3.laporan pendahuluan gg persepsi sensori

11
LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN KEBUTUHAN SENSORY, PERSEPSI DAN KOGNITIF Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito Tugas Mandiri Stase Praktek Keperawatan Dasar Disusun oleh : APRI NUR WULANDARI 08/267882/KU/12756 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

Upload: apri-nur-wulandari

Post on 24-Oct-2015

115 views

Category:

Documents


8 download

TRANSCRIPT

Page 1: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

LAPORAN PENDAHULUAN

ASUHAN KEPERAWATAN KLIEN

DENGAN GANGGUAN PEMENUHAN

KEBUTUHAN SENSORY, PERSEPSI DAN KOGNITIF

Unit Stroke RSUP Dr. Sardjito

Tugas Mandiri

Stase Praktek Keperawatan Dasar

Disusun oleh :

APRI NUR WULANDARI

08/267882/KU/12756

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS GADJAH MADA

YOGYAKARTA

2013

Page 2: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

I. KONSEP KEBUTUHAN SENSORY PERSEPSI DAN KOGNITIF

A. PENGERTIAN

Proses sensori dibagi menjadi dua komponen yakni resepsi dan persepsi. Sensori

resepsi adalah proses menerima stimulus atau data, baik eksternal atau internal dari

tubuh. Stimulus eksternal termasuk visual (penglihatan), auditori (pendengaran),

olfactori (penghidu), tactile (perabaan) dan gustatori (pengecap). Stimulus gustatory

juga termasuk ke dalam stimulus internal. Tipe lain dari stimulus internal adalah

kinesthetic atau visceral. Kinesthetic merujuk kepada kesadaran terhadap posisi dan

pergerakan bagian tubuh. Stereognosis adalah kesadaran terhadap ukuran objek,

bentuk dan teksture. Visceral merujuk kepada organ-organ besar dalam tubuh.

Persepsi sensori adalah proses sadar terhadap seleksi, organisasi dan mengartikan

data dari indera ke informasi yang berarti. Macam-macam indera antara lain:

olfaktori (penghidu), visual (penglihatan), taktil (perabaan), auditori (pendengaran),

gustatori (pengecap), kinestetik (merasakan posisi tubuh) dan viseral (merasakan

organ-organ dalam tubuh).

Persepsi dipengaruhi oleh:

1. Intensitas, intensitas yang rendah dapat mengganggu proses

2. Ukuran

3. Perubahan atau gambaran stimulus yang sama dengan masa lalu

4. Pengetahuan dan lingkungan sekitar

5. Sikap

Kognitif adalah proses penggunaan ingatan, cara belajar, berpikir, memecahkan

masalah, abstraksi, penilaian, pengetahuan, kapasitas intelektual, kalkulasi dan

bahasa.

B. NILAI-NILAI NORMAL

Resepsi dan persepsi sensori adalah dua komponen dari proses sensori, yang

keduanya dikontrol oleh sistem saraf. Normalnya sistem saraf dapat menerima

ratusan stimulus. Diawali oleh stimulus yang memacu receptor sensori, stimulus

kemudian akan diteruskan oleh neuron sensori I kepada sistem saraf pusat. Dari

spinal cord atau batang otak, impuls kemudian diteruskan oleh neuron sensori II

kepada thalamus. Disini neuron sinaps dengan neuron sensori III bertemu dan

menghantarkan impuls dari thalamus ke area somatosensori dari postcentral gyrus

lobus parietal otak, yang juga disebut dengan area sensori primer. Segera setelah itu,

Page 3: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

jaras sensori mulai berproses dan meneruskan sensasi dari sisi yang berlawanan dari

tubuh. Biasanya proses tersebut terjadi pada tingkat neuron sensori II.

Kesadaran terhadap stimulus terletak pada korteks serebri, dimana stimulus

dipersepsikan dan diinterpretasikan. Untuk dapat menerima dan

menginterpretasikan stimulus, otak harus terjaga. Reticular activating system (RAS)

pada batang otak berperan dalam menyalurkan mekanisme desakan (arousal).

Tingkat aktivitas dari RAS tergantung dari besarnya stimulus sensori yang diterima.

Nyeri, dapat meningkatkan aktivitas RAS. Setelah stimulus ditangkap oleh RAS

kemudian diteruskan ke korteks serebri. Peran dari korteks adalah memproses,

menginterpresikan, menggunakan dan menyimpan data yang masuk dan

mengorganisasikannya. Peran dari thalamus adalah pusat distribusi sinyal dan sinyal

kembali dan selanjutnya diantara korteks serebri dan thalamus.

Area lainnya yang dapat menggambarkan aktivitas penting di otak adalah

reticular inhibitory area (RIA) yang berlokasi pada medulla. Area ini dapat

menurunkan jumlah sinyal nervus yang sedang turun pada spinal cord ke otot dan

menurunkan aktivitas yang lebih tinggi dari pusat otak. Otak mempunyai kapasitas

adaptasi terhadap stimulus sensori.

C. HAL-HAL YANG PERLU DIKAJI PADA KLIEN YANG MENGALAMI

GANGGUAN KEBUTUHAN SENSORY, PERSEPSI DAN KOGNITIF

Beberapa hal yang perlu dikaji oleh perawat dalam hubungannya dengan

pemenuhan kebutuhan sensory, persepsi dan kognitif antara lain:

1. Kemampuan persepsi

- Kaji fungsi dari masing-masing indera : penglihatan, pendengaran,

pengecapan, pembau, atau perasa (vertigo, intoleransi terhadap panas/dingin).

- Kaji penggunaan alat-alat bantu seperti kacamata, alat bantu dengar, dsb.,

tanyakan apakah alat-alat tersebut efektif.

- Pengkajian neurologi: kesadaran, orientasi, persepsi

2. Kognitif perceptual

- Tanyakan kepada klien apakah ada kesulitan dalam memahami percakapan

dengan orang lain. Kaji tingkat pendidikan klien, kemampuan klien mengingat

hal-hal kecil, kemampuan klien menulis dan kemampuan intelegensi klien.

- Kaji kemampuan klien dalam membuat keputusan. Apakah klien merasa

kesulitan dalam melakukan pengambilan keputusan.

Page 4: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

3. Kemampuan merawat diri: kemampuan melakukan ADL dan sumber-sumber di

rumah sebelum klien pulang.

4. Status mental: observasi penampilan fisik dan perilaku serta kestabilan emosi.

5. Trauma yang baru saja terjadi yang dapat mempengaruhi sistem persarafan,

(seperti : jatuh atau kecelakaan lalu lintas)

6. Infeksi yang baru saja terjadi, termasuk sinusitis dan infeksi telinga atau gigi

7. Kecanggungan atau kelemahan ekstremitas dan kesulitan berjalan

8. Penyimpangan sensori (seperti: kesemutan, baal, hipersensitivitas, nyeri) atau

kehilangan sensori pada wajah, badan dan ekstremitas

9. Penggunaan tembakau, alkohol dan obat-obat tertentu (baik yang diresepkan

maupun obat yang dibeli sendiri, termasuk : dosis, jadwal pemberian, dan efek

teraupetik dan yang merugikan)

II. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Beberapa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada pasien dengan gangguan

pemenuhan kebutuhan sensory, persepsi dan kognitif antara lain :

1. Gangguan persepsi sensori (spesifik: visual, auditori, kinestetik, gustatori, taktil dan

olfaktori)

2. Gangguan ingatan

3. Gangguan proses pikir

4. Risiko jatuh

III. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN

1. Gangguan persepsi sensori (spesifik: visual, auditori, kinestetik, gustatori,

taktil dan olfaktori)

Definisi karakteristik :

Konsentrasi rendah

Distorsi auditori

Perubahan respon terhadap stimulus

Irritabilitas

Disorientasi waktu, tempat dan orang

Perubahan dalam kemampuan memecahkan masalah

Perubahan pola perilaku

Gangguan pola komunikasi

Page 5: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

Halusinasi

Distorsi visual

NOC: Klien dapat :

Mempertahankan fungsi optimal indera

Membangun lingkungan yang aman

Berkomunikasi efektif

Mencapai perawatan diri

NIC:

a. Mempertahankan fungsi optimal indera

Penglihatan:

- Simpan kacamata dan kontak lensa bersih dan berfungsi

- Gunakan alat bantu tambahan

- Tulis label obat dengan huruf besar

- Ajarkan klien denagn pamflet tulisan besar dan kontras

Pendengaran:

- Lakukan tes pendengaran

- Irigasi telinga

- Modifikasi lingkungan

- Saat berkomunikasi matikan televisi atau tape

Perasa

- Lakukan oral hygiene

- Makanan berasa dan tekstur berbeda-beda

Sentuhan

- Terapi sentuhan: menyisir rambut, back rub, menyentuh lengan atau bahu

- Reposisi

- Tekanan lembut bila sensasi berkurang

- Linen bersih

Pembau

- Stimulasi bau menyenangkan

- Membaui makanan sebelum makan

- Lingkungan bersih

b. Membangun lingkungan yang aman

Kehilangan penglihatan:

- Ambulasi

Page 6: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

- Jangan tinggalkan klien sendiri di tempat asing

- Sediakan bel

- Objek penting letakkan dekat klien

- Pasang side rail

- Pindahkan barang berbahaya

Kehilangan pendengaran:

- Ajarkan klien menggunakan penglihatan untuk menemukan bahaya

- Kunjungi klien secara teratur

Gangguan bicara:

- Perlu alternatif komunikasi

- Sediakan bel panggil

c. Berkomunikasi efektif

Dengarkan klien

Jangan berteriak

Gunakan pertanyaan pendek, mudah dan bahasa tubuh

Beri klien waktu untuk memahami

Jangan menekan atau memaksa

Gunakan alat bantu untuk memperjelas

Berhadapan dengan klien

d. Mencapai perawatan diri

Jelaskan letak susunan makanan yang disajikan

Bantu klien dengan gangguan penglihatan ke kamar mandi

Beri kesempatan klien melakukan ADL sendiri

2. Gangguan ingatan

Definisi karakteristik :

Ketidakmampuan untuk mengingat informasi yang factual

Ketidakmampuan untuk mengingat kejadian yang telah lalu

Ketidakmampuan untuk mempelajari keterampilan atau informasi yang baru

Melupakan kegiatan yang seharusnya dilakukan

NOC: Ingatan, dengan kriteria hasil klien mampu:

Mengingat kembali informasi yang sekarang dengan benar

Mengingat kembali informasi yang baru saja diterima dengan benar

Mengingat kembali informasi yang sudah lama dengan benar

Page 7: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

NIC:

Ingat kembali bersama pasien pengalaman yang telah lalu

Sediakan waktu untuk berkonsentrasi

Sediakan kesempatan untuk mengingat kejadian yang baru saja terjadi

Monitor tingkah laku pasien

3. Gangguan proses pikir

Definisi karakteristik :

Dissonansi kognitif

Deficit memori / masalah

Ketidakakuratan menginterpretasikan lingkungan

Egosentris

Berfikir tidak berdasarkan realita

NOC: Kemampuan kognitif, dengan kriteria hasil klien mampu:

Berkomunikasi dengan lancar sesuai umur dan kemampuan

Memiliki perhatian yang penuh

Berkonsentrasi

Memiliki orientasi

Membuat keputusan yang tepat

NIC:

Beri kesempatan kepada klien untuk menyampaikan pendapatnya.

Beri kesempatan kepada klien untuk memusatkan perhatian

Jangan beri klien informasi yang berlebihan dalam satu waktu

Orientasikan lingkungan sekitar klien

3. Risiko jatuh

NOC :

Klien dapat menunjukkan perilaku yang aman untuk mencegah jatuh dengan

indikator :

Menggunakan alat bantu dengan benar

Menempatkan penghalang untuk mencegah jatuh

Menggunakan prosedur berpindah yang ama

Menggunakan restrain jika diperlukan

NIC : Pencegahan jatuh

Aktivitas :

Page 8: 3.Laporan Pendahuluan Gg Persepsi Sensori

Identifikasi keterbatasan fisik dan kognitif pasien yang dapat meningkatkan

potensi jatuh

Identifikasi karakteristik lingkungan yang meningkatkan potensi jatuh

Sediakan alat bantu seperti walker

Ajarkan pasien meminimalkan injuri ketika jatuh

Gunakan restrain fisik untuk membatasi pergerakan yang dapat membahayakan

klien

Gunakan side rail pada bagian kiri dan kanan untuk mencegah jatuh dari tempat

tidur

Sediakan pencahayaan yang adekuat untuk meningkatkan penglihatan

IV. DAFTAR PUSTAKA.

Ellis, Janice, Elizabeth A. Noulis. 1994. Nursing Human Need Approach 5th Edition.

Philadelphia: J.B. Lippincott Company.

LeMone, Priscilla, Karen M. Burke. 1996. Medical-Surgical Nursing: Critical Thinking

in Client Care. Canada: Addison-Wesley Nursing.

North American Nursing Diagnosis Association. 2001. Nursing Diagnoses : Definition

& Classification 2001-2002. Philadelphia.

Taylor C., Lilis C., Le Mone P. 1997. Fundamentals of Nursing: The Art and Science of

Nursing Care. Philadelphia: Lippincott-Raven Publishers.