4. biologi jaringan pulpa revisi 2013

85
1

Upload: irene-sanita-lanny

Post on 25-Nov-2015

494 views

Category:

Documents


39 download

DESCRIPTION

dentin pulp complex

TRANSCRIPT

  • *

  • Dentin: Jaringan keras. Matriks seperti tulang banyak tubulus dentin yang berisi perpanjangan sitoplasmaPulp : Jaringan lunak berada di tengah gigi & mendukung Sel-sel: odontoblas, fibroblas, undefferentiated ectomesenchymal, macrofag & sel-sel immunocompetent Embriologis, histologis & fungsinya saling berkaitan Anorganik: 70% Organik: 20% Air: 10% (by weight) ; 22% (byVolume)4 Zona:1. Odontoblastic 2. Cell-free-zone of Weil3. Cell-rich zone4. Pulp core (vessels & nerves)*

  • ToothDentinTooth CrownTooth RootPulp*

  • Predentin: Matriks yang belum bermineralisasi(10-50m) & berbatasan dgn pulpa DentinInorganic: Organic:

    Hydroxyapatite Collagen (30%): Non collagen Type I (mayoritas) matrix protein: Type III & V * Dentin phosphoprotein * Dentin sialoprotein * Bone sialoprotein * Osteonectin * Osteocalcin * Osteopontin * Proteoglycan * Matrix extracellular *Phosphoglycoprotein Water * Serum protein Lipid

    Struktur dentin:* Tubulus dentin prosesus sel odontoblas & cairan * Dentin Peritubular: mineral tinggi * Kolagen & apatit : dentin intertubular *

  • Dentin : Berasal dari sel odontoblast Pembentukan dentin baru (predentin) selalu pada permukaan pulpa. Dibentuk sepanjang hidup Sangat Permiabel berjuta-juta tubulus. Jumlah tubulus 30.000/mm2. Densitas 15.000/mm2 dekat DEJ, > 65.000/mm2 dekat pulpaDiameter 0,5 0,9 m pada DEJ, 2 - 3 m pada permukaan pulpa Dekat pulpa tubulus sangat berdekatan kandungan air tinggi konsekuensi ?. Jumlah tubulus dentin pd daerah akar
  • DentinPulpOdontoblast cell layerOdontoblast layerPredentinDentinal tubules*

  • *

  • Dentinal tubules*

  • Types of DentinDentinPrimary physiologic dentinSecondary physiologic dentinTertiary dentin reparative dentin reactionary dentin Mantle dentinCircumpulpal dentinPeritubular dentinIntertubular dentin*

  • Peritubular dentin (intratubular dentin): - Dentin yang melapisi tubulus. - Mineralisasi tinggi - Mengandung kristal apatit & matriks organik kira-kira 95 % vol mineral dengan ketebalan 1 3 m - Kandungan kolagen rendah.

    Intertubular dentin:- Terletak diantara tubulus.- Membentuk sebagian besar dentin.Kandungan kolagen tinggi (kolagen tipe I & kristal apatit). Mineralisasi rendah

    *

  • Peritubular dentinIntertubular dentinDentinal tubules*

  • Dentin dibedakan menjadi tiga tipe:a. Dentin primer: - Sebagian besar dentin terbentuk oleh dentin primer.- Terbentuk sempurna 3 tahun setelah gigi erupsi.- Berbentuk tubular dan tersusun teratur (reguler). b. Dentin sekunder:- Dentin yang terbentuk secara fisiologis & berkembang setelah pembentukan akar selesai, pembentukan dentin terus berlanjut dengan deposisi odontoblas yang lebih lambat.- Deposisi lebih banyak di atap & dasar rongga pulpa pengurangan ukuran & bentuk pulpa (resesi pulpa).- Odontoblas menjadi berjejal dan berubah arah (ireguler). - Jumlah tubuli per unit berkurang.

    *

  • c. Dentin tertier: Diproduksi karena adanya respon terhadap stimulus (atrisi, erosi, abrasi, karies atau prosedur restoratif) & diproduksi oleh sel-sel yang terkena oleh stimulus tersebut. Tergantung pada intensitas & durasi stimulus. Dentin yang dihasilkan berbentuk atipikal struktur tubular bervariasi. Dentin terbentuk secara cepat. Tubulus menjadi tidak teratur atau hilang. Permeabilitas rendah. Dentin ini disebut dentin reparatif, dentin reaktif.

    *

  • Diklasifikasikan : Reaktif/reactionary sel-sel pengganti adalah odontoblas yang sudah adaReparatif dentin diganti oleh sel-sel seperti odontoblas yang berdeferensiasi. *

  • Mantle dentin: Terletak langsung di bawah email (mahkota gigi) atau sementum (akar gigi). Ketebalan: 80- 100 mikron.

    Circumpulpal dentin : Memberi bentuk pada kamar pulpa. Dentin ini terbentuk setelah selapis mantle dentin terbentuk

    *

  • Predentin: Matriks organik yang tidak mengalami mineralisasi. Terletak antara lapisan odontoblas & circumpulpal dentin, Mengandung kolagen tipe I & ground substance.

    Sclerotic dentin:* Tubulus dentin tersumbat oleh bahan terkalsifikasi * Biasanya ditemui pada orang tua * Deposisi dentin peritubular yang terus berlanjut.

    Interglobular dentin: Zona globular dentin ireguler kecacatan mineralisasi Terdapat pada circumpulpa Defisiensi vit D / terpapar fluor yang tinggi.

    *

  • Deantal cariesSclerotic dentin*

  • Interglobuler Dentin Inter-globulerdentinDentinalTubulesDentinoEnamelJunction*

  • Incremental Growth Lines: Matriks organik terdeposisi secara incremental mineralisasi bervariasi (4 m sehari & termineralisasi dalam siklus 12 jam).

    Granular Layer of Tomes: Di bawah permukaan dentin pada bagian gigi yang ditutupi sementum. Disusun oleh matriks protein: kolagen & non-kolagen pada interface antara dentin & sementum.

    *

  • DentinCementumGranular layer of TomesHyaline layer*

  • DentinEnamelLines ofRetziusLines ofOwenDentino-enamel Junction*

  • *

  • PrimaryphysiologicaldentinSecondaryphysiologicaldentinTertiarydentin*

  • *

  • Dentin bersifat elastis fleksibel sehingga mencegah fraktur email.Matriks dentin bersifat viscoelastic (time-dependent behaviour) menyebabkan deformasi gigi. Dentin terdiri dari: * kristal hidroksiapatit memberikan kekuatan kompresif. * matrix kolagen (tipe I, III & V) memberikan elastisitas & pendistribusian tekanan sehingga dentin akan memberikan respon biomekanis terhadap prosedur restorasi & tekanan. *

  • Kuspal/kuspid gigi dapat bergerak (dalam mikron) ke arah dalam atau ke arah luar.Contoh respon biomekanis: 1. Aplikasi tekanan kuspal gigi akan bergerak ke arah dalam, kemudian akan bergerak ke posisi semula secara perlahan-lahan & tertunda setelah tekanan dihilangkan. 2. Pengkerutan selama polimerisasi resin komposit (polymerization shrinkage) tekanan kontraksi kuspal bergerak ke arah dalam kuspal kembali ke posisi semula ekspansi higroskopik & aliran material. 3. Dehidrasi & hidrasi.*

  • Permiabilitas Dentin : Pergerakan air melalui dentin. Permeabilitas bebanding lurus dengan ketebalan dentin, diameter & jumlah tubulus. Dentin daerah koronal lebih permiabel dibanding dentin daerah akar. Dentin di atas tanduk pulpa lebih permiabel dibanding dentin dasar pulpa Dinding aksial lebih permiabel dibanding dasar pulpa.*

  • Cairan Dentin : 10% (by weight) ; 22% (by Volume) Komposisi = cairan ekstraseluler potasium, magnesium, sodium, kalsium and ion fosfat & protein plasma. Konsentrasi kalsium, fosfat, sodium, potasium & magnesium lebih tinggi dibanding di saliva. Gigi karies kalsium & sodium > >. Produksi dikontrol oleh pulpal interstitial fluid pressure & odontoblas. Berhubungan dengan dentin hipersensitivitas & rasa sakit teori hidrodinamik. Gigi telah erupsi & normal aliran cairan ke arah permukaan yang sangat pelan permiabilitas email rendah.

    *

  • Apabila permukaan dentin terbuka (email hilang) karies, trauma, prosedur restorasi aliran cairak ke arah permukaan semakin cepat tekanan dalam pulpa lebih tinggi dibanding di kavitas mulut aliran cairan dari pulpa melawati tubulus dentin ke arah permukaan yang tidak tertutup oleh dentin, email, sementum atau bahan restorasi. Tekanan hidrostatik normal : 13-14cm H2O atau 1.3 kPa Aliran cairan dimodifikasi oleh : permiabilitas dentin, umur, jumlah, panjang, diameter & densitas tubulus, bahan restorasi (semen, liner, varnish), viskositas cairan, temperatur yg diaplikasikan pada dentin & komposisi tubulus. Laju aliran cairan dentin dalam tubulus : 2-4 mm/detik. *

  • *

  • Dentin sensitif terhadap beberapa rangsang thermal, evaporatif, mekanis, hidrostatik & kemo-osmotik. Sensitivitas dentin sangat berguna secara klinis mendeteksi adanya dentin yang terbuka yang biasanya dalam keadaan normal tertutup oleh email & sementum. Cairan dentin faktor yang berhubungan dengan sensitivitas dentin.

    *

  • Tiga teori yang menjelaskan sensitivitas dentin :Innervation Theory : di dentin terdapat saraf yang akan memberi respon apabila distimulasi (dentin diinervasi oleh syaraf).Odontoblast Transmission Theory : Odontoblas bertindak sebagai reseptor yang akan bergabung dengan syaraf yang berada di pulpa menstrandusi & menyebarkan impuls. Hydrodynamic Theory : tubulus dentin yang berbentuk tubular dapat menghasilkan gerakan cairan dentin di dalam tubulus apabila ada stimulus gerakan cairan tsb dideteksi oleh akhiran syaraf pulpa yang berdekatan dengan dentin reseptor ada di pulpa.*

  • *

  • Stimulus diaplikasikan pada tubulus dentin yang terbuka mengakibatkan gerakan cairan dentin ke arah luar (permukaan) atau ke arah dalam (pulpa), yang kemudian akan menstimulasi syaraf sensoris yang berada pada kedalaman dentin/di pulpa.Gerakan cairan sangat cepat & terjadi sebagai respon terhadap perubahan temperatur, tekanan, atau mekanis menghasilkan deformasi mekanis pada odontoblas & syaraf di dekatnya. Teori hidrodinamik berdasarkan gaya kapiler tubulus dentin seperti pipa kapiler dengan diameter sangat kecil.

    *

  • Keadaan normal cairan dentin selalu bergerak ke arah permukaan pada dentin yang terbuka dentin bersifat permiabel namun gerakan sangat pelan sehingga tidak dapat mengaktifkan mekanoreseptor pulpa. Apabila ada sesuatu yang mempercepat gerakan cairan tsb seperti rangsang dari luar akan menyebabkan rasa nyeri. Dapat menjelaskan suatu stimulus yang ditujukan pada dentin yang bebas syaraf dapat ditransmisikan ke akhiran syaraf jauh di dalam gigi.Rasa nyeri yang timbul sebanding dengan gerakan cairannya

    *

  • Dua tipe rangsang yang meyebabkan rasa nyeri/sensitif:1. Rangsang yang menyebabkan gerakan cairan dentin ke arah luar (permukaan). Contoh: * evaporatif : hilangnya cairan pada permukaan luar tubulus mengakibatkan terjadinya gaya kapiler untuk menggantikan cairan yang hilang tsb semprotan udara, preparasi water coolant, aplikasi cairan kemo-osmotik. * Dingin : cairan mengalami kontraksi karena rangsang dingin aplikasi es, CE.

    *

  • 2. Rangsang yang menyebabkan gerakan cairan dentin ke arah dalam (pulpa). Contoh: * aplikasi panas : menghasilkan ekspansi cairan sehingga tekanan meningkat di dalam tubulus dentin tekanan di dalam pulpa < daripada dalam tubulus sehingga cairan bergerak ke arah dalam (pulpa) * Mekanis (tekanan) : menyebabkan pintu masuk tubulus menyempit gerakan cairan ke arah dalam. Contoh: taktil, aplikasi suatu tekanan, pengkerutan resin komposit. *

  • *

  • Suatu jaringan lunak yang terletak di daerah tengah gigi. Jaringan pulpa membentuk, mendukung dan dikelilingi oleh dentin.*

  • ANATOMY OF PULP Pulp Chamber or coronal pulp, located in the crown of the tooth.

    Root canal or radicular pulp, is the portion of the pulp located in the root area.

    The apical foramen is the opening from the pulp at the apex of the tooth.

    Accessory canals or lateral canal, extra canal located on the lateral portions of the root.Pulp horns or cornua*

  • Perpanjangan pulpa di mahkota ke dalam tonjol gigi. Terletak dibawah tonjol gigi posterior, pada gigi insisivus terletak di mesial dan distal.Tanduk pulpa dapat terbuka karena proses preparasi hati-hati dalam melakukan preparasi gigi.*

  • Anatomi rongga pulpa : A. Gigi anterior. B. Gigi posterior*

  • Kamar pulpa adalah bagian dari rongga pulpa yang ada di mahkota. Bertambahnya usia menyebabkan rongga pulpa semakin mengecil secara asimetris, berkurangnya panjang tanduk pulpa dan tinggi kamar pulpa karena cepatnya pembentukan dentin di dasar & atap kamar pulpa secara klinis menyulitkan penentuan letak saluran akar.*

  • Saluran akar adalah saluran rongga pulpa yang ada di sepanjang akar (rongga pulpa di sal.akar) dari orifis sampai foramen apikal.Penampang saluran bisa bulat sampai oval.Semakin lebar akar, semakin besar kemungkinan terdapat dua saluran akar yang terpisah.*

  • Disebut juga saluran akar tambahan/aksesoriSaluran yang menghubungkan pulpa dan ligamentum periodontal, selain foramen apikalTerletak di furkasi gigi molar, dan daerah 1/3 apikal akarBanyak yang tersumbat sementum atau dentin.*

  • Morfologi saluran akar lateral sangat bervariasi, bisa besar atau kecil, bisa tungal atau jamak.Saluran lateral merupakan saluran yang bermakna secara klinis akan menjadi jalan menjalarnya penyakit dari pulpa ke periodonsium atau dari periodonsium ke pulpa.*

  • Foramen apikal merupakan lubang keluar/masuk utama bagi pembuluh darah dan syaraf yang masuk ke pulpa. Selama pembentukan akar, foramen apikal biasanya terletak di ujung akar anatomis. Ketika akar selesai berkembang, for. apikal menjadi lebih kecil dan lebih eksentrik terutama ketika sementum apikal terbentuk dan berubah lagi ketika pembentukan sementum berlanjut. *

  • CDJFAFA*

  • Foramen apikal di apeks bisa satu atau lebih dari satu. Foramen multipel terjadi lebih sering pada gigi yang berakar multipel juga.Jika terdapat lebih dari satu foramen, yang paling besar disebut for. apikal, yang lebih kecil disebut saluran tambahan, kalau bermuara bersama disebut delta.Ukuran foramen yang telah selesai perkem-bangannya berkisar antara 0,3 0,6 mm. Diameter terbesar terletak di saluran akar distal molar bawah dan di akar palatal molar atas. *

  • *

  • Morfologi Pulpa*

  • DentinPredentinOdontoblasts layerCell free zoneCell rich zonePulp core*

  • Pulpa mahkota berisi sel lebih banyak per unit area daripada pulpa akar.Bentuk odontoblas mahkota kolumnar, odontoblas akar kuboid.Dekat foramen apikal bentuknya pipih.Karena jumlah tubuli dentin akar lebih sedikit, sel odontoblas tidak berjejal seperti pada mahkota.Pulpa Akar*

  • Terletak langsung setelah lapisan odontoblas pada ketebalan 40 m merupakan daerah yang relatif bebas sel.Daerah ini dilewati kapiler darah, serabut syaraf tanpa mielin dan prosesus sitoplasmik sel fibroblas.Ada atau tidaknya cell poor zone tergantung dari keadaan fungsional pulpa, yaitu tidak terlihat pada pulpa muda yang sedang membentuk dentin dengan cepat, juga pada pulpa tua yang sedang memproduksi dentin reparatif.*

  • Terlihat di daerah subodontoblas sebagai lapisan dengan sel fibroblas yang relatif lebih banyak daripada bagian tengah pulpaSelain fibroblas, juga terdapat mesenkhim yang belum berdiferensiasi.Sebagai pengganti odontoblas yang rusak.

    *

  • Massa di bagian tengah pulpaTerdiri dari pembuluh darah dan syarafSel-sel: odontoblast, fibroblas, macrofag, limfosit, leukosi, sel-sel plasma, sel mesenkimal yg tidak berdiferensiasiMatrix: serabut reticular & kolagen (Type I and Type III).Ground substance (subatansi dasar): sebagai medium membawa nutrisi ke sel & metabolit dari sel ke pemb darah.*

  • 1. Fungsi formatifPembentukan dentin terjadi selama kehidupan gigi pada kecepatan aposisi dan bentuk yang berbeda. 2. Fungsi nutritif Pulpa gigi harus memelihara vitalitas dentin dengan menyediakan oksigen dan nutrien untuk odontoblas beserta prosesusnya, juga menyediakan cairan dentin sirkulasi darah yaitu membawa nutrisi ke & dari sel-sel.

    *

  • 3. Fungsi protektifOdontoblas, sel-sel pulpa (sel-sel undifferentiated mesenchimal/sel fibroblast) membentuk dentin sebagai respon terhadap stimulus (cedera, karies, aus, trauma atau prosedur restoratif, pulpa terbuka). Kualitas dentin yang dihasilkan tidak sama sehingga tidak dapat melindungi pulpa di bawahnya sebaik dentin fisiologis.

    *

  • 4. Fungsi defensifPulpa juga memiliki kemampuan untuk menangkal suatu respon inflamasi dan imunologis dalam upaya untuk menetralisir atau meniadakan invasi mikroorganisme penyebab karies dan produk sampingnya ke dalam dentin.*

  • 5. Fungsi sensatif/SensoryPulpa mentranmisi sensasi yang diperantarai oleh email atau dentin ke pusat syaraf.Stimuli secara klinis diterima sebagai nyeri (suhu dan rabaan juga dapat dirasakan)Sensasi nyeri yang dalam disebabkan inflamasiSensasi nyeri yang disebabkan stimuli dentin: cepat, tajam, hebat, diperantarai serabut A bermielin.Sensasi dalam inti pulpa : lambat, tumpul, menyebar, diperantarai serabut C tanpa mielin.*

  • Arteri maksilaris interna Alveolaris inferior, alveolaris posterior superior & infraorbita.Pembuluh darah aferen (arteriole masuk ke sal.akar) & pembuluh darah eferen (venula keluar dari sal.akar). Pembuluh darah masuk ke gigi melalui foramen apikalis, foramen lateralis (accessories canal) secara kolateral lebih dari satu pembuluh darah. Darah dari arteri masuk ke gigi lewat arteriole dengan diameter 100 m. Mikrosirkulasi : arteriole bercabang menjadi med arteriole/pre-kapiler kapiler venule vena

    *

  • Arteriole menuju bagian tengah pulpa akar membentuk ramifikasi berupa plexus dibawah odontoblas.Pasokan darah pada gigi muda dengan foramen apikal yang masih terbuka lebih banyak daripada gigi yang lebih tua.Pembuluh darah banyak terdapat (melewati) pada cell-poor zone of Weil memberi nutrisi pada odontoblas & cell-rich zone of holh*

  • NERVES AND VESSELS IN PULPBlood and vessels enter and exit the dental pulp by way of the apical and accessory foramina. Pulp is richly innervated; nerves enter the pulp through the apical foramen, along with afferent blood vessels and together form the neuro-vascular bundle.*

  • Dental PulpNerveBlood vessel*

  • Bila daerah yang akan diberi nutrisi jumlah selnya banyak aliran darahnya juga besar aliran darah ke kamar pulpa di koronal lebih besar daripada akar gigi. Pembuluh darah yang masuk foramen apikal berdiameter lebih kecil kemudian menyusur pulpa dengan diameter lebih besar. Bila mengambil jar pulpa tidak sampai ke akar akan terjadi perdarahan pembuluh darah sampai kamar pulpa semakin besar.*

  • Aliran darah > cepat di pulpa dibanding daerah lain di tubuh manusia & tekanan darahnya cukup tinggi Dinding pembuluh darah yang masuk ke pulpa sangat tipis Pada orang tua dinding pembuluh darah mengalami kalsifikasi darah yang diangkut sedikit pemberian nutrisi sedikit atrofi nekrosis.Pengambilan jaringan pulpa pada orang tua lebih mudah dibandingkan orang muda. Jaringan pulpa yang mengalami inflamasi pengaruh anestetikum akan menurun bila dibandingkan dengan jaringan yang tidak mengalami inflamasi

    *

  • dentinpulpaTerminal Capillary Network (TCN); Arterioles (AL);Venules (VL)*

  • Jaringan pulpa diinervasi oleh:1. Saraf sensoris : bersifat afferent dari perifer ke sentral.2. Saraf simpatis : bersifat efferent dari sentral ke perifer.Syaraf pulpa termasuk dalam 2 kategori : serabut A- dan C. Serabut A-, bermielin, terminal ada di pertemuan pulpa-dentin, karakteristik nyeri tajam, menusuk, nilai ambang stimulasi rendah.

    *

  • Serabut C, tanpa mielin, distribusi di seluruh pulpa, karakteristik nyeri: terbakar, berdenyut, kurang dapat ditahan dibanding-kan A-, nilai ambang stimulasi tinggi, biasanya dihubungkan dengan luka jaringan.

    Syaraf sensoris pulpa berasal dari n. Trigeminus dan masuk ke pulpa akar bersama arteriole lewat foramen apikal.*

  • Nerves in pulp*

  • Kapiler dan serabut sya-raf dapat ditemukan diantara odontoblas.*

  • Pada akar yang telah tumbuh sempurna, serabut bermielin sebagai kelompok-kelompok di bagian tengah pulpa, serabut tanpa mielin C terletak diantara berkas A- dan sisanya terletak di bagian tepi pulpa.

    Jumlah axon tanpa mielin (2000) jauh lebih banyak daripada axon ber-mielin (500). Axon tanpa mielin mencapai jumlah maksimal langsung setelah gigi erupsi, sedangkan axon bermielin mencapai jumlah maksimal 5 tahun setelah gigi erupsi menjelaskan tes pulpa secara elektrik. mempunyai tendensi tidak dapat dipercaya untuk tes vitalitas gigi pada gigi muda.*

  • Beberapa syaraf besar memasuki sal.akar pada gigi molar & premolar & satu syaraf memasuki gigi anterior pulpa radikuler pulpa koronal & bercabangBerkas syaraf menuju mahkota lewat pulpa akar bersama pembuluh darah. Setelah mencapai pulpa mahkota mereka menyebar di bawah cell rich zone, bercabang menjadi berkas lebih kecil dan bercabang lagi menjadi plexus dari axon syaraf tunggal disebut plexus of Raschkow. Syaraf-syaraf ini berakhir sebagai akhiran syaraf di antara odontoblas.*

  • Akhiran syaraf dapat terletak di lapisan odontoblas, tidak menembus predentin, serabut lain memanjang ke predentin kemudian ke tubulus dentin secara lurus atau spiral dekat dengan prosesus odontoblas. Serabut intratubular masuk sedalam beberapa mikron sampai kira-kira 100 mikron.*

  • Berkas syaraf di bawah cell rich zone (PlexusOf Raschkow)*

  • *

  • Perubahan Pulpa Karena Usia

    Usia alamiah Cedera (kronologis) (patofisiologis)

    Kompleks pulpa-dentin (karies, penyk. periodontal, trauma, prosedur restorasi)

    Perubahan morfologisPerubahan fungsi/fisiologis*

  • Berkurangnya volume ruang pulpa dengan cepat akibat deposisi dentinDeposisi tidak simetris, atap pulpa lebih cepatSaluran akar menjadi lebih sempitPeningkatan pembentukan batu pulpa (pulp stone)Pengurangan volume pulpa dapat juga disebabkan terdepositnya dentin reparatif.*

  • Penuaan berakibat berkurangnya jumlah sel pulpa (pada semua sel).Antara umur 25-27 tahun densitas sel menurun 50%Aktifitas formatif berkurang reduksi ukuran dan kapasitas sintesa odontoblas.Jumlah syaraf dan pembuluh darah berkurang. Pembuluh darah menunjukkan arteriosklerotik. *

  • Pulp stones (batu pulpa) merupakan abnormalitas utama pada pulpa, dijumpai pada 80% pulpa orang tua usia 70 sampai 80 tahunKlasifikasi: 1) Pulp stone asli berasal dari odontoblas jarang ditemukan, 2) Pulp stone palsu berasal dari sel-sel mati yang dilapisi kalsium fosfat. 3) Pulp stone kalsifikasi difus merupakan struktur kalsifikasi kecil berkelompok.

    *

  • Pulp stone pulpa tetap vital.Klasifikasi lain : 1) Pulp stones bebas terletak di tengah pulpa. 2) Pulp stone menempel melekat ke dentin di bagian tepi pulpa. 3) Pulp stone tertanam, melekat ke dentin dikelilingi dentin sekuder.Radiograf menunjukkan area radiopak globular kecil.Pulp stone menyulitkan perawatan saluran akar pada saat ekterpasijaringan pulpa, shaping & cleaning dinding saluran akar. *

  • Free True Denticle

    Free True Denticle*

  • Free False Denticle*

  • Diffuse Pulp Calcification*

  • Penuaan berakibat penurunan permeabilitas dentin implikasi klinis: sensitivitas dentin berkurang apabila terkena rangsang & menghilangkan pengaruh iritasi yang berbahaya bagi pulpa.Berkurangnya sel dan vaskularisasi pulpa berarti pengurangan dalam kemampuan untuk bereaksi dan mereparasi sendiri.*

    *