8. rpp kim xi.genap 2012

47
Form/KUR/01/12/ Rev.0 Berlaku : 1 Mei 2012 PEMERINTAH KABUPATEN JEMBER DINAS PENDIDIKAN SMA NEGERI 2 JEMBER Jl. Jawa 16 Telp. (0331) 321375 – Jember 68121 Web site : www.smada-jember.com – E-mail : [email protected] RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : XI / 2 ALOKASI WAKTU : 4 j.p. STANDAR KOMPETENSI 4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya KOMPETENSI DASAR 4.1. Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan INDIKATOR Menjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius Menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted-Lowry dan menunjukkan pasangan asam basa konjugasi Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator A. TUJUAN PEMBELAJARAN B. 1 .Diberikan rumus asam dan basa, siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius 2. Diberikan reaksi asam basa, siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted Lowry 3. Diberikan rumus asam basa, siswa dapat menuliskan persamaan reaksi asam basa menurut Bronsted Lowry 4. Diberikan persamaan reaksi asam basa, siswa dapat menunjukkan pasangan asam basa konjugasinya 5. Diberikan persamaan reaksi asam basa, siswa dapat menjelaskan asam dan basa menurut Lewis 6. Diberikan beberapa larutan, siswa dapat mengidentifikasi sifat larutan asam, basa dengan berbagai indikator B. MATERI PEMBELAJARAN

Upload: ahda-dapong-rizqy-maulana

Post on 11-Dec-2015

109 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kimia rpp

TRANSCRIPT

Form/KUR/01/12/Rev.0

Berlaku : 1 Mei 2012

PEMERINTAH KABUPATEN JEMBERDINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 2 JEMBER Jl. Jawa 16 Telp. (0331) 321375 – Jember 68121

Web site : www.smada-jember.com – E-mail : [email protected]

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : KIMIAKELAS / SEMESTER : XI / 2

ALOKASI WAKTU : 4 j.p.

STANDAR KOMPETENSI4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

KOMPETENSI DASAR4.1. Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

INDIKATOR Menjelaskan pengertian asam basa menurut Arhenius Menjelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry Menuliskan persamaan reaksi asam dan basa menurut Bronsted-Lowry dan menunjukkan

pasangan asam basa konjugasi Menjelaskan pengertian asam dan basa menurut Lewis Mengidentifikasi sifat larutan asam dan basa dengan berbagai indikator A. TUJUAN PEMBELAJARANB. 1 .Diberikan rumus asam dan basa, siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut

Arhenius2. Diberikan reaksi asam basa, siswa dapat menjelaskan pengertian asam basa menurut

Bronsted Lowry3. Diberikan rumus asam basa, siswa dapat menuliskan persamaan reaksi asam basa menurut

Bronsted Lowry4. Diberikan persamaan reaksi asam basa, siswa dapat menunjukkan pasangan asam basa

konjugasinya5. Diberikan persamaan reaksi asam basa, siswa dapat menjelaskan asam dan basa menurut

Lewis 6. Diberikan beberapa larutan, siswa dapat mengidentifikasi sifat larutan asam,

basa dengan berbagai indikator

B. MATERI PEMBELAJARAN Teori asam basa Arhenius Asam adalah zat yang dalam air melepaskan ion H+. Ionisasi asam dalam dalam air sebagai berikut: HxZ xH+ + Zx-

Contoh : asam cuka (CH3COOH) dan asam klorida (HCl) di salam air mengion sebagai berikut: CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq) HCl(aq) H+ (aq) + Cl –(aq)

Basa adalah zat yang dalam air melepaskan ion OH-. Contoh : NaOH (aq) Na+ (aq) + OH-(aq)

Teori asam basa Bronsted-Lowry HCl bersifat asam dalam air tetapi tidak dalam benzene. Molekul airlah yang menarik H+ (proton) dari HCl, sementara molekul benzene tidak mempunyai kecenderungan menarik H+, oleh karena itu HCl tidak terionisasi dalam benzene. Jadi ionisasi HCl dalam air adalah

pemindahan proton dari molekul HCl ke molekul air membentuk ion H3O+ ( ion hidronium)

HCl(aq) + H2O(l) Cl-(aq) + H3O+(aq)

Asam Bronsted-Lowry = Donor proton Basa Bronsted-Lowry = Akseptor proton

Pasangan asam basa konjugasi

Asam H+ + Basa konjugasi Basa + H+ Asam konjugasi

Contoh :1. HCl H+ + Cl-

asam proton basa konjugasi 2. NH3 + H+   NH4

+

basa proton asam konjugasi 3. HCl + NH3 Cl- + NH4

+

asam 1 basa 2 basa 1 asam 2

Teori asam basa Lewis NH3 + HCl NH4

+ + Cl- Pada reaksi di atas, ion H+  dapat terikat pada molekul NH3 karena molekul NH3 mempunyai pasangan elektron bebas yang dapat digunakan bersama dengan ion H+, yaitu ikatan kovalen koordinat.

NH3: + H+ NH4+

Asam = Akseptor pasangan elektronBasa = Donor pasangan elektron

C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model pembelajaran : Kooperatif 2. Metode : Eksperimen Diskusi informasi

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pert Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan penutup1

2 jp

22 jp

Motivasi:Mengapa jeruk nipis di- perlukan pada pembuatan nasi kuning?Prasyarat:larutan elektrolit dan non elektrolit

Motivasi:Mengapa jeruk nipis di- perlukan pada pembuatan nasi kuning?

Prasyarat:Rumus kimia asam basa

-Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok- Siswa berdiskusi kelompok tentang teori asam- basa Arrhenius, Bronsted- Lowry dan Lewis dengan LKS tentang teori- teori Asam- Basa- Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang teori- teori asam- basa -Guru memberikan latihan menentukan sifat zat sebagai asam- basa menurut Arrhenius, Bronsted- Lowry dan Lewis.

- Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok-Siswa melakukan percobaan tentang menentukan larutan bersifat asam, basa atau netral secara berkelompok

-Guru memberikan penguatan tentang teori asam- basa Arrhenius, Bronsted- Lowry dan Lewis

-Guru memberikan penguatan tentang menentukan larutan bersifat asam, basa atau netral

-Siswa menuliskan laporan hasil percobaan-Siswa melakukan diskusi kelas tentang hasil percobaan dengan menuliskan data di papan

- -Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil diskusi tentang menentukan larutan bersifat asam.basa atau netral.

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Erlangga XI B 2. LKS

F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Kelompokkanlah larutan zat berikut ke dalam asam, basa, atau netral: NaOH, H2SO4, HCl, NaCl, CH3COOH, HNO3, Ba(OH)2.

2. HCl adalah senyawa yang bersifat asam. Apakah yang dimaksud asam oleh Arhenius? 3. Jelaskan pengertian asam basa menurut Bronsted-Lowry!

4. Tentukan sifat zat yang dicetak tebal, apakah sebagai asam atau basa: a. HCO3

- (aq) + NH4+ (aq) H2CO3(aq) + NH3(aq)

b. CH3COOH (aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq) 5. Tentukan pasangan asam basa konjugasi dalam reaksi asam basa berikut: a. HCO3

- (aq) + NH4+ (aq) H2CO3(aq) + NH3(aq)

b. CH3COOH (aq) + H2O(l) CH3COO-(aq) + H3O+(aq) 6. Tulislah rumus asam konjugasi dari spesi berikut: a. H2O b. NH3 c. CO3

2- d. HSO4-

7. Tulislah rumus basa konjugasi dari spesi berikut: a. H2O b. NH3 c. HSO4

- d. NH4+

8. Manakah diantara reaksi berikut merupakan reaksi asam basa Lewis? a. NH3 + BF3 H3N:BF3

b. Ca + S Ca2+ + S2-

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : XI / 2 ALOKASI WAKTU : 9 j.p.

STANDAR KOMPETENSI4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

KOMPETENSI DASAR4.1. Mendeskripsikan teori-teori asam basa dengan menentukan sifat larutan dan menghitung pH larutan

INDIKATOR Memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil pengamatan

trayek perubahan warna berbagai indicator asam dan basa Menjelaskan pengertian kekuatan asam dan menyimpulkan hasil pengukuran pH dari beberapa

larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama Menghubungkan kekuatan asam atau basa dengan derajat pengionan (ά) dan tetapan ionisasi

asam (Ka) atau tetapan ionisasi basa (Kb) Menghitung pH larutan asam atau basa yang diketahui konsentrasinya Menjelaskan penggunaan konsep pH dalam lingkungan

A. TUJUAN PEMBELAJARAN1 Siswa dapat memperkirakan pH suatu larutan elektrolit yang tidak dikenal berdasarkan hasil

pengamatan trayek perubahan warna berbagai indicator asam dan basa2 Diberikan data kekuatan asam siswa dapat menjelaskan pengertian kekuatan asam3 Diberikan data kekuatan asam- basa siswa dapat menyimpulkan hasil pengukuran pH dari

beberapa larutan asam dan basa yang konsentrasinya sama4 Diberikan data asam kuat dan asam lemah dengan konsentrasi sama, siswa dapat

menentukam pH asam tersebut5 Diberikan data basa kuat dan basa lemah dengan harga Kb-nya, siswa dapat menentukan zat

yang bersifat basa kuat6 Diberikan rumus asam dan basa, siswa dapat menuliskan reaksi asam dan basa tersebut7 Diberikan campuran asam dan basa dengan volume dan konsentrasi tertentu, siswa dapat

menghitung pH campuran8 Diberikan contoh pencemaran air, siswa dapat menjelaskan penggunaan konsep pH dalam

lingkungan

B. MATERI PEMBELAJARAN

Sifat larutan asam dan basa Larutan dapat digolongkan ke dalam tiga golongan, yaitu bersifat asam, bersifat basa, atau bersifat netral. Sifat larutan tersebut dapat ditunjukkan dengan menggunakan indicator asam basa, yaitu zat-zat yang warna yang akan menghasilkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa. Misalnya lakmus merah dan biru. Sifat asam basa dari suatu larutan juga dapat ditunjukkan dengan mengukur pH-nya. pH adalah suatu parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH kurang dari 7, larutan basa mempunyai pH lebih besar dari 7, larutan netral mempunyai pH = 7.

Kekuatan asam dan basa Konsentrasi H+ untuk asam kuat : [H+ ] = x. Ma Konsentrasi H+ untuk asam lemah : [H+ ] = VKa.M atau [H+ ] = M.ά Ka = tetapan ionisasi asam Konsentrasi OH- untuk basa kuat : [OH-] = x. Mb Konsentrasi OH- untuk basa lemah : [OH-] = VKb.M atau [OH-] = M.ά Kb = tetapan ionisasi basa

Derajat keasaman (pH) Derajat keasaman ditentukan oleh ion H+. Nilai konsentrasi ion H+ tersebut seringkali sangat kecil, misalnya konsentrasi ion H+ dalam asam cuka 0,1M adalah sekitar 0,001 M dan dalam aquades adalah sekitar 1 x 10-7 M. Untuk menyederhanakan penulisan digunakan konsep pH untuk menyatakan konsentrasi ion H+.

pH = -log [H+] pOH = -log [OH-] pKw = -log Kw

Derajat ionisasi Derajat ionisasi adalah perbandingan antara jumlah zat yang terion dengan jumlah zat mula- mula

ά = jumlah zat yang terion jumlah zat mula-mula

Indikator asam dan basa

Beberapa indicator asam basa serta trayek perubahan warna indicator : Indikator Trayek perubahan warna Perubahan warna

Metil jingga Metil merah Bromtimol biru Fenolftalein

2,9 – 4,0 4,2 – 6,3 6,0 – 7,6 8,3 – 10,0

merah – kuningmerah – kuning

kuning – birutidak berwarna - merah

Reaksi asam dengan basa ( reaksi penetralan)

Reaksi asam dengan basa menghasilkan air dan garam Reaksi ionisasi asam dan basa : HA(aq) H+(aq) + A-(aq)

LOH(aq) L+(aq) + OH-(aq)Apabila larutan asam direaksikan dengan larutan basa, maka ion H+ akan bereaksi dengan ion OH- membentuk air : H+ (aq) + OH-(aq) H2O(aq) Asam basa airIon negatip sisa asam dan ion positip basa bergabung membentuk senyawa yang disebut garam.

Asam + Basa Garam + Air

Pencemaran air Beberapa parameter kualitas air : 1. Kandungan zat padat 2. Oksigen terlarut ( Dissolved Oxygen, DO ) 3. BOD dan COD

4. pH Sumber pencemaran air : 1. Limbah industri 3. Air kotor (sewage)

2. Limbah pertanian 4. Limbah detergen

C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model pembelajaran : Kooperatif

2. Metode : Eksperimen Diskusi informasi

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARANPert Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Penutup

12 jp

Motivasi : apakah air mampu menghantar listrik ketika kita uji

- guru menjelaskan konsep pH pOH, dan pKw- siswa berlatih menghitung pH

- guru memberikan soal-soal latihan

dengan alat uji elektrolit?Prasyarat : Tetapan kesetimbangan

larutan jika diketahui konsentrasi H+ dan sebaliknya- guru menjelaskan hubungan pH dengan pOH

22 jp

32 jp

42 jp

51 jp

Motivasi : manakah yang lebih asam HCl 0,1 M atau CH3COOH 0,1 M?Prasyarat : Konsep pH

Motivasi : guru menanyakan warna lakmus dalam larutan asam, basa, dan netralPrasyarat : larutan asam basa

Motivasi: guru menanyakan tentang trayek perubahan warna indikator asam- basa

Motivasi : apakah yang anda ketahui tentang air bersih? Prasyarat : konsep pH

- siswa berlatih menghitung pOH larutan jika diketahui pH nya

- guru membimbing siswa membentuk kelompok- siswa melakukan percobaan : Membandingkan pH larutan asam kuat dan asam lemah berkonsen- trasi sama

- guru menjelaskan tentang trayek perubahan warna indicator asam basa- guru membimbing siswa mem- bentuk kelompok - siswa melakukan percobaan me- nentukan pH larutan tak dikenal dengan beberapa indikator - siswa mencatat hasil pengamatan pada tabel LKS

-guru membimbing siswa membentuk kelompok-siswa melakukan diskusi kelompok tentang hubungan pH dengan derajat ionisasi larutan dari data konsentrasi

- guru memberikan tugas membuat makalah tentang pencemaran air- siswa mempresentasikan makalah tentang pencemaran air

- guru membimbing siswa dalam penulisan laporan hasil percobaan- menarik kesimpulan tentang: 1. hubungan pH dengan jenis asam 2. pengaruh pengenceran terhadap pH larutan asam kuat dan asam lemah

- menganalisis data hasil percobaan untuk menentu- kan pH larutan A, B, dan C- latihan menentukan pH larutan dari data percobaan menggunakan beberapa indicator

-menarik kesimpulan tentang hubungan pH dengan derajat ionisasi

- guru dan siswa menarik kesimpulan tentang: 1. pengertian air bersih 2. parameter kualitas air 3. sumber pencemaran air 4. cara penanggulangan pencemaran air

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. LKS 3. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes lisan Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument :

1. Suatu larutan berwarna biru jika ditetesi dengan bromtimol biru (6,0 – 7,6 ) dan tidak berwarna dengan fenolftalein (8,3 – 10,0). Berapakah pH larutan?

2. Tentukanlah pH larutan berikut: a. HCl 0,1M b. CH3COOH 0,1M (Ka = 1.10-5)

3. Diketahui NaOH 0,1 M dan NH4OH (Kb=1.10-5). Jelaskan manakah yang bersifat basa kuat!

4. Tulis persamaan setara untuk reaksi asam basa berikut: a. larutan asam nitrat dengan larutan kalium hidroksida b. larutan asam klorida dengan larutan kalium hidroksida 5 . Sebanyak 50 ml larutan HCl 0,1M ditetesi dengan larutan NaOH 0,1M. Hitunglah pH larutan pada saat: a. sebelum penambahan larutan NaOH

b. volum larutan NaOH yang ditambahkan 25 ml c. volum larutan NaOH yang ditambahkan 50 ml d. volum larutan NaOH yang ditambahkan 100 ml

6 . Apakah yang dimaksud dengan DO, BOD, dan COD? Bagaimana hubungan DO, BOD, dan COD terhadap mutu air? 7 . Sebutkan sumber utama pencemaran air!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : KIMIAKELAS / SEMESTER : XI / 2ALOKASI WAKTU : 10 j.p.

STANDAR KOMPETENSI4. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

KOMPETENSI DASAR4.2. Menghitung banyaknya pereaksi dan hasil reaksi dalam larutan elektrolit

INDIKATOR Mengkomunikasikan hasil pengamatan tentang beberapa reaksi dalam larutan elektrolit Menuliskan contoh-contoh reaksi dalam larutan elektrolit Menggunakan konsep mol, konsentrasi dan volume larutan untuk perhitungan kimia

(stoikiometri) pada reaksi dalam larutan

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Siswa dapat menuliskan persamaan reaksi rumus jika diberikan nama zat pereaksi 2. Siswa dapat menuliskan persamaan reaksi ion bersih jika diberikan nama zat pereaksi 3. Diberikan zat-zat yang bereaksi, siswa dapat menghitung volume gas yang dihasilkan pada

keadaan STP4. Diberikan zat-zat yang bereaksi, siswa dapat menghitung endapan yang terbentuk5. Diberikan massa campuran zat yang bereaksi, siswa dapat menentukan susunan campuran

B. MATERI PEMBELAJARAN Persamaan ion

Suatu cara pemaparan reaksi kimia yang melibatkan larutan elektrolit disebut persamaan ion. Dalam persamaan ion zat elektrolit kuat dituliskan sebagai ion-ionnya yang terpisah, sedangkan elektrolit lemah tetap ditulis sebagai molekul atau senyawa netral tak terionkan. Contoh reaksi rumus dan reaksi ion untuk reaksi logam magnesium dengan larutan asam klorida membentuk larutan magnesium klorida dan gas hydrogen.

Mg(s) + 2HCl(aq) MgCl2(aq) + H2(g) …………….. (reaksi rumus) Mg(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) Mg2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g) …………. (persamaan ion lengkap) Mg(s) + 2H+(aq) + 2Cl-(aq) Mg2+(aq) + 2Cl-(aq) + H2(g) …………. (persamaan ion bersih)

Berbagai jenis reaksi dalam larutan elektrolit

Asam + basa garam + airOksida basa + asam garam + airOksida asam + basa garam + airNH3 + asam garam ammonium

Logam + asam kuat encer garam + gas H2

Logam L + garam MA garam LA + logam M

Stoikiometri reaksi dalam larutan Hitungan stoikiometri sederhana : 1. menuliskan persamaan setara

2. menentukan jumlah mol zat yang diketahui 3. menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan koefisien 4. menyesuaikan jawaban dengan hal yang ditanyakan

Hitungan stoikiometri dengan pereaksi pembatas: 1. menuliskan persamaan setara 2. menentukan jumlah mol zat-zat yang diketahui 3. membandingkan jumlah mol masing-masing zat dengan koefisien reaksinya. Pereaksi pembatas adalah zat yang hasil baginya paling paling kecil 4. menentukan jumlah mol zat yang ditanyakan dengan menggunakan perbandingan koefisien 5. menyesuaikan jawaban dengan hal yang ditanyakan

Hitungan stoikiometri yang melibatkan campuran: 1. menuliskan persamaan setara untuk masing-masing komponen 2. memisalkan salah satu komponen dengan x, maka komponen yang lainnya sama dengan selisihnya 3. menentukan jumlah mol masing-masing komponen 4. menentukan jumlah mol zat lain yang diketahui

5. membuat persamaan untuk menentukan nilai x 6. menyesuaikan jawaban dengan pertanyaan

C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : pendekatan konsep 2. Metode : demonstrasi

diskusi informasi

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARANPert Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Penutup

12 jp

22 jp

Motivasi : Apakah hasil reaksi dari magnesium de-ngan larutan HCl?

Prasyarat : - larutan asam basa dan persa-maan reaksi Motivasi : Apakah hasil reaksi asamdengan basa?

Prasyarat : persamaan ion

- guru mendemonstrasikan reaksi anta- ra logam Mg dengan larutan HCl, H2SO4, dan CH3COOH- siswa menuliskan persamaan reaksi yang terjadi dibimbing guru- guru menuliskan peersamaan ion lengkap dan persamaan ion bersih dari persamaan reaksi di atas - siswa membaca referensi tentang berbagai reaksi dalam larutan elek- trolit- siswa berlatih menuliskan reaksi molekul dan reaksi ion antara larutan asam dengan basa- siswa berlatih menuliskan reaksi molekul dan reaksi ion antara oksida asam dengan basa dan oksida basa dengan asam- siswa berlatih menuliskan reaksi rumus dan reaksi ion antara ammonia dengan asam- siswa berlatih menuliskan reaksi rumus dan reaksi ion pada reaksi

- merangkum tatacara penulisan persamaan ion - siswa berlatih menulis persamaan ion leng- kap dan persamaan ion bersih

- menyimpulkan beberapa reaksi dalam larutan elektrolit

32 jp

Motivasi : berapakah volum H2SO4 2M yang harus direaksi- kan dengan zink un- tuk menghasilkan 6,72 L gas H2 (STP)?

pergantian (dekomposisi) rangkap- siswa berlatih menuliskan reaksi rumus dan reaksi ion pada reaksi logam dengan asam kuat encer dan dengan garam - guru menjelaskan cara penyelesaian stoikiometri sederhana dalam larutan - siswa berlatih mengerjakan soal stoikiometri sederhana (Erlg hal.68)- guru membimbing siswa mengerja- kan soal

- membahas latihan soal

42 jp

52 jp

Prasyarat : persamaan reaksi dan konsep mol Prasyarat : persamaan reaksi dan konsep mol

Prasyarat : persamaan reaksi dan konsep mol

- siswa mempelajari contoh soal hitungan stoikiometri dengan pereaksi pembatas- guru membimbing siswa dalam mengerjakan soal stoikiometri yang melibatkan pereaksi pembatas- guru menjelaskan cara menyelesaikan stoikiometri yang melibatkan campuran- siswa berlatih mengerjakan soal

- memberikan tugas rumah berupa soal-soal stoikiometri

- latihan soal

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Tulislah reaksi rumus untuk reaksi karbon dioksida dengan larutan natrium hidroksida membentuk larutan natrium karbonat dan air. 2. Tulislah persamaan ion bersih untuk reaksi : NaOH(aq) + CH3COOH(aq) CH3COONa(aq) + H2O(l) 3. Gas hydrogen dapat dibuat dari reaksi zink dengan asam sulfat. Hitunglah volum asam sulfat 2M yang diperlukan untuk dapat menghasilkan 6,72 liter gas H2 (STP)? 4. Hitunglah massa endapan yang terbentuk dari reaksi 50 ml timbel(II)nitrat 0,1M dengan 50 ml KI 0,1M. (Pb=207; I=127) 5. Sebanyak 5,1 gram campuran CaO-Ca(OH)2 memerlukan 150 ml HCl 1M. Tentukan susunan campuran tersebut!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : XI / 2 ALOKASI WAKTU :7 j.p.

STANDAR KOMPETENSI4. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

KOMPETENSI DASAR4.3. Melakukan titrasi asam basa untuk menentukan konsentrasi larutan asam atau basa

INDIKATOR Merancang percobaan titrasi asam basa Melakukan percobaan titrasi asam basa Menggunakan data titrasi untuk menghitung konsentrasi asam atau basa pada reaksi penetralan Membuat grafik titrasi Menuliskan laporan hasil percobaan secara menyeluruh dan mengkomunikasikannya Memeriksa kadar asam asetat dalam contoh cuka dan membandingkan hasilnya dengan kadar

yang tercantum pada label botolnya.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN1. diberikan data larutan pentiter, siswa dapat menguraikan langkah kerja untuk menentukan

kadar suatu larutan2. diberikan volume zat yang akan dititrasi, siswa dapat menghitung volume penitrasi pada titik

ekivalen 3. Diberikan data volum zat yang digunakan untuk mentitrasi, siswa dapat menghitung

konsentrasi suatu zat4. diberikan volume zat yang akan dititrasi, siswa dapat menggambarkan sketsa grafik titrasi5. diberikan volume zat yang akan dititrasi, siswa dapat menentukan indikator yang sesuai6. menentukan kadar asam asetat dalam contoh cuka dengan titrasi

B. MATERI PEMBELAJARAN Prosedur titrasi asam basa Reaksi penetralan asam basa dapat digunakan untuk menentukan kadar (konsentrasi) berbagai jenis larutan. Kadar larutan asam ditentukan dengan menggunakan larutan basa yang telah diketahui kadarnya, atau sebaliknya.

Titik ekivalen : pH pada saat asam dan basa tepat ekivalenTitik akhir titrasi : pH pada saat indicator berubah warna

Contoh : penetapan kadar larutan HCl dengan larutan NaOH 0,1M. 25 ml larutan HCl setelah diberi larutan fenolftalein secukupnya ditetesi dengan larutan NaOH 0,1M. Titik ekivalen ditandai oleh perubahan warna dari tidak berwarna menjadi merah. Perubahan pH pada titrasi asam basa (Kurva titrasi) Jika larutan asam ditetesi dengan larutan basa, maka pH larutan akan naik. Sebaliknya, jika larutan basa ditetesi dengan larutan asam, maka pH larutan akan turun. Grafik yang menyatakan yang menyatakan perubahan pH pada titrasi asam dengan basa (atau sebaliknya) disebut kurva titrasi. Bentuk kurva titrasi bergantung pada kekuatan asam dan basa yang direaksikan. Tiga jenis titrasi yang akan dibahas adalah:

1. titrasi asam kuat dengan basa kuat2. titrasi asam lemah dengan basa kuat3. titrasi basa lemah dengan asam kuat.

C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : pendekatan konsep 2. Metode : eksperimen diskusi informasi

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARANPert Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan Penutup

12 jp

22 jp

32 jp

41 jp

Motivasi: Guru me- nanyakan hasil reaksireaksi antara NaOH dan HCl Prasyarat : Reaksi penetralan dan stoikiometri larutan Motivasi: bagaimanakah bentuk kurva titrasi AK-BK, AL-BK, dan BL-AK?

Motivasi : guru menanyakan kadar cuka yang dijual dipasaran Prasyarat : reaksi penetralan dan titrasi asam basa

Motivasi: guru menanyakan tentang titik ekivalen dan titik akhir titrasi

- guru menjelaskan prosedur titrasi - siswa merancang dan melakukan percobaan titrasi

- guru menjelaskan tentang kurva titrasi

- siswa merancang dan melakukan percobaan menyelidiki kadar cuka makan.

-siswa melakukan diskusi kelompok dengan mengerjakan soal hitungan kimia yang menggunakan konsep titrasi

- siswa melakukan anali- sis data dan menarik kesimpulan

- siswa membuat kurva titrasi berdasarkan data hasil percobaan- memberikan tugas meng gambar grafik titrasAK- BK, AL-BK, BL-AK.

- siswa membuat laporan

-masing-masing kelompok menuliskan hasilnya di depan

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Uraikanlah langkah kerja suatu percobaan untuk menentukan kadar larutan NaOH dengan menggunakan larutan HCl 0,1M! 2. 20 ml larutan KOH 0,1M ditetesi dengan larutan HCl 0,1M. a. perkirakan pH awal larutan KOH b. secara teori berapa ml HCl diperlukan untuk mencapai titik ekivalen? c. berapa pH pada titik ekivalen? d. gambar sketsa kurva titrasinya. e. tentukan indicator yang dapat digunakan dan bagaimanakah perubahan warnanya pada titik akhir titrasi?

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATA PELAJARAN : KIMIA

KELAS / SEMESTER : XI / 2ALOKASI WAKTU : 10 j.p.

STANDAR KOMPETENSI4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

KOMPETENSI DASAR4.4. Mendeskripsikan sifat larutan penyangga dan peranan larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

INDIKATOR Menganalisis larutan penyangga dan bukan penyangga melalui percobaan Menghitung pH larutan penyangga Menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau

dengan pengenceran Menjelaskan fungsi larutan penyangga dalam tubuh makhluk hidup

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. dari data percobaan penambahan sedikit asam atau basa terhadap larutan, siswa dapat

menentukan larutan tersebut bersifat penyangga atau tidak2. diberikan campuran 2 larutan zat, siswa dapat menentukan apakah campuran tersebut

bersifat penyangga atau tidak3. diberikan campuran penyangga, siswa dapat menghitung pH larutan penyangga4. siswa dapat menghitung pH larutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau

sedikit basa atau dengan pengenceran5. diberikan data cairan dalam tubuh yang mengandung penyangga, siswa dapat menyebutkan

komponen penyangga dalam tubuh

B. MATERI PEMBELAJARAN Pengertian larutan penyangga Larutan penyangga/larutan buffer/dapar adalah larutan yang dapat mempertahankan nilai pH tertentu.

Komponen larutan penyangga1. Penyangga asam mengandung suatu asam lemah (HA) dan basa konjugasinya (A-),

dibuat dengan cara - mencampurkan asam lemah (HA) dengan garamnya (LA) contoh : CH3COOH + CH3COONa (komponen buffernya : CH3COOH dan CH3COO-) - mencampurkan suatu asam lemah secara berlebih dengan suatu basa kuat.

2. Penyangga basa mengandung suatu basa lemah (B) dan asam konjugasinya (BH+), dibuat dengan cara :

- mencampurkan suatu basa lemah dengan garamnya contoh : larutan NH3 + NH4Cl ( komponen penyangganya : NH3 dan NH4

+ ) - mencampurkan suatu basa lemah berlebih dengan suatu asam kuat.

Cara kerja larutan penyangga1. Penyangga asam yang mengandung CH3COOH dan CH3COO-, dalam larutan terdapat

kesetimbangan :

CH3COOH(aq) CH3COO-(aq) + H+(aq)Pada penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion H+ yang ditambahkan bereaksi dengan CH3COO- membentuk CH3COOH.Pada penambahan basa (OH-) akan menggeser kesetimbangan ke kanan, ion OH- yang ditambahkan bereaksi dengan H+ membentuk air, sehingga konsentrasi ion H+ dapat dipertahankan.

2. Penyangga basa yang mengandung NH3 dan NH4+, dalam larutan terdapat kesetimbangan

: NH3 (aq) + H2O(l) NH4+(aq) + OH-(aq)

Pada penambahan asam (H+) akan menggeser kesetimbangan ke kanan, ion H+ yang ditambahkan bereaksi dengan OH- membentuk airPada penambahan basa (OH-) akan menggeser kesetimbangan ke kiri, ion OH- yang ditambahkan bereaksi dengan NH4

+ membentuk komponen basa (NH3) dan air, sehingga konsentrasi ion OH- dapat dipertahankan.

pH larutan penyangga Larutan penyangga asam : [H+] = Ka x [asam] ; [H+] = Ka x a/v ; [H+] = a [garam] g/v g

Ka = tetapan ionisasi asam A = jumlah mol asam

g = jumlah mol basa konjugasi

Larutan penyangga basa : [OH] = Kb x b g

Fungsi larutan penyangga Larutan penyangga digunakan secara luas dalam kimia analitis, biokimia dan bakteriologi, fotografi, industri kulit dan zat warna. Cairan tubuh, baik cairan intra sel maupun cairan luar sel, merupakan larutan penyangga. Sistem penyangga yang utama dalam cairan intra sel adalah pasangan dihidrogenfosfat- monohidrogenfosfat (H2PO4

- - HPO42-). Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai

berikut: HPO4

2-(aq) + H+(aq) H2PO4-(aq)

H2PO4-(aq) + OH-(aq) HPO4

2-(aq) + H2O(l)

Adapun sistem penahan utama dalam cairan luar sel (darah) adalah pasangan asam karbonat- bikarbonat (H2CO3 – HCO3

-). Sistem ini bereaksi dengan asam dan basa sebagai berikut : H2CO3(aq) + OH-(aq) HCO3

-(aq) + H2O(l) HCO3

-(aq) + H+(aq) H2CO3 (aq) C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : pendekatan konsep 2. Metode : eksperimen

diskusi informasi D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pert Kegiatan awal

Kegiatan inti

Kegiatan penutup

12 j.p

22 j.p

Motivasi : guru menanyakan pH darah Prasyarat: Kesetimbangan kimia Motivasi : guru menanyakan pH asam/basa Prasyarat:pH asam/basa

- guru menjelaskan pengertian larutan penyangga - siswa melakukan percobaan sifat larutan penyangga

-diskusi informasi tentangkomponen larutan penyangga-diskusi informasi tentang komponen larutan penyangga dan cara kerja larutan penyangga- guru menurunkan rumus untuk menentukan konsentrasi

- siswa menganalisis data percobaan- menarik kesimpulan dan menuliskan laporan

- siswa berlatih menghitung pH larutan penyangga

32jp

42 jp

Motivasi:Guru menanyakan tentang sifat larutan penyangga

Motivasi:Guru menanyakan Tentang cara menentukan pH larutan penyangga

(H+)/(OH-) larutan penyangga

-diskusi informasi tentang pHLarutan penyangga dengan penambahan sedikit asam atau sedikit basa atau dengan pengenceran

- guru membagi kelompok diskusi-masing-masing kelompokDiberikan soal-soal tentang larutan penyangga-masing-masing kelompok mengerjakan soal-soal yang diberikan-masing masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

-siswa berlatih menghitung pH larutan penyangga

-guru memberikan penguatan tentang larutan penyangga

52 jp

Motivasi :guru bertanya tentang pergeseranksetimbanganPrasyarat: Kesetimbangan kimia

- guru menjelaskan kapasitas (daya penahan) larutan penyangga- siswa membaca referensi tentang fungsi larutan penyangga dalam tubuh

- latihan soal

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Perhatikan data percobaan berikut : larutan A B C pH awal 7 5 8 ditambahkan sedikit asam 4 4,99 7,98 ditambah sedikit basa 10 5,01 8,01 Manakah diantara larutan tersebut yang bersifat buffer? Jelaskan jawabanmu. 2. Periksalah apakah larutan berikut bersifat penyangga atau tidak :

a. 50 ml larutan CH3COOH 0,1M + 50 ml larutan Ca(CH3COO)2 0,1M b. 50 ml larutan CH3COOH 0,1M + 50 ml larutan NaOH 0,1M

3. Tentukan pH larutan penyangga yang dibuat dengan mencampurkan: a. 50 ml larutan CH3COOH 0,1M dengan 50 ml larutan NaCH3COO 0,2M b. 50 ml larutan NH3 0,1M dengan 50 ml larutan NH4Cl 0,2M

4. Sebutkan komponen penyangga dalam : a. cairan luar sel b. cairan intra sel

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : KIMIA KELAS / SEMESTER : XI / 2ALOKASI WAKTU : 10 j.p.

STANDAR KOMPETENSI4. Memahami sifat-sifat larutan asam basa, metode pengukuran, dan terapannya

KOMPETENSI DASAR4.5. Menentukan jenis garam yang terhidrolisis dalam air dan mengukur serta menghitung pH larutan garam tersebut

INDIKATOR Menentukan ciri-ciri beberapa jenis garam yang dapat terhidrolisis dalam air melalui percobaan Menentukan sifat garam yang terhidrolisis dari persamaan reaksi ionisasi Menghitung pH larutan garam yang terhidrolisis

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. diberikan beberapa larutan garam, siswa dapat menentukan sifat larutan garam 2. siswa dapat menuliskan reaksi hidrolisis garam dari AK-BL, AL-BK, AL-BL, jika diberikan

beberapa larutan garam3. siswa dapat menghitung tetapan hidrolisis jika diketahui tetapan ionisasi asam/basa4. siswa dapat menghitung pH larutan garam, jika diketahui rumus garam dan harga Ka nya

B. MATERI PEMBELAJARAN Sifat larutan garam Sifat larutan garam bergantung pada kekuatan relative asam basa penyusunnya:

- garam dari asam kuat dan basa kuat bersifat netral- garam dari asam kuat dan basa lemah bersifat asam- garam dari asam lemah dan basa kuat bersifat basa- garam dari asam lemah dan basa lemah bergantung pada harga tetapan ionisasi

asam/basanya (Ka dan Kb). Ka > Kb : bersifat asam Ka < Kb : bersifat basa Ka = Kb : bersifat netral

Konsep hidrolisis Hidrolisis merupakan istilah yang umum digunakan untuk reaksi zat dengan air. Menurut konsep ini, komponen garam (kation atau anion) yang berasal dari asam atau basa lemah bereaksi dengan air (terhidrolisis) membentuk ion H3O+(=H+) atau ion OH-. Hidrolisis kation menghasilkan ion H3O+, sedangkan hidrolisis anion menghasilkan ion OH-.

a. garam dari asam kuat dan basa kuat garam dari AK-BK tidak terhidrolisis contoh : NaCl(aq) Na+(aq) + Cl-(aq)

Na+(aq) + H2O(l) (tidak terhidrolisis) Cl-(aq) + H2O(l) (tidak terhidrolisis)

b. garam dari basa kuat dan asam lemah garam dari BK-AL terhidrolisis sebagian ( parsial ) contoh : NaCH3COO(aq) Na+(aq) + CH3COO-(aq)

Na+(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi) CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)

Hidrolisis menghasilkan ion OH-, maka larutan bersifat basa (pH>7).

c. garam dari asam kuat dan basa lemah

garam dari AK-BL terhidrolisis sebagian ( parsial ) contoh : NH4Cl(aq) NH4

+(aq) + Cl-(aq) NH4

+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq) Cl-(aq) + H2O(l) (tidak ada reaksi) d. garam dari asam lemah dan basa lemah garam dari AL-BL terhidrolisis total contoh : NH4CH3COO(aq) NH4

+(aq) + CH3COO-(aq) NH4

+(aq) + H2O(l) NH3(aq) + H3O+(aq) CH3COO-(aq) + H2O(l) CH3COOH(aq) + OH-(aq)

pH larutan garama. garam dari asam kuat dan basa kuat larutannya bersifat netral (pH=7)

b. garam dari basa kuat dan asam lemah Kh = Kw ; [OH-] = √ Kw/Ka M Ka

c. garam dari asam kuat dan basa lemah Kh = Kw ; [H+] = √ Kw/Kb M

Kb

d. garam dari asam lemah dan basa lemah Kh = K w ; [H+] = √ Kw.Ka/Kb Ka.Kb

Kw = tetapan kesetimbangan air Ka = tetapan ionisasi asam lemah Kb = tetapan ionisasi basa lemah M = konsentrasi kation/anion yang terhidrolisis C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : pendekatan konsep 2. Metode : eksperimen

diskusi D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pert Kegiatan awal

Kegiatan inti

Kegiatan penutup

12 j.p

22 j.p

32 j.p

Motivasi:bersifat asam, basa atau netralkah CH3COONa?Prasyarat : -larutan asam basa -konsep pH Prasyarat :- konsep kesetimbangan- konsep pH

Motivasi:Jenis-jenis garam

- siswa melakukan percobaan tentang sifat larutan garam

-diskusi informasitentang konsep hidrolisis - siswa menuliskan reaksi hidrolisis dari larutan- larutan garam

-diskusi informasi tentang hubungan Kh dan Kw,dengan

- siswa menganalisis hasil percobaan- siswa menyimpulkan hasil percobaan dan menuliskan laporan

- latihan soal

Siswa menyimpulkan hasil

42 jp

52 jp

yang terhidrolisis

Motivasi:Hubungan Kh dan Kw, dengan H+ dan OH-

Motivasi:Menentukan pH dari garam yang bersifat asam, basa

H+ atau OH--siswa diberi kesempatan untuk mencoba menurunkan rumusan yang sama, tetapi untuk garam yang bersifat asam serta garam yang berasal dari asam lemah dan basa lemah

-diskusi informasi tentang perhitungan pH larutan garam dari AK- BL dan garam dari AL-BK- siswa berlatih menentukan pH larutan garam

-guru membagi kelompok kelompok-masing- masing kelompok diberikan soal tentang hidrolisis-masing- masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

diskusi

- latihan soal

-siswa menyimpulkan hasil diskusi

-guru memberikan penguatan tentang hidrolisis

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Tentukan sifat larutan garamberikut, bersifat asam, basa atau netral? a. Na2S b. Ca(NO3)2 c. K2SO4 d. AlCl3 e. NH4CN ( Kb=1,8 x 10-5; Ka= 6,2 x 10-10) 2. Tulislah reaksi hidrolisis (jika ada) bagi larutan garam-garam berikut dan tentukan apakah larutannya bersifat asam, basa ataukah netral. a. Na2S b. (NH4)2SO4 c. K2SO4 d. AlCl3 e. NH4CN ( Kb=1,8 x 10-5; Ka= 6,2 x 10-10)

3. Tentukan tetapan hidrolisis dari NaCH3COO jika diketahui Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5. 4. Tentukanlah pH larutan berikut: a. NaCN 0,1M (Ka HCn = 6,2 x 10-10) b. Na-benzoat 0,1M (Ka asam benzoate = 6,4 x 10-5)

5. Tentukanlah nilai tetapan hidrolisis (Kh) dari NH4Cl 0,1M. Kb NH3 = 1,8 x 10-5 

6. Tentukan pH larutan (NH4)2SO4 0,05 M. Kb NH3 = 1,8 x 10-5 

7. Tentukan sifat larutan garam berikut: a. NH4CN b. NH4F c. NH4CH3COO

Ka HCN = 6,2 x 10-10; Ka HF = 6,6 x 10-4 ; Ka CH3COOH = 1,8 x 10-5;

Kb NH3 = 1,8 x 10-5. 8. Perkirakanlah pH larutan berikut (pergunakan data pada soal nomor 7 di atas)

a. NH4CN b. NH4F.

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : KIMIAKELAS / SEMESTER : XI / 2ALOKASI WAKTU : 10 j.p.

STANDAR KOMPETENSI4. Mendeskripsikan sifat-sifat larutan, metode pengukuran serta terapannya

KOMPETENSI DASAR4.6. Memprediksi terbentuknya endapan dari suatu reaksi berdasarkan prinsip kesetimbangan

INDIKATOR Menjelaskan kesetimbangan dalam larutan jenuh atau larutan garam yang sukar larut Menghubungkan tetapan hasil kali kelarutan dengan tingkat kelarutan atau pengendapannya Menuliskan ungkapan berbagai Ksp elektrolit yang sukar larut dalam air Menghitung kelarutan suatu elektrolit yang sukar larut berdasarkan data harga Ksp atau

sebaliknya Menjelaskan pengaruh penambahan ion senama dalam larutan Menentukan pH larutan dari harga Ksp nya Memperkirakan terbentuknya endapan berdasarkan harga tetapan hasil kali kelarutan (Ksp) dan

membuktikannya dengan percobaan

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. diketahui massa zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu air, siswa dapat menghitung

kelarutan zat dalam air 2. siswa dapat menghitung massa zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut jika

diketahui kelarutan zat itu dalam pelarut3. siswa dapat menuliskan persamaan tetapan hasil kali kelarutan, jika diberikan rumus

senyawa yang sukar larut 4. siswa dapat menuliskan hubungan kelarutan dan tetapan hasil kali kelarutan, jika diberikan

rumus senyawa yang sukar larut 5. siswa dapat menghitung harga hasil kali kelarutan zat jika diketahui kelarutan zat tersebut

dalam air6. siswa dapat menghitung kelarutan jika diketahui hasilkali kelarutan7. siswa dapat menentukan pH larutan jika diketahui Kspnya8. siswa dapat menentukan kelarutan zat dalam larutan yang mengandung ion senama jika

diketahui Ksp zat tersebut9. siswa dapat menentukan kelarutan basa dalam larutan dengan pH tertentu jika diketahui

rumus basa dan harga pHnya10. siswa dapat menentukan terjadi/tidaknya endapan dengan perhitungan jika diberikan

campuran dua zat.B. MATERI PEMBELAJARAN Kelarutan (s) Kelarutan (solubility) adalah jumlah maksimum zat yang dapat larut dalam sejumlah tertentu pelarut/larutan pada suhu tertentu. Satuan kelarutan : mol L-1. Contoh : kelarutan AgCl dalam air sebesar 1 x 10-5  mol L-1.

Tetapan Hasilkali Kelarutan (Ksp) Dalam keadaan jenuh terdapat kesetimbangan antara zat padat tak larut dengan larutannya. Khusus untuk elektrolit (garam atau basa), kesetimbangan itu terjadi antara zat padat tak larut dengan ion-ionnya. Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat adalah sebagai berikut:

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)

Tetapan kesetimbangan dari kesetimbangan antara garam atau basa yang sedikit larut disebut tetapan hasilkali kelarutan (Ksp).

Persamaan tetapan hasilkali kelarutan untuk Ag2CrO4 di atas adalah: Ksp = [Ag+]2 [CrO4

2-]

Hubungan kelarutan (S) dan hasilkali kelarutan (Ksp) Kesetimbangan dalam larutan jenuh perak kromat:

Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO42-(aq)

Jika kelarutan Ag2CrO4 dinyatakan dengan s, maka konsentrasi ion Ag+ dalam larutan sama dengan 2s dan konsentrasi CrO4

2-  sama dengan s: Ag2CrO4(s) 2Ag+(aq) + CrO4

2-(aq) s 2s s

Dengan demikian nilai tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) Ag2CrO4 dikaitkan dengan kelarutan (s) sbb:

Ksp = [Ag+]2 [CrO42-]

= (2s)2 (s) = 4s3 

Secara umum, hubungan antara kelarutan (s) dengan tetapan hasilkali kelarutan (Ksp) untuk elektrolit AxBy dapat dinyatakan sbb: AxBy(s) xAy+(aq) + yBx-(aq)

S xs ys Ksp = [Ay+]x [Bx-]y 

= (xs)x (ys)y

= xy  yx s(x+y)

Pengaruh ion senama terhadap kelarutan Ion senama memperkecil kelarutan. Akan tetapi tidak mempengaruhi harga tetapan hasilkali kelarutan selama suhu tidak berubah.

Kelarutan dan pH Tingkat keasaman (pH) larutan dapat mempengaruhi kelarutan dari berbagai jenis zat. Suatu basa umumnya lebih larut dalam larutan yang bersifat asam, dan sebaliknya lebih sukar larut dalam larutan yang bersifat basa. Garam-garam yang berasal dari asam lemah akan lebih mudah larut dalam larutan yang bersifat asam kuat.

Reaksi pengendapan Secara umum apakah keadaan suatu larutan belum jenuh, jenuh, atau terjadi pengendapan, dapat ditentukan dengan memeriksa nilai hasilkali kelarutannya ion-ionnya. Jika hasilkali kelarutan < Ksp larutan belum jenuh Jika hasilkali kelarutan = Ksp larutan tepat jenuh Jika hasilkali kelarutan > Ksp terjadi pengendapan

C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : pendekatan konsep 2. Metode : ceramah diskusi

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pert Kegiatan awal Kegiatan inti Kegiatan penutup

12 j.p

Motivasi: guru bertanya tentangbeberapa rumus garamPrasyarat :tetapan kesetimbang- an

- guru menjelaskan pengertian ke- larutan dan hasilkali kelarutan- siswa berlatih menentukan kelarutan zat - siswa berlatih menulis persama- an tetapan hasilkali kelarutan dari senyawa-senyawa garam

- latihan soal

2

2 jp

32 jp

42 jp

52 jp

Motivasi: guru bertanya tentang persamaan tetapan hasilkali kelarutan Prasyarat :kelarutan dan hasilka-li kelarutan

Prasyarat :kelarutan dan hasilka-li kelarutan

Prasyarat : kelarutan dan hasilka- li kelarutan

Prasyarat :kelarutan dan hasilka-li kelarutan

- guru menjelaskan hubungan kela- rutan (s) dengan tetapan hasilkali kelarutan (Ksp)- guru membimbing siswa berlatih soal

- guru menjelaskan pengaruh ion senama terhadap kelarutan- guru membimbing siswa menentukan kelarutan garam dalam larutan yang mengandung ion senama

- guru menjelaskan hubungan kelarutan dengan pH- guru membimbing siswa berla- tih menentukan kelarutan da- lam larutan dengan pH tertentu

- guru menjelaskan tentang reaksi pengendapan- guru membimbing siswa berlatih soal

- latihan soal

- latihan soal

- latihan soal

- latihan soal

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Sebanyak 4,5 mg Mg(OH)2 dapat larut dalam 500 ml air. Nyatakan kelarutan Mg(OH)2 dalam mol L-1. (Ar H=1; O=16; Mg=24)

2. Kelarutan PbCrO4 dalam air adalah 1,34 mol L-1. Berapa gram PbCrO4 dapat larut dalam 200 mL air? (Ar O=16; Cr=52; Pb=206)

3. Tulislah persamaan tetapan hasilkali kelarutan untuk senyawa berikut: a. PbSO4 b. Ag2CrO4 c. PbCl2 d. Ag2PO4 e. Al2(CO3)3

4. Tulislah hubungan kelarutan dengan tetapan hasilkali kelarutan untuk elektrolit berikut:

a. CaSO4 b. Hg(CN)2 c. Mn(OH)3 d. Ni3(AsO4)2

5. Kelarutan magnesium oksalat, MgC2O4, dalam air sebesar 0,0093 mol L-1. Hitunglah Ksp magnesium oksalat itu. (Ar O=16; C=12; Mg=24)

6. Tentukan konsentrasi ion Ag+ dalam larutan jenuh Ag2CrO4. Ksp Ag2CrO4= 1,1 x 10-12.

7. Diketahui Ksp Ca(OH)2 = 5 x 10-6. Tentukan pH larutan jenuh Ca(OH)2. 8. Diketahui Ksp Fe(OH)2 = 8 x 10-16. Tentukanlah kelarutan Fe(OH)2 dalam a. akuades b. larutan NaOH 0,01 M

9. Larutan jenuh M(OH)2 mempunyai pH =10. Tentukan kelarutan basa tersebut dalam larutan yang menpunyai pH = 13. 10. Apakah terbentuk endapan Mg(OH)2apabila ke dalam 1 liter larutan MgCl2 0,1 M ditambahkan 1 gram kristal NaOH? (Ar H=1; O=16; Na=23); (Ksp Mg(OH)2= 2 x 10-11).

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : KIMIA

KELAS / SEMESTER : XI / 2ALOKASI WAKTU :2 j.p.

STANDAR KOMPETENSI5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI DASAR5.1. Membuat berbagai sistem koloid dengan bahan-bahan yang ada di sekitar

INDIKATOR Menjelaskan proses pembuatan koloid melalui percobaan

A. TUJUAN PEMBELAJARAN 1. diberikan cara pembuatan koloid, siswa dapat membedakan pembuatan koloid menurut cara

dispersi dengan cara kondensasi2 diberikan salah satu cara pembuatan koloid, siswa dapat menjelaskan pembuatan koloid

dengan cara kondensasi3 diberikan salah satu cara pembuatan koloid, siswa dapat menjelaskan pembuatan koloid

dengan cara dispersi

B. MATERI PEMBELAJARAN Pembuatan sistem koloid Ukuran partikel koloid terletak antara partikel larutan sejati dan partikel suspensi. Oleh karena itu, sistem koloid dapat dibuat dengan pengelompokkan (agregasi) parti- tikel larutan sejati atau menghaluskan bahan dalam bentuk kasar kemudian didispersikan ke dalam medium pendispersi. 1. Cara Kondensasi Dengan cara kondensasi partikel larutan sejati (molekul atau ion) bergabung menjadi partikel koloid. Cara ini dapat dilakukan melalui reaksi-reaksi kimia.

a. Reaksi redoks Reaksi redoks adalah reaksi yang disertai perubahan bilangan oksidasi Contoh: 1. Pembuatan sol belerang dari reaksi antara hydrogen sulfide (H2S) dengan belerang dioksida (SO2), yaitu dengan mengalirkan gas H2S ke dalam larutan SO2.

2H2S(g) + SO2(aq) 2H2O(l) + 3S(koloid)

2. Pembuatan sol emas dari reaksi antara larutan HAuCl4 dengan larutan K2CO3 dan HCHO (formaldehid) 2HAuCl4(aq) + 6K2CO3(aq) + 3HCHO(aq) 2Au(koloid) +

5CO2(g) + 8KCl(aq) + 3HCOOK(aq) + KHCO3(aq) + 2H2O(l)

b. Hidrolisis Hidrolisis adalah reaksi suatu zat dengan air Contoh: Pembuatan sol Fe(OH)3dari hidrolisis dari FeCl3. Apabila ke dalam air mendidih ditambahkan larutan FeCl3 akan terbentuk sol Fe(OH)3.

FeCl3(aq) + 3H2O(l) Fe(OH)3(koloid) + 3HCl(aq)

c. Dekomposisi rangkap Contoh: 1. Sol As2S3 dapat dibuat dari reaksi antara larutan H3AsO3 dengan larutan H2S.

2H3AsO3(aq) + 3H2S(aq) As2S3(koloid) + 6H2O(l) 2. Sol AgCl dapat dibuat dengan mencampurkan larutan perak nitrat encer dengan larutan HCl encer.

AgNO3(aq) + HCl(aq) AgCl(koloid) + HNO3(aq)

d. Penggantian pelarut Contoh: Apabila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alcohol akan terbentuk suatu koloid berupa gel.

2. Cara Dispersi Dengan cara disperse, partikel kasar dipecah menjadi partikel koloid.

a. Cara Mekanik Menurut cara ini butir-butir kasar digerus dengan lumping atau penggiling koloid sampai diperoleh tingkat kehalusan tertentu, kemudian diaduk dengan medium disperse. Contoh: Sol belerang dapat dibuat dengan menggerus serbuk belerang bersama-sama dengan suatu zat inert (seperti gula pasir), kemudian mencampur serbuk halus itu dengan air.

b. Cara Peptisasi Cara peptisasi adalah pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari suatu endapan dengan bantuan suatu zat pemeptisasi (pemecah). Contoh: Agar-agar dipeptisasi oleh air, nitroselulosa oleh aseton, karet oleh bensin. Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S dan endapan Al(OH)3oleh AlCl3.

d. Cara Busur Bredig Cara busur bredig digunakan untuk membuat sol-sol logam. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai electrode yang dicelupkan ke dalam Medium disperse, kemudian diberi loncatan listrik antara kedua ujungnya. C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : pendekatan konsep 2. Metode : eksperimen ceramah D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pert Kegiatan awal

Kegiatan inti

Kegiatan penutup

12 j.p

Motivasi: Tanya jawab tentang larutanPrasyarat: - Larutan - Suspensi

- guru menjelaskan tentang pembuatan koloid- guru membimbing siswa membentuk kelompok- siswa mempelajari LKS tentang pembuatan koloid- siswa melakukan percobaan pembuatan koloid

- menganalisis data- menarik kesimpulan- menulis laporan

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Bedakanlah pembuatan koloid menurut cara dispersi dengan cara kondensasi! 2. Pembuatan koloid dengan cara dispersi sering disebut cara fisika sedangkan cara kondensasi disebut cara kimia. Jelaskan!

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MATA PELAJARAN : KIMIAKELAS / SEMESTER : XI / 2ALOKASI WAKTU : 8 j.p.

STANDAR KOMPETENSI5. Menjelaskan sistem dan sifat koloid serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

KOMPETENSI DASAR5.2. Mengelompokkan koloid , sifat-sifat koloid dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

INDIKATOR Mengklasifikiasikan suspensi kasar, larutan sejati dan koloid berdasarkan data hasil pengamatan

(efek Tyndall, homogen/heterogen, dan penyaringan) Mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan fase pendispersi Mendeskripsikan sifat-sifat koloid (efek Tyndall, gerak Brown, dialysis, elektroforesis, emulsi,

koagulasi) Menjelaskan koloid liofil dan liofob Mendeskripsikan peranan koloid di industri kosmetik, makanan, dan farmasi

A. TUJUAN PEMBELAJARAN1. diberikan 3 macam campuran, siswa dapat menjelaskan perbedaan sifat antara larutan,

koloid, dan suspensi2. siswa dapat menyebutkan nama koloid jika diketahui fase terdispersi dan medium

pendispersinya atau sebaliknya3. siswa dapat mengelompokkan jenis koloid berdasarkan fase terdispersi dan medium

pendispersinya4. siswa dapat menjelaskan sifat-sifat koloid jika diberikan istilah-istilah dalam koloid5. siswa dapat menjelaskan perbedaan koloid hidrofil dan hidrofob berdasarkan pelarut air6. diberikan banyak manfaat koloid dalam kehidupan sehari-hari siswa dapat menyebutkan

industri-industri yang menggunakan sistem koloid untuk produknya

C. MATERI PEMBELAJARAN Sistem Koloid

Sistem koloid terdiri atas fase terdispersi dengan ukuran tertentu dalam medium pendispersi. Zat yang didispersikan disebut fase terdispersi, sedangkan medium yang digunakan untuk mendispersikan disebut medium pendispersi.

Perbandingan sifat larutan, koloid, dan suspensi

Larutan(Dispersi molekuler)

Koloid(Dispersi koloid)

Suspensi(Dispersi kasar)

Contoh : Larutan gula dalam air

Contoh : Campuran susu dengan air

Contoh : Campuran tepung terigu dengan air

1. Homogen, tak dapat dibedakan walaupun menggunakan mikroskop ultra2. Semua partikel berdimensi (panjang, lebar, dan tebal) kurang dari 1 nm3. Satu fase4. Stabil5. Tidak dapat disaring

1. Secara makroskopis bersifat homogen tetapi heterogen jika diamati dengan mikroskop ultra2. Partikel berdimensi antara 1 nm sampai 100 nm

3. Dua fase4. Pada umumnya stabil5. Tidak dapat disaring kecuali dengan penyaring ultra

1. Heterogen

2. Salah satu atau semua dimensi patikelnya lebih besar dari 100 nm 3. Dua fase4. Tidak stabil5. Dapat disaring

Koloid dalam kehidupan sehari-hari Dalam kehidupan sehari-hari kita dapat menemukan campuran yang tergolong larutan,

koloid, atau suspensi Contoh larutan : larutan gula, larutan garam, spiritus, alcohol 70%, larutan cuka, air laut, udara yang bersih, dan bensin Contoh koloid : sabun, susu, santan, jeli, selai, mentega, mayonnaise Contoh suspensi : air sungai yang keruh, campuran air dengan pasir, campuran kopi dengan air, dan campuran minyak dengan air

Jenis-jenis koloid

No Fase terdispersi

Fase pendispersi

Nama koloid Contoh

12345678

PadatPadatPadatCairCairCairGasGas

GasCairPadatGasCairPadatCairPadat

AerosolSol

Sol padatAerosolEmulsi

Emulsi padatBuih

Buih padat

Asap (smoke), debu di udaraSol emas, sol belerang, tinta, catGelas berwarna, intan hitamKabut (fog) dan awanSusu, santan, minyak ikanJelly, mutiara, opalBuih sabun, krim kocokKaret busa, batu apung

Penggunaan koloid Dari contoh-contoh koloid di atas, kita dapat melihat kecenderungan industri membuat produk yang berupa koloid. Misalnya industri kosmetik, industri makanan, industri farmasi dan lain-lain. Mengapa harus koloid? Karena koloid merupakan satu- satunya cara untuk menyajikan suatu campuran dari zat-zat yang tidak saling melarutkan secara homogen dan stabil (pada tingkat makroskopis). Sebagai contoh, cat adalah zat-zat berwarna (pigmen) yang tidak larut dalam air atau medium cat, tetapi dengan sistem koloid dapat dibuat suatu campuran yang homogen (merata) dan stabil.

Sifat-sifat koloid1. Efek Tyndall

Efek Tyndall adalah efek penghamburan berkas cahaya oleh partikel koloid2. Gerak Brown

Gerak Brown adalah gerak zig-zag partikel koloid sebagai akibat tumbukan yang tidak seimbang dari molekul-molekul medium terhadap partikel koloid.

3. Muatan Koloid a. Elektroforesis Elektroforesis adalah pergerakan partikel koliod dalam medan listrik Hal ini menunjukkan bahwa partikel koloid bermuatan listrik. b. Adsorpsi Adsorpsi adalah penyerapan pada permukaan partikel koloid. Misalnya partikel koloid mempunyai kemampuan menyerap ion atau muatan listrik pada permukaannya.

4. Koagulasi Koagulasi adalah peristiwa penggumpalan koloid.

5. Koloid Pelindung Koloid pelindung adalah koloid yang ditambahkan untuk menstabilkan koloid lain.

6. Dialisis Dialisis adalah proses pemurnian koloid menggunakan selaput semipermeabel.

7. Koloid liofil dan koloid liofob Koloid yang mempunyai medium disperse cair dibedakan atas koloid liofil dan koloid liofob. Suatu koloid disebut koloid liofil apabila terdapat gaya tarik menarik yang cukup besar antara zat terdispersi dengan mediumnya. Sebaliknya suatu koloid disebut koloid liofob jika gaya tarik menarik tersebut tidak ada atau sangat lemah. Jika medium disperse yang dipakai air, maka kedua jenis koloid tersebut masing-masing disebut koloid hidrofil dan koloid hidrofob.

Contoh koloid hidrofil : protein, sabun, detergen, agar-agar, kanji, dan gelatin

Contoh koloid hidrofob : susu, mayonnaise, sol belerang, sol Fe(OH)3, sol-sol sulfide, dan sol-sol logam.

C. METODE PEMBELAJARAN 1. Model Pembelajaran : pendekatan konsep 2. Metode : eksperimen Diskusi informasi

D. LANGKAH – LANGKAH PEMBELAJARAN

Pert Kegiatan awal

Kegiatan inti

Kegiatan penutup

12 j.p

22 j.p

32 jp

42 j.p

Motivasi:Tanya jawab perbedaancampuran :- gula + air - susu instant + air - terigu + airPrasyarat:- Larutan - Suspensi

Motivasi: Tanya jawab perbedaan karet busa dengan busa sabunPrasyarat : jenis-jenis koloid

Motivasi:tanya jawab tentang jenis-jenis koloid

Motivasi : Bagaimana cara menjernihkan air sumur?Prasyarat : sifat-sifat koloid

- guru membimbing siswa membentuk kelompok- siswa mempelajari LKS tentang perbedaan dari larut- an, koloid, suspensi- siswa melakukan percobaan sesui dengan LKS

-diskusi kelompok tentang tentang jenis-jenis koloid dan kegunaan koloid- masing – masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi

- siswa melakukan percobaan tentang sifat-sifat koloid-guru memandu siswa untuk melaksanakan diskusi kelas

- guru membimbing siswa membentuk kelompok- siswa mempelajari LKS tentang proses penjernihan air- siswa melakukan praktikum

- menjawab pertanyaan di LKS- menunjukkan dari data percobaan, campuran yang tergolong koloid- membandingkan sifat larutan, koloid, dan suspensi

- guru memberikan tugas untuk memberikan contoh koloid berdasarkan fase terdis- persi dan medium pendispersi- siswa menjawab pertanyaan yang ada di LKS

- siswa menulis laporan- menganalisis data- menarik kesimpulan

-siswa menulis laporan-siswa menganalisis data-siswa menarik kesimpulan

E. SUMBER BELAJAR 1. Buku Kimia Elangga XI B 2. Buku referensi lain F. PENILAIAN 1. Teknik Penilaian : Tes tertulis 2. Bentuk instrument : Tes uraian 3. Contoh instrument : 1. Ditinjau dari ukuran partikelnya, kemukakanlah perbedaan antara larutan, koloid, dan suspensi!

2. Lengkapilah daftar berikut ini: No Nama sistem koloid Fase terdispersi Fase pendispersi Contoh

1 2 3 4 5 6

Sol……………………

Emulsi

……Gas…………Cair……

……Cair…………Gas……

…………Asap

Agar-agar…………

3. Isilah titi-titik pada soal berikut dengan kata/istilah yang benar. a. Penghamburan cahaya oleh sistem koloid sehingga berkas cahaya bisa diamati dari samping disebut……….

b. Gerak zig-zag partikel koloid yang dapat diamati dengan mikroskop ultra disebut……….

c. Gerakan partikel koloid dalam medan listrik disebut………. d. Muatan koloid terjadi karena partikel koloid dapat……….ion-ion atau muatan listrik

pada permukaannya. e. Penggumpalan sistem koloid disebut………. f. Pemisahan ion-ion dari sistem koloid dengan menggunakan selaput semipermiabel disebut………. 4. Jelaskan perbedaan antara koloid hidrofil dan koloid hidrofob! 5. Sebutkan industri-industri yang menggunakan sistem koloid pada produknya!