lampiran-lampiran - yuswan62.files.wordpress.com …  · web viewsetelah laporan hasil asesmen,...

Click here to load reader

Upload: phungthien

Post on 01-Feb-2018

225 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

(Draft MODUL )

MODUL PELATIHAN

KURIKULUM PENDIDIKAN KHUSUS TAHUN 2013

MATERI

PROGRAM PENGEMBANGAN DIRI

BAGI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

DIREKTORAT PEMBINAAN PENDIDIKAN KHUSUS

DAN LAYANAN KHUSUS

DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

TAHUN 2016

KATA PENGANTAR

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) karena hambatan kecerdasan yang selanjutnya disebut peserta didik tunagrahita adalah individu-individu yang secara signifikan memiliki hambatan intelektual disertai dengan hambatan dalam penguasaan keterampilan perilaku adaptif yang terjadi selama masa perkembangannya. Hambatan keterampilan perilaku adaptif pada peserta didik tunagrahita dapat dilihat pada dua area yaitu keterampilan menolong diri sendiri (personal living skill), dan keterampilan dalam hubungan interpersonal dan keterampilan dalam menggunakan fasilitas yang diperlukan setiap hari (social living skill).

Hambatan tersebut menyebabkan peserta didik tunagrahita dipandang sebagai anak yang tidak mampu menolong diri sendiri, mengalami kesulitan dalam interaksi dan sosialisasi, berperilaku ke kanak-kanakan tidak sesuai dengan tingkat usia, dan pandangan lainnya. Bertitik tolak dari hal tersebut, diperlukan adanya bimbingan, arahan dan pendidikan yang terprogram yang berlangsung terus menerus dalam pembiasaan di kehidupan sehari-hari dalam aspek keterampilan pribadi maupun keterampilan sosial sehingga peserta didik tunagrahita dapat hidup mandiri dan berperilaku sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku dalam lingkungan dimana peserta didik tunagrahita berada.

Sebagai upaya mengatasi mengatasi hambatan tersebut, dikembangkanlah Program Pengembangan Kebutuhan Khusus, yang selanjutnya disebut Program Pengembangan Diri (PPD). Pada Kurikulum pendidikan khusus tahun 2013 memuat PPD yang merupakan pengembangan dari program sebelumnya yaitu bina diri PPD meliputi keterampilan merawat diri, mengurus diri, keterampilan menjaga keselamatan dan kesehatan, keterampilan berkomunikasi, keterampilan bersosialisasi, keterampilan bekerja, dan keterampilan menggunakan waktu luang di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

Dalam pelaksanaan PPD didasarkan pada kebutuhan masing-masing peserta didik tunagrahita. Indikator yang dikembangkan tidak didasarkan pada jenjang kelas, namun lebih berorientasi pada hasil asesmen. Pelaksanaannya dapat dilakukan secara terpisah, terintegrasi, dan berdasarkan prioritas yang diperlukan peserta didik tungrahita.

Berdasarkan hal tersebut, maka perlu adanya modul pelatihan PPD, untuk memandu guru membuat perencanaan dan pelaksanaan PPD secara sistematis dan proses pelatihan dapat berlangsung dengan lancar dan tertib.

B. Landasan

1. Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 31 tentang Pendidikan

2. Undang-Undang No. 4 Tahun 1997 tentang Penyandang Cacat

3. Undang-Undang No. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak

4. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

5. Undang-Undang No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen

6. Undang-Undang No. 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005--2025

7. Peraturan Pemerintah Nomor 17 Tahun 2010 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan Inklusif bagi Peserta Didik Yang Memiliki Kelainan dan Memiliki Potensi Kecerdasan dan/ atau Bakat Istimewa

9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 67 Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.71 Tahun2013 tentang Buku Teks Pengajaran dan Buku Pedoman Guru Dikdas.

12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia No.72 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Layanan Khusus Pendidikan Dasar.

C. Tujuan

Penyusunan modul ini bertujuan untuk:

1. Mengembangkan kompetensi profesional dan pedagogi serta pelatihan tentang program kebutuhan khusus pengembaman diri peserta didik tunagrahita.

2. Memberikan keterampilan kepada peserta pelatihan menyusun program kebutuhan khusus pengembangan diri peserta didik tunagrahita

3. Memberikan keterampilan kepada peserta pelatihan dalam melaksanakan program kebutuhan khusus pengembangan diri peserta didik tunagrahita.

D. Ruang Lingkup

Adapun ruang lingkup modul pengembangan diri ini adalah sebagai berikut.

1. Konsep pengembangan diri mencakup pengertian, tujuan, ruang lingkup, dan prinsip dasar.

2. Pelaksanaan program pengembangan diri menguraikan langkah-langkah program pengembangan diri.

BAB II

PROGRAM PENGEMBANGAN/LAYANAN PENGEMBANGAN DIRI

PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

Tahap awal pelatihan, peserta diharapkan:

1. Menjelaskan konsep OMSK

2. Melaksanakan analisis kebutuhan peserta didik tunanetra

3. Memilih pendekatan/ metode yang tepat.

Adapun skenario pelatihan akan berlangsung sbb:

A. Pengertian

Program pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita dimaksudkan untuk memberikan keterampilan perilaku adaptif. Melalui penguasaan keterampilan perilaku adaptif diharapkan mereka dapat berperilaku sesuai dengan usianya, pada konteks soial dan budaya dimana peserta didik tunagrahita tersebut tinggal.

Pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita mencakup keterampilan merawat diri, keterampilan mengurus diri, keterampilan menjaga keselamatan dan kesehatan, keterampilan bekomunikasi, keterampilan bersosialisasi, keterampilan bekerja dan keterampilan menggunakan waktu luang.

B. Analisis kebutuhan khusus peserta didik tunagrahita

1. Asesmen

Program pengembangan diri dikembangkan berdasarkan hasil dari asesmen. Dalam konteks program pengembangan diri asesmen merupakan suatu usaha yang bertujuan mengumpulkan berbagai informasi tentang perkembangan peserta didik tunagrahita dalam aspek perilaku adaptif.

Adapun tujuan mengadakan asesmen adalah (1) untuk menemukan hal-hal yang sudah dimiliki (kekuatan) dan yang belum dimiliki (kelemahan) peserta didik; (2) untuk menemukan kebutuhan peserta didik; (3) untuk mengetahui kemampuan awal peserta didik (baseline); (4) untuk menyiapkan Program Pendidikan Individual (PPI); dan (5) untuk menentukan strategi, lingkungan belajar, penilaian dan evaluasi, waktu dan alat yang cocok atau sesuai digunakan.

Asesmen pada peserta didik tunagrahita memuat bidang kemampuan merawat diri, keterampilan menjaga keselamatan dan kesehatan, keterampilan berkomunikasi, keterampilan bersosialisasi, keterampilan kerja, dan keterampilan menggunakan waktu luang.

Berikut contoh laporan hasil asesmen yang dapat digunakan guru.

Nama : ........................................

Kelas: ........................................

Umur: ........................................

Tanggal: ........................................

No

Bidang peengembangan *)

Yang telah dikuasi

Yang belum dikuasi

Yang dibutuhkan

1

Merawat diri

2

Menjaga keselamatan dan kesehatan

3

Keterampilan Berkomunikasi

4

Keterampilan Bersosialisasi

5

Keterampilan kerja

6

Keterampilan Menggunakan waktu luang

Keterangan: *) diisi sesuai kebutuhan (misal pengembangan kompetensi dari setiap bidang pengembangan).

(Tugas:Lakukanlah silmulasi asesmen dan susunlah laporan seperti format di atas.)

Setelah asesmen awal dilakukan, maka tahap selanjutnya asesmen yang disesuaikan dengan dimensi pengembangan diri yang ingin dikembangkan guru sesuai dengan kebutuhan peserta didik, contoh asesmen dalam bidang kemampuan merawat diri.

Contoh format laporan asesmen kemampuan merawat diri

Nama : ........................................

Kelas: ........................................

Umur: ........................................

Tanggal: ........................................

No

Aspek

Deskripsi

1

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Mengenal alat makan dan minum

Menggunakan alat makan dan minum

Menggunakan alat makan dan minum

Makan menggunakan tangan

Makan menggunakan alat (sendok, dan garpu)

Makan makanan berkuah

Makan makanan kemasan

Minum menggunakan gelas atau cangkir

Minum menggunakan sedotan

Minum minuman dalam kemasan

Makan di restoran atau resepsi

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

(Tugas:Lakukanlah silmulasi asesmen dan susunlah laporan seperti format di atas.)

Contoh hasil asesmen

Asesmen Kemampuan Merawat Diri

Nama : Rendi

Kelas: Laki-laki

Umur: 10 tahun

Tanggal: 19 Desember 2015

Kompetensi:

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

NO

Pernyataan/Pertanyaan

Penilaian

M

MB

TM

1

Menunjukan alat makan dan minum

2

Menyebutkan alat makan dan minum

3

Menggunakan alat makan dan minum

4

Makan menggunakan tangan

5

Makan menggunakan sendok, dan garpu

6

Makan makanan berkuah

7

Makan makanan kemasan

8

Minum menggunakan gelas atau cangkir

9

Minum menggunakan sedotan

10

Minum minuman dalam kemasan

11

Makan di restoran atau resepsi

12

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM: Tidak mampu

Kompetensi:

Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

NO

Pernyataan/Pertanyaan

Penilaian

M

MB

TM

1

Memelihara kebersihan tangan dan kaki

2

Menggunakan toilet

3

Membersihkan diri setelah buang air kecil dan besar

4

Mencuci wajah

5

Melakukan kegiatan mandi

6

Menggosok gigi

7

Melakukan cuci rambut

8

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

9

Memelihara kuku

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM: Tidak mampu

Kompetensi:

Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

NO

Pernyataan/Pertanyaan

Penilaian

M

MB

TM

1

Menanggalkan pakaian dalam

2

Mengenakan pakaian dalam

3

Menanggalkan pakaian luar

4

Mengenakan pakaian luar

5

Melepas sepatu

6

Melepas kaus kaki

7

Memakai sepatu

6

Memakai kaus kaki

7

Mengenakan asesoris pakaian

8

Memilih pakaian sesuai kebutuhan

9

Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

Keterangan:

M : Mampu

MB : Mampu dengan bantuan

TM: Tidak mampu

Catatan dan Rekomendasi Program Pembelajaran Individual

Anak sudah mengenal alat makan dan minum, dapat menggunakannya dalam kegiatan makan dan minum dengan cara yang benar, sedangkan untuk kegiatan makan di restoran atau tempat pesta masih perlu bantuan untuk dan perlu diingatkan untuk makan dengan tertib dan sopan.

Anak mampu memelihara kebersihan tangan dan kaki, mampu mencuci muka, . Selebihnya anak belum mampu melakukan aktivitas keseharian/pribadi secara mandiri, beberapa hal anak belum dapat melakukan, yaitu dalam hal memelihara kebersihan tangan dan kaki, giatan memelihara kebersihan telinga dan hidung, serta memelihara kuku.

Anak mampu melepas sepatu (berperekat) dan melepas kaus kaki secara mandiri, dan menanggalkan pakain dalam. Pada beberapa kegiatan mengenakan pakaian dalam, menanggalkan pakaian luar, mengenakan pakaian luar, memakai sepatu (berperekat), memakai kaus kaki, memilih pakaian sesuai kebutuhan mampu dilakukan dengan bantuan. Pada dua aspek lainnya yaitu mengenakan asesoris pakaian (dasi), dan mengenakan pakaian sesuai kebutuhan belum dapat melakukan.

Contoh Laporan Hasil Asesmen

Nama : Rendi

Kelas: Laki-laki

Umur: 10 tahun

Tanggal: 19 Desember 2015

No

Aspek

Deskripsi

1

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Anak sudah mengenal alat makan dan minum, dapat menggunakannya dalam kegiatan makan dan minum menggunakan alat ataupu dengan tangan, dan makan makan makanan dalam kemasan dan minum minuman dalam kemasan mampu dilakukan dengan cara yang benar, sedangkan untuk minum dalam kemasan anak masih memiliki kesulitan. Kegiatan makan di restoran atau tempat pesta masih perlu bantuan untuk dan perlu diingatkan untuk makan dengan tertib dan sopan.

2

Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Anak mampu memelihara kebersihan tangan dan kaki, mencuci wajah, tetapi untuk kemampuan lainnya belum mampu melakukan aktivitas keseharian/pribadi secara mandiri, beberapa hal anak belum dapat melakukan, yaitu dalam hal memelihara kebersihan tangan dan kaki, giatan memelihara kebersihan telinga dan hidung, serta memelihara kuku.

3

Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Anak mampu melepas sepatu (berperekat) melepas kaus kaki dan menanggalkan pakaian dalam secara mandiri. Pada beberapa kegiatan menanggalkan pakaian dalam, mengenakan pakaian dalam, menanggalkan pakaian luar, mengenakan pakaian luar, memakai sepatu (berperekat), memakai kaus kaki, memilih pakaian sesuai kebutuhan mampu dilakukan dengan bantuan. Pada dua aspek lainnya yaitu mengenakan asesoris pakaian (dasi), dan mengenakan pakaian sesuai kebutuhan belum dapat melakukan

Setelah laporan hasil asesmen, dilanjutkan penyusunan pemetaan hasil asesmen. Pemetaan hasil asesmen digunakan untuk mengetahui apa yang dikuasai, yang belum dikuasi dan yang dibutuhkan.

Contoh Pemetaan Hambatan dan Potensi Hasil Asesmen

Nama : Rendi

Kelas: Laki-laki

Umur: 10 tahun

Tanggal: 19 Desember 2015

No

Aspek

Yang telah dikuasi

Yang belum dikuasi

Yang dibutuhkan

1

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Mengenal alat makan dan minum, dapat menggunakannya dalam kegiatan makan dan minum dengan cara yang benar

Makan di restoran atau tempat pesta, makan dengan tertib dan sopan.

Simulasi dan praktik makan di restoran/tempat pesta, simulasi dan praktik makan dengan sopan

2

Mampu membersih-kan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Dalam kegiatan membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar masih dengan bantuan guru

Belum memiliki

Menggunakan toilet

Membersihkan diri setelah buang air kecil dan besar

Melakukan kegiatan mandi

Menggosok gigi

Melakukan cuci rambut

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

Memelihara kuku

latihan menggunakan toilet,

latihan mandi, cuci rambt dan gosok gigi, latihan memelihara kebersihan telinga, dan hidung

Mampu menanggal-kan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Melepas sepatu (berperekat) dan melepas kaus kaki, menanggalkan pakaian dalam secara mandiri

Mengenakan pakaian dalam, menanggalkan pakaian luar, mengenakan pakaian luar, memakai sepatu (berperekat), memakai kaus kaki, memilih pakaian sesuai kebutuhan mengenakan asesoris pakaian (dasi), dan mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

Latihan berpakaian

2. Penyusunan planning matrik/profil kebutuhan khusus

Berdasarkan laporan hasil asesmen diperoleh kebutuhan esensial yang harus dikembangkan. Penyusunan perencanaan dapat dilakukan secara klasikal maupun individual.

a. Perencanaan klasikal, jika hasil asesmen menunjukkan secara klasikal permasalahan yang muncul relatif homogen dan atau kompetensi klas reltif homogen.

b. Perencanaan individual, jika hasil asesmen menunjukkan secara individual permasalahan yang muncul berbeda-beda dan atau kompetensi klas beragam.

Berikut adalah contoh matrik program pengembangan diri bidang pengembangan merawat diri

KOMPETENSI

INDIKATOR

A. Merawat Diri

1. Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Makan di restoran atau resepsi

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

2. Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Menggunakan toilet

Membersihkan diri setelah buang air kecil dan besar

Melakukan kegiatan mandi

Menggosok gigi

Melakukan cuci rambut

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

Memelihara kuku

3. Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Mengenakan pakaian dalam

Menanggalkan pakaian luar

Mengenakan pakaian luar

Memakai sepatu

Memakai kaus kaki

Mengenakan asesoris pakaian

Memilih pakaian sesuai kebutuhan

Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

3. Petetapan Prioritas Program Pengembanga/Layanan

Penetapan prioritas program pengembanga/layanan pengembangan diri didasarkan pada: A=Audiens yaitu siapa yang akan mencapai tujuan; B = Behavior adalah prilaku yang harus ditunjukkan/ dibutuhkan, C = Condition pada saat kondisi apa perilaku itu ditampilkan/ditunjukkan oleh (audiens) dan D = Degree (derajat) merupakan kriteria bahwa tingkah laku yang ditampilan (performance behavior) menerangkan telah berhasil menguasai pengetahuan dan keterampilan dan diajarkan.

Penetapan prioritas dapat disusun berdasarkan pada kemampuan klasikal maupun individual, sehingga penetapan prioritas dapat dilakukan secara klasikal dan individual.

Contoh teknik penentuan skala prioritas

NO

KOMPETENSI

INDIKATOR

YA

TIDAK

A

Merawat Diri

1

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Mengenal alat makan dan minum

Menggunakan alat makan dan minum

Makan menggunakan tangan

Makan menggunakan sendok, dan garpu

Makan makanan berkuah

Makan makanan kemasan

Minum menggunakan gelas atau cangkir

Minum menggunakan sedotan

Minum minuman dalam kemasan

Makan di restoran atau resepsi

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

2

Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Memelihara kebersihan tangan dan kaki

Menggunakan toilet

Membersihkan diri setelah buang air kecil dan besar

Mencuci wajah

Melakukan kegiatan mandi

Menggosok gigi

Melakukan cuci rambut

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

Memelihara kuku

3

Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Menanggalkan pakaian dalam

Mengenakan pakaian dalam

Menanggalkan pakaian luar

Mengenakan pakaian luar

Melepas sepatu

Melepas kaus kaki

Memakai sepatu

Memakai kaus kaki

Mengenakan asesoris pakaian

Memilih pakaian sesuai kebutuhan

Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

4. Penyusunan program layanan (intervensi) kebutuhan khusus

Penyusunan program pengembangan/layanan pengembangan diri diawali dengan perhitungan minggu efektif. Setelah diketahui jumlah minggu efektif disusun program tahunan, kemudian program semester. Alokasi waktu program pengembangan pengembangan diri jenjang SDLB 4 jam pelajaran/ minggu, SMPLB 3 jam pelajaran/ minggu.

Contoh perhitungan minggu efektif dapat dilihat sebagai berikut.

SEMESTER I

Kelas/Jenis Ketunaan:

Semester: 1 (satu)

Tahun Pelajaran: 2015/2016

Banyak Minggu :

No

Nama Bulan

Banyak Minggu

1

Juli

5

2

Agustus

4

3

September

5

4

Oktober

4

5

Nopember

4

6

Desember

5

Jumlah

27

Banyaknya Minggu Tidak Efektif Untuk KBM

1. Ulangan Umum dan pembagian rapor = 2 minggu

2. Libur Sekolah = 6 minggu

3. Cadangan = 1 minggu

4. MOS =1 minggu

Jumlah = 10 minggu

Banyaknya minggu efektif dan jumlah jam per minggu

Banyaknya minggu efektif = 17 minggu

Banyak jam pelajaran tiap minggu = 30 jam

Banyaknya jam efektif = 510 jam

SEMESTER II

Kelas/Jenis ketunaan:

Semester: 2 (dua)

Tahun Pelajaran: 2015/2016

Banyak Minggu

No

Nama Bulan

Banyak Minggu

1

Januari

4

2

Februari

4

3

Maret

5

4

April

4

5

Mei

4

6

Juni

5

Jumlah

26

Banyaknya Minggu Tidak Efektif Untuk KBM

1. Ulangan Umum dan Pembagian Raport= 2 minggu

2. Libur Sekolah = 2 minggu

3. Cadangan = 1 minggu

Kegiatan Akhir Tahun = 1 minggu

Jumlah = 6 minggu

Banyaknya minggu efektif dan jumlah jam per minggu

Banyaknya minggu efektif = 19 minggu

Banyak jam pelajaran tiap minggu = 30 jam

Banyaknya jam efektif = 570 jam

a. Program tahunan

Penyusunan program tahunan pada pengembangan program pengembangan diri ini memperhatikan sebagai berikut:

1) Memahami identitas dan format program tahunan pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita.

2) Memahami struktur kurikulum untuk setiap tingkatan kelas pada satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan SMALB) sehingga diketahui mata pelajaran yang ditematikan, yang tidak ditematikan, dan alokasi waktu per minggu.

3) Memahami jumlah jam pelajaran (alokasi waktu) dalam satu minggu untuk mata pelajaran yang ditematikan pada setiap kelas dan satuan pendidikan (SDLB, SMPLB, dan SMALB), serta mata pelajaran yang tidak ditematikan dan program kebutuhan khusus berdasarkan struktur kurikulum.

4) Mengetahui jumlah kompetensi dan indikator yang akan dikembangkan.

5) Memahami kalender pendidikan, minggu efektif dalam satu tahun ajaran ketentuannya dengan memperhatikan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidkan. Berdasarkan peraturan tersebut bahwa minggu efektif minimal dalam satu tahun yaitu 36 minggu. Untuk setiap semester baik semester ganjil (I) dan semester genap (II) minimal 18 minggu, kecuali untuk semester genap Kelas VI, IX, dan XII minimal 14 minggu.

Berikut adalah contoh format program tahunan untuk program kekhususan.

PROGRAM TAHUNAN PROGRAM KEBUTUHAN KHUSUS

PENGEMBANGAN DIRI BAGI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

Nama Sekolah: ......

Satuan Pendidikan: ......

Jenis Ketunaan: ...........................................................

Kelas: ......

Tahun Ajaran: ......

No

Bidang Pengembangan

Kompetensi

Indikator Pencapaian Kompetensi

Alokasi Waktu

A.

Merawat Diri

1. Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Makan di restoran atau resepsi

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

4 JP

4 JP

2. Mampu membersih-kan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Menggunakan toilet

Membersihkan diri setelah buang air kecil dan besar

Melakukan kegiatan mandi

Menggosok gigi

Melakukan cuci rambut

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

Memelihara kuku

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

3. Mampu me-nanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Mengenakan pakaian dalam

Menanggalkan pakaian luar

Mengenakan pakaian luar

Memakai sepatu dan kaus kaki

Mengenakan asesoris pakaian

Memilih pakaian sesuai kebutuhan

Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

4 JP

Evaluasi

4 JP

Jumlah

68 JP

(Tugas:Buatlah program tahunan program pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita seperti format di atas.)

b. Program semester

Program semester disusun berdasarkan program tahunan. Adapun yang perlu diperhatikan dalam penyusunan program semester adalah;

1) Pahami Komponen Promes (Format Promes) Program Kebutuhan Khusus.

2) Program tahunan program Kebutuhan Khusus pada format Program Semester.

3) Pahami setiap kompetensi dan indikator yang dikembangkan.

4) Alokasi waktu untuk setiap kompetensi pada setiap kegiatan

5) Beri tanda centang untuk setiap minggu pada bulan secara berurut untuk kegiatan 1 sd 5 pada kolom bulan/minggu yang disediakan. setiap kegiatan ditambah dengan kegiatan evaluasi (ulangan harian)

6) Isilah kolom keterangan dengan hari/tanggal pelaksanaan untuk setiap kegiatan sesuai dengan urutan.

Langkah-langkah untuk menyusun Program Semester program pengembangan diri dan gerak sebagai berikut.

1) Isilah identitas program semester

2) Isilah nomor urut bidang pengembangan, kompetensi, indikator pencapaian kompetensi, dan meteri. pada kolom kompetensi

3) Isilah kolom indikator sesuai buku guru.

4) Isilah kolom alokasi waktu per minggu untuk setiap indikator

5) Berilah tanda V (centang) pada kolomWaktu Pelaksanaan (minggu/bulan) untuk setiap kegiatan ke-1 sd ke-5 setiap indicator dan kompetensi.

6) Isilah kolom Keterangan dengan hari/tanggal pelaksanaan untuk setiap kegiatan pada indikator/kompetensi sesuai dengan urutan.

PROGRAM SEMESTER PENGEMBANGAN DIRI

Nama Sekolah:

Satuan Pendidikan : SDLB

Jenis Ketunaan: Tunagrahita

Semester: I

Tahun Ajaran: 2016/2017

NO

Bidang Pengembangan

Kompetensi

Indikator

Alokasi Waktu

JULI

AGUSTUS

SEPTEMBER

OKTOBER

NOVEMBER

DESEMBER

Ke

t

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

1

Merawat Diri

1. Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Makan di restoran atau resepsi

4.JP

M O S

L I B U R

V

ULANGAN TENGAH SEMESTER

J E D A S E M E S T E R

CADANGAN

ULANGAN AKHIR SEMESTER

Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

4.JP

v

2. Mampu membersih-kan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Mengguna-kan toilet

4JP

v

Membersih-kan diri setelah buang air kecil dan besar

4JP

v

Melakukan kegiatan mandi

4.JP

v

Menggosok gigi

4.JP

v

Melakukan cuci rambut

4.JP

v

Memelihara kebersihan telinga dan hidung

4. JP

v

Memelihara kuku

4. JP

v

3. Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Mengenakan pakaian dalam

v

Menanggalkan pakaian luar

4.JP

v

Mengenakan pakaian luar

4. JP

v

Memakai sepatu dan kaus kaki

4 JP

v

Mengenakan asesoris pakaian

4 JP

v

Memilih pakaian sesuai kebutuhan

4 JP

v

Mengenakan pakaian sesuai kebutuhan

4. JP

v

evaluasi

4 JP

v

v

JUMLAH

68 JP

(Tugas:Buatlah program semester program pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita seperti format di atas.)

c.

d. Pendekatan/Metode/Teknik, Layanan

Pengembangan diri pada tunagrahita didasarkan pada pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada kebutuhan peserta didik tunagrahita, memperhatikan lingkungan yang kondusif, menggunakan pembelajaran terpadu, mengembangkan keterampilan hidup, menggunakan berbagai media dan sumber belajar yang bervariasi, dan pendekatan pembelajaran yang berorientasi pada prinsip-prinsip perkembangan dan kemampuan peserta didik tunagrahita.

Adapun metode yang digunakan dalam program pelaksanaan pengembangan diri meliputi metode demonstrasi, pemberian tugas, simulasi, dan karyawisata. Guru dapat mengembangkan metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi peserta didik tunagrahita.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan program pengembangan diri supaya berhasil sesuai dengan yang diharapkan dimulai dengan kesiapan peserta didik dalam menerima latihan, belajar dalam keadaan santai dan diusahakan peserta didik dibawa dalam kondisi yang kongkrit dan nyata supaya pengalaman belajar yang didapat peserta didik utuh dan menyeluruh, latihan diberikan berdasarkan tahapan tugas (task analisys), berikan penguatan berupa pujian dan lainnya, dan latihan dilakukan secara berulang-ulang.

BAB III

PELAKSANAAN PROGRAM LAYANAN KEBUTUHAN KHUSUS

BAGI PESERTA DIDIK TUNAGRAHITA

Setelah peserta memiliki kompetensi yang berkaitan dengan analisis kebutuhan peserta didik, maka pada bagian ini peserta pelatihan diharapkan mampu:

1. Menyusun perencanaan program pengembangan diri

2. Melaksanakan porgram program pengembangan diri

3. Melakukan penilaian program pengembangan diri

Adapun skenario pelatihan akan berlangsung sbb:

A. Persiapan

Untuk memberikan arah atau tujuan yang akan dicapai dalam pelaksanaan program pengembangan diri, maka ditetapkan kompetensi dan indikator yang dapat dijadikan acuan oleh guru dalam merencanakan, melaksanakan, dan menilai kegiatan pengembangan diri bagi peserta didik tunagrahita.

1. Penyusunan Program Pengembangan diri

a) Pengembangan diri dibuat tidak berdasarkan jenjang, satuan pendidikan, dan tingkatan kelas. Penyusunan program pengembangan diri menggunakan prosedur penyusunan program pembelajaran dengan beberapa penyesuaian pada aspek kondisi awal peserta didik dan bidang pengembangan yang akan dikembangkan berdasarkan hasil asesmen.

b) Materi yang dikembangkan

Materi yang dikembangkan tidak harus dilakukan secara berurutan, tetapi disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik. Materi yang dikembangkan mengacu pada daftar kompetensi dan indikator sebagaimana terlampir pada modul ini.

c) Penyiapan Media/Alat/Teknologi banu

penggunaan media/Alat/teknologi bantu disesuaikan dengan kebutuhanmateri, kompetensi yang akan dikembangkan, dan kondisi peserta didik tunagrahita.

B. Pelaksanaan

Pelaksanaan program pengembangan diri mencakup tiga langkah kegiatan, yaitu: Kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan penutup.

1. Pendahuluan

Merupakan kegiatan awal untuk mengkondisikan kesiapan siswa dan menciptakan suasana awal yang aman, dan nyaman dan menyenangkan bagi pembelajaran pengembangan diri.

2. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang dilakukan secara interaktif, inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, kontekstual, kolaboratif, memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik, sesuai dengan bakat, minat, kemampuan, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan pendekatan saintifik yang disesuaikan dengan karakteristik mata pelajaran dan peserta didik. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan proses mengamati, menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan mengomunikasikan.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan perkembangan peserta didik pada kompetensi dasar dari KI-1 dan KI-2 (khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, dan Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan).

3. Penutup

Kegiatan penutup dimaksudkan untuk melakukan rangkuman/simpulan pembelajaran, refleksi dan umpan balik terhadap proses pembelajaran.

Contoh Program Pengembangan Diri

A. Kondisi Awal Peserta Didik Tunagrahita

No

Aspek

Deskripsi

1

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

Anak sudah mengenal alat makan dan minum, dapat menggunakannya dalam kegiatan makan dan minum menggunakan alat ataupu dengan tangan, dan makan makan makanan dalam kemasan dan minum minuman dalam kemasan mampu dilakukan dengan cara yang benar, sedangkan untuk minum dalam kemasan anak masih memiliki kesulitan. Kegiatan makan di restoran atau tempat pesta masih perlu bantuan untuk dan perlu diingatkan untuk makan dengan tertib dan sopan.

2

Mampu membersihkan dan menjaga kesehatan badan dengan cara yang benar

Anak mampu memelihara kebersihan tangan dan kaki, mencuci wajah, tetapi untuk kemampuan lainnya belum mampu melakukan aktivitas keseharian/pribadi secara mandiri, beberapa hal anak belum dapat melakukan, yaitu dalam hal memelihara kebersihan tangan dan kaki, giatan memelihara kebersihan telinga dan hidung, serta memelihara kuku.

3

Mampu menanggalkan dan mengenakan pakaian dengan cara yang benar

Anak mampu melepas sepatu (berperekat) melepas kaus kaki dan menanggalkan pakaian dalam secara mandiri. Pada beberapa kegiatan menanggalkan pakaian dalam, mengenakan pakaian dalam, menanggalkan pakaian luar, mengenakan pakaian luar, memakai sepatu (berperekat), memakai kaus kaki, memilih pakaian sesuai kebutuhan mampu dilakukan dengan bantuan. Pada dua aspek lainnya yaitu mengenakan asesoris pakaian (dasi), dan mengenakan pakaian sesuai kebutuhan belum dapat melakukan

Rencana Pelaksanaan Program Kebutuhan Khusus

Pengembangan Pengembangan Diri

Nama Sekolah:

Satuan Pendidikan: SDLB/SMPLB/SMALB*)

Jenis Ketunaan: Tunagrahita

Bidang Pengembangan: Merawat Diri

Waktu: 4 JP/minggu

Hari/Tanggal:

I. Kompetensi

Mampu makan dan minum dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang benar

II. Indikator

1. Melakukan makan-minum diberbagai tempat makan (restoran atau resepsi)

2. Melayani sendiri makan-minum di meja makan

3. Menata makanan dan minuman sendiri dan orang lain

4. Menyajikan makanan-minuman sendiri dan orang lain

5. Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

III. Tujuan

1. Peserta didik mampu melakukan makan-minum diberbagai tempat makan (restoran atau resepsi)

2. Peserta didik mampu melayani sendiri makan-minum di meja makan

3. Peserta didik mampu menata makanan dan minuman di meja makan

4. Peserta didik mampu menyajikan makanan-minuman sendiri dan orang lain

5. Melakukan tata cara makan dan minum dengan sopan

IV. Pendekatan, Strategi, dan Metode

a. Pendekatan : individual

b. Strategi : starategi pembelajaran langsung

c. Metode : demonstrasi, tanya jawab, tugas, latihan dan praktik langsung

V. Materi

a. mengenal alat makan dan minum

b. menggunakan alat makan dan minum

c. bahan-bahan makanan dan minuman

d. tata cara makan menggunakan tangan

e. tata cara makan makanan berkuah

f. makanan dan minuman kemasan

g. menata meja makan

h. menyajikan makanan

i. cara makan yang sopan

j. makan-minum di restoran atau tempat resepsi

VI. Sumber dan Media/Alat

a. Sumber: lingkungan sekitar

b. Media/Alat: Sendok, garpu, piring, gelas, lap, nasi, lauk, sayur,

makanan dan minuman kemasan.

VII. Pelaksanaan Program

a. Pendahuluan

Mengondisikan peserta didik ke dalam situasi belajar

Melakukan tanya jawab tentang kebiasaan makan yang dilakukan peserta didik dan peralatan yang digunakan

Guru menyajikan alat makan dan minum

b. Kegiatan Inti

(1) Peserta didik mengamati, dan menunjukkan alat makan dan minum.

(2) Menyebutkan nama alat makan dan minum.

(3) Guru menjelaskan tata cara makan di restoran atau resepsi

a) Sebelum jamuan

(1) Hindari bicara dengan satu orang saja.

(2) Kendalikanintonasi suara saat berbicara dan saat tertawa. Jangan berbicara terlalu keras atau terbahak-bahak sehingga mengundang perhatian oranglain.

(3) Duduklah di tempat yang telah disediakan.

b) Tata cara duduk

(1) Posisi badan tegap.

(2) Kursi jangan terlalu dekat dengan meja makan.

(3) Tangan tidak boleh dilipat di atas meja, tetapi letakkan di pangkuan.

(4) Kaki tidak boleh menyilang, dilipat atau dijulurkan kedepan.

(5) Ketika duduk, tidak boleh melirik-lirik ke kiri dan ke kanan.

(6) Saat duduk tidak boleh memainkan peralatan makan yang ada.

c) Tata cara menggunakan serbet

(1) Apabila tidak ada petugas maka lakukan sendiri membuka serbet, lalu letakkan di atas pangkuan.

(2) Serbet dipergunakan hanya untuk membersihkan bagian mulut atau bibir yang kotor dengan menggunakan tangan kanan atau kedua tangan.

(3) Serbet tidak boleh digunakan untuk menyeka keringat, mengelap ingus ataupun membersihkan peralatan makan yang kotor. Apabila menemukan hal demikian, maka minta tolonglah kepada petugas untuk mengganti.

d) Tata cara makan di restoran atau resepsi

(1) Makanlah makanan sesuai ukuran yang dapat dikunyah (bite size), jangan memakan makanan yang ukurannya terlalu besar tanpa dipotong terlebih dahulu.

(2) Telanlah makanan yang ada di mulut sebelum mulai memakan makanan berikutnya.

(3) Bila menggunakan sauce yang terpisah, pastikan anda mencelupkan makanan kedalam sauce boat/dish.

(4) Untuk makanan yang memang menggunakan tangan secara langsung seperti bruchetta atau chicken drummets, maka habiskan makanan yang dipegang sebelum mengambil yang berikutnya.

(5) Mulailah menyantap hidangan bila semua orang telah mendapat makanan mereka masing-masing.

(6) Hindari meninggalkan meja makan saat jamuan telah dimulai.

Gambar 9

Makan di restoran atau resepsi

(4) Melakukan tatacara makan dan minum dengan sopan

Setiap daerah memiliki aturan tata cara makan yang berbeda-beda. Namun, ada beberapa aturan dasar yang terdapat di setiap tata cara makan dan minum.

a) Tata cara makan

(1) Makan dengan mulut yang tertutup saat mengunyah makanan.

(2) Berbicara dengan volume suara yang rendah.

(3) Tutupi mulut saat batuk atau bersin.

(4) Tidak boleh menyandarkan punggung di sandaran kursi.

(5) Tidak boleh menimbulkan suara saat mengunyah makanan.

(6) Tidak boleh memainkan makanan dengan peralatan makan.

(7) Tidak boleh mengejek cara makan orang lain.

(8) Jangan bersedekap di meja makan.

(9) Meminta ijin apabila akan meninggalkan meja makan.

(10) Tidak boleh menatap mata orang lain saat dia sedang makan.

(11) Meminta ijinlah saat anda benar akan menjawab telepon, dan meminta maaflah saat kembali.

(12) Letakkan garpu di sebelah kiri dan sendok di disebelah kanan bersama-samadi arah jam 5 di atas piring dengan bagian pisau yang tajam menghadap kedalam untuk menandakan bahwa selesai makan.

(13) Tidak boleh mengambil makanan dari piring orang lain dan tidak boleh memintanya juga.

(14) Telan semua makanan yang ada di mulut sebelum minum.

(15) Tidak boleh menggunakan tangan saat mengambil makanan yang tersisa didalam mulut, gunakan tusuk gigi.

b) Tata cara minum

(1) Sebelum minum bersihkan mulut dari sisa-sisa makanan.

(2) pastikan tidak ada makanan di dalam mulut.

(3) Waktu minum, tidak sedang makan sesuatu.

(4) Jangan berkumur menggunakan air minum.

(5) Air minum yang sudah masuk ke mulut tidak boleh dituangkan lagi ke dalam gelas.

(6) Minumlah secukupnya pada waktu makan, agar perut tidak terasa penuh.

Gambar 10

Cara minum yang sopan

e) Guru membimbing siswa melakukan tata cara makan di restoran atau resepsi makan dalam sesuai tahapan yang sudah dalam kegiatan simulasi atau demonstrasi.

c. Penutup

Melakukan refleksi seluruh aktivitas pembelajaran yang telah dilakukan

Guru mengakhiri pelajaran

d. Penilaian

Guru mencatat hasil pengamatan atas respon yang diberikan peserta didik untuk setiap indikator yang diajarkan. Berikut contoh lembar penilaian untuk satu indikator.

LEMBAR PENILAIAN

(Nama Anak: ..........................................Kelas : ......................................Sekolah: ...........................................Guru : ......................................)

Indikator : Makan dengan menggunakan tangan

No.

Tahap Kegiatan

Skor

4

3

2

1

1.

Mencuci tangan ke dalam mangkuk

2.

Membaca doa sebelum makan

3.

Mengambil nasi dari tempat nasi ke piring

4.

Mengambil lauk dari yang terdekat ke piring

5.

Mengambil nasi dan lauk lalu dengan tangan dan memasukkannya ke dalam mulut

6.

Menghabiskan makanan yang diambil di piring sampai bersih

7.

Membaca doa setelah selesai makan

8.

Mencuci tangan

9.

Mengelap tangan dan mulut dengan serbet

Rubrik Penilaian Kegiatan Pengembangan Diri

Skor

Kategori

Indikator Perilaku

4

Mandiri

Melakukan tugas yang diberikan atau diperintahkan secara mandiri tanpa bantuan dari guru atau orang lain.

Melakukan tugas yang diberikan atau diperintahkan secara lancar.

3

Dengan bantuan verbal

Melakukan tugas yang diberikan atau diperintahkan dengan bantuan verbal atau bimbingan secara verbal dari guru atau orang lain.

2

Dengan bantuan fisik

Melakukan tugas yang diberikan atau diperintahkan dengan bantuan fisik atau bimbingan secara fisik secara langsung dari guru atau orang lain.

1

Dengan bantuan verbal dan fisik

Melakukan tugas yang diberikan atau diperintahkan dengan bantuan verbal dan fisik secara langsung dari guru atau orang lain.

Penghitungan skor untuk setiap indikator dapat dihitung dengan membagi skor perolehan dengan skor maksimal dikalikan 4 (100%)

Secara keseluruhan rata-rata capaian kemampuan peserta didik untuk setiap indikator dalam satu kompetensi dapat dikelompokkan dalam kategori huruf sebagai berikut.

3,51 sd 4 (>87,5 % - 100%)= Kelompok A (Sangat Baik)

2,51 sd 3,50 (>62,5 % - 87,5 %)= Kelompok B (Baik)

1,51 sd 2,50 (>37,5% sd 62,5% )= Kelompok C (Cukup)

1 sd 1,5 (