3. status pasien interna oom

25
Nama : JHON TRAFOLTA.S Nim : 09101029 KONFIDENSIAL RAHASIA MR : 10.88.31 BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT DALAM PSPD UNIVERSITAS ABDURRAB RSUD BANGKINANG Nama pasien : Rosmawati Jenis kelamin : Perempuan Umur : 54 tahun Alamat : Ranah Singkuang

Upload: chumbucket92

Post on 28-Sep-2015

233 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lapkas

TRANSCRIPT

Nama: JHON TRAFOLTA.S

Nim: 09101029KONFIDENSIAL

RAHASIA

MR : 10.88.31BAGIAN / SMF ILMU PENYAKIT DALAM

PSPD UNIVERSITAS ABDURRAB

RSUD BANGKINANG

Nama pasien: RosmawatiJenis kelamin: PerempuanUmur

: 54 tahunAlamat

: Ranah SingkuangDATA DASAR

Nama lengkap: RosmawatiNo. rekam medis108831

1. Data identitas lengkap harap ditanyakan ulang dengan melihat lembar identitas rawat jalan

ANAMNESIS (Auto/Allo, Hubungan)

KELUHAN UTAMA :Nyeri pinggang bawah sejak 1 hari iniRIWAYAT PENYAKIT SEKARANG :

Sekitar 2 tahun yang lalu pasien mengalami hipertensi. Pasien juga menyatakan apabila tensinya mulai terasa naik pasien mengeluhkan nyeri kepala. Nyeri terasa berdenyut-denyut diseluruh bagian kepala, tidak bertambah dengan rangsangan cahaya dan suara, perasaan berputar tidak ada, terasa berat pada tengkuk. Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas hingga pasien tidak mampu melakukan aktifitasnya seperti biasa. Pasien menyatakan bahwa keluarga pasien juga ada menderita penyakit seperti yang dialaminya. pasien pernah berobat kepraktek dokter dan diberi obat namun pasien tidak ingat nama obatnya dan obat tersebut diminum 3x1/hari selama 10 hari. Pasien menyatakan keluhan yang dideritanya belum ada berkurang hingga saat ini.

1 tahun yang lalu pasien menderita stroke sebelah kanan dan pasien mengalami kelemahan pada wajah, tangan kanan, dan kaki kanan saat bangun tidur pada pagi hari. Wajah, tangan kanan dan kaki kanan pasien sulit untuk digerakkan dalam melakukan kegiatan sehari-hari. Keluhan ini baru pertama kali ini dialaminya. pasien mengatakan mengobati stroke yang dialaminya dengan pergi berobat ke RSUD.Arififn Ahmad Pekanbaru dan dirawat selama 1 minggu dan diberikan obat namun pasien tidak ingat obat apa yang diberikan. Setelah keluhan pasien mulai membaik pasien boleh pulang oleh dokter dan dianjurkan untuk berobat ke Fisioterapi.

Sebelum masuk rumah sakit 1 tahun yang lalu pasien pernah mengalami nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggang yang dialaminya terasa seperti tertusuk-tusuk baik dalam melakukan aktifitas maupun tidak. Nyeri diarasakan hilang timbul. Pasien juga mengatakan keluhan yang dirasakan nya ini tidak pernah dibawa berobat kerumah sakit melainkan berobat sendiri dengan membeli obat penghilang rasa nyeri di apotik dikarenankan pasien masih bisa menahan nyerinya tersebut. Pasien juga mengatakan lupa obat apa yang pernah diminumnya.

1 hari ini PBMRS Via IGD dengan keluhan nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggang yang dialaminya terasa seperti tertusuk-tusuk baik dalam melakukan aktifitas maupun tidak. Nyeri diarasakan hilang timbul dan makin lama-makin memberat dan tertahankan.RIWAYAT PENYAKIT DAHULU :1. 2 tahun yang lalu pasien mengalami riwayat hipertensi2. 1 tahun yang lalu pasien mempunyai riwayat stroke3. 1 tahun yang lalu pasien mempunyai riwayat nyeri pinggang bawah4. Pasien tidak mempunyai riwayat penyakit DMRIWAYAT PENYAKIT DALAM KELUARGA :Keluarga pasien ada yang mengalami riwayat penyakit hipertensiRIWAYAT PEKERJAAN, SOSIAL EKONOMI, KEJIWAAN & KEBIASAAN :

Pekerjaan : pasien seorang ibu rumah tanggaKebiasaan : pasien mempunyai kebiasaan makan-makanan yang bercabe/ pedas, bersantan dan berlemak. Pasien juga jarang berolah raga.Ekonomi : menengahKejiwaan : tidak ada gangguan

PEMERIKSAAN JASMANI

PEMERIKSAAN UMUM:

Kesadaran: Composmentis

Keadaan umum: sedang

Tekanan darah: 180/90 mmHg

Keadaan gizi: baik

Nadi

: 80 x/menit

Tinggi badan: 160 cm Suhu

: 36,3oC

Berat badan: 60 kgPernafasan: 26 x/mnt

PEMERIKSAAN FISIK:

Kepala :

Kulit dan wajah : Tidak sembab

Mata: - Conjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, pupil isokor, Refleks cahaya kiri=kanan (+/+)Lidah

: Tidak kotor Leher

: - Trachea Medial

Tidak ada pembesaran KGB

Tidak ada peningkatan JVP

Thoraks :

Paru :

Inspeksi : Dada simetris, gerakan dada simetris kiri dan kanan,

Palpasi

: Vocal fremitus kanan = kiri

Perkusi: Sonor pada kedua paru.

Auskultasi: vesiculer, ronki (-), wheezing (-)Jantung :

Inspeksi: Iktus kordis tidak terlihatPalpasi

: Iktus kordis tidak teraba

Perkusi: - Batas jantung kanan linea sternalis dekstra

- Batas jantung kiri jantung kiri 1 jari medial LMC sinistraAuskultasi: Bunyi jantung normal, teratur, bising (-), murmur (-), gallop (-)Abdomen :

Inspeksi: Perut datar, tidak ada venektasi

Auskultasi: Bising usus normal

Palpasi

: Supel, nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), hepar dan lien tidak terabaPerkusi: Timpani, nyeri ketok (+)Ekstremitas : Atas: Akral hangat, oedema (-/-)

Bawah: Akral hangat, CRT < 2 detik, palmar eritem (-), nyeri pada sendi lutut (-), bengkak pada sendi (-), edema tungkai (-/-) STATUS NEUROLOGISA.Rangsangan Meningeal

1. Kaku kuduk:(-)2. Brudzinski I:(-/-)3. Brudzinski II:(-/-)4. Brudzinski III:(-/-)5. Brudzinski IV:(-/-)6. Kernig:(-/-)B.Rangsangan Radikuler

1. Laseque:(-/-)2. Cross Laseque:(-/-)3. Lhermitte Test:Tidak Dilakukan Pemeriksaan.C.Nervus Cranialis

1. N-I (Olfactorius)

a. Normosmia:(+)b. Anosmia:(-)c. Parosmia:(-)d. Kakosmia:(-)e. Uncinate fit:(-)2. N-II (Opticus)

a. Refleks Pupil

Direct:(+) N Indirect :(+) Nb. Tes Konfrontasi:(+) N3. N-III, IV, VI (Occulomotorius, Trochlearis, Abducens)

a. Gerakan bola mata:( + ) / (+)

b. Ptosis:( - ) / ( - )

c. Dolls eye phenomenon:(-)4.N-V (Trigeminus)

a.Sensorik

N-V1:(+) N-V2:(+) N-V3:(+)b.Motorik:(+) Nc.Refleks kornea:( + ) / ( + )

d.Refleks masseter:(+)5.N-VII (Facialis)

a. Sensorik:( + )

b. Motorik

Kerut kening:( + ) / ( +)

Menutup mata:( + ) / ( +)

Sudut mulut:Normal; Deviasi (-) Lagofthalmos :( - ) / ( - )

c. Refleks

Stapedial refleks:(+) Glabella refleks:(+)

6.N. VIII (Vestibulocochlearis)

a.Keseimbangan

Nistagmus:(-)

Tes Romberg:(-)

b.Pendengaran

Tes Berbisik:(+) N.

Tes Detik Jam:(+) N.

Tes Gesekan Jari:(+) N.

7.N-IX, X (Glossopharyngeus, Vagus)

a.Refleks menelan:(+) N.b.Refleks batuk:(+) N.c.Refleks muntah:(+) N.

d.Gerakan palatum:(+) N.e.Gerakan uvula:(+) N.8.N-XI (Accessorius)

a.Kekuatan m. sternocleidomastoideus:( + ) / ( + )

b.Kekuatan m. trapezius:( + ) / ( + )

9.Hypoglossus

a.Menjulurkan lidah:( + )

b.Menggerakkan ke lateral:( + ) / (+)c.Fasikulasi:( - )

d.Atropi:( - )

D.Pemeriksaan Motorik

1.Refleks

a.Refleks Fisiologis

Biceps:(+ ) / (+)

Triceps:(+) / (+)

KPR:(+) / (+) APR:(+) / (+)b.Refleks Patologis

Babinski:( - ) / ( - )

Oppenheim: ( - ) / ( - )

Chaddock:( - ) / ( - )

Gordon:( - ) / ( - )

Scaeffer:( - ) / ( - )

Rossolimo:( - ) / ( - )

Hoffman-Trommer:( - ) / ( - )

2.Kekuatan Otot

a.Ekstremitas Superior Dextra:4 4 4 4 4b.Ekstremitas Inferior Dextra:3 3 3 3 3

c.Ekstremitas Superior Sinistra:5 5 5 5 5 d.Ekstremitas Inferior Sinistra :5 5 5 5 5 4 4 4 4 4

Ekstremitas Superior Dextra5 5 5 5 5

Ekstremitas Superior Sinistra

3 3 3 3 3Ekstremitas Inferior Dextra5 5 5 5 5

Ekstremitas Inferior Sinistra

3.Tonus Otot

a.Hipotoni:( - )

b.Hipertoni:( - )

PEMERIKSAAN PENUNJANG:

Urin rutin:

Darah

: Negatif

Leukosit: 0-2 LPB

Catatan : Bakteri dalam urin : positif (+).RESUME :

Sejak 2 tahun yang lalu pasien mengalami hipertensi. Pasien juga menyatakan apabila tensinya mulai terasa naik pasien mengeluhkan nyeri kepala. Nyeri terasa berdenyut-denyut diseluruh bagian kepala, tidak bertambah dengan rangsangan cahaya dan suara, perasaan berputar tidak ada, terasa berat pada tengkuk. Pasien juga mengeluhkan badan terasa lemas hingga pasien tidak mampu melakukan aktifitasnya seperti biasa. Pasien pernah berobat kepraktek dokter dan diberi obat namun keluhan yang dideritanya belum ada berkurang hingga saat ini,.

sejak 1 tahun yang lalu pasien telah didiagnosis menderita stroke dan pasien mengalami kelemahan pada wajah, tangan kanan, dan kaki kanan saat bangun tidur pada pagi hari. Keluhan ini baru pertama kali ini dialaminya. pernah berobat ke RSUD.Arififn Ahmad Pekanbaru dan dirawat selama 1 minggu dan diberikan obat namun pasien tidak ingat obat apa yang diberikan. Setelah keluhan pasien mulai membaik pasien boleh pulang oleh dokter dan dianjurkan untuk berobat ke Fisioterapi, Sekitar 1 tahun yang lalu pasien pernah mengalami nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggang yang dialaminya terasa seperti tertusuk-tusuk baik dalam melakukan aktifitas maupun tidak. Nyeri diarasakan hilang timbul. Pasien juga mengatakan keluhan yang dirasakan nya ini tidak pernah dibawa berobat kerumah sakit melainkan berobat sendiri dengan membeli obat penghilang rasa nyeri di apotik dikarenankan pasien masih bisa menahan nyerinya tersebut. Pasien juga mengatakan lupa obat apa yang pernah diminumnya.1 hari ini PBMRS Via IGD dengan keluhan nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggang yang dialaminya terasa seperti tertusuk-tusuk baik dalam melakukan aktifitas maupun tidak. Nyeri diarasakan hilang timbul dan makin lama-makin memberat dan tertahankan. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan (+), nyeri lepas (+), pada abdomen dan TD 180/90 mmHg. PENGKAJIAN MASALAH DAN PERENCANAAN

Nama lengkap:No. rekam medis

DAFTAR MASALAH :

1. Nyeri pinggang bawah2. Hipertensi3. Paska Stroke.PENGKAJIAN :Analisis tiap masalah dan perencanaan penyelesaiannya Merupakan alasan memilih diagnosis points dan penambahan diagnosis banding (diagnosis diferensial) Gejala atau kelainan yang dikeluarkan lagi dari diagnosis perlu diberi landasan penyebabnya.

1. Nyeri Pinggang bawahPENGKAJIAN:

Nyeri Pinggang bawah adalah nyeri yang dirasakan daerah punggung bawah, dapat merupakan nyeri lokal maupun nyeri radikuler atau keduanya.1. Menurut perjalanan kliniknya dibedakan menjadi dua yaitu adalah a. Acute low back pain

Rasa nyeri yang menyerang secara tiba-tiba, rentang waktunya hanya sebentar, antara beberapa hari sampai beberapa minggu. Rasa nyeri ini dapat hilang atau sembuh. Acute low back pain dapat disebabkan karena luka traumatik seperti kecelakaan mobil atau terjatuh, rasa nyeri dapat hilang sesaat kemudian. Kejadian tersebut selain dapat merusak jaringan, juga dapat melukai otot, ligamen dan tendon. b. Chronic low back pain

Rasa nyeri yang menyerang lebih dari 3 bulan atau rasa nyeri yang menyerang berulang - ulang atau kambuh lagi. Fase ini biasanya memilki onset yang berbahaya dan sembuh pada waktu yang lama. Chronic low back pain dapat terjadi karena osteoartritis, rheumatoidarthritis, proses degenerasi diskus

PERENCANAAN:

Pemeriksaan:

CT-S can MRI Pengobatan:

Asetaminofen Dosis sebesar 1000 mg dapat dikonsumsi setiap empat jam sekali, dengan dosis maksimal 4000 mg per 24 jam. Ibuprofen 400 mg setiap delapan jamPenyuluhan:

Minum obat yang teratur Disarankan untuk mencoba tirah baring selama satu atau dua hari untuk mengurangi spasme otot dan memberikan kesempatan tulang belakang untuk beristirahat.2. HipertensiPENGKAJIAN:

Hipertensi adalah keadaan tekanan darah sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik lebih dari 90 mmHg. Peningkatan tekanan darah ini berlangsung dalam jangka waktu lama (persisten) dapat menimbulkan komplikasi pada ginjal, jantung, dan otak. Pengukuran tekanan darah sebaiknya dilakukan pada saat pasien istirahat/pagi hari pada saat bangun tidur. Klasifikasi Hipertensi

I. Hipertensi primer/esensial/idiopatik merupakan jenis hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya dan terdapat sekitar 95% dari kasus.a. Faktor-faktor yang mempengaruhi antara lain faktor genetik, lingkungan, hiperaktivitas, system rennin-angiotensin, dan peningkatan natrium dan kalsium intraseluler

b. Faktor-faktor yang meningkatkan resiko antara obesitas, merokok dan alkohol.Klasifikasi hipertensi primer :

1) Hipertensi Benigna,. Bersifat progresif lambat2) Hipertensi Maligna, kondisi dalam penyakit hipertensi yang bertambah berat dalam waktu singkat sehingga dapat menyebabkan kerusakan berat pada berbagai organ.II. Hipertensi sekunder meliputi 5% dari kasus hipertensi. Penyebab spesifikasinya seperti gangguan estrogen, penyakit ginjal hipertensi vascular renal, hipertensi yang berikutnya dan kehamilan.Jenis-Jenis Obat Antihipertensi :

a) Diuretik golongan Thiazide (Thiaz) bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air, dan klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler akibatnya terjadi penurunan curah jantung tekanan darah. Yang termasuk golongan tiazid:

a) Hydrochlorothiazide, dosis : 12,5-25 mg (1x sehari)

b) Indapamid, dosis : 1,25-2,5 mg (1x sehari)

c) Bendroflomeftazid, dosis : 2,5-5 mg (1x sehari)

d) Wefolzam, dosis : 2,5-5 mg (1x sehari)

e) Xiramid, dosis : 10mg (1x sehari)

f) Chlorthaldion, dosis : 12,5-25 mg (1x sehari)b) Penyekat Reseptor Beta Adrenergik (-Blocker)

a) Kardioselektif : Acebutolol, Atenolol, Bisoprolol, Metoprolol.

b) Non selektif : Alprenolol, Karteorol, nadolol, oksprerocol, timol, karveditol, Propanolol, Pindolol, , Labetalol.

c) Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-Inhibitor) Kaptopril, Enalapril, Fosinopril, Lisinopril.d) Antagonis Kalsium

Nifedipine, Verapamil, Diltiazem, Amlodipine, Nikardipin, Istadipin, Ferodipin

e) Penghambat Reseptor Angiotensin Losartan, Valsartan, Candesartan, Irbesartan, Telmisartan.Class Of DrugsIndicationPossible IndicationContraindikationPossible Contraindication

Diuretika Gagal jantung kongestif, usia lanjut, hypertension sistolikDiabetesGoutDislipidemia

Penyekat

Angina pektoris, pasca infark miokardium, takiaritmia gagal jantung kongestif, kehamilanAsma, penyakit paru obstruktif menahun, blok jantung Dislipidemia,

penyakit vascular perifer

Pengahambat ACE

Gagal jantung kongestif, disfungsi ventrikel kiri, pasca infark miokardium, non-diabetik nefropati Kehamilan, hiperkalemia, stenosis arteri renalis bilateral

Calcium Antigonist

Hipertensi prostatIntoleransi glukosa, dislipidemiaHipertensi

ARBTimbul efek samping bila digunakan obat lain, Contoh : Ace inhibitorGagal ginjalKehamilan, arteri renalis bilateral

-Blocker

Hiperplasia prostat (BPH), hiperlipidemia

Intoleransi glukosa, dislipidemiaInkontinensia uriHipotensi ortostatik

PERENCANAAN:

Pemeriksaan:

Rutin mengontrol pemeriksaan tekanan darah.Pengobatan:

1. Diuretik golongan Thiazide (Thiaz) Hydrochlorothiazide, dosis : 12,5-25 mg (1x sehari)

2. Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-Inhibitor) Captopril 3 X 25 Mg

Penyuluhan:

1. Minum obat hipertensi secara teratur

2. Istirahat yang cukup

3. Hindari stress4. Tidak merokok

5. Menurunkan berat badan berlebih

6. Tidak mengkonsumsi alkohol7. Latihan fisik

8. Menurunkan asupan garam

9. Diet rendah garam, rendah lemak,tinggi serat.3. Pasca StrokePENGKAJIAN:Stroke adalah suatu penyakit defisit neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan pembuluh darah otak yang terjadi secara mendadak dan dapat menimbulkan cacat atau kematianStroke terbagi 2 yaitu :

A. Stroke Non Hemoragik1) Stroke dapat dibagi berdasarkan manifestasi klinik dan proses patologik (kausal):a. Berdasarkan manifestasi klinik:

Serangan Iskemik Sepintas/Transient Ischemic Attack (TIA)

Defisit Neurologik Iskemik Sepintas/Reversible Ischemic Neurological

Deficit (RIND)

Stroke Progresif (Progressive Stroke/Stroke In Evaluation)

Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke)

b. Berdasarkan Kausal:

Stroke TrombotikStroke trombotik terjadi karena adanya penggumpalan pada pembuluh darah di otak.

Stroke Emboli/Non Trombotik

Stroke emboli terjadi karena adanya gumpalan dari jantung atau lapisan lemak yang lepas. Sehingga, terjadi penyumbatan pembuluh darah yang mengakibatkan darah tidak bisa mengaliri oksigen dan nutrisi ke otak.

2) Gejala Stroke Non Hemoragik.

Gejala stroke non hemoragik yang timbul akibat gangguan peredaran darah di otak bergantung pada berat ringannya gangguan pembuluh darah dan lokasi tempat gangguan peredaran darah terjadi, maka gejala-gejala tersebut adalah: Gejala akibat penyumbatan arteri karotis interna, serebri anterior, serebri media, sistem vertebrobasilar, arteri serebri posterior dan gejala akibat gangguan fungsi luhur.B. Stroke Hemoragik1. Klasifikasi Stroke HemoragikMenurut WHO, dalam International Statistical Classification of Diseases and Related Health Problem 10th Revision, stroke hemoragik dibagi atas:a. Perdarahan Intraserebral (PIS)Perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah dalam parenkim otak dan bukan disebabkan oleh trauma. Perdarahan ini banyak disebabkan oleh hipertensi.b. Perdarahan Subarakhnoidal (PSA)

Perdarahan Subarakhnoidal (PSA) adalah keadaan terdapatnya/masuknya darah ke dalam ruangan subarakhnoidal. Perdarahan ini terjadi karena pecahnya aneurisma (50%), pecahnya malformasi arteriovena atau MAV (5%), berasal dari PIS (20%) dan 25% kausanya tidak diketahui.c. Perdarahan Subdural

Perdarahan subdural adalah perdarahan yang terjadi akibat robeknya vena jembatan ( bridging veins) yang menghubungkan vena di permukaan otak dan sinus venosus di dalam durameter atau karena robeknya araknoidea.2. Gejala Stroke Hemoragik. Gejala Perdarahan Intraserebral (PIS), Perdarahan Subarakhnoid (PSA), Perdarahan Subdural

PERENCANAAN:

Pemeriksaan:

Computerized Tomography Scanning (CT-Scan) Magnetic Resonance Imaging (MRI), Elektrokardiografi (EKG) Elektroensefalografi (EEG),Pengobatan:

1. Asetosal (asam asetil salisilat) antara 80-320 mg/hari,2. Clopidogrel dengan dosis 1x75 mg.Penyuluhan:

1. Menghindari: rokok, stress, alkohol, kegemukan, konsumsi garam berlebihan.2. Mengurangi: kolesterol dan lemak dalam makanan.

3. Mengendalikan: Hipertensi4. Menganjurkan konsumsi gizi yang seimbang seperti, makan banyak sayuran, buah-buahan, ikan terutama ikan salem dan tuna, minimalkan junk food dan beralih pada makanan tradisional yang rendah lemak dan gula, serealia dan susu rendah lemak.

5. Berolah raga secara teratur.KESIMPULAN UMUM

Pasien nama Rosmalia, Perempuan, umur 54 tahun, alamat ranah singkuang, pekerjaan ibu rumah tangga. 1 hari ini PBMRS Via IGD dengan keluhan nyeri pinggang bawah. Nyeri pinggang yang dialaminya terasa seperti tertusuk-tusuk baik dalam melakukan aktifitas maupun tidak. Nyeri diarasakan hilang timbul dan makin lama-makin memberat dan tertahankan. Selain itu diketahuinya riwayat hipertensi sejak 2 tahun yang lalu, 1 tahun yang lalu pasien mempunyai riwayat stroke dan 1 tahun yang lalu pasien mempunyai riwayat nyeri pinggang bawah. Pasien suka makan-makanan bersantan dan berlemak. Dari pemeriksaan fisik didapatkan nyeri tekan (+), nyeri lepas (+) pada abdomen, TD 180/90 mmHg dan didapatkan daftar masalah yaitu Nyeri pinggang bawah, Hipertensi dan Paska Stroke.

Penanganan nyeri pinggang yaitu Pengobatnya dengan diberikan Ibuprofen (misalnya Advil, Nuprin, Motrin) Dosis yang dianjurkan adalah 400 mg setiap delapan jam. Tujuannya sebagai obat anti inflamasi sering menjadi pilihan terapi yang efektif. Asetaminofen Dosis sebesar 1000 mg asetaminofen dapat dikonsumsi setiap empat jam sekali, dengan dosis maksimal 4000 mg per 24 jam tujuan obat ini mengurangi nyeri dengan bekerja secara sentral di otak untuk mematikan persepsi rasa nyeri.

Penanganan hipertensi terdiri dari terapi non farmakologis dan farmakologis. Terapi non farmakologis yaitu menghentikan rokok, menurunkan berat badan berlebih, tidak mengkonsumsi alkohol, latihan fisik, menurunkan asupan garam dan meningkatkan konsumsi buah dan sayur serta menurunkan asupan lemak. Farmakologis yaitu pemberiaan diuretik golongan Thiazide (Thiaz) seperti Hydrochlorothiazide, dosis : 12,5-25 mg (1x sehari) bekerja meningkatkan ekskresi natrium, air, dan klorida sehingga menurunkan volume darah dan cairan ekstraseluler akibatnya terjadi penurunan curah jantung tekanan darah, Captopril 3 X 25 Mg berfungsi sebagai Penghambat Angiotensin Converting Enzyme (ACE-Inhibitor) Penanganan pasca stroke terdiri Terapi farmakologis yang digunakan yaitu Asetosal (Asam Asetil Salisilat) dengan dosis berkisar antara 80-320 mg/hari digunakan sebagai obat antiagregasi trombosit pilihan pertama, Clopidogrel dengan dosis 1x75 mg. Merupakan pilihan obat antiagregasi trombosit kedua, diberikan bila pasien tidak tahan atau mempunyai kontra indikasi terhadap asetosal (aspirin).

( JHON TRAFOLTA.S )

NIM : 09101029CATATAN PERKEMBANGAN PENYAKIT / FOLLOW UP

Hari : Rabu

Tanggal: 15/10/2014

Jam: 06.00Subjectif:

Pusing (+) Mual (+) Nyeri Pinggang (+)

Objectif:

Vital sign : KU

: Tampak sakit sedang

Kesadaran: Composmentis

TD

: 170/80 MmHg

Nadi

: 76 X/mnt

Pernafasan: 20 X/mnt

Suhu

: 36.2 oC

ANALISIS/ DAFTAR MASALAH1. Hipertensi2. Nyeri Pinggang

PERENCANAAN

IVFD RL 20 Tpm Inj. Ranitidin 1 Amp / 12 jam

Inj. Cepotaxim 1 x 1

Propepsa Syr 3 x 1 Cth

Captopril 3 x 25 Mg

Ibuprofen 3 x 400 Mg

DAFTAR PUSTAKA1. Lanny Sustrani, dkk. Hipertensi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. 2004.2. Wardoyo. Pencegahan Penyakit Jantung Koroner. Solo: Toko Buku Agency. 1996.3. Sudoyo AW dkk, editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jilid I. Edisi IV. Jakarta: Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Indonesia. 2007.4. Rilantono, L dkk. Buku Ajar Kardiologi: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta 2002.

5. Guyton, Hall. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta: EGC; 2008. 172-4.6. Sherwood L. Fisiologi manusia dari sel ke sel. Jakarta: EGC; 2005. 330-5.7. Sugiyanto E. Hipertensi dan komplikasi serebrovaskuler. Cermin Dunia Kedokteran 2007; 157.

8. Nafrialdi. Antihipertensi. Farmakologi dan Terapi. Edisi 6. Jakarta: Gaya Baru; 2007. 341-3.9. Adam JMF. Dislipidemia. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta: Pusat Penerbitan IPD FKUI; 2007. 1926-32.10. Gray HH, Dawkins, Morgan JM, Simpson IA. Lecture Note Kardiologi. Jakarta: Erlangga; 2007. 57-64.11. Chandrasoma P, Taylor CR. Ringkasan Patologi Anatomi. Jakarta: EGC; 2006.

12. Sharma S, et all. Hypertension. 2008; http//:www.emedicine.com. [diakses tanggal 28 Maret 2011].

13. Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Edisi VI. Jakarta: EGC; 2006.

14. Armilawaty, Amalia H, Amiruddin R. Hipertensi dan Faktor Risikonya dalam Kajian Epidemiologi.http://www.ridwanamiruddin.wordpress.com/2007/ 12/08/ hipertensi-dan-faktor-risikonya-dalam-kajian-epidemiologi/ [diakses 3 juni 2013]