mikrobiologi materi 4 (1)

Upload: riinaaoktaviiani

Post on 15-Oct-2015

58 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

ya

TRANSCRIPT

  • PATOGENESIS PENYAKIT OLEH BAKTERI

  • A. Hubungan antara parasit dan inang (host)

    Parasit : Mikroorganisme baik yang berbahaya atau atau tidak hidup bergantung pada organisme lain

    Infeksi adalah kondisi dimana parasit tumbuh dan bermultiplikasi dalam sel inang atau host.

    Penyakit infeksi adalah perubahan status kesehatan pada sebagian atau seluruh tubuh yang tidak dapat melaksanakan fungsi normal

    akibat dari keberadaan atau produk dari mikroorganisme.

  • Organisme bakteri atau agen yang dapat menyebabkan penyakit disebut bakteri pathogen. (Greek, patho = penyakit, gennan = untuk

    memproduksi). Kemampuan untuk dapat menyebabkan penyakit

    disebut phatogenicity (pathogenositas).

    Virulensi (Latin, virulentia = poison/racun) adalah derajat atau intensitas dari pathogenositas. Virulensi didasarkan pada tiga

    karakteristik yaitu invasiveness (kemampuan invasi), infectivity

    (infektivitas),dan pathogenic potential (potensi pathogenik)

    Faktor virulens adalah produk dari bakteri atau komponen dari bakteri (seperti: kapsul) yang berkontribusi untuk menimbulkan

    virulensi atau patogenositas.

  • Faktor yang mempengaruhi penyakit infeksi antara lain :

    Jumlah organism yang ada pada inang

    Virulensi dari organism

    Sistem imun atau pertahanan diri inang terhadap bakteri patogen

  • Semakin besar jumlah bakteri patogen maka semakin besar penyakit yang dialami oleh inang. Selain faktor

    dari jumlah bakteri patogen, penyakit infeksi juga dapat

    timbul akibat daya tahan tubuh inang sedang turun serta

    virulensi yang dimiliki oleh bakteri pathogen.

  • B. Struktur dan fungsi

  • C. Patogenesis

    1. Hidup pada reservoir.

    2. Transpor ke dalam inang

    3. Perlekatan pada sel inang untuk kolonisasi

    4. Multiplikasi atau tumbuh

    5. Invasi dan merusak jaringan inang

    6. Meninggalkan inang dan kembali ke reservoir untuk masuk ke inang baru

  • 1. Reservoir

    Reservoir adalah tempat dimana bakteri hidup sebelum dan sesudah menyebabkan infeksi. Reservoir yang

    paling mungkin untuk pathogen pada manusia adalah

    manusia lain, hewan, dan lingkungan.

    Vektor : organisme pembawa mikroba patogen dari reservoir menuju ke inang.

    2. Transport ke dalam inang

    Poin yang paling penting dari perkembangan penyakit adalah inisial transport dari bakteri pathogen ke

    manusia. Misalnya direct contact dari inang ke inang

    (batuk, bersin, kontak tubuh) atau vektor ke inang.

  • 3. Perlekatan diri pada inang

    Setelah tertransmisi pada inang yang sesuai bakteri pathogen harus dapat melekatkan diri dan membentuk

    koloni pada sel inang dan jaringan.

    Struktur khusus dari bakteri membuat bakteri dapat berkompetisi melakukan perlekatan diri pada permukaan

    sel inang sehingga struktur yang dimiliki bakteri

    merupakan faktor yang penting dalam tahapan ini.

  • Bakteri menggunakan pili untuk berikatan dengan receptor pada sel

    Glycocalyx berfungsi untuk mengikatkan diri pada permukaan

    Kapsul berfungsi untuk melindungi bakteri dari fagositosis

    Bakteri membentuk biofilm yang dapat melindungi dari fagositosis dan antibiotik

  • 4. Multiplikasi atau tumbuh

    Bakteri pathogen membutuhkan lingkungan yang tepat. (nutrisi, pH, suhu) untuk dapat tumbuh dan

    bermultiplikasi.

    Bakteri pathogen dapat memiliki mekanisme untuk mengambil nutrisi dari inang sehingga mereka secara

    total bergantung pada sel inang.

    Beberapa bakteri dapat secara aktif tumbuh dan multiplikasi dalam plasma. Bakteri yang tumbuh dalam

    aliran darah disebut bacterimia.

  • 5. Invasi ke jaringan inang

    Untuk dapat masuk ke dalam sel inang dan jaringan bakteri memerlukan strategi khusus agar dapat tetap

    bertahan dan bermultiplikasi.

    Patogen seringkali melakukan penetrasi secara aktif pada mucus membrane inang dan epithelium setelah

    melekatkan diri pada permukaan epithelial. Hal ini dapat

    dilakukan melalui produksi dari substansi litik yang dapat

    masuk ke dalam jaringan

  • Koagulase yang dihasilkan oleh Staphylococcus aureus : menghasilkan koagulasi fibrinogen dalam plasma

    sehingga dapat melindungi diri dari mekanisme

    fagositosis inang

    Kolagenase yang dihasilkan oleh Clostridium spp. Dapat mendegradasi jaringan kolagen (jaringan konektif)

    sehingga mikroba patogen dapat menyebar lebih luas

  • Bakteri pathogen dapat pula penetrasi ke permukaan epithelial menggunakan mekanisme pasif yang tidak

    berhubungan dengan pathogen itu sendiri meliputi :

    1. Lesi atau ulcer pada membrane mukosa

    2. Luka, abrasi atau luka bakar pada kulit

    3. Vector artropoda yang membuat luka kecil pada permukaan kulit saat

    4. Kerusakan jaringan karena organisme lain.

  • Inflamasi

    Mikroorganisme yang keberadaannya dapat dideteksi oleh makrofag, akan

    mensekresi protein yang disebut sebagai

    sitokin dan interleukin yang menyebabkan

    inflamasi

    Bakteri menyebabkan penyakit melalui mekanisme tersebut. Akan tetapi bakteri

    lain dapat menghasilkan toksin yang

    menyebabkan berbagai penyakit.

  • Produksi toksin Toksin (Latin, toxicum, poison/racun), toksin diproduksi oleh bakteri

    dan dibagi menjadi dua kategori yaitu eksotoksin dan endotoksin.

    Eksotoksin merupakan protein (beberapa adalah enzim) yang dikeluarkan oleh bakteri pathogen saat tumbuh. Eksotoksin dapat

    menyebar dari tempat infeksi ke jaringan tubuh yang lain.

    Endotoksin adalah sustansi yang dimiliki oleh bakteri pathogen yaitu bakteri Gram-negatif pada membrane terluar dari dinding selnya

    yang disebut LPS (Lipopolisakarida). Disebut endotoksin karena

    melekat pada bakteri. Lipid A yang terdapat dalam LPS merupakan

    substansi toksiknya

  • Endotoxin dan eksotoksin

  • Karakteristik Eksotoksin Endotoksin

    Komposisi kimia Protein Lipopolisakarida

    Penyakit Difteri, tetanus Infeksi Gram-negatif,

    meningococcemia

    Efek pada inang Bervariasi Semua endotoksin memiliki

    efek yang mirip

    Demam Pada umumnya tidak

    menimbulkan demam

    Menimbulkan demam akibat

    pelepasan IL-1 (interleukin

    1)

    Genetik Berada dalam plasmid (gen

    ekstrakromosomal)

    Berada pada gen dalam

    kromosom

    Pemanasan Tidak tahan panas, inaktif

    pada suhu 60C-80C

    Tahan panas

    Produksi Diproduksi oleh bakteri

    Gram positif dan bakteri

    Gram negatif

    Hanya diproduksi oleh

    bakteri Gram negatif

    Toksisitas Toksisitas tinggi (highly

    toxicity)

    Toksisitas menengah

    (moderate toxicity)

  • 6. Meninggalkan inang

    Tahap terakhir yang dilakukan oleh bakteri pathogen adalah meninggalkan inang dan

    masuk ke inang baru atau kembali ke

    reservoir.

    Pada umumnya bakteri keluar daritubuh melalui mekanisme pasif. Antara lain

    keluar melalui feses, urin, atau saliva