8 - bab 5.docx

16
V. Tugas Khusus Tata Letak Fasilitas Produksi Urea Departemen Produksi I di PT Petrokimia Gresik V.1 Tata Letak Fasilitas Pabrik Urea Tata Letak fasilitas pabrik merupakan keseluruhan bentuk dan penempatan fasilitas- fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi (Prasetya dan Lukiastuti, 2009). Tata letak fasilitas produksi urea PT Petrokimia Gresik secara keseluruhan sudah cukup baik dalam membantu kelancaran proses produksi. PT Petrokimia yang mempunyai area produksi khususnya pada produksi urea sebesar 0,6 Ha telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga memperlancar proses produksi dan kendala yang mengakibatkan proses produksi terhambat dapat dikurangi dengan pengaturan fasilitas-fasilitas yang teratur serta efektif. Mesin dan peralatan yang digunakan oleh pabrik urea PT Petrokimia Gresik termasuk dalam kelompok mesin dengan dimensi yang besar dan karena proses produksi yang berlangsung secara kontinyu maka tata letak fasilitas produksi yang diterapkan pabrik urea harus memperhatikan urutan proses produksi. Tata letak fasilitas dimaksudkan sebagai sarana untuk perbaikan layout fasilitas, digunakan dalam penanganan bahan (material handling) dan untuk menentukan peralatan dalam proses produksi, serta menentukan perencanaan fasilitas secara keseluruhan. Tata letak fasilitas juga dirancang khusus untuk 45

Upload: achmad-firza-syafril

Post on 19-Jan-2016

29 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: 8 - Bab 5.docx

V. Tugas Khusus Tata Letak Fasilitas Produksi Urea

Departemen Produksi I di PT Petrokimia Gresik

V.1 Tata Letak Fasilitas Pabrik UreaTata Letak fasilitas pabrik merupakan keseluruhan bentuk

dan penempatan fasilitas-fasilitas yang diperlukan dalam proses produksi (Prasetya dan Lukiastuti, 2009). Tata letak fasilitas produksi urea PT Petrokimia Gresik secara keseluruhan sudah cukup baik dalam membantu kelancaran proses produksi. PT Petrokimia yang mempunyai area produksi khususnya pada produksi urea sebesar 0,6 Ha telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga memperlancar proses produksi dan kendala yang mengakibatkan proses produksi terhambat dapat dikurangi dengan pengaturan fasilitas-fasilitas yang teratur serta efektif. Mesin dan peralatan yang digunakan oleh pabrik urea PT Petrokimia Gresik termasuk dalam kelompok mesin dengan dimensi yang besar dan karena proses produksi yang berlangsung secara kontinyu maka tata letak fasilitas produksi yang diterapkan pabrik urea harus memperhatikan urutan proses produksi. Tata letak fasilitas dimaksudkan sebagai sarana untuk perbaikan layout fasilitas, digunakan dalam penanganan bahan (material handling) dan untuk menentukan peralatan dalam proses produksi, serta menentukan perencanaan fasilitas secara keseluruhan. Tata letak fasilitas juga dirancang khusus untuk menciptakan kenyamanan, keselamatan kerja, dan juga memperlancar proses produksi sehingga diharapkaan akan meningkatkan fasilitas produksi. Tujuan pengaturan tata letak fasilitas produksi adalah pemanfaatan lebih besar atas ruangan, peralatan, arus informasi, bahan baku, dan kondisi kerja yang lebih aman.

Tata letak fasilitas produksi urea secara keseluruhan meliputi fasilitas kantor, fasilitas eksternal, dan fasilitas produksi. Fasilitas kantor terdiri dari ruang kabag ammonia, ruang administrasi ammonia, ruang dcs ammonia, ruang kasi ammonia, ruang dcs urea, ruang dcs service unit, ruang kasi service unit, ruang was shift, ruang operator, toilet, dan dapur. Fasilitas eksternal terdiri dari mobil, sepeda, pos satpam, jalan

45

Page 2: 8 - Bab 5.docx

kecil, dan jalan besar. Fasilitas produksi terdiri dari instumentasi utama yaitu reactor, stripper, HP decomposer, LP decomposer, Vacuum Concentrator Upper, Vacuum Concetrator Lower, Final Concentrator, Final Separator, dan Prilling Tower. Kemudian Alat pendukung yaitu Heater, First ejector, second ejector, Ejector for FA-203, Ejector for EA-503, Ammonium Feed Pump, Carbamate Feed Pump, Urea Solution Pump, Urea Solution Sirculation Pump, Urea Solution Feed Pump, Molten Urea Pump, Water Pump for Prilling Tower, Carbamate Condenser I, Carbamet Condenser II, Urea Solution Heater, Surface Condenser for FA-203, Preheater for DA-501, Final Absolute Cooler, Scrubber, Washing Column, Urea Hydrolizer,Final Absorber, Urea Solution Tank, Flash separator, Process Condensate Tank. Untuk lebih jelasnya mengenai tata letak fasilitas produksi (mesin) pada produksi urea PT Petrokimia Gresik ditunjukkan pada Lampiran 11.

Menurut Wignjosoebroto (2003), tata letak pabrik dapat didefinisikan sebagai tata cara pengaturan fasilitas-fasilitas pabrik guna menunjang kelancaran proses produksi. Pengaturan tersebut akan dicoba dengan memanfaatkan luas area (space) untuk penempatan mesin atau fasilitas penunjang produksi lainnya, kelancaran gerakan perpindahan bahan baku, penyimpanan bahan jadi (storage), personal pekerja dan sebagainya.

V.2 Jenis dan Tujuan Tata Letak Fasilitas Produksi

Pengaturan lay out di produksi urea PT Petrokimia Gresik didasarkan pada urutan proses produksi (Product Layout) yaitu pengaturan fasilitas pada mesin- mesin dan perlengkapan disusun berdasarkan garis aliran (flow line) proses produksi. Urutan Operasi yang diperlukan bagi produk yang dibuat sesuai urutan proses produksi dari bahan baku (raw material) sampai produk jadi.

Berdasarkan lampiran 11, maka dapat dikatakan bahwa tata letak fasilitas produksi yang terdapat di pabrik urea PT Petrokimia Gresik termasuk dalam tipe fixed layout product layout, karena pengaturan fasilitas/mesin produksi tersebut telah disusun pada suatu lokasi yang tetap dan tidak dapat

45

Page 3: 8 - Bab 5.docx

dipindahkan, serta disesuaikan dengan urutan proses produksi, sehingga akan lebih meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses produksi. Hal tersebut sesuai dengan apa yang dikemukakan oleh Wignosoebroto ( 2003 ), fixed layout adalah tipe tata letak fasilitas dimana semua komponen untuk proses produksi diletakkan pada lokasi yang tetap dan dalam satu kawasan yang dekat. Sedangkan product layout adalah tipe tata letak fasilitas dimana pengaturan fasilitas produksi disusun sesuai dengan urutan prose produksi.

Penggunaan tipe tata letak fasilitas fixed layout product layout akan berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi proses produksi. Semakin tepat penggunaan tipe tata letak fasilitas dengan proses produksi akan memberikan dampak pada efektifitas dan efisiensi proses produksi. Karena prusahaan tersebut menerapkan tipe tata letak fasilitas fixed layout product layout maka perusahaan dapat mencapai efektifitas dan efisiensi dalam produksi.

Menurut Wignosoebroto ( 2003 ) Product Lay Out mempunyai beberapa kelebihan dan kekurangan :

a. Kelebihan :- Aliran Produksi material berlangsung lancar- Total waktu yang digunakan untuk produksi relatif

singkat- Pengawasan proses produksi mudah dilaksanakan

b. Kekurangan : - Apabila mesin produksi hanya satu maka kerusakan

salah satu mesin akan dapat menghentikan aliran proses produksi secara total

- Adanya investasi dalam jumlah besar untuk pengadaan mesin baik dari segi jumlah maupun kegunaan mesin

Dalam aplikasinya, pabrik pembuatan pupuk urea di PT Petrokimia Gresik ini menempatkan mesin dan peralatannya sesuai dengan luas area pabrik dan urutan prosesnya. Gambar Tata letak fasilitas produksi Urea ditampilkan pada lampiran xxx

Secara garis besar tujuan utama dari tata letak pabrik ialah mengatur area kerja dari segala fasilitas produksi yang paling ekonomis untuk operasi, aman, dan nyaman sehingga akan dapat menaikkan performance. Tujuan tata letak fasilitas

45

Page 4: 8 - Bab 5.docx

produksi urea PT Petrokimia Gresik berdasarkan aliran produksinya, yaitu :

Adanya aliran bahan baku yang tidak terputus-putus sehingga memperkecil jarak perpindahan bahan baku

Efisiensi terhadap waktu, tenaga, dan biaya. Mengoptimalkan luas yang ada Memudahkan pengawasan dalam proses operasi.

Perlunya susunan letak fasilitas produksi agar karyawan dapat bekerja dengan mudah dan baik dan memperlancar aliran proses produksi. Semua itu digunakan untuk mendapatkan efisiensi produksi dan efektifitas kerja yang semakin meningkat, sehingga produktivitas kerjanya akan terus meningkat. Pada umumnya tata letak pabrik yang terencana dengan baik akan ikut menentukan efisiensi dan dalam beberapa hal akan menjaga kelangsungan hidup ataupun kesuksesan suatu industri.

V.3 Pola Aliran BahanDalam pengaturan tata letak fasilitas, salah satu aspek

yang digunakan sebagai bahan pertimbangan adalah pola aliran bahan selama proses. Pola aliran bahan merupakan pola aliran yang dipakai untuk pengaturan aliran bahan dalam proses produksi.Pola aliran bahan di produksi urea sudah menerapkan teori yang sesuai dengan teori bahan yang efektif dan efisien. Hal ini dikarenakan terbatasnya luas ruang pabrik serta jumlah mesin dan alat yang digunakan. Produksi urea PT Petrokimia Gresik dibangun dengan memanfaatkan lahan minimum yang ada dalam area unit pabrik I (ammoniak, Urea, dan ZA). Penerapan pola aliran bahan pada produksi urea ini digolongkan dalam bentuk straight line karena pola aliran bahan dari setiap proses dilakukan berurutan. Proses produksi disusun berbelok-belok dan naik turun untuk meminimasi penggunaan ruang. Penggunaan pola aliran straight line oleh PT. Petrokimia disesuaikan dengan luas area produksi urea, berbagai macam alat produciont equipment yang digunakan serta ukuran mesin dan peralatan yang digunakan. Pertimbangan utama menggunakan aliran straight line adalah mempertimbangkan

45

Page 5: 8 - Bab 5.docx

luas area produksi yang digunakan untuk proses produksi yang digunkan untuk proses produksi urea.

Gambar 5.1 Pola Aliran Bahan Straight Line PT Petrokimia Gresik

Aliran bahan disusun berurutan karena jarak perpindahan bahan relatif singkat dan jarak antar mesin yang pendek. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wignjosoebroto (2003) bahwa pola aliran berdasarkan garis lurus atau straight line umum dipakai bilamana produksi berlangsung singkat, relatif sederhana dan umum terdiri dari beberapa komponen – komponen atau beberapa macam production equipment. Pola aliran ini digunakan untuk memperoleh lintasan produksi yang singkat, relatif sederhana dan umum yang mencakup berbagai macam production equipment. Selain itu, pola aliran ini umum digunakan bilamana proses material handling dilaksanakan mekanis yaitu dengan menggunakan belt conveyor yang berguna mengalirkan urea pada unit bulk yang kemudian dilirkan ke unit bagging untuk dikemas. Dilihat dari pengamatan lapangan, pola aliran bahan terjadi hampir tidak ada delay mulai dari bahan baku (ammoniak dan CO2) masuk dari pipa ammoniak hingga menjadi produk (urea butriran).

V.4 Faktor penyusun tata letak fasilitas produksi UreaDalam penyusunan tata letak yang baik, perlu diketahui

faktor-faktor yang harus dipertimbangkan PT Petrokimia Gresik mempertimbangkan beberapa faktor yang berpengaruh dalam penyusunan tata letak yang digunakan yaitu :

Urutan dari proses produksi Kebutuhan ruangan peralatan dan mesin Maintenance Replacement

45

Page 6: 8 - Bab 5.docx

Flexibilty Plan Climate

Bahan Baku utama dari pupuk urea CO2 (gas) dan Ammonia dimana keduanya berbentuk gas tidak memerlukan handling yang khusus karena perpindahan dari proses ke proses berikutnya menggunakan pipa. Urutan proses produksi dari awal hingga akhir disusun sedemikian mungkin sesuai urutan dalam menghasilkan produk. Kebutuhan ruangan untuk proses produksi harus disesuaikan dengan luas lahan yang dimiliki oleh pabrik sehingga penyusunan tata letak harus benar-benar memanfaatkan space yang ada. Penyusunan tata letak juga berdasarkan fleksibiltas penyusunan peralatan/mesin guna lebih mudah dalam hal perawatan maupun penggantian yang terbukti dengan adanya lahan disekitar area produksi untuk penggantian peralatan/mesin yang besar dan berat serta pemberian jarak antar stasiun untuk mempermudah kegiatan perawatan.

Faktor penyusunan tata letak di PT Petrokimia Gresik beberapa telah sesuai berdasarkan pertimbangan yang dikemukakan oleh Purnomo (2004). Untuk mendapatkan lokasi pabrik yang tepat, maka harus diperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi lokasi pabrik. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam menyusun layout adalah sebagai berikut:

1. Produk yang dihasilkan2. Urutan produksinya3. Kebutuhan akan ruangan yang cukup luas4. Peralatan/mesin, apakan mesin-mesinnya berat, kalau

berat diperlukan luas lantai yang lebih kokoh.5. Maintenance dan replacement6. Adanya keseimbangan kapasitas (balance capacity)7. Minimum movement. Dengan gerak sedikit maka

biayanya akan lebih rendah8. Aliran dari bahan baku9. Employee area. Tempat kerja harus cukup luas sehingga

tidak mengganggu keselamatan dan kesehatan serta kelancaran produksi

10. Service area (WC, tempat ibadah) diatur dekat dengan tempat kerja

45

Page 7: 8 - Bab 5.docx

11. Waiting area. Tempat untuk menyimpan barang-barang sementara sambil menunggu proses selanjutnya

12. Plan climate. Udara pabrik harus diatur sesuai dengan keadaan produk dan pekerja.

V.5 Operation Process Chart (OPC)Operation Process Chart atau peta proses operasi

merupakan diagram proses dan salah satu teknik yang paling berguna dalam produksi dan pengalisaan, yang artinya adalah suatu diagram yang menggambarkan langkah-langkah proses yang dialami oleh bahan baku meliputi proses operasi dan pemeriksaan. Pembuatan OPC ini merupakan tahap pertama dalam perencanaan pabrik. Dengan adanya peta proses operasi dapat dilihat apa saja yang dibutuhkan yakni dari bahan baku dan bahan penunjang yang dibutuhkan, proses proses pada masing-masing komponen mesin atau alat yang digunakan dalam operasi ,waktu yang dibutuhkan dalam proses, serta berat bahan yang dihasilkan.

Peta proses operasi digambarkan dengan bentuk lambang atau simbol yang telah dibakukan meliputi operasi, pemeriksaan, aktifitas gabungan, dan penyimpanan. Kegiatan operasi terjadi apabila benda atau bahan mengalami perubahan sifat, baik secara fisik maupun kimia. Kegiatan pemeriksaan dilakukan terhadap suatu objek agar sesuai dengan standar yang ditetapkan. Aktivitas gabungan adalah pelaksanaan proses operasi dan pemeriksaan secara bersamaan. Sedangkan penyimpanan yaitu melakukan kegiatan menyimpan benda dalam waktu yang cukup lama.

Menurut Wignjosoebroto (2003), Beberapa kegunaan sserta keuntungan dari peta proses operasi yakni menunjukan urutan pabrikasi dan perakitan tiap-tiap komponen, susunan lintasan produksi, urutan proses produksi dan peta rakitan sehingga memberikan informasi yang lebih lengkap.

Pada produksi urea PT Petrokimia Gresik Jumlah aktivitas operasi pada pembuatan urea dalam 1 kali proses yaitu sebanyak 1 aktivitas dengan waktu 15 menit, inspeksi dan operasi 4 aktivitas dengan waktu 77 menit, dan satu aktivitas penyimpanan dengan waktu 30 menit. Jumlah total aktivitas

45

Page 8: 8 - Bab 5.docx

adalah 6 dengan waktu 122 menit. Tata letak proses produksi di PT Petrokimia sudah sesuai dengan peta proses operasi peroduksi urea. Penyusunan mesin dan peralatan yang digunakan berdasarkan urutan proses produksi yang digambarkan pada peta proses operasi.

V.6 Activity Relation Chart (ARC)ARC merupakan peta yang menggambarkan hubungan

kedekatan berdasarkan tingkat kepentingan antar kegiatan. PT Petrokimia memiliki beberapa fasilitas yang beberapa diantaranya memiliki hubungan kedekatan yang berbeda-beda. Keterkaitan antar kegiatan dapat dilihat pada peta Activity Relation Chart (ARC) pada Lampiran 12.

Berdasarkan peta ARC, dapat diketahui bahwa derajat keterkaitan antar fasilitas atau kegiatan ditunjukkan dengan warna dan simbolnya. Warna merah (A) menunjukkan hubungan kedekatan yang mutlak perlu, warna jingga (E) menunjukkan hubungan kedekatan sangat penting, warna hijau (I) menunjukkan hubungan kedekatan penting, warna biru (O) menunjukkan hubungan kedekatan biasa, warna putih (U) menunjukkan hubungan kedekatan tidak perlu, dan warna coklat (X) menunjukkan hubungan kedekatan yang tidak dikehendaki (Purnomo, 2004). Semua kegiatan relatif jauh dengan stasiun PLTD atau lebih dikenal dengan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel. Stasiun PLTD tidak dikehendaki berdekatan dengan fasilitas apapun untuk menghindari kecelakaan yang tidak diharapkan, sehingga dalam peta ARC hubungan antar stasiun PLTD dengan kegiatan lain ditunjukkan dengan warna coklat. Untuk toilet juga tidak diharapkan dekat dengan ruangan proses produksi, sebab kemungkinan bau tidak sedap dapat mengganggu kelancaran proses produksi, sehingga dalam peta ARC ditunjukkan dengan warna coklat.

Urutan proses ditunjukkan dengan warna merah yang berarti mutlak perlu, mulai dari ruang penerimaan pucuk hingga gudang penyimpanan. Selain itu mesin atau alat yang digunakan untuk proses produksi juga ditunjukkan dengan warna merah, karena menunjukkan urutan alir kerja

45

Page 9: 8 - Bab 5.docx

antar mesin atau alat. Warna merah juga ditunjukkan untuk kedekatan antara kantor pabrik dengan ruang HACCP. Hal ini dapat mempermudah dalam menyimpan atau menganalisis dokumen penting tentang pengendalian mutu untuk tiap periodenya. Pos satpam juga diletakkan dekat dengan tempat parkir mobil dan motor agar meminimalisir hilangnya kendaraan, sehingga ditunjukkan pada peta ARC dengan warna merah yaitu mutlak perlu. Untuk belt conveyor ditunjukkan dengan warna merah, sebab pada tiap proses produksi membutuhkan belt conveyor untuk memindahkan alat dari satu ruangan ke ruangan lainnya.

Warna jingga ditunjukkan kepada ruangan, fasilitas atau mesin yang memiliki kedekatan tidak mutlak perlu, namun kedekatannya akan lebih baik dan menyebabkan peningkatan produktivitas. Kedekatan mesin yang berada pada ruang sortasi ditandai dengan warna jingga agar mempermudah proses sortasi berlangsung. Timbangan diletakkan berdekatan pada mesin yang berada pada ruang sortasi agar mempermudah menghitung berat tiap mutu yang dihasilkan dari tiap jenis bubuk teh hitam yang dihasilkan.

Warna hijau ditunjukkan untuk kedekatan antara ruang pengemasan dan mesin di ruang sortasi. Kedekatan antara keduanya dapat mempermudah aliran proses bubuk teh hitam yang telah disortasi agar mudah untuk dikemas. Kedekatan keduanya penting, sebab tidak menggunakan ruangan yang sama.

Warna biru ditunjukkan untuk kedekatan antara ruangan dan mesin peralatan yang memiliki derajat kedekatan biasa, namun masih tergolong urutan alir proses. Warna biru diberikan kepada ruangan dan mesin yang tidak mutlak berdekatan, namun masih berada pada ruang produksi. Pemberian warna pada peta ARC ini berdasarkan pada kenyataan di lapangan serta sedikit penambahan untuk perencanaan perbaikan dari yang sudah ada.

45

Page 10: 8 - Bab 5.docx

Sesuai yang dijelaskan oleh Purnomo (2004) bahwa peta hubungan fasilitas ini merupakan metode yang sederhana dengan menghubungkan aktivitas-aktivitas secara berpasangan sehingga semua aktivitas akan diketahui tingkat hubungannya. Tata letak fasilitas produksi yang diterapkan di PT Petrokimia secara keseluruhan sudah cukup baik dalam menunjang kelancaran proses produksi. Hal ini dapat dilihat berdasarkan:

Material Handling Equipment (Peralatan Penanganan Bahan)

Penggunaan conveyor untuk pemindahan bahan berbentuk gas dan pipa untuk bahan berbentuk cairan yang disesuaikan dengan kapasitas bahan yang akan dipindah. Konfigurasi bangunan yang digunakan dalam proses produksi dibuat lebih tinggi di beberapa titik untuk mempermudah dalam perpindahan material dengan pemanfaatan gaya gravitasi. Hal ini dimaksudkan agar bahan baku dapat mengalir dengan sendirinya ke proses pengolahan selanjutnya tanpa harus menggunakan peralatan penolong untuk mengalirkannya. Penggunaan gaya gravitasi dalam penanganan material selama proses dimaksudkan untuk meminimalisasi biaya pemindahan material.

Capacity and Space requirement (Kapasitas dan persyaratan luas ruang)

Kapasitas produksi sudah mendekati target yang telah ditetapkan. Produktivitas pekerja mencapai rate 100% dari target kapasitas produksi 104 %. Area produksi yang digunakan 0,6 Ha telah dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga memperlancar proses produksi dan kendala yang mengakibatkan proses produksi terhambat dapat dihilangkan. Terbukti tidak adanya backtracking (aliran balik) maupun bottleneck (penyumbatan aliran bahan karena tidak seimbangnya kemampuan mesin) pada area produksi.

Environtment and aesthetics (Lingkungan hidup dan estetika)

Lingkungan area produksi mendukung kelancaran proses produksi dikarenakan keputusan penggunaan

45

Page 11: 8 - Bab 5.docx

bangunan yang terbuka untuk sirkulasi uap panas selama proses produksi dan mengurangi kebisingan sehingga memberikan kenyamanan bagi pekerja. Proses pengolahan urea identik dengan penggunaan uap panas untuk menjaga kualitas produk yang dihasilkan sehingga membutuhkan penanganan terhadap sirkulasi udara. Penggunaan ruangan untuk area produksi harus memperhatikan tingkat kebisingan dari penggunaan peralatan dan mesin.

Flow of Information (Aliran informasi) Komunikasi sangat penting bagi setiap perusahaan yang harus difasilitasi oleh tata letak. Bangunan pabrik pada pengolahan teh hitam di PT Petrokimia Gresik tidak menggunakan sekat-sekat atau pemisah antar mesin dan peralatan karena aliran informasi proses produksi saling terhubung. Aliran informasi juga sudah cukup baik.

45