu laboratorium mikrobologi tidak mungkin hanya sebuah ruanan kosong tnpa ada sarana dan prasarana yang menunjang. Peralatan-peralatan yang ada di dalam laboratorium tersebut pada umumnya digunakan pada kondisi yang steril. Peralatan itu terdiri dari beberapa jenis dengan fungsinya masing-masing.

Karena di dalam laboratorium mikrobiologi terdapat banyak peralatan maka kita harus mengenal terlebih dahulu nama-nama dari peralatan tersebut. Bila kita salah mengambil dan menggunakan peralatan terebut tidak tidak sesuai dengan fungsinya maka praktikum tidak akan berjalan dengan lancar. Peralatan tersebut biasanya sangat rawan terhadap kerusakan. Kita harus mengetahui bagaimana cara menggunakannya supaya peralatan itu dapat digunakan secara berkelanjutan.

Semakin canggih suatu peralatan maka harganya juga akan semakin mahal. Apalagi peralatan tersebut juga rawan terhadap kerusakan. Peralatan itu juga perludijaga kebersihannya. Setelah menggunakan peralatan tersebut hendaknya segera dibersihkan karena mikroorganisme yang tertinggal dapat hidup pada tempat yang belum bersih.Akibatnya, peralatan itu dipenuhi mikrobia yang dapat merusak fungsi dari peralatan teraebut. Maka dari itu mengenal peralatan laboratorium mikrobiologi sangat penting dilakukan bagi para praktikan supaya praktikum dapat berjalan dengan dengan lancar.2. Tujuan Praktikum

Tujuan dari praktikum Mengenal Peralatan Laboratorium Mikrobiologi yaitu mahasiswa dapat mengenal peralatan-peralatan yang biasa digunakan dalam kegiatan di laboraorium mikrobiologi.B. Tinjauan Pustaka

Mikroskop adalah alat yang memungkinkan perbesaran citra obyek untuk mengamati rincian dari obyek tersebut. Perkembangannya mulai dari mikroskop optik yang menggunakan satu seri lensa gelas untuk membelokkan gelombang cahaya tampak agar menghasilkan citra yang diperbesar, mikroskop petrografik, mikroskop medan-gelap, mikroskop rasa, mikroskop ultraviolet, mikroskop medan dekat dan mikroskop elektron yang menggunakan berkas elektron untuk mengiluminasi obyek. Jenis mikroskop optik umumnya tidak dapat membentuk citra yang lebih kecil dari pada panjang gelombang cahaya yang digunakan, jadi kekuatan perbesaran mikroskop optik dibatasi oleh panjang gelombang cahaya (Ardisasmita, 2000)Ada 3 jenis metode sterilisasi, sterilisasi dengan pemanasan kering, yaitu peralatan yang terbuat dari kaca (cawan petri) disterilisasi dengan pemanasan kering (oven) pada suhu 180oC selama 60 menit.Kedua,metode sterilisasi autoclave, yaitu peralatan yang tidak dapat dipanaskan pada suhu 180oC disterilisasi dengan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit. Ketiga, pembakaran, yaitu jarum ose untuk inokulasi bakteri disterilisasi dengan membakarnya sampai berwarna kemerahan dengan menggunakan lampu alkohol (Djauhari, 2006).Autoclave yang beroperasi di bawah tekanan uap pada suhu tinggi yang banyak digunakan dalam laboratorium biologi berfungsi untuk sterilisasi dan dekontaminasi. Kombinasi uap dan panas di bawah tekanan menyediakan sarana yang sangat baik untuk menghancurkan mikroorganisme. Berbagai macam bahan dapat disterilisasi dalam autoklaf meliputi berbagai peralatan, gelas, plastik, agar dan media (Hadar, 1997).Inkubator dipergunakan sebagai tempat menginkubasikan bakteri, sedangkan temperatur dan lamanya inkubasi tergantung dari jenis bakteri yang akan dideteksi. Inkubator yang digunakan untuk menginkubasi harus dapat mempertahankan temperatur yang konstan dan merata di semua ruangan atau variasi temperaturnya tidak lebih dari 0,5 C dari temperatur yang telah ditentukan. Selain media yang berbeda untuk setiap bakteri indikator, juga temperatur inkubasi untuk pertumbuhan dan perkembangan bakteri berbeda pula. Sehingga inkubator yang digunakan sebagai alat inkubasi bakteri harus dapat disesuaikan dengan kespesifikan bakteri indikator, dan dapat mempertahankan temperatur yang konstan dan merata di seluruh ruangan (Kunarso, 1989).Sterilisasi adalah suatu perawatan untuk merendahkan potensi pelekatan mikroorganisme dalam sistem air pendingin dengan jalan pembunuhan mikroorganisme. Bahan kimia yang mempunyai efek sterilisasi adalah bahan klor, senyawa organik, nitrogen sulfur dan lain-lain. Mekanisme kerja bahan-bahan kimia ini diperkirakan sebagai berikut, bahankimiainimempumyaireaktivitas yang tinggi terhadap radikal SH sistein (komponen protein dalam mikroorganisme) dan membunuh mikroorganisme dengan jalan melumpuhkan enzim (bagian yang aktif) radikal SH, atau membunuh mikroorganisme dengan daya oksidasi bahan kimia tersebut (Lestari, 2009).Spektrofotometri inframerah sangat penting terutama (meskipun bukan satu-satunya) dalam daerah organik. Spektrofotometer ini merupakan alat rutin untuk mendeteksi gugus fungsional, mengidentifikasi senyawa, dan menganalisis campuran. Instrumen yang merekam spektra inframerah tersedia secara komersial dan mudah digunakan secara rutin. Spektrum elektronik senyawa dalam fase uap kadang-kadang menunjukkan struktur halus dimana sumbangan vibrasi individu dapat teramati, namun dalam fase-fase mampat, tingkat energi molekul demikian terganggu oleh tetangga-tetangga dekatnya, sehingga seringkali hanya tampak pita lebar (Underwood, 2009). C. Alat dan Cara Kerja

1. Alat

a. Autoclaveb. Inkubator

c. Laminar Air Flow

d. Mikroskop

e. Oven

f. Spektrofotometer

g. Vortex

h. Waterbath2.Cara KerjaPeralatan dalam laboratorium diamati bagian-bagiannya

Peralatan yang sudah diamati, digambar bagian-bagiannya

Fungsi dari bagian-bagian yang diamati dapat diketahui

D. Hasil dan PembahasanTabel 1.1 Pengenalan Alat Laboraorium Biologi

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

1Autoclave

1. tombol pengatur waktu, untuk mengatur waktu2. katup pengeluaran uap, untuk jalan keluarnya uap

Mensterilkan suatu benda dan membunuh endospora menggunakan uap panas jenuh bersuhu dan bertekanan tinggi.Sumber panas yang dinyalakan akan membuat air yang ada didalam autoklaf lama-kelamaan akan mendidih. Uap air yang terbentuk akan mendesak udara yang mengisi autoklaf.

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

3. pengukur tekanan, untuk mengukur tekanan4. klep pengaman, sebagai pengaman5. tombol on/off, untuk menghidupkan/ mematikan autoclave6. termometer, untuk mengatur suhu 7. lempeng sumber panas, sebagai sumber panas8. sekrup pengaman, sebagai pengaman batas penambah air, sebagai pembatas airSetelah udara dalam autoklaf diganti dengan uap air, kemudian katup udara/uap ditutup sehingga tekanan udara dalam autoklaf akan naik. Pada saat tercapai tekanan dan suhu yang sesuai, maka proses sterilisasi dimulai dan timer mulai menghitung waktu mundur.Setelah proses sterilisasi selesai, sumber panas dimatikan dan tekanan dibiarkan turun perlahan hingga mencapai suhu 0.Cara Kerja :

1. Air dimasukkan sampai batas.

2. Alat dan bahan yang akan disterilka dimasukkan dalam autoklaf.3. Tutup autoklaf ditutup rapat, semua kait pada autoklaf dikencangkan.

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

4. Katup ditutup agar uap tidak keluar.

5. Tombol power dinyalakan.

6. Indikator diamati pada suhu dan tekanan (121oC) selama 15 menit

7. Autoklaf dimatikan.

8. Katup dibuka (sampai tekanan dan suhu 0).

Kait dibuka.

2Laminar Air Flow

1. tombol on/off, untuk menghidupkan/ mematikan laminar air flow2. tombol lampu uv, untuk menghidupkan/ mematikan lampu uv3. tombol blower, untuk menghidupkan/ mematikan blowerMematikan mikrobia dengan sinar UV dan mencegah kontaminan masuk atau sebagai ruangan untuk pengerjaan secara aseptis.Pengaseptisan suatu ruangan berdasarkan aliran udara keluar dengan kontaminasi udara dapat diminimalkan.Cara Kerja :

1. Lampu UV dinyalakan selama 1 jam sebelum LAF digunakan.

2. Meja LAF dan alat-alat yang akan digunakan dibersihkan dengan alkohol 70%.3. Blower dihidupkan dengan cara memutar kekanan.4. Lampu pada LAF dihidupkan.

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

3Inkubator

1. tombol on/off, untuk menghidupkan/ mematikan inkubator2. pengatur suhu, untuk mengatur suhu3. pengatur waktu, untuk mengatur waktuMenginkubasi suatu suspensi mikrobia atau sebagai tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.Menginkubasi bakteri dengan cara menyimpannya di suatu ruangan pada suhu tertentu dan konstan.

Cara kerja :

1. Kabel power dihubungkan ke stop kontak.

2. Tombol power diputar ke arah kiri (lampu power hijau menyala).

3. Suhu dalam inkubator diatur dengan menekan tombol set.

4. Tombol set ditekan, putarlah tombol di sebelah kanan atas tombol set hingga mencapai suhu yang di inginkan.

5. Setelah suhu yang diinginkan selesai diatur, tombol set dilepas.

6. Inkubator akan menyesuaikan setingan suhu secara otomatis setelah beberapa menit.

4Mikroskop

1. lensa obyektif, untuk membentuk bayangan nyata terbalik diperbesarMelihat benda benda atau organisme yang berukuran sangat kecil.Menyinari sampel yang terdapat pada kaca objek dengan cahaya yang didapat dari lampu mikroskop yang ada pada bagian bawah mikroskop. Lalu bayangan sampel dapat ditangkap oleh

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

(dekat objek)2. lensa okuler, untuk membentuk bayangan maya tegak diperbesar (dekat mata)3. tabung mikroskop, mengatur focus dan menghubungkan lensa objektif dengan lensa okuler4. makrometer, untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara cepat5. micrometer, untuk menaikkan dan menurunkan mikroskop secara lambat6. revolver, untuk mengatur perbesaran lensa objektif 7. diafragma, untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk8. kondensor, untuk mengumpulkan cahaya yang masuk.lensa objektif. Selanjutnya bayangan ini diteruskan ke lensa okuler yang terdapat diatasnya. Bayangnnya pada lensa okuler inilah yang terlihat oleh mata.Cara kerja :

1. Lampu dinyalakan

2. Pasang preparat dengan cara dijepit.3. Lensa diatur menggunakan sekrup pengarah kasar dan sekrup pengarah halus untuk memperjelas bayangan

4. Perbesaran diamati.

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

9. meja mikroskop, untuk meletakkan objek yang akan diamati10. penjepit kaca, untuk menjepit kaca11. lengan mikroskop, untuk pegangan mikroskop12. kaki mikroskop, untuk menyangga mikroskop

5Oven1. tombol on/off, untuk menghidupkan/ mematikan oven2. tombol set up and down, untuk mengatur suhu yang diinginkan3. layar penunjuk suhu dan waktu, untuk menunjukkan suhu oven dan mengatur waktuUntuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan.Prinsip Kerja :

Alat-alat yang dimasukkan ke dalam oven mengandung berbagai mikroorganisme, kemudian ketika oven dinyalakan panas dalam oven akan menyebabkan mikroorganisme mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikroba pencemar mati.Cara Kerja :

1. Oven dinyalakan dan suhunya diatur. Untuk sterilisasi biasanya

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

menggunakan suhu 100-121oC selama 2 jam. Suhu oven dapat diatur sampai dengan 200oC.

2. Kemudian dilanjutkan dengan pengaturan waktu, yang harus disesuaikan dengan berat atau banyaknya muatan yang akan disterilisasi.

3. Penutup oven dibuka dan dimasukkan alat-alat atau bahan-bahan yang akan disterilisasi. Bahan atau alat yang disterilkan harus tahan terhadap suhu yang tinggi.

4. Setelah sterilisasi selesai oven dapat dimatikan, kemudian alat-alat dibiarkan tetap dalam oven selama beberapa waktu hingga suhu menjadi lebih rendah dan alat-alat tersebut.

6Sprektofotometer1. tombol on/off, untuk menghidupkan/ mematikanspektrofotometerMenghitung mikroba pada panjang gelombang tertentu.Sumber cahaya polikromatik melewati monokromator lalu intensitas pada cahaya yang sesuai dipilih lalu hanya ada satu cahaya.

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

2. pengatur panjang gelombang, untuk mengatur panjang gelombang3. penunjuk nilai absorbansi, untuk menunjukkan nilai absorbansi4. pengatur mode, untuk mengatur mode yang diinginkan5. tempat sampel, untuk meletakkan sampel6. penunjuk angka, untuk menunjukkan angkayang akan melewati kuvet, karena adanya yang dipantulkan, diserap dan diteruskan, cahaya yang diteruskan ditangkap oleh detektor, kemudian diubah menjadi listrik sehingga dapat dibaca pada layar.Cara Kerja :

1. Spektrofotometer dinyalakan. Biarkan alat menyala (on) selama 15 menit untuk pemanasan2. Panjang gelombang yang akan digunakan diatur dengan memutar pengatur panjang gelombang (Wavelength Control).3. Posisi filter dipilih.

4. Dengan Power switch / Zero Control , diatur sehingga angka skala menunjuk transmittance nol.5. Pada mode, diatur menjadi %T atau A.

6. Kuvet yang berisi larutan blanko dimasukkan kedalam sample

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

holder.7. Angka skala kepembaca diatur 100%T dengan memutar tombolnya.8 Larutan blanko diganti dengan larutan cuplikan dan baca absorbansi atau persen trasmitansi yang ditunjukan.

7Vortex

1. plate peletak sampel, untuk meletakkan tabung reaksi2. tombol on/off, untuk menghidupkan/ mematikan vortex3. pengatur kekuatan tekanan, untuk mengatur tekananMengaduk senyawa kimia yang terdapat dalam suatu tabung reaksi.Menghomogenkan larutan pada satu tabung reaksi.Cara kerja :

1. Letakkan sampel pada tabung reaksi.

2. Letakkan tabung reaksi pada plate.

3. Hidupkan vortex.

4. Atur kekuatan tekanannya.

5. Matikan vortex.

8Waterbath

1. pengatur suhu, untuk mengatur suhu2. pengaman kedudukan tinggi air, untuk mengetahui batas air3. penangas air, dilengakapi motor penggerak sebagai alat pengocok4. elemen pemanas, untuk Mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu tertentu yang telah ditentukanCara Kerja :

1. Hidupkan waterbath

2. Atur suhu yang diinginkan

3. Tunggu sampai suhu yang dicapai

4. Masukkan sampel yang akan diuji dengan menggantungnya

5. Tunggu sampai waktu yang ditentukan

6. Catat hasilnya

7. Matikan waterbath

NoGambar AlatKeteranganFungsiPrinsip Kerja dan Cara Kerja

memanaskan waterbath5. tangas uap, untuk meletakkan benda yang akan diuapkan

Sumber : Laporan SementaraSterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh mikroorganisme sampai ke spora-sporanya, yang terdapat di dalam suatu alat atau bahan. Ada 3 jenis metode sterilisasi, sterilisasi dengan pemanasan kering, yaitu peralatan yang terbuat dari kaca dapat disterilisasi dengan pemanasan kering (oven) pada suhu 180oC selama 60 menit. Kedua,metode sterilisasi autoclave, yaitu peralatan yang tidak dapat dipanaskan pada suhu 180oC disterilisasi dengan autoclave pada suhu 121oC selama 15 menit. Ketiga, pembakaran, yaitu jarum ose atau jarum enten untuk inokulasi bakteri disterilisasi dengan membakarnya sampai berwarna kemerahan dengan menggunakan bunsen (Djauhari, 2006).

Dalam prosedur mikrobiologi penting adanya teknik transfer aseptis sebab dalam setiap pekerjaan mikrobiologi membutuhkan keadaan yang steril. Keadaan steril ini diperlukan agar tidak terkontaminasi dari makhluk hidup lain. Apabila suatu pekerjaan tersebut terkontaminasi oleh adanya bakteri atau mikroba maka akan sangat mempengaruhi hasil yang diinginkan. Dan bakteri atau mikroba tersebut juga dapat membahayakan kesehatan pekerja misalnya dapat menimbulkan diare.

Teknik trasfer aseptis ini ada 3 cara yaitu a. Sterilisasi dengan alkohol, b. Memindahkan biakan, c. Membungkus cawan dengan kertas, d. Pemanasan dengan bunsen. Untuk sterilisasi dengan alkohol, hendaknya semua peralatan, tempat, dan pekerja disterilisasi dengan menggunakan alkohol agar mematikan bakteri yang menempel. Untuk teknik memindahkan biakan ada beberapa cara yaitu dengan menggunakan jarum ose yang mulanya di bakar dengan api bunsen sampai memerah setelah lumayan dingin baru digunakan untuk mengambil biakan yang semuanya dilakukan di dekat nyala api bunsen, lalu pemindahan dapat pula dengan pipet, atau dapat langsung dituang dari erlenmeyer yang semua perlakuan dilakukan di dekat nyala api bunsen. Teknik aseptis yang ketiga yaitu membungkus cawan, setelah pemindahan biakan pada cawan, cawan dibungkus dengan kertas, biasanya yang digunakan kertas payung karena tahan terhadap panas. Dan teknik yang keempat yaitu pemanasan dengan bunsen, sebelum dan setelah jarum digunakan untuk memindah biakan jarum harus dibakar dengan nyala api bunsen agar bakteri yang menempel dapat mati.

Ada tiga cara yang umum dipakai dalam sterilisasi yaitu penggunaan panas, penggunaan bahan kimia dan penyaringan (filtrasi). Bila panas bersama-sama dengan uap air maka disebut sterilisasi panas lembab atau sterilisasi basah. Bila tanpa kelembaban maka disebut sterilisasi panas kering atau sterilisasi kering. Di pihak lain sterilisasi kimiawi dapat digunakan dengan menggunakan gas atau radiasi. Pemilihan metode didasarkan pada sifat bahan yang akan disterilkan.

Sterilisasi basah prinsipnya adalah didasarkan pada pemaparan uap jenuh pada tekanan tertentu selama waktu dan suhu tertentu pada suatu objek. Panas lembab sangat efektif pada proses pembunuhan mikroorganisme secara irreversibel. Sehingga sterilisasi basah dapat digunakan untuk mensterilkan bahan apa saja yang dapat ditembus uap air. Sterilisasi basah biasanya dilakukan dalam autoklaf atau sterilisator uap dengan menggunakan uap air jenuh bertekanan pada suhu 1210C selama 15 menit. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain; medium biakan yang umum, air suling, perlatan laboratorium, biakan yang akan dibuang, medium yang tercemar, dan bahan-bahan dari karet.

Sterilisasi panas kering prinsipnya adalah protein mikroba pertama-tama akan mengalami dehidrasi sampai kering. Selanjutnya teroksidasi oleh oksigen dari udara sehingga menyebabkan mikroba pencemar mati.. dibandingkan dengan panas lembab, panas kering kurang efisisen dan membutuhkan suhu lebih tinggi serta waktu yang lebih lama untuk sterilisasi. Alat yang digunakan pada sterilisasi kering sendiri yaitu oven. Oven ditetapkan pada suhu 160-170 0C dengan waktu sekurang-kurangnya 10 menit. Sterilisasi kering dapat diterapkan pada apa saja yang tidak menjadi rusak, menyala, hangus, atau menguap pada suhu setinggi itu. Bahan-bahan yang biasa disterilkan dengan cara ini antara lain pecah belah seperti pipet, tabung reaksi, cawan petri dan sejenisnya, juga peralatan seperti jarum suntik dan bahan-bahan yang tidak tembus uap seperti gliserin, minyak dan bahan berupa bubuk. Bahan-bahan yang disterilkan harus dilindungi dengan cara membungkus, menyumbat atau menaruh di wadah tertutup untuk mencegah kontaminasi setelah dikeluarkan dari oven.Selain cara-cara sterilisasi diatas, ada juga sterilisasi kimiawi dan sterilisasi radiasi. Sterilisasi secara kimiawi misalnya menggunakan alkohol 70%. Sterilisasi dengan radiasi dapat dilakukan dengan sinar Ultra-violet, biasanya sinar ultraviolet ini digunakan untukl sterilisasi ruang pada penggunaan aseptik.E. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari praktikum acara Mengenal Peralatan Laboratorium Mikrobiologi adalah :

1. Pengenalan peralatan yang ada dalam laboratorium mikrobiologi penting dilakukan sebelum melakukan praktikum agar tidak terjadi kesalahan dalam penggunaannya.2. Alat praktikum yang dikenalkan pada praktikum ini adalah Laminar Air Flow,Spektrofotometer, Autoklaf, Inkubator, Oven, Mikroskop, Vortex, dan Waterbath.

3. Spektrofotometer digunakan untuk menghitung mikroba pada panjang gelombang tertentu.4. Laminar Air Flow digunakan untuk mematikan mikrobia dengan sinar UV dan mencegah kontaminan masuk atau sebagai ruangan untuk pengerjaan secara aseptis.5. Mikroskop berfungsi untuk melihat benda benda atau organisme yang berukuran sangat kecil.6. Oven berfungsi untuk mengeringkan alat-alat sebelum digunakan.7. Autoklaf berfungsi untuk mensterilkan suatu benda dan membunuh endospora menggunakan uap panas jenuh bersuhu dan bertekanan tinggi.8. Inkubator berfungsi untuk menginkubasi suatu suspensi mikrobia atau sebagai tempat menyimpan hasil penanaman mikroba.9. Vortex berfungsi untuk mengaduk senyawa kimia yang terdapat dalam suatu tabung reaksi.10. Waterbath berfungsi untuk mempertahankan suhu air pada kondisi tertentu selama selang waktu tertentu yang telah ditentukan.

11. Praktikan dan peralatan yang digunakan dalam laboratorium mikrobiologi harus dalam keadaan steril.

12. Teknik transfer aseptik adalah pemindahan mikroorganisme dari satu tempat ke tempat yang lain dengan steril.

13. Sterilisasi merupakan suatu proses untuk membunuh mikroorganisme sampai ke spora-sporanya, yang terdapat di dalam suatu alat atau bahan. 14. Sterilisasi terbagi 3 yaitu sterilisasi dengan pemanasan kering, sterilisasi autoclave, dan pembakaran.DAFTAR PUSTAKA

Ardisasmita, M. Syamsa. 2000. Pengolahan Citra Digital dan Analisis Kuantitatif dalam Karakterisasi Citra Mikroskopik. Jurnal Mikroskopi dan Mikroanalisis Vol.3 No.1.

Djauhari, Ricky. 2006. Identifikasi potensi Bakteri Patogen Pada Buddaya Ikan Betok (Anabas Testudineus Bloch). Journal of Tropical Fisheries Vol.1 No.1.Hadar, Julia., et al. 1997. Autoclaves Emissios-Hazardous or Not. Journal Of The American Biological Safety Association Vol.5 No.3.

Kunarso, Djoko Hadi. 1989. Teknik Membran Filter untuk Mendeteksi Bakteri Pencemar. Oseana, Volume XIV, No.4:133-143.

Lestari, Diyah Erlina., Utomo, Setyo Budi. 2009. Pengaruh Bioksida Pengoksidasi Terhadap Pertumbuhan Mikroorganisme Pada Air Pendingin Sekunder RSG-Gas. JFN Vol. 4 No. 2, November 2010 ISSN 1978-8738Underwood, A.L. 1988. Analisis Kimia Kuantitatif. Erlangga. Jakarta