pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf ·...

136
i PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN KARAKTER CINTA DAMAI BERBASIS FILM KARAKTER DI SMP (Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang Tahun Ajaran 2016/2017) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konseling oleh : Cristian Ade Prasetia 141114005 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 15-Nov-2020

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

i

i

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES

ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT

DAN KARAKTER CINTA DAMAI BERBASIS FILM KARAKTER DI SMP

(Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII A dan VIII A

SMPK Santa Maria Malang Tahun Ajaran 2016/2017)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konseling

oleh :

Cristian Ade Prasetia

141114005

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

ii

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

iii

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

iv

iv

HALAMAN MOTTO

“MELAYANI ADALAH SUATU KEHORMATAN

BUKAN BEBAN”

-Cristian Ade Prasetia-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

v

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk. . .

Tuhan Yesus Kristus atas berkat dan penyertaanNya yang berlimpah

selama ini dalam proses menyelesaikan skripsi;

Kedua orang tuaku

Stefanus Ngatino dan Priska Puji Rahayu Ningsih yang selalu

mendukung, memberikan semangat, motivasi dan mendoakanku;

Winda Nursiana Lahagu yang menjadi tempat untuk curhat selama

ini;

Teman-teman dan keluarga BK Universitas Sanata Dharma yang

mendukung, menyemangati dan membantu terlaksananya penelitian

ini;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

vi

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

vii

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

viii

viii

ABSTRAK

PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES

ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT

DAN KARAKTER CINTA DAMAI BERBASIS FILM KARAKTER DI SMP

(Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas VII A dan VIII A

di SMPK Santa Maria Malang Tahun Ajaran 2016/2017)

Cristian Ade Prasetia

Universitas Sanata Dharma

2018

Penelitian ini bertujuan: 1) menghasilkan prototipe soal tes karakter

bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film karakter; 2) menguji kualitas soal

tes karakter bersahabat dan soal tes karakter cinta damai berbasis film pada siswa

kelas VII A dan VIII A di SMPK Santa Maria Malang meliputi validitas, reliabilitas,

daya beda, dan tingkat kesukaran; 3) mengukur capaian hasil pendidikan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai berdasarkan hasil uji coba soal penggunaan tes

pada siswa; 4) menganalisis efektivitas penggunaan prototipe soal tes karakter

bersahabat dan karakter cinta damai menurut penilaian.

Jenis penelitian ini adalah penelitian Research and Development (R&D).

Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang,

Jawa Timur yang berjumlah 72 orang. Metode pengumpulan data menggunakan tes

karakter bersahabat dan tes karakter cinta damai berbasis film karakter dan skala

penilaian validasi efektivitas model menurut penilaian siswa. Teknik uji validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran, dan daya beda soal tes menggunakan IRT model Rasch

dengan aplikasi Quest.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) telah tersusun instrumen penilaian

karakter yaitu prototipe soal tes karakter bersahabat dan soal tes karakter cinta damai;

2) uji kualitas kedua soal tes karakter tersebut menunjukkan soal tes karakter

bersahabat dan soal tes karakter cinta damai berbasis film cukup baik dan efektif

untuk mengukur karakter bersahabat dan karakter cinta damai; 3) berdasarkan

penggunaan soal tes ini diperoleh gambaran bahwa karakter kedisiplinan dan karakter

kemandirian yaitu capaian skor siswa berkisar tinggi (>60) dan sedang (40-60). 23

siswa kelas VII berada dalam kategori tinggi dan 18 siswa kelas VIII berada dalam

kategori tinggi untuk karakter bersahabat. 19 siswa kelas VII masuk dalam kategori

tinggi dan 18 siswa kelas VIII masuk dalam kategori sedang untuk karakter cinta

damai; 4) Menurut penilaian siswa, model soal tes ini memiliki kualitas-kualitas

efektivitas, antara lain membangkitkan kesadaran menghargai teman, menumbuhkan

rasa bersyukur, menumbuhkan keinginan menolong orang lain, menumbuhkan rasa

kemanusiaan, dsb.

Kata kunci; prototipe, penilaian karakter, karakter bersahabat, karakter cinta

damai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

ix

ix

ABSTRACT

THE ASSESSMENT RESULT TEST PROTOTYPE DEVELOPMENT OF

FRIENDLY AND PACIFIST CHARACTER EDUCATION BASED ON

CHARACTER MOVIE

(Limited Trial on class VII A and VIII A students of SMPK Santa Maria Year

2016/2017)

Cristian Ade Prasetia

Sanata Dharma University

2018

This reseach was aimed tp: 1) produce a test prototype of friendly and pacifist

character educarion based on movie character; 2) check the quality of friendly

character test and pacifist character test both based on movies on class VII A and

VIII A students of SMPK Santa Maria Malang that include validity, reliability,

difficulty level, and appropriateness; 3) measure the friendly and pacifist character

education achievement based on the test trial on students; 4) analyze the effectiveness

of friendly and pacifist character test prototype usage based on student judgement.

This research was a Research and Development (R&D). The research subject

was class VII A and VIII A students of SMPK Santa Maria Malang, Jawa Timur with

total 72 students. The data gathering method was using friendly character test and

pacifist character test both based on character movie and the model effectiveness

validity was based on student judgement. The test of validity, reliability, difficulty

level and appropriateness was using ORT Rasch model accompanied with the use of

Quest application.

The research result shows: 1) there are arranged character test istrument

which was friendly character test and pacifist aharacter test; 2) the quality test of

both character showed that friendly character test and pacifist character test was

good and effective to measure the friendly and pacifist character; 3) Based on the test

trial, it was shown that friendly and pacifist character was considered high (>60) and

medium (40-60). 23 student from 7th

grade were in high category and 18 students

from 8th grade were in high category both are category in friendly chaeacter. 19

student from 7th grade were in high category and 18 students from 8th grade were in

medium category, both for pacifist character category; 4) based on student

judgement, the test model had various qualities which were rouse the awareness to

appreciate freiends, growing the gratitude-ness, rouse the feel to help other, raise the

humanity sense, etc.

Keywords; prototype, character judgement, friendly character, pacifist character

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

x

x

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala berkat dan bimbingan-

Nya, peneliti dapat menyelesaikan tugas akhir dengan judul "Pengembangan

Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Bersahabat dan Karakter

Cinta Damai Berbasis Film Karakter di SMP (Uji Coba Terbatas pada Siswa Kelas

VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang, Tahun Ajaran 2016/2017).

Selama penulisan tugas akhir ini, peneliti mendapatkan bantuan dari banyak

pihak, maka peneliti ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

1. Rohani, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma.

2. Dr. Gendon Barus, M.Si. selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling serta Dosen Pembimbing Skripsi peneliti yang menjadi teladan

sekaligus sahabat peneliti selama peneliti menimba ilmu di Universitas Sanata

Dharma

3. Juster Donal Sinaga, M.Pd. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan

dan Konseling.

4. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling: Ibu Indah, Ibu Hayu,

Ibu Retno, Ibu Retha, Bapak Budi, Bapak Sinurat, dan Bapak Agus.

5. Mas Moko atas segala bantuan pelayanan administrasi di Program Studi

Bimbingan dan Konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

xi

xi

6. Para Guru dan Siswa SMPK Santa Maria Malang atas peran serta dalam

penelitian ini.

7. Sahabat tim PSHP: Donald Ivantoro, Yosep Yoga, Okda, Siska, Vincent,

Inggried, Yustinus, Eko, Billy, Bambang, Lita, Brigitta, Titian, dan Govan

yang selalu mendukung peneliti dalam menyelesaikan skripsi dengan bertukar

pikiran dan menyemangati peneliti segera ujian.

8. Sahabat-sahabat peneliti: Billy, Yaya, Bella, Lina, dan Ana yang selalu

menjadi teman jalan-jalan, teman curhat, dan memberikan motivasi pada

peneliti.

9. Teman-teman angkatan 2014 yang juga selalu memberikan semangat dan

saling menyemangati.

10. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak

langsung mulai dari proses penelitian hingga penyelesaian tugas akhir ini.

Walaupun dalam skripsi ini masih banyak kekurangan karena keterbatasan

peneliti, kiranya skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi siapapun yang membaca.

Yogyakarta, Januari 2018

Peneliti,

Cristian Ade Prasetia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

xii

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ......................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................. vi

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ................................ vii

ABSTRAK .......................................................................................................................... viii

ABSTRACT .......................................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR. ........................................................................................................ x

DAFTAR ISI. ...................................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL ............................................................................................................. xvi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................................... xviii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xix

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................................. 4

C. Pembatasan Masalah ................................................................................................. 5

D. Rumusan Masalah ..................................................................................................... 5

E. Tujuan Penelitian ....................................................................................................... 6

F. Spesifikasi Produk ..................................................................................................... 7

G. Manfaat Penelitian .................................................................................................... 8

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan. ............................................................ 9

I. Definisi Istilah ......................................................................................................... 11

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

xiii

xiii

BAB II KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................... 13

A. Hakikat Evaluasi, Asesmen, dan Tes .................................................................... 13

1. Pengertian Evaluasi, Asesmen, dan Tes ..................................................... 13

2. Tujuan dan Fungsi Asesmen ........................................................................ 14

3. Ruang Lingkup Asesmen ............................................................................. 15

4. Prinsip-prinsip Asesmen .............................................................................. 15

5. Jenis-jenis Asesmen ...................................................................................... 18

6. Teknik-teknik Asesmen ................................................................................ 20

7. Tes Sebagai Tenik Asesmen ........................................................................ 20

B. Hakikat Pendidikan Karakter ................................................................................ 21

1. Pengertian Karakter ...................................................................................... 21

2. Pengertian Pendidikan Karakter .................................................................. 22

3. Tujuan, Fungsi dan Prinsip-Prinsip Pendidikan Karakter ....................... 23

C. Hakikat Karakter Bersahabat dan Karakter Cinta Damai .................................. 26

1. Pengertian Karakter Bersahabat .................................................................. 26

2. Aspek-aspek Karakter Bersahabat .............................................................. 26

4. Karakteristik Individu Berkarakter Bersahabat ......................................... 27

5. Pengertian Karakter Cinta Damai ............................................................... 27

6. Aspek-aspek karakter Cinta Damai ............................................................ 28

7. Karakteristik Individu Berkarakter Cinta Damai ...................................... 29

D. Asesmen Pendidikan Karakter .............................................................................. 30

1. Pengertian Asesmen Pendidikan Karakter ................................................. 30

2. Manfaat Asesmen Pendidikan Karakter ..................................................... 30

3. Teknik-teknik Asesmen Pendidikan Karakter ........................................... 31

4. Tes: Kekuatan dan Kelemahannya Dalam Pendidikan Karakter ............ 31

5. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Penggunaan Tes

dalam Pendidikan Karakter.......................................................................... 34

E. Media Film dan Pendidikan Karakter .................................................................. 41

1. Karakteristik Media Film Karakter ............................................................. 41

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

xiv

xiv

2. Kekuatan-kekuatan Media Film dalam Pendidika Karakter ................... 44

3. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Film dalam Pendidika Karakter ..... 45

4. Film Sebagai Media Asesmen ..................................................................... 46

5. Pengembangan Soal-soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter ...... 47

F. Kajian Penelitian yang Relevan ............................................................................ 50

G. Kerangka Pikir ......................................................................................................... 51

BAB III METODE PENELITIAN ................................................................................. 54

A. Model Pengembangan ............................................................................................. 53

B. Prosedur Pengembangan ........................................................................................ 53

1. Potensi dan Masalah ..................................................................................... 55

2. Pengumpulan Informasi ............................................................................... 55

3. Desain Produk ................................................................................................ 56

4. Validasi Desain .............................................................................................. 56

5. Revisi Desain ................................................................................................. 57

6. Uji Coba Produk ............................................................................................ 57

C. Uji Coba Produk ...................................................................................................... 57

1. Desain Uji Coba ............................................................................................ 57

2. Tempat Penelitian dan Subjek Uji Coba Produk ...................................... 58

3. Jenis Data ....................................................................................................... 59

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ........................................................... 60

1. Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 60

2. Instrumen Pengumpulan Data ..................................................................... 61

E. Teknik Analisis Data .............................................................................................. 64

1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen ........................................................... 64

BAB IV HASIL PENELITIAN ...................................................................................... 76

A. Hasil penelitian ........................................................................................................ 75

B. Pembahasan ............................................................................................................ 101

BAB V PENUTUP ........................................................................................................... 109

A. Kesimpulan ............................................................................................................ 107

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

xv

xv

B. Keterbatasan Penelitian ........................................................................................ 108

C. Saran ........................................................................................................................ 110

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 113

LAMPIRAN....................................................................................................................... 114

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

xiii

xiii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Spesifikasi Produk ........................................................................................ 9

Tabel 3.1 Jumlah Subjek Penelitian ........................................................................... 58

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Soal Tes Karakter Bersahabat ..................................................... 62

Tabel 3.3 Kisi-kisi Soal Tes Karakter Cinta Damai ................................................... 63

Tabel 3.4 Norma Kategori Nilai Reliabilitas Item Model Rasch ............................... 69

Tabel 3.5 Norma Kriteria Kategorisasi Capaian Skor Karakter Siswa ...................... 70

Tabel 3.6 Norma Kategorisasi Capaian Hasil Pendidikan Karakter Siswa ................ 71

Tabel 3.7 Norma Kategorisasi PAP Tipe 1 ................................................................ 73

Tabel 3.8 Kategori Tingkat Kesukaran Item .............................................................. 74

Tabel 4.1 Contoh Soal Tes Karakter Bersahabat........................................................ 75

Tabel 4.2 Contoh Soal Tes Karakter Cinta Damai ..................................................... 76

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Karakter Bersahabat ................ 77

Tabel 4.4 Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Karakter Cinta Damai .............. 79

Tabel 4.5 Reliabilitas Soal Tes Karakter Bersahabat ................................................. 81

Tabel 4.6 Reliabilitas Soal Tes Karakter Cinta Damai ............................................. 81

Tabel 4.7 Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Bersahabat dengan Tingkat

Kesulitan Rendah ........................................................................................ 82

Tabel 4.8 Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Bersahabat dengan Tingkat

Kesulitan Sedang ....................................................................................... 83

Tabel 4.9 Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Bersahabat dengan Tingkat

Kesulitan Tinggi ......................................................................................... 84

Tabel 4.10 Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Cinta Damai dengan Tingkat

Kesulitan Rendah .................................................................................... 85

Tabel 4.11 Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Cinta Damai dengan Tingkat

Kesulitan Sedang ..................................................................................... 86

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

xiv

xiv

Tabel 4.12 Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Cinta Damai dengan Tingkat

Kesulitan Tinggi ...................................................................................... 87

Tabel 4.13 Rekapitulasi Hasil Hitung Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran

dan Daya Beda Soal Tes Karakter Bersahabat ......................................... 91

Tabel 4.14 Rekapitulasi Hasil Hitung Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran

dan Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Damai ...................................... 92

Tabel 4.15 Norma Kategori Capaian Hasil Karakter Bersahabat dan Karakter Cinta

Damai ...................................................................................................... 93

Tabel 4.16 Data Distribusi Capaian Skor Karakter Bersahabat pada Siswa ............. 95

Tabel 4.17 Data Distribusi Capaian Skor Karakter Cinta Damai pada Siswa............ 97

Tabel 4.18 Rekepitulasi Hasil Validasi Efektivitas Penggunaan Soal Tes ................ 99

xvii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

15

15

DAFTAR GAMBAR

Gambar 4.1 Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Tes Karakter Bersahabat .................................. 78

Gambar 4.2 Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Tes Karakter Cinta Damai ............................... 80

Gambar 4.3 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Karakter Bersahabat ........................... 88

Gambar 4.4 Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Soal Tes Cinta Damai ....................................... 89

Gambar 4.5 Grafik Profile Capaian Skor Subjek Karakter Bersahabat ....................................... 92

Gambar 4.6 Grafik Komposisi Kategorisasi Capaian Karakter Bersahabat ............................... 95

Gambar 4.7 Profile Capaian Skor Karakter Cinta Damai ........................................................... 96

Gambar 4.8 Grafik Komposisi Kategorisasi Capaian Karakter Cinta Damai ............................. 97

xviii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

16

16

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penilaian Siswa ......................................................................................... 114

Lampiran 2 Tabel Tingkat Kesukaran dan Uji Validitas Karakter Bersahabat ......................... 115

Lampiran 3 Tabel Tingkat Kesukaran dan Uji Validitas Karakter Cinta Damai ...................... 116

Lampiran 4 Indeks Daya Beda Karakter Bersahabat ...................................................................... 117

Lampiran 5 Indeks Daya Beda Karakter Cinta Damai ................................................................... 121

Lampiran 6 Tabulasi Data Karakter Bersahabat kelas VII ............................................................. 125

Lampiran 7 Tabulasi Data Karakter Cinta Damai Kalas VII .......................................................... 126

Lampiran 8 Tabulasi Data Karakter Bersahabat Kelas VIII ............................................................ 127

Lampiran 9 Tabulasi Data Karakter Cinta Damai Kelas VIII .......................................................... 128

Lampiran 10 Daftar Hadir .......................................................................................................... 129

Lampiran 11 Surat Ijin Penelitian .............................................................................................. 135

xix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

1

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan latar belakang masalah, identifikasi masalah,

pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, spesifikasi produk yang

dikembangkan, manfaat penelitian, asumsi dan keterbatasan pengembangan, dan

definisi istilah.

A. Latar Belakang Masalah

Karakter merupakan hal yang sangat penting dan mendasar dalam

pembangunan bangsa. Karakter adalah mustika hidup yang membedakan manusia

dengan binatang. Manusia tanpa karakter adalah manusia yang perilakunya seperti

binatang. Oleh karena itu, penguatan pendidikan karakter dalam konteks sekarang

menjadi sangat relevan untuk mengatasi krisis moral yang sedang terjadi di negara

ini.

Bangsa Indonesia belakangan ini mengalami gejala kemerosotan moral yang

parah khususnya dikalangan remaja, mulai dari kasus narkoba, pergaulan bebas,

maraknya kekerasan, tawuran, tindakan anarkis dan sebagainya. Hal tersebut

mengindikasikan adanya pergeseran ke arah ketidakpastian jati diri dan karakter

bangsa. Data Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menyebutkan, dalam

kurun waktu tiga tahun (2010-2012) sebanyak 301 peristiwa tawuran pelajar terjadi di

Jabodetabek. Dari seluruh peristiwa tersebut, sebanyak 46 orang pelajar tewas. Data

tersebut menunjukkan bahwa karakter cinta damai dan bersahabat dikalangan remaja

saat ini belum menunjukkan hasil yang memuaskan, padahal dalam Mustari (2011)

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

2

2

pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional pada tahun 2010 sudah

menyuarakan program pengembangan budaya dan karakter bangsa.

Pendidikan karakter yang seharusnya menjadi tanggung jawab setiap guru

mata pelajaran di sekolah, pada dasarnya dapat diintegrasikan dalam pembelajaran

pada setiap mata pelajaran. Materi pembelajaran yang berkaitan dengan norma atau

nilai-nilai pada setiap mata pelajaran perlu dikembangkan, dieksplisitkan, dikaitkan

dengan konteks kehidupan sehari-hari. Pembelajaran nilai-nilai karakter tidak hanya

pada tataran kognitif, tetapi menyentuh pada internalisasi, dan pengalaman nyata

dalam kehidupan peserta didik sehari-hari di masyarakat. Maka, sejak 2010

pemerintah mencanangkan gerakan pendidikan karakter terintegrasi melalui

pembelajaran di Sekolah Menengah Pertama (SMP). Semua guru wajib memasukkan

aspek pendidikan karakter dalam pembelajaran di kelas, namun dalam pelaksanaanya

para guru terkendala banyak kesulitan dan hasilnya belum memuaskan (Barus, 2015).

Permasalahan pendidikan karakter yang selama ini ada di SMP perlu segera

dikaji dan dicari alternatif-alternatif solusinya, serta perlu dikembangkan suatu model

pelaksanaan dan evaluasinya secara efektif supaya mudah diimplementasikan di

sekolah. Pemerintah belum mengembangkan suatu sistem penilaian, pengukuran,

maupun evaluasi pendidikan karakter yang terstandar untuk mengevaluasi proses dan

hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP, maka peneliti melakukan penelitian

pengembangan prototipe soal-soal tes sebagai salah satu produk penelitian ini

ditargetkan dapat menghasilkan produk “Model Asesmen Pendidikan Karakter di

SMP Berbasis Media Film Karakter” (Barus, dkk: Program PSHP, DRPM,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

3

3

Kemenristekdikti, 2017) yang diharapkan dapat lebih memberdayakan guru mata

pelajaran dan khususnya guru BK dalam melaksanakan asesmen pendidikan karakter

yang berimplikasi langsung pada upaya perbaikan penyelenggaraan pendidikan

karakter di SMP.

Peneliti dari data di atas berupaya mengembangkan suatu sistem untuk

menilai, mengukur, maupun mengevaluasi proses dan hasil pendidikan karakter

berupa prototipe soal asesmen hasil pendidikan karakter menggunakan film karakter.

Media film dipilih sebagai basis asesmen ini karena film lebih menggambarkan aspek

sikap, afeksi, akomodasi, dan perilaku berkarakter yang menginternalisasi dibanding

cara-cara atau media asesmen lainnya. Film karakter ini akan memvisualisaikan kasus

yang memuat nilai hidup, dilema moral, klarifikasi nilai, atau gambaran perilaku

berkarakter. Dalam penelitian ini, asesmen pendidikan karakter dirancang dengan

memvisualisasikan dilema moral yang terjadi dikalangan remaja khususnya yang

berkaitan dengan karakter bersahabat dan cinta damai melalui potongan film 1-2

menit, kemudian berdasarkan isi potongan film itu, siswa diminta menjawab soal-soal

yang menyertainya.

Berdasarkan hal di atas, peneliti melakukan penelitian pengembangan

(research and development) yang bertujuan untuk menghasilkan prototipe soal-soal

tes asesmen hasil pendidikan karakter berbasis media film karakter yang diujicobakan

pada siswa SMPK Santa Maria Malang, Jawa Timur dengan mengangkat judul

“Pengembangan Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

4

4

Bersahabat dan Karakter Cinta Damai Berbasis Film Pada Siswa SMPK Santa

Maria Malang, Jawa Timur Tahun Ajaran 2016/2017”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka dilakuakan identifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Tawuran antar pelajar meningkat dari waktu ke waktu.

2. Dalam kurun waktu tiga tahun (2010-2012) sebanyak 43 siswa meninggal

akibat tawuran.

3. Pendidikan karakter yang dilakukan belum sampai pada tingkatan internalisasi

dan tindakan nyata dalam kehidupan sehari-hari.

4. Pemerintah belum mengembangkan suatu sistem penilaian, pengukuran,

maupun evaluasi pendidikan karakter yang terstandar untuk mengevaluasi

proses dan hasil pendidikan karakter terintegrasi di SMP.

5. Belum ditemukan soal-soal tes pendidikan karakter yang efektif digunakan

untuk melakukan asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat dan karakter

cinta damai.

6. Perlu pengembangan prototipe soal tes hasil asesmen pendidikan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai.

7. Belum ada penelitian terkait pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil

pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai di SMPK Santa

Maria Malang, Jawa Timur.

8. SMPK Santa Maria Malang belum memilki penilaian karakter peserta didik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

5

5

C. Pembatasan Masalah

Mengingat berbagai keterbatasan peneliti, maka dalam penelitian ini fokus

kajian diarahkan untuk menjawab masalah-masalah pada butir nomor 5, 6, 7, dan

8 dengan mengkaji capaian karakter bersahabat dan karakter cinta damai siswa

SMPK Santa Maria Malang, Jawa Timur melalui pengembangan prototipe soal

tes asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai dengan

berbasis film.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari beberapa kondisi yang melatarbelakangi penelitian ini,

dirumuskan permasalahan yang menjadi fokus sebagai berikut :

1. Seperti apa prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat

dan karakter cinta damai berbasis film yang efektif dikembangkan di SMPK

Santa Maria Malang?

2. Seberapa baik kualitas soal tes asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat

dan karakter cinta damai berbasis film terutama menyangkut validitas,

reliabilitas, daya beda, dan tingkat kesukaran berdasar data uji coba pada

siswa kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang?

3. Seperti apa gambaran capaian hasil pendidikan karakter bersahabat dan

karakter cinta damai berdasarkan hasil uji coba penggunaan prototipe soal tes

ini pada siswa kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

6

6

4. Seberapa efektif penggunaan prototipe soal tes hasil pendidikan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai berdasarkan peniliaian siswa kelas VII A

dan VIII A SMPK Santa Maria Malang?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menghasilkan prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat

dan karakter cinta damai yang efektif diujicobakan pada siswa kelas VII A

dan VIII A SMPK Santa Maria Malang.

2. Menguji kualitas soal tes asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat dan

karakter cinta damai berbasis film meliputi validitas, reliabilitas, daya beda,

dan tingkat kesukaran berdasarkan data ujicoba produk pada siswa kelas VII

A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang.

3. Memperoleh gambaran capaian hasil pendidikan karakter bersahabat dan

karakter cinta damai berdasarkan hasil uji coba penggunaan prototipe model

soal tes yang dilakukan pada siswa kelas VII A dan VIII A SMPK Santa

Maria Malang.

4. Menganalisis efektivitas penggunaan prototipe soal tes hasil pendidikan

karakter bersahabat dan karakter cinta damai berdasarkan peniliaian siswa

kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

7

7

F. Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Produk yang dikembangkan adalah prototipe soal tes asesmen hasil

pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film karakter.

Tabel 1.1

Spesifikasi Produk

1. Nama Produk Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter

Bersahabat dan Karakter Cinta Damai Berbasis Media

Film di SMP.

2. Bentuk Produk Soal-soal tes hasil pendidikan karakter berbasis potongan-

potongan film yang memuat karakter bersahabat dan

karakter cinta damai (dalam format softcopy/VCD).

3. Fungsi Produk Mengukur hasil pendidikan karakter bersahabat dan

karakter cinta damai pada siswa di SMP.

4. Kriteria efekti-

vitas model

Aplikatif, fisibel, realistik, akurat, praktis, ekonomis, dan

mudah digunakan konselor/guru BK berkolaborasi dengan

guru mata pelajaran di SMP.

5. Komponen

model

1. Identifikasi nilai dalam program pendidikan karakter.

2. Identifikasi dan pemilihan film yang bermuatan

karakter bersahabat dan karakter cinta damai.

3. Perancangan (designing) pemotongan film bermuatan

karakter dan soal tes relevan.

4. Prototipe soal tes asesmen hasil pendidikan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film

karakter di SMP.

5. Penentuan kriteria, norma scoring, dan penyusunan

rubrik penilaian.

6. Implementasi asesmen dan evaluasi hasil pendidikan

karakter di SMP.

6. Pengguna

produk/model

Pembuat kebijakan, pengembang dan pelaksana

pendidikan karakter di SMP (pemerintah, kepala sekolah,

konselor/guru BK, dan guru mata pelajaran di SMP).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

8

8

G. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan

pengetahuan dalam bidang kajian bimbingan dan konseling, khususnya

mengenai mengukur soal tes hasil asesmen pendidikan karakter bersahabat

dan karakter cinta damai berbasis film.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Kepala Sekolah dan Guru

Hasil penelitian diharapkan menjadi tolak ukur pihak sekolah untuk

mengetahui, memahami dan melaksanakan pendidikan karakter bersahabat

dan karakter cinta damai berbasis film.

b. Bagi Siswa SMPK Santa Maria Malang

Penelitian ini dapat meningkatkan pemahaman karakter bersahabat dan

karakter cinta damai agar siswa mampu mengaplikasikan di dalam

kehidupan sehari-hari.

c. Bagi Peneliti

Peneliti dapat mengetahui efektivitas prototipe soal tes hasil asesmen

untuk mengukur pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai

pada siswa SMPK Santa Maria Malang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

9

9

d. Bagi Peneliti Lain

Prosedur penelitian ini dapat digunakan oleh peneliti lain sebagai

referensi dalam mengembangkan penelitian dengan topik pendidikan

karakter di sekolah.

H. Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

Asumsi-asumsi pada penelitian dan pengembangan (Research and

Development) yaitu

1. Sekolah yang dipakai untuk ujicoba model soal tes asesmen sudah

menerapkan pendidikan karakter terintergrasi, namun belum adanya penilaian

assesmen hasil pendidikan karakter dengan cara tes.

2. Subjek ujicoba produk penelitian ini diasumsikan dapat dengan cermat

menonton tayangan film dan dapat membaca soal tes dengan baik dari layar

LCD.

3. Penayangan film dan soal tes ditempatkan sedemikian rupa sehingga terlihat

dengan jelas oleh subjek (tidak silau, faktor pencahayaan yang baik, siswa

tidak bisu, buta dan tuli).

4. Sekolah tempat implementasi model memiliki fasilitas penayangan video dan

speaker yang berkualitas baik.

5. Adanya film atau video yang mencerminkan karakter cocok dengan soal yang

ingin disajikan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

10

10

6. Rumusan penyusunan soal dan distraktor (opsi jawaban) diformulasikan

sedemikian rupa sehingga memuat dilema moral bergradasi pada level moral

action.

Keterbatasan yang timbul dalam penelitian dan pengembangan (Research

and Development) yaitu

1. Dalam mencari film karakter peneliti tidak mudah menemukan film yang

tepat dengan judul penelitian tes hasil asesmen.

2. Keterbatasan waktu peserta didik saat membaca dan menjawab pertanyaan

yang ditampilkan setelah penanyangan film.

3. Keterbatasan peneliti dalam membuat pertanyaan dengan kata-kata

sederhana dan mudah dipahami oleh siswa SMP.

4. Keterbatasan fasilitas yang dimiliki sekolah seperti speaker, LCD dan

proyektor karena penelitian prototipe soal tes asesmen pendidikan karakter

membutuhkan fasilitas tersebut agar siswa maksimal menjawab pertanyaan

soal-soal.

5. Peserta didik tidak mau membaca dengan cepat pertanyaan yang

ditampilkan setelah penanyangan potongan film sehingga kekurangan

waktu untuk menjawab.

6. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti apakah benar-benar memuat upaya

peningkatan dilema moral karakter kedisiplinan dan karakter kemandirian.

Peserta didik tidak serius, mengantuk, tidak antusias dan asal menjawab dalam

mengerjakan tes asesmen pendidikan karakter.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

11

11

I. Definisi Istilah

Beberapa istilah yang digunakan dalam judul penelitian ini dapat

didefinisikan sebagai berikut:

1. Prototipe adalah produk sederhana berupa buku atau aplikasi software yang

belum dipublikasikan secara luas dan masih diuji coba ke masyarakat untuk

mengetahui produk yang dihasilkan.

2. Pengembangan prototipe adalah proses mengembangkan sebuah produk baru

yang sederhana untuk menghasilkan suatu aplikasi software atau buku berupa

soal tes asesmen pendidikan karakter yang lebih baik.

3. Asesmen adalah proses pengumpulan informasi atau data yang digunakan

peneliti dalam melakukan penelitian.

4. Pendidikan karakter adalah upaya sungguh-sungguh untuk membantu

seseorang memahami, peduli, dan bertindak dengan landasan inti nilai-nilai

etis.

5. Karakter bersahabat adalah tindakan yang memperlihatkan rasa senang

berbicara, bergaul, dan bekerjasama dengan orang lain.

6. Karakter cinta damai adalah sikap, perkataan, dan tindakan yang

menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas kehadiran dirinya.

7. Film adalah gambar atau frame yang diproyeksikan kedalam audio visual

yang dapat digunakan untuk materi pembelajaran dan dapat

mendokumentasikan kejadian-kejadian yang ada di sekitar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

12

12

8. Soal Tes adalah soal-soal berisikan pilihan ganda yang memiliki jawaban

bergradasi dan mencerminkan dilema moral untuk mengukur perilaku siswa

secara objektif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

13

13

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

Bab ini menjelaskan hakikat evaluasi, asesmen, dan tes, hakikat karakter

bersahabat dan karakter cinta damai, asesmen pendidikan karakter, media film dan

pendidikan karakter, kajian penelitian yang relevan, dan kerangka pikir.

A. Hakikat Evaluasi, Asesmen, dan Tes

1. Pengertian Evaluasi, Asesmen, dan Tes

Ralph Tyler (Arikunto, 2013) menegaskan evaluasi adalah sebuah proses

pengumpulan data untuk menentukan sejauh mana, dalam hal apa, dan bagian

mana tujuan tercapai. Dengan kata lain, evaluasi sebagai proses pengambilan

keputusan dengan menggunakan informasi yang diperoleh melalui pengukuran

hasil belajar. Jadi, evaluasi sebagai proses menilai sesuatu yang didasarkan pada

kriteria atau tujuan yang telah ditetapkan, yang selanjutnya diikuti dengan

pengambilan keputusan atas obyek yang dievaluasi.

Linn dan Grounlund (Uno dan Koni, 2012:1) menegaskan asesmen (penilaian)

adalah prosedur yang digunakan untuk mendapatkan informasi tentang belajar

siswa (observasi, rata-rata pelaksana tes tertulis) dan format penilaian kemajuan

belajar. Asesmen juga dapat diartikan sebagai proses pengukuran dan non

pengukuran untuk memperoleh data karakteristik peserta didik dengan aturan

tertentu. Selain itu, asesmen merupakan sebuah proses yang ditempuh untuk

mendapatkan informasi yang digunakan dalam rangka membuat keputusan-

13

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

14

14

keputusan mengenai para peserta didik, kurikulum, program-program, dan

kebijakan pendidikan, metode atau instrumen pendidikan lainnya oleh suatu

badan, lembaga yang menyelenggarakan suatu aktivitas tertentu.

Asesmen sering disebut sebagai salah satu bentuk penilaian, sedangkan

penilaian merupakan salah satu komponen dalam evaluasi. Tindakan suatu

pengukuran yang bersifat kuantitatif dan penilaian yang bersifat kualitatif adalah

bagian integral yang tidak dapat dipisahkan dari asesmen.

Arikunto (2012) menegaskan tes adalah suatu cara untuk melakukan penilaian

yang berbentuk tugas-tugas yang harus dikerjakan siswa. Jawaban yang diberikan

siswa terhadap pertanyaan-pertanyaan itu dianggap sebagai informasi terpercaya

yang mencerminkan kemampuannya. Informasi tersebut dinyatakan sebagai

masukan yang penting untuk mempertimbangkan siswa. Jadi, tes adalah alat atau

prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur suatu dalam suasana,

dengan cara dan aturan-aturan yang sudah ditentukan.

2. Tujuan dan Fungsi Asesmen

Arikunto (2013) menegaskan tujuan atau fungsi asesmen ada beberapa hal,

yaitu (1) penilaian berfungsi sebagai selektif , (2) penilaian berfungsi sebagai

diagnotif, (3) penilaian berfungsi sebagai penempatan, dan (4) penilaian berfungsi

sebagai pengukuran keberhasilan. Selanjutnya, Sudjino ( Uno dan Koni, 2012)

mengemukakan secara umum, penilaian sebagai suatu tindakan atau proses setidak-

tidaknya memliliki tiga fungsi, yaitu (1) mengukur kemajuan, (2) menunjang

penyusunan rencana, dan (3) memperbaiki atau melakukan penyempurnaan kembali.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

15

15

3. Ruang Lingkup Asemen

Uno & Koni (2012:17) isi model penilaian kelas ini meliputi konsep dasar

penilaian kelas, teknik penilaian, langkah-langkah pelaksanaan penilaian,

pengelolahan hasil penilaian, serta pemanfaatan dan pelaporan hasil penilaian. Dalam

konsep penilaian, akan dijelaskan apa yang dimaksud dengan penilaian, manfaat

penilaian, fungsi penilaian, dan rambu-rambu penilaian. Teknik penilaian akan

menjelaskan berbagai cara dan alat penilaian.

4. Prinsip-prinsip Asesmen

Menurut Jahid & Haris (2008: 63-64) sistem penilaian (asesmen) dalam

pembelajaran, hendaknya dikembangkan berdasarkan prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Menyeluruh

Penguasaan kompetensi/kemampuan dalam mata pelajaran

hendaknya menyeluruh, baik menyangkut standar kompetensi,

kemampuan dasar serta keseluruhan indikator ketercapaian, baik

menyangkut dominan kognitif (pengetahuan), afektif (sikap, perilaku

dan nilai), serta psikomotorik (keterampilan), maupun menyangkut

evaluasi proses dan hasil belajar.

b. Berkelanjutan

Penilaian hendaknya dilakukan secara berkelanjutan

(direncanakan dan dilakukan terus menerus) guna mendapatkan

gambaran yang utuh mengenai perkembangan hasil belajar siswa

sebagai dampak langsung (dampak instruksional/pembelajaran) maupun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

16

16

dampak tidak langsung (dampak pengiring/nurturan effect) dari proses

pembelajaran.

c. Berorientasi pada Indikator Ketercapaian

Sistem penilaian dalam pembelajaran harus mengacu pada

indikator ketercapaian yang sudah ditetapkan berdasarkan kemampuan

dasar/kemampuan minimal dan standar kompetensinya. Dengan

demikian hasil penilaian akan memberikan gambaran sampai seberapa

indikator kemampuan dasar dalam suatu mata pelajaran telah dikuasai

oleh siswa.

d. Sesuai dengan Pengalaman Belajar

Sistem penilaian dalam pembelajaran harus disesuaikan dengan

pengalaman belajarnya. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan

pendekatan tugas problem solving maka evaluasi harus diberikan baik

pada proses (keterampilan proses) maupun produk/hasil melakukan

problem-solving.

Menurut Jahid & Haris terdapat empat prinsip-prinsip penilaian

(asesmen) yaitu secara menyeluruh, berkelanjutan, berorientasi pada indikator

ketercapaian, dan sesuai dengan pengalaman belajar. Sedangkan menurut

Depdiknas, (Suwandi 2010: 21-22) prinsip-peinsip penilaian (asesmen)

berbasis kelas yang perlu diperhatikan oleh guru atau penilai meliputi :

a. Valid (penilaian berbasis kelas harus mengukur apa yang seharusnya

diukur dengan menggunakan alat yang dapat dipercaya dan sah).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

17

17

b. Mendidik (penilaian harus memberi sumbangan yang positif terhadap

hasil pencapaian belajar siswa : dirasakan sebagai penghargaan yang

memotivasi bagi siswa yang berhasil dan sebagai pemicu semangat

untuk meningkatkan hasil belajar bagi yang kurang berhasil).

c. Berorientasi pada kompetisi (mampu menilai pencapaian kompetensi

yang dimaksud dalam kurikulum).

d. Adil dan objektif (penilaian harus adil terhadap semua siswa dan tidak

membeda-bedakan latar belakang siswa).

e. Terbuka (kriteria penilaian hendaknya terbuka bagi berbagai kalangan

sehingga keputusan tentang keberhasilan siswa jelas bagi pihak-pihak

yang berkepentingan).

f. Berkesinambungan (penilaian dilakukan secara terencana, bertahap,

teratur, terus menerus, dan berkesinambungan untuk memperoleh

gambaran tentang perkembangan kemajuan belajar siswa).

g. Menyeluruh (penilaian terhadap hasil belajar siswa hendaknya

dilaksanakan secara menyeluruh, utuh, dan tuntas yang mencakup aspek

kognitif, afektif, dan psikomotorik serta berdasarkan berbagai teknik

dan prosedur penilaian dengan berbagai bukti hasil belajar siswa).

h. Bermakna (penilaian hendaknya mudah dipahami dan mudah ditindak

lanjut oleh pihak-pihak yang berkepentingan).

Dari pendapat kedua ahli di atas dapat disimpulkan bahwa prisip–prinsip

dari penilaian (asesmen) harus memiliki beberapa aturan penting yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

18

18

menjadi acuan seperti penilaian (asesmen) harus dilakukan secara

menyeluruh, berkelanjutan, berorientasi pada indikator ketercapaian, dan

sesuai dengan pengalaman belajar serta harus valid dan mendidik bagi siswa,

adil dan objektif dalam pelaksannya serta terbuka dan bermakna bagi pihak-

pihak yang berkepentingan.

5. Jenis- jenis Asesmen

Menurut Prijowuntato (2016: 60, 66) alat yang dapat digunakan untuk

menilai ketercapaian kompetensi siswa dapat dibedakan menjadi dua yaitu tes

dan non tes.

a. Tes

Bentuk tes yang digunakan untuk mengevaluasi peserta didik dapat

berupa; pilihan ganda, uraian objektif, uraian non objektif/uraian bebas,

jawaban singkat/isian singkat, menjodohkan, performans/unjuk kinerja,

portofolio.

Bentuk tes digunakan apabila sifat suatu objek yang diukur

menyangkut tingkah laku yang berhubungan dengan apa yang diketahui,

dipahami atau proses psikis lainnya yang tidak dipahami dengan indera.

Tingkat berpikir yang digunakan dalam mengerjakan tes harus mencakup

mulai dari yang rendah sampai yang tinggi, dengan proporsi yang

sebanding sesuai jenjang pendidikan.

Bentuk tes yang digunakan di sekolah dapat dikategorikan menjadi

dua yaitu tes objektif dan tes non objektif. Objektif di sini dilihat dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

19

19

sistem penskorannya, yaitu siapa yang memeriksa lembar jawaban tes

akan menghasilkan skor yang sama. Tes non objektif adalah tes yang

sistem penskorannya dipengaruhi oleh pemberi skor. Dengan kata lain

dapat dikatakan bahwa tes objektif adalah tes yang sistem penskorannya

objektif sedangkan non objektif sistem penskorannya dipengaruhi oleh

subjektifitas pemberi skor.

b. Non tes,

Bentuk non tes yang digunakan untuk mengevaluasi peserta didik

dapat berupa; observasi, catatan anekdot, daftar cek, skala nilai,

kuesioner, wawancara.

Bentuk non tes digunakan apabila perubahan tingkah laku yang

dapat diamati dengan indera dan bersifat konkret. Konsekuensi dari

pengukuran menggunakan bentuk non tes sangat bergantung pada situasi

di mana perubahan tingkah laku individu itu muncul atau menggejala.

Oleh karenanya, situasi pengukuran yang seragam sukar dipersiapkan.

Suatu pengukuran dengan alat pengukuran non tes terjadi dalam situasi

yang kurang distandarisasi, seperti waktu pengukuran yang dapat tidak

sama atau seragam bagi semua siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

20

20

6. Teknik-teknik Asesmen

Pengumpulan informasi tentang kemajuan belajar siswa terhadap pencapaian

standar kompetensi dasar dapat dilakukan dengan teknik tes dan non tes. Poerwati

(2001) menegaskan teknik-teknik asesmen yaitu :

a. Teknik tes adalah seperangkat tugas yang harus dikerjakan oleh orang yang

diberi tes dan berdasarkan hasil tugas-tugas tersebut akan dapat ditarik

kesimpulan tentang aspek tertentu pada orang tersebut. Alat tes ini

memberikan tekanan pada dimensi kuantitatif dari berbagai aspek dan tingkah

laku dan kehidupan batin seseorang, dengan mengukur berapa banyak dari

aspek tertentu terdapat pada seseorang.

b. Teknik non tes adalah alat pengumpulan data yang dilakukan dengan

observasi baik secara langsung ataupun tak langsung, angket, wawancara, dan

sosiometri. Teknik non tes digunakan sebagai pelengkap dan digunakan

sebagai pertimbangan tambahan dalam pengambilan keputusan penentuan

kaliatas hasil belajar.

7. Tes Sebagai Teknik Asesmen

Arikunto (2012) menegaskan tes adalah prosedur pengukuran yang sengaja

dirancang secara sistematis untuk mengukur atribut tertentu dilakukan dengan

prosedur administrasi dan pemberian angka yang jelas dan spesifik, sehingga hasilnya

relatif ajeg bila dilakukan dalam kondisi yang relatif sama. Respon subjek atas tes

merupakan perilaku yang ingin diketahui dari penyelenggaraan tes karena tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

21

21

mengukur perilaku, sebagai manifestasi atribut psikologis atau tingkah laku individu

yang akan diukur.

Tes sebagai teknik asesmen dapat menyediakan informasi-informasi objektif

yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penentuan keputusan yang harus

diambil pendidik terhadap proses dan hasil belajar. Tes ini dilakukan sebelum, saat,

dan akhir pembelajaran, sehingga bergulir tanpa henti (dynamic asesment).

B. Hakikat Pendidikan Karakter

1. Pengertian Karakter

Menurut Samani & Hariyanto (2013: 41) karakter dimakanai sebagai cara berfikir

dan berperilaku yang khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam

lingkungan keluarga, masyarakat, bangsa dan negara. Individu yang berkarakter baik

adalah individu yang dapat membuat keputusan dan siap bertanggungjawab setiap

akibat dari keputusannya.

Karakter adalah perilaku yang tanpak dalam kehidupan sehari-hari baik dalam

bersikap maupun dalam bertindak. Sementara itu, Douglas (Samani, 2013:41)

menegaskan “character isn’t inherited. One builds its daily by the way one thinks and

acts, thougth by ythougth, action by action.”

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia edisi kelima dalam situs offline,

karakter adalah sifat-sifat kejiwaan, akhlak atau budi pekerti yang membedakan

seseorang dengan orang lain. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa karakter

identik dengak akhlak, sehingga karakter merupakan nilai-nilai perilaku manusia

yang universal yang meliputi aktivitas manusia, baik dalam rangka berhubungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

22

22

dengan Tuhan, dirinya, sesama manusia, maupun dengan lingkungannya, yang

terwujud dalam pikiran, sikap, perasaan, perkataan, dan perbuatan berdasarkan

norma-norma agama, hukum, tata krama, budaya, dan adat istiadat.

Beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa karakter merupakan

cerminan dari kepribadian secara utuh dari seseorang: mentalitas, sikap, cara berpikir,

dan perilaku berdasarkan norma-norma agama, budaya, adat istiadat sehingga

seseorang berusaha melakukan hal yang baik dalam bentuk nyata di kehidupan

sehari-hari.

2. Pengertian Pendidikan Karakter

Zubaedi (2013) menjelaskan pendidikan karakter dimaknai sebagai upaya

penanaman kecerdasan dalam berpikir, penghayatan dalam bentuk sikap, dan

pengalaman dalam bentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai luhur yang menjadi

jati dirinya, diwujudkan dalam interaksi dengan Tuhan, diri sendiri, antar sesama, dan

lingkungannya. Nilai-nilai luhur tersebut antara lain: kejujuran, kemandirian, sopan

santun, kemuliaan sosial, kecerdasan berpikir, dan berpikir logis.

Menurut David Elkind dan Freddy Sweet (Zubaedi, 2013:15), “character

education is the deliberate effort to help people understand, care about, and act upon

core ethical value” artinya pendidikan karakter adalah usaha sadar untuk membantu

manusia memahami, peduli, dan melaksanakan nilai-nilai etika.

Beberapa defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter

merupakan upaya mendorong peserta didik mengembangkan nilai-nilai karakter yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

23

23

dimilikinya, sebagai anggota masyarakat dan warga negara yang religius, nasionalis,

produktif, dan kreatif.

3. Tujuan Pendidikan Karakter

Kemendiknas (2011: 7) menegaskan bahwa pendidikan karakter bertujuan

mengembangkan nilai-nilai yang membentuk karakter bangsa yaitu Pancasila,

meliputi :

a. Mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia berhati baik,

berpikir baik, dan berperilaku baik.

b. Membangun bangsa yang berkarakter Pancasila.

c. Mengembangakan potensi warga negara agar memiliki sikap percaya diri,

bangga pada bangsa dan negaranya serta mencintai umat manusia.

Fathurrohman, dkk. (2013) menyebutkan bahwa tujuan pendidikan karakter

secara khusus, yaitu untuk ;

a. Mengembangkan kebiasaan dan perilaku peserta didik yang terpuji dan sejalan

dengan nilai-nilai universal dan tradisi karakter bangsa yang religius.

b. Mengembanggkan potensi afektif peserta didik sebagai manusia dan warga negara

yang memiliki nilai-nilai karakter dan karakter bangsa.

c. Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggungjawab peserta didik sebagai

generasi penerus bangsa.

d. Mengembangkan kemampuan peserta didik menjadi manusia yang mandiri,

kreatif, berwawasan kebangsaan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

24

24

e. Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan belajar yang

aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta dengan rasa kebangsaan

yang tinggi dan penuh kekuatan.

4. Fungsi Pendidikan Karakter

Kemendiknas (2011: 7) bahwa pendidikan karakter berfungsi:

a. Membangun kehidupan kebangsaan yang multikultural.

b. Membangun peradapan bangsa yang cerdas, berbudaya luhur, dan mampu

berkontribusi terhadap terhadap pengembangan kehidupan umat manusia,

mengembangakan potensi dasar agar berhati baik, berpikiran baik, dan

berperilaku baik serta keteladanan baik.

c. Membangun sikap warga negara yang cinta damai, kreatif, mandiri, dan mampu

hidup berdampingan dengan bangsa lain dalam suatu harmoni.

5. Prinsip-prinsip Dasar Pendidikan Karakter di Sekolah

Prinsip-prinsip dasar pendidikan karakter di sekolah menurut Kemendiknas

(2010) adalah sebagai berikut :

a. Mempromosikan nilai-nilai dasar etik sebagai basis karakter.

b. Mengidentifikasi karakter secara komprehensif supaya mencakup pemikiran,

perasaan, dan perilaku.

c. Menggunakan pendekatan yang tajam, proaktif, dan efektif untuk membangun

karakter.

d. Menciptakan komunikasi sekolah yang memiliki kepedulian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

25

25

e. Memberi kesempatan kepada peserta didik untuk menunjukkan perilaku yang

baik.

f. Memiliki cakupan terhadap kurikulum yang bermakna dan menantang yang

menghargai semua peserta didik, membangun karakter peserta didik, dan

membantu peserta didik untuk sukses.

g. Mengusahakan tumbuhnya motivasi dari pada peserta didik.

h. Mengfungsikan seluruh staf sekolah sebagai komunitas moral yang berbagai

tanggung jawab untuk pendidikan karakter dan setia pada nilai dasar yang

sama.

i. Adanya pembagian kepemimpinan moral dan dukungan luas dalam

membangun inisiatif pendidikan karakter.

j. Mengfungsikan keluarga dan anggota masyarakat sebagai mitra dalam usaha

membangun karakter.

k. Mengevaluasi karakter sekolah, fungsi staf sekolah sebagai guru-guru

karakter, dan manifestasi karakter positif dalam kehidupan peserta didik

Menurut Fathurrohman (2013) prinsip-prinsip pendidikan karakter sebagai

berikut :

a. Berkelanjutan yang artinya bahwa proses pengembangan nilai-nilai karakter

merupakan sebuah proses panjang dimulai dari awal peserta didik masuk

sampai selesai dari suatu satuan pendidikan.

b. Pengembangan nilai-nilai karakter terintegrasi melalui setiap mata pelajaran

dan setiap kegiatan kurikuler, ekstrakurikuler, dan kokurikuler.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

26

26

c. Nilai karakter tidak diajarkan tapi dikembangkan melalui proses belajar.

d. Proses pendidikan dilakukan peserta didik secara aktif dan menyenangkan.

C. Hakikat Karakter Bersahabat

1. Pengertian Karakter Bersahabat

Yaumi (2014) mengungkapkan bahwa karakter bersahabat adalah tindakan

yang memperlihatkan rasa senang berbicara, bergaul, dan bekerja sama dengan orang

lain. Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk menghasilkan sesuatu yang

berguna bagi masyarakat, mengakui, serta menghormati keberhasilan orang lain juga

merupakan pengertian dari karakter bersahabat atau komunikatif. Orang bersahabat

selalu mununjukkan keinginan besar untuk menyapa dengan bahasa yang santun dan

terkadang humoris jika sudah saling kenal lebih dekat. Hubungan interpersonal selalu

dibangun termasuk memberikan rasa simpatik dan empati kepada setiap orang yang

mengenalnya.

Menurut Yaumi (2014) karakter bersahabat adalah karakter yang dapat

mengantarkan seseorang untuk membangun hubungan baik di antara sesama tanpa

memandang latar belakang suku, ras, agama, asal daerah, atau latar belakang lain

yang bersifat primordional. Bahkan seseorang yang memiliki karakter bersahabat

memiliki kemampuan untuk memahami pikiran, sikap, dan perilaku orang lain.

2. Aspek-aspek Bersahabat

Menurut Yaumi (2014) aspek-aspek bersahabat terdiri dari:

a. Dukungan dan kepedulian.

Sejauh mana hubungan ditandai dengan kepedulian, dukungan, dan minat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

27

27

b. Pertukaran yang akrab.

Sejauh mana hubungan ditandai dengan pengungkapan informasi pribadi dan

perasaan.

c. Bantuan dan bimbingan.

Sejauh mana teman-teman berusaha membantu satu sama lain dalam

menghadapi tugas-tugas rutin dan menantang.

d. Pemecahan masalah.

Sejauh mana perselisihan dalam hubungan diselesaikan secara efisien dan

baik.

3. Karakteristik Individu Bersahabat

Karakteristik individu bersahabat menurut Yaumi (2014), yaitu:

a. Senang belajar bersama orang lain.

b. Semakin banyak berinteraksi dengan orang lain, semakin merasa berbahagia

dan termotivasi untuk belajar.

c. Menunjukkan perkembangan yang luar biasa ketika belajar melalui

pendekatan kooperatif dan kolaboratif.

d. Berorganisasi merupakan cara terbaik untuk mengaktualisasi diri.

e. Melibatkan diri dalam berbagai aktivitas yang melibatkan orang lain.

f. Memilki kepedulian dalam berbagai persoalan dan isu-isu moral.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

28

28

D. Hakikat Karakter Cinta Damai

1. Pengertian Karakter Cinta Damai

Yaumi (2014) mengungkapkan bahwa karakter cinta damai adalah sikap,

perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang lain merasa senang dan aman atas

kehadirannya. Perdamaian adalah terjadinya harmoni yang ditandai dengan

kurangnya kekerasan, perilaku konflik dan kebebasan dari rasa takut tentang

kekerasan. Pada umumnya perdamaian dipahami sebagai ketiadaan permusuhan dan

pembalasan dendam. Perdamaian juga menunjukkan upaya yang tulus untuk

rekonsiliasi, keberadaan kehidupan yang sehat, atau hubungan interpersonal yang

baik atau hubungan internasional yang stabil, kemakmuran dalam kesejahteraan

social dan ekonomi, pembentukan kesetaraan, dan tatanan kerja politik yang melayani

kepentingan sejati dari semua orang.

Rachman, dkk (2011:17) mengungkapkan bahwa esensi dari perdamaian

adalah anti kekerasan dalam penyelesaian masalah dan selalu mengedepankan dialog

dan menghargai orang lain. Oleh karena itu, peserta didik yang cinta damai adalah

mereka yang menghindari konflik, tanpa kekerasan, dan mengedepankan harmoni,

toleransi, saling menghargai, dan relasi yang setara antara individu maupun

komunitas.

2. Aspek-aspek Karakter Cinta Damai

Menurut Yaumi (2016) aspek-aspek cinta damai terdiri dari:

a. Senang berteman dengan siapa saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

29

29

Dalam berteman, seseorang yang memiliki karakter cinta damai tidak

memilih sesuai dengan suku, agama, ataupun ras yang sesuai dengan dirinya

sendiri.

b. Tidak suka membuat keributan atau menggangu teman.

Seseorang yang memiliki karakter cinta damai dalam kehidupan

kesehariannya ketika sedang bergurau tidak sampai membuat keributan

dengan temannya.

c. Tidak suka menang sendiri.

Seseorang yang memilki karakter cinta damai tidak merasa keberatan ketika

pendapatnya tidak diterima oleh teman-temannya.

d. Menunjukkan rasa empati.

Seseorang yang memilki karakter cinta damai cepat tanggap sewaktu

temannya sedang sedih karena mengalami masalah.

e. Senang menolong orang lain.

Seseorang yang memiliki karakter cinta damai tanpa pamrih menolong

siapapun jika ada seseorang yang membutuhkan pertolongan.

3. Karakteristik Individu Cinta Damai

Karakteristik individu cinta damai menurut Yaumi (2014) yaitu:

a. Memiliki pandangan positif tentang diri sendiri dan orang lain.

b. Mengungkapkan kata-kata menyejukkan yang membuat orang lain merasa

nyaman dan tenang.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

30

30

c. Mengontrol diri untuk tidak melakukan tindakan provokasi, menghasut, atau

yang memicu terjadinya konflik secara terbuka.

d. Menjunjung tinggi nilai-nilai kebersamaan dan berprinsip “kebersamaan

adalah kekuatan” atau prinsip saling membantu, saling menghargai dalam

urusan kebaikan

e. Menghindari cemoohan, caci maki, ejekan, dan bahkan merendahkan pihak

lain walaupun terdapat sesuatu tindakan orang lain yang tidak disetujui.

f. Menyadari bahwa setiap orang pasti mempunyai kelebihan dan kelemahan

dan jika terdapat kelemahan melakukan perbakan dengan cara yang santun

dan dapat diterima oleh orang lain.

E. Asesmen Pendidikan Karakter

1. Pengertian Asesmen Pendidikan Karakter

Albertus (2015) menegaskan penilaian pendidikan karakter pada hakikatnya

adalah evaluasi atas proses pembelajaran secara terus menerus dari individu untuk

menghayati peran dan kebebasannya bersama orang lain dalam sebuah lingkungan

sekolah demi pertumbuhan integritas moralnya sebagai manusia. Hanya individu

yang terbuka pada pengalaman diri dengan yang lain mampu menentukan apakah

dirinya telah menjadi manusia berkarakter atau bukan.

2. Manfaat Asesmen Pendidikan Karakter

Penilaian merupakan kegiatan untuk menentukan pencapaian hasil

pembelajaran yang dapat dikategorikan menjadi tiga ranah yaitu : ranah kognitif,

psikomotorik, dan afektif. Setiap peserta didik memiliki tiga ranah tersebut, hanya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

31

31

kedalamannya tidak sama. Penilaian pada ranah afektif, seperti ranah lainnya

memerlukan data yang bisa berupa kuantitatif atau kualitatif.

Karakter yang baik melibatkan pemahaman, perhatian, dan bertindak sesuai

nilai-nilai etika. Pendekatan yang holistik terhadap pengembangan karakter oleh

karenanya peserta didik mengembanggkan kognitif, emosi, dan aspek perilaku dari

kehidupan moral. Peserta didik berkembang untuk memahami nilai-nilai karakter

untuk mempelajari, mendiskusikannya, mengenai model perilaku, dan memecahkan

masalah yang mencakup nilai-nilai tersebut. Asesmen pendidikan karakter

bermanfaat untuk pendidikan karakter seharusnya membawa peserta didik

kepengenalan nilai secara kognitif, penghayatan nilai secara afektif, dan akhirnya ke

pengalaman nilai secara nyata.

3. Teknik- teknik Asesmen

Pengukuran ranah afektif tidaklah semudah mengukur ranah kognitif.

Pengukuran ranah afektif tidak dapat dilakukan setiap saat (dalam arti pengukuran

formal) karena perubahan tingkah laku peserta didik dapat berubah sewaktu-waktu.

Perubahan sikap seseorang memerlukan waktu yang relatif lama. Sasaran penilaian

kawasan afektif adalah perilaku peserta didik, bukan pengetahuannya.

Asesmen pendidikan karakter yang pernah ada kebanyakan menggunakan

skala sikap yaitu skala likert. Skala likert ini disusun dalam bentuk suatu pernyataan

dan diikuti oleh lima respons yang menunjukkan tingkat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

32

32

4. Tes: Kekuatan dan Kelemahannya dalam Pendidikan Karakter

Arikunto (2003) menegaskan tes objektif adalah tes yang dalam

pemeriksaannya dapat dilakukan secara objektif. Tes objektif terdapat kelemahan dan

kelebihan, sebagai berikut.

a. Kelebihan tes objektif, yaitu.

1) Lebih respektif mewakili isi dan luas bahan, lebih objektif, dapat di

hindari campur tangan unsur-unsur subjektif baik dari segi peserta

didik maupun segi guru yang memeriksa.

2) Lebih mudah dan cepat cara memeriksanya karena dapat

memnggunakan kunci tes bahkan alat-alat hasil kemajuan teknologi.

3) Pemeriksaan dapat diserahkan orang lain.

4) Dalam pemeriksaan tidak ada unsur subjektif yang mempengaruhi.

5) Untuk menjawab tes objektif tidak banyak memakai waktu

6) Reabilitinya lebih tinggi kalau dibandingkan dengan tes essay, karena

penilainya bersifat objektif.

7) Validitas tes objektif lebih tinggi dari tes essay, karena samplingnya

lebih luas.

8) Pemberian nilai dan cara menilai tes objektif lebih cepat dan mudah

karena tidak menuntut keahlian khusus.

9) Tes objektif tidak memperdulikan penguasaan bahasa, sehingga mudah

dilaksanakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

33

33

b. Kelemahan tes objektif

1) Persiapan untuk menyusun jauh lebih sulit dari pada tes essay karena

soalnya banyak dan harus teliti untuk menghindari kelemahan-

kelemahan yang lain.

2) Soal-soal cenderung untuk mengungkapkan ingatan dan daya

pengenalan kembali saja dan sukar untuk mengukur proses mental

yang tinggi.

3) Banyak kesempatan untuk main untung-untungan

4) Kerjasama antar peserta didik pada waktu mengerjakan sol tes lebih

terbuka

5) Peserta didik sering menerka-nerka dalam memberikan jawaban,

karena belum menguasai bahan pelajaran tersebut.

6) Tes sampling yang diajukan kepada peserta didik cukup banyak dan

hanya membutuhkan waktu yang relatif singkat untuk menjawabnya.

7) Tidak biasa mengajak peserta didik untuk berpikir tingkat tinggi.

8) Banyak memakan biaya, karena lembaran item-item tes harus

sebanyak jumlah pengikut tes.

Beberapa bentuk tes objektif yaitu salah-benar (true-false), pilihan

ganda (multiple choise), isian (completion), jawaban singkat (short answer),

dan menjodohkan (matching). Masing-masing bentuk tes objektif mempunyai

kelebihan dan kelemahan. Salah satu bentuk tes objektif yaitu pilihan ganda

mempunya kelebihan dan kelemahan sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

34

34

a. Kelebihan

1) Hasil belajar yangs ederhana sampai yang komplek dapat diukur.

2) Terstruktur dan petunjuknya jelas.

3) Alternatif jawaban yang salah dapat memberikan informasi

diagnostik.

4) Tidak dimungkinkan untuk menerka jawaban.

5) Penilaian mudah, objektif, dan dapat dipercaya.

b. Kelemahan

1) Menyusunnya membutuhkan waktu yang lama.

2) Sulit menemukan pengacau.

3) Kurang efektif mengukur beberapa tipe pemecahan masalah,

kemampuan untuk mengorganisir dan mengekspresikan ide.

4) Nilai dapat dipengaruhi dengan kemampuan baca.

5. Prinsip-prinsip Pengembangan dan Penggunaan Tes dalam Pendidikan

Karakter

Untuk mendapatkan instrumen tes baik diperlukan sejumlah langkah

pengembangan atau langkah umum konstruksi tes. Menurut Azwar (2014: 14-

20) awal kerja penyusunan atau pengembangan suatu alat tes dimulai dari :

a. Identifikasi tujuan ukur

Yaitu memilih suatu definisi, mengenali dan memahami dengan

seksama teori yang mendasari konstruk atribut yang hendak diukur.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

35

35

b. Pembatasan domain ukur

Pembatasan domain dilakukan dengan cara menguraikan konstruk

teoretik atribut yang diukur menjadi beberapa rumusan demensi atau

aspek yang lebih jelas, agar menunjang validitas isi sekala.

c. Oprasionalisasi aspek

Oprasionalisasi aspek diperlukan agar membentuk keprilakuan yang

hendak diukur dapat lebih konkret sehingga penulis item akan lebih

memahami benar arah respon yang harus diungkap dari subjek.

Oprasionalisasi dirumuskan dalam bentuk indikator keperilakuan.

Himpunan indikator-indikator kemudian dituangkan dalam kisi-kisi atau

blue print dan dilengkapi dengan spesifikasi skala, sebagai acuan bagi

penulisan item. Sebelum penulisan item perancang perlu menetapkan

format stimulus yang hendak digunakan, format ini erat kaitanya dengan

metode penskalaannya.

d. Penulisan item

Pada tahap awal penulisan item, item dibuat dalam jumlah yang lebih

banyak daripada jumlah yang direncanakan dalam spesifikasi skala, yaitu

sekitar tiga kali lipat dari jumlah item yang digunakan dalam bentuk final.

Tujuannya agar nantinya penyusun skala tidak kehabisan item akibat

gugurnya item-iten yang tidak memenuhi syarat.

e. Review penullisan item

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

36

36

Review pertama harus dilakukan oleh penulis item sendiri, yaitu

dengan mengecek ulang setiap item sendiri, apakah telah sesuai dengan

indikator perilaku yang hendak diungkap. Setelah itu review dapat

dilakukan oleh orang yang berkompeten atau ahli. Semua item yang tidak

sesuai dengan kaidah atau spesifikasi blue print harus diperbaiki, dan

hanya item-item yang diyakini berfungsi dengan baik oleh ahli (expert

judgmen), yang dapat diloloskan untuk uji empirik.

f. Uji coba bahasa (evaluasi kualitatif)

Kumpulan item yang telah direview kemudian dievaluasi secara

kualitatif, dengan mengujicobakan pada sekelompok kecil responden

untuk mengetahui apakah kalimat yang digunakan sudah tepat dan mudah

dipahami oleh responden sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis

item. Pertanyaan-pertanyaan dari responden mengenai kata-kata dalam

item menandakan bahwa kalimat dalam item masih kurang komunikatif

dan memerlukan perbaikan.

g. Field Tes (Evaluasi Kuantitatif)

Evaluasi terhadap fungsi item biasa dikenal dengan analisis item

merupakan proses pengujian item secara kuantitatif guna mengetahui

apakah item memenuhi syarat psikometrik untuk disertakan sebagai

bagian dari skala. Parameter item yang diuji adalah daya beda item atau

daya diskriminasi item.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

37

37

h. Seleksi item

Pada tahap ini item-item yang tidak memenuhi syarat psikometrik

tidak akan digunakan atau akan diperbaiki lebih dahulu sebelum dapat

digunakan. Sebaliknya item-item yang memenuhi syarat psikometrik

dengan sendirinya akan digunakan dalam skala.

i. Validasi konstruk

Validasi skala merupakan proses yang berkelanjutan, tetapi pada skala

yang digunakan secara terbatas umumnya hanya melalui validasi isi yang

dilakukan oleh ahli (expert judgment) namun sebenarnya semua sekala

harus teruji konstruknya. Skala yang sudah sesuai secara isi tetap perlu

diuji secara empirik apakah konstruk yang digunakan dari teori sudah

didukung dengan data.

j. Kompilasi final

Format final skala dirakit dalam tampilan yang menarik namun tetap

memudahkan responden untuk membaca dan menjawabnya. Dalam

bentuk final, skala dilengkapi dengan petunjuk soal dan lembar jawab.

ukuran tulisan pada sekala perlu disesuaikan agar tidak ada kata yang

tertinggal atau tidak terbaca.

Menurut Fernandes Soeharto, (Suwandi, 2010: 57) ada sembilan

langkah dalam pengembangan insrumen tes antara lain:

a. Membuat spesifikasi tujuan (penjelasan tentang pengetahuan,

keterampilan, atau tingkah laku yang akan dideteksi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

38

38

b. Menerjemahkan tujuan-tujuan tes dalam istilah-istilah yang operasional

(tes harus mencerminkan isi dan tujuan dalam keadaan operasional dan

sesuai dengan kepentingannya).

c. Merumuskan tujuan dalam kata-taka yang mengambarkan tingkah laku

(observable dan measurable).

d. Merencanakan tes (berapa jumlah butir tes, bagaimana bentuk tes, dsb).

e. Menulis butir-butir tes dengan format yang dikehendaki.

f. Melakukan uji coba butir-butir tes dan menganalisisnya.

g. Menyetel tes yang sudah final.

h. Standarisasi (proses pengembangan alat kontrol: petunjuk pengerjaan,

waktu pengerjaan, prosedur dan standar penilaian).

i. Memberi atribut pada skor-skor tes (menjelaskan indeks validitas dan

reliabilitas).

Sementara itu, menurut Surapranata, (Suwandi, 2010: 59-64)

prinsip-prinsip pengembangan dan penggunaan tes meliputi:

a. Penentuan tujuan

Tahap awal yang sangat penting dalam pengembangan tes adalah

menentukan tujuan. Secara umum tes antara lain dikembangkan untuk

kepentingan penempatan yang terdiri atas pre tes kesiapan dan pre tes

penempatan, formatif, diagnostik, dan sumatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

39

39

b. Penyusunan kisi-kisi

Kisi-kisi digunakan untuk menjamin bahwa soal yang

dikembangkan sesuai dengan tujuan yang hendak diukur, penyusunan

kisi-kisi merupakan langkah penting yang harus dilakukan sebelum

penulisan soal. kisi-kisi adalah suatu format berbentuk matriks yang

memuat informasi untuk dijadikan pedoman dalam penulisan soal atau

merakit soal menjadi tes.

c. Penulisan soal

Penulisan soal merupakan salah satu langkah penting untuk

dapat menghasilkan tes yang baik. Penulisan soal adalah karakteristik

yang diuraikan dalam kisi-kisi.

d. Review dan revisi soal

Riview dan refisi soal pada prinsipnya adalah upaya untuk

memperoleh informasi mengenai sejauh mana suatu soal telah berfungsi

(mengukur apa yang hendak diukur sebagaimana tercantum dalam kisi-

kisi) dan telah memenuhi kaidah yang telah ditetapkan, misalnya kaidah

konstruksi, bahasa, dan penulisan soal. review dan revisi idealnya

dilakukan oleh orang lain (bukan si penulis soal) yang terdiri atas suatu

tim penelaah yang terdiri atas ahli-ahli materi, pengukuran dan bahasa.

e. Uji coba dan analisis

Uji coba soal pada prinsipnya adalah upaya untuk mendapatkan

informasi yang empirik mengenai seberapa baik sebuah soal dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

40

40

mengukur apa yang hendak diukur. Informasi empirik tersebut pada

umumnya menyangkut segala hal yang dapat mempengaruhi validitas

soal seperti aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, pola

jawaban, tingkat daya pembeda, pengaruh budaya, dan sebagainya. Dari

hasil uji coba akan diketahui apakah suatu soal “lebih berfungsi”. Hasil

uji coba tersebut selanjutnya dianalisis dengan teknik yang telah

ditentukan.

f. Perakitan soal

Soal-soal yang baik terbagi hasil dari uji coba dapat dirakit

sesuai dengan kebutuhan tes. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam

perakitan antara lain; penyebaran soal, penyebaran tingkat kesukaran

soal, daya pembeda atau validitas soal penyebaran jawaban, dan lay out

tes.

g. Penyajian tes

Hal yang perlu diperhatikan dalam penyajian tes ini adalah

administrasi penyajian tes yang antara lain meliputi: petunjuk

pengerjaan, cara menjawab, alokasi waktu yang disediakan, ruangan,

tempat duduk peserta didik, dan pengawasan.

h. Penskoran

Penskoran atau pemeriksaan atas jawaban peserta didik dan

pemberian angka dilakukan dalam rangka mendapatkan informasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

41

41

kuantitatif dari masing-masing peserta didik. Peskoran harus dilakukan

secara objektif.

i. Pelaporan hasil tes

Setelah tes digunakan dan dilakukan penskoran, hasilnya

dilaporkan. Pelaporan dapat diberikan kepada peserta didik yang

bersangkutan, orang tua peserta didik, Kepala Sekolah, dan pihak-pihak

yang berkepentingan.

j. Pemanfaatan hasil tes

Hasil pengukuran yang diperoleh melalui tes berguna sesuai

dengan tujuan dilakukanya tes. Informasi hasil pengukuran dapat

dimanfaatkan untuk perbaikan atau penyempurnaan sistem, proses atau

kegiatan belajar mengajar, mupun sebagai data untuk mengambil

keputusan atau menentukan kebijakan selanjutnya.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa

prinsip-prinsip pengembangan dan penggunaan tes harus memiliki langkah-langkah ;

seperti, menentukan tujuan dari alat tes yang akan dibuat, merancang tes (membuat

kisi-kisi, merancang butir-butir tes, format tes, menulis soal tes), mereview dan

merevisi soal tes yang akan digunakan, setelah itu melakukan uji coba dan analisis,

soal tes hasil analisis selanjutnya dirakit menjadi soal-soal tes yang memiliki kriteria

baik, dan diberikan kepada peserta didik. Setelah itu dilakukan penskoran dari hasil

jawaban peserta didik, hasil penskoran lalu diberikan kepada peserta didik dan pihak-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

42

42

pihak yang berkepentingan agar dapat dimanfaatkan sebagai bahan pertimbangan dan

menentukan kebijakan.

F. Hakikat Media Film dalam Pendidikan Karakter

1. Karakteristik Media Film Karakter

Arsyard (2003:48) mengatakan film atau gambar hidup merupakan

gambar-gambar dalam frame. Frame-frame tersebut diproyeksikan melalui

lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar tersebut

hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga memberikan

visual yang kontinu. Film adalah serangkaian gambar yang diproyeksikan ke

layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan tingkatan yang

berjalan sehingga menggambarkan pergerakan yang tampak normal.

Film dapat digunakan sebagai alat audio visual untuk pelajaran,

penerangan, atau penyuluhan. Banyak hal-hal yang dapat dijelaskan melalui

film antara lain tentang proses terjadi di dalam tubuh kita, proses yang

terjadi dalam suatu industri, kejadian yang terjadi di alam, tata cara

kehidupan di negara asing, berbagai industri dan pertambangan,

mengajarkan suatu ketrampilan, sejarah kehidupan orang-orang besar dan

sebagainya. Jadi, film adalah gambar atau frame yang diproyeksikan

kedalam audio visual yang dapat digunakan untuk materi pembelajaran dan

dapat mendokumentasikan kejadian-kejadian yang ada di sekitar.

Kustandi dan Sutjipto (2013:64) mengatakan film atau gambar hidup

merupakan gambar-gambar dalam frame. Frame-frame tersebut diproyeksikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

43

43

melalui lensa proyektor secara mekanis sehingga pada layar terlihat gambar

tersebut hidup. Film bergerak dengan cepat dan bergantian sehingga

memberikan visual yang kontinu. Film adalah serangkaian gambar yang

diproyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga menjadikan urutan

tingkatan yang berjalan sehingga mengambarkan pergerakan yang tampak

normal. Selain itu, menurut Undang-undang No 8 Tahun 1992 tentang

perfilman bahwa film adalah karya cipta seni dan budaya yang merupakan

media komunikasi massa pandang-dengar yang dibuat berdasarkan asas

sinematografi dengan direkam pada pita seluloid, pita video, piringan video,

dan atau bahan hasil penemuan teknologi lannya dalam segala bentuk, jenis,

dan ukuran melalui proses kimiawi, proses elektronik, atau proses yang lain,

dengan atau tanpa suara, yang dapat dipertunjukkan dan/atau ditanyangkan

dengan sistem proyeksi mekanik, elektronik, dan/atau yang lain.

Film merupakan media visual yang dapat digunakan untuk media

pembelajaran dalam dunia pendidikan, khususnya pendidikan karakter. Film

membawa makna khusus untuk menanamkan nilai-nilai yang bermoral dapat

membentuk suatu kepribadian seseorang, khususnya remaja pada zaman

sekarang. Film juga dapat membius untuk mempengaruhi para penonton,

seperti membuat penonton menangis, tersenyum, ataupun terharu dalam

hitungan detik saja. Oleh sebab itu, film yang bertemakan pendidikan karakter

harus diperhatikan penggunaan sebagai media pembelajaran yang kedepannya

menjadi suatu sarana serta prasarana pembentukan kepribadian bangsa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

44

44

Ada beberapa karakteristik film pendidikan yang meliputi

(https://tesispendidikan.com/):

a. Menyiratkan suatu pesan moral yang boleh ditiru serta tidak ditiru.

b. Mengikuti norma serta adat istiadat.

c. Membentuk karakter disemua lapisan masyarakat.

d. Memiliki tujuan yang jelas.

e. Merupakan perantara untuk mendapatkan ilmu.

f. Memiliki durasi yang terbatas.

g. Membentuk mental bangsa yang berkualitas.

h. Memiliki unusr-unsur yang dapat dicontoh, misalnya kejujuran.

i. Sasaran tepat sesuai dengan kemasan pesan.

j. Konflik yang ditampilkan datar.

2. Kekuatan-kekuatan Media Film dalam Pendidikan Karakter

Menurut Kustandi & Sutjipto (2013) keuntungan menggunakan media

film sebagai berikut:

a. Film dapat memnyajikan suatu proses dengan lebih efektif dibandingkan

dengan media lain.

b. Film dapat melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari peserta didik

ketika membaca, berdiskusi, praktik dan lain-lain. Film merupakan

pengganti alam sekitar, bahkan dapat menunjukkan objek secara normal

yang tidak dapat dilihat, seperti cara kerja jantung berdenyut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

45

45

c. Film memungkinkan adanya pengamatan yang baik terhadap suatu

keadaan/peristiwa yang berbahaya jika dilihat secara langsung.

d. Film berguna mengajarkan keterampilan, karena memungkinkan adanya

pengulangan, sehingga keterampilan mampu dipelejari secara berulang-

ulang.

e. Film dapat menyajikan peristiwa kepada kelompok besar, kecil, heterogen

maupun perorangan.

Menurut Kustandi & Sutjipto (2013) keuntungan menggunakan media

film sebagai berikut:

a. Tidak semua peserta didik memiliki kemampuan berpikir yang sesuai

dengan kecepatan sebuah film. pada saat film ditayangkan, gambar-

gambar bergerak terus sehingga tidak semua peserta didik mampu

mengukuti informasi yang ingin disampaikan melalui film tersbut.

b. Film yang tersedia tidak selalu sesuai dengan kebutuhan dan tujuan

belajar yang diinginkan, kecuali film dan video itu dirancang dan

diproduksi khusu untuk kebutuhan sendiri.

3. Prinsip-prinsip Penggunaan Media Film dalam Pendidikan Karakter

Guna mengetahui keberhasilan dalam pembelajaran penanaman nilai-

nilai karakter diperlukan instrumen penilaian yang sesuai dengan tujuannya,

dengan cara membandingkan perilaku anak dengan standar (indikator)

karakter yang ditetapkan. Sebelum itu, perlu diketahui langkah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

46

46

pengembangan instrumen penilaian tersebut. Menurut Gronlund (Suwandi,

2010) ada enam langkah pengembangan instrumen tes sebagai berikut:

a. Menentukan tujuan tes.

b. Mengidentifikasi hasil belajar yang dimaksudkan.

c. Merumuskan hasil belajar yang umum dengan istilah yang khusus.

d. Menetapkan garis-garis besar isi mata pelajaran.

e. Mempersiapkan tabel spesifikasi.

f. Menggunakan tabel spesifikasi dalam mempersiapkan tes.

Sedangkan Fernandes (Suwandi, 2010) mengemukakan sembilan

langkah dalam pengembangan instrumen, yaitu:

a. Membuat spesifikasi tujuan (penjelasan tentang pengetahuan,

keterampilan, atau tingkah laku yang akan dideteksi).

b. Menerjemahkan tujuan-tujuan tes dalam istilah-istilah yang operasional

(tes harus mencerminkan isi dan tujuan dalam keadaan proporsional dan

sesuai dengan kepentingannya).

c. Merumuskan tujuan dalam kata-kata yang menggambarkan tingkah laku.

d. Merencanakan tes (berapa jumlah butir tes, bagaimana bentuk tes).

e. Menulis butir-butir tes dengan format yang dikehendaki.

f. Melakukan uji coba butir-butir tes dan menganalisisnya.

g. Menyetel tes yang sudah final.

h. Standarisasi (proses pengembangan alat kontrol: petunjuk pengerjaan,

waktu pengerjaan, prosedur dan standar penilaian).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

47

47

i. Memberi atribut pada skor-skor tes (menjelaskan indeks validitas dan

reliabilitas).

4. Film sebagai Media Asesmen

Peran film sebagai media asesmen menjadi salah satu manfaat untuk

proses penilaian pendidikan karakter. Pemilihan media asesmen harus

didasarkan pada kriteria penilaian yang objektif. Kriteria penilaian yang

objektif dapat melalui film karena film sifatnya konkret (realistis) yang dapat

menunjukkan pokok masalah sesungguhnya sehingga peserta diidk dpat

dibawa ke peristiwa tersebut. Film juga bermanfaat terutama untuk

mengembangkan pikiran, konsetrasi, menambah daya ingat, menumbuhkan

minat dan motivasi belajar.

Sadiman (1989) mengungkapkan bahwa film terbukti secara signifikan

lebih baik dari media yang lain dalam hal mengingat dan mampu

mempengaruhi emosi para peserta didik. Apapun jenis atau temanya, film

selalu meninggalkan pesan moral kepada masyarakat yang dapat diserap

dengan mudah karena film menyajikan pesan tersebut secara nyata. Gambar

hidup yang ditampilkan di film memberi dampak yang berbeda dari untaian

kata-kata dalam sebuah buku. Mencerna sebuah film dapat dikatakan lebih

mudah daripada mencerna sebuah tulisan. Maka sebetulnya film sangat

strategis dijadikan media komunikasi bagi masyarakat banyak terutama

sebagai media penyampaian pesan untuk melestarikan suatu budaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

48

48

5. Pengembangan Soal-soal Tes untuk Asesmen Hasil Pendidikan

Karakter

Menurut Surapranata (Suwandi, 2010) prinsip-prinsip pengembangan

dan penggunaan tes meliputi:

a. Penentuan Tujuan

Tahap awal yang sangat penting dalam pengembangan tes adalah

menentukan tujuan. Secara umum tes antara lain dikembangkan untuk

kepentingan penempatan yang terdiri atas pretes kesiapan dan pretes

penempatan, formatif, diagnostik, dan sumatif.

b. Penyusunan Kisi-kisi

Kisi-kisi digunakan untuk menjamin bahwa soal yang dikembangkan

sesuai dengan tujuan hendak diukur, penyusunan kisi-kisi merupakan

langkah penting yang harus dilakukan sebelum penulisan soal. Kisi-kisi

suatu format berbentuk matriks yang memuat informasi untuk dijadikan

pedoman dalam penulisan soal atau marakit soal menjadi tes.

c. Penulisan Soal

Penulisan soal merupakan salah satu langkah penting untuk dapat

menghasilkan tes yang baik. Penulisan soal adalah karakteristik yang

diuraikan dalam kisi-kisi.

d. Review dan Revisi Soal

Review dan revisi soal pada prinsipnya adalah upaya untuk

memperoleh informasi mengenai sejauh mana suatu soal telah berfungsi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

49

49

(mengukur apa yang hendak diukur sebagaimana tercantum dalam kisi-

kisi) dan telah memenuhi kaidah yang telah ditetapkan, misalnya kaidah

konstruksi, bahasa, dan penulisan soal, review dan revisi idealnya

dilakukan oleh orang lain (bukan si penulis soal) yang terdiri atas suatu

tim penalaah yang terdiri atas ahli-ahli materi, pengukuran, dan bahasa.

e. Uji Coba Analisis

Uji coba soal pada prinsipnya adalah upaya untuk mendapatkan

informasi yang empirik mengenai seberapa baik sebuah soal dapat

mengukur apa yang hendak diukur. Informasi empirik tersebut pada

umumnya menyangkut segala hal yang dapat mempengaruhi validitas soal

seperti aspek-aspek keterbacaan soal, tingkat kesukaran soal, pola

jawaban, tingkat daya pembeda, pengaruh budaya, dan sebagainya. Dari

hasil uji coba akan diketahui apakah suatu soal "lebih berfungsi". Hasil uji

coba tersebut selanjutnya dianalisis dengan teknik yang telah ditentukan.

f. Praktikan Soal

Soal-soal yang baik hasil dari uji coba dapat dirakit sesuai dengan

kebutuhan tes. Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam perakitan antara

lain; penyebaran soal, penyebaran tingkat kesukaran soal, daya pembeda

atau validitas soal penyebaran jawaban.

g. Penyajian Tes

Hal yang perlu diperhatikan dalam dalam penyajian tes ini adalah

administrasi penyajian tes antara lain, meliputi: petunjuk pengerjaan, cara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

50

50

menjawab, alokasi waktu yang disediakan, ruangan, tempat duduk peserta

didik, dan pengawas.

h. Penskoran

Penskoran atau pemeriksaan atas jawaban peserta didik dan pemberian

angka dilakukan dalam rangka mendapatkan informasi kuantitatif dari

masing-masing peserta didik. Penskoran harus dilakukan secara objektif.

i. Pelaporan Hasil Tes

Setelah tes digunakan dan dilakukan penskoran, hasilnya dilaporkan.

Pelaporan dapat diberikan kepada peserta didik yang bersangkutan, orang

tua peserta didik, kepala sekolah, dan pihak-pihak yang berkepentingan.

j. Pemanfaatan Hasil Tes

Hasil pengukuran yang diperoleh melalui tes berguna sesuai dengan

tujuan dilakukannya tes. Informasi hasil pengukuran dapat dimanfaatkan

untuk perbaikan atau penyempurnaan sistem, proses atau kegiatan belajar

mengajar, maupun sebagai data untuk mengambil keputusan atau

menentukan kebijakan selanjutnya.

G. Hasil Penelitian yang Relevan

Beberapa hasil penelitian yang relevan sebagai berikut:

1. Penelitian yang dilakukan oleh Ratna Natalia (2017) dengan judul "Peranan

Penggunaan Media Film Terhadap Minat Siswa dalam Proses Pembelajaran

Pendidikan Agama Katolik di SMP Stella Duce 2 Yogyakarta", menghasilkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

51

51

bahwa adanya manfaat media film terhadap minat belajar siswa pada proses

pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

2. Penelitian yang kedua dilakukan oleh Mertasari (2016) dengan judul “Media

Online untuk Asesmen Pendidikan Karakter Terpadu”. Tujuan penelitian ini

adalah untuk mengembangkan perangkat lunak yang dapat bertindak sebagai

media online untuk memfasilitasi pendidikan karakter terpadu. Penelitian ini

merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) atau PTK.

Sumber data berupa tutorial, asesmen, dan problem posing secara terpadu

untuk materi pembelajaran dan pendidikan karakter. Teknik pengumpulan

data dilakukan dengan mengumpulkan data dan kebutuhan perangkat lunak

lainnya, perancangan desain cepat, implementasi, dan evaluasi. Hasil

penelitian ini adalah media pembelajaran online dapat memfasilitasi

pendidikan karakter terpadu yang dikembangkan secara umum dan

memfasilitasi pembelajaran yang direncanakan. Siswa dapat dengan lugas

bertukar informasi pembelajaran serta berkomunikasi dengan guru dan teman

sebayanya dalam berbagai kondisi.

H. Kerangka Pikir

Model soal tes asesmen hasil pendidikan karakter yang efektif belum

banyak tersedia di SMP. Kalaupun ada, pendidikan karakter yang diintegrasikan

dalam kurikulum dan diimplemantasikan pada sekolah formal secara khusus pada

jenjang SMP, hanya mampu menilai pada tataran kongitif saja dan belum sampai

pada tataran afektif dan tindakan atau pengalaman-pengalaman nyata dari peserta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

52

52

didik, terutama model soal tes asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat dan

karakter cinta damai. Berdasarkan hal itu, dirasa penting untuk mengambangkan

model soal tes asesmen hasil pendidikan karakter, Salah satu model soal tes yang

dapat dikembangkan sebagai asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat dan

karakter cinta damai peserta didik di jenjang SMP adalah melalui media film,

yang di dalamnya bermuatan dilema moral yang berkaitan dengan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai.

Melalui film yang bermuatan dilema moral, peserta didik di SMP dapat

terbantu untuk membayangkan dan menempatkan diri seperti pemeran dalam film

atau dapat terbantu untuk membayangkan kejadian serupa terjadi dalam

kehidupannya dan menuntutnya untuk melakukan suatu tindakan nyata. Soal tes

asesmen hasil pendidikan karakter berbasis film, juga dapat membantu dan

memberi kemudahan bagi guru untuk menilai hasil dari pendidikan karakter yang

telah dilakukan kepada peserta didik di sekolah. Karena guru hanya cukup

memutarkan video yang di dalamnya sudah termuat tayangan film karakter

bersahabat dan karakter cinta damai serta pertanyaan dan pilihan jawaban yang

tersusun secara berdegradasi. Pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil

pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film karakter,

diharapkan mampu memberikan kemudahan dan ketepatan dalam menilai

karakter peserta didik di SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

53

53

Model Tes Asesmen Hasil

Pendidikan Karakter yang efektif

belum ada

1. Penilaian hasil

pendidikan

karakter yang ada

masih pada taraf

kognitif.

2. Pedoman

penilaian yang

digunakan tidak

operasional

Prototipe Soal Tes Asesmen

Hasil Pendidikan Karakter

Kedisiplinan dan Karakter

Kemandirian Berbasis Film

Karakter di SMP

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

54

54

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab ini memapaparkan model pengembangan, prosedur pengembangan, dan

uji coba produk (desain uji coba, subjek uji coba, jenis data, instrumen pengumpulan

data, dan teknik analisis data).

A. Model Pengembangan

Jenis penelitian yang digunakan adalah R & D (Research and Develpment)

yang dalam bahasa Indonesia dikenal dengan penelitian dan pengembangan. R &

D (Research and Develpment) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tertentu (Sugiyono,

2010:297). Menurut Syaodih (2008:164) mengatakan penelitian R & D (Research

and Develpment) adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk

mengembangkan suatu produk baru atau menyempurnakan produk yang telah ada,

yang dapat dipertanggungjawabkan. Dapat disimpulkan bahwa Research and

Develpment adalah jenis penelitian yang menghasilkan dan mengembangkan suatu

produk tertentu dengan cara yang sistematis.

Penelitian ini disebut penelitian pengembangan dikarenakan peneliti

mengembangkan suatu produk berupa prototipe pengembangan soal tes asesmen

hasil pendidikan karakter cinta damai dan karakter bersahabat berbasis film di

SMP.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

55

55

B. Prosedur Pengembangan

Prosedur pengembangan ini menggunakan tahapan penelitian R & D

(Research and Develpment) menurut Sugiyono (2015). Prosedur pengembangan

menurut Sugiyono ini dilakukan melalui sepuluh langkah prosedur pengembangan,

antara lain tahap (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain

produk, (4) validasi desain, (5) perbaikan desain, (6) uji coba produk, (7) revisi

produk, (8) uji coba pemakaian, (9) revisi produk, dan (10) pembuatan produk

masal. Namun, penelitian ini peneliti mengadaptasi beberapa prosedur, meliputi

tahap (1) potensi dan masalah, (2) mengumpulkan informasi, (3) desain produk,

(4) validasi desain, (5) perbaikan desain, dan (6) uji coba produk. Prosedur

pengembangan penelitian ini dapat dilihat pada gambar 1.

Prototipe Soal Tes Asesmen Hasil Pendidikan Karakter Bersahabat dan Cinta Damai

Berbasis Film Karakter

Tahap I

Potensi dan masalah

Tahap II

Pengumpulan Data

Tahap III

Desain Produk

Tahap IV

Validasi Desain

Tahap V

Revisi Desain

Analisis Kebutuhan

Wawancara

Memilah dan menentukan film-film yang

bermuatan dilema moral

Membuat sketsa

Merancang prototipe soal tes asesmen hasil

pendidikan karakter

Validitas oleh ahli

Revisi prototipe

53

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

56

56

1. Potensi dan Masalah

Penelitian dapat berangkat dari adanya potensi masalah. Potensi adalah

segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai tambah.

Sedangkan masalah adalah penyimpangan anatara yang diharapkan dengan

yang terjadi. Fenomena masalah yang terjadi saat ini adalah sekolah belum

memiliki alat ukur tes asesmen hasil pendidikan karakter sehingga

pengembangan pendidikan karakter di SMPK Santa Maria Malang belum

optimal. Sebenarnya guru mempunyai potensi untuk melakukan inovasi baru

dalam asesmen pendidikan karakter agar dapat mengetahui sejauhmana

karakter peserta didik berkembang. Masalah ini dapat diatasi melalui R&D

dengan cara meneliti sehingga dapat ditemukan suatu model, pola atau sistem

penanganan terpadu yang efektif yang dapat digunakan untuk mengatasi

masalah tersebut.

2. Mengumpulkan Informasi

Setelah potensi dan masalah dapat ditinjau secara faktual, maka

selanjutnya perlu dikumpulkan berbagai informasi yang dapat digunakan

sebagai bahan untuk perencanaan tertentu yang diharapkan dapat mengatasi

masalah tersebut. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,

wawancara, dan menyebarkan angket kepada peserta didik untuk dianalisis

agar memperoleh informasi yang dibutuhkan dalam rangka mencapai tujuan

penelitian yaitu memperoleh gambaran capaian karakter bersahabat dan

karakter cinta damai berdasarkan hasil uji coba penggunaan prototipe soal tes

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

57

57

pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film pada

peserta didik kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang.

3. Desain Produk

Desain produk penelitian ini adalah prototipe soal tes asesmen hasil

pendidikan karakter di SMP berbasis media film karakter bersahabat dan

karakter cinta damai, instrumen model, media audio visual pendidikan

karakter di SMP. Soal tes asesmen ini berisi potongan film yang menampilkan

dilema moral karakter bersahabat dan karakter cinta damai. Desain produk ini

di awali dengan memilih film-film yang menggambarkan dilema moral

karakter bersahabat dan karakter cinta damai, menyusun pertanyaan yang

sesuai dengan dilema moral dari film karakter, dan merancang jawaban

dengan empat pilihan ganda bergradasi. Siswa melihat tayangan soal film

karakter dengan durasi 1-2 menit untuk karakter bersahabat dan karakter cinta

damai. Setelah itu, siswa mengambil keputusan atas pertimbangan gradasi

jawaban yang disediakan.

4. Validasi Desain

Validasi desain merupakan proses untuk menilai apakah rancangan

kerja baru atau produk baru secara rasional akan lebih baik dan efektif

dibanding yang lama. Dikatakan secara rasional, karena validitas disini masih

bersifat penilaian berdasarkan pemikiran rasional, belum fakta lapangan.

Validitas produk dapat dilakukan dengan cara meminta penilaian ahli yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

58

58

berpengalaman yang terdiri dari validasi mengenal uji spesifikasi dan uji

kualitas produk.

5. Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui diskusi dengan pakar dan

para ahli lainnya, maka akan dapat diketahui kelemahannya. Kelemahan

tersebut kemudian dicoba untuk dikurangi dengan cara memperbaiki desain.

6. Uji Coba Produk

Setelah diketahui kelemahannya dan diperbaiki, pengujian dapat

dilakukan dengan eksperimen. Hal ini diperlukan karena kadang-kadang apa

yang telah dikonsepkan belum tentu sesuai dengan kenyataan dilapangan.

Pengujian diberikan kepada peserta didik sebagai pengembangan soal tes

asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai

berbasis film pada siswa SMPK Santa Maria Malang. Tujuan dari uji coba

produk ini adalah untuk mengetahui apakah prototipe soal tes asesmen

pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film

karakter ini memiliki kualitas dan efektif untuk digunakan sebagai alat tes

asesmen pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai di SMPK

Santa Maria Malang.

C. Uji Coba Produk

1. Desain Uji Coba

Uji coba produk merupakan bagian yang penting dalam penelitian

pengembangan, yang dilakukan setelah rancangan produk selesai. Uji coba

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

59

59

produk bertujuan untuk mengetahui apakah produk yang dibuat layak

digunakan atau tidak. Uji coba produk juga melihat sejauh mana produk yang

dibuat dapat mencapai sasaran dan tujuan. Pada desain uji coba produk ini,

dibagi menjadi dua tahap, yaitu:

a. Evaluasi Ahli

Tahap evaluasi ahli dilakukan dengan jalan mengambil data kuisioner

dari dosen ahli, selanjutnya hasil dianalisis untuk dijadikan dasar

melakukan revisi produk pertama.

b. Uji Coba Kelompok Kecil

Uji coba dilakukan pada siswa kelas VII A dan VIII A SMPK Santa

Maria Malang yang berjumlah 72 siswa.

2. Subjek Coba

Subjek coba ini akan membahas tentang tempat penelitian, subjek

penelitian, objek penelitian, waktu penelitian.

a. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SMPK Santa Maria Malang yang

beralamat di Jalan Panderman No.7A, Gading Kasri, Klojen, Kota Malang,

Jawa Timur.

b. Subjek Penelitian

Subjek uji penelitian yang akan diteliti adalah peserta didik kelas VII

A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang Tahun Ajaran 2016/2017.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

60

60

Tabel 3.1

Jumlah Subjek Penelitian Kelas Jumlah

VII A 38 orang

VIII A 34 orang

Total 72 orang

c. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah prototipe soal tes asesmen pendidikan

karakter bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film karakter untk

peserta didik kelas VII A dan VIII A di SMPK Santa Maria Malang tahun

ajaran 2016/2017.

d. Waktu penelitian

Penelitian ini dilaksanakan pada 7 Juni 2017 yang membutuhkan satu

hari untuk menguji prototipe soal asesmen ini di kelas VII A dan VIII A.

3. Jenis data

Dalam uji coba, data digunakan sebagai dasar untuk menentukan

keefektifan, efisiensi, dan daya tarik produk yang dihasilkan. Jenis data yang

akan dikumpulkan disesuaikan dengan informasi yang dibutuhkan tentang

produk yang dikembangkan dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai.

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini yaitu angket

keterlasanaan dan hambatan asesmen pendidikan karakter, angket penilaian

terhadap model asesmen yang dikembangkan dan validasi siswa, dan soal-soal

tes yang menggambarkan dilema moral yang menggunakan potongan-

potangan film karakter berdurasi satu sampai dua menit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

61

61

Angket keterlaksanaan dan hambatan asesmen pendidikan karakter di

sekolah menengah pertama, diberikan kepada para guru yang memiliki kaitan

erat dengan pendidikan karakter di sekolah. Angket penilaian terhadap model

asesmen yang dikembangkan oleh tim peneliti, bertujuan agar mengetahui

masukan dari para guru mata pelajaran yang memiliki kaitan erat dengan

pendidikan karakter di sekolah. Angket keterlasanaan dan hambatan asesmen

pendidikan katakter diberikan bersamaan dengan angket penilaian terhadap

model asesmen kepada guru saat tes diberikan kepada para siswa. Validasi

siswa digunakan untuk menilai efektvitas dari pengembangan soal tes, dapat

diberikan pada akhir sesi pengerjaan soal tes.

D. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Zuriah (2007: 171) penggunaan teknik dan alat pengumpulan

data yang tepat memungkinkan diperolehnya data yang objektif. Dalam

penelitian ini, teknik pengumpulan data yang digunakan ialah tes karakter

bersahabat dan karakter cinta damai. Kuesioner validasi siswa terhadap model

asesmen yang dikembangkan. Tes yang digunakan berupa tes pilihan ganda

dengan pilihan jawaban yang bergradasi. Bentuk tes berupa tayangan video

yang telah dirancang sedemikian rupa dengan pertanyaan dan jawaban

didalamnya.

Tes yang diberikan menggambarkan karakter bersahabat dan karakter

cinta damai. Kuesioner validasi siswa terhadap model yang dikembangkan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

62

62

tim peneliti, bertujuan agar mengetahui efektivitas model asesmen yang

dikembangkan. kuesioner diberikan pada akhir sesi pengerjaan soal tes.

2. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen penelitian merupakan alat bantu bagi peneliti dalam

mengumpulkan data hasil penelitian (Zuriah, 2007: 168). Instrumen yang

digunakan dalam penelitian ini ialah tes objektif berupa pilihan berganda

(multiple choice) dengan menggunakan skala jenjang, kuesioner penelitian

berbentuk pernyataan checklist menggunakan skala Guttman. Pada sub bab ini

akan menjelaskan berbagai alat instrumen yang digunakan :

a. Soal tes hasil pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta damai

Menurut Sudjana (2010: 35) alat penilaian hasil belajar dapat

digolongkan dalam dua jenis yaitu tes uraian dan tes objektif. Dalam

penelitian ini tes yang digunakan adalah tes objektif. Tes objektif berupa

pilihan berganda (multiple choice) dengan menggunakan skala jenjang. Tes

diberikan kepada siswa yang berbeda tingkatan (kelas VII dan kelas VIII),

dalam waktu yang sama, bertujuan untuk melihat perbedaan antara keduanya

dan mendapatkan data yang diperlukan.

Tes yang akan diberikan dalam bentuk cuplikan video yang

menggambarkan prilaku karakter bersahabat dan karakter cinta damai,

dikemas dengan tampilan pertanyaan dan pilihan jawaban sehingga siswa

tidak lagi membaca dalam bentuk lembaran. Soal-soal pertanyaan yang

disajikan berjumlah 40 butir, yaitu soal mengenai karakter bersahabat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

63

63

berjumlah 20 dan soal karakter cinta damai berjumlah 20 butir. Tes yang di

terapkan dalam penelitian ini bersifat tertutup karena hanya diberikan

pernyataan dan pilihan jawaban yang sesuai dengan keadaan saat ini dan

memiliki kebenaran alternatif jawaban berupa pilihan ganda yang bergradasi

nilainya mulai dari 1 hingga 4. Dimana skor 1 mewakili pilihan jawaban

untuk prilaku karakter bersahabat dan karakter cinta damai yang rendah dan

skor 4 mewakili pilihan jawaban untuk prilaku karakter bersahabat dan

karakter cinta damai yang tinggi. Berikut bentuk kisi-kisi soal tes karakter

bersahabat dan karakter cinta damai dapat dilihat pada tabel 3.2 dan tabel

3.3:

Tabel 3.2

Kisi-kisi Karakter Bersahabat

KISI-KISI KARAKTER BERSAHABAT

ASPEK INDIKATOR No Soal

Dukungan dan

kepedulian

a. Percaya 1, 2, 3, 4,

5

Pertukaran yang

akrab

a. Penerimaan 8, 10

b. Pengertian 6, 7, 9

Bantuan dan

bimbingan

a. Saling Membantu 11, 12, 13,

14, 15

Pemecahan

masalah

a. Menceritakan rahasia 16, 17, 18,

19, 20

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

64

64

Tabel 3.3

Kisi-kisi Cinta Damai KISI-KISI KARAKTER CINTA DAMAI

ASPEK INDIKATOR No Soal

Senang

berteman

dengan siapa

saja

Memiliki banyak teman 21

Tidak suka

membuat

keributan

atau

menggangu

teman

Sabar 22, 23, 24,

25, 26, 27,

28

Tidak suka

menang

sendiri

Mengalah 29, 30

Menunjukkan

rasa empati

Peduli 31, 32, 33,

34

Senang

menolong

orang lain

Senang membantu 35, 36, 37,

38, 39, 40

b. Kuesioner Validasi Model Pengembangan Oleh Sisiwa.

Validasi model pengembangan oleh siswa berbentuk pernyataan

checklist menggunakan skala Guttman. Sugiyono (2016:111) mengatakan

bahwa skala pengukuran dengan tipe ini, akan mendapatkan jawaban yang

tegas, yaitu “ ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; positif –

negatif”; dan stuju-tidak stuju”. Data yang diperoleh dapat berupa data

interval dan data rasio, dalam penelitian ini menggunakan, “ya-tidak”. Skala

Guttman digunakan dalam validasi model pengembangan prototipe soal tes

karakter, tujuannya untuk melihat efektivitas dari model pengembangan yang

dibuat berdasarkan penilaian siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

65

65

E. Teknik Analisis Data

Sugiyono (2010) mengatakan bahwa teknik analisis data diarahkan untuk

menjawab rumusan masalah. Untuk menjawab rumusan masalah, peneliti

menggunakan deskriptif kategorisasi dan presentase. Untuk mengetahui validitas,

reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya beda dari soal tes karakter bersahabat dan

karakter cinta damai berbasis film karakter, perlu dihitung dengan bantuan alat

ukur.

1. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

Menurut Arikunto (Prijowuntato, 2016: 130) validitas adalah tingkat

sesuatu tes mampu mengukur apa yang hendak diukur. Penelitian ini

menggunakan validitas isi dan validasi empirik. Consuello, dkk (Prijowuntato,

2016: 131) mengatakan bahwa validitas isi adalah derajat tes yang

mengambarkan esensi, topik-topik dan ruang lingkup tes yang dirancang untuk

pengukuran.

Menurut Consuello, dkk (Prijowuntato, 2016: 143) reliabilitas adalah

ketepatan atau ketelitian suatu alat evaluasi. Suatu tes dikatakan andal apabila

alat tes tersebut dapat dipercaya, konsisten atau stabil dan produktif. Hadari dan

Martini (Prijowuntato, 2016: 143) reliabilitas adalah tingkat kemampuan

instrumen atau alat tes untuk mengumpulkan informasi dari peserta didik. Jadi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

66

66

reliabilitas adalah insturmen atau alat tes untuk mengumpulkan informasi dari

peserta didik dan alat tes yang digunakan harus dapat dipercaya kebenarannya.

Validitas, tingkat kesukaran dan daya beda soal tes asesmen karakter

bersahabat dan karakter cinta damai dalam penelitian ini dilakukan

menggunakan model Rasch dengan bantuan sofwere program QUEST.

Program quest menawarkan pengujian komprehensif dan analisis kuesioner

dengan menyediakan analisis data dengan akses pada perkembangan terkini

dari teori pengukuran Rasch sebagaimana dalam prosedur-prosedur analisis

tradisional. Menurut Subali, (2011: 1) program QUEST mempunyai kelebihan

yakni dapat menganalisis data dikotomus dan politomus beserta kombinasinya.

Kelebihan kedua adalah tersedianya hasil analisis baik berdasar teori tes klasik

maupun teori tes modern. Program Quest menyajikan hasil analisis berdasarkan

teori tes modern dengan model likelihood maksimum menggunakan model

logistic satu parameter. Sedangkan reliabilitas tes menggunakan model Rasch

dengan bantuan sofwere program Ministep (winsteps).

Ministep adalah program komputer khusus untuk analisis pemodelan

Rasch yang bekerja dibawah sistem Microsoft Windows, kemampuan

pengolahan data untuk Ministep adalah 25 item dan 75 responden, baik dalam

bentuk data dikotomi maupun data politomi.. Model Rasch dikembangkan oleh

Georg Rasch. Menurut Sumintono & Widhiarso, (2013: 50) model Rasch

merupakan suatu model yang berasal dari teori respon butir atau item respon

theory (IRT). Georg Rasch mengembangkan satu model analisis dari teori

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

67

67

respon butir atau Item Response Theory pada tahun 1960-an, dengan data

mentah berupa data dikotomi (berupa benar dan salah) yang mengindikasikan

kemampuan responden. Selain data dikotomi, model Rasch juga bisa

melakukan analisis untuk data politomi seperti yang dikembangkan oleh

Andrich, yang tetap berlandaskan pada dua teorema dasar: tingkat kemampuan

seseorang dan tingkat kesulitan item. Model Rasch berasumsi bahwa kesulitan

item adalah sifat yang dipengaruhi oleh jawaban responden, dan kemampuan

seseorang adalah sifat yang dipengaruhi oleh estimasi kesulitan item (Linacre,

1999).

Analisis dengan model Rasch menghasilkan analisis statistik kesesuaian

(fit statistics) yang memberikan informasi pada peneliti apakah data yang

didapatkan memang secara ideal menggambarkan bahwa orang yang

mempunyai abilitas tinggi memberikan pola jawaban terhadap item sesuai

dengan tingkat kesulitannya. Parameter yang digunakan adalah infit dan outfit

dari kuadrat tengah (mean square) dan nilai terstandarkan (standardized

values). Menurut Sumintono dan Widhiarso, (2013) infit (inlier sensitive atau

information weighted fit) adalah kesensitifan pola respon terhadap item sasaran

pada responden (person) atau sebaliknya; sedangkan outfit (outlier sensitive fit)

mengukur kesensitifan pola respon terhadap item dengan tingkat kesulitan

tertentu pada responden atau sebaliknya.

Dalam model pengukuran Rasch dengan bantuan program QUEST dan

Ministep, validitas dan reliabilitas suatu instrumen dapat diketahui dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

68

68

melihat analisa-analisa seperti item polarity, unidimensial, pemetaan item-

individu/responden, reliabilitas item, dan beberapa bentuk analisa yang lainnya.

Sehubungan dengan itu, penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan bukti

secara empirik tentang validitas dan reliabilitas soal tes karakter kreatif dan

inovalif berupa data politomi, menggunakan pengukuran Model Rasch, berikut

rumus yang digunakan untuk validasi konstruk, reliabilitas, tingkat kesukaran

dan daya beda soal tes dalam model Rasch.

P ( ) ( [ ])

( [ ])

Keterangan :

Pni = Probabilitas dari responden n memilih jawaban item i

dengan benar.

e = Sebesar 2,7183,

= konstanta dengan nilai 1,7,

= Parameter lokasi butir

F = Tingkat kesulitan item. nilai F berkisar antara -2,0 sampai

dengan +2,0. Apabila nilai bi mendekati -2 maka dapat

dikatakan bahwa item tersebut mudah sementara apabila nilai

bi mendekati +2 maka dapat dikatakan bahwa item tersebut

sulit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

69

69

a. Validitas Isi

Validitas isi diuji melalui tahap pengujian terhadap isi alat ukur

dengan kesepakatan penilaian dari ahli yang berkompeten dalam bidangnya

atau expert judgement. Instrumen yang telah dibuat akan dikonsultasikan

kepada beberapa ahli antara lain: Tim Dosen Penelitian Sosial, Humaniora

dan Pendidikan (PSHP) dan dosen pendamping yaitu Dr. Gendon Barus,

M.Si. dan Juster Donal Sinaga M.Pd. Tujuan dari validasi ini untuk

memperoleh kritik dan saran dari para ahli sehingga dapat diketahui

kekurangan dan kelebihan dari produk yang dikembangkan. Instrumen

yang telah dikonsultasikan dan dianggap layak dipakai, akan diaplikasikan

kepada subjek peneliti. Berikut masukan dan beberapa catatan yang

diberikan oleh ahli untuk diperbaiki; “kesesuaian pernyataan dalam gradasi

pilihan jawaban dengan aspek dan indikator, pemilihan potongan video,

sesuaikan skor dengan gradasi pernyataan, ketepatan durasi tayangan video

serta tampilan font”.

b. Relibilitas instrumen

Pengujian reliabilitas soal tes asesmen karakter bersahabat dan

karakter cinta damai pada penelitian ini dihitung menggunakan model

Rasch dengan bantuan program Ministep (winsteps). Program Ministep

adalah program komputer khusus untuk analisis pemodelan Rasch yang

bekerja dibawah sistem Microsoft Windows. Kemampuan pengolahan data

untuk Ministep adalah 25 item dan 75 responden, baik dalam bentuk data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

70

70

dikotomi maupun data politomi. Selanjutnya untuk validitas kuesioner

efektivitas model di analisis menggunakan program Quest.

Guna mempermudah penafsiran hasil uji reliabilitas statistik,

peneliti menggunakan patokan untuk melihat apakah reliabilitas tes sudah

fit dengan model Rasch. Sumintono & Widhiarso, (2013: 109) untuk

melihat nilai reliabilitas item menurut model Rasch, menggunakan norma

kategori dengan kriteria skor sebagai berikut:

Tabel 3.4

Norma Kategori Nilai Reliabilitas Item Model Rasch

Kriteria Skor Tingkat Reliabel

> 0,94 Istimewa

0,91 s.d 0,94 Bagus sekali

0,81 s.d 0,90 Bagus

0,67 s.d 0,80 Cukup

< 0,67 Lemah

c. Validitas item soal

Uji validitas item dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan

program QUEST, yaitu dengan melihat hasil hitung. Penetapan fit tiap

butir soal menggunakan pengujian berdasarkan besarnya nilai INFIT

MNSQ. Dalam hal ini menggunakan kisaran nilai 0,77 s.d 1,30 dengan

demikian, suatu item menjadi tidak fit menurut Model Rasch bila memiliki

nilai INFIT MNSQ <0,77 dan >1.30.

d. Validitas capaian skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

71

71

Capaian hasil pendidikan karakter berdasarkan penggunaan

prototipe soal tes karakter bersahabat dan karakter cinta damai siswa

disajikan dalam bentuk kategorisasi menurut Azwar (2014: 149-150).

Kategori bertujuan untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah

secara berjenjang menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur

Azwar (2014: 147) kontinu jenjang pada penelitian ini yakni tinggi sampai

dengan rendah. Kategori ditentukan berdasarkan formula yang

digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.5

Norma Kriteria Kategorisasi Capaian Skor Karakter Siswa

Norma/Kategori Skor Kategori

X µ + 1. Tinggi

µ - 1. X µ + 1. Sedang

Rendah

Keterangan:

Skor maksimum : skor tinggi yang diperoleh subjek penelitian

berdasarkan perhitungan skala

Skor minimum : skor terendah yang diperoleh subjek peneliti

menurut perhitungan skala

Standar deviasi( ) : luas jarak rentangan yang dibagi dalam enam

satuan deviasi sebaran

µ (mean teoritik) : rata-rata teoritik skor maksimum dan

minimum

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

72

72

Kategori di atas kemudian diterapkan sebagai patokan dalam

pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter bersahabat dan karakter

cinta damai siswa berdasarkan soal tes karakter bersahabat dan karakter

cinta damai dengan jumlah 20 item pada masing-masing karakter diperoleh

unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:

Skor maksimum : 4 x 20 = 80

Skor minimum : 1 x 20 = 20

Luas jarak : 80 – 20 = 60

Standar deviasi ( ) : 60 : 6 =10

µ (mean teoritik) : (80 + 20) : 2 = 50

Tabel 3.6

Norma Kategorisasi Capaian Karakter Bersahabat dan Karakter

Cinta Damai Siswa Kelas VII dan VIII SMPK Santa Maria Malang

e. Validitas efektivitas model pengembangan

Validitas efektivitas model pengembangan soal tes karakter

bersahabat dan karakter cinta damai oleh siswa, peneliti menggunakan

deskriprif presentase, dengan kriteria penilaian acuan patokan (PAP) tipe 1.

dimana pada kriteria PAP menurut Masijo (1995: 153) nilai 90%-100%

Norma/Kategori Skor Rentang skor Kategori

X > 60 Tinggi

µ - 1. X µ + 1. 40 X < 60 Sedang

X < 40 Rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

73

73

(Sangat efektif), 80%-89% (Efektif), 65%-79% (Cukup efektif) 55%-64%

(Kurang efektif) <55% (Tidak efektif). Hal ini dilakukan peneliti karena

bentuk jawaban yang disajikan dalam kuesioner validasi efektivitas model

pengembangan soal tes menuntut jawaban tegas yakni ya, tidak, tidak tahu,

dengan siswa dan guru sebagai penilai dengan rumus sebagai berikut.

Keterangan:

Pem : Persentase efektivitas model pengembangan soal tes karakter

bersahabat dan karakter cinta damai

∑f : Jumlah jawaban setiap item

N : Jumlah responden

Sedangkan untuk uji validasi efektivitas model menggunakan bantuan

aplikasi QUEST model Rasch, dengan menggunakan rumus 1 PL untuk

data dikotomus sebagai berikut:

Keteranan:

Pi( ) = Probabilitas bahwa examince denggan tingkat kemampuan

menjawab item i denan benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

74

74

e = Sebesar 2,7183,

D = Konstanta dengan nilai 1,7,

a = Merupakan daya beda untuk keseluruhan item.

bi = Tingkat kesukaran item.

nilai validitas kuesioner efektivitas model mengunakan model Rasch

dengan nilai kriteria menggunakan nilai INFIT t (-2.0 s.d 2.0), sebagai

patokan untuk menilai fit model setiap item dari kuesioner efektivitas

model pengembangan.

Dan hasil penghitungan analisis skor karakter bersahabat dan karakter

cinta damai yang diperoleh dari soal tes disajikan dalam norma kategorisasi

PAP tipe 1 digunakan pada capaian soal tes karakter bersahabat dan karakter

cinta damai siswa kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang dapat

pada tabel 3.4.

Tabel 3.7

Norma Kategorisasi PAP Tipe 1 pada Gambaran Capaian Asesmen Hasil

Pendidikan Karakter Bersahabat dan Karakter Cinta Damai

pada siswa kelas VII A dan VIII A SMPK Santa Maria Malang

Tahun ajaran 2016/2017

Presentase Skor Kategorisasi

90%-100% Sangat Baik

80%-89% Baik

65%-79% Cukup Baik

55%-64% Kurang Baik

Di bawah 55% Buruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

75

75

f. Tingkat Kesukaran

Untuk mengetahui tingkat kesukaran dari soal tes yang telah dibuat

maka dapat dilihat pada Item Estimates (Thresholds) dengan kriteria nilai

-2,0 s.d 2,0 apabila jarak/ sebaran item maupun responden dibawah -2,0

maka item dapat dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang mudah.

Sedangkan bila jarak/sebaran item maupun responden di atas 2,0 maka

item dapat dikatakan sangat sulit dan responden memiliki kemampuan

untuk menjawab. Sebaran yang diharapkan dari item dan responden ialah

antara -2,0 s.d 2,0. Berikut disajikan kategori tingkat kesukaran item

dalam bentuk tabel berikut:

Tabel 3.8

Kategori Tingkat Kesukaran Item

Kriteria Kategori

>2,0 Sulit

-2,0 s.d 2,0 Sedang

<-2,0 Mudah

g. Daya beda

Untuk mengetahui daya beda dari soal tes yang dikembangkan,

peneliti menggunakan model Rasch dengan bantuan aplikasi QUEST, maka

dapat di lihat pada tampilan notpet input itanal, dan PT-Biserial.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

76

76

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini dipaparkan hasil-hasil penelitian dan pengembangan serta

pembahasan. Struktur paparan hasil penelitian mengikuti urutan rumusan masalah

yang dirumuskan pada bab I. Dengan cara ini dimaksudkan pertanyaan-pertanyaan

penelitian dijawab secara berurutan.

A. Hasil Penelitian

1. Protoripe Soal Tes Asesmen Pendidikan Karakter Bersahabat dan

Karakter Cinta Damai yang Dikembangkan dalam Penelitian Ini.

Sebagaimana dijelaskan pada bab I, produk yang didesain dalam

penelitian ini berupa prototipe soal tes asesmen pendidikan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai berbasis film karakter, disusun

berdasarkan potongan film (yang diseleksi dari youtube) memuat tayangan

yang mengandung dilema moral, persoalan konflik moral, klarifikasi nilai

yang menggambarkan karakter bersahabat dan karakter cinta damai. Proses

pengembangan prototipe soal tes ini diawali dengan menyusun pertanyaan

yang sesuai dengan dilema moral dari film karakter, dan menyusun empat

pilihan jawaban untuk masing-masing soal tes berbentuk pilihan ganda

dengan jawaban berdegradasi yang mencerminkan tingkat pemahaman (moral

knowing), perasaan (moral afeksion), dan tindakan/prilaku (moral action).

Siswa diminta mengambil keputusan atas pertimbangan gradasi yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

77

77

disediakan. Soal tes ini terdiri dari 40 soal, masing-masing karakter mewakili

20 soal tes yang mengambarkan masing-masing karakter.

Berikut ini disajikan satu contoh prototipe soal tes hasil pendidikan

karakter kedisiplinan dan satu contoh protipe soal tes hasil pendidikan

karakter kemandirian; sedangkan bentuk produk utuh didokumentasikan

dalam format softcopy berbentuk VCD (Hak Otoritas ada pada pengembang;

[email protected]).

Tabel 4.1

Produk Prototipe Soal Tes Berbasis Media Film Karakter Bersahabat

KARAKTER BERSAHABAT

NO FILM SOAL

1

Jika kamu peduli dengan sahabatmu, apa

yang kamu lakukan apabila sahabatmu jatuh

seperti dalam video?

a. Spontan mengangkatnya bersama teman

yang ada.

b. Memanggil teman sebanyak mungkin

untuk mengangkat dia dari parit.

c. Meminta tolong orang yang lebih

dewasa untuk mengangkatnya.

d. Menghubungi orang tuanya dan

menceritakan kejadiannya.

https://www.youtube.com/watch?v=As76MHuh1sU

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

78

78

Tabel 4.2

Produk Prototipe Soal Tes Berbasisi Media Film Karakter Cinta Damai

2. Hasil Uji Kualitas (Validitas, Reliabilitas, Daya Beda dan Tingkat

Kesukaran) Soal Tes Pendidikan Karakter Bersahabat dan Karakter Cinta

Damai Berbasis Film yang Diuji Cobakan Dalam Penelitian di SMPK Santa

Maria Malang Pada Siswa Kelas VII dan VIII

Sebagaimana dipaparkan pada bab III untuk menguji kualitas soal tes

yang dikembangkan dalam penelitian ini (validitas, reliabilitas daya beda dan

tingkat kesukaran) dan fit model digunakan pendekatan teori respon butir (IRT

model Rasch).

KARAKTER CINTA DAMAI

FILM SOAL

Jika teman sekelasmu ada yang menderita buta

seperti di video, apa yang kamu lakukan sebagai

seorang yang senang berteman dengan siapa

saja?

a. Berteman dengan dia sama seperti teman-

teman normal lainnya, dengan menghargai

keunikannya.

b. Mendampingi dia disaat membutuhkan

bantuan.

c. Menyapa dia saat bertemu dimana pun

berada.

d. Merasa kasihan kepada dia karena tidak

seperti teman-teman pada umumnya.

Link : https://www.youtube.com/watch?v=mWZ6b_I-Dj

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

79

79

a. Validitas

Uji validitas menurut model Rasch ditentukan oleh kriteria yaitu

INFIT MNSQ (0,77 s.d 1,30). Informasi IRT berupa INFIT MNSQ

sebagai bukti fit atau tidaknya item menurut model Rasch. Berdasarkan

data uji coba produk pada siswa kelas VII dan VIII di SMPK Santa Maria

Malang (N=72), diperoleh hasil uji validitas butir tes karakter bersahabat

sebagai berikut, dapat dilihat pada tabel 4.3

Tabel 4.3

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Karakter Bersahabat

Item Estimates (Thresholds) In input Order

all on all (N = 72 L = 20 Probability Level= .50)

|-------------------------------------------|--------------|

|ITEM NAME | INFT OUTFT INFT OUTFT | kesimpulan |

| | MNSQ MNSQ t t | |

|1 item 1 | 1.09 1.21 .4 .7 | valid |

|2 item 2 | 1.03 1.05 .2 .3 | valid |

|3 item 3 | .96 .95 -.4 -.3 | valid | |4 item 4 | .87 .94 -.6 -.1 | valid |

|5 item 5 | .99 1.03 .0 .2 | valid |

|6 item 6 | .98 .96 -.1 -.1 | valid |

|7 item 7 | .96 .92 -.1 -.1 | valid |

|8 item 8 | 1.24 1.26 1.7 1.4 | valid |

|9 item 9 | 1.14 1.10 1.4 .6 | valid |

|10 item 10 | .92 .91 -.6 -.5 | valid |

|11 item 11 | .98 .96 -.2 -.2 | valid |

|12 item 12 | .87 .85 -.9 -.8 | valid |

|13 item 13 | .91 .90 -.8 -.5 | valid |

|14 item 14 | .79 .78 -1.8 -1.3 | valid |

|15 item 15 | 1.06 1.05 .5 .4 | valid |

|16 item 16 | 1.20 1.22 1.4 1.2 | valid |

|17 item 17 | 1.04 1.24 .3 .9 | valid |

|18 item 18 | .94 1.01 -.2 .1 | valid |

|19 item 19 | .93 .92 -.6 -.4 | valid |

|20 item 20 | .98 .97 -.1 -.1 | valid |

|-------------------------------------------|--------------|

|Mean | .99 1.01 .0 .1 | |

|SD | .11 .13 .8 .7 | |

|==========================================================|

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

80

80

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh item memenuhi kriteria

validitas dengan INFIT MNSQ antara 0,79 s.d 1,24 dengan model Rasch. Berikut

akan disajikan map gambaran hasil uji validatas tes karakter bersahabat dengan

kriteria INFIT MNSQ 0,77 s.d 1,30:

Item Fit 24/11/17 13:21

all on all (N = 72 L = 20 Probability Level= .50)

----------------------------------------------------------------------------

INFIT

MNSQ .56 .63 .71 .83 1.00 1.20 1.40

---------------+---------+---------+---------+--------+---------+--------+--

1 item 1 . | * .

2 item 2 . | * .

3 item 3 . * | .

4 item 4 . * | .

5 item 5 . * .

6 item 6 . *| .

7 item 7 . * | .

8 item 8 . | * .

9 item 9 . | * .

10 item 10 . * | .

11 item 11 . *| .

12 item 12 . * | .

13 item 13 . * | .

14 item 14 . * | .

15 item 15 . | * .

16 item 16 . | * .

17 item 17 . | * .

18 item 18 . * | .

19 item 19 . * | .

20 item 20 . * | .

============================================================================

Gambar 4.1

Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Karakter Bersahabat

Dari gambaran map item fit karakter bersahabat tersebut dapat diketahui

bahwa seluruh item berada dalam area fit, karena berada di dalam garis putus-putus

yaitu antara 0,77 s.d 1,30. Item digambarkan dalam bentuk bintang, dan garis putus-

putus berupa titik kecil sacara vertikal menandakan posisi nilai skor batas

penerimaan item dengan nilai INFT MNSQ, titik bagian kiri adalah skor 0,77 dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

81

81

bagian kanan adalah skor 1,30. Selanjutnya, akan ditampilkan hasil uji validitas tes

karakter cinta damai pada tabel 4.4

Tabel 4.4

Rekapitulasi Hasil Uji Validitas Soal Tes Karakter Cinta Damai

Item Estimates (Thresholds) In input Order

24/11/17 12:11

all on all (N = 72 L = 20 Probability Level= .50)

|--------------------------------------------|-------------|

| ITEM NAME | INFT OUTFT INFT OUTFT | kesimpulan |

| | MNSQ MNSQ t t | |

|--------------------------------------------|-------------|

|1 item 1 | .90 .84 -.4 -.4 | valid |

|2 item 2 | .90 .93 -.8 -.4 | valid |

|3 item 3 | .97 .97 -.2 -.1 | valid |

|4 item 4 | .99 .98 .0 .0 | valid |

|5 item 5 | 1.24 1.26 1.6 1.4 | valid |

|6 item 6 | 1.23 1.23 1.3 1.1 | valid |

|7 item 7 | .95 .95 -.4 -.2 | valid |

|8 item 8 | 1.04 1.04 .4 .3 | valid |

|9 item 9 | .87 .95 -.8 -.1 | valid |

|10 item 10 | .94 .88 -.3 -.4 | valid |

|11 item 11 | 1.19 1.18 1.5 1.1 | valid |

|12 item 12 | 1.27 1.43 2.4 2.3 | valid |

|13 item 13 | 1.10 1.15 .7 .7 | valid |

|14 item 14 | .86 .82 -.7 -.8 | valid |

|15 item 15 | .97 .98 -.2 .0 | valid |

|16 item 16 | 1.00 .94 .1 -.2 | valid |

|17 item 17 | .98 1.09 -.1 .5 | valid |

|18 item 18 | .82 .75 -1.0 -1.2 | valid |

|19 item 19 | .79 .69 -1.3 -1.0 | valid |

|20 item 20 | .83 .67 -.7 -1.0 | valid |

|--------------------------------------------|------------ |

|Mean | .99 .99 .0 .1 | |

|SD | .15 .20 1.0 .9 | |

|==========================================================|

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa seluruh item memenuhi kriteria

validitas dengan INFIT MNSQ antara 0,79 sampai dengan 1,27, model Rasch.

Berikut akan disajikan map gambaran hasil uji validatas tes karakter cinta damai

dengan kriteria INFIT MNSQ yang dapat dilihat pada gambar 4.2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

82

82

Item Fit 24/11/17 12:11

all on all (N = 72 L = 20 Probability Level= .50)

----------------------------------------------------------------------------

INFIT

MNSQ .56 .63 .71 .83 1.00 1.20 1.40

-------------+---------+---------+---------+---------+---------+---------+--

1 item 1 . * | .

2 item 2 . * | .

3 item 3 . * | .

4 item 4 . * .

5 item 5 . | * .

6 item 6 . | * .

7 item 7 . * | .

8 item 8 . | * .

9 item 9 . * | .

10 item 10 . * | .

11 item 11 . | * .

12 item 12 . | * .

13 item 13 . | * .

14 item 14 . * | .

15 item 15 . *| .

16 item 16 . * .

17 item 17 . *| .

18 item 18 . * | .

19 item 19 . * | .

20 item 20 . * | .

============================================================================

Gambar 4.2

Print Out Hasil Uji Fit Model Soal Karakter Cinta Damai

Dari gambaran map item fit karakter cinta damai tersebut dapat diketahui

bahwa seluruh item berada dalam area fit, karena berada di dalam garis putus-putus

yaitu antara 0,77 s.d 1,33. Item fit sesuai dengan nilai INFIT MNSQ.

b. Reliabilitas

Reliabilitas tes karakter yang dikembangkan dalam penelitian ini ditetapkan

berdasarkan nilai item estimasi dan case estimasi oleh Wrigh & Master (1982)

disebut dengan reliabitas sampel dan tes. Untuk mempermudah penafsifran hasil uji

reliabilitas statistik, peneliti menggunakan patokan menurut model Rasch, dengan

norma kriteria skor sebagai berikut: > 0,94 = Istimewa , 0,91 s.d 0,94= Bagus sekali,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

83

83

0,81 s.d 0,90= Bagus, 0,67 s.d 0,80= Cukup, < 0,67= Lemah. Semakin tinggi

nilainya semakin banyak item yang fit dengan model dan Semakin tinggi nilai case

semakin meyakinkan bahwa pengukuran memberikan hasil yang konsisten

Tabel 4.5

Reliabilitas Item Karakter Bersahabat

Summary of item Estimates

|-------------------------|-------|

| Reliability of estimate | .92 |

| --------------------------------|

Dapat diketahui dari hasil hitung reliabilitas item karakter bersahabat pada

tabel 4.5, memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,92. Berdasarkan ketegori model Rasch

dapat diketahui bahwa reliabilitas item termasuk dalam kategori bagus sekali, artinya

secara keseluruhan item sesuai dengan model Rasch.

Tabel 4.6

Reliabilitas Item Karakter Cinta Damai

Summary of item Estimates

|-------------------------|-------|

| Reliability of estimate | .91 |

| --------------------------------|

Dapat diketahui dari hasil hitung reliabilitas item karakter cinta damai pada

tabel 4.6, memiliki nilai reliabilitas sebesar 0,91. Berdasarkan ketegori model Rasch

dapat diketahui bahwa reliabilitas item termasuk dalam kategori bagus sekali, artinya

secara keseluruhan item sesuai dengan model Rasch.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

84

84

c. Daya Beda

Pada bagian ini, peneliti hendak melihat kemampuan butir soal tes untuk

membedakan siswa yang termasuk kelompok berkarakter baik dengan siswa yang

termasuk kelompok tidak baik. Untuk mengetahui daya beda dari soal tes yang

dikembangkan, maka dapat di lihat pada tampilan notepad input itanal, dan PT-

Biserial. Selanjutnya untuk melihat daya beda dari item yang memiliki tingkat

kesukaran tinggi, sedang dan rendah dapat dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.7

Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Bersahabat dengan Tingkat Kesulitan

Rendah .........................................................................

Item 4: item 4 Infit MNSQ = .87

Disc = .44

Categories 1 2 3 4 missing

Count 6 8 2 56 0

Percent (%) 8.3 11.1 2.8 77.8

Pt-Biserial -.49 -.03 -.05 .37

p-value .000 .408 .331 .001

Mean Ability -.01 .46 .37 .53 NA

Step Labels 1 2 3 4

Thresholds -.61 -.16 -.09

Error .50 .46 .45

.........................................................................

Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya

beda) pada item nomor 4 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,49, berarti testi

yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter bersahabat < testi yang tidak

memiliki karakter bersahabat. Hal yang sama berlaku untuk skor 2 yakni -0,3 dan

skor 3 yakni -0,5, karena hasilnya juga negatif. Pada skor 4, hasilnya positif, yakni

+0,37, sehingga yang memperoleh skor 4, testi yang berkarakter bersahabat lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

85

85

banyak dibanding testi yang tidak berkarakter bersahabat. Berikut ditampilkan tabel

daya beda karakter bersahabat dari item yang memiliki tingkat kesukaran sedang:

Tabel 4.8 Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Bersahabat dengan Tingkat Kesulitan

Sedang .........................................................................

Item 10: item 10 Infit MNSQ = .92

Disc = .42

Categories 1 2 3 4 missing

Count 10 18 10 34 0

Percent (%) 13.9 25.0 13.9 47.2

Pt-Biserial -.37 -.11 .02 .34

p-value .001 .181 .444 .002

Mean Ability .19 .42 .48 .58 NA

Step Labels 1 2 3 4

Thresholds -.58 .24 .55

Error .42 .37 .35

.........................................................................

Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya

beda) pada item nomor 10 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,37, berarti

testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter bersahabat lebih sedikit dari

testi yang tidak memiliki karakter bersahabat. Hal yang sama berlaku untuk skor 2,

karena hasilnya juga negatif. Pada skor 3, hasilnya positif, yakni +0,2, sehingga yang

memperoleh skor 3, testi yang berkarakter bersahabat lebih banyak dibanding testi

yang tidak berkarakter bersahabat, hal yang sama berlaku untuk skor 4 yakni +0,34.

Berikut ditampilkan tabel daya beda karakter bersahabat dari item yang memiliki

tingkat kesukaran tinggi pada halaman 84

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

86

86

Tabel 4.9

Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Bersahabat dengan Tingkat Kesulitan

Tinggi .........................................................................

Item 12: item 12 Infit MNSQ = .87

Disc = .49

Categories 1 2 3 4 missing

Count 10 10 33 19 0

Percent (%) 13.9 13.9 45.8 26.4

Pt-Biserial -.42 -.17 .16 .28

p-value .000 .075 .088 .008

Mean Ability .16 .34 .52 .62 NA

Step Labels 1 2 3 4

Thresholds -.53 -.06 1.23

Error .44 .41 .41

..........................................................................

Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya

beda) pada item nomor 12 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,42, berarti

testi yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter bersahabat < testi yang tidak

memiliki karakter bersahabat. Hal yang sama berlaku untuk skor 2, karena hasilnya

juga negatif. Pada skor 3, hasilnya positif, yakni +0,16, sehingga yang memperoleh

skor 3, testi yang berkarakter bersahabat lebih banyak dibanding testi yang tidak

berkarakter bersahabat, hal yang sama berlaku untuk skor 4 yakni +0,28.

Selanjutnya untuk melihat daya beda karakter cinta damai dari item yang

memiliki tingkat kesukaran tinggi, sedang dan rendah dapat dilihat pada tabel-

tabel berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

87

87

Tabel 4.10

Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Cinta Damai dengan Tingkat Kesulitan

Rendah .........................................................................

Item 3: item 3 Infit MNSQ = .97

Disc = .39

Categories 1 2 3 4 missing

Count 8 21 26 17 0

Percent (%) 11.1 29.2 36.1 23.6

Pt-Biserial -.38 .07 -.15 .38

p-value .000 .275 .107 .001

Mean Ability -.11 .38 .25 .64 NA

Step Labels 1 2 3 4

Thresholds -1.09 .08 1.19

Error .50 .42 .39

..........................................................................

Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya

beda) pada item nomor 3 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,38, berarti testi

yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter cinta damai < testi yang tidak

memiliki karakter cinta damai. Hal yang sama berlaku untuk skor 3, karena hasilnya

juga negatif yakni -,16. Pada skor 2, hasilnya positif, yakni +0,07, sehingga yang

memperoleh skor 2, testi yang berkarakter cinta damai lebih banyak dibanding testi

yang tidak berkarakter cinta damai, hal yang sama berlaku untuk skor 4 yakni +0,38.

Berikut ditampilkan tabel daya beda karakter cinta damai dari item yang

memiliki tingkat kesukaran sedang, pada tabel 4.11 di halaman 86.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

88

88

Tabel 4.11

Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Cinta Damai dengan Tingkat Kesulitan

Sedang .........................................................................

Item 8: item 8 Infit MNSQ = 1.04

Disc = .30

Categories 1 2 3 4 missing

Count 32 9 25 6 0

Percent (%) 44.4 12.5 34.7 8.3

Pt-Biserial -.20 -.20 -.16 .16

p-value .045 .042 .015 .083

Mean Ability .24 .11 .49 .60 NA

Step Labels 1 2 3 4

Thresholds .19 .49 1.99

Error .39 .40 .52

..........................................................................

Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya

beda) pada item nomor 8 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,20, berarti testi

yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter cinta damai < testi yang tidak

memiliki karakter cinta damai. Hal yang sama berlaku untuk skor 2 yakni -0,20 dan

skor 3 yakni -0,16, karena hasilnya juga negatif. Pada skor 4, hasilnya positif, yakni

+0,16, sehingga yang memperoleh skor 4, testi yang berkarakter cinta damai lebih

banyak dibanding testi yang tidak berkarakter cinta damai.

Berikut ditampilkan tabel daya beda karakter cinta damai dari item yang

memiliki tingkat kesukaran tinggi di tabel 4.12 pada halaman 87.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

89

89

Tabel 4.12

Uji Daya Beda Butir Soal Tes Karakter Cinta Damai dengan Tingkat Kesulitan

Tinggi .........................................................................

Item 2: item 2 Infit MNSQ = 1.02

Disc = .23

Categories 1 2 3 4 missing

Count 35 10 21 5 0

Percent (%) 49.3 14.1 29.6 7.0

Pt-Biserial -.16 -.06 .10 .22

p-value .094 .314 .210 .036

Mean Ability .48 .48 .57 .77 NA

Step Labels 1 2 3 4

Thresholds .48 .81 2.16

Error .38 .39 .55

.........................................................................

Berdasarkan tabel diatas dengan melihat nilai point biserial (indeks daya

beda) pada item nomor 2 dengan skor 1 yang negatif, yakni sebesar -,16, berarti testi

yang memperoleh skor 1, testi yang berkarakter cinta damai < testi yang tidak

memiliki karakter cinta damai. Hal yang sama berlaku untuk skor 2 yakni -0,6 karena

hasilnya juga negatif. Pada skor 3, hasilnya positif, yakni +0,10, sehingga yang

memperoleh skor 3, testi yang berkarakter cinta damai lebih banyak dibanding testi

yang tidak berkarakter cinta damai, hal yang sama berlaku untuk skor 4 yakni +0,22.

d. Tingkat Kesukaran Karakter Bersahabat dan Karakter Cinta Damai

Sebagaimana dipaparkan pada bab III, untuk mengetahui tingkat kesukaran dari

soal tes yang telah dibuat dapat dilihat pada Item Estimates (Thresholds) dengan

kriteria nilai -2,0 s.d 2,0 apabila jarak/ sebaran item maupun responden dibawah -2,0

maka item dapat dikatakan memiliki tingkat kesukaran yang mudah. Sedangkan bila

jarak/sebaran item maupun responden di atas 2,0 maka item dapat dikatakan sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

90

90

sulit dan responden memiliki kemampuan untuk menjawab. Untuk mempermudah

membaca hasil tingkat kesukatan item dari tiap karakter maka digunakan gambar 4.3

di bawah ini:

Gambar 4.3

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Karakter Bersahabat

Pada grafik diatas menunjukkan nilai uji tingkat kesukaran item (threshold) pada

karakter bersahabat diperoleh informasi bahwa item dengan nilai threshold 1,48

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

91

91

termasuk kategori sedang adalah item nomor 16 dengan skor 4. Item dengan nilai

threshold -2,16 termasuk kategori paling mudah adalah item nomor 3 dengan skor 2,

dimana jarak/sebaran item ini maupun responden dibawah -2,0. Setiap tanda X

mewakili 72 testi/person. Selanjutnya uji tingkat kesukaran item pada karakter cinta

damai dapat dilihat pada gambar 4.4 dibawah ini:

Gambar 4.4

Hasil Uji Tingkat Kesukaran Item Karakter Cinta Damai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

92

92

Pada grafik diatas menunjukkan nilai uji tingkat kesukaran (threshold)

item karakter cinta damai diperoleh informasi bahwa yang paling sukar

adalah item nomor 18 dengan skor 4 karena item ini berada diatas 2. Item

dinyatakan tingkat sedang karena item berada pada rentang nilai 2 s.d -2

yaitu item nomor 1 dengan skor 4, dan yang paling mudah item nomor 12

dengan skor 2 karena item ini berada dibawah -2. Setiap tanda X mewakili

72 testi/person.

Selanjutnya untuk mempersingkat dalam membaca seluruh hasil hitung

dari reliabitilas, validitas tingkat kesulitan dan daya beda item akan

ditampilkan dalam bentuk tabel rekapitulasi tiap karakter dapat dilihat pada

tabel 4.13 dan 4.14.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

93

93

Tabel 4.13

Rekapitulasi Hasil Hitung Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran

dan Daya Beda Soal Tes Karakter Bersahabat

Berikut ditampilkan rekapitulasi hasil hitung validitas, reliabilitas, tingkat

kesukaran dan daya beda item dari karakter cinta damai:

No

item

Validitas Relia

bilitas

Tingkat

Kesukaran

Daya Beda

1 2 3 4

1 1.09 & .4

.92

Sedang NA -.03 .08 -.04

2 1.03 & .2 Sedang -.29 .00 .17 -.06

3 .96 &-.4 Tinggi -.46 -.13 -.04 .30

4 .87 &-.6 Sedang -.49 -.03 -.05 .37

5 .99 & .0 Sedang -.31 -.01 -.01 .33

6 .98 &-.1 Sedang -.25 -.19 .12 .17

7 .96 &-.1 Sedang -.34 -.07 .05 .17

8 1.24 &1.7 Sedang .01 -.09 -.04 -.02

9 1.14 &1.4 Sedang -.13 -.15 .25 .09

10 .92 &-.6 Sedang -.37 -.11 .02 .34

11 .98 &-.2 Sedang -.22 -.24 -.25 .47

12 .87 &-.9 Sedang -.42 -.17 .16 .28

13 .91 &-.8 Sedang -.46 17 .01 .34

14 .79 &-1.8 Sedang -.52 .12 -.12 .52

15 1.06 & .5 Sedang .00 -.22 .05 .18

16 1.20 &1.4 Sedang .12 .03 -.19 .10

17 1.04 & .3 Sedang .03 -.58 .00 .28

18 .94 &-.2 Sedang -.46 -.12 .10 .09

19 .93 &-.6 Sedang -.20 -.22 .00 .34

20 .98 &-.1 Sedang -.33 -.13 .22 .12

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

94

94

Tabel 4.14

Rekapitulasi Hasil Hitung Validitas, Reliabilitas, Tingkat Kesukaran

dan Daya Beda Soal Tes Karakter Cinta Damai

3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Bersahabat Dan Cinta

Damai Berdasarkan Penggunaan Prototipe Soal Tes Karakter

Bersahabat dan Soal Tes Karakter Cinta Damai Berbasis Media Film

pada Siswa Kelas VII A dan VIII A di SMPK Santa Maria Malang.

Capaian hasil pendidikan karakter berdasarkan penggunaan prototipe

soal tes karakter bersahabat dan karakter cinta damai siswa disajikan dalam

bentuk kategorisasi menurut Azwar (2014: 149-150). Kategori bertujuan

No

item

Validitas Relia

bilitas

Tingkat

Kesukaran

Daya Beda

1 2 3 4

1 .90 & -.4

.91

Sedang -.43 -.23 -.09 .43

2 .90 & -.8 Sedang -.16 -.06 .10 .22

3 .97 & -.2 Sedang -.38 .07 -.15 .38

4 .99 & .0 Sedang -.17 -.31 .27 .16

5 1.24&1.6 Sedang .02 .08 -.20 .13

6 1.23&1.3 Sedang .04 -.11 -.08 .13

7 .95 & -.4 Sedang -.39 .08 .12 .27

8 1.04& .4 Sedang -.20 -.20 -.16 .16

9 .87 & -.8 Sedang -.47 -.04 -.06 .42

10 .94 & -.3 Sedang -.35 -.32 -.10 .53

11 1.19&1.5 Sedang -.45 .21 .21 -.05

12 1.27&2.4 Sedang -.32 .27 -.28 .03

13 1.10& .7 Sedang -.24 -.09 -.13 .34

14 .86 & -.7 Sedang -.57 .01 .20 .19

15 .97 & -.2 Sedang -.39 -.13 .08 .25

16 1.00& .1 Sedang -.31 -.32 .34 .04

17 .98 & -.1 Sedang -.29 -.31 .37 .13

18 .82 & 1.0 Rendah -.54 -.24 .43 .13

19 .79 &-1.3 Sedang -.63 -.11 .14 .46

20 .83 & -.7 Sedang -.49 -.18 -.14 .47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

95

95

untuk menempatkan individu dalam kelompok terpisah secara berjenjang

menurut suatu kontinum berdasarkan atribut yang diukur Azwar (2014: 147)

kontinum jenjang pada penelitian ini yakni tinggi sampai dengan rendah.

Pengelompokan tinggi rendahnya tingkat karakter bersahabat dan karakter

cinta damai siswa berdasarkan soal tes karakter bersahabat dan soal tes

karakter cinta damai dengan jumlah 20 item pada masing-masing karakter

diperoleh unsur perhitungan capaian skor subjek sebagai berikut:

Skor maksimum : 4 x 20 = 80

Skor minimum : 1 x 20 = 20

Luas jarak : 80 – 20 = 60

Standar deviasi ( ) : 60 : 6 =10

µ (mean teoritik) : (80 + 20) : 2 = 50

Tabel 4.15

Norma Kategorisasi Capaian Skor Karakter Bersahabat dan

Karakter Cinta Damai Siswa Kelas VII dan VIII SMPK Santa

Maria Malang

Norma/Kategori Skor Rentang skor Kategori

X µ + 1. X > 60 Tinggi

µ - 1. X µ + 1. 40 X < 60 Sedang

X < µ - 1. X < 40 Rendah

Selanjutnya dalam pengemlompokan tinggi rendahnya capaian hasil

pendidikan karakter berdasarkan skala penilaian dengan jumlah 20 item pada

masing-masing karakter diperoleh unsur perhitungan capaian skor siswa

sebagai berikut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

96

96

Skor maksimum : 4 x 20 = 80

Skor minimum : 1 x 20 = 20

Luas jarak : 80 – 20 = 60

Standar deviasi ( ) : 60 : 6 =10

µ (mean teoritik) : (80 + 20) : 2 = 50

Berikut tingkat karakter bersahabat pada siswa kelas VII dan VIII di

SMPK Santa Maria Malang digambarkan dalam bentuk grafik:

Grafik 4.5 Profile Capaian Skor Karakter Bersahabat Siswa SMPK Santa

Maria Malang

Untuk mempermudah membaca grafik 4.5, maka dibuatlah tabel 4.16 seperti

di bawah ini:

0

10

20

30

40

50

60

70

80

1 3 5 7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37

Kelas VII

Kelas VIII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

97

97

Tabel 4.16

Data Distribusi Capaian Skor Karakter Bersahabat Pada Siswa SMPK Santa

Maria Malang

Presentase Skor Kategorisasi kelas VII kelas VIII

F % F %

90%-100% Sangat Baik 0 0 0 0

80%-89% Baik 23 61 18 53

65%-79% Cukup Baik 14 37 16 47

55%-64% Kurang Baik 1 2 0 0

Di bawah 55% Buruk 0 0 0 0

Grafik 4.6 Komposisi Kategorisasi Capaian Karakter Bersahabat

Siswa kelas VII A dan VIII A

Dilihat dari grafik 4.6 profil capaian skor subjek karakter bersahabat

diketahui bahwa:

0

19 18

1 0 0

18

16

0 0 0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

1 2 3 4 5

Kelas VII Kelas VIII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

98

98

a. Terdapat 23 siswa yang memiliki capaian skor karakter bersahabat, masuk

ke dalam kategori baik, 14 siswa yang memiliki capaian skor karakter

bersahabat masuk dalam kategori cukup baik, 1 siswa yang memiliki

capaian skor karakter bersahabat masuk dalam kategori kurang baik dari

kelas VII.

b. Terdapat 18 siswa yang memiliki capaian skor karakter bersahabat, masuk

ke dalam kategori baik, dan 16 siswa yang memiliki capaian skor karakter

bersahabat masuk dalam kategori cukup baik, dari kelas VIII.

c. Capaian skor karakter bersahabat siswa-siwi kelas VII memiliki capaian

skor rata-rata lebih tinggi dari siswa-siswi kelas VIII.

Berikut tingkat karakter cinta damai pada siswa kelas VII dan VIII di

SMPK Santa Maria Malang digambarkan dalam bentuk grafik:

Grafik 4.7 Profile Capaian Skor Karakter Cinta Damai Siswa SMPK Santa

Maria Malang

0

20

40

60

80

1 3 5 7 9 1113151719212325272931333537

Kelas VII

Kelas VIII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

99

99

Untuk mempermudah membaca grafik 4.7, maka dibuatlah tabel 4.17 seperti

di bawah ini:

Tabel 4.17

Data Distribusi Capaian Skor Karakter Cinta Damai Siswa SMPK Santa

Maria Malang

Presentase Skor Kategorisasi kelas VII kelas VIII

F % F %

90%-100% Sangat Baik 0 0 0 0

80%-89% Baik 19 50 18 53

65%-79% Cukup Baik 18 48 16 47

55%-64% Kurang Baik 1 2 0 0

Di bawah 55% Buruk 0 0 0 0

Grafik 4.8 Komposisi Kategorisasi Capaian Karakter Cinta Damai

Siswa kelas VII A dan VIII A

0

19 18

1 0 0

18

16

0 0 0

2

4

6

8

10

12

14

16

18

20

1 2 3 4 5

Kelas VII Kelas VIII

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

100

100

Dilihat dari grafik 4.6 profil capaian skor subjek karakter cinta damai

diketahui bahwa:

a. Terdapat 19 siswa yang memiliki capaian skor karakter cinta damai,

masuk ke dalam kategori baik, 18 siswa yang memiliki capaian skor

karakter cinta damai masuk dalam kategori cukup baik, dan 1 siswa yang

memiliki capaian skor karakter cinta damai masuk dalam kategori kurang

baik dari kelas VII.

b. Terdapat 18 siswa yang memiliki capaian skor karakter cinta damai,

masuk ke dalam kategori baik, dan 16 siswa yang memiliki capaian skor

karakter cinta damai masuk dalam kategori cukup baik, dari kelas VIII.

c. Capaian skor karakter cinta damai siswa-siwi kelas VIII memiliki capaian

skor rata-rata lebih tinggi dari siswa-siswi kelas VII.

4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Hasil Pendidikan Karakter

Bersahabat dan Karakter Cinta Damai Berdasarkan Penilaian Siswa

Kelas VII dan VIII di SMPK Santa Maria Malang.

Untuk mengukur efektivitas penggunaan prototipe soal tes yang

dikembangkan dalam penelitian ini, kepada siswa disodorkan skala

perseptual. Penggunaan inventori tersebut pada partisipan penelitian

memberikan data sebagai berikut, dapat dilihat pada tabel 4.16.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

101

101

Tabel 4.18

Rekapitulasi Hasil Validasi Efektivitas Penggunaan Soal Tes Karakter

Bersahabat dan Karakter Cinta Damai Menurut Siswa SMPK Santa

Maria Malang (N=72)

No

Item

Pernyataan Ya Kurang Tidak Tidak

Tahu

%

Ya

1 Menarik dan asyik 30 31 10 1 41.7 2 Menyenangkan dan menghibur 24 34 13 1 33.3 3 Sangat bermanfaat untuk menyadari kualitas diri 59 9 3 1 81.9 4 Menyadarkan saya untuk memperbaiki perilaku 58 9 4 1 80.6 5 Membuka mata hati/nuraniku 51 11 5 5 70.8 6 Mendorong tekad/keberanian berbuat lebih baik 54 12 2 4 75.0 7 Menimbulkan rasa bersalah dalam diriku 34 15 16 7 47.2 8 Mempermalu diri sendiri 10 16 40 6 13.9 9 Menumbuhkan rasa diri berharga 42 16 10 4 58.3

10 Menelanjangi kelemahan/kekurangan diri 25 17 22 8 34.7 11 Menimbulkan rasa sedih dan prihatin 34 21 15 2 47.2 12 Sangat manfaat mendorong perbaikan perilaku 52 15 4 1 72.2 13 Menimbulkan rasa menyesal 21 20 26 5 29.2 14 Menumbuhkan keinginan menolong orang lain 60 8 2 2 83.3 15 Menumbuhkan rasa bersyukur 61 4 4 3 84.7 16 Menantang diri untuk bertobat dari perilaku

buruk 51 15 4 2 70.8 17 Sangat membosankan/melelahkan 29 18 21 5 40.3 18 Sangat berat dan sulit 8 15 42 7 11.1 19 Soalnya terlalu panjang dan rumit 16 17 34 4 22.2 20 Mendorong keberanian bertanggungjawab 48 15 3 1 66.7 21 Membangkitkan kesadaran menghargai teman 64 5 3 1 88.9 22 Menumbuhkan rasa kemanusiaan dan menolong 60 9 2 1 83.3 23 Mempererat rasa persaudaraan/persahabatan 55 12 3 2 76.4 24 Menumbuhkan ketaatan terhadap

norma/peraturan 50 15 5 2 69.4 25 Membangkitkan keinginan berusaha/daya juang 43 20 6 3 59.7 26 Sangat baik/sesuai untuk mengukur karakter

siswa 49 16 3 4 68.1 27 Beberapa potongan film/video tidak nyambung

dengan pertanyaan & opsi jawaban 23 14 30 5 31.9 28 Menumbuhkan keinginan berbagi/rela berkorban 56 11 3 2 77.8 29 Mendorong siswa lebih disiplin 42 20 7 3 58.3 30 Waktu mengerjakan terlalu singkat/kurang waktu 23 9 35 5 31.9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

102

102

Keterangan: Penyataan nomor 8, 17, 18, 19,27, 30, merupakan peryataan

negatif.

Berdasarkan tabel 4.15 terlihat bahwa siswa (>60%) memilih “ya”

pada 15 item positif dan (<30%) memilih “ya” pada 6 item negatif penilaian

model pengembangan soal tes karakter bersahabat dan cinta damai tersebut.

Hasil dari 15 item positif tersebut bila dikonversikan dalam kriteria Guilford

masuk dalam ketegori sedang. Hasil penilaian tersebut diketahui bahwa siswa

benar-benar mengalami pernyataan nomor 3 pada item positif dan kurang

mengalami pernyataan nomor delapan pada item negatif, saat soal tes karakter

dikerjakan. Peneliti menyimpulkan bahwa model pengembangan soal tes

karakter bersahabat dan cinta damai berbasis media film karakter cukup

efektif digunakan untuk siswa di SMPK Santa Maria Malang.

B. Pembahasan

1. Protoripe Dikembangkan Dalam Penelitian

Produk yang dikembangkan dan didesain dalam penelitian ini berupa

prototipe soal tes asesmen pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta

damai berbasis film karakter, disusun berdasarkan potongan film (yang

diseleksi dari youtube) memuat tayangan yang mengandung dilema moral,

persoalan konflik moral, klarifikasi nilai yang menggambarkan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai. Prosedur pengembangan ini

menggunakan tahapan penelitian (Research and Development). Menurut

Sugiyono, (2013: 298-311) Prosedur pengembangan dilakukan melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

103

103

sepuluh langkah antara lain; (1) Potensi dan masalah, (2) Pengumpulan

informasi, (3) Desain produk, (4) Validasi desain, (5) perbaikan desain, (6)

Uji coba produk, (7) Revisi produk, (8) Ujicoba pemakaian, (9) Revisi

produk, (10) Produk masal. Tetapi dalam penelitian ini peneliti hanya

mengunakan enam langkah dari prosedur dalam buku Sugiyono.

Proses pengembangan prototipe soal tes ini diawali dengan menyusun

pertanyaan yang sesuai dengan dilema moral dari film karakter, dan

menyusun empat pilihan jawaban untuk masing-masing soal tes berbentuk

pilihan ganda dengan jawaban bergradasi yang mencerminkan tingkat

pemahaman, (moral knowing), perasaan (moral afeksion), dan

tindakan/prilaku (moral aksion) siswa diminta mengambil keputusan atas

pertimbangan gradasi yang disediakan. Soal tes ini terdiri dari 40 soal,

masing-masing karakter mewakili 20 soal tes yang mengambarkan masing-

masing dilema moral karakter. Sebelum dilakukan uji coba, soal-soal tes yang

dirakit terlebih dahulu di ujikan kepada tim perancang tes dan divalidasi oleh

ahli. Kemudian setelah dianggap layak sebagai sebuah soal tes, barulah diuji

coba secara empiris. Prosedur pengembangan prototipe soal tes ini sejalan

dengan langkah-langkah dasar dalam mendesain produk menurut Azwar,

dalam bukunya (penyusunan skala psikologis). Dimana menurut Azwar,

(2014: 14-15) langkah-langkah dasar dalam mendesain produk berupa tes

melalui bebrapa langkah yaitu Mengidentifikasi Tujuan Ukur (menetapkan

konstruk teoritik), Pembatasan Domain Ukur (merumuskan aspek

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

104

104

keprilakuan), Operasionalisasi Aspek (menghimpun indikator keprilakuan),

Membuat Kisi-kisi dan pensekalaan, Penulisan item (reviu item), uji coba.

2. Uji Kualitas Soal Tes Hasil Pendidikan Karakter Bersahabat dan

Karakter Cinta Damai Berbasis Film yang Diujicobakan pada Siswa

Kelas VII dan VIII di SMPK Santa Maria Malang.

Dalam melihat hasil uji kualitas soal tes karakter bersahabat dan karakter

cinta damai peneliti menggunakan bantuan program komputer Quest dan

Ministep dengan pendekatan item response theory (IRT) Rasch model dengan

rumus 1PL. Dari hasil uji kualitas soal tes karakter bersahabat dan karakter

cinta damai diketahui bahwa seluruh item memiliki nilai fit artinya semua

item soal dalam posisi valid, dengan menggunakan item response theory

(IRT) Rasch model menggunakan patokan INFIT MNSQ dimana menurut

Adam & Khoo (Subali, 2011) ditetapkan bahwa suatu item dinyatakan

fit/valid dengan model, bila batas kisaran INFIT MNSQ dari 0,77 sampai

1,30. Hasil hitung validitas seluruh item berada pada nilai 0,79 sampai

dengan 1,24 untuk karakter bersahabat, dan 0,79 sampai dengan 1,27 untuk

karakter cinta damai, nilai tersebut menggambarkan bahwa seluruh item

karakter bersahabat maupun karakter cinta damai seluruhnya berada dalam

posisi fit dengan model atau dalam bahasa teori klasik disebut dengan;

seluruh item valid. Item fit/valid dengan model dipengaruhi oleh jawaban

Selanjutnya nilai reliabilitas soal tes karakter bersahabat dan karakter cinta

damai ditetapkan berdasarkan nilai reliability item oleh Wrigh & Master

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

105

105

(Subali, 2011). Dari hasil hitung reliabilitas diketahui bahwa reliabilitas item

karakter bersahabat memiliki nilai 0,92 dan karakter cinta damai memiliki

nilai 0,91, nilai tersebut apabila di masukan dalam kategori masuk dalam

kategori bagus sekali, yakni berada di antara 0,81 s.d 0,94. Semakin tinggi

nilainya semakin banyak item yang fit dengan model dan semakin

meyakinkan bahwa pengukuran memberikan hasil yang konsisten.

Kemudian untuk melihat tingkat kesukaran dari soal tes dengan model

Rasch yang dilambangkan dengan (bi), Subali, (2011) nilai bi berkisar antara

-2,0 sampai dengan +2,0. Kisaran tersebut dalam Rasch model disebut denan

rentang lokasi abilitas, Sumintono (2013). Item yang memiliki tingkat

kesukaran atau berada dilokasi abilitas yang tingggi dan rendah memiliki

beberapa faktor antara lain; susunan gradasi yang dibuat oleh peneliti kurang

sesuai, tingkat kemampuan siswa dibawah tingkat kesukaran item, atau item

tersebut. Sedangkan soal item-item lainnya dari kedua karakter masuk dalam

ketegori sedang yakni antara 1,9 sampai -1,9 dari rentang -2.0 s.d 2.0, yang

artinya item-item tersebut baik digunakan untuk mengukur hasil pendidikan

karakter bersahabat dan karakter cinta damai siswa.

Antara tingkat kesukaran dan daya beda dalam model Rasch memiliki

keterkaitan, dilihat dari tingkat kesukaran item yang memiliki tingkat

kesukaran tinggi, sedang, dan rendah, maka item-item soal karakter

bersahabat dan karakter cinta damai menunjukan daya beda yang jelas yakni

antara tiap gradasi pilihan menunjukan skor yang berbeda mulai dari skor 1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

106

106

sampai skor 4 memiliki nilai daya beda skor item. Selain itu untuk melihat

daya beda kemampuan siswa dapat dilihat pada gambar tingkat kesukaran,

yang juga menggambarkan daya beda kemampuan siswa dalam menjawab

soal tes.

3. Gambaran Capaian Hasil Pendidikan Karakter Bersahabat dan

Pendidikan Karakter Cinta Damai Berdasarkan Penggunaan Prototipe

Soal Tes Berbasis Media Film di SMPK Santa Maria Malang.

Capaian hasil penggunaan prototipe soal tes pada siswa menunjukan

bahwa ada perbedaan antara siswa kelas VII dan siswa kelas VIII dari tiap

karakter. Untuk karakter bersahabat, siswa kelas VII memiliki capaian skor

rata-rata lebih tinggi diri siswa kelas VIII. Hal tersebut dapat dilihat dari hasil

hitung yang meunjukan bahwa terdapat 23 siswa yang memiliki capaian skor

dengan kategori tinggi yakni diatas (>60), dan terdapat 14 siswa memiliki

capaian skor dengan ketegori sedang. Untuk siswa-siswa kelas VIII terdapat

18 siswa yang memiliki capaian skor dengan kategori tinggi dan 16 orang

memiliki capaian skor sedang. Dari hasil tersebut dapat dilihat adanya

perbedaan capaian skor karakter bersahabat dari tiap kelas.

Begitu juga dengan capaian skor pada siswa untuk karakter cinta

damai, dimana capaian skor karakter cinta damai pada siswa kelas VII, rata-

rata lebih tinggi dari capaian skor siswa kelas VIII. Hal tersebut dapat dilihat

dari hasil hitung, dimana terdapat 19 siswa yang memiliki capaian skor

dengan kategori tinggi yakni (>60), dan 18 siswa yang memiliki capaian skor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

107

107

karakter dengan kategori sedang. Untuk siswa kelas VIII, terdapat 18 siswa

yang memiliki capaian skor karakter cinta damai masuk ke dalam kategori

tinggi dan 16 siswa yang memiliki capaian skor karakter cinta damai masuk

dalam kategori sedang. Hal tersebut menunjukan bahwa dalam diri siswa

kelas VII dan VIII di SMPK Santa Maria Malang memiliki karater bersahabat

dan cinta damai.

4. Efektivitas Penggunaan Prototipe Soal Tes Berdasarkan Penilaian

Peserta Didik di SMPK Santa Maria Malang.

Efektivitas penggunaan prototipe soal tes juga dinilai langgsung oleh siswa

sendiri. Model pengembangan soal tes karakter bersahabat dan soal tes

karakter cinta damai tersebut cukup efektif, berdasarkan penilaian siswa,

memberikan hasil hitung (>65%) memilih “ya” pada 15 item positif yakni

item 3, 4, 5, 6, 12, 14, 15, 20, 21, 22, 23, 24, 25, 26, 28, dan walaupun item

yang negatif (<30%) siswa memilih “ya” yakni pada item 8,17,18,19,27 dan

30, hanya sebagian kecil siswa yang memilihnya, tetapi ini menunjukan

bahwa hanya sedikit dari siswa yang merasa bahwa prototipe soal tes yang

dikembangkan, mempermalukan diri sendiri, membosankan, berat dan sulit,

terlalu panjang, tidak nyambung dengan jawaban, dan kekurangan waktu

dalam mengerjakannya.

Hasil penilaian tersebut diketahui bahwa siswa benar-benar mengalami

pernyataan pada item positif dan kurang mengalami pernyataan pada item

negatif, saat soal tes karakter dikerjakan. Hal ini sejalan dengan prinsip

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

108

108

pengembangan tes menurut Fernandes dan Soeharto, (Suwandi, 2010: 57)

yaitu membuat spesifikasi tujuan (penjelasan tentang pengetahuan,

keterampilan, atau tingkah laku yang akan diditeksi). Menerjemahkan tujuan-

tujuan tes dalam istilah-istilah yang operasional (tes harus mencerminkan isi

dan tujuan dalam keadaan operasional dan sesuai dengan kepentingannya).

Karena soal tes ini berkaitan dengan karakter siswa maka isinya

mencerminkan dilema moral karakter bersahabat dan karakter cinta damai

yang menuntut pengetahuan, keterampilan, perasaan, dan tindakan dari siswa,

yang dinilai untuk melihat hasil pendidikan karakter siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

109

109

BAB V

PENUTUP

Bab ini dipaparkan kesimpulan tentang produk, keterbatasan, dan saran

berdasarkan hasil penelitian.

A. Kesimpulan

Beberapa kesimpulan berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan penelitian

adalah sebagai berikut.

1. Telah tersusun instrumen penilaian hasil pendidikan berupa prototipe

20 butir soal tes asesmen hasil pendidikan karakter bersahabat dan 20

butir soal tes asesmen hasil pendidikan karakter cinta damai berbasis

film karakter. Intrumen tersusun dari potongan atau cuplikan film

yang mengandung dilema moral karakter bersahabat dan karakter

cinta damai disertai pernyataan soal dan pilihan jawaban yang

disusun sedemikian rupa dan mengandung nilai moral action agar

dapat melihat karakater yang dimiliki subjek. Bentuk produk

didokumentasikan dalam format softcopy dalam VCD (Hak Otoritas

Pengembangan).

2. Hasil uji kualitas (validitas, reliabilitas, tingkat kesukaran dan daya

beda) soal tes hasil pendidikan karakter bersahabat dan karakter cinta

damai berbasis media film karakter serta validitas dan reliabilitas

kuesioner validasi efektifitas model yang telah diujicobakan pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

110

110

siswa kelas VII A dan VIII A di SMPK Santa Maria Malang

memenuhi syarat kualifikasi yaitu hasil uji reliabilitas dan validitas

menunjukkan semua item soal tes karakter bersahabat dan item soal

tes karakter cinta damai valid dan sesuai dengan model Rasch,

sedangkan reliabilitas item soal reliabel yaitu karakter bersahabat

0,92 dan karakter cinta damai 0,91.

3. Tes ini dapat mengukur capaian skor siswa karena item-item berkisar

tinggi (>60) dan sedang (40-60). 23 siswa kelas VII berada dalam

kategori tinggi dan 18 siswa kelas VIII berada dalam kategori tinggi

untuk karakter bersahabat. 19 siswa kelas VII masuk dalam kategori

tinggi dan 18 siswa kelas VIII masuk dalam kategori tinggi untuk

karakter cinta damai, dan ada beberapa siswa masuk dalam kategori

rendah (<40).

4. Berdasarkan penilaian subjek uji coba, penggunaan produk prototipe

soal tes diakui efektif karena sebagian siswa mengaku mendapatkan

manfaat untuk membuka mata hati/nurani, menyadarkan siswa untuk

memperbaiki perilakunya, menumbuhkan rasa bersyukur, menumbuhkan

ketaatan terhadap norma/peraturan yang ada di sekolah serta sangat

baik/sesuai untuk mengukur karakter siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

111

111

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian pengembangan prototipe soal tes asesmen hasil pendidkan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai di SMPK Santa Maria Malang memiliki

keterbatasan diantaranya.

1. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini memperoleh hasil reliabilitas

yang termasuk kategori sedang. Hal ini dikarenakan beberapa item

instrumen pada penelitian ini sedikit mewakili nilai-nilai karakter bersahabat

dan cinta damai.

2. Tidak mudah menemukan film yang tepat menggambarkan karakter

bersahabat dan karakter cinta damai.

3. Keterbatasan waktu peserta didik saat membaca pernyataan yang

ditampilkan setelah penayangan film. Artinya, siswa yang malas dan lambat

membaca soal akan sulit menjawab pertanyaan karena kehabisan waktu.

4. Pertanyaan yang diajukan oleh peneliti apakah ini benar-benar menjadi

dilema moral.

5. Kondisi siswa yang tidak fokus dapat mempengaruhi dalam menjawab

pertanyaan.

6. Hilangnya konsentrasi siswa karena terlalu lama memikirkan jawaban yang

tepat sehingga tidak dirasa soal sudah lewat dan berganti pada soal yang

berikutnya.

7. Pemeran film yang disajikan tidak sesuai dengan usia SMP. Dalam hal ini

peneliti menyiasati dengan mengimajinasikan dan mendengarkan suasana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

112

112

film itu dekat dengan dirinya supaya tergambarkan persoalan dilema moral

pada dirinya.

C. Saran

Berikut merupakan beberapa saran yang dapat peneliti uraikan untuk

pengembangan produk prototipe soal tes yang lebih baik.

1. Untuk tindak lanjut penelitian ini, sebaiknya jika peneliti lain tidak hanya

berhenti pada uji coba produk tetapi sampai pada tahap produksi masal.

2. Jika ingin melanjutkan penelitian serupa sebaiknya mencari waktu yang

tepat bagi para siswa dalam melaksanakan tes dan pastikan seluruh

fasilitas mendukung agar dapat penelitian dapat berjalan dengan efektif

dan menghasilkan data yang baik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

113

113

DAFTAR PUSTAKA

Airasian, P.W. (2000). Assessment in the Classroom. A Concise Approach.

Boston: Mc Graw Hill.

Amirudin, S. (1983). Disiplin Militer dan Pembinannya. Jakarta: Ghalia

Indonesia.

Arifin & Barnawi. (2012). Etika dan Profesi Kependidikan. Yogyakarta: Ar- Ruzz

Media

Arikunto, Suharsimi. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta. Bumi

Aksara.

Azwar Saifuddin (2014). Penyusunan skala psikologi (edisi 2). Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Barus, Gendon. (2015). Menakar Hasil Pendidikan Karakter Terintegrasi di SMP.

Cakrawala Pendidikan, Juni 2015, Th XXXIV No. 2.

Barus Gendon, Hastuti Sri .M.M, dkk. (2016). Bimbinggan Klasikal Nuansa

Pendidikan Karakter SMP Kelas IX. Yogyakarta: Sanata Dharma University

Press.

Crome, Keith, Ruth Farrar and Patrick O’Connor, (2009). What is Autonomous

Learning? Journal IISN: 2040-3674, ISSN-L: 1741-4164, Volume: 9,

Number: 1, Start Page 111-126.

Depdiknas. (2003). Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, tentang sistem

Pendidikan Nasional.

Desmita, 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik: Panduan bagi Orang

Tua dan guru dalam Memahami Psikologi Anak Usia SD, SMP, dan SMA.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Fathurrohman, Pupuh., AA Suryana., Fenny Fatriani. 2013. Pengembangan

Pendidikan Karakter: Bandung; PT. Refika Aditama.

Gunawan, Heri. (2014). Pendidikan Karakter Konseptual dan Implementasi.

Bandung: Alfabeta.

Gea, Antonius Atosokhi., A, Panca Yuni Wulandari., Y, Babari. 2003. Character

Building I: Relasi dengan Diri Sendiri. Jakarta; Gramedia

Jihad, Asep, & Haris. (2013). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo.

Kemendiknas (2010). Panduan Pendidikan Karakter di Sekolah Menengah Pertama.

Kemendikbud (2016). Konsep Dasar Penguatan Pendidikan Karakter “Senang

Belajar di Rumah”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

114

114

Kustandi, Cecep & Sutjipto, Bambang. (2013). Media Pembelajaran: Manual dan

Digital Edisi Kedua. Bogor: Ghalia Indonesia.

Kustandi, C. & Sutjipto, B. (2016) Media Pembelajaran; Manual dan Digital

Bogor: Ghalia Indonesia

Masidjo, ign. (1995). Penilaian Pencapaian Hasil Belajar Siswa di Sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Ni Made Sri Mertasari. (2016). Media Online Untuk Asesmen Pendidikan Karakter

Terpadu. Skripsi. Dalam http://lemlit. undiksha.ac.id/pdf pada tanggal 26 Maret

2017.

Poerwadarminta, W.J.S. (1976). Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai

Pustaka.

Prijowuntato Widanarto. S (2016). Evaluasi pembelajaran. Yogyakarta: Sanata

Dharma university Press.

Poerwanti, e. (2001). Evaluasi Pembelajaran, Modul Akta Mengajar. UMM Press.

Russel, Stephen & Rosalie J. Bakken, (2002). Development of Autonomy in

Adolescence. University of Nebraska: NebGuide, G1449

(http://extension.unl.edu/publications)

Samani, Muchlas & Hariyanto. (2012). Konsep dan Model Pendidikan Karakter.

Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Sobur, Alex. (1985). Butir-Butir Mutiara Rumah Tangga. Jakarta: PT BPK

Gunung Mulia.

Strange, C.C. (2004). Measuring Up: Defining and Assessing Outcomes of

Character in College. New Directions for Institutional Research, No 122,

Summer 2004.

Subali Bambang & Pujiyati Suyata (2011). Panduan Analisis Data Pengukuran

Pendidikan Untuk Memperoleh Bukti Empirik Kesahihan Menggunakan

Program Quest. Yogyakarta: UNY Press.

Sudjana, Nana. (2008). Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya.

Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2016). Metode penelitian administrasi, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Sukardi. (1983). Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah. Surabaya: Usaha

Nasional.

Sulistiyo, Carolus Ade. Peningkatan Kedisiplinan dan Prestasi Belajar

Menggunakan Pendekatan Kontekstual pada Mata Pelajaran PKN untuk

Siswa Kelas II SD Kledokan. (2016). Skripsi Tidak Diterbitkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

115

115

Sumintono & Widhiarso. (2013). Aplikasi Model Rasch untuk Penelitian Ilmu-

Ilmu Sosial. Cimahi : Trim Komunikata Publishing House.

Thoha, Chabib, (1996). Kapita Selekta Pendidikan Islam. Yogyakarta : Pustaka

Pelajar IKAPI.

Uno, Hamzah B. & Koni, Satria. (2012). Assessment Pembelajaran. Jakarta: PT.

Bumi Aksara.

Warda Putri Rochmawati. (2016). Analisis Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Dalam

Film “The Miracle Worker”. Skripsi. Dari http://lemlit.undiksha. ac.id/.pdf.

Pada tanggal 26 maret 2017.

Wibowo, Agus. 2013. Pendidikan Karakter Di Perguruan Tinggi. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

Widanarto, S.P. (2016). Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Sanata Dharma

University Press.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

109

109

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL …repository.usd.ac.id/30755/2/141114005_full.pdf · PENGEMBANGAN PROTOTIPE SOAL TES ASESMEN HASIL PENDIDIKAN KARAKTER BERSAHABAT DAN

1

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI