54515882-asesmen

22

Click here to load reader

Upload: maedha

Post on 07-Aug-2015

44 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: 54515882-ASESMEN

TUGAS

Telaah dan Pengembangan Kurikulum

ASESMEN KEBUTUHAN

Oleh :

Kadek Dewi Yuniasri (0913031008)

Ni Wayan Krisna Windayani (0913031012)

JURUSAN PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA

SINGARAJA

2011

Page 2: 54515882-ASESMEN

Dalam upaya memberikan layanan pendidikan yang tepat/sesuai dengan kemampuan dan

kebutuhan anak berkebutuhan khusus maka diperlukan langkah-langkah yang sistematis.

Langkah itu diawali dengan proses asesmen. Setiap anak berkebutuhan khusus harus melalui

proses asesmen itu sehingga akan diperoleh gambaran kemampuan dan kebutuhan belajarnya.

Apabila proses asesmen tidak dilakukan maka pembelajaran yang dilakukan tidak memiliki

dasar/pijakan untuk mencapai indikator materi pembelajaran yang diharapkan. Anak-anak pun

akan kesulitan menguasai materi pembelajaran karena materinya tidak sesuai dengan

kemampuan dan kebutuhan belajarnya. Kegagalan dalam pembelajaran dapat diakibatkan oleh

tidak adanya data hasil asesmen. Dengan demikian asesmen memiliki peran yang sangat penting

dan strategis dalam menentukan keberhasilan pembelajaran.

A. Definisi Asesmen

Sebelum memahami apa itu asesmen, perlu dipahami terlebih dahulu apa yang dimaksud

dengan tes, dan evaluasi. Tes adalah mengukur kemampuan dengan soal-soal. Evaluasi adalah

aktifitas yang di dalamnya terdapat aktifitas pengukuran dan penilaian (membandingkan) yang

kemudian memaknai hasilnya. Sedangkan asesmen adalah serangkaian proses yang di dalamnya

terdapat aktifitas tes dan evaluasi dalam rangka memperoleh gambaran yang lengkap mengenai

kemampuan dan hambatan belajar yang dimiliki oleh anak sehingga berdasarkan gambaran/data

itu dapat diambil keputusan untuk menentukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan

dan kebutuhan belajar anak. Sejalan dengan definisi berikut bahwa asesmen adalah

mengumpulkan informasi yang relevan, sabagai bahan  untuk menentukan apa yang

sesungguhnya dibutuhkan, dan menerapkan seluruh proses pembuatan keputusan tersebut

(Mcloughlin and Lewis, 1986:3; Rochyadi &  Alimin  2003:44; Sodiq, 1996; Fallen dan

Umansky, 1988 dalam Sunardi dan Sunaryo, 2006:80).  Demikian pula dengan apa yang

dinyatakan oleh McLEan, Wolery, dan Bailey (2004 dalam Rahardja, Dajdja, 2006:14) bahwa

asesmen merupakan istilah umum yang berhubungan dengan proses pengumpulan informasi

untuk tujuan pengambilan keputusan.

Asesmen kebutuhan merupakan aspek strategis dalam perencanaan pendidikan, sebagai

langkah strategis penetapan kebijakan pendidikan serta dapat memproyeksi, guru, siswa, peta,

lokasi, luas lingkup/keadaan goegrafis, tinggi angka droupout serta persentase jumlah usia

Page 3: 54515882-ASESMEN

sekolah terhadap penduduk. Assessment dapat diartikan atau disamakan dengan dua aktivitas

yang sangat berbeda yaitu:

1. Pengumpulan informasi (Measurement)

2. Penggunaan informasi untuk perbaikan individual dan institusional (Evaluasi)

Adapun asesmen keterampilan dasar yang meliputi skill dan produk dilakukan dengan

menggunakan rubrik penilaian. Dimana pebelajar diberi tugas (task) dan kemudian unjuk

kemampuan dalam mengerjakan tugas dinilai.

Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli :

1. Menurut Robert M Smith (2002)Suatu penilaian yang komprehensif dan melibatkan anggota tim untuk mengetahui

kelemahan dan kekuatan yang mana hsil keputusannya dapat digunakan untuk layanan

pendidikan yang dibutuhkan anak sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran.

2. Menurut James A. Mc. Lounghlin & Rena B LewisProses sistematika dalam mengumpulkan data seseorang anak yang berfungsi untuk

melihat kemampuan dan kesulitan yang dihadapi seseorang saat itu, sebagai bahan untuk

menentukan apa yang sesungguhnya dibutuhkan. Berdasarkan informasi tersebut guru akan

dapat menyusun program pembelajaran yang bersifat realitas sesuai dengan kenyataan objektif.

3. Menurut Bomstein dan Kazdin (1985) Mengidentifikasi masalah dan menyeleksi target intervensi

Memilih dan mendesain program treatmen

Mengukur dampak treatmen yang diberikan secara terus menerus.

Mengevaluasi hasil-hasil umum dan ketepatan dari terapi.

4. Menurut Lidz 2003Proses pengumpulan informasi untuk mendapatkan profil psikologis anak yang meliputi

gejala dan intensitasnya, kendala-kendala yang dialami kelebihan dan kelemahannya, serta peran

penting yang dibutuhkan anak.  Hasil Kajian dari Pengertian diatas adalah sebagai berikut :

Tujuan asesmen adalah untuk melihat kondisi anak saat itu. Dalam rangka menyusun suatu

program pembelajaran yang tepat sehingga dapat melakukan layanan pembelajaran secara tepat.

Page 4: 54515882-ASESMEN

Dalam menganalisis kebutuhan (need assessment) tersebut  ada 3 tahap yang harus

ditempuh :

1. Membuat keputusan mengenai need  assessment (need  analysis)

2. Memperoleh informasi.

3. Menggunakan informasi

Namun sebelum analisis kebutuhan ini dilakukan,  para perencana kurikulum harus membuat

keputusan secara fundamental.

Ada empat kategori orang yang terlibat dalam need assessment (assemen kebutuhan),

yakni kelompok target (target group), pendengar (audience), para penganalisis kebutuhan itu

sendiri (need  analysis) dan kelompok sumber (resource group).

1. Kelompok target (target group) berkenaan dengan dari siapa informasi itu akan diperoleh,

dan biasanya target group itu adalah siswa dalam suatu program mata pelajaran, atau

kadang-kadang para guru dan para administrator.

2. Pendengar (audience) adalah semua orang yang akan diberikan tindakan terhadap

analisis. Kelompok ini biasanya terdiri atas guru-guru, guru bantu, para administrator

program dalam pembelajaran dan orang-orang yang terlibat dalam program pembelajaran

tersebut.

3. Penganalisis kebutuhan (need analysis) mencakup orang-orang yang bertanggung jawab

terhadap pelaksanaan pengadaan need  analysis, diantaranya para konsultan, para anggota

pengajar yang berkaitan dengan pekerjaan itu, dan lain-lain.

4. Kelompok sumber (resource group) adalah orang-orang yang bertindak sebagai sumber

informasi  mengenai target group, seperti para orang tua, para sponsor keuangan atau para

wali kelas atau wali murid.

B. Tujuan dan Peran Asesmen dalam Pembelajaran

Tujuan utama penggunaan asesmen dalam pembelajaran (classroom assessment) adalah

membantu guru dan siswa dalam mengambil keputusan profesional untuk memperbaiki

pembelajaran. Menurut Popham (dalam Mulyana, 2005) sebagai seorang guru sangatlah penting

Page 5: 54515882-ASESMEN

untuk memahami asesmen. Ada beberapa alasan mengapa guru harus memahami asesmen, yaitu

sebagai berikut.

1. Mendiagnosa kelebihan dan kelemahan siswa dalam belajar

2. Memonitor kemajuan siswa

3. Menentukan jenjang kemampuan siswa

4. Menentukan efektivitas pembelajaran

5. Mempengaruhi persepsi publik tentang efektivitas pembelajaran

6. Mengevaluasi kinerja guru kelas

7. Mengklarifikasi tujuan pembelajaran yang dirancang guru

Asesmen memiliki peran yang sangat penting dalam proses pembelajaran. Asesmen dapat

memberikan bantuan yang sangat berarti bagi tercapainya tujuan pembelajaran. Berikut ini

adalah fungsi asesmen terhadap pembelajaran:

1. Meningkatkan motivasi belajar siswa

2. Meningkatkan daya transfer hasil belajar

3. Membantu siswa untu melakukan asesmen diri sendiri (self asessment)

4. Membantu mengevaluasi efektivitas proses pembelajaran

Setiap penggunaan asesmen atau penilaian dicirikan oleh hal-hal berikut:

1. Menuntut siswa untuk merancang, membuat, menghasilkan, mengunjukkan atau

melakukan sesuatu

2. Memberi peluang untuk terjadinya berpikir kompleks dan/atau memecahkan masalah

3. Menggunakan kegiatan-kegiatan yang bermakna secara instruksional

4. Menuntut penerapan yang autentik pada dunia nyata

5. Penskoran lebih didasarkan pada pertimbangan manusia yang terlatih daripada

mengandalkan mesin. Untuk memperoleh asesmen dengan standar tinggi, maka

penggunaan asesmen harus: relevan dengan standar atau kebutuhan hasil belajar siswa,

adil bagi semua siswa, akurat dalam pengukuran, berguna, layak dan dapat dipercaya.

(Herman dalam Mulyana, 2005)

Agar penggunaan asesmen dalam kelas sesuai dengan pembelajaran dan dapat

meningkatkan pembelajaran tersebut (Cottel dalam Mulyana, 2005) menggagaskan 5 petunjuk

bagi guru penggunaan asesmen dalam kelas. Kelima petunjuk tersebut adalah:

1. Senantiasa menganggap bahwa pembelajaran terus berlangsung

Page 6: 54515882-ASESMEN

2. Selalu meminta siswa untuk menunjukkan bukti-bukti bagaimana mereka belajar

3. Memberi siswa umpan balik tentang respon kelas serta rencana pengajar tentang respon

tersebut

4. Melakukan penyesuaian-penyesuaian yang tepat untuk meningkatkan pembelajaran

5. Menilai ulang bagaimana penyesuaian-penyesuaian tersebut bekerja cukup baik.

Dalam melakukan suatu penilaian memiliki suatu tujuan yakni untuk melihat penguasaan

suatu materi atau bahan, keberhasilan belajar, keterampilan tertentu, kemajuan belajar, dan

semacamnya, dan bahkan untuk menilai sikap seseorang terhadap sesuatu, misalnya sikap siswa

dalam belajar matematika (Ruseffendi, 1991 ). Tujuan penilaian tidak bisa lepas dari tujuan

pendidikan nasional, dikarenakan tujuan penilaian berkaitan dengan tujuan instruksional khusus.

Tujuan instruksional khusus adalah jabaran dari tujuan instruksional umum. Sedangkan tujuan

instruksional umum terkait dengan tujuan kurikuler, dan seterusnya sampai dengan

keterkaitannya dengan tujuan nasional.

Ada beberapa pengertian tentang asesmen menurut para ahli :

1. Menurut Robb

Untuk menyaring dan mengidentifikasi anak

Untuk membuat keputusan tentang penempatan anak

Untuk merancang individualisasi pendidikan

Untuk memonitor kemajuan anak secara individu

Untuk mengevaluasi kefektifan program.

2. Menurut Sumardi & Sunaryo (2006)

Memperoleh data yang relevan, objektif, akurat dan komprehensif tentang kondisi anak

saat ini

Mengetahui profil anak secara utuh terutama permasalahan dan hambatan belajar yang

dihadapi, potensi yang dimiliki, kebutuhan-kebutuhan khususnya, serta daya dukung

lingkungan yang dibutuhkan anak

Menentukan layanan yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi kebutuhan-kebutuhan

khususnya dan memonitor kemampuannya.

Page 7: 54515882-ASESMEN

3. Menurut Salvia dan Yesseldyke seperti dikutif Lerner (1988: 54)

Asesmen dilakukan untuk lima keperluan yaitu :

Penyaringan (screening)

Pengalihtanganan (referal)

Klasifikasi (classification)

Perencanaan Pembelajaran (instructional planning)

Pemantauan kemjuan belajar anak (monitoring pupil progress)

Berdasarkan hasil kajian dari teori-teori diatas dapat disimpulkan bahwa : “Asesmen dilakukan

untuk mengetahui keadaan anak pada saat tertentu (Waktu dilakukan asesmen) baik potensi-

potensinya maupun kelemahan-kelemahan yang dimiliki anak sebagai bahan untuk menyusun

suatu program pembelajaran sehingga dapat melakukan layanan / intervensi secara tepat, yang

meliputi :

Ruang Lingkup

Motorik

Kognitif

Emosi

Perilaku adaptif

Bahasa

C. Prinsip assesmen kebutuhan

Menurut pandangan Stufflebeam (1977) ada empat macam prinsip  yang dapat memenuhi

satu analisis kebutuhan, yakni  prinsip diskrepansi, prinsip demokrasi, prinsip analitik dan

prinsip diagnostik. Pentingnya prinsip-prinsip ini terletak pada fakta yang akan mempengaruhi

informasi yang akan diperoleh.

1. Prinsip diskrepansi (discrepancy philosophy)

Prinsip ini merupakan salah satu kebutuhan yang dianggap sebagai  sesuatu yang berbeda,

atau adanya ketidak-sesuaian antara performansi yang diharapkan dari mahasiswa dengan

apa yang mereka lakukan. Hal ini mengarah pada perolehan informasi yang rinci mengenai

apa yang dibutuhkan untuk mengubah performansi mahasiswa, misalnya tentang

pengucapan fonem p dan b dalam bahasa Inggris.

Page 8: 54515882-ASESMEN

2. Prinsip demokrasi (democratic philosophy)

Prinsip ini merupakan satu kebutuhan yang diartikan sebagai perubahan yang dilakukan oleh

mayoritas kelompok, diantaranya para siswa itu sendiri, para guru, para administrator

program, para pemilik privat (sekolah bahasa) dan lain-lain. Prinsip demokrasi ini mengarah

pada satu analisis kebutuhan dalam memperoleh informasi mengenai belajar yang

kebanyakan dilakukan oleh kelompok-kelompok pilihan.

3. Prinsip analitik (analytic philosophy)

Prinsip ini merupakan satu kebutuhan, di mana para siswa secara alami belajar  berdasarkan

pada apa yang telah diketahui oleh mereka, termasuk proses belajar.

4. Prinsip diagnostik (diagnostic philosophy)

Pada prinsip ini beranggapan bahwa  kebutuhan adalah sesuatu yang akan membuktikan

bahaya bila kebutuhan itu lepas.  Prinsip ini mengarah pada  analisis mengenai pentingnya

keterampilan berbahasa bagi para imigran agar survive di negara yang mereka tempati. Ini

artinya sebuah kajian atau studi yang dilakukan dalam hubungannya dengan kebutuhan

harian para imigran

D. Strategi assesmen kebutuhan

Terdapat dua strategi asesmen yaitu asesmen statis dan asesmen dinamis

1. Asesmen Statis

Asesmen statis adalah asesmen yang dilakukan berdasarkan pola waktu yang telah

ditentukan. Misalnya dilakukan pada awal masuk sekolah atau tahun pelajaran baru, tengah

semester dan akhir semester.

2. Asesmen Dinamis

Asesmen dinamis adalah asesmen yang dilakukan tanpa terikat oleh pola waktu. Asesor

terus melakukan penilaian, pengukuran dan evaluasi sepanjang perkembangan anak dalam proses

belajar atau kehidupannya. Setiap hasil asesmen menjadi baseline bagi asesmen berikutnya.

 

E. Pendekatan Asesmen

Terdapat dua pendekatan asesmen yaitu asesmen formal dan asesmen informal

1. Asesmen Formal

Page 9: 54515882-ASESMEN

Asesmen formal adalah asesmen standar atau asesmen yang menggunakan instrumen

baku, misalnya WISC (tes kecerdasan), PMC, Basal Reading Tes Minosetta, dll. Instrumen

tersebut telah mengalami standarisasi melalui eksperimen yang ketat dengan jumlah sampel yang

sangat banyak.

2. Asesmen Informal

Asesmen informal adalah asesmen yang dibuat dan dikembangkan oleh guru berdasarkan

aspek-aspek perkembangan atau kurikulum yang berkaitan dengan kemampuan belajar anak.

Asesmen informal ini hanya berlaku kasuistis, maksudnya berlaku pada komunitas anak dimana

guru itu membuat dan menerapkan asesmen. Belum tentu sesuai atau cocok diterapkan pada

komunitas anak ditempat lain.

 

F. Subjek Asesmen

Semua anak harus memperoleh hak pendidikan dan hak belajarnya maka semua anak

perlu memperoleh proses asesmen agar hak pendidikan dan hak belajarnya terpenuhi sesuai

dengan kemampuan dan kebutuhannya. Anak pada umumnya membutuhkan asesmen, terlebih

lagi anak-anak berkebutuhan khusus yang rentan terhadap kegagalan dalam proses pembelajaran.

Semua anak berkebutuhan khusus harus diasesmen sebelum mereka memulai proses

pembelajaran. Semua subjek akan memperoleh strategi, lingkup, dan teknik asesmen yang sama.

Perbedaannya terletak pada prosedur dan item-item soal dan instruksi yang ada dalam proses

asesmen. Faktor usia juga menentukan bentuk item soal dan evakuasi yang akan diberikan.

Misalnya asesmen membaca permulaan pada anak tunagrahita akan berebda dengan anak pada

umumnya. Item-item soal pada anak tunagrahita harus memiliki instruksi yang jelas bahkan

perlu dibuat dengan bahasa atau simbol yang sesuai dengan pekembangan anak tunagrahita.

Namun pada prinsipnya asesmen bagi semua anak adalah sama.

G. Kondisi Asesmen Saat Ini

Kondisi asesmen saat ini dimana akademika memberi sakaligus diberi asesmen,

diantaranya siswa merupakan sasaran terparah (sejak tes masuk hingga tes kelulusan), pengajar

(terutama pada guru junior atau rekan yang akan dipromosi), adminidtrator yang mengakses

kebijakan fakultas dan institusi yang diases tim akreditasi eksternal. Asesmen yang ada pada saat

ini secara umum tergolong masih sangat buruk, dimana asesmen ini dilakukan tanpa tujuan pasti,

Page 10: 54515882-ASESMEN

sering hanya sebagai kebiasaan, dan meraih tujuan yang melenceng dari misi dasar institusi.

Seharusnya asesmen diadakan demi dan hanya demi kebaikan pelajar, fakultas, dan/atau institusi

pendidikan’ (Astin, 1993). Akan tetapi saat ini asesmen yang ada tidak memenuhi prinsip

tersebut. Asesmen masih ditujukan untuk mengejar reputasi sebagai ‘Yang Terbaik’: Pelajar

Terbaik, Pengajar Terbaik, Institusi Terbaik. Asesmen yang ideal adalah asesmen yang dapat

mendukung pengembangan bakat baik secara direk maupun indirek, dimana secara direk pada

pelajar dan secara indirek pada pengajar. Adapun efek direk asesmen ideal yaitu pelajar dapat

termotivasi belajar (tahu akan diases). Selain itu mengetahui kelemahannya (dari soal yang gagal

dijawab) sehingga pelajar tersebut cenderung akan memperbaiki kelemahannya. Sedangkan efek

indirek asesmen ideal yaitu pengajar dapat mengetahui keefektifan berbagai metode mengajar

dimana dalam hal ini dapat menggabungkan kualitas-kualitas baik dari setiap metode tertentu

untuk mendapatkan metode mengajar personal yang terbaik. Hal ini merupakan fokus asesmen

saat ini, akan tetapi efek direk pada pelajar pada praktiknya belum dipedulikan.

Terdapat tiga bentuk asesmen yang utama yaitu ujian, asesmen proyek, serta penilaian.

Penggunaan asesmen ruang kelas dapat menfasilitasi proses pengembangan talenta dengan

memberikan pelayanan kepada siswa secara intensif untuk belajar. Alasan utama untuk mengases

proyek asesmen dan untuk memberikan ujian ruang kelas yaitu untuk memberikan penilaian

kepada siswa.

Asesmen dapat mempromosikan pengembangan talenta melalui dua cara yaitu :

1. Lewat pengaruh-pengaruh langsung terhadap orang-orang yang belajar.

2. Secara tidak langsung lewat pembaruan para pendidik.

Model konseptual untuk asesmen

Penelitian yang terdahulu yang bersifat kritikal dalam mengajarkan kita tentang asesmen

pada tingkat pendidikan yang lebih tinggi yaitu:

1. Hasil dari institusi atau program tidak benar-benar mengatakan pada kita tentang

pengaruh pendidikan dan efektivitas pendidikan dalam mengem-bangkan talenta. Karena

itu, hasil harus selalu dievaluasi.

2. Hasil pengukuran seperti Ph.D dimana produktivitas tidak ditentukan oleh pengukuran

input tunggal seperti kemampuan siswa.

Page 11: 54515882-ASESMEN

3. Pemahaman kita tentang proses pendidikan akan dibatasi jika kita kekurangan informasi

pada lingkup pendidikan tinggi.

Seluruh evaluasi pendidikan adalah bersifat perbandingan dalam arti bahwa apapun yang

dievaluasi dibandingkan dengan yang lain.

Menurut Brady terdapat beberapa faktor dalam analisis kebutuhan. Faktor-faktor dalam

analisis kebutuhan tersebut dapat dikelompokkan atas faktor ekternal dan internal (Brady, 1990).

1. Faktor ekternal meliputi:

a. Perubahan sosial-budaya (nasional dan lokal) dan ekspektasi (orangtua dan pengguna)

b. Persyaratan sistem pendidikan (kebijakan-kebijakan dalam implementasi, sistem ujian,

dan hasil penelitian)

c. Ciri-ciri bidang studi yang berubah mengikuti perubahan sosial (isi dan metode)

d. Kontribusi potensial dari sistem teacher-support (dukungan dari lembaga dan

masyarakat, dan perorangan

e. Resources (arus masuk sumber belajar ke sekolah)

2. Faktor internal meliputi :

a. Subyek didik (karakteristik, kemampuan, apa-tahap perkemabangan

b. Guru (kekuatan-kelemahan, minat, ekspektasi, sikap terhadap perkembangan

kurikulum, gaya mengajar, self appraisal, dan peranan dalam perkembangan kurikulum)

c. Etos sekolah (pasang surut, atmosfir (situasi organisasi) sekolah terutama sportifitas

terhadap prinsip-prinsip

d. Sumber-sumber material (materi, peralatan dan fasilitas, dan kebijakan penggunaannya)

e. Masalah-masalah tentang ketidakpuasan terhadap kurikulum yang sedang berlaku

H. Asesmen Kebutuhan Atau Analisis Situasi Yang Dilakukan Dalam Pengembangan

KTSP di SMP Negeri 2 Singaraja, meliputi :

Analisis kebutuhan digunakan untuk menilai dan mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan

yang diperlukan siswa dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum, karena pengembangan

kurikulum hakekatnya berorientasi pada kebutuhan siswa (need of learners) dan kebutuhan

masyarakat ( need of society), termasuk kebutuhan mata pelajaran (need of subject matters).

Need assessment juga digunakan untuk mengidentifikasi gap atau ketidak-sesuaian antara

Page 12: 54515882-ASESMEN

performansi siswa yang dinginkan (das Sollen) dengan performansi siswa yang nyata (das Sein).

Dalam sistem persekolahan need assessment diperlukan untuk menemukan kekurangan-

kekurangan kurikulum yang menyangkut misalnya kerja sama komunitas sekolah dan

pemahaman terhadap program-program sekolah untuk kemudian diperbaiki.

Dimana dalam hal ini terdapat empat kategori orang yang bisa terlibat dalam need

analysis, yakni kelompok target (target group), pendengar (audience), para penganalisis

kebutuhan itu sendiri (need  analysis) dan sumber kelompok (resource group).

1. Target group berhubungan dengan dari siapa informasi itu akan diperoleh, dan biasanya

target group itu adalah siswa dalam sebuah program, atau kadang-kadang para guru dan para

administrator

2. Audience adalah semua orang yang akan diberikan tindakan terhadap analisis. Kelompok ini

biasanya terdiri atas guru-guru, guru bantu, para administrator program dan orang-orang

yang terlibat dalam program bahasa.

3. Penganalisis kebutuhan mencakup orang-orang yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan pengadaan need  analysis, diantaranya para konsultan, para anggota pengajar

yang berkaitan dengan pekerjaan itu, dan lain-lain.

4. Resource group adalah orang-orang yang bertindak sebagai sumber informasi  mengenai

target group, seperti para orang tua, para sponsor keuangan atau para wali kelas atau wali

murid.

1. Pihak yang terlibat

Dalam pengembangan KTSP di SMP Negeri 2 Singaraja adapun pihak-pihak yang terlibat dalam

need assemen (assemen kebutuhan) antara lain :

1. Komite sekolah

2. Kepala sekolah

3. Guru-guru pengajar di sekolah

4. Pendamping, yaitu :

a. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng

b. Tim KTSP Dinas Pendidikan Kabupaten Buleleng

c. Tim KTSP Dinas Pendidikan Provinsi Bali

d. Tim Pembimbing dari LPMP Bali

Page 13: 54515882-ASESMEN

5. Siswa yang belajar di sekolah tersebut

2. Instrumen perekam dan cakupannya :

Dalam pengembangan KTSP di SMP Negeri 2 Singaraja ini adapun instrument perekam assemen

kebutuhan meliputi : prasarana dan sarana pendidikan yang relavan diantaranya yaitu :

a. Fasilitas sekolah yang relavan, mutakhir dan berwawasan kedepan

b. Media pembelajaran

c. Sarana pendidikan

d. Prasarana pendukung pembelajaran

e. Lingkungan sekolah itu sendiri sebagai wiyata mandala (wawasan wiyata mandala)

3. Pengolahan dan pemanfaatan data asesmen kebutuhan dalam penyusunan KTSP sekolah :

Pengolahan dan pemanfaatan data assemen kebutuhan dalam KTSP di SMP Negeri 2

Singaraja ini, antara lain : Dalam bidang akademik non akademik sekolah mengharapkan dapat :

1. Meningkatkan nilai rata-rata UN dari 7,42 menjadi 7,80 untuk tiga mata pelajaran

2. Meningkatkan jumlah siswa yang diterima di SMA favorit dari 65% yang mendaftar

menjadi 70% dari yang mendaftar

3. Mengoptimalkan pembinaan kelompok penggemar MIPA, bahasa inggris, KIR, agar siap

mengikuti lomba

4. Naiknya peringkat dalam pemilihan siswa teladan dari peringkat 4 tahun ini menjadi

peringkat 2 tahun 2009

5. Naiknya jumlah atlit dan artis yang masuk sebagai kontingen porseni Buleleng dari 19 orang

tahun ini menjadi 25 orang tahun 2009

6. Naiknya peringkat dalam olimpiade MIPA dari peringkat 4 tahun ini menjadi peringkat 2

tahun 2009

7. Naiknya peringkat dalam lomba baleganjur tingkat provinsi bali dari peringkat 4 tahun ini

menjadi peringkat 3 tahun 2009

8. Dapat bertahan dalam kejuaraan guru berprestasi pada juara I Kabupaten Buleleng

9. Naiknya jumlah guru yang mempunyai sertifikasi/kualifikasi SI dari 81% tahun ini menjadi

91% tahun 2009

10. Terpenuhi jumlah RPL/ruang keterampilan tahun 2009

Page 14: 54515882-ASESMEN

11. Meningkatnya keterampilan mengoperasikan komputer dikalangan tenaga kependidikan.

12. Meningkatnya status sekolah ini dari sekolah potensial menjadi sekolah Mandiri/SSN tahun

2009

Dimana hal tersebut diatas secara bertahap akan dimonitoring, dievaluasi, dan

dikendalikan setiap kurun waktu tertentu, untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Sekolah Menengah Pertama yang dibakukan secara nasional, sebagai berikut :

1. Meyakini, memahami dan menjalankan ajaran agama yang diyakini dalam kehidupan

2. Memahami dan menjalankan hak dan kewajiban untuk berkarya dan memanfaatkan

lingkungan secara bertanggung jawab

3. Berpikir secara logis, kritis, kreatif dan inovatif dalam memecahkan masalah, serta

berkomunikasi melalui berbagai media

4. Menyenangi dan menghargai seni

5. Menjalankan pola hidup bersih, bugar, dan sehat

6. Berpartisipasi dalam kehidupan sebagai cerminan rasa cinta dan bangga terhadap bangsa dan

tanah air

Page 15: 54515882-ASESMEN

DAFTAR PUSTAKA

Anonim.2009. Pengertian Asesmen. http//:unsilster.com/2009/12/pengertian-asesmen/. Diakses

pada tanggal 16 april 2011

Anonim.2010. Konsep Dasar Assessment. http//:dimasamid.tk/2010/12/10/konsep-dasar-

assessment/. Diakses pada tanggal 16 april 2011

Imandala, Iim. 2009. Konsep Dasar Asesmen. http//: konsep dasar asesmen « blog Pendidikan

Khusus.htm. Diakses pada tanggal 16 april 2011

Adrian. 2011. Asesmen Konvensional. http//:sudihartinih.blogspot.com/2009/02/asesmen

konsebsional.html. Diakses pada tanggal 16 april 2011