75558975-vbac-atau-sc
TRANSCRIPT
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
1/14
Page 1 of 14
ABSTRAK
Jumlah tindakan seksio sesarea
meningkat drastis pada tahun tujuh
puluhan dan awal delapan puluhan.
Dilaporkan wanita yang melahirkan
dengan cara perabdominam empat kali
lebih banyak dibanding 30 tahun
sebelumnya. Sebabnya multifaktorial,
termasuk di antaranya adalah indikasi
seksio sesarea ulang pada kehamilan
dengan parut uterus. Setidaknya ada 2
pilihan bagi ibu dengan riwayat
persalinan seksio sesarea sebelumnya
yaitu TOLAC (Trial of Labor after
Caesarean) dan ERSC ( Elective
Repeated Sectio Caesarean ). Pada
tulisan ini akan dibahas tentang kedua
jenis opsi tersebut, keuntungan dan
kerugiannya bagi calon ibu. Dari hasil
studi para ahli sebelumnya memberi
kesan kedua pilihan tersebut
merupakan pilihan yang dapat logis
dan rasional, tergantung pada
kondisinya.
Kata Kunci : TOLAC, VBAC, ERSC
ABSTRACT
C-Section rate is inclining fast in early
70s and 80s, it is being stated that
woman with abdominal delivery is
multiplied 4 times than 30 years
before. The cause is multifactorial,
included repeated c -section on
woman with uterus scar. There are at
least two options for pregnant woman
with C-Section history, TOLAC (Trial
of Labor after Caesarean) dan ERSC
( Elective Repeated Sectio Caesarean ).
REVIEW ARTICLE
TOLAC atau ERCSRifky Jamal*, M.Andalas**Fakultas Kedokteran, Universitas Syiah Kuala
RSUZA Banda AcehMaret 2011
* Dokter Muda Bagian Obstetri dan Ginekologi RSUZA Banda Aceh
** Staf Pengajar dan Spesialis Obstetri dan Ginekologi RSUZA Banda Aceh
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
2/14
Page 2 of 14
This review will elaborate the benefit
and harm of two options, while most
stud today believe that the two options
are reasonable choice.
Keywords : TOLAC, ERSC, C-
Section, delivery
LATAR BELAKANG
Abad ke 20 telah memberikan suatu
perubahan yang signifikan terhadap
proses persalinan, dari suatu proses
persalinan di rumah dengan ditemani
oleh bidan, ke suatu proses persalinan
di rumah sakit ditemani oleh perawat
dan dokter yang ahli di bidangnya.1
Persalinan yang merupakan suatu
proses alami dan wajar dianggap
merupakan suatu kondisi patologis
yang membutuhkan penanganan
berlebih.
Dengan semakin berkembangnya
teknologi dan teknik operasi,
anesthesia dan sterilisasi, seksio
sesaria tampaknya merupakan pilihan
yang sering dipertimbangkan dengan
alasan keselamatan ibu dan janin.
Rasio operasi sesarea meningkat dua
kali, yaitu 5% pada tahun 19702
menjadi sekitar 10,4% pada 19763.
Bahkan, pada tahun 1986 jumlah
0
50
100
150
200
250
Indikasi Seksio Sesarea
Partus Tidak maju
Pre Eklamsia
Gmeli
Plasenta Previa
CPD
Distosia
Riwayat SC
Sungsang
Fetal Distress
Post Date
Kista Ovarium
Ruptur Uteri
Grafik 1. Indikasi Seksio Sesarea pada Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda Aceh
selama periode Januari 2008 – Oktober 20104
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
3/14
Page 3 of 14
kelahiran bayi melalui sesarea menjadi
16,5%.
Suatu penelitian di Rumah Sakit
Zainoel Abidin Banda Aceh
menunjukkan selama 3 tahun
pengamatan terdapat total 3151
persalinan yang terdiri dari 1954
persalinan pervaginam dan 1197
persalinan perabdominam. Indikasi
seksio sesarea sangat bervariasi
dengan indikasi Riwayat seksio
sesarea sebelumnya sebanyak 158
kasus atau 13 persen.4
Mitos “ sekali sesarea, tetap sesarea”
untuk menghindari risiko rupter uteri
ikut membantu meningkatnya angka
seksio sesarea di dunia. Indikasi parut
uterus berkisar 25 - 30% dari angka
kenaikan seksio sesarea di Amerika
Serikat. Dilihat dari angka kejadian
seksio sesarea, dilaporkan bahwa di
Amerika Serikat prevalensi seksio
sesarea dengan indikasi parut uterus
sebesar 35%, Australia 35%,
Skotlandia 43%, dan Perancis 28%. Di
tahun sembilan puluhan, angka seksio
sesarea atas indikasi parut uterus
menurun dengan dikembangkannya
persalinan pada parut uterus, Vaginal
Birth After Cesarean (VBAC) atau
dikenal pula sebagai Trial of Labor
After Cesarean (TOLAC). Di Amerika
Serikat pada tahun 2000 keatas , dari
10 wanita yang melahirkan
pervaginam terdapat satu wanita
dengan parut uterus.3 Di Bandung (RS
Hassan Sadikin) prevalensi seksio
sesarea dengan parut uterus adalah
10%, tetapi indikasi awal tidak selalu
karena parut uterus.5
World Health Organization ( WHO )
menanggapi hal ini dengan
mengeluarkan panduan yang
menyatakan bahwa seharusnya total
persentasi operasi sesarea tidak lebih
dari 15% dari seluruh kelahiran, dan
harus kurang dari 9,5% pada negara
berkembang. American College of
Obstetricians and Gynecologists
(ACOG) tidak hanya menyarankan
agar wanita dengan 1 luka parut
transversa uterus untuk mencoba
kelahiran pervaginam, tapi juga
merekomendasikan untuk wanita
dengan 2 atau lebih luka parut agar
“tidak ditakut-takuti” untuk melakukan
percobaan persalinan pervaginam.6
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
4/14
Page 4 of 14
SEKSIO SESAREA
Seksio sesarea adalah satu persalinan
buatan yang dilakukan dalam usaha
untuk mengeluarkan janin melalui
suatu sayatan dibuat pada dinding
perut dan uterus.7
Seksio sesarea merupakan salah satu
tindakan operasi yang tertua dan
terpenting dalam bidang obstetri.
Operasi ini bertujuan mengeluarkan
janin melalui suatu jalan yang dibuat
pada dinding perut dan uterus.
Tindakan ini dilakukan untukmencegah kematian janin maupun ibu
sehubungan dengan adanya bahaya
atau komplikasi yang akan terjadi bila
persalinan dilakukan pervaginam.
Kemajuan di bidang kedokteran yang
demikian pesat dan semakin baiknya
kualitas ahli obstetri menjadikan
seksio sesarea lebih aman dan
penggunaannya makin meluas.
Perkembangan ini akhirnya
meningkatkan frekuensi seksio sesarea
yang pada gilirannya juga
meningkatkan angka bekas seksio
sesarea.8
Pada awal abad ke dua puluh suatu
diktum “ once a cesarean always a
caesarean” bahwa sekali seksio sesareamaka persalinan berikutnya juga
dengan cara seksio sesarea. Pada era
akhir abad ke-20 jika tidak ada
indikasi yang berulang maka
Grafik 2 . Rasio Total Seksio Sesarea, Seksio Sesarea Primer dan VBAC, 1989-2007 11
TAHUN
P e r 1 0 0
K e l a h i r a n
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
5/14
Page 5 of 14
persalinan pada bekas seksio sesarea
satu kali tidak lagi harus dikelola
dengan seksio sesarea elektif.
Perubahan kebijakan ini dipicu oleh
keinginan untuk menurunn tingginya
angka seksio sesarea yang cenderung
terus meningkat pada abad 1990-an.8
Adapun Indikasi dilakukannya Seksio
Sesarea adalah:10
Indikasi bagi ibu adalah seperti :
i. Panggul sempit absolut
ii. Plasenta previa
iii. Pernah seksio sesarea
iv. Inkoordinate uterine action
v.Preeklapmsia dan hipertensi
vi. Intra uterine rupture
Indikasi bagi anak adalah seperti :
i. Kelainan letak dan bentuk janin
ii. Makrosomia
iii. Fetal distress/gawat janin
VBAC / TOLAC
VBAC atau Vaginal Birth After
Cesarean adalah istilah untuk
mendeskripsikan persalinan
pervaginam pada wanita dengan
riwayat persalinan sesarea
sebelumnya.11
Istilah lain yang lazim
digunakan adalah TOLAC ( Trial of
Labor after Cesarean) yaitu suatu
persalinan percobaan pervaginam pada
wanita dengan riwayat persalinan
pervaginam sebelumnya.
Pada awal abad ke 20 , para peneliti
dan dokter percaya pada pasien yang
telah melakukan persalinan sesarea,
maka pada kehamilan berikutnya juga
akan dilakukan persalinan sesarea.
Studi pad tahun 1960 menyatakan
bahwa hal itu tidak sepenuhnya perlu.
Pada tahun 1980, National Institutes of
Health ( NIH) , mengeluarkan suatu
konsessus yang menyatakan pada
wanita dengan riwayat seksio sesarea
sebelumnya, VBAC dapat merupakan
suatu pilihan.11
Di Amerika Serikat, persalinan setelah
seksio sesarea meningkat dari 3% pada
tahun 1980, 20% pada tahun 1990, dan
28% pada tahun 1996.12
Indikasi VBAC :
Rekomendasi American College of
Obstetricians and Gynecologists
(1999) untuk pemilihan kandidat
persalinan setelah saesar (VBAC)5 :
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
6/14
Page 6 of 14
1) Riwayat satu atau dua seksio
sesarea dengan insisi
transversal rendah.
2) Panggul lapang secara klinis.
3) Tidak ada jaringan parut uterus
lain atau riwayat ruptur.
4) Tersedia dokter selama
persalinan aktif yang mampu
memantau persalinan dan
melakukan seksio sesarea
darurat.
5) Ketersediaan anestesi dan
petugasnya untuk seksio
sesarea darurat.
Menurut SOGC Canada pada
tahun 2005, kontraindikasi
dilakukannya VBAC adalah :13
1) Riwayat operasi sesarea
sebelumnya dengan jenis parut
klasik atau “T” terbalik
2) Riwayat histerektomi atau
miomektomi yang memasuki
cavum uteri
3) Riwayat ruptur uteri
4)
Adanya kontraindikasi untuk
melakukan persalinan
pervaginam pada umumnya,
seperti : panggul sempit,
plasenta previa, atau
malpresentesi
5) Ibu hamil menolak
dilakukannya persalinan
percobaan (TOLAC) dan
menginginkan seksia sesarea
elektif (ERCS).
Menurut ALARM International hal
dasar yang perlu diperhatikan5 :
1)
Identifikasi pasien apakah
memenuhi syarat untuk
dilakukan pertolongan
persalinan.
2) Jelaskan dengan cermat
mengenai rencana pertolongan
persalinan dengan diakhiri
penandatanganan persetujuan
pasien/keluarga (informed
consent).
3) Persiapan pemantauan ibu dan
janin dalam persalinan secara
terus menerus termasuk
pencatatan denyut jantung
setiap 30 menit.
4)
Persiapkan sarana operasi
segera untuk menghadapi
kegagalan VABC.
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
7/14
Page 7 of 14
Pemilihan pasien5 :
1) Kenali jenis operasi terdahulu.
2) Bila mungkin mengenal
kondisi operasi terdahulu dari
laporan operasinya (adakah
kesulitan atau komplikasi).
3) Dianjurkan VBAC hanya pada
uterus dengan luka parut
sayatan transversal SBR.
Hal yang perlu diperhatikan untuk
melakukan prognosis persalinan
dengan parut uterus adalah sebagai
berikut5 :
1) Jenis sayatan uterus yang telah
dilakukan pada operasi
terdahulu
2) Indikasi operasi seksio saesarea
terdahulu
3) Apakah jenis operasi terdahulu
adalah seksio sesarea aktif atau
emergensi
4) Apa komplikasi operasi
terdahulu
SOGC Canada pada tahun 2005
mengeluarkan rekomendasi terhadap
VBAC13
:
1) Apabila tidak ditemukan
adanya kontraindikasi, wanita
dengan 1 kali sesarea dengan
irisan transversa segemen
bawah harus diberikan pilihan
utnuk dilakukannya partus
percobaan, disertai dengan
penjelasan menyeluruh
terhadap keuntungan dan
kerugiannya. Proses ini harus
didokumentasikan disertai
dengan inforrmed consent dari
pasien.
2) Tujuan wanita melakukan
partus percobaan setelah
sesaria harus dengan jelas
tertulis, dan jenis parut uterus
pada sesar sebelumnya harus
terdokumentasikan.
3) Untuk keselamatan saat
persalinan , TOLAC harus
dilakukan di rumah sakit yang
memiliki kemampuan
melakukan operasi sesar,
memiliki dokter obstetric,
anastesi, pediatric dan staf
operasi.
4) Setiap rumah sakit harus
memiliki peraturan tertulis
menyangkut pemberitahuan
dan/atau konsultasi dengan
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
8/14
Page 8 of 14
dokter yang bertanggung jawab
melakukan operasi sesarea sito.
5) Pada tindakan TOLAC, rentang
waktu yang direkomendqasikan
untuk melakukan laparotomi
adalah 30 menit.
6) Pengawasan janin terus
menerus menggunakan
Continuous electronic fetal
monitoring pada wanita
dengan partus percobaan
sangat direkomendasikan.
7) Kecurigaan ruptur uteri
membutuhkan perhatian lebih
dan laparotomi eksplorasi
untuk menurunkan tingkat
morbiditas dan mortalitas.
8) Penggunaan oksitosin pada
wanita dengan TOLAC tidak
merupakan kontraindikasi.
9) Induksi dengan oksitosin
selama persalinan
meningkatkan risiko rupture
uteri dan harus dilakukan
dengan hati-hati .
10) Induksi Persalinan dengan
menggunakan Prostaglandin E2
(dinoprostone) dihubungkn
dengan peningkatan risiko
rupture uteri, dan tidak
dianjurkan digunakan kecuali
pada beberapa kondisi tertentu
dan dengan konseling yang
cukup.
11) Prostaglandin E1 (misoprostol)
berhubungan erat dengan risiko
tinggi rupture uteri dan tidak
boleh digunakan dalam
TOLAC.
12) Foley kateter secara aman
dapat digunakan untuk
mematangkan serviks dalam
proses TOLAC.
13) Data yang tersedia saat ini
menunjukkan pada pasien
TOLAC dengan seksio sesarea
lebih 1 kali memiliki tingkat
keberhasilan yang baik, tetapi
berhubungan langsung dengan
meningkatnya risiko rupture
uteri.
14) Hamil kembar tidak
direkomendasikan menjalani
TOLAC
15) Diabetes mellitus bukan
merupakan kontraindikasi
TOLAC
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
9/14
Page 9 of 14
16) Kecurigaan janin makrosomia
bukan merupakan
kontraindikasi TOLAC
17) Wanita yang akan melahirkan
dalam jangka waktu 18-24
bulan pasca seksio sesarea
harus melalui diskusi dengan
dokter yang akan menangani
wanita tersebut mngenai
peningkatan risiko rupture uteri
18) Post date bukan merupakan
kontraindikasi TOLAC
19) Diusahakan untuk
mendapatkan laporan operasi
sesar sebelumnya untuk
menentukan jenis irisan yang
dipakai. Jika informasi tentang
irisan sulit didapat, alasan
seksio sesarea sebelumnya
mungkin dapat membantu
menentukan jenis irisan yang
dipakai. Jika kemungkinan
penggunaan irisan transversal
segmen bawah rahim pada
sesar sebelumnyabesar, pilihan
untuk melaksanakan TOLAC
dapat diberikan pada ibu.
TOLAC (Trial of Labor after
Caesarean) vs ERSC ( Elective
Repeated Sectio Caesarean )
Tingkat kesuksesan TOLAC berkisar
antara 50% - 85 %14-16
Pada sbuah
studi yang mempelajari 1776 wanita
dengan TOLAC, tingkat
keberhasilannya adalah 74%.16
Penelitian Mc.Mahon,dkk pada tahun
1996 tentang tingkat morbiditas antara
Tabel 1. Perbandingan VBAC gagal dan berhasil serta persentasi timbulnya
komplikasi post partum18
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
10/14
Page 10 of 14
pasien dengan TOLAC dan ERCS di
Nova Scotia periode 1986-1992.
Pada
pengawasan terhadap 3249 wanita
dengan TOLAC dan 2889 dengan
ERCS, tingat risiko komplikasi mayor
(histerektomi, rupture uteri, dan luka
operasi) ternyata lebih banyak 2 kali
(1,6% vs 0.8%) pada grup TOLAC
(OR, 1.8; 95% CI,1.1 – 3.0). Bila
dibandingkan antara TOLAC dengan
persalinan percobaan yang gagal dan
diakhiri dengan operasi sesarea, risiko
yang didapat juga akan lebih besar.17
Pada tahun 1999, Rageth,dkk meneliti
17.613 TOLAC dan 11.433 ERCS,
Rasio histerektomi (relative risk[RR],
0.36; 95% CI, 0.23 – 0.56), Kejadian
demam (RR, 0.6; 95%CI, 0.55 – 0.77),
dan komplikasi thromboembolis (RR,
0.52; 95% CI, 0.34 – 0.78) lebih sedikit
pada kelompok TOLAC dibandingkan
ERCS.17
Sebuah Meta-analisis18
pada tahun
2000 menunjukkan peningkatan rasio
risiko kematian perinatal pada pasien
yang menjalani TOLAC (OR, 1.71;
95% CI, 1.28 – 2.28).
Landon et.al dalam penelitiannya
menilai tingkat keberhasilan TOLAC
dan komplikasi yang mungkin timbul
pada TOLAC yang gagal dan
berhasil.hasil penelitiannya terangkum
dalam tabel 1.19
Sebuah Penelitian yang masih berjalan
di Bagian Obstetri dan Ginekologi
Rumah Sakit Zainoel Abidin Banda
Aceh mengenai tingkat keberhasilan
partus pervaginam dan ruptur uteri
pada bekas seksio sesarea,
mengungkapkan hingga periode
Januari – Maret 2011 terdapat total 20
pasien yang diteliti. 16 diantaranya
dianggap pantas untuk dilakukan
percobaan persalinan pervaginam
(TOLAC). Dari 16 pasien TOLAC, 12
diantaranya berhasil dan 4 sisanya
gagal dan dilanjutkan dengan seksio
sesarea emergensi. Rincian dari
TOLAC yang gagal berupa 3 pasien
persalinan tak maju dan 1 pasien
ruptur uteri.20
Satu satunya sistem skoring yang
memiliki nilai ketepatan yang cukup
baik adalah sistem skoring oleh Flamm
yang merupakan hasil penelitian
prospektif multisenter. Sistem skoring
dapat dilihat pada tabel 2. Pasien
dengan skor 0-2 memiliki keberhasilan
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
11/14
Page 11 of 14
VBAC 49.1%, 3 poin dengan tingkat
keberhasilan 59-60%, poin 4 dengan
64-67 %, poin 5 dengan 77-79%, poin
6 88-89% , poin 7 dengan 93, dan poin
8-10 dengan tingkat keberhasilan 95-
99% .21
National Institutes of Health. dalam
NIH Consensus Development
Conference: vaginal birth after
cesarean: new insights 11
tahun 2010
menjelaskan berdasarkan hasil
penelitian terbaru tentang kelebihan
dan kekurangan VBAC/TOLAC
dibandingkan ERSC.
Manfaat jangka pendek
o High grade evidence: mortalitas
maternal lebih rendah
o Moderate Grade of Evidence:
Rasio histerektomi sama dengan
ERSC
o Low grade evidence : Lama
perawatan lebih sedikit
dibandingkan ERSC
Kerugian jangka pendek
o High grade evidence: tidak ada
o Moderate Grade of Evidence:
Risiko Ruptur uteri lebih besar
dibandingkan ERSC
Keuntungan jangka panjang
o High grade evidence: tidak ada
o
Moderate Grade of Evidence:
berkurangnya risiko malposisi
dan malformasi plasenta pada
kehamilan berikutnya,
Tabel 2. Sistem Skoring Flamm untuk VBAC20
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
12/14
Page 12 of 14
o Low grade evidence : tidak ada
Kerugian Jangka Panjang
o High grade evidence: tidak ada
o Moderate Grade of Evidence:
tidak ada
o Low grade evidence : tidak ada
Pengaruh TOLAC pada bayi
o High grade evidence: tidak ada
o Moderate Grade of Evidence:
Mortalitas perinatal meningkat
bila dibandingkan dengan ERSC
o Low grade evidence : Mortalitas
janin dalam kandungan
meningkat pada TOLAC bila
dibandingkan ERSC, risiko
terjadinya Hypoxic ischemic
encephalopathy juga meningkat pada TOLAC
KESIMPULAN
Berdasarkan banyaknya hasil studi
para ahli yang telah dipaparkan,
VBAC/TOLAC merupakan salah satu
opsi yang dapat dipertimbangkan bagi
wanita hamil dengan seksio sesarea
sayatan transversa segemen bawah
Rahim pada kehamilan sebelumnya.
Bahkan dengan 2 atau lebih luka bekas
operasi rahim transversa bukan
merupakan kontraindikasi untuk
dilakukannya TOLAC.
Data yang ada saat ini hanya mampu
menyajikan keuntungan dan
kekurangan dari TOLAC dan ERSC,
dan masing-masing keuntungan dan
kekurangannya dapat berbeda bagi ibu,
bayi atau keduanya. Muncul dilema,
yaitu keuntungan yang didapat ibu
karena mencoba VBAC seiring dengan
dengan bertambahnya risiko
komplikasi bagi janinnya, dan begitu
juga kebalikannya.
Peran utama dari klinisi adalah
memberikan dukungan dan informasi
bagi ibu hamil dengan riwayat SC
sebelumnya ( terutama riwayat 1 kali
SC) tentang pemilihan proses
persalinan, baik TOLAC ataupun
ERSC.
Pengetahuan dan kebijaksanan dokter,
pilihan ibu, didukung sarana rumah
sakit yang memadai akan mendukung
setiap opsi yang dipilih.
R EFERENSI
1. Nancy Ehrenreich, 1993. TheColonization of the Womb, 43DUKE L.J. 492, 578
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
13/14
Page 13 of 14
2. Nancy K. Rhoden, 1986 TheJudge in the Delivery Room: The
Emergence of Court-OrderedCesareans, 74 CAL. L. REV.1951, 1958.
3.
Sora Song, Too Posh to Push?,TIME, Apr. 19, 2004, at 58.
4. Andalas M, Putri TN, Inayah Z,Khairiana, Islam MI. 2011.
Insidensi persalinan di RumahSakit Umum Zainoel Abidin
periode Jnuari 2008 – Oktober
2010. Banda Aceh : RSUZA
5.
Wiknjosastro G, Saifuddin AB,Rachimhadhi T. 2010. IlmuKebidanan, 7eh ed. Jakarta
:Yayasan Bina Pustaka SarwonoPrawirohardjo
6. Clemenson, Promoting Vaginal
Birth After Cesarean, 47 AM.FAM. PHYSICIAN 139-44
(1993).
7.
Dickinson, J.E., 1996. Previouscaesarean section in High Risk
Pregency Management Options.London : WB. Saunders Company
Ltd: 207- 16
8. Hendler, I., Bujould, E., 2004.Effect of Prior Vaginal Delivery
or Prior VaginalBirth AfterCesarean Delivery on Obstetrics
Outcome in Women UndergoingTrial of Labor. The AmericanCollege of Obstet Gynecol:
Lippincott Williams & Wilkins:273-7
9.
Wall, E., Roberts, R., Deutchman,M., Hueston, W., 2005. Trial ofLabor After Cesarean (TOLAC):
Atwood LA, Ireland B: AmericanAcademy of FamilyPhysicians.
10. Dini K, 2003. Operasi CaesarMasalah dan Solusinya. 1st ed.
Jakarta : Puspa Swara.
11. National Institutes of Health. NIH
Consensus DevelopmentConference: vaginal birth aftercesarean: new insights. Consensus
Development Conferencestatement. Bethesda (MD): NIH;
2010. Available at:
http://consensus.nih.gov/2010/images/vbac/vbac_statement.pdf.
12. Valentina C. 2010. Persalinan Per
Vaginam Pada Bekas SC. Jakarta :Exomed Indonesia.
13.
Society of Obstetricians and
Gynaecologists of Canada.Vaginal birth after previousCaesarean birth. Clinical Practice
Guideline No 155 (Replacesguideline No 147),. Ottawa (ON):
SOGC; February 2005
14.
Society of Obstetricians andGynaecologists of Canada.
Vaginal birth after previousCaesarean birth. Clinical Practice
Guideline No. 68. Ottawa(ON):SOGC; December 1997.
15.
Biswass A. Management of
previous Cesarean section. CurrOpin Obstet Gynecol
2003;15:123 – 9
16. Flamm BL, Lim OW, Jones C,Fallon D, Newman LA, Mantis
JK. Vaginal birth after Cesareansection: results of a multicenterstudy. Am J Obstet Gynecol1988;158:1079 – 84.
17. Rageth JC, Juzi C, Grossenbacher
H. Delivery after previousCesarean: a risk evaluation.
Obstet Gynecol 1999;93:332 – 7
http://consensus.nih.gov/2010/images/vbac/vbac_statement.pdfhttp://consensus.nih.gov/2010/images/vbac/vbac_statement.pdfhttp://consensus.nih.gov/2010/images/vbac/vbac_statement.pdfhttp://consensus.nih.gov/2010/images/vbac/vbac_statement.pdf
-
8/16/2019 75558975-VBAC-atau-SC
14/14
Page 14 of 14
18. Mozurkewich EL, Hutton EK.Elective repeat Cesarean delivery
versus trial of labor: a meta-analysis of the literature from1989 to 1999. Am J ObstetGynecol 2000;183:1187 – 97.
19. Landon, et al, Maternal and
Perinatal Outcomes Associatedwith a Trial of Labor after Prior
Cesarean Delivery, NEJM 2004;351:2581-9
20. Andalas M, Febia E. 2011.
Keberhasilan Partus Pervaginamdan Insidens Ruptur Uteri pada
Bekas Seksio Sesarea : Analisis20 kasus. (unpub). Banda Aceh:
Rumah Sakit Zainoel Abidin
21. Guise,et.al.2003.Vaginal BirthAfter Cesarean (VBAC) Volume1. Evidence Report andAppendixes. Portland, Oregon
Health & Science UniversityEvidence-based Practice Center