77720485 kasus hernia
TRANSCRIPT
Kasus Hernia
Secara umum hernia dapat dibagi menjadi Hernia Inguinalis dan Hernia Femoralis.
Untuk Hernia Inguinalis, dapat dibagi menjadi tipe yang direct atau indirect, dengan
proses perkembangan penyakit sebagai berikut:
1. Hernia Inguinalis Direct
.
2. Hernia Inguinalis Indirect
Untuk mekanisme terjadinya Hernia Femoralis sendiri sebagai berikut:
Defek anulus
inguinal
Tekanan
IntraAbdomina
l
strangulata
inkarserata
Masuknya
organ
obstruksi
iskemia
kanalis inguinal terbuka
nekrosis
Peningkatan tekanan intra
abdominal kronis
Penatalaksanaan untuk Pasien Hernia sebagai berikut:
Konnservatif : reposisi & pemakaian penyangga/penunjang u/ memperthanakan posisi
hernia yang telah direposisi
Reposisi àbimanual, tangan kiri memegang isi hernia membentuk corong, tangan kanan
mendorongnya ke arah cincin hernia dengan sedikit tekanan perlahan yang tetap sampai
terjadi reposisi.
Operatif : herniotomi & hernioplastik
Peningkatan tekanan intra
abdominal
Defek anulus Oval
Masuknya organ
inkarserasi
obstruksi stangulasi
iskemianekrosis
Definisi
Merupakan suatu keadaan dimana terjadinya kondisi dimana terjadinya penonjolan dari suatu
organ keluar dari tempat pelindungnya. Umumnya terjadi pada truktur organ yang berkantung
yang terdiri dari membrane yang secara alami tidak terbuka.
Tipe dan Lokasi
Berdasarkan posisi anatomis, hernia dapat dibagi menjadi beberap macam yaitu:
Hernia Interna
à Tidak tampak dari luar
Hernia Eksterna
à Tampak dari luar
à Hernia umbilikal, inguinal, femoral, dan sebagainya
o Direct hernia
sebagian usus keluar melalui segitiga hesselbach (merupakan bagian dengan daya
tahan dinding rongga perut yang lemah atau locus minorus resistentiae) masuk ke
dalam scrotum.
o Indirect hernia
sebagian usus keluar melalui ductus spermaticus yang terletak sebvelah lateral
dari a. Epigastrica inferior mengikuti kanalis inguinalis yang berjalan miring
(oblique) dari lateral atas ke medial bawah masuk ke dalam scrotum. Hernia ini
juga biasa disebut hernia inguinal lateral atau oblique dan biasanya merupakan
hernia kongenital.bkarena usus keluar dari rongga perut masuk ke dalam scrotum
dan jelas tampak dari luar maka hernia inguinal disebut pula hernia eksternal
Tipe hernia berdasarkan kondisinya
Reducible hernia; yaitu merupakan konsisi hernia yang memiliki kemampuan untuk
digerakkan atau dimobilisasi ke tempat semula baik secara otomatis maupun manual
Incarcerable hernia; kondisi hernia yang tak dapat dimobilisai sehingga sering kali
menimbulkan obstruksi. Akan tetapisifatnya tidak terlalu berat
Strangulated hernia; merupakan bentuk sekunder dari hernia incarcerable, dan sering
terjadi lebih parah dari tingkatan incarcerable
Manifestasi klinis
Asymptomatic
o Dapat diamati seperti suatu bagian yang menonjol dari bagian tubuh tersebut
o Nyeri pada daerah hernia
o Peningkatann tekanan intra abdominal
Incarcerated hernia
o Nyeri pada area hernia
o Tidak dapat dimanipulasi melalui facial defeknya
o Mual, muntah, dan gejala-gejala obstruksi lainnya
o
Strangulated hernia
o Keluhan sama seperti parda incarcerated hernia akan tetapi ditambah juga dengan
tampakan toksik
Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan Laboratorium
Complete blood count
o CBC tidak spesifik
o Leukositosis denngan left shift akan terjadi dengan strangulasi
Elektrolit, BUN, kreatini level
o Menilai dehidrasi karena muntah
Urinalisis
o Digunakan untuk menyinkirkan diagnosis lain yang terutama pada system UT
Imaging
o CT Scan dan USG digunakan untuk menyingkirkan kemungkinan-kemungkinan
lain
Tatalaksana
o Lakukan reduksi pada hernia
o Pemberian obat-obat sedative dan analgesic untuk mengurangi rasa nyeri saat serangan
o Posisikan pasien dalam posiss supinasi dan berikan bantal pada bagian bawah dari
lututnya
- Hernia yang menunjukkan strangulasi pembuluh darah dan tanda-tanda inkarserata akan
menimbulkan gejala ileus. Karena usus besar terikat pada dinding perut , maka jika
terjadi suatu hernia hanya sebagian dinding usus besar yang masuk ke dalam kantong
hernia, hingga tidak menimbulkan inkarserata atau disebut hernia richter.
1. Hernia inguinalis
Pada orang sehat ada 3 mekanisme yang dapat mencegah terjadinya hernia
inguinalis yaitu kanalis inguinalis yang berjalan miring, adanya struktur m. obliqus
internus abdominis yang menutup annulus inguinalis internus ketika berkontraksi dan
adanya facia transversa yang kuat yang menutupi trigonum hasselbach yang umumnya
hamper tidak berotot. Gangguan pada mekanisme ini dapat menyebabkan terjadinya
hernia. Factor yang dianggap berperan kausal adalah adanya prosesus vaginalis yang
terbuka, peninggian tekanan di dalam rongga perut, dan kelemahan otot dinding perut
karena usia.
Diagnosis
Gejala dan tanda hernia banyak ditentukan oleh keadaan isi hernia. Pada
hernia reponibel keluhan satu-satunya adalah benjolan di lipat paha yang muncul
pada waktu berdiri, batuk, bersin atau mengedan dan menghilang setelah
berbaring. Keluhan nyeri jarang dijumpai, kalaupun ada biasanya dirasakan di
daerah epigastrium atau paraumbilikal berupa nyeri visceral karena regangan pada
mesenterium sewaktu satu segmen usus halus masuk ke dalam kantong hernia.
Nyeri yang disertai mual atau muntah baru timbul jika terjadi inkarserasi karena
ileus atau strangulasi karena nekrosis atau gangren.
Tanda klinis pada pemeriksaan fisik tergantung pada isi hernia. Pada
inspeksi saat pasien mengejan, dapat dilihat hernia inguinalis lateralis muncul
sebagai penonjolan di region inguinalis yang berjalan dari lateral atas ke medial
bawah. Jika kantong hernia berisi organ, , tergantung isinya, mungkin pada
palpasi terba usus, omentum (seperti karet), atau ovarium.pada anak dapat dicoba
mendorong hernia dengan jari telunjuk atau kelingking dengan menekan kulit
skrotum melalui annulus eksternus sehingga dapat ditentukan apakah sis hernia
dapat direposisi atau tidak.
Tatalaksana
Pengobatan konservatif terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan
pemakaian penyangga atau penujang untuk mempertahankan isi hernia yang telah
direposisi.reposisi tidak dilakukan pada hernia inguinalis stranguliasi kecuali pada
anak-anak. Reposisi dilakukan secara bimanual. Tangan kiri memegang isi hernia
membentuk corong sedangkan tangan kanan mendorongnya kea rah cincin hernia
dengan sedikit tekanan perlahanyang tetap sampai terjadi reposisi. Pengobatan
operatif merupakan satu-satunya pengobatan hernia inguinalis yang rasional.
Indikasi opersai sudah ada begitu diagnosis ditegakkan. Prinsip dasar operasi
hernia terdiri atas herniotomi dan hernioplastik. Pada herniotomi dilakukan
pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka dan isi hernia
dibebaskan jika ada perlekatan, kemudian direposisi.pada hernioplastik dilakukan
tindakan memperkecil annulus inguinalis internus dan memperkuat facia
transversa dan menjahitkan pertemuan m. transverses internus abdominis dan m.
oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke
ligamentum inguinale poupart menurut metode bassini atau menjahitkan facia
transversa, m. transverses abdominis, m. obliqus internus abdominis ke ligament
ke ligamentum cooper pada metode Mc vay.
Komplikasi
Komplikasi hernia tergantung pada keadaan yang dialami isi hernia. Isi
hernia dapat tertahan dalam kantong hernia pada hernia ireponibel, ini dapat
terjadi kalu isi hernia terlalu besar misalnya terdiri atas omentum, organ
ekstraperitoneal atau merupakan hernia akreta. Dapat pula terjadi isi hernia
tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulate yang menimbulkan
gejala obstruksi yang sederhana. Sumbatan dapat terjadi total atau parsial pada
hernia richer. Jepitan cincin hernia akan menyebabkan gangguan perfusi jaringan
isi hernia. Pada permulaan terjadi bendungan vena sehingga terjadi edema organ
atau struktur di dalam hernia dan transudasi ke dalam kantong hernia. Timbulnya
edema menimbulkan jepitan pada cincin hernia makin bertambah sehingga
akirnya peredaran darah terganggu. Isi hernia terjadi nekrosis dan kantung hernia
akan terisi transudat berupa cairan serasanguinus.jika isi hernia terdiri atas usus,
dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses local, fistel atau
peritonitis jika terjadi hubungan dengan ringga perut.
2. Hernia femoralis
Hernia femoralis umumnya dijumpai pada perempuan tua, kejadian pada
perempuan kira-kira 4 kali lelaki. Keluhan biasanya berupa benjolan di lipatan paha
yang muncul terutama pada waktu melakukan kgiatan yang menaikkan tekanan
intraabdomen. Benjolan ini menghilang pada waktu berbaring. Pada pemeriksaan fisik
ditemukan benjolan lunak di lipat paha di bawah ligamentum inguinale di medial
v.femoralis dan lateral tuberkulum pubikum. Tidak jarang yang lebih jelas adalah tanda
sumbatan usus, sedamgkan benjolan di lipat paha tidak ditemukan.
Komplikasi
Komplikasi yang paling sering terjadi adalah strangulasi dengan segala
akibatnya.
Terapi
Setiap hernia femoralis memerlukan tindakan operasi, kecuali jika ada
kelainan local atau umum yang merupakan kontraindikasi operasi. Operasi terdiri
atas herniotomi disusul dengan hernioplastik dengan tujuan menjepit annulus
femoralis.
3. Hernia umbilikalis
Hernia umbilikalis merupakan hernia congenital pada umbilicus yang hanya
tertutup peritoneum dan kulit.
Gejala klinis
Hernia umbilikalis merupakan penonjolan yang mengandung isi rongga
perut yang masuk melalui cincin umbilikalis akibat peninggian tekanan
intraabdomen, biasanya ketika bayi ketika bayi menangis. Hernia umumnya tidak
menimbulkan nyeri dan sangat jarang terjadi inkaserasi
Tatalaksana
Bila cincin hernia < 2cm, umunya regresi spontan akan terjadi sebelum
bayi berumur 6 bulan , kadang cincin baru tertutup setelah satu tahun. Usaha
untuk mempercepat menutupan dapat dikerjakan dengan mendekatkan tepi kiri
dan kanan, kemudian memancangkannya dengan pita perekat untuk 2-3 minggu.
Dapat pula digunakan uang logam yang dipancangkan di umbilicus untuk
mencegah penonjolan isi rongga perut . bila samapi usia setengah tahun hernia
masih menonjol, umumnya memerlukan koreksi operasi.
Jenis reponibel nyeri obstruksi Tampak
sakit
toksik
Reponibel /
bebas
Ireponibel/
akreta
+
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
Inkarserata
strangulasi
+
++
+
+
+
++
-
++
Gejala / tanda Obstruksi usus pada
hernia inkarserata
Nekrosis / gangrene pada
hernia strangulata
Nyeri
Suhu badan
Denyut nadi
Leukosit
Rangsang peritoneum
Sakit
Kolik usus
Normal
Normal/meninggi
Normal
Tidak ada
Sedang/ berat
Menetap
Normal/ meninggi
Meninggi/ tinggi sekali
Leukositosis
Jelas
Berat sekali/ toksik