2.9 perbandingan antara varietas srikandi kuning...

25
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia yang terpenting nomor tiga setelah gandum dan padi. Beberapa penduduk di daerah Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan jagung sebagai pangan pokok yang mengandung karbohidrat dan mengandung nilai gizi lain yaitu kalori, protein, lemak, kalsium, fosfor, ferum, vitamin A dan B1. Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-bijian dari keluarga rumput- rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia. Jagung merupakan tanaman semusim yang dapat beradaptasi di berbagai lingkungan di Indonesia, biasanya jagung tumbuh dengan baik pada awal musim hujan dan menjelang musim kemarau, dengan kebutuhan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata, serta kebutuhan suhu optimum antara 23 0 C - 30 0 C, jagung pada dasarnya tidak membutuhkan jenis tanah yang khusus, namun gembur, subur dan kaya humus dengan Ph antara 5,6-7,5.

Upload: truongdung

Post on 03-May-2019

219 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Jagung (Zea mays L.) merupakan salah satu tanaman pangan dunia

yang terpenting nomor tiga setelah gandum dan padi. Beberapa penduduk di

daerah Indonesia (misalnya di Madura dan Nusa Tenggara) juga menggunakan

jagung sebagai pangan pokok yang mengandung karbohidrat dan mengandung

nilai gizi lain yaitu kalori, protein, lemak, kalsium, fosfor, ferum, vitamin A dan

B1.

Tanaman jagung merupakan salah satu jenis tanaman pangan biji-

bijian dari keluarga rumput-rumputan. Berasal dari Amerika yang tersebar ke

Asia dan Afrika melalui kegiatan bisnis orang-orang Eropa ke Amerika. Sekitar

abad ke-16 orang Portugal menyebarluaskannya ke Asia termasuk Indonesia.

Jagung merupakan tanaman semusim yang dapat beradaptasi di

berbagai lingkungan di Indonesia, biasanya jagung tumbuh dengan baik pada awal

musim hujan dan menjelang musim kemarau, dengan kebutuhan curah hujan ideal

sekitar 85-200 mm/bulan dan harus merata, serta kebutuhan suhu optimum antara

230 C - 300 C, jagung pada dasarnya tidak membutuhkan jenis tanah yang khusus,

namun gembur, subur dan kaya humus dengan Ph antara 5,6-7,5.

Seperti yang diketahui, jagung cukup rentan terhadap hama dan

penyakit, terutama pada penyakit bulai yang disebabkan oleh beberapa jamur yang

salah satunya adalah jamur Peronosclerospora maydis. Selain itu, kebutuhan akan

protein juga sangat penting untuk tubuh manusia. Maka dari itu, dilakukan

pemuliaan tanaman jagung untuk mendapatkan varietas baru dengan persilangan

tetua varietas Srikandi Kuning-1 yang memiliki kandungan protein tinggi dengan

varietas BISI 12 yang memiliki sifat sangat tahan penyakit bulai. Untuk menguji

hasil persilangan tersebut, kami menggunakan tempat sebagai lahan tanam di

daerah Gondang Legi, Kepanjen, dan Jatikerto. Daerah tersebut merupakan

dataran rendah dan dipilih sebagai tempat pengujian uji multilokasi. Harapannya

agar menghasilkan jagung yang tahan penyakit bulai, dan berprotein tinggi.

Page 2: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

1.2 Tujuan

Menciptakan varietas baru yang tahan terhadap serangan penyakit

bulai

Menciptakan varietas jagung baru yang mempunyai kandungan

protein tinggi

Page 3: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sejarah Jagung

Tanaman jagung, yang dalam bahasa ilmiahnya Zea mays L., adalah

salah satu jenis tanaman biji-bijian dari keluarga rumput-rumputan (Graminaceae)

yang sudah populer di seluruh dunia. Menurut sejarahnya, tanaman jagung berasal

dari Amerika.

Pada waktu orang-orang Eropa datang ke Amerika dan melihat orang-

orang Indian menanam jagung, cukup banyak terkesima karena ada sejenis

rerumputan yang buahnya (bijinya) cukup besar. Pada waktu itu, orang-orang

Eropa yang datang ke Amerika berpendapat bahwa yang namanya rumput-

rumputan bijinya mesti kecil-kecil.

Karena kekagumannya, orang0orang Eropa tersebut sewaktu pulang

banyak yang membawa benih (biji) jagung untuk ditanam di daerah asalnya.

Dengan melalui Eropa, tanaman jagung terus menyebar ke Asia dan

Afrika. Penyebaran tanaman jagung tersebut pada umumnya melalui kegiaatan

dagang(bisnis).

Barulah sekitar abad ke-16 tanaman jagung ini oleh orang-orang Portugis

yang gemar melancong dibawa ke Pakistan, Tiongkok (Cina), dan daerah-daerah

lain di Asia (termasuk Indonesia). Orang Belanda menamakan tanaman jagung ini

mais dan orang-orang Inggris menyebutnya corn. (Warisno, 2009)

2.2 Klasifikasi Ilmiah

Kerajaan : Plantae (tumbuh-tumbuhan)

Divisio : Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

Classis : Monocotyledone (berkeping satu)

Ordo : Poales

Famili : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Page 4: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Jenis jagung dapat dikelompokkan menurut umur dan bentuk biji.

a) Menurut umur, dibagi menjadi 3 golongan:

1. Berumur pendek (genjah): 75-90 hari, contoh: Genjah Warangan, Genjah

Kertas, Abimanyu dan Arjuna.

2. Berumur sedang (tengahan): 90-120 hari, contoh: Hibrida C 1, Hibrida CP

1 dan CPI 2, Hibrida IPB 4, Hibrida Pioneer 2, Malin,Metro dan Pandu.

3. Berumur panjang: lebih dari 120 hari, contoh: Kania Putih, Bastar, Kuning,

Bima dan Harapan.

b) Menurut bentuk biji, dibagi menjadi 7 golongan:

1. Dent Corn

2. Flint Corn

3. Sweet Corn

4. Pop Corn

5. Flour Corn

6. Pod Corn

7. Waxy Corn

Varietas unggul mempunyai sifat: berproduksi tinggi, umur pendek, tahan

serangan penyakit utama dan sifat-sifat lain yang menguntungkan. Varietas

unggul ini dapat dibedakan menjadi dua, yaitu: jagung hibrida dan varietas jagung

bersari bebas. Nama beberapa varietas jagung yang dikenal antara lain: Abimanyu,

Arjuna, Bromo, Bastar Kuning, Bima, Genjah Kertas, Harapan, Harapan Baru,

Hibrida C 1 (Hibrida Cargil 1), Hibrida IPB 4, Kalingga, Kania Putih, Malin,

Metro, Nakula, Pandu, Parikesit, Permadi, Sadewa, Wiyasa, Bogor Composite-2.

(Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi MIG Crop, 2012)

2.3 Manfaat Tanaman Jagung

Tanaman jagung sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia dan hewan.

Di Indonesia, jagung merupakan komoditi tanaman pangan kedua terpenting

setelah padi. Berdasarkan urutan bahan makanan pokok di dunia, jagung

Page 5: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

menduduki urutan ke 3 setelah gandum dan padi. Di Daerah Madura, jagung

banyak dimanfaatkan sebagai makanan pokok. Akhir-akhir ini tanaman jagung

semakin meningkat penggunaannya. Tanaman jagung banyak sekali gunanya,

sebab hampir seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam

keperluan antara lain:

a) Batang dan daun muda: pakan ternak

b) Batang dan daun tua (setelah panen): pupuk hijau atau kompos

c) Batang dan daun kering: kayu bakar

d) Batang jagung: lanjaran (turus)

e) Batang jagung: pulp (bahan kertas)

f) Buah jagung muda (putren, Jw): sayuran, bergedel, bakwan, sambel

goreng

g) Biji jagung tua: pengganti nasi, marning, brondong, roti jagung, tepung,

bihun, bahan campuran kopi bubuk, biskuit, kue kering, pakan ternak,

bahan baku industri bir, industri farmasi, dextrin, perekat, industri textil.

(Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi MIG Crop, 2012)

2.4 SYARAT PERTUMBUHAN

Tanaman jagung berasal dari daerah tropis yang dapat menyesuaikan diri

denganlingkungan di luar daerah tersebut. Jagung tidak menuntut persyaratan

lingkungan yang terlalu ketat, dapat tumbuh pada berbagai macam tanah bahkan

pada kondisi tanah yang agak kering. Tetapi untuk pertumbuhan optimalnya,

jagung menghendaki beberapa persyaratan.

A. Iklim

a) Iklim yang dikehendaki oleh sebagian besar tanaman jagung adalah

daerahdaerah beriklim sedang hingga daerah beriklim

sub-tropis/tropis yang basah. Jagung dapat tumbuh di daerah yang

terletak antara 0-50 derajat LU hingga 0-40 derajat LS.

b) Pada lahan yang tidak beririgasi, pertumbuhan tanaman ini

memerlukan curah hujan ideal sekitar 85-200 mm/bulan dan harus

merata. Pada fase pembungaan dan pengisian biji tanaman jagung

Page 6: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

perlu mendapatkan cukup air. Sebaiknya jagung ditanam diawal

musim hujan, dan menjelang musim kemarau.

c) Pertumbuhan tanaman jagung sangat membutuhkan sinar matahari.

Tanaman jagung yang ternaungi, pertumbuhannya akan terhambat/

merana, dan memberikan hasil biji yang kurang baik bahkan tidak

dapat membentuk buah.

d) Suhu yang dikehendaki tanaman jagung antara 21-34O C, akan

tetapi bagi pertumbuhan tanaman yang ideal memerlukan suhu

optimum antara 23-27O C. Pada proses perkecambahan benih

jagung memerlukan suhu yang cocok sekitar 30O C.

e) Saat panen jagung yang jatuh pada musim kemarau akan lebih baik

daripada musim hujan, karena berpengaruh terhadap waktu

pemasakan biji dan pengeringan hasil.

B. Media Tanam

a) Jagung tidak memerlukan persyaratan tanah yang khusus. Agar

supaya dapat tumbuh optimal tanah harus gembur, subur dan kaya

humus.

b) Jenis tanah yang dapat ditanami jagung antara lain: andosol

(berasal dari gunung berapi), latosol, grumosol, tanah berpasir.

Pada tanah-tanah dengan tekstur berat (grumosol) masih dapat

ditanami jagung dengan hasil yang baik dengan pengolahan tanah

secara baik. Sedangkan untuk tanah dengan tekstur lempung/liat

(latosol) berdebu adalah yang terbaik untuk pertumbuhannya.

c) Keasaman tanah erat hubungannya dengan ketersediaan unsur-

unsur hara tanaman. Keasaman tanah yang baik bagi pertumbuhan

tanaman jagung adalah pH antara 5,6 - 7,5.

d) Tanaman jagung membutuhkan tanah dengan aerasi dan

ketersediaan air dalam kondisi baik.

C. Ketinggian Tempat

Jagung dapat ditanam di Indonesia mulai dari dataran rendah sampai di

daerah pegunungan yang memiliki ketinggian antara 1000-1800 m dpl. Daerah

Page 7: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

dengan ketinggian optimum antara 0-600 m dpl merupakan ketinggian yang baik

bagi pertumbuhan tanaman jagung.

(Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu

Pengetahuan, 2012)

2.5 Landasan Genetik Jagung

1. Pada dasarnya tanaman penyerbuk silang adalah heterozigot dan

heterogenus, begitupun dengan jagung.

2. Genetik satu individu-individu jagung berbeda.

3. Keragaman genetik dalam populasi sangat besar.

4. Terjadi silang dalam, depresi silang dalam, heterosis.

5. Mengurangi frekuensi alel-alel resesif yang merugikan.

6. Mengembangkan genotip potensial.

(Rukmana, 1995)

2.6 Jagung Varietas Srikandi Kuning-1

Soemartono (1995) mengatakan bahwa untuk memperbaiki atau

mengembangkan genotip tanaman agar tahan terhadap lingkungan yang kurang

menguntungkan dapat dilakukan dengan introduksi tanaman budidaya baru atau

mengembangkan varietas tahan.

Page 8: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Jagung Srikandi Kuning-1 merupakan salah satu varietas unggul baru

(VUB) nasional yang dilepas tahun 2004 oleh Badan Litbang Pertanian lewat

Puslitbang tanaman pangan dan dikembangkan di Balai Penelitian Tanaman

Serealia (Baliserealia) Maros. Jagung Srikandi Kuning merupakan jagung dengan

mutu protein yag tinggi karena di introduksi dari jagung QPM (Quality Protei

Maize) yang berasal dari Meksiko.

Kandungan protein biji jagung pada umumnya 8-11%, dengan kandungan

asam amino lisin 0,05% dan triptofan 0,225%. Angka ini kurang dari separuh

konsentrasi yang dianjurkan oleh WHO/FAO (1985, dalam Widowati et al. 2005),

bahwa jagung QPM mengandung lisin 0,11% dan triptofan 0,475%. Jagung

srikandi kuning-1 memiliki kandungan protein yang tinggi, yaitu sebesar 10,38%.

Varietas Srikandi Kuning-1

Asal : Materi introduksi asal CIMMYT Mexico, dibentuk dari

saling silang 8 galur murni yang memiliki daya gabung

baik. Galur pembentuk sintetik tersebut berasal dari F2

dari kelompok heterotik A dan B. Selama pembentukan

galur telah diseleksi untuk sifat posisi tongkol rendah dan

telah tahan penyakit daun

Umur : Berbunga jantan : 54 - 56 hari

Berbunga betina : 56 - 58 hari

Masak fisiologis : 105 - 110 hari

Batang : Tegap

Warna batang : Hijau

Tinggi tanaman : + 185 cm

Daun : Panjang dan sedang

Warna daun : Hijau

Warna malai : Kemerahan tua

Warna rambut : Kemerahan tua

Keragaman tanaman : Seragam (96 - 98%)

Tongkol : Sedang dan silindris

Kelobot : Menutup baik (95 - 97%)

Page 9: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Tipe biji : Semi mutiara, (semi flint) modified hard endosperm

Warna biji : Kuning

Baris biji : Lurus dan rapat

Jumlah baris/tongkol : 12 - 14 baris

Bobot 1000 biji : + 275 g

Endosperm : Protein : 10,38%; Lisin : 0,477%; Triptofan : 0,093%

Rata-rata hasil : 5,40 t/ha pipilan kering (ka. 15%):

Potensi hasil : 7,92 t/ha pipilan kering (ka. 15%)

Ketahanan penyakit : Tahan hawar daun H. maydis dan karat daun Puccinia sp,

Ketahanan hama : Tahan hama penggerek batang O.furnacalis

Keterangan : Dianjurkan ditanam di dataran rendah diutamakan pada

musim penghujan

(Adnan, dkk., 2010)

2.7 Jagung Varietas Bisi 12

Tanaman jagung selama pertumbuhannya tidak terlepas dari organisme

pengganggu tanaman, baik hama maupun penyakit, termasuk penyakit yang

disebabkan oleh virus. Menurut Bos (1983), virus mempunyai pengaruh yang

bermacam-macam terhadap tanaman, karena virus mempunyai daya tular yang

tinggi sehingga infeksinya pada tanaman budi daya berlangsung cepat dan dapat

mencapai tingkat epidemi. Sampai saat ini telah ditemukan 24 jenis virus yang

menyerang tanaman jagung (Brunt et al., 1990), tiga di antaranya ditemukan di

Indonesia yaitu Maize Dwarf Mosaic Virus (MDMV), Cucumber Mosaic Virus

(CMV), dan Sugarcane Mosaic Virus (SCMV) (Saleh et al., 1989; Semangun,

Page 10: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

2004), selain itu juga ada Penyakit bulai atau Peronosclerospora maydis Rac

(Shaw)

Terdapat banyak varietas jagung yang diciptakan untuk memenuhi

kepuasan para petani demi mendapatkan kualitas yang bagus dan mendapatkan

hasil yang maksimal. Diantara varietas-varietas yang ada, varietas Bisi-12

memiliki keunggulan yang hampir sempurna diantara varietas yang lain. Varietas

BISI 12 memiliki ketahanan yang sangat tahan terhadap penyakit bulai dan tahan

terhadap penyakit karat daun. (Anonymous,2012)

Varietas BISI 12

Asal : F1 silang tunggal antara galur murni FS 17 sebagai induk

betina dan galur murni FS 10 sebagai induk jantan. FS 17

dan FS 10 dikembangkan oleh Charoen Seeds Co., Ltd.

Thailand

Umur : 50% keluar rambut : 57 hari

Masak fisiologis : 99 hari

Batang : Besar, kokoh, tegap

Warna batang : Hijau

Tinggi tanaman : + 196 cm

Daun : Lebar, bergelombang, dan agak tegak

Warna daun : Hijau gelap

Keragaman tanaman : Seragam

Perakaran : Baik

Kerebahan : Tahan rebah

Bentuk malai : Terbuka dan agak terkulai

Warna sekam : Ungu kehijauan

Warna anthera : Ungu kekuningan

Page 11: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Warna rambut : Ungu

Tinggi tongkol : + 95 cm

Kelobot : Menutup tongkol dengan baik

Tipe bijii : Semi mutiara

Warna biji : Kuning oranye

Jumlah baris/tongkol : 12 - 14 baris

Bobot 1000 biji : + 318,9 g

Rata-rata hasil : 8,0 t/ha pipilan kering

Potensi hasil : 12,4 t/ha pipilan kering

Ketahanan : Sangat tahan terhadap penyakit bulai, dan tahan terhadap

penyakit karat daun

Daerah pengembangan : Sumatera Utara, Jawa Timur, Jawa Tengah (MK).

Lampung dan Jawa Timur (MH)

Keunggulan : Potensi hasil tinggi, tahan terhadap karat daun, tahan

rebah, beradaptasi baik pada musim kemarau di daerah

yang cukup tersedia air, dan umur lebih genjah dari

BISI-2

Keterangan : Baik ditanam untuk dataran rendah

(Adnan, dkk., 2010)

2.8 Penyakit bulai

Page 12: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Kingdom : Fungi

Filum : Oomycota

Kelas : Oomycetes

Ordo : Sclerosoprales

Famili : Sclerosporaceae

Genus : Peronosclerospora

Spesies : Peronosclerospora maydis Rac (Shaw)

Gejala

1. Adanya garis-garis sejajar tulang daun pada permukaan daun berwarna putih

sampai kuning diikuti garis-garis klorotik sampai coklat pada infeksi lebih lanjut.

2. Tanaman kerdil dan tidak menghasilkan.

3. Bila terjadi infeksi terlambat, tanaman masih menghasilkan tetapi bulir-

bulirnya terinfeksi patogen.

Penyebab Penyakit

Jamur Peronosclerospora maydis (Racib) Show.  Jamur memiliki

miselium yang berkembang dalam ruang antar sel. Konidiafora (penyangga

konodia) dibentuk pada mulut daun, dan memiliki percabangan dikotom. Konidia

berbentuk bulat, dibentuk diujung percabangan konidiafora. 

Page 13: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Pembentukan konidiafora dan pelepasan konidia terjadi pada waktu malam

hari. Jamur penyebab penyakit bulai pada jagung tidak dapat diisolasi pada media

buatan.

Penularan

Penularan Jamur dapat melalui udara atau melalui benih. Infeksi melalui

udara ditandai dengan timbulnya gejala pada daun muda yang mengalami klorotik

sedangkan daun tua masih berwarna hijau. Tanda-tanda infeksi melalui benih

terlihat pada bibit muda yang memperlihatkan klorotik pada seluruh daun dan

tanaman cepat mati. Pada permukaan bawah daun yang terinfeksi banyak

terbentuk spora dan terlihat seperti tepung putih.

Daur Penyakit

Pada malam hari jamur membentuk konodiapora dan kemudian diikuti

pembentukan konidia secara serentak. Setelah beberapa saat konidia dilepaskan

dan konidia akan mengadakan penetrasi melalui mulut daun (stomata). Sejak

penetrasi sampai dengan timbulnya gejala (masa inkubasi) berkisar antara 9 – 11

hari.

Patogen dapat bertahan di dalam biji, tetapi sumber penularan primer

berasal daritanaman jagung yang terserang. Penyakit ini merugikan pada

pertanaman jagung di dataran rendah, dan tidak diterdapat pada ketinggian diatas

900 m diatas permukaan laut. Perkembangan penyakit sangat dibantu oleh kondisi

cuaca lembab dan panas. Pengendalian penyakit bulai dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

1. Penanaman secara serempak

2. Menanam varietas jagung yang tahan (resisten) terhadap penyakit bulai,

3. Perlakuan benih sebelum tanam dengan fungisida metalaksil,

4. Mencabut dan memusnahkan tanaman jagung yang sakit,

5. Melakukan perbaikan aerasi dan darinase tanah agar keadaan lahan tidak

lembab,

Page 14: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

6. Pergiliran tanaman dengan yang bukan sefamili.

(Dinas pertanian, 2011)

2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning-1 dan Varietas BISI 12

Peningkatan produksi jagung dapat dilaksanakan melalui peningkatan

adopsi teknologi baru khususnya penggunaan varietas hybrida yang memiliki

daya hasil tinggi secara dibandingkan dengan varietas jagung lainnya. (Hadi,

Waluyo, dan Sugiarto, 1993).

Pembanding Varietas Srikandi

Kuning-1

Varietas BISI 12

Asal benih : Meksiko F1 silang tunggal antara

galur murni FS 17

sebagai induk betina dan

galur murni FS 10

sebagai induk jantan. FS

17 dan FS 10

dikembangkan oleh

Charoen Seeds Co., Ltd.

Thailand

Masak fisiologis ± 105-110 hari 99 hari

Tinggi tanaman ± 185 cm + 196 cm

Jumlah baris/tongkol 12-14 baris 12-14 baris

Potensi hasil 7,92 t/ha pipilan kering

(ka.15%)

12,4 t/ha pipilan kering

Ketahanan Sangat tahan terhadap

penyakit bulai, dan tahan

terhadap penyakit karat

daun

Tidak tahan penyakit

bulai, tahan hawar daun

H. maydis dan karat daun

Puccinia sp

Page 15: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Kandungan Protein Tinggi rendah

BAGAN PERSILANGAN

Page 16: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

1. Metode backcross pertama:

X

Protein tinggi Protein rendahTidak tahan bulai Sangat tahan bulai

X 50%

X 75%

X 87,5%

x 93,75%

protein tinggitahan bulai

2. Metode backcross kedua

F1

F1 Srikandi Kuning-1

BC1 Srikandi Kuning-1

BC2

Srikandi Kuning-1 BISI 12

Srikandi Kuning-1

BC3 Srikandi Kuning-1

BC4

Page 17: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

X

protein tinggi sangat tahan bulaitahan bulai

X 50%

75%

X 87,5%

X 93,75%

Protein tinggi dan sangat tahan bulai

DAFTAR PUSTAKA

BC4

BC5 BISI 12

BC6 BISI 12

BC7 BISI 12

BC8 BISI 12

BC9

BISI 12

Page 18: 2.9 Perbandingan antara Varietas Srikandi Kuning …blog.ub.ac.id/.../files/2012/05/makalah-PT-new.docx · Web viewBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jagung (Zea mays L.) merupakan

Adnan, dkk. 2010. Deskripsi Varietas Unggul Jagung. Balai Penelitian Tanaman

Serealia: Kementerian Pertanian Pusat Penelitian Dan Pengembangan

Tanaman Pangan Balai Penelitian Tanaman Serealia

Anonymous. 2012. Jagung Varietas BISI 12. http://www.puslittan.bogor.net/index.php?bawaan=varietas/varietas_detail&komoditas=05022&id=Bisi12&pg=2&varietas=1. Diakses 17 Mei 2012.

Bos L, 1983. Introduction to plant virology. PUDOC, Wageningen, The

Netherlands, 226.

Brunt AA, Crabtree K, dan Gibbs AJ, 1990. Viruses of Tropical Plants. C.A.B.

International, Walling Ford, 707.

Dinas pertanian. 2011.PENYAKIT BULAI (DOWNY MILDEW) PADA JAGUNG. Jombang: Dinas Pertanaian

Hadi,P., Waluyo, dan Sugiarto. 1993. Penetilian Agribisnis Buku II. Laporan Teknis Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor

Kantor Deputi Menegristek Bidang Pendayagunaan dan Pemasyarakatan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi MIG Crop. 2012. Jagung. Malang

Rukmana, Rahmat. 1995. Budi daya Melon hibrida. Yogyakarta. Kanisius Saleh N, Baliadi Y, dan Cook AA, 1989. Identifikasi Virus Mosaik Kerdil Jagung

pada Tanaman Jagung di Indonesia. Risalah Seminar Hasil Penelitian Tanaman Pangan Tahun 1989. Malang: Balai Penelitian Tanaman Pangan, 127–129.

Semangun, 2004. Penyakit Tanaman Pangan di Indonesia. Cetakan ketiga. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press

Soemartono, 1995. Cekaman Lingkungan, Tantangan Pemuliaan Tanaman Masa Depan. Jember: Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman III , 1–12.

Warisno. 2009. Jagung Hibrida.Yogyakarta: Kanisius

Widowati, S., B.A. S. Santosa, dan Suarni. 2005. Mutu gizi dan sifat fungsional jagung. Prosiding Seminar dan Lokakarya Nasional Jagung. Makassar: Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, 29-30 September 2005. p. 343-350.